Top Banner
~ batan PROSIDING SEMINAR PENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan Yogyakarta, 11 September 2013 STABILITAS DAN un PRAKLINIS 99MT c-EC UNTUK RADIOF ARMAKA PENATAH FUNGSI GINJAL Laksmi A, Sriaguswarini, Karyadi, Sri Setyowati, Yunilda, Widyastuti W. Pusat Radioisotop Dan Radiofarmaka - BATAN [email protected] ABSTRAK STABILITAS DAN UJI PRAKLINIS 99mTc_ECUNTUK RADIOFARMAKA PENATAH FUNGSI GINJAL. Radiofarmaka telah menunjukkan manfaat yang nyata dan spesifik da/am pelayanan kesehatan terutama untuk diagnosis antara lain untuk diagnosis fungsi ginja/. Saat ini telah dilakukan preparasi 99mTc_ECuntuk penatah fungsi ginjal melalui beberapa tahapan, yaitu: karakterisasi EC (Ethylene-dicysteine) dengan FT-IR dan pengujian titik leleh, formulasi kit EC, penandaan kit basah EC dengan 99mTc dilakukan dengan menambahkan 99mTcperleknetat dari generator 99Mo19mTc. Hasil penandaan dianalisis dengan menggunakan kromatografi kertas, sedangkan uji stabilitas kit basah EC dilakukan untuk menentukan waktu kadaluwarsanya, uji biodistribusi menggunakan hewan percobaan mencit dan pencitraan dengan kamera Gamma dengan tikus Wistar. Hasil analisis dengan FT-IR menunjukkan bahwa EC yang akan digunakan sudah memenuhi persyaratan untuk digunakan formulasi, Uji stabilitas untuk sediaan yang belum dilabel menunjukkan sediaan masih stabil sampat 5 bulan. Pengujian kestabilan 99mTc_ECpada suhu kamar menunjukkan kemurnian radiokimia masih stabil sampai 4 jam setelah penandaan, hasil uji biodistribusi dengan hewan percobaan mencit menunjukkan cacahan tertinggi pada kandung kemih sedangkan pencitraan dengan Kamera Gamma menunjukkan hasil pencitraan yang cukup jelas di area ginjal Kata kunci : radiofarmaka, 99mTc,EC (Ethylene-dicysteine ), diagnosis,fungsi ginja/. ABSTRACT STABILITY AND PRECLINICAL TESTS OF 99mTc_ECRADIOPHARMACEUTICALS FOR RENAL FUNCTION IMAGING. Radiopharmaceuticals have shown a real and spesific usefulness in medical services, especially for diagnosis of several diseases 99m such as renal function imaging. Preparation of Tc-EC and its analysis have been carried out. The preparation consisted of several steps, characterization of EC with 99m FT-IR, formulation of EC kit, labeling of EC with Tc followed by radiochemical purity testing using paper chromatography. Stability test of EC kit is to know The expired date has been carried out. Biodistribution test on normal mice was carried out while imaging in wistar rat using gamma camera The FT-IR and melting point analysis results showed that EC can be used for formulation of EC kit. The radiochemical purity of 99mTc_ECis analysed with paper chromatography with the result is higher than 95 %. The stability test showed that EC kit was stable until 5 months and the labeled EC at room temperature was stable after 4 hour incubation post labeling, biodistribution test on mice showed higher uptake in bladder, while imaging with gamma camera showed quite clearly in the kidney area Key words: radiopharmaceutical, 99mTc,EC(Ethylene-dicysteine ), diagnosis, renal function Laksmi, dkk. ISSN 1410 - 8178 Buku I haI. 47
8

Laksmi Andri Astuti, Sriaguswarini, Karyadi, Sri Setyowati, Vunilda ...

Jan 24, 2017

Download

Documents

truongdan
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Laksmi Andri Astuti, Sriaguswarini, Karyadi, Sri Setyowati, Vunilda ...

