Top Banner
KOTA KEDIRI DISUSUN OLEH : KHARISMA ALIFAH 1102011136 A. Visi dan Misi 1. Visi Visi adalah pandangan jauh ke depan, kemana dan bagaimana Pemerintah Kota Kediri harus dibawa dan dapat berkarya secara konsisten serta dapat eksis, antisipatif, inovatif, serta produktif. Visi adalah gambaran yang menantang tentang masa depan Pemerintah Kota Kediri, yang berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan, dibangun melalui proses refleksi dan proyeksi yang digali dari nilai-nilai luhur yang dianut oleh seluruh stakeholder. Seperti yang telah tertuang di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Kediri Tahun 2010 – 2014 bahwa Visi Kota Kediri adalah : “Tewujudnya Masyarakat Kota Kediri yang Makmur, Mandiri dan Berakhlak Dalam Bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia”. Makna dari pernyataan visi tersebut mengandung arti terjalinnya sinergi yang dinamis antara masyarakat, Pemerintah Kota dan seluruh stakeholder dalam merealisasikan pembangunan Kota Kediri secara terpadu. Secara filosofis visi tersebut dapat dijelaskan melalui makna yang terkandung di dalamnya, yaitu : 1
32

KOTA KEDIRI

Oct 26, 2015

Download

Documents

Kharisma Alifah

macam macam tentang kota kediri
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: KOTA KEDIRI

KOTA KEDIRI

DISUSUN OLEH :

KHARISMA ALIFAH

1102011136

A. Visi dan Misi

1. Visi

Visi adalah pandangan jauh ke depan, kemana dan bagaimana Pemerintah Kota Kediri harus dibawa dan dapat berkarya secara konsisten serta dapat eksis, antisipatif, inovatif, serta produktif. Visi adalah gambaran yang menantang tentang masa depan Pemerintah Kota Kediri, yang berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan, dibangun melalui proses refleksi dan proyeksi yang digali dari nilai-nilai luhur yang dianut oleh seluruh stakeholder.

Seperti yang telah tertuang di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Kediri Tahun 2010 – 2014 bahwa Visi Kota Kediri adalah : “Tewujudnya Masyarakat Kota Kediri yang Makmur, Mandiri dan Berakhlak Dalam Bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia”.

Makna dari pernyataan visi tersebut mengandung arti terjalinnya sinergi yang dinamis antara masyarakat, Pemerintah Kota dan seluruh stakeholder dalam merealisasikan pembangunan Kota Kediri secara terpadu.

Secara filosofis visi tersebut dapat dijelaskan melalui makna yang terkandung di dalamnya, yaitu :

a. Kota Kediri adalah satu kesatuan masyarakat hukum dengan segala potensi dan sumber dayanya dalam sistem Pemerintahan di wilayah Kota Kediri.

b. Makmur adalah suatu kondisi masyarakat Kota Kediri yang sejahtera, serba cukup, rata-rata mampu memenuhi kebutuhan standar hidup,  antara lain meliputi pendidikan, kesehatan, bahan pangan dan papan secara adil dan demokratis.

c. Mandiri adalah suatu kondisi masyarakat yang memiliki nilai lebih sehingga mampu secara swadaya memenuhi kecukupan atas kebutuhan standar hidup.

d. Berakhlak dan atau berbudi pekerti, adalah kondisi kehidupan masyarakat yang berlandaskan moral, etika, dan nilai-nilai agama sehingga memperkokoh sendi-sendi kehidupan masyarakat dan mampu menjaga keseimbangan nilai-nilai budaya masyarakat.

1

Page 2: KOTA KEDIRI

2. Misi

Misi didefinisikan sebagai rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan misi, dan berfungsi sebagai pemersatu gerak, langkah dan tindakan nyata bagi segenap komponen penyelenggara pemerintahan tanpa mengabaikan mandat yang diberikannya.

Adapun Misi Pemerintah Kota Kediri adalah sebagai berikut :

a. Meningkatkan aksesibilitas pelayanan pendidikan dan kesehatan yang murah dan bermutu untuk peningkatan derajat kesehatan dan kualitas sumber daya manusia.

b. Meningkatkan perekonomian masyarakat melalui peningkatan usaha industri, perdagangan, koperasi dan UKM yang mampu mendukung penciptaan dan perluasan lapangan kerja

c. Meningkatkan infrastruktur perkotaan dan penataan ruang yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.

d. Meningkatkan pelayanan publik melalui pelayanan prima dengan mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan daerah yang baik dan bersih (good governance) yang didukung oleh profesionalisme aparatur pemerintah.

e. Meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat, peran pemuda, pemberdayaan perempuan, kesejahteraan perlindungan perempuan dan anak, pengarusutamaan gender serta mewujudkan kehidupan masyarakat yang tenteram dan tertib berlandaskan moral agama.

B. Strategi dan Arah Kebijakan Daerah

Kebijakan Umum adalah arah/tindakan yang ditetapkan oleh instansi Pemerintah untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pada dasarnya kebijakan adalah ketentuan – ketentuan yang digunakan sebagai pedoman, pegangan/petunjuk dalam pengembangan program kegiatan guna tercapainya kelancaran dan keterpaduan dalam mencapai tujuan.

Adapun kebijakan umum yang   akan dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Kediri dalam lima tahun mendatang adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pelayanan pendidikan masyarakat Kota Kediri melalui pembebasan biaya SPP dan meringankan biaya pendidikan bagi siswa tingkat SD sampai dengan SMA terutama masyarakat miskin.

2.  Meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan  bagi masyarakat miskin, dengan cara:

a. Membebaskan/memberikan keringanan biaya berobat bagi warga Kota Kediri.b. Menempatkan 1 (satu) orang dokter disetiap Kelurahan.c. Membebaskan biaya pengasapan/fogging untuk membasmi penyakit demam berdarah.d. Membagikan Susu dan Makanan Tambahan bagi Balita dari keluarga miskin.

3. Mewujudkan percepatan reformasi birokrasi dan meningkatkan pelayanan publik menuju pelayanan prima, melalui :

2

Page 3: KOTA KEDIRI

a. Percepatan dan kemudahan proses pelayanan perijinan, dengan cara memberikan sosialisasi dan informasi mengenai tarip dan prosedur pelayanan perijinan

b. Memberikan pembebasan dalam pembuatan Kartu Tanda Penduduk dan Kartu Keluarga.

c. Transparansi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) melalui kerjasama dengan media elektronika.

4. Meningkatkan percepatan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dengan cara  menyiapkan modal kerja bagi Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah, peningkatan kualitas SDM pelaku Koperasi,  Usaha Mikro Kecil dan Menengah serta memperluas lapangan kerja.

 

C. Program Prioritas

Program prioritas pembangunan Kota Kediri Tahun 2012 disusun untuk memenuhi kebutuhan utama dan mendesak guna mengatasi masalah yang timbul dalam lingkup masyarakat Kota Kediri, yang dilaksanakan secara sinergis, arif dan bijak dengan melibatkan segenap unsur masyarakat, aparat pemerintah dan unsur swasta dengan menyesuaikan kemampuan sumber daya Kota Kediri.

Dalam perencanaan pembangunan tahun 2012, Pemerintah Kota Kediri mempertimbangkan hasil evaluasi capaian pelaksanaan kinerja tahun 2011 dan target kinerja RPJMD dan proyeksi kemampuan keuangan tahun 2012. Selanjutnya program pembangunan daerah tetap memperhatikan potensi yang dapat dikembangkan, kondisi sosial, ekonomi, permasalahan yang dihadapi, tantangan, serta sinkronisasi program pembangunan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Pemerintah Kota Kediri telah menetapkan misi pembangunan yang dijabarkan dalam prioritas pembangunan Kota Kediri tahun 2012, yang diarahkan untuk dapat memenuhi kebutuhan pelayanan pendidikan, kesehatan serta kebutuhan mendesak lainnya sesuai dengan kemampuan keuangan daerah yang dirinci dalam sasaran dan program sebagai berikut :

1. Meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pendidikan dasar, menengah dan kejuruan serta peningkatan manajemen pendidikan.

Kebijakan dibidang pendidikan diarahkan untuk : (a) mewujudkan pendidikan yang berkualitas, merata dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat; dan (b) meningkatkan mutu dan relevansi manajemen pendidikan sesuai dengan tuntutan lokal, nasional, maupun global.

Program pembangunan bidang pendidikan ini didukung dengan belanja tidak langsung berupa hibah untuk Politeknik Kota Kediri, hibah untuk lembaga pendidikan swasta tingkat dasar dan menengah, bantuan kepada dewan pendidikan, bantuan khusus berkelanjutan pendidikan bagi pelajar dan mahasiswa, bantuan kepada perguruan tinggi, bantuan/insentif untuk guru TPA/RA, bantuan/insentif untuk guru sekolah diniyah, guru sekolah minggu Katolik/Kristen/Hindu, BKSM Pendidikan Menengah, bantuan sosial bagi siswa serta bantuan operasional bagi Lembaga TK, dan bantuan untuk madrasah diniyah (Program sharing dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur).

