LAPORAN AKHIR FISIKA EKSPERIMEN I B KONSTANTA DIELEKTRIK BERBAGAI BAHAN (M-6) Nama : Faizal NPM : 140310100056 Partner : Anisa Fitrian NPM : 140310100087 Fakultas / Jurusan : FMIPA / Fisika Tanggal : 19 April 2012 Hari / Jam : Kamis , Pkl 12.00-15.00 WIB Nama Asisten : Fegintia Laboratorium Fisika Menengah
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamUniversitas Padjadjaran
2011
I. PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG
Pada kehidupan kita sehari-hari terdapat bahan yang tidak dapat
mengantarkan listrik (materi non konduktor). Selain itu kapasitor adalah
merupakan komponen yang penting bagi hidup kita dan memiliki hubungan
dengan material. 2 pelat kapasitor diisi dengan material non konduktor, maka
kapasitansi dari kapasitor akan naik sebesar atau sebanding dengan konstatnta
dielektrik dari bahan non konduktor tersebut. Oleh sebab itu kita perlu
mengetahui konstanta dielektrik dari suatu bahan tertentu
I.2 IDENTIFIKASI MASALAH
Pada praktikum kali ini kita akan mencoba menentukan konstanta
dielektrik serta mencari muatan kapasitor dengan menggunakan hubungan
antara muatan Q dan tegangan V, diukur dengan menggunakan pelat kapasitor
dan bola dielektrik
I.3 TUJUAN PERCOBAAN
o Menentukan konstanta listrik ε0.
o Menentukan konstanta dielektrik pelat plastik
o Menentukan konstanta dielektrik pelat gelas
II. TEORI DASAR
Konstanta dielektrik atau permitivitas listrik relatif, adalah sebuah
konstanta dalam ilmu fisika. Konstanta ini melambangkan rapatnya fluks
elektrostatik dalam suatu bahan bila diberi potensial listrik. Konstanta
dielektrik merupakan perbandingan energi listrik yang tersimpan pada bahan
tersebut jika diberi sebuah potensial, relatif terhadap vakum (ruang hampa).
Konstanta dielektrik dilambangkan dengan huruf Yunani εr atau
kadang-kadang κ, K, atau Dk. Secara matematis konstanta dielektrik suatu
bahan didefinisikan sebagai
Dimana εs merupakan permitivitas statis dari bahan tersebut, dan ε0
adalah permitivitas vakum/. Permitivitas vakum diturunkan dari persamaan
Maxwell dengan menghubungkan intensitas medan listrik E dengan kerapatan
fluks listrik D. Di vakum (ruang hampa), permitivitas ε sama dengan ε0, jadi
konstanta dielektriknya adalah 1.
Permitivitas relatif dari sebuah medium berhubungan dengan
susceptibility (kerentanan) listriknya, χe melalui persamaan
Proses listrik statis di dalam vakum (aproksimasi yang cukup baik : di
udara) dinyatakan dalam bentuk persamaan hukum Gauss
∯ E .dA=Qencε0
Dua penghantar berdekatan yang dimaksudkan untuk diberi muatan
sama tetapi berlawanan jenis disebut kapasitor atau dapat di artikan sebagai
suatu alat yang digunakan untuk menyimpan muatan sementara. Kapasitas
suatu kapasitor (C) adalah perbandingan antara besar muatan Q dari salah satu
penghantarnya dengan beda potensial V antara kedua pengahntar itu.Jadi
kapasitas kapasitor untuk ruang hampa adalah :
∁=QV
Kegunaan Kapasitor
Untuk menghindari terjadinya loncatan listrik pada rangkaian2 yang
mengandung kumparan bila tiba2 diputuskan arusnya.
Rangkaian yang dipakai untuk menghidupkan mesin mobil
Untuk memilih panjang gelombang yang ditangkap oleh pesawat
penerima radio.
Bentuk kapasitor
Kapasitor bentuk keping sejajar
Kapasitor bentuk bola sepusat
Kapasitor bentuk silinder
Tetapi kapasitor yang sering digunakan adalah kapasitor keping
sejajar.Suatu kapasitor terdiri dari dua keping konduktor sejajar yang
terpisah.Ketika konduktor-konduktor dihubungkan pada ujung-ujung suatu
sumber tegangan, sumber tegangan tersebut memindahkan muatan dari satu
konduktor ke konduktor yang lainnya sampai perbedaan potensial antara
ujung-ujung sumber tegangan. Adanya perbedaan potensial antara ujung-
ujung sumber tegangan tersebut maka akan terjadi aliran listrik dan alirang
listrik ini akan mengakibatkan timbul medan listrik di sekitar kapasitor keping
sejajar tersebut.