~

batan

PROSIDING SEMINARPENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR

Pusat Teknologi Akselerator dan Proses BahanYogyakarta, 11 September 2013

STABILITAS DAN un PRAKLINIS 99MTc-EC UNTUKRADIOF ARMAKA PENATAH FUNGSI GINJAL

Laksmi A, Sriaguswarini, Karyadi, Sri Setyowati, Yunilda, Widyastuti W.Pusat Radioisotop Dan Radiofarmaka - BATAN

[email protected]

ABSTRAK

STABILITAS DAN UJI PRAKLINIS 99mTc_ECUNTUK RADIOFARMAKA PENATAHFUNGSI GINJAL. Radiofarmaka telah menunjukkan manfaat yang nyata dan spesifikda/am pelayanan kesehatan terutama untuk diagnosis antara lain untuk diagnosisfungsi ginja/. Saat ini telah dilakukan preparasi 99mTc_ECuntuk penatah fungsi ginjalmelalui beberapa tahapan, yaitu: karakterisasi EC (Ethylene-dicysteine) dengan FT-IRdan pengujian titik leleh, formulasi kit EC, penandaan kit basah EC dengan 99mTcdilakukan dengan menambahkan 99mTcperleknetat dari generator 99Mo19mTc.Hasilpenandaan dianalisis dengan menggunakan kromatografi kertas, sedangkan ujistabilitas kit basah EC dilakukan untuk menentukan waktu kadaluwarsanya, ujibiodistribusi menggunakan hewan percobaan mencit dan pencitraan dengan kameraGamma dengan tikus Wistar. Hasil analisis dengan FT-IR menunjukkan bahwa ECyang akan digunakan sudah memenuhi persyaratan untuk digunakan formulasi, Ujistabilitas untuk sediaan yang belum dilabel menunjukkan sediaan masih stabil sampat5 bulan. Pengujian kestabilan 99mTc_ECpada suhu kamar menunjukkan kemurnianradiokimia masih stabil sampai 4 jam setelah penandaan, hasil uji biodistribusi denganhewan percobaan mencit menunjukkan cacahan tertinggi pada kandung kemihsedangkan pencitraan dengan Kamera Gamma menunjukkan hasil pencitraan yangcukup jelas di area ginjalKata kunci : radiofarmaka, 99mTc,EC (Ethylene-dicysteine ), diagnosis,fungsi ginja/.

ABSTRACT

STABILITY AND PRECLINICAL TESTS OF 99mTc_ECRADIOPHARMACEUTICALSFOR RENAL FUNCTION IMAGING. Radiopharmaceuticals have shown a real andspesific usefulness in medical services, especially for diagnosis of several diseases

99m

such as renal function imaging. Preparation of Tc-EC and its analysis have beencarried out. The preparation consisted of several steps, characterization of EC with

99m

FT-IR, formulation of EC kit, labeling of EC with Tc followed by radiochemical puritytesting using paper chromatography. Stability test of EC kit is to know The expireddate has been carried out. Biodistribution test on normal mice was carried out whileimaging in wistar rat using gamma camera The FT-IR and melting point analysisresults showed that EC can be used for formulation of EC kit. The radiochemical purityof 99mTc_ECis analysed with paper chromatography with the result is higher than 95%. The stability test showed that EC kit was stable until 5 months and the labeled ECat room temperature was stable after 4 hour incubation post labeling, biodistributiontest on mice showed higher uptake in bladder, while imaging with gamma camerashowed quite clearly in the kidney area

Key words: radiopharmaceutical, 99mTc,EC(Ethylene-dicysteine ), diagnosis, renalfunction

Laksmi, dkk. ISSN 1410 - 8178 Buku I haI. 47

Page 2: Laksmi Andri Astuti, Sriaguswarini, Karyadi, Sri Setyowati, Vunilda ...

