Top Banner

of 26

Lap Fisio Stoma 2

Jul 06, 2018

Download

Documents

Linda
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/16/2019 Lap Fisio Stoma 2

    1/26

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    2.1.1 Dasar Teori Pengunyahan (Mastikasi)

    Pengunyahan merupakan hasil kerja sama antara peredaran darah, otot

     pengunyahan, saraf, tulang rahang, sendi temporo-mandiula, jaringan lunak 

    rongga mulut dan gigi-gigi. !rgan tuuh yang terliat dalam proses pengunyahan

    ini antara lain" iir, lidah, palatum, gigi-gigi, kelenjar sali#a, faring dan laring.

    Pada umumnya, otot pengunyahan dipersarafi oleh $aang motorik ner#us

    trigeminus khususnya saraf mandiularis yang dikontrol oleh nukleus di atang

    otak.

    Pergerakan yg terkontrol dari mandiula dipergunakan dalam mengigit,

    mengunyah, dan menelan makanan dan $airan, serta dalam eri$ara. %kti#itas

    yang terintegrasi dari otot rahang dalam merespon akti#itas dari neuron eferen

     pada saraf motorik di pergerakan mandiular yang mengontrol huungan antara

    gigi rahang atas dan a&ah. Pergerakan rahang adalah suatu pergerakan yang

    terintegrasi dari lidah dan otot lain yang mengontrol area perioral, faring, dan

    laring.

    Pergerakan otot rahang, terhuung pada midline. Pengontrolan otot rahang

     ukan se$ara resiprokal seperti pergerakan lim, tapi terorganisir se$ara ilateral.

    'adi, dapat disimpulkan ah&a pemukaan dan penutupan rahang selama

     penguyahan yang se$ara relatif merupakan pergerakan sederhana dengan

     pengaturan pada lim seagai penggerak. agaimanapun, pergerakan dalam

    mastikasi adalah suatu yang kompleks dan tidak hanya erupa mekanisme

     pergerakan menggerinda simple yang mana merupakan pengurangan ukuranmakanan. elama mastikasi, makanan dikurangi ukurannya dan di$ampur dengan

    sali#a seagai tahap a&al dari proses digesti.

    Di dalam mulut, makanan mengalami proses mastikasi untuk 

    mempermudah men$erna makanan dan merangsang sekresi sali#a. Proses

    mengunyah diseakan oleh refleks mengunyah yang erlangsung se$ara terus-

    menerus seagaimana dijelaskan seagai erikut.

    1

  • 8/16/2019 Lap Fisio Stoma 2

    2/26

    1) Pada saat makanan akan masuk ke dalam mulut akan merangsang refleks

    inhiisi otot-otot pengunyahan, yang menstimulasi memukanya rongga

    mulut karena rahang a&ah turun.

    2) Penurunan ini segera menginisiasi refleks regang otot-otot rahang yang

    menyeakan kontraksi otot di sekitar rongga mulut. *al ini se$ara otomatis

    mengangkat rahang a&ah sehingga terjadi penutupan rongga mulut dan

    oklusi gigi-gigi.

    +) !klusi gigi mengakiatkan terdorongnya olus yang eada di permukaan

    oklusal gigi ergerak ke arah pipi.

    ) Dorongan makanan ini akan menimulkan penghamatan kontraksi otot-

    otot rahang sehingga mulut kemali teruka.

    ) Pada saat mulut teruka, lidah dan pipi akan erfungsi mengangkat

    kemali makanan ke atas permukaan gigi dan men$ampur makanan dengan

    enim pen$ernaan di rongga mulut. /ondisi ini akan terus-menerus terjadi

    sehingga terjadi peme$ahan ukuran partikel makanan menjadi leih ke$il

    dan siap untuk ditelan. /e$epatan pen$ernaan makanan sangat tergantung

     pada luas permukaan total yang dapat menghasilkan getah lamung.

    Penghan$uran makanan menjadi partikel-partikel halus erfungsi men$egah

    ekskorias atau lukanya saluran pen$ernaan. Dalam hal ini, pergerakan lidah

    diatur oleh saraf kranialis 0 (ner#us hypoglossus).

    2.1.2 Dasar Teori Penelanan

      Menelan merupakan salah satu agian dari proses makan. Menelan pada

    dasarnya merupakan suatu mekanisme yang kompleks. Proses menelan makanan

     ergerak dari faring menuju esofagus. Proses penelanan terdiri dari tiga fase,yaitu"

    1) ase 3olunter 

    Makanan ditelan se$ara sadar. Makanan ditekan atau didorong ke agian

     elakang mulut oleh tekanan lidah yang ergerak ke atas dan ke elakang

    terhadap palatum sehingga lidah memaksa olus masuk ke dalam orofaring.

    Proses menelan pada fase ini seluruhnya atau hampir seluruhnya terjadi

    se$ara otomatis dan iasanya tidak dapat dihentikan.

    2

  • 8/16/2019 Lap Fisio Stoma 2

    3/26

    2) ase aringeal

    etelah makanan di dorong ke elakang mulut, makanan terseut merangsang

    daerah reseptor penelanan yang terletak di orofaring, khususnya tonsila.

    elanjutnya, impuls erjalan ke atang otak untuk memulai serangkaian

    kontraksi otot faring dengan jalan seagai erikut.

    a. Palatum molle didorong ke atas menutup nares posterior untuk men$egah

    refluks makanan ke rongga hidung.