Pada kapasitor keping sejajar tanpa dielektrikε=ε 0
Karena pada kondisi vakum ε r=1 jadi ε=ε r ε0=ε0
Jika muatan diberikan diantara dua pelat kapasitor,akan terjadi medan listrik E antar pelat yang dinyatakan oleh :
∯ E .dA=Qencε
E0 . A=Qε
E0=QA ε0
Untuk suatu kapasitor keping sejajar dengan jarak pemisah d, perbedaan potensial antara keping adalah :
V 0=E0d
V 0=QAε 0
d
Muatan kapasitor Q sebanding dengan tegangan V yang diberikan pada kapasitor, konstanta kesebandingan C dinamakan kapasitansi dari kapasitor ;
Q=C V
Kapasitansi dari suatu kapasitor keping sejajar tanpa dielektrik adalah :
C= QV 0
C=ε 0 A1d
Sehingga besar konstanta listrik ε 0
ε 0=dAQV 0
Dimana ;ε 0= konstanta listrik (pAs/Vm)
d = jarak antar kedua keping (m)A = Luas keping sejajar (m2)Q = muatan kapasitor (nAs)Vo = perbedaan potensial tanpa dielektrik (V)
Apabila diantara keping sejajar kapasitor ditempatkan dielektrik, maka akan terjadi polarisasi antara dielektrik dengan momen-momen dipol yang searah dengan medan listrik. Ini akan memperlemah medan listrik antara keping-keping suatu kapasitor. Karena dengan hadirnya medan listrik, molekul-molekul dalam dielektrik akan menghasilkan medan listrik tambahan yang arahnya berlawanan dengan medan listrik luar dan ini juga akan mengakibatkan kapasitansi kapasitor menjadi naik.
Pada kapasitor keping sejajar dengan dielektrikε=ε r ε0=k ε0
Sehingga besar medan listrik kapasitor keping sejajar apabila telah ditempatkan dielektrik diantara kepingnya adalah :
E= QA ε0 k
Kapasitansi dari suatu kapasitor keping sejajar yang berisi dielektrik dengan konstanta k adalah :
C=k ε0 A
dSeandainya V sebanding dengan Q, maka kapasitansi tidak bergantung
pada muatan maupun tegangan kapasitor tetapi hanya bergantung pada faktor-faktor geometri. Untuk suatu kapasitor keping sejajr,kapasitansi sebanding dengan luas penampang dan berbanding terbalik dengan jarak pemisah.
Sehingga besar konstanta dielektrik dapat dinyatakan dengan persamaan :
k= dε0 A
QV 0
III. PERCOBAAN
III.1 ALAT DAN BAHAN
1. Pelat kapasitor, d=260 mm
2. Pelat plastik
3. Pelat gelas f current konduktor
4. Resistor 10 Mohm
5. Universal measuring amplifier
6. Power supply, 0-10 kV
7. Voltmeter, 0.3-300 VDC, 10-300 VAC
8. Kabel koneksi hijau-kuning, 100 mm
9. Kabel koneksi merah 500 mm
10. Kabel koneksi biru 500 mm
11. Kabel screened, BNC, 750 mm
12. Adapter, BNC soket 4 mm
13. Konektor tipe T, BNC
14. PEK kapasitor 0.22 μF, 160 volt
III.2 PROSEDUR PERCOBAAN
A. Menentukan konstanta listrik ε 0
1. Menentukan luas penampang kapasitor (A), diketahui d=260 mm.
2. Mengatur tegangan Uc pada 1.5 Kv.
3. Mengatur jarak pelat kapasitor sekecil mungkin (1 mm), dan mengukur
tegangan U dan Q.
4. Memvariasikan jarak d (d=1.5 ; 2.0 ; 2.5 ; 3.0 ; dan 3.5 mm) dan melakukan
pengukuran seperti point 2.
5. Dengan menggunakan data yang diperoleh, menghitung ε 0 dengan
menggunakan persamaan 4.
Catatan : selama melakukan pengukuran tidak berada di dekat kapasitor.
B. Kebergantungan muatan induksi pada tegangan
1. Mengatur jarak antar pelat d = 2 mm.
2. Mengukur tegangan U (Volt) dengan pemberian Uc sebesar 0.5 ; 1.0 ; 1.5 ;
2.0 ; 2.5 ; 3.0 dan 3.5 Kv.
3. Menentukan nilai Q.
4. Dengan menggunakan data yang diperoleh, menghitung ε 0 dengan