LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA PANGAN
PROTEIN IDiajukan untuk memenuhi salah satu tugas Praktikum
Biokimia Pangan
Oleh :
Nama : KomalasariNRP: 093020018No. Meja: 7 (tujuh)Kelompok:
AAssisten: Cep Dadang P
LABORATORIUM BIOKIMIA PANGAN JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS
TEKNIK UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG 2011
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA PANGANPROTEINKomalasari
(09.302.00018)Vega Yoesepa Pamela (09.302.00017)INTISARIPercobaan
yang dilakukan dalam Uji Biuret, Uji Xanthoprotein, Uji Ninhydrin,
dan Uji Millon.Tujuan dari percobaan dari Uji Biuret adalah untuk
menunjukan adanya ikatan peptida dalam sampel. Tujuan percobaan
dari Uji Ninhidrin adalah untuk menunjukan adanya asam amino bebas
dalm larutan sampel. Tujuan percobaan dari Uji Xantroprotein adalah
untuk menunjukan adanya asam amino aromatik. Tujuan percobaan dari
Uji Millon adalah untuk menunjukan adanya protein yang mengandung
gugus aromatik (fenil peptida).Prinsip percobaan dari Uji Biuret
adalah berdasarkan berdasarkan reaksi ikatan peptida protein
ditambah CuSO4 1% alkali akan menguraikan reaksi kimia. Prinsip
percobaan dari Uji Xantroprotein adalah berdasarkan reaksi antara
asam amino yang ditambah HNO3 pekat menjadi endapan kuning dengan
NaOH, sehingga menghasilkan senyawa berwarna jingga. Prinsip
percobaan dari Uji Ninhidrin adalah berdasarkan reaksi kimia asam
amino dengan pereaksi ninhidrin akan menghasilkan senyawa yang
berwarna biru keunguan. Prinsip percobaan dari Uji Millon adalah
berdasarkan reaksi asam amino yantg ditambahkan HNO3 pekat akan
membentuk suatu senyawa berwarna kuning dan dengan Hg2+ akan
membentuk senyawa berwarna merah.Hasil percobaan Uji Biuret adalah
Kecap Indofood, Bubur Bayi Nestle Beras Merah dan Kaldu Ayam
Masako, positif terdapat ikatan peptida. Hasil percobaan Uji
Ninhydrin adalah Kecap Indofood, Bubur Bayi Nestle Beras Merah dan
Kaldu Ayam Masako memiliki asam amino bebas. Hasil percobaan Uji
Xanthoprotein adalah Kecap Indofood, Bubur Bayi Nestle Beras Merah
dan Kaldu Ayam Masako, memilki asam amino aromatik., dan hasil
percobaan dari Uji Millon Kecap Indofood, Bubur Bayi Nestle Beras
Merah dan Kaldu Ayam Masako, adalah mengandung gugus aromatik.
PENDAHULUANBab ini membahas mengenai, Latar Belakang.Latar
BelakangProtein (akar kata protos dari bahasa Yunani yang berarti
"yang paling utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot
molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam
amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida.
Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan
kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting dalam
struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus. Kebanyakan
protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain
berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya
protein yang membentuk batang dan sendi sitoskeleton. Protein
terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem
kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam
biji) dan juga dalam transportasi hara. Sebagai salah satu sumber
gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino bagi organisme
yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof)
(Anonim, 2011).Protein adalah molekul penyusun tubuh kita yang
terbesar setelah air. Hal ini mengindikasikan pentingnya protein
dalam menopang seluruh proses kehidupan dalam tubuh. Dalam
kenyataannya, memang kode genetik yang tesimpan dalam rantaian DNA
digunakan untuk membuat protein, kapan, dimana dan seberapa banyak.
Protein berfungsi sebagai penyimpan dan pengantar seperti
hemoglobin yang memberikan warna merah pada sel darah merah kita,
bertugas mengikat oksigen dan membawanya ke bagian tubuh yang
memerlukan. Selain itu juga menjadi penyusun tubuh, "dari ujung
rambut sampai ujung kaki", misalnya keratin di rambut yang banyak
mengandung asam amino Cysteine sehingga menyebabkan bau yang khas
bila rambut terbakar karena banyaknya kandungan atom sulfur di
dalamnya, sampai kepada protein-protein penyusun otot kita seperti
actin, myosin, titin, dsb. Kita dapat membaca teks ini juga antara
lain berkat protein yang bernama rhodopsin, yaitu protein di dalam
sel retina mata kita yang merubah photon cahaya menjadi sinyal
kimia untuk diteruskan ke otak. Masih banyak lagi fungsi protein
seperti hormon, antibodi dalam sistem kekebalan tubuh, dll (Anonim,
2011)
TINJAUAN PUSTAKABab ini menguraikan mengenai, Protein, Asam
Amino, Penggolongan Asam Amino, Sifat-sifat Asam Amino, Ikatan
Peptida, dan Sampel.ProteinProtein merupakan suatu zat makanan yang
