KRL Commuter Line
Kereta rel listrik Tokyu Corporation seri 8500
KRL Tky Corporation seri 8500
Beroperasi?2006sekarang
Perusahaan yang memproduksiTky Car Corporation (anak perusahaan
dari Tokyu Corporation)
Tahun pembuatan19751990
Formasi8 kereta per rangkaian
Nomor armada8 unit
Kapasitas1.136 penumpang (rata-rata)
DipoNagatsuta (Tky), Suzaka (Nagaden), Hirosegawara (Chichibu),
Depok, Bogor (Jabodetabek)
Data teknis
Bodi gerbongStainless steel
Panjang gerbong20.000 mm (20 m)
Lebar2.800 mm (2,8 m)
Tinggi4.145 mm (4,15 m)
Pintu4 pintu di setiap sisi
Kecepatan maksimum120 km/jam
Berat276 ton (rata-rata)
Percepatan3,3 km/jam/sekon
Perlambatan3,5 km/jam/sekon (normal), 4,5 km/jam/sekon
(darurat)
Sistem traksiMotor generator (MG) atau inverter statis (SIV)
Daya mesin3.120 kW (rata-rata)
TransmisiField chopper controller
Sistem listrik1.500 V DC
Metode pengambilan arusListrik Aliran Atas (LAA) dengan
pantograf
BogieTS-807A, TS-815C dengan pegas udara
Sistem remPengereman elektropneumatik regeneratif
Sistem keselamatanTobu ATS, Tokyu + Tokyo Metro CS-ATC
Lebar sepur1,067mm (3ft 6in)
Kereta rel listrik Tokyu seri 8500 (8500() Tky 8500-kei
(densha)?) buatan Tokyu Car Corporation (anak perusahaan dari Tokyu
Corporation), adalah unit kereta rel listrik buatan Jepang, yang
kini beroperasi di lintas Jabodetabek. KRL berteknologi chopper dan
terbuat dari stainless steel ini pernah dipakai di lintas milik
Tokyu, yakni Tokyu Denentoshi. Ciri Khas KRL ini adalah menggunakan
kipas angin sebagai pendinginnya, sama seperti KRL seri 8000. KRL
inilah yang pertama kalinya dicat dengan striping khas KCJ atau
Jalita.Indonesia membeli kereta ini bersama Tky seri 8000 dengan
harga sekitar Rp 800 juta per gerbong, atau sekitar 6,5 miliar per
rangkaian dengan 8 kereta per rangkaian. Selain itu, rangkaian seri
8500 ini juga dijual ke Nagano Electric Railway (Nagaden) dan
Chichibu Railway dengan formasi 3 kereta per rangkaian dan satu
kereta bernomor 8723 diberikan kepada Izukyu yang kemudian
dimodifikasi menjadi berkabin masinis.[1]KRL Jalita saat ini
dirucat di Stasiun Cikaum, Subang, karena kesulitan suku
cadang.Pengoperasian di JabodetabekKRL ini bersama KRL seri 8000
beroperasi di seluruh lintas Jabodetabek kecuali Tangerang.
Sebelumnya, KRL ini memiliki masalah khusus, dimana KRL ini tidak
bisa melewati lintas Serpong dan Tangerang karena adanya "Blank
Spot" (Listrik Aliran Atas Tanpa Listrik), dan KRL ini menggunakan
sistem Chopper dan VVVF-GTO. Tetapi, saat ini KRL ini sudah bisa
melewati lintas Serpong. Rangkaian yang pernah beroperasi di
Serpong diantaranya 8610F, 8611F, 8618F, dan lainnya.Notasi
rangkaianNomor12345678910
PenomoranDeHa 8600DeHa 8700SaHa 8900DeHa 8800DeHa 8700DeHa
8800DeHa 8700SaHa 8900DeHa 8800DeHa 8500
LainnyaDeHa 0700DeHa 0800DeHa 0700DeHa 0800DeHa 0700DeHa
0800
KodifikasiMC2M1TM2M1M2M1TM2MC1
Daftar rangkaian[1]1. 8604F:
8604-8704-8904-8825-8719-8909-8804-8504 dengan warna biru-kuning
dan motif bunga berwarna pink pada kereta khusus wanita2. 8607F:
8607-8707-8948-8828-8743-8924-8807-8507 dengan warna biru-kuning3.
8608F: 8608-8708-8949-8829-8744-8925-8808-8508 dengan warna
biru-kuning4. 8610F: 8610-8710-8951-0815-0715-8927-8810-8510 dengan
warna biru-kuning dan motif bunga berwarna pink pada kereta khusus
wanita5. 8611F: 8611-8711-8911-8832-8735-8928-8811-8511 dengan
warna biru-kuning6. 8612F: 8612-8712-8912-0817-0717-8929-8812-8512
dengan warna biru-kuning7. 8613F "Jalita":
8613-8713-8913-0800-8796-8930-8813-8513 dengan warna
merah-putih-kuning dan motif bunga berwarna pink pada kereta khusus
wanita, dirucat di Stasiun Cikaum, Subang8. 8618F:
8618-8724-8935-8855-8753-8954-0811-8518 dengan warna
biru-kuningNomor12345678
PenomoranDeHa 8600DeHa 8100SaHa 8200DeHa 8100DeHa 8200SaHa
8900DeHa 8700DeHa 8500
LainnyaDeHa 0800DeHa 0700DeHa 0800
KodifikasiMC2M1TM2M1TM2MC1
Galeri Rangkaian 8513F Jalita (2009) Rangkaian 8613F Jalita
(2011) KRL Tokyu 8500 di Stasiun Jatinegara Tokyu 8500 semasa masih
beroperasi di Jepang
Kereta rel listrik Tokyu Corporation seri 8000
KRL Tokyu Corporation seri 8000
Beroperasi?2005sekarang
Perusahaan yang memproduksiTokyu Car Corporation (anak
perusahaan dari Tokyu Corporation)
Tahun pembuatan19701985
Formasi8 kereta per rangkaian
Nomor armada3 set
Kapasitas1.136 penumpang (rata-rata)
OperatorTokyu CorporationPT KAI Commuter Jabodetabek
Data teknis
Bodi gerbongStainless steel
Panjang gerbong20.000 mm (20 m)
Lebar2.800 mm (2,8 m)
Tinggi4.145 mm (4,15 m)
Pintu4 pintu di setiap sisi
Kecepatan maksimum120 km/jam
Berat276 ton (rata-rata)
Percepatan3,3 km/jam/sekon
Perlambatan3,5 km/jam/sekon (normal), 4,5 km/jam/sekon
(darurat)
Sistem traksiMotor generator dan/atau inverter statis (SIV)
Daya mesin3.120 kW (rata-rata)
TransmisiField chopper controller
Sistem listrik1.500 V DC
Metode pengambilan arusListrik Aliran Atas (LAA) dengan
pantograf
BogieTS-807B, TS-815C dengan pegas udara
Sistem remPengereman elektropneumatik regeneratif
Sistem keselamatanTokyu ATS, ATS-P, CS-ATC
Lebar sepur1.067 mm
Kereta rel listrik Tokyu Corporation seri 8000 (8000 Tky
8000-kei densha?) adalah unit kereta rel listrik buatan Tokyu Car
Corporation Jepang. Indonesia membeli kereta ini bersama KRL Tky
seri 8500. Semua rangkaian di bawah perawatan Dipo Depok dan
memiliki warna biru-kuning.KRL buatan tahun 1970 ini datang ke
Indonesia mulai tahun 2005.[1]Rangkaian 8003F 8007F
8039FNomor12345678
PenomoranDeHa 8000DeHa 8100DeHa 8200DeHa 8600DeHa 8700DeHa
8800DeHa 8900KuHa 8800
KodifikasiTC2M2M1M2M1M2M1TC1
Daftar rangkaian1. 8003F:
8003-8202-8104-8263-8142-8213-8103-80042. 8007F:
8007-8245-8107-8260-8137-8204-8108-80083. 8039F:
8039-8248-8158-8218-8164-8249-8159-8040
Kereta rel listrik Toei seri 6000
KRL Toei seri 6000
Rangkaian 6121F di Jalur Mita, Februari 1999
Beroperasi?1968saat ini
Perusahaan yang memproduksiNippon SharyoAlnaHitachi, Ltd.
Tahun dinas/operasi1968-1999 (di Jepang)2000-saat ini (di
Indonesia)
Jumlah beroperasi72 gerbong di Indonesia
Formasi6 gerbong/rangkaian (Jepang)4/6/8 gerbong/rangkaian
(Indonesia)
Kapasitas150 org. (ujung)170 org. (tengah)
OperatorToei MetroPT KAI Commuter Jabodetabek
JalurToei Mita LineKA Commuter Jabodetabek
Data teknis
Bodi gerbongStainless steel
Panjang gerbong20.000 mm
Lebar2.790 mm
Tinggi3.690 mm
Pintu4 pasang/gerbong
Kecepatan maksimum70-100 km/jam
Berat215,5 ton (seluruhnya)
Percepatan3,5 km/jam/sekon
Perlambatan4-5 km/jam/sekon
Daya mesin2.400 kW
Sistem listrik1.500 volt, arus searah
Metode pengambilan arusListrik aliran atas dengan pantograf
BogieBogie tipe KD70
Sistem remAbar elektromagnetik
Sistem keselamatanT-ATS
Lebar sepur1.067 mm
Kereta rel listrik Toei seri 6000 (6000 Tkyto ktskyoku 6000-kei
densha?) adalah unit kereta rel listrik (KRL) AC buatan Jepang yang
kini beroperasi di lintas Jabodetabek. KRL ini disebut dengan KRL
Hibah karena dipesan melalui proses hibah dari Pemerintah Kota
Tokyo, Jepang, kepada Pemerintah Indonesia tahun
2000.[1]PenggunaanPenggunaan di JepangKRL ini digunakan di Toei
Mita Line, mulai tahun 1968. KRL ini diproduksi sebanyak 28 set
(6101 - 6281) dengan formasi 6 kereta setiap setnya.
