LAPORAN PRAKTIKUM PRESTASI MESIN(MOTOR DIESEL)
Kelompok 15IDRIS MASYHURI / 1306481966INSHANU GHALIH WIBOWO /
1205239264IRFAN SYAHDI RIZKI / 1206245746PIUS VEPA PUNTOADJI /
1206238015JAYA WARDHANA / 1206260734KAUTSAR SEGARAMADA /
1206238791
Dosen:Prof. Dr. Ir. Adi Surjosatyo, M.Eng.Dr. Ir. Imansyah Ibnu
Hakim, M.Eng.Asisten Praktikum: Aditia Aulia
DEPARTEMEN TEKNIK MESINFAKULTAS TEKNIK
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya, penulisan laporan akhir praktikum Prestasi Mesin modul
Motor Diesel ini dapat penulis selesaikan tepat pada waktunya.
Semoga laporan yang telah dibuat ini dapat bermanfaat bagi
pembacanya, mendapatkan nilai yang baik dan dapat menambah wawasan
bagi pembaca, khususnya pada penulis sendiri.
Laporan praktikum ini disusun penulis setelah melakukan
praktikum dalam jangka waktu tertentu, serta berdasarkan data-data
yang didapatkan selama praktikum dilakukan sehingga laporan ini
dapat dipertanggungjawabkan hasilnya.
Ucapan terima kasih tak lupa penulis haturkan kepada semua
asisten praktikum, rekan-rekan kelompok, serta semua pihak yang
telah membantu penulis saat melakukan praktikum serta membantu
dalam penyusunan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini sangatlah jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, penulis mempersilakan bagi semua pihak
jika memiliki saran maupun kritik membangun untuk perbaikan laporan
ini dan untuk kemajuan ilmu pengetahuan.
Terima kasih, semoga laporan ini dapat bermanfaat dan memberi
efek positif bagi kita semua.
Jakarta, 11 Mei 2015
Kautsar Segaramada
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN1.1Latar Belakang Memenuhi aspek praktikum dari
perkuliahan KKE. Memenuhi keingintahuan penulis mengenai cara kerja
mesin Diesel Memenuhi keingintahuan penulis mengenai karakteristik
mesin Diesel
1.2TujuanTujuan pengujian Motor Diesel adalah untuk mengetahui
karakteristik dari motor diesel yang diuji, kemudian hasilnya
digambarkan dalam bentuk grafik karakteristik. Beberapa grafik
karakteristik yang dapat dipergunakan untuk menilai performance
atau kemampuan suatu motor diesel antara lain:
Karakteristik motor diesel pada berbagai kecepatan putaran
(n)Grafiknya : IHP, BHP, BMEP, Brake Torque, BSFC, danm effisiensi
vs kecepatan putaran.
