PENGARUH MENGKONSUMSI PARE DALAM MENURUNKAN KADAR GULA DARAH PADA PENDERITA DM TIPE 2 BAB I PENDAHULUAN ABSTRAK Diabetes millitus adalah suatu jenis penyakit yang disebabkan menurunnya hormon yang diproduksi oleh kelenjar pankreas. Menurut data organisasi kesehatan dunia (WHO), Indonesia menempati urutan keenam dunia sebagai Negara dengan jumlah penderita DM terbanyak setelah India, China, Uni Soviyet, Jepang dan Brasil. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan pare sebagai obat alternatif yang berasal dari potensi lokal Indonesia, dalam penyembuhan penyakit diabetes mellitus.Tanaman pare dapat menurunkan gula darah karena tanaman ini mengandung saponin, flavonoid, dan polifenol (antioxidant kuat), serta glikosida cucurbitacin, momordicin, dan charantin.. 1.1 .LATAR BELAKANG Diabetes millitus adalah suatu jenis penyakit yang disebabkan menurunnya hormon yang diproduksi oleh kelenjar pankreas. Penurunan hormon ini mengakibatkan seluruh gula (glukosa) yang dikonsumsi tubuh tidak dapat diproduksi secara sempurna, sehingga kadar glukosa didalam tubuh akan meningkat. Gula yang meliputi polisakarida, digosakarida, disakarida dan monosakarida merupakan sumber tenaga yang menunjang keseluruhan aktivitas manusia. Seluruh gula ini akan diproses menjadi tenaga oleh hormon insulin tersebut karena penderita diabetes mellitus biasanya akan mengalami 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENGARUH MENGKONSUMSI PARE DALAM MENURUNKAN
KADAR GULA DARAH PADA PENDERITA DM TIPE 2
BAB I
PENDAHULUAN
ABSTRAK
Diabetes millitus adalah suatu jenis penyakit yang disebabkan menurunnya hormon
yang diproduksi oleh kelenjar pankreas. Menurut data organisasi kesehatan dunia
(WHO), Indonesia menempati urutan keenam dunia sebagai Negara dengan jumlah
penderita DM terbanyak setelah India, China, Uni Soviyet, Jepang dan Brasil.
Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan pare sebagai obat alternatif
yang berasal dari potensi lokal Indonesia, dalam penyembuhan penyakit diabetes
mellitus.Tanaman pare dapat menurunkan gula darah karena tanaman ini
mengandung saponin, flavonoid, dan polifenol (antioxidant kuat), serta glikosida
cucurbitacin, momordicin, dan charantin..
1.1 .LATAR BELAKANG
Diabetes millitus adalah suatu jenis penyakit yang disebabkan menurunnya hormon yang
diproduksi oleh kelenjar pankreas. Penurunan hormon ini mengakibatkan seluruh gula
(glukosa) yang dikonsumsi tubuh tidak dapat diproduksi secara sempurna, sehingga
kadar glukosa didalam tubuh akan meningkat. Gula yang meliputi polisakarida,
digosakarida, disakarida dan monosakarida merupakan sumber tenaga yang menunjang
keseluruhan aktivitas manusia. Seluruh gula ini akan diproses menjadi tenaga oleh
hormon insulin tersebut karena penderita diabetes mellitus biasanya akan mengalami
lesu, kurang tenaga, selalu merasa haus, sering buang air kecil, dan pengelihatan
menjadi kabur, gejala lain akibat adanya kadar glukosa yang terlalu tinggi akan terjadi
ateroma sebagai penyebab awal penyakit jantung koroner.(Utami, Prapti. 2003)
Penyakit diabetes mellitus saat ini hampir merambah seluruh dunia, tidak hanya Negara-
negara maju saja yang terserang dengan penyakit ini, akan tetapi negara-negara
berkembang pun sekarang nampaknya sudah mulai memiliki probilitas terserang
penyakit ini, menurut data organisasi kesehatan dunia (WHO), Indonesia menempati
urutan keenam dunia sebagai Negara dengan jumlah penderita DM terbanyak setelah
India, China, Uni Soviyet, Jepang dan Brasil. Tercatat pada tahun 1995 jumlah penderita
1
DM di Indonesia mencapai 5 juta, Pada tahun 2000 yang lalu saja, terdapat sekitar 5,6
juta penduduk Indonesia yang mengidap diabetes. Namun, pada tahun 2006 diperkirakan
jumlah penderita diabetes di Indonesia meningkat tajam menjadi 14 juta orang, dimana
baru 50 % yang sadar mengidapnya dan diantara mereka baru sekitar 30 % yang datang
berobat teratur, Sangat disayangkan bahwa banyak penderita diabetes yang tidak
menyadari dirinya mengidap penyakit yang lebih sering disebut penyakit gula atau
kencing manis. Hal ini mungkin disebabkan minimnya informasi di masyarakat tentang
diabetes terutama gejala-gejala yang terjadi pada dirinya.( Soegondo, Sidartawan.