     . %rkus palato-faringeus pada tiap sisi faring tertarik ke tengah untuk saling

    mendekati hingga mementuk $elah sagital seagai jalan masuk makanan

    ke posterior faring.

    $. Pita suara larings menjadi erdekatan dan epiglotis terdorong ke elakang

    ke atas pintu superior larings. /edua efek ini men$egah masuknya

    makanan ke dalam trakea.

    d. eluruh laring ditarik ke a&ah dan ke depan oleh otot-otot yang melekat

     pada os hyoideus. Pergerakan ini meregangkan pintu esofagus.

    e. elanjutnya, agian atas esophagus (sfingter esophagus atas)erelaksasi

    sehingga memungkinkan makanan erjalan dari posterior faring ke dalam

    esofagus agian atas. Pada saat menelan sfingter tetap erkontraksi se$ara

    tonik dengan kuat untuk men$egah udara masuk ke dalam esofagus saat

     ernafas.

    f. Pada saat laring terangkat dan sfingter esofagus atas relaksasi, m.

    /onstriktor faringeus superior erkontraksi sehingga menimulkan

    gelomang peristaltik $epat yang erjalan ke a&ah mele&ati otot-otot

    faring dan mauk ke dalam esofagus serta mendorong makanan esofagus

     agian a&ah. Mekanisme penelanan pada fase faringeal ini erlangsungselama 1-2 detik.

    Pada fase faringeal ini terjadi "

    1. m. Tensor #eli palatini (n.3) dan m. 4e#ator #eli palatini (n.0, n.0 dan

    n.0) erkontraksi menyeakan palatum mole terangkat, kemudian

    u#ula tertarik keatas dan ke posterior sehingga menutup daerah

    nasofaring.

    +

  • 8/16/2019 Lap Fisio Stoma 2

    4/26

    2. m.genioglosus (n.0, ser#ikal 1), m ariepiglotika (n.0,n0)

    m.krikoaritenoid lateralis (n.0,n.0) erkontraksi menyeakan aduksi

     pita suara sehingga laring tertutup.

    +. 4aring dan tulang hioid terangkat keatas ke arah dasar lidah karena

    kontraksi m.stilohioid, (n.3), m. 5eniohioid, m.tirohioid (n.0 dan

    n.ser#ikal ).

    . /ontraksi m.konstriktor faring superior (n.0, n.0, n.0), m.

    /onstriktor faring inermedius (n.0, n.0, n.0) dan m.konstriktor 

    faring inferior (n.0, n.0) menyeakan faring tertekan kea&ah yang

    diikuti oleh relaksasi m. /riko faring (n.0)

    . Pergerakan laring ke atas dan ke depan, relaksasi dari introitus esofagus

    dan dorongan otot-otot faring ke inferior menyeakan olus makanan

    turun ke a&ah dan masuk ke dalam ser#ikal esofagus. Proses ini hanya

     erlangsung sekitar satu detik untuk menelan $airan dan leih lama ila

    menelan makanan padat.

    Peranan saraf kranial pada fase faringeal

    Organ Afferen Efferen

    4idah

    Palatum

    *yoid

     6asofaring

     6.3.+

     6.3.2, 6.3.+

     6.4aringeus superior $a

    internus (6.0)

     6.0

     6.3 " m.milohyoid, m.digastrikus

     6.3 " m.stilohyoid

     6.0, 6.71 " m.geniohyoid, m.tirohyoid

     6.0 "m.stiloglosus

     6.0, 6.0, 6.0 " m.le#ator #eli palatini

     6.3 " m.tensor #eli palatini

     6.3 " m.milohyoid, m. Digastrikus

     6.3 " m. tilohioid

     6.0, 6.7.1 "m.geniohioid, m.tirohioid

     6.0, 6.0, 6.0 " n.salfingofaringeus

  • 8/16/2019 Lap Fisio Stoma 2

    5/26

    aring

    4aring

    8sofagus

     6.0

     6.rekuren (6.0)

     6.0

     6.0, 6.0, 6.0 " m. Palatofaring,

    m.konstriktor faring sup, m.konstriktor ffaring

    med.

     6.0, 6.0 " m.konstriktor faring inf.

     6.0 "m.stilofaring

     6.0 " m.krikofaring

    Pada fase faringeal ini saraf yang ekerja saraf karanial n.3.2, n.3.+ dan

    n.0 seagai seraut afferen dan n.3, n.3, n.0, n.0, n.0 dan n.0 seagai

    seraut efferen.

    olus dengan #iskositas yang tinggi akan memperlamat fase faringeal,

    meningkatkan &aktu gelomang peristaltik dan memperpanjang &aktu

     pemukaan sfingter esofagus agian atas. ertamahnya #olume olus

    menyeakan leih $epatnya &aktu pergerakan pangkal lidah, pergerakan palatum

    mole dan pergerakan laring serta pemukaan sfingter esofagus agian atas.

    9aktu Pharyngeal transit  juga ertamah sesuai dengan umur.

    /e$epatan gelomang peristaltik faring rata-rata 12 $m:detik. M$.7onnel

    dalam penelitiannya melihat adanya 2 sistem pompa yang ekerja yaitu "

    1. !ropharyngeal propulsion pomp (!!P) adalah tekanan yangditimulkan tenaga lidah 2:+ depan yang mendorong olus ke orofaring

    yang disertai tenaga kontraksi dari m.konstriktor faring.

