Top Banner

of 90

Kunci Jawaban, Silabus Dan RPP PR KIMIA 10B 2014

Jul 07, 2018

Download

Documents

Amelia Maris
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/18/2019 Kunci Jawaban, Silabus Dan RPP PR KIMIA 10B 2014

    1/90

  • 8/18/2019 Kunci Jawaban, Silabus Dan RPP PR KIMIA 10B 2014

    2/90

    1Kimia Kelas X 

    Setelah mempelajari bab ini, peserta didik mampu:

    1. menjelaskan sifat-sifat larutan elektrolit dan nonelektrolit;2. menjelaskan cara larutan elektrolit menghantarkan arus listrik;3. menjelaskan jenis ikatan dalam larutan elektrolit dan nonelektrolit.

    Berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai, peserta didik mampu:1. mensyukuri keberadaan berbagai ciptaan Tuhan;2. bertanggung jawab, memiliki rasa ingin tahu tinggi, cermat, dan teliti dalam setiap kegiatan.

    • Mengamati perubahan yangterjadi pada pencampuran duazat.

    • Mendiskus ikan rancanganpercobaan pada larutan

    elektrolit dan nonelektrolit.• Menentukan larutan elektrolit

    kuat, elektrolit lemah, dan non-elektrolit berdasarkan per-cobaan.

    Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit

    Mengamati dan mendiskusikanhubungan ikatan terhadap dayahantar listrik.

    Mengamati uji daya hantar listrikterhadap suatu larutan.

    Sifat-Sifat Larutan Elektrolitdan Nonelektrolit

    Cara Larutan ElektrolitMenghantarkan Arus Listrik

    Jenis Ikatan dalam LarutanElektrolit dan Nonelektrolit

    • Mensyukuri keberadaan larutan elektrolit di alam dan memanfaatkannya dengan bijaksana.

    • Bertanggung jawab saat mengerjakan tugas.• Mengembangkan rasa ingin tahu saat mencari informasi.• Bersikap cermat dan teliti saat melakukan pengamatan larutan elektrolit dan nonelektrolit di laboratorium.• Bersikap santun dan meghargai perbedaan pendapat antarteman.• Bersikap proaktif dalam mengerjakan tugas kelompok.• Menjelaskan campuran homogen dan heterogen.• Menjelaskan larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah, dan nonelektrolit.

    • Menjelaskan cara larutan elektrolit menghantarkan arus listrik.• Menjelaskan jenis ikatan dalam larutan elektrolit dan nonelektrolit.• Menyajikan hasil diskusi tentang rancangan percobaan larutan elektrolit dan nonelektrolit.• Menyajikan laporan praktikum mengenai identifikasi sifat larutan elektrolit dan nonelektrolit sesuai dengan metode ilmiah.

  • 8/18/2019 Kunci Jawaban, Silabus Dan RPP PR KIMIA 10B 2014

    3/90

    2 Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit 

    A. Pilihan Ganda

    1.  Jawaban: e

    Garam dalam air terlarut sempurna sehingga tidak

    dapat dibedakan garam dan airnya. Kopi dalamair, cendol dalam air, tanah dalam air, dan minyak

    dalam air merupakan campuran heterogen karenamasih dapat dibedakan masing-masing komponen-

    nya.

    2.  Jawaban: e

    Larutan elektrolit lemah dalam pengujian elektrolitsebagai berikut.1) Nyala lampu redup atau lampu tidak dapat

    menyala.2) Menghasilkan sedikit gelembung gas.

    3. Jawaban: e

    Larutan yang dapat menyalakan lampu dengan

    terang dan menghasilkan banyak gelembung gasadalah larutan elektrolit kuat. Larutan yang

    termasuk elektrolit kuat yaitu basa kuat, asamkuat, dan garam (kecuali garam merkuri). Kaliumhidroksida (KOH) termasuk basa kuat. Asam cuka

    (CH3COOH) merupakan asam lemah sehinggatermasuk elektrolit lemah. Gula, urea, dan alkohol

    merupakan senyawa organik molekular yang larutsehingga termasuk larutan nonelektrolit.

    4.  Jawaban: c

    HNO3KOH

    CH3COOH

    AgOH

    CO(NH2)2 → nonelektrolit

    5.   Jawaban: b

    Ciri-ciri larutan elektrolit lemah sebagai berikut.a. Terionisasi sebagian sehingga harga derajat

    ionisasinya O , α < 1.b. Menghasilkan sedikit gelembung gas.c. Nyala lampu redup/padam.

    Menyalakan lampu dengan terang adalah cirilarutan elektrolit kuat.

    6.   Jawaban: bMonovalen: XY

      XY(aq)     X+  + Y–

    mula-mula 2 mol – –bereaksi 0,5 mol 0,5 mol 0,5 mol

    ––––––––––––––––––––––––––––––––––––––setimbang 1,5 mol 0,5 mol 0,5 mol

    α =mol terionisasi

    mol mula-mula

    =0,5 mol

    2 mol

    = 0,25= 25%

    7.   Jawaban: e

    Larutan elektrolit kuat merupakan larutan elektrolitdari asam kuat, basa kuat, atau garam. Contoh: NaCl

    (garam dapur). Larutan elektrolit lemah merupakanlarutan elektrolit dari asam lemah basa atau lemah.Contoh: CH3COOH (asam cuka). Larutan non-

    elektrolit merupakan larutan senyawa organikmolekular yang larut. Contoh: C12H22O11 (gula).

    8.   Jawaban: a

    Bensin termasuk larutan nonelektrolit. Air aki, air jeruk, air mineral, dan air laut termasuk larutan

    elektrolit sehingga dapat menghantarkan aruslistrik.

    9.   Jawaban: bHCl merupakan zat elektrolit kuat. Dalam air, HCl

    akan terionisasi menjadi ion H+ dan Cl– sehinggadapat menghantarkan arus listrik. Dalam benzena,

    HCl tidak dapat larut dan tidak terionisasi sehinggatidak dapat menghantarkan arus listrik.

    10.   Jawaban: e

    Penghantar listrik adalah larutan elektrolit. Ekstrakumbi-umbian, larutan asam pekat, larutan garam,dan minuman ion merupakan larutan elektrolit. Airgula merupakan larutan nonelektrolit.

    B. Uraian

    1. Dalam larutan, zat terlarut dapat larut sempurnasehingga tidak dapat dibedakan pelarut dan zat

    terlarutnya. Dalam campuran, zat terlarut tidakdapat larut sempurna sehingga dapat dibedakanpelarut dan zat terlarutnya.

    2. a. Larutan elektrolit kuat

    Larutan elektrolit kuat adalah larutan yangdapat menghantarkan arus listrik secara kuat.Gejala yang dapat diamati pada elektrolit kuat

    yaitu:1) lampu menyala terang;2) terdapat banyak gelembung gas

    Contoh: larutan NaOH, NaCl, dan K2SO4.b. Larutan elektrolit lemah

    Larutan elektrolit lemah adalah larutan yangdapat menghantarkan arus listrik secaralemah.

    elektrolit kuat     

    elektrolit lemah     

  • 8/18/2019 Kunci Jawaban, Silabus Dan RPP PR KIMIA 10B 2014

    4/90

    3Kimia Kelas X 

    Gejala yang dapat diamati pada elektrolit

    lemah yaitu:1) lampu menyala redup/tidak menyala;

    2) terdapat sedikit gelembung gasContoh: larutan CH3 COOH, NH4OH, danAl(OH)3.

    c. Larutan nonelektrolitLarutan nonelektrolit adalah larutan yang tidak

    dapat menghantarkan listrik.Gejala yang dapat diamati pada nonelektrolityaitu:

    1) lampu tidak menyala;2) tidak ada gelembung gas

    Contoh: larutan gula, urea, dan etanol.

    3. Air laut mengandung garam sebesar ± 3,5%.

    Adanya kandungan garam mengakibatkan air lauttermasuk larutan elektrolit sehingga dapatmenghantarkan arus listrik.

    4. CH3COOH CH3COO–  + H+

    mula-mula 4 mol – –bereaksi 3 mol 3 mol 3 mol––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––setimbang 1 mol 3 mol 3 mol

    α =mol terionisasi

    mol mula-mula

    =3 mol

    4 mol

    = 0,75= 75%

    Jadi, derajat ionisasi asam asetat 75%.

    5. Mr H3PO4 = 98 gram/molMol H3PO4 =

    9,8 gram

    98 gram/mol

    = 0,1 mol

      H3PO4  →  3H+  + PO4

    3–

    mula-mula 0,1 mol – –

    bereaksi 0,05 mol 0,15 mol 0,05 mol––––––––––––––––––––––––––––––––––––––setimbang 0,05 mol 0,15 mol 0,05 mol

    H3PO4 yang tidak terion = 0,05 mol

    massa H3PO4 tidak terion

    = 0,05 mol × Mr H3PO4= 0,05 mol × 98 gram/mol

    = 4,9 gram

    Jadi, massa asam fosfat yang tidak terion

    sebanyak 4,9 gram.

    1.   Jawaban: d

    Teori Arrhenius menyatakan bahwa larutanelektrolit dapat menghantarkan arus listrik karenaterdapat ion-ion dalam larutan yang bergerak

    bebas.

    2.  Jawaban: cCiri-ciri larutan elektrolit kuat antara lain persamaan

    reaksi ditandai dengan satu arah panah ke kanan,daya hantar listrik kuat, tidak ada spesi dalam

    bentuk molekul, dan larutan terionisasi sempurna.Ion yang terbentuk dalam larutan elektrolit kuatbanyak karena seluruh molekul terionisasi

    sempurna.

    3.   Jawaban: b

    Daya hantar listrik sebanding jumlah ion. Larutanelektrolit kuat menghasilkan ion lebih banyak

    daripada larutan elektrolit lemah. Di antara larutandi atas yang menghasilkan ion paling banyakadalah H2SO4.

    H2SO4  → 2H+ + 1 SO4

    2–

      3 ion

    HCl  → 1H+ + 1 Cl–

      2 ion

    NaNO3  → 1Na+ + 1 NO3

      2 ion

    CH3COOH     CH3COO– + H+

      termasuk elektrolit lemah

    C6H12O6 merupakan zat nonelektrolit

    4.   Jawaban: e

    Ciri tersebut menunjukkan bahwa larutan bersifatelektrolit lemah. Larutan yang termasuk elektrolit

    lemah adalah CH3COOH. NaCl dan H2SO4  ter-masuk elektrolit kuat. CO(NH2)2  dan C6H12O6termasuk nonelektrolit.

    5.   Jawaban: c

    Senyawa yang tetap berbentuk molekul saatdilarutkan dalam air merupakan senyawa nonelektrolit.Senyawa nonelektrolit tidak akan terionisasi saat

    dilarutkan dalam air dan mempunyai derajat ionisasi0 (α  = 0). Senyawa nonelektrolit tidak dapatmenghantarkan arus listrik sehingga lampu tidak

    menyala dan tidak ada gelembung gas saat diujidengan alat penguji elektrolit.

  • 8/18/2019 Kunci Jawaban, Silabus Dan RPP PR KIMIA 10B 2014

    5/90

    4 Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit 

    6.  Jawaban: e

    Keempat reaksi tersebut benar karena persamaan1) dan 4) merupakan elektrolit kuat sehingga dapat

    terionisasi sempurna, panah hanya satu arah.Persamaan 2) dan 3) merupakan elektrolit lemahsehingga terionisasi tidak sempurna dan arah

    panah bolak-balik.

    7.  Jawaban: b

    Larutan yang bersifat elektrolit (kuat atau lemah)dapat menghantarkan arus listrik. Larutan tersebutditandai dengan lampu menyala dan menghasilkan

    gelembung gas atau lampu tidak menyala, tetapimenghasilkan gelembung gas.

    8.  Jawaban: eLarutan fruktosa tidak dapat menghantarkan arus

    listrik karena derajat ionisasinya = 0 (larutannonelektrolit).

    9.   Jawaban: bDaya hantar listrik dipengaruhi oleh konsentrasi

    larutan elektrolit, tetapan ionisasi larutan elektrolit,pelarut yang digunakan, dan kuat lemah larutanelektrolit. Sementara itu, volume larutan elektrolit

    tidak berpengaruh.

    10.   Jawaban: bCiri-ciri senyawa elektrolit kuat sebagai berikut.

    1) Tetapan ionisasi = 1.2) Menghantarkan arus listrik dengan kuat.

    3) Muncul banyak gelembung gas saat uji dayahantar listrik.

    4) Nyala lampu terang.

    B. Uraian

    1.   Jawaban:

    a. Fe(OH)3 Fe3+ + 3OH–

    b. NH4OH  NH4

    + + OH–

    c. CaCl2  → Ca2+ + 2Cl–

    d. CO(NH2)2  →

    2.   Jawaban:

    Air laut > air hujan > air tanah > air gula. Kandungangaram pada air laut tinggi, sehingga daya hantarnya

    paling tinggi. Air hujan mengandung mineral danasam seperti H2CO3 dan H2SO4, tetapi kandungan-

    nya rendah sehingga daya hantarnya tidak sekuatair laut. Air tanah hanya mengandung mineral-min-eral saja sehingga daya hantarnya lebih rendah

    daripada air hujan. Air gula merupakan larutannonelektrolit sehingga tidak dapat menghantarkan

    arus listrik.

    3. Senyawa elektrolit dapat menghantarkan arus listrik

     jika berada dalam bentuk larutan. Dalam bentuklarutan, senyawa elektrolit mengalami ionisasi.

    Selanjutnya, kedua elektrode yang berbeda

    dimasukkan ke dalam larutan elektrolit. Keduaelektrode tersebut dihubungkan pada sumber arus

    listrik sehingga terbentuk katode (elektrode yangbermuatan negatif) dan anode (elektrode yangbermuatan positif). Pada saat sumber arus listrik

    dihubungkan, ion-ion positif dalam larutan elektrolitakan menangkap elektron dari katode. Sebaliknya,

    ion-ion negatif dalam larutan elektrolit melepaselektron ke anode. Selanjutnya, elektron yang telahditangkap anode mengalir ke katode melalui

    sumber arus listrik. Pelepasan dan penerimaanelektron oleh ion ini akan mengakibatkan adanya

    hantaran arus listrik.