2006.www. Medicastore.com).
Mahalnya harga obat diabetes mellitus yang diproduksi di pabrik dan beredar di pasaran
nampaknya cukup berdampak pada daya beli masyarakat yang kurang, terlebih lagi bagi
masyarakat yang terkategori dalam masyarakat menengah kebawah, sehingga hal ini
menyebabkan penderita enggan membeli obat dan pada akhirnya dapat menyebabkan
penyakit diabetes mellitus yang dideritanya semakin parah bahkan bisa menimbulkan
kematian.
Tanaman pare merupakan salah satu alternatif dalam penyembuhan diabetes mellitus,
karena tanaman ini mengandung saponin, flavonoid, dan polifenol (antioxidant kuat),
serta glikosida cucurbitacin, momordicin, dan charantin yang dapat menurunkan gula
darah.(Anoymous. 2007)
1.2.RUMUSAN MASALAH
-Apakah dengan mengkonsumsi Pare dapat menurunkan kadar gula darah pada penderita
Diabetes Melitus Tipe 2 ?
- Kandungan gizi apa saja yang terdapat pada pare?
-Bagaimana cara pemanfaatan pare dalam mengobati Diabetes Mellitus?
2
1.3.TUJUAN PENELITIAN
- Untuk mengetahui, ada tidaknya hubungan mengkonsumsi pare dalam menurunkan kadar
gula darah pada penderita Diabetes Melitus Tipe 2
- Untuk mengetahui kemampuan pare sebagai obat alternatif yang berasal dari potensi lokal
Indonesia, dalam penyembuhan penyakit diabetes mellitus.
1.4.METODE PENELITIAN
Metode yang kami gunakan adalah:
-Eksperimental
Melakukan perlakuan (mengkonsumsi 200 gr pare/ hari selama 2 minggu dengan cara
melumatnya lalu dicampur setengah gelas air) terhadap kelompok perlakuan (penderita DM
tipe 2) kemudian lihat hasilnya dengan dilakukan tes GDP, GDS, dan GD2PP setelah
mengkonsumsi pare. Lalu dibandingkan dengan kelompok kontrol (penderita DM tipe 2)
yang tidak diberikan perlakuan.
-Kajian pustaka dilakukan dengan mencari literatur di internet da buku – buku panduan
1.5.SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
1.2.Perumusan Masalah
1.3.Tujuan Penelitian
1.4.Metode Penelitian
1.5.Sistematika penulisan
BAB II KERANGKA TEORI
2.1.Pengertian Diabetes Melitus
2.2.Macam-macam diabetes melitus
2.3.Kandungan dalam pare
2.4.Manfaat Pare
2.5.Pengaruh kandungan pare terhadap penurunan gula darah pada penderita Diabetes
Melitus
BAB III PEMBAHASAN
3.1.Kerangka Teori
3
3.2.Hipotesis
3.3.Operasional Hipotesis
3.4.Rancangan Penelitian
3.5.Pengumpulan data
3.6.Hasil
3.7.Uji statistik
BAB IV PENUTUP
4.1.Kesimpulan
4.2.Saran
4
BAB II
KERANGKA TEORI
2.1. Definisi Diabetes Melitus
Melakukan perlakuan (mengkonsumsi 200 gr pare/ hari selama 2 minggu dengan cara
melumatnya lalu dicampur setengah gelas air) terhadap kelompok perlakuan (penderita DM
tipe 2) kemudian lihat hasilnya dengan dilakukan tes GDP, GDS, dan GD2PP setelah
mengkonsumsi pare. Lalu dibandingkan dengan kelompok kontrol (penderita DM tipe 2)
yang tidak diberikan perlakuan.
