Top Banner
UNY Tampilkan Tarian Tradisional di Melayu Day of Yala, Thailand Hal. 3 Presiden RI, Ir. Joko Widodo, memberikan pidato sambutan dan sekaligus membuka Konferensi Nasional Forum Rektor Indonesia (FRI) 2016 di auditorium Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Sebagai pembicara utama, Jokowi menyampaikan tema Revolusi Mental untuk Mendukung Pencapaian Generasi Emas. Jokowi hadir didampingi oleh Menristekdikti, Prof. H. Mohammad Nasir,Ph.D., Ak., Gubernur DIY Dr. (H) Sri Sultan Hamengkubuwono X, dan Ketua FRI yang juga rektor UNY Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd.,M.A Di depan 414 rektor perguruan tinggi se-Indonesia, Presiden Jokowi menyentil peran universitas yang terkesan hanya untuk kampus saja. Universitas ditantang untuk lebih berani secara terbuka mengelurkan hasil risetnya untuk masyarakat. Penegasan ini merupakan tuntutan persaingan global dalam ekonomi dunia. Kampus diharapkan mampu memberikan masukan apakah Indonesia akan bergabung di blok ekonomi tertentu. "Saya sekarang belum putuskan apakah akan bergabung dengan Masyarakat Ekonomi Eropa, Amerika atau bloknya China. Ini harus diperhitungkan matang, apa untungnya. Saya minta masukan dari kampus, beri saya rekomendasi apa keuntungannya” tegas Jokowi. Jokowi menyampaikan pula beragam masalah yang menghalangi revolusi mental. Salah satunya adalah aturan-aturan yang berbelit. Terkait aturan tersebut, Jokowi juga menantang para menteri kabinet, terutama Menteri Dalam Negeri, untuk lebih cepat menyelesaikan perda yang menghambat pertumbuhan industri. Harapan Jokowi pada insan kampus, terutama mahasiswa, untuk meningkatkan kapasitas diri demi persaingan global terlihat saat kunjungan ke stand pameran Mobil Listrik Garuda UNY. Penjelasan singkat tim mobil listrik Garuda UNY tentang prestasi Internasional di Korea dan Jepang disambut senyum, anggukan kepala Jokowi sambil mengatakan, “ Iya, saya juga baca prestasi ini”. (Rachmat NC). Presiden Jokowi Buka Konferensi Forum Rektor Indonesia 2016 Forum Rektor Indonesia: Ir. Joko Widodo, Presiden Republik Indonesia selaku pembicara utama FRI 2016 di UNY "Saya sekarang belum putuskan apakah akan bergabung dengan Masyarakat Ekonomi Eropa, Amerika atau bloknya China. Ini harus diperhitungkan matang, apa untungnya. Saya minta masukan dari kampus, beri saya rekomendasi apa keuntungannya” tegas Jokowi. NEWSLETTER Kantor Urusan Internasional dan Kemitraan Edisi Pertama Tahun 2016 Januari - Maret Dua Mahasiswa UNY Sabet Medali Emas di Kairo, Mesir Hal. 8
16

KUIK Newsletter UNY tahun 2016 edisi 1 (Jan-Mar)

Aug 01, 2016

Download

Documents

YSU Brochures

Media promosi dan publikasi kegiatan Kantor Urusan Internasional dan Kemitraan Universitas Negeri Yogyakarta.
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: KUIK Newsletter UNY tahun 2016 edisi 1 (Jan-Mar)

UNY Tampilkan Tarian Tradisional di Melayu Day of Yala, ThailandHal. 3

Presiden RI, Ir. Joko Widodo, memberikan pidato sambutan dan sekaligus membuka Konferensi Nasional Forum Rektor Indonesia (FRI) 2016 di auditorium Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Sebagai pembicara utama, Jokowi menyampaikan tema Revolusi Mental untuk Mendukung Pencapaian Generasi Emas. Jokowi hadir didampingi oleh Menristekdikti, Prof. H. Mohammad Nasir,Ph.D., Ak., Gubernur DIY Dr. (H) Sri Sultan Hamengkubuwono X, dan Ketua FRI yang juga rektor UNY Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd.,M.A

Di depan 414 rektor perguruan tinggi se-Indonesia, Presiden Jokowi menyentil peran universitas yang terkesan hanya untuk kampus saja. Universitas ditantang untuk lebih berani secara terbuka mengelurkan hasil risetnya untuk masyarakat. Penegasan ini merupakan tuntutan persaingan global dalam ekonomi dunia. Kampus diharapkan mampu memberikan masukan apakah Indonesia akan bergabung di blok ekonomi tertentu.

"Saya sekarang belum putuskan apakah akan bergabung dengan Masyarakat Ekonomi Eropa, Amerika atau bloknya China. Ini harus diperhitungkan matang, apa untungnya. Saya minta masukan dari kampus, beri saya rekomendasi apa keuntungannya” tegas Jokowi.

Jokowi menyampaikan pula beragam masalah yang menghalangi revolusi mental. Salah satunya adalah aturan-aturan yang berbelit. Terkait aturan tersebut, Jokowi juga menantang para menteri kabinet, terutama Menteri Dalam Negeri, untuk lebih cepat menyelesaikan perda yang menghambat pertumbuhan industri.

Harapan Jokowi pada insan kampus, terutama mahasiswa, untuk meningkatkan kapasitas diri demi persaingan global terlihat saat kunjungan ke stand pameran Mobil Listrik Garuda UNY. Penjelasan singkat tim mobil listrik Garuda UNY tentang prestasi Internasional di Korea dan Jepang disambut senyum, anggukan kepala Jokowi sambil mengatakan, “ Iya, saya juga baca prestasi ini”. (Rachmat NC).

Presiden Jokowi Buka Konferensi Forum Rektor Indonesia 2016

Forum Rektor Indonesia: Ir. Joko Widodo, Presiden Republik Indonesia selaku pembicara utama FRI 2016 di UNY

"Saya sekarang belum

putuskan apakah akan

bergabung dengan Masyarakat

Ekonomi Eropa, Amerika atau

bloknya China. Ini harus

diperhitungkan matang, apa

untungnya. Saya minta

masukan dari kampus, beri

saya rekomendasi apa

keuntungannya” tegas Jokowi.

NEWSLETTER

Kantor Urusan Internasional dan Kemitraan Edisi Pertama Tahun 2016Januari - Maret

Dua Mahasiswa UNY Sabet

Medali Emas di Kairo,

MesirHal. 8

Page 2: KUIK Newsletter UNY tahun 2016 edisi 1 (Jan-Mar)

Urusan Internasional dan KemitraanKUIK UNY2

TIM PENYUSUNPelindung: Dr.rer.nat. Senam. Penasihat: Dr.-Ing. Satoto E. Nayono, M.Eng., M.Sc. Pembina: Ratna Budiarti, M.Or.; Retna Hidayah, Ph.D.; Yansri Widayanti, S.Pd. Pemimpin Umum: Arumi Savitri Fatimaningrum, S.Psi, M.A. Pemimpin Redaksi: Lusi Nurhayati, M.App.Ling. (TESOL). Sekretaris Redaksi: Wahyu Setyaningrum, M.Ed. Redaktur Pelaksana: Fitri Alfarisy, S.Pd.; Alvanita, S.S; Reza Halimah, S.Pd Staf Redaksi: Aji Abdussalim, S.Pd.; Ria Cahyanti, S.Pd.; Ratna Anugrah S.U., S.S.; Astin Nuffika Rois, S.S.; Perwajahan: Andre Iman Syafrony, S.S, M.A Penyunting: Laksana Widitama, S.IP, M. Sc, Wulandari, S.S Distribusi dan Sirkulasi: Lamiyadi

Alamat Redaksi: Kantor Urusan Internasional dan Kemitraan, Gedung Rektorat Sayap Utara Lt. 3, Kampus UNY Karangmalang, Jl. Colombo No. 1, Sleman, Yogyakarta 55281 Telp./Fax.: +62 274 520324 Email: [email protected], [email protected] Web: www.uny.ac.id

Diskusi UNY - Aichi: Delegasi dari Aichi University of Educationdiskusikan rencana penawaran program beasiswa.

