Abstrak Rambut adalah serat keratin yang muncul dari permukaan kulit. Serat rambut memiliki karakteristik kualitatif antara lain karena mungkin tebal atau tipis, lurus atau keriting, panjang atau pendek. Seiring dengan berkembangnya zaman modern ini, sesorang menyadari betapa pentingnya penampilan sebagai penunjang keberhasilan, maka satu persatu fungsi alami rambut mulai tergeser oleh fungsi utamanya sekarang, yaitu sebagai penunjang penampilan. Berbagai kosmetika rambut yang digunakan untuk memperindah rambut antara lain sampo, conditioner, hair tonic, penata rambut (gel), pewarna rambut dan pengeriting rambut. 1. Pendahuluan Sepanjang sejarah peradaban manusia, rambut selalu menempati kedudukan penting. Kedudukan penting tersebut berkaitan langsung dengan fungsi rambut yang antara lain sebagai pelindung bagi kepala, sebagai penghangat, dan sebagai pertanda sosial pada beberapa bangsa. Seiring dengan berkembangnya peradaban dan ketika manusia makin menyadari betapa pentingnya penampilan sebagai penunjang keberhasilan, maka satu persatu fungsi alami rambut mulai tergeser oleh fungsi utamanya sekarang, yaitu sebagai penunjang penampilan (Chakim, 2006).
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Abstrak
Rambut adalah serat keratin yang muncul dari permukaan kulit. Serat
rambut memiliki karakteristik kualitatif antara lain karena mungkin tebal atau
tipis, lurus atau keriting, panjang atau pendek. Seiring dengan berkembangnya
zaman modern ini, sesorang menyadari betapa pentingnya penampilan sebagai
penunjang keberhasilan, maka satu persatu fungsi alami rambut mulai tergeser
oleh fungsi utamanya sekarang, yaitu sebagai penunjang penampilan. Berbagai
kosmetika rambut yang digunakan untuk memperindah rambut antara lain sampo,
conditioner, hair tonic, penata rambut (gel), pewarna rambut dan pengeriting
rambut.
1. Pendahuluan
Sepanjang sejarah peradaban manusia, rambut selalu menempati kedudukan
penting. Kedudukan penting tersebut berkaitan langsung dengan fungsi rambut
yang antara lain sebagai pelindung bagi kepala, sebagai penghangat, dan
sebagai pertanda sosial pada beberapa bangsa. Seiring dengan berkembangnya
peradaban dan ketika manusia makin menyadari betapa pentingnya
penampilan sebagai penunjang keberhasilan, maka satu persatu fungsi alami
rambut mulai tergeser oleh fungsi utamanya sekarang, yaitu sebagai penunjang
penampilan (Chakim, 2006).
Selain oleh karena hal diatas, memang sudah menjadi sifat manusia
untuk sekali waktu untuk tampil berbeda. Keadaan ini dikarenakan arus
globalisasi yang sudah merambah dikalangan anak muda abad ini, mereka
berlomba-lomba untuk mengikuti trend (Chakim, 2006).
2. Pembahasan
Kosmetika dikenal sejak berabad-abad yang lalu. Pada abad ke-19,
pemakaian kosmetika mulai mendapat perhatian, yaitu selain untuk kecantikan
juga untuk kesehatan (Tranggono, 2007).
Kosmetika berasal dari kata kosmein (Yunani) yang berarti ”berhias”.
Bahan yang dipakai dalam usaha untuk mempercantik diri ini, dahulu diramu dari
bahan-bahan alami yang terdapat di sekitarnya. Sekarang kosmetika dibuat
manusia tidak hanya dari bahan alami tetapi juga bahan buatan untuk maksud
meningkatkan kecantikan (Wasitaatmadja, 1997).
Definisi kosmetik menurut BPOM Republik Indonesia Nomor
Hk.03.1.23.12.10.12459 Tahun 2010 tentang Persyaratan Teknis Kosmetika
bahwa kosmetika adalah bahan atau sediaan yang dimaksudkan untuk digunakan
pada bagian luar tubuh manusia (epidermis, rambut, kuku, bibir, dan organ genital
bagian luar), atau gigi dan membran mukosa mulut, terutama untuk
membersihkan, mewangikan, mengubah penampilan, dan/atau memperbaiki bau
badan atau melindungi atau memelihara tubuh pada kondisi baik (BPOM RI,
2010).