2.2. Macam-macam Diabetes Melitus
-Diabetes Melitus Tipe 1
DM jenis ini disebabkan oleh rusaknya sel beta pankreas sebagai penghasil insulin sehingga
penderita sangat kekurangan insulin.
-Diabetes Melitus Tipe 2
DM jenis ini disebabkan oleh gangguan sekresi insulin dan resitensi insulin sehingga tubuh
penderita tidak merespon secara normal insulin yang dihasilkan tubuh dan membentuk
kekebalan tersendiri sehingga terjadi kekurangan insulin relative.
-Diabetes Melitus Gestasional
DM jenis ini terjadi pada sekitar 2-5% dariisemua kehamilan, namun sifatnya hanya
sementara dan akan sembuh setelah melahirkan. Namun demikian, ia berpotensi merusak
kesehatan ibu hamil maupun janinnya, meningkatkan resiko kelahiran serta cacat pada janin
dan penyakit jantung bawaan pada bayi.
2.3 Kandungan dalam pare
Diabetes mellitus sering disebut juga the great imitator, karena penyakit ini dapat
menyerang semua organ tubuh dan menimbulkan berbagai macam keluhan biasanya
akan mengalami lesu, kurang tenaga, selalu merasa haus, sering buang air kecil, dan
pengelihatan menjadi kabur. Penggunaan flora atau tumbuhan yang potensial untuk
terapi pada diabetes ini nampaknya dapat menjadi altrenatif yang cukup efektif dan
terjangkau oleh para penderita diabetes mellitus. Di Indonesia cukup banyak tumbuhan
5
yang berpotensi untuk dijadikan makanan yang dapat membantu dalam mengatasai
penyakit diabetes mellitus ini terutama tanaman pare.(Utami, Prapti. 2003)
Tanaman pare (Momordica charantia L.) berasal dari kawasan Asia Tropis. Tanaman
satu ini terkenal karena buahnya yang pahit. Justru dibalik rasa pahitnya itulah pare
bermanfaat bagi kesehatan. Kandungan gizi pada pare cukup baik. Pare mengandung
protein, karbohidrat, dan sedikit lemakmineral pare kaya akan kalsium, zat besi dan
fosfor. Vitamin yang menonjol terdapat di dalamnya adalah vitamin A dan vitamin C.
(Anoymous. 2007)
Khasiat buah pare (Momordica charantia L.) sebagai obat di Cina sudah dicatat Li sejak
tahun 1578. Awalnya sebagai tonikum, obat cacing, obat batuk, eneticsl, seriawan,
penyembuh luka, dan penambah nafsu makan. Ratusan riset di banyak eneti yang
berkembang kemudian menyingkap buah pahit ini berefek menurunkan kadar gula darah
(hypopglycemic effect).(Anoymous. 2007)
Penyebab diabetes mellitus adalah kurangnya produksi dan ketersediaan insulin dalam
tubuh atau terjadi gangguan fungsi insulin, yang sebenarnya jumlahnya cukup.
Kekurangan insulin disebabkan terjadinya kerusakan sebagian kecil atau sebagian besar
sel-sel beta pulau enetics dalam kelenjar enetic yang berfungsi menghasilkan insulin.
Insulin merupakan suatu polipeptida (protein). Dalam keadaan normal, jika kadar
glukosa darah naik, kelenjar enetic akan mengeluarkan insulin dan masuk ke dalam
aliran darah. Oleh darah insulin disalurkan ke reseptor yaitu hati sebesar 50%, ginjal
sekitar 10 – 20 %, serta sel darah, otot, dan jaringan lemak sekitar 30 – 40 %.