Senin (7/3/2016) , Univers i tas Neger i Yogyakarta (UNY) menyambut kedatangan tiga delegasi dari Aichi University of Education (AUE), Jepang. Mereka adalah Kazuhiro Doki, Yoshitaka Kozuka, dan Kenji Iwamitsu. Delegasi tersebut diterima di RKU, Rektorat UNY oleh Rektor UNY, Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A. Dalam kesempatan tersebut, sejumlah pihak terkait turut hadir, antara lain Prof. Suwarsih Madya selaku Wakil Rektor IV, Herman, M.Pd sekalu Ketua Humas UNY, Dr. Haryanto selaku Dekan FIP, Dr.Ing Satoto E Nayono selaku Kepala Kantor Urusan Internasional dan Kemitraan, serta beberapa dosen dan perwakilan fakultas.

“Kami berterimakasih atas kedatangan delegasi dari Aichi University of Education. UNY dan AUE sudah memiliki beberapa program yang sudah berjalan. Namun di masa mendatang, kami masih menginginkan program – program lain seperti transfer kredit, penelitian bersama, dan summer course”, ujar Prof Rochmat Wahab dalam sambutannya. Dalam kesempatan tersebut, Prof. Kazuhiro Doki selaku Deputy Director for International Exchange mengungkapkan “Kami berharap bisa melakukan pertukaran dosen untuk menempuh studi doktoral dan melakukan guest lecturing di AUE. Kami juga menawarkan program Summer course yang bisa diikuti mahasiswa UNY”.

Aichi University of Education Tawarkan Beragam Program Bersama UNY

Nuning Sri Wilujeng selaku Ketua Unit Urusan Internasional dan Kemitraan di Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) menawarkan bentuk lain kerjasama, yakni mengundang mahasiswa Aichi University of Education untuk melaksanakan praktek mengajar di sekolah di Yogakarta dengan difasilitasi oleh UNY. Mendengar tawaran tersebut, Prof. Kazuhiro Doki pun mengungkapkan ketertarikannya.

Di akhir diskusi, disepakati beberapa program kolaborasi antara UNY – AUE, diantaranya Summer Course, Transfer Credit, dan Guest Lecturing. Beberapa program disepakati untuk dilaksanakan awal September 2016. (Wulan)

Diskusi Akademik Bersama University of Glasgow, Skotlandia

Kunjungan dari Glasgow: Dr. Dely Elliot Mempresentasikan profil The School of Education, University of Glasgow

Pada hari Kamis, 31 Maret 2016, bertempat di ruang Rapat Koordinasi Universitas, Rektorat UNY, Kantor Urusan Internasional dan Kerjasama (KUIK) dan representasi jajaran civitas akademika Universitas Negeri Yogyakarta menerima kunjungan Dr. Dely Elliot selaku representasi dari School of Education, University of Glasgow. Acara dibuka dengan sambutan dari Wakil Rektor IV, Prof. Hj Suwarsih Madya, PhD. Beliau menjelaskan profil dari UNY dan juga menekankan kesempatan kerjasama antara UNY dan University of Glasgow berdasarkan kesepahaman antara dua pihak bahwa pendidikan adalah investasi masa depan. Di dalam paparannya, beliau juga mengungkapkan bahwa salah satu area yang bisa ditelaah lebih lanjut antara UNY dan Glasgow adalah publikasi karya ilmiah internasional.

Page 3: KUIK Newsletter UNY tahun 2016 edisi 1 (Jan-Mar)

Urusan Internasional dan Kemitraan KUIK UNY 3

Dr. Dely Elliot selaku tenaga akademik dari School of Education mempunyai pendapat bahwa UNY dan Glasgow sama-sama memiliki visi dan misi yang sama. Keduanya memahami pentingnya internasionalisasi dan globalisasi. Dr. Elliot kemudian melanjutkan presentasinya tentang University of Glasgow, universitas ini memiliki sejarah lebih dari 535 tahun dan saat ini jumlah mahasiswa sekitar 25.000 orang, baik di tingkatan S1 maupun Pasca Sarjana. Salah satu inovasi di dalam program-program studi mereka adalah distance learning atau pembelajaran jarak jauh dengan menggunakan teleconference. Wanita pengajar psikologi pendidikan ini juga menjelaskan tentang Flagship Courses atau program studi yang merupakan ujung tombak universitas ini, salah satu contohnya adalah Community Education dan Museum Education.

P a r a c i v i t a s a k a d e m i k a U N Y j u g a mengungkapkan potensi kerja sama lainnya seperti Student Mobility dan Study Abroad Articulation. Ashadi Ed.D selaku representasi dari Program Pasca Sarjana UNY juga bertanya tentang detil area kerjasama yang bisa diterapkan antara UNY dan G l a s g o w. A d a b e b e r a p a h a l y a n g p e r l u dipertimbangkan untuk kerja sama pasca sarjana, antara lain panjang dan format dari disertasi dan juga perihal joint supervision antara pengajar akademik dari kedua belah pihak.

Kunjungan ini kemudian ditutup dengan sesi acara foto bersama dan tukar cinderamata dari kedua belah pihak. (andre)

Dalam rangka mempromosikan budaya, adat tradisional, dan agama Islam di Thailand, dan untuk merangsang pertumbuhan ekonomi di daerah Thailand Selatan, pemerintah kota Mueang Yala atau kota Yala menyelenggarakan agenda tahunan Melayu Day of Yala pada 12-14 Februari 2016. Acara Melayu Day of Yala tahun 2016 ini merupakan kali ketiga diadakan di kota tersebut. Acara ini diikuti oleh negara tetangga seperti Indonesia dan Malaysia. Pada event tersebut, Universitas Negeri Yogyakarta termasuk dalam salah satu universitas yang mewakili Indonesia tampil dalam agenda tersebut. Acara tersebut juga dihadiri Walikota Ya la , Wak i l Wa l iko t a Ya la s ebaga i ke tua penyelenggara acara, serta Konsulat Republik Indonesia di Songkhla.

Kegiatan Melayu Day of Yala diselenggarakan di Lapangan Gajah Putih (Sanam Chang Pueak), meliputi keterampilan akademik yang bersifat kompetitif dari siswa, pakaian, makanan halal, dan demonstrasi memasak. Selain itu, event ini juga menampilkan pameran yang diikuti oleh berbagai instansi, termasuk Konsulat Indonesia, Universitas Rajabhat Yala, Sekolah Science Foundation dan Universitas Negeri Yogyakarta selama 3 hari. UNY menggunakan kesempatan tersebut untuk mempromosikan program studinya sekaligus menawarkan beasiswa S-1 dan S-2 untuk beberapa program studi.

Di samping pameran, diadakan pertunjukan seni dan tari selama 2 hari. Tari yang ditampilkan pada tanggal 13 Februari atau malam kedua dari Melayu Day of Yala yaitu tari Rama Berburu Kijang yang diperankan oleh Supriyadi Hasto N. sebagai Raden Rama Wijaya, Diah Margaretha Tiofany sebagai Dewi Sinta, dan Evi Widyoningsih sebagai Kijang, tari Anoman Indrajit oleh Supriyadi dan Kuswarsantyo, serta penampilan tari Zapin asal melayu Sumatera oleh Evi Widyoningsih dan Diah Margaretha Tiofany. Tari yang ditampilkan pada malam ketiga yaitu, tari Golek Ayun-Ayun yang ditarikan oleh Diah Margaretha Tiofany dan Evi Widyoningsih, serta tari Bambangan Cakil yang ditarikan oleh Supriyadi, Kuswarsantyo, dan Diah Margaretha Tiofany. Selain menampilkan tari-tarian tradisional, pihak panitia juga mengajak seluruh peserta untuk mengikuti city tour Kota Yala.