amat penting bagi tubuh, karena zat ini disamping berfungsi sebagai
bahan bakar dalam tubuh juga berfungsi sebagai zat pembangun dan
pengatur. Protein adalah sumber-sumber asam-asam amino yang
mempunyai struktur C, H, O, N, yang tidak dimiliki oleh lemak atau
karbohidrat. Molekul protein mengandung pula posfor, belerang, dan
ada jenis protein yang mengandung unsure logam seperti besi dan
tembaga.Bila suatu protein dihidrolisis oleh asam, alkali, atau
enzim, akan dihasilkan campuran asam-asam amino. Sebuah asam amino
terdiri dari sebuah gugus amino, sebuah gugus karboksil, sebuah
gugus amino, sebuah gugus hydrogen, dan gugus R yang teikat pada
sebuah atom C yang dikenal sebagai karbon alfa, serta gugus R
merupakan rantai cabang (Winarno, 1997).Protein adalah suatu
polipeptida yang mempunyai bobot molekul bervariasi, dari mulai
5000 hingga lebih dari satu juta. Ada protein yang mudah larut
dalam air, dan ada pula protein yang sukar larut dalam air. Rambut
dan kuku adalah suatu protein yan tidak larut dalam air dan idak
mudah bereaksi, sedangkan protein yang terdapat pada bagian putih
telur mudah larut dalam air dan mudah bereaksi.Ditinjau dari
struktur nya protein dapat dibagi kedalam dua golongan besar, yaitu
golongan protein sederhana dan golongan protein gabungan. Yang
dimaksud protein sederhana adalah protein yang hanya terdiri dari
molekul-molekul asam amino, sedangkan protein gabungan adalah
protein yang terdiri dari protein dan gugus bukan protein. Gugus
ini disebut juga gugus prostetik dan terdiri atas karbohidrat,
lipid, atau asam nukleat. Protein sederhana dapat dibagi kedalam
dua bagian menurut bentuk molekulnya, yaitu protein fiber dan
protein globular. Protein fiber mempunyai bentuk protein seperti
serat atau serabut, sedangkan protein globular mempunyai bentuk
bulat (Poedjiadi, 1994).Asam AminoAsam amino terdiri atas atom
karbon yang terikat pada satu gugus karboksil (COOH), satu gugus
amino (NH2), satu gugus hydrogen (H), dan satu gugus radikal (R)
atau rantai cabang. Pada umumnya asam amino yang diisolasi dari
protein hidroksilat merupakan alfa asam amino, yaitu gugus
karboksil dan amino terikat pada atom karbon yang sama. Yang
membedakan satu asam amino dengan asam amino yang lainnya adalah
rantai cabang atau gugus R-nya. R berkisar dari satu atom hydrogen
(H), sebagaimana terdapat pada asam amino paling sederhana glisin,
ke rantai karbon lebih panjang, yaitu hingga tujuh atom katbon
(Almatsier, 2001).Pada umumnya asam amino tidak larut dalam air dan
tidak larut dalam pelarut organic non polar seprti eter, aseton,
dan klorofom. Perbedaan asam amino, asam karboksilat, dan amina
terlihat pula pada titik leburnya. Asam amino mempunyai titik lebur
yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan asam karboksilat atau
amina. Kedua sifat fisika ini menunjukkan bahwa asam amino
cenderung mempunyai struktur yang bermuatan dan mempunyai polaritas
tinggi dan bukan sekedar senyawa yang mempunyai gugus COOH dan NH2.
Hal ini tampak pila pada sifat asam amino sebagai elektrolit
(Poedjiadi, 1994).Asam amino yang disambung-sambungkan dengan
ikatan peptida membentuk struktur primer protein. Susunan asam
amino menentukan sifat struktur sekunder dan tertier. Pada
gilirannya hal ini mempengaruhi secara bermakna sifat-sifat fungsi
protein makanan dan perilakunya selama pemrosesan. Dari 20 asam
amino, hanya 8/9 asam amino yang merupakan asam amino essensial
bagi nutrisi manusia. Junlah asam amino esensial yang terdapat
dalam protein dan ketersediaannya menentukan kualitas gizi protein.
Pada umumnya kualitas protein hewan lebih tinggio daripada protein
tumbuhan. Protein telur merupakan salah satu dari protein
berkualitas terbaik dan dianggap mempunyai nilai biologi 100
(DeMan, 1997).Penggolongan Asam AminoAsam amino digolongkan
berdasarkan sifat esensial dan nonesensial.a. Asam Amino
EsensialAsam amino esensial adalah asam amino yang dibutuhkan oleh
tubuh, tetapi tidak bisa disintesis oleh tubuh. Asam amino tersebut
harus diperoleh dari protein makanan. Jenis asam amino esensial
antara lain treonin, leusin, isoleusin, valin, lisin, metionin,
fenilalanin, triptofan, arginin, dan histidin. Asam amino histidin
bukanlah asam amino esensial yang terdapat pada laki-laki dewasa,
sedangkan asam amino arginin dapat disintesis, tetapi kurang cepat
untuk pertumbuhan normal.b. Asam amino NonesensialAsam amino
nonesensial adalah asam amino yang dibutuhkan oleh tubuh dan dapat
disintesis oleh tubuh sendiri melalui reaksi kimia yang kompleks.
Jenis asam amino nonesensial antara lain glisin, alanin, tirosin,
prolin, hidroksi prolin, sistein, asam aspartat, asam glutamate,
dan serin (Sutresna, 2003).