Selain itu defenisi kosmetik dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No.
220/MenKes/Per/X/1976 tanggal 6 September 1976 yang menyatakan bahwa
kosmetika adalah bahan atau campuran bahan untuk digosokkan, dilekatkan,
dituangkan, dipercikkan, atau disemprotkan pada, dimasukkan ke dalam,
dipergunakan pada badan atau bagian badan manusia dengan maksud untuk
membersihkan, memelihara, menambah daya tarik atau mengubah rupa, dan tidak
termasuk golongan obat (Wasitaatmadja, 1997).
2.1 Penggolongan Kosmetik
Penggolongan kosmetika menurut Tranggono dibagi ke dalam 13 kelompok
antara lain:
1. Preparat untuk bayi, misalnya minyak bayi, bedak bayi, dan lain-lain.
2. Preparat untuk mandi, misalnya sabun mandi, bath capsule, dan lain-lain.
3. Preparat untuk mata, misalnya maskara, eye-shadow, dan lain-lain.
4. Preparat wangi-wangian, misalnya parfum, toilet water, dan lain-lain.
5. Preparat untuk rambut, misalnya cat rambut, hair spray, dan lain-lain.
6. Preparat pewarna rambut, misalnya cat rambut, dan lain-lain.
7. Preparat make-up (kecuali mata), misalnya bedak, lipstick, dan lain-lain.
8. Preparat untuk kebersihan mulut, misalnya pasta gigi, mouthwashes, dan
lain-lain.
9. Preparat untuk kebersihan badan, misalnya deodorant, dan lain-lain.
10. Preparat kuku, misalnya cat kuku, losion kuku, dan lain-lain.
11. Preparat perawatan kulit, misalnya pembersih, pelembab, pelindung, dan lain-
lain.
12. Preparat cukur, misalnya sabun cukur, dan lain-lain.
13. Preparat untuk suntan dan sunscreen, misalnya sunscreen foundation, dan
lain-lain.
2.2 Rambut
Rambut adalah serat keratin yang muncul dari permukaan kulit. Serat
rambut memiliki karakteristik kualitatif antara lain karena mungkin tebal atau
tipis, lurus atau keriting, panjang atau pendek. Bahan ini telah ditangani sejak
tahap awal evolusi (perawatan) (Mark et al, 2006).
2.2.1 Anatomi Rambut
Untuk melakukan perawatan yang baik dan tepat bagi kebersihan,
kesehatan, dan kecantikan kulit kepala dan rambut, diperlukan pengetahuan dasar
tentang kulit kepala dan rambut itu sendiri. Rambut merupakan sesuatu yang
keluar dari dalam kulit berbentuk seperti benang tipis. Rambut tidak mempunyai
syaraf perasa, sehingga rambut tidak terasa sakit kalau dipotong (Anonim. - ).
A. Pembagian dan Umur Rambut
Berikut pembagian rambut berdasarkan umur dari rambut tersebut.
1. Rambut panjang, yaitu rambut yang tumbuh di atas kulit kepala. Rambut
panjang ini berumur antara 2 sampai dengan 4 tahun.
2. Rambut pendek, yaitu rambut pendek tumbuh pada bagian alis, lubang hidung,
dan ujung kelopak mata. Rambut ini berumur antara 4-5 bulan.
3. Rambut vellus/lanugo, yaitu rambut yang tumbuh pada kulit di seluruh bagian
tubuh. Rambut ini lemas dan pendek (Anonim. - ).
B. Fungsi Rambut
Adapun beberapa fungsi dari rambut sebagai berikut.
1. Melindungi kepala dari benturan dan sinar matahari.
2. Sebagai mahkota.
3. Membentuk bingkai dari wajah.
4. Menambah keindahan dan garis warna pada wajah.
5. Melindungi mata dari keringat.
6. Melindungi mata dari kotoran dan debu.
7. Membantu menguapkan keringat (Anonim. - ).
C. Komposisi atau Susunan Rambut
Rambut terutama tersusun dari salah satu zat protein yang disebut keratin
atau horney. Berikut susunan kimiawi rambut (Anonim. - ).
1. Carbon: 50,65%
2. Hydrogen: 6,36%
3. Nitrogen: 17,14%
4. Belerang (sulfur): 5%
5. Oksigen: 20,85%
D. Bagian-Bagian Rambut (Anonim. - )
Rambut terdiri dari tiga bagian yakni ujung rambut, batang rambut dan akar
rambut.
