37 Lampiran 1. Hasil Determinasi Tanaman Kunir Putih
37
Lampiran 1. Hasil Determinasi Tanaman Kunir Putih
38
Lampiran 1. Lanjutan...
39
Lampiran 1. Lanjutan...
40
Lampiran 2. Sertifikat Biakan Murni Streptococcus pneumoniae
41
Lampiran 3. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian di Bagian
Biologi Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Wahid Hasyim
42
Lampiran 4. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian di
Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas
Diponegoro
43
Lampiran 5. Perhitungan Rendemen
Rendemen minyak atsiri =
x 100%
=
x 100%
= 0,03 %
Rendemen ekstrak limbah =
x 100%
=
x 100%
= 3,33 %
44
Lampiran 6. Pembuatan Larutan Uji Minyak Atsiri Rimpang Kunir Putih
1. Pembuatan Larutan Stok Minyak Atsiri 10% (v/v)
Minyak atsiri 10% = 10 mL / 100 mL
= 1 mL / 10 mL
= 0,5 mL / 5 mL
= 500 µL / 5 mL → 500 µL minyak atsiri + 4500 µL
PEG 400
2. Pembuatan Seri Konsentrasi Minyak Atsiri
a. Minyak Atsiri 7,5 %
V1 x C1 = V2 x C2
V1 x 10% = 7,5% x 1mL
V1 =
V1 = 0,75 mL
V1 = 750 µL → 750 µL stok MA 10% + 250 µL PEG 400
b. Minyak Atsiri 8,0 %
V1 x C1 = V2 x C2
V1 x 10% = 8,0% x 1mL
V1 =
V1 = 0,80 mL
V1 = 800 µL → 800 µL stok MA 10% + 200 µL PEG 400
*Pembuatan seri konsentrasi lainnya dilakukan sama seperti perhitungan diatas.
45
Lampiran 7. Pembuatan Larutan Uji Ekstrak Limbah Sisa Destilasi
Rimpang Kunir Putih
1. Pembuatan Larutan Stok Ekstrak Limbah 50% (b/v)
Ekstrak limbah 50% = 50 gram/ 100 mL
= 5 gram / 10 mL
= 2,5 gram / 5 mL
= 2500 mg / 5 mL → 250 mg ekstrak + 5 mL
DMSO
2. Pembuatan Seri Konsentrasi Ekstrak Limbah
a. Ekstrak Limbah 20 %
V1 x C1 = V2 x C2
V1 x 50% = 20% x 1mL
V1 =
V1 = 0,4 mL
V1 = 400 µL → 400 µL stok Ekstrak 50% + 600 µL DMSO
Konsentrasi dalam disk (10 µL/disk) = 20 gram / 100 mL
= 20.000.000 µg / 100.000 µL
= 2000 µg / 10 µL
= 2000 µg/disk
= 2 mg/disk
b. Ekstrak Limbah 25 %
V1 x C1 = V2 x C2
V1 x 50% = 25% x 1mL
V1 =
V1 = 0,5 mL
V1 = 500 µL → 500µL stok Ekstrak 50% + 500 µL DMSO
Konsentrasi dalam disk (10µL/disk) = 25 gram / 100 mL
= 25.000.000 µg / 100.000 µL
= 2500µg / 10µL
= 2500 µg/disk
= 2,5 mg/disk
*Pembuatan seri konsentrasi lainnya dilakukan sama seperti perhitungan diatas.