3

Page 4: KOTA KEDIRI

2. Meningkatkan aksesibilitas layanan kesehatan, mutu pelayanan kesehatan kepada masyarakat dan penyediaan tenaga kesehatan.

Dengan memperhatikan hasil capaian kinerja pembangunan bidang kesehatan sampai dengan tahun 2011, maka kebijakan pembangunan bidang kesehatan tahun 2012 diarahkan untuk :

a. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang terjangkau dan memadai bagi masyarakat;b. Meningkatkan kapasitas dan kualitas layanan kesehatan masyarakat;c. Meningkatkan sarana, prasarana, dan tenaga kesehatan;d. Meningkatkan lingkungan kehidupan yang sehat.

Program pembangunan bidang kesehatan tersebut didukung dengan belanja tidak langsung yang dialokasikan bagi masyarakat miskin berupa Jaminan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Kota Kediri.

3. Meningkatkan kualitas ketenagakerjaan, perluasan kesempatan kerja dan perlindungan tenaga kerja.

Untuk menangani permasalahan bidang ketenagakerjaan diupayakan melalui peningkatan kualitas tenaga kerja dan perluasan kesempatan kerja melalui pelatihan dan pembinaan tenaga kerja, serta mendorong peningkatan industri kecil menengah dan investasi di Kota Kediri sehingga membuka lapangan kerja untuk menyerap tenaga kerja yang tersedia. Disisi lain, upaya perlindungan terhadap tenaga kerja dilaksanakan dengan mendorong setiap perusahaan agar melaksanakan program jamsostek bagi seluruh karyawannya.

4. Pengentasan Penyandang Masalah Kesejahteraan sosial (PMKS), pelayanan dan rehabilitasi sosial serta peningkatan kesejahteraan sosial.

Upaya penurunan jumlah PMKS dilaksanakan dengan mengefektifkan sistem perlindungan sosial melalui pelayanan rehabilitasi sosial, bantuan dan jaminan sosial, perlu juga diberikan pelatihan-pelatihan dan pembinaan agar para PMKS dapat meningkatkan kemandirian secara ekonomi. Pengentasan kemiskinan ini didukung secara komprehensif oleh program lintas SKPD. Hal ini untuk mencapai sasaran meningkatnya kualitas dan cakupan layanan sosial kepada masyarakat dan meningkatnya fasilitasi diklat kesejahteraan sosial.

Prioritas pembangunan ini didukung pula dengan belanja tidak langsung yang dialokasikan untuk bentuan rumah tidak layak huni atau Rehabilitasi Sosial Daerah Kumuh (RSDK), bantuan kepada panti sosial dan panti wreda, bantuan pengiriman tetirah bagi penyandang cacat dan eks trauma, bantuan Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga (LK3), bantuan operasional TAGANA, pengadaan sarana dan prasarana bagi keluarga miskin, bantuan transport orang terlantar dan bantuan pemakaman bagi orang terlantar serta bantuan kepada yayasan penyandang cacat, dan bantuan untuk rumah singgah.

5. Pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan, pemeliharaan jalan, jembatan dan jaringan irigasi, penanganan pengendalian banjir dan pengelolaan sungai brantas, sarana dan prasarana transportasi darat serta pelayanan sistem transportasi angkutan orang dan barang.

Pembangunan infrastruktur bertujuan untuk mendukung perkembangan bidang perekonomian dan sosial masyarakat sehingga pemerintah daerah mengarahkan pembangunan infrastruktur

4

Page 5: KOTA KEDIRI

pada penyediaan jalan, jembatan, dan irigasi yang baik. Dengan tersedianya jalan dan jembatan yang memadai akan memudahkan arus barang dan jasa antar wilayah sehingga diharapkan perekonomian dan kehidupan sosial masyarakat juga semakin baik. Sedangkan untuk pengendalian banjir serta meningkatkan produksi pertanian maka perlu dilakukan pembangunan dan pemeliharaan jaringan irigasi. Disisi lain, perbaikan pengelolaan bidang transportasi juga terus dilakukan agar layanan transportasi semakin baik, aman, nyaman, terjangkau, serta menjamin keselamatan masyarakat.

Prioritas pembangunan ini didukung pula dengan belanja tidak langsung yang dialokasikan untuk kegiatan pemberdayaan masyarakat (PNPM, Jasmas, dan SMPP), yang dalam perencanaan dan pelaksanaannya melibatkan masyarakat dan kelompok masyarakat dengan mengutamakan sumber daya lokal.

6. Peningkatan pelayanan perijinan, penataan administrasi kependudukan, standar kompetensi pegawai serta peningkatan kemampuan aparatur pemerintah ditingkat kelurahan.

Peningkatan pelayanan perijinan kepada masyarakat dilaksanakan secara berkelanjutan dengan memperbaiki manajemen pelayanan dan memperluas cakupan layanan. Peningkatan manajemen layanan juga diikuti dengan peningkatan kemampuan aparatur Pemerintah Kota Kediri sesuai dengan standar kompetensi yang harus dimiliki. Peningkatan kompetensi aparatur pemerintah dilaksanakan melalui pendidikan, pelatihan, pembinaan kepada aparatur pemerintah secara berkala untuk menjamin kualitas layanan kepada masyarakat. Disisi lain pemerintah juga melakukan perbaikan administrasi kependudukan dengan membangun sistem yang berkaitan dengan administrasi kependudukan.

Prioritas ini diarahkan untuk meningkatkan kualitas layanan khususnya perijinan, tertib administrasi kependudukan, serta layanan umum lainnya yang didukung oleh aparatur yang berkualitas.

7. Pengembangan koperasi dan UMKM serta pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif KUKM.

Masalah Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) perlu mendapatkan perhatian agar dapat berperan, berkembang dan saling mengisi dengan usaha besar dalam pengembangan ekonomi daerah, sehingga pengembangan Koperasi dan UKM diarahkan kepada peningkatan kualitas kelembagaan koperasi, pengembangan sistem pendukung usaha bagi UKM dan mendorong pengembangan keunggulan kompetitif bagi UKM.

Untuk mendukung program tersebut, Pemerintah Kota Kediri telah melakukan pembiayaan dalam bentuk penyertaan modal koperasi untuk pinjaman lunak kepada para pelaku UKM, agar pembiayaan yang telah diberikan berjalan efektif maka perlu dilakukan optimalisasi penggunaan dan pengawasan yang memadai. Disisi lain, untuk mendukung pembinaan koperasi, pemerintah juga memberikan bantuan operasional kepada sekretariat Dekopinda Kota Kediri.

D. Lambang Daerah Kota Kediri

Bagian-bagian dari lambang Kota Kediri yaitu:

5

Page 6: KOTA KEDIRI

1. Buto Locoyo2. Perisai3. Macan Putih (Sri Aji Joyoboyo)4. Bunga Melati5. Padi dan Kapas6. Dewi Kilisuci 7. Pita "Djojo ing Bojo"8. Sayap berbulu 17 dan 8 dan ekor berbulu 4 dan 5

Arti gambar dalam lambang  a. Buto locoyo (Ki Ageng Dhoho) patih yang setia, teguh dan jujur dari Sri Aji

Joyoboyo, penjaga Kota Kediri, lambang Kesetiaan, Keteguhan dan Kejujuran.b. Perisai, lambang Pertahananc. Macan Putih (Sri Aji Joyoboyo) Raja Pujangga ahli nujum ternama dari Kediri,

lambang Waspadad. Bunga Melati, bunga nasional (Bunga Pusaka Indonesia) berdaun lima lambang

Pancasilae. Padi dan Kapas, lambang Kemakmuranf. Dewi Kilisuci namanya sesuai dengan jiwanya. Ia bertapa untuk kepentingan

saudaranya yang diberi haknya untuk memimpin rakyatnya (dia lapar untuk orang lain), lambang tidak mementingkan diri sendiri

g. Pita "Djojo ing Bojo" adalah bahan pengikat atau mempersatukan, lambang Persatuan

h. Sayap dan ekor berbulu 17, 8, 4 dan 5 atau 17-8-1954, lambang Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia

 E. Geografi Kota Kediri

Sebagai wilayah kota yang merupakan salah satu Pemerintah Kota yang ada di wilayah propinsi Jawa Timur, Kota Kediri terletak di wilayah selatan bagian barat Jawa Timur. Kota Kediri dijadikan wilayah pengembangan kawasan lereng Wilis, dan sekaligus sebagai pusat pengembangan regional eks Wilayah Pembantu Gubernur Wilayah III Kediri yang mempunyai pengaruh timbal balik dengan daerah sekitarnya.