    2. *ypopharyngeal su$tion pomp (*P) adalah merupakan tekanan

    negatif akiat terangkatnya laring ke atas menjauhi dinding posterior 

    faring, sehingga olus terisap ke arah sfingter esofagus agian atas.

    fingter esofagus agian atas dientuk oleh m.konstriktor faring

  • 8/16/2019 Lap Fisio Stoma 2

    6/26

    inferior, m.krikofaring dan seraut otot longitudinal esofagus agian

    superior.

    +) ase 8sofagus

    ungsi utama esofagus yaitu menghantarkan makanan dari faring ke

    lamung. fingter agian a&ah esofagus erelaksasi setelah makanan melakukan

    gelomang peristaltik dan memungkinkan makanan terdorong ke dalam lamung.

    fingter kemudian erkontraki untuk men$egah regurgitasi (refluks) isi lamung

    ke dalam esofagus. 5elomang peristaltik esofagus hampir seluruhnya dikontrol

    oleh refleks #agus, yang merupakan seagian dari keseluruhan mekanisme

    menelan. 5elomang ini erjalan dari faring ke lamung kira-kira dalam &aktu

    sampai 1; detik.

  • 8/16/2019 Lap Fisio Stoma 2

    7/26

    trakea. umer refleks muntah se$ara fisiologis dapat diklasifikasikan menjadi

    dua kelompok, yaitu" somatik (stimulasi saraf sensoris erasal dari kontak 

    langsung pada daerah sensitif yang diseut trigger one, misalnya" sikat gigi dan

    meletakkan enda

    di dalam rongga mulut) dan psikogenik (distimulasi di pusat otak yang leih

    tinggi tanpa stimulasi se$ara langsung, misalnya" penglihatan, suara, au,

     pera&atan kedokteran gigi).

      4etak trigger one pada setiap indi#idu tidak sama. Pada eerapa orang

    trigger one dapat ditemukan di agian lateral lidah, posterior palatum, dinding

     posterior faring dan lain-lain. mpuls saraf rangsangan ini akan diteruskan ke otak 

    melalui ner#us glossofaringeus dan motoriknya dia&a kemali oleh ner#us

    #agus. elain tempat terseut, refleks muntah juga dapat diseakan karena

    hidung tersumat, gangguan saluran pen$ernaan, perokok erat, gigi tiruan,

    #ariasi anatomi dari palatum molle, peruahan posisi tuuh yang sangat $epat atau

     pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan.

    Mekanisme refleks muntah dapat diuraikan seagai erikut"

    1) Pada tahap a&al iritasi gastrointestinal atau distensi yang erleihan, akan

    terjadi gerakan antiperistaltis (eerapa menit seelum muntah).

    2) %ntiperistaltis dapat dimulai dari ileum dan ergerak naik ke duodenum dan

    lamung dengan ke$epatan 2-+ $m:detik dalam &aktu +- menit.

    +) /emudian pada saat agian atas traktus gastrointestinal, terutama duodenum,

    menjadi sangat meregang, peregangan ini menjadi faktor pen$etus yang

    menimulkan muntah.

    ) Pada saat muntah, kontraksi intrinsik kuat terjadi pada duodenum maupun

     pada lamung, ersama dengan relaksasi seagian dari sfingter esofagus agian a&ah, sehngga muntahan mulai ergerak ke esofagus. elanjutnya,

    kontraksi otot-otot adomen akan mendorong muntahan keluar.

    ) Distensi erleihan atau adanya iritasi duodenum menyeakan suatu

    rangsangan khusus yang menjadi penyea kuat untuk muntah, aik oleh

    saraf aferen #agal maupun oleh saraf simpatis ke pusat muntah ilateral di

    medula (terletak dekat traktus solitarius).

  • 8/16/2019 Lap Fisio Stoma 2

    8/26

    muntah ditransmisikan dari pusat muntah melalui saraf kranialis 3, 3, 0, 0

    dan 0 ke traktus gastro-istestinal agian atas dan melalui saraf spinalis ke

    diafragma dan otot adomen.

    >) /emudian datang kontraksi yang kuat di a&ah diafragma ersama dengan

    rangsangan kontraksi semua otot dinding adomen. /eadaan ini memeras

     perut di antara diafragma dan otot-otot adomen, mementuk suatu tekanan

    intragrastik sampai ke atas yang leih tinggi. %khirnya, sfingter esofagus

     agian a&ah erelaksasi se$ara lengkap, memuat pengeluaran isi lamung

    ke atas melalui esofagus.

    ?)

  • 8/16/2019 Lap Fisio Stoma 2

    9/26

    BAB II

    LANGKAH KERJA

    2.1 Persiapan Alat dan Baan

    1) /a$a Mulut

    2) Pinset

    +) patel /ayu

    ) top&at$h

    ) Timangan

    >) Penggaris

    ?) aringan

    =) Permen /aret

    @) 8s alok  

    1;) %Aua gelas

    11) 6asi putih eragai kadar air (1"1, 1"2, 1"+)

    12) alok malam merah, ukuran 1B1

    2.2 Pr!sed"r Per#!$aan

    2.2.1 Peng"n%aan

    a. Ke&"atan Gigit 'a&si(al

    Pilih dua anggota kelompok, laki-laki dan perempuan. 4akukan

     per$oaan seagai erikut "

