Struktur dan Mekanisme Kerja Otot Lurik pada Manusia
Disusun olehEgy Pradana Yudhistira102012247 / BP14Fakultas
Kedokteran Universitas Kristen Krida WacanaJalan Arjuna Utara No.
6, Jakarta Barat 11510 Telp : (021)
[email protected]
I. Pendahuluan Otot adalah sebuah jaringan dalam tubuh dengan
kontraksi sebagai tugas utamanya. Dengan adanya kontraksi otot maka
kita dapat menggerakan tulang kita untuk melakukan berbagai
kegiatan. Otot sendiri terdiri dari 3 macam, yaitu otot polos, otot
lurik dan otot jantung. Dalam hal ini, otot yang berperan dalam
kontraksi adalah otot lurik atau biasa dikenal dengan otot
rangka.1
SkenarioSeorang anak perempuan berusia 16 tahun tengah berlatih
renang untuk perlombaan. Tiba-tiba ia menjerit minta tolong.
Seorang penjaga kolam renang datang dan segera menolong anak
tersebut dan membawanya ke tepi kolam. Ternyata ia mengalami kejang
pada betis kanannya. Dengan sigap penjaga kolam memegang kaki kanan
si anak dan mendorong telapak kaki kanannya kearah dorsal selama 2
menit.II. PembahasanA. Struktur makroskopis otot-otot tungkai
bawahOtot-otot tungkai bawah dibagi atas otot-otot flexor,
otot-otot extensor dan otot-otot peroneus.1. Otot-otot flexor
tungkai bawah terdiri dari otot-otot : lapis dangkal lapis dalama.
Otot-otot flexor tungkai bawah lapis dangkal terdiri dari : M.
Gastrocnemius M. Soleus M.plantaris
Gambar 1. Otot flexor tungkai bawah lapis dangkal.2
b. Otot-otot flexor tungkai bawah lapis dalam terdiri dari: M.
Popliteus M. flexor digitorum longus M. tibialis posterior M.
flexor hallucis longus
Gambar 2. Otot flexor tungkai bawah lapis dalam.22. Otot-otot
ekstensor tungkai bawah terdiri dari: M. tibialis anterior M.
ekstensor digitorum longus M. ekstensor hallucis longus M.
Fibularis (peroneus) tertius.23. Otot-otot peroneus terdiri dari :
M. peroneus longus M. peroneus brevis
Gambar 3.Otot ekstensor dan peroneus tungkai bawah.2Fungsi dari
beberapa bagian penting otot yang terdapat pada tungkai bawah
antara lain :1. Gastrocnemius, merupakan otot utama betis dan
berkontraksi untuk menekuk pergelangan kaki dan menarik tumit ke
atas saat berjinjit dan menekuk lutut.2. Tibialis posterior,
merupakan otot utama pemutar telapak kaki ke arah dalam.3. Fleksor
digitorum longus, fungsinya adalah untuk menekuk dan memutar
telapak kaki ke dalam, menekuk jari kaki dan membantu jari kaki
menggenggam.4. Fleksor hallucis longus, merupakan otot pendorong
saat berjalan.5. Fibularis longus, menekuk dan memutar telapak kaki
ke arah luar.1-2
B. Struktur mikroskopis otot lurikOtot lurik terdiri dari
beberapa bagian sebagai berikut:1. Epimisium ialah jaringan ikat
yang mengelilingi kumpulan berkas sel otot.2. Perimisium ialah
jaringan ikat yang mengelilingi berkas sel otot.3. Endomisium ialah
jaringan ikat yang mengelilingi sel otot.4. Fasiculus : berkas sel
otot yang berbentuk silindris yang diikat oleh jaringan ikat.5.
