Top Banner

of 32

KR01-Horison Ningsih Tamzil

Apr 10, 2018

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/8/2019 KR01-Horison Ningsih Tamzil

    1/32

    LAPORAN R-LAB

    Disipasi Kalor Hot Wire

    Nama : Horison Ningsih Tamzil

    NPM : 0906556931

    Fakultas : Teknik

    Departemen : Teknik Kimia

    Kode Praktikum : KR01

    Tanggal Praktikum : 18 Februari 2010

    Unit Pelaksana Pendidikan Ilmu Pengetahuan Dasar (UPP-IPD)

    Universitas Indonesia

    Depok

  • 8/8/2019 KR01-Horison Ningsih Tamzil

    2/32

    Disipasi Kalor Hot Wire

    I. Tujuan

    Menggunakan hot wire sebagai sensor kecepatan aliran udara.

    II. Peralatan

    1. Kawat pijar (hotwire)2. Fan3. Voltmeter dan Ampmeter4. Adjustable power supply5. Camcorder6. Unit PC beserta DAQ dan perangkat pengendali otomatis

    III. Prinsip Dasar

    Anemometer hotwire telah digunakan untuk penelitian sejak lama sebagai

    peralatan dalam mekanika fluida. Pada percobaan ini anemometer hotwire merupakan

    elemen kecil yang dipanaskan sceara elektrik yang berada pada medium fluida (dalam hal

    ini angin atau udara terbuka). Pada umumnya yang diukur oleh alat ini adalah kecepatan,

    karena alat ini sangat sensitif terhadap transfer kalor yang terjadi antara elemen dengan

    lingkungan, temperatur serta komposisinya juga dapat diteliti. Ini adalh tipe hotwire yang

    sering digunakan untuk mengukur tingkat turbulen dari angin yang terdapat pada

    terowongan, pola aliran di sekitar alat dan kipas mengalir dengan kompresor radial.

  • 8/8/2019 KR01-Horison Ningsih Tamzil

    3/32

    Hot Wire Sensors

    Probe dengan tipe sensor hotwire harus memiliki dua karateristik agar dapat

    menjadi alat yang berguna:

    koefisien resistansi pada temperatur yang tinggi

    sebuah resistansi elektrik yang dapat dengan mudah dipanaskan oleh arus elektrik pada

    tegangan dan arus tertentu

    Material yang paling umum adalah tungsten, pencampuran platinum-iridium.

    Perkembangan teknologi yang cepat dalam peralatan penyensoran telah

    memungkinkan berbagai pengukuran aliran fluida dilakukan dengan berbagai sensor yang

    memberikan hasil-hasil pengukuran yang akurat. Untuk pengukuran berbagai aliran

    turbulen, salah satu jenis sensor yang banyak digunakan adalah hotwire anemometer. Hot

    wire anemometers menggunakan kawat yang sangat halus (beberapa mikrometer)

    dipanaskan hingga beberapa suhu di atas ambient. Udara yang mengalir melewati kawat

    memberikan efek pendinginan pada kawat. Karena hambatan listrik pada kebanyakan

    logam bergantung pada suhu logam tersebut, dapat diperoleh hubungan antara hambatan

    listrik dari kawat dan kecepatan arus.

    Single normal probe juga merupakan suatu tipe hotwire yang paling banyak

    digunakan sebagai sensor untuk memberikan informasi kecepatan aliran dalam arah axial

  • 8/8/2019 KR01-Horison Ningsih Tamzil

    4/32

    saja. Probe seperti ini terdiri dari sebuah kawat logam pendek yang halus yang disatukan

    pada dua kawat baja. Masing masing ujung probe dihubungkan ke sebuah sumber

    tegangan. Energi listrik yang mengalir pada probe tersebut akan didispasi oleh kawat

    menjadi energi kalor. Besarnya energi listrik yang terdisipasi sebanding dengan tegangan

    , arus listrik yang mengalir di probe tersebut dan lamanya waktu arus listrik mengalir.

    P = v i t .........( 1 )

    Bila probe dihembuskan udara maka akan merubah nilai resistansi kawat sehingga

    merubah besarnya arus listrik yang mengalir. Semakin cepat udara yang mengalir maka

    perubahan nilai resistansi juga semakin besar dan arus listrik yang mengalir juga berubah.

    Jumlah perpindahan panas yang diterima probe dinyatakan oleh overheat ratio yang

    dirumuskan sebagai :

    Overheat ratio =

    Rw = resistansi kawat pada temperatur pengoperasian (dihembuskan udara).

    Ra = resistansi kawat pada temperatur ambient (ruangan).

    Hot wire probe harus dikalibrasi untuk menentukan persamaan yang menyatakan

    hubungan antara tegangan kawat (wire voltage , E) dengan kecepatan referensi (reference

    velocity , U) setelah persamaan diperoleh, kemudian informasi kecepatan dalam setiap

    percobaan dapat dievaluasi menggunakan persamaan tersebut. Persamaan yang didapat

    berbentuk persamaan linear atau persamaan polinomial.

    Pada percobaan yang akan dilakukan yaitu mengukur tegangan kawat pada

    temperatur ambient dan mengukur tegangan kawat bila dialiri arus udara dengan

    kecepatan yang hasilkan oleh fan. Kecepatan aliran udara oleh fan akan divariasikan

  • 8/8/2019 KR01-Horison Ningsih Tamzil

    5/32

    melalui daya yang diberikan ke fan yaitu 70 , 110 , 150 dan 190 dari daya maksimal 230

    m/s.