    1) iapkan orang $oa dan alok dari malam merah

    2) 4etakkan alok malam pada gigi orang $oa perempuan yang

    akan diuji+) Mintalah orang $oa menggigit dengan maksimal

    ) Ckurlah kedalaman gigit dengan jangka, umtuk gigi molar 

     pertama, gigi kaninus, dan gigi insisi# pertama seelah kanan dan

    kiri

    ) 4akukan per$oaan 1- pada orang $oa laki-laki

    >) 4akukan pen$a$atan

    @

  • 8/16/2019 Lap Fisio Stoma 2

    10/26

    $. Efisiensi K"n%a

    1) 'elaskan pada orang $oa apa yang akan anda lakukan

    2) Timang nasi putih (rasio 1"2) satu sendok makan

    +) Timang saringan

    ) atu sendok makan nasi dikunyah 2; kali dengan ke$epatan 1B:

    detik 

    ) /eluarkan dari mulut (jangan ada sampai yang tersisa) dan

    letakkan diatas saringan

    >) erkumurlah dengan aAua 1 ml aAua

    ?) %ir yang dikumur dikeluarkan diatas saringan

    =) iramlah saringan dengan air mengalir seanyak 1 gelas (2;;$$)

    @) erat sisa makanan yang telah dikunyah sama dengan jumlah

    sisa makanan dan saringan dikurangi erat saringan

    1;) *itung efisiensi kunyah dengan $ara memagi erat sisa

    makanan dengan erat nasi kali 1;;

    11) Clangi per$oaan 1-@ menggunakan penguyahan 1; dan 1 kali

    dengan erat a&al nasi yang sama

    #. Kelelaan pada Ot!t )a*a

    1) !rang $oa diinstuksikan untuk mengunyah permen

    karet dengan ke$epatan 1B: detik hingga otot mulut terasa enar-

     enar letih (terasa kaku)

    2) *itung dan $atat &aktu dan jumlah kunyah yag

    diperlukan sejak kunyahan a&al hingga terasa enar-enar letih

    d. Gera&an Lida pada +aat Peng"n%aan

    1) %mati lidah orang $oa pada posisi relaksasi di dasar  

    rongga mulut, aik entuk, ukuran, &arna, dan tekstur lidah

    2) !rang $oa diinstruksikan untuk menggerakkan lidah

    ke anterior, lateral, dan ujung lidah ke agian paling posterior 

    dari palatina

    +) %mati gerakan dan koordinasi gerakan lidah

    1;

  • 8/16/2019 Lap Fisio Stoma 2

    11/26

    ) 7atat apakah orang $oa dapat melakukan dengan aik  

    seluruh gerakan sesuai dengan instruksi operator 

    ) Mengunyah permen karet dengan perlahan

    >) Periksa agaimana gerakan lidah pada saat penguyahan

    ?) 7atat se$ara rin$i gerakan yang timul

    2.2.2 Pe(eri&saan Pr!ses 'enelan

    a. Pe(eri&saan Palpasi pada +aat 'enelan

    1) !rang $oa diminta duduk tegak

    2) Minta orang $oa untuk minum

    +) 4akukan inspeksi dan palpasi di leher agian atas,

    apa yang anda rasakan ketika orang $oa menelan, dan

     agaimana pola gerakannya

    ) Clangi per$oaan utir 1-+ jika anda elum jelas

    dengan apa yang anda rasakan

    $. Pengar" Pening&atan +e&resi +ali,a teradap

    Penelanan

    1) !rang $oa diinstruksikan mengunyah nasi (1"2)

    2) Pijatlah agian pipi (di sekitar kelenjar parotis) samil

    terus mengunyah

    +) 'ika sudah 1B kunyah, instruksikan untuk menelan

    ) 7atat respon orang $oa terhadap kemudahan menelan

    yang dirasakan

    ) Clangi per$oaan, tanpa melakukan pemijatan leihdahulu

    >) Minta orang $oa memandingkan kemudahan menelan

    antara menelan dengan pemijatan dan tidak 

    #. Pengar" Jenis 'a&anan teradap Penelanan

    1) !rang $oa diinstruksikan menguyah nasi putih

    seanyak 1; kali (1"1)

    11

  • 8/16/2019 Lap Fisio Stoma 2

    12/26

    2) Minta orang $oa untuk menelannya

    +) 7atat apa yang dirasakan

    ) Clangi per$oaan utir 1-+ untuk eerapa jenis nasi

     putih (1"2 dan 1"+)

    ) edakan kemudahan penelanan pada eerapa jenis

    nasi putih diatas

    2.2.- Pr!sed"r Per#!$aan Refle&s Gagging Refle/s0

    a. Pengar" +ent"an teradap Refle&s '"nta

    1) Minta orang $oa duduk tenang, dan diminta uka mulut

    2) 4akukan sentuhan ringan dengan spatel lidah dari kayu, pada

     eerapa agian lidah " ujung lidah, dorsal lidah, lateral kiri dan

    kanan lidah, agian anterior dan posterior lidah, posterior 

     palatum, u#ula, tonsil, faring agian atas (jika mungkin)

    +) %mati agian rongga mulut yang mana yang paling sensitif 

    terhadap gagging refleBs

     

    $. Pengar" +"" dan +ent"an teradap Refle&s '"nta

    4akukan per$oaan pada orang $oa yang sama pada prosedur 2.2.+

    (a) setelah eristirahat 1; menit "

    1) Mintalah orang $oa erkumur dengan air es

    2) 4akukan per$oaan yang sama dengan prosedur 2.2.+

    (a)

