KELOMPOK 3 : YULIARTI HARLINA (125020301111029) ERNATALIA SARI (125020300111001) DIEN ANINDIA K (125020300111027)
KELOMPOK 3 :
YULIARTI HARLINA (125020301111029)ERNATALIA SARI
(125020300111001)DIEN ANINDIA K (125020300111027)
Audit pendahuluan dilakukan dan lebih ditekankan pada usaha untuk memperoleh
informasi latar belakang tentang objek audit
AUDIT PENDAHULUAN
AUDIT PENDAHULUAN
Objek audit meliputi keseluruhan perusahaan, kegiatan yang dikelolah oleh perusahaan
tersebut dalam rangka mencapai tujuannya.
Objek audit meliputi keseluruhan perusahaan, kegiatan yang dikelolah oleh perusahaan
tersebut dalam rangka mencapai tujuannya.
Pemahaman Auditor Terhadap Objek Audit
Pemahaman Auditor Terhadap Objek Audit
Tujuan audit mengacu pada alasan mengapa audit harus dilakukan pada objek audit dan didasarkan pada penugasan audit.
Tujuan audit mengacu pada alasan mengapa audit harus dilakukan pada objek audit dan didasarkan pada penugasan audit.
Penentuan Tujuan Audit
Penentuan Tujuan Audit
Penentuan Ruang Lingkup
dan Tujuan Audit
Penentuan Ruang Lingkup
dan Tujuan Audit
Ruang lingkup audit menunjukan luas (area) dari
tujuan audit dan Tujuan audit adalah target yang akan
diaudit.
Ruang lingkup audit menunjukan luas (area) dari
tujuan audit dan Tujuan audit adalah target yang akan
diaudit.
Auditor dapat memahami batas-batas wewenag objek audit dan berbagai program yang dilaksanakan dalam mencapai tujuannya.
Auditor dapat memahami batas-batas wewenag objek audit dan berbagai program yang dilaksanakan dalam mencapai tujuannya.
Penelaahan Terhadap Peraturan dan Kebijakan yang Berkaitan Dengan
Objek Audit
Penelaahan Terhadap Peraturan dan Kebijakan yang Berkaitan Dengan
Objek Audit
Pengembangan Kriteria Awal Dalam Audit
Pengembangan Kriteria Awal Dalam Audit
Kriteria adalah norma/standart yang jadi pedoman bagi
setiap individu maupun kelompok dalam melakukan
aktivitasnya didalam perusahaan.
Prosedur audit yang umum digunakan, yaitu : wawancara, observasi, questioner, evaluasi, scanning, dan peninjauan lapangan.
Prosedur audit yang umum digunakan, yaitu : wawancara, observasi, questioner, evaluasi, scanning, dan peninjauan lapangan.
Prosedur Audit
Pendahuluan
Prosedur Audit
Pendahuluan
Dalam tahap ini harus sudah menentukan tujuan audit walaupun masih bersifat sementara (tentative audit objective).
Dalam tahap ini harus sudah menentukan tujuan audit walaupun masih bersifat sementara (tentative audit objective).
Kesimpulan Hasil Audit Pendahuluan
Kesimpulan Hasil Audit Pendahuluan
Pengendalian Manajemen Pengendalian InternalTerdiri dari pengendalian internal dan
pengendalian eksternal.
Terdiri dari pengendalian administratif dan
pengendalian akuntansi.
Lebih menekankan pada pencapaian tujuan
perusahaan dan menghubungkan pengendalian
manajemen untuk mencapai tujuan tersebut.
Lebih menekankan pada pengendalian terhadap
otorisasi atas transaksi dan mengamankan aktiva
perusahaan dengan melakukan pencatatan
akuntansi yang baik.
Lebih menekankan pada pengendalian eksternal. Lebih menekankan pada pengendalian internal.
Pengendalian meliputi semua kegiatan
manajemen seperti produksi, transportasi, dan
riset pada aktivitas akuntansi.
Pengendalian meliputi aktivitas akuntansi untuk
mengamankan asset perusahaan, memeriksa
akurasi dan keandalan data akuntansi,
meningkatkan efisien dan efektif, mendorong
ketaatan terhadap hukum dan peraturan yang
berlaku.
1. Apakah rekruitmen yang dilakukan telah melalui suatu perencanaan SDM?
2. Apakah seleksi karyawan yang dilakukan telah sesuai dengan pedoman penerimaan karyawan yang ditetapkan perusahaan?
3. Apakah karyawan yang diterima telah sesuai dengan kualifikasi bidang kerja (jabatan) yang akan diisi dan sesuai dengan kebutuhan yang ada pada perusahaan?