(6xx1-6xx2-6xx5-6xx6-6xx7-6xx8)Pada awalnya kereta ini beroperasi,
kereta ini tidak menggunakan AC. AC terinstalasi sejak tahun 1989
dengan bentuk seperti kotak pendingin KRL Tokyu untuk seri
6101F-6111F, dan seperti kotak pendingin KRL JR East untuk seri
6121F. Selanjutnya, semua KRL Toei 6000 batch 2 dan 3 menggunakan 2
kotak pendingin, sedangkan KRL Toei batch 4 (6271F - 6281F)
menggunakan 1 kotak pendingin berukuran besar di tengah dengan
papan petunjuk jurusan dan tanpa jendela kecil di dekat
pintu.Seiring waktu, dan mulai adanya Toei seri 6300, KRL ini
pensiun pada akhir tahun 1999. KRL ini pun dijual ke operator
lainnya di Jepang dan juga dihibahkan ke PT Kereta Api (nama KAI
saat itu) di Indonesia.Penggunaan di IndonesiaKaisar Akihito yang
prihatin[butuh rujukan] dengan kondisi KRL Jabotabek yang buruk
(mengingat tahun 90-an akhir mulai banyak "Atapers"), menghibahkan
KRL ini ke PT KAI pada tahun 2000, dan digunakan untuk jalur
Jabotabek, dioperasikan di sebagian besar rute untuk layanan
ekspres dengan tambahan pendingin udara (AC). KRL ini menggantikan
peran KRL Rheostatik AC dan KRL Bisnis (Rheostatik stainless buatan
Kawasaki Heavy Industries dan Hitachi, serta BN Holec serta Hitachi
yang merupakan buatan Inka). Karena asalnya, KRL ini sering disebut
sebagai KRL hibah.Awalnya, rangkaian 6121F sampai 6201F (termasuk
rangkaian rakitan) digunakan untuk jalur Depok, Bogor dan Bekasi,
sedangkan 6271F untuk Tangerang dan 6281F untuk Serpong.KRL hibah
ini sempat memiliki AC yang cukup dingin, tapi kini KRL ini dikenal
memiliki AC yang kurang dingin, dan akibat kesalahan perawatan,
seringkali bermasalah. Pada mulanya, didatangkan 72 gerbong hibah
yaitu 6121F, 6151F, 6161F, 6171F, 6181F, 6201F, 6271F, dan 6281F
dari Jepang dengan masing-masing rangkaian terdiri dari 8 gerbong.
Selain itu, datang juga 8 gerbong tambahan. Namun, pada akhirnya
hanya sebanyak 3 rangkaianlah yang memiliki 8 gerbong (6121F,
6161F, 6171F), sedangkan sisanya dijadikan enam gerbong per
rangkaiannya. Ini berlaku untuk kedua macam model baik seri 61xx
ataupun seri 62xx. Saat ini, saat susunan rangkaian diubah,
terdapat rangkaian yang memiliki 8 gerbong (6121F, 6151F, 6161F,
6177F, 6181F, 6227F, dan 6281F).Saat ini susunan rangkaian kereta
sudah banyak berubah, mengingat usia KRL yang sudah tua membuat
banyak unit KRL ini rusak dan tidak dapat beroperasi lagi, seperti
set "Lohan", 6121F, dll. Hanya beberapa set lagi yang bisa
beroperasi.Galeri Rangkaian 6182F. Tei seri 6121 di Jakarta Kota.
Toei seri 6177di Manggarai. KRL Toei seri 6161F di Bogor KRL Toei
seri 6227F (Lohan) di Bojonggede KRL Toei seri 6151F (Djoko Lelono
II/Falcon) di Stasiun Bogor KRL Toei seri 6182 (Rakitan) keluar
Stasiun Manggarai KRL Toei 6181F di Bogor.Kecelakaan[1] Kereta no.
6188 bertabrakan dengan lokomotif CC201 di Jakarta Utara. Kereta
pun tidak bisa digunakan, sampai saat set 6151F mengalami tabrakan
dengan KRL BN-Holec, baru kedua set tersebut digabung. Kereta no.
6151 bertabrakan dengan KRL BN-Holec di Kebon Pedes, Bogor, memakan
korban jiwa termasuk masinis. Kereta pun rusak. Sisa rangkaian 6151
dan 6188 pun dirangkai kembali, dengan kabin baru hasil kreasi
Balai Yasa Manggarai. Sementara rangkaian 6158 dan 6181 dirangkai
kembali sebagai kereta biasa. Kini, rangkaian hasil rakitan menjadi
8 kereta yang disebut sebagai "Djoko Lelono 2" atau "KRL Falcon".
Kondisi KRL ini sekarang mangkrak di Dipo KRL Bogor. Kereta 6252
dan 6155 mangkrak di Balai Yasa Manggarai dan tidak digunakan
lagi.Daftar rangkaianRangkaian 8 kereta 6121F (6121 - 6122 - 6197 -
6222 - 6247 - 6216 - 6127 - 6128) 6151F "Djoko Lelono 2" (bekas
kecelakaan Kebon Pedes, digabungkan dengan kabin 6188) (6151 - 6192
- 6257 - 6172 - 6225 - 6226 - 6237 - 6188) 6161F (6161 - 6212 -
6215 - 6162 - 6165 - 6166 - 6167 - 6168) 6181F (digabungkan dengan
kabin 6158) (6181 - 6242 - 6245 - 6156 - 6255 - 6152 - 6157 - 6158)
6177F "Espass" - Kabin masinis rakitan (6177 - 6232 - 6175 - 6176 -
6265 - 6202 - 6235 - 6126) 6227F "Louhan" - Kabin masinis rakitan
(6227 - 6186 - 6125 - 6195 - 6205 - 6262 - 6267 - 6187) 6281F (6281
- 6282 - 6285 - 6286 - 6275 - 6276 - 6287 - 6288)Nomor12345678
PenomoranMoHa 6001MoHa 6002MoHa 6003MoHa 6004MoHa 6005MoHa
6006MoHa 6007MoHa 6008
LainnyaMoHa 6007MoHa 6007
KodifikasiMC1M2M1M2M1M2M1MC2
Rangkaian 6 kereta-Nomor123456
PenomoranMoHa 6001MoHa 6002MoHa 6003MoHa 6006MoHa 6007MoHa
6008
KodifikasiMC1M2M1M2M1MC2
Rangkaian 4 kereta 6201F (6201 - 6206 - 6207 - 6208) 6217F
"Rakitan" (6217 - 6236 - 6185 - 6278) 6271F (6271 - 6272 - 6277 -
6278)Nomor1234
PenomoranMoHa 6001MoHa 6002MoHa 6007MoHa 6008
KodifikasiMC1M2M1MC2
Rangkaian 2 Kereta 6171F (6171 - 6178) tidak
beroperasiPenomoranMoHa 6001MoHa 6008
KodifikasiM2MC2
Susunan rangkaian terbaru, tahun 2015: 6161F: (6161, 6212, 6247,
6216, 6185, 6236, 6157, 6158)Catatan: Mengingat KRL Toei seri 6000
adalah KRL yang tua, maka susunan rangkaiannya sering berubah-ubah,
sehingga tidak dapat diprediksikan susunannya. Kabar terakhir
menunjukkan bahwa banyak unit KRL ini yang sudah tidak beroperasi
lagi, sehingga hanya sedikit sekali Toei 6000 di lintas
Jabodetabek.
Kereta rel listrik Toyo Rapid seri 1000
KRL Toyo Rapid seri 1000
Toyo Rapid 1000 set 06F (1061F) di stasiun Jakarta Kota
OperatorTokyo Metro (semasa bernomor seri 5000)Toyo Rapid
RailwayKA Commuter Jabodetabek
Data teknis
Lebar2.870 mm
Lebar sepur1.067 mm
Kereta rel listrik Toyo Rapid seri 1000 (1000 Ty Ksoku tetsud
1000-kei?) adalah unit kereta rel listrik buatan Jepang yang
beroperasi di lintas Jabodetabek. KRL ini sejatinya adalah
modifikasi dari 5000 Tokyo Metro yang diproduksi oleh Kawasaki
Heavy Industries, Kinki Sharyo, Tokyu Car, dan Teikoku tahun 1966
dan dibeli oleh Toyo Rapid Railway.[1]Sejarah rangkaianAwalnya KRL
ini dibangun dan mulai dioperasikan pada tahun 1960-an sebagai
Tokyo Metro (dahulu Eidan Subway) seri 5000 hingga akhirnya pada
tahun 1995, beberapa rangkaian dari seri 5000 mengalami modifikasi
menjadi Ty Rapid seri 1000. Perubahan secara fisik yang diterapkan
pada rangkaian seri 5000 yang diubah menjadi seri 1000 ini
diantaranya adalah bentuk muka yang dibuat lebih rata (konstruksi
baja anti karat yang tidak memiliki bentuk gelombang pada sisi
bawah muka KRL) serta kaca pada pintu otomatis di sisi kiri-kanan
kereta dibuat lebih besar, sehingga penumpang dapat memandang ke
luar dari dalam kereta dengan lebih leluasa jika penumpang berada
di dekat pintu.Semasa di Jepang, KRL ini dijalankan di jalur Ty
Rapid Railway dan sering melayani perjalanan antar-jalur di jalur
Tokyo Metro Tozai serta jalur East Japan Railway Company (JR East)
Chuo-Sobu, di mana layanan di jalur Chuo-Sobu pada koridor Nakano -
Mitaka yang diberikan adalah layanan lokal saja, sedangkan layanan
pada jalur Ty Rapid Railway yang diberikan adalah layanan lokal,
Rapid (setara dengan layanan ekspres di Indonesia), Commuter Rapid
(layanan ekspres khusus komuter) dan Ty Rapid (layanan ekspres
khusus yang melayani jalur Tozai dan jalur Ty Rapid dalam sekali
perjalanan).Karena KRL ini adalah modifikasi dari Tokyo Metro seri
5000, maka Ty Rapid seri 1000 dipensiunkan pada tahun 2006,
bersamaan dengan dihentikannya operasional dari Tokyo Metro 5000. 3
rangkaian yang masih utuh (1061F, 1081F dan 1091F) diboyong ke