    +) 7atat agaimana reaksi orang $oa

    ) Clangi per$oaan yang sama dengan orang $oa yangsama (setelah istirahat 1; menit), tetapi orang $oa dimita

     erkumur dengan air hangat seelum per$oaan dilakukan

     

    #. Pengar" Rasa Pait teradap Refle&s '"nta

    4akukan per$oaan pada orang $oa yang lain

    1) Mintalah orang $oa duduk tenang

    2) Masukkan oat (rasa pahit) pada siring

    12

  • 8/16/2019 Lap Fisio Stoma 2

    13/26

    +) Tetskan pada agian lidah yang paling sensitif terhadap

    gagging lidah

    ) 7atat reaksi orang $oa

    BAB III

    HA+IL PENGA'AAN DAN PERANAAN

    T%84 D%T% *%4 P8

  • 8/16/2019 Lap Fisio Stoma 2

    14/26

     EȠ25

    20  B 1;; EȠ NA

    beratnasiawal  B 1;;

      E 12 E

    13

    20 B 1;; E >

    Pengunyahan 1 kali

    erat nasi a&al E 2; gram eelum diperas

     6 E 2? gram EȠ NA

    beratnasiawal  B 1;;

    E 11 gram E27

    20 B 1;; E 1+

     6% E (6F) G

      E (2?F11) G 11

      E 2? gram

    Pengunyahan 1; kali

    erat nasi a&al E 2; gram eelum diperas

     6 E 2@ gram EȠ NA

    beratnasiawal  B 1;;

    E 11 gram E29

    20 B 1;; E 1

     6% E (6F) G

      E (2@F11) G 11

      E 2@ gram

    Jenis Kela(in

    !rang #!$a

    Efisiensi K"n%a

    9anita 2; kali 1 kali 1; kali

    eelum

     pemerasan E 12

    esudah

     pemerasan E >

    eelum

     pemerasan E 1+

    eelum

     pemerasan E 1

    1

  • 8/16/2019 Lap Fisio Stoma 2

    15/26

    #. Kelelaan Pada Ot!t )a*a

    Jenis &ela(in !rang #!$a )a&t" &"n%a a3al &"n%a4 lela 0

    9anita 1; menit

    d. Gera&an Lida Pada +aat Peng"n%aan

    Jenis

    &ela(in

    P!sisi

    lida

    Bent"& U&"ran

    n!r(al5td& 

    0

    )arna e&st"r

    9anita

  • 8/16/2019 Lap Fisio Stoma 2

    16/26

    1.-.- Pr!sed"r Per#!$aan Refle& '"nta (gagging refleks)

    a. Pengar" +ent"an teradap Refle&s '"nta

    L!&asi Resp!n !rang #!$a refle&s ("nta0

    Cjung lidah Tidak  

    Dorsal lidah edikit

    4ateral kiri Tidak  

    4ateral kanan Tidak  

    %nterior Tidak  

    Posterior ya

    Posterior palatum ya

    C#ula Tidak  

    Tonsil ya

    aring atas (jika isa) ya

    Hang paling sensitif

    adalah

    Posterior, posterior palatum, tonsil, faring atas

     $. Pengar" +"" dan +ent"an teradap Refle&s '"nta

    L!&asi Resp!n !rang #!$a refle&s ("nta0

    Es Panas

    Cjung lidah Tidak Tidak  

    Dorsal lidah ya Tidak  

    4ateral kiri Tidak Tidak  

    4ateral kanan Tidak Tidak  

    %nterior Tidak Tidak  

    Posterior ya ya

    Posterior palatum ya Tidak  

    C#ula ya Tidak  

    Tonsil ya ya

    aring atas (jika isa) ya ya

    Hang paling sensitif

    adalah

    C#ula Tonsil

    #. Pengar" Jenis 'a&anan teradap Penelanan

    Jenis &ela(in !rang #!$a Daera %ang ditetes Rea&si !rang #!$a

    4aki-laki Posterior

  • 8/16/2019 Lap Fisio Stoma 2

    17/26

    1. %pa ada peredaan lear permukaan rongga mulut antara laki-laki dan

     perempuan I jelaskan mengapa I

    'a&a "

    ya, ada peredaan permukaan rongga mulut antara laki-laki dan

     perempuan. Peredaan ini terdiri dari peredaan lengkung rahang dimana

     entuk rahang laki-laki leih esar dari pada perempuan selain itu

    keiasaan laki-laki terta&a terlalu lear juga mempengaruhi lear dari

     permukaan rongga mulut terseut. 4engkung rahang dipengaruhi oleh

    faktor lokal aik oleh gigi geligi yang menyusun lengkung gigi itu sendiri,

    huungan antar gigi, maupun dengan gigi antagonisnya. 4engkung rahang

    merefleksikan gaungan antara ukuran gigi, lidah, iir, dan fungsi

    dinding otot pipi. elain karena kedua faktor diatas, peredaan lear

     permukaan rongga mulut antara laki-laki dan perempuan diseakan laki-

    laki se$ara genetik memiliki fisik yang leih esar dari perempuan.

