Top Banner
PENGARUH MENGKONSUMSI PARE DALAM MENURUNKAN KADAR GULA DARAH PADA PENDERITA DM TIPE 2 BAB I PENDAHULUAN ABSTRAK Diabetes millitus adalah suatu jenis penyakit yang disebabkan menurunnya hormon yang diproduksi oleh kelenjar pankreas. Menurut data organisasi kesehatan dunia (WHO), Indonesia menempati urutan keenam dunia sebagai Negara dengan jumlah penderita DM terbanyak setelah India, China, Uni Soviyet, Jepang dan Brasil. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan pare sebagai obat alternatif yang berasal dari potensi lokal Indonesia, dalam penyembuhan penyakit diabetes mellitus.Tanaman pare dapat menurunkan gula darah karena tanaman ini mengandung saponin, flavonoid, dan polifenol (antioxidant kuat), serta glikosida cucurbitacin, momordicin, dan charantin.. 1.1 .LATAR BELAKANG Diabetes millitus adalah suatu jenis penyakit yang disebabkan menurunnya hormon yang diproduksi oleh kelenjar pankreas. Penurunan hormon ini mengakibatkan seluruh gula (glukosa) yang dikonsumsi tubuh tidak dapat diproduksi secara sempurna, sehingga kadar glukosa didalam tubuh akan meningkat. Gula yang meliputi polisakarida, digosakarida, disakarida dan monosakarida merupakan sumber tenaga yang menunjang keseluruhan aktivitas manusia. Seluruh gula ini akan diproses menjadi tenaga oleh hormon insulin tersebut karena penderita diabetes mellitus biasanya akan mengalami 1
25

kti pare.docx

Oct 25, 2015

Download

Documents

KTI
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: kti pare.docx

PENGARUH MENGKONSUMSI PARE DALAM MENURUNKAN

KADAR GULA DARAH PADA PENDERITA DM TIPE 2

BAB I

PENDAHULUAN

ABSTRAK

Diabetes millitus adalah suatu jenis penyakit yang disebabkan menurunnya hormon

yang diproduksi oleh kelenjar pankreas. Menurut data organisasi kesehatan dunia

(WHO), Indonesia menempati urutan keenam dunia sebagai Negara dengan jumlah

penderita DM terbanyak setelah India, China, Uni Soviyet, Jepang dan Brasil.

Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan pare sebagai obat alternatif

yang berasal dari potensi lokal Indonesia, dalam penyembuhan penyakit diabetes

mellitus.Tanaman pare dapat menurunkan gula darah karena tanaman ini

mengandung saponin, flavonoid, dan polifenol (antioxidant kuat), serta glikosida

cucurbitacin, momordicin, dan charantin..

1.1 .LATAR BELAKANG

Diabetes millitus adalah suatu jenis penyakit yang disebabkan menurunnya hormon yang

diproduksi oleh kelenjar pankreas. Penurunan hormon ini mengakibatkan seluruh gula

(glukosa) yang dikonsumsi tubuh tidak dapat diproduksi secara sempurna, sehingga

kadar glukosa didalam tubuh akan meningkat. Gula yang meliputi polisakarida,

digosakarida, disakarida dan monosakarida merupakan sumber tenaga yang menunjang

keseluruhan aktivitas manusia. Seluruh gula ini akan diproses menjadi tenaga oleh

hormon insulin tersebut karena penderita diabetes mellitus biasanya akan mengalami

lesu, kurang tenaga, selalu merasa haus, sering buang air kecil, dan pengelihatan

menjadi kabur, gejala lain akibat adanya kadar glukosa yang terlalu tinggi akan terjadi

ateroma sebagai penyebab awal penyakit jantung koroner.(Utami, Prapti. 2003)

Penyakit diabetes mellitus saat ini hampir merambah seluruh dunia, tidak hanya Negara-

negara maju saja yang terserang dengan penyakit ini, akan tetapi negara-negara

berkembang pun sekarang nampaknya sudah mulai memiliki probilitas terserang

penyakit ini, menurut data organisasi kesehatan dunia (WHO), Indonesia menempati

urutan keenam dunia sebagai Negara dengan jumlah penderita DM terbanyak setelah

India, China, Uni Soviyet, Jepang dan Brasil. Tercatat pada tahun 1995 jumlah penderita