PRO SIDING SEMINARPENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR

Pusat Teknologi Akselerator dan Proses BahanYogyakarta, 11 September 2013

~

batan

PENDAHULUAN

Dewasa ini, aplikasi teknik nuklir dalam bidang

kesehatan telah memberikan sumbangan yangsangat berharga dalam menegakkan diagnosismaupun terapi berbagai jenis penyakit. Berbagaidisiplin ilmu kedokteran seperti ilmu penyakitdalam, ilmu penyakit syaraf, ilmu penyakit jantung,dan sebagainya telah mengambil manfaat dariteknik nuklir ini. Pencitraan ginjal denganradionuklida merupakan cara yang ideal dan noninvasive untuk mengevaluasi fungsi ginja!. Denganpemilihan radiofarmaka yang tepat dapat diperolehinformasi yang cepat dari beberapa parametersebagai indikasi dari fungasi ginjal, antara lainkecepatan filtrasi glomerulus, aliran plasma diginjal, dan aliran plasma tubulus ginjal(l,2).Radiofarmaka yang digunakan untuk penyidikandalam kedokteran nuklir sekitar 80% menggunakan9~C untuk penandaan. Keunggulan 9~C sebagairadionuklida untuk penyidikan karena mempunyaiwaktu parOOfisis yang pendek, memberikan radiasigamma tunggal dengan energi yang relatif rendahdan ~c mudah diperoleh dari generator99Mof9"'Tc dalam bentuk larutan perteknetat steril,isotonis serta bebas pirogen(3). Sebelum ditemukanradiofarmaka. 99mTc_EC, sudah banyak dilakukanpenelitian penandaan senyawa lain untukpenyidikan ginjal menggunakan 99mTc,:antara lain99mTc_MAG3 (Mercaptoacetyl triglycine) yangdiharapkan dapat menggantikan 1311_orthoiodohippurate (1311_0_IH) namun temyata99mTc_MAG3 mempunyai ikatan protein plasmayang sangat tinggi (90%). Klirens plasma padamanusia berkisar 49%-6% dari nilai yang dicapaioleh I3II-O-IH. Disamping itu perlu waktupemanasan pada waktu penandaan, dan stabilitassenyawanya kurang baik sehingga 99~c-MAG3kurang ideal digunakan untuk penentuan aliranplasma ginjal efektif (4). Radiofarmaka ~c-ECsecara farmakokinetika kerj anya lebih mendekati1311_O_IHdibandingkan dengan radiofarmaka ~c­MAG3, yaitu mempunyai ikatan potein plasma(30%) lebih rendah dari 99mTc_MAG3 (90%) dan\3l1_0_IH (60%) sehingga memberikan ftaksiekskresi yang tinggi oleh filtrasi glomerulus, klirensplama yang tinggi dan mempunyai korelasi yangkuat dengan klirens plasma pada 13I1-0-IH. Dengandemikian radiofarmaka 99mTc_EC dapat digunakanuntuk penentuan aliran plasma ginjal efektif (5).

Pada penelitian ini dilaporkan hasilstabilitas dan uji praklinis 99mTc_EC yang meliputi,karakterisasi, formulasi kit, penandaan kit basah ECdengan 99'''Tc dan uji stabilitas. Uji kestabilan dananalisis dilakukan pada kit basah EC maupun padahasil penandaan kit basah EC yang ditandai dengan

99mTc pada sOOu kamar, serta uji praklinisDiharapkan hasil penelitian ini bisa digunakanuntuk pengembangan radiofarmaka penatah fungsiginj a!.

BAHAN DAN TAT A KERJA

Bahan dan Peralatan

Bahan yang digunakan adalah SnCI2.2H20(Aldrich), kertas Whatman, 99mTc (PT BatanTeknologi), N,N-Ethylene-L,L-dicysteine (EC),Sodium glocoheptonat (EMerck), dinatiumhydrogen phosphate dihidrat ( Na2HP042HP ),HCl (EMerck),gas nitrogen (lokal), NaCI 0,9%(saline), NaOH (EMerck).

Peralatan yang digunakan ialah peralatangelas standar, syringe dan pipet eppendorf berbagaiukuran, timbangan analitik, rotary evaporator, pHmeter, peralatan kromatografi kertas/lapis tipis,TLC scanner (Veenstra lnstrumen) dan dosecalibrator Atomlab 300 untuk mengukurradioaktivitas.

Karakterisasi EC :

Karakterisasi EC dilakukan denganmenggunakan FT -IR, hasil karakterisasi ini akandibandingkan dengan hasil standar dan studiliterature.

Formulasi kit basah EC :

Formulasi kit basah EC disiapkan dalam 3kemasan, yaitu kemasan A yang mengandungglukoheptonat dan SnCI2, Kemasan B yangmengandung EC, dan kemasan C yang mengandungNatrium dihidrogen phosphat. Formulasi inidisiapkan sebanyak 5 vial untuk masing-masingkemasan.