    Dalam percobaan ini juga dapat digunakan beberapa teori sebagai berikut:

    A. Daya ListrikEnergi listrik yang diberikan oleh baterai V adalah W=Vit, sehingga daya listrik,P, yang

    diberikan oleh baterai V adalah:

    P= = = VI = I2 =

    Pada saat muatan listrik bergerak melalui resistor r, mak daya tersebut hilang dalam

    bentuk panas pada resistor R, disebut daya disipasi.

    B. Hukum OhmHukum Ohm pada mulanya terdiri dari dua bagian. Bagian pertamanya hanya

    merumuskan persamaan hambatan, V= IR. Kita seringkali merujuk pada persamaan ini

    sebagai Hukum Ohm. Akan tetapi, Ohm juga menyatakan bahwa R adalah sebuah

    konstanta yang independen terhadap V dan I. Bagian terakhir dari hukum ini tidak

    sepenuhnya benar. Hubungan V= IR dapat diterapkan pada resistor apapun dalam

    rangkaian tertutup, dimana V dalah beda potensial antara kedua jujung resistor tersebut, I

    adalah arus yang melewati resistor tersebut, dan R adalah hambatan resistor pada

    kondisikondisi tersebut.

    IV. Prosedur Percobaan

    1. Aktifkan Web cam ! (klik icon video pada halaman web r-Lab) !2. Berikan aliran udara dengan kecepatan 0 m/s , dengan mengklik pilihan drop down

    pada icon atur kecepatan aliran.

    3. Hidupkan motor pengerak kipas dengan mengklik radio button pada iconmenghidupkan powersupply kipas.

  • 8/8/2019 KR01-Horison Ningsih Tamzil

    6/32

    4. Ukurlah Tegangan dan Arus listrik di kawat hot wire dengan cara mengklik iconukur.

    5. Ulangi langkah 2 hingga 4 untuk kecepatan 70 , 110 , 150 , 190 dan 230 m/s !Gambar Prosedur Percobaan Disipasi Kalor Hot Wire

    V. Pengolahan Data

    Percobaan kali ini, yaitu mengenai Disipasi Kalor Hotwire, dimulai dengan

    mengalirkan kawat dengan arus listrik dan tegangan tertentu kemudian meletakkannya di

    tengah tabung yang dialiri angin dari kipas dengan kecepatan tertentu pula. Kecepatan

    angin yang dipakai adalah 70 m/s, 110 m/s, 150 m/s, 190 m/s, dan 230 m/s. Kecepatan

    angin yang berubah ini akan menyebabkan perubahan pada arus dan tegangan listrik yang

    diukur dengan amperemeter dan voltmeter. Berdasarkan persamaan (1) di atas

    menyatakan bahwa besarnya energi listrik yang terdisipasi sebanding dengan tegangan,

    arus listrik yang mengalir di probe tersebut dan lamanya waktu arus listrik mengalir.

    W = V. I. t

    Kemudian energi listrik tersebut sebanding juga dengan gaya dan jarak,

    W = F.sSedangkan jarak nilainya bergantung pada kecepatan dan waktu, jadi energi listrik

    bergantung pada gaya, kecepatan dan waktu.

  • 8/8/2019 KR01-Horison Ningsih Tamzil

    7/32

    V.1 Grafik hubungan antara tegangan hotwiredengan waktu

    Untuk v = 0 m/s

    Tabel 1

    Waktu (s) Kec Angin (m/s) V-HW

    1 0 2.112

    2 0 2.112

    3 0 2.112

    4 0 2.112

    5 0 2.112

    6 0 2.112

    7 0 2.112

    8 0 2.112

    9 0 2.112

    10 0 2.112

    Grafik 1. Hubungan tegangan terhadap waktu saat v = 0 m/s

    0

    0.5

    1

    1.5

    2

    2.5

    0 2 4 6 8 10 12

    TeganganHotWire(V)

    Waktu (s)

    Grafik Tegangan vs Waktu(v= 0m/s)

    Grafik 1

  • 8/8/2019 KR01-Horison Ningsih Tamzil

    8/32

    Untuk v = 70 m/sTabel 2

    Waktu (s) Kec Angin (m/s) V-HW1 70 2.051

    2 70 2.05

    3 70 2.05

    4 70 2.049

    5 70 2.049

    6 70 2.05

    7 70 2.05

    8 70 2.052

    9 70 2.052

    10 70 2.052

    Grafik 2. Hubungan tegangan terhadap waktu saat v = 70 m/s

    2.0485

    2.049

    2.0495

    2.05

    2.0505

    2.051

    2.0515

    2.052

    2.0525

    0 2 4 6 8 10 12

    TeganganHotWire(V)

    Waktu (s)

    Grafik Tegangan vs Waktu(v= 70m/s)

    Grafik 2

  • 8/8/2019 KR01-Horison Ningsih Tamzil

    9/32

    Untuk v = 110 m/sTabel 3

    Waktu (s) Kec Angin (m/s) V-HW1 110 2.031

    2 110 2.032

    3 110 2.031

    4 110 2.032

    5 110 2.032

    6 110 2.03

    7 110 2.033

    8 110 2.032

    9 110 2.033

    10 110 2.032

    Grafik 3. Hubungan tegangan terhadap waktu saat v = 110 m/s

    2.02952.03

    2.0305

    2.031

    2.0315

    2.032

    2.0325

    2.033

    2.0335

    0 2 4 6 8 10 12

    TeganganHotWire(V)

    Waktu (s)

    Grafik Tegangan vs Waktu(v= 110m/s)