Indonesia, dan dengan demikian tidak ada set dari Ty Rapid seri
1000 yang tersisa di Jepang.Formasi asli dari KRL ini adalah
sebagai berikut.Nomor12345678910
PenomoranKuHa 1001MoHa 1002MoHa 1003MoHa 1004MoHa 1005SaHa
1006MoHa 1007MoHa 1008MoHa 1009KuMoHa 1000
KodefikasiCTM1M2M1Mc2TcM1M2M1CM2
Penggunaan di IndonesiaIndonesia merupakan satu-satunya pengguna
kereta ini di luar Jepang. Pada awalnya masing-masing rangkaian
akan dioperasikan dengan sepuluh kereta per setnya, namun hanya
dioperasikan dengan formasi delapan kereta per set akibat
terbatasnya panjang peron dan kurangnya daya listrik pada jalur
elektrifikasi di Jabodetabek. KRL ini awalnya dioperasikan untuk
layanan kelas Ekonomi AC tujuan Bogor, Bekasi, dan Depok, biasanya
KRL ini dan KRL seri 5000 melayani lintas Bekasi. Setelah
penyeragaman layanan KRL (dimana layanan Ekspres dihapuskan dan
layanan Commuter Line yang pada dasarnya sama seperti Ekonomi AC
dijadikan layanan standar untuk KRL di Jabodetabek), KRL ini
melayani perjalanan Commuter Line dengan tujuan Bogor, Bekasi atau
Serpong.Rangkaian1. 1061F2. 1081F3. 1091FNomor12345678
PenomoranKuHa 1001MoHa 1002MoHa 1003MoHa 1004MoHa 1005SaHa
1006MoHa 1009KuMoHa 1000
KodifikasiTCM1M2M1Mc2TcM1MC2
Daftar rangkaian[1]1. 1060F:
1061-1062-1063-1064-1065-1066-1069-10602. 1080F:
1081-1082-1083-1084-1085-1086-1089-10803. 1090F:
1091-1092-1093-1094-1095-1096-1099-1090Kereta rel listrik Tokyo
Metro seri 5000Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia
bebasKRL Tokyo Metro seri 5000
Tky Metro seri 5000 di Indonesia
Perusahaan yang memproduksiTokyu CarKinki SharyoTeikokuKawasaki
Heavy Industries
OperatorTokyo MetroPT KAI Commuter Jabodetabek
JalurTokyo MetroKA Commuter Jabodetabek
Data teknis
Panjang gerbong20.000 mm
Lebar2.870 mm
Tinggi3.775 mm
Kecepatan maksimum100 km/jam
Lebar sepur1,067mm (3ft 6in)
Kereta rel listrik Tky Metro seri 5000 (5000 Tky Chikatetsu
5000-kei?) adalah unit kereta rel listrik buatan Jepang dan
beroperasi di lintas Jabodetabek. Pada awalnya hendak dioperasikan
masing-masing dengan sepuluh gerbong, namun hanya dioperasikan
dengan delapan gerbong akibat terbatasnya panjang peron dan
kurangnya daya. Kereta ini merupakan KRL yang hampir sama dengan Ty
Rapid seri 1000, karena KRL ini merupakan rekondisi dari unit
ini.[1]Sejarah rangkaianKRL ini dibangun pada tahun 1960-an dan
dioperasikan oleh Teito Rapid Transit Authority (TRTA/Eidan Subway,
kini Tokyo Metro), di mana pembuatannya dilakukan oleh konsorsium
Tokyu Car Corporation, Nippon Sharyo, Kinki Nippon dan perusahaan
pembuat kereta lainnya di Jepang. Pada awal masa operasionalnya di
jalur Tozai, KRL ini belum menggunakan AC, namun pada periode
1970an-1990an KRL ini dipasangi pendingin udara dan pada tahun 1995
beberapa set dari KRL ini mengalami modifikasi menjadi KRL seri
1000 milik Ty Rapid Railway (Ty Kosoku Tetsudo).Semasa di Jepang,
KRL ini dijalankan di jalur Tokyo Metro Tozai dan sering pula
meneruskan perjalanan ke jalur Japan Railway East (JR East)
Chuo-Sobu sebagai layanan lokal dan ke jalur Toyo Rapid Railway
sebagai layanan lokal, Rapid (setara dengan layanan ekspres di
Indonesia), Commuter Rapid (layanan ekspres khusus komuter) dan Ty
Rapid (layanan ekspres khusus yang melayani jalur Tozai dan jalur
Ty Rapid dalam sekali perjalanan). KRL ini pensiun pada tahun 2006,
dan bersamaan dengan penarikan KRL ini dari jalur Tozai pula KRL Ty
Rapid seri 1000 juga pensiun karena KRL ini pada dasarnya adalah
modifikasi dari Tky Metro 5000. Akhirnya sisa rangkaian yang masih
utuh diboyong ke Indonesia dan tersisa 2 set di Jepang dengan
rincian 3 kereta dalam 1 set dan dijalankan di jalur Tokyo Metro
Chiyoda untuk melayani perjalanan KA pengumpan jalur cabang antara
stasiun Ayase dan stasiun Kita-AyaseSusunan rangkaianRangkaian
jalur Tozai dan Toyo Rapid adalah sebagai
berikut:Nomor12345678910
PenomoranKuHa 5100MoHa 5300MoHa 5600MoHa 5300MoHa 5600SaHa
5200MoHa 5300MoHa 5600MoHa 5300KuMoHa 5000
LainnyaMoHa 5100SaHa 5900
KodifikasiTCM1M2M1Mc2TcM1M2M1MC2
Sementara rangkaian jalur cabang Chiyoda adalah sebagai
berikut:Nomor123
PenomoranKuHa 5900MoHa 5400KuMoHa 5100
KodifikasiTCM1MC2
Rangkaian 5809F 5816F 5817FDaftar rangkaian1. 5809F:
5809-5312-5631-5314-5607-5215-5326-5009 (5215 dan 5326 bertukar
tempat dengan 5675 dan 5313, warna silver dengan strip
biru-kuning)2. 5816F: 5816-5245-5630-5363-5688-5905-5247-5016 (5905
dan 5247 bertukar tempat dengan 5346 dan 5631, warna silver dengan
strip biru-kuning). KRL ini diberi nama Djoko Vision.3. 5817F:
5817-5246-5632-5359-5127-5927-5251-5017 (5927 dan 5251 bertukar
tempat dengan 5650 dan 5234, warna silver dengan strip
biru-kuning)Kontroversi[butuh rujukan]KRL seri ini bersama dengan
KRL eks Ty Rapid seri 1000 diketahui sebagai barang hasil korupsi
yang dilakukan oleh Soemino Eko Saputro (mantan Direktur Jenderal
Perkeretaapian). Pada saat KRL ini tiba di Indonesia, dia
mengatakan bahwa KRL seri 1000 dan 5000 adalah hibah dari Ty Rapid
dan Tky Metro, namun kenyataannya KRL ini adalah hasil dari
pembelian secara terselubung oleh Kementerian Perhubungan, dan
anehnya KRL ini dibeli dari tempat pemotongan besi tua (scrapyard),
dimana KRL tersebut sebelumnya akan dibesituakan, namun karena
dibeli oleh Kementerian Perhubungan maka KRL ini akhirnya tidak
jadi dibesituakan dan dikapalkan ke Indonesia.Akibat dari
kontroversi ini, publik tidak hanya merasa dibohongi oleh Soemino
Eko Saputro, tetapi dia sendiri pun akhirnya diperiksa oleh Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) dan dijebloskan ke penjara.
Kereta rel listrik Tokyo Metro seri 6000Dari Wikipedia bahasa
Indonesia, ensiklopedia bebas
KRL Tokyo Metro seri 6000
6123F sedang memasuki Stasiun Manggarai.
Beroperasi?1968sekarang
Formasi10 kereta per rangkaian (operasional 8 kereta)
Kapasitas1.136 penumpang (rata-rata)
OperatorTokyo MetroPT KAI Commuter Jabodetabek
JalurTokyo MetroKA Commuter Jabodetabek
Data teknis
Bodi gerbongAluminium alloy
Panjang gerbong20.000 mm (20 m)
Lebar2.800 mm (2,8 m)
Tinggi4.145 mm (4,15 m)
Pintu4 pintu di setiap sisi
Kecepatan maksimum100 km/jam
Berat276 ton (rata-rata)
Percepatan3,3 km/jam/sekon
Perlambatan3,5 km/jam/sekon (normal), 4,5 km/jam/detik
(darurat)
Sistem traksiMotor generator (MG)
Daya mesin2.400 kW (rata-rata)
TransmisiArmature chopper controller
Sistem listrik1.500 V DC
Metode pengambilan arusListrik Aliran Atas (LAA) dengan
pantograf
BogieFS-378, FS-378A, FS-378B, FS-523 dengan pegas udara
Sistem remElektropneumatik regeneratif
Sistem keselamatanTokyo Metro CS-ATC & Odakyu OM-ATS
Lebar sepur1.067 mm
Kereta rel listrik Tky Metro seri 6000 (6000 Tky Chikatetsu
6000-kei?) adalah unit kereta rel listrik buatan Jepang yang
beroperasi di lintas Jabodetabek. KRL ini dibeli dari perusahaan
KRL yakni Tokyo Metro. Saat ini sudah ada 8 set yang didatangkan ke
Indonesia, yaitu 6106F, 6107F, 6112F, 6115F, 6123F, 6125F, dan
6126F, di mana belum lama ini telah tiba rangkaian 6113F dan 10
unit lainnya. Pada saat percobaan, KRL ini dijalankan dengan 10
gerbong, namun dalam pengoperasiannya hanya berjalan 8 gerbong saja
karena terbatasnya panjang peron dan daya listrik. Semua set di
bawah perawatan Dipo Depok.[1]Set generasi awal (6105F - 6115F,
kecuali 6112F) memiliki bentuk sambungan yang unik, menyerupai
jamur, sehingga interior terkesan lebih luas namun tidak kedap.