4. Apakah spesifikasi dan deskripsi tersedia untuk masing-masing jabatan yang ada di dalam perusahaan?
5. Apakah keputusan penempatan karyawan telah melalui orientasi yang memadai dan sesuai dengan kecenderungan prestasi karyawan tersebut?
6. Apakah setiap pekerjaan telah dilengkapi dengan uraian kerja yang memadai?
7. Apakah program peningkatan kemampuan (keterampilan dan keahlian) karyawan telah dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan dilaksanakan secara efektif dan efisien?
8. Apakah penilaian prestasi, pemberian sanksi atau penghargaan kepada karyawan telah dilakukan secara adil, sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku di perusahaan tersebut?
Untuk mendukung praktik yang sehat, berbagai kebijakan yang dibuat perusahaan
harus dikomunikasikan ke seluruh pihak yang berkepentingan.
1.Apakah kebijakan dinyatakan dengan jelas dalam bentuk tertulis dan sistematis serta dikomunikasikan kepada seluruh tingkatan manajemen dan karyawan secara sistematis dan tepat waktu?
2.Apakah kebijakan yang dibuat telah sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, dan dilakukan peninjauan dan revisi secara berkala?
3.Apakah kebijakan yang dibuat telah mengakomodasi kepentingan berbagai pihak dalam perusahaan dan secara tegas mengatur tentang hak dan kewajiban masing-masing pihak?
4.Apakah kebijakan telah dibuat untuk melaksanakan kegiatan aktivitas secara hemat, efisien dan efektif?
5.Apakah ada kebijakan khusus bagi setiap pengendalian manajemen lain yang relevan dengan pelaksanaan setiap kegiatan termasuk sanksi-sanksi pelanggaran kebijakan tertentu berdasarkan peraturan berlaku.
Sistem ReviewPerusahaan
1. Auditor harus melakukan audit terhadap semua rencana yang dibuat berkaitan dengan aktivitas yang akan dilakukan termasuk ketersediaan sumber daya untuk melakukan kegiatan tersebut.
2. Auditor harus menelusuri semua metode yang digunakan oleh manajemen dalam membandingkan pelaksanaan sesungguhnya dengan rencana yang berkaitan dengan aktivitas tersebut.
3. Untuk melakukan point nomor 2, auditor harus melakukan pengamatan langsung terhadap kekuatan maupun kelemahan sistem pengendalian manajemen yang dimiliki perusahaan.
4. Auditor harus menilai sifat dan efektivitas metode review dan pelaporan internal yang berhubungan dengan masing-masing aktivitas yang diaudit.
Efektivitas sistem pelaporan internal sistem pelaporan internal perusahaan dapat dinilai dari hal-hal
sebagai berikut:1. Apakah sistem pelaporan yang dimiliki dapay memberikan
informasi mutakhir yang dibutuhkan oleh pejabat-pejabat yang bertanggung jawab, untuk kepentingan tindakan manajemen (perencanaan, pengendalian, dan evaluasi)?
2. Apakah ada keharusan dari setiap pelaksana untuk melaporkan secara tertulis setiap hasil kerja/aktivitas yang dilakukan?
3. Apakah pelaporan disusun berdasarkan data dan informasi yang benar dan tepat waktu?
Efektivitas audit internal audit internal dapat dilihat dari hal-hal sebagai berikut:
1. Apakah ada petugas auditor internal dan telah ditempatkan pada posisi yang benar dalam organisasi?
2. Apakah ruang lingkup auditnya ditetapkan dengan jelas dan audit internal tersebut telah memenuhi syarat kompetensi, dapat diandalkan dan tepat waktu?
3. Apakah audit ditekankan pada perbaikan organisasi dan adakah prosedure yang mengatur tindak lanjut atas hasil auditnya?
1.Keandalan sistem pengendalian manajemen perusahaan dalam memandu operasional yang berlangsung pada perusahaan tersebut dan kemampuannya dalam memenuhi kebutuhan dokumentasi, pengukuran, dan penilaian terhadap aktivitas perusahaan.
2.Apakah tersedia cukup bukti yang dibutuhkan dalam pengembangan tujuan audit sementara (tentative audit objective) menjasdi tujuan audit yang sesungguhnya (definitive audit objective) sehingga dapat dijadikan tujuan audit berikutnya, atau tidak tersedia cukup bukti sehingga pengembangan tujuan audit untuk saat ini tidak perlu dilanjutkan.