Kemasan A disiapkan dengan melarutkan2,5 mg SnCI2..2H20 dalam 5 ~l HCl IN, laludijadikan 250 ~I dengan aquabides. Pada wadah lainditimbang 200 mg natrium glukoheptonat dandilarutkan dalam 2,5 ml aquabides, pH diaturmenjadi 7 dengan HCI I N. Selanjutnya 50 ~Ilarutan A ditambahkan ke dalam larutan

glukoheptonat, dan pH larutan diatur menjadi 6,5dengan menambahkan 0,1 N NaOH. Volume akhirdijadikan 5 ml dengan aquabides sambil diaduk,kemudian larutan disaring dengan 0,22 ~m filtersteril dan dispensing masing-masing sebanyak I m!.

Kemasan B disiapkan dengan melarutkan3,5 g dinatrium hidrogen phosphat dihidrat, dan 800mg natrium hidroksida dalam 200 ml aquabides,larutan tersebut sebagai O,IM buffer phosphat padapH 12-13. Sejumlah 5 mg EC ditimbang dandilarutkan dalam 5 ml buffer phosphat 0, I M pH12-13, lalu disaring dengan 0,22 ~m filter steril,kemudian dispensing masing-masing I m!.

Buku I hal. 48 ISSN 1410 - 8178 Laksmi, dkk

Page 3: Laksmi Andri Astuti, Sriaguswarini, Karyadi, Sri Setyowati, Vunilda ...

©>batan

PRO SIDING SEMINARPENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR.

Pusat Teknologi Akselerator dan Proses BahanYogyakarta, 11 September 2013

Kemasan C disiapkan dengan menimbang390 mg natrium dihidrogen phosphat dihidrat dandilarutkan dalam aquabides sampai volume 5 mldengan labu ukur, kemudian larutan disaringdengan 0,22 11mfilter steril, dan dispensing masing­masing 1 ml dalam viall 0 m (6).

Penandaan kit EC dengan 99mTc.Penandaan kit basah EC dilakukan dengan

eara menambahkan 99mTe ke dalam kemasan Akemudian diaduk dengan alat vortex dan pHdiamati. Selanjutnya kemasan kit (B) ditambahkanke dalam larutan A, lalu diaduk dengan vortex.Larutan eampuran diinkubasi selama 30 menitkemudian ditambahkan 0,5 ml kemasan C laludiaduk. Campuran akhir siap untuk dilakukan ujiradiokirnia.

Analisis.

Analisis yang dilakukan meliputi efisiensipenandaan dan kemurnian radiokirnia menggunakankromatografi kertas dengan fasa diam dengan kertasWhatman dan fasa gerak dengan aseton.Kromatografi kertas ini untuk menetukan % Tebebas, karena spesi Te bebas akan terelusi pada Rf(0,8-1), sedangkan spesi konyugat 99mTe_EC akantertahan pada Rf (0-0,2). Untuk menentukan% Te02digunakan fasa gerak salin, dengan spesi Te02 akantertahan padaRf (0,0), sedangkan spesi konyugat99mTe_ECdan Te bebas akan terelusi pada Rf (0,8­1,0 ) (6) , hasil kemurnian radiokirnia ditentukandengan Mini TLC Scanner Biosean AR-2000.

Uji stabilitas.

Uji stabilitas meliputi uji stabilitas padasuhu kamar dan uji stabilitas pada sediaan yangbelum dilabel terhadap penyimpanan untukmenentukan waktu kadaluwarsanya ( shelf life ).Stabilitas sediaan yang belum ditandai radioaktif(kit basah EC) akan diamati setiap minggu denganeara melakukan penandaan dengan 99mTe. Hasilpenandaan dianalisis efisiensi dan kemurnianradiokirnianya menggunakan kromatografi kertas.Fasa diam dengan kertas Whatman sedangkanuntuk fasa gerak dengan aseton. Penandaan ini akandiulang seeara periodik dalam kurun waktu tertentusampai sediaan ini menunjukkan penurunanefisiensi penandaan yang signifikan. Stabilitas padasuhu kamar dilakukan dengan eara mengamatisediaan yang telah ditandai dan telah dilakukan ujikemurnian radiokirnianya. Seeara periodik (1jam,2jam dan seterusnya) dilakukan uji kemurnianradiokimianya dan terus diulang untuk melihatstabilitasnya. Data uji stabilitas pada suhu kamar inisangat berg una di rumah sakit untuk menentukanapakah pasien masih aman memakai sediaan yangsudah dilabel pada selang waktu tertentu.

