KULIAH I KKD INTERNA

7/22/2019 KULIAH I KKD INTERNA

1/72

Pemeriksaan Fisik

dr. Mieke Sumiera, MHA


2/72

DEFINISI

Pemeriksaan Fisik /Pemeriksaan Jasmani (Physical Diagnostic) =PD

Adalah upaya/metode pemeriksaan fisik yang dilakukan dokteruntuk mendapatkan tanda-tanda/gejala-gejala/perubahan-perubahan pada tubuh pasien untuk membantu menegakkanDiagnosis dengan cara :

Inspeksi : pemeriksaan visual Palpasi : pemeriksaan raba Perkusi : pemeriksaan ketok Auskultasi : pemeriksaan dengar dengan stetoskop

Pemeriksaan pasien dilakukan dengan menggunakan seluruh

pancaindra dokter, dengan menggunakan alat-alat sederhanaseperti :

Tensimeter, stetoskop, termometer, lampu senter, palu refleks,spatula lidah dan pita meteran.


3/72

Perlu diperhatikan :

Sikap sopan santun : Rasa hormat

Hindarkan tindakan yang mengakibatkan :

- rasa malu

- rasa tidak nyaman

i.e membuka pakaian bila tidak perlu Periksa pasien :

- sistematis

- senyaman mungkin (comfort)- tidak kaku mengurangi kepercayaan

- tidak canggung pasien pada pemeriksa


4/72

Sebelumnya perlu diketahui garis besar status :

I. Identifikasi

II. Anamnesis - Dicatat : - sistematis

III. Pemeriksaan Fisik/Jasmani - lengkap

IV. Pemeriksaan Laboratorium - Medical Record

V. Pemeriksaan Khusus - Arsip

VI. Resume - Rahasia

VII. Diagnosis Kerja - Barang buktiVIII. Diagnosis Banding

IX. Pemeriksaan Anjuran

X. Pengelolaan dan Terapi

XI. Follow UpXII. Diagnosis Pasti (Definitif)

XIII. Prognosis


5/72

HEALTH :

Traditional Dictionary : is FREEDOM fromDISEASE or PAIN

W.H.O : is A STATE of COMPLETEPHYSICAL, MENTAL and SOCIAL WELL-

BEING and NOT MERELY THE

ABSENCE of DISEASE or INFIRMITY


6/72

Pemeriksaan Fisik

Meliputi :

I. Tanda vital

II. Keadaan Umum

III. Kulit

IV. KGB

V. KepalaVI. Leher

VII. Thorax

VIII. Abdomen

IX. Genitalia eksterna

X. Anus dan Rectum

XI. Ekstremitas atas danbawah


7/72

I. TANDA VITAL

Suhu

Tekanan Darah

Nadi Pernapasan

TB dan BB


8/72

Di pengaruhi : makan, aktifitas, suhu sekitardan ovulasi pada wanita

Diukur dengan termometer, min 5 menit.

Di ketiak, bawah lidah dan rectum

Normal 36,50 37,20C

< 36 0C : sub normal

37,238 0C : sub febris

> 38 0C : febris

> 41 0C : Hiperpirexia (untuk waktu cukup

lama)

< 35 0C : Hipotermia

Suhu


9/72

Rectum 0,5- 1C > dari pada bawah lidah

Bawah lidah 0,2 - 0,5C > dari pada aksila

Demam : suhu termo PS

Suhu sebagai indikator penyakit

suhu : - antibiotik

- obat untuk etiologi

Pengaturan suhu : - aliran darah kekulit dikeluarkan

- evaporasi melalui kelenjar dikeluarkan

Suhu diatur oleh pusat suhu di hipotalamus


10/72

Suhu tubuh yang dicatat beberapa kali dalam satu

periode waktu dapat dibuat kurva/grafik :

Kurva suhu harian (24 jam) Febris continua (variasi suhu 1C), tanpa N

Febris intermittent (variasi suhu besar bahkansampai N)

Kurva suhu mingguan

Demam beberapa hari periode demambeberapa hari kembali demam beberapa haridisebut demam undulan/relapsing fever/febrisrekuren


11/72

Pernyebab demam (febris atau subfebris)

90%

Infeksi

Penyebab non infeksi antara lain

Hodgkin, Basedow, Neoplasma ganas,commotio/contusio cerebri, perdarahan

otak, dehidrasi, efek obat-obatan seperti

Extractum Belladonae, adrenalin dan lain-

lain, tindakan kateterisasi, pungsi hepar,

transfusi darah, mungkin psikogenik


12/72

Demam Hectic : demam yang teratur disertaimenggigil dan berkeringat

TBC berat/parahDemam Recidif : naiknya suhu kembali setelah

N sesaat.