1

Page 2: kti pare.docx

DM di Indonesia mencapai 5 juta, Pada tahun 2000 yang lalu saja, terdapat sekitar 5,6

juta penduduk Indonesia yang mengidap diabetes. Namun, pada tahun 2006 diperkirakan

jumlah penderita diabetes di Indonesia meningkat tajam menjadi 14 juta orang, dimana

baru 50 % yang sadar mengidapnya dan diantara mereka baru sekitar 30 % yang datang

berobat teratur,  Sangat disayangkan bahwa banyak penderita diabetes yang tidak

menyadari dirinya mengidap penyakit yang lebih sering disebut penyakit gula atau

kencing manis. Hal ini mungkin disebabkan minimnya informasi di masyarakat tentang

diabetes terutama gejala-gejala yang terjadi pada dirinya.( Soegondo, Sidartawan.

2006.www. Medicastore.com).

Mahalnya harga obat diabetes mellitus yang diproduksi di pabrik dan beredar di pasaran

nampaknya cukup berdampak pada daya beli masyarakat yang kurang, terlebih lagi bagi

masyarakat yang terkategori dalam masyarakat menengah kebawah, sehingga hal ini

menyebabkan penderita enggan membeli obat dan pada akhirnya dapat menyebabkan

penyakit diabetes mellitus yang dideritanya semakin parah bahkan bisa menimbulkan

kematian.

Tanaman pare merupakan salah satu alternatif dalam penyembuhan diabetes mellitus,

karena tanaman ini mengandung saponin, flavonoid, dan polifenol (antioxidant kuat),

serta glikosida cucurbitacin, momordicin, dan charantin yang dapat menurunkan gula

darah.(Anoymous. 2007)

1.2.RUMUSAN MASALAH

-Apakah dengan mengkonsumsi Pare dapat menurunkan kadar gula darah pada penderita

Diabetes Melitus Tipe 2 ?

- Kandungan gizi apa saja yang terdapat pada pare?

-Bagaimana cara pemanfaatan pare dalam mengobati Diabetes Mellitus?

2

Page 3: kti pare.docx

1.3.TUJUAN PENELITIAN

- Untuk mengetahui, ada tidaknya hubungan mengkonsumsi pare dalam menurunkan kadar

gula darah pada penderita Diabetes Melitus Tipe 2

- Untuk mengetahui kemampuan pare sebagai obat alternatif yang berasal dari potensi lokal

Indonesia, dalam penyembuhan penyakit diabetes mellitus.

1.4.METODE PENELITIAN

Metode yang kami gunakan adalah:

-Eksperimental

Melakukan perlakuan (mengkonsumsi 200 gr pare/ hari selama 2 minggu dengan cara

melumatnya lalu dicampur setengah gelas air) terhadap kelompok perlakuan (penderita DM

tipe 2) kemudian lihat hasilnya dengan dilakukan tes GDP, GDS, dan GD2PP setelah

mengkonsumsi pare. Lalu dibandingkan dengan kelompok kontrol (penderita DM tipe 2)

yang tidak diberikan perlakuan.

-Kajian pustaka dilakukan dengan mencari literatur di internet da buku – buku panduan

1.5.SISTEMATIKA PENULISAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

1.2.Perumusan Masalah

1.3.Tujuan Penelitian

1.4.Metode Penelitian

1.5.Sistematika penulisan

BAB II KERANGKA TEORI

2.1.Pengertian Diabetes Melitus

2.2.Macam-macam diabetes melitus

2.3.Kandungan dalam pare

2.4.Manfaat Pare

2.5.Pengaruh kandungan pare terhadap penurunan gula darah pada penderita Diabetes

Melitus

BAB III PEMBAHASAN

3.1.Kerangka Teori

3

Page 4: kti pare.docx

3.2.Hipotesis

3.3.Operasional Hipotesis

3.4.Rancangan Penelitian

3.5.Pengumpulan data

3.6.Hasil

3.7.Uji statistik

BAB IV PENUTUP

4.1.Kesimpulan

4.2.Saran

4

Page 5: kti pare.docx

BAB II

KERANGKA TEORI

2.1. Definisi Diabetes Melitus

Melakukan perlakuan (mengkonsumsi 200 gr pare/ hari selama 2 minggu dengan cara

melumatnya lalu dicampur setengah gelas air) terhadap kelompok perlakuan (penderita DM

tipe 2) kemudian lihat hasilnya dengan dilakukan tes GDP, GDS, dan GD2PP setelah

mengkonsumsi pare. Lalu dibandingkan dengan kelompok kontrol (penderita DM tipe 2)

yang tidak diberikan perlakuan.