    Grafik 3

  • 8/8/2019 KR01-Horison Ningsih Tamzil

    10/32

    Untuk v = 150 m/sTabel 4

    Waktu (s) Kec Angin (m/s) V-HW1 150 2.026

    2 150 2.025

    3 150 2.024

    4 150 2.025

    5 150 2.024

    6 150 2.024

    7 150 2.024

    8 150 2.024

    9 150 2.024

    10 150 2.024

    Grafik 4. Hubungan tegangan terhadap waktu saat v = 150 m/s

    2.0235

    2.024

    2.0245

    2.025

    2.0255

    2.026

    2.0265

    0 2 4 6 8 10 12

    TeganganHotWire(V)

    Waktu (s)

    Grafik Tegangan vs Waktu(v= 150m/s)

    Grafik 4

  • 8/8/2019 KR01-Horison Ningsih Tamzil

    11/32

    Untuk v = 190 m/sTabel 5

    Waktu (s) Kec Angin (m/s) V-HW1 190 2.02

    2 190 2.02

    3 190 2.02

    4 190 2.019

    5 190 2.02

    6 190 2.019

    7 190 2.019

    8 190 2.019

    9 190 2.019

    10 190 2.019

    Grafik 5. Hubungan tegangan terhadap waktu saat v = 190 m/s

    2.0188

    2.019

    2.0192

    2.0194

    2.0196

    2.0198

    2.02

    2.0202

    0 2 4 6 8 10 12

    TeganganHotWire(V)

    Waktu (s)

    Grafik Tegangan vs Waktu(v=190m/s)

    Grafik 5

  • 8/8/2019 KR01-Horison Ningsih Tamzil

    12/32

    Untuk v = 230 m/sTabel 6

    Waktu (s) Kec Angin (m/s) V-HW1 230 2.017

    2 230 2.017

    3 230 2.017

    4 230 2.017

    5 230 2.016

    6 230 2.017

    7 230 2.017

    8 230 2.017

    9 230 2.017

    10 230 2.017

    Grafik 6. Hubungan tegangan terhadap waktu saat v = 230 m/s

    2.0158

    2.016

    2.0162

    2.0164

    2.0166

    2.0168

    2.017

    2.0172

    0 2 4 6 8 10 12

    TeganganHotWire(V)

    Waktu (s)

    Grafik Tegangan vs Waktu(v= 230m/s)

    Grafik 6

  • 8/8/2019 KR01-Horison Ningsih Tamzil

    13/32

    Bila keenam data tersebut digabung maka akan terlihat perbandingan, dimana semakin

    tinggi kecepatan udara yang dialirkan tegangan dari hotwire semakin kecil.

    Grafik 7. Grafik yang menggambarkan hubungan tegangan hot wire dengan waktuuntuk tiap kecepatan aliran udara.

    2

    2.02

    2.04

    2.06

    2.08

    2.1

    2.12

    0 2 4 6 8 10 12

    T

    eganganHotWire(V)

    Waktu (s)

    Grafik Tegangan vs Waktu

    0 m/s

    70 m/s

    110 m/s

    150 m/s

    190 m/s

    230 m/s

  • 8/8/2019 KR01-Horison Ningsih Tamzil

    14/32

    V.2 Grafik yang menggambarkan Tegangan hotwire dengan Kecepatan aliran angindan persamaan kecepatan angin sebagai fungsi dari tegangan.

    Hubungan antara tegangan hotwire dengan kecepatan angin dapat ditentukan

    dengan dua cara, yaitu meggunakan rataan tegangan tiap kecepatan aliran angin yang

    dihubungkan dengan kecepatan aliran angin atau melihat hubungan tegangan hotwire

    dengan kecepatan angin per satuan detik. Persamaan dapat dibuat dengan hubungan y =

    f(x) dimana y adalah kecepatan angin yang merupakan fungsifdari tegangan (x)

    Cara 1

    Tabel 7. Rataan tegangan yang diukur pada kecepatan angin tertentu

    No. Tegangan

    (Volt)

    Kec angin (m/s)

    1 2.112 0

    2 2.0505 70

    3 2.0318 110

    4 2.0244 150

    5 2.0194 1906 2.0169 230

    No. x y xi2

    yi2

    xi . yi

    1 2.112 0 4.460544 0 0

    2 2.0505 70 4.20455 4900 143.535

    3 2.0318 110 4.128211 12100 223.4984 2.0244 150 4.098195 22500 303.66

    5 2.0194 190 4.077976 36100 383.686

    6 2.0169 230 4.067886 52900 463.887

    12.255 750 25.03736 128500 1518.266

    Tabel 8. Nilai least square hubungan kecepatan aliran angin dengan tegangan

  • 8/8/2019 KR01-Horison Ningsih Tamzil

    15/32

    Grafik 8. Hubungan kecepatan aliran angin dengan tegangan

    Dengan menggunakan least square, persamaan pada grafik tersebut dimana y = bx + a

    dapat dihitung dengan:

    b =xiyi xiyixi 2(xi)2 a = xi 2yixi(xiyi )xi2(xi)2

    b=

    6

    1518.266

    (12.255

    750)

    625.03736 12.255 a=

    25.03736

    750

    (12.255

    1518.266)

    625.03736 12.255 b = -2085.6 a = 4384.8

    Maka persamaan garisnya adalah y = -2085,6x + 4384,8

    y = -2085.6x + 4384.8

    -50

    0

    50

    100

    150

    200

    250

    2 2.05 2.1 2.15Kecepatanaliranangun(m/s)

    Tegangan (Volt)