1.3Manfaat
BAB 2DASAR TEORI
2. 1 Teori DasarSatuan yang digunakan adalah Internasional
System Units. i. Dynamometer Reading DESKRIPSI SIMBOL SATUAN Torque
T NmBalance reading F NTorque arm length L mmTime t sRevolutions n
rpmPower output BHP kWDynamometer constant K1
ii. Fuel Consumption DESKRIPSI SIMBOL SATUAN Fuel gauge
calibrated volume Vg LFuel consumption BFC L/hSpecific fuel
consumption BSFC L/Kw-hDensity of fuel Xf Kg/LLower Calorifie Value
Hf J/Kg
iii. Engine DimensionsDESKRIPSI SIMBOL SATUAN Cylinder diameter
d mmPiston stroke s mmNumber of cylinders NConstant 2 stroke K2 14
stroke K2 2Swept volume Vs lClearance volume VcCompression ratio
r
iv. Engine Performance DESKRIPSI SIMBOL SATUAN Indikated power
IKwMechanical Losses MKwBrake mean effective pressure
pKN/m2Friction mean effective pressure mKN/m2Mechanical efficiency
mech Air standard efficiency aThermal efficiency th
v. Air ConsumptionDESKRIPSI SIMBOL SATUAN Diameter of measuring
orifice D mmVolume of air box VB M3Orifice coefficient
K3Temperature of air Ta KBarometric pressure Pa KN/m2Density of air
a Kg/m3Velocity across orifice U m/sGas constant ho CmH2OEngine
volumetric efficiency R J/kgoKvi. Energy Balance DESKRIPSI SIMBOL
SATUAN Heat of combustion of fuel H1 J/sEnthalpy of exhaust gas H2
J/sEnthalpy of inlet air H3 J/sHeat to cooling water Q1 J/sOther
heat losses Q2 J/sExhaust temperature Te oCEngine cooling water
flow qw L/sCooling water inlet temperature T1 oCCooling water
outlet temperatur T2 oC
2.2 Fasilitas Pengujian dan Analisa Fasilitas pengujian
merupakan factor utama yang mempengaruhi relevannya data-data hasil
pengujian dan analisa-analisa terhadap karakteristik pengujian yang
didapat. Fasilitas-fasilitas pengujian yang terpenting dalam
pengujian motor bakar adalah sebagai berikut : 1. Measurement of
output torque and power 2. Measurement of speed 3. Measurement of
fuel consumption 4. Measurement of air mechanical losses in engine
5. Measurement of air consumption 6. Measurement of heat losses 7.
Exhaust gas analisys
i. Measurement of Output torque and power Untuk mengukur
besarnya output-torque dari suatu motor dapat digunakan alat-alat
ukur seabagai berikut : a) Electrical Dynamometer Torque :
diamana : F = Balance reading atau Balance reading added weight
(N) L = Torque arm length
Dari kedua persamaan diatas didapat :
b) Hydraulic Dynamometers Khusus untuk Hydrolic dynamometer ini,
balance reading dan added weight dinyatakan langsung dalam satuan
torque ( Nm )
Maka :
Dari rumus diatas dapat dianalisa karakteristik motor pada
berbagai kecepatan putaran. Grafiknya : BHP, Brake Torque Vs
Kecepatan Putaran
ii. Pengukuran Kecapatan Putaran Untuk menggambarkan
karakteristik Torque-speed, diperlukan tachometer. Dalam pengukuran
karakteristik-karakteristik laiinya seperti power output dan fuel
consumption dipergunakan stopwatch. Pada Electrical Dynamometer
biasanya dilengkapi dengan counter yang dapat dipasang dan
dilepaskan secara manual. Cara mengukur speed dengan memasang
counter untuk periode waktu tertentu guna mencatat putaran dan
waktu. Sedangkan pada hydraulic dynamometer biasanya sudah
dilengkapi dengan counter yang bekerja secara terus-menerus. Dalam
hal ini harus dipergunakan stopwatch untuk mencatat waktu antara
saat mulai pengukuran dan akhir pengukuran.
iii. Measurement of fuel Consumption Pengukuran atas kebutuhkan
bahan bakar yang dipergunakan dapat dilaksanakan dengan Plint Fuel
Gauge. Pada prinsipnya alat tersebut terdiri dari tabung yang
didalamnya dibatasi dengan sekat (spacer) dan antara setiap spacer
yang berurutan mempunyai volume : 50 100 200 cc. dengan stop-watch
dapat diketahui waktu yang diperlukan untuk pemakaian sejumlah
bahan bakar tertentu. Rumus : A. Fuel Consumption
Dimana : Vg = Calibrated volume of fuel gauge (L) t = time to
consumen calibrated volume (sec)
B. Specific Fuel consumption and power Untuk mengetahui thermal
efficiency perlu diketahui besarnya specific fuel consumption.
Kecepatan putaran moor dapat juga dihitung dengan mempergunakan
counter dan stop watch sebagai berikut :
(rpm)
Dimana : N = Jumlah putaran dalam waktu t
Performance suatu motor disebut sebagai brake mean effective
atau bmep. Ini menyatakan tekanan rata-rata yang diperlukan untuk
menggerakkan piston selama langkah kerja guna menghasilkan power
output, bilamana tidak ada mechanical losses. Power output dari
motor dalam hubungannya dengan bmep :
Dimana : p= bmep (kN/m2) Vs= swept volume of engine (L) K2= 1
for a 2-stoke engine 2 for a 4-sroke engine
Sedangkan swept volume
Dimana : d = diameter cylinder (mm) s = piston stroke (mm) N =
jumlah silinder
Maka :
Electrical Dynamometers :
Hydraulic dynamometer :
Brake thermal efficiency :
Dimana : Hl = Lower calorific value ( J/Kg )f = Density of fuel
at 200C ( Kg / l )
Dari rumus-rumus diatas dapat dianalisa karakteristik motor pada
putaran konstan dengan berbagai pembebanan.