2.2. Macam-macam Diabetes Melitus

-Diabetes Melitus Tipe 1

DM jenis ini disebabkan oleh rusaknya sel beta pankreas sebagai penghasil insulin sehingga

penderita sangat kekurangan insulin.

-Diabetes Melitus Tipe 2

DM jenis ini disebabkan oleh gangguan sekresi insulin dan resitensi insulin sehingga tubuh

penderita tidak merespon secara normal insulin yang dihasilkan tubuh dan membentuk

kekebalan tersendiri sehingga terjadi kekurangan insulin relative.

-Diabetes Melitus Gestasional

DM jenis ini terjadi pada sekitar 2-5% dariisemua kehamilan, namun sifatnya hanya

sementara dan akan sembuh setelah melahirkan. Namun demikian, ia berpotensi merusak

kesehatan ibu hamil maupun janinnya, meningkatkan resiko kelahiran serta cacat pada janin

dan penyakit jantung bawaan pada bayi.

2.3 Kandungan dalam pare

Diabetes mellitus sering disebut juga the great imitator, karena penyakit ini dapat

menyerang semua organ tubuh dan menimbulkan berbagai macam keluhan biasanya

akan mengalami lesu, kurang tenaga, selalu merasa haus, sering buang air kecil, dan

pengelihatan menjadi kabur. Penggunaan flora atau tumbuhan yang potensial untuk

terapi pada diabetes ini nampaknya dapat menjadi altrenatif yang cukup efektif dan

terjangkau oleh para penderita diabetes mellitus. Di Indonesia cukup banyak tumbuhan

5

Page 6: kti pare.docx

yang berpotensi untuk dijadikan makanan yang dapat membantu dalam mengatasai

penyakit diabetes mellitus ini terutama tanaman pare.(Utami, Prapti. 2003)

Tanaman pare (Momordica charantia L.) berasal dari kawasan Asia Tropis. Tanaman

satu ini terkenal karena buahnya yang pahit. Justru dibalik rasa pahitnya itulah pare

bermanfaat bagi kesehatan. Kandungan gizi pada pare cukup baik. Pare mengandung

protein, karbohidrat, dan sedikit lemakmineral  pare kaya akan kalsium, zat besi dan

fosfor. Vitamin yang menonjol terdapat di dalamnya adalah vitamin A dan vitamin C.

(Anoymous. 2007)

Khasiat buah pare (Momordica charantia L.) sebagai obat di Cina sudah dicatat Li sejak

tahun 1578. Awalnya sebagai tonikum, obat cacing, obat batuk, eneticsl, seriawan,

penyembuh luka, dan penambah nafsu makan. Ratusan riset di banyak eneti yang

berkembang kemudian menyingkap buah pahit ini berefek menurunkan kadar gula darah

(hypopglycemic effect).(Anoymous. 2007)

Penyebab diabetes mellitus adalah kurangnya produksi dan ketersediaan insulin dalam

tubuh atau terjadi gangguan fungsi insulin, yang sebenarnya jumlahnya cukup.

Kekurangan insulin disebabkan terjadinya kerusakan sebagian kecil atau sebagian besar

sel-sel beta pulau enetics dalam kelenjar enetic yang berfungsi menghasilkan insulin.

Insulin merupakan suatu polipeptida  (protein). Dalam keadaan normal, jika kadar

glukosa darah naik, kelenjar enetic akan mengeluarkan insulin dan masuk ke dalam

aliran darah. Oleh darah insulin disalurkan ke reseptor yaitu hati sebesar 50%, ginjal

sekitar 10 – 20 %, serta sel darah, otot, dan jaringan lemak sekitar 30 – 40 %.

Selama belum ada insulin, gula dalam darah tidak dapat masuk ke dalam sel – sel

jaringan tubuh lainnya seperti otot dan jaringan lemak. Dapat dikatakan bahwa insulin

merupakan kunci yang membuka pintu sel jaringan, memasukkan gula ke dalam sel, dan

menutup kembali. Di dalam sel, gula dibakar menjadi eneti yang berguna untuk

beraktivitas. Riset serupa di Jerman, Inggris, India, Jepang, Thailand, dan Malaysia

mempertegas zat berkhasiat pare sebagai antidiabetes. Buah pare yang belum masak

mengandung saponin, flavonoid, dan polifenol (antioxidant kuat), serta glikosida

cucurbitacin, momordicin, dan charantin.