3.Langkah kerja yang dilakukan pada tahap selanjutnya untuk memudahkan program kerja audit lanjutan guna mengetahui:
4. Apakah ruang lingkup kegiatan audit telah ditetapkan dengan jelas dan pekerjaan audit internal perusahaan telah memenuhi syarat kompetensi, dan dapat diandalkan dan tepat waktu?
5. Menentukan tujuan audit bersama penanggungjawab mengenai audit lanjutan?
1.Menetapkan tingkat penting (significance) dan pekanya (sencitivity) hal-hal pokok dari program/aktivitas yang diaudit.
2.Menilai tingkat kerentanan program/aktivitas tersebut terhadap penyalahgunaan sumber daya, kegagalan pencapaian sasaran atau ketidaktaatan terhadap ketentuan, peraturan dan kebijakan yang ditetapkan perusahaan.
3.Mengidentifikasi dan memahami pengendalian-pengendalian manajemen yang relevan.
4.Menetapkan apa yang sudah diketahui tentang efektivitas pengendalian.
5.Menilai kecukupan desain pengendalian.6.Menetapkan melalui pengujian apakah pengendalian-
pengendalian yang ada sudah cukup efektif.7.Melaporkan hasil-hasil penilaian manajemen dan
mendiskusikan tindakan-tindakan perbaikan yang diperlukan.
Audit ini bertujuan untuk memperoleh bukti yang cukup untuk mendukung tujuan audit yang sesungguhnya, yang telah ditetapkan berdasarkan hasil review dan pengujian pengendalian manajemen.
Audit Lanjutan
1. Mengumpulkan tambahan informasi lata belakang objek audit yang diperlukan.
1. Mengumpulkan tambahan informasi lata belakang objek audit yang diperlukan.
Diperoleh dari luar perusahaan yang memiliki relevansi dengan kegiatan yang sedang diaudit
2. Memperoleh bukti-bukti yang relevan, material, dan kompeten
Tujuan :a.Kriteria atas kegiatan yang diaudit sudah sesuai dan dapat diterimab.Terdapat pelaksanaan yang menyimpang.c.Terdapat akibat yang cukup penting dan material dengan kriteria yang telah ditetapkan.
3. Membuat ringkasan atas bukti dan mengelompokkannya ke dalam kelompok kriteria, penyebab dan akibat.
Bukti kriteria adalah keseluruhan temuan audit yang berkaitan dengan norma/standar yang ditetapkan perusahaanBukti penyebab berupa tindakan menyimpang atau tindakan positif yang tidak dilakukanBukti Akibat dipahami sebagai dampak dari berbagai permasalahan yang terjadi pada objek audit.
4. Menyusun kesimpulan dan mengidentifikasi akibat yang ditimbulkan.
Langkah-Langkah Audit Lanjutan
Pengembangan Temuan dalam Audit Lanjutan
Adalah pengembangan dan sintesa informasi khusus yang bersangkutan dengan program/aktivitas yang diaudit, dievaluasi dan yang dianalisis karena diperkirakan akan menjadi perhatian dan berguna bagi pengguna laporan.
Beberapa hal yang harus diperhatikan auditor dalam pengembangan temuan adalah :
a) Pertimbangan harus ditekankan pada situasi dan kondisi pada saat program/aktivitas tersebut berlangsung, bukan pada saat diaudit.
b) Pertimbangan atas kompleksitas dan besarnya sumber daya.c) Auditor harus jujur dan objektif menganalisis temuan-temuan
dan menghindari kelemahan yang tidak logis.d) Pengembangan temuan harus dilakukan secara luas dan teliti.
Mengenali batas-batas wewenang dan tanggungjawab.
Memahami sebab terjadinya kelemahan pada program/aktivitas yang diaudit.
Tentukan apakah kelemahan tersebut merupakan kelemahan yang berdiri sendiri atau tersebar luas.
Menentukan akibat. Menentukan rekomendasi/saran-saran.
Langkah dalam Pengembangan Temuan
Untuk mengetahui perlunya perubahan tersebut, auditor harus mengawasi secara seksama terhadap perkembangan hal-hal yang mungkin merupakan temuan.
Dengan pengawasan ini auditor akan segera bisa mengambil keputusan tentang wujud kegiatan selanjutnya.
Perubahan Luas dan Arah Pengembangan Temuan
Cara Penyajian :(a)cara penyajian yang mengikuti arus informasi yang diperoleh selama tahapan-tahapan audit.(b)cara penyajian yang mengikuti arus informasi yang menitikberatkan penyajian kepada kepentingan apara pengguna laporan hasil audit.
Melingkupi :Elemen-elemen atas tujuan audit dan rekomendasi rencana tindak lanjut.
PELAPORAN