Sementara rangkaian 6112F, 6123F, 6125F, dan 6126F memiliki
sambungan tertutup.Jenis-jenis dan ciri-ciri keretaTiap rangkaian
Tky Metro seri 6000 memiliki perbedaan yang mencolok antara satu
sama lain, baik pada eksterior maupun interior. Pertama, AC yang
digunakan pada rangkaian Tky Metro seri 6000 batch awal (rangkaian
05F, 06F, 07F, 11F, 12F, 13F, dan 15F) berbeda dengan rangkaian Tky
Metro seri 6000 batch akhir (rangkaian 23F, 25F, 26F, 27F, 33F, dan
34F) dimana AC pada rangkaian Tky Metro seri 6000 batch awal (sama
seperti rangkaian TM 7000 - 7117F) berbeda dan umumnya tidak
sedingin rangkaian Tky Metro seri 6000 batch akhir, sama seperti
rangkaian TM 7000 - 7121F - 23F.Pada rangkaian bernomor 6123F,
6125F, 6126F, 6127F, 6133F dan 6134F, persambungan yang digunakan
seluruhnya merupakan persambungan seperti rangkaian KRL eks Tky
Metro seri 7000 nomor 7121F hingga 7123F, sementara rangkaian
6106F, 6107F, 6111F, dan 6115F memiliki bentuk persambungan lebar
seperti jamur. Untuk 6105F, 6112F, dan 6113F mengalami
refurbishment sehingga persambungan jamur diganti persambungan
seperti biasanya.Khusus 6105F, 6106F (Hanya 6506 eks 6507), 6107F
(kecuali kereta 6507), 6112F dan 6113F juga memiliki bentuk kaca
yang berbeda, mirip seperti pada KRL seri 203 (disebabkan karena
rangkaian itu tidak mengalami penggantian jendela saat mengalami
mid-life refurbishment sewaktu masih berdinas di Tky
Metro).Sedangkan rangkaian 6106F (kecuali kereta 6506), 6107F
(Hanya 6507 eks 6506), 6111F, dan 6115F memiliki jendela yang mirip
dengan rangkaian Tky Metro lainnya namun lebih kecil (seperti
beberapa kereta pada rangkaian 7117F).Rangkaian 6123F, 6125F -
6127F, 6133F dan 6134F memiliki jendela yang besar, seperti Tky
Metro seri 7000 rangkaian 7121/22/23F.Kereta 6506 dari rangkaian
6106F bertukar tempat dan bertukar plat nomor dengan kereta 6507
dari rangkaian 6107F, sehingga kereta 6506 sekarang memiliki plat
nomor 6507 dan dirangkai dengan set 6107F. Sedangkan kereta 6507
memiliki plat nomor 6506 dan dirangkai dengan set 6106F.Set 6105F
pada kereta 6305 bertukar dengan 6705 pasca kejadian terbakarnya
6305 antara Klender - Buaran. Set 6134F mengikuti pola formasi seri
6000 VVVF - GTO yang masih beroperasi di Jepang (6102F, 6104F,
6108F, 6109F, 6114F, 6116F - 6121F) yang masih beroperasi di Jepang
. Pola formasi tersebut: 6100 - 6300 - 6400 - 6500 - 6700 - 6800 -
6600 - 6200 - 6900 - 6000. Rangkaian 6107F sebelumnya pernah
digunakan sebagai rangkaian khusus wanita.KRL Tokyo Metro seri 6000
masih menggunakan warna kursi bawaan dari Jepang. Untuk 6105
berwarna coklat, 6106 - 6125, 6127, dan 6133 berwarna pink, 6126
dan 6134 berwarna merah. Tempat duduk prioritas berwarna biru.Semua
KRL Tokyo Metro seri 6000 bersistem kelistrikan Chopper.Karena
kesulitan suku cadang, KRL set 6112F dan 6113F tidak
dioperasikan.Susunan rangkaianRangkaian seri 6000 disusun dengan
formasi asli sebagai berikut.Nomor12345678910
PenomoranKuHa 6100SaHa 6200MoHa 6300MoHa 6400SaHa 6500SaHa
6600MoHa 6700MoHa 6800MoHa 6900KuMoHa 6000
KodifikasiTCTM1M2Tc1Tc2M1M2M1MC2
Kereta 3, 7, dan 9 adalah kereta berpantograf.Selain itu,
terdapat juga formasi 3 kereta untuk lintas cabang yang susunannya
sebagai berikut, dengan kereta 1 dan 2 adalah kereta
berpantograf.Nomor123
PenomoranKuHa 6000-1MoHa 6000-2KuMoHa 6000-3
KodefikasiTCM1MC2
Di Indonesia, seri 6000 dioperasikan dengan melepas satu kereta
M1 dan satu kereta M2. Pada rangkaian 6112F dan 6126F, yang dilepas
adalah kereta 7 dan 8 sehingga formasinya menjadi seperti berikut
ini.Nomor12345678
PenomoranKuHa 6100SaHa 6200MoHa 6300MoHa 6400SaHa 6500SaHa
6600MoHa 6900KuMoHa 6000
KodifikasiTCTM1M2Tc1Tc2M1MC2
Pada rangkaian 6106F dan 6115F, kereta yang dilepas adalah
kereta 8 dan 9 dikarenakan perbedaan bentuk persambungan. Bila
kereta 7 dan 8 yang dilepas, maka akan terjadi ketidakcocokan
persambungan antara kereta 6 dan 9 karena sambungan 8-9 memiliki
bentuk tertutup tanpa jendela, dan sambungan 7-8 memiliki bentuk
jamur. Sambungan 7-8 dan 9-10 sendiri memiliki bentuk
jamur.Rangkaian ini sendiri memiliki model persambungan berbentuk
jamur pada kereta 1-2, 3-4, 4-5, 6-7, 7-8 dan 9-10, sementara
persambungan kereta 2-3 dan 8-9 memiliki bentuk tertutup tanpa
jendela. Sehingga formasi pada kedua rangkaian tersebut menjadi
seperti berikut ini.Nomor12345678
PenomoranKuHa 6100SaHa 6200MoHa 6300MoHa 6400SaHa 6500SaHa
6600MoHa 6700KuMoHa 6000
KodifikasiTCTM1M2Tc1Tc2M1MC2
Rangkaian 6105F 6106F 6107F 6111F 6112F* 6113F* 6115F 6123F
6125F 6126F 6127F 6133F 6134FCatatan: Rangkaian 6000-12F dan 13F
tidak beroperasi karena kesulitan suku cadang, kemungkinan akan
dikirim ke Stasiun Cikaum.Daftar rangkaian1. 05F/6105F:
6105-6205-6305-6405-6505-6605-6905-6005 (6705-6805 dilepas, warna
merah-putih-kuning dengan teralis hitam). Set ini sudah menggunakan
penomoran baru dengan urutan K1 1 13 41 (6105) sampai K1 1 13 50
(6005). Catatan: 6305 bertukar tempat dengan 6705 pasca kejadian
terbakarnya 6305 antara Klender-Buaran, sehingga formasi berubah
menjadi: 6105-6205-6705-6405-6505-6605-6905-6005.2. 06F/6106F:
6106-6206-6306-6406-6507-6606-6706-6006 (6806-6906 dilepas, 6506
bertukar tempat dengan 6507, warna merah-putih-kuning dengan
teralis hitam). Set ini sudah menggunakan penomoran baru dengan
urutan K1 1 12 61 (6106) sampai K1 1 12 70 (6006).3. 07F/6107F:
6107-6207-6307-6407-6506-6607-6907-6007 (6707-6807 dilepas, 6507
bertukar tempat dengan 6506, warna merah-putih-kuning dengan
teralis hitam). Set ini sudah menggunakan penomoran baru dengan
urutan K1 1 12 81 (6107) sampai K1 1 12 90 (6007).4. 11F/6111F:
6111-6211-6311-6411-6511-6611-6911-6011 (6711-6811 dilepas, warna
merah-putih-kuning dengan teralis hitam). Set ini sudah menggunakan
penomoran baru dengan urutan K1 1 13 01 (6111) sampai K1 1 13 10
(6011).5. 12F/6112F: 6112-6212-6312-6412-6512-6612-6912-6012
(6712-6812 dilepas, warna merah-putih-kuning dengan teralis hitam),
tidak beroperasi.6. 13F/6113F:
6113-6213-6313-6413-6513-6613-6713-6013 (6713-6813 dilepas, warna
merah-putih-kuning dengan teralis hitam), tidak beroperasi.7.
15F/6115F: 6115-6215-6315-6415-6515-6615-6715-6015 (6815-6915
dilepas, warna merah-putih-kuning dengan teralis hitam). Set ini
sudah menggunakan penomoran baru dengan urutan K1 1 11 31 (6115)
sampai K1 1 11 40 (6015).8. 23F/6123F:
6123-6223-6323-6423-6523-6823-6923-6023 (6823-6923 dilepas,warna
merah-putih-kuning dengan teralis hitam). Set ini sudah menggunakan
penomoran baru dengan urutan K1 1 12 91 (6123) sampai K1 1 12 100
(6023).9. 25F/6125F: 6125-6225-6325-6425-6525-6625-6925-6025
(6725-6825 dilepas, warna merah-putih-kuning dengan teralis hitam).
Set ini sudah menggunakan penomoran baru dengan urutan K1 1 12 101
(6125) sampai K1 1 12 110 (6025).10. 26F/6126F:
6126-6226-6326-6426-6526-6626-6926-6026 (6726-6826 dilepas, warna
merah-putih-kuning dengan teralis hitam).Set ini sudah menggunakan
penomoran baru dengan urutan K1 1 11 41 (6126) sampai K1 1 11 50
(6026).11. 27F/6127F: 6127-6227-6237-6427-6527-6627-6927-6027
(6727-6827 dilepas, warna merah-putih-kuning dengan teralis hitam).
Set ini sudah menggunakan penomoran baru dengan urutan K1 1 13 41
(6127) sampai K1 1 13 50 (6027).12. 33F/6133F:
6133-6233-6333-6433-6533-6633-6933-6033 (6733-6833 dilepas, warna
merah-putih-kuning dengan teralis hitam). Set ini sudah menggunakan
penomoran baru dengan urutan K1 1 13 31 (6133) sampai K1 1 13 40
(6033).13. 34F/6134F: 6134-6334-6434-6534-6634-6234-6934-6034
(6734-6834 dilepas, warna merah-putih-kuning dengan teralis hitam).
Set ini sudah menggunakan penomoran baru dengan urutan K1 1 13 21
(6134) sampai K1 1 11 30 (6034).Galeri KCJ 6112F di Manggarai.
Bersama seri 05. seri 6000 semasa masih beroperasi di Jepang
Kereta rel listrik Tokyo Metro seri 7000Dari Wikipedia bahasa
Indonesia, ensiklopedia bebas
KRL Tky Metro seri 7000
Beroperasi?2010sekarang
Perusahaan yang memproduksiKawasaki Heavy Industries, Nippon
Shary, Tokyu Car Corporation
Tahun pembuatan19741990
Formasi10 kereta per rangkaian (operasional 8 kereta)
Nomor armada4 set
Kapasitas1.136 penumpang (rata-rata)
OperatorTokyo MetroPT KAI Commuter Jabodetabek
JalurTokyo MetroKA Commuter Jabodetabek
Data teknis
Bodi gerbongAlumunium alloy
Panjang gerbong20.000 mm (20 m)
Lebar2.800 mm (2,8 m)
Tinggi4.145 mm (4,15 m)
Pintu4 pintu di setiap sisi
Kecepatan maksimum100 km/jam
Berat276 ton (rata-rata)
Percepatan3,3 km/jam/sekon
Perlambatan3,5 km/jam/sekon (normal), 4,5 km/jam/sekon
(darurat)
Sistem traksiMotor generator (MG)
Daya mesin2.400 kW (rata-rata)
TransmisiChopper
Sistem listrik1.500 V DC
Metode pengambilan arusListrik Aliran Atas (LAA) dengan
pantograf
BogieFS-388, FS-515 dengan pegas udara
Sistem remPengereman elektropneumatik regeneratif
Sistem keselamatanTokyo Metro CS-ATC & ATO, Seibu ATS, Tobu
ATS
Lebar sepur1,067mm (3ft 6in)
Kereta rel listrik Tky Metro seri 7000 (7000 Tky Chikatetsu
7000-kei?) adalah unit kereta rel listrik buatan Jepang yang
beroperasi di lintas Jabodetabek. Pada awalnya hendak dioperasikan
masing-masing dengan sepuluh gerbong, namun hanya dioperasikan
dengan delapan gerbong akibat terbatasnya panjang peron dan
kurangnya daya. Kesemua rangkaian berwarna sama, yaitu warna merah
di bagian muka, perak di badan dan strip berwarna kuning-merah.