Selama belum ada insulin, gula dalam darah tidak dapat masuk ke dalam sel – sel
jaringan tubuh lainnya seperti otot dan jaringan lemak. Dapat dikatakan bahwa insulin
merupakan kunci yang membuka pintu sel jaringan, memasukkan gula ke dalam sel, dan
menutup kembali. Di dalam sel, gula dibakar menjadi eneti yang berguna untuk
beraktivitas. Riset serupa di Jerman, Inggris, India, Jepang, Thailand, dan Malaysia
mempertegas zat berkhasiat pare sebagai antidiabetes. Buah pare yang belum masak
mengandung saponin, flavonoid, dan polifenol (antioxidant kuat), serta glikosida
cucurbitacin, momordicin, dan charantin.
Efek pare dalam menurunkan gula darah pada hewan percobaan bekerja dengan
mencegah usus menyerap gula yang dimakan. Selain itu diduga pare memiliki
6
komponen yang menyerupai sulfonylurea (obat antidiabetes paling tua dan banyak
dipakai). Obat jenis ini menstimulasi sel beta kelenjar pancreas tubuh memproduksi
insulin lebih banyak, selain meningkatkan deposit cadangan gula glycogen di hati. Efek
pare dalam menurunkan gula darah pada kelinci diperkirakan juga serupa dengan
mekanisme insulin.
Dari begitu banyak riset pare sebagai penurun gula darah, ada benang merah bahwa
dalam menurunkan gula darah, pare memiliki lebih dari satu mekanisme. Lebih dari itu,
penelitian pare di Jerman berhasil menemukan dosis efektif penurun gula darah pare
pada kelinci sehat sebesar 0,5 gram/ kg berat badan, dan 1-1,5 gram/kg berat badan
untuk kelinci yang sengaja dibikin kencing manis. (Anonimous. 2007).
Tabel 1 Kandungan gizi tiap 100 gram daun dan buah pare
Zat gizi Buah Pare Daun Pare
Air 91,2 gram 80 gram
Kalori 29 gram 44 gram
Protein 1,1 gram 5,6 gram
Lemak 1,1 gram 0,4 gram
Karbohidrat 0,5 gram 12 gram
Kalsium 45 mg 264 mg
Zat Besi 1,4 mg 5 gram
Fosfor 64 mg 666 mg
Vitamin A 18 SI 5,1 mg
Vitamin B 0,08 mg 0,05 mg
Vitamin C 52 mg 170 mg
Folasin - 88 mg
7
2.4. Manfaat pare
Kandungan gizi pada pare cukup baik. Pare mengandung protein, karbohidrat, dan sedikit
lemak. Mineralnya tak kalah banyak. Pare kaya akan kalsium, zat besi dan fosfor. Vitamin
yang menonjol terdapat di dalamnya adalah vitamin A dan vitamin C. Dari penelitian yang
dilakukan di Jepang tahun 2003 juga diketahui bahwa biji pare merupakan anti oksidan yang
cukup kuat untuk melawan radikal bebas di dalam tubuh yang memicu pembentukan sel
kanker, mempercepat penuaan, penyumbatan arteri, stroke, dan diabetes mellitus. Buah pare
mengandung karatin, hydroxytryptamine, vitamin A, B, dan C. Sementara itu bijinya
mengandung momordisin. Hampir semua bagian tanaman ini, baik biji, bunga, daun, maupun
akar, berkhasiat untuk obat.
2.5 Pengaruh kandungan pare terhadap penurunan gula darah pada penderita Diabetes
Melitus
Efek pare dalam menurunkan gula darah pada hewan percobaan bekerja dengan mencegah
usus menyerap gula yang dimakan. Selain itu diduga pare memiliki komponen yang
menyerupai sulfonylurea (obat antidiabetes paling tua dan banyak dipakai). Obat jenis ini
menstimulasi sel beta kelenjar pancreas tubuh memproduksi insulin lebih banyak, selain
meningkatkan deposit cadangan gula glycogen di hati. Efek pare dalam menurunkan gula
darah pada kelinci diperkirakan juga serupa dengan mekanisme insulin.
Berdasarkan gejala klinis atau medis, diabetes mellitus (DM) dapat dibagi menjadi
sebagai berikut :
- DM tipe 1 atau DMTI (Diabetes Mellitus Tergantung Insulin)
Sebagian besar sel beta pulau enetics yang memproduksi insulin dalam enetic
mengalami kerusakan. Akibatnya, kadar insulin menjadi kurang atau tidak ada.