Secara geografis , Kota Kediri terletak di antara 111,05 derajat-112,03 derajat Bujur Timur dan 7,45 derajat-7,55 derajat Lintang Selatan dengan luas 63,404 Km2. Dari aspek topografi, Kota Kediri terletak pada ketinggian rata-rata 67 m diatas permukaan laut, dengan tingkat kemiringan 0-40%

Struktur wilayah Kota Kediri terbelah menjadi 2 bagian oleh sungai Brantas, yaitu sebelah timur dan barat sungai. Wilayah dataran rendah terletak di bagian timur sungai, meliputi Kec. Kota dan kec. Pesantren, sedangkan dataran tinggi terletak pada bagian barat sungai yaitu Kec. Mojoroto yang mana di bagian barat sungai ini merupakan lahan kurang subur yang sebagian masuk kawasan lereng Gunung Klotok (472 m) dan Gunung Maskumambang (300 m) sedang dibagian timur sungai merupakan lahan yang relatif subur dengan relief tanah yang datar. Dikaki Gunung Klotok terdapat situs sejarah berupa Goa Selomangleng, goa ini merupakan pesanggrahan Dewi Kilisuci putri Raja Airlangga dari Kerajaan Kahuripan. selain itu terdapat relief kisah Patih Butho Locoyo, yang setia mendampingi Dewi Kilisuci dan simbol Butho Locoyo ini menjadi Lambang Kota kediri.

6

Page 7: KOTA KEDIRI

Secara administratif, Kota Kediri berada di tengah wilayah Kabupaten Kediri dengan batas wilayah sebagai berikut :

Sebelah utara     : Kec. Gampengrejo dan Kec. Grogol Sebelah Selatan : Kec. Kandat dan Kec. Ngadiluwih Sebelah Timur     : Kec. Wates dan Kec. Gurah Sebelah Barat     : kec. Banyakan dan Kec. Semen

Wilayah Kota Kediri, secara administratif terbagi menjadi 3 wilayah kecamatan, yaitu :

1. Kecamatan Kota, dengan luas wilayah 14,900 Km2 terdiri dari 17 Kelurahan2. Kecamatan Pesantren, dengan luas wilayah 23,903 Km2 tediri dari 15 Kelurahan3. Kecamatan Mojoroto, dengan luas wilayah 24,601 Km2 tediri dari 14 Kelurahan

E. Sejarah Kota Kediri

Sudah menjadi pengetahuan umum, Kediri merupakan daerah yang memiliki sejarah masa lalu yang gemilang . Bahkan Kediri di masa lalu adalah daerah penting dalam konstelasi nusantara karena menjadi salah satu pusat di antara kerajaan-kerajaan nusantara masa itu.

Kediri juga menjadi salah satu daerah yang menjadi saksi bagi kebangkitan dan kehancuran kerajaan-kerajaan di nusantara yang memang silih berganti timbul tenggelam mewarnai lembaran sejarah kehidupan banga besar nusantara ini. Khusus bagi Jawa Timur, Kediri di masa-masa silam merupakan daerah yang bisa dikatakan cikal bakal lahirnya kerajaan-kerajaan besar sekaligus menjadi payung bagi daerah-daerah dan kerajaan-kerajaan kecil

7

Page 8: KOTA KEDIRI

lainnya.  

Pusat kerajaan baru di Jawa Timur muncul diantara dua masa berlangsungnya pemerintahan kerajaan di Jawa Tengah. Hal ini kita ketahui dari sebuah prasasti bertahun 729 saka (840 M) yaitu “PRASASTI HARINJING” di Desa Sukabumi, Kec. Kepung Kab. Kediri. Prasasti tersebut ditulis dalam bahasa Sansekerta dengan huruf kawi (Jawa Kuno).  

Pengaruh Kerajaan Sriwijaya di belahan barat dan Mataram disebelah timur pada tahun 928 selagi empu sendok berkuasa di tanah air kita membuat perkembangan kerajaan-kerajaan kecil diseluruh jawa, termasuk Jawa Timur berkembang pesat. Mpu Sendok sebagai seorang bangsawan yang berasal dari kerajaan Mataram mendirikan kerajaan baru di Jawa Timur, dengan gelar RAKAI HINO MPU SENDOK SRI ICANA WIKRAMADHARMA TUNGGADEWA (929-947). Ibukota negara icana tidak jelas, tetapi kira2 pusat pemerintahan tersebut terletak di loceret Nganjtini ditandai dengan ditemukannya Candi lor yang menunjukkan tahun 929-1222M.  

Setelah Mpu Sendok meninggal tahun 947 M, kepemimpinan pemerintahan mataram diganti oleh Sri Isyana Tunggawijaya, yang kemudian mempersunting putri Lokapala. Pernikahan tersebut memberikan putra yan kemudian menggantikan kedudukan Tunggawijaya yaitu Sri Makutawangsa Whardana. Selanjutnya pada tahun 990-1007 kerajaan mataram dikendalikan oleh Sri Dharmawangsa mati terbunuh sedangkan Airlangga dapat meloloskan diri dari peristiwa itu dengan diiringi Narottama, kemudian selama 4 tahun hidup di hutan dekat Wonogiri.  

Pemerintahan Airlangga  

Pada tahun 1019 atas pemerintahan beberapa Adipati dan kaum Brahmana yang masih setia, Airlangga diangkat untuk menduduki tahta kembali. Ia bertahta dan bergelar SRI MAHARAJA RAKELAHU CRILO KESWARA DHARMAWANGSA AIRLANGGA ANANTA WIKRAWAI-TUNGGADEWA. Pada masa pemerintahannya, airlangga berusaha menyatukan daerah-daerah kerajaan dharmawangsa yang telah terpecah belah akibat pengeruh Sriwijaya dengan kebijakan seperti :

Memindahkan ibukota kerajaan dari Wuwutan Mas ke Kahuripan kembali.  Mengadakan perbaikan sistem pengadilan dengan menghapus hukuman siksa diganti

dengan hukuman denda. ·        Memajukan pertanian dengan mendirikan pematang-pematang besar di desa Wringin

Sapta pada Sungai Brantas, sehingga desa dan sawah-sawah terhindar dari banjir, Bandar Ujung Gakuh dekat Surabaya menjadi makmur. ·         

Memperhatikan dan memajukan perdagangan baik didalam maupun diluar negeri ke Champa, India Utara dan India Selatan. ·        

Memerintahkan menyalin buku Mahabarata kedalam bahasa Jawa Kuno sehingga rakyat dapat membaca dan terpengaruh oleh peradaban hindu. Mpu Kanwa menyalin buku Arjuna Wiwaha sebagai lambang perkawinan Airlangga, dan Gatot Kaca Sraya. ·         

Mendirikan pertapaan yang indah di puncangan, serta memperbaiki tempat-tempat suci.  

Sesuai dengan kehidupan orang Hindu Airlingga ingin memenuhi kewajiban yaitu menjadi pertapa, dan sebelum mengundurkan diri pada tahun 1041 ia membagi kerajaan menjadi dua bagian untuk kedua putranya adapun pembagian kerajaan sebagai berikut :  

