Top Banner

of 22

Lalu Apa Makna Hidup Menurut Al Quran

Jul 11, 2015

Download

Documents

Sahri Dani
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

Lalu Apa Makna Hidup Menurut Al Quran?Sekali lagi, Anda bisa mendalami Al Quran untuk menemukan makna hidup yang sebenarnya. Berikut adalah beberapa pemahaman inti tentang makna hidup menurut Al Quran. Pertama: Hidup Adalah Ibadah Pada intinya, arti hidup dalam Islam ialah ibadah. Keberadaan kita dunia ini tiada lain hanyalah untuk beribadah kepada Allah. Makna ibadah yang dimaksud tentu saja pengertian ibadah yang benar, bukan berarti hanya shalat, puasa, zakat, dan haji saja, tetapi ibadah dalam setiap aspek kehidupan kita. Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembahKu. (QS Adz Dzaariyaat:56) Kedua: Hidup Adalah Ujian Allah berfirman dalam QS Al Mulk [67] : 2 yang terjemahnya, (ALLAH) yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya, dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. Allah akan menguji manusia melalui hal-hal sebagai berikut sesuai dengan QS Al Baqarah [2]:155-156 sbb, dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan, dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: Inna lillaahi wa innaa ilaihi raajiuun. Ketiga: Kehidupan di Akhirat Lebih Baik dibanding Kehidupan di Dunia Dalam QS Ali Imran [3]:14, dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga). QS Adh Dhuha [93]:4, dan sesungguhnya hari kemudian (akhirat) itu lebih baik bagimu daripada yang sekarang (permulaan). Keempat: Hidup Adalah Sementara Dalam QS Al Mumin [40]:39, Allah berfirman, Hai kaumku, sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (sementara) dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal. Dalam QS Al Anbiyaa [21]:35, Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenarbenarnya) dan hanya kepada Kami-lah kamu dikembalikan.

Agar Hidup Lebih Bermakna

Setelah Anda memahami makna hidup, maka langkah selanjutnya ialah menyelaraskan hidup dengan makna hidup tersebut. Inilah yang akan menjadikan hidup kita lebih bermakna. Jika kita salah memaknai hidup, maka apa makna yang bisa kita dapatkan dari hidup ini? Menyelaraskan hidup dengan makna hidup diatas diantaranya dengan cara: 1. Jika hidup itu adalah ibadah, maka pastikan semua aktivitas kita adalah ibadah. Caranya ialah pertama selalu meniatkan aktivitas kita untuk ibadah serta memperbaharuinya setiap saat karena bisa berubah. Kedua, pastikan apa yang kita lakukan sesuai dengan tuntunan (ibadah mahdhah) dan tidak dilarang oleh syariat (ghair mahdhah). 2. Jika hidup itu adalah ujian, maka tidak ada cara lain menyelaraskan hidup kita, yaitu menjalani hidup dengan penuh kesabaran. 3. Jika kehidupan akhirat itu lebih baik, maka kita harus memprioritaskan kehidupan akhirat. Bukan berarti meninggalkan kehidupan dunia, tetapi menjadikan kehidupan dunia sebagai bekal menuju akhirat. 4. Jika hidup ini adalah sementara, maka perlu kesungguhan (ihsan) dalam beramal. Tidak ada lagi santai, mengandai-ngandai, panjangan angan-angan apalagi malas karena kita tidak hidup ini tidak selamanya. Bergeraklah sekarang, bertindaklah sekarang, dan berlomba-lombalah dalam kebaikan. Seungguhnya, apa yang ada dalam Al Quran, tidak diragukan kebenarannya, jika ada kesalahan itu datang dari kesalahan saya pribadi. Mudah-mudahan usaha kita memahami makna hidup menjadikan hidup kita lebih bermakna.

Sabar Adalah Ciri Seorang MukminRasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: Aku kagum dengan ketetapan Allah azza wajalla terhadap orang-orang mukmin. Jika dia mendapatkan kebaikan, dia memuji Rabbnya dan bersyukur, jika mendapatkan musibah dia memuji kepada Rabbnya dan bersabar. Orang mukmin akan diberi pahala pada setiap urusannya sampai suapan makanan yang dia angkat kepada mulut istrinya. (HR Ahmad No 1405)

Sabar Dalam PergaulanNabi shallallahu alaihi wasallam, beliau bersabda: Seorang mukmin yang berbaur dengan manusia dan bersabar atas celaan mereka adalah lebih besar pahalanya dari pada orang mukmin yang tidak membaur dengan manusia dan tidak sabar atas celaan mereka. Hajjaj menyebutkan, Lebih baik dari pada orang mukmin yang tidak membaur dengan mereka. (HR Ahmad No 4780)

Sabar Dalam KesusahanAku pernah bersama Ibnu Umar. Tiba-tiba mantan budak wanitanya menemuinya, menceritakan kondisinya yang serba susah, serta hasratnya untuk pergi meninggalkan Madinah. Lalu Ibnu Umar menasehatinya: Duduklah sebentar disini, aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahualaihi wa Sallam bersabda: Tidaklah salah seorang diantara kalian bersabar atas kesusahan dan kesempitan hidup kecuali pada hari kiamat kelak aku menjadi pemberi syafaat (penolong) baginya. (HR Ahmad No 5665)

Sabar Terhadap Hal Yang DibenciDan ketahuilah bahwa di dalam kesabaran terhadap hal yang engkau benci terdapat banyak kebaikan. Bahwa pertolongan itu (datang) setelah kesabaran, dan kelapangan itu (datang) setelah kesempitan serta bahwa kemudahan itu (datang) setelah kesulitan. (HR Ahmad No 2666)

Sabar Terhadap MusibahAllah Azza Wa Jalla berfirman: Barang siapa yang Aku hilangkan kedua kekasihnya (kedua matanya) lalu ia bersabar dan berharap pahala (dariKu) maka Aku tidak akan merelakan suatu pahala baginya kecuali syurga. (HR Ahmad No 7280) Tidaklah salah seorang dari kalian ditinggal mati oleh tiga orang anaknya, lalu ia sabar dan mengharap pahala dari Allah, kecuali pasti ia akan masuk ke dalam surga. Lalu berkatalah seorang wanita dari mereka; Bagimana jika dua orang saja? Rasulullah bersabda: Meskipun dua orang. (HR Ahmad No 8561) Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: Tidaklah seorang mukmin yang tertusuk duri kemudian bersabar dan mengharap pahala dari Allah, kecuali Allah akan hapuskan dosa-dosanya pada hari kiamat. (HR Ahmad No 8851) Bahwasanya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: Allah azza wajalla berfirman: Tidak ada balasan yang sesuai disisi-Ku bagi hamba-Ku yang beriman, jika aku mencabut nyawa orang yang dicintainya di dunia, kemudian rela dan bersabar kecuali surga. (HR Ahmad No 9024)

Sabar Terhadap Sulitnya KeadaanKota Madinah, bagi yang bersabar atas susah payah dan kerasnya alamnya, maka aku akan menjadi pemberi syafaat, -atau beliau menyebutkan; akan menjadi saksi baginya pada hari kiamat. (HR Ahmad No 9394)

Sabar Bertemu MusuhRasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: Janganlah kalian berharap bertemu dengan musuh, maka jika kalian berjumpa dengan mereka hendaklah kalian bersabar. (HR Ahmad No 10356)

Berusahalah untuk SabarRasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: Barangsiapa berusaha untuk sabar maka Allah akan menjadikannya sabar, barangsiapa berusaha untuk kaya maka Allah akan mengayakannya, barangsiapa menjaga diri maka Allah akan memelihara dirinya, dan aku tidak mendapati untuk kalian rizki yang lebih lapang dari pada sabar. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: Sabar itu ada pada saat pertama kali terbentur musibah. (HR Ahmad No 11868) Mudah-mudahan, di akhirat nanti mendapatkan ucapan selamat dari para malaikat: Salamun alaikum bima shabartum (Keselamatan atas kalian oleh karena kesabaran kalian).

Mari kita berusaha untuk sabar.

rpikir adalah pekerjaan kita sehari-hari. Namun sayangnya, kebanyakan manusia hanya menggunakan sedikit sekali potensi berpikir. Padahal berpikir adalah kunci menuju sukses dan kebahagiaan. Bahkan, masih banyak orang yang belum mengerti proses berpikir tersebut. Dalam Al Quran, ada banyak kata yang kita artikan berpikir. Mengapa banyak? Karena memang masing-masing memiliki makna dan proses yang berbeda. Sejauh mana kita mengetahui cara berpikir? Jika caranya saja kita belum mengerti, bagaimana kita bisa melakukannya? Dan, kenapa harus report memikirkan tentang berpikir? Berpikir adalah menghadirkan dua pengetahuan untuk mendapatkan pengetahuan ketiga. Disebut tafakkur karena dalam semua proses itu menggunakan dan menghadirkan pikiran. Namun, berpikir tidak hanya disebut dengan istilah tafakur saja, masih ada istilah lain yang perlu kita fahami masing-masing agar kita mampu berpikir lebih baik dan memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi kita.