Rekrudesensi : naiknya suhu kembali setelahbeberapa saat agak menurun tetapi belumsampai N

Penurunan suhu sifatnya lambat (2-3 hari) penurunan secara lisis

Penurunan suhu sifatnya cepat (< 36 jam) penurunan secara krisis


13/72

Nadi

Pada A. Radialis Meraba dengan 3 jari Diperiksa : 1. Frekuensi per menit

2. Irama denyut

3. Volume denyut4. Tipe gelombang

5. Tekanan dan sifat fisik nadi radialis

6. Equalitas

Normal : 60-100x/menit, regular,aequal, isi cukup Anak-anak : 80 140 x/menit


14/72

Nadi indikator terbaik untuk jantung

> 100x/menit : pulsus frequens(=Tachycardia)

< 60x/menit : pulsus rarus (=Bradycardia)

Teori LIEBERMEISTER : setiap kenaikansuhu 1C b nya disertai kenaikan frekuensi

denyut nadi 8-10x/menit

T 1C N 8 10x/menit :Bradycardia relatif

T 1C N 8 10x/menit :Tachycardia relatif

T 1C N 8 10 x/menit


15/72

Frekuensi per menit

Normal : - dewasa- anak-anak

Pulsus frequens (Tachycardia) >100x/menit Pulsus rarus (Bradycardia) < 60x/menit

Teori LIEBERMEISTER Bradycardia relatif : typhoid, meningitis, pneumonia sebab

virus, brucellosis

Tachycardia relatif : A.R.F, Polyarteritis Tachycardia paroksismal : Hypertiroidisme, miokarditis,

oklusi A.coronaria Pulsus defisit Adam Stokes Syndrome


16/72

Volume denyut : - besar tergantung pada

- sedang tekanan nadi (S-D)

- kecil

Pulsus magnus : AI ; Hipertensi sist.

Pulsus parvus : AS ; MS, Shock, TBC

Pulsus alternans : AI (vol. denyut selang- selingbesar-kecil)

Pulsus paradoxus : vol. mengecil denganinspirasi biasa : efusi perikardial : perikarditis,

obstruksi larynx

Inspirasi dalam vol.denyut mengecil N


17/72

Irama Denyut

Normal teratur (reguler) Sinus aritmia : Inspirasi cepat, expirasi

normal lagi (N pada anak-anak)

Ekstra sistole : denyut kecil disertai pause

diantara beberapa denyut N (kontraksi prematurjantung)

Pulsus bigeminus : denyut datang 2x diikutipause dan seterusnya (blokade 3 : 2 A.V ;Intoksikasi digitalis)

Pulsus irregularis perpetuus (=Irregular Absolut) :irama/interval dan volume sama sekali teratur(Fibrilasi Atrium MS)


18/72

Sifat/Tipe Gelombang Denyut

Normal

Pulsus Celer (= Collapsing pulse = Corriganspulse = Water hammer pulse )

Pulsus Tardus : A.S

Pulsus Dicnotic : Typhoid

Pulsus Anacrotic : A.S

Pulsus Bisferiens : A.S, Arterio sklerosis[MS : parvus, irregular ok. AF]


19/72

Tekanan Nadi & Sifat Fisik Nadi Radialis

Tekanan bagian proksimal nadi radialis hinggadenyut bagian distal teraba

Makin besar tekanan makin tinggi tekanan

nadi radialis Pulsus durus : tekanan nadi radialis > :

Hipertensi

Pulsus mollis : tekanan nadi radialis < :Hipotensi

Nadi sklerotik : seperti kawat, keras, berkelok-kelok


20/72

Ekwalitas

denyut nadi radialis kiri dan kanan sama(bersamaan) N : sama frekuensi, samavol. nya

Nadi radialis kanan vol.> kecil, frek.>lambat : Aneorysma A, Coartatio A,tumor menekan A Ascendens

Nadi radialis kiri vol.> kecil, frek.> lambat :Aneorysma A, Coartatio A, tumormenekan A Descendens


21/72

Tekanan darah

Diukur dg sphygmomanometer/ tensimeter

Metode palpasi dan auskultasi

Dipengaruhi oleh : aktivitas, setelah makan,

obat-obatan, emosi/ stress, posisi waktu diatur

Diukur pada A. Brakhialis, kadang juga pada A.Femoralis, A. Poplitea atau A. dorsalis pedis.