Uji biodistribusi dan pencitraan denganKamera Gamma.

Uji biodistribusi (1) dilakukan dengan earamenyuntikkan 0,1-02 ml Te-99m-EC yang sudahdilakukan uji radiokirnia disuntikkan pada meneitnormal, Setelah 1 jam dan 3 jam dari penyuntikanTe-99m-EC hewan dibedah dan organ yang dieaeahmeliputi darah, kandung kemih, ginjal, usus halus,lambung , hati, j antung, paru-paru, paha kiri danpaha kanan, Selain itu uji biodistribusi jugadilakukan dengan eara menyuntikkan 0,1-02 ml Te­99m-EC yang sudah dilakukan uji radiokimiadisuntikkan pada meneit normal, Setelah 1 jam dan3 jam dari penyuntikan Te-99m-EC hewan dibedahdan organ yang dieaeah meliputi karkas, kandungkemih dan ginjal (2), sedangkan peneitraan dengankamera gamma dilakukan pada tikus wistar.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tahap pertama penelitian ini karakterisasibahan baku EC dilakukan dengan menggunakanFT-IR. Hasil pengujian dengan FT-IR dapat dilihatpada Gambar 1 dan 2. Dari Gambar 1 dan Gambar 2dapat dilihat bahwa spektrum yang spesifik untukEC baik untuk standar maupun EC yang akandigunakan menunjukkan spektrum pada bilangangelombang 1600 em-' (C=O dalam CO), 1432 em'I(NH), 2300 em" (amine hidrocloride). Hal ini jugatidak berbedajauh dengan literatur (IAEA TeeDoe)yaitu pada panjang gelombang 1590 em-' ( C=Odalam CO), 1550 em"(NH), 2200 em'· (aminehidrocloride), untuk itu bisa disimpulkan bahwa ECyang akan digunakan sudah memenuhi persyaratanuntuk digunakan formulasi.

~,-- -.'',~----'-_.¥_-- - -,~--."-,,... '-.

,.~:.<'!".••" ••••;~'~~:.'H'1'Of

Gambar 1. Kkarakterisasi EC dengan menggunakanFT-IR

Laksmi, dkk. ISSN 1410 - 8178 Buku I hal. 49

Page 4: Laksmi Andri Astuti, Sriaguswarini, Karyadi, Sri Setyowati, Vunilda ...

PRO SIDING SEMINARPENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLffi.

Pusat Teknologi Akselerator don Proses BahanYogyakarta, 11 September 2013

@>batan

Gambar 2. Karakterisasi standar EC denganmenggunakan FT-IR (garis merah)

Formulasi kit basah EC, meliputi 3kemasan yaitu kemasan A yang mengandungglukoheptonat dan SnCtz, kemasan B yangmengandun EC, dan kemasan C yang mengandungNatrium dihidrogen phosphat, dimana seearavisualisasi bisa dilaporkan bahwa baik kemasan A,kemasan B, maupun kemasan C, seeara visualisasijernih dan terlarut sempurna. Penandaan 99mTe_ECdilakukan menggunakan 99mTe dengan aktifitasantara 10 samjJai 100 mCi,dengan konsentrasi 99mTeantara 20 sampai 70 mCi/ml.Radioromatogram dari penentuan kemurnianradiokimia sediaan 99mTe_EC menggunakan KLTdapat dilihat pada gambar 3 dan 4. Dari gambar 3dapat dilihat radiokromatogram 1 puneak denganspesi TeOz ( Rf = 0,0 ) adalah 0 , sedangkan untukspesi 99mTe_EC dan Te bebas pada Rf (0,8-1,0)adalah 100% ,

Gambar 3. Radiokromatogram hasil uji radiokimia99mTe-EC dengan menggunakan TLC,fase diam kertas Whatman dan fase

gerak salin.

Dari Gambar 4 dapat dilihatradiokromatogram 1 puneak dengan spesi Te bebaspada Rf (0,8-1), adalah 0 , sedangkan untuk spesi99mTe_EC Rf (0-0,2) adalah 100%. Hal inimenunjukkan bahwa penandaan EC dengan 99mTeberhasil dilakukan dengan kemurnian radiokimiaeukup tinggi.

Gambar 4. Radiokromatogram hasil ujiradiokirnia 99mTe-EC dengan menggunakan TLC,fase diam kertas Whatman dan fase gerak aseton.

