Top Banner
UNDANG-UNDANG Revisi UU Pilpres Bisa Molor JAKARTA-Wakil Ketua Badan Legislasi DPR, Ahcmad Dimiyati Natakusuma men- gaku sulit menyelesaikan Revisi Undang- Undang Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilihan Presiden (RUU Pilpres). Hal itu karena kesembilan partai politik di parle- men masih kencang beradu argumen. “Sulit, karena banyak capres yang diusung. Yang (parpol) besar merasa lebih bisa meraih suara, lebih demokratis dan efisien dengan sedikit (capres). Yang merasa dapat tiga besar, mungkin banyak calon makin bagus. Maka silakan. Tapi ini sulit ditentukan,” kata Dimyati di Jakarta, Rabu (27/3). Berdasarkan hasil rapat Baleg kemarin, sembilan parpol di Parlemen belum mufakat soal RUU Pilpres. Empat parpol menolak RUU Pilpres, yaitu Partai Demokrat, Partai Golkar, PAN, dan PKB. Sedangkan empat fraksi lain berpendapat UU Pilpres harus direvisi. Fraksi tersebut, yakni PDI Perjuan- gan, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Gerin- dra, dan Partai Hanura. Adapun Fraksi Partai Persatuan Pembangunan bersikap abstain dengan menyerahkan kepada rapat pleno. Meski pesimis selesai dalam waktu dekat, Dimyati tetap yakin RUU Pilpres bakal selesai sebelum Pilpres 2014 dilaksanakan. Kalau pun belum selesai juga, maka mau tidak mau ke- tentuan pelaksanaan pilpres akan mengacu ke undang-undang yang lama. Artinya, apa yang diusahakan saat ini, menjadi sia-sia. “Saya op- timis ini harus selesai sebelum 2014, karena termasuk undang-undang politik, kaitannya dengan undang- undang parpol, KPU. kalau tidak selesai akan mem- bingungkan pelak- sanaan pilpres ke depan,” tutur dia Dimyati yang juga politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) meng- hendaki peng- hapusan keten- tuan presidentialthreshold(PT) 20 persen. Hingga kini, partai berlambang Ka’bah itu belum menentukan sikapnya. “Ini tarik ulur kepentingan capres, PPP belum memutus- kan capres, harusnya (RUU Pilpres) selesai pada tataran pelaksanaan. Karena ada juga yang diperbaiki seperti apakah pencoblosan atau pencontrengan,” terang dia. Sementara itu, Ketua Baleg DPR, Ignatius Mulyono mengaku pembasan revisi RUU Pilpres masih alot di Badan legislasi (Baleg) DPR. Karena tidak juga mendapatkan titik terang, rencananya Baleg akan menggelar rapat terbatas memilah materi-materi dalam RUU untuk segera diselesaikan. “Kita tunggu Kamis, kita bicara sama-sama. Kamis hanya ada antara pimpinan sama kapoksi. Mana yang mau disetujui,” kata dia. Ignatius yang juga politikus senior Par- tai Demokrat menjelaskan alasan partainya menolak RUU Pilpres karena mendapat per- intah langsung dari pimpinan. “Demokrat merasa UU Pilpres masih pas untuk dipa- kai untuk 2014. Arahan Ketua PD kan itu,” terangnya. Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR, Nurhayati Ali Assegaf mengaku tidak menginginkan Revisi Undang-Undang No- mor 42 Tahun 2008 tentang Pilpres. “Kita ingin sistem demokrasi yang berjalan dan berkualitas butuh pijakan, bukan tiap kali undang-undang sesuai kemauan individu dan kelompok. Jadi harus disepakati dengan baik. Demokrat tak ingin mencari populari- tas,” kata Nurhayati. (gam/beth) Krisis Koran Madura Harga Eceran Rp 2500,- Langganan Rp 50.000,- Oleh : Alya F. Mazida Pemerhati Sosial di Madura Cak Munali S empat berpikir, apakah Indone- sia memang tidak bersedia untuk maju? Dulu, pergantian presiden dari Soeharto ke Soeharto. Jika hal itu terjadi dua periode, itu masih saya maklumi. Tetapi bila hal itu terulang hingga tujuh kali, ketika itu, saya ber- tanya, “Beginikah cara Indonesia untuk maju?”. Seolah-olah, tidak ada SDM lain yang setara atau lebih mampu dari sek- edar Soeharto, saat itu. Ini hanya pikiran ramaja yang tidak sepenuhnya mengerti politik. Itupun, mengacu guru saya yang mengajarkan bahwa seseorang yang terlalu lama di suatu tempat, ia akan menjadi pema- las dan cenderung mapan. Bagi saya, Soeharto adalah contoh nyata. Meski ia mungkin tidak malas, tetapi kecender- ungan untuk mapan bisa dibaca. Selain itu, jungkir balik terjadi karena biasan- ya musyawarah untuk mufakat beru- bah menjadi mufakat lalu musyawarah. MPR ketika itu, tidak punya pilihan lain dan memilih Soeharto lagi, dan lagi. Pada peristiwa pilkades, kecender- ungan untuk mapan juga terjadi. Dulu, saat kades belum dibatasi hingga dua periode, kades tak pernah berhenti. Pilkades tak ubahnya seperti pemilihan presiden di era Soeharto. Bagaimana caranya menang, itu bisa diciptakan. Para pendukung Golkar di era Soeharto, bercerita banyak hal mengapa Golkar saat itu selalu menang. Selain curang, ABRI mendukung penuh. Itu saya deng- ar dari cerita PNS dan ABRI yang pensi- un. Mereka seperti umat Kristiani yang mengaku dosa di gereja. K i n i , SBY galau atas darurat Demokrat. Ia tidak rela ke- tika partai itu dipimpin Anas Urbaningrum. Saya awalnya kagum begitu SBY mem- impin negeri ini di episode pertama dan kaget pada kepemimpinannya di episode kedua. Tetapi ini juga mengingatkan pada sesuatu yang pernah saya lupakan bah- wa pada akhirnya tidak ada yang abadi. SBY dalam pemahaman saya awalnya tidak ingin terlalu teknis pada Demokrat karena ia yakin kadernya baik-baik. Be- lakangan ia sadari ternyata keyakinan- nya terbantahkan lantaran kader-kader Demokrat tidak sepenuhnya baik. Saat Anas lengser keprabon, SBY be- gitu sulit mencari tokoh pemersatu. Kare- na itu ia merasa terpanggil untuk menjadi juru selamat di Demokrat. Hanya, SBY mungkin lupa bahwa ia seorang presiden. Dengan menjadi ketua dewan pembina saja, bangsa ini kurang perhatian karena harus diakui SBY mendua. Memang tidak ada klausul yang dilanggar, tetapi hidup dengan klausul saja tentu hal ini tak cukup. Butuh kebesaran jiwa bagi SBY untuk memandang hidupnya lebih hidup sebagai negarawan. Harus disadari, SBY seorang yang romantis. Masa lalunya terutama yang indah-indah di Demokrat ingin dicip- takannya kembali saat ini, di tengah situasi yang berubah. Maka dapat di- maklumi bila SBY galau dan senantiasa berkeluh. Ciri-ciri orang yang jablay antara lain mengeluh bahkan sedikit air mata seperti Kajol yang merengek di dekat Sakhruk Khan dalam film India. Semua mengerti SBY yang menyadari sedang krisis SDM di internal Demokrat. SBY seharusnya lebih mengerti atas penduduk negeri yang kurang menda- pat perhatian karena banyak pemimpin yang tak mengerti mengapa rakyatnya mengalirkan airmata. SBY, susah benar ya mencari generasi bangsa yang peduli nasib bangsa. = g PAMANGGHI Butuh kebesaran jiwa bagi SBY untuk memandang hidupnya lebih hidup sebagai negarawan. Selain itu, muncul pula nama Ani Yudhoyono. “Suara- suara sudah mulai mengerucut, ada keinginan kuat nama Pak SBY, Ibu Ani dan Mas Ibas untuk menjadi ketua umum,” kata Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Ramadhan Pohan di Jakarta, Rabu (27/3). Ramadhan mengatakan suara-suara tersebut merupa- kan refleksi dari suara kader khususnya dari DPC dan DPD. Dia berharap dengan adanya suara-suara tersebut bisa menjadikan KLB berjalan mu- lus dan lancar. “Kami prediksi KLB bisa berlangsung cepat tentunya dengan cara musya- warah dan mufakat,” tuturnya. Namun, Ramadhan be- lum bisa memprediksi apakah nantinya KLB akan memilih dari ketiga nama tersebut. Pasalnya, segala sesuatu bisa saja terjadi di luar prediksi. “Apakah nanti di KLB akan tercermin seperti itu, kita lihat nanti,” tutur ang- gota Komisi I DPR itu. Menurutnya, dengan dip- ilihnya ketiga nama itu akan lebih baik, sehingga KLB tidak akan diwarnai ketegangan antar faksi. Sebelumnya, dis- ebutkan ada nama mantan Ketua Umum Demokrat Hadi Utomo, Wakil Ketua Dewan Pembina, Marzuki Alie dan Wakil Sekjen Demokrat Saan Mustopa yang akan maju se- bagai ketua umum. “Daripada kita gontok-gontokan kubu Saan dengan pendukungnya, Marzuki dengan pendukungn- ya, Pak Hadi Utomo dengan pendukungnya,” tegasnya. Untuk saat ini, lanjut Ram- adhan, sebaiknya KLB dengan aklamasi, jika ada keinginan menjadi ketua umum dengan menggalang dukungan suara, lebih baik nanti saat pemilihan ketua umum di 2015. Senada dengan Pohan, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Bidang Tanggap Darurat Partai Demokrat, Umar Arsal mengaku ada beberapa nama yang digadang-gadang akan menjabat sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. Namun, kata Umar, tidak kurang dari lima nama yang beredar tersebut akhirnya menyisakan dua nama sebagai calon terkuat. “Dua calon kuat di KLB itu hanya dua, SBY dan Ibu Ani,” jelas Umar saat ditemui wartawan di Ge- dung DPR Jakarta, Rabu (27/3). Beberapa waktu lalu sem- pat rumor, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas); Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo dan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Mar- zuki Alie juga menjadi nominasi Ketua Umum Demokrat. Namun kata Umar, nama-nama itu tidak muncul lagi. Karena SBY dan Ani Yud- hoyono merupakan figur yang paling tepat untuk mengisi ke- kosongan kursi ketua umum. Menurut dia, dua calon ini juga diyakini akan menghilangkan terbentuknya faksi yang sela- ma ini dikabarkan tengah me- nyelubungi Partai Demokrat. “Kedua orang ini yang dapat menghilangkan kubu-kubu,” ucapnya. Kalau pun nantinya SBY di- kukuhkan sebagai ketua umum, menurut Umar, maka diperkira- kan akan terjadi rotasi kepen- gurusan di Partai Demokrat. Dia mengungkapkan, rotasi bakal terjadi untuk jabatan sekjen yang saat ini dipegang putra bungsu pasangan SBY-Ani Yud- hoyono, Ibas. Dia menambahkan, KLB Partai Demokrat yang akan di- gelar pada 30-31 Maret 2013 mendatang, akan ada penun- jukkan pelaksana tugas harian untuk membantu SBY dalam mengurus partai. Pasalnya, je- las Umar, SBY tidak bisa secara maksimal mengurus partai mengingat perannya sebagai kepala negara. Jika SBY menjabat ketua umum, Umar berharap, pelaksana tugas harian langsung ditunjuk oleh SBY. “Kalau ada, ketua har- ian harus punya waktu, sebaiknya tidak merangkap jabatan. Kita serahkan ketua terpilih (pada SBY). Siapa itu? Kalau memang itu ada,” katanya. Sejauh ini, kata Umar, kader Partai Demokrat juga meya- kini bahwa kedua calon kuat tersebut merupakan figur yang paling tepat untuk memimpin partai ke depan. Bahkan dia menjelaskan, seluruh Dewan Pimpinan Cabang (DPC) dan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) sudah sepakat terhadap dua calon itu. (gam/bud) Nama SBY Kian Menguat BERENANG Seorang guru olahraga mengajak anak-anak didiknya belajar berenang di sebuah kolam renang yang le- taknya tak jauh dari sekolahnya. Be- gitu sampai di tempat kolam renang, anak-anak didiknya langsung pada nyebur ke air dengan memakai baju renang yang di bawanya. Hanya ada satu anak yang nyebur ke kolam de- ngan memakai jaket. Jacky namanya. Tentu saja, sang guru heran meli- hat ulah Jacky. “Hei, Jacky,” panggil pak guru,”Kenapa kamu nggak copot ja- ket kamu?” “Maaf, pak guru, di dalam airnya dingin,” jawabnya datar. 28 MARET 2013 KAMIS DEMO KORUPSI DPR. Sejumlah pengunjukrasa dari berbagai elemen mahasiswa, berunjukrasa di kantor DPR Sulsel, Makassar, Rabu (27/3). Mereka mendesak transparasi anggaran pembelian baju anggota DPR Sulsel senilai Rp383 juta dan penuntasan sejumlah kasus dugaan korupsi di Sulsel sehingga dewan wakil rakyat tersebut bersih dari korupsi. FOTO ANTARA/Darwin Fatir ant/ampelsa Kongres Luar Biasa Partai Demokrat Positif 30-31 Maret JAKARTA-Teka-teki seputar calon Ketua Umum Partai Demokrat yang akan dipilih dalam Kongres Luar Biasa (KLB) pada 30-31 Maret 2013 menda- tang mulai mengerucut. Dari sejumlah nama yang beredar, nama Ketua Dewan Pembina, Susilo Bam- bang Yudhoyono (SBY), paling diunggulkan. JAKARTA-Kementerian Pendayagu- naan Aparatur Negara dan Reformasi Bi- rokrasi (KemenPAN-RB) menetapkan Pro- pinsi Jawa Timur, sebagai propinsi dengan pelayanan publik bagus di Indonesia sepanjang tahun 2012. Namun belum ada propinsi yang dapat kategori memuaskan. “Provinsi Jawa Timur sebagai provinsi de- ngan pelayanan publik terbaik pada 2012, artinya kategori baik (B). Belum pada tingkat memuaskan,” kata Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian Pendaya- gunaan Aparatur Negara (KemenPAN) Wiharto di Jakarta, Rabu (27/3). Selain Jawa Timur, kata Wiharto, pro- pinsi lainnya yang juga baik dalam pelay- anan adalah Jawa Tengah. Kedua provinsi itu dinilai telah menyelenggarakan pe- layanan publik berkualitas di daerahnya masing-masing. Namun Wiharto mengakui dari 33 provinsi yang ada, sayangnya belum ada yang mendapat predikat AA (Sangat me- muaskan). Provinsi Jatim dan Jateng baru sebatas mendapat kategori B (Baik). 8 Provinsi lainnya mendapat kategori CC (Cukup), 13 provinsi mendapat kategori C (Kurang), dan 10 provinsi memperoleh nilai D (Sangat kurang). Menurut Wiharto, adapun 10 provinsi dengan pelayanan publik terendah itu mayoritas berada di wilayah Indonesia ba- gian timur. Karena itu, KemenPAN akan terus melakukan bimbingan terhadap 10 provinsi tersebut. Kriteria penilaian yang dikenakan ke- pada seluruh provinsi tersebut terdiri dari 4 hal, yaitu pelayanan terpadu satu pintu, pelayanan informasi, pelayanan rumah sakit umum daerah, dan unit pelayanan pilihan. Untuk kriteria yang ke-4, setiap provinsi mengajukan 2 unit pelayanan yang dinilai terbaik. Dari ke-33 provinsi tersebut, pelay- anan informasi masih yang paling ter- bawah. Standar operasional untuk pelay- anan informasi masih belum ada sampai sekarang. “Kami berharap, tahun depan Jatim dan Jateng yang sekarang dapat predikat B, bisa meningkatkan kinerjan- ya,” imbuhnya Pada minggu lalu, Kementerian Pen- dayagunaan Aparatur Negara dan Refor- masi Birokasi (Kemenpan RB) menilai pelaksanaan reformasi birokrasi di in- stitusi pemerintah menunjukkan kema- juan. Namun hal itu belum cukup, ka- rena masih banyak pekerjaan rumah (PR) yang memerlukan kerja ekstra keras un- tuk menggapai indikator sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2009-2014. Salah satu indikator itu adalah se- makin banyaknya kementerian/lembaga yang mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian (WTP) dari Badan Pemerik- sa Keuangan (BPK). Tahun 2009 tercatat baru 41 %, dan tahun lalu %tasenya men- jadi 77 % dari target 100 % pada 2014. Menpan RB Azwar Abubakar men- gakui, masih banyak instansi pemerintah yang harus didorong untuk melakukan percepatan reformasi birokrasi. Hal itu juga terkait dengan rentannya skor integ- ritas pelayanan publik yang cukup rendah. (cea/beth) LAYANAN PUBLIK Sekalipun Terbaik, Jatim Belum Memuaskan Besok, Jumat 29 Maret Koran Madura tidak terbit sehubungan dengan peringa- tan hari wafatnya Isa Al-Masih.
16

Koran Madura

Mar 22, 2016

Download

Documents

koran madura

Satu Hati untuk Bangsa
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Koran Madura

KAMIS 28 MARET 2013 NO. 0085 | TAHUN II 1

UNDANG-UNDANG

Revisi UU Pilpres Bisa Molor

JAKARTA-Wakil Ketua Badan Legislasi DPR, Ahcmad Dimiyati Natakusuma men-gaku sulit menyelesaikan Revisi Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilihan Presiden (RUU Pilpres). Hal itu karena kesembilan partai politik di parle-men masih kencang beradu argumen. “Sulit, karena banyak capres yang diusung. Yang (parpol) besar merasa lebih bisa meraih suara, lebih demokratis dan efisien dengan sedikit (capres). Yang merasa dapat tiga besar, mungkin banyak calon makin bagus. Maka silakan. Tapi ini sulit ditentukan,” kata Dimyati di Jakarta, Rabu (27/3).

Berdasarkan hasil rapat Baleg kemarin, sembilan parpol di Parlemen belum mufakat soal RUU Pilpres. Empat parpol menolak RUU Pilpres, yaitu Partai Demokrat, Partai Golkar, PAN, dan PKB. Sedangkan empat fraksi lain berpendapat UU Pilpres harus direvisi. Fraksi tersebut, yakni PDI Perjuan-gan, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Gerin-dra, dan Partai Hanura. Adapun Fraksi Partai Persatuan Pembangunan bersikap abstain dengan menyerahkan kepada rapat pleno.

Meski pesimis selesai dalam waktu dekat, Dimyati tetap yakin RUU Pilpres bakal selesai sebelum Pilpres 2014 dilaksanakan. Kalau pun belum selesai juga, maka mau tidak mau ke-tentuan pelaksanaan pilpres akan mengacu ke undang-undang yang lama. Artinya, apa yang diusahakan saat ini, menjadi sia-sia. “Saya op-timis ini harus selesai sebelum 2014, karena termasuk undang-undang politik, kaitannya

dengan undang-undang parpol, KPU. kalau tidak selesai akan mem-bingungkan pelak-sanaan pilpres ke depan,” tutur dia

Dimyati yang juga politikus Partai Persatuan P e m b a n g u n a n (PPP) meng-hendaki peng-hapusan keten-

tuan presidentialthreshold(PT) 20 persen. Hingga kini, partai berlambang Ka’bah itu belum menentukan sikapnya. “Ini tarik ulur kepentingan capres, PPP belum memutus-kan capres, harusnya (RUU Pilpres) selesai pada tataran pelaksanaan. Karena ada juga yang diperbaiki seperti apakah pencoblosan atau pencontrengan,” terang dia.