    Grafik hubungan kecepatan aliran

    angin dengan tegangan

    Grafik hubungan

    kecepatan aliran angin

    dengan tegangan

    Linear (Grafik

    hubungan kecepatan

    aliran angin dengan

    tegangan)

  • 8/8/2019 KR01-Horison Ningsih Tamzil

    16/32

    Cara 2

    Pada detik pertama

    Tabel 9. Nilai least square hubungan kecepatan aliran angin dan tegangan

    No. x y xi2

    yi2

    xi . yi

    1 2.112 0 4.460544 0 0

    2 2.051 70 4.206601 4900 143.57

    3 2.031 110 4.124961 12100 223.41

    4 2.026 150 4.104676 22500 303.9

    5 2.02 190 4.0804 36100 383.8

    6 2.017 230 4.068289 52900 463.91

    12.257 750 25.04547 128500 1518.59

    Grafik 9. Hubungan kecepatan aliran angin dengan tegangan

    Dengan menggunakan least square, persamaan pada grafik tersebut dimana y = bx + a

    dapat dihitung dengan:

    b =xiyi xiyixi 2(xi)2 a = xi 2yixi(xiyi )xi2(xi)2

    b =61518.59 (12.257 750)

    625.04547 12.257 a = 25.04547 750(12.257 1518.59)625.04547 12.257

    b = -2094.3 a = 4403.3

    Maka persamaan garisnya adalah y = -2094,3x + 4403,3

    y = -2094.3x + 4403.3

    -200

    0

    200

    400

    2 2.05 2.1 2.15Kecepatanaliranangun

    (m/s)

    Tegangan (Volt)

    Grafik hubungan kecepatan aliran

    angin dengan tegangan

    Grafik hubungan

    kecepatan aliran

    angin dengan

    tegangan

  • 8/8/2019 KR01-Horison Ningsih Tamzil

    17/32

    Pada detik kedua

    Tabel 10. Nilai least square hubungan kecepatan aliran angin dan tegangan

    No. x y xi2

    yi2

    xi . yi

    1 2.112 0 4.460544 0 0

    2 2.05 70 4.2025 4900 143.5

    3 2.032 110 4.129024 12100 223.52

    4 2.025 150 4.100625 22500 303.75

    5 2.02 190 4.0804 36100 383.8

    6 2.017 230 4.068289 52900 463.91

    12.256 750 25.04138 128500 1518.48

    Grafik 10. Hubungan kecepatan aliran angin dengan tegangan

    Dengan menggunakan least square, persamaan pada grafik tersebut dimana y =

    bx + a dapat dihitung dengan:

    b =xiyi xiyixi 2(xi)2 a = xi 2yixi(xiyi )xi2(xi)2

    b = 61518.48 (12.256 750)625.04138 12.256 a =25.04138 750(12.256 1518.48)625.04138 12.256

    b = -2093.1 a = 4400.5

    Maka persamaan garisnya adalah y = -2093,1x + 4400,5

    y = -2093.1x + 4400.5

    -100

    0

    100

    200

    300

    2 2.05 2.1 2.15

    atanaliranangin(m/s)

    Tegangan (Volt)

    Grafik hubungan kecepatan aliranangin dengan tegangan

    Grafik hubungan

    kecepatan aliran

    angin dengan

    tegangan

  • 8/8/2019 KR01-Horison Ningsih Tamzil

    18/32

    Pada detik ketiga

    Tabel 11. Nilai least square hubungan kecepatan aliran angin dan tegangan

    No. x y xi2

    yi2

    xi . yi1 2.112 0 4.460544 0 0

    2 2.05 70 4.2025 4900 143.5

    3 2.031 110 4.124961 12100 223.41

    4 2.024 150 4.096576 22500 303.6

    5 2.02 190 4.0804 36100 383.8

    6 2.017 230 4.068289 52900 463.91

    12.254 750 25.03327 128500 1518.22

    Grafik 11. Hubungan kecepatan aliran angin dengan tegangan

    Dengan menggunakan least square, persamaan pada grafik tersebut dimana y = bx + a

    dapat dihitung dengan:

    b =xiyi xiyixi 2(xi)2 a = xi 2yixi(xiyi )xi2(xi)2

    b =61518.22 (12.254 750)

    625.03327 12.254 a = 25.03327 750(12.254 1518.22)625.03327 12.254

    b = -2076 a = 4364.9

    Maka persamaan garisnya adalah y = -2076x + 4364,9

    y = -2076x + 4364.9

    -100

    0

    100

    200

    300

    2 2.05 2.1 2.15

    cepatanaliranangin(m/s)

    Tegangan (Volt)

    Grafik hubungan kecepatan aliranangin dengan tegangan

    Grafik hubungan

    kecepatan aliran

    angin dengan

    tegangan

  • 8/8/2019 KR01-Horison Ningsih Tamzil

    19/32

    Pada detik keempat

    Tabel 12. Nilai least square hubungan kecepatan aliran angin dan tegangan

    No. x y xi2

    yi2

    xi . yi1 2.112 0 4.460544 0 0

    2 2.049 70 4.198401 4900 143.43

    3 2.032 110 4.129024 12100 223.52

    4 2.025 150 4.100625 22500 303.75

    5 2.019 190 4.076361 36100 383.61

    6 2.017 230 4.068289 52900 463.91

    12.254 750 25.033244 128500 1518.22

    Grafik 12. Hubungan kecepatan aliran angin dengan tegangan

    Dengan menggunakan least square, persamaan pada grafik tersebut dimana y = bx + a

    dapat dihitung dengan:

    b =xiyi xiyixi 2(xi)2 a = xi 2yixi(xiyi )xi2(xi)2

    b =61518.22 (12.254 750)