Sarkolema : membran yang melapisi suatu sel otot, fungsinya sebagai
pelindung.6. Sarkoplasma : cairan sel otot yang fungsinya untuk
tempat dimana myofibril dan miofilament berada.7. Myofibril :
serat-serat pada otot.8. Miofilament : benang-benang halus yang
berasal dari myofibril. Di dalam miofilament terdapat protein
kontraktil yang disebut aktomiosin, troponin, tropomiosin.1
Gambar 4. Histologi dari otot lurik. (Sumber:
www.google.com/image/struktur otot)
C. Mekanisme kerja otot lurikOtot rangka membentuk sekitar 40%
dari berat badan total. Otot ini bekerja secara volunteer dan
membentuk gerakan untuk menegakkan tubuh. Dengan memendekan
(kontraksi) otot dan memanjangkan (relaksasi) otot memungkinkan
otot lain untuk berkontraksi dan menggerakan tulang. Otot memiliki
kemampuan sebagai berikut:1. Kontraktilitas, yaitu kemampuan
jaringan otot untuk memendek dan menegang.2. Ekstensibilitas,
kemampuan untuk meregang dan memanjang saat rileks.3. Elastisitas,
yaitu kemampuan untuk kembali ke ukuran semula setelah
berkontraksi.4. Eksitabilitas, kemampuan jaringan otot menerima dan
merespons stimulus berupa impuls saraf.3Selain berfungsi untuk
menghasilkan gerakan, otot juga berfungsi sebagai penopang tubuh
atau mempertahankan postur tubuh. Kontraksi otot secara metabolis
juga akan menghasilkan panas yang akan mempertahankan suhu tubuh
yang normal.3 Timbul dan berakhirnya kontraksi otot terjadi dalam
urutan tahap-tahap berikut :1. Suatu potensial aksi berjalan di
sepanjang saraf motorik sampai ke ujungnya pada serabut otot di
myoneural junction.2. Di setiap ujung, saraf mensekresi zat
neurotransmitter (asetilkolin) dalam jumlah sedikit.3. Asetilkolin
bekerja pada daerah setempat pada membrane serabut otot untuk
membuka banyak kanal kation berpintu asetilkolin.4. Terbukanya
kanal berpintu asetilkolin memungkinkan sejumlah besar ion natrium
untuk berdifusi ke dalam membrane serabut otot. Hal ini menyebabkan
depolarisasi setempat yang kemudian menyebabkan pembukaan kanal
natrium berpintu listrik (voltage-gated sodium channels). Peristiwa
ini akan menimbulkan suatu potensial aksi pada membrane.5.
Potensial aksi akan berjalan di sepanjang membrane serabut otot
dengan cara yang sama seperti potensial aksi berjalan di sepanjang
membrane serat saraf.6. Potensial aksi akan menimbulkan
depolarisasi membrane otot, dan banyak aliran listrik potensial
aksi mengalir melalui pusat serabut otot. Disini, potensial aksi
menyebabkan reticulum sarkoplasma melepaskan sejumlah besar ion
kalsium yang telah tersimpan di dalam reticulum ini.7. Ion kalsium
menginisasi kekuatan menarik antara filament aktin dan myosin, yang
menyebabkan kedua filament bergeser satu sama lain dan menghasilkan
proses kontraksi (sliding).8. Setelah kurang dari satu detik, ion
kalsium dipompa kembali ke dalam sarkoplasma oleh pompa membrane
kalsium untuk kembali disimpan sampai potensial aksi otot yang baru
datang lagi.9. Pengeluaran ion kalsium dari myofibril akan
menyebabkan kontraksi otot terhenti (relaksasi).4
Gambar 5. Mekanisme kontraksi otot. (Sumber:
google.com/image/mekanisme kontraksi otot)
D. Peristiwa kimiawi terbentuknya kontraksi otot lurikBila
sebuah otot berkontraksi, timbul suatu kerja dan membutuhkan energi
(ATP). Sejumlah besar ATP dipecah membentuk ADP selama proses
kontraksi; semakin besar jumlah kerja yang dilakukan oleh otot,
semakin besar jumlah ATP yang dipecahkan yang disebut efek Fenn.4
Berikut ini adalah perkiraan rangkaian peristiwa bagaimana hal
tersebut dapat terjadi:1. Sebelum kontraksi mulai terjadi, kepala
jembatan silang (cross-bridge) berikatan dengan ATP. Aktivitas
ATP-ase dari kepala myosin segera memecah ATP tetapi meninggalkan
hasil pemecahannya (ADP dan ion fosfat) yang terikat pada kepala.
Pada keadaan ini, bentuk kepala memanjang secara tegak lurus ke
arah filament aktin tetapi masih belum melekat.2. Bila kompleks
troponin-tropomiosin berikatan dengan ion kalsium, bagian aktif
menjadi terbuka, dan kepala myosin kemudian berikatan dengan bagian
ini.3. Ikatan antara kepala jembatan silang dan bagian aktif
filament ini menyebabkan perubahan bentuk kepala (kepala menekuk ke
arah lengan filament aktin). Keadaan ini memberikan power stroke
untuk menarik filament aktin. Energy yang mengaktifkan power stroke
adalah energy yang telah disimpan, oleh perubahan bentuk yang
terjadi pada kepala saat molekul ATP telah dipecahkan sebelumnya.4.
Begitu kepala jembatan silang menekuk, keadaan ini menyebabkan
pelepasan ADP dan ion fosfat yang sebelumnya melekat pada kepala.