Sementara itu, Ketua Baleg DPR, Ignatius Mulyono mengaku pembasan revisi RUU Pilpres masih alot di Badan legislasi (Baleg) DPR. Karena tidak juga mendapatkan titik terang, rencananya Baleg akan menggelar rapat terbatas memilah materi-materi dalam RUU untuk segera diselesaikan. “Kita tunggu Kamis, kita bicara sama-sama. Kamis hanya ada antara pimpinan sama kapoksi. Mana yang mau disetujui,” kata dia.

Ignatius yang juga politikus senior Par-tai Demokrat menjelaskan alasan partainya menolak RUU Pilpres karena mendapat per-intah langsung dari pimpinan. “Demokrat merasa UU Pilpres masih pas untuk dipa-kai untuk 2014. Arahan Ketua PD kan itu,” terangnya.

Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR, Nurhayati Ali Assegaf mengaku tidak menginginkan Revisi Undang-Undang No-mor 42 Tahun 2008 tentang Pilpres. “Kita ingin sistem demokrasi yang berjalan dan berkualitas butuh pijakan, bukan tiap kali undang-undang sesuai kemauan individu dan kelompok. Jadi harus disepakati dengan baik. Demokrat tak ingin mencari populari-tas,” kata Nurhayati. (gam/beth)

Krisis

Koran Madura

Harga Eceran Rp 2500,- Langganan Rp 50.000,-

Oleh : Alya F. MazidaPemerhati Sosial di Madura

Cak Munali

Sempat berpikir, apakah Indone-sia memang tidak bersedia untuk maju? Dulu, pergantian presiden

dari Soeharto ke Soeharto. Jika hal itu terjadi dua periode, itu masih saya maklumi. Tetapi bila hal itu terulang hingga tujuh kali, ketika itu, saya ber-tanya, “Beginikah cara Indonesia untuk maju?”. Seolah-olah, tidak ada SDM lain yang setara atau lebih mampu dari sek-edar Soeharto, saat itu.

Ini hanya pikiran ramaja yang tidak sepenuhnya mengerti politik. Itupun, mengacu guru saya yang mengajarkan bahwa seseorang yang terlalu lama di suatu tempat, ia akan menjadi pema-las dan cenderung mapan. Bagi saya, Soeharto adalah contoh nyata. Meski ia mungkin tidak malas, tetapi kecender-ungan untuk mapan bisa dibaca. Selain itu, jungkir balik terjadi karena biasan-ya musyawarah untuk mufakat beru-bah menjadi mufakat lalu musyawarah. MPR ketika itu, tidak punya pilihan lain dan memilih Soeharto lagi, dan lagi.

Pada peristiwa pilkades, kecender-ungan untuk mapan juga terjadi. Dulu, saat kades belum dibatasi hingga dua periode, kades tak pernah berhenti. Pilkades tak ubahnya seperti pemilihan presiden di era Soeharto. Bagaimana caranya menang, itu bisa diciptakan. Para pendukung Golkar di era Soeharto, bercerita banyak hal mengapa Golkar saat itu selalu menang. Selain curang, ABRI mendukung penuh. Itu saya deng-ar dari cerita PNS dan ABRI yang pensi-un. Mereka seperti umat Kristiani yang mengaku dosa di gereja.

K i n i , SBY galau atas darurat Demokrat. Ia tidak rela ke-tika partai itu dipimpin Anas Urbaningrum. Saya awalnya kagum begitu SBY mem-impin negeri ini di episode pertama dan kaget pada kepemimpinannya di episode kedua. Tetapi ini juga mengingatkan pada sesuatu yang pernah saya lupakan bah-wa pada akhirnya tidak ada yang abadi. SBY dalam pemahaman saya awalnya tidak ingin terlalu teknis pada Demokrat karena ia yakin kadernya baik-baik. Be-lakangan ia sadari ternyata keyakinan-nya terbantahkan lantaran kader-kader Demokrat tidak sepenuhnya baik.

Saat Anas lengser keprabon, SBY be-gitu sulit mencari tokoh pemersatu. Kare-na itu ia merasa terpanggil untuk menjadi juru selamat di Demokrat. Hanya, SBY mungkin lupa bahwa ia seorang presiden. Dengan menjadi ketua dewan pembina saja, bangsa ini kurang perhatian karena harus diakui SBY mendua. Memang tidak ada klausul yang dilanggar, tetapi hidup dengan klausul saja tentu hal ini tak cukup. Butuh kebesaran jiwa bagi SBY untuk memandang hidupnya lebih hidup sebagai negarawan.

Harus disadari, SBY seorang yang romantis. Masa lalunya terutama yang indah-indah di Demokrat ingin dicip-takannya kembali saat ini, di tengah situasi yang berubah. Maka dapat di-maklumi bila SBY galau dan senantiasa berkeluh. Ciri-ciri orang yang jablay antara lain mengeluh bahkan sedikit air mata seperti Kajol yang merengek di dekat Sakhruk Khan dalam film India. Semua mengerti SBY yang menyadari sedang krisis SDM di internal Demokrat. SBY seharusnya lebih mengerti atas penduduk negeri yang kurang menda-pat perhatian karena banyak pemimpin yang tak mengerti mengapa rakyatnya

mengalirkan airmata. SBY, susah benar ya mencari generasi

bangsa yang peduli nasib bangsa. =

g PAMANGGHI

Butuh kebesaran jiwa bagi

SBY untuk memandang

hidupnya lebih hidup sebagai negarawan.

Selain itu, muncul pula nama Ani Yudhoyono. “Suara-suara sudah mulai mengerucut, ada keinginan kuat nama Pak SBY, Ibu Ani dan Mas Ibas untuk menjadi ketua umum,” kata Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Ramadhan Pohan di Jakarta, Rabu (27/3).

Ramadhan mengatakan suara-suara tersebut merupa-kan refleksi dari suara kader khususnya dari DPC dan DPD. Dia berharap dengan adanya suara-suara tersebut bisa menjadikan KLB berjalan mu-lus dan lancar. “Kami prediksi KLB bisa berlangsung cepat tentunya dengan cara musya-warah dan mufakat,” tuturnya.

Namun, Ramadhan be-lum bisa memprediksi apakah nantinya KLB akan memilih dari ketiga nama tersebut. Pasalnya, segala sesuatu bisa saja terjadi di luar prediksi. “Apakah nanti di KLB akan tercermin seperti itu, kita lihat nanti,” tutur ang-gota Komisi I DPR itu.

Menurutnya, dengan dip-ilihnya ketiga nama itu akan lebih baik, sehingga KLB tidak akan diwarnai ketegangan antar faksi. Sebelumnya, dis-ebutkan ada nama mantan Ketua Umum Demokrat Hadi Utomo, Wakil Ketua Dewan Pembina, Marzuki Alie dan Wakil Sekjen Demokrat Saan Mustopa yang akan maju se-bagai ketua umum. “Daripada kita gontok-gontokan kubu Saan dengan pendukungnya, Marzuki dengan pendukungn-ya, Pak Hadi Utomo dengan pendukungnya,” tegasnya.

Untuk saat ini, lanjut Ram-adhan, sebaiknya KLB dengan aklamasi, jika ada keinginan menjadi ketua umum dengan menggalang dukungan suara, lebih baik nanti saat pemilihan ketua umum di 2015.

Senada dengan Pohan, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Bidang Tanggap Darurat Partai Demokrat, Umar Arsal mengaku ada beberapa nama

yang digadang-gadang akan menjabat sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. Namun, kata Umar, tidak kurang dari lima nama yang beredar tersebut akhirnya menyisakan dua nama sebagai calon terkuat. “Dua calon kuat di KLB itu hanya dua, SBY dan Ibu Ani,” jelas Umar saat ditemui wartawan di Ge-dung DPR Jakarta, Rabu (27/3).

Beberapa waktu lalu sem-pat rumor, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas); Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo dan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Mar-zuki Alie juga menjadi nominasi Ketua Umum Demokrat. Namun kata Umar, nama-nama itu tidak muncul lagi.

Karena SBY dan Ani Yud-hoyono merupakan figur yang paling tepat untuk mengisi ke-kosongan kursi ketua umum. Menurut dia, dua calon ini juga diyakini akan menghilangkan terbentuknya faksi yang sela-ma ini dikabarkan tengah me-nyelubungi Partai Demokrat. “Kedua orang ini yang dapat menghilangkan kubu-kubu,” ucapnya.

Kalau pun nantinya SBY di-kukuhkan sebagai ketua umum, menurut Umar, maka diperkira-

kan akan terjadi rotasi kepen-gurusan di Partai Demokrat. Dia mengungkapkan, rotasi bakal terjadi untuk jabatan sekjen yang saat ini dipegang putra bungsu pasangan SBY-Ani Yud-hoyono, Ibas.

Dia menambahkan, KLB Partai Demokrat yang akan di-gelar pada 30-31 Maret 2013 mendatang, akan ada penun-jukkan pelaksana tugas harian untuk membantu SBY dalam mengurus partai. Pasalnya, je-las Umar, SBY tidak bisa secara maksimal mengurus partai mengingat perannya sebagai kepala negara.

Jika SBY menjabat ketua umum, Umar berharap, pelaksana tugas harian langsung ditunjuk oleh SBY. “Kalau ada, ketua har-ian harus punya waktu, sebaiknya tidak merangkap jabatan. Kita serahkan ketua terpilih (pada SBY). Siapa itu? Kalau memang itu ada,” katanya.

Sejauh ini, kata Umar, kader Partai Demokrat juga meya-kini bahwa kedua calon kuat tersebut merupakan figur yang paling tepat untuk memimpin partai ke depan. Bahkan dia menjelaskan, seluruh Dewan Pimpinan Cabang (DPC) dan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) sudah sepakat terhadap dua calon itu. (gam/bud)

Nama SBY Kian Menguat

BERENANG

Seorang guru olahraga mengajak anak-anak didiknya belajar berenang di sebuah kolam renang yang le-taknya tak jauh dari sekolahnya. Be-gitu sampai di tempat kolam renang, anak-anak didiknya langsung pada nyebur ke air dengan memakai baju renang yang di bawanya. Hanya ada satu anak yang nyebur ke kolam de-ngan memakai jaket. Jacky namanya.

Tentu saja, sang guru heran meli-hat ulah Jacky.

“Hei, Jacky,” panggil pak guru,”Kenapa kamu nggak copot ja-ket kamu?”

“Maaf, pak guru, di dalam airnya dingin,” jawabnya datar.

28 MARET 2013 KAMIS

DEMO KORUPSI DPR. Sejumlah pengunjukrasa dari berbagai elemen mahasiswa, berunjukrasa di kantor DPR Sulsel, Makassar, Rabu (27/3). Mereka mendesak transparasi anggaran pembelian baju anggota DPR Sulsel senilai Rp383 juta dan penuntasan sejumlah kasus dugaan korupsi di Sulsel sehingga dewan wakil rakyat tersebut bersih dari korupsi. FOTO ANTARA/Darwin Fatir

ant/ampelsa

Kongres Luar Biasa Partai Demokrat Positif 30-31 MaretJAKARTA-Teka-teki seputar calon Ketua Umum Partai Demokrat yang akan dipilih dalam Kongres Luar Biasa (KLB) pada 30-31 Maret 2013 menda-tang mulai mengerucut. Dari sejumlah nama yang beredar, nama Ketua Dewan Pembina, Susilo Bam-bang Yudhoyono (SBY), paling diunggulkan.

JAKARTA-Kementerian Pendayagu-naan Aparatur Negara dan Reformasi Bi-rokrasi (KemenPAN-RB) menetapkan Pro-pinsi Jawa Timur, sebagai propinsi dengan pelayanan publik bagus di Indonesia sepanjang tahun 2012. Namun belum ada propinsi yang dapat kategori memuaskan. “Provinsi Jawa Timur sebagai provinsi de-ngan pelayanan publik terbaik pada 2012, artinya kategori baik (B). Belum pada tingkat memuaskan,” kata Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian Pendaya-gunaan Aparatur Negara (KemenPAN) Wiharto di Jakarta, Rabu (27/3).

Selain Jawa Timur, kata Wiharto, pro-pinsi lainnya yang juga baik dalam pelay-anan adalah Jawa Tengah. Kedua provinsi

itu dinilai telah menyelenggarakan pe-layanan publik berkualitas di daerahnya masing-masing.

Namun Wiharto mengakui dari 33 provinsi yang ada, sayangnya belum ada yang mendapat predikat AA (Sangat me-muaskan). Provinsi Jatim dan Jateng baru sebatas mendapat kategori B (Baik). 8 Provinsi lainnya mendapat kategori CC (Cukup), 13 provinsi mendapat kategori C (Kurang), dan 10 provinsi memperoleh nilai D (Sangat kurang).

Menurut Wiharto, adapun 10 provinsi dengan pelayanan publik terendah itu mayoritas berada di wilayah Indonesia ba-gian timur. Karena itu, KemenPAN akan terus melakukan bimbingan terhadap 10

provinsi tersebut.Kriteria penilaian yang dikenakan ke-

pada seluruh provinsi tersebut terdiri dari 4 hal, yaitu pelayanan terpadu satu pintu, pelayanan informasi, pelayanan rumah sakit umum daerah, dan unit pelayanan pilihan. Untuk kriteria yang ke-4, setiap provinsi mengajukan 2 unit pelayanan yang dinilai terbaik.

Dari ke-33 provinsi tersebut, pelay-anan informasi masih yang paling ter-bawah. Standar operasional untuk pelay-anan informasi masih belum ada sampai sekarang. “Kami berharap, tahun depan Jatim dan Jateng yang sekarang dapat predikat B, bisa meningkatkan kinerjan-ya,” imbuhnya

Pada minggu lalu, Kementerian Pen-dayagunaan Aparatur Negara dan Refor-masi Birokasi (Kemenpan RB) menilai pelaksanaan reformasi birokrasi di in-stitusi pemerintah menunjukkan kema-juan. Namun hal itu belum cukup, ka-rena masih banyak pekerjaan rumah (PR) yang memerlukan kerja ekstra keras un-tuk menggapai indikator sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2009-2014.

Salah satu indikator itu adalah se-makin banyaknya kementerian/lembaga yang mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian (WTP) dari Badan Pemerik-sa Keuangan (BPK). Tahun 2009 tercatat baru 41 %, dan tahun lalu %tasenya men-jadi 77 % dari target 100 % pada 2014.

Menpan RB Azwar Abubakar men-gakui, masih banyak instansi pemerintah yang harus didorong untuk melakukan percepatan reformasi birokrasi. Hal itu juga terkait dengan rentannya skor integ-ritas pelayanan publik yang cukup rendah. (cea/beth)

LAYANAN PUBLIK

Sekalipun Terbaik, Jatim Belum Memuaskan

Besok, Jumat 29 Maret Koran Madura tidak terbit sehubungan dengan peringa-tan hari wafatnya Isa Al-Masih.

Page 2: Koran Madura

KAMIS 28 MARET 2013 NO. 0085 TAHUN II2 SUMENEP

JALAN DITANAMI POHON. Sebuah bus melintasi jalan raya yang berlubang besar dan ditanami pohon pisang. Jalan raya provinsi di Desa Patean Kecamatan Batuan baru saja diperbaiki dan saat ini dalam tahap pemeliharaan tapi kondisinya dibeberapa bagian sudah berlubang dan bergelombang. Beberapa waktu lalu jalan tersebut membuat salah seorang pengendara terpelintir lalu jatuh dan tertabrak mobil hingga meninggal dunia.

m ali khumaini/ant

PENDIDIKAN

Pemerataan Guru Belum Maksimal

SUMENEP - Dewan Pendidikan Kabupaten Sumenep (DPKS) me-nilai pemerataan guru berbasis tempat tinggal belum terlaksana secara maksimal, karena ba-nyak guru yang masih ditempatkan di sekolah yang lokasinya jauh dari tempat tinggalnya.

Anggota DPKS Ah-mad Firdaus mengata-kan, pemerataan guru berbasis tempat tinggal di sekolah di lingkungan Dinas Pendidikan (Dis-dik) tidak dilakukan se-cara maksimal. Pihakn-ya menengarai, sampai saat ini masih banyak guru yang tugasnya ber-jauhan dengan tempat tinggalnya, sehingga tidak efektif terhadap keberlangsungan keg-iatan belajar mengajar (KBM) di sekolah terse-but.

“Masih banyak guru yang bertugas di se-kolah yang berjauhan dengan alamat tempat tinggalnya. Padahal, itu sangat menghambat proses efektifitas KBM. Harusnya, upaya pem-erataan guru berbasis tempat tinggal itu terus dilakukan hingga mer-ata,” kata Firdaus, Rabu (27/3).

Berubahnya pimpi-nan di Dinas Pendidi-kan itu jangan sampai menghentikan proses pemerataan guru ber-basis tempat ting-gal tersebut. Menurut Firdaus, Kepala Dis-dik yang baru, Ahmad Sadik harus mengin-ventarisir dan meng-kaji jumlah guru dan penempatannya, sebab hingga saat ini banyak tenaga pendidik di se-kolah bukan warga se-tempat, melainkan dari luar kecamatan.

“Perubahan kepala Disdik jangan melemah-kan upaya pemerataan guru berbasis tempat tinggal itu. Karena saat ini masih banyak guru yang mengajar di luar tempat tinggalnya,” ujarnya.

Lebih lanjut dia me-negaskan, pemerataan guru berbasis tempat tinggal itu sangat pent-ing dilakukan guna mem-back up proses rekrutmen siswa baru, terutama sekolah dasar (SD) yang selama ini krisis siswa akibat ku-rangnya komunikasi antara guru dengan

masyarakat. "Kalau guru itu mer-

upakan warga setem-pat, pasti komunikas-inya dengan wali murid akan beda sehingga berdampak positif pada jumlah murid selan-jutnya. Coba sekarang bandingkan dengan lembaga MI yang gurun-ya mayoritas dari warga setempat, di lembaga itu tidak kekurangan mu-rid,” paparnya.

Dia menilai, selama ini, sekolah dasar kalah bersaing dengan madra-sah ibtidaiyah karena tenaga pendidikan SD pada umumnya dari luar kecamatan, sehingga tidak ada kedekatan de-ngan masyarakat. “SD itu tidak diminati oleh masyarakat bukan ka-rena apa, tapi karena kedekatan emosional guru dengan masyarakat kurang,” jelasnya.

Dia menambahkan, penempatan guru ber-basis tempat tinggal itu juga sangat penting diterapkan di sekolah kepulauan. Namun jika di lembaga sekolah di kepulauan tidak ada warga setempat, maka perlu didatangkan dari daratan dengan catatan mendapat tunjangan khusus, seperti tempat tinggal yang layak, dan masa tugasnya harus jelas.

"Kami berharap pemerataan guru ber-basis tempat tinggal itu juga dilakukan di kepulauan, jika tenaga pendidik dari kepu-lauan masih kurang, tidak menjadi persoalan diambil dari daratan, namun dengan catatan mereka dijamin," pung-kasnya. (rif/mk)

INFRASTRUKTUR

Waspadai Jalan Berlubang dan Bergelombang

SUMENEP – Pengendara yang melintasi jalan ber-lubang dan bergelombang

harus hati-hati dan mengu-rangi kecepatan, sehingga ke-celakaan yang sampai mene-waskan seperti yang terjadi di Jalan Raya Sumenep-Pame-kasan di Desa Patean Kecama-tan Batuan tidak terulang kem-bali.

Beberapa waktu lalu, se-orang pengendara meninggal dunia setelah tertabrak mobil di jalan raya provinsi itu, sela-tan Universitas Wiraraja Sume-nep. Menurut warga, pengen-dara tidak tahu jalan tersebut berlubang dan bergelombang, sehingga tetap melaju dengan kecepatan tinggi. Korban ter-pelanting lalu jatuh dan dilin-das mobil. Korban tewas seke-tika.