    625.033244 12.254 a = 25.033244 750(12.254 1518.22)625.033244 12.254

    b = -2084.3 a = 4381.9

    Maka persamaan garisnya adalah y = -2084,3x + 4381,9

    y = -2084.3x + 4381.9

    -100

    0

    100

    200

    300

    2 2.05 2.1 2.15

    ce

    patanaliranangin(m/s)

    Tegangan (Volt)

    Grafik hubungan kecepatanaliran angin dengan tegangan

    Grafik hubungan

    kecepatan aliran

    angin dengan

    tegangan

  • 8/8/2019 KR01-Horison Ningsih Tamzil

    20/32

    Pada detik kelima

    Tabel 13. Nilai least square hubungan kecepatan aliran angin dan tegangan

    No. x y xi2

    yi2

    xi . yi

    1 2.112 0 4.460544 0 0

    2 2.049 70 4.198401 4900 143.43

    3 2.032 110 4.129024 12100 223.52

    4 2.024 150 4.096576 22500 303.6

    5 2.02 190 4.0804 36100 383.8

    6 2.016 230 4.064256 52900 463.68

    12.253 750 25.029201 128500 1518.03

    Grafik 13. Hubungan kecepatan aliran angin dengan tegangan

    Dengan menggunakan least square, persamaan pada grafik tersebut dimana y = bx + a

    dapat dihitung dengan:

    b =xiyi xiyi

    xi 2

    (

    xi)2

    a =xi 2yixi(xiyi )

    xi2

    (

    xi)2

    b =61518.03 (12.253 750)

    625.029201 12.253 a = 25.029201 750(12.253 1518.03)625.029201 12.253

    b = -2081 a = 4374.8

    Maka persamaan garisnya adalah y = -2081x + 4374,8

    y = -2081x + 4374.8

    -100

    0

    100

    200

    300

    2 2.05 2.1 2.15

    ecepatanaliranangin(m/s)

    Tegangan (Volt)

    Grafik hubungan kecepatan aliranangin dengan tegangan

    Grafik hubungan

    kecepatan aliran

    angin dengan

    tegangan

  • 8/8/2019 KR01-Horison Ningsih Tamzil

    21/32

    Pada detik keenam

    Tabel 14. Nilai least square hubungan kecepatan aliran angin dan tegangan

    No. x y xi2

    yi2

    xi . yi1 2.112 0 4.460544 0 0

    2 2.05 70 4.2025 4900 143.5

    3 2.03 110 4.1209 12100 223.3

    4 2.024 150 4.096576 22500 303.6

    5 2.019 190 4.076361 36100 383.61

    6 2.017 230 4.068289 52900 463.91

    12.252 750 25.02517 128500 1517.92

    Grafik 14. Hubungan kecepatan aliran angin dengan tegangan

    Dengan menggunakan least square, persamaan pada grafik tersebut dimana y = bx + a

    dapat dihitung dengan:

    b =xiyi xiyi

    xi 2

    (

    xi)2

    a =xi 2yixi(xiyi )

    xi2

    (

    xi)2

    b =61517.92 (12.252 750)

    625.02517 12.252 a = 25.02517 750(12.252 1517.92)625.02517 12.252

    b = -2061.9 a = 4335.5

    Maka persamaan garisnya adalah y = -2061,9x + 4335,5

    y = -2061.9x + 4335.5

    -100

    0

    100

    200

    300

    2 2.05 2.1 2.15

    Kecepatanaliranangin(m/s)

    Tegangan (Volt)

    Grafik hubungan kecepatan aliranangin dengan tegangan

    Grafik hubungan

    kecepatan aliran

    angin dengan

    tegangan

  • 8/8/2019 KR01-Horison Ningsih Tamzil

    22/32

    Pada detik ketujuh

    Tabel 15. Nilai least square hubungan kecepatan aliran angin dan tegangan

    No. x y xi2

    yi2

    xi . yi1 2.112 0 4.460544 0 0

    2 2.05 70 4.2025 4900 143.5

    3 2.033 110 4.133089 12100 223.63

    4 2.024 150 4.096576 22500 303.6

    5 2.019 190 4.076361 36100 383.61

    6 2.017 230 4.068289 52900 463.91

    12.255 750 25.037359 128500 1518.25

    Grafik 15. Hubungan kecepatan aliran angin dengan tegangan

    Dengan menggunakan least square, persamaan pada grafik tersebut dimana y = bx + a

    dapat dihitung dengan:

    b =xiyi xiyixi 2(xi)2 a = xi 2yixi(xiyi )xi2(xi)2

    b =61518.25 (12.255 750)

    625.037359 12.255 a = 25.037359 750(12.255 1518.25)625.037359 12.255

    b = -2089.2 a = 4392.3

    Maka persamaan garisnya adalah y = -2089,2x + 4392,3

    y = -2089.2x + 4392.3

    -50

    0

    50

    100

    150

    200

    250

    2 2.05 2.1 2.15

    Ke

    cepatanaliranangin(m/s)

    Tegangan (Volt)