Tiofani, mahasiswa Jurusan Pendidikan Seni Tari UNY menyatakan, “Saya bersyukur telah diberikan kesempatan untuk bekerja dan mengemban tugas yang mulia”. Ia pun menyarankan agar di tahun mendatang, koordinasi antara tim dengan panitia penyelenggara serta antar personil lebih ditingkatkan. (Wulan)

UNY Tampilkan Tarian Tradisional di Melayu Day of Yala, Thailand

Foto bersama Walikota Yala: Rombongan dari UNY nampak

terlihat befoto dengan Walikota Yala, Thailand Selatan

Page 4: KUIK Newsletter UNY tahun 2016 edisi 1 (Jan-Mar)

Urusan Internasional dan KemitraanKUIK UNY4

Pada hari Kamis, 14 Januari 2015 bertempat di Ruang Ramah Tamah lantai 2 Dekanat Fakultas Ekonomi Universitas Yogyakarta, diadakan acara welcoming ceremony sit-in mahasiswa Universiti Putra Malaysia. Kedatangan dua puluh mahasiswa UPM ini didampingi oleh seorang dosen pendamping, Dr. Yap Wing Fen. Welcoming ceremony ini dibuka oleh Kepala Kantor Urusan Internasional UNY Dr.-Ing. Satoto E. Nayono, M.Eng., M.Sc., Bapak Satoto sengaja menggunakan Bahasa Indonesia dalam memberikan sambutan sebab salah satu tujuan program Sit-in adalah untuk belajar budaya dan bahasa Indonesia.

Beliau juga memperkenankan Dr. Yap Wing Fen menggunakan bahasa Melayu dalam memberikan sambutannya. Dr. Yap Wing Fen mengucapkan terimakasih atas penerimaan yang baik oleh UNY dan berharap ada program lanjutan dari sit-in, yang merupakan salah satu bentuk student mobility ini.

Acara selanjutnya adalah penjelasan program yang dibawakan oleh staff Kemitraan Luar Negeri KUIK, Fitri Alfarisy, S.Pd untuk memberikan gambaran program apa saja yang akan dijalani oleh mahasiswa UPM selama dua minggu di Universitas Negeri Yogyakarta.

Setelah penjelasan singkat oleh Fitri Alfarisy, S.Pd, sesi foto bersama dan penutup, acara dilanjutkan dengan penjelasan mengenai UNY dan Yogyakarta oleh Dr.-Ing. Satoto E. Nayono, M.Eng., M.Sc.

PT Telkom dan UNY Sepakat Adakan KerjasamaWelcoming Ceremony UPM: Kedatangan dua puluh mahasiswa

UPM ini didampingi oleh seorang dosen pendamping, Dr. Yap

Beberapa fakta menarik tentang budaya Yogyakarta dijelaskan dalam sesi ini,termasuk lokasi Yogyakarta yang terdapat di sebelah timur Johor Malaysia, dan juga perbedaan waktu satu jam dengan waktu di Malaysia.

Yogyakarta sebagai tempat kunjungan wisata no 2 di Indonesia dan kota pendidikan selalu menjadi tempat yang menarik untuk dikunjungi, ungkap Satoto, yang diamini oleh para mahasiswa. Mahasiswa UPM juga mengungkapkan ketertarikan untuk mengunjungi tempat pariwisata di Yogyakarta, termasuk pantainya yang terkenal. Di akhir acara, Satoto mengungkapkan harapan bahwa program sit-in mahasiswa UPM dapat berjalan dengan baik dan menyenangkan. (Tiara)

Welcoming Ceremony Mahasiswa Universiti Putra Malaysia Di UNY

MoU UNY - PT. Telkom: UNY dan PT. Telkom sepakat adakan kerjasama dalam mendukung pengembangan UNY di masa mendatang.

Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dan PT. Telekomunikasi Indonesia (PT. Telkom) sepakat adakan kerjasama dalam mendukung pengembangan UNY di masa mendatang. Kerjasama ini diawali dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU), yang mana pihak UNY diwakili oleh Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A.,selaku Rektor UNY, dan pihak Telkom diwakili oleh Muhammad Awaluddin selaku Direktur EBIS Telkom kemarin (3/3/2016) di Ruang Senat Barat, UNY.

Pada kesempatan tersebut, Direktur EBIS Telkom ingin mensosialisasikan program Indie Campus. Program tersebut merupakan jaringan fiber optik yang akan meningkatkan konektivitas suatu kampus, bahkan antar kampus.

Page 5: KUIK Newsletter UNY tahun 2016 edisi 1 (Jan-Mar)

Urusan Internasional dan Kemitraan KUIK UNY 5

information session guna mempromosikan kesempatan belajar di Jepang bersama AUE. Adapun representasi dari AUE adalah Prof. Kazuhiro Doki, Yoshitaka Kozuka dan Kenji Iwamitsu. Prof. Kazuhiro Doki selaku Deputy Director for International Exchange langsung membuka sesi informasi dengan mengadakan tanya jawab bersama para mahasiswa. Acara ini diikuti oleh kurang lebih 90 mahasiswa dari berbagai jurusan di UNY.

Sesi tanya jawab didominasi oleh pertanyaan dari mahasiswa tentang kesempatan pertukaran pelajar di Jepang untuk mereka yang sudah berada di tahun terakhir masa studi mereka. Prof. Kazuhiro Doki menjawab pertanyaan ini dengan kemungkinan para mahasiswa untuk menjalani program short-visit selama 2 bulan untuk menjajaki kemungkinan melanjutkan program S2 di AUE. Kisaran biaya hidup di Jepang adalah 10.000 Yen atau sekitar 9 sampai dengan 10 Juta Rupiah per bulan.

Beberapa mahasiswa jurusan Sastra Inggris juga bertanya akan opsi belajar sastra Inggris di Jepang. Prof. Kazuhiro Doki yang juga menjabat sebagai pengampu mata kuliah Sastra Inggris dan Irlandia, menyambut baik pertanyaan ini dengan menyakinkan para mahasiswa untuk datang belajar Sastra Inggris di Jepang. Beliau berkata bahwa mahasiswa Jepang akan sangat antusias untuk bisa berkomunikasi dalam bahasa Inggris dan tidak perlu takut akan kendala batasan bahasa Jepang.

Sesi informasi ini ditutup dengan pemutaran video profil AUE dan sesi foto bersama antara para mahasiswa dan delegasi AUE. (andre)

“Kami menyadari bahwa ada kebutuhan yang mendesak dalam menciptakan infrastruktur untuk mendukung riset di PTN maupun PTS, terutama dalam tingkat regional ASEAN. Kami telah menjalin kerjasama dengan beberapa PTN, dan melalui MoU ini, kami ingin turut serta menggandeng UNY dalam rangka peningkatan infrastruktur kampus,” ujar Muhammad Awaluddin. Dengan Indie Campus, harapannya para dosen dan peneliti akan lebih mudah dalam mencari data dan melakukan riset antar kampus.

Prof. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A., meng- ungkapkan kerjasama ini akan menguntungkan UNY maupun PT. Telkom. “Di masa mendatang, saya ingin UNY memiliki pangkalan data, seperti E-library. Semua data dibuat digital, sehingga ketika dokumen fisik sudah rusak atau tidak sengaja terbakar, kita masih memiliki data digital”. Tak lupa, beliaupun menawarkan beberapa fasilitas UNY seperti Hotel UNY, GOR UNY, dan Lapangan Atletik UNY, jika suatu saat Telkom ingin mengadakan temu akbar di Yogyakarta.

Di akhir acara, kedua pihak menandatangi MoU yang sudah dirancang sebelumnya. Acara kemudian berlanjut dengan foto bersama dan pertukaran cindera mata. (Wulan)

Kesempatan Belajar di Jepang Bersama Aichi University of Education

Representasi dari AUE dan mahasiswi MIPA: Dari kiri ke kanan

Prof. Kazuhiro Doki, Yoshitaka Kozuka dan Kenji Iwamitsu.

Undang Dewan Riset Daerah DIY, UNY Siap Tingkatkan Bidang Penelitian

Dewan Riset Daerah DIY di UNY: Presentasi disampaikan oleh Ir. Darmanto, M. Sc. Dipl. HE dan Prof. Dr. dr. Nyoman Kertia SpPD-KR

Pada hari Senin, 7 Maret 2016, bertempat di ruang Abdullah Sigit, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta, Kantor Urusan Internasional dan Kerjasama (KUIK) bersama Aichi University of Education (AUE JAPAN) mengadakan acara U n i v e r s i t a s N e g e r i Yo g y a k a r t a U N Y

menyelenggarakan Rapat Penjajakan Kerja Sama

dengan Dewan Riset Daerah DIY (DRD DIY) pada

hari Kamis (31/3) lalu.