Normal, Sistolik


22/72

Range Normal :

TD : S : 100-140 mmHg

D 60-90

Mild hypertension

Moderate hypertension Severe hypertension

Maligna hypertension

Hypertensi primer/essential Hypertensi sekunder


23/72


24/72

Pernapasan

Diperiksa : tipe, frekuensi, irama

Frekuensi :- Dihitung dengan cara inspeksi, palpasi atau

auskultasi

- Normal, 14-18 x/mnt 16-20 x/mnt- Dipengaruhi : aktivitas, emosi, umur, obat

Tipe : - : Torako Abdominal- : Abdomino Torakal

Terminologi :* A Pne * Ortho Pne* Dys - Pne * Hyper Pne

* Brady Pne * Hypo Pne* Tachy Pne * Stridor : - inspiratoir

- expiratoir

* Wheezing


25/72

Irama pernapasan

- Normal reguler amplitudo maupun intervalinspirasi dan ekspirasi

Irama pernafasan Normal :

- irama pernafasan Biots

- irama pernafasan Kussmaul

- irama pernafasan Cheyne Stokes


26/72


27/72

TB dan BB

Pengukuran TB dan BB berguna untuk :- Pemberian dosis obat

- Menentukan status gizi

- Menentukan jumlah kalori yang dibutuhkan

- Memantau perkembangan penyakit

Indeks Massa Tubuh BB(kg)/ TB (m)2

- BB normal

- BB ideal

- Overweight

- Obese


28/72

TB

Dipengaruhi oleh (Hiper) aktifitas lobus anteriorHypophyse

Gigantisme : Hiperaktifitas terjadi sebelumpubertas

Acromegali : Hiperaktifitas terjadi setelahpubertas

Cretin

Tergantung : faktor keturunan, gizi, aktifitaswaktu anak-anak/remaja dan kesehatanpenyakit jantung congenital


29/72

II. KEADAAN UMUM

Kesan sakit

Status Gizi

Tingkat Kesadaran Warna kulit

Postur tubuh

Umur pasien ditaksir pemeriksa Cara berjalan


30/72

Cara berbaring/ duduk

Cara berbicara dan suara Ada/ tidaknya : dyspnoe, oedema,

dehidrasi, kejang, chorea, tremor,

athethosis Sikap dan watak penderita

Penampilan (cara berpakaian, dsb)

Lain-lain


31/72


32/72

Ikterik Carotenemia


33/72

Edema


34/72

Jaundice

Icterus

Perubahan warna kulit dan mukosa menjadi

kuning disebabkan oleh karena peningkatan

kadar bilirubin darah > 2mg%

Ada 3 macam jaundice :

1. Prehepatic/hemolytic jaundice2. Hepatic/parenchymatous jaundice

3. Posthepatic/obstructive jaundice


35/72

Jaundice

Pseudo Icterus

Hypercarotenemia

Kuning pada telapak tangan


36/72

Cyanosis

Definisis : perubahan warna kulit & mucosa menjadi biruoleh karena Hb yang direduksi >>> 5gr%

1. Cyanosis central : - shunt arterial venous

Pada jantung : O.D.BO.S.V

- Shunt A - V, Cava : Aneurysmayang pecah

2. Cyanosis perifer :

- shock o.k pemakaian O2- spasma lokal Raynaud dan circulasi perifer >>>

- acrocyanosis


37/72

Cyanosis

3. Lain-lain :

- Cyanosis respiratori : oksigenisasi o.k.

gangguan respirasi

- Cyanosis o.k. obat-obatan : Sulf. Met.

Hb.

