Lakip Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Merauke | i
L a k i p K a n t o r K e s e h a t a n P e l a b u h a n K e l a s I I I M e r a u k e | i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat
dan kasih-Nya, sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Merauke Tahun 2018 dapat tersusun berkat
kerjasama yang baik dari Tim Penyusun LAKIP KKP Kelas III Merauke.
Laporan Akuntabilitas Kinerja ini disusun sebagai pertanggungjawaban Kantor
Kesehatan Pelabuhan Kelas III Merauke dalam melaksanakan tugas pokok dan
fungsinya selama 1 (satu) tahun yang diharapkan dapat memberikan gambaran tentang
pencapaian program-program kegiatan TA. 2018. Laporan ini merupakan evaluasi
kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Merauke pada tahun 2018 yang dapat
dipergunakan sebagai acuan dalam penyusunan rencana kerja selanjutnya.
Kami menyadari bahwa Laporan Akuntabilitas Kinerja ini belum sempurna, oleh
karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari pihak yang berkompeten
guna peningkatan kinerjaKantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Merauke pada tahun -
tahun berikutnya.
Merauke, Januari 2019
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan
Kelas III Merauke
Suprapto SKM, M.Kes (Epid) NIP 197005181993031001
L a k i p K a n t o r K e s e h a t a n P e l a b u h a n K e l a s I I I M e r a u k e | ii
RINGKASAN EKSEKUTIF
Laporan kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan
fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran
yang berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah. Tujuan pelaporan kinerja adalah memberikan informasi kinerja yang terukur
kepada pemberi mandat atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai sebagai upaya
perbaikan berkesinambungan bagi instansi pemerintah untuk meningkatkan kinerjanya.
Pelaporan kinerja disusun dalam bentuk Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Merauke tahun 2018 dimana
menjelaskan pencapaian target indikator-indikator sasaran sebagaimana yang telah
ditetapkan pada dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2018. Kinerja kegiatan masing-
masing program diukur dengan membandingkan antara realisasi dengan target kegiatan
yang telah ditetapkan.
Indikator Kinerja Utama Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Merauke
merupakan turunan dari indikator kinerja utama Direktorat Jenderal Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit (P2P) yang dalam prakteknya terdapat 12 indikator yang
kemudian dijabarkan menjadi kegiatan-kegiatan yang terdapat dalam rencana aksi
kegiatan (RAK) KKP Kelas III Merauke. Kedua belas indikator tersebut adalah: 1)
Jumlah alat angkut sesuai dengan standar kekarantinaan kesehatan; 2) Persentase
respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan bencana di wilayah layanan KKP; 3)
Jumlah deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya penyakit; 4)
Jumlah pelayanan kesehatan pada situasi khusus; 5) Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD
yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan
kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah; 6) Jumlah sertifikat/surat ijin layanan
kesehatan lintas wilayah yang diterbitkan; 7) Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang
memenuhi syarat-syarat sanitasi; 8) Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD bebas vektor
pada wilayah perimeter dan buffer area; 9) Jumlah orang yang melakukan skrining
penyakit menular langsung; 10) Jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas
teknis lainnya; 11) Jumlah pengadaan sarana prasarana; 12) Jumlah peningkatan
kapasitas SDM bidang P2P.
Tahun 2018 merupakan tahun keempat dalam Rencana Aksi Kegiatan (RAK)
yang merupakan rencana lima tahunan. Dalam lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2018
L a k i p K a n t o r K e s e h a t a n P e l a b u h a n K e l a s I I I M e r a u k e | iii
terdapat 12 indikator KKP Kelas III Merauke untuk mencapai sasaran program yang
merupakan penjabaran kegiatan dari indikator utama Ditjen P2P. Adapun pencapaian
hasilnya dapat dilihat lebih jelas pada Bab III.Akuntabilitas Kinerja. Pencapaian indikator
terendah adalah indikator jumlah deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan
keluarnya penyakit dengan nilai capaian 61%. Fungsi dari penilaian indikator-indikator
tersebut adalah menemukan permasalahan yang dihadapi dalam pencapaian hasil,
serta saran untuk perbaikan pencapaian pada tahun berikutnya
L a k i p K a n t o r K e s e h a t a n P e l a b u h a n K e l a s I I I M e r a u k e | iv
DAFTAR ISI
Halaman KATA PENGANTAR………………………………………………………….. i RINGKASAN EKSEKUTIF………………………………………………….... ii DAFTAR ISI……………………………………………………………………. iii DAFTAR RINGKASAN/DEFENISI/ISTILAH……………………………….. iv DAFTAR TABEL………………………………………………………………. v DAFTAR GRAFIK……………………………………………………………... vi
BAB I. PENDAHULUAN………………………………………………….. 1 A. Visi dan Misi…………………………………………………. 1 B. Latar Belakang……………………………………………..... 2 C. Tugas Pokok dan Fungsi…………………………………… 3 D. Struktur Organisasi………………………………………..... 4 E. Sumber Daya ………..……………………………………… 6
F.
1. Sumber Daya Manusia…………………………………... 2. Sumber Daya Anggaran…………………………………. 3. Sumber Daya Sarana dan Prasarana………………….. Sistematika Penulisan……………………………………….
6 12 12 13
BAB II. PERENCANAAN KINERJA ……………………………………... 15 A. Perencanaan Kinerja………………………………………... 15 1. Rencana Aksi Kegiatan……………………………….. 15 2. Rencana Kinerja Tahunan……………………………. 17 B. Perjanjian Kinerja (Penetapan Kinerja)…………………... 18
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA……………………………………... 20 A. Capaian Kinerja……………………………………………... 20 B.
C D.
Realisasi Capaian Kinerja Tahun 2018…………………… Perbandingan Realisasi Kegiatan Tahun 2018 dan Tiga Tahun Sebelumnya pada Masing - Masing Indikator…………………………………………………........ Perbandingan Capaian Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Merauke dan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Kupang Tahun 2018…………………
25
27
31 E. Analisis Pencapaian Kinerja……………………………….. 33 F Realisasi Anggaran Tahun 2018………………….............. 70
BAB IV. PENUTUP…………………………………………………………. 73 A.
B. Kesimpulan…………………………………………………... Rencana Tindak Lanjut……………………………………...
73 73
L a k i p K a n t o r K e s e h a t a n P e l a b u h a n K e l a s I I I M e r a u k e | v
DAFTAR SINGKATAN/DEFINISI/ISTILAH
KKP : Kantor Kesehatan Pelabuhan PLBD : Pos Lintas Batas Darat, merupakan pintu masuk melalui
darat di suatu Negara, termasuk yang digunakan oleh kendaraan darat dan kereta api.
Direktorat Jenderal P2P : Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Vektor : Serangga atau hewan lain yang biasanya membawa bibit penyakit yang merupakan suatu risiko bagi kesehatan masyarakat
Alat angkut : Pesawat udara, kapal laut, kereta api, kendaraan bermotor atau alat angkut lainnya yang digunakan dalam melakukan perjalanan internasional
Free pratique (izin masuk) : Izin bagi kapal/pesawat/kendaraan darat untuk memasuki pelabuhan/mendarat/kedatangan dalam rangka menaikkan/menurunkan penumpang, membongkar atau memuat kargo atau menyimpannya.
Pelabuhan : Pelabuhan laut atau pelabuhan yang terletak pada sungai dan danau, tempat kapal yang melakukan perjalanan datang dan berangkat.
PHEIC : Public Health Emergency of International Concern, merupakan kedaruratan kesehatan masyarakat yang meresahkan dunia
MDH : Maritime Declaration of Health SSCEC : Ship Sanitation Control Excemption Certificate PHQC : Port Health Quarantine Clearance Karantina : Pembatasan kegiatan dan/atau pemisahan seseorang yang
diduga terinfeksi penyakit meski belum menunjukkan gejala penyakit Pemisahan peti kemas, alat angkut, atau barang yang diduga terkontaminasi dari orang/barang lainnya, sedemikian rupa untuk mencegah kemungkinan penyebaran penyakit atau kontaminasi
Sanitasi : suatu usaha pencegahan penyakit dengan melenyapkan atau mengendalikan faktor-faktor risiko lingkungan yang merupakan mata rantai penularan penyakit
HACCP : Hazard Analysis and Critical Control Point
L a k i p K a n t o r K e s e h a t a n P e l a b u h a n K e l a s I I I M e r a u k e | vi
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 1 Berdasarkan Jenis Pendidikan Tahun 2018.……………..... 7 Tabel 2 Tenaga Kontrak Teknis dan Non Teknis…………………… 8 Tabel 3 Jumlah Tenaga Berdasarkan Golongan Ruang…………… 9 Tabel 4 Tabel SDM KKP Merauke Berdasarkan Peta Jabatan…..... 10 Tabel 5 Daftar Pegawai yang Mengikuti Tugas Belajar…………..... 12 Tabel 6 Alokasi dan Realisasi Anggaran KKP Kelas III Merauke
Tahun 2018………………………………………………….....
12 Tabel 7 Neraca Sarana dan Prasarana KKP Kelas III Merauke
Tahun 2018………………………………………………….....
13 Tabel 8 Rencana Kinerja Lima Tahunan…………………………...... 16 Tabel 9 Rencana Kerja Tahunan……………………………………... 17 Tabel 10 Perjanjian Kinerja Tahunan………………………………...... 19 Tabel 11 Pengukuran Kinerja Berdasarkan Indikator Kinerja KKP
Kelas III MErauke Tahun 2018……………………………….
21 Tabel 12 Realisasi Capaian Kinerja Tahun 2018…………………….. 25 Tabel 13 Perbandingan Realisasi Kegiatan Tahun 2018 dan Tiga
Tahun Sebelumnya pada Masing - Masing Indikator……...
27 Tabel 14 Perbandingan Capaian Kinerja Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas III Merauke dan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Kupang Tahun 2018………………….
31 Tabel 15 Kertas Kerja Perhitungan Kinerja Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas III Merauke Tahu 2018…….……………..
60 Tabel 16 Tabel 17
Target dan Realisasi Berdasarkan Output KKP Kelas III Merauke Tahun 2017 dan Tahun 2018…………................. Realisasi Anggaran Tahun 2018…………………………….
63 70
L a k i p K a n t o r K e s e h a t a n P e l a b u h a n K e l a s I I I M e r a u k e | vii
DAFTAR GRAFIK
Halaman Grafik 1 Berdasarkan Jenis Pendidikan Tahun 2018…………………... 7 Grafik 2 Tenaga Kontrak Teknis dan Non Teknis………………………. 8 Grafik 3 Jumlah Tenaga Berdasarkan Golongan Ruang………………. 9 Grafik 4 Tabel SDM KKP Merauke Berdasarkan Peta Jabatan.……… 11 Grafik 5 Target dan Realisasi Persentase Alat Angkut sesuai dengan
Standar Kekarantinaan Kesehatan…………………………….. 34 Grafik 6 Target dan Realisasi Persentase Sinyal Kewaspadaan
dalam sistem kewaspadaan dini yang direspon………………. 36 Grafik 7 Target dan Realisasi Persentase Deteksi Dini dalam Rangka
Cegah Tangkal Masuk dan Keluarnya Penyakit……………… 39 Grafik 8 Target dan Realisasi Persentase Pelayanan kesehatan
situasi khusus tertentu…………………………………………… 41 Grafik 9 Target dan Realisasi Persentase Jumlah Pelabuhan/ Bandar
Udara/PLBD yang mempunyai Kebijakan Kesiapsiagaan dalam Penanggulangan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Berpotensi Wabah…………………………………………. 43
Grafik 10 Target dan Realisasi Persentase Jumlah Sertifikat/Surat Ijin Layanan Kesehatan Lintas Wilayah yang diterbitkan………… 46
Grafik 11 Target dan Realisasi Persentase TTU yang Memenuhi Syarat Kesehatan………………………………………………… 48
Grafik 12 Target dan Realisasi Persentase Pelabuhan/Bandara/PLBD bebas vector pada wilayah perimeter dan buffer area……….. 50
Grafik 13 Target dan Realisasi Persentase Pelaksanaan Kegiatan Skrining Penyakit Menular Langsung………………………….. 52
Grafik 14 Target dan Realisasi Persentase Layanan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya……….. 54
Grafik 15 Target dan Realisasi Persentase Jumlah PengadaanSarana Prasarana…………………………………………………………. 56
Grafik 16 Target dan Realisasi Persentase Jenis peningkatan kapasitas bidang P2P yang diikuti oleh SDM KKP dalam kurun waktu satu tahun………………………………………….. 58
Grafik 17 Persentase Capaian Anggaran dan Kinerja…………………… 72
L a k i p K a n t o r K e s e h a t a n P e l a b u h a n K e l a s I I I M e r a u k e | 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Visi dan Misi
Visi Kementerian Kesehatan adalah:
“Masyarakat Sehat Yang Mandiri danBerkeadilan” Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Merauke sebagai salah satu UPT
Kementerian Kesehatan, berkewajiban untuk ikut mewujudkan visi Kementerian
Kesehatan tersebut di atas sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya KKP Merauke memiliki Visi yang tidak
terlepas dari Visi Kementerian Kesehatan diatas yakni:
“Pengguna Jasa Laut/ Udara dan Perbatasan darat Sehat Yang Mandiri dan
Berkeadilan”.
Misi Kementerian Kesehatan:
2.1.1 Meningkatkan kemitraan dan pemberdayaan dalam mewujutkan perilaku sehat
dan pembangunan berwawasan kesehatan;
2.1.2 Meningkatkan pelayanan kesehatan yang komperhensip merata, bermutu dan
berkesinambungan;
2.1.3 Meningkatkan ketersediaan pemerataan, dan sumber daya kesehatan;
2.1.4 Meningkatkan Tata Kelola Kepemerintahan yang baik dan bersih.;
Untuk mendukung misi Kementerian Kesehatan, maka Kantor Kesehatan
Pelabuhan Merauke melaksanakan misi sebagai berikut :
a. Meningkatkan Pelaksanaan Kekarantinaan dan Surveilans Epidemiologi dalam
Cegah Tangkal Penyakit di Gerbang Negara.
b. Meningkatkan Pengamatan dan Pengendalian Faktor Risiko Lingkungan di
Wilayah Pelabuhan Laut, Bandar Udara dan Pos Lintas Darat.
c. Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Wilayah yang paripurna, merata, bermutu
dan berkeadilan kepada masyarakat.
d. Meningkatkan tata kelola dukungan administrasi dan managemen yang baik
L a k i p K a n t o r K e s e h a t a n P e l a b u h a n K e l a s I I I M e r a u k e | 2
B. Latar Belakang
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Merauke merupakan Unit
Pelaksana Teknis Kementerian Kesehatan RI yang bertanggung jawab
kepada Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya.
Amanah yang diemban oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas
III Merauke adalah memberikan dukungan terhadap seluruh kegiatan di
lingkungan Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
dalam pelaksanaan pelayanan kekarantinaan dan surveilans epidemiologi,
pengawasan kualitas lingkungan dan pengendalian vektor, pelayanan
kesehatan terbatas, dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis
lainnya.
Instansi pemerintah harus dapat mempertanggungjawabkan
pelaksanaan tugas dan fungsinya serta mengelola sumber daya,
melaksanakan kebijakan dan program/kegiatan yang telah diamanahkan.
Dalam hal ini program/kegiatan telah dilaksanakan oleh Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas III Merauke di beberapa wilayah kerja (wilker), diantaranya
wilker pelabuhan laut Merauke, bandara mopah, pelabuhan laut Bade,
pelabuhan laut Agats dan PLBD Sota. Kegiatan di wilker PLBD Mindiptanah
belum dilaksanakan karena keterbatasan SDM dan tidak tersedianya sarana
dan prasarana, sedangkan kegiatan di wilker pelabuhan laut Wanam untuk
sementara tidak berjalan karena kapal yang beroperasi dipelabuhan laut
Wanam untuk sementara di non aktifkan.
Pelaksanaan seluruh kegiatan di Kantor Kesehatan Pelabuhan
Kelas III Merauke tidak hanya berorientasi pada peningkatan kualitas kerja
semata, tetapi hal yang penting adalah menjunjung tinggi penerapan
reformasi birokrasi yang diwujudkan melalui pertanggung jawaban
pelaksanaan kegiatan secara transparan serta memenuhi prinsip-prinsip
akuntabilitas yang dituangkan melalui Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (LAKIP).
Penyusunan LAKIP Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III
Merauke merupakan agenda tahunan yang mengacu pada Permenpan
Nomor 12 Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi atas Implementasi
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan ini memuat
informasi pencapaian target Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Merauke
berdasarkan Renstra Kementerian Kesehatan 2015-2019 dan Penetapan
L a k i p K a n t o r K e s e h a t a n P e l a b u h a n K e l a s I I I M e r a u k e | 3
Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Merauke tahun 2018. Selain
itu juga dilaporkan keberhasilan dan kegagalan dari kegiatan yang telah
dilaksanakan selama tahun 2018.
C. Tugas Pokok dan Fungsi
Berdasarkan Permenkes Nomor 356/Menkes/Per/IV/2008 tentang
Organisasi Dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan yang mengalami
perubahan dengan penambahan beberapa pasal yang tertuang dalam
Permenkes Nomor 2348/ Menkes/Per/X1/2011, sehingga klasifikasi Kantor
Kesehatan Pelabuhan terbagi menjadi 4 kelas yaitu Kelas I, II, III dan IV.
Kantor Kesehatan Pelabuhan memiliki Tugas Pokok dan fungsi sebagai
berikut :
Tugas Pokok Kantor Kesehatan Pelabuhan
Mencegahan masuk keluarnya penyakit dan penyakit potensial wabah,
melakukan Surveilans EpidemiologiKekarantinaan, melakukan pengendalian
dampak kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan, pengawasan
OMKABA serta pengamanan penyakit baru dan penyakit yang muncul
kembali, Bioterorisme, unsur biologi, kimia, dan pengamanan radiasi di
wilayah kerja bandara, pelabuhan dan lintas batas darat
Fungsi Kantor Kesehatan Pelabuhan
Melaksanaan kekarantinaan, melaksanaan pelayanan kesehatan
melaksanaan pengendalian risiko lingkungan di bandara, pelabuhan dan
lintas batas darat negara, melaksanaan pengamanan penyakit, penyakit
potensial wabah penyakit baru dan penyakit yang muncul kembali,
melaksanaan pengamanan radiasi pegion dan non pegion, biologi dan kimia,
melaksanaan sentra/simpul jejaring surveilans epidemologi sesuai penyakit
yang berkaitan dengan lalu lintas nasional. Pelaksanaan, fasilitas dan
advokasi kesiapsiagaan dan penanggulangan KLB dan bencana kesehatan
serta kesehatan matra termasuk peyelenggaraan kesehatan haji dan
perpindahan penduduk.