Semua rangkaian dialokasikan pemeliharaannya pada Dipo
Depok.[1]Rangkaian 7117F 7121F 7122F 7123FNomor10987654321
PenomoranKuHa 7100SaHa 7200MoHa 7300MoHa 7400SaHa 7500SaHa
7600MoHa 7700MoHa 7800MoHa 7900KuMoHa 7000
KodifikasiTCTM1M2Tc1Tc2M1M2M1MC2
Daftar rangkaianNomor87654321
PenomoranKuHa 7100SaHa 7200MoHa 7300MoHa 7400SaHa 7500SaHa
7600MoHa 7900KuMoHa 7000
KodefikasiTCTM1M2Tc1Tc2M1MC2
1. 7117F: 7117-7217-7317-7417-7517-7617-7917-7017 (7717 dan 7817
dilepas). Memakai penomoran baru Kemenhub, K1 1 10 01 (7117) hingga
K1 1 10 10 (7017).2. 7121F: 7121-7221-7321-7421-7521-7621-7921-7021
(7721 dan 7821 dilepas). Memakai penomoran baru Kemenhub, K1 1 10
11 (7121) hingga K1 1 10 20 (7021).3. 7122F:
7122-7222-7322-7422-7522-7622-7922-7022 (7722 dan 7822 dilepas).
Memakai penomoran baru Kemenhub, K1 1 10 21 (7122) hingga K1 1 10
30 (7022).4. 7123F: 7123-7223-7323-7423-7523-7623-7923-7023 (7723
dan 7823 dilepas). Memakai penomoran baru Kemenhub, K1 1 10 31
(7123) hingga K1 1 10 40 (7023).Kecelakaan Pada hari Senin tanggal
9 Desember 2013, rangkaian 7121F mengalami tabrakan dengan truk
pengangkut bahan bakar di pintu perlintasan Pondok Betung, Jakarta
Selatan pada tanggal 9 Desember 2013. Akibat kecelakaan tersebut,
kereta 7121 (K1 1 10 11) mengalami kerusakan berat pada struktur
badan kereta, yang sebagian besat terbuat dari bahan alumunium,
sedangkan kereta 7221 (K1 1 10 12) mengalami kerusakan ringan dan
salah satu ujung panjang badan kereta meleleh sedikit, sehingga
kemungkinan rangkaian ini tidak dapat dioperasikan kembali. Bagian
kabin masinis di kereta 7121 (K1 1 10 11) penyok dan meleleh akibat
benturan dan kobaran api yang berasal dari truk pengangkut bahan
bakar setelah kejadian.Kereta rel listrik JR East seri 103Dari
Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebasKRL JR East seri
103
KRL JR East 103
Perusahaan yang memproduksiHitachi, Ltd.Kawasaki Heavy
IndustriesKinki SharyoNippon SharyoTokyu Car Corporation
Formasi8 kereta per rangkaian (4+4)
OperatorJR EastPT KAI Commuter Jabodetabek
JalurKA Commuter Jabodetabek
Data teknis
Panjang gerbong19.500 mm
Lebar2.832 mm
Tinggi3.935 mm
Kecepatan maksimum100 km/jam
Berat?
Daya mesin?
Lebar sepur1,067mm (3ft 6in)
Kereta rel listrik JR East seri 103 (103 Kokutetsu 103-kei
densha?) adalah unit kereta rel listrik buatan Jepang tahun 1965
yang beroperasi di lintas Jabodetabek. KRL ini pernah menjadi KRL
dengan populasi terbanyak di Jepang, dan masih merupakan rekor
selama ini. KRL ini berteknologi rheostat; dan bahkan jika
diperhatikan, KRL ini sangat menyerupai KRL
Rheostatik.[1]SejarahKRL ini adalah unit kereta rel listrik buatan
Jepang tahun 1965 yang beroperasi di lintas Jabodetabek. KRL ini
pernah menjadi KRL dengan populasi terbanyak di Jepang, dan masih
merupakan rekor selama ini. KRL ini berteknologi rheostat, yaitu
teknologi yang saat itu masih umum, karena belum ada teknologi
Chopper serta VVVF-GTO ataupun VVVF- IGBT.Tahun 2000-an awal, pada
saat itu tiba KRL AC pertama kali dari Jepang, dan KRL Express AC
ini mendapat sambutan yang baik dari masyarakat, setelah sebelumnya
KRL non-AC banyak yang mulai menurun kondisinya dan lekat dengan
kondisi yang buruk, seperti banyaknya penumpang di atap. Setelah
kedatangan KRL Toei seri 6000, PT Kereta Api Indonesia (Persero)
yang sedang membutuhkan lebih banyak KRL AC pun mengimpor KRL ini
dari JR East, tepatnya pada tahun 2004, sebanyak 16 gerbong dengan
4 gerbong per satu setnya. KRL JR 103 merupakan KRL tertua yang
dimiliki Jepang (pada saat itu) pertama kali dibuat pada tahun
1965, sehingga pembelian KRL ini tidak banyak, karena terlalu kuno
dan tidak efisien jika membeli KRL berbodi Mild Steel, sehingga
berikutnya KRL yang dibeli adalah seri Tokyu. Pada masa dinasnya,
sudah beberapa kali JR 103 mengalami perubahan secara
fisik.Indonesia membeli kereta ini untuk melayani beberapa rute
Jabotabek. Mulanya pada tahun 2004 digunakan untuk layanan
Bojonggede Ekspres dan Depok Ekspres, juga di jalur Tangerang
sebagai Benteng Ekspres. Namun, akibat bertambahnya penumpang, KRL
ini pun diganti dengan unit Tky seri 8000 saat itu yang memiliki 8
gerbong mulai tahun 2005, lalu KRL ini pun difungsikan sepenuhnya
di rute Tangerang yang jumlah penumpangnya tidak terlalu
banyak.Selain itu, KRL ini berada di bawah alokasi depo Depok, dan
sempat dioperasikan untuk layanan Ekonomi AC Depok untuk rangkaian
kaca tinggi dengan 2 set digabung menjadi satu, dan rangkaian kaca
rendah beroperasi sebagai KRL Ekspres di jalur Tangerang dengan
stamformasi 1 set. KRL ini masing-masing rangkaiannya terdiri dari
4 gerbong (1 set), dan menjadi salah satu rangkaian KRL dengan AC
terdingin di Jabodetabek, meskipun kenyataannya KRL ini tidak
sedingin dulu lagi saat pertama datang, bahkan seringkali panas,
dan dinginnya KRL ini masih kalah dari banyak jenis KRL, seperti JR
seri 205. Usia KRL yang tua juga membuat rangkaian ini kadang
bermasalah, seperti AC panas atau kereta yang mogok.Namun saat ini
1 rangkaian terdiri dari 2 set KRL sehingga 1 rangkaian terdapat 8
gerbong. KRL ini pernah beroperasi di semua jalur di Jabodetabek.
(Bogor, Bekasi, Serpong, Tangerang)KRL ini mengalami berbagai
perubahan warna. Pertama, adalah warna bawaan dari JR East, lalu
orange-kuning, biru tua-biru muda, skema warna "JR Central" (putih
dengan garis orange dan hijau), lalu skema warna KCJ dengan logo PT
KAI.Saat ini, karena kesulitan suku cadang, rangkaian E20 dan E27
tidak bisa dioperasikan, sehingga kereta yang tersisa hanya 2 set,
dan kini hanya 1 set gabungan yang beroperasi, yaitu rangkaian E21
dan E22. (1 kaca rendah dan 1 kaca tinggi) Saat ini rangkaian ini
beroperasi di semua lintas Jabodetabek maupun sebagai KRL feeder,
dan lintasan yang dilaluinya dapat berubah-ubah sesuai kebutuhan
yang ada.Daftar rangkaianUnit yang masuk ke Indonesia sebanyak 4
set, masing-masing dengan 4 gerbong. Rincian:[1] 103-815F (103-815,
103-752, 102-2009, 103-822) 103-105F (103-105, 102-321, 103-246,
103-597) 103-359F (103-359, 103-654, 102-810, 103-384) 103-153F
(103-153, 102-231, 103-210, 103-632)Formasi rangkaian seri 103-815F
dan 103-359F adalah sebagai berikut.Nomor1234
PenomoranKuHa 103MoHa 103MoHa 102KuHa 103
KodifikasiTC1M1M2TC2
Di lain pihak, formasi rangkaian seri 103-105F dan 103-153F
adalah sebagai berikut.Nomor1234
PenomoranKuMoHa 103MoHa 102SaHa 103KuHa 103
KodifikasiMC1M2TTC
Kereta rel listrik JR East seri 203Dari Wikipedia bahasa
Indonesia, ensiklopedia bebasKRL JR East seri 203
KRL JR East 203-66 di Bojonggede
Perusahaan yang memproduksiKawasaki Heavy Industries, Kinki
Sharyo, Tokyu Car Corporation
Tahun pembuatan19821986
Tahun dinas/operasi19822011
Jumlah sudah diproduksi17 rangkaian (170 unit)
Formasi10 kereta per rangkaian
Nomor armada5158, 6169
Kapasitas1.136 penumpang (rata-rata)
OperatorJNR (19821987)JR East (19872011)PT KAI Commuter
Jabodetabek (2011sekarang)PNR (2011-sekarang)
DipoMatsudo, Depok (Indonesia), Tutuban (Filipina)
JalurKA Commuter Jabodetabek
Data teknis
Bodi gerbongAluminium
Panjang gerbong20.000 mm (20 m)
Lebar2.800 mm (2,8 m)
Tinggi4.086 mm (4,086 m)
Pintu4 pintu di setiap sisi
Kecepatan maksimum100 km/jam
Percepatan3,3 km/jam/sekon
Perlambatan3,3 km/jam/sekon (normal), 4,7 km/jam/sekon
(darurat)
Sistem traksiMotor generator (MG) jenis MT60
Daya mesin150 kW
TransmisiChopper
Sistem listrik1.500 V DC
Metode pengambilan arusListrik Aliran Atas (LAA) dengan
pantograf
BogieDT-46A, TR-234, DT-50A, TR-235A dengan pegas udara
bolsterless
Sistem remElektropneumatik
Sistem keselamatanATS-Sn, ATC-4A, ATC-10
Lebar sepur1,067mm (3ft 6in)
Kereta rel listrik JR East seri 203 (203 Kokutetsu 203-kei
densha?) adalah jenis KRL yang diperkenalkan tahun 1982 oleh
Japanese National Railways (JNR) lalu dioperasikan oleh East Japan
Railway Company (JR East) di Jalur Joban dan terusannya yaitu Jalur
Tokyo Metro Chiyoda. KRL ini tidak beroperasi di jalur Odakyu
karena ketidakcocokan sistem keamanan. KRL ini akhirnya beroperasi
di lintas Jabodetabek.[1]Pada akhir Juli 2011, sebanyak 5 set JR
203 (MaTo 51, 52, 66, 68, 69) dikirim ke Indonesia dan 4 set (MaTo
53, 54, 55, 67) ke Filipina melalui pelabuhan Niigata. KRL ini
dihibahkan oleh JR East karena sudah tidak dioperasikan lagi.Daftar
isi 1 Susunan Rangkaian 2 Daftar rangkaian 2.1 Indonesia 2.2
Filipina 3 Galeri 4 Referensi 5 Pranala luarSusunan
RangkaianRangkaian JR 203 disusun dengan formasi asli (10 kereta
per set) sebagai berikut.Nomor12345678910
PenomoranKuHa 202MoHa 202MoHa 203SaHa 203MoHa 202MoHa 203SaHa
203MoHa 202MoHa 203KuHa 203
KodifikasiTC2M2M1TM2M1TM2M1TC1
Kereta 3, 6, dan 9 memiliki pantograf tipe PS21.Di Indonesia,
KRL ini hanya dioperasikan sepanjang 8 kereta per set karena tidak
memadainya panjang peron dengan cara melepas kereta 5 dan 6.