Efek pare dalam menurunkan gula darah pada hewan percobaan bekerja dengan

mencegah usus menyerap gula yang dimakan. Selain itu diduga pare memiliki

6

Page 7: kti pare.docx

komponen yang menyerupai sulfonylurea (obat antidiabetes paling tua dan banyak

dipakai). Obat jenis ini menstimulasi sel beta kelenjar pancreas tubuh memproduksi

insulin lebih banyak, selain meningkatkan deposit cadangan gula glycogen di hati. Efek

pare dalam menurunkan gula darah pada kelinci diperkirakan juga serupa dengan

mekanisme insulin.

Dari begitu banyak riset pare sebagai penurun gula darah, ada benang merah bahwa

dalam menurunkan gula darah, pare memiliki lebih dari satu mekanisme. Lebih dari itu,

penelitian pare di Jerman berhasil menemukan dosis efektif penurun gula darah pare

pada kelinci sehat sebesar 0,5 gram/ kg berat badan, dan 1-1,5 gram/kg berat badan

untuk kelinci yang sengaja dibikin kencing manis. (Anonimous. 2007).

Tabel 1 Kandungan gizi tiap 100 gram daun dan buah pare

Zat gizi            Buah Pare      Daun Pare

Air                   91,2 gram        80 gram

Kalori              29 gram           44 gram

Protein             1,1 gram          5,6 gram

Lemak             1,1 gram          0,4 gram

Karbohidrat     0,5 gram          12 gram

Kalsium           45 mg              264 mg

Zat Besi           1,4 mg             5 gram

Fosfor              64 mg              666 mg

Vitamin A       18 SI               5,1 mg

Vitamin B       0,08 mg           0,05 mg

Vitamin C       52 mg              170 mg

Folasin                -                    88 mg

7

Page 8: kti pare.docx

2.4. Manfaat pare

Kandungan gizi pada pare cukup baik. Pare mengandung protein, karbohidrat, dan sedikit

lemak. Mineralnya tak kalah banyak. Pare kaya akan kalsium, zat besi dan fosfor. Vitamin

yang menonjol terdapat di dalamnya adalah vitamin A dan vitamin C. Dari penelitian yang

dilakukan di Jepang tahun 2003 juga diketahui bahwa biji pare merupakan anti oksidan yang

cukup kuat untuk melawan radikal bebas di dalam tubuh yang memicu pembentukan sel

kanker, mempercepat penuaan, penyumbatan arteri, stroke, dan diabetes mellitus. Buah pare

mengandung karatin, hydroxytryptamine, vitamin A, B, dan C. Sementara itu bijinya

mengandung momordisin. Hampir semua bagian tanaman ini, baik biji, bunga, daun, maupun

akar, berkhasiat untuk obat.

2.5 Pengaruh kandungan pare terhadap penurunan gula darah pada penderita Diabetes

Melitus

Efek pare dalam menurunkan gula darah pada hewan percobaan bekerja dengan mencegah

usus menyerap gula yang dimakan. Selain itu diduga pare memiliki komponen yang

menyerupai sulfonylurea (obat antidiabetes paling tua dan banyak dipakai). Obat jenis ini

menstimulasi sel beta kelenjar pancreas tubuh memproduksi insulin lebih banyak, selain

meningkatkan deposit cadangan gula glycogen di hati. Efek pare dalam menurunkan gula

darah pada kelinci diperkirakan juga serupa dengan mekanisme insulin.

Berdasarkan gejala klinis atau medis, diabetes mellitus (DM) dapat dibagi menjadi

sebagai berikut :

-          DM tipe 1 atau DMTI (Diabetes Mellitus Tergantung Insulin)

Sebagian besar sel beta pulau enetics yang memproduksi insulin dalam enetic

mengalami kerusakan. Akibatnya, kadar insulin menjadi kurang atau tidak ada.

