Kultam Food Science and Technology Program Pascasarjana THP Dikirim oleh prasetyaFTP pada 08 Maret 2013 | Komentar : 0 | Dilihat : 5478 Kultam Food Science and Technology Program Pascasarjana THP Program Pasca Sarjana Teknologi Hasil Pertanian (THP) Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya (FTP UB), menyelenggarakan Kuliah Tamu Food Science and Technology dengan nara sumber Profesor Tzou Chi Huang, Ph.D dan Associated Professor Jue Liang Hsu, Ph.D dari Universitas Pingtung, Taiwan, Kamis (7/3/2013). Kegiatan yang digagas Ketua Program Studi Pasca Sarjana THP, Dr. Ir. Joni Kusnadi, MSi. tersebut berlangsung di gedung pasca sarjana FTP UB. Dalam kegiatan tersebut, ada dua topik yang dibahas, antara lain, Pangan Fungsional di Taiwan (Functional Food in Taiwan) yang dipaparkan Profesor Tzou Chi Huang, Ph.D dan Targeting Proteomics for Protein N Terminal Acetylation oleh Associate Professors, Jue Liang Hsu, Ph.D. Keduanya berasal dari Departemen Biological Science and Technology National Pingtung University of Science and Technology. Dalam sambutannya, Dekan FTP, Dr. Ir. Bambang Susilo, M. Agr. Sc menaruh harapan terhadap pengembangan di ranah penelitian, kualitas pendidikan dan peningkatan jumlah publikasi ilmiah di FTP. Salah satu cara mencapainya yaitu dengan menggelar kultam internasional yang merupakan kesempatan bagus untuk sharing informasi ilmiah bersama pakar sehingga dapat memperluas perpektif mahasiswa. Bambang mengatakan hal tersebut penting dilakukan, tidak hanya untuk mempersiapkan pondasi kegiatan kerjasama penelitian internasional tetapi juga kemajuan bersama. "Saya melihat kegiatan ini sebagai kesempatan untuk belajar dari pengalaman dalam penelitian dan membangun jaringan kerja para pakar yang dapat membantu mewujudkan harapan kami,"katanya. Pada kesempatan pertama, Tzou Chi Huang memaparkan overview Jurusan Ilmu dan Teknologi Biologi Universitas Pingtung Taiwan dan aktifitas mahasiswa double degree. Dalam pemaparannya, Tzou mengatakan bahwa urgensi pangan fungsional di Taiwan akan berkembang untuk menunjang kesehatan. Hal ini disebabkan karena kecenderungan pola makan masyarakat global pada makanan cepat saji membawa dampak buruk pada kesehatan. Salah satu contohnya adalah obesitas yang memicu penyakit jantung, diabetes dan banyak penyakit lainnya yang disebabkan karena banyaknya kandungan glukosa dan lemak pada asupan makanan.