    4. Larutan elektrolit kuat sebagai berikut.

    a. Senyawa terionisasi sempurna ditandaidengan satu arah panah ke kanan.

    b. Dapat menghantarkan arus listrik dengan

    kuat, ditandai adanya banyak gelembung gasdan nyala lampu terang saat dilakukan uji

    daya hantar listrik.

    5. a. Mol NaOH =r

    massa NaOH

    M NaOH

    =4 gram

    40 gram/mol

    = 0,1 mol

    b. Mol NH4OH =4

    r 4

    massa NH OH

    M NH OH

    =3,5 gram

    35 gram/mol

    = 0,1 mol

      α = 0,5

    α =mol terion

    mol awal

    0,5 =mol terion

    0,1mol

    Mol terion = 0,05 mol

    c. Mol CH3COOH =3

    r 3

    massa CH COOH

    M CH COOH

    =6 gram

    60 gram/mol

    = 0,1 mol

    α = 0,75

    α =

    mol terion

    mol awal

    0,75 =mol terion

    0,1mol

    mol terion = 0,075 mol

    Mol NaOH > mol terion CH3COOH > mol terionNH4OH sehingga urutan daya hantar listriknya

    adalah NaOH – CH3COOH – NH4OH.

  • 8/18/2019 Kunci Jawaban, Silabus Dan RPP PR KIMIA 10B 2014

    6/90

    5Kimia Kelas X 

    A. Pilihan Ganda

    1.  Jawaban: a

    Perbedaan senyawa ion dan kovalen polar dalam

    hal daya hantar listrik terletak pada lelehannya.Lelehan senyawa ion dapat menghantarkan aruslistrik, tetapi lelehan senyawa kovalen tidak dapatmenghantarkan arus listrik.

    2.  Jawaban: eSenyawa ion dapat menghantarkan arus listrikdalam bentuk leburan atau lelehan. NaCl, AlCl3,

    K2SO4 dan CaCl2 termasuk senyawa ion. Sedang-kan C6H12O6 termasuk senyawa kovalen nonpolar

    sehingga tidak dapat menghantarkan arus listrikbaik dalam bentuk larutan, padatan maupun

    lelehan.

    3.  Jawaban: cSenyawa yang berikatan kovalen polar adalahHNO3 dan NH4OH. Senyawa yang berikatan ion:K2SO4, dan Na2SO4. Senyawa yang berikatan

    kovalen nonpolar: CO(NH2)2.

    4.  Jawaban: a

    Senyawa kovalen polar memiliki titik leleh rendahdan dalam bentuk lelehan tidak dapat menghantar-kan arus listrik, tetapi dapat menghantarkan arus

    listrik dalam bentuk larutan. Sementara itu,senyawa ion memiliki titik leleh tinggi dan dapat

    menghantarkan arus listrik baik dalam bentuk

    lelehan maupun larutan.

    5.   Jawaban: b

    KCl merupakan senyawa elektrolit kuat yangberasal dari senyawa ion. HBr merupakan elektrolit

    kuat yang berasal dari senyawa kovalen polar.H2CO3, H3PO4, dan NH4OH merupakan senyawa

    kovalen polar yang bersifat elektrolit lemah.

    6.   Jawaban: b

    NaCl merupakan senyawa ion. Senyawa ionterionisasi sempurna dalam larutan dan dapatmenghantarkan arus listrik. Jika dilakukan uji daya

    hantar listrik akan menghasilkan banyak gelembunggas dan nyala lampu terang.

    7.  Jawaban: cSuatu senyawa dikatakan kovalen nonpolar apabila:

    a. tidak dapat terion sehingga tidak dapatmenghantarkan arus listrik;

    b. tidak menghasilkan gelembung gas dan lampu

    padam;c. derajat ionisasinya sama dengan nol (α = 0)

    8.   Jawaban: a

    Larutan yang memiliki daya hantar paling besaradalah larutan elektrolit kuat yaitu larutan dari asam

    kuat, basa kuat, dan garam.

    CaCl2 = garam (elektrolit kuat)CH3COOH = asam lemah (elektrolit lemah)CO(NH2)2 = senyawa senyawa organik molekularyang larut dalam air (nonelektrolit)

    NH4OH dan Be(OH)2 = basa lemah (elektrolitlemah)

    9.   Jawaban: e

    Reaksi ionisasi senyawa sebagai berikut.

    NH4OH   NH4+ + OH–

    CH3COOH   CH3COO– + H+

    HNO3 →  H+ + NO3

    HF   H+

     + F–

    KCl →  K+ + Cl–

    10.   Jawaban: d

    Senyawa X merupakan kovalen nonpolar karena:a. tidak larut dalam air;

    b. larut dalam dietil eter.Dengan demikian, senyawa X tidak dapat meng-hantarkan arus listrik yang ditandai dengan lampu

    tidak menyala dan tidak ada gelembung gas.

    B. Uraian

    1. Senyawa ion dapat menghantarkan arus listrik

    dalam bentuk lelehan dan larutannya, sedangkansenyawa kovalen polar hanya dapat menghantar-kan arus listrik dalam bentuk larutan saja.

    2. Senyawa A

    a. Larutan dapat menghantarkan arus listrik.b. Lelehan tidak menghantarkan arus listrik.

    Senyawa A termasuk kovalen polar.Senyawa Ba. Larutan dapat menghantarkan arus listrik.

    b. Lelehan dapat menghantarkan arus listrik.Senyawa B termasuk ion.

    Senyawa C

    a. Larutan tidak dapat menghantarkan arus listrik.b. Lelehan tidak dapat menghantarkan arus

    listrik.Senyawa C termasuk kovalen nonpolar.

    3. Senyawa ion dalam bentuk lelehan maupun larutan

    dapat menghantarkan arus listrik karena ion-ionnyadapat bergerak bebas. Berbeda dengan bentuk

    kristalnya yang tersusun rapat, ion-ion penyusun-nya tidak dapat bergerak bebas. Oleh karena itu,

    kristal senyawa ion tidak dapat menghantarkan aruslistrik.

  • 8/18/2019 Kunci Jawaban, Silabus Dan RPP PR KIMIA 10B 2014

    7/90

    6 Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit 

    4. Air mengandung mineral-mineral yang bermuatan

    sehingga dapat bersifat seperti ion dalam larutanelektrolit. Ion-ion tersebut dapat menghantarkan

    arus listrik. Hal ini mengakibatkan arus listrik padakabel dapat disalurkan melalui ion-ion dalam air.

    5. Mol NH4OH =4

    r 4

    massa NH OH

    M NH OH

    = 7 gr35 gr/mol

    =1

    5 mol

    = 0,2 mol

    α =mol terion

    mol mula-mula

    0,5 =mol terion

    0,2 mol

    mol terion = 0,5 · 0,2 = 0,1 mol

      NH4OH → NH4+  + OH–

    mula-mula 0,2 mol – –bereaksi 0,1 mol 0,1 mol 0,1 mol–––––––––––––––––––––––––––––––––––––

    setimbang 0,1 mol 0,1 mol 0,1 mol

    Banyaknya ion yang dapat menghantarkan arus

    listrik= jumlah ion × bilangan avogadro

    = (mol NH4+ + mol OH–) × 6,02 × 1023

    = (0,1 mol + 0,1 mol) × 6,02 × 1023

    = 0,2 mol × 6,02 × 1023

    = 3,01 × 1022

    1.  Jawaban: aSuatu larutan dikatakan bersifat elektrolit apabila:

    1) mengandung ion-ion yang bergerak bebassehingga dapat menghantarkan arus listrik;

    2) derajat ionisasi tidak sama dengan nol (α ≠ 0);

    3) menghasilkan banyak/sedikit gelembung gas;4) nyala lampu terang/redup/mati.

    2.  Jawaban: c

    Larutan yang dapat menghasilkan gelembung gas,

    tetapi lampu tidak menyala termasuk elektrolit lemah.Di antara larutan tersebut yang merupakan elektrolit

    lemah adalah NH4OH. KOH dan HCl termasukelektrolit kuat, sedangkan C6H12O6  (gula) danCO(NH2)2 (urea) termasuk nonelektrolit.

    3.   Jawaban: d

    CO(NH2)2 termasuk nonelektrolit, tidak dapat terionKOH dan CaCl2 termasuk elektrolit kuat, panahsatu arah

    Be(OH)2 dan CH3COOH: elektrolit lemah, panahbolak-balik.

    4.  Jawaban: aLarutan elektrolit yang memiliki derajat ionisasi =

    1 adalah elektrolit kuat.NaCl merupakan elektrolit kuat.

    Be(OH)2 dan HNO2 merupakan elektrolit lemah

    C6H12O6 dan urea merupakan nonelektrolit.

    5.   Jawaban: dLarutan elektrolit adalah larutan yang mengandung

    senyawa dapat terurai menjadi ion-ion dalam airsehingga dapat menghantarkan arus listrik.

    6.   Jawaban: bLarutan elektrolit yang berikatan ion: NaCl.

    Larutan elektrolit yang berikatan kovalen polar:

    HBr, H2SO4, HCl, HNO3, NH4OH, dan CH3COOH.

    Larutan nonelektrolit; C6H12O6.

    7.   Jawaban: dLarutan yang larut dalam kloroform dan tidak

    menyalakan lampu merupakan kovalen nonpolardan bersifat nonelektrolit.

    8.   Jawaban: cLarutan jeruk nipis, air laut, air hujan, dan minumanion termasuk larutan elektrolit karena mengandung

    ion-ion yang dapat menghantarkan arus listriksehingga menghasilkan gelembung gas. Sementara

    itu, larutan urea termasuk larutan nonelektrolit.

    9.   Jawaban: eLarutan elektrolit kuat ditunjukkan oleh air limbah

    K karena nyala lampu terang, terdapat banyakgelembung gas, danα = 1. Larutan elektrolit lemah

    ditunjukkan oleh air limbah L dan O karena lamputidak menyala, terdapat sedikit gelembung gas,

    dan derajat ionisasi antara 0 dan 1 (0 < α < 1).Larutan nonelektrolit ditunjukkan oleh air limbahM dan N karena lampu tidak menyala, tidak ada

    gelembung gas, dan α = 0.

    10.   Jawaban: b

    Mol NH4Cl =4

    r 4

    massa NH Cl

    M NH Cl

    =5,35 gram

    53,5 gram/mol

    = 0,1 mol

  • 8/18/2019 Kunci Jawaban, Silabus Dan RPP PR KIMIA 10B 2014

    8/90

    7Kimia Kelas X 

    α =mol terion

    mol mula-mula

    0,75=mol terion

    0,1mol

    mol terion = 0,075 mol

     NH4Cl →  NH4+  + Cl–

    mula-mula 0,1 mol – –

    terion 0,75 0,075 mol 0,075 mol 0,075 mol––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––setimbang 0,25 mol 0,075 mol 0,075 mol

    Banyaknya ion = ion NH4+ + ion Cl–

    = 0,075 mol + 0,075 mol

    = 0,15 mol

    11.  Jawaban: cHBr termasuk senyawa kovalen polar. KF, NaCl,dan MgCl2  termasuk senyawa ion, sedangkan

    CO(NH2)2 termasuk senyawa kovalen nonpolar.

    12.   Jawaban: b

    Larutan elektrolit kuat ditunjukkan oleh sumbermata air P karena nyala lampu terang dan banyak

    gelembung gas. Larutan elektrolit lemah ditunjuk-kan pada sumber mata air Q dan S karena nyala

    lampu redup atau lampu tidak menyala dan adasedikit gelembung gas. Larutan nonelektrolitditunjukkan pada sumber mata air R karena lampu

    tidak menyala dan tidak ada gelembung gas.

    13.  Jawaban: c

    Larutan K2SO4 dan NaCl termasuk elektrolit kuatsehingga derajat ionisasi (α) = 1. Larutan Fe(OH)3dan Al(OH)3 merupakan elektrolit lemah sehingga

    derajat ionisasi (α) antara 0 dan 1 (0 < α 1).

    14.   Jawaban: d

    XY  X+ + Y–

    Tanda panah reaksi bolak-balik merupakan cirielektrolit lemah karena terionisasi sebagian.

    15.   Jawaban: a

    Larutan elektrolit kuat: NaCl, HCl, CaCl2, H2SO4,

    HI, dan HBr.

    Larutan elektrolit lemah: Be(OH)2, Mg(OH)2, dan

    NH4OH.

    Larutan nonelektrolit: C2H

    5OH

    16.  Jawaban: eLarutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik

    karena adanya ion-ion yang bergerak bebas.

    17.  Jawaban: a

    H2(SO4)1 = 3 × 0,1 M = 0,3 M

    H2(SO4)1 = 3 × 0,05 M = 0,15 M

    H1Cl1 = 2 × 0,1 M = 0,2 M

    CH3COOH merupakan asam lemah, derajationisasi < 1.

    Jadi, larutan yang mempunyai jumlah ion paling

    besar adalah H2SO4 0,1 M.

    18.   Jawaban: eLarutan merupakan campuran homogen. Minyak

    dalam air tidak tercampur secara homogen.

    19.   Jawaban: eLarutan elektrolit lemah menghasilkan sedikit

    gelembung gas dan lampu tidak menyala ataunyala dengan redup, seperti ditunjukkan olehgambar nomor IV. Larutan nonelektrolit tidak dapat

    menghasilkan gelembung gas dan lampu tidakmenyala. Larutan nonelektrolit ditunjukkan oleh

    gambar nomor II. Gambar nomor III merupakanlarutan elektrolit kuat karena nyala lampu terang

    dan menghasilkan banyak gelembung gas,sedangkan gambar nomor I tidak mungkin terjadi.

    20.   Jawaban: d

    Dalam bentuk kristal (padatan), ion-ion garam NaCltidak dapat bergerak bebas, melainkan diam pada

    tempatnya.21.   Jawaban: e

    Senyawa yang dapat menghantarkan arus listrikdalam bentuk larutan adalah senyawa ion dan

    kovalen polar. Senyawa ion memiliki titik lelehtinggi. Oleh karena itu, senyawa x bukan senyawaion melainkan senyawa kovalen polar. Senyawa

    yang tidak dapat menghantarkan arus listrikmeskipun dalam bentuk larutan adalah senyawa

    kovalen nonpolar.