Dan, disebut tadzakkur karena menghadirkan ilmu yang harus diingat-ingat setelah terlupa dan hilang. Disebut nadhar karena melihat dengan mata hati pada hal yang dipikirkan. Adapun disebut taammul karena mengulang-ulang pikiran sampai terlihat jelas dan terbuka bagi hatinya. Sementara itu, disebut itibar (wazan iftial dari kata ubur yang berarti menyeberangi) karena dia menyeberang dari suatu hal ke hal yang lain; dia menyeberang dari hal yang dipikirkannya menuju ke pengetahuan ketiga. Yang disebut dengan pengetahuan ketiga ini adalah tujuan dalam itibar itu. Oleh karenanya, hal itu pun disebut sebagai ibrah. Kata Ibrah mengikuti wazan isim haal seperti kata jalsah, rikbah dan qitlah. Ini untuk menunjukkan bahwa ilmu dan pengetahuan telah menjadi haal (karakter) bagi pemiliknya. Disebut tadabbur karena merupakan perenungan tentang akibat dan akhir suatu perkara.Jadi, arti mentadaburi suatu kalimat adalah memikirkannya dari bagian awal sampai akhir, kemudian mengulang-ulangi perenungannya. Oleh karena itu, bentuknya mengikuti wazan tafaaul, seperti tajarru, tafahhum, dan tabayyun. Dan disebut istibshar, wazan istifal dari kata tabasshur yang berarti jelas dan tersingkapnya sesuatu hal di depan bashirah (mata hati).

Baik tadzakkur maupun tafakkur punya faedah masing-masing. Tadzakkur berarti hati mengulang-ulang apa yang diketahuinya agar tertanam dengan kuat di dalamnya, sehingga tidak terhapus dan pudar dari dalam hati secara keseluruhan. Adapun tafakur berarti memperbanyak ilmu dan mencari apa yang belum ada di hati. Jadi tafakur itu gunanya mencari ilmu dan tadzakkur berguna untuk menjaganya. Jadi, tafakkur dan tadzakkur adalah benih ilmu. Saling bertanya adalah siramannya, dan mudzakarah adalah pembuahannya. Kebaikan dan kebahagiaan itu tersimpan di dalam sebuah gudang, kuncinya adalah tafakkur. Jadi harus ada tafakkur dan ilmu. Apabila dari proses itu kemudian hati memperoleh ilmu, maka setiap orang yang melakukan suatu hal yang baik atau buruk pasti ada satu kondisi di hatinya yang terwarnai oleh ilmunya. Kondisi itu melahirkan iradah (kehendak), dan iradah melahirkan amal.

Sampai di sini ada lima hal: 1. 2. 3. 4. 5. berpikir, buahnya, yaitu ilmu, buah dari keduanya, yaitu keadaan yang terwujud bagi hati, buah yang ditimbulkannya, yaitu iradah, dan buah iradah, yaitu amal.

Dengan demikian, ilmu adalah titik permulaan dan kunci segala kebaikan. Hal ini tentu membuktikan keutamaan dan kemuliaan tafakkur. Hal itu juga membuktikan bahwa tafakkur tergolong amal hati yang paling utama dan paling bermanfaat bagi hati itu sendiri; sampai dikatakan, Tafakkur sesaat lebih baik dari ibadah setahun. Hanya berpikir yang dapat mengubah seseorang dari matinya kecerdasan kepada hidupnya kesadaran, dari kebencian kepada cinta, dari rakus dan tamak menjadi zuhud dan qanaah, dari penjara dunia ke cakrawala akhirat, dari sempitnya kebodohan ke lapangnya ilmu, dari penyakit syahwat dan cinta kehidupan fana ini ke sehatnya taobat kepada Allah dan mengesampingkan dunia, dari musibah buta, tuli, dan bisu ke nikmat melihat, mendengar, dan paham tentang Allah. Juga dari penyakit-penyakit syubhat (keraguan) ke sejuknya keyakinan dan tenteramnya dada. Bekerja untuk mencari nafkah adalah hal yang istimewa dalam pandangan Islam.

Motivasi Kerja Dalam IslamCobalah simak beberapa kutipan hadist dibawah ini. Anda bisa melihat bagaimana istimewanya bekerja mencari nafkah menurut sabda Nabi saw. Sesungguhnya Allah suka kepada hamba yang berkarya dan terampil (professional atau ahli). Barangsiapa bersusah-payah mencari nafkah untuk keluarganya maka dia serupa dengan seorang mujahid di jalan Allah Azza wajalla. (HR. Ahmad) Luar biasa, dikatakan dalam hadits diatas bahwa mencari nafkah adalah seperti mujahid, artinya nilainya sangat besar. Allah suka kepada hambanya yang mau berusah payah mencari nafkah. Saya kira, ini lebih dari cukup sebagai motivasi kerja kita sebagai muslim. Bahkan, kita pun berpeluang mendapatkan ampunan dari Allah. Barangsiapa pada malam hari merasakan kelelahan dari upaya ketrampilan kedua tangannya pada siang hari maka pada malam itu ia diampuni oleh Allah. (HR. Ahmad)

Hukumnya WajibMencari rezeki yang halal dalam agama Islam hukumnya wajib. Ini menandakan bagaimana penting mencari rezeki yang halal. Dengan demikian, motivasi kerja dalam Islam, bukan hanya memenuhi nafkah semata tetapi sebagai kewajiban beribadah kepada Allah setelah ibadah fardlu lainnya. Mencari rezeki yang halal adalah wajib sesudah menunaikan yang fardhu (seperti shalat, puasa, dll). (HR. Ath-Thabrani dan Al-Baihaqi) Perlu diperhatikan dalam hadist di atas, ada kata sesudah. Artinya hukumnya wajib sesudah ibadah lain yang fardhu. Jangan sampai karena merasa sudah bekerja, tidak perlu ibadah-ibadah lainnya. Meski kita bekerja, kita tetap wajib melakukan ibadah

fardhu seperti shalat, puasa, ibadah haji, zakat, jihad, dan dakwah. Jangan sampai kita terlena dengan bekerja tetapi lupa dengan kewajiban lainnya.

Jika Motivasi Kerja Sebagai IbadahJika motivasi kerja kita sebagai ibadah, tentu yang namanya ibadah ada aturannya. Memang berbeda dengan ibadah ritual atau ibadah mahdhah, sebab bekerja sebagai ibadah ghair mahdhah. Artinya, dalam kaidah ushul Fiqh, kita memiliki kebebasan yang luas untuk bekerja selama tidak bertentangan dengan ajaran Islam. Langkah pertama agar bekerja menjadi sebuah ibadah ialah harus diawali dengan niat, sebab amal akan tergantung niat. Niatkanlah bahwa bekerja sebagai salah satu ibadah kepada Allah. Langkah kedua ialah pastikan dalam bekerja tidak bertentangan dengan ajaran Islam. Untuk itu kita perlu memperhatikan:

Apa yang dikerjakan? Untuk apa kita bekerja? Apakah kita bekerja untuk sesuatu yang dihalalkan oleh agama? Pastikan kita bekerja untuk sesuatu yang tidak bertentangan dengan ajaran agama Islam. Cara melakukan pekerjaan kita. Apakah cara-cara Anda bekerja sesuai dengan ajaran Islam? Bagaimana dengan pakaian, batasan antara laki-laki dan perempuan, dan sebagainya.

Etos Kerja Seorang MuslimJika tujuan bekerja begitu agung. Untuk mendapatkan ridha Allah Subhaanahu wa taala, maka etos kerja seorang Muslim haruslah tinggi. Sebab motivasi kerja seorang Muslim bukan hanya harta dan jabatan, tetapi pahala dari Allah. Tidak sepantasnya seorang Muslim memiliki etos kerja yang lemah. Coba perhatikan diatas, ada kata-kata susah payah dan kelelahan yang menandakan etos kerja yang tinggi, suka bekerja keras, dan jauh dari sifat malas. Jadi, tidak ada kata malas atau tidak serius bagi seorang Muslim dalam bekerja. Motivasi kerja dalam Islam bukan semata mencari uang semata, tetapi serupa dengan seorang mujahid, diampuni dosanya oleh Allah SWT, dan tentu saja ini adalah sebuah kewajiban seorang hamba kepada Allah SWT.