46
Lampiran 8. Dokumentasi hasil penelitian uji aktivitas antibakteri minyak
atsiri rimpang kunir putih terhadap Streptococcus pneumoniae
Replikasi 1 Replikasi 2
Replikasi 3
Keterangan :
M1 : Konsentrasi Minyak Atsiri 7,5 % v/v
M2 : Konsentrasi Minyak Atsiri 8,0 % v/v
M3 : Konsentrasi Minyak Atsiri 8,5 % v/v
M4 : Konsentrasi Minyak Atsiri 9,0 % v/v
K(+) : Eritromisin 15 µg/disk
K(-) : Pelarut PEG 400
47
Lampiran 9. Dokumentasi hasil penelitian uji aktivitas antibakteri ekstrak
limbah sisa destilasi rimpang kunir putih terhadap
Streptococcus pneumoniae
Replikasi 1 Replikasi 2
Replikasi 3
Keterangan :
E1 : Ekstrak Limbah Sisa Destilasi Rimpang Kunir Putih 2,0 mg/disk
E2 : Ekstrak Limbah Sisa Destilasi Rimpang Kunir Putih 2,5 mg/disk
E3 : Ekstrak Limbah Sisa Destilasi Rimpang Kunir Putih 3,0 mg/disk
E4 : Ekstrak Limbah Sisa Destilasi Rimpang Kunir Putih 4,0 mg/disk
K(+) : Eritromisin 15 µg/disk
K(-) : Pelarut DMSO
48
Lampiran 10. Hasil Uji Statistik
a. Uji Normalitas Minyak Atsiri Rimpang Kunir Putih
Sig 0,00 < 0,05, maka data tidak normal
b. Uji Homogenitas Minyak Atsiri Rimpang Kunir Putih
Sig 0,711 < 0,05, maka data homogen
c. Uji Kruskal Wallis Minyak Atsiri Rimpang Kunir Putih
Sig 0,021 < 0,05, maka terdapat perbedaan bermakna
d. Uji Mann Whitney Minyak Atsiri Rimpang Kunir Putih 7,5% dengan
8,0% v/v
Sig 0,127 > 0,05, maka terdapat perbedaan
49
Lampiran 10. Lanjutan...
e. Uji Mann Whitney Minyak Atsiri Rimpang Kunir Putih 7,5% dengan
8,5% v/v
Sig 0,127 > 0,05, maka terdapat perbedaan
f. Uji Mann Whitney Minyak Atsiri Rimpang Kunir Putih 7,5% dengan
9,0% v/v
Sig 0,05 < 0,05, maka terdapat perbedaan
g. Uji Mann Whitney Minyak Atsiri Rimpang Kunir Putih 7,5% v/v dengan
Eritomisin 15 µg/disk
50
Lampiran 10. Lanjutan...
Sig 0,05 < 0,05, maka terdapat perbedaan
h. Uji Mann Whitney Minyak Atsiri Rimpang Kunir Putih 8,0% dengan
8,5% v/v
Sig 0,513 > 0,05, maka tidak terdapat perbedaan
i. Uji Mann Whitney Minyak Atsiri Rimpang Kunir Putih 8,0% dengan
9,0% v/v
Sig 0,05 < 0,05, maka terdapat perbedaan
51
Lampiran 10. Lanjutan...
j. Uji Mann Whitney Minyak Atsiri Rimpang Kunir Putih 8,0% v/v/
dengan eritromisin 15 µg/disk
Sig 0,05 < 0,05, maka terdapat perbedaan
k. Uji Mann Whitney Minyak Atsiri Rimpang Kunir Putih 8,5% dengan
9,0% v/v
Sig 0,184 > 0,05, maka tidak terdapat perbedaan
l. Uji Mann Whitney Minyak Atsiri Rimpang Kunir Putih 8,5% v/v
dengan eritromisin 15 µg/disk
52
Lampiran 10. Lanjutan...
Sig 0,05 < 0,05, maka terdapat perbedaan
m. Uji Mann Whitney Minyak Atsiri Rimpang Kunir Putih 9,0% v/v
dengan eritromisin 15 µg/disk
Sig 0,05 < 0,05, maka terdapat perbedaan
n. Uji Normalitas Ekstrak Limbah Sisa Destilasi Rimpang Kunir Putih
Sig 0,000 < 0,05, maka data tidak normal
o. Uji Homogenitas Ekstrak Limbah Sisa Destilasi Rimpang Kunir Putih
Sig 0,776 > 0,05, maka data homogen
53
Lampiran 10. Lanjutan...
p. Uji Kruskal Wallis Ekstrak Limbah Sisa Destilasi Rimpang Kunir
Putih
Sig 0,076 > 0,05, maka tidak ada perbedaan bermakna
q. Uji Normalitas Minyak Atsiri dan Ekstrak Limbah Sisa Destilasi
Rimpang Kunir Putih
Sig > 0,05, maka data normal
r. Uji Homogenitas Minyak Atsiri dan Ekstrak Limbah Sisa Destilasi
Rimpang Kunir Putih
Sig > 0,05, maka data homogen
s. Uji T-test Independent Minyak Atsiri dan Ekstrak Limbah Sisa
Destilasi Rimpang Kunir Putih
Sig < 0,05, maka terdapat perbedaan bermakna
54
Lampiran 11. Dokumentasi Penelitian
1. Penyulingan Minyak Atsiri
2. Pembuatan Simplisia Limbah Kunir Putih
55
Lampiran 11. Lanjutan...
3. Pembuatan Ekstrak Secara Soxhletasi
4. Uji Aktivitas Antibakteri