“Saya khawatir, Mas, jika tetap dibiarkan tak diper-baiki akan menelan korban lagi. Sebab, jalan ini jalan provinsi, pengendara may-oritas melaju dengan kece-patan tinggi. Kalau yang pa-ham jalan ini tidak masalah. Takutnya kecelakaan men-impa pengendara yang tidak tahu bahwa dijalur ini ada jalan yang berlubang,” ujar Mufid, pengendara roda dua, Rabu (27/3).

Menurut Ketua Komisi C DPRD Sumenep Fajar Haripon-to, jalan yang baru diperbaiki itu masih dalam pemeliharaan karena dananya masih belum cair. “Kalau yang di Patean itu, dananya masih belum cair, tapi itu dalam pemeliharaan,” ka-tanya.

Hariponto tidak men-yalahkan pelaksana proyek pembangunan jalan yang dianggarkan sekitar Rp 1,3 miliar tersebut dalam APBD. ”Saya pikir wajar kalau ter-jadi kerusakan jalan dis-ana sini mengingat saat ini APBD 60 untuk daratan dan 40 persen untuk kepulauan,” terangnya.

Komisinya mengaku akan berkoordinasi dengan pihak eksekutif untuk segera diperbaiki, sehingga tidak menyebabkan kecelakaan lagi. “Tetap harus diperbaiki sebab mengganggu peng-guna jalan. Selain itu juga sangat membahayakan,” jan-jinya.

Sampai berita ini ditu-runkan, Dinas PU Bina Marga belum bisa dikon-firmasi. Kasi Pemeliharaan Jalan PU Bina Marga In-dra saat dikonfirmasi via telepon mengaku sedang menghadiri kegiatan di-nas. (sai/sym/mk)

Pemerintah Rugi Rp 2 Miliar dari Pajak Penerangan Jalan

Timpangnya hasil penda-patan dengan belanja peneran-gan jalan membuat Pemkab setiap tahunnya rugi sekitar Rp 2 miliar.

Ketua Komisi B DPRD Sumenep Bambang Prayogi mengatakan, tingginya belanja listrik penerangan jalan umum harus dievaluasi oleh pemer-intah karena terlalu banyak menghabiskan anggaran dae-rah. Padahal, menurut Prayo-gi, seharusnya antara belanja dengan penerimaan pajak itu minimal imbang, bahkan kalau bisa harus lebih tinggi sehing-

ga Pemkab tidak merugi.“Kami kanget mendengar

bahwa tagihan belanja listrik untuk penerangan jalan umum itu mencapai Rp 800 juta setiap bulannya se-Kabupaten Sume-nep. Jika diakomulasi setahun mencapai Rp 9 miliar lebih. Padahal, pajak penerangan jalan yang diterima oleh Pem-kab hanya sebesar Rp 7 miliar lebih, artinya sekitar Rp 2 mil-iar lebih Pemkab harus tekor,” kata Prayogi, Rabu (27/3).

Politisi PDI Perjuangan itu juga mempertanyakan dasar tagihan listrik untuk peneran-

gan jalan tersebut, sebab sela-ma ini disetiap penerangan ja-lan di sejumlah ruas jalan tidak terlihat meteran listrik yang menjadi ukuran dalam pemba-yaran tersebut.

“Apa yang dipakai PLN untuk mengukur pembayaran listrik untuk penerangan jalan itu. Soalnya, kami sama sekali tidak melihat meteran yang ada disetiap penerangan jalan itu. Jangan-jangan tidak ada,” ungkap Prayogi mempertan-yakan.

Pihaknya telah bertanya kepada dinas terlait seperti Di-nas Perhubungan dan DPPKA, ternyata tidak ada yang tahu tempat meteran listrik PJU tersebut. Untuk itu, pihaknya meminta agar pihak PLN bisa menunjukkan dimana saja tem-pat meteran listrik untuk PJU tersebut sehingga tidak men-jadi polemik di masyarakat.

“Hingga saat ini tidak ada yang tahu dimana meteran lis-trik untuk PJU itu ditempatkan. Dinas yang bersangkutan juga tidak tahu. Kami minta PLN bisa menunjukan hal itu ke-pada kami,” pintanya.

Sementara Manager Rayon PLN Sumenep, Dasih Listiyan-to menyatakan, dasar tagihan penerangan jalan umum itu adalah meteran listrik. Sedang-kan tingginya tagihan tersebut tergantung pada pemakaian-nya.

“Dasar tagihan itu pasti meteran listrik. Di Sumenep ini ada tiga rayon, yaitu rayon Ambunten, Pragaan dan Ke-camatan Kota. Dari tiga rayon itu ada 3.200 meteran untuk penerangan jalan umum (PJU). Soal perinciannya saya masih belum tahu karena saya baru dua bulan di sini,” jawab Listi-yanto. (rif/sym/mk)

SUMENEP - Pajak Penerangan Jalan (PPJ) yang diter-ima Pemerintah Kabupaten Sumenep dengan belanja Listrik Penerangan Jalan Umum (PJU) tak seimbang. Pada tahun 2012 lalu, PPJ yang diterima Pemkab se-tempat sebesar Rp 7.536.245.034 miliar, sedangkan belanja listrik penerangan jalan umum mencapai Rp 9.786.119.160 miliar.

SD itu tidak diminati oleh masyarakat

bukan karena apa, tapi karena

kedekatan emosional

guru dengan masyarakat

kurang

Ahmad FirdausAnggota DPKS

KESEHATAN

Ikatan Dokter Indonesia Ingin Dewan Minta MaafSUMENEP – Ketua Ikatan

Dokter Indonesia (IDI) Cabang Sumenep Kusmuni Dali me-minta Ketua Komisi A DPRD, Abrory Mannan, minta maaf atas pernyataannya di media massa yang menyebutkan pe-layanan Rumah Sakit dr H. Moh. Anwar kurang baik ka-rena sikap dokter yang kurang profesional yang sampai me-nyebut kata ‘Iblis’.

“Secara institusi, kami menerima adanya kritikan mengenai pelayanan keseha-tan mulai tingkat puskesmas hingga RS Sumenep, kurang baik. Tapi, kalau dokter seba-gai profesi dikatakan bersikap seperti ‘Iblis’, kami tidak teri-ma,” kata Ketua IDI Sumenep, di gedung dewan, Rabu (27/3).

Pada 11 Maret 2013 lalu, Ketua Komisi A DPRD Sume-nep Abrory Mannan menge-luarkan pernyataan kepada media massa. “Meski dokter itu bukan malaikat, kan bukan berarti bertindak seperti iblis,” kata politisi PKB tersebut se-bagaimana dikutip media itu.

Abrory menyatakan awal mula munculnya statemen yang dinilai menyakitkan dokter itu merupakan respon atas perny-ataan seorang dokter yang ter-

gabung dalam organisasi IDI yang manyatakan bahwa dokter itu bukan malaikat yang bisa menyembuhkan pasien.

Selain itu, kata Abrory, pernyataan itu merupakan akumulasi dari sekian banyak pengalaman masyarakat terkait pelayanan kesehatan mulai puskesmas hingga Rumah Sakit dr. Moh Anwar Sumenep.

“Sudah berapa kali saya mendapatkan keluhan dari masyarakat bahwa pelayanan di rumah sakit tidak baik. Tapi saya masih diam karena bisa saja in-

formasi itu hanya sepihak. Tern-yata, pengalaman itu juga terjadi pada saya, makanya saya berko-mentar seperti itu,” ungkapnya.

Namun, Kusmuni menilai pern-yataan itu tendensius dan sangat mengganggu kinerja para dokter. Ia khawatir, masyarakat umum akan ikut berpandangan negatif kepada dokter secara keseluruhan.

“Kalau pelayanan kurang baik, jangan dokter yang dis-alahkan. Datang ke pihak man-agemen. Dokter di rumah sakit itu hanya sebagai buruh, yang bertanggung jawab adalah

pimpinan rumah sakit. Dengan statemen tersebut, seakan-akan dokter menjadi sasaran utama buruknya pelayanan di RSD Sumenep,” jelasnya.

Dia menambahkan, terkait dengan statemen tersebut, IDI Sumenep menuntut agar Abro-ry Mannan mencabut pernyat-aan tersebut, serta minta maaf secara terbuka kepada seluruh dokter yang dihasut tersebut.

“Tuntutan kami tidak terla-lu banyak. Kami hanya meminta statemen itu dicabut dan minta maaf. Terkait pelayanan kes-

ehatan di Sumenep, itu tugas bersama, bukan hanya ditangan dokter saja,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua Komisi A DPRD Sumenep Abrory Man-nan, mengaku tidak memper-masalahkan klarifikasi para dok-ter tersebut. Bahkan dia menilai, dokter yang tergabung dalam IDI itu hanya mencari pembenaran atas berita tersebut.

“Padahal statemen saya di salah salah satu media lokal itu merupakan akomulasi dari persoalan yang terjadi di ru-mah sakit terkait dengan pe-layanannya,” jawab Abrory.

Abrory menegaskan, pihaknya tidak mau menang-gapi apapun terkait kedatan-gan para dokter itu, sebab per-temuan antara dirinya dengan IDI yang dipimpin Ketua DPRD Sumenep, Imam Hasyim, tidak menghasilkan sesuatu yang harus dilaksanakan.

“Saya secara pribadi tidak punya hutang untuk memenuhi tuntutan IDI. Per-temuan kali ini tidak ada kes-impulan akhir. Jadi, kalau ada pihak yang merasa kurang puas dengan tatap muka tadi, kita akan tunggu reaksi selanjutnya,” ungkapnya. (rif/athink/mk)

RAPAT. Dalam rapat dengan komisi A DPRD Sumenep, Ketua IDI Cabang Sumenep Kusmuni Dali meminta agar Ketua Komisi A DPRD Sumenep Abrory Mannan meminta maaf atas pernyataannya di media massa.

athink/koran madura

PILKADES

Polemik Pilkades Serentak Belum Selesai

SUMENEP - Pelak-saan pemilihan kepala desa serentak di Kabupa-ten Sumenep yang akan dilaksanakan Mei nanti sampai saat ini belum fi-nal karena terkendala aparat keamaan. Untuk bisa dilaksanakan serentak dalam satu hari, eksekutif mengusulkan penambahan anggaran.

Ketua Komisi A DPRD Sumenep Abrori Manna menegaskan, dirinya tidak akan menambah anggaran jika pelaksanaan pemili-haan kepala desa tidak di-lakukan dalam satu hari. “Kalau tidak dilakukan serentak dalam satu hari tidak akan menambah anggaran untuk pelaksaan kepala desa. Buat apa, kan personelnya sudah cukup, sehingga tidak usah me-nambah anggaran yang ada,” ungkapnya, Rabu (27/3).

Sebelumnya, pihaknya telah duduk bersama Sek-da Sumenep Hadi Soetarto, untuk merumuskan ten-tang pelaksaan pilkades

serentak. Namun, sam-pai saat ini dari eksekutif masih belum bisa menen-tukan langkah-langkah

yang akan dibangunnya. “Kami sebelumnya sudah bertemu dengan Bapak Sekda,” terangnya

Dalam pertemuan terse-but, lanjut abrori, dirinya mengatakan akan meny-etujui jika harus menambah anggaran, demi terlaksan-aya pemilihan kepala desa serentak dalam satu hari, “Kami juga mengamini,” akunya. (edy/mk)

Kami sebelumnya sudah bertemu dengan Bapak

Sekda

Abrory MannanKetua Komisi A DPRD

Sumenep

Page 3: Koran Madura

KAMIS 28 MARET 2013 NO. 0085 TAHUN II 3SUMENEP

fikri yusuf/ant

Berharap Bupati Raih K3 Tingkat Nasional

SUMENEP – Diraihnya penghargaan Keselama-tan dan Kesehatan Kerja (K3) tingkat Jawa Timur oleh Bupati Sumenep A. Busyro Karim mendapat apresiasi dari Direktur PT Wira Usaha Sumekar (WUS) Sitrul Arsy. Sitrul Arsy berharap penghar-gaan K3 itu dijadikan cam-buk untuk meraih prestasi yang lebih tinggi ditingkat nasional.

Menurut Sitrul, Pem-kab harus memiliki tero-bosan untuk terus men-ingkatkan K3 di kota Sumekar ini. Itu dilaku-kan supaya prestasi yang diraih saat ini tidak akan pudar di masa yang akan datang. ”Kami mengu-capkan selamat, tapi ini harus dijadikan evalu-asi untuk lebih baik pada masa yang akan datang,” ujarnya.

Mantan anggota Komi-si A DPRD Sumenep ini mengungkapkan, bupati melalui dinas terkait hen-daknya membuat pro-gram nyata untuk bisa terus mempertahankan prestasi K3. Misalnya, adanya pelatihan atau yang lainnya. ”Terobosan itu harus dilakukan. Se-hingga, semua tenaga kerja paham akan hal itu (K3, Red),” ungkapnya.

Sitrul menambahkan, tidak hanya bagi tenaga kerja yang di bekerja di Sumenep. Pemkab juga bertanggungjawan untuk memberikan pemahaman K3 kepada warga Sume-nep yang hendak beker-ja ke luar negeri. ”Jadi, warga Sumenep ke luar negeri tidak akan celaka. Ya, minimal pembinaan,” ungkapnya.

Memang, sambung dia, selama ini masalah K3 di Sumenep sudah disosialisasikan cukup matang. Hanya perlu dit-ingkatkan saja. Sebab, pihaknya tidak mau Pem-kab hanya meraih pres-tasi di tingkat Jatim saja, melainkan juga di tingkat nasional. ”Kami berharap bupati Sumenep bisa me-raih penghargaan Pem-

bina K3 tingkat nasional. Semoga,” tuturnya.

Dia mengungkapkan, pihaknya selaku badan usaha milik daerah (BUMD) mengaku siap untuk mendukung lang-kah bupati terus menin-gkatkan K3 di Sumenep. Bahkan, pihaknya juga akan ikut mensosial-isasikan ke tenaga kerja baik di BUMD, maupun di luar BUMD. ”Kami mendukung. Kalau untuk kepentingan Sumenep kami selalu di depan,” ungkapnya.

Bupati Sumenep A. Busyro Karim mendapat-kan penghargaan K3 dari Gubernur Jatim Soekarwo di Gedung Grahadi, Jl. Gu-bernur Suryo, Surabaya, Selasa (26/4). Prestasi itu diraih atas atensi dan pr-estasi bupati dalam mem-bina kondisi lingkungan kerja, baik dibidang kes-ehatan dan keselamatan kerja di Kabupaten Sume-nep. Penghargaan yang diberikan kepada pemer-intah kota /kabupaten oleh Pemprov Jawa Timur bersama Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan (Disnaker-transduk) Provinsi Jatim dengan kriteria pencapa-ian zero accident. (adv/yat)

Sitrul ArsyihDirektur PT WUS

LAYANAN INI DIPERSEMBAHKAN OLEH PT WUS

Lahan Produktif Menyusut 20-30 Persen

Menurut Junaidi, faktor paling dominan yang me-nyebabkan semakin me-nyusutnya lahan persawa-han di Sumenep yaitu alih fungsi lahan, utamanya di wilayah Kecamatan Kota Sumenep. Di daerah kota banyak sawah produktif dimanfaatkan untuk ban-gunan perumahan.

“Yang menjadi pe-nyebab utama adalah alih fungsi dari lahan produktif menjadi lahan perumahan seperti di Kecamatan Kota ini banyak lahan yang sudah menjadi tempat peruma-han,” katanya, Rabu (27/3).

Kondisi tersebut sa-ngat mengkhawatirkan terhadap peningkatan produksi pangan. Jika jumlah produksi per ta-hunnya sudah menurun akan berdampak terhadap persediaan pangan di Ka-bupaten Sumenep. Dis-perta menyediakan bibit unggul dan menanam tanaman yang tahan ter-hadap OPT serta menera-pkan pola tanam dengan menggunakan teknologi.

“Tapi kami tetap beru-paya dengan maksimal mungkin agar tidak sampai mengurangi hasil produksi pangan dengan cara menye-diakan bibit unggul dan me-

nerapkan pola tanam meng-gunakan teknologi,” jelasnya.

Lebih lanjut dia me-negaskan, dalam Peratu-ran Daerah (Perda) Ten-tang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) sudah jelas ada batasan terkait pembangunan perumahan di lahan-lahan produktif. Hal itu perlu ditegakkan agar maraknya perumahan yang bisa mempersempit lahan sawah produktif itu bisa diminimalisir.

“Aturannya sudah ada yaitu Perda tentang RTRW yang membatasi pembangunan perumahan, tidak boleh membangun perumahan dilahan yang produktif, sekarang tinggal penegakannya,” ungkap-nya.

Sementara itu, data yang tercatat di Disperta Sumenep, hingga akhir tahun 2012 lalu, luas la-han produktif khususnya sawah mencapai 25.185 hektar yang tersebar di 24 kecamatan. Ribuan hek-tar lahan sawah itu terdiri dari irigasi teknis seluas 4.162 hektar, semi teknis 2.500 hektar, sederhana 1.400 hektar. Selain itu, irigasi desa seluas 569 hektar dan tadah hujan 16.554 hektar. (rif/mk)

SUMENEP - Kepala Bidang Produksi dan Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Tana-man Pangan Sumenep Salaf Junaidi mem-prediksi lahan produktif di Kabupaten Sume-nep menyusut 20 hingga 30 persen setiap tahunnya. Kondisi tersebut disebabkan alih fungsi lahan, dampak perubahan iklim, dana serangan organisme pengganggu tanaman (OPT).

ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN. Sebuah alat berat melakukan proses pengurukan tanah di area persawahan. Berdasarkan data Badan Pertanahan Nasional, selama kurun waktu 5 tahun terakhir Indonesia sudah kehilangan sekitar 5 juta lahan pertanian akibat alih fungsi lahan pertanian menjadi pemukiman atau lahan non pertanian.

Page 4: Koran Madura

KAMIS 28 MARET 2013 NO.0085 | TAHUN II4 PAMEKASAN

Satpol PP Jaring Siswa Bolos

Para siswa yang tertang-kap dan semuanya merupa-kan pelajar di salah satu Se-kolah Menengah Atas Negeri di Pamekasan itu lalu dibawa ke Pos Pantau Satpol PP yang juga berada di areal Monumen Arek Lancor untuk didata dan diberi pengarahan.

Setelah dilakukan penda-taan, kesepuluh siswa terse-but langsung diserahkan ke

sekolah masing-masing untuk dilakukan pembinaan. Mereka juga diminta untuk tidak men-gulangi perbuatan mereka membolos dari pelajaran se-kolah.

Salah satu siswa yang di-tangkap mengaku, dirinya berada di arnet tidak jauh dari sekolahnya, lantaran ter-lambat. Rencananya, dia akan masuk ke sekolah pada saat

jam istirahat.Pelaksana Tugas Kepala

Satpol PP, Amin Jakfa, men-gatakan operasi itu akan terus dilakukan terutama di daerah-daerah yang menurut infor-masi yang diperolehnya men-jadi tempat mangkal pelajar yang membolos.

Diantara tempat yang di-jadikan target operasi petugas penegak Peraturan Daerah itu antara lain Pantai Jumi-ang, Waduk Samiran, kawasan Monumen Arek Lancor dan se-jumlah warnet.

Operasi itu dilakukan un-tuk mengantisipasi kenakalan remaja dan penggunaan obat-obatan terlarang di tingkat pelajar. Selain itu, kegiatan itu dilakukan untuk mem-

beri pembinaan kepada pela-jar yang memiliki kebiasaan membolos.

Amin Jakfar menjelas-kan, khusus untuk warnet, pihaknya sudah meminta agar pemilik usaha internet itu melarang pelajar berser-agam untuk berada ditempat usaha mereka dalam keadaan mengenakan seragam se-kolah.

