Top Banner
LAPAROSKOPI PADA NON-PALPABLE TESTIS Irfan Wahyudi Departemen Urologi RSCM/ FKUI Jakarta
19

LAPAROSKOPI PADA NON-PALPABLE TESTIS · Pemeriksaan fisik merupakan modalitas sederhana untuk menentukan UDT yang teraba (palpable) dari yang tidak teraba (non-palpable) Sejarah •

Jun 21, 2019

Download

Documents

dodiep
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: LAPAROSKOPI PADA NON-PALPABLE TESTIS · Pemeriksaan fisik merupakan modalitas sederhana untuk menentukan UDT yang teraba (palpable) dari yang tidak teraba (non-palpable) Sejarah •

LAPAROSKOPI PADA NON-PALPABLE TESTIS

Irfan Wahyudi Departemen Urologi

RSCM/ FKUI Jakarta

Page 2: LAPAROSKOPI PADA NON-PALPABLE TESTIS · Pemeriksaan fisik merupakan modalitas sederhana untuk menentukan UDT yang teraba (palpable) dari yang tidak teraba (non-palpable) Sejarah •

Pendahuluan

¨  3% bayi laki-laki aterm dan 45% preterm lahir dengan undescended testis (UDT)

¨  Non-palpable testis: 20% dari keseluruhan kasus UDT -  50-60%: testis intraabdomen/ peeping/

intrakanalikular -  20%: absen - 30%: atrofi atau rudimenter

¨  Pemeriksaan fisik merupakan modalitas sederhana untuk menentukan UDT yang teraba (palpable) dari yang tidak teraba (non-palpable)

Page 3: LAPAROSKOPI PADA NON-PALPABLE TESTIS · Pemeriksaan fisik merupakan modalitas sederhana untuk menentukan UDT yang teraba (palpable) dari yang tidak teraba (non-palpable) Sejarah •

Sejarah

•  Cortesi melaporkan penggunaan laparoskopi untuk diagnosis non-palpable testis 1976

•  operasi Fowler Stephen tahap I dilakukan dengan laparoskopi oleh Elder dan Bloom 1991

•  Orkhidopeksi laparoskopik tanpa memotong spermatic vessel oleh Jordan and Winslow 1994

Page 4: LAPAROSKOPI PADA NON-PALPABLE TESTIS · Pemeriksaan fisik merupakan modalitas sederhana untuk menentukan UDT yang teraba (palpable) dari yang tidak teraba (non-palpable) Sejarah •

Laparoskopi non-palpable testis terapeutik

¨  Dapat melakukan diseksi vaskular yang luas hingga ke asal dari pembuluh gonadal.

¨  Diseksi vaskular tidak mengganggu peritoneum dan pembuluh darah antara vas dan spermatic cord distal.

¨  Visualisasi lebih jelas (15 x pembesaran). ¨  Dapat membuat neohiatus sehingga jalur vaskular

gonadal lebih pendek. ¨  Morbiditas lebih minimal.

Page 5: LAPAROSKOPI PADA NON-PALPABLE TESTIS · Pemeriksaan fisik merupakan modalitas sederhana untuk menentukan UDT yang teraba (palpable) dari yang tidak teraba (non-palpable) Sejarah •

Laparoskopi vs operasi terbuka

Type of Surgery Open Laparoscopy

Intraabdominal testis

81% 97.2%

One Stage Fowler -Stephen

67% 74.1%

Two Stages Fowler-Stephen

73% 87.9%

Sweeney DD et al. Nature Clinical Practice Urology 4 (1) 2007:29-30

Page 6: LAPAROSKOPI PADA NON-PALPABLE TESTIS · Pemeriksaan fisik merupakan modalitas sederhana untuk menentukan UDT yang teraba (palpable) dari yang tidak teraba (non-palpable) Sejarah •

Set up pasien

¨  Posisi pasien supinasi ¨  Dipasang kateter untuk

mengosongkan buli-buli ¨  Seluruh abdomen,

genitalia dan paha bagian atas termasuk dalam daerah operasi

¨  Posisi Trendelenburg 20°-30°

Page 7: LAPAROSKOPI PADA NON-PALPABLE TESTIS · Pemeriksaan fisik merupakan modalitas sederhana untuk menentukan UDT yang teraba (palpable) dari yang tidak teraba (non-palpable) Sejarah •

Set up Kamar Operasi

1. Operator

2. Asisten operator

3. Perawat instrumen alat

4. Ahli anestesi

Page 8: LAPAROSKOPI PADA NON-PALPABLE TESTIS · Pemeriksaan fisik merupakan modalitas sederhana untuk menentukan UDT yang teraba (palpable) dari yang tidak teraba (non-palpable) Sejarah •

Posisi trokar dan instrumen

1. Trokar A: 5-10 mm untuk tempat lensa kamera, biasanya 0°

2. Trokar B dan C: 3-5 mm untuk instrumen. Pada Trokar B biasanya untuk gunting/ dissector, trokar C untuk grasping/ fenestrated forcep

3. Trokar D: 10 mm, dipasang terakhir untuk mengeluarkan testis, menggunakan grasping forcep

Page 9: LAPAROSKOPI PADA NON-PALPABLE TESTIS · Pemeriksaan fisik merupakan modalitas sederhana untuk menentukan UDT yang teraba (palpable) dari yang tidak teraba (non-palpable) Sejarah •

Skenario Laparoscopy

Vas and spermatic vessels into

the ring

Inguinal exploration ±  close  internal  canal

Abdominal blind-ending cord/

vessel structures

No further exploration

Abdominal testis

Low: orchiopexy

(Lap or open)

High:

Lap. Fowler Stephens

Atrophy/ rudimenter: Orchiectomy

Not specific gonad

Gonad biopsy

Page 10: LAPAROSKOPI PADA NON-PALPABLE TESTIS · Pemeriksaan fisik merupakan modalitas sederhana untuk menentukan UDT yang teraba (palpable) dari yang tidak teraba (non-palpable) Sejarah •

Laparoskopi Diagnostik

Vas deferens Spermatic

vessel

Testis intraabdomen, open canal

Blind end vas and vessel

Peeping testis

Testis ?

