BAB II
PEMBAHASAN2.1 Data Tutorial
Tutor: dr. Yanti Rosita, M.KesModerator: M. Aulia Rahman
S.Sekretaris: Masitha Prilina YusmarNotulen: Purry Ayu
OvilliaWaktu: Selasa, 7 Januari 2014
Pukul 13.00 15.30 WIB.
Kamis, 9 Januari 2014
Pukul 13.00 15.30 WIB.
The Rule of Tutorial: 1. Menonaktifkan ponsel atau
mengkondisikan ponsel dalam
keadaan diam.
2. Mengacungkan tangan saat akan mengajukan argumen.
3. Izin saat akan keluar ruangan.
2.2 Skenario Kasus
Ny. Jannah, 55 tahun, datang ke poliklinik Saraf RSMH karena
seringkali lupa cara membuat masakan yang biasa ia buat sejak 2
bulan yang lalu. Satu bulan terakhir ini, Ny. Jannah sering lupa
jalan pulang ke rumah dari pasar (kesasar). Tiga bulan sebelumnya
penderita pernah menderita stroke. Saat ini penderita masih
mengalami kelemahan separuh tubuh sebelah kanan. Akhir-akhir ini
pasien juga lupa mandi dan tidak mengenali anggota keluarganya
lagi.Pemeriksaan Fisik:
GCS: 15, TD: 160/100 mmHg, N: 80 x/menit, T: 36,7C.Keadaan
spesifik:
Kepala: konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik.
Leher: tidak ada pembesaran KGB
Thoraks: simetris, retraksi tidak ada
Jantung: batas jantung normal, iktus kordis tidak tampak, bunyi
jantung normal, bising jantung tidak ada, HR 80x/menit reguler.
Paru : stem fremitus normal, suara nafas vesikuler normal
Abdomen: datar, lemas, nyeri tekan tidak ada, bising usus
normal
Ekstremitas: Hemiparese dextra spastik (Kekuatan 4)
Pemeriksaan Laboratorium:
Kolesterol Total: 300 mg%, LDL: 210 mg%, HDL: 30 mg%,
Trigliserida: 250 mg%.
Hasil Neuropsikiatrik tes: MMSE: 10
CT scan kepala: infark di basal ganglia sinistra.2.2 Seven Jump
Steps
2.2.1 Klarifikasi Istilah
1. Poliklinik saraf: RS dan segala tempat macam penyakit dan
cedera yang berhubungan dengan saraf untuk dipelajari dan diobati.
(Dorland: 861)2. Lupa: gejala informasi yang telah disimpan dan
tidak dapat ditarik kembali untuk digunakan.3. Stroke: serangan
mendadak dan berat yang menandakan infark pada wilayahvaskular
serebral. (Dorland: 1024)4. Hemiparese dextra spastik: kelumpuhan
otot yang ringan pada sebelah badan bagian
kanan yang ditandai dengan spasme. (Kamus Kedokteran: 150)5.
Infark: daerah nekrosis iskemik terbatas yang disebabkan oleh
oklusi suplai arteri atau drainase vena pada bagian tersebut.
(Dorland: 564)6. Neuropsikiatrik tes: tes untuk menguji
spesialisasi neurologi dan psikiatri. (Dorland:756)
7. MMSE: (minimental state eximination) tes yang digunakan untuk
men-skrining gangguan fungsi kognitif (biasanya untuk men- skrining
pasien demensia).8. Basal ganglia sinistra: sekelompok badan sel
saraf yang terletak diluar sistem saraf
pusat yang berada pada sisi kiri bawah dari otak. (Dorland:
462)
2.3.2 Identifikasi Masalah
1. Ny. Jannah, 55 tahun, datang ke poliklinik Saraf RSMH karena
seringkali lupa cara membuat masakan yang biasa ia buat sejak 2
bulan yang lalu dan satu bulan terakhir ini, Ny. Jannah sering lupa
jalan pulang ke rumah dari pasar (kesasar).2. Tiga bulan sebelumnya
penderita pernah menderita stroke, hingga saat ini penderita masih
mengalami kelemahan separuh tubuh sebelah kanan.3. Akhir-akhir ini
pasien juga lupa mandi dan tidak mengenali anggota keluarganya
lagi.
4. Pemeriksaan Fisik:
TD: 160/100
Keadaan spesifik:
Ekstremitas: Hemiparese dextra spastik (Kekuatan 4)
5. Pemeriksaan Laboratorium:
Kolesterol Total: 300 mg%, LDL: 210 mg%, HDL: 30 mg%,
Trigliserida: 250 mg%.
6. Hasil Neuropsikiatrik tes: MMSE: 10
CT scan kepala: infrak di basal ganglia sinistra.
2.3.3 Analisis Masalah
1. Ny. Jannah, 55 tahun, datang ke poliklinik Saraf RSMH karena
seringkali lupa cara membuat masakan yang biasa ia buat sejak 2
bulan yang lalu dan satu bulan terakhir ini, Ny. Jannah sering lupa
jalan pulang ke rumah dari pasar (kesasar).a. Bagaimana
neuroanatomi dan fisiologi pada kasus?Jawab:Korteks frontalis,
secara anantomi girus frontalis superior, medial, dan inferior
membentuk aspek lateral dari lobus frontalis. Secara fungsional
korteks frontalis, korteks pramotorik, dan korteks asosiasi
prafrontalis. Korteks motorik terlibat dalam pergerakan otot
spesifik, korteks pramotorik terlibat dalam gerakan terkoordinasi
berbagai otot, dan korteks asosiasi terlibat dalam integrasi
informasi sensoris yang diproses oleh korteks sensorik primer. Dari
aspek medial korteks frontalis , girus angularis membungkus
disekelilingi korpus kalosum.
( Carlson,2004)1. Subcortical struktur a. HippocampusFungsi dari
hipokampus :
Peta kognitif
Enkoding : berfungsi untuk encoding kenangan, kerusakan pada
hippocampus dan wilayah sekitarnya dapat menyebabkan amnesia
anterograde yaitu ketidakmampuan untuk membentuk kenangan baru.