Pelaksanaan, fasilitasi dan advokasi kesehatan kerja di lingkungan
bandara ,pelabuhan dan lintas batas darat negara, melaksanaan pemberian
sertifikasi obat, makanan, kosmetik dan alat kesehatan serta bahan adiktif
(OMKABA) eksport dan mengawasi persyaratan dokumen OMKABA import,
melaksanaan pengawasan kesehatan alat angkut dan muatan, melaksanaan
pemberian pelayanan kesehatan di wilayah kerja bandara, pelabuhan dan
lintas batas darat negara.
L a k i p K a n t o r K e s e h a t a n P e l a b u h a n K e l a s I I I M e r a u k e | 4
Pelaksanaan jejaring informasi dan teknologi bidang kesehatan di bandara,
pelabuhan dan lintas batas negara, melaksanaan jejaring kerja dan kemitraan
bidang kesehatan di bandara, pelabuhan dan lintas batas darat negara,
melaksanaan kajian kekarantinaan, pengendalian risiko lingkungan dan
surveilans kesehatan pelabuhan, melaksanaan pelatihan teknis bidang
kesehatan bandara, pelabuhan dan lintas batas darat negara dan melaksanaan
ketata usahaan dan kerumah tanggaan KKP
D. Struktur Organisasi
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Merauke berlokasi di Jl. Prajurit
No. 01 Merauke Propinsi Papua, berdasarkan struktur organisasi Kantor
Kesehatan Pelabuhan Kelas III Merauke terdiri dari :
1. Kepala Kantor
2. Sub Bagian Tata Usaha
3. Seksi Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi
4. Seksi Pengendalian Risiko Lingkungan dan Kesehatan Lintas Wilayah
5. Instalasi
6. Wilayah Kerja
Tugas dari masing-masing bagian adalah sebagai berikut :
1. Sub Bagian Tata Usaha
Sub bagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan koordinasi dan
penyusunan program, pengelolaan informasi, evaluasi, laporan,
urusan tata usaha, keuangan, penyelenggaraan pelatihan, kepegawaian
serta perlengkapan dan rumah tangga.
2. Seksi Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi (PK & SE)
Seksi Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi mempunyai
tugas melakukan penyiapan bahan perencanaan, pemantauan, evaluasi,
penyusunan laporan, dan koordinasi pelaksanaan kekarantinaan,
surveilans epidemiologi penyakit, penyakit potensial wabah, penyakit
baru, dan penyakit yang muncul kembali, pengawasan alat angkut dan
muatannya, lalu lintas OMKABA, jejaring kerja, kemitraan, kajian, serta
pengembangan teknologi, pelatihan teknis bidang kekarantinaan dan
surveilans epidemiologi di wilayah kerja, bandara, pelabuhan dan lintas
batas darat negara
L a k i p K a n t o r K e s e h a t a n P e l a b u h a n K e l a s I I I M e r a u k e | 5
3. Seksi Pengendalian Risiko Lingkungan dan Kesehatan Lintas Wilayah
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perencanaan,
pemantauan, evaluasi, penyusunan laporan, dan koordinasi pengendalian
vektor dan binatang penular penyakit, pembinaan sanitasi lingkungan,
kesehatan terbatas, kesehatan kerja, kesehatan matra, kesehatan haji,
perpindahan penduduk, penanggulangan bencana, vaksinasi
internasional, jejaring kerja, kemitraan, kajian dan pengembangan
teknologi serta pelatihan teknis bidang pengendalian risiko lingkungan
dan upaya kesehatan di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas
batas darat negara
4. Instalasi
a. Instalasi merupakan fasilitas penunjang penyelenggaraan
operasional KKP dan penunjang administrasi
b. Instalasi dipimpin oleh seorang Kepala dalam jabatan non struktural
c. Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Instalasi dibantu oleh
kelompok jabatan fungsional dan beberapa penanggung jawab
ruangan dalam jabatan non struktural yang ditunjuk oleh Kepala
Instalasi terkait
d. Jenis instalasi disesuaikan dengan kebutuhan dan pengembangan
pelayanan
e. Perubahan jumlah dan jenis instalasi ditetapkan oleh Kepala KKP
setelah mendapat persetujuan tertulis dari Direktur Jenderal
Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan.
5. Wilayah kerja
a. Wilayah Kerja KKP merupakan unit kerja fungsional di lingkungan
bandara,pelabuhan, dan lintas batas darat negara, yang berada di
bawah danbertanggung jawab kepada kepala KKP
b. Wilayah kerja KKP sebagaimana dimaksud di atas, dipimpin oleh
seorang Koordinator yang ditetapkan oleh kepala KKP
c. Perubahan wilayah kerja diajukan oleh kepala KKP dan diusulkan
kepada Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
dan ditetapkan oleh Menteri Kesehatan.
L a k i p K a n t o r K e s e h a t a n P e l a b u h a n K e l a s I I I M e r a u k e | 6
E. Sumber Daya
1. Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia (SDM) adalah salah satu faktor
yang sangat penting bahkan tidak dapat dilepaskan dari sebuah
organisasi, baik institusi maupun perusahaan. SDM juga
merupakan kunci yang menentukan perkembangan perusahaan.
Pada hakikatnya, SDM berupa manusia yang dipekerjakan di
sebuah organisasi sebagai penggerak untuk mencapai tujuan
organisasi itu.
Jumlah SDM (pegawai) Kantor Kesehatan Pelabuhan
Kelas III Merauke per 31 Desember 2018 sebanyak 32 PNS dan
dibantu oleh 2 orang tenaga sopir, 4 satpam. 1 Ilmu komputer, 2
Administrasi, 7 Orang tenaga teknis yang diperbantukan pada
seksi PRL dan PKSE dan Cleaning Service 1 Orang.
L a k i p K a n t o r K e s e h a t a n P e l a b u h a n K e l a s I I I M e r a u k e | 7
Tabel 1. Berdasarkan Jenis Pendidikan PNS di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Merauke
Tahun 2018
Grafik 1.
Berdasarkan Jenis Pendidikan Tahun 2018
0
5
10
15
20
25
30
35
KKP Induk Wilker Bandara Wilker Wilker Pelabuhan
Wilker Pelabuhan Wilker PLBD Wilker PLBDN Jumlah
Wilker Bandara Wilker Wilker Pelabuhan Wilker Pelabuhan Wilker PLBD Wilker PLBDN Jumlah
Pelabuhan
Merauke
S2 Kesehatan Masyarakat 1 0 0 0 0 0 0 1
S1 (Apoteker)
Perapotikan
Asmat/Agats Sota Mindip Tanah Pegawai
Dokter Umum 0
Jenis Pendidikan KKP Induk Mopah Bade Kab. Mappi
DIII Kes. Lingkungan
DIII Analis Kesehatan
SMEA/SMA/SPK
Jumlah
S1 Epidemiologi
S1 Administrasi
S1 Sistem Informasi
S1 Menajemen
S1 Ekonomi
DIII Perawat
3
4 0 0 1 0 0 0 5
1 1 0 0 1 0
1
0 0
0000
32
3 0 0
1
1
1
1
0 30
100
4
2
0
0
0
0
2
1
1
0
1
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0 0 0 0 0 0
0
0
0
2
0
1
0
0
0
0
0
1
0
0
1
1
7
6
1
2
0
0
0
0
0
0
L a k i p K a n t o r K e s e h a t a n P e l a b u h a n K e l a s I I I M e r a u k e | 8
Tabel 2.
Tenaga Kontrak Teknis dan Non Teknis
Grafik 2.
Tenaga Kontrak Teknis dan Non Teknis
1 Teknis S1 Epidemiologi 5
2 Administrasi S1 Ekonomi 1
3 Perawat D-III Keperawatan 5
4 Sanitarian D-III Sanitarian 1
5 Ilmu Komputer D-III Menajemen Informatika 1
6 Administrasi D-III Administrasi 1
7 Supir SMK/SMA 2
8 Satpam SMK/SMA 4
9 Cleaning Service SMA 2
No Jenis Tenaga Jenis Pendidikan Jumlah
Jumlah 22
5 1 5 1 1 1 2 4 2
22
Tenaga Kontrak
L a k i p K a n t o r K e s e h a t a n P e l a b u h a n K e l a s I I I M e r a u k e | 9
Tabel 3.
Jumlah Tenaga Berdasarkan Golongan Ruang
Grafik 3.
Jumlah Tenaga Berdasarkan Golongan Ruang
Berdasarkan kelompok jabatan, dibagi menjadi jabatan Struktural
sebanyak 4 orang,dan jabatan fungsional umum (JFU) sebanyak 28 orang,
untuk jabatan fungsional kesehatan (JFT) dengan angka kredit belum ada
Wilker Wilker WilkerPel. Laut Wilker Wilker
Bandara Mopah Pel. Merauke Bade. Kab. Mappi Pel. Asmat, Agats PLBD Sota
1 Pembina IV/a1 0 0 0 0 0 1
2 Penata TK I III/d 3 0 0 0 0 0 3
3 Penata TK 1 III/c 2 0 0 0 0 0 2
4 Penata Muda TK I III/b 7 1 1 0 1 3 13
5 Penata Muda III/a 2 0 2 1 0 0 5
6 Pengatur TK I II/d 1 1 0 0 0 0 2
7 Pengatur II/c 2 1 1 0 0 1 5
8 Pengatur Muda II/b 1 0 0 0 0 0 1
Jumlah32
KKP IndukGolongan RuangNo Jumlah
0 5 10 15 20 25 30 35
Pembina IV/a
Penata TK I III/d
Penata TK 1 III/c
Penata Muda TK I III/b
Penata Muda III/a
Pengatur TK I II/d
Pengatur II/c
Pengatur Muda II/b
Jumlah
12
34
56
78
Daftar Kepangkatan
Jumlah Wilker Wilker WilkerPel. Laut Wilker Wilker KKP Induk
L a k i p K a n t o r K e s e h a t a n P e l a b u h a n K e l a s I I I M e r a u k e | 10
yang mengambil jabatan tersebut, distribusi jabatan seperti pada tabel
berikut di bawah ini :
Distribusi Pegawai KKP Kelas III Merauke Berdasarkan Jenis Jabatan
Tabel 4.
Tabel SDM KKP Merauke berdasarkan Peta Jabatan
No Jenis Jabatan Jumlah
1 Struktural 4
2 Epidemiologi Kesehatan (JFU) 5
3 Epidemiologi Kes. Pelaksana (JFU) 0
4 Sanitarian (JFU) 2
5 Entomolog Kesehatan Pemula (JFU) 0
6 Pranata Laboratorium Kesehatan Pemula (JFU) 1
7 Sanitarian Pemula (JFU) 4
8 Dokter (JFU) 3
9 Analis Program dan Anggran/Perencana (JFU) 1
10 Bendaharawan (JFU) 1
11 Penata Laporan Keuangan (JFU) 1
12 Pengola BMN (JFU) 0
13 Perawat Pemula (JFU) 7
14 Pengadministrasian Umum (JFU) 1
Analis Kepegwaian (Analis Menajemen
Kepegawaian (JFU)
16 Arsiparis (JFU) 0
17 Data dan Informasi/Penyusun Laporan 1
15 1
Jumlah 32
L a k i p K a n t o r K e s e h a t a n P e l a b u h a n K e l a s I I I M e r a u k e | 11
Grafik 4.
Tabel SDM KKP Merauke berdasarkan Peta Jabatan
Kantor Kesehatan Pelabuhan Merauke berupaya memberikan
kesempatan kepada setiap Pegawai Negeri Sipil untuk meningkatkan
potensinya secara maksimal melalui pelatihan, diklat dan tugas belajar.
Tahun 2018 terdapat 4 orang pegawai yang melaksanakan tugas belajar
yaitu Muhin Steven Imbiri, Andarias Paskawanto Kolawi, Elfprida Silalahi
dan Gumson Joshua Tampubolon.
Tabel 3.9
Upaya memberikan kesempatan kepada setiap personil sebagai
tenaga kerja untuk mewujudkan potensinya secara maksimal melalui
kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan volume dan beban kerja yang
menjadi tanggung jawabnya dalam mewujudkan tujuan organisasi, Kantor
Kesehatan Pelabuhan Kelas III Merauke telah mengirimkan pegawai untuk
dapat meningkatkan jenjang pendidikan melalui tugas belajar. Untuk Tahun
2016 ada satu (1) pegawai yang melakukan tugas belajar yaitu Muhin
Steven Imbiri dan di tahun 2017 ada satu (1) lagi pegawai yang melakukan
tugas belajar yaitu saudara Gumsom Josua Tampubolon.
0 5 10 15 20 25 30 35
Struktural
Epidemiologi Kesehatan (JFU)
Epidemiologi Kes. Pelaksana (JFU)
Sanitarian (JFU)
Entomolog Kesehatan Pemula (JFU)
Pranata Laboratorium Kesehatan Pemula (JFU)
Sanitarian Pemula (JFU)
Dokter (JFU)
Analis Program dan Anggaran/ Perencana (JFU)
Bendaharawan (JFU)
Penata Laporan Keungan (JFU)
Pengola BMN (JFU)
Perawat Pemula (JFU)
Pengadministrasian Umum (JFU)
Analis Kepegawaian (Analis Menajemen
Kepegawaian) (JFU)
Arsiparis (JFU)
Data dan Informasi/Penyusunan Laporan
Tabel SDM
L a k i p K a n t o r K e s e h a t a n P e l a b u h a n K e l a s I I I M e r a u k e | 12
Tabel 5.
Daftar Pegawai yang telah mengikuti tugas belajar
2. Sumber Daya Anggaran
Dalam mencapai kinerjanya, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III
Merauke memperoleh sumber daya anggaran yang berasal dari APBN sesuai
DIPA Tahun Anggaran 2018 Nomor : DIPA-024.05.2.416057/2018 tanggal 05
Desember 2018 Rp.10.977.160.000, Realisasi belanja negara TA 2018 adalah
sebesar Rp. 9.940.995.289 atau mencapai 90,56%.
Tabel 6. Alokasi dan Realisasi Anggaran
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Merauke Tahun 2018
No Kegiatan Tahun Anggaran 2018
Anggaran Realisasi %
1 Belanja Pegawai Rp 4,050,852,000 Rp 3,717,385,114 91,77
2 Belanja Barang Rp 6,466,410,000 Rp 5,779,085,293 89,37
3 Belanja Modal Rp 459,898,000 Rp 444,524,882 96,66
Jumlah Rp 10,977,160,000 Rp 9,940,995,289 90,56
3. Sumber Daya Sarana dan Prasaran
Wujud transparansi dan akuntabilitas sarana dan prasarana Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas III Merauke dituangkan dalam laporan Barang Milik Negara, yang
juga merupakan pertanggung jawaban pengelolaan keuangan Negara. Laporan
Barang Milik Negara disusun menggunakan Sistem Informasi Manajemen dan
Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). Neraca sarana dan prasarana Kantor
Kesehatan Pelabuhan Kelas III Merauke dapat di lihat pada table berikut ini :
1 Muhin Steven Imbiri Universitas Diponegoro
2 Gumson Josua Tampubolon, SKM Universitas Gajah Mada
No Nama Tempat Pendidikan
L a k i p K a n t o r K e s e h a t a n P e l a b u h a n K e l a s I I I M e r a u k e | 13
Tabel 7. Neraca Sarana dan Prasarana
di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Merauke Tahun 2018
Berdasarkan laporan posisi barang milik Negara di neraca pada tahun 2018,
sarana dan prasarana di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Merauke sebesar
Rp. 18.850.261.628,- , nilai tersebut sudah termasuk barang persediaan yang
terdiri dari barang konsumsi suku cadang dan persediaan lainnya
F. Sistematika Penulisan
Sistimatika penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan
Kelas III Merauke sebagai berikut :
Ikhtisar Eksekutif
Menyajikan ringkasan isi dari LAKIP Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Merauke
tahun 2018.
Bab I – Pendahuluan
Menjelaskan secara ringkas latar belakang, maksud dan tujuan, tugas pokok dan
fungsi, struktur organisasi serta sistematika penulisan laporan
Bab II – Perencanaan Kinerja
Menjelaskan visi, misi, tujuan, perencanaan kinerja berupa rencana aksi kegiatan
dan rencana kinerja tahunan serta Perjanjian Kinerja (Penetapan Kinerja) Tahun
2018
Bab III – Akuntabilitas Kinerja
Menjelaskan pengukuran kinerja, analisis pencapaian kinerja dan sumber daya
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Merauke dikaitkan dengan pertanggung
jawaban publik terhadap pencapaian sasaran srategis untuk tahun 2018.
KODE NILAI BMN PENYUSUTAN NILAI NETTO
117111 150,250,720 0 150,250,720.00
117113 3,330,000.00 0 3,330,000.00
117114 92,591,148.00 0 92,591,148.00
117131 43,902,514.00 0 43,902,514.00
117191 89,321,420.00 0 89,321,420.00
117199 195,832,422.00 0 195,832,422.00
131111 6,129,239,000.00 0 6,129,239,000.00
132111 13,326,852,522.00 10,343,472,918.00 2,983,379,604.00
133111 9,776,504,000.00 614,089,200.00 9,162,414,800.00
136111 0 0 0
166112 58,035,490.00 58,035,490.00 0
29,865,859,236.00 11,015,597,608.00 18,850,261,628.00
Konstruksi dalam Pekerjaan
Aset tetap yang tidak digunakan dalam operasi Pemerintah
Bahan Baku
Persediaaan Untuk Tujuan Strategis/Berja-jaga
Persediaan Lainnya
Tanah
Peralatan dan Mesin
Gedung dan Bangunan
AKUN NERACA JUMLAH
URAIAN
Barang Konsumsi
Barang Untuk Pemeliharaan
Suku Cadang
L a k i p K a n t o r K e s e h a t a n P e l a b u h a n K e l a s I I I M e r a u k e | 14
Bab IV – Penutup
Menjelaskan simpulan menyeluruh dari laporan akuntabilitas kinerja Kantor
Kesehatan Pelabuhan Kelas III Merauke tahun 2018 ini dan menguraikan
rekomendasi yang diperlukan bagi perbaikan kinerja di masa datang.
L a k i p K a n t o r K e s e h a t a n P e l a b u h a n K e l a s I I I M e r a u k e | 15
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
A. Perencanaan Kinerja
1. Rencana Aksi kegiatan
Pembangunan kesehatan pada periode 2015-2019 adalah Program Indonesia
Sehat dengan sasaran meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat
melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan
perlindungan finansial dan pemerataan pelayanan kesehatan.
Program Indonesia dituangkan dalam sasaran pokok RPJMN 2015-2019 yaitu:
(1) meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu dan anak; (2) meningkatnya
pengendalian penyakit; (3) meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan
dasar dan rujukan terutama di daerah terpencil, tertinggal dan perbatasan; (4)
meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan universal melalui Kartu Indonesia Sehat
dan kualitas pengelolaan SJSN Kesehatan,(5) terpenuhinya kebutuhan tenaga
kesehatan, obat dan vaksin; serta (6) meningkatkan responsivitas sistem kesehatan.