Page 6: KUIK Newsletter UNY tahun 2016 edisi 1 (Jan-Mar)

Urusan Internasional dan KemitraanKUIK UNY6

Bertempat di ruang sidang utama rektorat UNY, rapat dihadiri oleh pimpinan UNY, anggota senat UNY dan DRD DIY. Rapat ini merupakan kunjungan resmi pertama antara UNY dengan DRD DIY.

Dalam sambutannya, Rektor UNY Prof. Dr. Rochmat Wahab, M. Pd., M. A., menyampaikan antusiasme atas terselenggaranya pertemuan ini.

Pertemuan antara UNY dengan DRD DIY membahas tentang rencana kerja sama dalam bidang penelitian baik dari mahasiswa, dosen maupun profesor dengan pihak DRD DIY. Ketua DRD DIY, Ir. Bayudono, M. Sc., menyatakan kesiapan pihak DRD DIY dalam membantu, mendampingi, serta mengarahkan para peneliti di UNY ke depannya mengingat DRD DIY merupakan wadah bagi para peneliti di Yogyakarta.

Agenda rapat kali ini berisi presentasi dari DRD DIY dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab. Presentasi disampaikan oleh Ir. Darmanto, M. Sc. Dipl. HE dan Prof. Dr. dr. Nyoman Kertia SpPD-KR. Mereka menyampaikan beberapa program penelitian diantaranya adalah dalam bidang kesehatan, pertanian perikanan dan pangan serta transportasi.

Program yang paling diunggulkan adalah Mapak Toyo yaitu program yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat bantaran kali untuk menjaga kebersihan bersama dalam upaya mencegah banjir di wilayah Yogyakarta.

“Kami mengundang saran dari semua pihak demi kemajuan bidang penelitian di Yogyakarta” Ir. Bayudono, M. Sc. mengawali sesi diskusi. Beberapa pemikiran juga disampaikan oleh pihak UNY terkait ide penelitian dan masalah yang dihadapi. Salah satu usulan disampaikan oleh Bapak Nyoman mengenai Eco-Edu Wisata yaitu program yang menggabungkan bidang profesional dengan bidang edukasi mengingat pendidikan merupakan pondasi penting.

Kementerian Riset Teknologi Dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia pada akhir tahun 2013 menerbitkan daftar Indikator Riset Pendidikan Tinggi dan Inovasi. UNY berada pada urutan ke-15 dalam bidang penelitian dan inovasi. Atas prestasi ini UNY bertekad untuk meningkatkan kualitas serta kuantitas penelitiannya. Salah satu upaya yang ditempuh adalah dengan cara menjalin penjajakan kerja sama dengan DRD DIY. Dengan diawalinya pertemuan ini, besar harapan UNY untuk meningkatkan prestasi di bidang penelitian. (narici)

UNY Fasilitasi Sesi Informasi NIC 2016 Bersama BIC

NIC 2016: Rani, selaku perwakilan dari BIC, mempresentasikan

beberapa hal mengenai TGIF 2016 di sesi pertama

Sebagai bagian dari event internasional Tangerang G l o b a l I n n o v a t i o n F o r u m ( T G I F ) 2 0 1 6 , Kemenristekdikti dan Pemerintah Kota Tangerang Selatan menyelenggarakan National Innovation Competition (NIC) 2016 yang difasilitasi oleh Bus iness Innova t ion Cent re (BIC) . Untuk menyukseskan agenda NIC dan dalam rangka penyebarluasan informasi terkait NIC, BIC menggandeng Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) untuk menyelenggarkan Presentasi dan Sesi Informasi terkait acara NIC 2016 tersebut pada Senin (21/3/2016). Sebanyak 30 mahasiswa dan dosen UNY terlihat antusias memasuki Ruang Sidang Utama (RSU), Rektorat UNY yang menjadi tempat penyelenggaraan sesi informasi tersebut. R a n i , s e l a k u p e r w a k i l a n d a r i B I C , mempresentasikan beberapa hal mengenai TGIF 2016 di sesi pertama. “NIC adalah bagian dari Tangerang Global Innovation Forum, ini forum internasional yang diadakan setiap tahun, dan tahun ini Indonesia terpilih sebagai host.” Ia juga menambahkan bahwa forum tersebut akan diadakan di Puspiptek, sebuah area penelitian di kawasan Kemenristekdikti. Sebelumnya, Global Innovation Forum sukses diselenggarakan di Korea Selatan. Pada sesi kedua, Rani lebih banyak menjelaskan detail proposal, aplikasi dan persyaratan lomba. “Proposal inovasi yang kami terima adalah inovasi yang sudah diterapkan atau dipasarkan, baik berupa produk, jasa, maupun program. Selain itu, inovasi harus sesuai 17 sasaran pembangunan Indonesia.

Page 7: KUIK Newsletter UNY tahun 2016 edisi 1 (Jan-Mar)

Jum'at, tanggal 8 Januari 2016, UNY menerima kunjungan dari Benesse Indonesia. Agenda yang difasilitasi oleh Kantor Urusan Internasional dan Kemitraan (KUIK) UNY tersebut dihadiri oleh Dr. Taat Wulandari, M.Pd selaku Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Sosial UNY, Drs. M.A.,Ed.D. Wardan Suyanto selaku Wakil Rektor I UNY dan Dr.Ing. Satoto, E. Nayono, M.Eng., M.Sc. selaku kepala KUIK. Kunjungan tersebut membahas tentang Lesson Study yang akan dikembangkan antara UNY dan Benesse Indonesia.

Rio Suzuki menyampaikan bahwa Lesson Study yang dilaksanakan di Yogyakarta belum optimal sebagaimana yang dilaksanakan oleh UPI Bandung dan UM Malang. Sehubungan dengan hal tersebut, beliau menawarkan kerja sama untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan Lesson Study di sekolah-sekolah di Yogyakarta.

Menanggapi hal tersebut Drs. M.A.,Ed.D. Wardan Suyanto menyampaikan bahwa UNY berkomitmen untuk mengembangkan pendidikan dengan berbagai cara, salah satunya adalah melalui Lesson Study. Beliau menyampaikan bahwa Lesson Study merupakan salah satu cara dari berbagai cara untuk peningkatan pendidikan. UNY pada prinsipnya mendukung kerja sama yang mendukung upaya peningkatan pendidikan dengan berbagai cara termasuk Lesson Study. (Aji)

Urusan Internasional dan Kemitraan KUIK UNY 7

Salah seorang mahasiswa Pascasarjana UNY, Widodo, menuturkan “Saya punya sebuah program yang sudah berjalan, terkait pemanfaatan energi angin, namun saya juga ingin mengaitkannya dengan eco-wisata, bolehkah jika inovasi saya nanti lintas bidang?”. Rani pun mengindikasikan bahwa setiap inovasi boleh lintas bidang, tapi sebaiknya difokuskan ke dalam bidang tertentu untuk mempermudah menetapkan sasaran pencapaian inovasi dan lebih mudah dalam penjurian. (Wulan)

Benesse Indonesia Tawarkan Lesson Study Bersama UNY

Kunjungan Bennese Indonesia ke UNY: Rio Suzuki menyampaikanLesson Study dihadapan jajaran petinggi UNY

Rapat Penutupan Kepanitian FRI 2016 Di UNY

Forum Rektor Indonesia 2016: Rapat pembubaran panitia FRI di

auditorium UNY dipimpin Rektor UNY

Bertempat di Ruang Sidang Utama Rektorat, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), rapat pembubaran panitia Forum Rektor Indonesia (FRI) 2016 dilaksanakan kemarin (4/3/2016). Rapat tersebut digunakan sebagai ajang silaturahmi panitia yang telah berpartisipasi menyukseskan acara FRI 2016. Terlebih, acara FRI 2016 yang diselenggarakan pada 29 – 31 Januari 2016 sukses menghadirkan Presiden RI, Ir.Joko Widodo sebagai Pembicara Utama, serta beberapa tokoh nasional lain seperti Prof. H. Mohamad Nasir (Menristekdikti), Dr. (H.C) Sri Sultan Hamengku Buwono X (Gubernur D.I Yogyakarta), Dr. KH. Ahmad Hasyim Muzadi, Prof. Dr. H. Ahmad Syafii Maarif, Ir. Agus Rahardjo, MSM, Darmawel Aswar, S.H., M.H.(Direktur Hukum BNN), dan Prof. Dr. Harjono S.H., M.CL.