Hippocampus juga telibat dalam konsolidasi memori yaitu proses yang
lambat dimana memori diubah dari pendek ke memori jangka
panjang.
b. CerebellumOtak kecil berperan dalam pembelajaran memori
prosedural, dan motor belajar, seperti keterampilan yang memerlukan
koordinasi dan pengendalian motorik halus. Sebuah contoh dari suatu
keterampilan yang memerlukan memori prosedural yaitu bermain alat
musik, atau mengendarai mobil atau naik sepeda.c. Amygdala Fungsi
dari amigdala :
1. Memori ketakutan pengkondisian Amigdala yang terkait dengan
kedua pembelajaran emosional dan memori, karena kuat untuk
menanggapi rangsangan emosional, terutama rasa takut. Neuron ini
membantu dalam pengkodean ingatan emosional dan meningkatkan
mereka. Nukleus yang sentral dihubungkan dengan tanggapan perilaku
yang bergantung pada reaksi basolateral ketakutan. Pusat nukleus
amigdala juga terhubung dengan emosi dan perilaku yang didorong
oleh makanan dan seks. 2. Memori konsolidasi
Pengalaman emosional dan peristiwa yang agak rapuh dan mengambil
waktu untuk benar-benar ditetapkan ke dalam memori. Ini proses yang
lambat, disebut sebagai konsolidasi, memungkinkan emosi untuk
mempengaruhi cara memori disimpan. Hal ini mungkin disebabkan oleh
amigdala meningkatkan aspek emosional informasi selama encoding,
menyebabkan memori untuk diproses pada tingkat yang lebih dalam dan
karenanya, lebih mungkin untuk menahan lupa.d. Basal ganglia dan
motor memoriBerhubungan dengan kognisi, seperti proses belajar,
memori, dan proses memori tak sadar, seperti keterampilan motorik
dan memori implisit.Ganglia basalis memiliki fungsi, yaitu:
Fisiologi Ganglia Basalis
Aktivitas ganglia basalis diinisiasi oleh informasi yang
diterima dari area premotorik dan area korteks motorik suplementer,
korteks sensorik primer, thalamus, dan batang otak.
Ganglia basalis mengendalikan gerakan otot dengan mempengaruhi
cortex cerebri dan tidak memiliki control langsung jaras descendens
ke batang otak dan medulla spinalis.Ganglia basalis membantu
regulasi gerakan voluntar dan pembelajaan keterampilan motorik,
juga membantu mempersiapkan gerakan.
Fungsi persiapan yang penting ini memungkinkan badan dan
ekstremitas berada dalam posisi yang sesuai sebelum bagian motorik
primer cortex cerebri mengaktifkan gerakan tertentu pada tangan dan
kaki.
Selain itu juga fungsi lain dari ganglia basalis adalah sebagai
berikut:
1. Fungsi ganglia basalis dalam melaksanakan pola-pola aktivitas
motorik-sirkuit putamen.
Contoh: menulis huruf, memotong kertas dengan menggunakan
gunting, memotong kuku, memasukkan bola basket dengan melompat,
menendang bola kaki dan memukul bola kasti.2. Peran ganglia basalis
untuk pengaturan kognitif terhadap pola gerakan motorik yang
berurutan-sirkuit kaudatus.
Contoh: seseorang melihat seekor singa mendekat kemudian memberi
respons secara cepat dan otomatis, yaitu dengan (1) berbalik
membelakangi singa tersebut, (2) mulai berlari, dan (3) mungkin
bahkan berusaha untuk memanjat pohon.3. Fungsi ganglia basalis
untuk mengubah penentuan saat bergerak dan skala intensitas
gerakan.
Contoh: seseorang dapat menulis huruf a secara lambat atau
secara cepat. Orang tersebut juga dapat menulis huruf a dengan
ukuran kecil pada sehalai kertas, atau huruf a berukuran besar pada
papan tulis. Tanpa memperhatikan pilihan penulisan, sifat-sifat
proporsional huruf tersebut masih tetap mendekati sama.2. Cortical
struktura. Lobus frontal
Bagian korteks berfungsi kemampuan kita untuk merencanakan hari,
mengatur pekerjaan, jenis surat, perhatian untuk rincian dan
mengontrol gerakan lengan dan kaki. Hal ini juga memberikan
kontribusi terhadap kepribadian dan perilaku . Lobus frontal juga
terlibat dalam kemampuan untuk mengingat apa yang perlu kita
lakukan di masa depan; ini disebut memori prospektif. Lobus frontal
penting dalam memori kerja. karena berperan dalam koordinasi
informasi. presental gyrus merupakan area motor kontralateral dari
wajah, lengan,
tungkai, batang.
area Brocca's merupakan pusat bicara motorik pada lobus
dominan.
suplementari motor area untuk gerakan kontralateral kepala dan
lirikan mata.
area prefrontal merupakan area untuk kepribadian dan
inisiatif.
lobulus parasental merupakan pusat kontrol inhibisi untuk miksi
dan defikasi.b. Lobus occipital
Lobus ini dikenal sebagai pusat persepsi visual sistem, fungsi
utama dari lobus oksipital adalah penglihatan.c. Lobus parietal
Berfungsi sebagai : (1) sensasi dan persepsi (2) membangun
sistem koordinat spasial untuk mewakili dunia di sekitar kita.
Serta lobus parietal memberikan kemampuan untuk memusatkan
perhatian pada rangsangan yang berbeda pada saat yang sama.
gyrus postcentral : merupakan kortek sensoris yang menerima
jaras afferent dari posisi, raba dan gerakan pasif.
gyrus angularis dan supramarginal : hemisfer dominan merupakan
bagian area bahwa Wernics, dimana masukkan auditori dan visual di
integrasikan. Lobus non dominan penting untuk konsep " body imge",
dan sadar akan lingkungan luar.
d. Lobus temporal
Lobus dalam korteks ini lebih erat berkaitan dengan memori dan
khususnya memori otobiografi. Berfungsi sebagai recognition memory
yang terdiri dari familitiary component dan recollective
component
kortek auditori terletak pada permukaan gyrus temporal superior
( = gyrus Heschl). Hemisfer dominan penting untuk pendengaran
bahasa, sedang hemisfer non - dominan untuk mendengar nada, ritme
dan musik.
gyrus temporalis media & inferior berperan dalam fungsi
belajar & memori.
lobus limbic : terletak pada bagian inferior medial lobus
temporal, termasuk hipokampus & gyrus parahipokampus. Sensasi
olfaktoris melalui jaras ini, juga emosi / sifat efektif. Serabut
olfaktori berakhir di uncus.
jaras visual melalui bagian dalarn lobus temporal sekitar cornu
posterior ventrikel lateral.(Snell, 2006)b. Bagaimana hubungan usia
dan jenis kelamin dengan keluhan? Jawab:
Usia:
Keluhan ini biasanya terjadi pada usia 60-an, 70-an, dan 80-an
ke atas, namun pada kasus yang jarang, gangguan ini muncul pada
usia 40-an dan 50-an (disebut sebagai demensia awitan dini).
Pada demensia vaskular dimana hipertensi menjadi faktor
predisposisi terbesar. Demensia vaskular mencakup 15-30 % kasus
demensia. Demensia vaskular paling sering terjadi pada usia 60-70
tahun.