Profesional dan AhliDalam hadits diatas juga disebutkan kata profesional dan ahli. Jika motivasi kerja Anda sebagai ibadah, maka Anda akan melakukannya dengan sebaik mungkin. Anda akan terus meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Anda dalam bekerja. Anda terus belajar dan berlatih agar semakin hari menjadi semakin ahli dalam bekerja. Kemauan Anda untuk belajar dan meningkatkan kemampuan bisa dijadikan ukuran apakah motivasi kerja Anda untuk ibadah atau bukan.

Adil Dalam BekerjaSalah satu bentuk profesional itu adalah adil, yaitu menempatkan sesuatu pada tempatnya. Jika waktunya bekerja, Anda bekerja. Jika waktunya istirahat atau shalat, Anda bisa shalat dan istirahat. Jika tidak, maka bisa termasuk melakukan hal yang

dzalim, tidak menempatkan sesuatu pada tempatnya. Adil juga berarti, Anda bekerja sesuatu tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang Anda miliki. Semoga motivasi kerja kita semua sebagai ibadah dan dibuktikan dengan melakukan pekerjaan sebaik mungkin.

Rahasia-rahasia sukses itu ada pada hadist dibawah ini: Telah menceritakan kepada kami Abu Muawiyah telah menceritakan kepada kami Al Amasy dan Ibnu Numair telah mengkabarkan kepada kami Al Amasy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu alaihi wa Salam bersabda: Barangsiapa meringankan seorang mukmin dari kesulitan di dunia maka Allah akan meringankan baginya kesulitan di hari kiamat. Dan barangsiapa menutupi aib seorang muslim maka Allah akan menutupi aibnya di dunia dan di akhirat. Dan barangsiapa memudahkan bagi seorang yang kesusahan maka Allah akan memudahkan baginya di dunia dan di akhirat, dan Allah akan menolong seorang hamba selama ia mau menolong saudaranya. Barangsiapa meniti jalan dalam rangka menuntut ilmu maka Allah akan mempermudah baginya jalan menuju surga, dan tidaklah suatu kaum yang berkumpul di salah satu rumah dari rumah-rumah Allah, mereka membaca kitab Allah, dan mempelajarinya dengan sesama mereka kecuali akan diturunkan kepada mereka ketenangan, dilimpahkan kepada mereka rahmat, dikelilingi oleh para malaikat dan Allah Azza Wa jalla akan menyebut-nyebut mereka di hadapan malaikat yang ada di sisi-Nya. Dan barangsiapa diperlambat oleh amalnya maka tidak akan bisa dipercepat oleh nasabnya. (HR Ahmad No 7118) OK, akan saya rangkumkan dibawah ini.

Rahasia sukses itu adalah:1. 2. 3. 4. 5. 6. meringankan seorang mukmin dari kesulitan di dunia menutupi aib seorang muslim memudahkan bagi seorang yang kesusahan mau menolong saudaranya menuntut ilmu membaca kitab Allah

Tentu saja, masih ada yang lainnya jika kita mau menggali Al Quran dan hadits lainnya.

Apa manfaat dari rahasia sukses diatas?Berikut adalah rangkuman manfaat dari mengaplikasikan keenam rahasia sukses diatas: 1. 2. 3. 4. 5. 6. Allah akan meringankan baginya kesulitan di hari kiamat Allah akan menutupi aibnya di dunia dan di akhirat Allah akan memudahkan baginya di dunia dan di akhirat Allah akan menolong Allah akan mempermudah baginya jalan menuju surga Allah akan memberi rahmat

Jika Allah sudah berkehendak, siapa yang akan mampu menghalanginya? Bukankah ini rahasia sukses yang dahsyat?

Kiat Sukses HakikiBagaimana mengagungkan Allah akan menjadi kiat sukses kita? Dunia akan terlihat begitu kecil. Tidak ada lagi yang perlu ditakuti di dunia ini karena semuanya begitu kecil, ditambah lagi dengan kenyataan kalau hidup di dunia ini adalah fana. Saat kita melihat bahwa dunia ini kecil, penglihatan ini akan menjadi bekal kita dalam meraih sukses dunia akhirat. Ada dua hal yang perlu kita sadari berkaitan dengan kiat sukses ini.

Kiat Sukses Bukan Untuk Dunia SajaPertama. Jangan fokus hanya belajar kiat sukses untuk dunia saja. Dunia begitu kecil memberikan peringatan bagi kita, bahwa kita jangan HANYA mencari dunia saja. Dunia tidak ada artinya jika dibandingkan dengan kehidupan akhirat. Sungguh, sebuah kerugian besar jika kita HANYA konsentrasi untuk dunia saja. Kita perlu memiliki visi sukses dunia akhirat. Mengapa saya menulis kata HANYA dengan huruf besar? Ini sebagai penekanan bahwa yang tidak boleh itu adalah kita HANYA memiliki tujuan dunia saja. Namun jika kita memiliki tujuan dunia (tanpa hanya), itu adalah boleh bahkan harus selama dalam rangka meraih tujuan akhirat.

Berawal Dari Persepsi DiriKedua. Saat kita melihat dunia begitu kecil, bukan berarti kita harus menjauhi dunia. Justru harus memberikan motivasi tersendiri bagi kita bahwa untuk mendapatkan dunia itu adalah mudah. Jika kita merasa sulit mendapatkan dunia, artinya ada masalah dengan diri kita. Bukan dunia yang besar, tetapi diri kita yang terlalu kecil dibanding dunia. Melihat dunia yang kecil artinya kita memiliki pikiran yang besar. Kita memiliki pikiran yang positif tentang meraih keberhasilan dunia. Orang yang berpikiran positif tidak akan pernah mengatkan bahwa untuk meraih keberhasilan dunia ini berat atau sulit. Jika kita masih melihat bahwa untuk meraih keberhasilan itu sangat sulit, artinya kita perlu membenahi pikiran kita. Orang yang berpikiran positif akan memiliki suatu pola pikir: Jika Allah yang Mahabesar menghendaki, tidak ada yang tidak mungkin. Semuanya kecil dimata Allah. Semuanya mudah dimata Allah. Tentu saja, ada kunci untuk mendapatkan kebesaran Allah ini, yaitu setelah kita menggantungkan semua pertolongan dan perlindungan kepada Allah semata. Katakanlah: Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung. (QS. Ali Imran: 173)

Aplikasi Kiat Sukses Ini

Bagaimana aplikasi kiat sukses ini dalam kehidupan sehari-hari? Kata kuncinya ialah berani. Berani dalam hal apa saja? Tentu saja berani dalam hal-hal positif yang membawa Anda kepada keberhasilan. 1. Kiat Sukses Pertama: Berani mengambil resiko. Sukses besar akan selalu berhadapan dengan resiko besar. Jika Anda yakin bahwa semua menjadi kecil, maka Anda yakin bahwa sebesar-besarnya resiko itu tetaplah kecil dimata Allah. Mulai sekarang, beranilah mengambil resiko baik dalam karir dan bisnis. Jika Anda masih sering takut menghadapi sesuatu yang besar, apakah benar Anda yakin dengan kebesaran Allah? 2. Kiat Sukses Kedua: Berani memiliki tujuan besar. Bukankah semua menjadi kecil? Jadi, sebesar-besarnya tujuan Anda, itu adalah kecil di mata Allah. Jangan takut memiliki tujuan besar, bahkan sepertinya tidak mungkin dicapai, sebab sebesar apa pun tujuan Anda adalah kecil bagi Allah. 3. Kiat Sukses Ketiga: Belajarlah. Jika Anda menghadapi sesuatu yang sulit, seolah tidak mungkin dilakukan, atau sangat berat dilakukan, artinya Anda perlu belajar. Sebenarnya, semuanya kecil, kita hanya saja belum tahu caranya. Ini adalah kiat sukses yang terlihat sederhana, namun bisa mengubah hidup Anda.

Berdoa, Berusaha, dan TawakalSaat berbicara tentang kiat sukses, sering ada orang yang langsung berkata bahwa yang penting itu adalah berdoa, berusaha, dan tawakal. Sangat betul, tidak ada yang salah dengan perkataan ini. Yang salah adalah jika kita hanya mengatakannya saja tanpa ada implementasi dalam kehidup kita sehari-hari.