“Saya sangat berterimakasih terhadap kerja keras Anda semua, terutama kepada Sie Sekretariat yang bekerja siang malam”, ujar Prof. Dr. Rochmat Wahab M.Pd., M.A., selaku Rektor UNY dan juga Ketua FRI tahun lalu. Sambutan tersebut disampaikan dihadapan sekitar 250 panitia, termasuk panitia inti, Liaison Officer mahasiswa, dan tim keamanan. Beliau pun memuji penyelenggaraan FRI 2016 yang sangat rapi dan dipenuhi dekorasi yang cukup megah.

Rapat pembubaran panitia FRI tersebut diawali dengan makan siang bersama di Hall Rektorat UNY. Kemudian, acara inti yakni Pembubaran Kepanitiaan FRI dilaksanakan di Ruang Sidang Utama. Acara diisi dengan laporan pelaksanaan FRI oleh Ketua Pelaksana, Dr.Ing. Satoto Endar Nayono, M.Eng, M.Sc yang juga kepala Kantor Urusan Internasional dan Kemitraan. Acara dilanjutkan dengan sambutan Rektor UNY, yang juga sekaligus menutup kepanitiaan FRI 2016 di UNY. (Wulan)

Page 8: KUIK Newsletter UNY tahun 2016 edisi 1 (Jan-Mar)

Urusan Internasional dan KemitraanKUIK UNY8

Menang di Mesir: Tim UNY yang diwakili oleh Rifaldy dan Rini

memenangkan The Egyptian International Invention and Innovation

Mahasiswa UNY yang tergabung dalam satu tim dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Penelitian UNY, Rifaldy Fajar (Matematika 2014), dan Rini Winarti (Pendidikan Biologi 2014), berhasil meraih dua medali emas dalam ajang The Egyptian International Invention and Innovation Exhibition (EGYPTINVENT) 2016 di Kairo, Mesir yang diselenggarakan pada 8 – 10 Maret di El Gezirah Youth Center. Acara lomba tahunan yang diadakan oleh Association of Egyptian Inventors Syndicate (EIS) yang bekerja sama dengan World Invention Intellectual Property Associations (WIIPA), Ministry of State for Youth Affairs of Egypt, Egyptian Society for Woman and Youth Inventors (AAEWI) dan Beni Suef University.

Acara ini diikuti oleh ratusan inventor dari beberapa negara, di antaranya Malaysia, Indonesia, Korea Selatan, India, Sri Lanka, USA, Bosnia, Thailand, Taiwan, China, dan beberapa negara lainnya dimana peserta terbagi atas beberapa bidang dengan juri yang sangat berkompeten dan merupakan perwakilan dari beberapa asosiasi riset dunia.

Tim UNY yang saat itu diwakili oleh Rifaldy dan Rini tergabung dalam kelas Kesehatan dengan spesifikasi inovasi Cytotoxic Testing Results of Ethanol Extract of Fractination Carica Dieng Seeds (Carica candamarcensis) toward T47d Breast Cancer Cells Using MTT Method sementara temuan yang satu oleh Rifaldy dengan Mathematical Model and Stability Analysis on the Spread of Disease of Gonorhoe. Kelas ini menurutnya merupakan tantangan yang sangat berat karena rivalnya adalah inovasi Top 100 dunia yang telah terseleksi oleh pihak panitia penyelenggara.

Tim mereka sebelumnya telah mendapatkan beasiswa dari pihak penyelenggara berupa free registration berhak inovasi mereka yang masuk 100 terbaik dan berhak mewakili Indonesia dalam EGYPTINVENT 2016. Setelah raihan dua medali emas tersebut, mereka kembali memperoleh The Best Presentation untuk Kategori Health.

Lomba ini berkonsep exhibition dan presentasi di mana setiap invensi mendapat meja dengan juri dengan sistem presentasi-tanya jawab dalam bahasa inggris. Perangkat yang harus disediakan dalam ajang ini adalah poster, brosur, artikel dan produk invensi. Juri dari berbagai negara, berputar mengunjungi setiap meja dan mengajukan beberapa pertanyaan ke inventor. Deskripsi karya, keunggulan produk, implementasi dan perihal paten menjadi pertanyaan wajib juri.

Dalam perjalannya, Rini dan tim senantiasa memiliki banyak kendala seperti manajemen waktu antar mereka, uji coba dan persiapan. Namun bagi mereka, kendala merupakan tantangan yang harus dicari jalan keluarnya secara bersama-sama karena kekompakan merupakan faktor penentu paling utama. Dirinya berharap semoga semua rekan-rekan UNY dan mahasiswa Indonesia senantiasa memberikan sumbangsih besar untuk negaranya. Rini dan tim mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya untuk Pihak UNY, KBRI Mesir, PPMI Mesir dan segenap yang telah mendukung mulai dari awal riset hingga pencapaian dalam kompetisi ini. Semoga kedepannya temuan mereka mampu untuk lebih dikembangkan lagi sehingga bermanfaat bagi bangsa dan negara. (rifaldy)

Dua Mahasiswa UNY Sabet Medali Emas di Kairo, Mesir

Tim UNY Raih Medali Perak dalam I-Peinx 2016

Mahasiswa UNY yang tergabung dalam satu tim berangggotakan Fauzi Solichin (Pendidikan Teknik Informatika), Indra Dwi Suryanto (Pendidikan Teknik Elektro), Mega Ayu Wulandari (Pendidikan Bahasa Inggris), dan Amin Sri Wahyu Ningrum (Kimia) dibawah bimbingan Bapak Andik Asmara, M.Pd, berhasil meraih medali perak dalam ajang Inovation Practices Education and Industry Exibition 2016 (I-PEINX 2016) di Johor, Malaysia yang diselenggarakan pada 14 Maret 2016 di Universitas Teknologi Malaysia. Acara ini diikuti oleh lebih dari 100 inventor dari beberapa negara, diantaranya adalah Malaysia, Indonesia, India, Afganistan, dan beberapa negara lainnya di mana peserta terbagi atas beberapa bidang kategori yaitu kategori sosial sains, kategori sains dan teknologi, best of the best (social science), dan best of the best. Ajang ini diikuti oleh kalangan mahasiswa, dosen dan siswa SMA.

Page 9: KUIK Newsletter UNY tahun 2016 edisi 1 (Jan-Mar)

Urusan Internasional dan Kemitraan KUIK UNY 9

Tim UNY yang saat itu diwakili oleh Fauzi, Indra, Mega dan Amin tergabung dalam kategori sains dan teknologi dengan karya yang berjudul "d'Form Simple and Accurate Formalin Food Detector Using Artificial Neural Network" atau alat pendeteksi makanan berformalin menggunakan jaringan syaraf tiruan (ANN). Kelas ini merupakan kelas yang cukup menantang karena rivalnya berasal dari kalangan dosen-dosen yang sudah ahli di bidangnnya, dan tim dari UNY merupakan salah satu tim termuda.

Lomba ini berkonsep exhibition, dimana semua peserta diberikan fasilitas berupa stand untuk gelar produk. Perangkat yang harus disediakan dalam ajang ini adalah poster, artikel, produk inovasi, dan alat-alat penunjang lainnya seperti foto-foto alat dan sertifikat pendukung. Penjurian dilakukan dengan cara presentasi dan tanya-jawab menggunkan Bahasa Inggris dengan dua orang juri. Deskripsi karya, biaya produksi, implementasi, dan potensi paten merupakan pertanyaan wajib juri.

Guru Masuk dalam Bidang Kerja yang Bersaing Di MEA

Workshop Pengembangan Kerjasama Internasional: Dr. Satoto Endar Nayono dari KUIK menjadi pembicara pada acara yang diadakan di FMIPA UNY tersebut.

Tahun 2016 kita masuk ke masyarakat ekonomi ASEAN atau lebih luas lagi kita sebut masyarakat ASEAN yang berjumlah 10 negara. Delapan bidang kerja yang bersaing dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yaitu insinyur ke-rekayasa-an, arsitek, akuntan, land- surveyor, dokter dan dokter gigi, perawat, guru, dan pekerja pariwisata.