    22.   Jawaban: aAir distilasi hanya terdapat H2O, tidak ada mineral

    terlarut di dalamnya.

    23.   Jawaban: a

    Senyawa yang termasuk elektrolit lemah yaitucuka. Senyawa yang termasuk elektrolit kuat yaituasam klorida dan garam dapur. Senyawa yang

    termasuk nonelektrolit adalah alkohol dan gulapasir.

    24.   Jawaban: cLarutan elektrolit kuat menghasilkan banyak

    gelembung gas dan nyala lampu terang. Larutanelektrolit kuat ditunjukkan oleh gambar nomor 1)

    dan 2). Larutan elektrolit lemah menghasilkansedikit gelembung gas dan nyalan lampu redupatau lampu tidak dapat menyala. Larutan elektrolit

    lemah ditunjukkan oleh gambar nomor 4) dan 5).Sementara itu, gambar nomor 3) menunjukkan

    larutan nonelektrolit. Larutan nonelektrolit tidaktidak menghasilkan gelembung gas dan lampu

    padam (tidak menyala). Jadi, larutan elektrolit kuatdan elektrolit lemah berturut-turut ditunjukkan olehlarutan nomor 1) dan 5).

  • 8/18/2019 Kunci Jawaban, Silabus Dan RPP PR KIMIA 10B 2014

    9/90

    8 Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit 

    25.   Jawaban: b

    Titik didih tinggi dan larut dalam air merupakansifat senyawa ion. Senyawa ion termasuk elektrolit

    kuat sehingga nyala lampu teang dan gelembunggas yang dihasilkan banyak.

    26.  Jawaban: c

    Apabila gas amonia dilarutkan dalam air, maka:

    1) membentuk larutan amonium hidroksidaNH3  + H2O → NH4OH NH4+ + OH–;

    Amonia Amonium  hidroksida

    2) bersifat elektrolit lemah;

    3) mempunyai derajat ionisasi antara 0 dan 1(0 < α < 1);

    4) dapat menghantarkan arus listrik;5) terurai sebagian menjadi ion-ionnya;6) menghasilkan sedikit gelembung gas dan

    nyala lampu redup atau padam.

    27.   Jawaban: b

    Larutan elektrolit digunakan dalam aki adalahH2SO4.

    28.  Jawaban: aSenyawa yang berikatan ion mudah larut dalam

    air dan dapat menghantarkan arus listrik dalambentuk lelehan/larutan. Senyawa ion mempunyai

    titik didih dan titik leleh tinggi.

    29.  Jawaban: cMol Fe(OH)3 = 0,1 m × 100 ml = 10 mmol

    α =mol terion

    mol mula-mula

    0,5 =mol terion

    10 mmol

    mol terion = 0,5 · 10 mmol = 5 mmolmol yang tidak terion = 10 mmol – 5 mmol

    = 5 mmol

    30.  Jawaban: e

    Larutan yang termasuk elektrolit lemah yaitu larutandari asam lemah dan basa lemah.

    NH4OH merupakan basa lemah

    CH3COOH merupakan asam lemah

    HCl merupakan asam kuatKOH merupakan basa kuat

    C6H12O6 merupakan senyawa organik molekuleryang larut

    B. Uraian

    1. a. Larutan elektrolit merupakan larutan yang

    dapat menghantarkan arus listrik.Ciri-cirinya:

    1) Larutan dapat membentuk ion yangberguna membawa arus listrik.

    2) Apabila dilakukan uji daya hantar, larutan

    tersebut menghasilkan gelembung gasdan nyala lampu redup atau terang atau

    lampu tidak menyala.b. Larutan nonelektrolit merupakan larutan yang

    tidak dapat menghantarkan arus listrik.

    Ciri-cirinya:1) Larutan tidak dapat membentuk ion yang

    membawa arus listrik.2) Apabila dilakukan uji daya hantar, larutan

    tersebut tidak menghasilkan gelembung

    gas dan lampu tidak menyala.

    2. Larutan elektrolit dalam air membentuk ion-ion yang

    dapat bergerak bebas. Ion-ion tersebut dapatberfungsi sebagai pembawa arus listrik. Dengan

    demikian, arus listrik dapat berpindah dari sumberke target.

    3. Ion: NaF dan MgCl2Kovalen polar: HCl dan CH3COOH

    Kovalen nonpolar: CO(NH2)2 dan C6H12O6

    4. 1–3–2–4

    5. Ciri-ciri titik didih tinggi, larut dalam air, dan tidak

    larut dalam dietil eter termasuk senyawa ion.Senyawa ion bersifat elektrolit kuat dan dapat

    menghantarkan arus listrik dalam bentuk larutanatau lelehan, sedangkan dalam bentuk kristal/ 

    padatan tidak dapat menghantarkan arus listrik.Contoh NaCl.

    6. a. Mol senyawa x =r

    massa X

    M X

    =2,6 gram

    52 gram/mol

    = 0,05 mol

    α  =mol terion

    mol mula-mula

    50% =mol terion

    0,5 mol

    0,5 =mol terion

    0,5 mol

    Mol terion = 0,5 · 0,5 mol = 0,025 mmolMol yang tidak terion = 0,05 – 0,025 mol

    = 0,025 mol

    b. Senyawa X merupakan elektrolit lemah karenamempunyai derajat ionisasi (α) antara nol dansatu (0 < α < 1).

    7. Kovalen polar adalah senyawa yang berikatan dengancara menggunakan pasangan elektron secarabersama-sama namun kedua atomnya mempunyai

    elektronegativitas yang berbeda. Akibatnya terjadi 2kutub dalam molekul tersebut yaitu kutub (+) dan

    (–). Hal inilah yang mengakibatkan molekul kovalen

  • 8/18/2019 Kunci Jawaban, Silabus Dan RPP PR KIMIA 10B 2014

    10/90

    9Kimia Kelas X 

    polar dapat terlarut membentuk ion-ion dalam air,

    sehingga senyawa kovalen polar dapat meng-hantarkan arus listrik. Contoh HCl dan H2O. Kovalen

    nonpolar adalah senyawa yang berikatan dengan caramenggunakan elektron secara bersama-sama dankedua atom mempunyai elektronegativitas yang

    sama. Dalam molekul kovalen nonpolar tidak adakutub (+) dan (–). Hal ini menyebabkan tidak terbentuk

    ion-ion dari senyawa tersebut sehingga senyawakovalen nonpolar tidak dapat menghantarkan aruslistrik. Contoh Cl2 dan CH4.

    8. A = elektrolit kuatB = nonelektrolit

    C = elektrolit lemahD = elektrolit lemah

    E = elektrolit lemah

    9. Ion-ion larutan elektrolit berfungsi sebagai penghantar

    impuls dari otak ke organ-organ tubuh yang lain.

    10. a. Aki Timbal

    Aki timbal sering digunakan sebagai sumberarus pada kendaraan bermotor. Aki timbal

    menggunakan larutan H2SO4 encer sebagaielektrolit. Elektrode yang digunakan berupaPb sebagai anode dan PbO sebagai katode.

    Reaksi yang terjadi menghasilkan arus listrikdan mengubah kedua elektrode menjadi

    PbSO4.b. Fuel Cells 

    Fuel cells   adalah sel bahan bakar yang

    mempunyai kapasitas listrik tahan lama,mudah perawatannya, dan mempunyai

    efisiensi tinggi. Sel ini menggunakan larutanKOH pekat sebagai elektrolit. Gas hidrogen

    digunakan sebagai anode dan gas oksigensebagai katode. Setiap gas dimasukkan kedalam elektrode karbon berpori. Ion OH– yang

    dihasilkan di katode akan bereaksi dengan gasH2 di anode.

  • 8/18/2019 Kunci Jawaban, Silabus Dan RPP PR KIMIA 10B 2014

    11/90

    10 Reaksi Reduksi Oksidasi (Redoks)

    Setelah mempelajari bab ini, peserta didik mampu:1. mendeskripsikan perkembangan konsep reaksi reduksi oksidasi;2. menentukan bilangan oksidasi atom dalam molekul atau ion;3. menentukan nama senyawa berdasarkan aturan IUPAC.

    Berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai, peserta didik:1. menghargai dan mensyukuri reaksi reduksi oksidasi sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa dengan menerapkannya untuk

    mempermudah pemenuhan kebutuhan sehari-hari;2. berperilaku disiplin, teliti, jujur, kerja sama, saling menghargai, dan santun.

    Reaksi Reduksi Oksidasi

    Konsep Reaksi Reduksi Oksidasi

    • Mendiskusikan perubahan warnaakibat reaksi reduksi oksidasi.

    • Menentukan jenis reaksi reduksioksidasi.

    • Menyelidiki jenis reaksi reduksioksidasi.

    • membuat peta konsep reaksireduksi oksidasi.

    Penentuan Bilangan Oksidasi,Oksidator, dan Reduktor dalam

    Reaksi Reduksi Oksidasi

    • Mendiskusikan bilangan oksidasisuatu unsur dalam senyawa yang

    berbeda.• Menjelaskan cara penentuan

    bilangan oksidasi unsur dalammolekul atau ion.

    • Menentukan bilangan oksidasi atomdalam senyawanya.

    • Menjelaskan zat reduktor danoksidator dalam reaksi reduksioksidasi.

    Tata Nama Senyawa Menurut IUPAC

    • Mendiskusikan bilangan oksidasiatom dalam senyawanya dan nama

    senyawa tersebut sesuai IUPAC.• Menjelaskan aturan penamaan

    senyawa berdasarkan bilanganoksidasinya.

    • Menentukan rumus kimia dan namasenyawa berdasarkan bilangan

    oksidasinya.

    • Mensyukuri reaksi reduksi oksidasi sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa.• Bersikap disiplin, teliti, dan jujur dalam pengamatan.• Bersikap kerja sama, saling menghargai, dan santun saat berdiskusi.• Berperilaku peduli lingkungan dalam merancang dan melakukan praktikum.

    • Mendeskripsikan perkembangan konsep reaksi reduksi oksidasi.• Menentukan bilangan oksidasi atom dalam molekul atau ion.• Menentukan reduktor, oksidator, hasil oksidasi, dan hasil reduksi dalam reaksi redoks.• Menyebutkan nama senyawa sederhana berdasarkan bilangan oksidasi unsur-unsurnya menurut aturan IUPAC.• Menyajikan rancangan percobaan reaksi redoks.• Menyajikan laporan hasil percobaan reaksi redoks.• Menyajikan tugas tata nama senyawa menurut aturan IUPAC.

  • 8/18/2019 Kunci Jawaban, Silabus Dan RPP PR KIMIA 10B 2014

    12/90

    11Kimia Kelas X 

    A. Pilihan Ganda

    1.   Jawaban: eZat yang teroksidasi berperan sebagai reduktor(mereduksi atom lain). Reaksi oksidasi terjadi pada

    atom yang mengalami kenaikan bilangan oksidasi,menerima oksigen, melepas hidrogen, danmelepaskan elektron dalam reaksi. Zat yang

    tereduksi berperan sebagai oksidator (mengoksi-dasi atom lain). Reaksi reduksi terjadi pada atom

    yang mengalami penurunan bilangan oksidasi,melepas oksigen, menerima hidrogen, dan

    menangkap elektron dalam reaksi.

    2.  Jawaban: c

    CuO(s) + H2(g) → Cu(s) + H

    2O(g), Cu melepas

    oksigen (reduksi)

     Cr2O3(s) + 2Al(s) → 2Cr(s) + Al2O3(s), Cr melepasoksigen (reaksi reduksi)

    2Na(s) + 2HCl(aq) → 2NaCl(aq) + H2(g), Cl melepas

    hidrogen (reaksi oksidasi)

    4Fe(s)  + 3O2(g) →  2Fe

    2O

    3(s), O

    2 menangkap

    elektron (reaksi reduksi)

    Zn(s) + CuO(s) → ZnO(s) + Cu(s), Cu melepas

    oksigen (reaksi reduksi)

    3.   Jawaban: dZat yang tereduksi menangkap elektron, melepas

    oksigen, atau mengalami penurunan bilangan

    oksidasi. Zat yang mengalami reduksi dalampersamaan reaksi tersebut adalah I

    2  karena

    mengalami penurunan bilangan oksidasi dari 0menjadi –1.

    4.   Jawaban: eReaksi yang melibatkan penggabungan oksigenmerupakan reaksi oksidasi. Pada persamaan

    reaksi tersebut, oksigen berada di sebelah kiritanda panah. Misal pada reaksi berikut.

    C6H

    12O

    6 + 6O

    2  → 6CO

    2 + 6H

    2O

    Reaksi pada pilihan jawaban a, b, c, dan d

    merupakan reaksi reduksi (kehilangan oksigen).5.   Jawaban: e

    Persamaan setengah reaksi sebagai berikut.

    Reaksi reduksi : Cl2 + 2e– → 2Cl–

    Reaksi oksidasi : 2I– → I2 + 2e–

    Reaksi redoks : Cl2 + 2I– → 2Cl– + I

    2

    Spesi yang berperan sebagai reduktor mengalamioksidasi dengan melepaskan elektron. Spesi yang

    melepaskan elektron adalah I–. Sementara itu, Cl2

    menerima elektron sehingga mengalami reduksi

    atau berperan sebagai oksidator.

    6.   Jawaban: ba. 2Al + Fe

    2O

    3  → Al

    2O

    3 + 2Fe

      +3 0  Reduksi

    Fe2O

    3 mengalami reduksi.

    b. SnCl2 + 2HgCl

    2  → SnCl

    4 + Hg

    2Cl

    2

      +2 +4

      Oksidasi

    SnCl2 mengalami oksidasi.

    c. H2S + 2FeCl

    3  → 2FeCl

    2 + S + 2HCl

      +3 +2

      Reduksi

    FeCl3 mengalami reduksi.

    d. 2CuSO4 + 4KI → 2K2SO4 + I2 + 2CuI  +2 +1

     Reduksi

    CuSO4 mengalami reduksi.

    e. MnO2 + 4HCI → MnCl

    2 + Cl

    2 + 2H

    2O

      +4 +2

      Reduksi

    MnO2 mengalami reduksi.

    Jadi, senyawa digarisbawahi yang mengalamioksidasi adalah SnCl

    2

    .