Jenis kelamin:
Pada demensia vaskular, pria lebih rentan daripada wanita
terutama mereka dengan hipertensi yang sudah ada sebelumnya atau
faktor resiko kardiovaskular yang lain.(Sadock, 2010)Atau
Wanita dengan usia 55 tahun(menopause(sintesis estrogen oleh
ovarium menurun(HDL ; kolesterol,LDL,trigliserida(faktor resiko
terbentuknya plak aterosklerosis pada pemb.darah otak(infark
jaringan otakDalam kasus terjadi infark pada ganglia
basalis(berlanjut hingga kerusakan mengenai hipokampus(gangguan
pengolahan memori/lupa(Baziad, 2003)
c. Bagaimana hubungan keluhan sering lupa jalan pulang kerumah
dari pasar (1 bulan lalu) dengan keluhan seringkali lupa cara
membuat masakan yang biasa ia buat (2 bulan lalu)?Jawab:
Hal ini berhubungan dengan adannya kemungkinan lesi di daerah
Hippocampus . ( Sherwood, 2011) Hipocampus dipercayai menyimpan
ingatan jangka panjang, ingatan langsung , sesaat dan kemudian
memindahkannya ke bagian korteks lain untuk penyimpanan ingatan
yang lebih permanen.
Hipocampus sangat berperan dalam ingatan deklaratif, ingatan apa
, tentang orang, tempat, benda, fakta, dan kejadian spesifik yang
terbentuk di hipocampus dan struktur temporalis (sistim Limbik).
Sangat pentinng dalam mempertahankan ingatan tentang kejadian
kejadian sehari- hari dalam waktu yang memadai.Sehingga jika
terjadi kerusakan pada daerah hipocampus dapat menyebabkan
kehilangan memori atau ingatan yang ada. Dan juga dapat diakibatkan
oleh karena adanya gangguan dari ganglia basalis sehingga tidak
dapat berfungsi dengan baik dimana fungsi yang terganggu adalah
fungsi yang melaksanakan pola-pola aktivitas motorik-sirkuit
putamen (contoh: mengiris wortel), fungsi sebagai pengaturan
kognitif terhadap pola gerakan motorik yang berurutan-sirkuit
kaudatus (contoh: urutan mencampur bahan-bahan masakan), dan fungsi
ganglia basalis untuk mengubah penentuan saat bergerak dan skala
intensitas gerakan.d. Bagaimana fisiologis dari
mengingat?Jawab:
Ada dua bagian utama otak yang terlibat dalam proses pembentukan
memory, yaitu korteks dan lobus medial temporal yang didalamnya
terdapat hippocampus.
1. Informasi sensoris/indrawi yang bermacam-macam masuk dari
beberapa
bagian korteks menuju ke hippocampus. Korteks mengolah sinyal
dari berbagai bagian tubuh, termasuk sinyal yang kita dapat dari
indera-indera kita.Hippocampus mempunyai tugas spesifik mengubah
informasi jangka pendek menjadi informasi jangka panjang.
2. Hippocampus tetap memproses informasi tersebut, meskipun
peristiwa yang yang memicu indrawi sudah berlalu. Bahkan saat kita
tidur, hippocampus berinteraksi timbal balik berulang-ulang dengan
bagian-bagian koteks.
3. Ketika bagian-bagian tersebut berinteraksi secara aktif,
memory bersifat tidak stabil. Mudah berubah dan hilang.
4. Setelah beberapa waktu, hippocampus akan melepaskan hubungan
dengan korteks. Korteks akan menahan memory peristiwa yang terjadi.
Hippocampus akan melepaskan ikatan ini hanya jika memory telah
terkonsolidasi penuh.
5. Dibutuhkan waktu proses bertahun-tahun dari kepingan
informasi menjadi memory jangka panjang yang stabil. Mungkin
dibutuhkan jangka waktu 10 tahun atau bahkan lebih.
6. Proses mengingat kembali akan merekonstruksi pola-pola awal
hubungan syaraf yang mulanya terjadi.
7. Tempat bertambat memory saat sudah terkonsolidasi penuh, juga
merupakan wilayah yang merupakan titik asal proses yang
terjadi.
(Ganong, 2008)Atau
Informasi(stimuli pada area neokorteks(input aferen ke area
entorhinal(granular girus dentatus(sinaps pertama)(sistem mossy
fibers(sel piramidal CA3(sinaps kedua)(kolateral schaffer rekuren
akson piramidal CA3(sel piramidal CA19(sinaps ketiga)(neuron CA1
berproyeksi ke subikulum,serabut eferennya membentuk
fimbria&forniks(menghubungkan hipokampus dengan hipotalamuse.
Bagaimana mekanisme terjadinya lupa?Jawab:
Talamus berperan dalam membantu orang untuk mencari dari gudang
ingatannya sehingga mampu membaca ingatan itu.jadi proses mengingat
itu tak hanya membutuhkan kemampuan untuk mencari dan menemukan
ingatan di kemudian hari.(Guyton, 2007)
Mekanisme:Area motorik dan sensorik cortex cerebri( corpus
striatum ( globus pallidus ( thalamus ( area motorik dan sensorik
cortex cerebri ( jaras nuclei basalis) (Baehr, 2010)
Infark pada ganglia basalis ( neurotransmitter tidak dapat
disalurkan ke thalamus ( tidak ada kemampuan untuk mencari dan
menemukan ingatannya ( lupa.
2. Tiga bulan sebelumnya penderita pernah menderita stroke,
hingga saat ini penderita masih mengalami kelemahan separuh tubuh
sebelah kanan.a. Bagaimana hubungan stroke dengan keluhan lupa pada
Ny. Jannah?Jawab:
Pada stroke, terdapat penurunan perfusi di pembuluh darah otak;
baik karena penyumbatan atau perdarahan. Penurunan perfusi pembuluh
darah otak menyebabkan bagian otak mengalami iskemik yang dapat
menyebabkan kematian sel otak yang berhubungan dengan fungsi
memori. Sehingga terjadilah keluhan lupa pada kasus ini.b. Apa
makna masih mengalami kelemahan separuh tubuh sebelah
kanan?Jawab:
Kelemahan separuh tubuh sebelah kanan merupakan sequele atau
gejala sisa dari penyakit yang sebelumnya dialami oleh Ny. Janah.
Kelemahan yang separuh tubuh ini memiliki makna adanya lesi yang
terdapat di daerah UMN, serta peningakatan tonus otot (Hiprertonia)
terjadi akibat hilangnnya inhibisi korteks motorik , sehingga
peningkatan tonus otot merupakan ciri khas dari disfungsi komponen
ektrapiramidal susunan UMN.(Mardjono, 2010)(Pada kasus,infark pada
basal ganglia sinistra akan berdampak pada paresis tubuh sebelah
dextra.Hal ini disebabkan karena pada jalur kortikospinalis akan
terjadi persilangan pada dekusasio piramidum sehingga persarafan
ekstremitas bersifat kontralateral)c. Apa saja faktor penyebab
stroke?
Jawab:1. Trombosis.
a. Aterosklerosis (tersering).
b. Vaskulitis : arteritis temporalis, poliarteritis nodosa.
c. Robeknya arteri : karotis, vertebralis (spontan atau
traumatik).
d. Gangguan darah: polisitemia, hemoglobinopati (penyakit sel
sabit).