Bentuk tindak lanjut dari RPJMN ditingkat Kementerian dan Lembaga adalah
menyusun Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2015-2019.
Tingkat Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit menyusun
Rencana Aksi Program P2P tahun 2015 – 2019 yang merupakan jabaran kebijakan
Kementerian Kesehatan dalam Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Direktorat Jenderal P2P termasuk langkah-
langkah antisipasi tantangan program selama lima tahun mendatang. Selanjutnya
pada setiap unit satuan kerja baik satuan kerja ditingkat pusat maupun daerah yaitu
Unit Pelaksana Teknis sesuai dengan tugas dan fungsi serta memperhatikan visi,
misi, tujuan, nilai-nilai dan sasaran strategis Kementerian Kesehatan dalam
menyusun Rencana Aksi Kegiatan.
L a k i p K a n t o r K e s e h a t a n P e l a b u h a n K e l a s I I I M e r a u k e | 16
Tabel 8. Rencana Kinerja Lima Tahun
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target (%)
Meningkatnya
penyelenggaraan
program
pengendalian
penyakit dan
penyehatan
lingkungan di
pintu masuk
Negara
2015 2016 2017 2018 2019
1. Persentase Sarana dan
Prasarana Surveilance dan
Karantina Kesehatan yang
ditingkatkan
90 100 100 100 100
2. Persentase SDM Surveilance
dan Karantina Kesehatan di
Pelabuhan/ Bandara/ PLBD
yang meningkat kwalitasnya
90 100 100 100 100
3. Persentase layanan
pelaksanaan Surveilance dan
Karantina Kesehatan di
Pelabuhan/ Bandara/ PLBD
yang ditingkatkan
90 100 100 100 100
4. Persentase sarana dan
prasarana Pengendalian
Penyakit Tular Vektor dan
Zoonotik yang ditingkatkan
85 95 100 100 100
5. Persentase layanan
pelaksanaan Pengendalian
Penyakit Tular Vektor dan
Zoonotik yang ditingkatkan di
Pelabuhan/ Bandara/ PLBD
yang ditingkatkan
80 95 100 100 100
6. Persentase layanan
pelaksanaan Pengendalian
Penyakit Menular Langsung di
Pelabuhan/ Bandara/ PLBD
yang ditingkatkan
95 95 100 100 100
7. Persentase sarana dan
prasarana Pengendalian
Penyakit Tidak Menular yang
ditingkatkan
85 100 100 100 100
8 Persentase SDM
Pengendalian Penyakit Tidak
Menular di Pelabuhan/
Bandara/ PLBD yang
ditingkatkan
80 100 100 100 100
L a k i p K a n t o r K e s e h a t a n P e l a b u h a n K e l a s I I I M e r a u k e | 17
9. Persentase Layanan
Pelaksanaan Penyakit Tidak
Menular di Pelabuhan/
Bandara/ PLBD yang
ditingkatkan
80 100 100 100 100
10. Persentase Dukungan
Manajemen dan Pelaksanaan
Tugas Teknis lainnya pada
program P2P yang
ditingkatkan
85 95 100 100 100
2. Rencana Kinerja Tahunan
Rencana Kinerja Tahunan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Merauke
disusun berdasarkan Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III
Merauke tahun 2015-2019 dan sasaran tahunan yang mengacu pada rencana tingkat
capaian kegiatan pada tahun berjalan. Besaran target sasaran kegiatan yang ingin
dicapai pada tahun 2018 adalah sebagai berikut
Tabel 9. Rencana Kinerja Tahunan
Sasaran Program Indikator Kinerja Target (%)
Tahun 2018
Menurunya penyakit Menular dan Tidak Menular melalui Alat Angkut
1.
Persentase alat angkut yang memenuhi
standar kekarantinaan kesehatan
100
Menurunnya angka kesekitan dan kematian serta upaya pencegahan dan penanggulangan KLB di pintu masuk
2.
Persentase layanan kewaspadaan dini
penyakit berpotensi KLB di pelabuhan,
bandara dan PLBD yang meningkat
kualitasnya
100
Menurunnya angka kesakitan dan kematian serta upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit tular vektor dan zoonotik
3.
Persentase jejaring surveilans dan
kemitraan dipintu masuk Negara dan
wilayah ditingkatkan
100
Menurunnya angka kesakitan dan kematian serta upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit menular langsung
4.
Persentase layanan pelaksanaan
pengendalian penyakit tular vector dan
zoonotic di pelabuhan, bandara dan
PLBD yang ditingkatkan
100
L a k i p K a n t o r K e s e h a t a n P e l a b u h a n K e l a s I I I M e r a u k e | 18
Menurunnya angka kesakitan dan kematian serta upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit tidak menular
5.
Persentase layanan pelaksanaan
Pengendalian pencegahan dan
pengendalian penyakit menular langsung
di pelabuhan, bandara dan PLBD yang
ditingkatkan
100
Meningkatnya Layanan Dukungan Manajemen pada Program P2P
6.
Persentase Dukungan Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas Teknis lainnya pada
program P2P yang ditingkatkan
100
B. Perjanjian Kinerja
Perjanjian Kinerja atau penetapan Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan
Kelas III Merauke tahun 2018 merupakan pernyataan kinerja/ kesepakatan
kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Merauke kepada Direktur Jenderal
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada akhir tahun 2018. Penetapan
kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Merauke disusun berdasarkan
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan, Rencana aksi Program Ditjen
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, dan rencana aksi kegiatan Kantor
Kesehatan Pelabuhan Kelas III Merauke yang setiap tahunnya di operasionalkan
menjadi Rencana Kinerja Tahunan (RKT) dan telah mendapat persetujuan
anggaran. Penetapan kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Merauke
tahun 2018 telah disusun, didokumentasikan dan ditetapkan oleh Kantor
Kesehatan Pelabuhan Kelas III Merauke pada awal tahun 2018 setelah turunnya
DIPA dan RKA-KL TAHUN 2018. Target-target kinerja sasaran kegiatan yang
ingin dicapai Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Merauke dalam dokumen
Penetapan Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Merauke tahun 2018.
Jumlah anggaran Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Merauke Tahun 2018
sebesar Rp.10.977.160.000,-(terlampir)
L a k i p K a n t o r K e s e h a t a n P e l a b u h a n K e l a s I I I M e r a u k e | 19
Tabel 10.Perjanjian Kinerja Tahunan
NO SASARAN DEFINISI OPERASIONAL INDIKATOR
SATKER Target
1 Kabupaten/kota yang melakukan pemantauan kasus penyakit berpotensi kejadian luar biasa (KLB) dan melakukan respon penanggulangan terhadap sinyal KLB untuk mencegah terjadinya KLB
1. Jumlah alat angkut sesuai dengan standar kekarantinaan kesehatan
2.789 sertifikat
2. Persentase respon Sinyal Kewaspadaan Dini ( SKD ), KLB dan bencana di wilayah layanan KKP
95%
3. Jumlah deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya penyakit
500 sertifikat
4. Jumlah pelayanan kesehatan pada situasi khusus
6 Posko
5. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah
3 pelabuhan/bandara/
PLBD
6. Jumlah sertifikat/surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah yang diterbitkan
1.500 sertifikat
7. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang memenuhi syarat-syarat sanitasi
3 pelabuhan/bandara/
PLBD
2 Meningkatnya pencegahan dan pengendalian penyakit tular vector dan zoonotic
8. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD bebas vector pada wilayah perimeter dan buffer area
1 pelabuhan/bandara/
PLBD
3 Menurunnya penyakit menular langsung
9. Jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular langsung 500 orang
4 Meningkatnya Dukungan Manjemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
10. Jumlah Dokumen Dukungan Manajemen dan Tugas Teknis Lainnya
40 dokumen
11. Jumlah Peningkatan Kapaitas SDM bidang P2P
2 pelatihan
12. Jumlah pengadaan sarana dan prasarana 19 unit
L a k i p K a n t o r K e s e h a t a n P e l a b u h a n K e l a s I I I M e r a u k e | 20
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. CAPAIAN KINERJA
Pengukuran dan analisis terhadap pencapaian kinerja Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas III Merauke dilaksanakan setiap akhir tahun pelaksanaan
kegiatan. Pengukuran capaian kinerja dilakukan dengan menggunakan alat ukur
berupa indikator yang ditetapkan dalam penetapan kinerja yang dapat mengukur
keberhasilan serta kegagalan sasaran dan tujuan organisasi. Pengukuran
keberhasilan dan kegagalan pencapaian kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan
Kelas III Merauke dilakukan dengan membandingkan realisasi kinerja dengan
target kinerja yang tercantum pada indikator. Selain itu pengukuran dilakukan
dengan membandingkan capaian indikator kinerja tahun berjalan dengan tahun
lalu.
Penetapan indikator kinerja memberikan penjelasan mengenai hal-hal
yang akan diukur secara kuantitatif dan kualitatif sebagai penentuan tercapainya
tujuan organisasi. Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Merauke melaksanakan
proses penetapan kinerja sebagai salah satu bentuk penerapan Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Pengukuran target-target
penetapan kinerja untuk mengetahui tingkat capaian kinerja dituangkan pada
dokumen Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kantor
Kesehatan Pelabuhan Kelas III Merauke.Diperlukan analisis untuk
mengidentifikasi faktor penghambat dan pendukung dalam tercapainya kinerja
setiap indikator. Faktor penghambat dan pendukung yang telah teridentifikasi
kemudian dicarikan usulan pemecahan masalah untuk pengambilan keputusan
agar tidak terulang kembali di tahun mendatang.
L a k i p K a n t o r K e s e h a t a n P e l a b u h a n K e l a s I I I M e r a u k e | 21
Tabel 11. Pengukuran Kinerja Berdasarkan Indikator KinerjaKantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas III Merauke Tahun 2018
NO INDIKATOR DEFINISI
OPERASIONAL INDIKATOR SATKER
Tahun 2018
Target Capaian %
1 Jumlah alat angkut sesuai dengan standar kekarantinaan kesehatan
Jumlah pemeriksaan alat angkut sesuai dengan standar kekarantinaan Kesehatan dengan hasil sertifikat PHQC,SSCEC
2.789 sertifikat
4583 sertifikat
164
PHQC 2000 3736 187
SSCEC 789 847 107
SSCC 0 0 0
2 Persentase respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan bencana di wilayah layanan KKP
Jumlah sinyal SKD KLB di pelabuhan/bandara yang direspon kurang dari 24 jam dibandingkan dengan jumlah SKD KLB dalam periode satu tahun
95% 100% 105
Jumlah sinyal SKD KLB dan Bencana yang direspon kurang dari 24 jam
95% 100 % 105
Jumlah laporan sinyal yang diterima
95% 100 % 105
3
Jumlah deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya penyakit
Jumlah deteksi dini yang dilaksanakan di pelabuhan/bandara (COP, Gendec) dan di klinik layanan lainnya (surveilans rutin)
500 sertifikat 306 61
COP 20 26 130
Gendec 10 20 150
Surveilans rutin 470 260 55
4 Jumlah pelayanan kesehatan pada situasi khusus
Jumlah pelayanan kesehatan yang di laksanakan pada saat situasi khusus tertentu seperti lebaran, natal, tahun baru dan lain – lain
6 Posko 8 133
L a k i p K a n t o r K e s e h a t a n P e l a b u h a n K e l a s I I I M e r a u k e | 22
5 Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah
Jumlah pelabuhan/bandar udara/PLBD yang memiliki kebijakan kesiapsiagaan berupa dokumen rencana kontijensi penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah
3 Pelabuhan/Bandara/
PLBD 2 67
6 Jumlah sertifikat/surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah yang diterbitkan
Jumlah sertifikat yang diterbitkan berdasarkan permintaan/permohonan yang diterima. Jenis sertifikat yang diterbitkan antara lain jumlah sertifikat izin laik terbang, jumlah sertifikat izin angkut orang sakit, jumlah sertifikat izin angkut jenazah, jumlah penerbitan/legalisasi ICV
1.500 sertifikat 1452 97%
Sertifikat ijin laik terbang 800 630
79
Sertifikat ijin angkut orang sakit
440 478
109
Sertifikat ijin angkut jenazah
60 68
113
ICV 200 276 138
7 Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang memenuhi syarat-syarat sanitasi
Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang memiliki sanitasi tempat-tempat umum dengan kriteria baik, TPM dan TTU memenuhi syarat layak/laik hygiene, tempat penyediaan air bersih memenuhi syarat kesehatan
3 pelabuhan/bandara/
PLBD 3 100
8 Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD bebas vektor pada wilayah perimeter dan buffer area
Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD dengan nilai indeks pinjal ≤ 1, HI perimeter = 0, HI buffer < 1, tidak ditemukan larva anopheles, kepadatan kecoa rendah dan
1 pelabuhan/bandara/
PLBD 1 100
L a k i p K a n t o r K e s e h a t a n P e l a b u h a n K e l a s I I I M e r a u k e | 23
kepadatan lalat < 6
9
Jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular langsung
Jumlah orang yang melaksanan skrining penyakit menular meliputi penyakit TB, HIV/AIDS dan lainnya
500 orang 1060 212
10 Jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya
Dokumen Dukungan Manajemen pada Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit sebanyak 11 Dokumen yakni sebagai berikut :
40 dokumen 40 100
1.RKAKL / DIPA 3 3 100
2. Laptah 1 1 100
3. Laporan Keuangan
2 2 100
4. Laporan BMN
2 2 100
5.Lakip 1 1 100
6.Profil 1 1 100
7. Proposal PNBP 1 1 100
8. Dokumen Kepegawaian
1 1 100
9. E-monev Bappenas (PP 39)
4 4 100
10. Laporan Eksekutif Bulanan (LEB)
12 12 100
11. Emonev DJA 12 12 100
11 Jumlah pengadaan sarana prasarana
Jumlah pengadaan : 19 Paket 19 100
1. tanah 0 0 0
2. gedung 0 0 0
L a k i p K a n t o r K e s e h a t a n P e l a b u h a n K e l a s I I I M e r a u k e | 24
3. alat kesehatan 1 1 100
4. fasilitas penunjang perkantoran
18 18 100
12 Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P
Jumlah jenis peningkatan kapasitas bidang P2P yang diikuti oleh SDM KKP dalam kurun waktu satu tahun
2 7 350
L a k i p K a n t o r K e s e h a t a n P e l a b u h a n K e l a s I I I M e r a u k e | 25
B. REALISASI CAPAIAN KINERJA TAHUN 2018
Tabel 12 REALISASI CAPAIAN KINERJA TAHUN 2018
C.
Dari 12 indikator kinerja serapan anggaran tidak ada yang mencapai 100%,
realisasi capaian kinerja tahun 2018 sebesar Rp. 9.947.360.502 (90,56%) lebih
tinggi dibanding tahun 2017 sebesar Rp. 10.237.911.374 (90,34%). Serapan
anggaran terendah adalah indikator kinerja jumlah alat angkut sesuai
standar kekarantinaan kesehatan (48%), hal ini disebabkan karena adanya aturan
yang menyatakan bahwa segala kegiatan yang berhubungan dengan penerbitan
No Sasaran Strategis No Indikator Kinerja Target Realisasi Alokasi (Rp) Realisasi (Rp) % Pencapaian
1Jumlah Alat angkut sesuai dengan
standar kekarantinaan kesehatan2789 4583 258.086.000 123.199.680 48%
3Jumlah Deteksi dini dalam rangka cegah
tangkal masuk dan keluarnya penyakit500 1886 71.650.000 68.740.000 96%
4Jumlah Pelayanan Kesehatan pada
situasi khusus 6 8 279.810.000 263.312.790 94%
6
Jumlah Sertifikat/surat ijin layanan
kesehatan lintas wilayah yang
diterbitkan
1.500 1452 142.689.000 119.445.203 84%
7Jumlah Pelabuhan/ Bandara /PLBN yang
memenuhi syarat-syarat sanitasi3 3 130.399.000 118.826.200 91%
2 Meningkatnya
Pencegahan dan
Pengendalian
penyakit tular vektor
dan zoonotik
8
Jumlah pelabuhan/bandara/PLBN bebas
vektor pada wilayah perimeter dan
buffer area
1 1 812.000.000 704.268.510 87%
10Jumlah dokumen dukungan manajemen
dan tugas teknis lainnya40 40 7.811.934.000 7.135.628.254 91%
11 Jumlah Pengadaan Sarana Prasarana 19 19 459.898.000 444.624.882 97%
12Jumlah peningkatan kapasitas SDM
bidang P2P2 7 41.850.000 40.350.000 96%
TOTAL PAGU 10.977.160.000 9.940.995.228 90,56%
5
Jumlah Pelabuhan/ Bandar/ PLBN yang
mempunyai kebijakan kesiapsiagaan
dalam penanggulangan kedaruratan
kesehatan masyarakat yang berpotensi
wabah
1 Kabupaten Kota yang
melakukan
pemantauan kasus
penyakit berpotensi
kejadian luar biasa
(KLB), dan melakukan
respon terhadap
Sinyal KLB untuk
mencegah terjadinya
KLB
2
Persentase respon sinyal Kewaspadaan
dini (SKD), KLB, dan bencana di wilayah
pelayanan KKP
3 Menurunnya penyakit
menular langsung9
Jumlah orang yang melakukan skrinning
penyakit menular langsung
4 Meningkatnya
dukungan manajemen
dan pelaksanaan tugas
teknis lainnya pada
program pencegahan
dan pengendalian
185.000.000 157.126.100 85%
95 100 159.280.000 158.019.582 99%
3 2 624.564.000 607.454.027 97%
500 1060
L a k i p K a n t o r K e s e h a t a n P e l a b u h a n K e l a s I I I M e r a u k e | 26
dokumen kesehatan dalam rangka pengawasan alat angkut yang dilaksanakan
diluar jam kerja dibebankan pada pemilik alat angkut (PP 21 tahun 2013 tentang
jenis dan tarif atas penerimaan Negara bukan pajak yang berlaku pada Kementerian
Kesehatan RI sedangkan Kantor Kesehatan Pelabuhan Merauke telah
menganggarkan transport local diluar jam kerja kepada petugas. Untuk menjaga
agar tidak menjadi temuan Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Merauke
mengambil kebijakan untuk tidak membebankan kepada pemilik alat angkut dan
DIPA KKP Merauke tahun 2018 semua kegiatan yang menyangkut penerbitan
dokumen kesehatan dalam rangka pengawasan alat angkut yang dilaksanakan
diluar jam kerja.