Rincian rangkaiannya adalah sebagai berikut:Nomor12345678
PenomoranKuHa 202MoHa 202MoHa 203SaHa 203SaHa 203MoHa 202MoHa
203KuHa 203
Untuk rangkaian yang tiba di Filipina, Philippine National
Railways menjalankan KRL ini dengan ditarik oleh lokomotif
mengingat belum tersedianya jaringan listrik aliran atas pada
lintas Tutuban-Bicol tempat KRL ini dioperasikan. Sistem
kelistrikan dengan genset dipasang pada kereta ujung (KuHa 203)
untuk fungsi penerangan dan pendingin udara.Daftar
rangkaianIndonesia1. MaTo 51/203-51F: 202-1 - 202-3 - 203-3 -
202-117 - 203-117 - 203-2 - 203-1 - 202-1 - 203-1 - 203-1[catatan
1]2. MaTo 52/203-52F: 202-2 - 202-6 - 203-6 - 203-4 - 203-3 - 202-4
- 203-4 - 203-23. MaTo 66/203-66F: 202-106 - 202-118 - 203-118 -
203-112 - 203-111 - 202-116 - 203-116 - 203-1064. MaTo 68/203-68F:
202-108 - 202-124 - 203-124 - 203-116 - 203-115 - 202-122 - 203-122
- 203-1085. MaTo 69/203-69F: 202-109 - 202-127 - 203-127 - 203-118
- 203-117 - 202-125 - 203-125 - 203-109Catatan:1. ^ Rangkaian 203
MaTo 51/203-51F ditambahkan 2 kereta cadangan dari rangkaian
203-66F, dan menjadi 10 kereta per set.Filipina1. MaTo 53/203-53F:
202-3 - 202-9 - 203-9 - 202-6 - 203-8 - 203-8 - 203-5 - 202-7 -
203-7 - 203-32. MaTo 54/203-54F: 202-4 - 202-12 - 203-12 - 202-8 -
203-11 - 203-11 - 203-7 - 202-10 - 203-10 - 203-43. MaTo
55/203-55F: 202-5 - 202-15 - 203-15 - 203-10 - 202-14 - 203-14 -
203-9 - 202-13 - 203-13 - 203-54. MaTo 67/203-67F: 202-107 -
202-121 - 203-121 - 203-114 - 202-120 - 203-120 - 203-113 - 202-119
- 203-119 - 203-107[butuh rujukan]Galeri JR 203 semasa masih
beroperasi di Jepang Interior Tempat Duduk Prioritas (TDP) Set 51
dan KRD Bumigeulis di Bogor Set 69 di Citayam Set 66 saat percobaan
di Bogor Seri 203 di Filipina, ditarik lokomotifKereta rel listrik
JR East seri 205Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia
bebasKRL JR East seri 205
Set 205-137F memasuki Stasiun Manggarai sebagai KRL Commuter
Line tujuan Jakarta
Beroperasi?19851987 (JNR),1987 sekarang (JR East, JR West),2013
sekarang (KRL Jabodetabek)
Perusahaan yang memproduksiKawasaki Heavy Industries, Nippon
Sharyo, Hitachi, Kinki Nippon Car Corporation, Tokyu Car
Corporation, dan JR East funa Works
Tahun pembuatan1984-1991
Jumlah sudah diproduksi1.461 unit
Formasi2, 3, 4, 6, 8, atau 10 kereta per rangkaian (Jepang), 8
dan 10 kereta per rangkaian (Indonesia)
Nomor armadaHaE 1 s.d. HaE 32 (Jalur Saikyo) dan KuRa H1 s.d.
H28 (Jalur Yokohama)
OperatorJNRJR EastJR WestFuji KyukoPT KAI Commuter
Jabodetabek
DipoMiyagino, Nakahara, Keiy, Kawagoe, Kzu, Kamakura, Hineno,
Miyahara, Depok
JalurJalur Saiky, Jalur Keiy, Jalur Musashino, Jalur Yokohama,
Jalur Nambu, Jalur Tsurumi, Jalur Senseki, Jalur Nikko, Jalur
Sagami, Jalur Tokaido, Jalur Sanyo, Jalur Hanwa, Jalur Utsunomiya,
Jalur Kawagoe, Jalur Hachik, Jalur Fujiky (sebagai Fuji Kyuk 6000
Series), KA Commuter Jabodetabek
Data teknis
Bodi gerbongStainless steel
Panjang gerbong20.000 mm (20 m)
Lebar2.800-2.870 mm (2,8-2,87 m)
Tinggi4.086-4.140 mm (4,086-4,14 m)
Pintu4 pintu dan 6 pintu di setiap sisi (khusus unit
pengikut)
Kecepatan maksimum100-110 km/h
Berat29,9 - 34,1 ton (unit bermotor traksi), 24,9 ton (unit
pengikut)
Percepatan3,5 km/jam/sekon
Perlambatan3,5 km/jam/sekon (normal), 4,7 km/jam/sekon
(darurat)
Sistem traksiKontrol resistor CS57 dengan motor traksi jenis
MT61 (120 kW/motor) bersistem medan tumpang bidang kendali
tereksitasi
Sistem listrik1.500 V DC
Metode pengambilan arusListrik Aliran Atas (LAA) dengan
pantograf
BogieDT-50, TR-235 (205-0) dengan pegas udara bolsterless
Sistem remPengereman elektropneumatik regeneratif dengan kendali
elektronik
Sistem keselamatanATS-SN, ATS-SW, ATS-P, ATS-Ps, ATC-6,
D-ATC
Sistem perangkaian/penggandenganPerangkai model Shibata,
adaptasi dari sistem perangkai Scharfenberg
Lebar sepur1,067mm (3ft 6in)
Kereta rel listrik JR East seri 205 (205 Kokutetsu 205-kei
densha?) adalah jenis KRL yang diperkenalkan tahun 1985 oleh JNR
dan pasca privatisasi KRL seri ini dioperasikan oleh East Japan
Railway Company dan West Japan Railway Company. KRL ini beroperasi
di berbagai jalur yang ada di Jepang dan kini beroperasi di lintas
Jabodetabek.Pada bulan November 2013, sebanyak 50 dari 180 unit KRL
seri 205 pesanan PT KAI Commuter Jabodetabek telah tiba di
Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta yang dikirim melalui pelabuhan
Niigata. KRL ini dioperasikan di jalur komuter Jabodetabek untuk
menambah jumlah perjalanan, dan menggantikan unit-unit KRL yang
memiliki masalah dalam pendinginan ruangan. KRL yang tiba di
Indonesia adalah tipe 205-0 yang dulunya pernah beroperasi di jalur
Saiky serta Yokohama dan memiliki unit kereta dengan 6 pintu pada
setiap sisinya, selain unit kereta standar dengan 4 pintu pada
setiap sisinya.[1]Mulai bulan Mei 2014, 176 unit (22 set) dari
jalur Yokohama dengan 8 gerbong per set dikirim ke Jakarta, 4
rangkaian pertama telah tiba di pelabuhan Tanjung Priok pada 12
Juli 2014[2]. Dan pada tahun 2015 ini, akan didatangkan 120 unit
dari jalur Nambu, dengan susunan rangkaian 6 kereta per
set[3].Sejarah KedatanganDisaat PT KAI Commuter Jabodetabek sedang
membutuhkan lebih banyak armada KRL, PT KCJ memilih KRL ini dari JR
East untuk dikirim ke Indonesia. Harga KRL ini Rp.1 Milyar/unit
keretanya (Rp.10 Milyar untuk 10 gerbong, Rp.8 Milyar untuk 8
gerbong). KRL ini ditujukan untuk menggantikan beberapa unit KRL
yang AC-nya bermasalah dan akan diperbaiki, juga menambah armada.
KRL ini juga memiliki AC yang cukup dingin, jika tidak bermasalah.
Saat ini, KRL ini merupakan KRL eks-Jepang tercanggih di Indonesia.
Keistimewaan KRL ini adalah, dalam beberapa rangkaian, terdapat
gerbong dengan 6 pintu di 1 sisi (12 pintu total), dengan tempat
duduk yang lebih sedikit, sehingga dapat memuat lebih banyak dan
lebih lega.Saat ini, KRL-KRL tersebut beroperasi di seluruh lintas
Jabodetabek. Total keseluruhan KRL ini adalah 40 set, dengan 16 set
KRL 10 gerbong dan 24 set KRL 8 gerbong, melampaui rekor KRL
terbanyak sebelumnya yaitu KRL Tokyo Metro 6000 (13 set, 11 set
beroperasi, 2 set mangkrak). KRL 10 gerbong hanya dioperasikan di
jalur Jakarta Kota-Bogor, karena hanya jalur itu yang mendukung
pengoperasian rangkaian 10 gerbong, sementara untuk jalur lain
masih menyusul, sehingga di jalur selain jalur Jakarta Kota-Bogor
dioperasikan dengan menggunakan 8 gerbong per setnya.Susunan
RangkaianRangkaian JR 205-0 dari Jalur Saiky memiliki formasi asli
sebagai berikut.Nomor12345678910
PenomoranKuHa 204SaHa 204SaHa 204MoHa 204MoHa 205MoHa 204MoHa
205MoHa 204MoHa 205KuHa 205
KodifikasiTC2TN2TN1M2M1M2M1M2M1TC1
Khusus HaE 31 (205-17F) dan HaE 7 (205-95F), TN2 (204-22 untuk
HaE 31 dan 204-39 untuk HaE 7) dan TN1 (204-23 untuk HaE 31 dan
204-38 untuk HaE 7) dilepas sehingga susunan rangkaian berubah
menjadi susunan di bawah ini.Nomor12345678
PenomoranKuHa 204MoHa 204MoHa 205MoHa 204MoHa 205MoHa 204MoHa
205KuHa 205
KodifikasiTC2M2M1M2M1M2M1TC1
Untuk rangkaian JR 205-0 yang datang dari jalur Yokohama dengan
8 kereta per set susunannya adalah sebagai
berikut.Nomor12345678
PenomoranKuHa 204SaHa 204MoHa 204MoHa 205SaHa 205MoHa 204MoHa
205KuHa 205
KodifikasiTC2TN1M2M1TM2M1TC1
Kecuali pada rangkaian KuRa H28 ex KeYo M66 (205-15F), rangkaian
disusun seperti berikut.Nomor12345678
PenomoranKuHa 204SaHa 205MoHa 204MoHa 205SaHa 205MoHa 204MoHa
205KuHa 205
KodifikasiTC2TM2M1TM2M1TC1
Di Indonesia, KRL ini akan dioperasikan seperti halnya di lintas
asalnya, yaitu 10 unit kereta per set untuk rangkaian asal jalur
Saiky dan untuk rangkaian yang datang dari lintas Yokohama serta
HaE 7 dan 31 asal jalur Saiky menggunakan 8 kereta per set.Unit TN2
dan TN1 adalah unit-unit yang memiliki 6 pintu di setiap sisinya
dan ruang yang lebih luas untuk penumpang berdiri, sedangkan unit
kereta 5, 7 dan 9 adalah kereta berpantograf jenis PS-21. Di lain
pihak, rangkaian yang datang dari Yokohama menggunakan jenis
pantograf lengan tunggal (single arm) jenis PS-33 pada unit kereta
4 dan 7.Daftar rangkaian yang telah berada di IndonesiaRangkaian
Asal Jalur SaikyRangkaian dengan 6 pintu, terdiri dari 10 kereta:1.
