KOSMETIKA TABIR SURYA (SUNSCREEN AND SUNBLOCK)
KOSMETIKA TABIR SURYA (SUNSCREEN
AND SUNBLOCK)
Disusun oleh :
Aprilya Eka P (2601101000)
Rahmat Karim (2601101000)
Lyanlie W (260110100058)
Rizky M H Indrawan (260110100060)
Ditosando (2601101000)
Kosmetik
Mengapa perlu kosmetik ?
a. Mempertahankan kondisi kulit yang baik dan melindungi kulit dari faktor yang merusak
b. Mengubah penampilan agar tampak lebih menarik
c. Menambah daya tarik dengan keharuman kulit
d. Menolong penderita yang mempunyai penyakit kulit agar penampilannya dapat diterima secara sosial
Sinar Matahari
Radiasi
Kulit
Tabir Surya
Definisi Tabir Surya
Sediaan tabir surya adalah sediaan kosmetika yang digunakan untuk maksud membaurkan , memantulkan atau menyerap secara efektif cahaya matahari, terutama daerah emisi gelombang ultraviolet dan inframerah, sehinga dapat mencegah gangguan kulit karena sinar matahari dan melindungi struktur serta fungsi kulit dari cahaya matahari
Fungsi Sediaan Tabir Surya : Melindungi kulit dari pemaparan sinar
UV dan meminimalkan efek pemaparan pada kulit.
Tabir surya (sunscreen atau sunblock) atau UV filter, memiliki 2 mekanisme utama yaitu :
(i) menghamburkan dan memantulkan energy sinar UV
(ii) mengabsorbsi energy sinar UV. Dinamakan : UV protection
UV filter dapat diklasifikasikan menjadi 2 kelompok berdasarkan asalnya :
Anorganik UV filter, atau yang juga disebut UV filter fisik, terutama bekerja dengan memantulkan dan menghamburkan radiasi UV
Organic UV filter, yang juga disebut UV filter kimia atau sunblock, bekerja dengan mengabsorbsi radiasi
Mekanisme perlindungan tabir surya
Penghadang fisik : Bahan ini akan menghalangi sinar surya UV menembus
masuk lapisan kulit. Contohnya : titanium dioksida, zinkoksida, petrolium merah,
kromium oksida dan kobal oksid. Dalam jumlah yang cukup → penghadang fisik akan
memantulkan sinar UV, Visibel dan infra merah
Penyerap kimia : Bahan kimia yang menyerap sinar UV berdasarkan daerah yang
cenderung diserapnya. Bahan kimia terbagi atas 2 berdasarkan tipe radiasi yang
dilindungi : a. Penyerap UV A : Bahan-bahan kimia yang menyerap radiasi
pada daerah 320-360 nm. Contohnya : Benzofenon, antranilat dan benzoil metana.
b. Penyerap UV B : Bahan-bahan kimia yang menyerap radiasi pada daerah 290-320 nm. Contohnya : PABA dan salisilat.
Karakteristik yang penting dalam tabir surya : Tidak toksik dan tidak mempengaruhi metabolisme tubuh Tidak berbahaya secara dermatologis Efektif mengabsorbsi radiasi Tidak bersifat fotolabil Tidak menguap Tidak terdekomposisi dengan adanya lembab, keringat dan lain
sebagainya Harus memiliki karakter fisik yang dapat diterima oleh konsumen,
sebagai contoh, tabir surya haruslah tidak menimbulkan bau yang tidak sedap
Harus dapat terabsorbsi melalui kulit
Radiasi sinar ultraviolet (UVR) dari matahari
o UV C : 200-280 nm o UV B : 280-320 nm o UV A : 320-400 nm
Mekanisme tabir surya sebagai penyerap.
Molekul bahan kimia tabir surya yang menyerap energi dari sinar UV
Sewaktu mol yang tereksitasi kembali ke kedudukan yang lebih rendah akan melepaskan energi yang lebih rendah dari energi semula yang diserap untuk menyebabkan eksitasi.
Sinar UV dengan energi yang lebih rendah akan kurang atau tidak menyebabkan efek sunburn pada kulit.