1. Ujung Rambut
Ujung rambut berbentuk runcing, terdapat pada rambut yang baru saja
tumbuh.
2. Batang Rambut
Batang rambut merupakan bagian rambut yang berada di luar kulit berupa
benang halus terdiri dari keratin atau sel-sel tanduk. Batang rambut mempunyai 3
lapisan yaitu :
a. Cuticula / kulit ari/ selaput rambut merupakan lapisan luar, terdiri dari sel-sel
tanduk yang pipih dan bening, tersusun bagian bawah menutupi atasnya.
Fungsi cuticula yaitu melindungi bagian dalam batang rambut, memudahkan
disasak, karena cuticula yang tersusun dapat saling berpegangan dan menyerap
obat kriting dan cat rambut sampai ke cortex. Cuticula dapat rusak karena,
over processing: kerja obat kriting yang kadaluwarsa (over time), terlalu
sering disasak, kesalahan kosmetik rambut/shampoo, dan terlalu sering dicuci
dengan shampoo yang keras.
b. Cortex disusun oleh kumpulan seperti benang halus yang terdiri dari
keratin/sel tanduk. Tiap helai benang yang halus disebut fibril. Fibril
terbentuk oleh molekul yang mengandung butiran pigmen melamin. Pigmen
rambut terdapat pada cortex.
c. Medulla. Terdiri dari zat yang tersusun sangat renggang yang membentuk jala,
sehingga terdapat rongga yang berisi udara.
Gambar1. Batang rambut.
3. Akar Rambut
Akar rambut merupakan bagian rambut yang berada di dalam kulit dan
tertanam di dalam folikel/kantong rambut. Bagian rambut yang tertanam/berada
di dalam kulit jangat. Akar rambut tertanam miring dalam lapisan dermis.
Gambar 2. Bagian-bagian akar rambut.
Bagian-bagian akar rambut berikut fungsinya adalah sebagai berikut :
a. Kantung rambut (folikel): melindungi tunas rambut.
b. Umbi rambut (bulb): bulatan kecil, putih, bening yang mempunyai hubungan
dengan pembuluh halus syaraf dan pembuluh darah.
c. Papil rambut: tempat pembuatan sel tunas dan sel pigmen melamin yang
membuat makanan dan semua kebutuhan pertumbuhan rambut.
d. Otot penegak rambut: dapat menarik folikel rambut mengakibatkan bulu-bulu
halus menegak.
e. Kelenjar lemak: menghasilkan minyak atau sebum.
f. Kelenjar keringat.
E. Pertumbuhan Rambut (Anonim. - )
Karakteristik pertumbuhan rambut antara lain sebagai berikut.
1. Rambut sehat, normal tumbuh ½ inchi (1 ¼ cm) setiap bulan atau 24 jam = 0,3
mm, tergantung usia, jenis kelamin, ras dan iklim.
Berdasarkan daya lekat zat warna, pewarnaan rambut dibagi dalam 3
golongan:
1) Pewarnaan Rambut Temporer
Pewarnaan rambut temporer adalah pewarnaan rambut yang akan
menambah cerah dan warna pada rambut serta tidak menunjukkan efek yang kekal
atas warna rambut. Sifat pewarnaannya pada rambut sebentar dan mudah
dihilangkan dengan keramas menggunakan sampo (Ditjen POM, 1985). Bahan
pewarna jenis ini adalah pewarna asam yang mempunyai molekul besar sehingga
tidak mampu masuk ke dalam batang rambut dan mudah terlepas (Wasitaatmadja,
1997).
2) Pewarnaan Rambut Semipermanen
Pewarnaan rambut semipermanen adalah pewarnaan rambut yang memilki
daya lekat tidak terlalu lama; daya lekatnya ada yang 4-6 minggu, ada juga yang
6-8 minggu. Pewarnaan rambut ini masih dapat tahan terhadap keramas sampo,
tetapi jika berulang dikeramas, zat warnanya akan luntur juga (Ditjen POM,
1985).
3) Pewarnaan Rambut Permanen
Pewarnaan rambut permanen adalah pewarnaan rambut yang memilki daya
lekat jauh lebih lama dan akan tetap melekat pada rambut hingga:
Pertumbuhan rambut selanjutnya dan rambut yang diwarnai dipotong.