Hasil uji stabilitas 99mTe -EC pada sulmkamar dapat dilihat pada Gambar 5. Stabilitas 99mTe-EC pada suhu kamar ini menggunakan 99mTesebanyak 100 mCi, dengan aktifitas spesifik33mCi/ml, volume 99mTeyang ditambahkan 3 ml,waktu inkubasi 30 menit. Pengamatan dilakukanpada 0,5 jam, 1 jam, 2 jam, 3 jam dan 4 jam setelahwaktu penandaan. Diperoleh kemurnian radiokirnia99mTe -EC pada rentang waktu terse but adalah98,57%,98,4 %,97,8 %,97,5 % dan 98%.

5. Hasil uji stabilitas 99mTc_EC pada suhukamar

Dari hasil uji stabilitas 99mTe -EC padasuhu kamar dapat disimpulkan bahwa 99mTe -ECmasih stabil pada pengamatan sampai 4 jam setelahwaktu penandaan.

Hasil uji stabilitas kit basah EC padakondisi penyimpanan dengan suhu -40°C derajateeleius, dapat dilihat pada Gambar 6. Uji stabilitasdilakukan selama 6 bulan dengan tujuan untukmenentukan waktu kadaluwarsanya (shelf life).

Stabilitas sediaan yang belum ditandai (kit basahEC) diamati setiap bulan dengan eara melakukan

Buku I hal. 50 ISSN 1410 - 8178 Laksmi, dkk

Page 5: Laksmi Andri Astuti, Sriaguswarini, Karyadi, Sri Setyowati, Vunilda ...

@>batan

PROSIDING SEMINARPENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR

Pusat Teknologi Akselerator dan Proses BahanYogyakarta, 11 September 2013

penandaan dengan 99mTe.Terhadap hasil penandaandilakukan analisis efisiensi penandaan dankemurnian radiokirnia menggunakan kromatografilapis tipis dengan fasa diam dengan kertasWhatman, sedangkan untuk fasa gerak denganaseton. Penandaan ini diulang sampai dengan waktudimana sediaan ini menunjukkan penurunanefisiensi penandaan yang signifikan. Dari Gambar 6dapat dilihat bahwa, untuk waktu pengamatan I, 2,3,4, 5 dan 6 bulan kemurnian radiokirnia 99mTe_ECadalah berturut-turut 99 %, 99,04 %, 93 %, 97 % ,99,04 % dan 88%.

Gambar 6. Stabilitas kit basah-EC padapenyimpanan dengan kondisi -40°C,waktu pengamatan 6 bulan.

Untuk waktu pengamatan 6 bulan,kemurnian radiokimia 99mTe-EC sudah mulai turun

yaitu 88 %, sedangkan pada pengamatan sampai 5bulan uji stabilitas kit basah EC pada penyimpanan- 40°C ternyata masih stabil. Dengan demikian bisadisimpulkan bahwa kit basah EC ini hanya tahansampai 5 bulan dengan kondisi penyimpanan - 40°C.

Hasil uji biodistribusi (I) 99mTe_EC padahewan pereobaan dapat dilihat pada gambar danGambar 7 dan 8

Hasil biodistribusi "'Tc-[C pada pengamatan 1 jam

Organ

Gambar 7. Hasil uji biodistribusi 99mTe-EC padahewan meneit untuk pengamatan I jam

Organ

Gambar 8 Hasil uji biodistribusi 99mTe-EC padahew an meneit untuk pengamatan 3 jam

Hewan pereobaan yang dipakai adalahmeneit, organ yang dieaeah adalah darah, kandungkemih,ginjal usus halus, lambung, hati, jantung,paru-paru, limpa, dan otot. Pengambilan organ danpeneaeahan dilakukan I jam dan 3 jam setelahpenyuntikan hasil pengamatan menunjukkan, baikuntuk Ijam maupun 3 jam, eaeahan tertinggi padatedapat pada kandung kemih.