“Kami sudah memberi peringatan ke sejumlah pe-milik usaha warnet agar tidak mengijinkan pelajar berseragam berada di tempat usaha mereka. Kecuali karena ada penugasan dari sekolah yang dibuktikan dengan su-rat pengantar dari sekolah masing-masing,” kata Amin

Jakfar.Ia juga menjelaskan, setiap

satu bulan sekali, pihaknya bersama Dinas Pendidikan setempat melakukan sosial-isasi ke sejumlah sekolah agar memberi pembinaan kepada siswanya agar tidak berada di luar sekolah pada saat jam pelajaran berlangsung, kecuali karena ada kepentingan yang mendesak.

Pelaksana Tugas Ketua DPRD Pamekasan, Khalili, meminta agar Dinas Pendidi-kan Pamekasan secara rutin memberi himbauan kepada sekolah-sekolah, agar men-gendalikan siswa-siswinya, apalagi menjelang pelaksan-aan ujian akhir tahun.(afa/muj)

PAMEKASAN- Petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Pamekasan, kemarin (27/3) menangkap sepuluh orang siswa yang sedang be-rada di luar sekolah pada saat jam pelajaran ber-langsung. Mereka kedapatan tengah nongkrong di Bundaran Monumen Arek Lancor serta sejumlah warung internet (warnet).

PENGARAHAN. Petugas Satpol PP tengah memberi pengarahan kepada siswa yang terjaring razia karena berada di luar sekolah pada saat jam pelajaran berlangsung.

Pemerintah Anggarkan Dana Penanganan Orang Gila

MASALAH SOSIAL

PAMEKASAN- Pemerin-tah Kabupaten Pamekasan kembali menganggarkan dana untuk penanganan orang gila (orgil) pada APBD tahun ini, meski pada angga-ran tahun sebelumnya masih menyisakan masalah.

Besaran anggaran yang disediakan untuk penanga-nan orgil itu mencapai Rp. 120 juta. Pada program se-belumnya, penggunaan dana untuk penanganan orang gila itu masih dalam proses hukum di Kejaksaan Negeri (Kejari) Pamekasan.

Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja Dan Trasmi-grasi (Dinsosnakertrans) Pamekasan, Mohammad Za-kir, mengatakan dana terse-but akan disalurkan untuk penanganan sosial orang gila melalui lembaga yang berse-dia.

Saat ini Dinsosnakertrans masih menunggu masuknya surat dari CV yang berse-dia untuk menangani orang gila di wilayah itu. Instansi yang berwenang dalam pen-anganan masalah sosial itu, nantinya masih akan mel-akukan seleksi terhadap CV yang mengajukan diri mel-akukan penanganan terha-dap orang gila tersebut.

“CV maupun lembaga yang mengajukan diri me-nangani orgil itu, harus memiliki pengetahuan dan pengalaman yang cukup melaksanakan program tersebut. Jadi tidak serta merta lembaga yang men-gajukan diri, akan disetujui,” katanya, kemarin (26/3).

Sekalipun dalam APBD sudah ditetapkan besaran dananya, namun angga-ranya tersebut, tidak akan diberikan secara sekaligus

kepada lembaga yang me-nangani, melainkan akan dicairkan sesuia dengan kebutuhan. Dan jika hingga waktu tutup anggaran dana penanganan itu masih ter-sisa, akan dikembalika ke Kas Daerah.

Dana itu antara lain di-gunakan untuk membiayai makan dan obat-obatan pasien orgil serta honor per-awat yang bertugas untuk merawat mereka.

Ketua Komisi D DPRD Pamekasan, Hairul Kalam mengaku telah melaku-kan pemanggilan terhadap pimpinan Dinsosnakertrans setempat, untuk memper-tanyakan penyusunan ang-garan itu serta penggunaan anggaran yang sama pada tahun sebelumnya.

Penggunaan anggaran penanganan orang gila men-jadi sorotan, karena masih banyak orang gila yang masih berkeliaran di sejum-lah wilayah di Kabupaten Pamekasan padahal sudah disediakan anggaran untuk penanganan.

Pada 2011 lalu, penanga-nan orang gila dilakukan oleh Klinik Ibnu Zina Panempan Pamekasan. Anggaranya tu-run bertahap, tahap pertama dana turun senilai Rp 60 juta. Pada saat itu, orang gila yang dikelola sekitar 50 orgil dari berbagai daerah.

Namun, pada tahap kedua, Agustus hingga De-sember 2011, dana kembali turun senilai Rp 43 juta. Bah-kan, pihak DPRD Pamekasan mengaku akan meninjau ul-ang anggaran tersebut un-tuk tahun yang akan datang. Namun, buktinya anggaran tersebut tetap ada di tahun 2013 ini. (afa/muj)

Disdik Anggap Bank Penyalur Bertanggungjawab

INTENSIF GURU PAUD

PAMEKASAN- Dinas Pen-didikan (Disdik) Pamekasan menyatakan enggan bertang-gungjawab atas tidak mera-tanya pencairan insentif bagi guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di wilayah itu. Masalah tersebut, dinilai su-dah menjadi tanggungjawab bank yang dipercaya sebagai penyalur insentif.

Kepala Seksi Pendidikan Luar Sekolah, Disdik Pame-kasan, Abdul Halik, kemarin (27/3), mengatakan pihaknya sudah tidak memiliki tang-gungjawab soal insentif guru PAUD itu karena sudah dis-erahkan sepenuhnya kepada bank penyalur bantuan terse-but.

Insentif guru PAUD ini di-berikan kepada masing-mas-ing guru sebesar Rp. 2 juta. Sebagian dana sudah diterima guru sejak tanggal 5 Maret 2013 yang lalu. Disdik men-yatakan tidak mungkin akan mengurus masalah tersebut ke BRI untuk menghindari dugaan adanya permainan

dan meminta para guru un-tuk mengurus sendiri ke bank penyalur.

“Silahkan para guru yang insentifnya belum cair men-gurus sendiri ke bank untuk menyelesaikannya,” pung-kasnya.

Sementara berkaitan de-ngan adanya buku rekening ganda dan PIN kartu ATM yang sama sehingga uang bantuan yang seharusnya masuk ke BRI Pamekasan, justru masuk ke BRI Malang, Malik menga-takan masih dalam proses pe-nyelesaian.

Namun, proses tersebut diperkirakan memakan waktu cukup lama karena berkaitan dengan dua bank yang ber-beda. Ia meminta para guru PAUD untuk menunggu proses penyelesaian tersebut.

Insentif guru PAUD di ling-kungan Dinas Pendidikan Ka-bupaten Pamekasan, sampai saat ini pencairannya masih belum merata. Di beberapa kecamatan, sebagian guru ada yang sudah menerima mela-

lui rekening masing-masing namun ada pula yang belum menerima sama sekali.

Fadlilah Rahmah, salah satu guru PAUD asal Kecama-tan Larangan mengatakan, tidak cairnya insentif itu su-dah membuat resah kalangan guru setelah ada kabar dana insentif itu terancam hangus.

“Kata Disdik insentif itu sudah ditransfer ke masing-masing rekening guru. Tapi kenyataan masih banyak guru yang saldo rekeningnya tetap nol,” ungkapnya, Rabu (27/03).

Yang aneh kata Fadlilah, buku tabungan dari BRI selaku bank yang melayani bantuan insentif guru PAUD ada dua macam dengan alamat bank yang berbeda. Buku tabungan pertama dibuat oleh BRI Ma-lang Kawi dan buku tabungan kedua dibuat BRI Pamekasan dengan nomor rekening ber-beda.

“Selain buku tabungannya dua, kode PIN kartu ATM milik seluruh guru PAUD sama,” un-gkapnya. (fik/muj)

SEKOLAH SWADAYA. Seorang pengajar mengendong anaknya melakukan proses belajar mengajar siswa Taman Pembinaan Anak Sholeh (Tapas) di depan rumah warga yang dijadikan kelas di Desa Blimbing, Kesamben, Jombang, Jawa Timur. Tapas setingkat Play Group dan TK itu didirikan secara swadaya oleh masyarakat sejak dua tahun lalu bertujuan untuk membentuk karakter anak sejak usia dini serta menampung siswa kurang mampu.

PAMEKASAN- Mutasi (pemindahan) dan rotasi (pergantian) pejabat yang dilakukan Bupati Pame-kasan Kholilurrahman, Se-lasa kemarin, terus menja-di pembahasan di internal DPRD Pamekasan. Diduga mutasi dan rotasi itu tidak sesuai dengan kebutuhan dan terkesan ada muatan politis dalam kebijakan itu.

Kemarin (27/3), Komisi A DPRD Pamekasan me-manggil Kepala Badan Kepegawaian Daerah, Luk-man Hedy Mehdia dan Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah, Herman Kusnadi, untuk dimintai penjelasan soal mutasi tersebut.

“Tolong kami diberi pen-jelasan soal mutasi kema-rin. Pasalnya jabatan bupati sebentar lagi akan segera habis,” kata Ketua Komisi A, Suli Faris.

Menjawab pertanyaan tersebut, Lukman Hedy Meh-dia menjelaskan, mutasi dan rotasi itu sudah berdasarkan pertimbangan jabatan dari masing-masing personel yang akan ditempatkan di salah satu Satuan Kerja Per-angkat Daerah (SKPD). Bah-kan itu sudah berdasarkan kajian di Badan Pertimban-gan Jabatan dan Kepangka-tan.

Mengenai adanya pejabat yang belum sam-pai waktunya menempati satu posisi jabatan, Lukman Hedy Mehdia menjelaskan hal itu disebabkan oleh kondisi SKPD di di lingkun-gan Pemkab Pamekasan se-dang krisis.

Hal itu karena pejabat yang pensiun mencapai 50 orang lebih. Sementara

penggantinya masih belum ada yang setingkat dengan pejabat yang pensiun. Sisa pejabat yang ada, tidak mencukupi untuk mengisi kekosongan pejabat yang sudah eselonnya naik. Se-hingga pejabat yang tidak sesuai kepangkatannya, terpaksa dinaikkan untuk mengisinya. Jika hal itu tidak dilakukan, maka keko-songan akan terus terjadi.

Ditambahkan Lukman, Sebelum nama-nama pejabat ditempatkan di masing-mas-ing SKPD, BKD sudah men-gajukan telaah staf kepada Bupati. Sehingga susunan pejabat yang dimutasi dan diganti, sudah berdasarkan dari ketetapan Bupati Pame-kasan.

“Prosedurnya sudah kami ikuti, dan yang punya hak untuk menentukan adalah Bupati,” kata Lukman.

Sebelumnya, Bupati Pamekasan Kholilurrah-man mengatakan, mutasi dan rotasi itu semata-ma-ta untuk mengisi keko-songan pejabat yang ada di beberapa SKPD. Sebab pihaknya tidak mau me-nyisakan pemerintahan yang dipimpinnya kepada pemerintahan selanjutnya dengan kekosongan pejabat.

“Kalau tidak diisi, maka saya tidak tuntas menjalan-kan pemerintahan ini sela-ma lima tahun,” kata Kholi-lurrahman.

Dari 110 pejabat yang dilantik kemarin, terdapat 31 orang yang statusnya masih pejabat (pj). Penem-patan pejabat yang masih berstatus pj tersebut, ka-rena golongan kepangkatan masih belum cukup. (fik/muj)

Komisi A Undang BKD dan Sekda

MUTASI PEJABATPEMBANGUNAN

P A M E K A S A N - Pembangunan hotel berbin-tang di Desa Ambat, Kecama-tan Tlanakan, Pamekasan yang sempat disegel Forum Musyawarah Ulama (FMU) Madura, awal 2011 lalu, sam-pai kini masih berlanjut. Bah-kan, pembangunan hotel milik PT Limousin itu diperkirakan sudah mencapai 80 persen.

Pantauan dilokasi, se-bagian segel pintu hotel mulai dibuka dan aktivitas pembangunan masih berlan-jut. Pada malam hari, hotel yang didesain seperti perahu kandas itu tak lagi gelap, ka-rena sudah dipasang lampu penerang yang selalu din-yalakan pada malam hari.

Menurut Zuhri salah satu warga setempat, aktivi-tas pembangunan hotel terus dilakukan meski sempat men-dapat sorotan dari pemkab bahkan disegel oleh ulama setempat. Namun hal terse-but diduga tidak menghalangi pemilik hotel untuk melan-jutkan pembangunan karena droping material ke lokasi pembangunan terus berlanjut. Selain memasukan material melalui jalur darat, droping juga dilakukan melalui jalur laut.

“Memang pekerjaannya tidak nampak dari luar, karena mereka mengerjakan di bagi-an dalam dan droping materi-alnya terkadang melalui laut. Sekarang ini hanya tinggal pagarnya aja,” katanya.

Ketua komisi A DPRD Pamekasan Suli Faris meny-atakan akan terus mengawal pelarangan pembangunan hotel itu. Sebab, pemban-gunannya dinilai mena-brak aturan yang berlaku di Pamekasan, serta sebagian lahan yang digunakan, di-duga aset negara.

D i j e l a s k a n , pembangunan hotel itu tidak

prosedural karena tidak mengajukan izin sebelum pembangunan dimulai. Se-hingga, pihaknya melarang pemkab setempat untuk me-nerbitkan izin.

Selain itu lahan seluas 4.9 hektare yang ditempati hotel itu diketahui memi-liki delapan sertifikat. Tiga sertifikat merupakan serti-fikat tanah yang dibeli dari masyarakat, sedangkan lima sertifikat tanah lainnya mer-upakan sertifikat tanah yang berstatus aset negara.

Dari temuan itu, Suli Faris menyatakan ada indi-kasi permainan, sebab lahan negara hanya bisa dimohon sebagai hak pakai bukan un-tuk dimiliki secara pribadi.

“Kalau memang pem-kab menerbitkan izin untuk pembangunan hotel ini, maka kami akan terus mengawal. Karena kami yang mengad-vokasi dan melarang penerbi-tan izinnya,” katanya.

Pembangunan hotel Lim-ousin ini disegel oleh pu-luhan ulama Madura yang tergabung dalam Forum Musyawarah (FMU) Madura, pada awal 2011 lalu.

Juru bicara FMU Madura, KH Jakfar Sodiq Fauzi, saat itu mengatakan, penyegelan ter-paksa dilakukan karena pemi-lik hotel sudah tidak mengin-dahkan kultur dan keagamaan di Kabupaten Pamekasan, yang berasaskan gerakan pembangunan masyarakat is-lami (Gerbang Salam).

Selain itu, para ulama menilai pembangunan hotel tersebut tidak menaati azaz hukum yang berlaku, bahkan tatus tanahnya tidak jelas.

Saat itu, para ulama men-gancam akan merobohkan bangunan hotel tersebut, jika pemkab setempat menerbit-kan izin pembangunannya. (uzi/muj)

Pembangunan Hotel Berlangsung Diam-diam

Page 5: Koran Madura

KAMIS 28 MARET 2013 NO.0085 | TAHUN II 5PAMEKASAN PAMEKASAN

MUSIBAH

Santri Hilang Terseret Arus Sungai

PAMEKASAN-Ahmad Fawaidul Haki (18), seorang santri Pondok Pesantren Mambaul Ulum, Kecamatan Palengaan, Pamekasan, ke-marin (27/3), hilang terseret banjir sungai. Jasadnya hingga berita ini dilaporkan masih belum ditemukan.

Menurut Mustain, war-ga sekitar kejadian, korban yang merupakan santri asal Kecamatan Banyuates, Ka-bupaten Sampang dan ada yang mengatakan dari Kabu-paten Bangkalan itu, diketa-hui sebelum kejadian sedang mandi di sungai di belakang pondoknya. Saat itu di Ke-camatan Palengaan sedang turun hujan.

Tanpa diketahui korban, aliran air sungai itu tiba-tiba menjadi deras akibat kiriman dari kawasan hulu hingga pemuda tersebut tidak sempat menyelamat-kan diri dan hanyut.

“Banjir itu datangnya mendadak sehingga kor-ban tidak sempat lari menyelamatkan diri,” ka-tanya.

Salah satu teman kor-ban sempat mengejar dan menarik tangan korban. Namun usaha itu gagal dan korban terus terbawa de-

rasnya air sungai. Puluhan santri lainnya ikut mencari jasad korban di sepanjang sungai.

Kabar terseretnya santri itu kemudian terdengar ke seluruh warga hingga ke muara laut di Desa Ma-jungan, Kecamatan Pade-mawu. Cepatnya kabar itu karena warga menggunakan pengeras suara di beberapa musholla dan masjid. Se-jumlah warga ikut mencari jasad korban di sepanjang aliran sungai Desa Panaan sampai ke tiga kecamatan yang menjadi aliran sungai itu.

Pencarian dilakukan de-ngan peralatan seadanya yakni hanya menerangi de-ngan lampu battery dan lampu sepeda motor ke be-berapa permukaan sungai. Tidak ada tim khusus yang turun ke sungai untuk men-cari jasad korban.

Hingga berita ini ditulis, belum ada keterangan resmi dari pihak pondok pesant-ren. Sementara aparat ke-polisian dari Polsek Palen-gaan, Polsek Proppo, Polsek Kota Pamekasan dan Polsek Pademaeu, terus menyisir sungai bersama warga. (fik/muj)

MERESPON KEPUTUSAN PTTUN. Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU), Ida Budhiati (tengah), Direktur Eksekutif Perludem Titi Anggraini (kanan), Koordinator Nasional Komite Pemilih Indonesia Jerry Sumampow (kiri) menjadi pembicara dalam diskusi publik KPU di Media Center Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta. Diskusi tersebut mengambil tema “ Respon KPU Terhadap Putusan Pengadilan Tinggi Tata usaha Negara (PTTUN): Kasasi atau Pasrah?”.

KPU Ingatkan Dewan Agar Mundur Bila Pindah Partai

Anggota Komisioner KPU Pamekasan Agus Kasyanto, kemarin (27/3), mengatakan sesuai Peraturan KPU Nomor 7 Tahun 2013, calon anggota DPR,DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota, anggota DPRD yang telah pindah par-tai dan pencalonannya tidak dapat ditarik kembali harus

segera mengundurkan diri.Anggota legislatif yang

tidak wajib mundur adalah yang partainya telah berkoali-si secara nasional dan anggota dewan tersebut telah dicalon-kan oleh partai koalisi seperti Partai Amanat Nasional dan Partai Bintang Reformasi.

Di Pamekasan, sejum-

lah anggota DPRD setempat telah menyatakan mendaftar sebagai Bakal Calon Anggota Legislatif (Caleg) melalui par-tai yang berbeda dari partai mereka saat ini.

Salah satu persyaratan ad-ministratif yang harus dipe-nuhi, kata Agus, mereka harus melampirkan surat pengun-duran diri dari anggota DPRD.

“Ini yang perlu menjadi perhatian bagi bakal Caleg yang pindah partai. Sebab, ini merupakan persyaratan ad-ministratif yang harus mereka penuhi,” katanya.

KPU, kata Agus, telah menjadwalkan pengajuan

Daftar Calon Legislatif Se-mentara (DCS) mulai tanggal 9 April 2013. Bagi anggota legislatif yang belum melam-pirkan surat pengunduran diri itu, masih akan diberi waktu untuk melengkapi berkas pen-calonan mereka.

Namun jika sampai ta-hapan perbaikan DCS, yang bersangkutan tetap tidak melampirkan surat pernyatan mundur baik dari partai lama maupun sebabai anggota leg-islatif, maka KPU tidak akan memproses berkas yang dia-jukan.

Sekedar diketahui, jika P.KPU No.7/2013 benar-be-

nar diberlakukan, maka ang-gota DPRD Pamekasan akan berkurang 7 orang. Sebagian dari mereka merupakan ang-gota DPRD yang partainya dinyatakan tidak lolos verivi-kasi sebagai peserta pemilu 2014.

Diantaranya 4 orang dari fraksi PKNU, 1 orang dari Par-tai Republikan Nusantara dan 3 orang dari Partai Bintang Reformasi (PBR).