8

Page 9: KOTA KEDIRI

1. Bagian Timur : Kerajaan Jenggala dengan ibukota Kahuripan meliputi daerah Surabaya, Malang dan Besuki.

2. Bagian Barat : Kerajaan Panjalu atau Kadiri meliputi daerah Kediri, Madiun dengan ibukota Dahapura.

3. Airlangga menjadi pertapa terkenal dengan nama JATIWINDRA atau MAHARESI GENTAYU hingga akhir hidupnya tahun 1049 dan abu jenazahnya dimakamkan di lereng Gunung Penanggungan.   Kerajaan Kadiri   Ketidakcakapan raja-raja yang memerintah Kerajaan Jenggala, memebuat Jenggala tidak terdengar lagi untuk waktu yang tidak beberapa lama. Kemudian kebesaran nama kerajaan di wilayah timur ini digantikan dengan munculnya kerajaan Panjalu yang lebih dikenal dengan nama kerajaan DHAHA. Letak ibukota kerajaan ini diperkirakan terletak di kota yang terkenal dengan nama Kediri sekarang ini.   Sekitar paruh waktu abad ke-11, mulailah sejarah kerajaan Kadiri yang dipimpin oleh seorang raja yang bernama SRI JAYAWARSA sebagai raja pertama di kerajaan tersebut. Periode kepemerintahan kerajaan Sri Jayawarsa diperkirakan pada tahun 1104 sampai dengan 1115 M . setelah Sri Jayawarsa manglkat dari kepemimpinan-nya, pemerintah Kadiri dipercayakan kepada putranya yang bernama KAMISWARA. Masa pemerintahan Kamiswara diperkirakan terjadi antara tahun 1115 sampai dengan 1130 M. Untuk mengkhairi pertengkaran antara Kadiri dengan Jenggala, maka Kamis wra mengawini putri Jenggala yang bernama SRI KIRANA. Hal ini diyakini sebagai perkawinanpolitik yang diterapkan oleh kedua belah pihak. Pada jaman kepemimpinan Kamiswara tersebut, banyak bermunculan pujangga-pujangga terkenal,salah satu pujangga yang populer pada saat itu Mpu Dharmaja yang mengarang Kitab Semara Dahana, dan Mpu Tanakung yang mengarang Kitab Lubdaka dan Wertansantya.   Sepeninggalan Kamiswara, kerajaan Kadiri sipimpin oleh SRI JAYABAYA yang memerintah pada tahun 1135-1157 M. Sri Jayabaya diperkirakan pada tahun 1104 sampai dengan 1115 M. Setelah Sri Jayawarsa mangkat dari kepemimpinan-nya, pemerintah Kadiri dipercayakan kepada putranya yang bernama KAMISWARA. Masa pemerintahan Kamiswara diperkirakan terjadi antara tahun 1115 sampai dengan 1130 M. Untuk mengkhiri pertentangan antara Kadiri dengan Jenggala, maka Kamiswara mengawini Putri Jenggala yang bernama SRI KIRANA. Hal ini diyakini sebagai perkawinan politik yang diterapkan oleh kedua belah pihak. Pada jaman kepemimpinan Kamiswara tersebut, banyak bermunculan pujangga-pujangga terkenal, salah satu pujangga yang sangat popular pada waktu itu Mpu Dharmaja yang mengarang Kitab Semara DAHANA, dan Mpu Tanakung yang mengarang Kitab Lubdaka dan Wertansantya.   Sepeninggal Kamiswara, kerajaan Kadiri dipimpin oleh SRI JAYABAYA yang memerintah pada tahun 1135-1157 M. Sri Jayabaya terkenal sebagai pujangga dan sering dihubungkan dengan buku-buku karangan beliau yang dinamakan persis seperti nama beliau yaitu Jayabaya. Pada jaman Jayabaya tersebut hudup dua pujangga terkenal yaitu Mpu Panuluh yang kemudian menyelesaikan buku Mahabarata. Setelah Jayabaya, kerajaan Dhaha di perintah oleh, antara lain :   1.      Sawosworo pada tahun 1159-1161 2.      Aryoso pada tahun 1171-1174 3.      Gandra pada tahun 1181 4.      Kamesworo II pada tahun 1182-1185   Kediri Jaman Penjajahan Jepang Setelah Belanda menyerah kepada jepang pada tanggal 10 maret 1942, maka kota Kediri pun mengalami perubahan pemerintahan. Karena wilayah kerja Gemeente Kediri yang begitu kecil dan tugasnya sangat terbatas, maka oleh pemerintah jepang daerahnya diperluas menjadi kota. Daerah Kediri Shi atau Kediri Kota dikepalai oleh Shico.   Kediri shi terdiri dari 3 son (kecamatan)dan dikepalai oleh Shonco Son (Camat) yang terdiri dari beberapa Ku(desa), dimana tiap Ku dikepalai oleh seorang Kucho(kepala desa) Pemerintahan kediri Shi dipimpin oleh seorang Shico (walikotamadya), dimana kekeuasaanya tidak saja menjalankan pemerintah otonomi tetapi juga menjalankan Algemeen Bestuur tidak didampingi oleh DPRD, karena wewenang penuh berada ditangan Kediri Sicho.   Kediri

9

Page 10: KOTA KEDIRI

Jaman Penjajahan Hindia Belanda Kedatangan Bangsa Belanda di Indonesia Belanda yang berdagang di Lisabon untuk mengambil barang dagangan yang didatangkan dari Asia Selatan oleh Bangsa Portugis pada tahun 1580 menghadapi kondisi yang serba sulit karena persaingan. Oleh karena kesulitan tersebut, maka Belanda yang dipimpin oleh Cornelis de Houtman datang di Indonesia pada tahun 1596, tepatnya mendarat di pantai Banten.   Pada saat ini, Belanda mendapat rintangan dari orang-orang Portugis sehingga mereka berusaha untuk mempersatukan pedagang-pedagang Belanda dalam satu badan perdagangan yaitu VOC ( Verengde Ost Indischet Compagniw ) pada tahun 1602. sekita tahun 1799 VOC mengalami kerugian besar akibat korupsi pejabat-pejabatnya, sehingga dibubarkan. Segala hak dan kewajibannya diambil oleh Pemerintah Republic Mataaf ( Bataafsche Republic ) pada tahun 1799 – 1807. Pada tahun 1807 Republic Bataafche dihapuskan oleh Kaisar Napoleon Bonaparte dan diganti bentuknya menjadi kerajaan Belanda ( Konninkrijk Holand ). Dengan adanya perubahan ketatanegaraan ini menyebabkan Indonesia bagian dari kerajaan Belanda.   Kota Kediri di Awal Tahun 1906   Berdasarkan Staatblad ( Undang-Undang Kenegaraan Belanda ) No. 148 tertanggal 1 Maret 1906, mulai berlaku tanggal 1 April 1906, di Kediri dibentuk Gemeente Kediri sebagai tempat kedudukan Resident Kediri. Sifat Pemerintahan di Kediri tersebut oleh Belanda diberikan kewenangan otonomi terbatas dan sudah mempunyai Gemeente Raad sebanyak 13 orang, yang terdiri dari 8 orang golongan Eropa dan yang disamakan, 4 orang Pribumi ( inlander ) dan 1 orang Bangsa Timur Asing. Berdasarkan Staatsblad No. 173 tertanggal 13 Maret 1906, bangsa Belanda menetapkan anggaran keuangan sebesar f. 15.240 dalam satu tahun. Tanggal 1 Nopember 1928 berdasarkan Staatsblad no. 498 status Kediri menjadi Zelfstandig Gemeenteschap mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 1928, yaitu daerah yang memiliki Otonom Penuli.   Meskipun telah dibentuk “ Dependen Gemeente Kediri ” Pemerintah dalam negeri atau de Algemene bestuursroering tidak dipegang oleh Gemeente Kediri tetapi dipegang oleh Het Inlandeche Bestuur yang dipimpin oleh Regent Ven Kediri 9 Bupati), wewenang Gemeente Bestuur hanya meliputi pengurus got-got dalam kota, pungutan karcis pasar, pemeliharaan jalan kota dan pungutan peneng sepeda.   Pemerintahan umum dipegang oleh Assisten Wedono dan Bupati, jadi tidak ada hubungan hirarkis di dalam pemerintahan umum dengan Bestuur, yang terjadi hanya merupakan hubungan kerja dan kepamongprajaan yang saat itu dipegang oleh Bupati Kediri.   Kediri Jaman Kemerdekaan   Jatuhnya bom atom di Hiroshima dan Nagasaki pada 6 agustus 1945 dan 9 agustus 1945, membuat jepang bertekuk lutut di hadapan tentara sekutu pada tanggal 14 agustus 1945, sehingga terjadi Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia pada tanggal 17 agustus 1945. tidak lama setelah proklamasi tersebut di Kediri muncul Syodancho Mayor Bismo (Mayor Bismo)bersama-sama tokoh Gerakan Pemuda yang dengan penuh semangat, penuh kesadaran disertai keberanian bertekad mengambil alih kekuasaan pemerintah dari tangan Jepang. Mayor Bismo mengawali masuk dan membimbing Fuku Cho Kan Alm. Abdul rochim pratlkrama dan ditengah-tengah gelora massa mengumumkan kesediaannya berdiri di belakang Pemerintahan RI dan mengankat diri sebagai Residen RI Dearah Kediri yang pertama. Massa rakyat dengan pimpinan Mayor Bismo menyerang Markas Ken PE Tai(jl.brawijaya 27), yang dihkiri melalui perundingan dengan hasil jepang menurunkan benderanya dan diganti dengan bendera Merah Putih bangsa Indonesia. Demikian sekilas perebutan kekuasaan dari bangsa Jepang di Kediri. Habislah sejarah pemerintahan Jepang di Kediri, maka pemerintah beralih kepada RI. Mula-mula Walikota didampingi oleh Komite Nasional Kotamadya, kemudian daerah berkembang sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.   Adapun urut-urutan perundang-undangan samnpai kedir menjadi Pemerintah Kota adalah sebagai berikut :   1.      UU RI. No. 22 Tahun 1948 tentang Prinsip Daerah Otonomi 2.      UU RI. No. 44 Tahun 1950 STBL, No.498/28 dicatat dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun

10

Page 11: KOTA KEDIRI

1950 tanggal 14 Agustus 1950 tentang Pembentukan Kota Besar 3.      UU RI. No. 1 Tahun 1957 tentang : a.      Bentuk Pemerintahan Daerah Kota Praja b.      Daerah Swantantra Tingkat II 4.      Peraturan Presiden No. 22 Tahun 1963 tanggal 25 September 1963 tentang Penghapusan Kawedanan dan Karesidenan  5.      UU No. 18 Tahun 1965 tentang : a.      Daerah Otonomi b.      Sebutan menjadi Kotamadya, dengan SK.42/Um tanggal 26 Mei 1966 mengubah Kota Praja menjadi Kotamdya. 6.      U No. 5 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan di daerah 7.      UU No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah   Di dalamnya terdapat perubahan penyebutan Kotamadya menjadi Kota, maka penyebutan Pemerintah Kotamadya Daerah Tingkat II Kediri berubah menjadi Pemerintah Kota Kediri.   Hingga sekarang Kota Kediri telah mengalami 9 (sembilan) kali pergantian kepemimpinan di bawah Pemerintah Republik Indonesia. Dari pemimpin yang pertama hingga periode kepemimpinan Drs. H. Maschut (1999-Sekarang), Kota Kediri mengalami berbagai banyak hal kemajuan dalam pembangunan, baik pembangunan yang bersifat fisik maupun pembangunan yang non fisik. Keindahan kota Kediri semakin terlihat setelah kota Kediri mencanangkan slogan Kediri BERSEMI. Berbagai prestasi di raih dan diperoleh, tidak terkecuali dalam bidang olah raga yang mulai bangkit dengan melajunya PERSIK ke divisi I lIga Indonesia.