-          DM tipe 2 atau DMTTI

Disebabkan kekurangan nutrisi atau gizi pada diabetisi

-          Diabetes Mellitus yang berhubungan dengan keadaan atau sindrom tertentu

8

Page 9: kti pare.docx

Termasuk ke dalam kelompok ini adalah penyakit enetic, penyakit hormonal, keadaan

yang disebabkan oleh obat atau zat kimia, gangguan reseptor insulin, dan sindrom enetic

tertentu atau gejala-gejala penyakit keturunan seperti diabetes mellitus.

Beberapa parameter yang dapat digunakan untuk mendiagnosis diabetes mellitus sebagai

berikut :

1.      Seseorang dikatakan menderita diabetes mellitus jika kadar glukosa darah ketika

puasa lebih dari 126 mg/dl atau 2 jam setelah minum larutan glukosa 75 gram

menunjukkan kadar glukosa darah lebih dari 200 mg/dl.

2.      Seseorang dikatakan terganggu toleransi glukosanya jika kadar glukosa darah

ketika puasa 110 – 125 mg/dl atau 2 jam setelah minum larutan glukosa 75 gram

menunjukkan kadar glukosa darah 140 – 199 mg/dl.

3.      Seseorang dikatakan normal atau tidak menderita diabetes mellitus jika kadar

glukosa darah ketika puasa kurang dari 110 mg/dl, kadar glukosa darah 1 setelah minum

larutan glukosa 75 gram menunjukkan kadar glukosa darah kurang dari 180 mg/dl, kadar

glukosa darah 2 jam setelahnya kurang dari 140 mg/dl. (Utami, Prapti. 2003)

Kandungan gizi pada pare cukup baik. Pare mengandung protein, karbohidrat, dan

sedikit lemak. Mineralnya tak kalah banyak. Pare kaya akan kalsium, zat besi dan fosfor.

Vitamin yang menonjol terdapat di dalamnya adalah vitamin A dan vitamin C. Dari

penelitian yang dilakukan di Jepang tahun 2003 juga diketahui bahwa biji pare

merupakan anti oksidan yang cukup kuat untuk melawan radikal bebas di dalam tubuh

yang memicu pembentukan sel kanker, mempercepat penuaan, penyumbatan arteri,

stroke, dan diabetes mellitus. Buah pare mengandung karatin, hydroxytryptamine,

vitamin A, B, dan C. Sementara itu bijinya mengandung momordisin. Hampir semua

bagian tanaman ini, baik biji, bunga, daun, maupun akar, berkhasiat untuk obat. Namun,

buah pare paling sering digunakan untuk bahan ramuan obat terutama diabetes mellitus.

Efek farmakologis dari tanaman ini rasanya pahit dan sifatnya dingin, pare berkhasiat

sebagai antiradang, menurunkan kadar glukosa darah, untuk mengobati batuk, radang

tenggorok, radang mata  merah, rematik dan sariawan disentri.. Cara pemanfaatan pare

untuk mengatasi Diabetes Mellitus, yaitu dengan cara  Ambil 2 buah pare, cuci dan

lumatkan lalu tambahkan setengah gelas air bersih. Aduk dan peras. Minum sehari

sebanyak 1 ramuan. Diulang selama 2 minggu. Untuk penggunaan biji pare, yaitu

9

Page 10: kti pare.docx

dengan cara sediakan 200 gram biji pare,  kemudian biji pare disangrai sampai kering

dan ditumbuk halus. Setelah dingin disimpan dalam toples. Cara pemakaiannya seduh

10 gram bubuk biji pare dengan air matang untuk diminum 3 kali sehari. (Anonimous.

2007)

10

Page 11: kti pare.docx

BAB III

PEMBAHASAN

3.1.Skema Kerangka Teori

3.2.Hipotesis

Ada pengaruh mengkosumsi Pare dalam penurunan kadar gula darah pada penderita Diabetes

Melitus Tipe 2

3.3.Operasional Hipotesis

1) Mengkonsumsi Pare

Time Ordering : Variabel Bebas

Level of Measurement : Ratio ( mengkonsumsi pare atau tidak

mengkonsumsi pare)

Definisi Operasional : mengkonsumsi pare sebanyak 200 gr/hari atau

sebanding dengan 2 pare ukuran sedang, selama 2 minggu, dengan cara

dilumatkan lalu ditambahkan dengan setengah gelas air bersih (dijus).