Tidak menutup kemungki-nan jumlah tersebut akan ber-tambah, karena adanya sejum-lah anggota DPRD Pamekasan yang dikabarkan akan pindah ke partai lain. (afa/muj)

PAMEKASAN- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pamekasan mengingatkan anggota legislatif yang telah pindah dari partai politik sebelumnya ke partai politik lain dalam pemilu legislatif yang akan datang untuk mengundurkan diri dari keanggotaan-nya di lembaga legislatif.

Polres - Polhut Sita Ratusan Batang Kayu Curian

PAMEKASAN- Petugas Kepolisian Hutan (Polhut) Madura dan Kepolisian Resor (Polres) Pamekasan, Selasa (26/3) malam, berhasil me-

nyita 236 batang kayu yang diduga merupakan hasil curi-an dari hutan milik Perhutani Madura di Kecamatan Pasong-songan, Kabupaten Sumenep.

Ratusan kayu dengan berat 7.945 ton tersebut ditemukan disalah satu tempat pemo-tongan kayu yang ada di ke-camatan pasean pamekasan,

dalam keadaan siap digergaji. Ratusan batang kayu itu 69 batang diantaranya diaman-kan di Polsek Waru, sedang se-lebihnya, 167 batang ditahan di Polres Pamekasan.

Komandan Polhut Madura, Didik Budi, mengatakan, pen-angkapan itu berawal dari hi-langnya kayu-kayu milik Per-hutani di hutan jati Kecamatan Pasongsongan. Kayu-kayu itu diketahui hilang setelah Per-hutani bermaksud menebang kayu di hutan tersebut, na-mun ternyata kayu itu telah ditebang pencuri.

“Kami segera melakukan koordinasi dengan Polsek Waru dan Polsek Pasean untuk melakukan pencarian. Akh-irnya, kami menemukan kayu-kayu itu di sebuah tempat pe-motongan kayu,” kata Didik, kemarin (27/3).

“Yang membedakan kayu itu milik personal ataupun perhutani, adalah adanya tan-da pada kayu tersebut, karena semua kayu milik Perhutani yang sudah siap tebang, ditan-dai warna hitam dan diberi nomor,” sambung Didik.

Sayangnya, penggerebe-kan ini diduga bocor sebe-lum petugas dating. Sebab, setelah petugas tiba di lokasi

pemotongan kayu, tidak ada seorangpun yang mengaku sebagai pemiliknya. Sehingga, belum ada satu orangpun yang dijadikan tersangka.

Polhut menduga, para pelaku pencurian kayu terse-but beroperasi pada malam hari, saat petugas polhut ten-gah tidak melakukan patroli. Dan biasanya para pelaku pen-curian kayu tersebut, berke-dok mencari burung di hutang milik perhutani. Kayu-kayu itu kemudian dikirim melalui jalur laut ke tempat tujuan.

Kepala Sub Bagian Hu-mas Polres Pamekasan, Ajun Komisaris Maryatun, menga-takan polisi masih melakukan pengembangan penyelidikan utnuk menangkap pelaku pen-curian kayu tersebut. Saat ini, sejumlah saksi sudah dimintai keterangan.

Diantara yang sudah di-periksa polisi antara lain war-ga dengan inisial IB dan HA. Keduanya merupakan pemilik usaha dan pekerja di sawmill ( usaha pemotongan kayu) tempat ratusan kayu itu dite-mukan.

“Bisa saja mereka ditetap-kan sebagai tersangka. Semua bergantung hasil penyelidi-kan,” kata Maryatun. (afa/muj)

KAYU CURIAN

Panwaslu Merekomendasi Agar Sejumlah Parpol Diberi Sanksi

PARTAI POLITIK

PAMEKASAN-Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Ka-bupaten Pamekasan merekomendasikan sanksi untuk sem-bilan Partai Politik (Parpol) peserta pemilu 2014. Sebab, kesembilan parpol itu tidak menyerahkan daftar pelaksana kampanye ke Panwaslu setempat.

Ketua Panwaslu, Achmad Zaini, kemarin (27/3), men-gatakan, dari 12 Parpol nasional peserta pemilu, hanya 3 Parpol yang telah menyerahkan daftar pelaksana kampa-nye. Yaitu Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat (PD). Sedang parpol lainnya masih belum menyerahkannya.

Dijelaskan, masa penyerahan daftar pelaksana kampa-nye itu berlangsung selama sebulan sesuai tahapan pemilu. Yaitu mulai Tanggal 11 Januari hingga 11 Februari lalu. Se-harusnya semua parpol sudah menyerahkan daftar tersebut ke panwalu.

Oleh karenanya, pihaknya sudah berkoordinasi dengan KPU Propinsi Jatim yang memegang kebijakan di KPU Pame-kasan. Setelah koordinasi itu, pihaknya juga sudah melay-angkan rekomendasi untuk memberi sanksi berupa teguran kepada partai-partai yang belum menyerahkan data terse-but.

“Sudah kami koordinasikan dengan KPU Jatim, bahkan kami sudah melayangkan rekomendasi teguran kepada par-tai-partai itu,” katanya.

Selain berkoordinasi dengan KPU, pihaknya juga sudah berkoornasi dengan para pengurus parpol peserta pemilu namun belum diindahkan. Menurut Zaini, beberapa pengu-rus parpol menyatakan masih sibuk dan belum menyusun daftar pelaksana kampanye.

Zaini menambahkan, daftar pelaksana kampanye ini sangat dibutuhkan untuk memudahkan tugas-tugas pen-gawasan, terutama untuk berkoordinasi dengan penyeleng-gara kampanye. Sebab, jika penanggungjawab pelaksanaan kampanye tidak jelas, dipastikan akan menghambat kinerja panwas.

Sementara itu, ketua KPU Andry Dewanto belum bisa dimintai konfirmasi, terkait tindaklanjut rekomendasi Pan-waslu. (uzi/muj)

KAMPANYE DAMAI. Sejumlah pimpinan dan wakil 10 partai politik (Parpol) peserta Pemilu mengibarkan bendera partainya secara bersamaan di Kantor KPUD Bali.

Page 6: Koran Madura

KAMIS 28 MARET 2013 NO.0085 | TAHUN II6 SAMPANG

ORMAS

PERTANIAN

ADVERTORIAL

SAMPANG - Perbuatan tak menyenangkan yang di-lakukan oleh oknum LSM di SDN Bunnah dan UPTD Ke-camatan Sreseh Kabupaten Sampang, Rabu (20/3) lalu. Membuat Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakes-bangpol) Kabupaten Sam-pang berinisiatif untuk mel-akukan pembinaan kepada oknum LSM tersebut.

Tidak hanya itu, bahkan Bakesbangpol langsung tu-run ke lapangan guna meng-etahui lebih detil lagi dari permasalahan tersebut.

Kepala Bakesbangpol Sampang Rudi Setiadi mela-lui Kabid Hubungan Antar Lembaga (HAL) Abd. Fatah mengatakan, jika memang salah satu oknum Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) melakukan perbuatan tak menyenangkan dan dapat merugikan pihak terkait, harus dilakukan pembinaan sesuai dengan tindakannya. Meski secara administrasi LSM tersebut sudah mempu-nyai SKT (Surat Keterangan Terdaftar)

“Kita akan mengecek ke sana, jika memang berbau tindak pidana kita serah-kan kepada penegak hukum, namun jika sebaliknya kita akan bina dan kita panggil ke sini,” ujarnya, Rabu (27/3).

Seharusnya, lanjut Fatah, anggota LSM bisa memfasili-tasi masyarakat dan pemer-intah, bukan malah menjadi

pelaku tindakan tak meny-enangkan. Bila tindakannya seperti itu, justeru terkesan tindakannya tidak baik se-hingga bisa merugikan LSM sendiri. Jangan sampai itu terjadi.

“Anggota LSM itu me-mang sebagai jembatan dari masyarakat, jadi harus sesuai dengan bidangnya,” jelasnya kepada Koran Madura.

Dirinya juga berharap dan mengajak terhadap lem-baga-lembaga ormas yang ada di Kabupaten Sampang agar memperbarui data-data pengelolaan yang lengkap secara administrasi. Agar terinfentaris adanya lemba-ga ormas di Kabupaten Sam-pang pada SKPD setempat. “Ini sesuai dengan petun-juk Bupati Sampang untuk memperbarui dan menyele-saikan data pengelolaan se-cara administrasi, biar SPPD tahu ini berSKT atau tidak,” ujarnya

Ditanya mengenai jum-lah LSM berstatus SKT di Sampang, ia menjelaskan sebanyak 24 LSM telah mem-punyai Surat Keterangan Terdaftar, sedangkan seban-yak 64 LSM lainnya belum memiliki tata kelola admin-istrasi secara lengkap.

“Dimungkinkan banyak anggota LSM belum sele-sai secara administrasi ka-rena masa berlakunya sudah habis,” tandasnya. (ryn/msa/rah)

SAMPANG - Hasil produksi garam di Kabu-paten Sampang pada tahun lalu mencapai 178.500 ton dengan luas 4200 hektar, namun dari angka tersebut sampai sekarang masih ter-sisa 60.000 ton karena kwali-tasnya rendah dan petani garam tidak mau menjualnya akibat harganya yang murah.

Kepala Bidang (Kabid In-dustri), Drs. Imam Rizal yang didampingi oleh Kasi Indus-tri Kimia, Nanik mengung-kapkan akan berupaya un-tuk meningkatkan kwalitas garam petani yang berada di 3 kecamatan seperti kecama-tan Sreseh, Sampang dan Pangarengan sebagai con-toh untuk menggunakan geo membran dalam meningkat-kan hasil produksi garam,

“Sementara yang men-jadi percontohan untuk meningkatkan kwalitas ga-ram sebanyak 90 titik di 3 ke-camatan yang menggunakan geo mimbran, dengan 1 hek-tar 1 geo mimbran, dan un-tuk yang lain sisanya masih dalam tahap pengusulan,” ungkapnya kepada Koran Madura, Rabu (27/3).

Garam rakyat ini masih banyak kekurangannya, ka-rena di samping kwalitasnya kurang, para petani tidak menjualnya langsung ke PT. Garam, tapi masih mela-lui asosiasi. “Kami terpaksa mengimpor garam, karena harga garam impor lebih murah dan lebih berkwali-tas daripada garam rakyat,” terang Nanik.

Mendengar hal itu, Kepa-la Asosiasi Petani Garam Indonesi (APGI) Gada Rah-

matullah sebagai salah satu asosiasi justru menanyakan metode Disperindagtam yang bisa menentukan angka produksi sebanyak itu.

“Atas dasar apa dan menggunakan metode apa, atau ini berdasarkan data asumsi saja. Kalo ini ber-dasarkan asumsi dan tidak sesuai dengan jumlah yang sebenarnya, ini akan meng-hasilkan kebijakan yang tidak sesuai dengan kenyat-aannya, karena datanya am-buradul,” tegasnya.

Dalam melakukan im-por garam, Disperindagtam juga mempunyai mekanisme sendiri untuk persetujuan melakukan impor tersebut. Selain itu juga juga harus mengeluarkan bukti serap pada tahun 2012. Apabi-la Disperindagtam sudah mengeluarkan bukti serap, maka besar kemungkinan akan impor garam akan di-lakukan pada tahun depan. Sedangkan bukti serap yang dikeluarkan pada tahun ke-marin, maka akan berdampak pada tahun ini.

“Kita sangat menyayang-kan ketika Disperindagtam Sampang masih melakukan impor garam, karena ini akan berdampak buruk pada petani dan tidak mensta-bilkan harga garam rakyat. Ketika Disperindagtam me-nandatangani bukti serap, juga harus berhati-hati, ka-rena dinas terkait juga harus mempunyai aturan bila akan menandatangani bukti serap tersebut. Disperindagtam juga harus menjaga stabilitas harga garam rakyat,” pung-kasnya Gada. (jun/msa/rah)

Oknum LSM Perlu Dibina Bakesbangpol

Kualitas Garam Rakyat Belum Maksimal

SAMPANG - Puluhan masa yang mengatasnamakan Gerakan Rakyat Madura (GERAM) sekitar pukul 10.00 wib, Rabu (27/3) mengepung rumah Dinas Bupati Sampang, KH. Fannan Hasib. Mereka ber-encana menemui Bupati Sampang untuk meminta penjelasan mengenai jalannya roda Pemerintah Daerah dibawah kepemimpinannya yang hingga saat ini tidak jauh berbeda dengan masa kepem-impinan Bupati Sampang sebelumnya.

SOSIALISASI: Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang yang bekerjasama dengan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Jawa Timur menggelar sosialisasi calon peserta sertifikasi guru tahun 2013 di gedung PKPN RI Jalan Rajawali, Rabu (27/3) kemarin.

junaidi/koran madura

ryan hariyanto/koran madura

Padahal dana untuk pembangunan Sampang di-anggarkan dengan anggaran ratusan miliar rupiah dari ta-hun ke tahun, namun tetap tidak ada perubahan yang signifikan. Sebagai salah satu contohnya, pembangunan program transportasi, mulai dari tingkat Kabupaten hingga ke gang-gang kecil pedesaan, setiap tahun rusak dan selalu menimbulkan masalah. Ka-rena pengerjaan proyek tidak sesuai RAB dan terlalu ban-yak VI yang dimakan pejabat. Jadinya berpengaruh kepada kwalitas proyek.

“Kami minta kepada Bu-pati Sampang untuk segera menemui kami,” teriak demonstran di depan Pendopo

Bupati Sampang.Aksi massa ini sempat me-

manas karena bersitegang de-ngan aparat kepolisian yang mengamankan aksi unjuk rasa tersebut. Ketegangan dipicu oleh sikap demonstran yang memaksa untuk menemui Bu-pati.

Setelah mendengar bahwa Bupati Sampang tidak berada di rumah dinasnya, massa ke-mudian bergeser mengarah ke kantor Bupati yang tidak jauh dari rumah dinasnya.

Kendati demikian lagi-lagi masa merasa kecewa, ka-rena KH. Fannan Hasib sedang tidak ada di Kantor Bupati, karena sudah mengisi acara di salah satu intansi lain.

“Jangan paksa kami un-

tuk anarkis. Kami hanya ingin bertemu dengan Bupati sacara langsung. Agar Bupati bisa mendengar teriakan rakyat dan melihat foto-foto keru-sakan jalan ini. Bupati adalah wakil rakyat, bukan seorang raja,” teriak Wafi Anas, Korlap GERAM di depan Kantor Pem-kab Sampang, Rabu (27/3).

Massa semakin beringas karena Bupati Sampang tak segera menemui mereka. Se-mentara pada saat itu, polisi terlihat telah siap siaga untuk menghadang bila massa tetap memaksa masuk.

Khawatirkan kericuhan pecah, salah satu pegawai ber-baju coklat dengan pin Korpri di dadanya memperkenankan perwakilan pendemo masuk untuk menemui Bupati. Na-mun lagi-lagi massa kecewa dan enggan melakukan dialog, karena dalam forum perte-muan tersebut hanya diwak-ilkan oleh beberapa Kepala Satuan Kerja Perangkat Dae-rah (SKPD).

Tak hanya itu, tuntu-tan para pendemo meminta Pemerintah Kabupaten Sam-pang memblacklist kontrak-tor CV maupun PT dan jasa

lainnya yang diduga melang-gar ketentuan. Bahkan massa menuntut untuk dibentuk tim pemantau independen proyek 2013.

“Kami dengan kecewa akan meninggalkan kantor Bupati ini. Sekali lagi saya tekankan saya hanya ingin bertemu Bupati untuk meny-ampaikan beberapa bukti pembagunan yang selama ini tidak bisa merubah Sampang. Kalau cuma diwakilkan oleh kepala SKPD, pasti nanti per-temuan ini akan dijawab oleh para kepala SKPD dan tidak akan disampaikan kepada Bu-pati. Jadi, percuma menurut kami,” tegas Wafi dengan nada emosi.

Mereka kecewa karena tidak bisa bertemu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Dae-rah Kabupaten Sampang, teta-pi mereka hanya ditemui oleh Asisten II Pemkab Sampang, Hary Soeyanto di dalam ruang pertemuan Pemkab Sampang.

Di hadapan awak media Hary menjelaskan, massa yang mengatasnamakan GERAM itu memang menuntut kepada Bupati Sampang, diantaranya mengenai evaluasi pembagu-

nan gedung, taman dan jalan yang saat ini bermasalah. Juga Bupati Sampang, Fannan Ha-sib diminta tegas dan bukan mengumbar janji.

“Karena materi isu banyak, maka tadi kita mengumpulkan para kepala SKPD yang ber-sangkuatan. Tapi kalau massa tetap tidak terima dan harus menghadirkan Bupati, saya tidak tahu,” terang Hari.

Menurut Hary pengerjaan jalan, gedung, dan taman, se-cara firsik masih memerlukan anggaran di tahun 2013, kare-na memang belum seluruhnya rampung.

“Bila ada tudingan penger-jaan proyek tidak benar, se-muanya sudah sesuai dengan RAB,” kelitnya.

Menanggapi adanya aksi dari puluhan massa yang ke-cewa dengan pembangunan Sampang, Kepala Dinas PU.Bina Marga, PU Cika-tarung, Bappeda, Kabag Pembangunan dan Asisten Bupati, langsung merapatkan barisan dan mengundang se-jumlah wartawan untuk di-berikan penjelasan dan jawa-ban terkait tuntutan massa. (iam/ryn/msa/rah)

SAMPANG - Dinas Pen-didikan (Disdik) Kabupaten Sampang gelar sosialisasi calon peserta sertifikasi guru tahun 2013. Disdik bekerjasa-ma dengan lembaga penjami-nan mutu pendidikan (LPMP) provinsi Jawa Timur di gedung PKPN RI Jalan Rajawali. So-sialisasi ini diikuti sebanyak 1700 calon peserta sertifikasi guru dan dikemas dengan dua season.

Seasion pertama, diikuti 1000 calon peserta calon pe-serta sertifikasi guru dari ting-kat guru TK dan SDN. Pukul 07.00 wib, calon peserta ser-tifikasi guru sudah mulai ber-datangan dan memadati ge-dung PKPN RI. Season kedua dimulai pada juam 14.00 wib, diikuti sebanyak 700 peserta dari tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) dan Sekolah Menengah Umum (SMU).

Dr. H. Ratnawan Lukito, M.Pd, Kepala Bidang Tena-ga Kependidikan (Kabid Tendik), selaku penanggung-jawab sertifikasi guru Kabu-paten Sampang, mengatakan sosialisasi ini dilakukan agar calon peserta bisa mengerti dan memahami tahapan-ta-hapan yang akan dilakukan. Dengan sosialisasi terse-

but, peserta bisa mengambil langkah-langkah apa yang harus dipersiapkan.

“Hasil dari sosialisasi ini agar nantinya guru bisa leb-ih memahami dan mengerti tentang tahapan yang harus dipersiapkan oleh para calon sertifikasi guru,” terangnya kepada Koran Madura, Rabu (27/3).

Lebih lanjut Lukito men-jelaskan agar para calon pe-serta sertifikasi guru tidak berfikir negatif terhadap pelulusan sertifikasi guru karena kami sudah berupaya semaksimal mungkin dengan cara transparan dan akunta-bel.

“Perekrutan terhadap ke-lulusan sertifikasi guru ini tidak ada unsur KKN. Apabila ada yang mengatakan bahwa nanti bisa lulus ketika bisa mengajukan data meskipun tanpa mengikuti tahapan-tahapan yang sudah diten-tukan, itu sangat mustahil. Karena ini sudah termenej dengan baik dan agak rumit. Setelah sosialisasi ini akan diikutkan uji kompetensi guru,” ujar Lukito.