- Argyrosi : keracunan Hg


38/72

III. KULIT

Periksa :

Warna/ perubahan warna kulit

Efloresensi Turgor

Suhu raba

Keringat/ kelembaban Atrofi/ hipertrofi


39/72

Butterfly rash


40/72

Palmar erythema


41/72

Petechiae


42/72

Purpura


43/72

Ecchymosis


44/72

Elephantiasis (Filariasis)


45/72

Melanoma Malignum


46/72

Hematoma


47/72

Spider Nevi


48/72

IV. KELENJAR GETAH BENING

Periksa di :

Kepala

Leher

Supraklavikularis

Axilaris

Inguinal Popliteal


49/72


50/72

Axillary

A pectoral(anterior)

L lateral P posterior

C central

Ap apical


51/72

Inguinal/

Femoral Horizontalgroup

Vertical group


52/72

V. KEPALA

Wajah

Rambut

Mata

Telinga

Hidung

Bibir Gigi dan Gusi


53/72

Lidah

Mukosa mulut dan palatum

Uvula

Pharynx

Tonsil

Bau napas


54/72

Kepala :

N : - ukuran rata-rata

- bentuk : bulat

Abn : - Makrosefali :

Hydrocephalus : Sutura lebar

Orbita s/d tenggorokkan

The setting sun sign

- Mikrosefali/Anensefali : congenital- Sinusitis

- Mastoiditis


55/72

Bentuk wajah :

Facies Hypocratica : Dehidrasi

Facies Leonina : Morbus Hausen/Lepra Moon Face : - cushing syndrome

- Th. Cortico steroid

Bells palsy : Paralysis/Panese N VIII

Facies Adenoid : - Tonsil- Adenoid

Muka topeng tidak ada mimik : Parkinson

Muka mengantuk : Myxedema

Muka Toksik : Typhoid (Peny. Berat) Muka Hyperalert : Hyperthyroid (waspada berlebihan)


56/72

Rambut :

Warna :

- Pirang : rambut jagung- Belang-belang : flag sign - malnutrisi

- Kering, mudah rontok tipis - Kwashiorkor

- Kusam / tidak berkilat

- Keriting lurus : dan sebaliknya

Uban usia muda :

- Keturunan

- An Pernisiosa- Simmund D

- Trauma emosional hebat


57/72

Rontok / botak :

* Mudah rontok :

- DM

- Hyperthyroidisme

- Syphilis botak : - belakang moth eatenapp

- sisi = dimakanngengat

- Thypoid

- Myxedema- Jamur pada rambut/kulit kepala


58/72

Mata :

Alis mata : - menipis (disis) : OR-TU; Myxedema

- rontok ( bulu mata) : MADAROSIS MH

Bulu mata panjang-panjang/lentik : TBC, Malnutrisi Kelopak mata : - XANTHELASMA (kadar cholest )

- PTOSIS : * Lumpuh N III

* Myosthemia gravis

* Hornor Syndrome : Ptosis, myosis, enophth- Oedema : tangis, flu berat, sinusitis, glaucoma, trichinosis

- Oedema pogiteari : G.N & S.N

- Radang mata : Conjunctivitis, iritis, iridocyclitis

- Brill Hematoma : FRC. Basis Cranii

- Hypertelorismus : Down Syndrome

- Exophthalmus : - unilat : tumor, perdarahan, meningocell

(=Proptosis) - bilat : basedow, thromb. Sinus covernosus

TRIAS MERSEBURGER EXOPHTHALMUS


59/72

TRIAS MERSEBURGER : EXOPHTHALMUS,

TACHYCARDIA & STRUMA

BASEDOW : Exophthalmus + Enroth sign disertai : Dalrymple sign : retraksi kel. mata ke atas

Stellwag sign : mata < / - mengedip

Von Graefe sign : mata lihat kebawah kel. mata atas

tertinggal Moebius sign : (-) konvergensi mata

Joffroy sign : (-) kerutan di dahi pada saat lihat keatas

Rosenbach sign : kel.mata dapat menutup sempurna &

bergetar Riesman sign : anterial bruit pada mata yang tertutup

Topolanski sign : Congesti vaskular di d Pericorneal


60/72

SINDROMA NEFROTIK MYXEDEMA


61/72

SINDROM CUSHING PARKINSON


62/72


63/72

EXOPHTHALMUS XANTHELASMA


64/72


65/72


66/72


67/72


68/72

VI. LEHER

Periksa :

Bentuk

Gerak dan refleks

KGB Kel. Tyhroid

A. Carotis

V. Jugularis externa Trachea


69/72


70/72


71/72


72/72

KULIAH I KKD INTERNA

Documents