Top Banner
Departemen Pulmonologi & Ilmu Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
21

Kuliah Abses Paru Dr. Luhur Soeroso MAHASISWA

Dec 16, 2015

Download

Documents

putriartha

Bagian Paru FK USU
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • Departemen Pulmonologi & Ilmu Kedokteran RespirasiFakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

  • DEFINISI Abses paru adalah proses infeksi paru supuratif yang menimbulkan destruksi parenkim dan pembentukan satu atau lebih kaviti yang mengandung pus sehingga membentuk gambaran Radiologist Air Fluid Level.

    Abses paru Primer adalah akibat pneumonia aspirasi atau bronkogenikAbses paru Sekunder adalah akibat penyebaran infeksi dari tempat lain secara :Hematogen LimfogenPerkontinuitatum

  • FAKTOR RISIKOFaktor risiko utama :Aspirasi sekret orofaringProses neurologisDefek esophagus Intubasi

  • Tabel Faktor Risiko Terjadi Abses Paru

    Aspirasi Penyakit gigi dan gusi, piorheaObstruksi jalan napas BronkiektasisInfark paru Fibrosis kistikSindrom disfungsi siliaSekuester paruGangguan imuniti/sindrom defisiensi imunitiPneumonia emboli

  • ETIOLOGIMenunjukkan kuman Abses paru primer disebabkan kuman anaerob yang terdapat di daerah orofaring. Kuman penyebabnya polimikroba dengan predominan kuman anaerob Seperti :Prevotella melanninogenicaFusobacterium nucletumPeptosraptococcusAbses paru sekunder kuman penyebabnya Staphilococcus aereus Streptococcus pneumoniaeKlebsiella pneumoniaeHaemophillus influenza

  • PATOGENESIS Abses Paru yang paling sering terjadi akibat aspirasi kuman dari saluran napas bagian atas Teraspirasi kedalam paru Paru KananAbses karena aspirasi dimulai dari suatu infeksi lokal bronkus bronkiolusPembuluh darah lokal Trombosis Nekrosis + likuefaksi. Jaringan granulasi Nekrosis kaviti (Air Fluid Level)

  • DIAGNOSIS Gejala klinis Akut maupun Kronik ProdmoralBatuk darahNyeri dada SianosisDemam Sesak napasMalaiseAnoreksia

    BB Batuk (+)Sputum kental berbau busuk

  • Pemeriksaan fisikNormal Dijumpai kelainan apabila teradapat Pneumonia AtelektasisEfusi pleura Bunyi napas tambahan aforik

  • Gambaran radiologisTerdapat kaviti berbentuk oval dan bulan dengan dinding tebal dan gambaran Air Fluid Level didalam kaviti tersebut.MikrobiologisPewarnaan gram sputumBiakan kuman anaerob perlu dilakukan dengan media khususBahan biakan didapat dariAspirat trans trakeal Cairan pleura (empiema) Aspirasi paru perkutaneus dengan panduan CT-scan, USG, Fluoroskopi

  • Diagnosis bandingKarsinoma bronkus dengan kavitiTuberkulosis paru dan infeksi jamur Bulla paru yang terinfeksi dengan suatu batas permukaan cairanKista paru yang terinfeksi Empiema terlokalisirHematoma paru Sekuester paru

  • Terapi Pemberian antibiotic dan drainase merupakan kunci terapi abses paru.Terapi antibiotic umumnya memerlukan waktu cukup lama untuk mencegah kekambuhan, biasanya memerlukan waktu antara 1 sampai 3 bulan

  • Drainase Drainase postural perlu dilakukan pada penderita abses paru dan harus dilakukan dengan hati-hati. Tindakan drainase ini sangat penting dalam penyembuhan abses.

    Bronkoskopi Bronkoskopi dapat membantu drainase dan pengambilan benda asing serta diagnosis tumor. Perlu diingat bahwa bronkoskopi mengandung risiko pecahnya abses paru sehingga dapat tumpah ke bronkus dan menyebabkan asfiksia.

  • Komplikasi Komplikasi yang sering terjadi adalah empiema dengan atau tanpa fistel bronkopleura. Pecahnya abses mengakibatkan tumpahnya pus ke dalam saluran napas mengakibatkan penyebaran infeksi lebih luas dan bahkan dapat berakibat asfiksia.

  • ABSES PARU

  • KARSINOMA BRONKUS DENGAN KAVITAS

  • TB PARU (KAVITAS)

  • KISTA PARU YANG TERINFEKSI

  • ASPERGILLOMA

  • CT SCAN GUIDED TTLB

  • *********************