Dirinya juga berharap para calon peserta sertifikasi guru bisa memahami supaya dalam mengikuti tes uji kompetensi

para calon bisa lulus dan bisa melalui tahapan-tahapannya dengan baik, sehingga lulus secara kompetitif dan berk-walitas.

“Maka dari itu kami su-

dah mendatangkan lembaga penjamin mutu pendidikan dari Provinsi Jatim yang su-dah sesuai dengan tupok-sinya untuk meningkatkan kwalitas guru, sehingga para

calon peserta sertifikasi bisa merasakan secara langsung seperti apa tahapan-tahapan yang akan dilakukan nantin-ya,” ujar Lukito. (jun/msa/rah)

GERAM Merasa Tak Puas Pemerintahan Fannan Hasib

UNJUK RASA: Sejumlah Aktivis yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Madura (GERAM) berunjuk rasa di depan rumah Dinas Bupati Sampang, Rabu (27/3) kemarin.

ryan hariyanto/koran madura

HERING: Sejumlah Wartawan saat hering di kantor Bakesbangpol, Rabu (27/3) kemarin.

Disdik Sosialisasi Calon Peserta Sertifikasi Guru

Page 7: Koran Madura

KAMIS 28 MARET 2013 NO.0085 | TAHUN II 7SAMPANG

PENGADILANHUKUM

PESAREAN

PARPOL

GAKIN

“Selain masalah kualitas, masyarakat

penerima bantuan juga bisa mengembalikan

apabila jatah bantuan jumlahnya tidak sesuai, misalnya kurang dari 15

kilogram,”

NanangKoorlap

SAMPANG – Kuburan yang diyakini warga sebagai persemayaman Cakra Nin-grat di Jalan Pahlawan Kelu-rahan Rongtengah Kecama-tan Kota Sampang, meski sudah di sekitarnya diberi lampu penerangan yang cukup dan banyak ditempati bangunan rumah penduduk, masih terkesan angker dan menyeramkan. Sehingga kondisi pesarean tokoh tersebut dianggap kurang menyenangkan warga seki-tar dan orang-orang yang melihatnya.

Menurut keterangan Muhdi (48), salah satu warga setempat, konon kuburan tersebut banyak penung-gunya. Menurut keyakinan warga di sekitar tempat itu, siapa pun yang berkunjung ke makam tersebut tanpa mengucapkan salam, pasti akan kesurupan.

“Dulu, yang lewat saja di sini langsung kesurupan, Mas. Apalagi sampai masuk ke pemakaman,” ujarnya, Rabu (27/3).

Lebih lanjut Muhdi men-gatakan, mayoritas warga

sering melihat penampakan di sekitar makam. Bahkan dalam mimpi warga sering muncul sosok ular beruku-ran besar melingkar di atas makam. “Yang kesurupan katanya melihat ular besar ngorok di atas pemakaman itu,” tandasnya.

Salah satu juru kunci makam bernama Pak Has juga menbenarkan kejadian tersebut. Namun semen-jak dibangun sekolah ma-darasah di sebalah barat makam, kejadian aneh itu lambat laun mulai meng-hilang.

“Kalau sebelum diban-gun sekolah madarasah itu, makam ini jarang dikunjungi orang, karena banyak yang takut, tapi sekarang sudah aman kok,” tukasnya.

Sekedar diketahui, ke-beradaan makan yang be-rada di tengah pemukiman warga ini, masih nampak ge-lap akibat rindangnya pepo-honan di sekitar makam. Selain itu, hawa dingin juga muncul kalau kita melintas di kawasan tersebut. (iam/msa/rah)

SAMPANG - DPC Par-tai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Sampang menar-getkan perolehan suara pada Pemilu 2014 sebanyak tujuh kursi.

“Kalau untuk DPRD Jatim dan DPR RI para fungsionaris Gerindra sepakat menarget-kan dua kursi,” kata Ketua DPC Partai Gerindra Sam-pang, Tolib, Rabu.

Ia menjelaskan, target perolehan suara sebanyak tujuh kursi di DPRD Sam-pang itu merupakan target minimal dan pihak optimis-

tis akan tercapai, mengingat partai pimpinan Prabowo Subianto itu kini kian disukai masyarakat.

Jika, kata Tolib, target itu tercapai maka Gerindra bisa mengusung pasangan calon bupati-calon wakil bupati sendiri tanpa harus berkoalisi dengan parpol lain. Sebab, dengan tujuh kursi sudah me-menuhi syarat.

Tolib mengaku, target yang tujuh kursi yang ditetap-kan fungsionaris partai itu, berdasarkan hasil survei dan kajian para pengurus partai di

tingkat kecamatan dan desa.“Umumnya masyarakat

menilai, program Gerin-dra untuk pengembangan ekonomi kerakyatan men-jadi perhatian yang serius masyarakat Sampang. Se-hingga kami optimistis target itu akan tercapai,” ucapnya, menjelaskan.

Di samping itu, kata dia, sejumlah tokoh ulama dan tokoh masyarakat Madura kini mulai banyak bergabung dengan Partai Gerindra, baik di Sampang sendiri, maupun di tiga kabupaten lain, seperti

Bangkalan, Pamekasan dan di Kabupaten Sumenep.

Pada Pemilu 2009, partai berlambang burung garuda ini mampu meraih dukun-gan suara yang cukup sig-nifikan dengan jumlah per-wakilan di DPRD sebanyak empat kursi.

“Pada Pemilu 2014 ini, kami optimistis perolehan partai ini akan sesuai target yang telah kami tetapkan, dan mulai saat ini kami telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat pemilih di Sam-pang ini,” tukasnya. (ant/rah)

SAMPANG – Mustofa, asal Desa Pandiyangan Ke-camatan Ketapang Kabu-paten Sampang, terdakwa kasus pembunuhan terhadap korban bernama Tosan (30), warga Desa Pancor Kecama-tan Ketapang, Kabupaten Sampang, Rabu (27/3), akh-irnya menjalani persidangan dengan agenda pembacaan tuntutan di Pengadilan Neg-eri (PN) Sampang.

Jaksa Penuntut Umum (JPU) Mohammad Hasan mengatakan terdakwa Must-ofa didakwa dengan dakwaan kasus pembunuhan biasa. Terdakwa dituntut pasal 338 KUHP dengan ancaman ku-rungan maksimal 15 tahun penjara.

Namun dengan segala pertimbangan kesaksian yang telah dihadirkan dalam persi-dangan sebelumnya, pihaknya menuntut terdakwa dengan hukuman 11 tahun penjara.

“Sidang akan dilanjutkan Rabu (03/4) mendatang de-ngan agenda pembacaan ple-doi atau pembelaan dari ter-dakwa,” terang Hasan, Rabu (27/3).

Sekedar diketahui, kasus

pembunuhan Tosan ini ter-jadi pada 23 Oktober 2012 lalu di Desa Bunten Barat Kecamatan Ketapang Kabu-paten Sampang.

Tosan menjadi korban

pembataian terdakwa yang diduga telah membuntutinya semenjak korban meninggal-kan rumahnya.

Aksi pembataian dengan senjata tajam jenis celurit ini

terbilang sadis, sebab dilokasi kejadian tubuh korban han-cur dicabik-cabik bahkan tan-gan korban putus hingga jauh terlempar dari badannya. (iam/msa/rah)

SAMPANG - Koordi-nator lapangan distri-busi bantuan beras bagi warga miskin (raskin) Sampang, Nanang mem-inta masyarakat penerima beras jelek hendaknya dikembalikan ke Bulog dan akan diganti dengan beras yang lebih bagus.

“Kami meminta masyarakat mengemba-likan raskin jika kuali-tasnya memang jelek dan tidak layak konsumsi,” kata Nanang, Rabu.

Nanang mengemukakan hal itu menanggapi protes masyarakat penerima ban-tuan terkait kualitas beras yang jelek dan tidak layak konsumsi di wilayah itu.

Beras yang didistribusi-kan kepada warga penerima bantuan itu, berbau apek, bahkan sebagian berulat.

Nanang menjelaskan sebenarnya pihaknya telah meminta agar pihak Bu-log mendistribusikan be-ras baru, apalagi saat ini musim panen padi.

Akan tetapi usulan itu tidak diindahkan dan beras yang didistribusikan meru-pakan beras lama, yakni sisa tahun 2012.

Kendati demikian, ia membantah pernyataan masyarakat bahwa kualitas raskin sangat jelek. Menu-rutnya beras yang didistri-busikan tetap sesuai keten-tuan.

“Selain masalah kuali-tas, masyarakat penerima bantuan juga bisa mengem-balikan apabila jatah bantu-an jumlahnya tidak sesuai,

misalnya kurang dari 15 kilogram,” kata Nanang.

Sebelumnya, sebagian warga penerima bantuan raskin di Kabupaten Sam-pang memprotes kualitas bantuan beras yang didis-tribusikan Bulog.

Selain jelek, penyaluran bantuan raskin juga tidak sesuai jadwal, yakni selama tiga bulan tersimpan di gu-dang Bulog.

Jumlah penerima raskin di Kabupaten Sampang ta-hun ini sebanyak 108.647 rumah tangga sasaran penerima manfaat (RTS-PM), atau setara dengan 1.629.705 kilogram.(ant/rah)

Persemayaman Cakra Ningrat Kurang Menarik Simpati Warga

Gerindra Target Tujuh Kursi di Sampang

Korlap Raskin Minta Masyarakat Kembalikan Beras Jelek

SIDANG: Kasus perampokan yang dilakukan Sakip dan Romli pada awal bulan tahun 2013 lalu menjalani sidang di Pengadilan Negeri Sampang, Rabu (27/3) kemarin.

TERDAKWA: Mustofa asal Desa Pandiyangan Kecamatan Ketapang Kabupaten Sampang terdakwa pembunuhan terhadap korban bernama Tosan warga Desa Pancor Kecamatan Ketapang Kabupaten Sampang telah menjalani persidangan, Rabu (27/3) kemarin.

ryan hariyanto/koran madura

iyam z/koran madura

SAMPANG - Berdasarkan data dari Badan Keta-hanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Perta-nian (BKP4) tercatat 5 Desa di Kabupaten Sampang masuk dalam daftar wilayah rawan pangan. Lima desa tersebut di antaranya tersebar di Kecamatan Omben dan Kecamatan Tambelangan.

Hakim Dengarkan Keterangan Saksi Kasus Perampokan

Terdakwa Pembunuhan Dituntut 11 Tahun Penjara

SAMPANG – Kasus peram-pokan yang dilakukan Sakip (36) dan Romli (26), keduanya warga Desa Torjun Kecamatan Torjun Kabupaten Sampang pada awal bulan tahun 2013 lalu memasuki sidang pembacaan keterangan saksi. Sidang di-lakukan pada hari Rabu (27/3) di Pengadilan Negeri Sampang, berjalan lancar.

Perampokan terjadi di waduk Klampis Desa Kedung-dung Kecamatan Kedungdung pada hari Selasa (1/1/2013) jam 12.00 wib. Dalam perampo-kan tersebut terdapat tiga ter-sangka yaitu Sakip dan Romli, keduanya warga Desa Torjun Kecamatan Torjun Kabupaten Sampang. Sedangkan satu ter-sangka lainnya masih dalam proses pengejaran aparat ke-polisian.

Peristiwa perampokan bermula ketika korban per-ampokan Nurhasanah (23), warga Dusun Pecenan Desa Banyukuning Kecamatan Galis Kabupaten Bangkalan berniat liburan kuliah bersama enam orang rekannya.

Mereka liburan di Waduk Klampis sembari berfoto bersama rekannya. Mereka menikmati pemandangan Waduk Klampis. Ketika itulah

tiga tersangka langsung mel-akukan aksi perampasan tas milik Nurhasanah. Sempat terjadi saling tarik-menarik antara pemilik tas dengan ketiga tersangka hingga kor-ban pun terjatuh dan tak bisa menyelamatkan tasnya yang berisi perhiasan tersebut.

“Saya gak nyangka ternyata tersangka sudah mengincar saya dari tadi di belakang,” ujar Nurhasanah (23).

Menurut Nurhasanah, pada awalnya dirinya menduga ter-sangka adalah pengunjung Waduk Klampis seperti dirinya. Bahkan, menurutnya, tersangka menyuruh korban untuk foto di lokasi yang ditunjukkan oleh tersangka. Pemandangan yang ditunjukkan tersangka memang terlihat bagus.

“Dikira memang pengun-jung, soalnya dia sempat nyu-ruh saya. ‘Mbak coba foto di sana itu, bagus lho’,” ucapnya sembari menirukan gaya ter-sangka yang masih diingatnya dengan baik.

Akan tetapi, rupanya hal itu hanya tipu muslihat. Ka-rena tak lama setelah itu, tas miliknya pun dirampas oleh tersangka.

Beberapa barang yang bera-da di dalam tas milik Nurhasan-

ah, yakni satu HP BlackBerry, ATM, satu cincin seberat 4 gram, gelang 12 gram, serta uang sebanyak 500 ribu. Menu-rut pengakuan korban, kerugian yang ditanggungnya akibat per-ampokan itu mencapai tujuh juta rupiah.

Tidak lama setelah peris-tiwa tersebut, korban langsung melaporkan perampokan yang dialaminya ke Polsekta Tor-jun. Tak butuh lama, aparat kepolisian pun bergerak cepat menangkap dua pelaku per-ampokan tersebut. Sedangkan satu tersangka dengan inisial M hingga sekarang masih menjadi target operasi.

“Kejadian waktu siang harinya malamnya pun lang-sung di amankan oleh polisi,” kata Jaksa Penuntut Umum, H.E Sopyan.

Pria yang diketahui sebagai Kasi Datun (Pendataaan dan Tata Usaha Negara) Kejaksaan Negeri Sampang menambah-kan, akibat perbuatan tersang-ka diganjar dengan pasal 365 KUHP dengan ancaman huku-man penjara 6 tahun.

“Dua tersangka dikenakan ancaman hukaman enam ta-hun. Sedangkan satu tersangka masih buron,” tukasnya. (ryn/msa/rah)

Sri Wahyuni Yuliati, Kepala BKP4 Sampang melalui Kepala Sub Bagian (Kasubag) Program Ketahanan Pangan, Sugeng Riyadi menjelaskan, 5 Desa di Kabupaten Sampang yang masih rawan pangan karena terdapat beberapa indikator yang belum dipenuhi untuk mencapai taraf aman dari pangan, seperti ketersediaan

akses jalan yang bagus, lahan pertanian luas, kesehatan, dan ketersediaan umbi-umbian serta pemanfaatan irigasi.

“Tingkat kerawanannya masih di tingkat dua, itu be-rarti masih ada sumber pan-gan lain yang bisa digunakan,” jelas Sugeng Riyadi, Rabu (27/3).

Menurut Sugeng, untuk

mengantisipasi kerawanan pangan di lima desa tersebut, pihaknya berupaya meng-hidupkan kembali lumbung desa. Upaya itu dilakukan agar masyarakat bisa menyimpan sebagian hasil panen sebagai cadangan makanan. Selain itu pihaknya terus mensosial-isasikan cara mengkonsumsi pangan selain beras.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun Koran Madura, 5 desa yang masuk dalam daftar rawan pangan tersebut di antaranya Desa Astapah, Karang Nangger, Rapa Laok dan Rapa Daya, serta Desa Banjar Billah. (iam/msa/rah)

Lima Desa Masuk Kategori Krisis Pangan

MENGANGKUT LEMARI: Warga kampung nelayan Kec. Tallo mengangkut lemari dengan menggunakan rakit sederhana, Makassar, Sulsel. Memindahkan barang dengan cara tersebut di lakukan warga karena tidak ada akses jalan yang memadai menuju rumah mereka yang berada terapung di atas air laut.

ant/dewi fajriani

iyam z/koran madura

ANGKER: Lokasi kuburan yang dikenal dan diyakini warga sebagai persemayaman Cakra Ningrat terkenal angker.

Page 8: Koran Madura

KAMIS 28 MARET 2013 NO.0085 | TAHUN II8 BANGKALAN

PENGADILAN

PANITIA PENGAWAS KECAMATAN

NARKOTIKA

KEBERSIHAN

BANGKALAN – Wiwik Su-giarto (47), warga Surabaya, supir bus yang pada Rabu (27/3) menjalani sidang ke-celakaan lalu lintas di Pen-gadilan Negeri Bangkalan, ter-ancam 6 tahun penjara, karena telah membuat meninggal du-nia pengendara sepeda motor yang ditabraknya.

Dalam sidang tersebut, keluarga korban yang diwak-ili oleh ibu korban mengaku telah mendapatkan santunan baik dari pengelola bus dan Jasa Rahardja.

Kronologinya berdasar-kan catatan unit laka lantas Bangkalan, beberapa waktu lalu saat pergantian tahun baru, tepatnya tanggal 1 Jan-uari 2013, sebuah bus yang diketahui armada PO Hari-yanto dengan nopol B7062V-GA sedang dikemudikan oleh supir bernama Wiwik Sug-iarto, warga Surabaya. Bus yang pada saat itu melaju di jalan Ketengan Burneh se-

dang berada di belakang motor dan truk yang tidak diketahui identitas nomor polisinya melaju dari arah timur.

Pada aaat itulah bus tersebut mencoba menda-hului kedua kendaraan di depannya. Saat bersamaan, Kholilurrahman (20), warga DesaTonjung Kecamatan Burneh, pengendara motor Honda Revo nopol N5171RS sedang melaju dari arah yang berlawanan. Karena kondisi jalan menikung, membuat pandangan keduanya terh-alang hingga akhirnya ter-jadi kecelakaan yang men-gakibatkan meninggalnya pengguna kendaraan Revo. Sedangkan motor Revo yang dikendarai korban hancur remuk seketika.

Dalam keterangan yang disampaikan ibu korban, Rosilah (40), di muka per-sidangan, diketahui bahwa pihak keluarga korban telah

mendapat santunan dari pen-gelola Bus, dalam wujud sum-bangan bagi pembangunan pesantren milik orang tua korban sebesar 50 juta ru-piah. Selain itu Rosilah pun mengakui bahwa pihaknya juga menerima asuransi dari Jasa Rahardja sebesar 25 juta Rupiah.

“Ya Pak, santunan dari pengelola bus Haryanto dan Jasa Rahardja juga,” ungka-pnya.

Atas kejadian tersebut, sang supir yang dianggap la-lai didakwa dengan pasal 310 ayat 4 UU No 20 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Ang-kutan Jalan, dengan ancaman maksimal 6 tahun penjara. Mendengarkan ancaman hu-kuman yang akan diterima, sopir tak banyak berbic-ara dalam persidangan ini. Seakan menyesali perbuatan-nya, bahkan selalu tertunduk lesu, dan sedikit berbicara. (dn/rah)

BANGKALAN - Hingga be-rakhir masa pendaftaran calon anggota panitia pengawas kecamatan (Panwascam) Pe-milihan Gubernur Jawa Timur di Kabupaten Bangkalan Rabu (27/3) sore, tak banyak warga yang mendaftar. Sehingga Panwaskab harus memper-panjang masa pendaftaran tersebut.

“Tahapan pendaftaran bagi para calon Panwascam Pilgub Jatim di Bangkalan, dibuka dari tanggal 23 hingga 27 Ma-ret 2013 hari ini. Namun, ada beberapa kecamatan masih minim pendaftarnya sehingga masa pendaftaran harus kami perpanjang,” terang Ketua Panwaskab Pilgub Jatim Bang-kalan, Fajar Haryanto, di kan-tornya pada Rabu (27/3).

Fajar menjelaskan, dari 18 kecamatan yang hingga kini pendaftarnya di bawah enam orang, antara lain kecamatan Tanjung Bumi, Kokop, Konang, Geger, dan Kecamatan Kota Bangkalan.

“Kami nanti melalui ra-pat pleno anggota Panwaskab Pilgub akan memperpanjang masa pendaftaran ini, ter-takait berapa harinya perpan-jang itu kami masih akan mel-akukan sidang pleno dulu,” ujarnya.