L a k i p K a n t o r K e s e h a t a n P e l a b u h a n K e l a s I I I M e r a u k e | 27
C. PERBANDINGAN REALISASI KEGIATAN TAHUN 2018 DAN TIGA TAHUN SEBELUMNYA PADA MASING-MASING INDIKATOR
Tabel 13. Perbandingan Realisasi Kegiatan Tahun 2018 dan Tiga Tahun Sebelumnya Pada Masing-Masing Indikator
Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi
4420 2763 5200 2964 3621 3623 2789 4583
- PHQC
3570 2279 4000 2463 2971 2971 2000 3736
- SSCEC850 484 1200 501 650 652 789 847
- SSCC
2 Persentase respon
sinyal kewaspadaan
dini (SKD), KLB dan
bencana di wilayah
layanan KKP)
95% 95% 95% 95% 95% 95% 95% 100%
Atas dasar telah terbentuknya jejaring kerja yang
kuat dengan pengelola program di KKP dan
Dinas Kesehatan Kabupaten Asmat, Mappi dan
Merauke dalam rangka SKD KLB sehingga
setiap tahun memenuhi capaian target.
3 Jumlah deteksi Dini
dalam rangka cegah
tangkal masuk dan
keluarnya penyakit 260 265 246 233 235 233 500 306
-
COP50 45 20 10 9 9 20 26
-
Gendec 10 4 10 7 10 8 10 20
-
Surveilans Rutin 200 216 216 216 216 216 470 260
NO INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL
INDIKATOR SATKERANALISA
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
1 Jumlah alat angkut
sesuai dengan
standart
kekarantinaan
kesehatan
Jumlah pemeriksaan alat angkut
sesuai dengan standar
kekarantinaan kesehatan dengan
hasil sertifikat PHQC, SSCEC
Target tahun 2018 lebih rendah dari realisasi
tahun 2017 (3623) dan tahun 2016 (2861), hal ini
disebabkan karena adanya aturan yang di
tetapkan oleh Kementerian Kelautan dan
Perikanan yang melarang beroperasinya kapal
kapal penampung dari LN yang mengakibatkan
kapal kapal penangkap tidak lagi masuk ke
wilayah kerja Pelabuhan yang ada di Wanam
(kapal nelayan berhenti beroperasi di wilayah
pelabuhan laut wanam), realisasi tahun 2018
meningkat dari target yang ditetapkan karena
salah satu wilayah kerja KKP Merauke yaitu
Pelabuhan Laut Bade telah beroperasi dengan
bertambahnya petugas sehingga kapal-kapal
dapat dilakukan pengawasannya.
Jumlah sinyal SKD KLB di
Pelabuhan/Bandara yang
direspon kurang dari 24 jam di
bandingkan dengan jumlah SKD
KLB dalam periode 1 tahun
Jumlah deteksi dini yang
dilaksanakan di
Pelabuhan/Bandara ( COP,
Gendec ) dan di Klinik layanan
lainnya Surveilans rutin)
Target tahun 2018 lebih rendah dari realisasi
tahun 2017 (686) dan tahun 2016 (535), hal ini
disebabkan karena adanya aturan yang di
tetapkan oleh Kementerian Kelautan dan
Perikanan yang melarang beroperasinya kapal
kapal penampung dari LN yang mengakibatkan
kapal kapal penangkap tidak lagi masuk ke
wilayah kerja Pelabuhan yang ada di Wanam
(kapal nelayan berhenti beroperasi di wilayah
pelabuhan laut wanam), realisasi tahun 2018
meningkat dari target yang ditetapkan karena
salah satu wilayah kerja KKP Merauke yaitu
Pelabuhan Laut Bade telah beroperasi dengan
bertambahnya petugas sehingga kapal-kapal
dapat dilakukan pengawasannya.
L a k i p K a n t o r K e s e h a t a n P e l a b u h a n K e l a s I I I M e r a u k e | 28
4. Jumlah pelayanan
kesehatan pada
situasi khusus
4 4 6 6 6 7 6 8
Pada tahun 2015 posko arus mudik hanya
dilaksanakan di wilayah kerja pelabuhan laut dan
bandara, tetapi pada tahun 2016 dilaksanakan di
wilayah kerja pelabuhan laut, bandara dan PLBD
Sota. Pada tahun 2018, dengan adanya
penambahan SDM sehingga Pos Arus Mudik
dapat diselenggarakan di wilayah kerja
Pelabuhan Laut Bade dan Asmat
5 Jumlah pelabuhan
/Bandara/PLBD yang
mempunyai
kebijakan
kesiapsiagaan dalam
penanggulangan
kedaruratan
kesehatan
masyarakat yang
berpotensi wabah
0 0 1 1 1 1 3 2
Target Jumlah pelabuhan / Bandar Udara / PLBD
yang memiliki kebijakan kesiapsiagaan berupa
Dokumen Rencana Kontijensi penanggulangan
kedaruratan kesehatan masyarakat yang
berpotensi wabah pada tahun 2018 di targetkan
dapat dilaksanakan di 3 wilayah kerja yaitu
Pelabuhan laut merauke, Bandar Udara Mopah
Merauke dan PLBD Sota . Mengingat ke 3
wilayah kerja tersebut merupakan pintu keluar
masuknya orang, barang dan alat angkut yang
dan faktor risiko kesehatan masyarakat yang
dapat menimbulkan kedaruratan kesehatan
masyarakat ( KKMM), akan tetapi sampai tahun
2018 hanya 2 wilayah kerja yang memiliki
dokumen rencana kontijensi
201 254 1151 1030 1561 1657 1500 1452
1 Sertifikat laik terbang 0 0 500 312 400 438 800 630
2Sertfikat ijin angkut orang
sakit100 235 100 117 500 512 440 478
3 Sertifikat ijin angkut jenazah 100 18 50 55 60 53 60 68
4 ICV 0 0 500 545 600 653 200 276
Jumlah pelayanan kesehatan
yang dilaksanakan pada saat
situasi khusus tertentu seperti
lebaran, natal tahun baru dll
Jumlah pelabuhan / Bandar
Udara / PLBD yang memiliki
kebijakan kesia siagaan berupa
Dokumen Rencana Kontijensi
penanggulangan kedaruratan
kesehatan masyarakat yang
berpotensi wabah
Jumlah sertifikat yang diterbitkan berdasarkan
permintaan/ permohonan yang diterima. Jenis
sertifikat yang diterbitkan antara lain jumlah
sertifikat ijin laik terbang, jumlah sertifikat ijin
orang sakit, jumlah sertifikat ijin angkut jenazah,
jumlah penerbitan/legalisasi ICV pada tahun 2018
targetnya di turunkan salah satunya penerbitan
ICV dimana cabang dari travel Abu Tour yang
bertempat di Merauke bermasalah hukum.
Sehingga Jemaah Umroh yang berasal dari
Merauke banyak yang berangkat dari makasar ,
surabaya dan jakarta oleh sebab itu target ICV
diturunkan
6 Jumlah Setivikate /
Surat Ijin layanan
kesehatan lintas
wilayah yang
diterbitkan
Jumlah sertifikat yang diterbitkan
berdasarkan permintaan/
permohonan yang diterima. Jenis
sertifikat yang diterbitkan antara
lain jumlah sertifikat ijin laik
terbang, jumlah sertifikat ijin
orang sakit, jumlah sertifikat ijin
angkut jenazah, jumlah
penerbitan/legalisasi ICV terdiri
dari
L a k i p K a n t o r K e s e h a t a n P e l a b u h a n K e l a s I I I M e r a u k e | 29
7 Jumlah Pelabuhan/
Bandara/ PLBD yang
memenuhi syarat
syarat sanitasi
1 1 1 1 1 1 3 3
Target Pelabuhan/Bandara/PLBD yang memiliki
sanitasi Tempat tempat umum dengan kriteria
baik, TPM dan TPU memenuhi syarat laik/ laik
higiene, tempat penyediaan air bersih memenuhi
syarat kesehatanmemenuhi syarat syarat
sanitasi dari tahun 2016 dan 2017 jumlahnya
sama yaitu wilayah bandara. Pada tahun 2018
target ditingkatkan menjadi 3 wilayah kerja yaitu
wilayah kerja pelabuhan laut Merauke, bandar
udara Mopah dan PLBD Sota, dan ketiga wilayah
kerja tersebut telah memenuhi syarat laik/ laik
higiene, tempat penyediaan air bersih
memebnuhi syarat kesehatanmemenuhi syarat
syarat sanitasi. Untuk wilayah kerja pelabuhan
laut Asmat dan Pelabuhan laut Bade belum di
masukkan dalam target karena terbatasnya
sumber air bersih contohnya wilayah kerja
pelabuhan laut Asmat yang masih menggunakan
air hujan sebagai sumber air bersih . sedangkan
wilayah kerja Bade belum ada PAM sebagai
sumber air bersih
8 Jumlah Pelabuhan /
Badara/ PLBD bebas
vektor pada wilayah
perimeter dan buper
area 1 1 1 0 1 1 1 1
Jumlah Pelabuhan / Badara/ PLBD dengan nilai
index pinjal ≤ 1, HI perimeter = 0 , HI Buffer < 1,
tidak ditemukan larva Anopheles, kepadatan
kecoak rendah dan kepadatan lalat < 6 .
Targetnya 1 yaitu wilayah Bandara. Untuk
wilayah pelabuhan laut dan PLBD Sota wialayah
buffer HI masih lebih dari 1 mengingat hampir
semua rumah menggunakan penampungan air
yang tidak tertutup
9 Jumlah orang yang
melakukan skrining
menular langsung
0 0 0 0 180 215 500 1060
- Skrining TB ( 300) 0 0 0 0 180 215 300 642
- Skrining HIV/ AIDS (200)0 0 0 0 0 0 200 395
Jumlah
Pelabuhan/Bandara/PLBD yang
memiliki sanitasi Tempat tempat
umum dengan kriteria baik, TPM
dan TPU memenuhi syarat laik/
laik higiene, tempat penyediaan
air bersih memebnuhi syarat
kesehatanmemenuhi syarat
syarat sanitasi
Jumlah Pelabuhan / Badara/
PLBD dengan nilai index pinjal ≤
1, HI perimeter = 0 , HI Buffer < 1,
tidak ditemukan larva Anopheles,
kepadatan kecoak rendah dan
kepadatan lalat < 6
Jumlah orang yang
melaksanakan skrining penyakit
menular meliputi penyakit TB,
HIV/AIDS dan lainnya
Target skrining TB dan HIV AIDS tahun 2018
telah ditetapkan oleh pusat yang tercantum pada
Petunjuk Tekhnis Penyusunan Rencana
Kegiatan dan Anggaran (JUKREN) di lingkungan
Direktorat Jenderal Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit. Tahun 2015- tahun 2017
belum dilakukan skrining TB dan HIV AIDS,
Kegiatan yang dilakukan dalam bentuk
sosialisasi. Tahun 2017 pada saat sosialisasi
dilakukan, dari Dinas Kesehatan dalam hal ini
PKR (Pusat Kesehatan Reproduksi) melakukan
skrining HIV dan data peserta skrining dilaporkan
oleh Dinas Kesehatan
L a k i p K a n t o r K e s e h a t a n P e l a b u h a n K e l a s I I I M e r a u k e | 30
13 13 40 40 40 40 40 40
1 RKAKL/DIPA 1 1 2 2 2 2 2 2
2 Laporan Tahunan 1 1 1 1 1 1 1 1
3 Laporan Keuangan 2 2 2 2 2 2 2 2
4 Laporan BMN 2 2 2 2 2 2 2 2
5 Lakip 1 1 1 1 1 1 1 1
6 Profil 1 1 1 1 1 1 1 1
7 Proposal PNBP 1 1 1 1 1 1 1 1
8 Dokumen Kepegawaian 2 2 2 2 2 2 2 2
9 E- Monev Bappenas ( PP 39) 2 2 4 4 4 4 4 4
10 Laporan Executiv bulanan 0 0 12 12 12 12 12 12
11 E- Monev DJA 0 0 12 12 12 12 12 12
12 Jenis peningkatan
kapasitas bidang P2P
yang diikuti oleh SDM
KKP dalam kurun
waktu satu tahun
2 2 6 6 6 6 2 7
Dari target jenis peningkatan kapasitas SDM yang di
rencanakan dari tahun 2016 sampai 2018 realisasi telah
sesuai dengan target yang ditentukan. Pada tahun 2018 dari
target 2 peningkatan kapasitas SDM yang di rencanakan
terealisasi sebanyak 7 SDM yang meniungkat kapasitasnya
yaitu (1. Peningkatan kapasitas dalam bidang
perbendaharaan 1 orang, pelatihan pengadaan barang dan
jasa 2 orang, pelatihan ATLS / BTCLS sebanyak 3 orang,
pelatihan pemetaan dengan penggunaan softwer JPS,
pelatihan vektor 1 orang dengan biaya di tanggung oleh
pusat. dan pelatihan jabatan fungsional Epidemiologi dengan
biaya pusat sebanyak 1 orang
8 8 12 7 19
Dari target dukungan manajemen yang di rencanakan dari
tahun 2016 sampai 2018 realisasi telah sesuai dengan target
yang ditentukan. Pengadaan sarana prasarana tahun 2018
juga telah sesuai dengan target yang direncanakkan yaitu
sebanyak 19 paket pengadaan dengan nilai anggaran yaitu
4439.503.482 dari pagu 4.86.018.000 (serapannya 90,4%).
sistem informasi manajemen kesehatan pelabuhan yaitu
(internet service provider) tdk dapat dilaksanakan karena
sampai akhir tahun 2018 kabel optik belum terpasang di
PLBD sota untuk tahun 2018 serapan berkurang karena
anggaran untuk kegiatan pengembangan dan pemeliharaan
sistem informasi manajemen dan adanya sisa belanja
pengadaan di setiap paket.
7 19
Dari target dukungan manajemen yang di rencanakan dari
tahun 2016 sampai 2018 realisasi telah sesuai dengan target
yang ditentukan
12
Jumlah jenis peningkatan kapasitas
bidang P2P yang diikuti oleh SDM
KKP dalam kurun waktu satu tahun
11 Jumlah pengadaan
sarana prasaran
Jumlah pengadaan sarana
prasaran
10 Jumlah dokumen
dukungan manajemen
dan tugas tekhnis
lainnya
Dokumen dukungan manajemen
pada program pencegahan dan
pengendalian penyakit yang terdiri
dari
L a k i p K a n t o r K e s e h a t a n P e l a b u h a n K e l a s I I I M e r a u k e | 31
D. PERBANDINGAN CAPAIAN KINERJA KKP KELAS III MERAUKE DAN KKP
KELAS III KUPANG TAHUN 2018
Tabel 14 Perbandingan Capaian Kinerja KKP Kelas III Merauke Dan
KKP Kelas III Kupang Tahun 2018
Dari 12 ( dua belas ) indikator kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III
Merauke terdapat 3 indikator kinerja yang tidak mencapai target yaitu Jumlah
pelabuhan/bandara/PLBD yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan dalam
penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah (67%),
Jumlah deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya penyakit (61%)
dan Jumlah sertifikat/surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah yang diterbitkan (97%).
Hal ini disebabkan karena Pelabuhan Laut Merauke belum membuat dokumen rencana
kontijensi dalam menghadapi KKM (kedaruratan kesehatan masyarakat). Wilayah kerja
Target Capaian % Target Capaian %
1Jumlah alat angkut sesuai dengan
standar kekarantinaan kesehatan2789 Sertifikat 4583 sertifikat 164% 16400 16500 101%
2
Persentase respon Sinyal
Kewaspadaan Dini (SKD), KLB
dan bencana di wilayah layanan
KKP
95% 100 105% 90 100 111%
3
Jumlah deteksi dini dalam rangka
cegah tangkal masuk dan
keluarnya penyakit
500 sertifikat 306 61% 17176 17276 101%
4Jumlah pelayanan kesehatan pada
situasi khusus6 Posko 8 133% 36 40 111%
5
Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD
yang mempunyai kebijakan
kesiapsiagaan dalam
penanggulangan kedaruratan
kesehatan masyarakat yang
berpotensi wabah
3
Pelabuhan/Bandara/
PLBD
2 67% 2 3 150%
6
Jumlah sertifikat/surat ijin layanan
kesehatan lintas wilayah yang
diterbitkan
1.500 sertifikat 1452 97% 3240 3250 100%
7
Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD
yang memenuhi syarat-syarat
sanitasi
3
pelabuhan/bandara/
PLBD
3 100% 8 15 188%
8
Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD
bebas vektor pada wilayah
perimeter dan buffer area
1
pelabuhan/bandara/
PLBD
1 100% 5 12 240%
9Jumlah orang yang melakukan
skrining penyakit menular langsung500 orang 1060 212% 260 300 115%
10
Jumlah dokumen dukungan
manajemen dan tugas teknis
lainnya
40 dokumen 40 100% 40 40 100%
11Jumlah pengadaan sarana
prasarana 19 Paket 19 100% 2061 500 24%
12Jumlah peningkatan kapasitas
SDM bidang P2P 2 7 350% 21 25 119%
TAHUN 2018
KKP KUPANGKKP MERAUKENO INDIKATOR
L a k i p K a n t o r K e s e h a t a n P e l a b u h a n K e l a s I I I M e r a u k e | 32
yang sudah membuat dokumen rencana kontijensi adalah Bandar Udara Merauke dan
PLBD Sota. Untuk target sertifikat/surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah yang
diterbitkan hanya mencapai 97% disebabkan karena beberapa pasien yang seharusnya
dirujuk keluar dari RSUD Merauke tidak dirujuk lagi karena Fasilitas di RSUD Merauke
sudah lengkap dalam rangka Akreditasi. Untuk targetdeteksi dini dalam rangka cegah
tangkal masuk dan keluarnya penyakit tahun 2018, realisasinya tidak mencapai target
hal ini disebabkan karena adanya aturan yang di tetapkan oleh Kementerian Kelautan
dan Perikanan yang melarang beroperasinya kapal kapal penampung dari LN yang
mengakibatkan kapal kapal penangkap tidak lagi masuk ke wilayah kerja Pelabuhan
yang ada di Wanam (kapal nelayan berhenti beroperasi di wilayah pelabuhan laut
wanam), realisasi tahun 2018 meningkat dari target yang ditetapkan karena salah satu
wilayah kerja KKP Merauke yaitu Pelabuhan Laut Bade telah beroperasi dengan
bertambahnya petugas sehingga kapal-kapal dapat dilakukan pengawasannya
5 ( lima ) Indikator kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Merauke capaiannya
melebihi 100% yaitu Jumlah alat angkut sesuai dengan standar kekarantinaan
kesehatan (163,3%), Persentase respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan
bencana di wilayah layanan KKP (105%), Jumlah pelayanan kesehatan pada situasi
khusus (133%),Jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular langsung
(212%) dan Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P(350%) hal disebakan
karena :
1. Wilker Pelabuhan Laut Bade telah membuka pos pelayanan kekarantinaan
kesehatan dengan menempatkan 3 (tiga) SDM sehingga semua alat angkut telah
dilakukan pengawasan
2. Telah terbentuknya jejaring dan komunikasi dengan Lintas Program dan Lintas
Sektor Dalam Rangka Kewaspadaan Dini KLB di wilyah kerja PLBD
3. Meningkatnya pengawasan pelintas batas dari Negara PNG ke Negara Republik
Indonesia secara khusus wilayah PLBD Sota dan sekitarnya (dalam rangka
cegah tangkal masuk dan keluarnya penyakit)
4. Pos pelayanan kesehatan arus mudik telah dibuka di wilayah kerja Pelabuhan
Laut Bade dan Pelabuhan Laut Asmat, hal ini didukung karena penambahan
SDM di wilaya kerja tersebut
5. Telah dibukanya pos pelayanan di Pelabuhan Perikanan Nusantara sehingga
petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan Merauke dapat melakukan skrining
penyakit menular langsung terhadap semua ABK yang masuk di wilayah
Pelabuhan Perikanan Nusantara
L a k i p K a n t o r K e s e h a t a n P e l a b u h a n K e l a s I I I M e r a u k e | 33
Secara garis besar target dari Kantor Kesehatan Pelabuhan Kupang lebih tinggi dari
target Kantor Kesehatan Pelabuhan Merauke, hal ini disebabkan karena Kantor
Kesehatan Pelabuhan Kupang memiliki 17 wilayah kerja sedangkan Kantor Kesehatan
Pelabuhan Merauke memiliki 7 wilayah kerja. Dari segi anggaran Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kupang tahun 2018 memiliki anggaran sebesar
Rp. 68.650.366.000 sedangkan anggaran Kantor Kesehatan Pelabuhan Merauke tahun
2018 sebesar Rp. 10.977.160.000.