- DM tipe 2 atau DMTTI
Disebabkan kekurangan nutrisi atau gizi pada diabetisi
- Diabetes Mellitus yang berhubungan dengan keadaan atau sindrom tertentu
8
Termasuk ke dalam kelompok ini adalah penyakit enetic, penyakit hormonal, keadaan
yang disebabkan oleh obat atau zat kimia, gangguan reseptor insulin, dan sindrom enetic
tertentu atau gejala-gejala penyakit keturunan seperti diabetes mellitus.
Beberapa parameter yang dapat digunakan untuk mendiagnosis diabetes mellitus sebagai
berikut :
1. Seseorang dikatakan menderita diabetes mellitus jika kadar glukosa darah ketika
puasa lebih dari 126 mg/dl atau 2 jam setelah minum larutan glukosa 75 gram
menunjukkan kadar glukosa darah lebih dari 200 mg/dl.
2. Seseorang dikatakan terganggu toleransi glukosanya jika kadar glukosa darah
ketika puasa 110 – 125 mg/dl atau 2 jam setelah minum larutan glukosa 75 gram
menunjukkan kadar glukosa darah 140 – 199 mg/dl.
3. Seseorang dikatakan normal atau tidak menderita diabetes mellitus jika kadar
glukosa darah ketika puasa kurang dari 110 mg/dl, kadar glukosa darah 1 setelah minum
larutan glukosa 75 gram menunjukkan kadar glukosa darah kurang dari 180 mg/dl, kadar
glukosa darah 2 jam setelahnya kurang dari 140 mg/dl. (Utami, Prapti. 2003)
Kandungan gizi pada pare cukup baik. Pare mengandung protein, karbohidrat, dan
sedikit lemak. Mineralnya tak kalah banyak. Pare kaya akan kalsium, zat besi dan fosfor.
Vitamin yang menonjol terdapat di dalamnya adalah vitamin A dan vitamin C. Dari
penelitian yang dilakukan di Jepang tahun 2003 juga diketahui bahwa biji pare
merupakan anti oksidan yang cukup kuat untuk melawan radikal bebas di dalam tubuh
yang memicu pembentukan sel kanker, mempercepat penuaan, penyumbatan arteri,
stroke, dan diabetes mellitus. Buah pare mengandung karatin, hydroxytryptamine,
vitamin A, B, dan C. Sementara itu bijinya mengandung momordisin. Hampir semua
bagian tanaman ini, baik biji, bunga, daun, maupun akar, berkhasiat untuk obat. Namun,
buah pare paling sering digunakan untuk bahan ramuan obat terutama diabetes mellitus.
Efek farmakologis dari tanaman ini rasanya pahit dan sifatnya dingin, pare berkhasiat
sebagai antiradang, menurunkan kadar glukosa darah, untuk mengobati batuk, radang
tenggorok, radang mata merah, rematik dan sariawan disentri.. Cara pemanfaatan pare
untuk mengatasi Diabetes Mellitus, yaitu dengan cara Ambil 2 buah pare, cuci dan
lumatkan lalu tambahkan setengah gelas air bersih. Aduk dan peras. Minum sehari
sebanyak 1 ramuan. Diulang selama 2 minggu. Untuk penggunaan biji pare, yaitu
9
dengan cara sediakan 200 gram biji pare, kemudian biji pare disangrai sampai kering
dan ditumbuk halus. Setelah dingin disimpan dalam toples. Cara pemakaiannya seduh
10 gram bubuk biji pare dengan air matang untuk diminum 3 kali sehari. (Anonimous.
2007)
10
BAB III
PEMBAHASAN
3.1.Skema Kerangka Teori
3.2.Hipotesis
Ada pengaruh mengkosumsi Pare dalam penurunan kadar gula darah pada penderita Diabetes
Melitus Tipe 2
3.3.Operasional Hipotesis
1) Mengkonsumsi Pare
Time Ordering : Variabel Bebas
Level of Measurement : Ratio ( mengkonsumsi pare atau tidak
mengkonsumsi pare)
Definisi Operasional : mengkonsumsi pare sebanyak 200 gr/hari atau
sebanding dengan 2 pare ukuran sedang, selama 2 minggu, dengan cara
dilumatkan lalu ditambahkan dengan setengah gelas air bersih (dijus).