Ia menambahkan, minimal masing-masing kecamatan harus ada 6 orang pendaftar, untuk dilakukan seleksi ad-ministrasi, kemudian akan melalui tahapan tes tulis dan tes wawancara. “Semisal 1 kecamatan sudah ada 6 pen-

daftar secara otomatis lolos semua untuk maju ke tes tulis. Setelah tes tulis akan dilaku-kan tes wawancara untuk di-ambil 3 orang masing-masing kecamatan,” ungkapnya.

Disinggung apa yang men-jadi kendala minimnya pen-daftar tesebut, pihaknya berd-alih kurang tahu pasti. Sebab, pihaknya mengaku sudah mel-akukan sosialisasi baik melalui media massa maupun melalui masing-masing kecamatan.

“Minimnya pendaftar ini kami kurang tahu persis disebabkan oleh faktor apa? Nanti apabila dalam masa per-panjangan waktu pendaftaran masih minin, maka kami akan kembali melakukan perpan-jangan waktu,” pungkasnya.(dn/rah)

BANGKALAN – Jajaran Polres Bangkalan kembali mengungkap kasus peredaran narkotika jenis sabu-sabu yang dilakoni dua tersangka. Kali ini tersangkanya adalah seorang perempuan. Sri Wu-landari (32) warga Desa Bligo, Kecamatan Candi, Sidoarjo. Selain itu, Buhori Bin Marwi, 35, warga kelahiran Sampang yang kini tinggal di Desa Alas Kokon, Kec Modung, Bangka-lan. Kedua pelaku diduga se-bagai pengedar barang haram sehingga harus berurusan de-ngan petugas pihak kepolisian. Tersangka kini mendekam ditahanan untuk menjalani proses hukum lebih lanjut.

Penangkapan dilakukan di waktu dan lokasi yang berbe-da. Kapolres Bangkalan AKBP Endar Priantoro melalui Kabag Humas AKP Sutowo menge-mukakan tersangka Sri di-tangkap jajaran Satresnarkoba setelah ada informasi tersang-ka membawa narkoba jenis sabu-sabu.

Setelah dilakukan pengecekan dan diketahui ciri-ciri orang yang diduga, polisi

berhasil menagkap tersangka di depan warung, tepat berada di jalan raya Petapan kecama-tan Labang. Setelah digeledah, tersangka kedapatan mem-bawa paket kecil sabu-sabu terbungkus plastik seberat 0,42 gram.

”Tersangka ditangkap membawa sabu-sabu saat membeli rokok di warung. Obat terlarang tersebut disim-pan tersangka di dalam dom-pet kecil warna pink dalam tas yang dicangklong pada bahu sebelah kiri tersangka,” terang Sutowo.

Dia menambahkan, menu-rut pengakuan tersangka, obat terlarang tersebut merupakan sisa pakai bersama teman-temannya. Tersangka mem-beli dari seorang bandar yang berada di kecamatan Tanah Merah.

Sementara tersangka Buhori, ditangkap polisi saat melewati desa Krang-gan Timur, Kecamatan Galis, Bangkalan, setelah sebelumn-ya polisi mengintai tersangka mulai dari desa Lantek sam-pai desa Alas Kokon, Modung.

Dari tangan Buhori, petugas menyita barang bukti berupa satu paket kecil sabu-sabu se-berat 0,56 gram. Obat haram itu terbungkus dalam kantong baju depan sebelah kiri yang dikenakannya.

“Kami juga menyita ba-rang bukti lainnya berupa satu bungkus sedotan, dua buah pi-pet dan satu unit sepeda mo-tor Kawasaki Blitz R bernopol M 2539 GD,” ujarnya.

Sutowo menjelaskan, kedua tersangka saat ini telah ditahan untuk proses hukum lebih lanjut. Keduanya dijerat pasal 112 Undang-Undang (UU) No 35/2009 tentang Narkotika dengan ancaman 4 tahun penjara.

Perlu diketahui, sebel-umnya polres Bangkalan juga mengungkap kasus peredaran narkoba yang melibatkan 9 orang. Dua di antaranya juga merupakan seorang perem-puan asal Surabaya. Saat ini seluruh tersangka sudah dia-mankan di Mapolres Bangka-lan untuk mempertanggung-jawabkan perbuatannya. (ori/rah)

BANGKALAN - Sejumlah masyarakat di Desa Kwanyar Keluhkan Keberadaan sampah yang ada di sepanjang pantai pesisir Kecamatan Kwanyar. Masyarakat merasa dirugi-kan dengan sampah-sampah tersebut karena sudah berpen-garuh terhadap hasil tangka-pan ikan yang terus berkurang sehingga nelaya merugi.

“Selain hasil tangkapan ikan nelayan berkurang, juga mengakibatkan alat tang-kap nelayan sering rusak dan hingga kini tak tertangani oleh pihak terkait,” ucap ketua Lembaga Pemberdayaan dan Pengembangan Masyarakat (Lepas), Saleh Said.

Lebih lanjut Said men-jelaskan, sampah yang ada di sepanjang pesisir pantai Kwanyar sudah menumpuk mencapai 400 kubik. Sehingga perlu ada penanganan khusus dari pihak terkait, dalam hal ini Badan Lingkungan Hidup Bangkalan.

“Lautan sampah itu diaki-

batkan adanya pendangkalan muara dan derasnya kiriman sampah dari daerah aliran sungai. Keberadaan sampah itu sudah sangat mengganggu aktivitas nelayan,” imbuhnya.

Pihaknya berharap kepada semua pihak yang memiliki kesadaran untuk dapat men-jaga kelestarian laut tersebut dari pencemaran lingkungan demi terjaganya ekosistem laut dan lingkungan pesisir yang ramah lingkungan.

“Kami ke depan optimis, sampah di Bangkalan bisa ditangani. Selama ini penan-ganan sampah di Bangkalan belum ada penanganan yang efektif, cuma ada pembersihan angkut sampah sudah selesai, tidak didaur ulang. Seharusn-ya sampah itu dikelola lagi,” ujarnya.

Sementara itu Kepala Badan Lingkungan Hidup Bangkalan (BLH) Hari Adji mengapresiasi kesadaran lingkungan masyarakat masyarakat Kwanyar terse-

but. Karena jarang sekali masyarakat yang memiliki kesadaran masyarakat ten-tang kebersihan lingkungan tempat mereka tinggal. “Saya mengapresiasi kesadaran masyarakat tersebut,” ungka-pnya.

Lebih lanjut saat ditanya tentang langkah BLH Bangka-lan untuk mengatasi sampah yang bertumpuk tersebut. Hari mengaku Dinasnya me-miliki dana terbatas untuk membersihkan sampah terse-but. Namun BLH berjanji akan melakukan upaya untuk terus mondorong terciptanya ling-kungan bersih di Bangkalan dari perkotaan hingga di dae-rah kecamatan.

“Untuk membersihkannya kami kesulitan pendanaan, tapi kami akan berusaha tentunya dengan bantuan seluruh kelom-pok masyarakat,” kelitnya.

Sedangkan terkait sum-ber sampah yang menumpuk di pantai Kwanyar, Hadi tidak bisa memastikan hal tersebut.

Karena sumber sampah bisa berasal darimana saja. Baik merupakan sampah yang be-rasal dari masyarakat setem-pat ataupun sampah yang be-rasal dari daerah sekitar yang terbawa aliran air sungai ke-mudian menumpuk di pantai.

“Kami tidak bisa memas-tikan sampah tersebut berasal darimana,” kilahnya.

Menurut perkiraannya sampah sebanyak itu berasal daerah industri di sekitar Bangkalan seperti Surabaya. Sayangnya Hadi mengatakan perlu data yang lengkap un-tuk mengetahui kebenaranya. Jika memang benar sampah yang menumpuk di perairan Kwanyar berasal dari daerah lain. Pihak BLH dapat men-untut CSR kepada Pemerin-tah Propinsi Jawa Timur dan mengajukan tuntutan kepada perusahaan atau industri yang terlibat.

“Mungkin saja dari daerah lain, tapi kita perlu bukti,” tu-turnya.(dn/rah)

Sopir Bus Bisa Dipenjara 6 Tahun

Warga Kurang Berminat Jadi Panwascam

Dua Orang Tertangkap karena Sabu

ori/koranmadura

BANGKALAN – Subaidi (40), warga Desa Pancar Kecamatan Burneh melaporkan oknum Brimob yang diduga telah memukul Kelvin Sepda Nur Arif (11), anak Subaidi, ketika sedang menonton bola di Stadion Gelora Bangkalan (SGB), Rabu (27/3). Subaidi sebagai orang tua merasa tidak bisa men-erima perlakuan oknum Brimob tersebut terhadap puteranya sehingga pelakunya harus diperkarakan ke pihak yang berwajib.

KORBAN KEKERASAN: Kelvin Sepda Nur Alif (11) menjadi korban kekerasan yang dilakukan oleh oknum Brimob di saat dia sedang menonton bola di Stadion Gelora Bangkalan, Rabu (27) kemarin.Pemukulan dengan memakai rotan tersebut dilakukan ketika Kelvin sedang menaiki pagar.

PEMECAH GELOMBANG

OMBAK: Seorang ibu berjalan

bersama anaknya di pemecah gelombak

di Pantai Glagah, Kulonprogo. Bangunan

pemecah gelombang ombak

berguna untuk memecah energi

gelombang air laut sehingga

berenergi lemah, jika gelombang

lemah, maka akan mengurangi

abrasi (pengikisan pantai) dan dapat

memudahkan kapal berlabuh.

DITANGKAP: Polisi berhasil menangkap perempuan sebagai tersangka kasus peredaran sabu-sabu. ori/koranmadura

Peristiwa pemukulan tersebut terjadi saat Subaidi dan anaknya, Kelvin Sepda Nur Arif menonton bola di SGB. Ketika itu, karena kondisi SGB yang penuh dengan penonton, Kelvin berusaha untuk naik pagar pembatas.

Pada saat itu, lanjut Sub-aidi menceritakan, ada oknum Brimob yang langsung me-mukul anaknya. Sontak, Kel-vin yang masih duduk di kelas 5 SDN Burneh 1 tersebut me-

nangis, karena mendapatkan pukulan yang keras.

Menurutnya, dengan me-makai sebuah rotan, oknum tersebut memukul anaknya. Tak hanya itu, sambil menga-takan hal yang tak pantas diu-capkan oleh seorang petugas keamanan. ”Nangis, bilang ke orang tuanya ya,” ucap Sub-aidi sambil menirukan ucapan oknum Brimob tersebut.

Memang, menurut Sub-aidi, sebelumnya sempat di-

peringatkan oleh petugas, penonton dewasa dilarang menaiki pagar. Akan tetapi, untuk penonton anak kecil tidak apa-apa. Sedangkan Kel-vin bukanlah orang dewasa, melainkan dia masih anak-anak.

”Saya tidak ingat betul nama anggota polisi tersebut, karena memang saat kejadian penonton sangat ramai dan ke-jadiannya berlangsung cepat. Namun, seingat saya nama be-lakang oknum tersebut adalah Adinata,” terangnya.

Oleh karena itu, pihaknya merasa diperlakukan tidak baik oleh oknum polisi. Sub-aidi pun melaporkan ke Polres Bangkalan untuk menuntut oknum Brimob tersebut. Atas pemukulan tersebut, paha dan betis kanan Kelvin mengalami luka memar.

Kabag Ops Polres Bang-kalan Kompol Abdul Rokhim

mengatakan, pihaknya su-dah menerima laporan dari masyarakat terkait pemukulan tersebut. Namun kebenaran mengenai kejadian tersebut masih perlu dibuktikan se-hingga pihaknya belum bisa memastikan.

”Karena ini oknum, kami sudah menyerahkan penye-lidikannya ke bagian Propam untuk ditindaklanjuti,” ka-tanya.

Rokhim menjelaskan jika kebenarannya terbukti seperti itu, laporannya nanti akan dis-erahkan ke Polda Jatim. Sebab, kesatuannya langsung di bawah naungan Polda. Polres Bangkalan hanya menerima laporannya saja.

”Mengenai proses penye-lidikannya, tentunya akan dilanjutkan ke Polda. Itu pun kalau terbukti dilakukan ok-num Brimob,” ucapnya. (ori/rah)

Ayah Korban Kekerasan Laporkan Oknum Brimob

Sampah di Pantai Kwanyar Merugikan Nelayan

ant/ regina safri

Page 9: Koran Madura

KAMIS 28 MARET 2013 NO.0085 | TAHUN II 9TAPAL KUDA

PROBOLINGGO - Gera-kan Pramuka Kwartir Cabang (Kwarcab) Kabupaten Probolinggo akan melakukan revitalisasi kepramukaan, khususnya di sekolah, ka-rena lewat organisasi kepan-duan tersebut dinilai mampu membina generasi muda menjadi lebih baik.

“Melalui gerakan Pramuka sudah terbukti mampu mem-bentuk mental serta disiplin para peserta didik,” kata Did-ik, Pengurus Kwartir Cabang Kabupaten Probolinggo, dalam orientasi kepramukaan ekstrakurikuler wajib di se-kolah yang diselenggarakan di rumah dinas Wakil Bupati Probolinggo, Rabu (27/3).

Didik mengemukakan bahwa Pramuka sangat baik untuk menyiapkan generasi muda muda agar siap mel-anjutkan tongkat estafet kepemimpinan bangsa di masa mendatang.

“Orientasi ini digelar untuk memberikan pemaha-man kepada para kepala se-kolah akan pentingnya gera-kan pramuka bagi anak didik atau para siswa,” katanya.

Setelah pelaksanaan ori-entasi ini, katanya, diharap-kan para kepala sekolah ini dapat ikut mendorong dan mengembangkan organisasi kepramukaan di masing-masing sekolah dengan mengaktifkan kembali gu-gus depan-gugus depan yang berpangkalan di sekolah.

Menurut dia, gerakan pramuka saat ini di Kabu-

paten Probolinggo sudah cukup berkembang, namun demikian peran dan doron-gan dari kepala sekolah san-gat diharapkan.Ekstrakulikuler Wajib

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Probolinggo, Drs. H. Tutug Edi Utomo, MM. menyambut baik gagasan kepramukaan ekstrakulikuler wajib di sekolah. Ia mengata-kan kegiatan pramuka men-jadi sebuah kewajiban sesuai dengan kurikulum 2013. Sejalan dengan itu semua, Kwartir Ranting Se Kabupat-en Probolinggo, akan lebih menggiatkan latihan kepra-

mukaan di sekolah-sekolah yang ada di wilayahnya.

“Kegiatan kepramukaan ini adalah kegiatan yang sangat bersifat positif. Se-hingga kegiatan ini harus terus dibudayakan. Dan setiap sekolah diwajibkan dalam kegiatan kepramu-kaan ini. Karena didalam kegiatan kepramukaan ini, segala aspek positif tentang perilaku manusia diajar-kan,” ujarnya.

Ia menambahkan, kegia-tan kepramukaan itu banyak mengajarkan tentang budi pekerti yang sangat ditonjol-kan. Selain itu, juga diajar-

kan rasa untuk saling tolong menolong, gotong royong, dan masih banyak lainnya yang bersifat positif.

“Kegiatan kepramukaan adalah kegiatan yang bu-kan hanya ada di Indonesia. Kegiatan ini sudah men-jadi salah satu organisasi dunia. Untuk itu, kegiatan ini harus kita tanamkan sejak usia dini. Sehingga nantinya akan tumbuh se-buah karakter yang unggul dalam segala bidang, dan berperilaku postif didalam kehidupan sehari-hari,” pungkas Tutug Edi Utomo. (hud/dar)

PROBOLINGGO – Mas-rukhin Ahmad, ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Probolinggo, dipergoki komisi A DPRD setempat berada di tempat hiburan karaoke Ayang. Masrukhin berada di ruang Dahlia I, saat empat anggota komisi A melakukan sidak bersama dua anggota komisi B, Selasa (26/3) sekitar pukul 10.30 wib.

Ketua MUI berada di ruangan paling depan itu tidak sendirian, tetapi ditemani Mur-niati listiani Rahayu, seorang anggota dewan, dan Yoke Arifah, rekan bisnis Bebun Yamin, pemilik Ayang Karaoke Keluarga. Menurut perempuan yang akrap disapa Oke itu, kedatangan ketua MUI ke ka-raoke yang dikelolanya untuk mengetahui aktifitas tempat hiburan tersebut.

Sebelumnya, Yoke berter-us terang pernah menemui sejumlah tokoh masyarakat dan tokoh agama, termasuk Masrukhin, yang dianggapnya orang tua dan masih memiliki ikatan keluarga dengan Oke. “Kami mendatangi mereka untuk curhat dan meminta saran serta petunjuk. Ternya-ta bapak Masrukhin mengata-kan karaoke kami tidak serem seperti kabar yang beredar,” terang Oke.

Terkait salah satu ang-gota dewan yang berada satu ruangan dengan ketua MUI dan dirinya, Oke mangatakan atas permintaannya. Oke meminta Murni untuk menemani dirinya, sebab ia merasa tidak nyaman berdua dengan Masrukhin di dalam ruangan, kendati pun pintunya terbuka. “Kebetulan Murni malam itu berkunjung ke Ayang Karaoke bersama suamin-ya. Ia kemudian saya ajak. Saya malu kalau sendirian dengan ketua MUI,” tambah Oke.

Terpisah, Murniati listiani Rahayu, mengaku berkunjung ke Ayang karaoke bersama suaminya. Selain untuk bekaraoke sekaligus untuk mengetahui aktifitas tempat hiburan tersebut. Sementara

itu, saat ditanya, Masrukhin berterus terang kedatangann-ya ke tempat itu untuk berka-raoke. “Hanya rileks, saya nyanyi pop, tembang kenan-gan, bisa,” aku Masrukhin, sebelum menuju mobil dinas MUI yang dikendarainya.

Terkait hal itu, Ketua Komisi A As’ad Anshari eng-gan berkomentar banyak. Hanya saja ia mengaku sem-pat ditanya oleh Masrukhin, mengapa dirinya berada di tempat itu. As’ad menje-laskan Kepada ketua MUI, kedatangannya ke tempat tersebut untuk melakukan sidak bersama anggota komisi A dan B. “Kami datang ke sini resmi,” terang As’ad, sebelum beranjak pulang bersama rombongan.

Politikus dari PKNU ini melakukan sidak di karaoke keluarga Ayang bersama anggota DPRD lainnya untuk memastikan apakah tem-pat tersebut benar-benar hanya digunakan untuk karaoke keluarga. Selain itu karena banyaknya keluhan dari masyarakat dan beberapa surat yang masuk ke institus-inya. Rata-rata surat terse-but berisi keberatan dengan karaoke Ayang yang berada di kawasan pendidikan.

Saat ditanya hasilnya, kata As’ad belum bisa diketahui dan dipastikan. Namun ia menye-but, berdirinya tempat hiburan itu sudah mendapat surat reko-mendasi dari Dinas Pendidikan setempat. Padahal sebelumnya, kata As’ad, Sekretaris Dinas Pendidikan membantah soal tersebut. Karenanya dalam waktu dekat komisi A akan melakukan hearing dengan mengundang Dinas Pendidikan dan dinas terkait, manajemen karaoke Ayang, serta warga yang keberatan.

Dalam sidak malam itu, anggota dewan mempertanya-kan sejumlah kain yang berada di meja resepsionis. Menurut salah satu pengurus karaoke, kain berwarna mencolok itu akan dikenakan kepada pen-

gunjung perempuan yang men-genakan rok mini. Selain itu, As’ad juga meninjau musholla yang disediakan pihak Ayang Karaoke untuk pengunjung.