BerdoaSaat kita yakin, bahwa Allah Maha Besar dan semua yang ada di dunia ini kecil, maka setelah Anda berdoa, Anda akan memiliki keyakinan yang mantap bahwa Anda akan mencapai apa yang Anda inginkan dan akan mengatasi semua masalah yang sedang Anda hadapi. Semuanya kecil bagi Allah, kenapa harus tidak yakin? Sejauh mana Anda yakin? Bisa dilihat dari sejauh mana Anda berusaha.

BerusahaJika Anda benar-benar menginginkan tercapainya tujuan Anda, plus keyakinan akan mantap setelah Anda berdoa, maka seharusnya Anda memiliki semangat yang luar biasa saat berusaha. Sejauh mana Anda semangat berusaha? Jika Anda masih malas, masih berusaha asal-asalan, dan mudah menyerah, maka benarkah Anda yakin bahwa doa Anda akan dikabulkan? Yang penting sudah berusaha. Pertanyaanya adalah sejauh mana usaha Anda? Jika Anda sudah berusaha, kemudian gagal, dan berhenti, artinya usaha Anda belum selesai. Belumlah dikatakan sempurna sesuatu yang dilakukan sudah selesai. Lalu sampai kapan saya berusaha?

Jawabannya sampai berhasil. Bagaimana jika tidak juga berhasil? Artinya, Anda harus berusaha untuk berhasil. Ada yang salah jika sebuah usaha tidak juga memberikan hasil. Mungkin arah yang Anda tuju salah. Jika tujuan Anda ada di barat, tetapi Anda melangkah ke arah selatan, maka Anda tidak akan pernah sampai ke tujuan Anda. periksalah, mungkin arah langkah Anda keliru. Kemungkinan kedua ialah Anda melakukan cara yang salah. Maka ubahlah cara Anda untuk mencapai tujuan Anda. Belajarlah agar bisa melakukan cara yang benar atau cara yang lebih baik. Kemungkinan ketiga adalah arah Anda benar dan cara Anda sudah benar, hanya saja tujuan Anda masih jauh, maka bersabarlah.

TawakalTawakal adalah mewakilkan kepada Allah. Sekali lagi, justru ini akan membuat Anda semangat luar biasa. Jika Anda kembali kepada kayakinan bahwa semua kecil bagi Allah dan Anda sudah menyerahkan semua kepada Allah, artinya Anda menghadapi yang kecil dengan bantuan Allah. Dengan tawakal, hidup Anda akan tambah semangat bukan malah loyo atau berhenti. Kiat sukses ini memang terlihat sederhana, tetapi bukan kiat sukses sembarangan. Justru inilah kiat sukses inti yang bisa mengubah hidup Anda jika Anda memahami dan mengimplementasikannya dalam kehidupan Anda. Banyak yang mengatakan bahwa kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda. Masalahnya bagaimana jika Anda mendapatkan kegagalan terus-menerus? Sudah mencoba berkali-kali namun tetap tidak berhasil juga. Apakah ada yang salah atau sudah ditakdirkan menjadi orang gagal? Jika Anda menganggap bahwa Anda sudah ditakdirkan menjadi orang yang gagal, artinya Anda sok tahu. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi esok, hanya Allah Yang Maha Mengetahui, kenapa kita mendahului-Nya? Jika Anda mengatakan ada yang salah maka jawaban Anda benar. Memang ada yang salah. Apa kesalahan itu dan siapa yang salah?

Kegagalan Datang Karena Anda Kurang MencobaAnda gagal, jika Anda berhenti. Anda kurang mencoba. Anda bisa mengatakan sudah mencoba 100 kali, namun bisa jadi perlu 1.000 kali untuk berhasil. Mungkin Anda sudah berusaha selama 1 tahun, bisa jadi Anda harus menunggu 2 tahun agar bisa berhasil. Thomas Alpha Edison melakukan 10.000 kali percobaan dalam menemukan bola lampu. Jika dia mengeluh dan berhenti mencoba setelah dia mencoba 100 kali, mungkin orang lain yang akan menjadi penemu. Seorang ahli photografi, harus memotret puluhan bahkan ratusan kali untuk menemukan hasil jepretan yang terbaik. Semuanya perlu percobaan, berulang kali, sampai Anda berhasil.

Banyak orang yang membangun bisnis, bertahun-tahun mengalami kerugian, dan dia mendapatkan untung pada tahun ke-3 atau lebih. Banyak kisah seperti ini, jika saya menuliskannya akan menjadi sebuah buku tersendiri. Intinya ialah, sering kali untuk meraih keberhasilan, memerlukan waktu yang panjang. Jika Anda berhenti, artinya Anda memilih gagal. Atau kegagalan datang jika Anda berhenti mencoba.

Kegagalan Untuk Mereka Yang Tidak SabarKarena keberhasilan adalah perjalanan panjang, yang memerlukan percobaan berkalikali, bahkan ribuan kali. Yang perlu perjalanan waktu yang panjang, maka untuk sukses kita perlu kesabaran. Sukses hanya untuk mereka yang teguh pada jalan yang benar. Mereka terus melakukan hal yang benar, tidak pernah menyerah dan tidak pernah berhenti. Hal ini disebabkan karena masih banyak yang berharap bahwa sukses itu instan. Saat keberhasilan tidak juga diraih maka mereka berhenti dan memutuskan untuk gagal. Memutuskan berhenti sama dengan memutuskan gagal. Bisa saja sukses itu ada 3 langkah lagi dari tempat Anda berdiri saat ini. Saat ada keinginan untuk berhenti, ingatkanlah diri Anda: mungkin tinggal 3 langkah lagi.

Kegagalan Untuk Mereka Yang Kurang IlmuAnda tidak akan pernah berhasil, meski Anda sudah mencoba berkali-kali, jika caranya salah. Jika Anda tidak mengambil hikmah dari kegagalan masa lalu. Jika Anda tidak mengambil pelajaran dari keberhasilan orang lain. Jika Anda tidak mau belajar dari berbagai sumber. Yang Anda ketahui hanya cara yang salah. Jika Anda tidak mengubahnya, Anda tidak akan pernah berhasil. Thomas Alpha Edison, melakukan 10.000 kali percobaan, dengan cara yang berbeda. Bukan dengan cara yang sama. Perbedaan itu bisa dari apa yang Anda lakukan atau cara Anda melakukannya. Dan, Anda akan mengetahui cara-cara lain jika Anda cukup ilmu. Belajarlah!

Perluas Horizon AndaKegagalan juga sering terjadi pada orang yang sempit horizonnya atau wawasannya. Dia yang membatasi diri, baik membatasi cara mencapai tujuan atau membatasi tujuannya. Sebagai contoh, ada yang mengatakan dia telah gagal karena sudah tiga kali mencoba masuk ke perguruan tinggi negeri (PTN). Tidak ada lagi kesempatan, katanya. Iya, dia memang gagal masuk PTN, tetapi hidup dia belum gagal. Masih banyak peluang berhasil meski tanpa gelas dari PTN. Banyak orang yang berhasil, meski dia lulusan PTS, bahkan SMA, SMP, SD, bahkan tidak sekolah sekali pun. Jadi, jangan persempit keberhasilan hanya dengan mendefinisikannya dengan masuk PTN. Tetaplah mencoba, bersabar, belajar, dan perluas wawasan Anda. Mudah-mudahan kegagalan tidak terus menerpa Anda.

Penghambat Sukses Itu adalah ManjaAh yang bener? Yup. Banyak orang yang manja. Ciri-cirinya ialah mereka yang sering mengatakan sulit. Mereka ingin segalanya mudah atau dimudahkan. Jika mengalami kesulitan mereka menuntut, merengek, atau mengeluh. Saat menerima nasihat, satu kata yang sering keluar dari mulutnya ialah kata sulit atau susah. Mereka suka mengatakan hal-hal seperti ini: Teorinya sih gampang, tapi aplikasinya susah. Nasihat yang bagus, tapi sulit. Mau sich, tapi sepertinya susah. dan sebagainya. Atau dia mengatakan, Saya sebenarnya bisa sukses, seandainya Saat kata seandainya keluar dari mulutnya, berarti dia berharap orang lain, lingkungan, peristiwa, atau kondisi selalu mendukung mereka. Mereka tidak mau jika semua itu mempersulit mereka.