2. Embolisme.
a. Sumber di jantung : fibrilasi atrium (tersering), infark
miokardium, penyakit jantung reumatik, penyakit katup jantung,
katup prostetik, kardiomiopati iskemik.
b. Sumber tromboemboli aterosklerosis di arteri : bifurkasio
karotis komunis,
arteri vertrebralis distal.
c. Keadaan hiperkoagulasi : kontrasepsi oral, karsinoma.
3. Vasokonstriksi.
a. Vasospasma serebrum setelah peradarahan subaraknoid.d.
Bagaimana mekanisme stroke hingga penderita mengalami kelemahan
separuhtubuh sebelah kanan dan lupa?Jawab:
Dislipidemia ( plaqe ateroslerosis ( stenosis pembuluh darah (
plaqe rupture ( emboli menyumbat pembuluh darah ( oklusi pembuluh
darah diotak ( otak kehilangan suplai O2 dan nutrisi ( iskemia pada
otak ( stroke ( disfungsi serebri ( lesi di upper motoneuron
(korteks serebri hemisferium sinistra di susunan piramidalis dan
ekstrapiramidalis) ( gerakan motorik volunter akan hilang pada sisi
kontralateral ( penurunan tonus otot ( hemiparese dekstra
spastik.(Baehr, 2010).Dislipidemia ( plaque aterosclerosis (
stenosis pembuluh darah ( plaqe rupture ( emboli menyumbat pembuluh
darah ( oklusi pembuluh darah diotak ( otak kehilangan suplai O2
dan nutrisi ( kerusakan jaringan saraf ( efek neurotoksik (
kematian sel-sel sekitar karena mengalami apoptosis ( sel-sel
kekurangan O2 ( pengeluaran glutamat secara berlebihan dari sel-sel
yang rusak ( glutamat berikatan dengan reseptor eksitatorik
(reseptor NMDA) ( saluran reseptor ini terbuka terus menerus
(pengaktifan meningkat ( memicu sel-sel bunuh diri (apoptosis) (
terbentuk radikal bebas ( partikel kekurangan electron ( kerusakan
sel lebih lanjut karena pengambilan elektron dari molekul-molekul
lain ( Ca2+ menyebar dari sel-sel yang rusak ke sel-sel yang sehat
disekitar melalui saluran antar sel ( Ca2+ dan ion kecil berdifusi
bebas antar sel-sel ( mematikan lebih banyak neuron diotak (
gangguan neurotransmitter ( defisiensi asetilkolin ( hilangnya
komunikasi sinaps ( demensia(Sherwood, 2011)
2. Akhir-akhir ini pasien juga lupa mandi dan tidak mengenali
anggota keluarganya lagi.a. Apa makna pasien juga lupa mandi dan
tidak mengenali anggota keluarganya lagi? Jawab:
Maknanya sudah mengalami demensia.
Bisa dikatakan demensia apabila terdapat > 2 dari fungsi
luhur terganggu.
1. Gangguan bahasa, kemiskinan kosa kata atau terbata-bata, pada
kasus Ny.
Jannah tidak terdapat kesulitan berbicara.2. Gangguan memori,
gangguan mengingat atau me-recall kembali, pada kasus
Ny. Jannah telah terjadi gangguan mengingat.
3. Gangguan emosi, kesulitan melakukan kontrol terhadap eksprasi
dan emosi,
pada kasus Ny. Jannah tidak terganggunya emosi.
4. Gangguan visuospasial, pasien lupa waktu, tidak tau kapan
malam dan siang,
lupa wajah orang lain, lupa nama orang lain, pada kasus Ny.
Jannah lupa
anggota keluarganya.5. Gangguan kognisi, gangguan daya abstraksi
sehingga sukar sekali memberi makna peribahasa, pada kasus Ny.
Jannah tidak terjadi gangguan daya abstraksi
(Gauthier, 2002)3. Pemeriksaan Fisik:
TD: 160/100
Keadaan spesifik:
Ekstremitas: Hemiparese dextra spastik (Kekuatan 4)a. Bagaimana
interpretasi dan mekanisme abnormal dari pemeriksaan fisik dan
keadaan spesifik yang abnormal?
Jawab:
Interpretasi TD 160/100 :TD: 160/100 ( hipertensi
Normal: 120/100
Mekanisme abnormal:
Dislipidemia ( plaque aterosclerosis ( stenosis pembuluh
darah(aliran darah lebih cepat melalui lumen yang lebih kecil (
menigkatnya turbulensi di sekitar penyumbatan ( tekanan darah
meningkat.Atau
Faktor resiko usia&jenis kelamin ( menopause ( FSH&LH (
estrogen ( HDL ,kolesterol,trigliserida,LDL ( dislipidemia (
terbentuk plak aterosklerosis ( lumen pemb.darah menyempit (
tekanan darah meningkat Interpretasi hemiparese dekstra
spastik:Hemiparese dextra spastik (kekuatan 4) abnormalBerkurangnya
gerakan dan kekuatan pada ekstremitas kanan disertai hipertonus,
hiperefleks, dan adanya refleks patologis pada ekstremitas yang
lumpuh tersebut. Mekanisme abnormal:
Dislipidemia ( plaque aterosclerosis ( stenosis pembuluh darah (
plaque rupture ( emboli menyumbat pembuluh darah ( oklusi pembuluh
darah diotak ( otak kehilangan suplai O2 dan nutrisi ( iskemia pada
otak ( stroke ( disfungsi serebri ( lesi di upper motor neuron
(korteks serebri hemisferium sinistra di susunan piramidalis dan
ekstrapiramidalis) ( gerakan motorik volunter akan hilang pada sisi
kontralateral ( penurunan tonus otot ( hemiparese dekstra
spastik.(Baehr, 2010).
a. Kenapa kelemahan hanya terjadi pada bagian dextra, sedangkan
sisnistra tidak terkena? Jawab:Karena jaras persarafan motorik dari
area Broadman ( traktus kortikonuklearis,traktus
kortikospinalis,korteks premotorik,ganglia basalis ( serabut saraf
menyilang di dekusasio piramidum ( terbentuk persarafan
kontralateral untuk ekstremitas.
(Pada kasus infark terjadi di basal ganglia sinistra,sehingga
kelumpuhan yang terjadi yaitu pada ekstremitas dextra).(Baehr,
2010)
b. Kenapa tekanan darah Ny. Jannah tetap menunjukkan 160/100
mmHg selama
bulan terakhir? Jawab:
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan tekanan darah Ny.
Jannah tetap tinggi, karena pada skenario tidak dijelaskan secara
pasti riwayat pengobatan maka ada kemungkinan yang dapat
menyebabkan tekanan darah Ny. Jannah tetap tinggi yaitu, pengobatan
inadekuat, Ny. Jannah jarang minum obat atau jarang kontrol
kedokter untuk mengecek penyakit hipertensi yang di deritannya.4.