11

Page 12: kti pare.docx

2) Kadar Gula darah

Time Ordering : Variabel Tergantung

Level of Measurement : Ratio (Kadar Gula Darah)

Definisi Operasional : Kadar gula darah yang diukur dengan

melakukan tes gula darah sewaktu (GDS), Gula darah puasa (GDP),

dan gula darah 2 jam post pardial (GD2PP)

3) Asupan Gizi

Time Ordering : Variabel Luar

Level of Measurement : Nominal

Definisi Operasional : Asupan gizi yang dimakan haruslah makanan

bergizi dan tidak dalam diet apapapun

4) Life style

Time Ordering : Variabel Luar

Level of Measurement : Nominal

Definisi Operasional : Life style yang sehat, dan melakukan olah raga

2 kali seminggu serta tidak pernah mengkonsumsi alkohol dan napza

3.4.Rancangan Penelitian

Rancangan eksperimental

Melakukan perlakuan (mengkonsumsi 200 gr pare/ hari selama 2 minggu dengan cara

melumatnya lalu dicampur setengah gelas air) terhadap kelompok perlakuan (penderita DM

tipe 2) kemudian lihat hasilnya dengan dilakukan tes GDP, GDS, dan GD2PP setelah

mengkonsumsi pare. Lalu dibandingkan dengan kelompok kontrol (penderita DM tipe 2)

yang tidak diberikan perlakuan.

Subjek Penelitian

O Sampel 20 orang (35 – 55 th) yang menderita DM tipe 2 à dibagi 2 secara random,

10 penderita sebagai subjek perlakuan dan 10 penderita sebagai subjek kontrol.

O Tidak mengkonsumsi obat penurun kadar glukosa (Metformin, Sulfonilnurea, dll)

12

Page 13: kti pare.docx

3.4.Pengumpulan data

O Pra-konsumsi

O Dilakukan pemeriksaan laboratorium (GDS, GDP, dan GD2PP) pada terhadap

penderita DM tipe 2.

O Pasca-konsumsi

O Subjek Kontrol : Dilakukan pemeriksaan laboratorium (GDS, GDP dan

GD2PP) terhadap penderita DM tipe 2 yang telah diberikan obat penurun

kadar gula darah (metformin san sulfonurea).

O Subjek Perlakuan : Dilakukan pemeriksaan laboratorium (GDS, GDP

dan GD2PP) terhadap penderita DM tipe 2 yang telah diberikan konsumsi

Pare sebanyak 200 gr/hr (2 buah/hari) selama 2 minggu dan juga obat penurun

kadar gula darah (metformin san sulfonurea).

3.5.Hasil

Data Pra-konsumsi

Data Paca Konsumsi

13

Page 14: kti pare.docx

3.6.Uji Statistik

GDS

Mean & SD

Perlakuan 154.1 & 7.218

Kontrol 188.8 & 5.452

Uji T-Student

Ho : Mean kadar gula darah perlakuan sama dengan kontrol

Ha : Mean kadar gula darah perlakuan lebih rendah daripada kontrol

T = (154.1 – 188.8) / Sp √( 1n1 )+( 1

n2)

T = -34.7 / 40.9 x 0.447

T = 1.898 Df = 18 ... Pf = <0.05

14

Page 15: kti pare.docx

α = 0.05

Keputusan uji : Ho ditolak

Kesimpulan : Mean kadar gula darah perlakuan lebih rendah daripada kontrol

GDP

Mean & SD

Perlakuan 117.6 & 4.325

Kontrol 121.7 & 2.54

Uji T-Student

Ho : Mean kadar gula darah perlakuan sama dengan kontrol

Ha : Mean kadar gula darah perlakuan lebih rendah daripada kontrol

T = (117.6 – 121.7) / Sp √( 1n1 )+( 1

n2)

T = -4.1 / 12.47 x 0.447

T = 0.735 Df = 18 ... Pf = >0.1

α = 0.05

Keputusan uji : Ho gagal ditolak

Kesimpulan : Mean kadar gula darah perlakuan sama dengan kontrol

GD2PP

Mean & SD

Perlakuan 142 & 5.416

Kontrol 178.8 & 7.33

Uji T-Student

15

Page 16: kti pare.docx

Ho : Mean kadar gula darah perlakuan sama dengan kontrol

Ha : Mean kadar gula darah perlakuan lebih rendah daripada kontrol

T = (142 – 178.8) / Sp √( 1n1 )+( 1

n2)

T = -36.8 / 41.53 x 0.447

T = 1.982 Df = 18 ... Pf = <0.05

α = 0.05

Keputusan uji : Ho ditolak

Kesimpulan : Mean kadar gula darah perlakuan lebih rendah daripada kontrol

BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Dengan mengkonsumsi pare dapat menurunkan kadar gula darah pada penderita

Diabetes Melitus Tipe 2.