Di tempat pelepasan ADP, terikat molekul ATP yang baru. Ikatan ATP
baru ini kemudian menyebabkan terlepasnya kepala myosin dari
filament aktin.5. Setelah kepala berpisah dari aktin, molekul ATP
yang baru dipecah untuk memulai siklus baru, yang menimbulkan power
stroke yang baru.6. Dengan demikian proses akan berlangsung terus
sampai filament aktin menarik membrane Z menyentuh ujung akhir
filament myosin atau sampai beban pada otot menjadi terlalu besar
untuk terjadi tarikan selanjutnya.4
Gambar 6. Sumber Energi / ATP (Sumber:
google.com/image/mekanisme kontraksi otot)
Gambar 7. Organisasi otot rangka dari yang besar sampai tingkat
molekul.4E. Penyebab terjadinya kejang (kram) otot lurik pada
beberapa teori
1. Dimana kontraksi pertama terjadi pada frekuensi rangsangan
yang rendah, kemudian ketika frekuensi meningkat sampailah pada
suatu titik yang baru timbul sebelum kontraksi yang pertama
berakhir. Sebagai akibatnya, sebagian kontraksi yang kedua akan
ditambahkan dengan kontraksi yang pertama, sehingga kekuatan
kontraksi total meningkat secara progresif bersama dengan
peningkatan frekuensi. Bila frekuensi mencaai titik kritis,
terjadinya kontraksi berikutnya menjadi begitu cepat sehingga
kontraksi-kontraksi tersebut benar-benar bersatu bersama-sama dan
kontraksi secara keseluruhan tampak halus dan berlangsung
terus-menerus tanpa adanya fase relaksasi.42. Gangguan pembentukan
ATP dengan akibat kegagalan pompa Na-K misalnya pada hipoksemia,
iskemia, dan hipoglikemia.3. Perubahan relative neurotransmitter
misalnya ketidakseimbangan dari dopamine.5
F. Penyebab lain kram otot lurik1. Ketidakseimbangan cairan dan
elektrolitUntuk menggerakkan otot, tubuh memerlukan elektrolit
terutama kalium dan natrium. Saat berolahraga, tubuh akan
kehilangan cairan sekaligus elektrolit, sehingga dapat memicu
timbulnya kram otot. Selain olahraga, cuaca panas juga membuat
seseorang lebih cepat berkeringat, sehingga cairan dan elektrolit
yang terbuang semakin banyak (dehidrasi). 2. SirkulasiPeradangan
pembuluh darah (vasculitis) memicu pembentukan jaringan parut di
pembuluh darah, mengganggu sirkulasi dan menyebabkan kesemutan dan
kram pada otot-otot ekstremitas bawah.3. NutrisiKalsium merupakan
jenis mineral penting yang dibutuhkan untuk kontraksi otot dan
transmisi syaraf. Kekurangan kalsium bisa menyebabkan kram otot
tetapi mungkin juga menandakan masalah gagal ginjal,
hipoparatiroidisme atau kekurangan vitamin D.6
G. Edukasi 1. Jagakeseimbangan cairan tubuhPerbanyak
minumairputih terutama saat melakukan olahraga berat dan banyak
mengeluarkan keringat2. Cukupi kebutuhanmineraltubuhSalah satu
pemicu kejang atau kram adalah kekuranganmineralterutama kalsium,
kalium dan magnesium. Asupan minimal yang disarankan adalah 1.000
mg kalsium dan 4,7 gram kalium setiap hari. Khusus magnesium,
anjuran per harinya adalah 400-420 mg untuk pria dan 310-320 mg
untuk wanita.3. Pijat atau merendam kaki diairhangatBanyak cara
untuk melancarkan peredaran darah di kaki, cara yang paling praktis
dan nyaman untuk dilakukan adalah sering-sering memijatnya atau
merendam di dalamairhangat.6
III. PenutupKesimpulanBerdasarkan skenario yang saya dapatkan
dimana seorang anak perempuan berusia 16 tahun tengah berlatih
renang dan mengalami kejang pada otot betisnya disebabkan karena
peningkatan frekuensi rangsangan berulang yang berlangsung
terus-menerus tanpa disertai adanya tahap relaksasi.
Daftar pustaka1. Histologi jaringan otot.
www.staff.uny.ac.id/sites/files/HISTO-JARINGAN%20OTOT.pdfdi unduh
tanggal 18-02-2015.2. Salim D. Buku ajar myologi. Jakarta: Bagian
Anatomi FK UKRIDA; 2013.h.38-41.3. Sloane E. Anatomi dan fisiologi
untuk pemula. Jakarta: EGC; 2004.h.119-24.4. Guyton AC, Hall JE.
Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi keduabelas. Singapore:
Saunder Elsevier; 2014.h.75-83.5. Definisi dan klasifikasi kejang
demam. http://www.eprints.undip.ac.id/29064/2/Bab2.pdf diunduh pada
tanggal 16-02-2015.6. Healthy Living. Muscle cramps: causes and
treatment options.
http://granitefamilychiropractic.com/assets/files/cramps.pdf
diunduh tanggal 16-02-2015.
9