HaE 1/205-89F: KuHa 204-89 - SaHa 204-2 - SaHa 204-1 - MoHa 204-239
- MoHa 205-239 - MoHa 204-238 - MoHa 205-238 - MoHa 204-237 - MoHa
205-237 - KuHa 205-89. Set ini telah menggunakan penomoran baru K1
1 14 61 (205-89) sampai dengan K1 1 14 70 (204-89).2. HaE
4/205-92F: KuHa 204-92 - SaHa 204-34 - SaHa 204-14 - MoHa 204-248 -
MoHa 205-248 - MoHa 204-247 - MoHa 205-247 - MoHa 204-246 - MoHa
205-246 - KuHa 205-92. Set ini telah menggunakan penomoran baru K1
1 14 41 (205-92) sampai dengan K1 1 14 50 (204-92).3. HaE
11/205-99F: KuHa 204-99 - SaHa 204-21 - SaHa 204-20 - MoHa 204-269
- MoHa 205-269 - MoHa 204-268 - MoHa 205-268 - MoHa 204-267 - MoHa
205-267 - KuHa 205-99. Set ini telah menggunakan penomoran baru K1
1 13 71 (205-99) sampai K1 1 13 80 (204-99).4. HaE 12/205-120F:
KuHa 204-120 - SaHa 204-25 - SaHa 204-24 - MoHa 204-328 - MoHa
205-328 - MoHa 204-327 - MoHa 205-327 - MoHa 204-326 - MoHa 205-326
- KuHa 205-120. Set ini telah menggunakan penomoran baru K1 1 14 81
(204-120) sampai dengan K1 1 14 90 (204-120).5. HaE 13/205-121F:
KuHa 204-121 - SaHa 204-27 - SaHa 204-26 - MoHa 204-331 - MoHa
205-331 - MoHa 204-330 - MoHa 205-330 - MoHa 204-329 - MoHa 205-329
- KuHa 205-121. Set ini telah menggunakan penomoran baru K1 1 14 21
(205-121) sampai dengan K1 1 14 30 (204-121).6. HaE 14/205-122F:
KuHa 204-122 - SaHa 204-29 - SaHa 204-28 - MoHa 204-334 - MoHa
205-334 - MoHa 204-333 - MoHa 205-333 - MoHa 204-332 - MoHa 205-332
- KuHa 205-122. Set ini telah menggunakan penomoran baru K1 1 14 11
(205-122) sampai dengan K1 1 14 20 (204-122)7. HaE 15/205-123F:
KuHa 204-123 - SaHa 204-46 - SaHa 204-8 - MoHa 204-337 - MoHa
205-337 - MoHa 204-336 - MoHa 205-336 - MoHa 204-335 - MoHa 205-335
- KuHa 205-123. Set ini telah menggunakan penomoran baru K1 1 13 61
(205-123) sampai K1 1 13 70 (204-123).8. HaE 18/205-126F: KuHa
204-126 - SaHa 204-901 - SaHa 204-48 - MoHa 204-346 - MoHa 205-346
- MoHa 204-345 - MoHa 205-345 - MoHa 204-344 - MoHa 205-344 - KuHa
205-126. Set ini telah menggunakan penomoran baru K1 1 14 131
(205-126) sampai K1 1 14 140 (204-126).9. HaE 20/205-128F: KuHa
204-128 - SaHa 204-10 - SaHa 204-5 - MoHa 204-352 - MoHa 205-352 -
MoHa 204-351 - MoHa 205-351 - MoHa 204-350 - MoHa 205-350 - KuHa
205-128. Set ini telah menggunakan penomoran baru K1 1 14 51
(205-128) sampai dengan K1 1 14 60 (204-128).10. HaE 22/205-141F:
KuHa 204-141 - SaHa 204-37 - SaHa 204-45 - MoHa 204-382 - MoHa
205-382 - MoHa 204-381 - MoHa 205-381 - MoHa 204-380 - MoHa 205-380
- KuHa 205-141. Set ini telah menggunakan penomoran baru K1 1 14
111 (205-141) sampai K1 1 14 120 (204-141).11. HaE 23/205-142F:
KuHa 204-142 - SaHa 204-40 - SaHa 204-12 - MoHa 204-385 - MoHa
205-385 - MoHa 204-384 - MoHa 205-384 - MoHa 204-383 - MoHa 205-383
- KuHa 205-142. Set ini telah menggunakan penomoran baru K1 1 14
121 (205-142) sampai K1 1 14 130 (204-142). Set ini memiliki 2 unit
layar LCD pada seluruh kereta kecuali di kereta 6 pintu yang
disebut "Commuter Information System".12. HaE 24/205-143F: KuHa
204-143 - SaHa 204-47 - SaHa 204-41 - MoHa 204-277 - MoHa 205-277 -
MoHa 204-387 - MoHa 205-387 - MoHa 204-386 - MoHa 205-388 - KuHa
205-143. Set ini telah menggunakan penomoran baru K1 1 14 31
(205-143) sampai dengan K1 1 14 40 (204-143).13. HaE 25/205-144F:
KuHa 204-144 - SaHa 204-49 - SaHa 204-13 - MoHa 204-391 - MoHa
205-391 - MoHa 204-390 - MoHa 205-390 - MoHa 204-389 - MoHa 205-389
- KuHa 205-144. Set ini telah menggunakan penomoran baru K1 1 14 01
(205-144) sampai dengan K1 1 14 10 (204-144).Rangkaian tanpa 6
pintu, terdiri dari 10 kereta:1. HaE 26/205-137F: KuHa 204-137 -
MoHa 204-372 - MoHa 205-372 - SaHa 205-149 - MoHa 205-371 - MoHa
204-371 - SaHa 205-148 - MoHa 204-370 - MoHa 205-370 - KuHa
205-137. Set ini telah menggunakan penomoran baru K1 1 14 101
(205-137) sampai K1 1 14 110 (204-137). Rangkaian ini merupakan eks
URa 92 yang pernah beroperasi di jalur Keihin-Tohoku.2. HaE
30/205-42F: KuHa 204-42 - MoHa 204-126 - MoHa 205-126 - SaHa 205-84
- MoHa 205-125 - MoHa 204-125 - SaHa 205-83 - MoHa 204-124 - MoHa
205-124 - KuHa 205-42. Rangkaian ini merupakan eks ToU 42 yang
pernah beroperasi di jalur Yamanote.3. HaE 32/205-54F: KuHa 204-54
- MoHa 204-162 - MoHa 205-162 - SaHa 205-147 - MoHa 205-161 - MoHa
204-161 - SaHa 205-146 - MoHa 204-160 - MoHa 205-160 - KuHa 205-54.
Set ini telah menggunakan penomoran baru K1 1 14 141 (205-54)
sampai K1 1 14 150 (204-54). Rangkaian ini merupakan eks ToU 54
yang pernah beroperasi di jalur Yamanote.Rangkaian tanpa 6 pintu,
terdiri dari 8 kereta:1. HaE 31/205-17F: KuHa 204-17 - MoHa 204-51
- MoHa 205-51 - MoHa 204-50 - MoHa 205-50 - MoHa 204-49 - MoHa
205-49 - KuHa 205-17. Set ini telah menggunakan penomoran baru K1 1
14 71 (205-17) sampai dengan K1 1 14 80 (204-17). SaHa 204-23 (K1 1
14 79) dan SaHa 204-22 (K1 1 14 78) dilepas karena gangguan teknis
akibat tertimpa kabel listrik aliran atas di Stasiun Jakarta Kota.
Rangkaian ini merupakan eks ToU 17 yang pernah beroperasi di jalur
Yamanote.2. HaE 7/205-95F: KuHa 204-95 - MoHa 204-257 - MoHa
205-257 - MoHa 204-256 - MoHa 205-256 - MoHa 204-255 - MoHa 205-255
- KuHa 205-95. Set ini telah menggunakan penomoran baru K1 1 14 91
(205-95) sampai K1 1 14 100 (204-95). SaHa 204-39 (K1 1 14 98) dan
SaHa 204-38 (K1 1 14 99) dilepas.Rangkaian Asal Jalur
YokohamaRangkaian dengan 6 pintu, terdiri dari 8 kereta:1. KuRa
H1/205-61F: KuHa 204-61 - SaHa 204-101 - MoHa 204-182 - MoHa
205-182 - SaHa 205-121 - MoHa 204-181 - MoHa 205-181 - KuHa 205-61.
Set ini telah menggunakan penomoran baru K1 1 14 319 (205-61)
sampai K1 1 14 326 (204-61).2. KuRa H2/205-62F: KuHa 204-62 - SaHa
204-102 - MoHa 204-184 - MoHa 205-184 - SaHa 205-122 - MoHa 204-183
- MoHa 205-183 - KuHa 205-62. Set ini telah menggunakan penomoran
baru K1 1 14 295 (205-62) sampai K1 1 14 302 (204-62).3. KuRa
H4/205-64F: KuHa 204-64 - SaHa 204-104 - MoHa 204-188 - MoHa
205-188 - SaHa 205-124 - MoHa 204-187 - MoHa 205-187 - KuHa 205-64.