E. Analisis Pencapaian Kinerja
1. Jumlah alat angkut sesuai dengan standar kekarantinaan kesehatan
a. Pengertian
Upaya pengawasan kesehatan alat angkut, orang dan barang serta
pelayanan dokumen yang dilaksanakan oleh Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas III Merauke di wilayah kerja. Standar karantina adalah
syarat minimal yang harus dipenuhi oleh satu alat angkut yang sesuai
dengan ketentuan yang berlaku dalam pengawasan kekarantinaan
kesehatan seperti contoh dokumen SSCES dan PHC
b. Definisi operasional
Jumlah pemeriksaan alat angkut yang sesuai dengan standar
Kekarantinaan kesehatan dalam periode satu tahun
c. Rumus/Cara perhitungan
A = Jumlah hasil sertifikat PHQC, SSCEC dalam satu tahun
B =Jumlah alat angkut sesuai dengan standar kekarantinaan kesehatan yang ditargetkan
%C = Persentase pencapaianalat angkut sesuai dengan standar kekarantinaan
kesehatan
d. Capaian indikator
Capaian indikator kinerja kegiatan berupa pengawasan seluruh alat
angkut dating dalam karantina tercapai 140% atau 4583 alat angku
(SSCEC 847 dokumen, PHC 3736 dokumen) dari target sebesar 2789
alat angkut (100%) dengan perhitungan sebagai berikut :
L a k i p K a n t o r K e s e h a t a n P e l a b u h a n K e l a s I I I M e r a u k e | 34
Perbandingan target dan realisasi capaian indicator tahun 2018 dapat dilihat pada grafik
berikut :
Grafik 5.
Target dan Realisasi Persentase Alat Angkut Sesuai Dengan Standar
Kekarantinaan Kesehatan
e. Upaya yang dilakukan untuk mencapai target indikator
1) Pengawasan kapal dalam karantina (Free Patique)
2) Pengadaan peralatan pengawasan kapal dalam karantina
3) Pengawasan faktor risiko PHEIC dalam rangka penerbitan
Sertifikat Bebas Tindakan Sanitasi Kapal (SSCEC)
4) Pengawasan Higiene sanitasi kapal
5) Pengawasan air bersih pada kapal
6) Pengawasan obat/ alat P3K kapal dan penerbitan sertifikat P3K
kapal
7) Pengadaan peralatan pengawasan sanitasi kapal
8) Pelatihan kekarantinaan kepada beberapa pegawai Kantor
Kesehatan Pelabuhan Kelas III Merauke
f. Analisa Penyebab Keberhasilan
1) Penambahan SDM menyebabkan jangkauan pelayanan lebih luas
sehingga wilker yang tahun sebelumnya tidak aktif dapat difungsikan
kembali contohnya wilayah kerja pelabuhan laut Bade dimana 3 SDM
KKP Merauke telah ditempatkan untuk melakukan kegiatan layanan
Target Realisasi
100
61
L a k i p K a n t o r K e s e h a t a n P e l a b u h a n K e l a s I I I M e r a u k e | 35
kekarntinaan dalam pengawasan semua kapal termnasuk kapal
nelayan.
2) Telah terbentuknya jejaring kerja yang kuat dengan KSOP, agen kapal
dan CIQ
g. Kendala/Masalah yang dihadapi
Walaupun persentasi capaian kinerja alat angkut sesuai dengan standar
kekarantinaan kesehatan telah mencapai 163,6 %, masih terdapat
permasalahan yaitu terkait dengan keterbatasan jaringan di wilayah kerja
Asmat dan Bade sehingga menghambat penerbitan dokumen
kekarantinaan secara online.
h. Usulan pemecahan masalah
Semua dokumen kekarantinaan yang seharusnya dilakukan secara online
maka di berlakukan penggunaan dokumen generate dokumen di wilayah
kerja yang tdak memiliki fasilitas jaringan intern (sesuai arahan dari
Subdit Kekarantinaan Kesehatan Direktorat Surveilans dan Karantina
Kesehatan).
i. Efisiensi pengguna sumber daya
Capaian indikator alat angkut sesuai dengan standar kekarantinaan
kesehatan adalah 163,6% meningkat dibandingkan dengan capaian
realisasi anggaran sebesar 48% yang berarti terdapat efisiensi sumber
pembiayaan sebesar 52%. Efisiensi ini terjadi karena disebabkan
beberapa hal diantaranya :
1) Karena dengan adanya aturan yang disampaikan bahwa penerbitan
dokumen kesehatan ( SSCEC dan PHC) dalam rangka pengawasan
kekarantinaan kesehatan kapal transport local dibebankan pada pihak
ketiga (PP 21 tahun 2013). Beberapa informasi yang didapatkan
penerbitan dokumen kesehatan dalam rangka pengawasan
kekarantinaan kesehatan transport lokal dibebankan pada anggaran
satker sepanjang kegiatan dilaksanakan diluar jam kerja. Untuk
mencegah terjadinya temuan yang mengakibatkan kerugian Negara
maka Kantor Kesehatan Pelabuhan Merauke tetap melaksanakan
layanan kekarantinaan tanpa membebankan transport local kepada
pihak ketiga dan Satker.
L a k i p K a n t o r K e s e h a t a n P e l a b u h a n K e l a s I I I M e r a u k e | 36
2. Persentase respon sinyal Kewaspadaan Dini ( SKD ), KLB dan bencana di
wilayah layanan KKP
a. Pengertian
Jumlah pelabuhan/ bandara/ PLBD yang melakukan respon atas munculnya
sinyal berdasarkan hasil kegiatan surveilans.
b. Definisi operasional
Jumlah sinyal SKD KLB di pelabuhan/bandara yang direspon kurang dari 24
jam dibandingkan dengan jumlah SKD KLB dalam periode satu tahun
c. Cara perhitungan
A = Jumlah sinyal SKD KLB di pelabuhan/bandara yang direspon kurang dari 24 jam
B =Jumlah SKD KLB yang ditargetkan
%C = Persentase respon sinyal Kewaspadaan Dini ( SKD ), KLB dan bencana
d. Capaian indikator
Capaian Indikator kinerja kegiatan berupa persentase sinyal kewaspadaan
dalam kewaspadaan dini yang direspon tercapai sebesar 105% dari target
sebesar 100%, dengan perhitungan sebagai berikut :
Perbandingan target dan realisasi capaian indicator dapat dilihat pada grafik
berikut :
Grafik 6.
Target dan Realisasi Persentase Sinyal Kewaspadaan dalam sistem
kewaspadaan dini yang direspon
Target Realisasi
95
100
L a k i p K a n t o r K e s e h a t a n P e l a b u h a n K e l a s I I I M e r a u k e | 37
e. Upaya yang dilaksanakan untuk mencapai target indikator
1) Melakukan Surveilans Epidemiologi PHEIC di sarana pelayanan
kesehatan sekitar Kantor Kesehatan Pelabuhan Merauke beserta
wilayah kerjanya
2) Sosialisasi kesehatan haji di Kabupaten Merauke
3) Pelacakan kasus kekarantinaan pasca haji, meliputi pengamatan
di pintu masuk (Bandara Mopah) dan pelacakan kasus pasca haji
di Kabupaten Merauke
4) Pelayanan kesehatan pada situasi khusus Lebaran, Natal dan
tahun baru dengan membuka Pos Kesehatan di Pelabuhan,
Bandara Mopah dan PLBD Sota
5) Promosi informasi kesehatan masyarakat di seluruh wilayah kerja
KKP Merauke melalui pembagian leaflet mengenai informasi
penyakit dan kesehatan
6) Melengkapi sarana dan prasarana dalam melaksanakan
pengawasan penyakit di setiap wilayah kerja
7) Peningkatan SDM dengan mengikuti pelatihan/diklat
8) Meningkatkan jejaring surveilance melalui kemitraan dengan
stake holder di lingkungan wilayah kerja
9) Melakukan monitoring evaluasi kewaspadaan dini dan respon KLB
di wilayah kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Merauke
f. Analisa penyebab keberhasilan
1) Meningkatnya informasi kepada masyarakat, Lintas Sektor dan
Lintas Program tentang informasi sinyal kewaspadaan dini secara
cepat dan tepat.
2) Telah terbentuknya jejaring kerja yang kuat dengan pengelola
program di KKP dan Dinas Kesehatan Kabupaten Asmat, Mappi
dan Merauke.
g. Kendala/Masalah yang dihadapi
Keterbatasan SDM Epidemiologi yang belum terpenuhi pada semua
wilayah kerja untuk melaksanakan kegiatan yang saat ini belum sesuai
dengan analisa beban kerja
h. Usulan pemecahan masalah
Penambahan tenaga kesehatan Ddkter, Perawat, Epidemiologi dan
kesling dengan pengusulan formasi Pegawai
L a k i p K a n t o r K e s e h a t a n P e l a b u h a n K e l a s I I I M e r a u k e | 38
i. Efisiensi penggunaan sumber daya
Capaian indikator respon sinyal kewaspadaan SKD KLB di pelabuhan/
bandara/PLBD yang direspon kurang dari 24 jam adalah 105% meningkat
dibandingkan dengan capaian realisasi anggaran sebesar 99% yang
berarti terdapat efisiensi yang tidak terlalu signifikan sebesar 1%.
3. Jumlahdeteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya penyakit
a. Pengertian
Kesiapsiagaan dan kewaspadaan dini terhadap masuk dan keluarnya
penyakit menular dengan pelaksanaan pemeriksaan alat angkut dari luar
negeri, pemeriksaan alat angkut dari dalam negeri, surveilans
penumpang datang dan berangkat, surveilans wilayah pelabuhan/
bandara/PLBD dan surveilans situasi khusus .
b. Definisi operasional
Jumlah Deteksi dini yang dilaksanakan di pelabuhan dan di klinik layanan
lainnya dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya penyakit
dalam periode satu tahun
c. Cara perhitungan
A = Jumlah sertifikat COP, Gendec dan hasil pemeriksaan surveilans rutin di klinik
layanan lainnya dalam satu tahun
B =Jumlah deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya penyakit
%C = Persentase pencapaiandeteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan
keluarnya penyakit
d. Capaian indikator
Capaian Indikator adalah Jumlah Deteksi Dini dalam Rangka Cegah
Tangkal Masuk dan Keluarnya Penyakit Menular. Pada target di tetapkan
500 (100%) dalam rangka deteksi dini sedangkan realisasi dari deteksi
dini terhadap penyakit menular adalah sebesar 306(61%). Dari hasil yang
didapatkan maka di katakan untuk deteksi dini dalam rangka cegah
tangkal keluar masuknya penyakit menular melalui pintu masuk dalam ini
pelabuhan/bandara/PLBD tercapai bahkan melebihi target yang
ditetapkan.
L a k i p K a n t o r K e s e h a t a n P e l a b u h a n K e l a s I I I M e r a u k e | 39
Dalam Grafik di bawah ini Gambaran Perbandingan antara target dan
realisasi sebagai berikut :
Grafik 7.
Target dan Realisasi Persentase Deteksi Dini dalam
Rangka Cegah Tangkal Masuk dan Keluarnya Penyakit
e. Upaya yang dilaksanakan untuk mencapai target indikator
1) Melakukan Pengawasan dan Surveilans rutin di pintu
masukterutama pintu masuk PLBD yang belum mempunyai
petugas tetap dengan menjalin kerja sama dengan Puskesmas
PLBD seperti Puskesmas Ulilin, Puskesmas Bupul dan Satuan
Petugas Pengamanan Perbatasan ( Satgas Pamtas ).
2) Peningkatan koordinasi/kerjasama lintas program/lintas dengan
mengadakan pertemuan jejaring rutin.
f. Analisa penyebabkegagalan
Deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya penyakit
belum mencapai target disebabkan karena adanya aturan yang
ditetapkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan yang membatasi
kapal asing beroperasi (mencari ikan) di wilayah Indonesia dan belum
adanya SDM di wilayah kerja pelabuhan Wanam dan Mindip Tanah
g. Kendala/Masalah yang dihadapi
Beberapa wilayah kerja ada yang belum melakukan surveilans rutin yaitu
wilayah kerja Perbatasan Mindip Tanah dan Pelabuhan Wanam. Hal ini
Target Realisasi
100
61
L a k i p K a n t o r K e s e h a t a n P e l a b u h a n K e l a s I I I M e r a u k e | 40
disebabkan karena KKP Merauke belum memiliki sarana dan prasarana
di dua wilayah kerja tersebut.
h. Usulan pemecahan masalah
Penyediaan tanah dan pembangunan kantor di dua wilayah kerja
Pelabuhan Laut Wanam dan Perbatasan Mindip Tanah dan penambahan
SDM
i. Efisiensi penggunaan sumber daya
Capaian indikator deteksi dini di pelabuhan/ bandara/PLBD adalah 61%
sedangkan capaian realisasi anggaran sebesar 96%. Khusus untuk
laporan surveilans rutin di KKP Merauke tidak di alokasikan anggaran
untuk pelaksanaan kegiatan tersebut sehingga walaupun surveilans rutin
tidak mencapai target tidak mempengaruhi capaian realisasi anggaran.
4. JumlahPelayanan kesehatan situasi khusus tertentu
a. Pengertian
Pelayanan Kesehatan yang dilaksanakan pada saat situasi Khusus
tertentu (lebaran, natal dan tahun baru)
b. Definisi operasional
Jumlah pelayanan kesehatan yang di laksanakan pada saat situasi
khusus tertentu seperti lebaran, natal, tahun baru dan lain – lain
c. Cara perhitungan
A = Jumlah Pelayanan kesehatan pada situasi khusus tertentu dalam satu tahun
B =Jumlah Pelayanan kesehatan pada situasi khusus tertentuyang ditargetkan
%C = Persentase pencapaianPelayanan kesehatan pada situasi khusus tertentu
d. Capaian indikator
Capaian Indikator adalah Pelayanan Kesehatan yang dilaksanakan pada
saat situasi khusus tertentu (lebaran, natal dan tahun baru). Pada target
di tetapkan 6 (100%) posko sedangkan realisasi tahun 2018 sebanyak 8
posko (133%).
Perbandingan target dan realisasi capaian indikator tahun 2018 dapat
dilihat pada grafik berikut:
L a k i p K a n t o r K e s e h a t a n P e l a b u h a n K e l a s I I I M e r a u k e | 41
Grafik 8.
Target dan Realisasi Persentase Pelayanan Kesehatan Situasi Khusus Tertentu
e. Upaya yang dilaksanakan untuk mencapai indikator
1) Koordinasi dengan instansi terkait
2) Terlibat dalam kegiatan posko bersama arus mudik
3) Pengawasan alat angkut, penumpang, ABK dan barang
4) Pemeriksaan kadar alkohol pengemudi kendaraan
5) Pemeriksaan pasien di pos arus mudik lebaran dan nataru
6) Pemeriksaan sanitasi lingkungan TTU yang digunakan di arus
mudik
7) Pemeriksaan TPM di wilayah pelabuhan/bandara/PLBD
f. Analisa penyebab keberhasilan/kegagalan
1) Melakukan kerjasama dengan instansi terkait di pelabuhan/
bandara/ PLBD
2) Melakukan koordinasi pemilik alat angkut dalam rangka
pengawasan
3) Peningkatan pemberdayaan masyarakat dalam penyehatan
lingkungannya melalui edukasi PHBS kepada para penumpang
yang akan melakukan perjalanan agar tetap sehat sampai tujuan
L a k i p K a n t o r K e s e h a t a n P e l a b u h a n K e l a s I I I M e r a u k e | 42
4) Melakukan publikasi tentang pelayanan kesehatan arus mudik
melalui spanduk dan leaflet
g. Kendala/Masalah yang dihadapi
Cuaca yang tidak menentu sehingga terjadi perubahan jadwal
kedatangan dan keberangkatan kapal sehingga menambah waktu tunggu
penumpang di ruang tunggu keberangkatan yang dapat mempengaruhi
stamina atau kesehatan penumpang yang akan melakukan perjalanan
h. Usulan pemecahan masalah
Memberikan masukan dan saran kepada pengelola pelabuhan dalam hal
ini PT Pelindo untuk memperbaiki sarana prasarana yang ada di
Pelabuhan terutama ruang tunggu penumpang.Masukan disampaikan
pada saat rapat evaluasi arus mudik yang diselenggarakan oleh Kantor
Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Merauke
i. Efisiensi penggunaan sumber daya
Capaian indikator Pelayanan kesehatan situasi khusus tertentu adalah
133% meningkat dibandingkan dengan capaian realisasi anggaran
sebesar 94% yang berarti terdapat efisiensi sebesar 6%
5. Jumlah pelabuhan/bandar udara/PLBD yang mempunyai kebijakan
kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat
yang berpotensi wabah
a. Pengertian
Cakupan pelabuhan / bandar udara / PLBD yang mempunyai rencana
kegiatan dalam bentuk dokumen kesepakatan lintas instansi untuk
kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan
masyarakat
b. Definisi operasional
Jumlah pelabuhan/bandar udara/PLBD yang memiliki kebijakan
kesiapsiagaan berupa dokumen rencana kontijensi penanggulangan
kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah
c. Cara perhitungan
A = Jumlah Realisasi pelabuhan/bandar udara/PLBD yang mempunyai kebijakan
kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang
berpotensi wabah
L a k i p K a n t o r K e s e h a t a n P e l a b u h a n K e l a s I I I M e r a u k e | 43
B = Jumlah Target pelabuhan/bandar udara/PLBD yang mempunyai kebijakan
kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratankesehatan masyarakat yang
berpotensi wabah
% C =Persentase pencapaian pelabuhan/bandar udara/PLBD yang mempunyai
kebijakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan
masyarakat yang berpotensi wabah
d. Capaian indikator
Capaian indikator kinerja jumlah pelabuhan/bandar udara/PLBD yang
mempunyai kebijakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan
kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah tercapai 2 (67%) wilayah
kerja dari target sebesar 3 pelabuhan / bandara / PLBD, dengan
perhitungan sebagai berikut:
Perbandingan target dan realisasi capaian indikator tahun 2018 dapat
dilihat pada grafik berikut:
Grafik 9.