11
2) Kadar Gula darah
Time Ordering : Variabel Tergantung
Level of Measurement : Ratio (Kadar Gula Darah)
Definisi Operasional : Kadar gula darah yang diukur dengan
melakukan tes gula darah sewaktu (GDS), Gula darah puasa (GDP),
dan gula darah 2 jam post pardial (GD2PP)
3) Asupan Gizi
Time Ordering : Variabel Luar
Level of Measurement : Nominal
Definisi Operasional : Asupan gizi yang dimakan haruslah makanan
bergizi dan tidak dalam diet apapapun
4) Life style
Time Ordering : Variabel Luar
Level of Measurement : Nominal
Definisi Operasional : Life style yang sehat, dan melakukan olah raga
2 kali seminggu serta tidak pernah mengkonsumsi alkohol dan napza
3.4.Rancangan Penelitian
Rancangan eksperimental
Melakukan perlakuan (mengkonsumsi 200 gr pare/ hari selama 2 minggu dengan cara
melumatnya lalu dicampur setengah gelas air) terhadap kelompok perlakuan (penderita DM
tipe 2) kemudian lihat hasilnya dengan dilakukan tes GDP, GDS, dan GD2PP setelah
mengkonsumsi pare. Lalu dibandingkan dengan kelompok kontrol (penderita DM tipe 2)
yang tidak diberikan perlakuan.
Subjek Penelitian
O Sampel 20 orang (35 – 55 th) yang menderita DM tipe 2 à dibagi 2 secara random,
10 penderita sebagai subjek perlakuan dan 10 penderita sebagai subjek kontrol.
O Tidak mengkonsumsi obat penurun kadar glukosa (Metformin, Sulfonilnurea, dll)
12
3.4.Pengumpulan data
O Pra-konsumsi
O Dilakukan pemeriksaan laboratorium (GDS, GDP, dan GD2PP) pada terhadap
penderita DM tipe 2.
O Pasca-konsumsi
O Subjek Kontrol : Dilakukan pemeriksaan laboratorium (GDS, GDP dan
GD2PP) terhadap penderita DM tipe 2 yang telah diberikan obat penurun
kadar gula darah (metformin san sulfonurea).
O Subjek Perlakuan : Dilakukan pemeriksaan laboratorium (GDS, GDP
dan GD2PP) terhadap penderita DM tipe 2 yang telah diberikan konsumsi
Pare sebanyak 200 gr/hr (2 buah/hari) selama 2 minggu dan juga obat penurun
kadar gula darah (metformin san sulfonurea).
3.5.Hasil
Data Pra-konsumsi
Data Paca Konsumsi
13
3.6.Uji Statistik
GDS
Mean & SD
Perlakuan 154.1 & 7.218
Kontrol 188.8 & 5.452
Uji T-Student
Ho : Mean kadar gula darah perlakuan sama dengan kontrol
Ha : Mean kadar gula darah perlakuan lebih rendah daripada kontrol
T = (154.1 – 188.8) / Sp √( 1n1 )+( 1
n2)
T = -34.7 / 40.9 x 0.447
T = 1.898 Df = 18 ... Pf = <0.05
14
α = 0.05
Keputusan uji : Ho ditolak
Kesimpulan : Mean kadar gula darah perlakuan lebih rendah daripada kontrol
GDP
Mean & SD
Perlakuan 117.6 & 4.325
Kontrol 121.7 & 2.54
Uji T-Student
Ho : Mean kadar gula darah perlakuan sama dengan kontrol
Ha : Mean kadar gula darah perlakuan lebih rendah daripada kontrol
T = (117.6 – 121.7) / Sp √( 1n1 )+( 1
n2)
T = -4.1 / 12.47 x 0.447
T = 0.735 Df = 18 ... Pf = >0.1
α = 0.05
Keputusan uji : Ho gagal ditolak
Kesimpulan : Mean kadar gula darah perlakuan sama dengan kontrol
GD2PP
Mean & SD
Perlakuan 142 & 5.416
Kontrol 178.8 & 7.33
Uji T-Student
15
Ho : Mean kadar gula darah perlakuan sama dengan kontrol
Ha : Mean kadar gula darah perlakuan lebih rendah daripada kontrol
T = (142 – 178.8) / Sp √( 1n1 )+( 1
n2)
T = -36.8 / 41.53 x 0.447
T = 1.982 Df = 18 ... Pf = <0.05
α = 0.05
Keputusan uji : Ho ditolak
Kesimpulan : Mean kadar gula darah perlakuan lebih rendah daripada kontrol
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Dengan mengkonsumsi pare dapat menurunkan kadar gula darah pada penderita
Diabetes Melitus Tipe 2.