Sifat-Sifat Asam AminoUmumnya asam amino larut dalam air dan
tidak larut dalam pelarut organik non polar seperti eter, aseton,
dan khloroform. Sifat asam amino ini berbeda dengan asam
karboksilat maupun dengan asam amina. Asam karboksilat alifatik
maupun aromatik yang terdiri atas beberapa atom karbon umumnya
kurang larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik. demikian
pula amina pada umumnya tidak larut dalam air, tetapi larut dalam
pelarut organik (Poedjiadi, 1994).Perbedaan sifat antara asam amino
dengan asam karboksilat dan amina terlihat pula pada titik
leburnya. Asam amino mempunyai titik lebur lebih tinggi bila
dibandingkan dengan asam karboksilat dan amina. Kedua sifat fisika
ini menunjukkan bahwa asam amino cenderung mempunyai struktur yang
bermuatan dan mempunyai polaritas tinggi dan bukan sekedar senyawa
yang mempunyai gugus COOH dan gugus NH2. hal ini tampak pula pada
sifat asam amino sebagai elektrolit (Poedjiadi, 1994).Apabila asam
amino larut dalam air, gugus karboksilat akan melepaskan ion H+,
sedangkan gugus amina akan menerima ion H+. -COOH -COO- + H+ -NH2 +
H+ -NH3Oleh adanya gugus tersebut asam amino dalam larutan dapat
membentuk ion yang bermuatan positif dan juga bermuatan negatif
(zwitterion) atau ion amfoter. Keadaan ini tergantung pada pH
larutan (Poedjiadi, 1994).Asam amino di dalam larutan air netral
akan selalu ada dalam bentuk dwikutub, yang ditunjukkan dengan
konstanta dielektrik dan momen dwikutub yang tinggi karena adanya
pemisahan muatan positif dan negatif. Asam amino monokarboksilat,
seperti alanin, merupakan suatu asam berbasa dua yang terprotonasi
sempurna, dapat memberikan kedua protonnya bila dititrasi sempurna
dengan basa (Wirahadikusumah, 1989).Selain reaksi-reaksi dengan
asam dan basa, asam amino juga dapat bereaksi dengan senyawa lain,
sesuai dengan gugus COOH dan gugus -NH2. Gugus karboksilat dapat
bereaksi dengan alkohol dalam suasana asam sehingga membentuk
ester. Ester yang terbentuk dapat direaksikan lebih lanjut dengan
NH3 sehingga menghasilkan suatu amida. Apabila dalam reaksi ini
tidak digunakan NH3, tetapi gugus amino dari asam amino yang lain,
akan terjadi suatu dipeptida, yaitu senyawa yang terdiri atas dua
molekul amino yang berikatan (Poedjiadi, 1994).
Ikatan PeptidaIkatan yang terjadi antara dua asam amino
dinamakan ikatan peptida. Jadi pada suatu molekul dipeptida
terdapat satu ikatan peptida. Suatu senyawa yang terdiri atas tiga
buah asam amino yang berikatan disebut suatu tripeptida (Poedjiadi,
1994).Melalui suatu proses tertentu sejumlah besar molekul asam
amino dapat membentuk suatu senyawa yang memiliki banyak ikatan
peptida. Molekul senyawa ini merupakan suatu molekul besar atau
makromolekul yang terdiri dari banyak molekul asam amino dan
karenanya disebut polipeptida. Protein adalah salah satu
makromolekul yang terdiri atas sejumlah besar asam amino
(Poedjiadi, 1994).Peptida didapatkan dari hasil hidrolisis rantai
panjang polipeptida, protein. Penamaam peptida didasarkan pada
komponen asam aminonya. Ikatan peptida yang terjadi dari dua residu
asam amino menunjukkan kemantapan resonansi yang tinggi; ikatan
tunggal C-N mempunyai sifat ikatan rangkap sebesar 40%, dan ikatan
rangkap C=O mempunyai sifat ikatan rangkap tunggal sebesar 40%.
Akibatnya gugus amino (-NH-) dalam ikatan peptida tersebut tidak
mengalami deprotonasi (ionisasi) pada suasana pH antara 0 sampai
14, juga ikatan C-N dalam peptida tersebut tidak mengalami rotasi
dengan bebas. Kedua hal ini merupakan suatu faktor penting dalam
menentukan struktur tiga dimensi serta sifat rantai polipeptida
(protein) (Wirahadikusumah, 1989). Asam amino yang disambung -
sambungkan dengan ikatan peptida membentuk struktur primer protein.
Susunan asam amino menentukan sifat struktur sekunder dan tertier.
Pada gilirannya hal ini mempengaruhi secara bermakna sifat-sifat
fungsi protein makanan dan perilakunya selama pemrosesan. Dari 20
asam amino, hanya 8/9 asam amino yang merupakan asam amino
essensial bagi nutrisi manusia. Jumlah asam amino esensial yang
terdapat dalam protein dan ketersediaannya menentukan kualitas gizi
protein. Pada umumnya kualitas protein hewan lebih tinggi daripada
protein tumbuhan. Protein telur merupakan salah satu dari protein
berkualitas terbaik dan dianggap mempunyai nilai biologi 100
(DeMan, 1997).Sampela. Baso Sapi So GoodBakso atau baso adalah
jenis bola daging yang paling lazim dalam masakan Indonesia.[1]
Bakso umumnya dibuat dari campuran daging sapi giling dan tepung
tapioka, akan tetapi ada juga baso yang terbuat dari daging ayam,
ikan, atau udang.
Gambar 1. Baso Sapi So Goodb. Tepung Terigu Cakra KembarTepung
terigu adalah tepung atau bubuk halus yang berasal dari bulir
gandum, dan digunakan sebagai bahan dasar pembuat kue, mi dan roti.
Kata terigu dalam bahasa Indonesia diserap dari bahasa Portugis,
trigo, yang berarti "gandum".Tepung terigu mengandung banyak zat
pati, yaitu karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air. Tepung
terigu juga mengandung protein dalam bentuk gluten, yang berperan
dalam menentukan kekenyalan makanan yang terbuat dari bahan terigu.