Periksalah Apakah Perngahambat Sukses Itu Ada Pada diri Anda?Jika Anda mau berhasil, Anda perlu melakukan muhasabah. Cobalah periksa kata-kata yang sering keluar dari mulut Anda. Seberapa banyak Anda mengatakan sulit, susah, atau seandainya. Meski itu datang dari hati saja. Jika itu ada, artinya Anda termasuk orang yang manja. Periksa komentar-komentar yang Anda tulis, baik di blog pengembangan diri maupun status di facebook. Kesadaran akan hal ini akan membawa perubahan pada diri Anda. Mungkin Anda akan berkata bahwa kondisi sulit itu memang benar adanya. Anda mungkin mengatakan bahwa ada alasannya. Anda mungkin berkata itu tidak bohong. Dan berbagai pembenaran lainnya. Pembenaran-pembenaran ini tidak akan pernah membantu Anda untuk sukses. Alasan Anda mungkin benar, tetapi itu tidak akan mengubah apa pun. Banyak orang yang memiliki alasan tidak bisa bekerja. Alasan itu benar, tetapi apakah alasannya menjadikan dia mendapat gaji? Bagaimana pun alasan dia benar dan valid, jika tidak bekerja, dia tetap tidak mendapatkan gaji.

Memang Sulit, So What Gitu Lho?Jika Anda mengatakan sesuatu itu sulit. Mungkin benar. Lalu? Semua orang menghadapi kesulitan. Semua orang menghadapi tantangan. Kesulitan dan tantangan adalah bagian dari hidup. Yang membedakan orang sukses dan tidak adalah bagaimana mereka menyikapi kesulitan tersebut. Orang yang sukses akan belajar dan mencoba mengatasi kesulitan tersebut. Sementara orang yang gagal akan manja, berharap kesulitan tersebut tidak ada. Sayangnya itu tidak mungkin.

Berusahalah, belajarlah, dan cobalah. Kesulitan itu bagian dari hidup. Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. (QS. Alam Nasyrah:5-6) Seharusnya, orang yang memahami ayat ini tidak akan memiliki penghambat sukses ini. Itu sih sudah tahu, semua orang tahu kalau kesombongan adalah kunci menuju kegagalan. Yang menjadi pertanyaan adalah, apakah kita tidak termasuk orang yang sombong? Sering kali, kita hanya melihat orang lain. Kita dengan mudah mengatakan orang lain sombong, padahal bisa jadi kesombongan sebenarnya begitu melekat dalam diri kita. Mudah-mudahan artikel tentang kesombongan ini bisa menjadi bahan instropeksi diri. Kita, termasuk diri saya tidak mustahil memiliki sikap sombong yang tidak terasa. Yuk, kita sama-sama instropeksi atau muhasabah diri. Kesombongan yang paling utama adalah merasa tidak perlu Allah. Terutama orangorang yang berfahamkan materialis. Mereka mengatakan bahwa mereka sukses karena usaha mereka sendiri. Tidak pernah menyebutkan Siapa yang ada dibalik kesuksesan tersebut. Bahkan banyak yang mengatakan semua yang ada dunia ini adalah hasil pemikiran manusia. Memang parah, tetapi ajaran seperti perlu kita cermati dalam konsep-konsep pengembangan diri modern saat ini. Tentu saja, Anda yang membaca situs ini tidaklah seperti itu. Saya yakin, Anda (umat Islam) mengakui peran Allah dalam kesuksesan diri kita. Kita perlu Allah, kita perlu ijin, bantuan, dan pertolongan Allah untuk sukses. Tapi, kita perlu mewaspadai tindakan tanpa kita sadari dimana kita bertindak seolah kita bisa sukses hasil usaha diri sendiri saja. Banyak orang yang lupa berdoa sebelum bertindak. Lupa meminta pertolongan sebelum kita melakukan sesuatu. Ini juga bentuk kesombongan. Seolah kita tidak perlu Allah, kita mengalir saja. Kita hanya ingat Allah saat kita mengalami kegagalan. Saat kita tidak bisa melakukan apa-apa lagi, baru ingat Allah. Kenapa tidak dari awal meminta petunjuk Allah bagaimana cara bertindak dengan benar? Inilah bentuk kesombongan. Mungkin tidak sesombong orang lain yang sama sekali tidak mengakui peran Allah, tetapi tetap saja sombong. Mudah-mudahan sejak saat ini, kita selalu menyertakan Allah dalam setiap tindakan kita. Tunjukan kalau kita itu butuh pertolongan Allah. Berdoa dan bertawakal sebelum bertindak, saat bertindak, dan setelah selesai bertindak. Bentuk kedua kesombongan adalah tidak butuh orang lain atau merasa lebih baik dibandingkan orang lain. Semuanya dikerjakan sendiri. Merasa pekerjaannya yang paling baik. Tidak percaya orang lain, tidak mau bekerja sama orang lain. Mau sich kerja sama, tetapi orang lain yang harus mengikuti dia. Dia sendiri tidak mau mengikuti orang lain. Kedua bentuk kesombongan ini jelas akan menggelincirkan kita dari jalan menuju sukses. Bukan hanya menjauhkan kita dari sukses dunia, juga dari sukses akhirat. Kita

berlindung kepada Allah, agar kita dijauhkan dari kesombongan ini. Mudah-mudahan kita juga diampuni atas kesombongan kita di masa lalu. Untuk bisa mengatasi malas kita harus tahu penyebabnya. Salah satu penyebab malas beraktifitas ialah karena adanya godaan setan. Saat kita tidur, setan mengikat tengkuk manusia. Kita harus bisa melepaskan ikatan tengkuk tersebut, jika tidak maka seharian kita akan malas berkatifitas. Beruntunglah bagi seorang Muslim, sebab obatnya ternyata ada pada ibadah-ibadah yang biasa dilakukan oleh seorang Muslim. Jika kita melakukan ibadah seperti biasa, sebenarnya kita bisa telepas dari malas yang disebabkan oleh setan ini. Bagaimana caranya? Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yusuf berkata, telah mengabarkan kepada kami Malik dari Abu Az Zanad dari Al Araj dari Abu Hurairah radliallahu anhu bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: Setan mengikat tengkuk kepala seseorang dari kalian saat dia tidur dengan tiga tali ikatan dan syaitan mengikatkannya sedemikian rupa sehingga setiap ikatan diletakkan pada tempatnya lalu (dikatakan) kamu akan melewati malam yang sangat panjang maka tidurlah dengan nyenyak. Jika dia bangun dan mengingat Allah maka lepaslah satu tali ikatan. Jika kemudian dia berwudhu maka lepaslah tali yang lainnya dan bila ia mendirikan shalat lepaslah seluruh tali ikatan dan pada pagi harinya ia akan merasakan semangat dan kesegaran yang menenteramkan jiwa. Namun bila dia tidak melakukan seperti itu, maka pagi harinya jiwanya merasa tidak segar dan menjadi malas beraktifitas. (HR.Bukhari) Jadi, jika Anda ingin semangat dipagi hari 1. Ingatlah Allah 2. Berwudlu 3. Mendirikan shalat. Bukankah itu pekerjaan kita sehari-hari? Mari kita semua berdoa agar terhindari dari kemalasan, seperti dicontohkan oleh Rasulullah saw. Telah bercerita kepada kami Musaddad telah bercerita kepada kami Mutamir berkata aku mendengar bapakku berkata aku mendengar Anas bin Malik radliallahu anhu berkata; Rasulullah shallallahu alaihi wasallam biasa berdoa: ALLAAHUMMA INNII AUUDZU BIKA MINAL AJZI WAL KASALI WAL JUBNI WAL HAROMI WA AUUDZU BIKA MIN FITNATIL MAHYAA WAL MAMAAT WA AUUDZU BIKA MIN ADZAABIL QOBRI (Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari sikap lemah, malas, pengecut dan kepikunan dan aku berlindung kepada-Mu dari fitnah kehidupan dan kematian dan aku berlindung kepada-Mu dari siksa qubur). (HR. Bukhari) Oh yang, saya juga sudah menyiapkan audio untuk mengatasi malas.