Dilunturkan dengan proses pemucatan rambut
Dilunturkan dengan penghilang cat (Ditjen POM, 1985).
Sifat lekat zat warna pada rambut dalam pewarnaan rambut permanen dapat
dibedakan dalam pelekatan penetrasi dan pelekatan tersalut. Zat warna sangat
lekat pada rambut sehingga tidak luntur karena keramas sampo, dan memerlukan
pewarnaan lagi setelah jangka waktu lebih kurang 3-4 bulan. Pewarnaan rambut
permanen ini lebih disukai karena penggunaannya lebih praktis dan tidak
memerlukan pengecatan kembali dalam jangka waktu yang relatif lama (Ditjen
POM, 1985).
5. Penata rambut
Sesuai namanya, peran produk ini pertama untuk memfasilitasi gaya dari
rambut dan mempertahankan gaya rambut tersebut. Tiga bentuk produk umum
mewakili kategori ini: gel styling, mousse, dan model semprotan. Sebagian besar
formulasi didasarkan pada sintetis pembentuk film polimer dan mengandung
berbagai aditif untuk meningkatkan sifat film dan kinerja. Dengan demikian,
phthalates dan glikol digunakan sebagai plasticizer. Turunan lanolin dan silikon
ditambahkan untuk meningkatkan merasakan dan memberikan perlawanan
terhadap kelembaban. Produk ini diaplikasikan pada rambut basah, yang ditata
dengan jari atau sisir. Biasanya lebih kental produk, semakin mudah untuk
membentuk gaya rambut. Setelah mongering dengan menata bentuk rambut yang
diinginkan, lapisan apolymeric pada permukaan rambut memperkuat serat dengan
berdekatan dan dengan demikian semakin menstabilkan gaya yang baru
dibuat(Mark et al, 2006). Berikut adalah formula penataan rambut menurut Mark
et al.
6. Pengeritingan rambut
Permanent cold wave dapat diterima oleh segala jenis rambut,kecuali
terhadap mereka yang alergi pada wave lotion atau mereka yang memiliki jenis
rambut tertentu yang bisa dikeriting tidak berhasil dengan memuaskan, biasanya
rambut yang sangat halus atau rambut glassy (Rostamailis dkk, 2009).
Ketentuan rambut yang akan dikeriting ini dapat dilakukan dengan 2 syarat,
seperti berikut:
1) Rambut yang akan dikeriting sebaiknya adalah rambut lurus, agar hasil keriting
yang dicapai membentuk ombak-ombak yang rendah.
2) Rambut yang mempunyai ombak-ombak asli atau pengeritingan lama setelah
dipangkas masih ada sisa-sisa keritingnya dan cukup banyak, maka besar
kemungkinannya rambut tersebut akan rusak (menjadi sangat keriting, serta
rapuh, karena rambut menjadi kroes atau keriting kribo) (Rostamailis dkk,
2009).
Daftar Pustaka
Anonim. - . Merawat Kulit Kepala dan Rambut Secara Kering. SMK Bidang Tata Kecantikan: Program Keahlian Tata Kecantikan Kulit.
Chakim, Thoiful. 2006. Hubungan Antara Kandungan Hidrogen Peroksida Dalam Pewarna Rambut Terhadap Kerusakan Rambut. Semarang: Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.
Ditjen POM. (1985). Formularium Kosmetik Indonesia. Jakarta: Departemen Kesehatan RI..
Ditjen POM. (2010). Persyaratan Teknis Kosmetika. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Ditjen POM. 1998. Permenkes RI No445/Menkes/Per/V/1998 tentang Bahan, Zat Warna, Substratum, Zat Pengawet dan Tabir Surya pada Kosmetik. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Paye, Mark, Andre O. Barel, dan Howard I. Maibach. 2006. Handbook of Cosmetic Science and Technology. Second Edition. London: Taylor and francis Group.
Rostamailis, Hayatunnufus dan Merita Yanita. 2009. Tata Kecantikan Rambut Jilid 3. Depok: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.
Tranggono, R.I.S dan Latifah, F. (2007). Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Tresna P, Dra. Pipin, M.Si. 2006. Modul 2 Dasar Rias Merawat Kulit Kepala dan Rambut Secara Kering. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Wasitaatmadja, S.M. (1997). Penuntun Ilmu Kosmetik Medik. Jakarta: Universitas Indonesia Press.