Target dan Realisasi Persentase Jumlah Pelabuhan/Bandar Udara/PLBD
yang mempunyai Kebijakan Kesiapsiagaan dalam Penanggulangan
Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Berpotensi Wabah
e. Upaya yang dilaksanakan untuk mencapai indikator
1) Menyiapkan draft rencana kontijensi dalam menghadapi Kedaruratan
Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan dunia (KKM-MD)
2) Meningkatkan kapasitas SDM dalam menghadapi Kedaruratan
Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan dunia (KKM-MD)
L a k i p K a n t o r K e s e h a t a n P e l a b u h a n K e l a s I I I M e r a u k e | 44
3) Meningkatkan kerjasama Lintas Sektor/Lintas Program dan
melakukan pengawasan dan penanggulangan penyakit menular
f. Analisa Penyebab Keberhasilan
Keberhasilan akan tercapai apabila Kantor Kesehatan Pelabuhan
Merauke bersama lintas sektor, lintas program, badan usaha swasta dan
masyarakat bersama-sama membuat komitmen untuk melakukan
pengawasan dan penanggulangan penyakit karena masalah kesehatan
bukan tanggung jawab Dinas Kesehatan dan Kantor Kesehatan
Pelabuhan saja, melainkan tanggung jawab bersama
g. Kendala/Masalah yang dihadapi
1. Tahun 2017 telah ditandatangani rencana kontijensi wilayah Bandara,
tahun 2018 telah ditandatangani rencana kontijensi wilayah PLBD
Sota. Target belum tercapai dimana ditargetkan 3 wilayah kerja harus
memiliki rencana kontijensi dalam menghadapi KKM-MD untuk itu
direncanakan pada tahun 2020 akan di laksanakan penyusunan
rencana kontijensi di wilayah pelabuhan laut Merauke.
2. Komitmen pemerintah daerah terkait penganggaran dalam
penanggulangan KKM-MD di kabupaten Merauke. Karena
Pemerintah daerah lebih memfokuskan pada program kesehatan
yang sifatnya kuratif
h. Usulan pemecahan masalah
Meningkatkan advokasi kepada pemerintah daerah tentang KKM-MD
serta mengevaluasi peran dan tanggungjawab masing-masing lintas
sektor dan lintas program dalam menghadapi KKM-MD
i. Efisiensi penggunaan sumber daya
Capaian indikator pelabuhan/bandar udara/PLBD yang mempunyai
kebijakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan
masyarakat yang berpotensi wabah adalah 67% sedangkan capaian
realisasi anggaran sebesar 97% yang berarti terdapat efisiensi anggaran
sebesar 3% hal ini disebabkan karena dengan adanya kolaborasi
program antara KKP dengan KSOP dan Otoritas Bandara sehingga
terjadi efisiensi anggaran sebesar 3%
L a k i p K a n t o r K e s e h a t a n P e l a b u h a n K e l a s I I I M e r a u k e | 45
6. Jumlah sertifikat/surat ijin layanankesehatan lintas wilayah yang diterbitkan
a. Pengertian
Angka yang menunjukan penerbitan surat kesehatan yang dikeluarkan di
wilayah kerja Bandara, Pelabuhan Laut yang digunakan untuk
kepentingan masyarakat yang akan keluar dari Merauke seperti surat ijin
laik terbang ibu hamil, bayi dan orang sakit dan permohonan surat
keterangan sehat yang dibutuhkan beberapa instansi.
b. Definisi operasional
Jumlah sertifikat yang diterbitkan berdasarkan permintaan/permohonan
yang diterimadalam periode satu tahun
c. Cara perhitungan
A = Jumlah Realisasi sertifikat/surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah yang
diterbitkan
B =Jumlah Target sertifikat/surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah yang diterbitkan
%C = Persentase pencapaiansertifikat/surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah yang
diterbitkan
d. Capaian indikator
Capaian indikator kinerja jumlah sertifikat/surat ijin layanan kesehatan
lintas wilayah yang diterbitkan tercapai 1452 (97%) dari target sebesar
1500 jumlah sertifikat/surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah yang
diterbitkan, dengan perhitungan sebagai berikut:
Perbandingan target dan realisasi capaian indikator tahun 2018 dapat
dilihat pada grafik berikut :
L a k i p K a n t o r K e s e h a t a n P e l a b u h a n K e l a s I I I M e r a u k e | 46
Grafik 10.
Target dan Realisasi Persentase Jumlah Sertifikat/Surat Ijin Layanan
Kesehatan Lintas Wilayah yang diterbitkan
e. Upaya yang dilakukan untuk mencapai indikator
1) Melakukan koordinasi secara intensif dengan pihak rumah sakit
2) Informasi dan Edukasi kepada masyarakat pengguna jasa
penerbangan dan angkutan laut, maskapai penerbangan dan
perusahaan pelayaran
f. Analisa keberhasilan
Dengan adanya sosialisasi dan informasi terkait dengan pentingnya
setiap penumpang yang akan melakukan perjalanan dengan
menggunakan transportasi udara dan laut dalam kondisi yang layak
sesuai dengan ketentuan berlaku
g. Kendala/Masalah yang dihadapi
Masih adanya penumpang yang memaksakan untuk berangkat walaupun
kondisi kesehatannya tidak memungkinkan (tidak layak)
h. Usulan pemecahan masalah
Melakukan koordinasi sesering mungkin dengan pihak rumah sakit untuk
memberikan edukasi kepada pasien
L a k i p K a n t o r K e s e h a t a n P e l a b u h a n K e l a s I I I M e r a u k e | 47
i. Efisiensi penggunaan sumber daya
Capaian indikator sertifikat/surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah
yang diterbitkan adalah 97% sedangkan capaian realisasi anggaran
sebesar 84% yang berarti terdapat efisiensi sebesar 16%, hal ini
disebabkan karena belanja bahan anggaran bahan bakar minyak(BBM)
untuk ambulance tidak digunakan karena (BBM) di ambil dari anggaran
pemeliharaan ambulance
7. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang memenuhi syarat – syarat sanitasi a. Pengertian
Jumlah tempat – tempat umum di wilayah kerja yang memenuhi syarat
kesehatan.
b. Definisi operasional
Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang memiliki sanitasi tempat-tempat
umum dengan kriteria baik, TPM dan TTU memenuhi syarat layak/laik
hygiene, tempat penyediaan air bersih memenuhi syarat kesehatan
c. Cara perhitungan
A = Jumlah Realisasi tempat – tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan
B = Jumlah Target tempat – tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan
%C = Persentase pencapaian tempat – tempat umum yang memenuhi syarat
kesehatan
d. Capaian indikator
Capaian indikator kinerja Persentase tempat – tempat umum ( TTU )
yang memenuhi syarat kesehatan tercapai 3 (100%)TTU yang memenuhi
syarat kesehatan dengan target tahun 2018 sebesar 3 (100%) TTU
dengan perhitungan sebagai berikut :
Perbandingan target dan realisasi capaian indikator tahun 2018 dapat
dilihat pada garik berikut :
L a k i p K a n t o r K e s e h a t a n P e l a b u h a n K e l a s I I I M e r a u k e | 48
Grafik 11.
Target dan Realisasi Persentase TTU yang Memenuhi Syarat Kesehatan
e. Analisis keberhasilan
Capaian indikator kinerja yang tercapai 100% dipengaruhi oleh penetapan target
volume output kegiatan sesuai dengan sasaran kegiatan.
f. Upaya yang dilaksanakan untuk mencapai indikator
1)
Pengawasan TTU
Pemeriksaaan sanitasi tempat – tempat umum (TTU) dimaksudkan untuk
mengetahui kondisi TTU di wilayah kerja KKP Kelas III Merauke. Hal ini
digunakan untuk mencegah terjadinya penularan penyakit sebagai akibat
dari kondisi sanitasi saran dan prasarana TTU yang buruk.
g. Masalah yang dihadapi
Tidak ditemukan permasalahan dalam pelaksanaan kegiatan Pemeriksaaan
sanitasi tempat – tempat umum (TTU) dan tempat pengolahan makanan (TPM)
h. Usulan pemecahan masalah
Tidak ditemukan permasalahan dalam pelaksanaan kegiatan Pemeriksaaan
sanitasi tempat – tempat umum (TTU) dan tempat pengolahan makanan
L a k i p K a n t o r K e s e h a t a n P e l a b u h a n K e l a s I I I M e r a u k e | 49
i. Efisiensi penggunaan sumber daya
Capaian indikator Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang memenuhi syara
syarat sanitasi adalah 100% sedangkan capaian realisasi anggaran sebesar91%
yang berarti terdapat efisiensi sebesar 9% yang berasal dari sisa belanja
persediaan barang konsumsi dan belanja perjalanan biasa. Efisiensi
dapatdilaksanakan dengan melakukan survey pasar pada beberapa penyedia
terkaitdengan harga sehingga dapat memesan pada penyedia dengan harga
yanglebih rendah dengan kwalitas yang sama
8. Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD bebas vektor pada wilayah perimeter dan
bufferarea
a. Pengertian
Meningkatnya pencegahan dan penanggulangan penyakit bersumber binatang.
b. Definisi operasional
Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD dengan nilai indeks pinjal ≤1, HI perimeter =0,
HI buffer < 1, tidak ditemukan larva anopheles, kepadatan kecoa rendah dan
kepadatan lalat <6
c. Cara perhitungan
A = Jumlah Realisasi Pelabuhan/Bandara/PLBD bebas vector pada wilayah perimeter dan buffer
area
B = Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD bebas vector pada wilayah perimeter dan buffer area yang
ditargetkan
%C = Persentase pencapaian Pelabuhan/Bandara/PLBD bebas vector pada wilayah perimeter dan
buffer area
d. Capaian indikator
Capaian indikator kinerja Persentase pencapaian pelabuhan/bandara/PLBD
bebas vector pada wilayah perimeter dan buffer area tercapai 1 wilayah (100%)
pelabuhan/bandara/PLBD yang bebas vektor dengan target tahun 2018 sebesar
1 (100%) pelabuhan/bandara/PLBD yang bebas vector dengan perhitungan
sebagai berikut :
Perbandingan target dan realisasi capaian indicator tahun 2018 dapat dilihat
pada garik berikut :
L a k i p K a n t o r K e s e h a t a n P e l a b u h a n K e l a s I I I M e r a u k e | 50
Grafik 12.
Target dan Realisasi Persentase Pelabuhan/Bandara/PLBD bebas vektor
pada wilayah perimeter dan buffer area
e. Analisis keberhasilan
Capaian indikator kinerja yang tercapai 100% dipengaruhi oleh
penetapan target volume output kegiatan sesuai dengan sasaran
kegiatan.
f. Upaya yang dilaksanakan untuk mencapai indikator
1)
2)
3)
4)
5)
Melakukan Pengamatan dan Pengendalian Bebas Vektor Pes
Melakukan Pengamatan dan Pengendalian Bebas Vektor DBD
Melakukan Pengamatan dan Pengendalian Bebas Vektor Anopheles
Melakukan Pengamatan dan Pemberantasan Bebas Vektor Diare
Melakukan Pengamatan dan Pemberantasan Bebas Vektor Kecoa
g. Masalah yang dihadapi
1)
2)
Masih kurangnya pengawasan terhadap wilayah kerja yang tidak
rutin melakukan kegiatan vector terpadu oleh penanggung jawab
program
Kegiatan pengendalian di wilayah kerja masih terbatas dengan
ketersediaan peralatan dan tenaga sanitarian dan entomolog.
L a k i p K a n t o r K e s e h a t a n P e l a b u h a n K e l a s I I I M e r a u k e | 51
h. Usulan pemecahan masalah
Peningkatan SDM pelaksana program pengendalian vector sebanyak
1 orang di kantor induk
i. Efisiensi penggunaan sumber daya
Capaian indikator Pelayanan kesehatan situasi khusus tertentu adalah
100% meningkat dibandingkan dengan capaian realisasi anggaran
sebesar 87% yang berarti terdapat efisiensi sebesar 13%.
9. Jumlah orang yang melaksanan skrining penyakit menular langsung
a. Pengertian
Angka yang menunjukkan persentase Pelabuhan, Bandara dan PLBD
yang melakukan skrining TB,HIV/AIDS dan lainnya
b. Definisi operasional
Jumlah orang yang melaksanan skrining penyakit menular meliputi
penyakit TB, HIV/AIDS dan lainnya
c. Cara perhitungan
A = Jumlah orang yang melakukan skrining HIV/AIDS dan TB
B = Jumlah orang yang melaksanakan skrining penyakit menular langsung
%C = Persentase pencapaian skrining penyakit menular langsung
d. Capaian indikator
Capaian indikator persentase pelaksanaan kegiatan skrining penyakit
menular langsung seperti penyakit TB, HIV/AIDS pada Tahun 2018 telah
melebihi target yang tentukan. Dari target sebesar 100 % (500 orang yang
terdiri dari TB : 300 orang , HIV 200 orang ) telah dicapai hasil sebesar
212% ( 1060 orang yang terdiri dari TB : 665 orang , HIV : 395 orang)
Perbandingan target dan realisasi capaian indikator tahun 2018 dapat
dilihat pada garik berikut :
L a k i p K a n t o r K e s e h a t a n P e l a b u h a n K e l a s I I I M e r a u k e | 52
Grafik 13.
Target dan Realisasi Persentase Pelaksanaan Kegiatan Skrining Penyakit
Menular Langsung
e. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat keberhasilan
Pada pelaksanaan kegiatan untuk mencapai target indikator ini KKP
Merauke melakukan skrining TB, HIV/AIDS di semua wilayah kerja.
Sasaran dari kegiatan ini adalah ABK, TKB, Porter, Petugas Maskapai,
instansi terkait baik di Bandara maupun Pelabuhan dan masyarakat
disekitar wilayah kerja terutama yang berisiko tinggi. Kegiatan skrining
HIV/AIDS juga berkolaborasi dengan Komisi Penanggulangan AIDS, Dinas
Kesehatan setempat dan LSM terkait.Selain itu capaian indikator tercapai
karena disebabkan oleh :
1) Peraturan daerah yang ada di Kabupaten Merauke sangat mendukung
pelaksanaan kegiatan pencegahan dan pengendalian penyakit
menular langsung
2) Tersedianya anggaran yang cukup, sarana prasarana yang memadai
3) Kolaborasi Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke dan KKP Merauke
dalam rangka peningkatan SDM dalam mencegah dan menanggulangi
penyakit menular langsung
4) Meningkatnya kapasitas pengelola program HIV AIDS dan TB
5) Tindakan promotif edukatif yang dilakukan dengan membuat media
KIE
L a k i p K a n t o r K e s e h a t a n P e l a b u h a n K e l a s I I I M e r a u k e | 53
f. Upaya yang dilaksanakan untuk mencapai indikator
1) Menyiapkan petugas pelaksana medis, paramedis dan analis
laboratorium
2) Melakukan pemeriksaan mobile VCT dengan cara skrining HIV/AIDS
di wilayah kerja Pelabuhan Laut Merauke, Bandara Mopah dan PLBD
Sota
3) Melakukan sosialisasi tentang penyakit menular langsung di wilayah
kerja Pelabuhan Laut Merauke, Bandara Mopah dan PLBD Sota
4) Melengkapai sarana dan prasarana pemeriksaan HIV dan TB
g. Kendala/Masalah yang dihadapi
Masyarakat belum terbuka untuk melakukan konseling HIV/AIDS sehingga
tidak terlalu banyak masyarakat yang bersedia untuk
melakukan pemeriksaan
h. Usulan pemecahan masalah
Sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat secara terus menerus tentang
pentingnya skrining HIV dan TB
i. Efisiensi penggunaan sumber daya
Capaian indikator persentase pelaksanaan kegiatan skrining penyakit
menular langsung yaitu penyakit TB, HIV/AIDSadalah 212% sedangkan
capaian realisasi anggaran sebesar 85%, yang berarti terdapat efisiensi
sebesar 15% hal ini disebabkan karena kegiatan skrining TB dan HIV/AIDS
dilaksanakan secara bersamaan sehingga beberapa anggaran kegiatan
dapat di efisiensi (belanja bahan)
10. Dokumen Dukungan Manajemen pada Program Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit sebanyak 11 Dokumen yakni sebagai berikut :
RKAKL/DIPA, Laptah, Laporan Keuangan, Laporan BMN, Lakip, Profil,
Proposal PNBP, Dokumen Kepegawaian, E-monev Bappenas (PP 39),
Laporan Eksekutif Bulanan (LEB) dalam periode satu tahun
a. Pengertian
Dokumen dukungan managemen dan pelaksanaan tugas tekhnis lainnya
pada program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit yang terdapat di
perjanjian kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Merauke sebanyak 40
dokumen.
L a k i p K a n t o r K e s e h a t a n P e l a b u h a n K e l a s I I I M e r a u k e | 54
b. Definisi operasional
Jumlah Dokumen Dukungan Manajemen pada Program Pencegahan
dan Pengendalian Penyakit sebanyak 11 Dokumen yakni sebagai berikut
: RKAKL/DIPA, Laptah, Laporan Keuangan, Laporan BMN, Lakip, Profil,
Proposal PNBP, Dokumen Kepegawaian, E-monev Bappenas (PP 39),
Laporan Eksekutif Bulanan (LEB) dalam periode satu tahun
c. Cara perhitungan
Akumulasi Jumlah dokumen manajemen (40) ----------------------------------------------------------------------------- x 100 % Jumlah total dokumen manajemen (40)
= 100%
d. Capaian indikator
Persentase layanan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis
lainnya di KKP Kelas III Merauke, dari target 100% telah dicapai hasil
sebesar 100%
Perbandingan target dan realisasi capaian indikator tahun 2018 dapat dilihat
pada garik berikut :
Grafik 14.