Page 11: LAPAROSKOPI PADA NON-PALPABLE TESTIS · Pemeriksaan fisik merupakan modalitas sederhana untuk menentukan UDT yang teraba (palpable) dari yang tidak teraba (non-palpable) Sejarah •

Laparoscopy assisted orchiopexy

¨  Diseksi pembuluh darah spermatika interna dan vas deferens

¨  Evaluasi panjang pembuluh spermatika interna

¨  Orkhidopeksi ¨  Penutupan kanalis

internus

Page 12: LAPAROSKOPI PADA NON-PALPABLE TESTIS · Pemeriksaan fisik merupakan modalitas sederhana untuk menentukan UDT yang teraba (palpable) dari yang tidak teraba (non-palpable) Sejarah •

Laparoscopy assisted orchiopexy

Page 13: LAPAROSKOPI PADA NON-PALPABLE TESTIS · Pemeriksaan fisik merupakan modalitas sederhana untuk menentukan UDT yang teraba (palpable) dari yang tidak teraba (non-palpable) Sejarah •

Prosedur Fowler-Stephens

¨  Prosedur orkhidopeksi dengan memotong pembuluh darah spermatika interna.

¨  Fowler Stephens (FS): - Tahap I: memotong pembuluh spermatika interrna - Tahap II: menurunkan testis ke skrotum

¨  FS dapat dilakukan dalam satu setting (one-stage FS), atau dua tahap (staged FS) dengan jarak sekitar 6 bulan.

¨  Staged FS mempunyai angka keberhasilan yang lebih baik

Page 14: LAPAROSKOPI PADA NON-PALPABLE TESTIS · Pemeriksaan fisik merupakan modalitas sederhana untuk menentukan UDT yang teraba (palpable) dari yang tidak teraba (non-palpable) Sejarah •

Vaskularisasi Testis

1.  a. deferensial / a. vas deferens

2.  a. vesikalis sup.

3.  a. pudenda int.

4.  a. perinealis

5.  a. spermatika int./ a. gonadal

6.  a. skrotalis post.

7.  a. epididimis

8.  a. pudenda ekst. profunda

9.  a. pudenda ekst. superfisial

10. a. femoralis

11. a. spermatika ekst./ a. kremaster

Page 15: LAPAROSKOPI PADA NON-PALPABLE TESTIS · Pemeriksaan fisik merupakan modalitas sederhana untuk menentukan UDT yang teraba (palpable) dari yang tidak teraba (non-palpable) Sejarah •

Prosedur Fowler-Stephens

Page 16: LAPAROSKOPI PADA NON-PALPABLE TESTIS · Pemeriksaan fisik merupakan modalitas sederhana untuk menentukan UDT yang teraba (palpable) dari yang tidak teraba (non-palpable) Sejarah •

Gonad tidak spesifik

¨  Pada pasien UDT dengan hipospadia, pikirkan kemungkinan adanya disorders of sex development (DSD). Risiko pasien hipospadia dengan non-palpable testis mengalami DSD sekitar 47%-50%.

¨  Pada pasien non-palpable testis bilateral, evaluasi kemungkinan DSD juga perlu dilakukan, bahkan pada phallus yang normal untuk ukuran anak laki-laki

Page 17: LAPAROSKOPI PADA NON-PALPABLE TESTIS · Pemeriksaan fisik merupakan modalitas sederhana untuk menentukan UDT yang teraba (palpable) dari yang tidak teraba (non-palpable) Sejarah •

Gonad tidak spesifik

Page 18: LAPAROSKOPI PADA NON-PALPABLE TESTIS · Pemeriksaan fisik merupakan modalitas sederhana untuk menentukan UDT yang teraba (palpable) dari yang tidak teraba (non-palpable) Sejarah •

Kesimpulan

¨  Laparoskopi pada non-palpable testis dapat digunakan sebagai alat diagnostik dan juga terapeutik.

¨  Untuk tujuan diagnotik, laparoskopi merupakan metode terbaik. Beberapa skenario dapat dijumpai saat dilakukan prosedur ini.

¨  Untuk tujuan terapeutik, laparoskopi menunjukkan keberhasilan yang lebih tinggi dibanding operasi terbuka dengan morbiditas yang rendah.

Page 19: LAPAROSKOPI PADA NON-PALPABLE TESTIS · Pemeriksaan fisik merupakan modalitas sederhana untuk menentukan UDT yang teraba (palpable) dari yang tidak teraba (non-palpable) Sejarah •

Ucapan Terima Kasih

¨  Dr. Chaidir A. Mochtar, Sp. U, Ph. D ¨  Dr. Arry Rodjani, Sp. U ¨  Dr. Widi Atmoko ¨  Seluruh staf Departemen Urologi RSUPN-CM/ FKUI,

Jakarta