Kata-kata Motivasi Terdahsyat Saya:Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. (QS. Al Baqarah:286.) Apakah hanya ini? Tentu saja tidak. Semua ayat Al Quran memberikan motivasi. Setiap ayat memiliki motivasi masing-masing. Nah untuk motivasi menghadapi kehidupan yang semakin berat dan masalah yang tiada henti, ayat diatas adalah ayat yang paling memberikan motivasi bagi saya. Apa lagi? Anda bisa membacanya di ebook gratis saya Merenungi Ayat-ayat Inspirator yang bisa Anda download di member area Zona Sukses. Disana saya merenungi berbagai ayat yang membangkitkan saya saat terpuruk. Luar biasa. Kiat sukses ini dahsyat. Dan dijamin berhasil. Koq bisa? Berani-beraninya menjamin? Kenapa saya berani menjamin, sebab kiat sukses ini diberikan oleh orang yang tidak mungkin salah. Jika beliau salah, akan langsung ditegur oleh Allah SWT. Yah, siapa lagi jika bukan baginda Rasulullah saw. Ini adalah salah satu dari rahasia-rahasia sukses yang bisa kita petik dari Al Quran dan hadits. OK, apa itu? Rahasia itu ialah: mendoakan saudara kita kebaikan yang sama dengan yang kita inginkan tanpa sepengetahuan orang tersebut. Jika kita mendoa saudara kita, tanpa sepengathuan kita, insya Allah kita akan mendapatkan apa yang kita doakan. Dari Abu Darda ra bahwasannya ia mendengar Rosululloh SAW bersabda: Tiada seorang muslim yang mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan saudaranya, kecuali malaikat berkata: Dan untuk kamu pula seperti itu. (HR.Muslim) Bagi orang yang beriman, tentu kita meyakini hadits ini. Dan jika kita ingin meraih sukses tertentu, kita doakan saudara kita sesuatu dengan apa yang kita ingin. Ini dahsyat, ini luar biasa. Jika kita bisa melakukan hal ini artinya kita sudah memiliki kebersihan hati dan bebas dari rasa dengki. Bebas dari rasa dengki jika ada salah satu rahasia sukses., sudah dibahas pada artikel Dengki: Merusak Peluang Sukses. Siapa saudara yang dimaksud? Bisa seseorang secara khusus bisa juga kaum muslimin secara umum. Doa seorang muslim untuk kawannya yang tidak hadir dikabulkan Allah. (HR. Ahmad) Ali Ra berkata, Rasulullah Saw lewat ketika aku sedang mengucapkan doa : Ya Allah, rahmatilah aku. Lalu beliau menepuk pundakku seraya berkata, Berdoalah juga untuk umum (kaum muslimin) dan jangan khusus untuk pribadi. Sesungguhnya perbedaan antara doa untuk umum dan khusus adalah seperti bedanya langit dan bumi. (HR. Ad-Dailami) Jadi, kita tidak perlu pelit untuk mendoakan orang lain. Tidak perlu diminta karena menurut hadist diatas kita berdoa tanpa sepengetahuan saudaranya. Tenang saja, nikmat Allah tidak pernah habis meski diberikan kepada kita dan juga orang lain. Sungguh aneh jika kita tidak mau saudara kita mendapat nikmat seperti yang kita dapatkan. Artinya kita masih memiliki dengki. Allah SWT tidak akan kehabisan nikmat untuk diberikan kepada kita dan juga kepada semua makhluq yang ada di dunia ini.

Berdoalah untuk saudara kita dan kita akan mendapatkan apa yang kita doakan tersebut. Ini pasti berhasil, sebab Rasulullah saw yang mengatakannya. Kiat sukses yang dahsyat bukan? Rasulullah saw. bersabda, Hindarilah dengki karena dengki itu memakan (menghancurkan) kebaikan sebagaimana api memakan (menghancurkan) kayu bakar. (Abu Daud). Dengki (hasad), kata Imam Al-Ghazali, adalah membenci kenikmatan yang diberikan Allah kepada orang lain dan ingin agar orang tersebut kehilangan kenikmatan itu. Lalu bagaimana dengki bisa merusak peluang sukses? Banyak akibat buruk yang kita dapatkan dari dengki. Secara ruhiah, dengki akan memakan amal baik kita seperti dijelaskan hadits Rasulullah saw diatas. Jika kebaikan kita sudah terkikis habis, apakah kita masih berharap bahwa doa kita akan terkabul? Percuma kita kerja keras dan kerja cerdas jika Allah tidak mengijinkan kita sukses. Ini yang pertama. Dari Jabir dan Abu Ayyub Al-Anshari, mereka mengatakan bahwa Rasulullah saw. bersabda, Tidak ada seorang pun yang menghinakan seorang muslim di satu tempat yang padanya ia dinodai harga dirinya dan dirusak kehormatannya melainkan Allah akan menghinakan orang (yang menghina) itu di tempat yang ia inginkan pertolonganNya. Dan tidak seorang pun yang membela seorang muslim di tempat yang padanya ia dinodai harga dirinya dan dirusak kehormatannya melainkan Allah akan membela orang (yang membela) itu di tempat yang ia menginginkan pembelaan-Nya. (Ahmad, Abu Dawud, Ath-Thabrani) Yang kedua, perasaan dengki mengeluarkan sinyal bahwa nikmat itu sedikit. Buktinya, seorang pedengki membenci kenikmatan yang didapatkan oleh orang lain. Dia ingin nikmat orang lain itu pindah kepada dia, jika tidak, setidaknya nikmat yang diberikan kepada orang yang didengkinya hilang agar sama dengan dia yang tidak mendapatkan nikmat. Sungguh ini adalah sebuah pikiran yang mengingkari keberlimpahan rahmat Allah. Saat pikiran kita jauh dari keberlimpahan, artinya kita sudah tidak memiliki kesadaran orang kaya. Orang barat bilang, wealth consciousness. Kita tidak akan pernah kaya jika kita tidak memiliki wealth consciousness. Yang ketiga, dengki mengudang energi negatif. Energi negatif sifatnya merusak. Merusak energi positif yang diperlukan untuk berpikir dan bertindak. Energi negatif juga merusak bekerja hukum daya tarik/ketertarikan (law of attraction). Dengki seringkali mengarahkan fokus kita kepada kejelekan orang lain. Yang keempat, jika sudah keluar ucapan negatif, maka kita tidak akan pernah bisa mendapatkan manfaat dari orang yang kita dengki. Misalnya Anda sudah mengatakan hal negatif: Cuma segitu aja bangga! Jelas, setelah Anda mengatakan hal itu, Anda tidak akan bisa mendapatkan manfaat (kerja sama, nasihat, minjam modal, dsb) dari orang tersebut. Kecuali Anda tidak punya malu. Yang kelima, dengki bisa meruntuhkan kredibilitas pelakunya. Terutama jika sudah diiringi kata-kata jelek seperti hinaan atau fitnahan yang biasa mengikuti dengki. Saat seseorang mengejek keberhasilan orang lain, memang ada orang yang senang (samasama pedengki), namun tidak sedikit yang mengatakan sirik tanda tak mampu. Artinya kredibilitas pedengki tersebut hancur.

Yang keenam, tidak ada perbaikan setelah dengki. Karena kita fokus pada nikmat orang lain, kemudian kita berusaha menghilangkan nikmat tersebut, sibuk menghina dan memfitnah, maka dia melupakan satu hal yang jauh lebih penting. Hal itu adalah memperbaiki diri sendiri. Jika kita mendapatkan keberhasilan lebih sedikit dibanding orang lain, artinya ada kekurangan pada diri kita. Yang ketujuh ialah membebani diri sendiri. Bayangkan, setiap melihat orang lain yang didengkinya dengan segala kesuksesannya, mukanya akan menjadi tertekuk, lidahnya mengeluarkan sumpah serapah, bibirnya berat untuk tersenyum, dan yang lebih bahaya hatinya semakin penuh dengan dengki, marah, benci, curiga, kesal, kecewa, resah, dan perasaan-perasaan negatif lainnya. Beban yang sebenarnya tidak perlu kita pikul. Beban ini bisa memakan energi kita. Sehingga, energi yang kita perlukan untuk sukses terkikis habis. Lalu bagaimana menghilangkan dengki? Para ulama sudah membahasnya. Saya hanya akan menyampaikan dua cara yang bisa kita aplikasikan sekarang juga. 1. Saat kita berdoa meraih sukses atau kenikmatan, berdoalah bukan hanya untuk diri sendiri. Tetapi untuk orang lain juga. 2. Saat ada orang lain, teman, bahkan saingan mendapatkan nikmat, maka bersyukurlah. Syukur jauh dari dengki, justru akan mendatangkan nikmat. Dan yang terakhir, marilah kita berlindung kepada Allah dari sifat dengki ini. Mudahmudahan, tidak ada sedikit pun rasa dengki dalam hati kita. Jika masih ada, mari kita hapus dengan istighfar dan syukur.