Karena kita (UNY) kompetensinya adalah pencetak guru, kita harus bisa mencetak calon guru yang bisa bersaing di ASEAN. Jangan sampai nanti kita sudah mencetak nanti malah yang masuk misalnya Filipina. Kalau bisa kita yang keluar ke Filipina yang memberikan gaji guru lebih tinggi, tapi tentunya harus ada syarat-syaratnya. Syarat-syarat ini yang harus kita siapkan bersama untuk anak-anak kita nanti.

Demikian disampaikan Dr. Satoto Endar Nayono, M.Eng, M.Sc. dari Kantor Urusan Internasional dan Kemitraan UNY pada acara Workshop Pengembangan Kerjasama Internasional di FMIPA UNY, di ruang sidang fakultas, kemarin. Workshop diikuti oleh jajaran pimpinan di FMIPA UNY.

Lebih lanjut diterangkan bahwa tantangan global yang perlu kita hadapi antara lain kecepatan perkembangan iptek yang sangat tinggi kemudian tuntutan untuk layanan professional dsb. Hal ini membuat kita harus bisa cepat menyesuaikan diri kemudian mobilitas orang dan ilmu pengetahuan juga bisa dengan mudah kita lakukan.

“Peluang bagi kita yaitu sumberdaya alam yang sangat beragam, bonus geografi karena jumlah penduduknya lebih 250 juta orang. Bonus tersebut tergantung kita yang menyiapkan kemudian peluang untuk

I-Peinx 2016: Tim UNY yang diwakili oleh Fauzi, Indra, Mega dan Amin memenangkan I-Penx 2016

Fauzi dan tim sempat memiliki kendala terkait pembuatan alat, uji coba, persiapan dan manajemen waktu antar anggota kelompok. Namun hal tersebut merupakan tantangan yang seakan harus dihadapi dan ditanggung bersama demi suksesnya tim. Dirinya berharap semoga akan lebih banyak lagi tim dari UNY yang dapat mengikuti ajang Internasional dan membawa nama ba ik Indones ia d i kancah internasional. (amin)

Page 10: KUIK Newsletter UNY tahun 2016 edisi 1 (Jan-Mar)

Urusan Internasional dan KemitraanKUIK UNY10

mendapatkan pendidikan tinggi akan semakin baik. Peluang lain adalah terbukanya akses ke dunia internasional”, paparnya.

Satoto juga menjelaskan manfaat internasionalisasi yaitu membuat sivitas akademika akan lebih percaya diri seperti dalam pemuatan artikel di jurnal internasional, konferensi internasional, sit-in program dan student exchange, serta lomba-lomba di luar negeri.

Selain itu mendapatkan peluang kerjasama penelitian dengan institusi asing seperti universitas internasional, AusAid, USAID, JICA. Sedangkan keuntungan finansial bisa didapat dari mahasiswa asing yang datang untuk belajar. (witono)

Kuliah Umum UNY-UPM: Jangan Melupakan Sejarah

Kuliah Umum UNY-UPM: Rony K. Pratama pada diskusi sesi pertama bertemakan Indonesian from Youth Point of View

Kita mengetahui bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa-jasa pahlawan dan kebudayannya. Terlepas dari itu semua, seiring perkembangan jaman, rasa cinta akan budaya dan sejarah kian luntur. Padahal dengan mencintai budaya dan sejarah, kita juga akan belajar bahwa betapa besar dan kuatnya bangsa ini.

Berangkat dari persoalan tersebut, diadakan kuliah umum mahasiswa Universiti Putra Malaysia (UPM) di ruang kelas A Kantor Urusan Internasional dan Kemitraan (KUIK) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) (18/01/16) dengan pembicara Rony K. Pratama. Diskusi sesi pertama bertemakan Indonesian from Youth Point of View, membahas tentang “Hari Depan Bangsa Indonesia di Tangan Intelektual Muda: Polemik Kebudayaan, Keniscayaan Identitas, dan Literasi”. Intelektual muda di Indonesia dapat dikategorikan menjadi dua karakteristik, yang pertama memiliki pandangan progresif terhadap idealisme barat sebagai

tujuan dan yang kedua membangun sikap dan pandangan progresifnya dengan berpijak pada nilai-nilai tradisional. “Kedua karakteristik ini tidak lepas pula dengan sikap patriotik. Pada karakteristik yang pertama, meskipun pemuda memiliki pandangan progresif terhadap idealisme barat, namun ia mengambil hal-hal positif yang ada dan berusaha menerapkannya dengan harapan dapat memajukan bangsa ini tanpa terlepas dari budaya ketimuran yang dimiliki. Sedangkan pada karakteristik kedua, dengan berpijak pada nilai-nilai tradisional, pemuda berusaha membangun dan memajukan bangsa dengan nilai-nilai identitas etnisitas yang lebih primodial.

Sesuai dengan topik pada diskusi pertama, bahwa hari depan bangsa Indonesia juga dibangun berlandaskan pada kecerdasaan literasi. Namun sayangnya, hampir kebanyakan sumber-sumber literasi bangsa Indonesia ditulis oleh orang asing. Ditilik secara historis, nenek moyang bangsa Indonesia pada masa lampau telah mengajarkan dan membiasakan pendidikan sastra lisan. Hal tersebut kian lama menjadi suatu budaya yang mengakar dalam penyampaian gagasan secara lisan, sehingga minimnya sumber literasi yang ditulis oleh bangsa kita sendiri.

Diskusi sesi kedua dengan tema Indonesia-Malaysia in Asia membahas “Rekonsiliasi Kebudayaan Indonesia-Malaysia: Kolaborasi Bilateral di Tengah MEA”, dan dibuka dengan pembahasan secara singkat mengenai MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN). Kekhawatiran akan MEA pun tidak hanya dirasakan oleh para generasi muda bangsa Indonesia, akan tetapi juga generasi muda Malaysia. Semakin tingginya tingkat persaingan dalam dunia kerja, kekhawatiran akan masuknya orang asing yang nantinya menduduki berbagai sektor bidang pekerjaan menjadi momok tersendiri.

Terlepas dari itu semua, MEA pun juga dipandang memberikan sisi positif dalam memajukan dan meningkatkan kesejahterahan taraf hidup bangsa. Usaha dan kerja keras adalah kuncinya, selain tetap menjaga dan mencintai nilai-nilai kebudayaan serta kearifan lokal. Di akhir agenda, Rony pun berpesan “Think Globaly, Act Localy”. (Anggraeni Kumala Dewi)

Page 11: KUIK Newsletter UNY tahun 2016 edisi 1 (Jan-Mar)

Urusan Internasional dan Kemitraan KUIK UNY 11

Penarikan Mahasiswa Transfer Kredit UNIMED di UNY

Foto bersama: Civitas akademika UNY ,perwakilan dari FIS Unimed dan juga 10 mahasiswa transfer kredit Unimed.

“Pengalaman-pengalaman adik-adik Mahasiswa supaya bisa di-share ke teman-teman di Medan”, begitulah seperti yang disampaikan oleh Wakil Rektor 1 Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Drs. Wardan Suyanto, M.A., Ed.D., dalam Rapat Penarikan Transfer Kredit Mahasiswa Universitas Negeri Medan (Unimed) yang diikuti oleh mahasiswa Unimed di UNY. Acara berlangsung pada hari Jumat, 22 Januari 2016 Oktober, dar i pukul 13 .00 h ingga 14.30. Acara yang diselenggarakan di Ruang Rapat Timur, Rektorat UNY ini dihadiri oleh Bapak Drs. Wardan Suyanto, M.A., Ed.D. selaku WR 1 UNY, Ibu Dr. Taat Wulandari selalu Wakil Dekan 1 Fakultas Ilmu Sosial (FIS) UNY, Dr. Mukhamad Murdiono, S.Pd.,M.Pd. selaku Kajur PknH FIS UNY, Ibu Dr. Hastuti, M.Si. selaku Kajur Pendidikan Geografi FIS UNY, Drs. HY Agus Murdiyastomo, M.Hum. selaku Kajur Pendidikan Sejarah, Dr. Dyah Kumalasari, M.Pd. selaku Kaprodi Pendidikan Sejarah, perwakilan dari FIS Unimed dan juga 10 mahasiswa transfer kredit Unimed.