    Grafik hubungan kecepatanaliran angin dengan tegangan

    Grafik hubungan

    kecepatan aliran

    angin dengan

    tegangan

  • 8/8/2019 KR01-Horison Ningsih Tamzil

    23/32

    Pada detik kedelapan

    Tabel 16. Nilai least square hubungan kecepatan aliran angin dan tegangan

    No. x y xi2

    yi2

    xi . yi1 2.112 0 4.460544 0 0

    2 2.052 70 4.210704 4900 143.64

    3 2.032 110 4.129024 12100 223.52

    4 2.024 150 4.096576 22500 303.6

    5 2.019 190 4.076361 36100 383.61

    6 2.017 230 4.068289 52900 463.91

    12.256 750 25.041498 128500 1518.28

    Grafik 16. Hubungan kecepatan aliran angin dengan tegangan

    Dengan menggunakan least square, persamaan pada grafik tersebut dimana y = bx + a

    dapat dihitung dengan:

    b =xiyi xiyixi 2(xi)2 a = xi 2yixi(xiyi )xi2(xi)2

    b =61518.28 (12.256 750)

    625.041498 12.256 a = 25.041498 750(12.256 1518.25)625.041498 12.256

    b = -2086.6 a = 4387.2

    Maka persamaan garisnya adalah y = -2086,6x + 4387,2

    y = -2086.6x + 4387.2

    -100

    0

    100

    200

    300

    2 2.05 2.1 2.15

    cepatanaliranangin(m/s)

    Tegangan (Volt)

    Grafik hubungan kecepatan aliranangin dengan tegangan

    Grafik hubungan

    kecepatan aliran

    angin dengan

    tegangan

  • 8/8/2019 KR01-Horison Ningsih Tamzil

    24/32

    Pada detik kesembilan

    Tabel 17. Nilai least square hubungan kecepatan aliran angin dan tegangan

    No. x y xi2

    yi2

    xi . yi1 2.112 0 4.460544 0 0

    2 2.052 70 4.210704 4900 143.64

    3 2.033 110 4.133089 12100 223.63

    4 2.024 150 4.096576 22500 303.6

    5 2.019 190 4.076361 36100 383.61

    6 2.017 230 4.068289 52900 463.91

    12.257 750 25.045563 128500 1518.39

    Grafik 17. Hubungan kecepatan aliran angin dengan tegangan

    Dengan menggunakan least square, persamaan pada grafik tersebut dimana y = bx + a

    dapat dihitung dengan:

    b =xiyi xiyi

    xi 2

    (

    xi)2

    a =xi 2yixi(xiyi )

    xi2

    (

    xi)2

    b =61518.39 (12.257 750)

    625.045563 12.257 a = 25.045563 750(12.257 1518.39)625.045563 12.257

    b = -2095.4 a = 4405.6

    Maka persamaan garisnya adalah y = -2095,4x + 4405,6

    y = -2095.4x + 4405.6

    -100

    0

    100

    200

    300

    2 2.05 2.1 2.15

    ece

    patanaliranangin(m/s)

    Tegangan (Volt)

    Grafik hubungan kecepatanaliran angin dengan tegangan

    Grafik hubungan

    kecepatan aliran

    angin dengan

    tegangan

  • 8/8/2019 KR01-Horison Ningsih Tamzil

    25/32

    Pada detik kesepuluh

    Tabel 18. Nilai least square hubungan kecepatan aliran angin dan tegangan

    No. x y xi2

    yi2

    xi . yi1 2.112 0 4.460544 0 0

    2 2.052 70 4.210704 4900 143.64

    3 2.032 110 4.129024 12100 223.52

    4 2.024 150 4.096576 22500 303.6

    5 2.019 190 4.076361 36100 383.61

    6 2.017 230 4.068289 52900 463.91

    12.256 750 25.041498 128500 1518.28

    Grafik 18. Hubungan kecepatan aliran angin dengan tegangan

    Dengan menggunakan least square, persamaan pada grafik tersebut dimana y = bx + a

    dapat dihitung dengan:

    b =xiyi xiyixi 2(xi)2 a = xi 2yixi(xiyi )xi2(xi)2

    b =61518.28 (12.256 750)

    625.041498 12.256 a = 25.041498 750(12.256 1518.28)625.041498 12.256

    b = -2086.6 a = 4387.2

    Maka persamaan garisnya adalah y = -2086,6x + 4387,2

    y = -2086.6x + 4387.2

    -100

    0

    100

    200

    300

    2 2.05 2.1 2.15

    c

    epatanaliranangin(m/s)

    Tegangan (Volt)

    Grafik hubungan kecepatan aliranangin dengan tegangan

    Grafik hubungan

    kecepatan aliran

    angin dengan

    tegangan

  • 8/8/2019 KR01-Horison Ningsih Tamzil

    26/32

    Pada cara kedua, model matematis persamaan garis untuk setiap detiknya memiliki model

    persamaan yang hampir sama, begitu pula untuk cara pertama dan kedua memiliki model

    matematis persamaan kecepatan angin sebagai fungsi dari tegangan yang hampir sama.

    Dapat disimpulkan bahwa persamaan kecepatan angin sebagai fungsi dari tegangan

    adalah:

    y = -2085,6x + 4384,8

    Berdasarkan percobaan dan data yang didapat, apakah kita dapat menggunakan

    kawat hotwire sebagai pengukur kecepatan angin?

    Pada percobaan ini, terdapat beberapa data yang yang diperoleh, yakni salah

    satunya adalah tegangan. Seperti yang telah kita ketahui bahwa pada kawat hotwire,

    setiap ujung probe akan dihubungkan dengan tegangan. Energi listrik yang dialirkan akan

    didisipasi oleh kawat menjadi energi kalor. Besarnya energi listrik yang terdisipasi

    sebanding dengan tegangan, arus listrik yang mengalir di probe tersebut dan lamanya

    waktu arus listrik mengalir. Pada grafik yang menyatakan hubungan kecepatan aliran

    angin dan tegangan, dapat dilihat bahwa penurunan nilai tegangan seiring dengan

    penambahan kecepatan aliran angin atau besarnya nilai tegangan berbanding terbalik

    dengan besarnya kecepatan aliran angin.