Pemeriksaan Laboratorium:
Kolesterol Total: 300 mg%, LDL: 210 mg%, HDL: 30 mg%,
Trigliserida: 250 mg%.a. Bagaimana interpretasi dan mekanisme
abnormal dari pemeriksaan laboratorium?Jawab:
Interpretasi: dislipidemia Kolesterol total: 300 mg% (
abnormal
Optimal: < 200 mg%
Normal: 200-239 mg%Tinggi: 240 mg%
LDL: 210 mg% ( abnormal
Optimal: < 100mg%
Mendekati optimal: 100-129 mg%
Diinginkan: 130-159 mg%
Tinggi: 160-189 mg%
Sangat tinggi: 190 mg%
HDL: 30 mg% ( abnormal
Rendah: < 40 mg%
Tinggi: 60 mg%
Trigliserida: 250 mg% ( abnormalOptimal: < 150 mg%
Diinginka: 150-199 mg%
Tinggi: 200-499 mg%
Sangat tinggi: 500 mg%
(Sudoyo, 2010)Mekanisme:Faktor resiko usia(55 thn)&jenis
kelamin(wnta) ( menopause ( FSH&LH ( estrogen (
HDL;kolesterol,trigliserida,LDL ( dislipidemia
(Baziad, 2003)
b. Bagaimana hubungan hasil pemeriksaan laboratorium dengan
tekanan darah yang tetap tinggi dan keluhan utama? Jawab:
Pada kasus tidak dijelaskan mengenai riwayat yang diderita oleh
Ny. Jannah sebelumnya, tetapi secara umum peningkatan lipid di
dalam darah dibagi 2, yaitu:1. Hiperlipidemia PrimerBanyak
disebabkan oleh karena kelainan genetik. Biasanya kelainan ini
ditemukan pada waktu pemeriksaan laboratorium secara kebetulan.
Pada umumnya tidak ada keluhan, kecuali pada keadaan yang agak
berat tampak adanya Xantoma (penumpukan lemak di bawah jaringan
kulit).2. Hiperlipidemia Sekunder
Pada jenis ini, peningkatan kadar lipid darah disebabkan oleh
suatu penyakit tertentu, misal :diabetes mellitus, gangguan tiroid,
penyakit hepar, dan penyakit ginjal. Hiperlipidemia sekunder
bersifat reversible ( berulang ).
Adajuga obat-obatan yang menyebabkan gangguan metabolisme lemak,
seperti Bloker , diuretik, kontrasepsi oral (estrogen, gestagen).c.
Apa saja faktor penyebab dari interpretasi yang abnormal ?
Jawab:
Faktor penyebab dislipidemia:
1. Dislipidemia primer (kelainan genetik yang mengakibatkan
peningkatan kadar lipid di dalam darah)
2. Dislipidemia sekunder ( Hipertiroidisme, Penyakit hati
obstruktif , diabetes mellitus) Hiperkolesterolemia
1. Genetik
Familial hypercholesterolemia; penelitian dari bagian biomol
Universitas Queensland menyatakan adanya mutasi pada reseptor
kolesterol LDL yang berfungsi untuk mempertahankan Homeostasis
Kolesterol.
Ada 5 domain: Ligany binding, Epidemil Growth Factor, O linkeded
Sugar, Domain Transmembran, dan sitoplasma
2. Faktor Pola Makan
Lemak jenuh berbahaya karena merangsang hepar untuk produksi
kolesterol
3. Faktor Obesitas
Ketidakseimbangan asupan dan pengeluaran akibat adanya timbunn
lemak berlebihan yang dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah,
yang dapat meningkatkan kadar kolesterol total dan LDL
kolesterol.
4. Faktor Rokok
Zat zat yang ada di dalam rokok dapat meningkatkan kadar
HDL.
5. Faktor Olahraga
Olahraga dapat menurunkan kadar kolesterol karena berolahraga
dan aktivitas dapat menurunkan kadar HDL.5. Hasil Neuropsikiatrik
tes: MMSE: 10
CT scan kepala: infrak di basal ganglia sinistra.a. Bagaimana
interpretasi dan mekanisme abnormal dari hasil
pemeriksaanneuropsikiatrik? Jawab:Hasil neuropsikiatri tes MMSE :
10 ( gangguan kognitif berat
Single cutoff< 24Abnormal
Range < 21
> 25Kemungkinan demensia lebih besar
Kemungkinan demensia lebih kecil
Pendidikan 21
< 23
< 24Abnormal pada tingkat pendidikan kelas 2 SMP
Abnormal pada tingkat pendidikan SMA
Abnormal pada tingkat pendidikan Perguruan Tinggi
Keparahan 24 30
18 - 23
0 17Tidak ada kelainan kognitif
Kelainan kognitif ringan
Kelainan kognitif berat
CT-Scan Kepala: ditemukan infark pada ganglia basalis
sinistra.
Interpretasi: abnormalHasil ini membantu penegakan diagnosis
menuju demensia vaskular. Ganglia basalis terletak di subkortikal
yang merupakan white matter dari substansia alba, sehingga
diagnosis demensia vaskular subkortical dapat ditegakkan. Ganglia
basalia memiliki peran utama dalam mengatur sistem motor
extrapiramidal dan fungsi kognitif, sehingga pada kasus tampak
hemiparese dextra spastik dan gangguan fungsi memori.Mekanisme:
Wanita dengan usia 55 tahun ( menopause ( sintesis estrogen oleh
ovarium menurun ( HDL ; kolesterol,LDL,trigliserida ( faktor resiko
terbentuknya plaque aterosclerosis pada pemb.darah otak(infark
jaringan otak (infark pada ganglia basalis).b. Bagaimana prosedur
pemeriksaan MMSE?Jawab:
Disebut juga Folstein test adalah tes yang digunakan untuk
menunjukkan ada atau tidaknya pelemahan kognitif (cognitive
impairment) pada pasien. Tes dilakukan dengan memberikan pertanyaan
sederhana atau masalah pada pasien dengan cakupan: tempat dan waktu
tes dilakukan, mengulangi beberapa kata, aritmatika, penggunaaan
dan pemahaman bahasa, dan kemampuan motorik dasar.
Nilai tertinggi dari MMSE adalah 30.Pertama dipastikan terlebih
dahulu kesadaran pasien. Biasanya untuk kasus demensia kesadaran
pasien adalah compos mentis.
(www.health.gov.bc.ca)
Keterangan:
Nilai 24 -30 adalah normalNilai 17-23 adalah probable gangguan
kognitifNilai 0-16 adalah definite gangguan kognitif Skor MMSE pada
pasien didapatkan10merupakan skor yang abnormal. Terjadi
peningkatan kemungkinan menderita demensia pada pasien. Skor MMSE
yang didapatkan adalah abnormal. Skor di bawah 10 biasanya
mengindikasikan adanya hendaya kognitif berat.6. Bagaimana cara
mendiagnosis pada kasus ini? Jawab:Demensia secara umum
1. Adanya penurunan kemampuan daya ingat dan daya pikir yang
smapai mengganggu kegiatan harian seseorang (personal activities of
daily living) seperti mandi, makan, berpakaian, kebersihan diri,
buang air besar, dan kecil.(Pada kasus, Ny. Jannah sudah mengalami
penurunan daya ingat dari dua bulan yang lalu sampai sekarang).