Apa bedanya visioner dengan panjang angan-angan?Masih banyak yang tidak bisa membedakan. Sebab saat saya sedang berbicara visi, ada yang menganggap itu adalah panjang angan-angan. Padahal bedanya seperti bumi dan langit. Visi membawa kepada kebaikan dan panjang angan-angan membawa kepada keburukan. Panjang angan-angan lebih dikaitkan dengan keinginan kosong. Hanya sebuah lamunan dan anggapan keliru tentang masa depan. Orang yang percaya kepada seorang peramal dan bertindak sesuatu hasil ramalan bisa dikategorikan panjang angan-angan. Dalam sebuah hadits, panjang angan-angan juga dikaitkan dengan kematian. Orang yang panjang angan-angan menganggap akan hidup lama. Yang dimaksud panjang anganangan ialah meletakan harapan dan keinginan seolah akan terjadi masih jauh dan dia tidak memikirkan kapan kematian akan datang. Dalam riwayat Bukhari, Anas ra berkata, Nabi membuat garis seraya bersabda, Ini manusia, ini angan-angannya, sedangkan ini ajalnya. Ketika dia sedang berada dalam angan-angan, tiba-tiba datanglah kepadanya garisnya yang paling dekat. Maksud dari garisnya yang paling dekat adalah ajal kematiannya. Orang yang panjang angan-angan akan bersikap santai. Dia merasa tidak perlu bertindak segera. Dia menganggap kematiannya masih akan lama. Sementara, orang yang cerdas ialah mereka yang mengingat kematian. Dia akan bertindak segera untuk

masa depannya. Ingat mati adalah suatu gambaran bahwa kita harus memperhatikan masa depan kita (hari esok). Inilah yang disebut dengan visi. Dalam satu riwayat Ibnu Umar ra berkata: Pada suatu hari aku datang menjumpai Rasulullah saw sebagai orang yang kesepuluh. (Beliau sedang berada di tengah-tengah sahabat-sahabat terkemuka). Tiba-tiba salah seorang sahabat ansahr berdiri dan bertanya kepada Rasulullah saw. ya Nabi Allah, siapakah orang yang paling pintar dan orang yang paling cerdas otaknya? Rasulullah saw menjawab: Yang paling cerdas dan paling pintar ialah orang yang palinng banyak mengingat mati, yang paling banyak menyiapkan bekal untuk menghadapi kematian. Mereka pulang (ke akhirat) dengan ketinggian dunia dan kemuliaan akhirat. (HR. Tahbrany dengan sanad yang hasan) Dalam hadis lain Rasulullah bersabda: Perbanyaklah mengingati mati. (HR: At Thabrani) Jadi orang yang visioner akan bertindak segera untuk mempersiapkan hari esok. Dia akan memperhatikan apa-apa yang dia lakukan untuk hari esok. Sungguh, sangat berbeda dengan apa yang disebut dengan panjang angan-angan. Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS Al Hasyr:18) Memiliki cita-cita, harapan, tujuan, atau visi bukanlah termasuk panjang anganangan. Mengapa Rasulullah saw hijrah? Sebab ada harapan setelah hijrah. Rasulullah saw memiliki visi Islam akan berkembang setelah hijrah. Meskipun berat, bahkan berkali-kali gagal, tetapi hijrah tetap dilakukan. Visi justru akan membuat kita bergerak. Sementara panjang angan-angan akan menjadikan kita santai. nda tahu rayap? Rayap adalah binatang kecil yang biasa memakan kayu. Rayap dikenal sebagai hama yang bisa merusak rumah kita, setidaknya bahan rumah kita yang terbuat dari kayu. Kekuatan rayap sungguh luar biasa, sebuah bangunan besar bisa hancur oleh binatang kecil ini. Namun bukan hanya ini saja kekuatannya. Selain memiliki kekuatan merusak, rayap pun memiliki kekuatan membangun. Rayap memiliki kekuatan membangun sarangnya lengkap dengan sistem Air Conditioning-nya plus tata ruang yang apik dengan ketinggian sampai 9 meter. Ini adalah suatu pencapaian luar biasa sebab tubuh rayap sendiri hanya memiliki tinggi sekitar 3 mm saja. Artinya rayap mampu membangun tempat tinggalnya sampai 3.000 kali tinggi badannya. Sementara manusia, dengan berbagai peralatan dan bahan-bahan yang canggih, sampai sekarang belum mampu membangun bangunan dengan ketinggian sampai 1.000 kali tinggi badannya. Sampai saat ini bangunan tertinggi yang sudah dibuat manusia baru sampai ketinggian sekitar 1.000 meter saja. Bagaimana rayap bisa membangun tempat tinggalnya begitu tinggi? Ada dua hikmah yang bisa kita dapatkan dari rayap:

1. Mereka bekerja sama dalam membangun sarangnya. Tubuh kecil dan lemah bisa diatasi dengan cara bekerja sama. Bekerja sama membuat mereka memiliki kekuatan yang dahsyat baik dalam menghancurkan maupun membangun. 2. Mereka bekerja dengan mengikuti insting, yang merupakan fitrah yang diberikan Allah kepada makhluq ini. Mereka tidak punya ilmu arsitektur. Mereka tidak memiliki ilmu dengan pengkondisian udara dan tata ruang. Mereka tidak pernah kuliah cara mengawetkan makanan. Mereka mampu, karena mereka hidup dalam fitrahnya. Manusia yang seharusnya memiliki kemampuan yang jauh lebih dahsyat bisa kehilangan kemampuan itu karena disebabkan oleh dua hal. Yang pertama, jika seseorang sudah tidak mau lagi bekerja sama sesama dengan saudaranya. Kesombongan dan keangkuhan mereka menghalangi untuk bekerja sama sehingga hasil yang diperoleh tidak optimal. Saya bisa, saya hebat, dan saya mampu. Buat apa bekerja sama? Orang yang berkata seperti ini adalah mereka yang kehilangan banyak potensi keberhasilan dalam hidupnya. Hikmah kedua, banyak manusia yang sudah jauh dari fitrahnya. Mereka hidup dengan cara sendiri. Cara yang diproduksi oleh akalnya sendiri yang sungguh lemah dan banyak kekurangannya. Padahal kita sudah punya cara hidup yang sesuai dengan fitrah manusia karena cara hidup ini dibuat oleh Pencipta kita. Cara hidup itu adalah Al Quran dan Hadits Nabi saw. Mudah-mudahan, melalui gemblengan bulan Ramadhan ini, kita semua kembali ke fitrah kita (idul fitri) serta memiliki jiwa sosial yang tinggi. Dengan demikian kita bisa mengembalikan potensi kita yang sebenarnya, baik untuk meraih sukses dunia maupun akhirat. Amin llah menciptakan manusia dengan segala keterbatasan dan kelemahannya disamping kelebihan dan kekuatannya. Kita harus memahami keterbatasan dan kelemahan ini agar kita menyadari akan kelemahan kita dan mampu mengatasi kelemahannya tersebut dan menjadikanya kemuliaan. Sebagai makkhluk, manusia lemah, manusia diciptakan dengan keterbatasan fisik dan akal. Fisik manusia tidak akan mampu menggerakan alam semesta ini dengan tenaganya, bahkan juga akal manusia dengan berbagai hasil teknologinya. Manusia sangat lemah dihadapan Allah sehingga diperlukan untuk meminta bantuan dan lindungan dari Allah SWT. Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, dan manusia dijadikan bersifat lemah. (QS.4:28) Kelemahan manusia lainnya ialah bodoh. Seperti apa yang difirmankan Allah, Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gununggunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh, (QS.33:72) Masih ada salah pengertian antara beda makna percaya diri dan sombong. Apa yang menjadi perbedaan antara percaya diri dan sombong? Apakah orang sombong itu