Hasil uji biodistribusi (2) 99mTe_EC padahewan pereobaan dapat dilihat pada Tabel I dantable 2 , hew an pereobaan yang dipakai adalahmeneit , organ yang dieaeah adalah organ yangdieaeah meliputi karkas, kandung kemih dan ginjalpeneaeahan dilakukan I jam dan 3 jam setelahpenyuntikan hasil pengamatan menunjukkan, untukpengamatan I jam setelah penyuntikan, distribusikarkas 11,73%, distribusi kandung kemih = 87,22% dan distribusi Ginjal =1.04% sedangkan untukpengamatan 3 jam distribusi karkas=II,73%,distribusi kandung kernih 87,77% dan distribusiginjal =' 1.04%, hal ini sesuai dengan aeuan (6)dimana menurut aeuan (6), profil biodistribusiuntuk radiofarmaka 99mTe_EC pada pengamatan Ijam adalah : <20% untuk karkas, >80% untukkandung kernih dan < 5% untuk ginjal.

Tabel I. Data biodistribusi(2) sediaan 99mTe_ECpada pengamatan I jam

%PengaPengamaNo

Dislribu Rata-ralaacuan

si

malan Itan II (6)

1

Karkas9,913.5611.73<20%

2

K kemih88,6685.7787.22>80%

3

Ginjal1,420.661.04<5%

Laksmi, dkk. ISSN 1410 - 8178 Buku I hal. 51

Page 6: Laksmi Andri Astuti, Sriaguswarini, Karyadi, Sri Setyowati, Vunilda ...

PRO SIDING SEMINARPENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR

Pusat Teknologi Akselerator dan Proses BahanYogyakarta, 11 September 2013

~

batan

Tabel 2. Data biodistribusi(2) sediaan 99mTc_ECpada pengamatan 3 jam

No

% DistribusiPengamatanPengamatanRata-rataIII

1

Karkas 9,913.5611.73

2

K kemih 88,6685.7787.22

3

Ginjal 1.420.661.04

Pencitraan 99mTc_ECdengan menggunakankamera Gamma pada hewan percobaan untukpengamatan 3 jam setelah penyuntikan dapat dilihatpada gambar 9 dan pada pengamatan 3 jam setelahpenyuntikan dapat dilihat pada gambar 10, hewanyang dipakai untuk percobaan adalah tikus Wistar.Dari gambar 9 dan gambar 10 dapat dilihat bahwapencitraan 99~C_EC cukup jelas di area ginjal baikpada pengamatan setelah 1 jam maupunpengamatan 3 jam setelah penyuntikan, hal inimenunjukkan bahwa 99mTc_EC yang telahdipreparasi bisa digunakan untuk penatah fungsiginjal.

Gambar 9. Pencitraan 99mTc-EC pada hewan tikusmenggunakan gamma kamera pad apengamatan 1jam.

Gambar 10. Pencitraan 99m Tc-EC pada hewantikus menggunakan gamma kamerapada pengamatan 3 jam.

KESIMPULAN

Dari hasil karakterisasi menggunakanFTIR terhadap bahan baku EC ternyata diperolehgugus fungsi yang hampir sarna dibandingkan ECstandar dan acuan literatur. Hal ini menunjukkanbahwa bahan baku EC telah memenuhi syarat untukdigunakan preparasi penandaan 99mTc_EC.Pada ujistabilitas Kit basah EC stabil dalam penyimpanansuhu -400 C selama 5 bulan, untuk uji stabiltas padasuhu kamar dapat disimpulkan bahwa sediaan99~C_EC stabil pada suhu kamar sampai 4 jam, ujibiodistribusi menunjukkan cacahan tertinggiterdapat pada kandung kemih, sedangkan untukperbandingan % distribusi antara karkas, kandungkemih dan ginjal masih sesuai dengan acuansedangkan untuk pencitraan dengan kamera Gammaterlihat cukup jelas di area ginjal. Dari semua hasilanalisis dan pengamatan tersebut diharapkansediaan radiofarmaka 99mTc_EC ini bisa dipakaiuntuk penatah fungsi ginjal dan bisa dilanjutkan keuji klinis.

UCAPAN TERIMAKASIH

Ucapan Terimakasih yang sebesarbesarnya ditujukan kepada Ibu Siti Darwati, BapakRohadi, Bapak Cecep Taufik serta ternan-ternanPRR-BAT AN, yang tidak dapat disebutkannamanya satu persatu baik secara langsung maupuntidak langsung membantu penelitian ini sehinggapenelitian ini bisa diselesaikan.

DAFTAR PUSTAKA.