2. Tidak ada gangguan kesadaran (clear consciousness) (Pada
kasus, untuk kesadaran Ny. Jannah bernilai 15 yaitu compos
mentis).
3. Gejala dan disabilitas sudah nyata untuk paling sedikit 6
bulan
Demensia vascular
1. Terdapatnya gejala demensia(Pada kasus, Ny. Jannah sudah
mengalami 2 dari 3 gejala demensia secara umum).2. Hendaya fungdi
kognitif biasanya tidak merata (mungkin terdapat hilang daya ingat,
gangguan daya pikir, gejala neurologis fokal). Daya tilik diri
(insight) dan daya nilai (jugdment) secara relatif tetap baik.(Pada
kasus, Ny. Jannah sudah mengalami hilangnya daya ingat).3. Suatu
onset yang mendadak atau deteriorasi yang bertahap, disertai adanya
gejala neurologis fokal, meningkatnya kemungkinan diagnosis
demensia vaskular.Pada beberapa kasus, penetapan hanya dapat
dilakukan dengan pemeriksaan CT-Scan atau pemeriksaan
neuropoatologis.
(Pada kasus, perjalanan penyakit Ny. Jannah dengan onset yang
mendadak yaitu dua bulan serta deteriorasi yang bertahap pada dua
bulan lupa cara membuat masakan yang biasanya dibuat, satu bulan
lupa jalan pulang dari pasar kerumah, dan akhir-akhir ini lupa
mandi dan tidak mengenali anggota keluarganya).(Rusdi, 2001)8.
Bagaimana Differential Diagnose untuk kasus ini?Jawab:
1. Demensia vaskular
2. Demensia AlzheimeGejalaDemensia vaskulerAlzheimerKasus
Demensia+++
Disorientasi+++
Gangguan memori+++
Riwayat hipertensi+-+
Stroke+++
Dislipidemia+/--+
MMSE +++
Infark dibasal gangglia+-+
9. Apa saja pemeriksaan tambahan yang diperlukan pada kasus
ini?Jawab:
a. GDS
Untuk menentukan derajat demensia dan untuk menentukan jenis
perawatan pada pasien.
(www.health.gov.bc.ca)b. MRI
Hasil MRI dapat mengidentifikasi lesi pada penyakit
serebrovaskular yang mengindikasikan demensia vaskular.
10. Bagaimana working diagnose untuk kasus ini?Jawab:
Demensia vaskuler pasca stroke disertai hipertensi grade 2 dan
dislipidemia11. Bagaimana epidemiologi mengenai kasus
ini?Jawab:
Usia:
Keluhan ini biasanya terjadi pada usia 60-an, 70-an, dan 80-an
ke atas, namun pada kasus yang jarang, gangguan ini muncul pada
usia 40-an dan 50-an (disebut sebagai demensia awitan dini).
Pada demensia vaskular dimana hipertensi menjadi faktor
predisposisi terbesar. Demensia vaskular mencakup 15-30 % kasus
demensia. Demensia vaskular paling sering terjadi pada usia 60-70
tahun.Jenis kelamin:
Pada demensia vaskular, pria lebih rentan daripada wanita
terutama mereka dengan hipertensi yang sudah ada sebelumnya atau
faktor resiko kardiovaskular yang lain.(Sadock, 2010)Insidensi dan
prevalensi VaD yang dilaporkan berbeda-beda menurut populasi studi,
metode pendekatan, kriteria diagnosa yang dipakai dan periode waktu
pengamatan . Diperkirakan demensia vaskuler memberi kontribusi 10%
- 20% dari semua kasus demensia. Data dari negara-negara Eropa
dilaporkan prevalensi 1,6% pada kelompok usia lebih dari 65 tahun
dengan insiden 3,4 tiap 1000 orang per tahun . Penelitian di Lunby
di swedia memperlihatkan angka resiko terkena VaD sepanjang hidup
34,5% pada pria dan 19,4% pada wanita bila semua tingkatan gangguan
kognisi dimasukkan dalam perhitungan . sudah lama diketahui defisit
kognisi dapat terjadi setelah serangan stroke.
(Lamsuddin, 2001)12. Bagaimana etiologi pada kasus
ini?Jawab:
Kausa primer demensia vascular diperkirakan adalah penyakit
vaskular serebral multiple yang menyebabkan pola gejala demensia.
Gangguan ini terutama mempengaruhi pembuluh serebral berukuran
kecil dan sedang yang mengalami infark dan menyebabkan lesi
parenkim multiple yang tersebar secara luar di otak. Kausa infark
mungkin mencakup oklusi pembuluh darah oleh plak arteriosklerotik
atau tromboemboli dari asal yang jauh.
(Sadock, 2010)
13. Bagaimana manifestasi klinis dari kasus ini?
Jawab : a. Kemunduran intelektual yang disertai dengan gangguan
1) Memori(daya ingat)2) Orientasi : Gangguan orientasi orang,
tempat dan waktu tetapi kesadarannya tidak
mengalami gangguan.3) Bahasa Aphasia, stereotipik,
sirkumstansial, gangguan penamaan objek.4) Daya pikir dan daya
nilai : Daya pikir lebih lambat, aliran ide dan konsentrasi
berkurang, sudut pandang yang jelek dan kurang, pikiran
paranoid, delusi, dll.5) Kapasitas belajar komprehensif : Gangguan
otak dalam memproses informasi
yang masuk.6) Kemampuan dalam perhitungan.b. Perubahan
emosional
Emosi sering gampang terstimulasi serta tidak dapat mengontrol
tawa dan tangis.c. Kemunduran kepribadian1) Sering egois2) Kurang
bisa mengerti perasaan orang lain, kurang perhatian, introvert.3)
Kemunduran kebiasaan pribadi, makan, toilet, kebersihan, dll.d.