Set ini telah menggunakan penomoran baru K1 1 14 159 (205-64)
sampai K1 1 14 166 (204-64).4. KuRa H6/205-66F: KuHa 204-66 - SaHa
204-106 - MoHa 204-192 - MoHa 205-192 - SaHa 205-126 - MoHa 204-191
- MoHa 205-191 - KuHa 205-66. Set ini telah menggunakan penomoran
baru K1 1 14 151 (205-66) sampai K1 1 14 158 (204-66).5. KuRa
H7/205-67F: KuHa 204-67 - SaHa 204-107 - MoHa 204-194 - MoHa
205-194 - SaHa 205-127 - MoHa 204-193 - MoHa 205-193 - KuHa
205-676. KuRa H8/205-68F: KuHa 204-68 - SaHa 204-108 - MoHa 204-196
- MoHa 205-196 - SaHa 205-128 - MoHa 204-195 - MoHa 205-195 - KuHa
205-68. Set ini telah menggunakan penomoran baru K1 1 14 286
(204-68) sampai K1 1 14 293 (205-68).7. KuRa H9/205-69F: KuHa
204-69 - SaHa 204-109 - MoHa 204-198 - MoHa 205-198 - SaHa 205-129
- MoHa 204-197 - MoHa 205-197 - KuHa 205-69. Set ini telah
menggunakan penomoran baru K1 1 14 191 (205-69) sampai K1 1 14 198
(204-69).8. KuRa H11/205-71F: KuHa 204-71 - SaHa 204-111 - MoHa
204-201 - MoHa 205-201 - SaHa 205-131 - MoHa 204-200 - MoHa 205-200
- KuHa 205-719. KuRa H12/205-72F: KuHa 204-72 - SaHa 204-112 - MoHa
204-204 - MoHa 205-204 - SaHa 205-132 - MoHa 204-203 - MoHa 205-203
- KuHa 205-72. Set ini telah menggunakan penomoran baru K1 1 14 223
(205-72) sampai K1 1 14 230 (204-72).10. KuRa H13/205-73F: KuHa
204-73 - SaHa 204-113 - MoHa 204-206 - MoHa 205-206 - SaHa 205-133
- MoHa 204-205 - MoHa 205-205 - KuHa 205-73. Set ini telah
menggunakan penomoran baru K1 1 14 207 (205-73) sampai K1 1 14 214
(204-73).11. KuRa H14/205-74F: KuHa 204-74 - SaHa 204-114 - MoHa
204-208 - MoHa 205-208 - SaHa 205-134 - MoHa 204-207 - MoHa 205-207
- KuHa 205-74. Set ini telah menggunakan penomoran baru K1 1 14 239
(205-74) sampai K1 1 14 246 (204-74).12. KuRa H15/205-75F: KuHa
204-75 - SaHa 204-115 - MoHa 204-210 - MoHa 205-210 - SaHa 205-135
- MoHa 204-209 - MoHa 205-209 - KuHa 205-7513. KuRa H17/205-77F:
KuHa 204-77 - SaHa 204-117 - MoHa 204-214 - MoHa 205-214 - SaHa
205-137 - MoHa 204-213 - MoHa 205-213 - KuHa 205-77. Set ini telah
menggunakan penomoran baru K1 1 14 303 (205-77) sampai K1 1 14 310
(204-77).14. KuRa H18/205-78F: KuHa 204-78 - SaHa 204-118 - MoHa
204-216 - MoHa 205-216 - SaHa 205-138 - MoHa 204-215 - MoHa 205-215
- KuHa 205-7815. KuRa H19/205-79F: KuHa 204-79 - SaHa 204-119 -
MoHa 204-218 - MoHa 205-218 - SaHa 205-139 - MoHa 204-217 - MoHa
205-217 - KuHa 205-79. Set ini telah menggunakan penomoran baru K1
1 14 287 (205-79) sampai K1 1 14 294 (204-79).16. KuRa H21/205-81F:
KuHa 204-81 - SaHa 204-121 - MoHa 204-222 - MoHa 205-222 - SaHa
205-141 - MoHa 204-221 - MoHa 205-221 - KuHa 205-81. Set ini telah
menggunakan penomoran baru K1 1 14 175 (205-81) sampai K1 1 14 182
(204-81).17. KuRa H22/205-82F: KuHa 204-82 - SaHa 204-122 - MoHa
204-224 - MoHa 205-224 - SaHa 205-142 - MoHa 204-223 - MoHa 205-223
- KuHa 205-82. Set ini telah menggunakan penomoran baru K1 1 14 255
(205-82) sampai K1 1 14 262 (204-82).18. KuRa H23/205-83F: KuHa
204-83 - SaHa 204-123 - MoHa 204-226 - MoHa 205-226 - SaHa 205-143
- MoHa 204-225 - MoHa 205-225 - KuHa 205-83. Set ini telah
menggunakan penomoran baru K1 1 14 215 (204-83) sampai K1 1 14 222
(205-83).19. KuRa H24/205-84F: KuHa 204-84 - SaHa 204-124 - MoHa
204-228 - MoHa 205-228 - SaHa 205-144 - MoHa 204-227 - MoHa 205-227
- KuHa 205-84. Set ini telah menggunakan penomoran baru K1 1 14 167
(205-84) sampai K1 1 14 174 (204-84).20. KuRa H25/205-85F: KuHa
204-85 - SaHa 204-125 - MoHa 204-230 - MoHa 205-230 - SaHa 205-145
- MoHa 204-229 - MoHa 205-229 - KuHa 205-85. Set ini telah
menggunakan penomoran baru K1 1 14 131 (205-85) sampai K1 1 14 138
(204-85).21. KuRa H27/205-30F: KuHa 204-30 - SaHa 204-30 - MoHa
204-90 - MoHa 205-90 - SaHa 205-59 - MoHa 204-88 - MoHa 205-88 -
KuHa 205-30. Set ini telah menggunakan penomoran baru K1 1 14 311
(205-30) sampai K1 1 14 318 (204-30).Rangkaian tanpa 6 pintu,
terdiri dari 8 kereta:1. KuRa H28/205-15F: KuHa 204-15 - SaHa
205-30 - MoHa 204-45 - MoHa 205-45 - SaHa 205-29 - MoHa 204-43 -
MoHa 205-43 - KuHa 205-15 (Rangkaian ini merupakan eks KeYo M66
yang pernah beroperasi di jalur Musashino)Kereta rel listrik
i9000Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebasKRL Inka
i9000(KRL KfW/KRL Inka-Bombardier)
KRL i9000 sedang memasuki Stasiun Manggarai.
Beroperasi?24 Agustus 2011
Perusahaan yang memproduksiPT InkaBombardier
Formasi4 kereta per set
Nomor armada40 buah (1 11 01-1 11 40)
Kapasitas628 penumpang per set
OperatorPT KAI Commuter Jabodetabek
Data teknis
Bodi gerbongStainless steel
Panjang gerbong20.000 mm
Lebar2.990 mm
Tinggi3.820 mm
Pintu3 pintu di setiap sisi
Kecepatan maksimum100 km/jam
Percepatan3,3 km/jam/sekon
Perlambatan3,3 km/jam/sekon
Sistem traksiMJA 280-3
TransmisiVVVF-IGBT
Sistem listrik1.500 volt, arus searah
Metode pengambilan arusListrik Aliran Atas (LAA) dengan
pantograf
BogieBolsterless tipe MB-409
Sistem remPneumatik
Sistem keselamatanTMS
Sistem perangkaian/penggandenganTipe AAR No. 10A
Lebar sepur1,067mm (3ft 6in)
Kereta Rel Listrik i9000 atau yang lebih dikenal sebagai KRL
Inka-Bombardier atau KRL KfW adalah kereta rel listrik (KRL) AC
produksi PT Inka, Madiun yang beroperasi di lintas Jabodetabek. KRL
ini dibeli oleh Kementerian Perhubungan Indonesia (Kemenhub)
sejumlah 40 unit, dan disponsori oleh bank milik Pemerintah Federal
Jerman, yakni "Kreditanstalt fr Wiederaufbau" (KfW), yang namanya
diidentikkan dengan KRL jenis ini.[1] Inka menggandeng Bombardier
membangun KRL ini dan rampung pada tahun 2011. Total 40 unit (10
rangkaian) berformasi 4 kereta mulai diboyong dari pabriknya,
Madiun ke Jakarta dan melalui serangkaian ujicoba untuk melihat
performa dan kehandalannya.Maka, mulai awal tahun 2013, KRL dengan
bentuk mirip dengan KRL-I ini menjalani ujicoba operasi sebelum
berlanjut untuk dioperasikan saat ini.TeknisKarena hanya berformasi
4 kereta per rangkaiannya, 2 trainset (TS) akhirnya digabung
menjadi satu sehingga menjadi 8 unit per rangkaiannya. Rangkaian
pertama beroperasi adalah gabungan TS1+TS2 dan TS9+TS10 pada
tanggal 19 Februari 2013, disusul TS3+TS4 dan TS5+TS6 pada tanggal
7 Maret 2013, serta TS7+TS8 pada tanggal 27 Maret 2013. KRL ini
juga sempat dioperasikan dengan rangkaian set tunggal (1 TS), untuk
KRL feeder sebelum dioperasikan bergabung 2 TS untuk memenuhi
formasi 8 kereta dalam 1 rangkaian.Pada awal ujicoba operasi, KRL
ini hanya berdinas di lintas Duri-Tangerang, Tanahabang-Maja, serta
feeder lintas Kampung Bandan-Jakarta Kota dan
Manggarai-Tanahabang-Kampung Bandan-Jakarta Kota, semua pp. Namun
kini beroperasi juga di lintas lainnya di Jabodetabek.Daftar
rangkaian[1]1. TS1: K3 1 11 01 - K3 1 11 02 - K3 1 11 03 - K3 1 11
042. TS2: K3 1 11 05 - K3 1 11 06 - K3 1 11 07 - K3 1 11 083. TS3:
K3 1 11 09 - K3 1 11 10 - K3 1 11 11 - K3 1 11 124. TS4: K3 1 11 13
- K3 1 11 14 - K3 1 11 15 - K3 1 11 165. TS5: K3 1 11 17 - K3 1 11
18 - K3 1 11 19 - K3 1 11 206. TS6: K3 1 11 21 - K3 1 11 22 - K3 1
11 23 - K3 1 11 247. TS7: K3 1 11 25 - K3 1 11 26 - K3 1 11 27 - K3
1 11 288. TS8: K3 1 11 29 - K3 1 11 30 - K3 1 11 31 - K3 1 11 329.
TS9: K3 1 11 33 - K3 1 11 34 - K3 1 11 35 - K3 1 11 3610. TS10: K3
1 11 37 - K3 1 11 38 - K3 1 11 39 - K3 1 11 40