1. CHERVU, L.R., M.D., Renal secretion andfiltation studies, in Studies of Cellular FunctionRadiotracers, CRC Press Inc., Boca Raton,1982: 222-226.

2. ANONIMOUS, Production of 99mTc_Radiopharmaceuticals for Brain Heart andKidney Imaging ( Final Report of a CoordinatedResearch Programme), IAEA, TECDOC­805,1994: 53-63.

3. SAHA G.B., Fundamental of NuclearPharmacy, Spinger- Verlag, New York,Heidelberg, Berlin. 1979: 215-224.

4. KABASAKI L., Technetium-99m EthyleneDicysteine: A New Real Tubular Function Agel.EurJ. Nucl. Med., 2000.27 (3).

5. KABASAKI L., Turoglu H.T. ClinicalComparison of Technetium-99m-EC,Technetium-99m-MAG3 and Iodine-131-0IH in

Renal Disorders. J.Nucl.Med., 36 (2), 1995 :224 - 228.

6. ANONIMOUS, Technetium-99mRadiopharmaceuticals Manufactureof kits(Technical reports Series No.466 ) , IAEA,2008:83-8

Buku I hal. 52 ISSN 1410 - 8178 Laksmi, dkk

Page 7: Laksmi Andri Astuti, Sriaguswarini, Karyadi, Sri Setyowati, Vunilda ...

~

batan

PRO SIDING SEMINARPENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR

Pusat Teknologi Akselerator don Proses BahanYogyakarta, 11 September 2013

TANYA JAWAB

Anna R}> Apakah ada kit lain selain kit EC yang digunakan

untuk penatah fungsi ginjal?Laksmi A~ Selain kit 99mTc_EC untuk penatah ginjal

digunakanjuga l3lI-O-IH, 99mTC_MAG3Tetapi untuk I31 I-O-IH kurang ideal, I31 Imempunyai kelemahan untuk radiodiagnostikyaitu 131I selain waktu paruhnya panjang (± 8hari) dibanding 99mTC (waktu paruh 6 jam)juga I31 I selain memancarkan sinar gammajuga memancarkan sinar j3 yang kurang idealuntuk diagnosis dengan tingkat energi yangrelatijtinggiyaitu 364 KeV. Sedangkan 99mTC_MAG3 punya kelemahan yaitu prosedurpenandaan lebih rumit (ada pemanasan)dibanding 99mTc_EC.

Sri Rinanti S}> Uji stabilitas untuk sediaan menunjukkan bahwa

sediaan masih stabil, sampai berapa lamadilakukan uji stabilitas?

}> Apakah tidak lebih baik diberi rentang waktuyang rangenya lebih pendek misal I mingguuntuk pertimbangan keamanan?

Laksmi A

~ Uji stabilitas dilakukan sampaihasilkemurnian radiokimianya sudah turun (:S

95%)~ Memang akan lebih ideal kalau uji stabilitas

dilakukan tidak perbulan tetapi denganrentang waktu lebih pendek misalnya setiapminggu tetapi kadang-kadang ada kendalauntuk pengadaan 99TC dan untuk menghematsediaan, untuk itu akan dilakukan cara lain

Jika bulan berikutnya stabilitas sudah turunmaka akan dilakukan pengulangan dim anapada ulan sebelum radiokimianya turundilakukan uji stabilitas dengan rentang waktuyang lebih pendek. (misal:mingguan)

Penanya}> Sampai berapa lama uji stbilitas ( kit basah EC)

dilakukan?

}> Apakah tidak lebih baik rentangwaktunya(rentang waktu pengujian) diperpendekmisalnya perminggu?Laksmi A

~ Uji stabitas dilakukan sampai hasil pengujiankemurnian radiokimia kit tersebut turun

sampai batas tertentu ( untuk kit EC) 90%~ Rentang waktu pengujian dibuat perbulan

karena biasanya untuk kit radiofarmaka yangbasah (disimpan di -40°C) tahan sampai 6bulan sedangkan untuk kit kering (yangdikeringkan dengan freeze dryer)dan disimpandi suhu 2-8°C / suhu kulkas bisa lebih dari 1tahun

Laksmi, dkk. ISSN 1410 - 8178 Buku I hal. 53

Page 8: Laksmi Andri Astuti, Sriaguswarini, Karyadi, Sri Setyowati, Vunilda ...