Perubahan-perubahan pada sistem tubuh
1) Kardiovaskuler
Cardiac output menurun, kemampuan respon terhadap stress
berkurang, tekanan darah meningkat, denyut jantung setelah
pemulihan melambat, cepat pegal bila aktivitas meningkat.2)
Respirasi
Volume residu paru meningkat, kapasitas vital paru menurun,
kapasitas difusi dan pertukaran gas menurun, efektivitas batuk
menurun, pada aktivitas berat cepat lelah dan sesak, oksigenasi
berkurang sehingga luka susah sembuh, susah mengeluarkan sekret
batuk.3) Integumen (kulit)
Perlindungan terhadap trauma dan suhu yang ekstrem menurun,
perlindungan oleh kelenjar minyak alami dan berkeringat menurun,
kulit tipis kering, dan keriput, sering memar, kebiruan dan cepat
terbakar sinar matahari, intoleransi terhadap panas, struktur
tulang kelihatan pada kulit yang tipis.4) Reproduksi
Pada wanita terjadi penyempitan, penurunan elastisitas dan
sekresi pada dinding vagina, sehingga menimbulkan hubungan seksual
yang sakit, perdarahan, gatal, iritasi dan lambat orgasme. Pada
laki laki terjadi penurunan ukuran penis dan testes dan respon
seksual yang melambat.5) Genito-urinaria
Kapasitas buli menurun, menurunnya sensasi untuk bak sehingga
sering retensi dan kesulitan bak. Pada laki-laki terjadi BPH, dan
pada wanita terjadi relaksasi otot perineum dan inkontinensia
urine.6) Gastrointestinal
Salivasi berkurang, susah menelan makanan, mengeluh mulut
kering, pengosongan esofagus dan lambung yang melambat sehingga
sering terjadi gejala penuh, sakit ulu hati, mobilisasi usus
berkurang sehingga sering konstipasi, bersendawa, perut tidak
nyaman.7) Muskuloskeletal
Hilangnya densitas tulang, kekuatan dan ukuran otot, degenerasi
tulang rawan sendi, sehingga terjadi penurunan tinggi badan,
kyphosis, fraktur, sakit pada punggung, merasa hilang tenaga,
flexibilitas dan ketahanan sendi menurun dan sering sakit sendi.8)
Saraf
Berkurangnya kecepatan konduksi saraf sehingga terjadi konfusi
disertai dengan keluhan fisik dan kehilangan respon lingkungan.
Sirkulasi serebral menurun sehingga terjadi penurunan reaksi dan
respon, belajar perlu waktu yang lama, sering bingung, sering lupa
dan jatuh.e. Sistem indera1) Penglihatan : Kemampuan untuk fokus
pada objek yang dekat berkurang, tidak toleransi terhadap sinar,
kesulitan mangatur intensitas cahaya masuk mata, dan penurunan
kemampuan membedakan warna.2) Pendengaran : Menurunnya kemampuan
mendengarkan suara frekuensi tinggi.3) Rasa dan bau : Penurunan
kemampuan mengecap dan membau sehingga dapat menggunakan gula dan
garam berlebih pada makanannya.f. Tanda dan Gejala lainnya :1)
Psikiatrik
Gangguan cemas, depresi, perubahan kepribadian sehingga sering
menangis atau
tertawa patologis, emosi ekstrim tanpa provokasi.2)
Neurologis
Apraxia dan agnosia, kejang, sakit kepala, pusing, kelemahan,
sering pingsan, gangguan tidur, disartria, disfagia.3) Reaksi
katastropi
Agitasi yang muncul sekunder akibat kesadaran subjektif terhadap
defisit intelektual yang dialami pada keadaan yang penuh stres.4)
Sundown syndromeMengantuk, konfusi, ataksia, jatuh. Sindrome ini
bisa muncul saat stimulus eksternal berkurang atau karena pengaruh
obat benzodiazepine.
14. Bagaimana tata laksana untuk kasus ini?Jawab:
Farmakologi
Pengaruh obat-obatan dapat membantu pemulihan fungsi kognitif
pada penderita demensia vaskuler belum menunjukkan hasil yang
memuaskan. Namun beberapa studi jenis obat yang memperbaiki
kognitif pada demensia vaskuler.
Ginkgo biloba, pentoksifilin, dan propentofilin berguna untuk
memperbaiki fungsi kognitif pada demensia vaskuler. Dan banyak
studi yang mengatakan vitamin E dosis kecil secara rutin dapat
memperlambat penurunan fungsi kognitif .
Untuk memperbaiki memori, ada beberapa obat yang bertujuan
memperkuat fungsi asetilkolin di susunan saraf. Obat golongan ini
menstimulir reseptor nikotinik untuk menambah pelepasan
neurotransmiter seperti asetilkolin dan glutamat.
Obat obatan yang termasuk golongan cholinesterase inhibitors
yang telah terbukti bermanfaat antara lain :
1. Reversible inhibitor : donezepil , galantamin
2. Pseudoreversible inhibitors : rivastigmin
3. Irreversible inhibitors : metrifonat
( Wibowo, 2000 )
Non Farmakologi
Cognitive Rehabilitation Therapy standar yang biasa dilakukan
bagi para penderita demensia mencakup :
1. Terapi standar
a. Terapi perilaku
Pada mulanya, terapi perilaku dilakukan berdasarkan
prinsip-prinsip penyesuaian dan teori pembelajaran dengan
menggunakan strategi yang ditunjukkan untuk menekan atau bahkan
menghilangkan gangguan perilaku. b. Orientasi realitas
Tatalaksana yang paling banyak terutama terkait dengan gangguan
memori dan disorientasi.
c. Terapi validasi
Digunakan jika orientasi kurang atau tidak berhasil
dilakukan.
d. Terapi ingatan / kenangan
Bertujuan selain memperbaiki daya ingat juga untuk menimbulkan
rasa senang saat mereka mengigat berbagai kenangan hidup mereka. 2.
Terapi alternatif
a. Terapi seni
Sebagai terapi untuk meningkatkan stimulasi, interaksi sosial,
dan memperbaiki rasa percaya diri.
b. Terapi musik
Membantu peningkatan perbaikan perilaku dan psikologis,
menimbulkan perasaan senang dan perbaikan interaksi sosial bagi
para penderita demensia.
c. Terapi aktifitas
Membantu meningkatkan rasa percaya diri, memperbaiki kesehatan
mental, pola tidur dan mood.
d. Tarapi komplementer
Bertujuan untuk menimbulkan rasa senang dan ketenangan bagi
penderita demensia.
e. Terapi aroma
Merupakan bagian dari terapi kompelementer. Membantu memperbaiki
fungsi sensorik penderita demensia.
f. Terapi Cahaya
Dapat membantu memperbaiki disorientasi waktu, juga memperbaiki
gangguan tidur.
g. Pendekatan multi-sensorik
Mencakup penggunaan beberapa terapi alternatif , seperti kamar
dengan terapi aroma, musik, cahaya redup.
3. Psikoterapi ringkas
a. Terapi kognitif perilaku
Cocok diterapkan pada penderita demensia dengan gangguan
kognitif, pikiran berprasangka, distorsi, kesulitan memecahkan
masalah dllb. Terapi interpersonal
Untuk penderita demensia yang merasa sangat kesulitan dengan
kondisinya. Ini mencakup empat hal yaitu : konflik pribadi,
gangguan kepribadian, rasa kesedihan, dan masa transisi. Terapi ini
cocok dilakukan pada penderita demensia usia lanjut
( Douglas, 2004 )Pada kasus:Terapi farmakologi:
a. Stroke
Pada kasus ini stroke non hemoragik ditatalaksana dengan obat
anti platelet seperti aspirin dengan mekanisme kerja menghambat
sintesis tromboksan (senyawa yang berperan dalam proses pembekuan
darah) dengan dosis : 4-6 x 325-650 mg/hari.b. Hipertensi.