Grafiknya : BSFC, BFC, Thermal efficiency Vs BMEP / BHP.
iv. Measurement of mechanical losses in engine Penyebab kerugian
mekanis dalam motor bakar : Gesekan antara piston dengan dinding
silinder, bantalan bantalan dan bagian yang bergesekan lainnya
seperti : roda gigi, chamshaft dsb. Keperluan daya untuk
menggerakkan mekanisme katup, fuel pump, lubricating oil pump,
cooling water pump dan sebagainya.
Kerugian pemompa atau pumping losses kadangkala ikut terhitung
dalam kerugian mekanis, hal ini tergantung pada method pengukuran
kerugian mekanis yang diperlukan. Pimping losses. Pumping losses
adalah kerugian daya yang dipergunakan untuk penghisapan
udara/mixture ke dalam silinder dan pendorong gas bekas keluar dari
silinder.
Beberapa pengukuran kerugian mekanis : Measurement of mechanical
losses by motoring. Measurement of mechanical losses from indicator
diagram. Measurement of mechanical losses by extrapolation of
William line. Estimation of mechanical losses by means of morse
test.
A. Measurement of Mechanical losses by Motoring Prinsipnya
adalah mengukur besar daya yang diperlukan untuk memutar engine
tanpa terjadi pembakaran didalam silinder. Metode ini hanya dapat
dijalankan bila engine di kopel dengan electric dynamometer yang
sekaligus berfungsi sebagai penggeruk. Caranya : Menghidupkan mesin
sampai engine steady Memutuskan perapian atau stop bahan bakar
sehingga tidak terjadi pembakaran dalam silinder. Mengukur daya
yang diperlukan untuk memutar engine sampai ke putaran penuh,
pengukuran harus dilakukan sebelum engine menjadi dingin
Mempergunakan dead weigh pada dynamometer, karena torque yang
diperlukan untuk memutar engine mengakibatkan casing dari
dynamometer akan bereaksi dalam arah yang berlawanan dengan arah
ketika dynamometer menyerap daya dari engine.
Rumus : Mechanical losses M (Kw)
Mechanical efficiency :
IMEP
Dari rumus-rumus tersebut di atas dapat dianalisa karakteristik
engine pada berbagai kecepatan putaran.Grafiknya: IMEP, FMEP, BMEP,
BHP vs putaran.
B. Measurement of mechanical losses from indicator
diagramPrinsipnya adalah pengukuran indicated power output langsung
dari indicator diagram dan pada saat yang bersamaan juga diadakan
pengukuran terhadap brake power output sehingga besarnya mechanical
power dapat dihitung. Metode ini hanya berlaku bila tersedia
fasilitas untuk pengambilan indicator diagram secara teliti.Diagram
yang dihasilkan dengan mempergunakan Oscilloscpoe kurang sesuia
untuk tujuan ini sebaiknya dipergunakan
Maihak-Indicator.Caranya:Hitung luas diagram yang dihasilkan oleh
indicator diagram dengan menggunakan planimeter, kemudian dibagi
dengan panjang (absis) dari diagram. Kalikan dengan skala tekanan
(ordinat) dari diagram.Hasilnya : Sedangkan dari pengukuran Power
Output dapat dihitung besarnya:Jadi :
C. Measurement if mechanical losses by Extrapolation of Williams
LinePrinsipnya adalah pengukuran fuel consumption pada putaran
konstan dengan berbagai pembebanan, kemudian digambarkan dalam
grafik fuel consumption vs BMEP.Metode ini khusus dipergunakan
untuk mengukur kerugian mekanis pada motor diesel, dimana
pengisapan udara tanpa Throttled.Caranya: Dari grafik BFC vs BMEP
diketahui bahwa garis consumption atau Williams Line merupakan
garis lurus dari nol sampai rated power output = 75% Apabila garis
tersebut diteruskan / ekstrapolasi samapi fuel consumption = 0,
maka perpotongannya dengan sumbu BMEP merupakan mechanical power
(n) Sedangkan BMEP dihitung pada maksimum power output (p)
Mechanical Efficiency
D. Estimation of Mechanical Losses by mean of Morese
TestPrinsipnya adalah menghitung indicated power output dari setiap
silinder dengan terlebih dahulu mengadakan pengukuran terhadap
power output dari engine dimana pembakaran dalam satu silinder
dimatikan secar berturut-turut.Metode ini hanya dapat dilaksanakan
pada engine yang mempunyai silinder banyak (misalnya 4 silinder)
dan hasilnya merupakan suatu pendekatan belaka dan ketelitiannya
agak menyangsikan, karena dalam metode ini diterapkan dua
anggapan/asumsi yang perlu dipertanyakan kebenarannya sebagai
berikut: Pemutusan atau penghentian pembakaran pada setiap silinder
tidak mempengaruhi kesempurnaan pembakaran pada silinder-silinder
lainnya. Berkurangnya atau selisih power output engine pada salah
satu silinder dihentikan pembakarannya terhadap power output total
engine adalah sama dengan indicated power output dari silinder yang
pembakarannya dihentikan.Caranya: Jalankan / hidupkan engine sampai
berjalan normal pada maksimum power output dan kemudian
hentikan/matikan pembakaran pada salah satu silinder dengan cara
sebagai berikut: Motor Diesel : buka sambungan pada pipa bahan
bakar antara fuel pump dengan injector. Selanjutnya ukur torque
output engine pada putaran konstan.Rumus: Indicated power output of
individual cylinder
Dimana :I1, I2, .. = Indicated power output of individual
cylinderP1, P2, .= Measured power output with combustion suppressed
in each cylinder (1, 2, 3, 4).