    7.  Jawaban: cReaksi redoks dapat diketahui dari perubahanbilangan oksidasi. Reaksi oksidasi mengakibatkan

    kenaikan bilangan oksidasi, sedangkan reaksireduksi mengakibatkan penurunan bilangan

    oksidasi.  Reaksi reduksi

    1) 2Fe2O

    3(   ) + 2CO(g) → 4FeO(   ) + 2CO

    2(g)

      +3 –2 +2 –2 +2 –2 +4 –2

      Reaksi oksidasi

    2) BaCl2(aq) + H2SO4(aq) → BaSO4(s) + 2HCl(aq)

     +2 –1 +1 +6 –2 +2 +6 –2 +1 –1

    Tidak terjadi perubahan bilangan oksidasi(bukan reaksi redoks).

      Reaksi reduksi

    3) MnO2(s) + 4HCl(aq) → MnCl

    2(aq) + 2H

    2O(   ) + Cl

    2(g)

    +4 –2 +1 –1 +2 –1 +1 –2 0

      Reaksi oksidasi

  • 8/18/2019 Kunci Jawaban, Silabus Dan RPP PR KIMIA 10B 2014

    13/90

    12 Reaksi Reduksi Oksidasi (Redoks)

    4) Mg(OH)2(s) + 2HCl(aq) → MgCl

    2(aq) + 2H

    2O(   )

    +2 –2 +1 +1 –1 +2 –1 +1 –2

    Tidak terjadi perubahan bilangan oksidasi

    (bukan reaksi redoks)

      Reaksi oksidasi

    5) 2Al(s) + 6HCl(aq) → 2AlCl3(aq) + 3H

    2(g)

      0 +1 –1 +3 –1 0

      Reaksi reduksi

    8.   Jawaban: a

    Perubahan bilangan oksidasi dalam reaksi sebagai

    berikut.  Reaksi reduksi

    2FeCl3(aq) + H

    2S(g )→ 2FeCl

    2(aq) + 2HCl(aq) + S(s)

      +3 –1 +1 –2 +2 –1 +1 –1 0

      Reaksi oksidasi

    FeCl3 dalam reaksi mengalami penurunan bilangan

    oksidasi dari +3 menjadi +2 (reaksi reduksi).Sementara itu, H

    2S mengalami kenaikan bilangan

    oksidasi dari –2 menjadi 0.

    9.  Jawaban: c

    Perubahan bilangan oksidasi yang terjadi  Reaksi oksidasi

    SnCl2 + I

    2 + 2HCl → SnCl

    4 + 2HI

      +2 –1 0 +1 –1 +4 –1 +1 –1

      Reaksi reduksi

    Zat yang berperan sebagai oksidator mengalami

    reaksi reduksi (penurunan bilangan oksidasi), yaituI2. Zat yang berperan sebagai reduktor mengalami

    oksidasi (kenaikan bilangan oksidasi), yaitu SnCl2.

    10.   Jawaban: b  Reaksi oksidasi

    3CuS(aq) + 8HNO3(aq) → 3Cu(NO

    3)2(aq) + 2NO(g) + 3S(s) + 4H

    2O(   )

     +2 –2 +1 +5 –2 +2 –2 +2 –2 0 +1 –2

      Reaksi reduksi

    Atom S mengalami perubahan bilangan oksidasi

    dari –2 menjadi 0 (bilangan oksidasi naik). Dengandemikian S mengalami oksidasi dan CuS berperan

    sebagai reduktor. Atom N mengalami perubahanbilangan oksidasi dari +5 menjadi +2 (bilangan

    oksidasi turun). Atom N mengalami reduksi danHNO

    3 berperan sebagai oksidator.

    B. Uraian

    1. Berdasarkan konsep pengikatan dan pelepasanoksigen, reaksi reduksi didefinisikan sebagai reaksipelepasan oksigen dan reaksi oksidasi sebagai

    reaksi pengikatan oksigen.

    a. S(s) + O2(g) → SO

    2(g)

    Atom S mengalami reaksi oksidasi karenamenangkap oksigen, sedangkan O

    2 mengalami

    reduksi karena menyumbang oksigen.b. CH

    4(g) + 2O

    2(g)→ CO

    2(g) + H

    2O(g)

    Atom C dan atom H menangkap oksigen atau

    mengalami reaksi oksidasi, sedangkan O2

    mengalami reaksi reduksi karena

    menyumbang oksigen.

    2.

    2NaIO3(aq) + 5NaHSO

    3(aq) → I

    2(aq) + 3NaHSO

    4(aq) + 2Na

    2SO

    4(aq) + H

    2O(  )

      +5 +4 0 +6  Reduksi

      Oksidasi

    Jadi, zat yang mengalami reduksi adalah NaIO3.

    Zat yang mengalami oksidasi adalah NaHSO3.

    3.

      Melepas 2 elektron

    a. 2Fe3+

    (aq) + 2I–

    (aq)→2Fe2+

    (aq) + I2(aq)

      Menerima 2 elektron

    Reaksi tersebut termasuk reaksi redoks

    karena melibatkan pelepasan danpenangkapan elektron.

    b. 2KClO3(s) → 2KCl(s) + 3O

    2(g)

      Melepas oksigen

    Reaksi tersebut termasuk reaksi redoks

    karena melibatkan pelepasan seluruh oksigendari KClO

    3.

    c. CaCO3(s) → CaO(s) + CO2(g)+2 +4 –6 +2 –2 +4 –2

    Reaksi tidak melibatkan perubahan bilanganoksidasi sehingga tidak termasuk reaksiredoks.

    d. Ca(s) + S(s) → CaS(s)

    Reaksi termasuk reaksi redoks karena reaksiberlangsung dengan melibatkan pelepasan

    dan pengikatan elektron.

    4.

    4Ag(s) + O2

    (g) + 2H2

    S(g)  → 2Ag2

    S(s) + 2H2

    O(  )

      0 0 +1 –2  Oksidasi

      Reduksi

    Reaksi terbentuknya noda pada perhiasan perak

    tersebut merupakan reaksi redoks karena padareaksi tersebut Ag mengalami kenaikan bilanganoksidasi (oksidasi), sedangkan O

    2  mengalami

    penurunan bilangan oksidasi (reduksi).

  • 8/18/2019 Kunci Jawaban, Silabus Dan RPP PR KIMIA 10B 2014

    14/90

    13Kimia Kelas X 

    A. Pilihan GAnda

    1.   Jawaban: aC dalam CH

    4 mempunyai bilangan oksidasi –4.

    Atom S pada SF6 mempunyai bilangan oksidasi

    +6. Atom O dalam BaO2 mempunyai bilangan

    oksidasi –1. Atom H dalam HCl mempunyaibilangan oksidasi +1. Atom Ca dalam CaCl

    2mempunyai bilangan oksidasi +2. Jadi, atom yangmempunyai bilangan oksidasi paling rendah adalah

    atom C dalam CH4.

    2.   Jawaban: c1) BO VO

    2 = 0

    (1 × BO V) + (2 × BO O) = 0BO V + (2 × (–2)) = 0BO V – 4 = 0

    BO V = +42) BO VCl

    3 = 0

    (1 × BO V) + (3 × BO Cl) = 0BO V + (3 × (–1)) = 0

    BO V – 3 = 0

    BO V = +33) BO VCO

    3 = 0

    (1 × BO V) + (1 × BO C) + (3 × BO O)= 0BO V + (1 × 4) + (3 × (–2)) = 0

    BO V + 4 – 6 = 0

    BO V = +24) BO VOSO

    4 = 0

    (1 × BO V) + (1 × BO O) + (1 × BO SO4)= 0

    BO V + (1 × (–2)) + (1 × (–2)) = 0

    BO V – 2 – 2 = 0BO V = +4

    5) BO K4V(CN)

    6 = 0

    (4 × BO K) + (1 × BO V) + (1 × BO CN) = 0(4 × 1) + BO V + (1 × (–1)) = 0

    4 + BO V – 1 = 0BO V = –3

    3.   Jawaban: a

    MnO2 + 2H

    2SO

    4 + 2NaI→ MnSO

    4 + Na

    2SO

    4 + 2H

    2O + I

    2+4 –1 +2 0  Reduksi

      Oksidasi

    Reduktor merupakan zat yang mengalami reaksi

    oksidasi. Jadi, zat yang berperan sebagai reduktoradalah NaI. Sementara itu, MnO

    2  merupakan

    oksidator (zat yang mengalami reaksi reduksi).

    4.   Jawaban: b

    1) Mg + 2HNO3  → Mg(NO

    3)2 + H

    2  0 +2  Oksidasi

    Mg mengalami reaksi oksidasi (bertindaksebagai reduktor).

    2) 2KClO3 + 3S → 2KCl + 3SO

    2  +5 –1  Reduksi

    Cl pada KClO3

    mengalami reaksi reduksi

    (bertindak sebagai oksidator).

    3) 2KMnO4 + 5H

    2C

    2O

    4 + 3H

    2SO

    4 → K

    2SO

    4 + 2MnSO

    4

      +3 + 10CO2 + 8H

    2O

      +4

      Oksidasi

    C pada H2C

    2O

    4 mengalami reaksi oksidasi

    (bertindak sebagai reduktor).

    Jadi, unsur-unsur yang digarisbawahi pada reaksitersebut secara berturut-turut bertindak sebagaireduktor, oksidator, dan reduktor.

    5.   Jawaban: b

    1) BO NH4 = 1

    (1 × BO N) + (4 × BO H) = 1

    BO N + (4 × 1) = 1BO N + 4 = 1

    BO N = –3

    5. a. 2NH3(aq)  + 3CuO(s) →  N

    2(g)  + 3Cu(s)  +

    3H2O(g)

    Reaksi terrmasuk reaksi redoks karena Cumelepas oksigen ( reaksi reduksi) dan atomH menangkap oksigen (reaksi oksidasi).

    b. Ag2O(s) + C(s) → 2Ag(s) + CO(g)

    Reaksi termasuk reaksi redoks karena Ag

    melepas oksigen (reaksi reduksi) dan atom Cmenangkap oksigen (reaksi oksidasi).

    c. 2H2O

    2(aq) → 2H

    2O(   ) + O

    2(g)

    Reaksi merupakan reaksi redoks karena H2O

    2melepas hidrogen membentuk O

    2. Dalam

    reaksi ini, O dalam H2O

    2 mengalami oksidasi

    menjadi O2 dan tereduksi menjadi H

    2O.

    d. Mg(s) + Cl2(g) → MgCl

    2(s)

    Reaksi termasuk redoks karena terjaditransfer elektron.

    Mg → Mg2+ + 2e–

    Cl2 + 2e–→ 2Cl–

    –––––––––––––––

    Mg + Cl2 → MgCl

    2

    e. HCl(aq) + NaOH(aq) → NaCl(aq) + H2O(   )Reaksi bukan merupakan reaksi redoks

    karena tidak terjadi perubahan bilanganoksidasi.

  • 8/18/2019 Kunci Jawaban, Silabus Dan RPP PR KIMIA 10B 2014

    15/90

    14 Reaksi Reduksi Oksidasi (Redoks)

    2) BO CrO42– = –2

    (1 × BO Cr) + (4 × BO O) = –2

    BO Cr + (4 × (–2)) = –2BO Cr + (–8) = –2

    BO Cr = +6

    3) BO MnO4– = –1

    BO Mn + (4 × BO O) = –1

    BO Mn + (4 × (–2)) = –1BO Mn – 8 = –1

    BO Mn = +7

    4) Fe(CN)63– = –3

    BO Fe + (6 × BO CN) = –3

    BO Fe + (6 × (–1)) = –3BO Fe – 6 = –3

    BO Fe = +3

    5) Cr(OH)4– = –1

    BO Cr + (4 × BO OH) = –1BO Cr + (4 × (–1)) = –1

    BO Cr – 4 = –1

    BO Cr = +3

    6.   Jawaban: c

    1) SO2 dan SO

    3

    Bilangan oksidasi SO2 = 0

    (1 × BO S) + (2 × BO O) = 0

    BO S + (2 × (–2)) = 0

    BO S = +4

    Bilangan oksidasi SO3 = 0

    (1 × BO S) + (3 × BO O) = 0

    BO S + (3 × (–2)) = 0

    BO S = +6

    2) H2S dan H

    2SO

    4

    Bilangan oksidasi H2S = 0

    (2 × BO H) + (1 × BO S) = 0

    (2 × 1) + BO S = 0

    BO S = –2

    Bilangan oksidasi H2SO

    4 = 0

    (2 × BO H) + (1 × BO S) + (4 × BO O)= 0

    (2 × 1) + BO S + (4 × (–2)) = 0

    2 + BO S + (–8) = 0

    BO S = +6

    3) Na2SO

    3 dan SO

    2

    Bilangan oksidasi Na2SO3 = 0

    (2 × BO Na) + (1 × BO S) + (3 × BO O) = 0

    (2 × 1) + BO S + (3 × (–2)) = 0

    2 + BO S + (–6) = 0

    BO S = +4

    Bilangan oksidasi SO2 = 0

    (1 × BO S) + (2 × BO O) = 0

    BO S + (2 × (–2)) = 0

    BO S = +4

    4) H2SO

    3 dan H

    2SO

    4

    Bilangan oksidasi H2SO

    3 = 0

    (2 × BO H) + (1 × BO S) + (3 × BO O) = 0

    (2 × 1) + BO S + (3 × (–2)) = 0

    2 + BO S + (–6) = 0

    BO S = +4

    Bilangan oksidasi H2SO

    4 = 0

    (2 × BO H) + (1 × BO S) + (4 × BO O) = 0(2 × 1) + BO S + (4 × (–2)) = 0

    2 + BO S + (–8) = 0

    BO S = +6

    5) Na2SO

    4 dan Na

    2S

    Bilangan oksidasi Na2SO

    4 = 0

    (2 × BO Na) + (1 × BO S) + (4 × BO O) = 0

    (2 × 1) + BO S + (4 × (–2)) = 0

    2 + BO S + (–8) = 0

    BO S = +6

    Bilangan oksidasi Na2S = 0

    (2 × BO Na) + (1 × BO S) = 0(2 × 1) + BO S = 0

    2 + BO S = 0

    BO S = –2Jadi, pasangan yang mengandung unsur S dengan

    bilangan oksidasi sama adalah Na2SO

    3 dan SO

    2.