Target dan Realisasi Persentase Layanan Dukungan Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
e. Analisis keberhasilan
Pada pencapaian indikator laporan dukungan manajemen dan tugas tekhnis
lainnya pada Kantor Kesehatan Pelabuhan Merauke telah terlaksana dengan
L a k i p K a n t o r K e s e h a t a n P e l a b u h a n K e l a s I I I M e r a u k e | 55
baik sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam peraturan perundang-
undangan sehingga terealisasi 100%.
f. Upaya yang dilaksanakan untuk mencapai indikator
1) Melakukan kegiatan dengan baik sesuai dengan RPK dan RPD yang telah
disusun
g. Kendala/Masalah yang dihadapi
1)
2)
Keterlambatan penyampaian laporan dari tiap-tiap wilayah kerja sehingga
menghambat pengisian, pengakumulasian data bahkan pelaporan executive
bulanan
Sulitnya jaringan internet karena sering terputusnya kabel optik yang
disebabkan oleh jangkar kapal dan gempa (kejadian tahun 2018)
h. Usulan pemecahan masalah
1) Mengkoordinasikan kepada koordinator setiap wilayah kerja agar dapat
mengirim laporan tepat waktu
2) Penambahan SDM di wilayah kerja sesuai dengan Analisa Beban Kerja (ABK)
i. Efisiensi penggunaan sumber daya
Capaian indikator Dokumen dukungan managemen dan pelaksanaan tugas
teknis lainnyaadalah 100% sedangkan capaian realisasi anggaran sebesar 91%
yang berarti terdapat efisiensi sebesar 9% yang berasal dari sisa belanja modal
dan perjalanan dinas
11. Jumlah pengadaansarana prasarana
a. Pengertian
Jumlah sarana prasaran yang dibutuhkan di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas
III Merauke dalam mendukung pelaksanaan kegiatan tekhnis dan dukungan
manajemen. Dengan telah aktifnya Kantor Kesehatan Pelabuhan Merauke di
wilayah kerja Bade maka bertambah pula sarana prasarana yang dibutuhkan
dalam rangka pelaksanaan kegiatan kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan
Merauke di wilayah kerja Bade antara lain tanah, gedung dan bangunan serta
kelengkapan fasilitas penunjang lainnya seperti meubel, pengolah data dan
kendaraan bermotor.
b. Definisi operasional
Jumlah pengadaan tanah, gedung, alat kesehatan, fasilitas penunjang
perkantoran, kendaraan dalam satu tahun
L a k i p K a n t o r K e s e h a t a n P e l a b u h a n K e l a s I I I M e r a u k e | 56
c. Cara perhitungan
A = Jumlah Realisasi pengadaan sarana prasaran
B = Jumlah Target pengadaan sarana prasaran
%C = Persentase pencapaian pengadaan sarana prasaran
d. Capaian indikator
Capaian indikator kinerja jumlah pengadaan sarana prasarana tercapai 19 yaitu
alat kesehatan sebanyak 1 paket dan fasilitas penunjang perkantoransebanyak
18 (100 %) dari target 19jumlah pengadaan sarana prasarana (100 %), dengan
perhitungan sebagai berikut:
Perbandingan target dan realisasi capaian indikator tahun 2018 dapat dilihat
pada grafik berikut:
Grafik 15.
Target dan Realisasi Persentase Jumlah PengadaanSarana Prasarana
e. Analisis keberhasilan
1) Percepatan pelaksanaan pengadaan barang dan jasa yang disesuai dengan
jadwal rencana pelaksanaan kegiatan (RPK) dan rencana penarikan dana
tahun 2018
2) SDM pengadaan barang dan jasa yang telah memiliki sertifikat
3) Pemantauan rutin kegiatan/evaluasi pengadaan barang dan jasa oleh kepala
kantor
L a k i p K a n t o r K e s e h a t a n P e l a b u h a n K e l a s I I I M e r a u k e | 57
f. Upaya yang dilaksanakan untuk mencapai indikator
Untuk mencapai indikator pelaksanaan kegiatan pengadaan sarana dan prasarana
dilakukan
1. Peningkatan SDM dalam menunjang kegiatan pengadaan barang dan jasa
2. Penambahan fasilitas dalam menunjang kegiatan pengadaan barang dan jasa
(internet)
3. Perencanaan yang terinci dengan baik yang tertuang didalam RKBMN setiap
tahun
g. Masalah yang dihadapi
1. Pengadaan barang dan jasa terkendala pada biaya ongkos kirim barang karena
biaya pengiriman ke wilayah Kabupaten Merauke sangat tinggi sehingga
beberapa jenis barang harganya pengirimannya lebih tinggi dari harga barang
2. Kurangnya penyedia barang di Kabupaten Merauke
3. Kurangnya jenis barang di e-katalog
h. Usulan pemecahan masalah
1) Memilih penyedia barang di e-katalog yang menyediakan beberapa jenis barang
yang dibutuhkan sehingga dapat meminimalisir pengeluaran untuk ongkos
pengiriman barang
2) Memilih distributor yang terdekat dengan Kabupaten Merauke untuk meminimalisir
biaya ongkos kirim
i. Efisiensi penggunaan sumber daya
Capaian indikator pengadaan sarana prasaranaadalah 100% sedangkan capaian
realisasi anggaran sebesar 97% yang berarti terdapat efisiensi anggaran sebesar
sebesar 3% yang berasal dari sisa belanja modal
12. Jenis peningkatan kapasitas bidang P2P yang diikuti olehSDM KKP dalam kurun waktu
satu tahun
a. Pengertian
Angka yang menunjukan keberhasilan capaian layanan peningkatan SDM kapasitas
bidang P2P yang diikuti oleh SDM KKP dalam waktu satu tahun.
b. Definisi operasional
Jenis peningkatan kapasitas bidang P2P yang diikuti oleh SDM KKP dalam kurun
waktu satu tahun
L a k i p K a n t o r K e s e h a t a n P e l a b u h a n K e l a s I I I M e r a u k e | 58
c. Cara perhitungan
A = Jumlah Realisasi Jenis peningkatan kapasitas bidang P2P yang diikuti oleh
SDM KKP dalam kurun waktu satu tahun
B = Jumlah Target Jenis peningkatan kapasitas bidang P2P yang diikuti oleh
SDM KKP dalam kurun waktu satu tahun
%C = Persentase pencapaian Jenis peningkatan kapasitas bidang P2P yang
diikuti oleh SDM KKP dalam kurun waktu satu tahun
d. Capaian indikator
Capaian indikator kinerja Jenis peningkatan kapasitas bidang P2P yang diikuti
oleh SDM KKP dalam kurun waktu satu tahunsebanyak 7 pelatihan (350 %) dari
target 2 pelatihan yang ditentukan dengan perhitungan sebagai berikut :
Perbandingan target dan realisasi capaian indikator tahun 2018 dapat dilihat
pada grafik berikut:
Grafik 16.
Target dan Realisasi PersentaseJenis peningkatan kapasitas bidang P2P yang diikuti oleh SDM KKP dalam kurun waktu satu tahun
L a k i p K a n t o r K e s e h a t a n P e l a b u h a n K e l a s I I I M e r a u k e | 59
e. Analisis keberhasilan Dalam perjanjian kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Merauke tahun 2018
ditetapkan peningkatan SDM sebanyak 2 pelatihan yang terdiri dari pelatihan
Bendaharawan dan pelatihan barang dan jasa. Realisasi pelatihan yang
diikuti SDM KKP Merauke sebanyak 7 pelatihan yaitu pelatihan
Bendaharawan dan pelatihan barang dan jasa, pelatihan jabatan fungsional
epidemiologi kesehatan tingkat ahli, pelatihan pemetaan GIS, pelatihan
BTCLS, diklat regional pengendalian vektor dan BPP, diklat kepemimpinan
TK.III yang anggarannya bersumber dari pusat (P2P) dan DIPA Satker KKP
Merauke
f. Upaya yang dilaksanakan untuk mencapai indikator
Koordinasi dengan Pusat (P2P) selaku atasan langsung dalam
rangka peningkatan SDM KKP Merauke
g. Masalah yang dihadapi
Tenaga yang telah mengikuti pelatihan untuk SDM yang sudah terlatih
belum dapat secara langsung penyesuaian jabatan fungsionalnya
h. Usulan pemecahan masalah
Segera dapat mengikuti inpasing jabatan fungsional dimaksud
i. Efisiensi penggunaan sumber daya
Capaian indikator pengadaan sarana prasaranaadalah 350% sedangkan
capaian realisasi anggaran sebesar 96% yang berarti terdapat efisiensi
anggaran sebesar 4% yang berasal dari sisa belanja perjalanan dinas.
L a k i p K a n t o r K e s e h a t a n P e l a b u h a n K e l a s I I I M e r a u k e | 60
Tabel 15.
KERTAS KERJA PERHITUNGAN KINERJA
KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS III MERAUKE
TAHUN 2018
NO INDIKATOR KINERJA DEFENISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN TARGET REALISASI
CAPAIAN
(Realisasi/Target
x100%)
1
Jumlah alat angkut sesuai
dengan standart
kekarantinaan kesehatan
Jumlah pemeriksaan alat angkut
sesuai dengan standart
kekarantinaan kesehatan dengan
hasil sertifikat PHQC,
SSCEC/SSCCdalam periode satu
tahun
Akumulasi jumlah hasil
PHQC dan SSCEC
2789 4562
2 Persentase respon sinyal
kewaspadaan dini (SKD),
KLB dan bencana di wilayah
layanan KKP)
Jumlah sinyal SKD KLB di
Pelabuhan/Bandara yang direspon
kurang dari 24 jam di bandingkan
dengan jumlah SKD KLB dalam
periode 1 tahun
Akumulasi jumlah respon
sinyal SKD KLB yang ada
di pelabuhan /Bandara
yang di respon kurang dari
24 jam per jumlah SKD
KLB yang ditargetkan
95% 100%
3 Jumlah deteksi Dini dalam
rangka cegah tangkal
masuk dan keluarnya
penyakit
Jumlah deteksi dini yang
dilaksanakan di Pelabuhan/Bandara
( COP, Gendec ) dan di Klinik
layanan lainnya Surveilans rutin)
Akumulasi jumlah sertifikat
COP, Gendec, dan hasil
pemerikksaan surveilans
rutin di klinik lainnya dalam
satu tahun
500 1886
4 Jumlah pelayanan
kesehatan pada situasi
khusus
Jumlah pelayanan kesehatan yang
dilaksanakan pada saat situasi
khusus tertentu seperti lebaran,
natal tahun baru dll
Akumulasi jumlah
pelayanan kesehatan pada
situasi khusus yang
dilakukan pada saat arus
mudik di
6 (100%) 8 (133%)
L a k i p K a n t o r K e s e h a t a n P e l a b u h a n K e l a s I I I M e r a u k e | 61
5 Jumlah pelabuhan
/Bandara/PLBD yang
mempunyai kebijakan
kesiapsiagaan dalam
penanggulangan
kedaruratan kesehatan
masyarakat yang berpotensi
wabah
Jumlah pelabuhan / Bandar Udara /
PLBD yang memiliki kebijakan
kesiap siagaan berupa Dokumne
Rencana Kontijensi
penanggulangan kedaruratan
kesehatan masyarakat yang
berpotensi wabah
Akumulasi jumlah
pelabuhan/bandara dan
PLBD yang mempunyai
kebijakan dibagi jumlah
pelabuhan, bandara dan
PLBD yang di targetkan
3 2
6 Jumlah Sertivikate / Surat
Ijin layanan kesehatan lintas
wilayah yang diterbitkan
Jumlah sertifikate yang diterbitkan
berdasarkan permintyaan/
permohoinan yang diterima. Jenis
sertifikate yang diterbitkan antara
lain jumlah sertifikate ijin laik
terbang, jumlah sertifikat ijin orang
sakit, jumlah sertifit ijin angkut
jenazah, jumlah
penerbitan/legalisasi ICV terdiri dari
Akumulasi jumlah sertifikat
laik terbang, jumlah
sertifikat orang sakit ,
sertifikat ijin angkut
jenazah, dan jumlah
penerbitan ICV dalam kurun
satu tahun
1500 1461
7 Jumlah Pelabuhan/
Bandara/ PLBD yang
memenuhi syarat syarat
sanitasi
Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD
yang memiliki sanitasi Tempat
tempat umum dengan kriteria baik,
TPM dan TPU memenuhi syarat
laik/ laik higiene, tempat penyediaan
air bersih memebnuhi syarat
kesehatanmemenuhi syarat syarat
sanitasi
Akumulasi jumlah realisasi
TTU yang memenuhi
syarat kesehatan per
jumlah target tempat -
tempat umum yang
memenuhi syarat
kesehatan
3 3
8 Jumlah Pelabuhan / Badara/
PLBD bebas vektor pada
wilayah perimeter dan buper
area
Jumlah Pelabuhan / Badara/ PLBD
dengan nilai index pinjal ≤ 1, HI
perimeter = 0 , HI Buffer < 1, tidak
ditemukan larva Anopheles,
kepadatan kecoak rendah dan
kepadatan lalat < 6
Akumulasi jumlah realisasi
pelabuhan /Bandara/PLBD
bebas vektor pada wilayah
perimeter dan buffer area
per jumlah
pelabuhan/Bandara/PLBD
bebas vektor pada wilayah
perimeter dan buffer area
1 1
L a k i p K a n t o r K e s e h a t a n P e l a b u h a n K e l a s I I I M e r a u k e | 62
9 Jumlah orang yang
melakukan skrining menular
langsung
Jumlah orang yang melaksanakan
skrining penyakit menular meliputi
penyakit TB, HIV/AIDS dan lainnya
Akumulasi jumlah orangn
yang melakukan skrining
HIV dan TB per jumlah
orang yang melaksanakan
skrining penyakit menular
langsung
500 1060
10 Jumlah dokumen dukungan
manajemen dan tugas
tekhnis lainnya
Dokumen dukungan manajemen
pada program pencegahan dan
pengendalian penyakit yang terdiri
dari
Akumulasi jumlah dokumen
manajemen per jumlah
total dokumen manajemen
dalam kurun waktu satu
tahun
100 100
11 Jumlah peningkatan
kapasitas SDM bidang P2P
Jumlah jenis peningkatan kapasitas
bidang P2P yang diikuti oleh SDM
KKP dalam kurun waktu 1 tahun
Akumulasi jumlah realisasi
pengadaan sarana
prasarana per jumlah target
pengadaan sarana
prasarana dalam kurun
waktu satu tahun atau
tahun 2018
2 2
12 Jumlah pengadaan sarana
prasaran
Jumlah pengadaan tanah, gedung,
alat kesehatan, fasilitas penunjang
perkantoran, kendaraan dalam satu
kurun waktu
Jumlah realisasi
pengadaan sarana
prasarana per jumlah target
pengadaan sarana
prasarana dalam kurun
waktu satu tahun
19 19
NIP197005181993031001
Merauke, 10 Januari 2018
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan
Kelas III Merauke
Suprapto, SKM, M.Kes (Epid)
L a k i p K a n t o r K e s e h a t a n P e l a b u h a n K e l a s I I I M e r a u k e | 63
Target % Realisasi Target %
100 100 4583 2789 1634
1 100 100 95 105
1 100 1886 500 377
10 50 9 9 100
652 100,3 789 846 107
2971 100 3716 2000 186
614 100,2 843 789 107
2 100 3 2 150
1. Jumlah alat
angkut sesuai
dengan standar
kekarantinaan
kesehatan
Dokumen Obat dan alat P3K 600
Tenaga terlatih bidang karantina kesehatan
dan kesehatan pelabuhan 2
Certifikat Of Pratique (COP) 20
Dokumen SSCEC 650
Dokumen PHC 2971
Persentase alat angkut yang memenuhi
standar kekarantinaan kesehatan 100
Surveilans dan Respon Kejadian Luar Biasa
(KLB) di Pelabuhan,Bandara dan Pos Lintas
Batas Darat (PLBD)
1
Upaya Pengendalian Faktor Risiko PHEIC di
pintu masuk negara 1
No Sasaran
Strategis Indikator Kinerja/Output
Tahun 2017 Tahun 2018
Realisasi
Tabel 16.