F. POTENSI

Posisi Strategis Wilayah

Kota Kediri berada pada jalur transportasi regional yang menghubungkan Kota Surabaya dengan Tulungagung, Nganjuk dan Malang, dalam konteks pengembangan wilayah Provinsi Jawa Timur, Kota Kediri merupakan pusat pengembangan SWP Kediri dan sekitarnya yang meliputi : Kabupaten Kediri, Nganjuk, Trenggalek dan Tulungagung. Kota Kediri merupakan kota Orde IIB, termasuk dalam klasifikasi Kota Menengah. Sebagai pusat SWP, Kota Kedirimemiliki fungsi sebagai pusat pelayanan tersier yakni industri, perdagangan, pemerintahan dan pendidikan tinggi. Keberadaan economic base, yakni industri pengolahan tembakau (PT. Gudang Garam), memberikan andil yang cukup besar sebagai pendorong utama aktivitas perekonomian masyarakat.Fungsi Kota Kediri sebagai pusat pelayanan bagi wilayah sekitarnya, tumbuh dan berkembang didukung oleh keberadaan infrastruktur transportasi yang menghubungkan dengan beberapa daerah disekitarnya. Keberadaan infrastruktur transportasi mempengaruhi pola pemanfaatan lahan yang cenderung linier terutama di sepanjang jalan arteri primer arah ke Surabaya.     

Kondisi Demografis

Jumlah penduduk Kota Kediri pada tahun 2009 (data SIAK On Line) mencapai 297.963 jiwa, terdiri dari 149.867 jiwa laki-laki dan 148.096 jiwa perempuan. Yang tersebar di Kecamatan Mojoroto sebanyak 115.033 jiwa, Kecamatan Kota sebanyak 96.101 jiwa dan Kecamatan Pesantren sebanyak 86.829 jiwa. Angka Sex Ratio, yaitu ratio atau perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki terhadap perempuan mencapai 101,19 persen. Rata-rata tingkat kepadatan penduduk Kota Kediri sebesar 4.265 jiwa per kilometer persegi. Kepadatan penduduk tertinggi ada di Kecamatan Kota. Tingginya kepadatan penduduk di Kecamatan Kota dikarenakan kawasan Kecamatan Kota merupakan sentral dari pusat perdagangan dan jasa yang ada di Kota Kediri. Oleh karena itu dalam perkembangan pembangunan, laju pertumbuhan ekonomi di Kecamatan yang lain terus didorong agar terjadi penyebaran

11

Page 12: KOTA KEDIRI

aktivitas ekonomi yang dapat menumbuhkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru di wilayah kecamatan yang lain.

Produk Unggulan

Pemerintah Kota Kediri telah mencanangkan Tri Bina Kota sebagai landasan pembangunan yang meliputi bidang pendidikan, perdagangan serta jasa dan industri. Dengan berpijak pada landasan tersebut, Pemerintah Kota Kediri berkomitmen untuk memajukan sektor perindustrian secara aktif dengan memperkuat daya dukung bagi pembangunan industri sebagai salah satu basis penguatan ekonomi lokal yang handal.

Sebagai wilayah yang merupakan salah satu pemerintah kota yang ada di wilayah Provinsi Jawa Timur, Kota Kediri dijadikan wilayah pengembangan kawasan lereng Gunung Wilis, dan sekaligus sebagai pusat pengembangan regional eks Wilayah Pembantu Gubernur Wilayah III Kediri yang mempunyai pengaruh timbal balik dengan daerah sekitarnya, termasuk sektor perindustrian dan perdagangan.

Dengan kedudukannya sebagai kawasan perkotaan yang sedang berkembang, di Kota Kediri terdapat banyak unit-unit usaha industri dengan skala usaha yang bervariasi, meliputi industri besar, menengah dan kecil. Industri-industri besar yang ada di Kota Kediri bergerak di bidang industri gula dan rokok. Sedangkan untuk Industri Kecil dan Menengah (IKM) sebagian besar bergerak dalam produksi makanan serta pengolahan hasil pertanian.

Tema sentral yang mengemuka dalam pembangunan sektor perindustrian di Indonesia adalah program pengembangan kompetensi inti daerah sebagai upaya mendorong terciptanya produk berkelas global dengan mengoptimalkan sumber daya dan budaya lokal sehingga tetap mempertahankan karakteristik khas suatu daerah. Untuk itu, langkah untuk melakukan sosialisasi komoditas unggulan IKM kepada masyarakat merupakan rintisan awal yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Kediri untuk merumuskan konsep kompetensi inti daerah dalam rangka membangun daya saing menuju kemandirian perekonomian.

Komoditas Unggulan IKM Kota Kediri

Dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat di era global, para pelaku IKM dituntut untuk mampu menghasilkan produk yang berkualitas dan memiliki karakteristik yang khas sehingga memiliki keunggulan dibandingkan produk-produk kompetitor. Beberapa komoditas unggulan yang dihasilkan IKM di Kota Kediri pada dasarnya telah memenuhi kriteria dasar di atas sehingga memiliki peluang yang cukup besar dan kompetitif untuk menarik minat konsumen baik di tingkat lokal, regional dan nasional. Namun, masyarakat umum terutama di luar daerah belum banyak mengetahui jenis-jenis komoditas unggulan yang belakangan semakin tumbuh dan berkembang.

          Sebelumnya telah disebutkan bahwa sebagian besar unit usaha IKM di Kota Kediri bergerak dalam produksi makanan dan pengolahan hasil pertanian. Hal ini dikarenakan wilayah-wilayah penyangga (greater area) di sekitar Kota Kediri, seperti Kediri Kabupaten, Nganjuk, Tulungagung dan Blitar, merupakan penghasil berbagai komoditas pertanian sehingga banyak pihak yang melihatnya sebagai peluang usaha yang prospektif dan kemudian diolah menjadi produk yang memiliki nilai tambah.        

12

Page 13: KOTA KEDIRI

Booklet katalog produk ini merupakan salah satu inisiatif dan upaya Dinas Perindustrian Perdagangan Pertambangan dan Energi Kota Kediri, selaku instansi yang berkenaan langsung dalam pembinaan dan pendampingan IKM, untuk lebih memperkenalkan produk-produk unggulan utama Kota Kediri. Mengingat keterbatasan tempat, kami tidak dapat memuat keseluruhan unit usaha yang menghasilkan jenis komoditas yang sama. Pada beberapa jenis komoditas, hanya disajikan masing-masing satu unit usaha yang dapat dijadikan sebagai referensi awal bagi masyarakat dan pihak-pihak lain untuk mengenal lebih dalam masing-masing komoditas. Adapun data yang lebih lengkap tersedia secara memadai pada Dinas Perindustrian Perdagangan Pertambangan dan Energi Kota Kediri yang beralamat yang beralamatkan di Jl. Penanggungan No.7 Kediri.

Dengan diterbitkannya katalog sederhana ini, diharapkan akan memberikan tambahan wawasan bagi masyarakat umum akan produk-produk unggulan kreasi para pelaku IKM Kota Kediri. Seiring dengan semakin meningkatnya kesadaran para pelaku IKM tentang pentingnya mutu produk dan kepuasan pelanggan (customer satisfaction), maka sudah selayaknya tidak lagi muncul keragu-raguan terhadap kualitas dan kemampuan produk-produk IKM untuk bersaing di tataran lokal, regional dan nasional.

          Produk-produk Unggulan Kota Kediri yang menjadi fokus pembahasan pada booklet ini berjumlah 10 macam sebagai berikut :

1. Kerajinan Tenun Ikat Bandarkidul2. Kerajinan Anyaman Bambu3. Kerajinan Kaca Hias (Grafir)4. Kerajinan Sulak Bulu Ayam5. Kerajinan Gerabah Kriya

6. Industri Tahu7. Industri Getuk Pisang8. Industri Keripik Singkong9. Industri Sepatu Kulit10. Industri Kayu Lapis

 

Bidang Pariwisata

Secara historis, Kota Kediri sudah dikenal sejak masa lampau sebagai bekas Kerajaan Panjalu yang merupakan pecahan Kerajaan Airlangga, dimana memiliki potensi obyek dan daya tarik wisata yang cukup beragam. Suasana alam kawasan wisata Selomangleng yang menawan membuat kagum wisatawan domestik dan mancanegara. Keindahan alam dan keragaman budayanya juga didukung oleh prasarana umum pendukung berupa ketersediaan jalan, terminal, dan stasiun KA, ketersediaan energi listrik, telekomunikasi dan lain-lain, serta prasarana wisata seperti hotel, restoran, cafe, plaza dan biro-biro perjalanan. Pada tahun 2008 jumlah hotel sebanyak 23 buah, terdiri dari hotel bintang tiga (1 buah), hotel bintang dua (1 buah), hotel bintang satu (3 buah), dan hotel non bintang (18 buah).