Golongan ACE-inhibitor dengan dosis 2-3 x 25 mg/hari.c. Terapi
untuk Demensia Vaskular ditunjukan pada penyebabnya. Dengan cara
mengendalikan faktor risiko , dalam kasus Ny. Jannah memiliki
faktor risiko hipertensi atau tekanan darah tinggi, maka kita harus
memberikan obat obat dari golongan : Diuretika, Calsium Chanel
Blocker, Beta Blocker, ACE- Inhibitor yang dapat mengendalikan
tekanan darah sehinga memperlambat progresivitas dari
penyakit.Terapi non farmakologi:
a. Stroke.
Terapi rehabilitasi medik (fisioterapi).
1. Latihan dari posisi duduk ke posisi berdiri.
2. Latihan berjalan, latihan lengan.
3. Terapi wicara dan bahasa.b. Hipertensi.
1. Diet : mengurangi konsumsi garam dalam diet dan membatasi
asupan kolesterol.
2. Olahraga teratur.
3. Menghindari minum alkohol.c. Demensia vaskular.
Melakukan terapi yang dapat menurunkan risiko stroke seperti
mengontrol tekanan darah, menghindari merokok, dan mengontrol kadar
kolesterol dan gula darah.15. Apa saja komplikasi yang didapatkan
apaibala tidak diobati secara komphrehensif?
Jawab:a. Peningkatan risiko infeksi di seluruh bagian tubuh
b. Thromboemboli, infark miokardium.
c. Kejang
d. Kontraktur sendi
e. Kehilangan kemampuan untuk merawat diri
f. Malnutrisi dan dehidrasi akibat nafsu makan kurang dan
kesulitan menggunakan
peralatan
g. Kehilangan kemampuan berinteraksi
h. Harapan hidup berkurangi. falls and gait abnormality j.
Depression k. Behavioural problems, including wondering, delusions,
hallucination and poor judgment. 16. Bagaimana prognosis mengenai
kasus ini?Jawab:
Quo ad vitam : dubia ad bonam / malam
Quo ad fungsionam : dubia ad malam 17. Bagaimana Kompetensi
Dokter Umum pada kasus ini?Jawab:
KDU tingkat 3A
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan tambahan yang diminta oleh dokter
(misalnya: pemeriksaan laboratorium sederhana atau X-ray). Dokter
dapat memutuskan dan memberi terapi pendahuluan, serta merujuk ke
spesialis yang relevan (bukan kasus gawat darurat).
18. Bagaimana pandangan islam mengenai kasus ini?Jawab:Q.S An
Nahl : 70
Allah menciptakan kamu, kemudian mewafatkan kamu; dan di antara
kamu ada yang dikembalikan kepada umur yang paling lemah (pikun),
supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang pernah
diketahuinya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Kuasa.
QS.An-Nahl:70 menjelaskan bahwa seorang manusia yang bertambah
umurnya akan mengalami penurunan ingatan yang dapat menyebabkan
pikun atau lupa.2.3.4 KesimpulanNy. Jannah, perempuan, 55 tahun
mengalami demensia vaskular pasca stroke disertai hipertensi grade
2 dan dislipidemia.2.3.5 Kerangka Konsep
DAFTAR PUSTAKABaehr, Mathias. 2010. Diagnosis Topik Neurologis.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.Ganong, William. 2008. Buku
Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 22. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.Gauthier, S. 2002. Vascular Cognitive Impairment.
London: Martin Dunitz Ltd. Dalam Andy Tampubolon. 2010. Tesis
Vascular Cognitive Impairment pada pasien pasca Stroke Iskemik. Hal
34-36. Dikutip pada 08/01/2014; 19:23 WIB.
Guyton, Arthur C, dkk.2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.
Edisi 11. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.Hassmann KA. 2010.
Stroke, Ischemic. Konsil Kedokteran Indonesia. 2012. Standar
Kompetensi Dokter Indonesia. Jakarta: Konsil Kedokteran
Indonesia.Lamsuddin, R. 2001. Epidemiologi Klinik Demensia. Dalam:
Samekto W dan Sutarni S (eds) Simposium Demensia, aspek
neurobiology dan tatalaksana. Bagian / SMF Ilmu Penyakit Saraf
Fakultas: Kedokteran Universitas Gajah Mada.Lumbantobing, SM. 2011.
Neurogeriatri. Jakarta: FKUI.Maslim Rusdi dr,Sp.KJ. 2001. Diagnosis
Gangguan Jiwa, Rujukan Ringkas PPDGJ III. Jakarta: Bagian Ilmu
Kedokteran Jiwa FK Unika Atma Jaya.Sadock , Benjamin J. 2010. Buku
Ajar Psikiatri Klinis. Ed 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC.
Sherwood, Lauralee. 2011. Fisiologi Manusia. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC.Sidharta, Priguna. 2008. Neurologi Klinis
Dasar. Jakarta: PT Dian Rakyat.Snell, Richard. 2006. Neuroanatomi
Klinik. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.Sudoyo, Aru. 2007.
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III. Ed.IV. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC.
Tim FK UI. 2010. Buku Ajar Psikiatri. Jakarta: Badan Penerbit FK
UI.Wibowo, S. 2000. Farmakoterapi demensia. Proceeding of Simposium
Demensia, Pertemuan Regional Neurology XV:
Surakarta.http://www.health.gov.bc.ca/pharmacare/adti/clinician/pdf/ADTI%20SMMSE-GDS%20Reference%20Card.pdfDislipidemia
Plaque aterosclerosis
Aliran darah lebih cepat melalui lumen yang lebih kecil
Stenosis pembuluh darah
Meningkatnya turbulensi di sekitar penyumbatan
Plaque rupture
Emboli menyumbat pembuluh darah
Tekanan darah meningkat (160/ 100 mmHg)
Oklusi pembuluh darah diotak
Iskemik pada otak
Otak kehilangan suplai O2 dan nutrisi
Stroke
Kerusakan jaringan saraf
Disfungsi serebri
Efek neurotoksik
lesi di UMN (korteks serebri hemisferium sinistra di susunan
piramidalis dan ekstrapiramidalis
Kematian sel karena apoptosis
Gangguan neurotransmitter
Defisiensi asetilkolin
Gerakan motorik volunter akan hilang pada sisi kontralateral
Hilangnya komunikasi sinaps
Penurunan tonus otot
Hemiparese dextra spastik
Demensia vaskular
2 bulan: lupa cara membuat masakan yang biasa dibuat
1 bulan: lupa jalan pulang
Akhir- akhir ini: lupa mandi dan tidak mengenali anggota
keluarga
SKENARIO B BLOK XVI | FK UMP 2011Page 35