Tepung terigu juga berasal dari gandum, bedanya terigu berasal dari
biji gandum yang dihaluskan, sedangkan tepung gandum utuh (whole
wheat flour) berasal dari gandum beserta kulit arinya yang
ditumbuk.
Gambar 2. Tepung Terigu Cakra Kembarc. Frisian Flag Susu Kental
ManisFrisian Flag Susu Kental Manis Full Cream bergizi dan
memberikan rasa gurih yang lezat, kini diperkaya dengan Active Care
Formula dengan kandungan Protein, Kalsium, Kolin, dan B1. Kombinasi
kandungan gizinya membantu pertumbuhan anak dan menjaga kondisi
tubuh seluruh anggota keluarga dalam menjalankan aktivitas sehari -
hari. Jadikanlah Frisian Flag sebagai bagian dari pola hidup sehat
keluarga anda. Komposisi: Sukrosa, susu sapi, susu skim bubuk,
lemak susu, vitamin C, niasin, E, A, B1, Kolin Klorida, B6 dan
D3.
Gambar 3. Frisian Flag Susu Kental Manisd. Saus ABCSaus dalam
istilah masak-memasak berarti cairan yang digunakan sewaktu memasak
atau dihidangkan bersama-sama makanan sebagai penyedap atau agar
makanan kelihatan bagus. Sambal dan kecap manis merupakan saus
utama pada sebagian besar masakan Indonesia.
Gambar 5. Saus ABCe. Lemon TeaTeh adalah minuman yang mengandung
kafein, sebuah infusi yang dibuat dengan cara menyeduh daun, pucuk
daun, atau tangkai daun yang dikeringkan dari tanaman Camellia
sinensis dengan air panas. Teh yang berasal dari tanaman teh dibagi
menjadi 4 kelompok: teh hitam, teh oolong, teh hijau, dan teh
putih. Teh mengandung sejenis antioksidan yang bernama katekin.
Pada daun teh segar, kadar katekin bisa mencapai 30% dari berat
kering. Teh hijau dan teh putih mengandung katekin yang tinggi,
sedangkan teh hitam mengandung lebih sedikit katekin karena katekin
hilang dalam proses oksidasi. Teh juga mengandung kafein (sekitar
3% dari berat kering atau sekitar 40 mg per cangkir), teofilin dan
teobromin dalam jumlah sedikit.
Gambar 6. Lemon Teaf. Pepton 1 %Pepton sebagai bahan intermediet
antara peptida dan protein bersifat larut dalam air, tidak
terkoagulasi oleh panas, dan dapat diendapkan dengan amonium sulfat
dan seng sulfat, dimana senyawa ini sering digunakan sebagai
nutrisi dalam media bakteriologi. Pepton dapat diekstrak dari
protein hewani berupa daging organ tubuh bagian dalam, gelatin,
susu dan kasein serta tanaman maupun kamir.
Gambar 7. Pepton 1 %g. Susu KedelaiSusu kacang kedelai (Hanzi: ;
) adalah semacam minuman yang dibuat daripada kacang kuning,
mendapat namanya karena minuman ini berwarna putih kekuningan mirip
dengan susu. Susu ini juga dikenal sebagai susu kedelai di
Indonesia. Susu kacang kedelai lazim sebagai hidangan sarapan pagi
bersama dengan penganan lainnya seperti youtiao. Susu kacang
memiliki komposisi yang mirip dengan susu: 3,5% protein, 2% lemak,
serta 2,9% karbohidrat.
Gambar 8. Susu Kedelai SoyfreshBAHAN, ALAT, DAN METODE
PERCOBAANBab ini akan membahas mengenai Prinsip dan Metode
Percobaan.Metode Percobaan a. Uji BiuretPrinsip : berdasarkan
reaksi ikatan peptida protein ditambah CuSO4 1% alkali (NaOH) akan
menguraikan reaksi kimia.
Metode :
Gambar 9. Metode Percobaan Uji BiuretPertama-tama masukkan 2 ml
larutan NaOH 2 N dan 3 tetes CuSO4 1% ke dalam tabung reaksi, lalu
kocok amati perubahan yang terjadi, setelah itu masukkan 1 ml
sampel pada larutan yang sudah di campurkan tadi, lalu amati
perubahan warna yang terjadi.
b. Uji NinhydrinPrinsip : berdasarkan reaksi kimia asam amino
dengan pereaksi ninhidrin akan menghasilkan senyawa yang berwarna
biru keunguan.metode :2 ml 0,5 mlbahan Ninhydrin
10 menit
Amati perubahan warna, ungu (+)
Gambar 10. Prosedur Percobaan Uji NinhydrinPertama-tama masukkan
2 ml sampel dan 0,5 ml larutan Ninhydrin, lalu kocok amati
perubahan yang terjadi, setelah itu panaskan selama 10 menit, lalu
amati perubahan yang terjadi.
c. Uji XanthoproteinPrinsip : Berdasarkan reaksi antara asam
amino yang ditambah HNO3 pekat menjadi endapan kuning dengan NaOH,
sehingga menghasilkan senyawa berwarna jingga.Metode :2 ml 0,5
mlbahan HNO3 pekat
10 menit
5 ml NaOH 50%
Amati perubahan warna,merah (+)
Gambar 11. Metode Percobaan Uji XanthoproteinPertama-tama
masukkan 2 ml sampel dan 0,5 ml HNO3 pekat pada tabung reaksi kocok
dan amati perubahan yang terjadi, setelah di amati panaskan
selama10 sampai 15, setelah dipanaskan tambahkan 5 ml NaOH 50%
amati perubahan warna yang terjadi.d. Uji MillonPrinsip :
berdasarkan reaksi asam amino yantg ditambahkan HNO3 pekat akan
membentuk suatu senyawa berwarna kuning dan dengan Hg2+ akan
membentuk senyawa berwarna merah.Metode :
2 ml 5 teteslbahan Millon
10 menit
Amatiperubahan warna,jingga (+)
Gambar 12. Metode Percobaan Uji MillonPertama-tama masukkan 1-2
ml sampel ke tabung reaksi, tambahkan 5 tetes pereaksi millon lalu
kocok, amati perubahan warna yang terjadi, lalu panaskan selama 1-2
menit, setelah dipanaskan amati perubahan warna setelah
dipanaskan.