    7.   Jawaban: d

    2KMnO4 + 10FeSO

    4 + 8H

    2SO

    4 → K

    2SO

    4 + 2MnSO

    4 + 5Fe

    2(SO

    4)3 + 8H

    2O

      +7 +2 +2 +3

      Reduksi

      Oksidasi

    KMnO4  mengalami reaksi reduksi (sebagaioksidator) dengan hasil reduksi berupa MnSO

    4.

    FeSO4  mengalami reaksi oksidasi (sebagai

    reduktor) dengan hasil oksidasi berupa Fe2(SO

    4)3.

    S tidak mengalami penurunan atau kenaikanbilangan oksidasi. Bilangan oksidasi S tetap +6.

    8.  Jawaban: e

      Reaksi reduksi

    Cl2(aq) + 2KOH(aq) → KCl(aq) + KClO(aq) + H

    2O(   )

    0 +1 –2 +1 +1 –1 +1 +1 –2 +1 –2

      Reaksi oksidasi

    Bilangan oksidasi Cl berubah dari 0 menjadi –1dan +1.

    9.  Jawaban: aOksidator merupakan zat yang mengalami reaksi

    reduksi (penurunan bilangan oksidasi). Cu yangmempunyai bilangan oksidasi 0 (nol) tidak mungkin

    mengalami penurunan bilangan oksidasi. Cl2 yang

    mempunyai bilangan oksidasi 0 (nol) dapat

    mengalami penurunan bilangan oksidasi menjadi

  • 8/18/2019 Kunci Jawaban, Silabus Dan RPP PR KIMIA 10B 2014

    16/90

    15Kimia Kelas X 

    3) CuCl2 = 0

    (1 × BO Cu) + (2 × BO Cl) = 0(+2) + (2 × BO Cl) = 0

    BO Cl = –1NaClO = 0(1 × BO Na) + (1 × BO Cl) + (1 × BO O) = 0

    (+1) + (BO Cl) + (–2) = 0BO Cl = +1

    4) MnO2 = 0(1 × BO Mn) + (2 × BO O) = 0

    (BO Mn) + 2(–2) = 0

    BO Mn = +4K

    2Mn

    2O

    7 = 0

    (2 × BO K) + (2 × BO Mn) + (7 × BO O) = 0(2(+1)) + (2 × BO Mn) + (7(–2)) = 0

    (+2) + (2 × BO Mn) + (–14) = 0BO Mn = +6

    5) K2CrO

    4 = 0

    (2 × BO K) + (1 × BO Cr) + (4 × BO O) = 0(2(+1)) + (1 × BO Cr) + (4(–2)) = 0

    BO Cr = +6K

    2Cr

    2O

    7 = 0

    (2 × BO K) + (2 × BO Cr) + (7 × BO O) = 0

    (2(+1)) + (2 × BO Cr) + (7(–2)) = 0(+2) + (2 × BO Cr) + (–14) = 0

    BO Cr = +6

    Jadi, pasangan senyawa yang masing-masingmempunyai unsur dengan bilangan oksidasi +6

    adalah K2CrO

    4 dengan K

    2Cr

    2O

    7.

    12.  Jawaban: aFe+ + 2AgNO

    3 → 2Ag + Fe(NO

    3)2

    0 +1 –1 0 +2

      Reaksi oksidasi (reduktor)

      Reaksi reduksi (oksidator)

    13.  Jawaban: a

    1) 3S(s) + 2KClO3(s)  → 2KCl(s) + 3SO

    2(g)

      0 +5 –1 +4

      Reaksi oksidasi

      Reaksi reduksi

    2) Ag2O + C  → 2Ag + CO

    +1 0 0 +2

      Reaksi reduksi

      Reaksi oksidasi

    3) 2FeCl3 + H

    2S → 2FeCl

    2 + 2HCl + S

      +3 –2 +2 0

      Reaksi reduksi

      Reaksi oksidasi

    –1 (Cl–). Na+ yang mempunyai bilangan oksidasi

    +1 dapat mengalami penurunan bilangan oksidasimenjadi 0 (nol). Mg2+ yang mempunyai bilangan

    oksidasi +2 dapat mengalami penurunan bilanganoksidasi menjadi 0 (nol). Fe3+ yang mempunyaibilangan oksidasi +3 dapat mengalami penurunan

    bilangan oksidasi menjadi 0 (nol).

    10.  Jawaban: d

    Reaksi autoredoks merupakan reaksi yangmelibatkan atom yang berperan sebagai oksidatorsekaligus reduktor.

    1) 2Na2S

    2O

    3 + I

    2 → Na

    2S

    4O

    6 + 2NaI

      +1 +2 –2 0 +1 + 52

     –2 +1 –1

      Reaksi oksidasi

      Reaksi reduksi

    2) 2FeCl3 + H

    2S→ 2FeCl

    2(aq)+ 2HCl(aq) + S(s)

      +3 –1 +1 –2 +2 –1 +1 –1 0

      Reaksi reduksi

      Reaksi oksidasi

    3) 2KI + H2O

    2 + 2HCl → 2KCl + I

    2 + 2H

    2O

      –1 –1 0 –2

      Reaksi oksidasi

      Reaksi reduksi

    4) 3I2(g) + 6KOH(aq) → 5KI(aq) + KIO

    2(aq) + 3H

    2O

      0 –1 +5

      Reaksi reduksi

      Reaksi oksidasi

    5) SnCl2 + I2 + 2HCl→

    SnCl4 + 2HI +2 0 +4 –1  Reaksi oksidasi

      Reaksi reduksi

    11.   Jawaban: eBilangan oksidasi unsur-unsur yang bergaris bawah

    pada senyawa-senyawa tersebut sebagai berikut.1) H

    2S = 0

    (2 × BO H) + (1 × BO S)= 0

    (2(+1)) + (BO S) = 0BO S = –2

    SO2 = 0

    (1 × BO S) + (2 × BO O)= 0(BO S) + (2(–2) = 0

    BO S = +42) NH

    3 = 0

    (1 × BO N) + (3 × BO H) = 0(BO N) + 3(+1) = 0

    BO N = –3NO

    2 = 0

    (1 × BO N) + (2 × BO O) = 0

    (BO N) + (2(–2)) = 0BO N = +4

  • 8/18/2019 Kunci Jawaban, Silabus Dan RPP PR KIMIA 10B 2014

    17/90

    16 Reaksi Reduksi Oksidasi (Redoks)

    4) 2K2CrO

    4 + H

    2SO

    4 → K

    2SO

    4 + K

    2Cr

    2O

    7 + H

    2O

      +6 +6

    Tiap atom tidak mengalami perubahanbilangan oksidasi. Reaksi tidak termasuk

    reaksi redoks.

    5) MnO2 + 2H

    2SO

    4 + 2NaI → MnSO

    4 + Na

    2SO

    4 + 2H

    2O + I

    2

    +4 –1 +2 0

      Reaksi reduksi

      Reaksi oksidasi

    Jadi, perubahan bilangan oksidasi paling besarterjadi pada Cl pada reaksi 3S + 2KClO

    3 → 2KCl

    + 3SO2.

    14.   Jawaban: aSnO

    2(s) + 2C(s) → Sn(   ) + 2CO(s)

     +4 0 0 +2

      Reaksi reduksi (oksidator)

      Reaksi oksidasi (reduktor)

    Reduktor dalam reaksi adalah C yang mengalamiperubahan bilangan oksidasi 0 menjadi +2.

    15.   Jawaban: cReaksi yang melibatkan oksidator dan reduktor dari

    zat yang sama yaitu reaksi 1) dan 3).

    2KNO3(s ) → 2KNO

    2(s ) + O

    2(g )

      +5 –2 +3 0

      Reaksi reduksi

      Reaksi oksidasi

    3I2 + 6KOH → 5KI + KIO

    3 + 3H

    2O

      0 –1 +5

      Reaksi reduksi  Reaksi oksidasi

    Reaksi yang menghasilkan senyawa hasil reduksidan hasil oksidasi sama disebut reaksi

    koproporsionasi. Reaksi ini ditunjukkan reaksinomor 2).

    SO2 + 2H

    2S → 3S + 2H

    2O

    +4 –2 0

      Reaksi reduksi

      Reaksi oksidasi

    Cr2O

    72–(aq) + 2H+(aq) → CrO

    42–(aq) + H

    2O(   )

      +6 +6  Tidak terjadi perubahan bilangan oksidasi

    2Fe2O

    3(   ) + 2CO(aq) → 4FeO(   ) + 2CO

    2(g)

      +3 +2 +2 +4

      Reaksi reduksi

      Reaksi oksidasi

    B. Uraian

    1. a. NO2

    Bilangan oksidasi NO2

    = 0

    BO N + (2 × BO O) = 0

    BO N + (2 × (–2)) = 0BO N – 4 = 0

    BO N = +4

    b. Na2O2Bilangan oksidasi Na

    2O

    2=

     0

    (2 × BO Na) + (2 × BO O)= 0(2 × 1) + (2 × BO O)= 0

    2 BO O= –2

    BO O= –1

    c. Fe2S

    3

    Bilangan oksidasi Fe2S

    3=

     0

    (2 × BO Fe) + (3 × BO S)= 0(2 × 3) + (3 × BO S)= 0

    3 BO S= –6

    BO S= –2d. (NH

    4)2Cr

    2O

    7

    Bilangan oksidasi (NH4)2Cr

    2O

    7=

     0

    (2 × BO NH4+ + (2 × BO Cr) + (7 × BO O) = 0

    (2 × 1) + (2 × BO Cr) + (7 × (–2)) = 0

    2 + 2 BO Cr + (–14) = 02 BO Cr = +12

    BO Cr = +6

    e. Cl2O

    3

    Bilangan oksidasi Cl2O

    3=

     0

    (2 × BO Cl) + (3 × BO O)= 0

    (2 × BO Cl) + (3 × (–2))= 02 BO Cl= +6

    BO Cl = +3

    2. a. Fe2O

    3(s) + 3CO(g)  → 2Fe(s) + 3CO

    2(g)

     +3 +2 0 +4

      Reduksi

      Oksidasi

    Oksidator (zat yang mengalami reduksi) padareaksi tersebut adalah Fe

    2O

    3. Hasil reduksi

    berupa Fe.

    b. 2MnO4–(aq) + 5H

    2S(aq) + 6H+(aq) → 2Mn2+(aq) + 5S(s) + 8H

    2O(  )

      +7 –2 +2 0  Reduksi

      Oksidasi

    Oksidator (zat yang mengalami reduksi) pada

    reaksi tersebut adalah MnO4–. Hasil reduksi

    berupa Mn2+.

    c. Cu2O(s) + 2H+(aq)  → Cu(s) + Cu2+(aq) + H

    2O(  )

     +1 0 +2

      Reduksi

      Oksidasi

  • 8/18/2019 Kunci Jawaban, Silabus Dan RPP PR KIMIA 10B 2014

    18/90

    17Kimia Kelas X 

    A. Pilihan GAnda

    1.   Jawaban: bSenyawa KClO

    3 tersusun dari K+ dan ClO

    3– yang

    disebut ion klorat. Dengan demikian, KClO3

    bernama kalium klorat.2.   Jawaban: c

    Fosfor pentaklorida tersusun dari atom fosfor (P)

    dan lima atom Cl sehingga rumus kimianya PCl5.

    3.   Jawaban: bNatrium nitrat terbentuk dari ion natrium dan ion

    nitrat. Ion natrium merupakan kation dengan rumusNa+. Sementara itu, ion nitrat merupakan anion

    dengan rumus NO3–. Jika ion Na+  bergabung

    dengan ion NO3–  akan membentuk senyawa

    dengan rumus NaNO3.

    4.   Jawaban: ca. PbI

    2 = timbal(II) iodida

    b. FeS = besi(II) sulfida

    c. LiF = litium fluorida

    d. Mg(HCO3)2 = magnesium hidrogen karbonate. Ca(NO

    3)2 = kalsium nitrat

    5.   Jawaban: b

    Rumus Kimia

    a. MgO

    b. Mg3N

    2

    c. Mg(CN)2

    d. Mg(NO2)2

    e. Mg(NO3)2

    Nama Kimia

    Magnesium oksida

    Magnesium nitrida

    Magnesium sianida

    Magnesium nitrit

    Magnesium nitrat

    OksidasiReduksi

    Oksidator (zat yang mengalami reduksi) pada

    reaksi tersebut adalah Cu2O. Hasil reduksi

    berupa Cu. Oleh karena reaksi tersebutmerupakan reaksi autoredoks maka zat yang

    bertindak sebagai reduktor juga Cu2O.

    3. a. CuO + 2HNO2  → Cu(NO

    3)2 + H

    2O

     +2 +5 +2 +5

    Tidak terjadi perubahan bilangan oksidasi.

    b. 3NaClO → 2NaCl + NaClO3

      +1 –1 +5

    Bilangan oksidasi Cl berubah dari +1 menjadi–1 dan +5 (reaksi autoredoks).

    c. 2KCrO4 + H

    2SO

    4  → K

    2SO

    4 + K

    2Cr

    2O

    7 + H

    2O

      +6 +6 +6 +6

    Tidak terjadi perubahan bilangan oksidasi.

    d. Cl2 + 2KOH → KCl + KClO + H2O  0 –1 +1

      Reduksi

      Oksidasi

    Bilangan oksidasi Cl berubah dari 0 menjadi–1 dan +1 (reaksi autoredoks).

    e. PbO2 + 2CO  → Pb + 2CO

    2 +4 +2 0 +4

    Reaksi redoks dengan PbO2 sebagai oksidator

    dan CO sebagai reduktor.

    Jadi, reaksi autoredoks ditunjukkan olehpersamaan reaksi b dan d.

    4. 1) Fe(s) + SO2(g) + O

    2(g)  → FeSO

    4(s)

    0 +4 –4 0 +2 +6 –8

      Oksidasi

      Oksidasi

      Reduksi

    Unsur yang mengalami oksidasi adalah Fe danS dalam SO

    2. Unsur yang mengalami reduksi

    adalah O2.2) 4FeSO

    4(s) + O

    2(g) + 6H

    2O(  ) → 2Fe

    2O

    3 · H

    2O(s) + 4H

    2SO

    4(aq)

     +2 +6 –8 0 +2 –2 +6 –6 +2 –2

    Unsur yang mengalami oksidasi adalah Fe dalam

    FeSO4. Unsur yang mengalami reduksi adalah O

    2.