Target dan Realisasi Berdasarkan Output
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Merauke
Tahun 2017 dan tahun 2018
L a k i p K a n t o r K e s e h a t a n P e l a b u h a n K e l a s I I I M e r a u k e | 64
Persentase layanan
kewaspadaan dini
penyakit berpotensi KLB
di pelabuhan, bandara
dan PLBD yang
meningkat kualitasnya
100 100 100 100 100 100
Pelabuhan/Bandara/PLB
D yang mempunyai
kebijakan kesiapsiagaan
dalam penanggulang
kedaruratan kesehatan
masyarakat yang
berpotensi wabah
1 1 100 3 2 67
Pengawasan Vaksinasi
Haji1 1 100 1 1 100
Dokumen ijin angkut
orang sakit12 12 100 12 12 100
Dokumen ICV 500 545 109 600 653 109
Pelatihan BTCLS 1 1 100 3 2 150
Pengadaan bahan
kesehatan1 1 100 1 1 100
Surveilans Faktor Risiko
Situasi Khusus (Arus
Mudik Lebaran, Nataru
dan Penanggulangan
Krisis
2 2 100 2 2 100
Pelaksanaan
pengawasan kualitas air
bersih
12 12 100 12 12 100
Pelaksanaan inspeksi
sanitasi gedung dan
bangunan
12 12 100 12 12 100
Pemeriksaan
Hygiene/Sanitasi TPM 4 4 100 4 5 125
Pengambilan dan
Pemeriksaan sampel
makanan (Labkesda)
1 1 100 2 2 100
2. Meningkatnya
Penyelenggaraan
Program
Pencegahan dan
Pengendalian
Penyakit di Pintu
Masuk Negara
L a k i p K a n t o r K e s e h a t a n P e l a b u h a n K e l a s I I I M e r a u k e | 65
Persentase jejaring
surveilans dan kemitraan
di pintu masuk negara dan
wilayah yang ditingkatkan
100 100 100 100 100 100
Jejaring surveilans Kantor
Kesehatan Pelabuhan
Kelas III Merauke dengan
LP/LS
1 1 100 1 1 100
Persentase layanan
pelaksanaan pengendalian
penyakit tular vektor dan
zoonotik di
Pelabuhan/Bandara/PLBD
90 90 100 96 100 96
Survei kepadatan lalat dan
kecoa12 12 100 12 12 100
Pengamatan Faktor Risiko
dan sumber penular
malaria
4 4 100 5 5 100
Pengamatan kejadian
malaria, surveilans migrasi
malaria di pintu masuk
4 4 100 5 5 100
Pengamatan Faktor Risiko
dan sumber penular DBD12 12 100 12 12 100
Laporan Pengendalian
Nyamuk67,5 75 90 235 132 178
Pemberdayaan Masyarakat
Melalui Pembentukan
Kader Jumantik
20 20 100 - - -
Pengamatan Faktor Risiko
dan Binatang Pengganggu9 9 100 4 4 100
Meningkatnya
Penyelenggaraan
Program Pencegahan
dan Pengendalian
Penyakit di Pintu Masuk
Negara
Meningkatnya
Penyelenggaraan
Program Pencegahan
dan Pengendalian
Penyakit di Pintu Masuk
Negara
3
4
L a k i p K a n t o r K e s e h a t a n P e l a b u h a n K e l a s I I I M e r a u k e | 66
Persentase layanan
pelaksanaan pencegahan
dan pengendalian penyakit
menular langsung di
Pelabuhan/Bandara/ PLBD
yang ditingkatkan
100 100 100
Sosialisasi dan Skrining
HIV/AIDS1 1 100 4 4 100
Sosialisasi/Skrining
Pengendalian TB3 3 100 6 6 100
Sosialisasi Pengendalian
Kusta2 2 2 1 1 100
Pembuatan media KIE 1 1 100 3 3 100
Persentase layanan
pelaksanaan pencegahan
dan pengendalian penyakit
tidak menular di
Pelabuhan/Bandara/ PLBD
yang ditingkatkan
80 70 87,5 95 75 80
Bahan habis pakai
monitoring FR PTM2 2 100 4 4 100
Pengadaan media KIE 1 1 100 1 1 100
Dukungan Manajemen dan
pelaksanaan tugas teknis
lainnya pada program P2P
yang ditingkatkan
95 95 100 95 95 100
Evaluasi Rencana Aksi
Kegiatan (RAK) Tahun
2015-2019
1 1 100 1 1 100
Penyusunan E-Planning 1 1 100 1 1 100
7 Meningkatnya
Penyelenggaraan
Program Pencegahan
dan Pengendalian
Penyakit di Pintu Masuk
Negara
5 Meningkatnya
Penyelenggaraan
Program Pencegahan
dan Pengendalian
Penyakit di Pintu Masuk
Negara
6 Meningkatnya
Penyelenggaraan
Program Pencegahan
dan Pengendalian
Penyakit di Pintu Masuk
Negara
L a k i p K a n t o r K e s e h a t a n P e l a b u h a n K e l a s I I I M e r a u k e | 67
Penyusunan Dokumen RKAKL 1 1 100 1 1 100
Pembahasan, Penajaman,
Penelahaan Usulan dokumen
perencanaan/koordinasi
npenyusunan program
2 1 50 4 2 50
Penyusunan target dan
pemanfaatanpagu PNBP1 1 100 1 1 100
Penyusunan profil KKP
Merauke1 1 100 1 1 100
Penyusunan laporan tahunan 1 1 100 1 1 100
Penyusunan lakip dan
perjanjian kinerja2 2 100 2 2 100
Evaluasi SAKIP 1 1 100 1 1 100
Penyusunan laporan
keuangan2 2 100 2 2 100
Penyusunan laporan realisasi
PNBP1 1 100 1 1 100
Penyusunan laporan BMN 2 2 100 2 2 100
Pembayaran gaji dan
tunjangan12 12 100 12 12 100
Pengadaan fasilitas dan
peralatan perkantoran1 1 100 1 1 100
Operasional dan
pemeliharaan kantor12 12 100 12 12 100
L a k i p K a n t o r K e s e h a t a n P e l a b u h a n K e l a s I I I M e r a u k e | 68
Secara umum target kinerja yang telah dicapai disebabkan oleh beberapa hal
yang mendukung pelaksanaan kegiatan antara lain :
1. Semakin baiknya koordinasi dan jejaring kerja dengan mitra terkait di
lingkungan pelabuhan/bandara dan PLBD, sehingga penegakan aturan
di lingkungan pelabuhan, bandara dan PLBD dapat dilaksanakan dengan
baik. Hal ini tentunya akan meningkatkan kesadaran bersama akan
pentingnya tugas pokok dan fungsi instansi Kantor Kesehatan Pelabuhan
Kelas III Merauke di pelabuhan, bandara dan PLBD.
2. Pembinaan pegawai melalui diklat maupun sosialisasi juga merupakan
faktor penting yang mendorong peningkatan kualitas sumber daya
manusia (SDM)
3. Semakin baiknya manajemen dan tata kerja di Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas III Merauke
4. Distribusi pegawai sesuai dengan kapasitas dan kompetensi yang dimiliki
serta telah dilaksanakannya pemberian sanksi bagi pegawai yang
melanggar aturan.
5. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi dalam melaksanakan kegiatan
sehingga dapat mencapai sasaran
6. Penggunaan anggaran yang mengacu pada prinsip efisiensi dan
efektivitas serta anggaran berbasis kinerja
Beberapa hal yang menjadi kendala dalam mencapai target kinerja yang
telah ditetapkan antara lain sebagai berikut :
1. Walaupun sumber daya yang dimiliki telah ditempatkan sesuai dengan
kapasitas dan kompetensi yang dimiliki, namun dari segi kuantitas belum
cukup.
2. Walaupun telah dilaksanakan sosialisasi kepada stakeholder terkait,
namun masih ada beberapa agen pelayaran maupun nahkoda kapal yang
belum memahami secara utuh mekanisme penyelenggaraan
kekarantinaan kesehatan di pelabuhan laut.
3. Kondisi alam di beberapa wilayah kerja kurang mendukung sehingga
pelayanan di wilayah kerja tersebut belum maksimal pelaksanaannya
Adapun strategi yang diterapkan sebagai dasar dalam mencapai tujuan dan
sasaran kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Merauke adalah sebagai
berikut :
L a k i p K a n t o r K e s e h a t a n P e l a b u h a n K e l a s I I I M e r a u k e | 69
1. Meningkatkan jejaring kerja, kemitraan dan kerja sama yang baik
dengan stakeholder terkait, organisasi masyarakat dan pihak swasta.
2. Meningkatkan advokasi dan sosialisasi kepada instansi pemerintah dan
pihak swasta terkait yang ada di Merauke.
3. Mengupayakan pemenuhan sumber daya, baik SDM, sarana prasarana,
maupun anggaran yang dapat mendukung pelaksanaan kegiatan.
4. Menyelenggarakan surveilans epidemiologi secara menyeluruh rutin dan
terus menerus dalam rangka memberikan dukungan data dan informasi
yang penting dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan.
5. Pelaksanaan kegiatan
b. Menyelenggarakan pengawasan dan pemantauan terhadap alat
angkut, orang, barang dan kualitas lingkungan.
c. Menyelenggarakan dekontaminasi serta pengendalian vektor dan
reservoar terhadap alat angkut dan ataupun pemukiman masyarakat
di wilayah kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Merauke.
d. Melaksanakan pengawasan deratisasi serta pemeriksaan sanitasi
lainnya.
e. Melaksanakan advokasi /saran/ rekomendasi tentang kesehatan
kepada operator alat angkut dan masyarakat di lingkungan wilayah
kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Merauke .
f. Penyempurnaan dan penyusunan draft Standar Prosedur Operasional
(SPO) setiap program kegiatan agar dalam melaksanakan tugas di
lapangan terjadi keseragaman
g. Menyediakan sarana dan prasarana dengan didukung teknologi yang
memadai serta pelayanan dilaksanakan sesuai prosedur pelayanan
standar dan tidak bertentangan dengan kode etik
L a k i p K a n t o r K e s e h a t a n P e l a b u h a n K e l a s I I I M e r a u k e | 70
F. REALISASI ANGGARAN
Tabel 17 REALISASI ANGGARAN TAHUN 2018
PAGU AWAL REALISASI % TARGET CAPAIAN %
(1 ) ( 3 ) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
1 2058.004Layanan Kewaspadaan Dini Penyakit
Berpotensi KLB ( Layanan ) 201,570,000 195,858,582 97.17% 2.00 2.00 100.00%
2 2058.007Layanan Kekarantianaan Kesehatan
( Layanan ) 1,774,806,000 1,564,531,632 88.15% 15.00 15.00 100.00%
Kegiatan layanan kekarantinaan kesehatan telah dilaksanakan ( Layanan
kekarantinaan kesehatan pelabuhan ,bandara dan PLBD ) telah mencapai
100% akan tetapi serapan anggaran hanya 88.15%, hal ini disebabkan karena
adanya aturan yang disampaikan bahwa penerbitan dokumen kesehatan
dalam rangka pengawasan kekarantinaan kesehatan tranfort lokal dibeban
kepada pihak ketiga atau agen travel ( PP 21 Tahun 2013 ). Beberapa
informasi yang didapatkan, penerbitan dokumen kesehatan dalam rangka
pengawasan kekarantinaan kesehatan transfort lokal dapat dibebankan
pada anggaran satker sepanjang kegiatan dilaksanakan diluar jam kerja.
Untuk mencegah terjadinya temuan maka diputuskan untuk tidak
membebankan tranfort lokal baik pada pihak ketiga maupun satker.
3 2059.005Layanan Capaian Eliminasi Malaria (
Layanan ) 120,000,000 117,308,175 97.76% 1.00 1.00 100.00%
4 2059.009
Layanan Pengendalian Penyakit Vektor dan
Binatang Pembawa Penyakit (
Layanan )
692,000,000 586,960,335 84.82% 234.00 225.00 96.15%
1. Pelaksanaan pengendaian nyamuk mengkombinasikan antara foging dan
ULV sehingga pemakaian solar campuran insektisida berkurang demikian
juga dengan tenaga kader. 2. Sebagian masyarakat tidak bersedia
dilakukan IRS sehingga cakupan rumah berkurang dan menyebabkan semua
dana tidak terserap.
5 2060.500Layanan Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit HIV AIDS ( Layanan ) 65,000,000 54,255,300 83.47% 1.00 1.00 100.00%
Kegiatan layanan pencegahan dan pengendalian HIV AIDS capaiannya telah
melebihi target ( 197 % ) akan tetapi dari segi anggaran capaiannya hanya
83.47% , hal ini disebabkan karena kegiatan sosialisasi HIV AIDS yang
dilaksanakan dianggarkan menggunakan beberapa narasumber dalam satu
kali pertemuan/sosialisasi sebelum dilaksanakan skrining HIV akan tetapi
untuk efisiensi waktu maka setiap melaksanakan sosialisasi hanya
menggunakan satu orang narasumber sehingga terjadi efesiensi anggaran
honor narasumber.
NO OUTPUT
KEGIATAN
PENJELASAN
RESIKO ATAS RENDAHNYA
PENCAPAIAN OUTPUT DAN
LANGKAH ANTISIPASINYA
( 2 )
L a k i p K a n t o r K e s e h a t a n P e l a b u h a n K e l a s I I I M e r a u k e | 71
(1 ) ( 3 ) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
6 2060.502 Layanan Pengendalian Penyakit TB ( Layanan ) 70,000,000 58,774,700 83.96% 1.00 1.00 100.00%
Kegiatan layanan Pengendalian Penyakit TB Kegiatan capaiannya telah melebihi target ( 222 % ) akan tetapi dari segi anggaran capaiannya hanya 83.96% , hal ini disebabkan karena kegiatan Skrining Deteksi Dini TB pelaksanaannya selalu dirangkaikan dengan kegiatan skrining HIV AIDS sehingga terjadi efesiensi anggaran belanja bahan.
7 2060.503 Intensifikasi Penemuan Kasus Kusta ( Layanan ) 50,000,000 44,096,100 88.19% 1.00 1.00 100.00%
Kegiatan Intensifikasi Penemuan Kasus Kusta berupa workshop peningkatan SDM KKP dan beberapa SDM Lintas program telah dilaksanakan sesuai target ( 100% ) akan tetapi segi anggaran serapan hanya mencapai 88.19% hal ini disebabkan anggaran perjalanan biasa ( biaya perjalanan narasumber dari provinsi ) tidak terserap seluruhnya.
8 2063.053 Layanan Internal ( Over Head ) ( Layanan ) 1,396,932,000 1,218,918,344 87.26% 1.00 1.00 100.00%
Kurangnya capaian penyerapan anggaran layanan internal ( Over head ) disebabkan karena harga tiket sangat tinggi sehingga anggaran perjadin untuk tiket tidak mencukupi atau melebihi pagu.
9 2063.994 Layanan Perkantoran (Layanan ) 6,606,852,000 6,100,292,121 92.33% 1.00 1.00 100.00%
10,977,160,000 9,940,995,289 90.56% 257 248 96.50%
NIP 197005181993031001
T O T A L
Merauke, 08 Januari 2019
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Merauke
Suprapto, SKM,.M.Kes ( Epid )
( 2 )
L a k i p K a n t o r K e s e h a t a n P e l a b u h a n K e l a s I I I M e r a u k e | 72
GRAFIK 17. PERSENTASE CAPAIAN ANGGARAN DAN KINERJA
L a k i p K a n t o r K e s e h a t a n P e l a b u h a n K e l a s I I I M e r a u k e | 73
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan kertas kerja perhitungan kinerja tahun 2018 Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas III Merauke, melalui 12 (dua belas) Indikator Kinerja, 4
indikator kinerja mencapai target, 5 (lima) indikator kinerja melebihi target
dan 3 (tiga) indikator tidak mencapai target yaitu :
1. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang memenuhi syarat-syarat
sanitasi100%
2. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD bebas vektor pada wilayah
perimeter dan buffer area 100%
3. Jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya
100%
4. Jumlah pengadaan sarana prasarana 100%
5. Jumlah pemeriksaan alat angkut sesuai dengan standar
kekarantinaan Kesehatan dengan hasil sertifikat 164%
6. Persentase respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan
bencana di wilayah layanan KKP105%
7. Jumlah pelayanan kesehatan pada situasi khusus133%
8. Jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular
langsung 212%
9. Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P 350%
10. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang mempunyai kebijakan
kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan
masyarakat yang berpotensi wabah67%
11. Jumlah sertifikat/surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah yang
diterbitkan97%
12. Jumlah deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan
keluarnya penyakit61%
B. Rencana Tindak Lanjut
Rencana tindak lanjut yang perlu dilakukan untuk mengatasi
permasalahan yang timbul dari setiap indikator maka perlu dilakukan :
1. Dalam rangka kesiapsiagaan penanggulangan kedaruratan kesehatan
masyarakat yang berpotensi wabah, tahun 2020 perlu dilakukan
penyusunan rencana kontijensi di wilayah pelabuhan laut Merauke
L a k i p K a n t o r K e s e h a t a n P e l a b u h a n K e l a s I I I M e r a u k e | 74
2. Penambahan SDM di tahun 2019 agar wilayah kerja yang belum
memiliki petugas di pintu masuk salah satu diantaranya adalah wilayah
kerja PLBD Mindip Tanah dan Pelabuhan Laut Wanam
3. Meningkatkan disiplin dan komitmen bersama seluruh pegawai Kantor
Kesehatan Pelabuhan Merauke untuk lebih meningkatkan kinerja agar
semua indikator kinerja yang telah disepakati dengan Dirjen
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dapat tercapai
Berdasarkan serapan anggaran pada Tahun 2018 dari alokasi dana
yang tersedia sebesar Rp. 10.977.160.000,- dari anggaran DIPA Tahun
2018. Realisasi belanja negara TA 2018 sebesar Rp. 9.940.995.289 atau
mencapai 90,56% dari anggaran dalam DIPA TA 2018.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Lakip) tahun 2018
merupakan dasar acuan penganggaran tahun berikutnya bagi semua seksi
dan bagian di Lingkungan KKP Kelas III Merauke. Laporan ini berisikan
pelaksanaankegiatan dan penilaian capaian target kegiatan yang telah
dilaksanakan pada Tahun 2018, laporan ini diharapkan dapat digunakan
sebagai bahan evaluasi kinerja dalam kurun waktu setahun (2018).
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Lakip) tahun 2018
diharapkan dapat digunakan sebagai peta jalan (road map) untuk
mewujudkan visi, misi, strategi dan kegiatandengan indikator-indikator yang
telah ditentukan dalam rencana kinerja tahunan dan penetapan kinerja pada
tahun 2018. Indikator-indikator tersebut diatas akan tercapai apabila
kegiatan-kegiatan dilaksanakan dengan penuh dedikasi, koordinasi,
kerjasama dari segenap staf KKP KelasIII Merauke serta kerjasama lintas
program dan lintas sektor baik diLingkungan Pelabuhan / Bandara maupun
di luar Pelabuhan/Bandara
Kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ini disampaikan terima kasih dan
penghargaan yang setinggi-tingginya.
Tim Penyusun Lakip
KKP Kelas III Merauke Tahun 2018
L a k i p K a n t o r K e s e h a t a n P e l a b u h a n K e l a s I I I M e r a u k e | 79
FOTO KEGIATAN SEKSI PKSE TAHUN 2018 FOTO KEGIATAN KEKARANTINAAN KESEHATAN DI BANDARA MOPAH MERAUKE
L a k i p K a n t o r K e s e h a t a n P e l a b u h a n K e l a s I I I M e r a u k e | 82
FOTO PENGAWASAN PEMETIAN JENAZAH
L a k i p K a n t o r K e s e h a t a n P e l a b u h a n K e l a s I I I M e r a u k e | 84
FOTO PENGAWASAN DAN PENERBITAN BUKU ICV CALON JAMAAH HAJI 2018
L a k i p K a n t o r K e s e h a t a n P e l a b u h a n K e l a s I I I M e r a u k e | 86
FOTO PEMERIKSAAN KAPAL
L a k i p K a n t o r K e s e h a t a n P e l a b u h a n K e l a s I I I M e r a u k e | 88
RAPAT PERSIAPAN PERTEMUAN KOORDINASI SURVEILANS PENYAKIT KLB DAN PIE
L a k i p K a n t o r K e s e h a t a n P e l a b u h a n K e l a s I I I M e r a u k e | 90
PERTEMUAN KOORDINASI SURVEILANS KEWASDAAN DINI KLB
SERTA PENGENDALIAN PIE
L a k i p K a n t o r K e s e h a t a n P e l a b u h a n K e l a s I I I M e r a u k e | 92
FOTO PEMERIKSAAN KESEHATAN DALAM RANGKA PENERBITAN DOKUMEN LAIK TERBANG
IBU HAMIL, BAYI DAN ORANG SAKIT DI BANDARA MOPAH MERAUKE
L a k i p K a n t o r K e s e h a t a n P e l a b u h a n K e l a s I I I M e r a u k e | 94
FOTO KEGIATAN SEKSKI PRL & KLW 2018
LAMPIRAN FOTO KEGIATAN
PENGAMATAN LARVA DAN NYAMUK ANOPHELES
L a k i p K a n t o r K e s e h a t a n P e l a b u h a n K e l a s I I I M e r a u k e | 96
KEGIATAN FOGGING
L a k i p K a n t o r K e s e h a t a n P e l a b u h a n K e l a s I I I M e r a u k e | 98
KEGIATAN PEMERIKSAAN TPM
L a k i p K a n t o r K e s e h a t a n P e l a b u h a n K e l a s I I I M e r a u k e | 100
KEGIATAN PEMERIKSAAN SANITASI GEDUNG DAN BANGUNAN