    2. %pa ada peredaan kekuatan gigit maksimal laki-laki dan perempuan I

    'a&a "

    %da peredaan kekuatan gigit maksimal antara laki-laki dengan

     perempuan karena iasanya laki-laki dapat menahan ean sedikit leih

     esar daripada perempuan, serta kekuatan otot mastikasi pada laki-laki

    leih kuat diandingkan dengan perempuan. aktor yang mematasi daya

    gigit tidak egitu jelas, namun refleks protektif mungkin saja dihasilkan

    oleh reseptor pada jaringan periodontal dan menghalangi kontraksi dari

    otot-otot pengunyahan ketika ean menjadi sangat tinggi.

    +. Mengapa makanan ada yang mudah ditelan dan ada yang sukar I jelaskanmengapa I

    'a&a "

    /arena otot-otot pengunyahan, gigi dan organ-organ yang terliat dalam

     proses pengunyahan hingga penelanan menyesuaikan kerjanya dengan

    struktur makanan (olus), apaila makanan yang entuknya kasar dan

    mengandung sedikit kandungan air maka akan sukar ditelan. ealiknya,

    1?

  • 8/16/2019 Lap Fisio Stoma 2

    18/26

    apaila makanan itu mempunyai tekstur halus dan mengandung anyak

    kandungan air, maka makanan itu akan leih mudah ditelan.

    . Mengapa rasa pahit dapat merangsang refleks muntah I

    'a&a "

  • 8/16/2019 Lap Fisio Stoma 2

    19/26

    meletakkan alok malam pada gigi orang $oa &anita yang akan diuji.

    /emudian orang $oa diinstruksikan untuk menggigit dengan maksimal

     alok merah setelah itu mengukur kedalaman gigit menggunakan jangka

     aik pada agian atas maupun agian a&ah. /emudian melakukan dengan

    menggunakan prosedur yang sama namun pada gigi molar pertama, gigi

    $aninus, dan gigi in$isi#e pertama seelah kanan. /emudian melakukan

     pada gigi seelah kiri, dan pada orang $oa laki-laki. /emudian melakukan

     pen$atatan dari data yang didapatkan.

    Pada per$oaan kali ini didapatkan hasil pengamatan, kekuatan gigit

    maksimal aik di agian kiri maupun kanan pada orang $oa laki-laki

    memiliki kedalaman gigit maksimal yang leih esar diandingkan dengan

    orang $oa perempuan. *al ini diakiatkan oleh kekuatan otot mastikasi

     pada laki-laki leih kuat diandingkan dengan perempuan.

    9.1.2 Efisiensi &"n%a

    Pada praktikum kali ini, langkah pertama yang dilakukan adalah

    menjelaskan kepada orang $oa mengenai apa yang akan dilakukan.

    /emudian menimang nasi putih dengan rasio satu anding satu dengan

    ukuran satu sendok makan. 4alu menimang saringan dan mengunyah nasi

     putih dengan ke$epatan satu kali kunyah per detik seanyak dua puluh kali

     pengunyahan. /emudian erkumur dengan menggunakan aAua, dan

    mengeluarkannya diatas saringan. Menyiram saringan dengan air mengalir 

    seanyak satu gelas. etelah itu menghitung efisiensi kunyah dengan $ara

    memagi erat sisa makanan dengan erat nasi kali 1;;. /emudian

    mengulangi prosedur diatas dengan pengunyahan seanyak 1; dan 1 kali.etelah itu melakukan pen$atatan dari data yang didapatkan.

    Pada per$oaan kali ini didapatkan hasil pengamatan semakin esar 

     jumlah pengunyahan maka akan semakin ke$il efisiensi kunyahnya. *al ini

    tidak sesuai dengan dasar teori yang ada yaitu semakin esar frekuensi

    kunyah maka akan semakin esar efisiensi kunyahnya. /esalahan dapat

    terjadi kemungkinan karna pada saat penimangan sisa makanan yang

    1@

  • 8/16/2019 Lap Fisio Stoma 2

    20/26

    kurang teliti atau masih adanya sisa makanan pada rongga mulut sehingga

    tidak semua dikeluarkan.

    9.1.- Kelelaan pada Ot!t )a*a

    Pada praktikum kali ini, langkah pertama yang dilakukan adalah

    menginstruksikan kepada orang $oa untuk mengunyah permen karet

    dengan ke$epatan 1B:detik hingga otot mulut terasa enar-enar letih.

    /emudian menghitung dan men$atat &aktu serta jumlah kunyah yang

    diperlukan sejak kunyahan a&al hingga terasa enar-enar letih.

    Pada per$oaan kali ini didapatkan hasil pengamatan &aktu dan

    frekuensi pengunyahan hingga terjadinya kelelahan pada otot pengunyahan

    adalah seesar 1; menit hingga orang $oa enar-enar merasa letih.

    9.1.9 Gera&an Lida pada saat Peng"n%aan

    Pada praktikum kali ini tahapan pertama yang dilakukan adalah

    mengamati lidah orang $oa pada posisi relaksasi di dasar ronga mulut, aik 

     entuk, ukuran, &arna dan tekstur lidah. /emudian orang $oa

    diinstriuksikan untuk menggerakkan lidah ke anterior, lateral dan ujung

    lidah ke agian paling posterior dari palatine. telah itu mengamati

    koordinasi gerakan lidah. 4alu men$atat apakah orang $oa dapat

    melakukan dengan aik seluruh gerakan sesuai dengan instruksi operator.

    !rang $oa diinstruksikan untuk mengunyah permen karet dengan

     perlahan. Memeriksa gerakan lidah saat dilkukan pengunyahan. 4alu

    men$atat se$ara rin$i gerakan yang timul.