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASANBab ini akan memengenai mengenai,
Hasil Pengamatan dan Pembahasan.Hasil Pengamatan Tabel 1. Hasil
Pengamatan Uji BiuretBahanPreaksiwarnaHasilKet
Sebelum + sampelSesudah + sampel
Susu kental manisNaOH+CuSO4
BIRUUngu+mengandung ikatan peptida
Saos sambalCoklat-tidak mengandung ikatan peptida
Lemon teaCoklat bening-tidak mengandung ikatan peptida
Pepton 1 %Ungu+mengandung ikatan peptida
Susu KedelaiCoklatkeruh-tidak mengandung ikatan peptida
(Sumber : Komalasari dan Vega Yoesepa P, Meja 7,
2011)PembahasanHasil percobaan Uji Biuret didapat bahwa pada Kecap
Manis Indofood, Bubur Pepton 1% dan Kaldu Susu kental manis positif
mengandung ikatan peptida yang ditunjukan oleh larutan berwarna
ungu. Pada percobaan ini terdapat kesalahan harusnya sempel Susu
Kedelai positif mengandung ikatan peptida dan Pepton 1 % tidak
mengandung ikatan peptida. Hal ini mungkin terjadi karena kurang
teliti dalam kebersihan alat-alat yang dipakai. Sebaiknya
kebersihan alat diperhatikan dengan baik karena dapat menyebabkan
kontaminasi sehingga sangat mempengaruhi hasil akhirnya. Hal ini
juga dapat disebabkan karena konsentrasi yang digunakan pada
pembuatan sampel tidak sebanding dengan pelarutnya yaitu air
sehingga menjadikan larutan tersebut berkonsentrasi rendah.Suatu
peptida yang mempunyai dua buah ikatan peptida atau lebih dapat
bereaksi dengan ion Cu2+ dalam suasana basa dan membentuk suatu
senyawa kompleks yang berwarna biru ungu. Reaksi ini dikenal dengan
nama Reaksi Biuret.Dua asam amino berikatan melalui suatu ikatan
peptida dengan melepas sebuah molekul air. Reaksi keseimbangan ini
cenderung untuk berjalan kearah hidrolisis dari pada sintesis.
Pembentukan ikatan tersebut memerlukan banyak energi, sedang untuk
hidrolis praktis tidak memerlukan energi.
Gambar 13. Hasil Pengamatan Uji BiuretIkatan peptida merupakan
ikatan yang menggabungkan asam-asam amino. Gugus karboksil suatu
asam amino berikatan dengan gugus amino dari molekul asam amino
lain menghasilkan suatu dipeptida dengan melepaskan air.
Pembentukan ikatan tersebut memerlukan banyak energi, sedang untuk
hidrolisis praktis tidak memerlukan energi. Peptida diperoleh
dengan cara hidrolisis protein yang tidak sempurna, dan apabila
peptida yang dihidrolisis lebih lanjut akan dihasilkan asam-asam
amino. Melalui suatu proses tertentu jumlah besar molekul asam
amino dapat membentuk suatu senyawa yang memilki banyak ikatan
peptida. Suatu peptida yang mempunyai dua buah ikatan peptida atau
lebih dapat bereaksi dengan ion Cu2+ dalam suasana basa dan
membentuk suatu senyawa yang berwarna biru ungu. Larutan protein
dibuat alkalis dengan NaoH kemudian ditambahkan larutan CuSO4
encer. Uji biuret digunakan untuk menunjukkan adanya
senyawa-senyawa yang mengandung gugus amida asam (-CONH2) yang
berada bersama gugus amida asam yang lain atau gugus yang lain
seperti CSNH2 -C(NH)NH2; -CH2NH2; -CRHNH2;- CHOHCH2NH2 ;-
CHOHCH2NH2; -CHNH2CH2OH; -CHNH2CHOH. Dengan demikian uji biuret
tidak hanya untuk protein tetapi zat lain seperti biuret atau
malonamida juga memberikan reaksi positif yaitu ditandai dengan
timbulnya warna merah-violet atau biru-violet (Sudarmadji,
1996).Sifat asam basa peptida ditentukan oleh gugus ujungnya, NH2
dan COOH, dan gugus R yang dapat berionisasi. Pada peptida dengan
rantai panjang, sifat asam basa dari gugus ujung berkurang artinya,
karena jumlah gugus R yang banyak, yang dapat
berionisasi.Sebagaimana halnya asam amino, peptida mempunyai pH
isoelektrik (pH1). Reaksi kimia peptide disebabkan oleh adanya
gugus ujung NH2, R, dan COOH-. Seperti pada asam amino, gugus NH2
pada peptida dapat direaksikan dengan 2,4-dinitrofenilfluorobenzena
atau fenilisotiosianat, dan gugus COOH nya dapat diesterifikasi
atau direduksi. Gugus asam amino N-ujungnya dapat direaksikan
dengan ninhidrin secara kuantitatif dan menghasilkan derivate
berwarna, yang dapat dipakai untuk deteksi atau penentuan
kuantitatif peptida. Cara reaksi berwarna yang lain untuk peptida
dan protwein, tetapi tidak untuk asam amino bebas, adalah reaksi
biuret. Reaksi ini terjadi antara peptida atau protein dengan CuSO4
dan alkali sehingga menghasilkan senyawa kompleks berwarna ungu.