Indicated power output engine
Mechanical losses
Mechanical efficiency
Rumus-rumus dasar di atas dapat juga diperhitungkan dalam bentuk
persamaan dari : , pada putaran konstan sehingga didapat persamaan
sebagai berikut:
v. Measurment of Air ConsumptionEfficiency volumetric sangat
mempengaruhi performance dari suatu motor bakar karena power output
yang dihasilkan tergantung sekali besarnya terhadap jumlah
udara/mixture yang dapat dihisap oleh piston dalam silinder.
Pengukuran jumlah udara yang dihisap dilaksanakan dengan Air
Consumption Motor, TE40 dengan prinsip mengukur pressure drey dari
aliran udara yang melalui suatu orifice yang telah diketahui
diameter dan coeffisien of dichargenya dan kemudian menghitung.
Pengukuran pressure drey dilaksanakan dengan inclined
manometer.Rumus-rumus:a. Hubungan antara beda tekanan dan kecepatan
dari ekspansi bebas gas
Dimana:= density of air, kg/m3 U = velocity, m/sp = pressure
difference, N/m3 Beda tekanan diukur dalam cm of water. 1 cm H2O =
98,1 N/m2. di mana h0 = head across orifice, cm H2O
b. Density udara di mana pa = barometric pressure, kN/m2 Ta =
air temperature, K R = 287 J/kgKKombinasi persamaan a dan b :
c. Volumetric rate of flow melalui orifice
Dimana :Va = volumetric rate of flow, l/secD = orifice diameter,
mmK3 = coefficient of discharge of orifice
d. Massa rate of flow
Bila dipergunakan orifice dengan sisi tajam maka K3=0,6 dan
rumus c dapat disederhanakan sebagai berikut:
e. Volumetric Efficiency
Dimana :K2 = constant,1 untuk 2-stroke2 untuk 4-strokeVs = swept
volume, liters.
Dari rumus di atas dapat diketahui karakteristik engine pada
berbagai kecepatan putaran.Grafik: vol terhadap putaran.
vi. Measurement of Heat LossesPersamaan umum kesetimbangan
energy dalam motor bakar dapat ditunjukkan sebagai berikut:
Dimana:P = power output of engineH1 = heat combustion of fuelH2
= enthalpy of exhaust gasH3 = enthalpy of inlet airQ1 = heat to
cooling waterQ2 = other heat losses.Semua harga tersebut di atas
dinyatakn dalam: watt (Joule/sec). Sedangkan masing-masing harga
pada ruas kanan persamaan di atas adalah:a. Dimana :HL= lower
calorific value of fuel, J/kgf = density of fuel, kg/ltrBFC = fuel
consumption. l/h
b. Dimana :ma = massa rate of flow air at engine inlet kg/secCp
= specific heat of air at constant pressure J/kgTa = temperature of
air at inlet, 0C.