American Cancer Society menyatakan bahwa pemaparan UV dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan perubahan pada kulit yang meliputi:
Penuaan Kerutan Kehilangan elastisitas kulit Noda gelap (lentigos, kadang disebut “age spots” atau “liver spots” ) Keratosis aktinik
RESPON KRONIK SINAR UV Ciri-ciri o Kulit berwarna gelap o Terasa kasar o Kerut pada kulit yang dalam
Terbagi menjadi tiga golongan sediaan Tabir Surya
Kosmetik suntan, mencegah eritema dengan menghalangi sinar UV B dan meningkatkan pewarnaan kulit membentuk warna suntan yang menarik.
Kosmetik tabir surya, menghalangi sinar UV A dan UV B serta mencegah reaksi kulti.
Kosmetik untuk menghilangkan efek sunburn.
TIPE BASIS SEDIAAN TABIR SURYA
1. Tipe emulsi, O/W dan W/O 2. Tipe lotion 3. Tipe minyak, SPF lebih kecil 4. Tipe gel, gel pelarut air dan gel pelarut minyak 5. Tipe aerosol.
SYARAT-SYARAT BAHAN KIMIA UNTUK SEDIAAN KOSMETIK TABIR SURYA
1. Efektif menyerap radiasi UV B tanpa perubahan kimiawi→sehingga tidak menimbulkan iritasi, toksik.
2. Meneruskan UV A untuk mendapatkan tanning →bagi kulit kaukasia / eropa.
3. Stabil, tahan keringatdan tidak menguap. 4. Mempunyai daya larut untuk
mempermudah formulasi. 5. Tidak toksik, tidak mengiritasi dan tidak
menyebabkan sensitifisasi.
SUN PROTECTIF FACTOR (SPF) Kemampuan bahan menahan sinar UV
dinilai dalam faktor proteksi sinar (SPF) yaitu perbandingan antara lain dosis minimal yang diperlukan untuk menimbulkan eritema pada kulit yang diolesi dengan tabir surya dengan yang tidak diolesi tabir surya.
Nilai SPF →0-100, dianggap baik jika berada diatas 15.
TINGKAT KEMAMPUAN TABIR SURYA
1. Minimal → SPF 2-
4 contohnya: Salisilat
dan antranilat.
2. Sedang →SPF 4-6 Contohny
a : Sinamat.
3. Ekstra → SPF 6-
8 Contohnya : Derivat
PABA
4. Maksimal → SPF
8-15 Contohnya : PABA
5. Ultra → SPF > 15
Contohnya Kombinasi PABA, non PABA dan
fisik.
FORMULASI SEDIAAN TABIR SURYA
Formulasi sediaan tabir surya dibedakan atas 3 tipe :
sediaan anhidrous emulsi sediaan tidak berlemak (greaseless )
METODE PENILAIAN PROTEKSI SEDIAAN TABIR SURYA
Parameter : SPF (sun protection factor) 1. Ditentukan MED, eritema minimum
setelah pemaparan sinar UV. 2. Ditentukan MED, eritema minimum
setelah pemaparan sinar UV dengan sampel sediaan yang dinilai.
SPF = MED dengan sampel
MED tanpa sampel
Kesimpulan Sediaan tabir surya mempunyai berbagai jenis
yang masing – masing fungsinya bertujuan untuk memproteksi kulit dari Sinar UV sehingga penting untuk di gunakan sehari-hari
Daftar Pustaka Dindadi 7/29/2008 03:09:00 PM
www.medicafarma.com. Walters, A. Kenneth. Michael S. Robert. 2008.
Dermatologic, Cosmeceutic, and Cosmetic Development. Informa Healthcare, New York ; 419, 425, 432.
Salvador, Amparo. Albert Chisvert. 2009. Analysis of Cosmetic Products. Elsevier. Oxford ; 88, 94.
Draelos, Zoe Diana. Lauren A. Thaman. 2008. Cosmetic Formulation of Skin Care Product. Taylor & Francis Group. New York ; 137, 141, 146, 157, 159
SELESAI