    Pada per$oaan kali ini didapatkan hasil, yaitu normal dengan entuk dan ukuran normal, er&arna merah muda serta memiliki tekstur yang

    lemut.

    9.2 Pe(eri&saan Pr!ses 'enelan

    9.2.1 Pe(eri&saan Palpasi pada saat 'enelan

    4angkah pertama yang dilakukan adalah meminta orang $oa untuk 

     erdiri tegak. /emudian menginstruksikan orang $oa untuk minum. 4alu

    2;

  • 8/16/2019 Lap Fisio Stoma 2

    21/26

    melakukan inspeksi dan palpasi pada leher agian atas, apa yang telah

    dirasakan ketika orang $oa melakukan penelanan dan agaimana pola

    gerakannya.

    Pada per$oaan kali ini didapatkan hasil pola pergerakan air minum

     pada saat dilakukan penelanan oleh orang $oa adalah normal dan tidak 

    ditemukan hamatan pada saat mengunyah.

    9.2.2 Pengar" Pening&atan +e&resi +ali,a teradap Penelanan

    Pada praktikum kali ini tahapan pertama yang dilakukan adalah orang

    $oa diinstruksikan untuk mengunyah nasi dengan perandingan 1 "2.

    /emudian memijat agian pipi (disekitar kelenjar parotis) samil terus

    mengunyah. 'ika sudah lima elas kali pengunyahan, instruksikan kepada

    orang $oa untuk menelan. /emudian men$atat respon orang $oa terhadap

    kemudahan menelan yang dirasakan. etelah itu mengulangi per$oaan

    terseut tanpa melakukan pemijatan terleih dahulu. 4alu memandingkan

    kemudahan menelan antara menelan dengan pemijatan dan tanpa pemijatan

    yang dirasakan oleh orang $oa.

    Pada praktikum ini, didapatkan hasil pengamatan yaitu terdapat

    kemudahan penelanan saat dilakukan pemijatan diandingkan tanpa

    dilakukan pemijatan. *al ini terjadi karena pemijatan yang dilakukan di pipi

    (sekitar kelenjar parotis) akan merangsang sekresi dari sali#a sehingga

    memperlan$ar dari proses penelanan itu sendiri.

    9.2.- Pengar" Jenis 'a&anan eradap Penelanan!rang $oa diinstruksikan untuk mengunyah nasi putih (1"1) seanyak 

    sepuluh kali dengan . /emudian meminta orang $oa untuk menelannya.

    etelah itu men$atat apa yang dirasakan. Mengulangi per$oaan terseut

    untuk jenis nasi putih (1"2 dan 1"+). Memedakan kemudahan menelan pada

     eerapa jenis nasi putih terseut.

    Pada praktikum kali ini didapatkan hasil pengamatan, pada proses

     penelanan yang terasa paling mudah adalah ketika menelan nasi dengan

    21

  • 8/16/2019 Lap Fisio Stoma 2

    22/26

     perandingan satu dianding tiga. Dan proses penelanan paling sukar 

    dijumpai saat melakukan proses penelanan nasi dengan perandingan satu

    dianding satu. *al ini dapat terjadi karna semakin anyak perandingan

    kadar air yang terkandung didalam nasi yang ditelan, maka akan semakin

    mudah dalam proses penelanan. Maka pada praktikum kali ini hasil

     pengamatan telah sesuai dengan teori yang telah ada, yakni dengan adanya

    data hasil pengamatan yang menunjukkan ah&a penelanan nasi dengan

    rasio kadar air tertingi terasa paling mudah untuk ditelan, dan pada kadar air 

    terendah paling sukar untuk ditelan.

    9.- Pr!sed"r Per#!$aan Refle/ '"nta

    9.-.1 Pengar" +ent"an eradap Refle/ '"nta

    Pada per$oaan kali ini hal pertama yang dilakukan adalah meminta

    orang $oa untuk duduk tenang dan memuka mulut. /emudian melakukan

    sentuhan ringan dengan spatel lidah dari kayu, pada eerapa agian lidah "

    ujung lidah, dorsal lidah, lateral kanan dan kiri, agian anterior dan

     posterior lidah, posterior palatum, u#ula, tonsil, faring agian atas dapat

    dijangkau. /emudian mengamati agian rongga mulut manakah yang paling

    senstif terhadap terjadinya gagging refleB.

    Pada per$oaan kali ini didapatkan agian yang paling sensiti#e

    adalah agian posterior, posterior palatum, tonsil, dan faring atas . *al ini

    tampak ketika memerikan sentuhan ringan didaerah terseut, orang $oa

    langsung merasakan mual dan terasa ingin muntah. *al ini dapat terjadi

    karena daerah tonsil dan u#ula merupakan daerah pemi$u kemoreseptor atau

    yang diseut dengan 7hemoreseptor Trigger Jone (7TJ) yang $ukupsensiti#e.

    9.-.2 Pengar" +"" dan +ent"an eradap Refle/ '"nta

    Pada per$oaan kali ini hal pertama yang dilakukan adalah meminta

    orang $oa untuk erkumur dengan menggunakan air es. /emudian

    melakukan sentuhan ringan dengan spatel lidah dari kayu, pada eerapa

     agian lidah " ujung lidah, dorsal lidah, lateral kanan dan kiri, agian

    22

  • 8/16/2019 Lap Fisio Stoma 2

    23/26

    anterior dan posterior lidah, posterior palatum, u#ula, tonsil, faring agian

    atas dapat dijangkau. /emudian mengamati agian rongga mulut manakah

    yang paling senstif terhadap terjadinya gagging refleB. etelah itu orang

    $oa diminta eristirahat selama sepuluh menit dan diinstruksikan untuk 

     erkumur dengan air hangat dan kemudian melakukan sentuhan ringan

    kemali pada daerah-daerah pada prosedur diatas.