Potensi wisata cukup beragam, tersebar di seluruh wilayah :

1. Potensi Wisata Budaya :        

       Museum Airlangga, Makam Boncolono, Makam Aulia Syech Wasil, Makam Sunan Geseng, Kesenian Jaranan, Gereja Merah, Klenteng Tri Dharma, Komplek Makam Setono Gedong, Masjid Agung, Goa Selobale, Goa Padedean, Goa Selomangleng, Aula Muktamar Lirboyo, Upacara Adat Manusuk Sima, Larung Sesaji, Pura Sekartaji, Mujahadah Kubro Kedung Lo, Grebeg Sura Sunan Geseng.

13

Page 14: KOTA KEDIRI

2. Potensi Wisata Alam :

       Kawasan Wisata Selomangleng, Dermaga Joyoboyo, Sumber Bulus, Sumber Cakarsi, Sumber Lo,  Gunung Klotok, Sumber Gayam, Sumber Jiput, Jalan tembus Lebak Tumpang.

3. Potensi Wisata Minat Khusus :

Kolam renang Selomangleng, THR Tirtoyoso, THR Paggora, Taman Sekartaji, Alun-alun Kota, Soto Bok Ijo, Agri Wisata Mangga, Kompleks Industri Gudang Garam, PG. Meritjan, PG. Pesantren Baru, Pabrik Tahu, Pendakian Boncolono, Pendakian Gunung klotok, Pondok-pondok  Pesantren, Taman Sekartaji, Taman Alun-Alun Kota Kediri, Tirtoyoso, dan Taman Wisata Pagora.

4. Potensi Wisata Belanja :

       Pusat-pusat perbelanjaan yang sedang berkembang pesat : kawasan Center Bussines Distric (CBD) Dhoho, Patimura, Joyoboyo Trade Center, Hayam Wuruk Trade Center, Graha Brawijaya, Pasaraya Sri Ratu, dan Kediri Mall, Golden Swalayan, Matahari, Ramayana, Plaza Dhoho dan Pasar Grosir hasil pertaniandi Ngronggo, pasar tradisional, Setonobetek,  Pasar Bandar dan Pasar Pahing yang selama ini telah dikenal sebagai sentra perkulakan bagi masyarakat se-Eks Karesidenan Kediri.

Bidang Pendidikan

Hasil Susoda (Survei Sosial Ekonomi Daerah) Tahun 2007, angka partisipasi sekolah penduduk Kota Kediri umur 7 – 12 tahun (usia SD) sebesar 94,45 persen, angka partisipasi sekolah penduduk usia 13 – 15 tahun (SLTP) sebesar 98,54 persen, usia 16 – 18 tahun (SLTA) 82,09 persen dan usia 19 – 24 tahun (PT) sebesar 23,25 persen. Lembaga pendidikan, tenaga kependidikan, prasarana dan sarana penunjang proses belajar mengajar di Kota Kediri tersedia lengkap mulai dari jenjang pendidikan dini usia hingga perguruan tinggi.

Jumlah lembaga pendidikan anak dini usia khususnya lembaga TK mengalami peningkatan dari 96 lembaga menjadi 98 lembaga pada Tahun 2007, sedangkan Lembaga pendidikan SD/MI berjumlah 156 lembaga. Untuk lembaga pendidikan SMP/MTs dan SMA/MA/SMK serta Perguruan Tinggi relatif tidak mengalami perubahan. Dari 20 Perguruan Tinggi yang ada di Kota Kediri terdapat satu Perguruan Tinggi Negeri, yaitu STAIN  Kediri.  Saat ini STAIN Kediri tidak hanya membuka jurusan yang mempelajari masalah keagamaan, namun cakupannya lebih luas seperti Perguruan Tinggi umumnya. Sehingga mendorong minat para pelajar dan mahasiswa untuk melanjutkan pendidikan di STAIN Kediri. Disamping itu adanya perguruan tinggi swasta yang cukup ternama dan lembaga-lembaga kursus serta pendidikan keahlian teknologi informatika, akademi, dan sekolah tinggi bidang kesehatan turut serta memacu laju aktivitas perekonomian masyarakat Kota Kediri, dari penyediaan tempat kost/rumah tinggal hingga kebutuhan konsumtif pelajar/mahasiswa.

Berbagai inovasi dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas output pendidikan dalam rangka mengantisipasi perkembangan dan persaingan global. Sekolah-sekolah yang ada di Kota Kediri didorong untuk berstandar nasional (SSN). Beberapa sekolah telah

14

Page 15: KOTA KEDIRI

menerapkan program sekolah berstandar internasional, yaitu SMP Negeri 1 dan SMP Negeri 4, SMA Negeri 2 dan Sekolah Menengah Kejuruan Unggulan SMK Negeri 1 Kediri. Program percepatan atau akselerasi yang menerapkan pembelajaran dengan sistim SKS dilaksanakan di SMKN 1 Kediri.

Berbagai pilihan lembaga sekolah yang berkualitas terbaik di Kota Kediri mendorong minat siswa untuk melanjutkan pendidikannya di Kota Kediri. Hal tersebut tercermin dari cakupan jumlah anak usia sekolah (7-18 tahun) yang memperoleh pendidikan di Kota Kediri jumlahnya semakin meningkat. Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI sampai dengan SMA/MA/SMK meningkat 1,72% dari 130,63% (2006) menjadi 131,75% pada tahun 2007, sedangkan Angka Partisipasi Murni (APM) meningkat 3,09% untuk SD/MI; 1,05% untuk SMP/MTs dan 2,32% untuk SMA/MA/SMK. Tahun 2007 tidak terdapat Angka Putus Sekolah (APS) untuk jenjang pendidikan SD/MI, sedangkan untuk jenjang pendidikan menengah APS mengalami penurunan sebesar 0,09% untuk SMP/MTs, SMA/MA sebesar 0,13% dan SMK sebesar 0,19%.  Rasio tenaga pendidik per siswa kondisinya juga semakin membaik, yaitu 1 : 18 untuk SD/MI; untuk SMP/MTs sebesar 1 : 13; SMA/MA sebesar 1 :14 dan 1 :13 untuk SMK.

Perhatian Pemkot Kediri terhadap peningkatan kualitas dan pemerataan akses terhadap pelayanan pendidikan semakin nyata dengan dikeluarkannya Instruksi Walikota Kediri Nomor 9 Tahun 2005 dan Instruksi Walikota Kediri Nomor 1 Tahun 2008 yang mengatur pelaksanaan sekolah gratis di Kota Kediri.

Disamping pendidikan secara formal di Kota Kediri juga terdapat pusat-pusat  kajian pendidikan agama. Keberadaan pondok-pondok  pesantren yang tumbuh berkembang besar seperti Pondok Lirboyo, Pondok Kedunglo/Wahidiyah, Pondok LDII, merupakan pusat syiar Islam yang menjadi tempat belajar para santri dan tempat berkunjung umat Islam dari berbagai penjuru daerah di Indonesia. Disamping itu juga terdapat lembaga-lembaga pendidikan non Islam (Santa Maria, Santo Yoseph, Kristen Petra) yang kualitasnya tidak diragukan lagi.

Bidang Kesehatan

Jumlah tenaga medis dan paramedis di seluruh rumah sakit Kota kediri pada periode 2002-2003 mengalami penurunan dari 131 orang tenaga medis pada tahun 2002 menjadi 99 orang pada tahun 2003 dan 709 tenaga paramedis pada tahun 2002 berubah menjadi 610 orang. Jumlah jasa kesehatan yang terdapat di Kota Kediri pada umumnya relatif tidak mengalami peningkatan, hanya saja jumlah dokter praktek bertambah 5 orang menjadi 179 dokter praktek pada tahun 2003. Jumlah dukun bayi dan dukun/paranormal justru mengalami penurunan. di Kota Kediri masih minim dokter. Itu terlihat dari jumlah dokter yang ada ditiap-tiap puskesmas yang idealnya harus ada satu dokter. Akan tetapi kenyataanya jumlah dokter yang ada di kota Kediri hanya sekitar 18 saja. Idealnya di Kota itu ada 32 Dokter, yang menyebar di seluruh Kelurahan Di Kota Kediri. Ada 11 rumah sakit yang terdapar di kota Kediri. RS. DKT KEDIRI, RS ISLAM AL ARAFAH KEDIRI, RSUD. GAMBIRAN KEDIRI, RS.BHAYANGKARA KEDIRI, RSU.MUHAMMADIYAH KEDIRI, RS. BAPTIS KEDIRI.

1.    Nilai IKM Pelayanan Kesehatan Kota Kediri sebesar 78, 34 (rentang nilai 62,51 – 81,25) yang berarti masuk dalam kategori baik dan memiliki nilai mutu pelayanan B yang berarti kualitas pelayanan Kesehatan di Kota Kediri sudah bisa dikatakan telah berjalan dengan

15

Page 16: KOTA KEDIRI

baik. Kepastian biaya pelayanan merupakan indikator yang mencapai nilai rata-rata tertinggi yaitu 3,51 dan kenyamanan lingkungan adalah indikator yang mempunyai nilai rata-rata terendah yaitu 3,03.