Dengan demikian Uji Biuret tidak hanya untuk protein tetapi zat
lain seperti biuret atau malonamida juga memberikan reaksi positif
yaitu ditandai dengan timbulnya warna merah violet atau biru
violet. Hasil Pengamatan Uji NinhydrinTabel 2. Hasil Pengamatan Uji
NinhydrinBahanPreaksiwarnaHasilKet
Sebelum + PanaskanSesudah + Panaskan
Susu kental manisLarutan Ninhidrin
PutihBiru keunguan+mengandung asam amino bebas
Saos sambalOrangeOrange-tidak mengandung asam amino bebas
Lemon teaKuningKuning-tidak mengandung asam amino bebas
Pepton 1 %KuningBiru keunguan+mengandung asam amino bebas
Susu KedelaiCoklat Biru keunguan+mengandung asam amino bebas
(Sumber : Komalasari dan Vega Yoesepa P, Meja 7, 2011)
PembahasanHasil percobaan Uji Ninhidrin didapat bahwa pada Susu
kental manis, Pepton 1 % dan Susu Kedelai positif mengandung asam
amino yang ditunjukan oleh larutan berwarna ungu.Sifat-sifat lain
dari asam amino adalah tak berwarna, larut dalam air, tak larut
dalam alkohol atau eter, dapat membentuk garam kompleks dengan
logam berat (misalnya asam amino dengan Cu2 membentuk senyawa
kompleks berwarna biru tua) dan dapat membentuk senyawa berwarna
biru dengan ninhidrin. Pembentukan senyawa berwarna antara asam
amino dengan ninhidrin ini banyak dipakai sebagai dasar analisa
kuantitatif maupun kualitatif senyawa asam-asam amino dan protein.
Protein maupun asam amino yang mengandung asam alfa amino akan
memberikan reaksi dengan ninhidrin membentuk warna biru. Pertama
kali terjadi oksidasi alfa amino oleh ninhidrin dihasilkan
ninhidrin tereduksi, aldehid, amonia, dan karbondioksida. Kemudian
terjadi kondensasi antara amonia, ninhidrin tereduksi dan ninhidrin
terbentuk senyawaa kompleks berwarna biru.
Gambar 14. Hasil Pengamatan Uji NinhydrinGugus amina dapat
bereaksi dengan pereaksi ninhydrin membentuk amonia, CO2, dan
aldehid. Reaksi ninhydrin dipakai sebagai dasar penentuan kuantitas
asam amino. Warna biru menunjukkan khas asam amino. Prolin dan
hidroksiporolin mempunyai gugus amina sekunder menghasilkan warna
kuning. Aspargin mengandung gugus amida bebas yang beraksi
membentuk warna coklat.Protein maupun asam amino yang mengandung
asam alfa amino akan memberikan reaksi dengan ninhidrin membentuk
warna biru. Pertama kali terjadi oksidasi alfa amino oleh ninhidrin
dihasilkan ninhidrin tereduksi, aldehid, ammonia, dan
karbondioksida. Kemudian terjadi kondensasi antara ammonia,
ninhidrin tereduksi dan ninhidrin terbentuk senyawaan kompleks
berwarna biru Warna ungu yang terbentuk ialah akibat adanya reaksi
antara ninhydrin dengan asam amino alfa bebas dari protein.
intensitas warna ungu yang dihasilkan dalam keadaan baku merupakan
dasar kualitatif untuk asam amino alfa bebas.Protein tersusun dari
asam-asam amino yang masing-masing dihubungkan dengan suatu ikatan
peptida sehingga membentuk suatu rantai polipeptida. Asam-asam
amino yang berikatan tersebut dapat dipisahkan dengan pemanasan.
Dipeptida masih mempunyai gugus asam amino dan karboksil bebas
sehinnga dapat bereaksi dengan dipeptida-dipeptida lain membentuk
polipeptida dan akhirnya membentuk molekul protein. Asam-asam amino
yang berikatan tersebut dapat dipisahkan dengan pemanasan.Reaksi
ninhidrin dapat dipakai untuk penentuan kualtitatif asam amino.