    Pada per$oaan kali ini didapatkan agian yang paling sensiti#e

    adalah agian posterior, posterior palatum,tonsil, faring atas . *al ini tampak 

    ketika memerikan sentuhan ringan didaerah terseut, orang $oa langsung

    merasakan mual dan terasa ingin muntah. *al ini dapat terjadi karena daerah

    tonsil dan u#ula merupakan daerah pemi$u kemoreseptor atau yang diseut

    dengan 7hemoreseptor Trigger Jone (7TJ) yang $ukup sensiti#e.

    Pada hasil pengamatan dengan perlakukan erkumur dengan

    menggunakan air es, tampak adanya pengurangan daya refleB muntah yang

    terjadi. 6amun ketika erkumur dengan air hangat daerah terjadinya refleB

    muntah leih anyak diandingkan dengan air dingin. *al ini tidak sesuai

    dengan teori ah&a air dingin dapat menghamat terjadinya refleB muntah

    dan air hangat dapat memper$epat terjadinya refleB muntah. /esalahan

    mungkin terjadi pada saat prosedur air es yang digunakan orang $oa untuk 

     erkumur tidak lagi dingin atau spatel kayu yang digunakan untuk 

    menyentuh daerah trigger one tidak tepat.

     

    9.-.- Pengar" Rasa Pait eradap Refle/ '"nta

    Pada per$oaan kali ini, oranag $oa diminta untuk duduk dengantenang. /emudian memasukkan oat yang rasanya pahit ke dalam siring.

    /emudian meneteskannya pada daerah yang paling sensiti#e erdasarkan

     per$oaan seelumnya

    Pada per$oaan kali ini didapatkan hasil, ketika diteteskan pada

     posterior orang $oa merasa sangat ingin muntah. *al yang sama juga

    dilakukan pada orang $oa erjenis kelamin &anita dan terasa ingin muntah.

    2+

  • 8/16/2019 Lap Fisio Stoma 2

    24/26

    BAB 8

    KE+I'PULAN

    Peng"n%aan merupakan hasil kerjasama anatar peredaran darah,

    otot pengunyahan, saraf, tulang rahang, sendi temporo-mandiula, jaringan

    lunak rongga mulut, dan gigi-gigi. Pada per$oaan kali ini didapatkan hasil

     pengamatan, kekuatan gigit maksimal pada orang $oa laki-laki memiliki

    kedalaman gigit maksimal yang leih esar diandingkan dengan orang

    $oa perempuan. *al ini diakiatkan oleh kekuatan otot mastikasi pada laki-

    2

  • 8/16/2019 Lap Fisio Stoma 2

    25/26

    laki leih kuat diandingkan dengan perempuan. emakin esar frekuensi

    kunyah maka akan semakin esar efisiensi kunyahnya. 5erakan lidah pada

    saat pengunyahan isa dikatakan normal apaila memiliki entuk dan

    ukuran normal, er&arna merah muda serta memiliki tekstur yang lemut.

    Penelanan merupakan salah satu agian dari proses makan. Pada

     per$oaan kali ini didapatkan hasil pola pergerakan air minum pada saat

    dilakukan penelanan oleh orang $oa adalah normal dan tidak ditemukan

    hamatan pada saat mengunyah. Terdapat kemudahan penelanan saat

    dilakukan pemijatan diandingkan tanpa dilakukan pemijatan. Pada

     per$oaan pengaruh jenis makanan terhadap penelanan didapatkan hasil

     ah&a semakin anyak perandingan kadar air yang terkandung didalam

    nasi yang ditelan, maka akan semakin mudah dalam proses penelanan.

    Refle&s ("nta merupakan suatu mekanisme fisiologis tuuh untuk 

    melindungi tuuh terhadap enda asing atau ahan-ahan yang erahaya

     agi tuuh. Pada per$oaan kali ini didapatkan agian yang paling sensiti#e

    adalah agian posterior, posterior palatum, tonsil, dan faring atas. %ir dingin

    dapat menghamat terjadinya refleB muntah dan air hangat dapat

    memper$epat terjadinya refleB muntah, selain itu ada juga pengaruh oat

     pahit yang dapat meningkatkan refleks muntah.

    DA:AR PU+AKA

    7handra. 2;;. Textbook of Dental an !ral "natomy Physiology an !##l$sion.

     6e& Delhi" 'aypee rothers Pulisher.

    5anong,. 9illiam. 1@@@. %$k$ "&ar 'isiologi eokteran ili * Eisi +.

    'akarta" 857.

    5uyton %7, *all '8. 1@@>. %$k$ "&ar 'isiologi eokteran Eisi +, bagian + -

    . %lih ahasa" /en %riata Tengadi,dkk. 'akarta" 857.

    2

  • 8/16/2019 Lap Fisio Stoma 2

    26/26

    *amah, Jahreni, dkk. 2;1>. %$k$ Pet$n&$k Praktik$m 'isiologi %lok

    /tomatognasi **. 'emer" Cni#ersitas 'emer.