2.    Hasil rekapitulasi rata-rata penilaian indikator sebesar 2,67 (Baik). Sarana merupakan indikator yang mempunyai nilai rata-rata tertinggi sebesar 2,70 dan obat mempunyai nilai rata-rata terendah yaitu 2,64.

3.    Rata-rata penilaian kebijakan kesehatan berada pada angka 2,75 (Baik) dengan indikator manfaat yang mempunyai nilai rata-rata tertinggi yaitu 3,00 dan perencanaan mempunyai nilai rata-rata terendah yaitu 2,55.

Potensi Industri Kota Kediri

Pemerintah Kota Kediri telah mencanangkan Tri Bina Kota sebagai landasan pembangunan yang meliputi bidang pendidikan, perdagangan serta jasa dan industri. Dengan berpijak pada landasan tersebut, Pemerintah Kota Kediri berkomitmen untuk memajukan sektor perindustrian secara aktif dengan memperkuat daya dukung bagi pembangunan industri sebagai salah satu basis penguatan ekonomi lokal yang handal.

Sebagai wilayah yang merupakan salah satu pemerintah kota yang ada di wilayah Provinsi Jawa Timur, Kota Kediri dijadikan wilayah pengembangan kawasan lereng Gunung Wilis, dan sekaligus sebagai pusat pengembangan regional eks Wilayah Pembantu Gubernur Wilayah III Kediri yang mempunyai pengaruh timbal balik dengan daerah sekitarnya, termasuk sektor perindustrian dan perdagangan.

Dalam usaha pembangunan sektor industri, Pemerintah Kota Kediri melaksanakan program pengembangan industri. Program pengembangan industri adalah untuk mengembangkan usaha industri dan meningkatkan kapasitas produksinya, khususnya bagi Industri Kecil dan Menengah (IKM) serta keanekaragaman usaha produksi, sehingga muncul banyak variasi produk yang bisa dijual ke pasar lokal maupun regional.

Kegiatan pokok yang dilaksanakan adalah : 1.    Meningkatkan sarana dan prasarana Industri Kecil dan Menengah (IKM) seperti jalan

masuk, bantuan alat-alat produksi, serta berbagai kesempatan promosi; 2.    Menumbuhkan dan mengembangkan industri rumah tangga dalam rangka mengatasi

pengangguran, kemiskinan dan perluasan lapangan kerja dengan jalan membuka industri rumah tangga serta industri kecil yang benar-benar diawasi serta dibimbing oleh Dinas Perindustrian Perdagangan Pertambangan dan Energi;

3.    Meningkatkan dan mengembangkan diversifikasi, kualitas dan desain produk dalam rangka pengembangan pasar yang berorientasi ekspor.

Kondisi Umum Sektor Perindustrian Kota Kediri

Dengan kedudukannya sebagai kawasan perkotaan yang sedang berkembang, di Kota Kediri terdapat banyak unit-unit usaha industri dengan skala usaha yang bervariasi, meliputi industri besar, menengah dan kecil. Industri-industri besar yang ada di Kota Kediri bergerak di bidang industri gula dan rokok. Sedangkan untuk Industri Kecil dan Menengah (IKM) sebagian besar bergerak dalam produksi makanan serta pengolahan hasil pertanian.

16

Page 17: KOTA KEDIRI

Berdasarkan klasifikasi subsektor industri nonmigas yang ditetapkan oleh Kementerian Perindustrian RI, kondisi aktual sektor perindustrian di Kota Kediri menurut jumlah unit usaha, tenaga kerja dan nilai produksinya disajikan dalam tabel berikut :

 

No. SubsektorUnit

Usaha

Jumlah  Tenaga Kerja

(Orang)

Nilai  Produksi   

(Rp)*

1 Industri Logam dan Mesin 122             1.231           21.316

2 Industri Kimia 18               139           10.461

3 Industri Aneka 79               860          256.561

4 Industri Hasil Pertanian dan Kehutanan 60           41.630       5.187.913

5 Industri Makanan dan Minuman 179             1.716           51.492

6 Industri Tekstil, Pakaian Jadi dan Kulit 48               373             9.517

7 Industri Kertas dan Percetakan 57               299           10.297 J U M L A H 563           46.248       5.547.557

*) dalam juta

Berdasarkan klasifikasi di atas, diketahui bahwa subsektor industri hasil pertanian dan kehutanan menyerap jumlah tenaga kerja dan nilai produksi yang dominan jika dibandingkan dengan subsektor industri lainnya di Kota Kediri. Dalam hal ini, PT Gudang Garam Tbk. sebagai salah satu industri pengolahan hasil tembakau terbesar di Indonesia memegang peranan yang cukup penting dalam penyerapan tenaga kerja di Kota Kediri dan sekitarnya.

Selain industri-industri formal diatas, di Kota Kediri juga terdapat banyak industri-industri informal yang memberikan kontribusi besar dalam penyerapan tenaga kerja. Pemerintah Kota Kediri melalui satuan-satuan kerja terkait terus mendorong dan memfasilitasi pengurusan dokumen legalitas usaha. Salah satunya dengan memberikan kemudahan perijinan bagi pelaku usaha melalui unit layanan satu atap dan tidak dikenakan biaya.

Sektor Industri Kecil dan Menengah (IKM)

Seperti diuraikan sebelumnya, sebagian besar unit usaha IKM di Kota Kediri bergerak dalam produksi makanan dan pengolahan hasil pertanian. Hal ini dikarenakan wilayah-wilayah penyangga (greater area) di sekitar Kota Kediri merupakan penghasil berbagai komoditas pertanian sehingga banyak pihak yang melihatnya sebagai peluang usaha yang prospektif dan kemudian diolah menjadi produk yang memiliki nilai tambah, bahkan beberapa di antaranya telah berhasil memasarkan produknya menembus pasar internasional. 

Dalam perkembangan selanjutnya, IKM memainkan peran yang semakin konkret terhadap pembangunan daerah dan pertumbuhan ekonomi Kota Kediri. Terbukti bahwa jumlah unit usaha dan daya serap tenaga kerja menunjukkan trend positif dari tahun ke tahun. Pertumbuhan IKM di Kota Kediri dalam enam tahun terakhir dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

 

17

Page 18: KOTA KEDIRI

No. TAHUNJUMLAH

UNIT USAHA

NILAI PRODUKSI

(Rp)*

JML. TENAGA KERJA (Orang)

1. 2006 448 354.618 5.084

2. 2007 469 364.072 5.222

3. 2008 476 366.069 5.265

4. 2009 505 381.865 5.402

5. 2010 528 403.347 5.560

6. 2011 560 437.339 5.825

*) dalam juta

Sumber : Disperindagtamben Kota Kediri, 2011

Berdasarkan data-data di atas, Sektor IKM di Kota Kediri menunjukkan pertumbuhan (growth) yang cukup signifikan baik dari segi nilai produksi, nilai investasi maupun penyerapan tenaga kerja.

Komoditas Unggulan IKM

Selama ini Kota Kediri telah begitu terkenal akan produk jajanan khas yaitu tahu takwa. Padahal, Kota Kediri memiliki banyak komoditas unggulan selain tahu dengan kualitas yang baik dan karakteristik produk yang unik sehingga diyakini mampu bersaing dengan produk serupa yang dihasilkan oleh daerah lain.

Beberapa produk unggulan yang telah dihasilkan oleh IKM di Kota Kediri di antaranya :

 

Wilayah Produk Unggulan. Lokasi per Kelurahan

Kecamatan          Kota

1. Tahu takwa & stik tahu Pakelan, Jagalan, Tinalan

2. Emping melinjo Ngronggo

3. Getuk pisang Kaliombo, Kemasan

4. Batik tulis Dandangan

5. Tenun Ikat ATBM Bandarkidul

Potensi Pariwisata Kota Kediri

Wilayah Kota Kediri dan sekitarnya diyakini cukup potensial akan obyek-obyek pariwisata yang dapat dikembnagkan sebagai sumber daerah. Hal ini dikarenakan adanya obyek wisata alam yang cukup petensial seperti Goa Selomangkleng, pegunungan Wilis, aliran Sungai Brantas, maupun obyek wisata buatan seperti Museum Airlangga, dan peningglan situs Kerajaan Kadiri. Disamping itu masih terdapat tempat-tempat rekreasi keluarga, seperti Taman Hiburan Rakyat Pagora, Pemandian Kuwak dan Dermaga Brantas.

18

Page 19: KOTA KEDIRI

Pemerintah Kota Kediri berusaha terus untuk membangun dan mengembangkan kepariwisataan guna memperluas lapangan kerja, peningkatan pendapatan rakyat,pendapatan aslidaerah maupun pendapatan nasional. Sedangkan untuk mendukung pembangunan kepariwisataan tersebut, pemerintah Kota Kediri menanganinya malalui penyuluhan kepada masyarakat tentang kesadaran hidup tertib dan bersih, menambah atau memperbaiki fasilitas yang sudah ada, memperbaiki mutu pelayanan terhadap tamu localmaupun dari luar daerah, mengadakan pemugaran dan pengembangan obyek-obyek wisata dan mempromosikannya malalui media yang telah disipakan seperti situs www.kotakediri.go.id , dan media lainyya dari dalam maupun dari luar.