Dengan memanaskan campuran asam amino dan ninhidrin, terjadilah
larutan berwarna biru keunguan yang intensitasnya dapat ditentukan
dengan cara spektrofotometri. Semua asam amino bebas memberikan
reaksi ninhidrin yang positif.Hasil Pengamatan Uji
XantoproteinTabel 3. Hasil Pengamatan Uji
XantoproteinBahanPreaksiwarnaHasilKet
Sebelum + NaOH 50%
Sesudah + NaOH 50%
Susu kental manisHNO3 + NaOH 50%
PutihKuning+mengandung asam amino aromatik
Saos sambalOrangeKuning+mengandung asam amino aromatik
Lemon teaKuningCoklat bening-tidak mengandung asam amino
aromatik
Pepton 1 %KuningKuning bening-tidak mengandung asam amino
aromatik
Susu KedelaicoklatJingga +mengandung asam amino aromatik
(Sumber : Komalasari dan Vega Yoesepa P, Meja 7, 2011)Pembahasan
Hasil percobaan Uji Xantoprotein didapat bahwa pada Susu kental
manis, Susu Kedelai dan saos sambal positif mengandung asam amino
aromatic yang ditunjukan oleh larutan berwarna ungu.Asam amino
aromatik merupakan asam amino yang mempunyai gugus -R non polar, di
mana gugus -R di dalam golongan asam amino ini merupakan
hidrokarbon dan bersifat hidrofobik. Golongan ini mengandung gugus
-R alifatik (alanin, valin, leusin, isoleusin dan prolin) sedangkan
dengan dua lingkaran aromatik (fenilalanin dan triptofan) dan satu
mengandung sulfur (metioin). Pada prolin gugus alfa -aminonya tidak
bersifat bebas, tetapi disubstitusi oleh sebagian gugus -Rnya yang
menghasilkan struktur melingkar.Pada percobaan ini terdapat
kesalahan harusnya sempel Susu kental manis tidak mengandung ikatan
peptida. Hal ini mungkin terjadi karena kurang teliti dalam
kebersihan alat-alat yang dipakai. Sebaiknya kebersihan alat
diperhatikan dengan baik karena dapat menyebabkan kontaminasi
sehingga sangat mempengaruhi hasil akhirnya. Hal ini juga dapat
disebabkan karena konsentrasi yang digunakan pada pembuatan sampel
tidak sebanding dengan pelarutnya yaitu air sehingga menjadikan
larutan tersebut berkonsentrasi rendah.
Gambar 15. Hasil Pengamatan Uji XantoproteinLarutan asam nitrat
pekat ditambahkan dengan hati-hati ke dalam larutan protein.
Setelah dicampur terjadi endapan putih yang dapat berubah menjadi
kuning apabila dipanaskan. Reaksi yang terjadi adalah nitrasi pada
inti bezena yang terdapat pada molekul protein. Jadi reaksi ini
positif untuk protein yang mengandung tirosin, fenilalanin, dan
triptofan. Kulit kita jika terkena asam nitrat akan berwarna
kuning, itu juga karena terjadi reaksi xanthoprotein.Senyawa
berwarna jingga tersebut terbentuk karena asam amino yang
direaksikan dengan HNO3 teroksidasi sehingga membentuk endapan
kuning yang merupakan endapan protein sample tersebut, kemudian
endapan tersebut direaksikan dengan NaOH sehingga terbentuk senyawa
yang berwarna jingga yang menunjukkan adanya asam amino aromatik
pada bahan, selain itu koagulasi proein merupakan aspek kestabilan
bahang yang dapat berkaitan dengan susunan dan urutan asam amino
dalam protein.Senyawa berwarna jingga terbentuk karena asam amino
yang direaksikan dengan HNO3 teroksidasi sehingga membentuk endapan
kuning yang merupakan endapan protein sampel tersebut, kemudian
endapan tersebut direaksikan dengan NaOH sehingga terbentuk senyawa
yang berwarna jingga yang menunjukkan adanya asam amino aromatik
pada bahan.Larutan asam nitrat pekat ditambahkan dengan hati-hati
ke dalam larutan protein. Setelah dicampur terjadi endapan putih
yang dapat berubah menjadi kuning apabila dipanaskan. Reaksi yang
terjadi adalah nitrasi pada inti benzena yang terdapat pada molekul
protein. Jadi reaksi ini positif untuk protein yang mengandung
tirosin, fenilalanin dan triftofan. Kulit kita bila terkena asam
nitrat berwarna kuning, itu juga karena reaksi xanthoprotein
ini.Asam amino aromatik adalah jenis asam amino yang terdiri atas
beberapa atom karbon yang umumnya kurang larut dalam air tetapi
larut dalam pelarut organik. Sampel yang mengadung gugus asam amino
aromatik yang terdapat dalam protein untuk mensintesa peptida gugus
karboksil dari asam amino sebelumnya diaktifkan dahulu. Metode yang
biasa digunakan pada kimia organik adalah sistem asam klorida.
Senyawa asam amino dan HNO3 menghasilkan endapan protein yang
berwarna kuning lalu senyawa tersebut direaksikan dengan Hg2+.
Hasil Pengamatan Uji MillonTabel 4. Hasil Pengamatan Uji
MillonBahanPreaksiwarnaHasilKet
Sebelum + PanaskanSesudah + Panaskan
Susu kental manisLarutan Millon
Putih susuPutih coklat-tidak mengandung gugus aromatik
Saos sambalOrangeMerah merah+mengandung gugus aromatik
Lemon teaKuningBening merah+mengandung gugus aromatik
Pepton 1 %Putih keruhBening coklat-tidak mengandung gugus
aromatik
Susu KedelaiCoklatcoklat-tidak mengandung gugus aromatik
(Sumber : Komalasari dan Vega Yoesepa P, Meja 7,
2011)PembahasanHasil percobaan Uji Ninhidrin didapat bahwa pada
Lemon tea dan Saos sambal positif mengandung gugus aromatik yang
ditunjukan oleh larutan berwarna ungu.Pada percobaan ini terdapat
kesalahan harusnya sempel Pepton 1 % positif tidak mengandung
mengandung gugus aromatik. Hal ini mungkin terjadi karena kurang
teliti dalam kebersihan alat-alat yang dipakai. Sebaiknya
kebersihan alat diperhatikan dengan baik karena dapat menyebabkan
kontaminasi sehingga sangat mempengaruhi hasil akhirnya. Hal ini
juga dapat disebabkan karena konsentrasi yang digunakan pada
pembuatan sampel tidak sebanding dengan pelarutnya yaitu air
sehingga menjadikan larutan tersebut berkonsentrasi rendah.