    5.

    2KMnO4 + 3H

    2SO

    4 + 5H

    2C

    2O

    4 → K

    2SO

    4 + 2MnSO

    4 + 10CO

    2+ 8H

    2O

      +7 +3 +2 +4

      Reaksi reduksi

      Reaksi oksidasi

    Zat yang berperan sebagai oksidator adalahKMnO

    4  karena mengalami reduksi. H

    2C

    2O

    4berperan sebagai reduktor karena mengalamioksidasi.

  • 8/18/2019 Kunci Jawaban, Silabus Dan RPP PR KIMIA 10B 2014

    19/90

    18 Reaksi Reduksi Oksidasi (Redoks)

    6.   Jawaban: b

    BO XeF4+ = +1

    BO Xe + (4 × BO F) = +1BO Xe + (4 × (–1) = +1

    BO Xe – 4 = +1BO Xe = +5

    7.   Jawaban: d

    1) S8BO S = 0

    2) H2S

    BO S = –2

    3) SO2

    BO S = +4

    4) K2SO

    4

    BO S = +6

    5) Na2S

    BO S = –2

    8.   Jawaban: e

    Bilangan oksidasi O = –2 terdapat dalam senyawaH

    2O, CO

    2, SO

    2, dan H

    2SO

    4.

    Bilangan oksidasi O = –1 terdapat dalam senyawa

    H2O

    2, Na

    2O

    2, dan BaO

    2.

    Bilangan oksidasi O = +2 terdapat dalam senyawaF

    2O

    .

    9.   Jawaban: d

    Cr2O

    3(s) + 2Al(s)  → Al

    2O

    3(s) + 2Cr(s)

    +3 0 +3 0

    Reduksi

      Oksidasi

    Jadi, perubahan bilangan oksidasi Cr terjadi dari+3 menjadi 0.

    10.   Jawaban: eCuSO

    4 terbentuk dari ion tembaga(II) dan ion sulfat

    sehingga nama senyawa adalah tembaga(II) sulfat.

    Cu2SO

    4 terbentuk dari ion tembaga(I) dan ion sulfat

    sehingga nama senyawanya adalah tembaga(I)sulfat.

    B. Uraian

    1. a. Tembaga(II) sulfat = CuSO4.

    Bilangan oksidasi Cu = +2 karena CuSO4

    terbentuk dari ion Cu2+ dan ion SO42–.

    b. Kalsium nitrat = Ca(NO3)2.

    Bilangan oksidasi Ca = +2 karena Ca(NO3)2

    terbentuk dari ion Ca2+ dan ion NO3–.

    c. Mangan(II) klorida = MnCl2.

    Bilangan oksidasi Mn = +2 karena MnCl2

    terbentuk dari ion Mn2+ dan ion Cl–.

    d. Magnesium hipoklorit = Mg(ClO)2.

    Bilangan oksidasi Mg = +2 karena Mg(ClO)2

    terbentuk dari ion Mg2+ dan ion ClO–.

    e. Amonium klorida = NH4Cl

    Bilangan oksidasi NH4  = +1 karena NH

    4Cl

    terbentuk dari ion NH4+ dan ion Cl–.

    2. Pasangan nama kimia dan rumus kimia yang tepat

    berdasarkan tabel tersebut adalah a dan 4,b dan 2, c dan 1, d dan 5, serta e dan 3.

    3. a. K2S

    2O

    3 = kalium tiosulfat

    b. Na2CO

    3 = natrium karbonat

    c. SCl6 = belerang heksaklorida

    d. NiPO4 = nikel(III) fosfat

    4. Ketika PbO dipanaskan di dalam blok arang, reaksi

    2PbO + C → 2Pb + CO2

      +2 0 0 +4

      Reduksi

      Oksidasi

    a. Reaktan yang mengalami reduksi adalah PbO.b. Reaktan yang mengalami oksidasi adalah C.

    c. Nama kimia PbO = timbal(II) oksida.

    5. Perbedaan penamaan ion tersebut karena bilanganoksidasi Fe berbeda. Dalam ion heksasianoferat(II),

    Fe mempunyai bilangan oksidasi +2, sedangkandalam ion heksasianoferat(III), Fe mempunyai

    bilangan oksidasi +3. Sebagai contoh saat iontersebut berikatan dengan kation lain, misal Na.

    Senyawa yang terbentuk Na4Fe(CN)

    6 = natrium

    heksasianoferat(II), Na3Fe(CN)

    6  = natrium

    heksasianoferat(III).

  • 8/18/2019 Kunci Jawaban, Silabus Dan RPP PR KIMIA 10B 2014

    20/90

    19Kimia Kelas X 

    A. Pilihan GAnda

    1.   Jawaban: cReaksi oksidasi dapat diketahui dengan ciri

    menangkap oksigen, melepas elektron, melepashidrogen, dan kenaikan bilangan oksidasi.1) Fe

    2O

    3 menjadi FeO, melepas oksigen dan

    perubahan bilangan oksidasi dari +3 menjadi+2.

    2) PbO2  menjadi Pb, melepas oksigen dan

    penurunan bilangan oksidasi dari +4 menjadi

    0.3) Zn menjadi ZnO, menangkap oksigen dan

    kenaikan bilangan oksidasi dari 0 menjadi +2.

    4) NaNO3 menjadi NaNO

    2, melepas oksigen dan

    penurunan bilangan oksidasi N dari +5 menjadi

    +3.

    5) Cr2O

    72– menjadi CrO

    42–, tidak terjadi perubahan

    bilangan oksidasi.

    2.   Jawaban: dReaksi reduksi merupakan reaksi yang

    melepaskan oksigen.

    1) 2H2(g) + O

    2(g) → 2H

    2O(   )

    Reaksi ini termasuk reaksi oksidasi karenamengalami penggabungan oksigen.

    2) 2Fe2O

    3(aq) + 3C(s)  → 4Fe(s) + 3CO

    2(g)

    Reaksi ini termasuk reaksi redoks.Fe

    2

    O3

      melepas oksigen membentuk Fe

    (reaksi reduksi). Atom C mengalamipenggabungan oksigen membentuk CO

    2(reaksi oksidasi).

    3) CS2(aq) + 3O

    2(g)  → CO

    2(g) + 2SO

    2(g)

    Reaksi ini termasuk reaksi oksidasi karenaCS

    2 mengalami penggabungan oksigen.

    4) 2KClO3(aq)  → 2KCl(aq) + 3O

    2(g)

    Reaksi ini termasuk reaksi reduksi karena

    KClO3 melepas oksigen menjadi KCl.

    5) CH4(aq) + 2O

    2(g)  → CO

    2(g) + 2H

    2O(   )

    Reaksi ini termasuk reaksi oksidasi karenaCH

    4 mengalami penggabungan O

    2.

    3.   Jawaban: a

    1) Cu(s) + Br2(g)  → CuBr

    2(s)

      0 0 +2 –1

      Oksidasi

      Reduksi

    Reaksi ini termasuk reaksi redoks.

    2) Cu(s) + 2AgNO3(aq)  → Cu(NO

    3)2(aq) + 2Ag(s)

      0 +1 +2 0

      Oksidasi

      Reduksi

    Reaksi ini termasuk reaksi redoks.

    3) Cu(OH)2(aq) + 2HCl(aq)  → CuCl

    2(aq) + 2H

    2O(   )

     +2 –1 +2 –1

      Tetap

      Tetap

    Reaksi ini bukan termasuk reaksi redoks

    melainkan reaksi netralisasi.

    4) Cu(NO3)2(aq) + K

    2CO

    3(aq)  → CuCO

    3(s) + 2KNO

    3(aq)

     +2 +1 +2 +1

      Tetap

      Tetap

    Reaksi ini bukan termasuk reaksi redoks

    melainkan reaksi dekomposisi.Jadi, reaksi yang termasuk reaksi redoksditunjukkan oleh nomor 1) dan 2).

    4.   Jawaban: b

    1) NH4OH + HCl  → NH

    4Cl + H

    2O, bukan reaksi

    redoks.

      Reduksi

    2) Mg + 2HCl  → MgCl2 + H

    2

      0 +1 +2 0

      Oksidasi

    Reaksi tersebut termasuk reaksi redoks.

    3) KI + AgNO3 → AgI + KNO

    3, bukan reaksi

    redoks.

    4) Na2SO

    4 + 2KCl  → 2NaCl + K

    2SO

    4, bukan

    reaksi redoks.

    5) CaCO3(s )  → CaO(s )  + CO

    2(g), reaksi

    penguraian tidak termasuk redoks.

    5.  Jawaban: e

    Hg(NO3)2(aq) + Sn(s) → Hg(s) + Sn(NO

    3)2(aq)

     +2 0 0 +2

      Reaksi reduksi

      Reaksi oksidasi

    6.   Jawaban: b

    1) Bilangan oksidasi AlBr3 = 0

    BO Al + (3 × BO Br) = 0

    3 + (3 × BO Br) = 0

    BO Br = –1

  • 8/18/2019 Kunci Jawaban, Silabus Dan RPP PR KIMIA 10B 2014

    21/90

    20 Reaksi Reduksi Oksidasi (Redoks)

    2) Bilangan oksidasi BrO4– = –1

    BO Br + (4 × BO O) = –1

    BO Br + (4 × (–2)) = –1

    BO Br – 8 = –1

    BO Br = +7

    3) Bilangan oksidasi PbBr4 = 0

    BO Pb + (4 × BO Br)= 0

    4 + (4 × BO Br) = 0BO Br = –1

    4) Bilangan oksidasi BrO2– = –1

    BO Br + (2 × BO O) = –1

    BO Br + (2 × (–2)) = –1

    BO Br – 4 = –1

    BO Br = +3

    5) Bilangan oksidasi BrO– = –1

    BO Br + BO O = –1

    BO Br – 2 = –1

    BO Br = +1

    Jadi, atom Br yang memiliki bilangan oksidasipaling tinggi terdapat pada senyawa HBrO

    4.

    7.  Jawaban: a

    K2Cr

    2O

    7 + 14HCl → 2KCl + 2CrCl

    3 + 3Cl

    2 + 7H

    2O

      +6 –1 +3 0

    Atom Cr mengalami perubahan bilangan oksidasidari +6 menjadi +3. Atom Cl mengalami perubahanbilangan oksidasi dari –1 menjadi 0.

    8.   Jawaban: c

    1) Natrium bromit = NaBrO2.Bilangan oksidasi NaBrO

    2 = 0

    (1 × BO Na) + (1 × BO Br) + (2 × BO O) = 0

    (1 × 1) + BO Br + (2 × (–2)) = 01 + BO Br – 4 = 0

    BO Br = +3

    2) Natrium bromat = NaBrO3.

    Bilangan oksidasi NaBrO3 = 0

    (1 × BO Na) + (1 × BO Br) + (3 × BO O) = 0

    (1 × 1) + BO Br + (3 × (–2)) = 01 + BO Br – 6 = 0

    BO Br = +5

    3) Natrium bromida = NaBr.Bilangan oksidasi NaBr = 0

    (1 × BO Na) + (1 × BO Br) = 0

    (1 × 1) + BO Br = 0

    BO Br = –1

    4) Natrium perbromat = NaBrO4.

    Bilangan oksidasi NaBrO4 = 0

    (1 × BO Na) + (1 × BO Br) + (4 × BO O) = 0

    (1 × 1) + BO Br + (4 × (–2)) = 0

    1 + BO Br – 8 = 0

    BO Br = +7

    5) Natrium hipobromit = NaBrO.

    Bilangan oksidasi NaBrO = 0

    (1 × BO Na) + (1 × BO Br) + (1 × BO O) = 0

    (1 × 1) + BO Br + (1 × (–2)) = 0

    1 + BO Br – 2 = 0

    BO Br = +1

    Jadi, bilangan oksida Br terendah adalah –1

    terdapat dalam senyawa NaBr.

    9.   Jawaban: c

    1) a) BO Na2S

    2O

    3 = 0

    (2 × BO Na) + (2 × BO S) + (3 × BO O) = 0

    (2 × 1) + (2 × BO S) + (3 × (–2))= 0

    2 + 2 BO S – 6= 0

    BO S = +2

    b) BO SO3 = 0

    BO S + (3 × BO O) = 0

    BO S + (3 × (–2)) = 0

    BO S – 6 = 0BO S = +6

    c) BO Na2S = 0

    (2 × BO Na) + BO S= 0

    (2 × 1) + BO S = 0

    BO S = –2

    2) a) BO H2S = 0

    (2 × BO H) + BO S = 0

    (2 × 1) + BO S = 0

    BO S = –2

    b) BO H2SO3 = 0(2 × BO H) + BO S + (3 × BO O) = 0

    (2 × 1) + BO S + (3 × (–2)) = 0

    2 + BO S – 6 = 0

    BO S = +4

    c) BO CuSO4 = 0

    BO Cu + BO S + (4 × BO O) = 0

    2 + BO S + (4 × (–2)) = 0

    2 + BO S – 8 = 0

    BO S = +6

    3) a) BO NaHSO4 = 0BO Na + BO H + BO S + (4 × BO O) = 0

    1 + 1 + BO S + (4 × (–2)) = 0

    2 + BO S – 8 = 0

    BO S = +6

    b) BO SO3 = 0

    BO S + (3 × BO O) = 0

    BO S + (3 × (–2)) = 0

    BO S – 6 = 0

    BO S = +6

  • 8/18/2019 Kunci Jawaban, Silabus Dan RPP PR KIMIA 10B 2014

    22/90

    21Kimia Kelas X 

    c) BO H2S

    2O

    7 = 0

    (2 × BO H) + (2 × BO S) + (7 × BO O) = 0

    (2 × 1) + (2 × BO S) + (7 × (–2)) = 0

    2 + 2 BO S – 14 = 0

    2 BO S = 12

    BO S = +6

    4) a) BO S dalam Na2

    SO3

     = +2

    b) BO H3S

    2O

    7 = 0

    (3 × BO H) + (2 × BO S) + (7 × BO O)= 0

    (3 × 1) + (2 × BO S) + (7 × (–2)) = 0

    3 + 2 BO S – 14 = 0

    BO S = +11

    2

    c) BO S dalam H2S = –2

    5) a) BO SO2 = 0

    BO S + (2 × BO O)= 0

    BO S + (2 × (–2))= 0

    BO S – 4 = 0BO S = +4

    b) BO S dalam Na2SO

    3 = +2

    c) BO NaHSO3 = 0

    BO Na + BO H + BO S + (3 × BO O)= 0

    1 + 1 + BO S) + (3 × (–2)) = 0

    2 + BO S – 6 = 0

    2 BO S = 0

    BO S = +4

    Jadi, atom belerang dengan bilangan oksidasi yang

    sama terdapat dalam senyawa NaHSO4, SO

    3, dan

    H2S

    2O

    7.