    Melalui persamaan kecepatan aliran angin sebagai fungsi dari tegangan yang

    diperoleh dari perhitungan sebelumnya, dengan memasukkan nilai tegangan yang

    dipakai, kita dapat mengukur kecepatan aliran angin (pada kawat hotwire).Persamaan

    tersebut tidak dapat dijadikan referensi untuk setiap tegangan yang diberikan karena

    resistensi kawat kemungkinan besar dapat berbeda. Kawat hotwire dapat digunakan

    sebagai pengukur kecepatan angin dengan cara mengetahui tegangan yang dihasilkan.

  • 8/8/2019 KR01-Horison Ningsih Tamzil

    27/32

    VI. ANALISIS

    VI.1 Analisis Percobaan dan Hasil

    Percobaan mengenai disipasi kalor hotwire merupakan percobaan denganremote laboratory yang dilakukan secara online, dimana praktikan dapat

    melakukan percobaan tanpa perlu melakukannya secara langsung. Percobaan ini

    didiukung dengan fasilitas webcam untuk mendukung jalannya percobaan

    (terutama untuk melihat video yang ditersedia). Praktikan dapat memberikan

    aliran angin pada hotwire dengan menggunakan kecepatan yang telah ditentukan

    yaitu 0 m/s, 70 m/s, 110 m/s, 150 m/s, 190 m/s, dan 230 m/s (masing-masing 10

    detik). Percobaan dilakukan hingga praktikan merasa mendapatkan data yang

    bagus dan data yang ada dapat diunduh beserta dengan grafiknya. Besarnya

    tegangan dan arus listrik yang diperoleh dapat dilihat pada table pengamatan yang

    diletakkan pada bagian lampiran. Berdasarkan data-data (tegangan dan kecepatan

    angin) yang kita peroleh, dapat diinterpretasikan dalam bentuk grafik. Grafik

    mengenai hubungan kecepatan angin dan tegangan dapat menjelaskan bahwa

    hubungan keduanya berbanding terbalik, dimana penurunan nilai tegangan

    berlangsung bersamaan dengan kenaikan kecepatan angin yang akan memberikan

    resistensi energy listrik yang semakin besar sehingga daya listrik dan energy kalor

    yang dihasilkan juga semakin kecil.

    Hasil dari percobaan membuktikan penambahan kecepatan angin seiring

    dengan penurunan tegangan. Melalui data-data yang diperoleh yaitu nilai

    tegangan dan besarnya kecepatan angin, kita dapat mengetahui hubungan

    keduanya dengan menggunakan persamaan linier atau persamaan polinomial.

    Pada pengolahan data, praktikan menggunakan persamaan linier. Berdasarkan

    perhitungan, untuk menentukkan persamaan kecepatan angin sebagai fungsi dari

    tegangan dengan menggunakan dua cara yang berbeda, maka praktikan

    memperoleh persamaan yang hampir sama dari kedua cara tersebut, yakni berkisar

    y = -2085,6x + 4384,8. Namun persamaan ini tidak relevan untuk seluruh

  • 8/8/2019 KR01-Horison Ningsih Tamzil

    28/32

    kecepatan angin yang dihembuskan karena semakin besar perubahan kecepatan

    angin, semakin besar pula perubahan nilai resistensinya.

    VI.2 Analisis Grafik

    A. Grafik Hubungan Tegangan dan Waktu

    Dalam grafik ini menjelaskan hubungan antara tegangan dan waktu. Variabel x

    didefinisikan sebagai fungsi dari waktu dan variable y sebagai fungsi dari tegangan.

    Pada grafik ini terlihat hubungan antara kecepatan angin, tegangan, dan lama angin

    bertiup. Semakin lama angin bertiup, semakin banyak energi listrik yang terdisipasi

    sehingga energi kalor semakin banyak namun energi listrik semakin sedikit. Semakin

    kecilnya energi listrik berpengaruh pada besarnya tegangan, dimana nilai tegangan

    akan semakin kecil. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa semakin lama angin

    bertiup terjadilah penurunan tegangan.

    B. Grafik Hubungan Kecepatan Angin dan Tegangan

    Grafik ini menjelaskan hubungan antara kecepatan aliran angin dan tegangan.

    Dalam mencari persamaan kecepatan sebagai fungsi dari tegangan, praktikan

    mengartikannya dalam model matematis y = f(x) atau persamaan liniernya adalah y =

    bx + a, dimana y adalah kecepatan aliran angin dan x adalah tegangan. Untuk

    menggambar grafik, praktikan menggunakan dua cara. Cara pertama adalah mencari

    rataan tegangan pada tiap kecepatan aliran angin. Dengan cara ini diperoleh satu

    grafik.

    Cara kedua, praktikan melihat hubungan tegangan hotwire dengan masing-masing

    kecepatan angin per satuan detik. Dengan ini praktikan memperoleh 10 grafik (diukur

    tiap detik) yang memiliki persamaan kecepatan sebagai fungsi dari tegangan dengan

    kisaran yang hampir mendekati satu sama lain. Model persamaan matematis yang

    digambarkan oleh kedua cara tersebut memiliki model yang hampir mendekati satu

    sama lain. Melalui kedua grafik ini praktikan dapat menyimpulkan adanya hubungan

    yang berbanding terbalik antara tegangan dan kecepatan aliran angin. Hal ini dapat

  • 8/8/2019 KR01-Horison Ningsih Tamzil

    29/32

    dilihat pada grafik 8 18, dimana nilai b bernilai negatif menandakan bahwa nilai y

    akan semakin kecil seiring penambahan nilai x atau dengan kata lain, yaitu terjadi

    penurunan kecepatan aliran angin seiring dengan penambahan nilai tegangannya.