Diabetes millitus adalah suatu jenis penyakit yang disebabkan menurunnya hormon

yang diproduksi oleh kelenjar pankreas. Penurunan hormon ini mengakibatkan

seluruh gula (glukosa) yang dikonsumsi tubuh tidak dapat diproduksi secara

sempurna, sehingga kadar glukosa didalam tubuh akan meningkat. Tanaman pare

(Momordica charantia L.) berasal dari kawasan Asia Tropis. Tanaman satu ini

terkenal karena buahnya yang pahit. Justru dibalik rasa pahitnya itulah pare

bermanfaat bagi kesehatan. Kandungan gizi pada pare cukup baik. Pare

mengandung protein, karbohidrat, dan sedikit lemakmineral  pare kaya akan

kalsium, zat besi dan fosfor. Vitamin yang menonjol terdapat di dalamnya adalah

16

Page 17: kti pare.docx

vitamin A dan vitamin C. Hampir semua bagian tanaman ini, baik biji, bunga, daun,

maupun akar, berkhasiat untuk obat. Namun, buah pare paling sering digunakan

untuk bahan ramuan obat terutama diabetes mellitus. Efek farmakologis dari

tanaman ini rasanya pahit dan sifatnya dingin, pare berkhasiat sebagai antiradang,

menurunkan kadar glukosa darah, untuk mengobati batuk, radang tenggorok,

radang mata  merah, rematik dan sariawan disentri.. Cara pemanfaatan pare untuk

mengatasi Diabetes Mellitus, yaitu dengan cara  Ambil 2 buah pare, cuci dan

lumatkan lalu tambahkan setengah gelas air bersih. Aduk dan peras. Minum sehari

sebanyak 1 ramuan. Diulang selama 2 minggu. Untuk penggunaan biji pare, yaitu

dengan cara sediakan 200 gram biji pare,  kemudian biji pare disangrai sampai

kering dan ditumbuk halus. Setelah dingin disimpan dalam toples. Cara

pemakaiannya seduh 10 gram bubuk biji pare dengan air matang untuk diminum 3

kali sehari.

Pada hasil statistik, untuk GDP dan GD2PP memperlihat hasil bahwa terdapat

perbedaan pada mean kadar gula darah pada perlakuan dan kontrol. Tetapi untuk

GDS tidak ada perbedaan yang signifikan pada perbedaan mean kadar gula darah

pada keduanya, hal ini bisa dikarenakan kesalahan laboratorium atau juga jumlah

sampel yang terlalu sedikit.

4.2 Saran

Bagi masyarakat sebaiknya menggunakan bahan lokal sebagai obat alternatif dalam

mengobati penyakit diabetes melllitus terutama tanaman pare,  karena tanaman ini

mudah ditemukan dan harganya relatif murah. Selain itu,  dengan menggunakan

bahan lokal sebagai obat alternatif lebih aman dari pada obat luar.

Mungkin harus dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menambah jumlah sampel

agar mendapatkan hasil yang lebih akurat.

17

Page 18: kti pare.docx

DAFTAR PUSTAKA

Anonimous. 2007. Melawan Wabah Diabetes Dunia dengan Buah

Pare. (online).http://www.nusaku.com/forum/showthread.php?f=13 diakses 20 Juni 2008

Anonimous. 2007. Khasiat Buah Pare.

(online).http://www.nusaku.com/forum/showthread.php?t=5931 diakses 20 Juni 2008

Anonimous. 2007. Pare. (online) http://dapurmlandhing.dagdigdug.com diakses 20 Juni

2008

Soegondo, Sidartawan. 2006. Jumlah Diabetes Mellitus. (online). www. Medicastore.com.

diakses 20 Juni 2008

Utami, Prapti dan Tim Lentera. 2003. Tanaman Obat Untuk Mengatasi Diabetes Mellitus.

Jakarta : Agro Media Pustaka.

18