Agenda diawali dengan sambutan dari Wakil Rektor 1 UNY. Drs. Wardan Suyanto, M.A., Ed.D, berujar “Pengalaman-pengalaman budaya selanjutnya bisa jadi teladan bagi teman-teman mahasiswa karena Yogyakarta adalah Indonesia mini dan kerjasama ini dapat memperkukuh NKRI.” Bapak Wakil Rektor 1 juga berujar bahwa semoga selama tinggalnya mahasiswa Unimed di UNY, mereka dapat memanfaatkan fasilitas internet gratis 24 jam dan perpus online terpadu di UNY.

Kerjasama antara UNY dan Unimed diawali dengan penandatanganan MOU dan pada tanggal 29 Desember, dilakukan pengiriman 10 mahasiswa Unimed untuk melakukan transfer kredit. Adapun selain agenda-agenda perkuliahan, diadakan juga pengenalan fasilitas-fasilitas dan budaya di Yogyakarta dan sekitarnya. Di kesempatan y a n g s a m a , p e r w a k i l a n d a r i F I S U n i m e d mengungkapkan harapan bahwa kedepannya 10 Mahasiswa akan dipantau lebih lanjut dan semoga kegiatan seperti bisa menjadi agenda rutin antara Unimed dan UNY. (Andre)

KUIK UNY Adakan Seleksi Tutor Bahasa

Seleksi Tutor Bahasa Jawa: Yansri Widayanti, S.Pd. dan Yusi Nurcahya Dewi, S.S, sebagai penyeleksi

Kantor Urusan Internasional dan Kemitraan (KUIK), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) kembali mengadakan seleksi tutor untuk program pengajaran BIPA (Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing). Berbeda dengan biasanya, seleksi tutor kali ini ditujukan untuk mencari tutor khusus pengajaran bahasa dan budaya Jawa. Program ini merupakan teranyar dari serangkain program BIPA. Yansri Widayanti, S.Pd. selaku Bagian Sekretariat KUIK menuturkan, “Sebelumnya, jika mahasiswa asing ingin belajar bahasa Jawa, mereka diarahkan untuk mengikuti kelas di Jurusan Pendidikan Bahasa Jawa. Namun, mereka sulit menangkap materi pengajaran karena disampaikan dalam bahasa Jawa.”

Berlandaskan hal tersebut, KUIK berinisiatif membuka kelas Bahasa dan Budaya Jawa, yang nantinya akan menjadi Mata Kuliah Pilihan untuk mahasiswa asing, terutama mahasiswa yang menjalani sit-in. Materi akan disampaikan dengan Bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa, sehingga harapannya akan lebih mudah dipahami.

Seleksi tutor kali ini diadakan di Ruang Kelas A (19/2/2016). 4 orang menjadi penyeleksi, yakni Yansri Widayanti, S. Pd, Fitri Alfarisy, S.Pd, Yusi Nurcahya Dewi, S.S, dan Diana Prastiwi. Tercatat ada 6 mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Jawa yang mengikuti seleksi ini. “Dari 6 peserta seleksi, hanya akan dipilih 2 orang untuk menjadi tutor BIPA”, ujar Fitri Alfarisy, S.Pd selaku koordinator BIPA.

Satu per satu peserta seleksi diuji dan diwawancara. Pertama, mereka diminta untuk melakukan pengajaran mikro dihadapan para penyeleksi. Kemudian, para penyeleksi akan mewawancarai perihal alasan dan seberapa besar komitmen mereka untuk menjadi tutor. Yusi Nurcahya Dewi, S.S, alumni Sastra Jawa UNS Surakarta yang juga staf Kemitraan Dalam Negeri KUIK menyampaikan, “Perlu pemahaman yang baik mengenai bahasa dan budaya Jawa agar lebih mudah disampaikan di kelas”.

Page 12: KUIK Newsletter UNY tahun 2016 edisi 1 (Jan-Mar)

Urusan Internasional dan KemitraanKUIK UNY12

Maya Amelia, salah seorang peserta seleksi mengungkapkan ketertarikannya dalam mengikuti seleksi ini. Ia menambahkan, “Menjadi tutor untuk mahasiswa asing dapat melatih mental, karena kedepannya saya ingin menjadi guru”. (Wulan)

Tes Wawancara Calon Peserta Study Visit Wakil Ormawa UNY ke UPM

Study visit ke UPM: Tes wawancara bagi calon peserta study visit

wakil ormawa UNY ke Universiti Putra Malaysia (UPM)

Rabu (23/3/2016), bertempat di Ruang Rapat Timur 3 (LKBH) dan Ruang Kelas A2, Kantor Urusan Internasional dan Kemitraan (KUIK) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) mengadakan tes wawancara bagi calon peserta study visit wakil ormawa UNY ke Universiti Putra Malaysia (UPM). Tes ini diikuti oleh 19 orang mahasiswa UNY dari berbagai fakultas dan ormawa. Dari proses seleksi ini akan dipilih 12 orang mahasiswa yang nantinya akan mengikuti study visit ke UPM.

Dalam seleksi wawancara ini, UNY tidak hanya sekedar mencari mahasiswa yang mahir berbahasa Inggris. Terdapat beberapa hal yang digali oleh tim pewawancara. Pertama, motivasi calon peserta. Beberapa calon peserta menyatakan bahwa mereka tertarik untuk mengikuti kegiatan ini karena menganggap bahwa kualitas ormawa di Malaysia jauh lebih baik. Kedua, hal yang ditanyakan dalam wawancara tersebut adalah pengetahuan terkait ormawa, UNY, hubungan Indonesia-Malaysia dan ASEAN. Pengetahuan-pengetahuan ini tidak hanya akan b e r m a n f a a t s a a t p a r a c a l o n p e s e r t a h a r u s mempresentasikan ormawa di UNY maupun Indonesia secara umum, melainkan juga akan membantu para calon peserta dalam berdiskusi terkait dengan isu-isu sensitif hubungan Indonesia-Malaysia maupun peluang-peluang dalam masyarakat ASEAN. Ketiga, adalah rencana promosi dan pengenalan UNY dan Indonesia secara umum. Terkait dengan poin ini, secara praktis tim seleksi menanyakan apakah calon peserta memiliki bakat di bidang seni yang nantinya bisa ditampilkan saat kunjungan di UPM. (Laksa)

Sosialisasi Magang Kerja Tenaga Kependidikan Berprestasi UNY di Universiti Putra Malaysia (UPM)

Sosialisasi magang kerja: Materi sosialisasi diberikan oleh Retna

Hidayah, Ph.D selaku Kabid Kerja sama Luar Negeri KUIK

Kantor Urusan Internasional dan Kemitraan (KUIK) UNY mengadakan sosialisasi kegiatan penyelenggaraan magang kerja tenaga kependidikan berprestasi UNY di UPM pada hari Rabu, 23 Maret 2016, bertempat di ruang kelas B KUIK. Materi sosialisasi diberikan oleh Retna Hidayah, Ph.D selaku Kabid Kerja sama Luar Negeri KUIK. Adapun peserta sosialisasi yang hadir antara lain Siti Amironah, S.T. (FIP), Ristina Rahmawati, S.E., M.Sc. (BUPK), Jumanto (FMIPA) dan M. Hendro Kuncoro, A.Md. (FE).

Retna Hidayah, Ph.D menjelaskan bahwa program magang ini dimaksudkan untuk memberikan pengalaman, pengetahuan, dan wawasan global kepada tenaga kependidikan di UNY. “Melalui kegiatan ini, bapak-ibu nantinya akan bisa melihat dan membandingkan bagaimana unit-unit kerja di UTM. Kami berharap bahwa nantinya bapak-ibu dapat mengambil ilmu-ilmu yang berharga selama di UTM dan kemudian menularkan dan mengembangkannya di lingkungan UNY.”