    C. Analisis Kesalahan

    Dalam praktikum hotwire ini, ketika alat diberikan angin dengan kecepatan

    konstan, idealnya nilai tegangan yang didapat seharusnya menampilkan nilai yang

    sama tetapi dalam percobaan ini hasil yang didapat mengalami sedikit interval yang

    berkisar sekitar 0,001. Hal ini mungkin disebabkan karena beberapa hal yaitu kondisi

    ruangan dimana ruangan tidak tertutup rapat (vakum) sehingga masih ada aliran udara

    yang tidak diinginkan dan hal itu tentu saja dapat mempengaruhi hasil pengukuran

    tegangan karena kecepatan angin memiliki kemungkinan untuk bertambah sedikit dan

    tidak tepat dengan kecepatan angin yang seharusnya digunakan. Selain itu nilai

    resistansi dari kawat yang digunakan juga memiliki daya hambat yang membuat alat

    tidak dapat mengukur besar tegangan yang mengalir.

    Selain kesalahan di atas, kita juga dapat menghitung kesalahan relatif dari hasil

    perhitungan pada pengolahan data sebelumnya guna mengetahui tingkat kebeneran

    percobaan kali ini. Berikut adalah proses penghitungannya:

    = 16 2 25.03736 128500(12.255)

    2 27501518.26612.255 + 61518.26626128500 7502

    = 0.017268922 0.0173

    = 0.0173 66128500 (750)2 = 0.0000928

    Sehingga untuk kesalahan relatif didapat dengan rumus

    = = 0.00009280.000479478 100% = 19.35%

  • 8/8/2019 KR01-Horison Ningsih Tamzil

    30/32

    dimana Kr adalah kesalahan relatif pada percobaan ini yang didapat dengan perbandingan

    kesesalahan pehitungan gradien garis linear yang merupakan hubungan antara tegangan

    dengan kecepatan angin.

    VII. Kesimpulan

    1. Besarnya energi listrik yang terdisipasi sebanding dengan tegangan , arus listrik yangmengalir di probe tersebut dan lamanya waktu arus listrik mengalir.

    2. Semakin cepat udara yang mengalir maka perubahan nilai resistansi juga semakinbesar dan arus listrik yang mengalir juga berubah.

    3. Penurunan tegangan berlangsung seiring dengan penambahan kecepatan aliran udara.4. Persamaan linier kecepatan angin sebagai fungsi dari tegangan adalah y = -2085,6x +

    4384,8.

    5. Hotwire dapat digunakan sebagai pengukur kecepatan aliran udara.VIII. Referensi

    Giancoli, D.C.; Physics for Scientists & Engeeners, Third Edition, Prentice Hall, NJ,2000.

    Halliday, Resnick, Walker; Fundamentals of Physics, 7th Edition, Extended Edition, JohnWiley & Sons, Inc., NJ, 2005.

  • 8/8/2019 KR01-Horison Ningsih Tamzil

    31/32

    LAMPIRAN

    Data Pengamatan

    No. Waktu (s) Kec angin (m/s) Tegangan (V) Kuat arus (A)

    1 1 0 2.112 53.9

    2 2 0 2.112 53.9

    3 3 0 2.112 53.9

    4 4 0 2.112 53.9

    5 5 0 2.112 53.9

    6 6 0 2.112 53.9

    7 7 0 2.112 53.9

    8 8 0 2.112 53.9

    9 9 0 2.112 53.9

    10 10 0 2.112 54

    11 1 70 2.051 54.4

    12 2 70 2.05 54.6

    13 3 70 2.05 54.9

    14 4 70 2.049 55.3

    15 5 70 2.049 55.9

    16 6 70 2.05 56.3

    17 7 70 2.05 56.918 8 70 2.052 57.3

    19 9 70 2.052 58

    20 10 70 2.052 58.4

    21 1 110 2.031 59.9

    22 2 110 2.032 58.9

    23 3 110 2.031 58.8

    24 4 110 2.032 58.8

    25 5 110 2.032 58.726 6 110 2.03 58.7

    27 7 110 2.033 58.6

    28 8 110 2.032 58.6

    29 9 110 2.033 58.5

    30 10 110 2.032 58.6

  • 8/8/2019 KR01-Horison Ningsih Tamzil

    32/32

    31 1 150 2.026 59

    32 2 150 2.025 57.7

    33 3 150 2.024 57.3

    34 4 150 2.025 56.9

    35 5 150 2.024 56.5

    36 6 150 2.024 56.2

    37 7 150 2.024 56

    38 8 150 2.024 55.7

    39 9 150 2.024 55.6

    40 10 150 2.024 55.4

    41 1 190 2.02 59.6

    42 2 190 2.02 58.6

    43 3 190 2.02 58.5

    44 4 190 2.019 58.5

    45 5 190 2.02 58.5

    46 6 190 2.019 58.6

    47 7 190 2.019 58.6

    48 8 190 2.019 58.6

    49 9 190 2.019 58.7

    50 10 190 2.019 58.7

    51 1 230 2.017 56.9

    52 2 230 2.017 56.1

    53 3 230 2.017 55.6

    54 4 230 2.017 55.2

    55 5 230 2.016 55

    56 6 230 2.017 54.8

    57 7 230 2.017 54.7

    58 8 230 2.017 54.7

    59 9 230 2.017 54.760 10 230 2.017 54.7