c. Dimana :Te = exhaust gas temperature, C.Perhitungan H2 dengan
mempergunakan rumus di atas adalah merupakan pendekatan saja dengan
beberapa asumsi, bahwa specific heat dari asap yang mempunyai massa
sama dengan jumlah massa udara dan bahan bakar yang diisap ke dalam
silinder adalah sama specific heat dari udara masuk.Metode ini
dapat dilaksanakan dengan mempergunakan exhaust indicator and
thermocouple RE2-3. Untuk perhitungan yang lebih teliti
dipergunakan Exhaust Calorimeter TE 90, di mana gas buang
didinginkan sampai temperature tertentu dengan cara mengalirkan air
ke dalam calorimeter.
d. Dimana :qw = rate of flow engine cooling water l/secT2 =
cooling water outlet temp. CT1 = cooling water inlet temp. CDari
perhitungan dengan rumus-rumus di atas akan dapat diketahui
karakteristik (heat balance) engine pada suatu putaran
tertentu.Grafik : heat balance vs BHP
BAB 3 DATA DAN PENGOLAHAN
3.1Data Hasil PengukuranDari pengukuran saat praktikum
dilakukan, didapatkan beberapa data penting, diataranya adalah data
kecepatan putaran mesin, volume bahan bakar, waktu konsumsi bahan
bakar, temperatur udara masuk inlet, temperatu pada outlet, debit
radiator coolant, konsumsi udara, tekanan ambien, temperatur
ruangan, temperatur gas buang, serta torsi dari mesin Diesel yang
di tes. Berikut adalah tabel data yang
didapatkan.NonVgtT-inT-outQLPaTaTeTorsi
(rpm)(L)(sec)(K)(K)(L/sec)(cmH2O)(kPa)(K)(K)(Nm)
112000,02566322.15324.150,530,7101,325306.15315,150,45
214000,02560324.15326.150,550,9101,325306.15318,150,8
316000,02554327.15330.150,561101,325306.15325,151,1
418000,02545329.15332.150,5751,2101,325306.15333,151,2
520000,02544331.65333.150,5831,6101,325306.15343,151,4
3.2Perhitungan BHP, BFC, BSFC, BMEP, Va, ma, th, dan
volData-data yang telah didapatkan seperti tertera pada subbab
sebelumnya akan diolah untuk mendapatkan parameter-parameter
karakteristik yang diperlukan dari motor Diesel yang di uji.
Pengolahan data yang pertama adalah untuk mendapatkan torsi dan
tenaga dari mesin Diesel yang di uji. Pada praktikum ini, digunakan
electrical dynamometer. Berikut adalah pengolahan dari data yang
didapatkan sebelumnya. NonBHPBFCBSFCBMEPVamathvol
(rpm)(Kw)(L/sec)(L/Kw-h)(kN/m)(L/sec)(kg/sec)
112000,056 1,36 24,292,2616,12 0,019 0,00387 0,65
214000,1201,5012,50 4,1518,290,0210,007520,63
316000,1801,679,285,4519,280,0220,010130,58
418000,2302,008,706,1921,110,0240,010800,57
520000,2902,057,707,0224,380,0280,012210.59
Contoh Perhitungan @1200 rpmPower
Fuel Consumption
BSFC
BMEP
Va ma
th
vol
3.4Perhitungan FHP, IHP, mek, IMEP, dan FMEPDengan menggunakan
metode Least Square, didapatkan perhitungan sebagai berikutNoBHP
(x)BFC (y)XYXY
(kW)(l/s)
10,0561,360,00311,8500,0762
20,1201,500,01442,2500,1800
30,1801,670,03242,7900,3006
40,2302,000,05294,0000,4600
50,2902,050,08414,2030,5945
Tabel hasil perhitunganNonFHPIHPmekIMEPFMEP
(rpm)
112005,655,71 0,0098230,5223522,45
214005,655,770,0208199,679599,52
316005,655,830,0309176,525712,62
418005,655,880,0391158,264047,57
520005,655,940,0488143,882948,36
Contoh perhitungan @1200 rpm
3.5Perhitungan Heat Losses H1, H2, H3, Q1, dan Q2Tabel hasil
perhitunganNonH1H2H3Q1Q2
(rpm)
1120014461,336101,785826,744438,229748,01
2140015950,006808,036440,084605,7010976,23
3160017757,677296,916746,757034,1610172,87
4180021266,678170,497630,097222,5813503,46
5200021798,349794,838586,773661,5316928.46
Contoh Perhitungan @1200 rpm
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASANBAB V KESIMPULAN DAN SARANDAFTAR
PUSTAKA