    10.   Jawaban: d  Oksidasi

    3Cl2 + 6OH– → 5Cl– + ClO

    3–  + 3H

    2O

      0 –2 +1 –1 +5 –2 +1 –2

      Reduksi

    Reaksi autoredoks terjadi pada Cl2 yang bilangan

    oksidasinya berubah dari 0 menjadi –1 dan +5.

    11.   Jawaban: b

    Oksidator merupakan zat yang mengalami reaksireduksi (mengalami penurunan bilangan oksidasi).

    2HBr + H2SO

    4  → Br

    2 + SO

    2 + 2H

    2O

      –1 +6 0 +4

      Oksidasi

      Reduksi

    Jadi, zat yang merupakan oksidator adalah H2SO

    4.

    Sementara itu, HBr merupakan reduktor

    (mengalami oksidasi).

    12.   Jawaban: d

      Oksidasi

    Cl2 + 2KOH → KCl  + KClO + H

    2O

     0 +1 –2 +1 +1 –1 +1 +1 –2 +1 –2

      Reduksi

    Zat yang mengalami autoredoks adalah Cl2 dengan

    perubahan bilangan oksidasi dari 0 menjadi –1 dan+1.

    13.   Jawaban: c

    a. PF3

    BO PF3 = 0

    BO P + (3 × BO F) = 0

    BO P + (3 × (–1)) = 0

    BO P – 3 = 0

    BO P = +3

    b. PCl5BO PCl

    5 = 0

    BO P + (5 × BO Cl) = 0

    BO P + (5 × (–1)) = 0

    BO P – 5 = 0

    BO P = +5

    c. PH4Br

    BO PH4Br = 0

    BO P + (4 × BO H) + BO Br = 0

    BO P + (4 × 1) + (–1) = 0

    BO P = –3

    d. POBrBO POBr = 0

    BO P + BO O + (3 × BO Br) = 0

    BO P + (–2) + (3 × (–1)) = 0

    BO P – 2 – 3 = 0

    BO P = +5

    e. Ca3(PO

    4)2 = 0

    BO PO4 = –3

    BO P + (4 × BO O)= –3

    BO P + (4 × (–2)) = –3

    BO P – 8 = –3

    BO P = +5

    14.   Jawaban: d

    BO NaHCrO4 = 0

    BO Na + BO H + BO Cr + (4 × BO O) = 0

    1 + 1 + BO Cr + (4 × (–2)) = 0

    2 + BO Cr – 8 = 0

    BO Cr = +6

  • 8/18/2019 Kunci Jawaban, Silabus Dan RPP PR KIMIA 10B 2014

    23/90

    22 Reaksi Reduksi Oksidasi (Redoks)

    15.   Jawaban: b

    CuS + NO3–  → Cu2+ + S + NO

      +5 +2

    Bilangan oksidasi N berubah dari +5 menjadi +2.Jadi, bilangan oksidasi N turun 3 tingkat.

    16.   Jawaban: b

    MnO2+ 2NaCl + 2H2SO4 → MnSO4 + Na2SO4 + 2H2O + Cl2+4 –1 +2 0

      Reduksi

      Oksidasi

    Oksidator = MnO2

    Reduktor = NaCl

    Hasil oksidasi = Cl2

    Hasil reduksi = MnSO4

    17.   Jawaban: d

    Sr(s) + 2H2O(   )→ Sr2+(aq) + 2OH–(aq) + H

    2(g)

    0 +1 +2 0

    Sr mengalami oksidasi dengan perubahan bilangan

    oksidasi dari 0 menjadi +2.H

    2O mengalami reduksi dengan perubahan

    bilangan oksidasi dari +1 menjadi 0.Dengan demikian, Sr bertindak sebagai reduktordan H

    2O sebagai oksidator.

    18.  Jawaban: e

    1) Cr dalam K2Cr

    2O

    7

    BO K2Cr

    2O

    7 = 0

    (2 × BO K) + (2 × BO Cr) + (7 × BO O)= 0(2 × 1) + 2 BO Cr + (7 × (–2)) = 0

    2 + 2 BO Cr – 14 = 0

    2 BO Cr = 12

    BO Cr = +6

    2) Cr dalam Cr2O

    3

    BO Cr2O

    3 = 0

    (2 × BO Cr) + (3 × BO O) = 0

    2 BO Cr + (3 × (–2)) = 02 BO Cr – 6 = 0

    BO Cr = +3

    3) Cr dalam K2CrO

    4

    BO K2CrO4 = 0(2 × BO K) + BO Cr + (4 × BO O) = 0

    (2 × 1) + BO Cr + (4 × (–2)) = 02 + BO Cr – 8 = 0

    BO Cr = +6

    4) Cr dalam Cr2(OH)

    4–

    BO Cr2(OH)

    4– = –1

    BO Cr + (4 × BO OH)= –1BO Cr + (–4) = –1

    BO Cr = +3Jadi, kromium dengan bilangan oksidasi samaterdapat pada senyawa Cr

    2O

    3 dan Cr

    2(OH)

    4–.

    19.   Jawaban: c

    Reaksi koproporsionasi merupakan reaksi redoksdengan hasil reduksi dan hasil oksidasi merupakanunsur yang sama.

    a. 2N2 + 3O

    2  → 2N

    2O

    3

      0 0 +3 –2  Reduksi

      OksidasiReaksi ini bukan reaksi koproporsionasi

    karena unsur yang menjadi hasil reduksi danhasil oksidasinya berbeda.

    b. Zn + 2HCl → ZnCl2 + H

    2  0 +1 +2 0

      Oksidasi

      Reduksi

    Reaksi ini bukan reaksi koproporsionasi.

    c. 2H2S + SO

    2 → 2H

    2O + 3S

      –2 +4 0

      Reduksi

      Oksidasi

    Reaksi ini termasuk reaksi koproporsionasi.Unsur S bertindak sebagai hasil reduksi

    sekaligus sebagai hasil oksidasi.

    d. 6ClO2 + 3H

    2O → 5HClO

    3 + HCl

      +4 +5 –1  Oksidasi

      Reduksi

    Reaksi ini bukan reaksi koproporsionasi

    melainkan reaksi disproporsionasi. Unsur Clbertindak sebagai oksidator sekaligus

    reduktor.

    e. Fe + 2AgNO3  → 2Ag + Fe(NO

    3)2

     0 +1 0 +2  Reduksi

      Oksidasi

    Reaksi ini bukan reaksi koproporsionasi.

    20.   Jawaban: b

    2Na + H2SO

    4 → Na

    2SO

    4 + H

    2

      0 +1 +1 0

      Oksidasi

      Reduksi

    Na teroksidasi dan H2SO

    4  tereduksi. Na

    2SO

    4merupakan hasil oksidasi dari H

    2 merupakan hasil

    reduksi.

    21.   Jawaban: b

    MnO2 + 4HCl  → Mn2+ + Cl

    2 + H

    2O

     +4 –1 +2 0

    Tereduksi (oksidator)

      Teroksidasi (reduk tor)

  • 8/18/2019 Kunci Jawaban, Silabus Dan RPP PR KIMIA 10B 2014

    24/90

    23Kimia Kelas X 

    Rumus Kimia

    a. AlBr3

    b. MgSO4c. CaSiO3

    d. KClO3

    e. SiO2

    Nama Kimia

    Aluminium bromida

    Magnesium sulfatKalsium silikat

    Kalium klorat

    Silikon dioksida

    22.   Jawaban: e

    Amonia = NH3

    Bilangan oksidasi NH3 = 0

    (1 × BO N) + (3 × BO H) = 0

    BO N + (3 × 1) = 0

    BO N = –3

    Asam nitrat = HNO3

    Bilangan oksidasi HNO3 = 0(1 × BO H) + (1 × BO N) + (3 × BO O) = 0

    (1 × 1) + BO N + (3 × (–2)) = 0

    1 + BO N – 6 = 0

    BO N = +5

    Kalium nitrat = KNO3

    Bilangan oksidasi KNO3 = 0

    (1 × BO K) + (1 × BO N) + (3 × BO O) = 0

    (1 × 1) + BO N + (3 × (–2)) = 0

    1 + BO N – 6 = 0

    BO N = +5

    Amonium klorida = NH4ClBilangan oksidasi NH4Cl = 0

    (1 × BO N) + (4 × BO H) + (1 × BO Cl)= 0

    (1 × BO N) + (4 × 1) + (1 × (–1)) = 0

    BO N + 4 – 1 = 0

    BO N = –3

    Dinitrogen trioksida = N2O

    3

    Bilangan oksidasi N2O

    3 = 0

    (2 × BO N) + (3 × BO O) = 0

    (2 × BO N) + (3 × (–2)) = 0

    (2 × BO N) – 6 = 0

    2 BO N = +6BO N = +3

    Jadi, nitrogen mempunyai bilangan oksidasi +3pada senyawa dinitrogen trioksida.

    23.   Jawaban: d

    3H2S + 2HNO

    3 → 2NO  + 3S + 4H

    2O

      –2 +5 +2 0

      Reaksi oksidasi

      Reaksi reduksi

    Dalam reaksi H2

    S bertindak sebagai reduktor

    karena mengalami oksidasi, sedangkan HNO3bertindak sebagai oksidator karena mengalamireduksi.

    24.   Jawaban: eAluminium sulfat tersusun dari unsur logam

    aluminium (Al) dan ion sulfat (SO42–). Rumus

    kimianya ditulis Al2(SO

    4)3.

    25.   Jawaban: dReaksi disproporsionasi adalah reaksi redoks jikareduktor dan oksidator dalam reaksi redoks

    tersebut merupakan unsur yang sama. Dengandemikian, ion-ion yang dapat mengalami reaksidisproporsionasi dapat mengalami kenaikan atau

    penurunan bilangan oksidasi.

    Bilangan oksidasi ClO– = –1

    (1 × BO Cl) + (1 × BO O) = –1

    BO Cl + (1 × (–2)) = –1

    BO Cl = +1

    Bilangan oksidasi ClO4– = –1

    (1 × BO Cl) + (4 × BO O)= –1

    BO Cl + (4 × (–2)) = –1

    BO Cl = +7

    Bilangan oksidasi Cl– = –1

    Jadi, ion-ion yang tidak dapat mengalami reaksi

    disproporsionasi adalah Cl– dan ClO4–.

    26.  Jawaban: e

    a. K3SbO

    4= kalium antimonat

    b. K3SbO

    3= kalium antimonit

    c. H3SbO

    4= asam antimonat

    d. Ca3(SbO

    3)2

    = kalsium antimonit

    e. Ca3(SbO

    4)2

    = kalsium antimonat

    27.   Jawaban: c

    28.  Jawaban: e

    Timah(IV) sulfat tersusun dari Sn4+  dan SO42–.

    Untuk membentuk senyawa netral ion SO42– yang

    berikatan dengan Sn4+ berjumlah dua. Jadi, rumus

    timah(IV) sulfat adalah Sn(SO4)2.

    29.   Jawaban: d

    Besi(III) sulfat tersusun dari Fe3+ dan SO42–. Rumus

    kimia senyawa tersebut ditulis Fe2(SO

    4)3.

    30.   Jawaban: b

    Pasangan rumus kimia dan namanya yang tepat

    sebagai berikut.

    H3PO

    4 = asam fosfat

    H3PO

    3 = asam fosfit

    Ca(ClO3)2 = kalsium klorat

    NH4NO

    2 = amonium nitrit

  • 8/18/2019 Kunci Jawaban, Silabus Dan RPP PR KIMIA 10B 2014

    25/90

    24 Reaksi Reduksi Oksidasi (Redoks)

    NH4NO

    3 = amonium nitrat

    Cu2O = tembaga(II) oksida

    CuO = tembaga(I) oksida

    H3AsO

    3 = asam arsenit

    H3AsO

    4 = asam arsenat

    B. Uraian

    1. a. 5C2O42–  → 10CO2 + 10e–

    Melepas sepuluh elektron→ reaksi oksidasi.

    b. 2MnO4– + 16H+ + 10e–  → 2Mn2+ + 8H

    2O

    Menerima sepuluh elektron→ reaksi reduksi.

    c. H2O

    2  → O

    2 + 2H+ + 2e–

    Melepas dua elektron → reaksi oksidasi.

    d. Cr2O

    72– + 14H+ + 6e–  → 2Cr3+ + 7H

    2O

    Menerima enam elektron → reaksi reduksi.

    2. a. 2SnO2 + 2C → 2Sn + 2CO

    2  +4 0 0 +4

      Reduksi  Oksidasi

    Zat pengoksidasi (oksidator) = SnO2

    Zat pereduksi (reduktor) = C

    a. 6CO2 + 12H

    2S → C

    6H

    12O

    6 + 6H

    2O + 12S

    +4 –2 0 0

      Reduksi  Oksidasi

    Zat pengoksidasi (oksidator) = CO2

    Zat pereduksi (reduktor) = H2S

    3. a. H2S(g) + 2FeCl

    3(aq) → 2FeCl

    2(aq) + 2HCl(aq) + S(s)

      –2 +3 +2 0

      Reaksi oksidasi

      Reaksi reduksi

    Termasuk reaksi redoks.

    b. 2KClO3(aq) + 3S(s) → 2KCl(aq) + 3SO

    2(g)

      +5 0 –1 +4

      Reaksi reduksi

      Reaksi oksidasi

    Termasuk reaksi redoks.

    c. CuCO3(aq) + H2SO4(aq) → CuSO4(aq) + H2O(   ) + CO2(aq)+2 +4 –2 –1 +6 –2 +2 +6 –2 –1 –2 +4 –2

    Tidak terjadi perubahan bilangan oksidasi,

    bukan reaksi redoks.

    d. 5KI(aq) + KIO3(aq) + 3H

    2SO

    4(aq) → 3K

    2SO

    4(aq) + 3I

    2(g) + 3H

    2O(   )

      –1 +5 0

      Reaksi reduksi

      Reaksi oksidasi

    Reaksi termasuk reaksi redoks (koproporsionasi).