menunjukan kepercayaan diri yang tinggi atau justru lemah? Apakah orang yang memiliki cita-cita melebihi cita-cita kita bisa disebut sombong? Pertanyaan ini perlu dijawab dengan tuntas agar kita terhindar dari sikap sombong, tetapi bisa meraih manfaat percaya diri. Sesungguhnya surat itu, dari Sulaiman dan sesungguhnya (isi) nya: Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Bahwa janganlah kamu sekalian berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai orang-orang berserah diri. (QS.An Naml:30-31) Dari Iyadl Ibnu Himar Radliyallaahu anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda: Sesungguhnya Allah telah mewahyukan kepadaku agar kalian merendahkan diri, sehingga tidak ada seorang pun menganiaya orang lain dan tidak ada yang bersikap sombong terhadap orang lain. (HR.Riwayat Muslim.) Dari ayat dan hadits di atas, ada satu kata yang mengikuti kata sombong, yaitu terhadap Artinya kata sombong bersifat komparatif, yaitu membandingkan dengan orang (makhluq) lainnya. Artinya kesombongan bermakna dalam hal merasa lebih tinggi, lebih baik, atau lebih lainnya dengan orang atau makhluq lainnya. Dia merasa lebih hebat daripada orang lain. Bahkan banyak yang merasa lebih hebat dibanding Nabi, sehingga tidak mendengar apa yang dikatakan oleh para Nabi. Jika sombong lebih kepada membandingkan dengan orang lain, maka percaya diri justru sebaliknya. Percaya diri lebih berfokus pada kesamaan antara manusia. Orang akan percaya diri jika dia merasa sama dengan orang lain. Merasa memiliki perbedaan, justru akan menimbulkan sikap negatif. Merasa lebih rendah disebut rendah diri. Sementara orang yang merasa lebih baik disebut sombong. Rendah diri ada yang positif dan ada yang negatif. Rendah diri dihadapan Allah adalah rendah diri yang positif, sementara rendah diri di hadapan manusia adalah perbuatan tercela. Tidak ada makhluq yang lebih mulia di sisi Allah, kecuali karena ketaqwaanya. Artinya manusia itu sama, sehingga yang menentukan nanti di akhirat hanyalah ketaqwaanya. Bukan pangkat, pendidikan, jabatan, dan harta kekayaan. Kita tidak perlu merasa rendah diri dihadapan siapa pun, kecuali di hadapan Allah. Justru, jika kita yakin bahwa kita sama dengan orang lain, akan muncul suatu sikap percaya diri. Jika orang lain bisa melakukan hal yang luar biasa, maka Anda pun bisa melakukannya. Teknologi NLP sudah banyak menunjukan bahwa kita bisa melakukan apa pun yang kita ingin lakukan. Apa lagi jika sudah ada orang lain yang pernah melakukannya. Yang seringkali menghambat kita untuk melakukan hal yang sama dengan orang lain, karena justru pikiran kita sendiri. Atau apa yang kita lakukan, belum sama dengan orang lain. Intinya, kepercayaan diri menganut prinsip kesamaan antara kita dengan orang lain. Allah menciptakan manusia sama dengan segala potensinya. Jika kita seolah tidak bisa melakukan apa yang dilakukan oleh orang lain, sesungguhnya karena kita belum tahu caranya secara akurat. Mungkin kita baru melakukannya sebagian. Namun disayangkan, kita sering terburu-buru mengubur potensi diri kita sendiri. Saat ada orang lain yang memiliki cita-cita tinggi. Bahkan jauh lebih tinggi dibanding keyakinan kita. Anda tidak perlu menyebutnya sombong. Anda sendiri bisa memiliki cita-cita dan kemampuan untuk meraihnya seperti orang lain. Yang Anda perlukan ialah

bagaimana memompa pikiran Anda agar memiliki keyakinan yang sama dengan orang lain. Jadi, sebelum mengatakan orang lain sombong, mungkin kitanya yang rendah diri. Pertama, saya akan menjelaskan bahwa takdir itu bisa diubah. Siapa yang bisa mengubah takdir? Tentu saja hanya Allah. Mungkin Allah sudah menetapkan sesuatu, tetapi Allah juga berkuasa untuk mengubahnya kembali. Siapa yang bisa menghalangi? Takdir Anda ingin berubah? Caranya ialah dengan meminta kepada Allah. Allah yang berhak dan berkuasa mengubah takdir Anda. Doa, bisa mengubah takdir. Yang dapat menolak takdir ialah doa dan yang dapat memperpanjang umur yakni kebajikan (amal bakti). (HR. Ath-Thahawi) Lalu apa hubungannya dengan berpikir positif? Hanya orang yang berpikiran positif yang akan berdoa. Dia berprasangka baik kepada Allah. Dia bertawakal kepada Allah. Dan tentu saja dia adalah orang yang ikhlas. Kedua, pertanyaan ini bisa muncul karena kurang fahamnya tentang berpikir positif. Banyak yang mengira, berpikir positif itu seperti sulap. Anda berpikir bisa mendapatkan mobil, dan mobil langsung ada di hadapan Anda. Begitu juga, banyak yang menyangka bahwa hukum ketertarikan bekerja seperti sihir, kita menarik (seperti magnet) apa yang kita inginkan. Berpikir positif atau law of attraction bekerja mengikuti suatu fenomena, sistem, hukum, atau sunatullah yang sudah Allah ciptakan di dunia ini. Mari kita analogikan dengan pengobatan. Misalnya Anda sakit, kemudian berobat dengan madu sampai Anda sembuh. Siapa atau apa yang menyebuhkan Anda? Jawabannya tentu Allah. Madu, dokter, atau tabib hanyalah perantara saja. Allah sudah menciptakan sebuah sunatullah bahwa dalam madu itu terkandun Lalu bagaimana cara kita mengubah takdir? Cara yang benar dan tepat, tentu saja harus bersumber dari Pembuat takdir yang tiada lain Allah SWT melalui Al Quran dan Hadits Nabi saw. Bagi Anda yang belum tahu, bahwa takdir bisa diubah, silahkan simak hadist berikut: Hadits dari Imam Turmudzi dan Hakim, diriwayatkan dari Abdullah bin Umar, bahwa Nabi SAW Bersabda : Barangsiapa hatinya terbuka untuk berdoa, maka pintu-pintu rahmat akan dibukakan untuknya. Tidak ada permohonan yang lebih disenangi oleh Allah daripada permohonan orang yang meminta keselamatan. Sesungguhnya doa bermanfaat bagi sesuatu yang sedang terjadi dan yang belum terjadi. Dan tidak ada yang bisa menolak taqdir kecuali doa, maka berpeganglah wahai hamba Allah pada doa. (HR Turmudzi dan Hakim)

Cara Mengubah TakdirMengubah Takdir Dengan Berdoa.Allah yang menetapkan takdir kita, maka Allah memiliki kuasa untuk mengubahnya, artinya takdir baru bagi kita. Mengubah takdir artinya Allah menggantinya dengan takdir baru. Tetap, Allah yang menetapkan takdir. Cara pertama ialah dengan berdoa seperti yang dijelaskan pada hadits diatas.

Cara Kedua adalah bersedekah. Rasulullah SAW pernah bersabda : Silaturrahmi dapat memperpanjang umur dan sedekah dapat merubah taqdir yang mubram (HR. Bukhari, Muslim, at-Tirmidzi, Imam Ahmad) Cara Ketiga adalah bertasbih. Ada hadits yang diriwayatkan dari Saad Ibnu Abi Waqosh, Rasulullah bersabda : Maukah kalian Aku beritahu sesuatu doa, yang jika kalian memanfaatkan itu ketika ditimpa kesedihan atau bencana, maka Allah akan menghilangkan kesedihan itu? Para sahabat menjawab : Ya, wahai Rasululullah, Rasul bersabda Yaitu doa Dzun-Nun : LA ILAHA ILLA ANTA SUBHANAKA INNI KUNTU MINADH-DHOLIMIN (Tidak ada Tuhan selain Engkau, maha suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk diantara orang-orang yang dholim). (H.R. Imam Ahmad, At-Turmudzi dan Al-Hakim). Cara keempat ialah dengan bershalawat ada sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ubay Ibnu Kaab, bahwa ada seorang laki-laki telah mendedikasikan semua pahala sholawatnya untuk Rasulullah SAW, maka Rasul berkata kepada orang tersebut : Jika begitu lenyaplah kesedihanmu, dan dosamu akan diampuni (H.R Imam Ahmad AtTabroni) Mereka berta kpdmu (Muhammad) tentang apa yg mereka infakkan. Jawablah, Harta yg kamu nafkahkan hendaklah diberikan kpd ibu bapakmu, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yg sedang dalam perjalanan. Dan apa saja kebajikan yg kamu peruntuk sesungguh Allah Maha Mengetahui [Al-Baqarah : 215] Dan sembahlah Allah dan janganlah menyekutukanNya dgn sesuatu, dan beruntuk baiklah kpd kedua ibu bapak, kpd kaum kerabat kpd anak-anak yatim kpd orang-orang miskin, kpd tetangga yg dekat, tetangga yg jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya, sesungguh Allah tdk menyukai orang-orang yg sombong dan membanggakan dirinya [An-Nisa : 36] Arti : Dan Rabb-mu telah memerintahkan kpd manusia janganlah ia beribadah melainkan ha kpdNya dan hendaklah beruntuk baik kpd kedua orang tua dgn sebaikbaiknya. Dan jika salah satu dari kedua atau kedua-dua telah berusia lanjut disisimu maka janganlah katakan kpd kedua ah dan janganlah kamu membentak keduanya [AlIsra : 23] Arti : Dan katakanlah kpd kedua perkataan yg mulia dan rendahkanlah dirimu terhadap kedua dgn penuh kasih sayg. Dan katakanlah, Wahai Rabb-ku saygilah kedua sebagaimana kedua menyaygiku di waktu kecil [Al-Isra : 24]