Usaha lainnya adalah mendorong peran serta swasta untuk ikut dalam menunjang pembangunan sektor pariwisata, dengan adanya penyediaan jasa penginapan (perhotelan), penyediaan fasilitas penunjang lainnya yang lebih baik untuk memberikan rasa nyaman serta betah tinggal di Kota Kediri.

Pengembangan obyek wisata di kota Kediri sendiri terbagi dalam tiga macam sektor wisata yaitu :

1.      Wisata Sejarah

2.      Wisata Alam

3.      Olahraga

Usaha-usaha Pengembangan Sektor Pariwisata

Dalam usahanya untuk mengarahkan Kota Kediri sebagai kota Wisata, pemerintah kota Kediri melakukan dua hal. Pertama pengendalian dan pengembangan potensi wisata yang sudah ada, dan kedua menciptakan tempat-tempat wisata buatan yang baru seperti pembuatan Taman Hiburan, pembuatan dermaga, pemberian kesempatan swasta untuk membuka sarana hotel dan hiburan malam.

Pengembangan utama untuk kawasan wisata Kota Kediri adalah pengembangan Wisata alam dan buatan pada kawasan Gua Selomangkleng. Dalam kawasan tersebut terdapat tempat-tempat bersejarah yang memiliki panorama yang indah bila di kembangkan lebih lanjut. Pengembangan lainnya adalah tempat-tempat bersejarah yang memiliki panorama yang indah bila di kembangkan lebih lanjut. Pengembangan lainnya adalah tempat-tempat wisata buatan yang ada di Kecamatan Kota yaitu pada Taman Tirtoyoso dan Pagora.

Kawasan Goa Selomangkleng

Di kembangkan sebagai kawasan wisata alam dan perlindungan terhadap peninggalan bersejarah. Kegiatan-kegiatan yang di perbolehkan pada kawasan tersebut selain kegiatan rekreasi adalah :

Olah raga Pendidikan dan Penelitian Sejarah Perkemahan Vila Kios Makan dan Suvenir

19

Page 20: KOTA KEDIRI

Museum

Taman Wisata Tirtoyoso dan Pagora

Pengembangan pada taman wisata Tirtoyoso dan Pagora diarahkan untuk meningkatkan kualitas kegiatan wisata dan sarana prasarana yang ada di dalamnya, di samping itu juga peningkatan jaminan keamanan serta kebersihan lingkungan, sehingga kawasan wisata tersebut memiliki jangkauan pelayanan lebih baik lagi dan membuat pengunjung merasa betah serta tidak di rugikan. Taman wisata Tirtoyoso dan Pagora yang saat ini sudah berjalan hendaknya di kembangkan menjadi taman hiburan rakyat yang lebih lengkap, sehingga menarik perhatian masyarakat yang lebih luas.

Kelengkapan tersebut bisa dengan menambah sarana hiburan bagi anak-anak dan remaja, atau bisa juga menambah tempat-tempat pameran dan pertunjukan kesenian daerah.

Kawasan Wisata Industri

Pengembangan kawasan wisata industri di Kota Kediri di tentukan pada kegiatan-kegiatan industri yang ada dan memungkinkan di jadikan sebagai lokasi kegiatan wisata, seperti kawasan industri rokok Gudang Garam. Dimana pada kawasan idustri ini dilengkapi dengan jalur hijau dan taman-taman serta lapangan golf yang selain berfungsi sebagai kawasan konservasi/hutan kota juga sebagai kegiatan rekreasi untuk umum

Selain itu wisata industri juga akan dikembangkan pada kegiatan home industri dan komplek perdagangan tahu, makanan kecil berbahan baku tahu, kerajinan kulit dan bambu, dll.

Kawasan Wisata Pusat Perbelanjaan

Untuk meningkatkan perekonomian sekaligus memberikan kenyamanan dalam kegiatan berbelanja sihingga pengunjung merasa lebih betah dan nyaman berada dalam kawasan perbelanjaan. Saat ini di Kota Kediri telah berdiri beberapa pusat perbelanjaan seperti Pasar Raya Sri Ratu, Plasa Golden, Borobudur swalayan, Ramayana, Kediri Town Square dan Kediri Mall.

Potensi Perdagangan Kota Kediri

Pembangunan perdagangan dimaksudkan untuk memperlancar arus barang dan jasa dalam rangka menunjang peningkatan produksi dan daya saing berbagai produk dan jasa yang dimiliki oleh Pemerintah Kota Kediri untuk merangsang tumbuh dan kembangnya sektor perdagangan di Kota Kediri. Program yang dilaksanakan dalam pembangunan perdagangan di Kota Kediri adalah program pengembangan usaha perdagangan, di mana tujuan program ini adalah melindungi kepentingan umum dan memberikan jaminan kepastian hukum bagi usaha perdagangan lokal. Sasaran program perdagangan adalah memberikan perlindungan terhadap standarisasi atau kebenaran atas kemetrologian, pengembangan pasar produk lokal maupun produk unggulan, tersedianya informasi harga kebutuhan bahan pokok di Pasar Bandar, Pasar Pahing, Pasar Setonobetek (www.siskaperbapo.com) menjaga kestabilan harga kebutuhan pokok, membina dan memberdayakan iklim usaha perdagangan formal dan informal.

20

Page 21: KOTA KEDIRI

Kegiatan pokok dalam usaha pengembangan perdagangan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Kediri adalah :

1. Pengawasan dan pelaksanaan tera dan tera ulang.2. Pembinaan dan penyuluhan kemetorologian.3. Penyediaan informasi harga dasar kebutuhan pokok.4. Mengikuti pasar lelang Daerah5. Pendataan Pembinaan, Penataan dan Pemberdayaan PK5 dan Asongan.6. Pengembangan pasar melalui pameran promosi produk unggulan daerah dan andalan.

Seiring dengan perkembangan Kota Kediri, maka kegiatan perdagangan di Kota Kediri juga meningkat, dimana Kota Kediri sebagai pusat koleksi dan distribusi barang dan jasa mampu memberikan kenyamanan serta ketersediaan segala barang yang dibutuh kan oleh masyarakat, sehingga mereka tidak perlu pergi dan berbelanja keluar kota. Berdirinya pusat-pusat perdagangan (mal) dan munculnya toko-toko serba ada.

Pasar yang dikelola oleh PD. Pasar Kota Kediri

menurut luas pasar dan jumlah pedagang per kecamatan, tahun 2011

                     

KECAMATAN JUMLAH PASAR LUAS PASAR JUMLAH PEDAGANG

Mojoroto 4 17.334 639

Kota 3 85.067 1.837

Pesantren 2 22.012 1.414

JUMLAH 9 124.413 3.890

Sumber: Disperindag Kota Kediri

 

(Toserba) serta swalayan, membuat semakin cerah sektor-sektor ekonomi penunjangnya. Hal ini dikarenakan semakin banyak permintaan akan barang-barang produksi maupun jasa yang harus dipenuhi oleh pusat perdagangan, toserba, dan swalayan tersebut serta tumbuhnya usaha perdagangan informal.

Namun demikian, karena terbatasnya ketersediaan barang dan jasa yang dimiliki oleh sektor usaha lokal (dari dalam wilayah Kota Kediri), maka harus didatangkan dari luar daerah/wilayah. Dengan demikian dengan keberadaan pusat perdagangn dan jasa di Kota Kediri memiliki arti yang sangat penting dan diupayakan untuk dialokasikan secara sendiri, sesuai dengan kondisi dan perkembangan Kota Kediri.

Pengembangan diarahkan pada :

1. Kegiatan perdagangan skala besar untuk jenis sayuran, ikan dan sejenisnya menggunakan pasar induk atau Pasar Setonobetek, dimana pada kegiatan perdagangan ini dilengkapi dengan bongkar muat barang, tempat parkir kendaraan, perlengkapan kebersihan.

21

Page 22: KOTA KEDIRI

2. Untuk jenis perdagangan skala besar (grosir), jenis kelontong, elektronika, garmen dan alat perlengkapan sehari-hari, dilayani di sekitar pusat kota.

3. Harapannya ada kerjasama UKM produk unggulan dengan pasar-pasar modern sehingga bisa mengingkatkan dan mengembangkan UKM di wilayah Kota Kediri.

Melalui kebijakan pengembangan sektor perdagangan tersebut, diharapkan bisa memicu pelaku bisnis dan pemilik modal untuk mananamkan modalnya guna membuka usaha-usaha mandiri yang bisa mencukupi kebutuhan sektor perdagangan yang ada Kota Kediri, sehingga pemenuhan kebutuhan barang dan jasa oleh pelaku perdagangan di Kota Kediri tidak perlu lagi didatangkan dari luar daerah/wilayah

22