    4.   Jawaban:

    a. BO SF6 = 0

    BO S + (6 × BO F) = 0

    BO S + (6 × (–1)) = 0

    BO S – 6 = 0

    BO S = +6

    b. BO H3PO

    4 = 0

    (3 × BO H) + BO P + (4 × BO O) = 0

    (3 × 1) + BO P + (4 × (–2)) = 0

    3 + BO P – 8 = 0

    BO P = +5

    c. Ca(ClO3)2

    BO Ca(ClO3)2 = 0

    BO Ca + (2 × BO Cl) + (6 × BO O) = 0

    2 + 2(BO Cl) + (6 × (–2)) = 0

    2 + 2 BO Cl – 12 = 0

    2 BO Cl = 10

    BO Cl = +5

    d. Fe2(SO

    3)3

    BO Fe2(SO

    3)3 = 0

    2 × BO Fe + (3 × BO SO32–) = 0

    2 BO Fe + (3 × (–2)) = 0

    2 BO Fe = 6

    BO Fe = +3

    e. KMnO4

    BO KMnO4 = 0

    BO K + BO Mn + (4 × BO O) = 0

    1 + BO Mn + (4 × (–2)) = 01 + BO Mn – 8 = 0

    BO Mn = +7

    5. a. CrCl3

    d. AlBr3

    b. ZnSO4

    e. MgC2O

    4

    c. Ti2(CO

    3)3

    6. a. 3Br2 + 6NaOH → 5NaBr + NaBrO

    3 + 3H

    2O

      0 –1 +5

      Reaksi reduksi

      Reaksi oksidasi

    Hasil oksidasi: NaBrO3

    Hasil reduksi: NaBr

    b. CaH2(s) + 4H

    2O(   )  → Ca(OH)

    4(aq) + 2H

    2(g)

      –1 +1 +1 0

      Reaksi reduksi

      Reaksi oksidasi

    Hasil oksidasi: Ca(OH)2

    Hasil reduksi: H2

  • 8/18/2019 Kunci Jawaban, Silabus Dan RPP PR KIMIA 10B 2014

    26/90

    25Kimia Kelas X 

    7. a. 4AgClO3 + 3Cl

    2  → 4AgCl + 6ClO

    2  +5 –1

      Penurunan bilangan oksidasi sebesar –6

    b. As2O

    3 + 6Zn +12OH– → 2AsH

    3 + 6ZnO

    22– + 3H

    2O

    +3 –3

      Penurunan bilangan oksidasi sebesar –6

    c. CH4 + 2O2  → CO2 + 2H2O–4 +4

      Kenaikan bilangan oksidasi sebesar +8

    d. Cl2 + IO

    3– + 2OH–  → IO

    4– + 2Cl– + H

    2O

      +5 +7

      Kenaikan bilangan oksidasi sebesar +2

    8. a. K2Cr

    2O

    7 + 3H

    2C

    2O

    4 + 4H

    2SO

    4 → Cr

    2(SO

    4)3 + 7H

    2O + 6CO

    2 + K

    2SO

    4

      +6 +3 +3 +4

      Reaksi reduksi

      Reaksi oksidasi

    Oksidator: K2Cr

    2O

    7

    Reduktor: H2C

    2O

    4

    b. 2MnO4– + 10I– + 8H

    2O → 2Mn2+ + 16OH– + 5I

    2

      +7 –1 +2 0

      Reaksi reduksi

      Reaksi oksidasi

    Oksidator: 2MnO4–

    Reduktor: I–

    9. a. BO CaSO3 = 0

    BO Ca + BO S + (3 × BO O) = 02 + BO S + (3 × (–2)) = 0

    2 + BO S – 6 = 0

    BO S = +4

    BO CaSO4 = 0

    BO Ca + BO S + (4 × BO O) = 02 + BO S + (4 × (–2)) = 0

    2 + BO S – 8 = 0BO S = +3

    Nama:CaSO

    3 = kalsium sulfit

    CaSO4 = kalsium sulfat

    b. KClO2, KClO3, dan KClO4

    BO KClO2 = 0

    BO K + BO Cl + (2 × BO O) = 01 + BO Cl + (2 × (–2)) = 0

    1 + BO Cl – 4 = 0

    BO Cl = +3

    BO KClO3 = 0

    BO K + BO Cl + (3 × BO O) = 0

    1 + BO Cl + (3 × (–2)) = 01 + BO Cl – 6 = 0

    BO Cl = +5

    BO KClO4 = 0

    BO K + BO Cl + (4 × BO O) = 0

    1 + BO Cl + (4 × (–2)) = 01 + BO Cl – 8 = 0

    BO Cl = +7Nama:

    KClO2 = kalium klorit

    KClO3 = kalium klorat

    KClO4

    = kalium perklorat

    c. K2MnO

    4 dan KMnO

    4

    BO K2MnO

    4 = 0

    (2 × BO K) + BO Mn + (4 × BO O) = 0

    (2 × 1) + BO Mn + (4 × (–2)) = 02 + BO Mn – 8 = 0

    BO Cl = +6

    BO KMnO4 = 0

    BO K + BO Mn + (4 × BO O) = 0

    1 + BO Mn + (4 × (–2)) = 0

    1 + BO Mn – 8 = 0

    BO Cl = +7

    Nama:

    K2MnO

    4 = kalium manganat(VI)

    KMnO4 = kalium manganat(VII)

    10. 2FeCl2 + Cl

    2  → 2FeCl

    3

      +2 0 +3 –1

      Oksidasi

      Reduksi

    Reaksi tersebut tidak dapat dikategorikan reaksikoproporsionasi meskipun hasil oksidasi dan

    reduksinya sama yaitu FeCl3. Hal ini karena hasil

    oksidasi berupa unsur Fe dalam senyawa FeCl3,

    sedangkan hasil reduksi berupa unsur Cl dalam

    senyawa FeCl3. Jadi, meskipun senyawa hasil

    oksidasi dan hasil reduksi sama, tetapi unsurnya

    berbeda.

  • 8/18/2019 Kunci Jawaban, Silabus Dan RPP PR KIMIA 10B 2014

    27/90

    26   Ulangan Tengah Semester 

    terionisasi sehingga tidak dapat menghantarkan

    arus listrik.

    6.   Jawaban: a

    Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang ter-

    ionisasi sempurna dalam air, misal NaCl dan

    H2SO4. Larutan elektrolit lemah akan terionisasi

    sebagian dalam air, misal NH4OH dan CH3COOH.

    Larutan nonelektrolit adalah larutan yang tidak

    terionisasi dalam air, misal CO(NH2)2. Jadi,

    pasangan larutan elektrolit kuat dan nonelektrolit

    secara berturut-turut adalah NaCl dan CO(NH2)2.

    7.   Jawaban: d

    Larutan nonelektrolit tidak dapat menyalakan

    lampu dan tidak menghasilkan gelembung gas.

    Larutan nonelektrolit ditunjukkan oleh nomor 3).

    Larutan elektrolit lemah menghasilkan sedikit

    gelembung gas dan nyala lampu redup atau lampu

    padam. Larutan elektrolit lemah ditunjukkan oleh

    nomor 4) dan 5). Larutan elektrolit kuat

    menghasilkan banyak gelembung gas dan nyala

    lampu terang. Larutan elektrolit kuat ditunjukkan

    oleh nomor 1) dan 2).

    8.   Jawaban: cSenyawa yang menghasilkan jumlah ion paling

    banyak jika dilarutkan dalam air adalah senyawa

    yang bersifat elektrolit kuat. Senyawa yang bersifat

    elektrolit lemah yaitu H3PO4  dan Mg(OH)2.

    Senyawa yang bersifat elektrolit kuat yaitu NaI,

    BaF2, dan AlCl3. Senyawa-senyawa tersebut

    merupakan senyawa ion. Senyawa ion akan

    mengalami ionisasi sempurna jika dilarutkan dalam

    air. Adapun ionisasinya sebagai berikut.

    NaI(aq) → Na+(aq) + I –(aq) (2 ion)

    BaF2(aq) → Ba2+(aq) + 2F –(aq) (3 ion)

     AlCl3(aq) → Al3+(aq) + 3Cl –(aq) (4 ion)

    Jadi, AlCl3 menghasilkan jumlah ion paling banyak

    ketika dilarutkan dalam air.

    9.   Jawaban: e

     Air laut, air sungai, dan air hujan mengandung

    partikel-partikel zat terlarut yang dapat mengalami

    ionisasi sehingga ketiga jenis air tersebut termasuk

    larutan elektrolit. Hal ini ditandai dengan menyala-

    nya lampu pada alat uji elektrolit.

    A. Pilihlah jawaban yang tepat! 

    1.   Jawaban: e

    Larutan yang dapat menghantarkan arus listrik

    merupakan larutan elektrolit, misal larutan garam

    dapur. Urea, alkohol, etanol, dan gula pasir 

    merupakan larutan nonelektrolit. Larutan non-

    elektrolit tidak dapat menghantarkan arus listrik.

    2.   Jawaban: a

    Larutan kalium hidroksida bersifat basa kuat

    sehingga termasuk larutan elektrolit kuat. Ciri-ciri

    larutan elektrolit kuat sebagai berikut.

    1) Terionisasi sempurna dalam air sehingga

    derajat ionisasi (α) = 1.

    2) Dapat menghantarkan arus listrik.

    3) Menghasilkan banyak gelembung.

    4) Nyala lampu terang.

    3.   Jawaban: d

    Larutan elektrolit kuat ditandai dengan lampu

    menyala terang dan adanya banyak gelembung

    gas. Larutan ini ditunjukkan oleh nomor (5). Larutan

    elekrolit lemah ditandai dengan nyala lampu redup

    atau tidak menyala (padam) dan adanya sedikitatau banyak gelembung gas. Larutan ini

    ditunjukkan oleh nomor (2), (3), dan (4). Larutan

    nonelektrolit ditandai dengan lampu tidak menyala

    (padam) dan tidak ada gelembung gas. Larutan ini

    ditunjukkan oleh nomor (1).

    4.   Jawaban: d

    Jumlah mol zat mula-mula = 0,8 mol

    Jumlah mol zat yang terionisasi = 0,3 mol

    α = 

       =

     = 0,375

    Zat Y merupakan elektrolit lemah karena

    mempunyai derajat ionisasi 0 < α < 1.

    5.   Jawaban: d

    Senyawa ion merupakan senyawa yang dapat

    menghantarkan arus listrik dalam keadaan lelehan

    dan larutan. Hal ini karena dalam keadaan lelehan

    dan larutan senyawa ion dapat terurai menjadi ion

    positif dan ion negatif yang bergerak bebas

    sehingga dapat menghantarkan arus listrik. Dalam

    keadaan padat atau kristal, senyawa ion tidak

  • 8/18/2019 Kunci Jawaban, Silabus Dan RPP PR KIMIA 10B 2014

    28/90

    27Kimia Kelas X 

    10.   Jawaban: a

    H2SO4 merupakan senyawa kovalen polar. Dalam

    bentuk murni, H2SO4 tidak dapat menghantarkan

    arus listrik. Oleh karena itu, lampu pada alat uji

    elektrolit tidak akan menyala dan tidak terbentuk

    gelembung gas. KBr merupakan senyawa ion yang

    mampu menghantarkan arus listrik dalam bentuk

    lelehan dan larutan. Jika diuji dengan alat uji

    elektrolit, lelehan KBr akan menyalakan lampudengan terang dan terbentuk banyak gelembung

    gas.

    11.   Jawaban: b

     Air limbah yang dapat menghantarkan arus listrik

    paling baik ditandai dengan nyala lampu yang

    terang, banyak gelembung gas, serta memiliki

    derajat ionisasi sama dengan 1. Air limbah ini

    ditunjukkan oleh R dan T.

    12.   Jawaban: a

    Larutan nonelektrolit merupakan larutan yang tidak

    dapat menghantarkan arus listrik. Di antara larutantersebut yang merupakan larutan nonelektrolit yaitu

    urea (CO(NH2)2). Sementara itu, asam fluorida (HF),

    seng klorida (ZnCl2), natrium asetat (CH3COONa),

    dan barium hidroksida (Ba(OH)2) merupakan larutan

    elektrolit (dapat menghantarkan arus listrik).

    13.   Jawaban: d

    Saat arus listrik dilewatkan melalui lelehan barium

    iodida, akan terjadi proses elektrolisis. Barium

    iodida akan terionisasi menjadi ion barium (Ba2+)

    dan ion iodida (I –). Ion barium akan bergerak

    menuju elektrode negatif (katode) dan menangkap

    elektron dari katode. Ion iodida akan bergerakmenuju elektrode positif (anode) dan melepas

    elektron ke anode.

    14.   Jawaban: b

     Asam asetat adalah larutan elektrolit lemah yang

    terionisasi sebagian dalam air. Asam asetat

    memiliki derajat ionisasi 0 < α  < 1. Kalium

    hidroksida adalah larutan elektrolit kuat yang

    terionisasi sempurna dalam air. Derajat ionisasi

    kalium hidroksida (α) = 1. Kalium hidroksida

    menghasilkan jumlah ion lebih banyak daripada

    asam asetat meskipun konsentrasinya sama. Oleh

    karena itu, kalium hidroksida menghantarkan aruslistrik lebih baik daripada asam asetat.

    15.   Jawaban: e

    Senyawa BaCl2  merupakan senyawa ionik.

    Senyawa ionik dalam bentuk padatannya tidak dapat

    menghantarkan arus listrik. Bentuk lelehannya dapat

    menghantarkan arus listrik karena ion-ionnya dapat

    bergerak bebas. Dalam bentuk larutan, senyawa

    ionik akan terionisasi sempurna dalam air sehingga

    dapat menghantarkan arus listrik.

    16.   Jawaban: c

    Reaksi reduksi merupakan reaksi yang ditandai

    dengan penangkapan elektron, penurunan bilangan

    oksidasi, atau pelepasan oksigen.

    1) C2O42– → 2CO2