Gambar 16. Hasil Pengamatan Uji MillonPereaksi millon adalah
larutan merkuro dan merkuri nitrat dalam asam nitrat. Apabila
pereaksi ini ditambahkan pada larutan protein, akan menghasilkan
endapan putih yang dapat berubah menjadi merah oleh pemanasan. Pada
dasarnya reaksi ini positif untuk fenol-fenol, karena terbentuknya
senyawa merkuri gugus hidroksifenil yang berwarna. Protein yang
mengandung tirosin akan memberikan hasil positif.Penambahan dengan
pereaksi millon membentuk suatu senyawa kompleks. Adanya
ikatan-ikatan peptida dari gugus karboksil dengan pereaksi
membentuk suatu senyawa yang dengan pemanas dihidrolisa menjadi
phenylpeptida atau gugus aromatik.Reaksi Ninhydrin digunakan untuk
mendeteksi dan menduga asam amino secara kuantitatif dalam jumlah
kecil. Pemanasan dengan Ninhydrin berlebih menghasilkan produk
berwarna ungu pada semua asam amino yang mempunyai gugus amino
bebas, sedangkan produk yang dihasilkan oleh prolin berwarna
kuning, karena pada molekul ini terjadi subtitusi gugus amino. Pada
kondisi yang sesuai intensitas warna yang dihasilkan dapat
dipergunakan untuk mengukur konsentrasi asam amino secara
kalorimetrik. Dua molekul ninhydrin dan atom nitrogen dari asam
amino bereaksi membentuk warna ungu.Gugus amina dapat bereaksi
dengan pereaksi ninhydrin membentuk amonia, CO2, dan aldehid.
Reaksi ninhydrin dipakai sebagai dasar penentuan kuantitas asam
amino. Warna biru menunjukkan khas asam amino. Prolin dan
hidroksiporolin mempunyai gugus amina sekunder menghasilkan warna
kuning. Aspargin mengandung gugus amida bebas yang beraksi
membentuk warna coklat.Protein maupun asam amino yang mengandung
asam alfa amino akan memberikan reaksi dengan ninhidrin membentuk
warna biru. Pertama kali terjadi oksidasi alfa amino oleh ninhidrin
dihasilkan ninhidrin tereduksi, aldehid, ammonia, dan
karbondioksida. Kemudian terjadi kondensasi antara ammonia,
ninhidrin tereduksi dan ninhidrin terbentuk senyawaan kompleks
berwarna biru Warna ungu yang terbentuk ialah akibat adanya reaksi
antara ninhydrin dengan asam amino alfa bebas dari protein.
intensitas warna ungu yang dihasilkan dalam keadaan baku merupakan
dasar kualitatif untuk asam amino alfa bebas.Protein tersusun dari
asam-asam amino yang masing-masing dihubungkan dengan suatu ikatan
peptida sehingga membentuk suatu rantai polipeptida. Asam-asam
amino yang berikatan tersebut dapat dipisahkan dengan pemanasan.
Dipeptida masih mempunyai gugus asam amino dan karboksil bebas
sehinnga dapat bereaksi dengan dipeptida-dipeptida lain membentuk
polipeptida dan akhirnya membentuk molekul protein. Asam-asam amino
yang berikatan tersebut dapat dipisahkan dengan
pemanasan.KESIMPULAN DAN SARANBab ini akan membahas mengenai,
Kesimpulan dan Saran.KesimpulanBerdasarkan hasil pengamatan
percobaan Uji Biuret dapat disimpulkan bahwa pada sampel susu
kental manis frisian flag dan pepton 1% positif mengandung ikatan
peptida. Berdasarkan hasil pengamatan percobaan Uji Xantoprotein
dapat disimpulkan bahwa pada sampel susu kental manis frisian flag,
saos sambal ABC dan susu kedelai soyfresh positif mengandung asam
amino aromatik. Berdasarkan hasil pengamatan Uji Ninhidrin dapat
disimpulkan bahwa pada sampel susu kental manis frisian flag,
pepton 1% dan susu kedelai soyfresh mengandung asam amino bebas.
Sedangkan pada hasil pengamatan percobaan Uji Milon dapat
disimpulkan bahwa pada sampel saos sambal ABC dan lemon tea cap
kepala jenggot positif mengandung gugus aromatik .SaranPraktikan
dalam melakukan percobaan harus dilakukan dengan hati-hati, dan
bagi laboratorium, peralatan yang tersedia lebih dilengkapi.
Kebersihan ala-alat praktikum juga harus diperhatikan karena dapat
berpengaruh pada hasil percobaan.
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, Sunita. (2001), Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Penerbit PT.
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.Anonim. (2011), Protein.
www.google.com/Organisasi.Org. Akses:21/03/11, Bandung.deMan, John.
(1997), Kimia Makanan. Penerbit ITB, Bandung.Poedjiadi, Anna.
(1994), Dasar-Dasar Biokimia. Penerbit Universitas Indonesia,
Jakarta.Sudarmadji, Slamet. Dkk. (1996), Analisa Bahan Makanan dan
Pertanian. Penerbit Liberty, Yogyakarta.Sutresna, Nana. (2003),
Pintar Kimia 3 : Untuk SMU Kelas 3. Edisi kedua. Penerbit Ganeca
Exact, Jakarta.Winarno, F.G. (1997), Kimia Pangan dan Gizi. Cetakan
ke delapan. Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta.Wirahadikusumah, Muhamad. (1989), Biokimia : Protein,
Enzim, dan Asam Nukleat. Penerbit ITB, Bandung.