Diabetes millitus adalah suatu jenis penyakit yang disebabkan menurunnya hormon
yang diproduksi oleh kelenjar pankreas. Penurunan hormon ini mengakibatkan
seluruh gula (glukosa) yang dikonsumsi tubuh tidak dapat diproduksi secara
sempurna, sehingga kadar glukosa didalam tubuh akan meningkat. Tanaman pare
(Momordica charantia L.) berasal dari kawasan Asia Tropis. Tanaman satu ini
terkenal karena buahnya yang pahit. Justru dibalik rasa pahitnya itulah pare
bermanfaat bagi kesehatan. Kandungan gizi pada pare cukup baik. Pare
mengandung protein, karbohidrat, dan sedikit lemakmineral pare kaya akan
kalsium, zat besi dan fosfor. Vitamin yang menonjol terdapat di dalamnya adalah
16
vitamin A dan vitamin C. Hampir semua bagian tanaman ini, baik biji, bunga, daun,
maupun akar, berkhasiat untuk obat. Namun, buah pare paling sering digunakan
untuk bahan ramuan obat terutama diabetes mellitus. Efek farmakologis dari
tanaman ini rasanya pahit dan sifatnya dingin, pare berkhasiat sebagai antiradang,
menurunkan kadar glukosa darah, untuk mengobati batuk, radang tenggorok,
radang mata merah, rematik dan sariawan disentri.. Cara pemanfaatan pare untuk
mengatasi Diabetes Mellitus, yaitu dengan cara Ambil 2 buah pare, cuci dan
lumatkan lalu tambahkan setengah gelas air bersih. Aduk dan peras. Minum sehari
sebanyak 1 ramuan. Diulang selama 2 minggu. Untuk penggunaan biji pare, yaitu
dengan cara sediakan 200 gram biji pare, kemudian biji pare disangrai sampai
kering dan ditumbuk halus. Setelah dingin disimpan dalam toples. Cara
pemakaiannya seduh 10 gram bubuk biji pare dengan air matang untuk diminum 3
kali sehari.
Pada hasil statistik, untuk GDP dan GD2PP memperlihat hasil bahwa terdapat
perbedaan pada mean kadar gula darah pada perlakuan dan kontrol. Tetapi untuk
GDS tidak ada perbedaan yang signifikan pada perbedaan mean kadar gula darah
pada keduanya, hal ini bisa dikarenakan kesalahan laboratorium atau juga jumlah
sampel yang terlalu sedikit.
4.2 Saran
Bagi masyarakat sebaiknya menggunakan bahan lokal sebagai obat alternatif dalam
mengobati penyakit diabetes melllitus terutama tanaman pare, karena tanaman ini
mudah ditemukan dan harganya relatif murah. Selain itu, dengan menggunakan
bahan lokal sebagai obat alternatif lebih aman dari pada obat luar.
Mungkin harus dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menambah jumlah sampel
agar mendapatkan hasil yang lebih akurat.
17
DAFTAR PUSTAKA
Anonimous. 2007. Melawan Wabah Diabetes Dunia dengan Buah
Pare. (online).http://www.nusaku.com/forum/showthread.php?f=13 diakses 20 Juni 2008
Anonimous. 2007. Khasiat Buah Pare.
(online).http://www.nusaku.com/forum/showthread.php?t=5931 diakses 20 Juni 2008
Anonimous. 2007. Pare. (online) http://dapurmlandhing.dagdigdug.com diakses 20 Juni
2008
Soegondo, Sidartawan. 2006. Jumlah Diabetes Mellitus. (online). www. Medicastore.com.
diakses 20 Juni 2008
Utami, Prapti dan Tim Lentera. 2003. Tanaman Obat Untuk Mengatasi Diabetes Mellitus.