Terkait dengan bahasa pengantar selama di UPM, Siti Amironah, S.T. sempat menyatakan kekhawatiran terkait kendala bahasa. Retna Hidayah, Ph.D menjelaskan, “Universitas di Malaysia biasanya memperkerjakan orang dari beragam bangsa, karena itu bahasa Inggris biasanya menjadi bahasa yang paling sering digunakan. Meskipun demikian, untuk staf lokal biasanya menggunakan bahasa melayu.” Dalam kesempatan ini, Retna Hidayah, Ph.D juga menjelaskan bahwa nantinya akan ada pembekalan tentang budaya, bahasa dan orientasi kegiatan. (Laksa)

Page 13: KUIK Newsletter UNY tahun 2016 edisi 1 (Jan-Mar)

Urusan Internasional dan KemitraanKUIK UNY12 Urusan Internasional dan Kemitraan KUIK UNY 13

Dentum narasi besar Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) mulai digelorakan tatkala memasuki tahun

2016. Dibukanya MEA tersebut berdampak pada tiada batasnya wilayah kebudayaan, ekonomi, pariwisata,

pendidikan, dan pelbagai aspek strategis penyokong “identitas” negara antarsatu sama lain. Narasi besar MEA

membawa tantangan yang signifikan bagi setiap intelektual muda—pelajar maupun mahasiswa—untuk turut

merayakan hajatan antarnegara-negara ASEAN dalam persaingan global. Pertanyaan yang muncul di tengah

tantangan besar itu ialah sejauh mana persiapan para intelektual muda dalam menghadapinya.

� Konsekuensi logis atas jawaban dari pertanyaan tersebut setidaknya berimplikasi pada dua hal, yakni

(1) membawa kemaslahatan atau (2) keburukan secara personal maupun kolektif. Pada poin pertama, MEA dapat

menjadi sumbangsih kemaslahatan bagi intelektual muda di bidang pengembangan sumber daya manusia. Perlu

dicatat pula, bahwa di poin kedua itu tak akan terjadi tanpa fondasi berupa “persiapan matang”. Demikian pula

sebaliknya, apabila intelektual muda cenderung menganggap enteng MEA sehingga nihil persiapan, maka ia

akan dirundung keburukan: kalah saing dengan intelektual muda dari negara lain dalam pelbagai persaingan.

� Sebagai langkah mayor demi menyiapkan MEA, intelektual muda dapat mengambil inisiatif mandiri

untuk menyusun strategi pola pembelajaran berbasis kebudayaan. Salah satu contoh konkret dari persiapan diri

berbasis kebudayaan tersebut dapat ditempuh melalui pengambilan studi (mata kuliah pilihan) bahasa Thailand.

Dengan belajar bahasa, intelektual muda dapat melihat aspek-aspek kearifan lokal suatu bangsa. Hal itu sesuai

dengan pernyataam “tiada bangsa yang memiliki kekosongan budaya”.

Seberapa besar urgensi menguasai Bahasa Thailand?

Barangkali terbesit pula percikan pertanyaan lanjutan mengenai seberapa besar urgensi mempelajari

bahasa Thailand. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, intelektual muda perlu melakukan analisis strategis

BARU: FBS Selenggarakan Kelas Bahasa Thailand Pertama Kali Di UNY

UNY STUDENT CORNER

Mata kuliah baru: Suasana kelas Bahasa Thailand di FBS UNY yang diampu oleh Andre Iman Syafroni,. M.A

Page 14: KUIK Newsletter UNY tahun 2016 edisi 1 (Jan-Mar)

Urusan Internasional dan KemitraanKUIK UNY14

dalam hal dominasi negara Thailand di tengah denyut ASEAN. Peran Thailand di antara negara-negara dalam

lingkup ASEAN dalam kurun waktu dua puluh tahun menunjukan kenaikan yang cukup masif. Sebagai negara

yang konon tak mengenal penjajahan fisik oleh negara barat—tidak seperti negara lain di luar Thailand yang

masuk ke dalam daftar kolonialisme—Thailand memiliki kedaulatan ekonomi dan politk yang cukup kuat.

Apalagi, sejak geliat politik luar negeri yang dipimpin oleh Syahrir di tahun 45-an, Thailand merupakan salah

satu negara yang “mengakui” Indonesia untuk independen. Secara politik, Thailand berkontribusi penuh dalam

perkembangan nasion Indonesia. Selain itu, jika kilas balik beratus tahun lampau, wilayah Nusantara (sebelum

nama Indonesia belum digagas) yang meliputi hampir seluruh kawasan ASEAN telah menjadi saksi historis

kerja sama ekonomi maupun kebudayaan. Imperium Majapahit yang menduduki kawasan Nusantara itu telah

menyatukan secara kultural sehingga tidaklah heran apabila terdapat kesamaan kebudayaan di antara dua negara

itu: Indonesia dan Thailand.

� Kembalinya ingatan sejarah tersebut seharusnya membuat intelektual muda semakin bersemangat

dalam belajar bahasa maupun budaya Thailand. Di samping itu, aksara Thailand yang “hampir mirip seperti”

Jawa-Kawi kuno itu pun semakin menarik untuk dipelajari, karena ia unik dan menyenangkan untuk digali lebih

komprehensif.

Pendekatan pembelajaran bahasa Thailand yang hendak diajarkan kepada intelektual muda bersifat

aktif dan kreatif. Apalagi, sendi-sendi kebudayaan Thailand akan disisipkan ke dalam proses pembelajaran

sehingga para intelektual muda tak sekadar belajar bahasa semata. Namun, semua kenikmatan belajar itu akan

menjadi delusi atau imajiner apabila intelektual muda hanya diam dan berpangku tangan. Sekarang pilihan

berada ditangan Anda!

Rony K. Pratama

Mahasiswa Exchange Naresuan University Thailand 2013

Page 15: KUIK Newsletter UNY tahun 2016 edisi 1 (Jan-Mar)

Urusan Internasional dan KemitraanKUIK UNY12 Urusan Internasional dan Kemitraan KUIK UNY 15

INTERNATIONAL STUDENT CORNER

Saya harus mengatakan bahwa kegiatan ini adalah salah satu kegiatan favorit saya di semester ini.

Mengunjungi dua candi yang indah dan penuh teka-teki yang sangat menarik. Meskipun cuaca cukup panas,

tetapi saya benar-benar menikmati perjalanan ini.

Kami pertama kali mengunjungi Candi Sambisari yang terletak di desa Purwomartani di Yogyakarta.

Seorang petani menemukan reruntuhan candi ini pada tahun 1966, ilmuwan beranggapan bahwa candi ini

tertutup oleh abu dari gunung Merapi.

Sambisari adalah candi Hindu, ilmuwan beranggapan bahwa candi ini dibangun pada dekade pertama

atau kedua abad ke-9 karena mereka menemukan beberapa tulisan yang tertulis dengan huruf yang digunakan di

Jawa kuno pada awal abad ke-9.

Untuk mengamati candi ini harus menuruni tangga, candi ini dikelilingi oleh dinding batu dan candi

utama dikelilingi oleh candi kecil lainnya. Semua dengan patung-patung dewa Hindu.

Kemudian kami melanjutkan perjalanan kami di candi Plaosan, di dekat Prambanan. Plaosan adalah

sebuah candi Buddha yang dibangun pada pertengahan abad ke-9 oleh Sri Kahulunnan atau Pramodhawardhani,

putri Samaratungga, keturunan dari dinasti Sailendra yang menikah dengan Rakai Pikatan, bedasarkan cerita

tradisi Hindu.

Komplek Plaosan terdiri dari dua candi Buddha: candi Plaosan Lor dan Kidul. Kedua candi memiliki

pintu masuk dan patung pelindung yang dikenal sebagai Dwarapala. Meskipun pembangunan candi-candi ini

hampir sama dengan waktu pembangunan candi Prambanan, namun para ilmuwan mengatakan bahwa candi ini

tidak terkait karena teknik konstruksinya yang berbeda.

Bagi saya ini adalah pengalaman yang luar biasa, ini adalah kedua kalinya saya mengunjungi candi

(pertama kali saya mengunjungi Candi Suku di Solo) dan sekarang saya tidak sabar untuk mengunjungi

Prambanan dan Borobudur.

Melalui kegiatan ini kita dapat mengetahui lebih banyak tentang berbagai budaya dan tradisi yang ada

di Pulau Jawa, dengan mengunjungi candi-candi ini kita seperti kembali ke masa lalu dan menghargai sejarah

yang kaya yang dimiliki Yogyakarta.

Candi Sambisari dan Candi Plaosan Yogyakarta, Indonesia

Anthonella Sánchez, Kelas Lanjut, Darmasiswa 2015-2016

Page 16: KUIK Newsletter UNY tahun 2016 edisi 1 (Jan-Mar)

Urusan Internasional dan KemitraanKUIK UNY16

Galeri FotoFORUM REKTOR INDONESIA

29-31 JANUARI 2016AUDITORIUM UNY