Tujuh dewan yang ikut sidak tidak memeriksa 13 ru-angan yang disediakan Ayang karaoke keluarga. Mereka hanya hilir mudik memeriksa ruangan dari luar hingga ke lantai dua. Seterusnya, para anggota dewan ini kemudian mendapat penjelasan Bebun Yamin. Menurutnya di setiap ruangan, telah dipasangi lampu permanen yang tidak bisa dip-adamkan oleh pengunjung.

Ia kemudian memprak-tekan atau memperlihatkan lampu yang tidak padam, meski lampu yang lain dipadamkan oleh pengunjung, di ruang Dahlia satu. Hal itu dilaku-kan untuk menghindari atau mencegah pengunjung berbuat diluar batas aturan. “Ini saya matikan semuanya. Ada satu lampu yang masih hidup kan. Lampu ini tersambung lang-sung ke meteran listrik, dan siapapun tidak bisa memadam-kan,” kata Yamin.

Pria yang akrab dipanggil Yamin ini, di depan tujuh ang-gota dewan mengaku, karaoke yang dimilikinya tidak menjual bir atau minuman beralkohol yang lainnya. Ia kemudian memberikan seluruh ijin yang dimiliki Ayang Karaoke Kelu-arga. Setelah disimak, anggota dewan menemukan surat ijin hiburan Ayang hanya berlaku satu bulan.Yakni , mulai 18 Maret hingga 18 April dan Jam bukanya Pukul 13.00 sampai 01.00 wib.

Mengenai kunjungan Masrukhin ke Ayang Karaoke, Sekretaris satu MUI Hudri, mengatakan tidak ada agenda kunjungan ke tempat karaoke tersebut. Dan lagi, sebelumnya MUI tidak pernah membicara-kan dan membahas soal Ayang.

“Kalau beliau secara pribadi ke sana, enggak ada masalah. Masak kiyai tidak boleh ke tempat seperti itu,” kata Hudri, sambil tertawa. (gus)

Anggota Dewan Datangi Tempat Hiburan

Pernyataan sikap ber-nomor 018/PC/A.II/L-38/III/2013 itu, PCNU meminta pemkot Probolinggo untuk meneliti, mengkaji dan dan meninjau kembali bahkan mencabut surat ijin yang di-berikan ke tempat hiburan tersebut. Hal itu harus di-lakukan sebagai wujud peng-hormatan atas rasa keadilan, kepatuhan atas peraturan dan perundang-undangan yang berlaku serta mengede-pankan kepentingan hak

anak didik untuk mendapat-kan perlakuan dan perlind-ungan dari negara.

Dalam surat tertanggal 24 Maret itu, PC NU juga me-minta agar pemkot senantia-sa menjunjung tinggi moral-itas, etika, nilai, norma serta kemaslahatan umum dalam setiap kebijakannya.Mengin-gat Ayang Karaoke berada di tengah-tengah lingkungan lembaga pendidikan. Sep-erti SMKN 2, SMK Sore, SMK Siang dan SMK Ahmad Yani

dan kantor Diskoperindag serta kantor kementrian Agama Kota.

Dan lagi, pemkot telah melanggar Perda nomor 2 tahun 2010 Tentang rencana tata ruang wilayah 2008 – 2009, Pasal 29 ayat 5 huruf d. Dimana dalam ayat tersebut dinyatakan pembangunan komplek pendidikan diarah-kan ke jalan Mastrib, Slamet Riyadi dan Semeru. “Kami enggak perlu masuk ke Ayang Karaoke. Dari luar saja sudah kelihatan, kalau melanggar,” ujar Hudri, Sekretaris PCNU, Rabu (27/3) siang kemarin.

Sebab menurutnya, ka-wasan tersebut, termasuk kawasan pendidikan dan pemukiman. Menurutnya tempat hiburan yang berdi-ri di kawasan pemukiman penduduk dan pendidikan,

mengganggu kemasla-hatan, ketertiban umum, keamanan, kesusilaan dan keagamaan. Dan lagi, ling-kungan pendidikan harus disterilkan dari segala ak-tifitas tempat hiburan yang dapat memicu pengaruh negatif terhadap anak didik yang berdampak pada peru-bahan dan perkembangan prilaku dan mental.

Terkait kabar, ada upaya mediasi antara lembaga pen-didikan yang berdekatan de-ngan lokasi Ayang dengan pihak Ayang Karaoke Keluar-ga yang difasilitator Dewan Pandidikan. Menurut Hudri, upaya tersebut tidak tepat, mengingat peroslaan itu, bu-kan konflik.

“Ini bukan konflik yang harus dimediasi, pungkas Hudri. (gus)

NU Bersikap Atas Ayang KaraokeMinta Pemkot untuk Meninjau Kembali Izin UsahaPROBOLINGGO – Tidak hanya warga yang mem-persoalkan dan keberatan terhadap keberadaan Ayang Karaoke yang berlokasi di kawasan pen-didikan tersebut. Pengurus Cabang NU, Kota Probolinggo, juga bersikap sama. Bahkan PCNU dalam pernyataan sikapnya, meminta agar pem-kot mencabut ijin usaha Ayang Karaoke keluarga.

PROBOLINGGO - Saat ini Kantor Bersama Samsat Krak-saan Kabupaten Probolinggo kehabisan stok material Bukti Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB). Sedangkan Surat Tan-da Nomor Kendaraan (STNK) masih aman untuk satu bulan kedapan.

Kekosongan ini kata KRI Samsat Kraksaan, Iptu Mala Darlius,SH, berdampak pada pelayanan di Kantor Bersama Samsat Kraksaan Kabupaten Probolinggo.

“Penyediaan material BPKB dan STNK di Jawa Timur kekurangan stok, sehingga untuk sementara, BPKB bisa menggunakan surat keter-angan pengganti BPKB se-mentara sesuai format dari Korlantas Polri, dan belum tuntasnya proses lelang ma-terial tersebut di Korlantas Mabes Polri,”ujarnya, kepada Koran Madura, Rabu (27/3).

Menurutnya, stok material BPKB dan STNK di tempat pe-

layanan administrasi kendaraan bermotor di Kantor Samsat Ber-sama Kraksaan, masih relatif aman. Hanya saja, material BPKB sudah kosong semenjak dua minggu yang lalu.”Untuk Material BPKB, di Samsat Krak-saan kita sudah minus 1000 se-jak dua pekan lalu,”lanjut Iptu Mala Darlius.

Minusnya material BPKB itu, kata Iptu Mala Darlius, ka-rena masih bulan Juni akan di turunkan dari Korlantas Polri. Disingung soal pelayanan, terus berjalan dan itu tidak menghambat pelayanan.

“Kami akan memberi-kan surat keterangan sesuai format dari Korlantas Polri untuk mengurus pengurus BPKB baru. Untuk stok mate-rial STNK masih aman saja, di perkirakan satu bulan lagi su-dah habis,” tandasnya.

Bukan menjadi persoalan yang berarti, lanjut dia, sebab proses pelayanan terkait ad-ministrasi kendaraan bermotor

tetap berjalan seperti biasanya, dan masyarakat tetap dapat dilayani. Apalagi, penggunaan surat keterangan pengganti bisa berlaku hingga enam bu-lan. Setelah material ada, surat pengganti ini bisa langsung ditukarkan dengan BPKB di kantor pelayanan yang ada.

“Jadi, masyarakat tidak perlu resah dengan kondisi ini. Surat sementara itu juga legal dan bisa ditukarkan dengan BPKB setelah masa berlakunya habis atau setelah materialnya ada,”imbuh Iptu Mala Darlius.

Secara terpisah, Kasat Lantas Polres Probolinggo AKP Warih Hutomo membe-narkan, kalau material BPKB yang sudah stoknya habis, akan di berikan surat keter-angan sebagai pengganti se-mentara format dari korlan-tas Polri. “Bagi masyarakat yang melakukan proses pen-gurusan BPKB dan STNK baru, harus sabar menanti,” pungkasnya. (hud)

MATERIAL

Jangan Panik Meski Stok Material BPKB Kosong

AYANG KARAOKE

SIDAK. Sejumlah anggota Komisi A DPRD Kota Probolinggo saat akan memasuki Ayang Karaoke. Kedatangan para anggota dewan itu untuk sidak terkait banyaknya keluhan masyarakat

KEPANDUAN

Revitalisasi Kepramukaan di Sekolah

ASAP MENGEPUL

LATIHAN JELANG LATGAB. Dua tank Amfiibi melakukan pendaratan dalam “Latihan Parsial III Operasi Amfibi 2013” di Pantai Banongan, Asembagus, Situbondo, Jawa Timur, Rabu (27/3). Sekitar 2.000 prajurit Marinir melakukan pendaratan dalam latihan parsial menjelang latihan gabungan TNI, Mei mendatang.

Page 10: Koran Madura

KAMIS 28 MARET 2013 NO.0085 | TAHUN II10 LINTAS JATIM

Ketiga perusahaan pe-layaran tersebut adalah PT Meratus Line, PT Taruna Ku-san Explosive, dan PT Timur Asri Laut.

“Mereka akan bekerja sama dengan Pelindo III

Cabang Maumere selaku pen-gelola Pelabuhan Maumere menyediakan fasilitas pen-dukung kegiatan bong-kar muat peti kemas,” ujar Kepala Humas PT Pelabuhan Indonesia III (Persero), Edi

Priyanto, Rabu (27/3).Edi Priyanto menjelaskan

PT Taruna Kusan Explosice dan PT Timur Asri Laut, kegiatan ke pelabuhanan tergolong baru yakni tahun 2013, namun dari sisi ke-lengkapan alat-alat bongkar muat seperti mobile crane, unit trailer serta forklift telah mumpuni. Sementara PT. Meratus Line merupakan perusahaan tunggal untuk kegiatan bongkar muat di Pelabuhan Maumere.

“Meratus dan Timur Asri Laut nantinya akan melaku-kan bongkar muat dari dan

ke atas kapal dengan meng-gunakan ‘crane’ kapal, kare-na kapal mereka dilengkapi fasilitas itu,” ujar Edi disela-sela acara penandatanganan perjanjian kerja sama antara Pelindo III Cabang Maumere dengan ketiga perusahaan pelayaran tersebut. Untuk diketahui, perusahaan Mera-tus Line menyiapkan 1 unit trailer ukuran 20 feet, 4 unit head truck, 8 unit chasis ukuran 20 feet, 1 unit chasis ukuran 40 feet, 1 unit fork-lift kapasistas 3 ton, dan 1 unit reach stacker kapasitas 45 ton. Demikian halnya de-

ngan pelayaran Timur Asri Laut. Perusahaan tersebut berkomitmen untuk menye-diakan 6 unit trailer ukuran 20 feet, 1 unit head truck, 3 unit chasis ukuran 20 feet, 1 unit forklift kapasistas 25 ton, dan 1 unit forklift kapa-sistas 15 ton.

Sedikit berbeda dari dua perusahaan pelayaran sebe-lumnya, Taruna Kusan Ex-plosive turut menyertakan mobile crane dalam komit-mennya. Alat-alat yang akan disiapkan oleh Taruna Kusan Explosive meliputi 1 unit mobile crane kapasitas 80 ton, 1 unit mobile crane ka-pasitas 50 ton, 4 unit trailer ukuran 20 feet, dan 1 unit forklift kapasitas 3 ton.

Kegiatan bongkar muat dalam beberapa tahun tera-khir cukup membanggakan. Edi Priyanto mengungkap-kan, pengiriman petikemas ke Pelabuhan Maumere kini semakin diminati pemilik barang, karena Maumere merupakan pasar petike-mas yang diharapkan terus berkembang di tahun-tahun mendatang.

“Dari tahun 2010 hingga 2013 trendnya meningkat. 2010 mencapai 5.780 twenty foot equivalent (TEUs), dan tahun 2012 meningkat tajam 15.789 TEUs. Kamipun akan memperluas kawasan seiring terus meningkatnya kegiatan bongkar muat,” ungkapnya

Edi Priyanto mengaku peti kemas dinilai lebih aman karena barang yang terlind-ungi dari cuaca sehingga tidak mudah rusak. Namun mahalnya upah buruh kerja bongkar muat (KBM) dan tuntutan KBM selama 24 jam menjadi kendala yang hingga kini menjadi momok kegia-tan bongkar muat di kawasan tersebut.

“Mereka tidak mau bek-erja 24 jam, karena sudah kul-turnya. Dan, upah KBM per petikemas yang mencapai Rp 30.000,” jelas Edi Priyanto.

Namun pihaknya optimis ditahun-tahun mendatang, jumlah arus petikemas yang melalui Pelabuhan Maumere akan semakin meningkat. (ara/dar)

Tiga Perusahaan Berlayar untuk Maumere

SIDOARJO - Seorang pengedar Narkoba jenis Sabu, Nurhadi (38) warga Dusun Pojok Desa Jeruk Purut Ke-camatan Gempol Pasuruan, ditangkap Unit Satnarkoba Polres Sidoarjo di selatan mas-jid Cheng Ho Pandaan saat hendak bertransaksi, Senin (25/03/2013). Pekerja galan-gan pasir ini tertangkap tan-gan membawa satu poket sabu seberat 0,4 gram.

Kasatnarkoba Polres Sidoarjo AKP Chotib Widyan-to, saat dikonfirmasi membe-narkan adanya penangkapan pengedar sabu tersebut. Ter-sangka adalah buruan Polres Sidorjo lantaran kerap ber-transaksi di wilayah Sidoarjo.

“Setelah ada informasi, kemarin Siang (25/032013) sekitar jam 12.30 anggota me-nangkap tersangka diwarta-wan ,” ujar Chotib saat ditemui waratwan, Selasa (26/3/2013).

Saat ditangkap tersang-ka tertangkap tangan hen-dak melakukan transaksi di samping Masjid Cheng Ho. Anggota yang menggeladah

tersangka menemukan satu poket sabu seberat 0,4 gram yang terselip di saku celana.Selain mengamankan ba-rang bukti berupa sabu-sabu, polisi juga menyita uang tu-nai senilai Rp 400 ribu yang diduga hasil penjualan sabu serta satu unit ponsel Nokia yang dipakai sebagai alat transaksi.

Menurut Chotib, pihaknya masih memburu yang men-jadi pemasok atau bandar barang terlarang tersebut ke-pada tersangka. “Kami masih memburu pemasoknya yang di duga berada di kawasan Pasuruan,” tegas dia.

Kini pria 38 tahun itu masih dalam pemeriksaan petugas untuk pengemban-gan jaringan yang dimiliki tersangka. Pasalnya, menu-rut pengakuan tersangka su-dah cukup lama menggeluti dunia narkoba.

“Pada 2001 tersangka ini sudah sangat kecanduan mengkonsumsi narkoba. Seka-rang menjadi pengedar sabu-sabu,” pungkasnya. (yun/dar)

NARKOBA

Pengedar Sabu-sabu Diamankan Petugas

Sejumlah tersangka memasukkan barang bukti narkotika jenis sabu-sabu ke dalam mesin pemusnah saat pemusnahan barang bukti berupa sabu, tablet cokelat, dan ekstasi di Kantor Badan Narkotika Nasional (BNN). Sabu seberat 435,6 gram, ekstasi 16.397 butir, dan tablet cokelat yang positif mengandung metkatinona seberat 28 gram merupakan hasil tangkapan.

NARKOTIKA UNTUK DIMUSNAHKAN

SURABAYA – Wacana Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk menerbitkan surat sertivikat tanah bagi warga yang menghuni banta-ran rel Kereta Api (KA), mu-lai dari Stasiun Wonokromo sampai Stasiun Sidotopo, yang masuk dalam peta ter-dampak atau yang akan digu-sur oleh PT.KAI untuk rencana pembangunan proyek double track, di tanggapi dingin oleh kalangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surabaya. Karena untuk mere-alisasikan kebijakan tersebut, harus ada Surat Keputusan (SK) terlebih dahulu.

Hal ini diungkapkan oleh Ketua Komisi D DPRD Sura-baya, Baktiono. Menurutnya jika memang Pemkot Sura-baya memberi solusi dengan menerbitkan Surat Sertivikat Tanah, harus ada SK-nya ter-lebih dahulu. “SK-nya harus turun dulu, sebelum program itu dijalankan,” ungkap dia.

Dirinya menilai, jika wa-cana Pemkot Surabaya untuk menerbitkan Surat Sertivikat Tanah terkesan hanya lips ser-vice atau manis dibibir, karena sampai saat ini SK tersebut belum dikeluarkan oleh Pem-kot Surabaya. “Jangan-jangan hanya lips service, karena sampai saat ini kan belum tu-run SK-nya,” duga dia.

Bahkan, dirinya menegas-kan jika wacana Pemkot Sura-baya tersebut hanya untuk menenangkan psycoligis war-ga pinggir rel, yang mulai ber-golak karena rencana gusuran oleh PT. KAI. “Tidak semudah itu menerbit Surat Sertivikat

Tanah buat warga pinngir rel, karena itu tanah negara, bu-kan tanah Pemkot Surabaya,” ujar dia.

Menurut legislator dari partai berlambang Banteng Moncong Putih ini, banyak solusi yang bisa diambil untuk persoalan warga pinggir rel tersebut, antara lain dengan ‘tukar guling’, artinya warga akan diberikan tanah dan bangunan di tempat lain. De-ngan itu, tidak akan ada yang dirugikan. “Bisa dengan ‘tukar guling’, tanah dan bangunan warga pinggir rel diganti de-ngan tanah dan bangunan di tempat lain,” kata dia.

Sugeng, yang merupa-kan salah satu warga ping-gir rel di daerah ngagel juga melontarkan hal senada. Di-rinya mengungkapkan, jika perwakilan warga pinggir rel dari daerah ngagel pernah diajak rapat di balai kota un-tuk membahas solusi, terkait dengan rencana PT.KAI membangun double track.

“Memang, sekitar 1,5 bu-lan yang lalu perwakilan kita di undang rapat di balai kota untuk membahas hal terse-but,” ungkap dia.

Dirinya berharap, jika wa-cana Pemkot Surabaya mener-bitkan Surat Sertivikat Tanah warga pinggir rel, tidak omong kosong. “Kalau sudah ada ser-tivikatnya kan jelas jalur hu-kumnya,” harap dia.

Sampai saat ini, pole-mik terkait PT. KAI menggu-sur warga pinggir rel untuk pembangunan double track, belum ada kejelasan solus-inya. (wan)

Sikap Dewan Dingin atas Wacana Sertifikat Bagi Warga Pinggir Rel

SERTIFIKASI TANAH

SURABAYA – Pertumbuhan arus peti kemas di Pelabuhan Maumere ditanggapi positif oleh pihak pelayaran. Tiga perusahaan pelayaran peti kemas domestik menyatakan komitmennya meningkatkan layanan bong-kar muat di Pelabuhan Maumere, seiring dengan pertumbuhan positif kegiatan ke pelabuhan tersebut.

SURABAYA - Pakar hukum Tata Negara Yusril Ihza Mahendra mengata-kan pasal santet, yang jadi polemik karena diwacana-kan akan dibahas dalam Rancangan Undang-Un-dang (RUU) Kitab Undang-undang Hukum dan Pidana (KUHP), bisa diterapkan dengan pembuktian pen-gakuan pelaku dan keteran-gan saksi. “Kata siapa tidak bisa dibuktikan,” kata dia di kantor Kejati Jatim, Rabu (26/3) kemarin.

Mantan Menteri Kementerian Hukum dan HAM itu menjelaskan, pasal santet diusulkan masuk dalam KUHP karena perbuatan berbau ghaib itu mampu melukai bahkan membunuh seseorang. “Karena ada kemufakatan untuk melukai atau meng-hilangkan nyawa sese-orang,” ucap Yusril.

Dia menambahkan, tujuan merugikan orang itulah yang menjadi dasar diusulkannya pasal santet. Adapun lelaku ghaib lain yang dipesan seseorang kepada ahli ghaib untuk ke-manfaatan, menurutnya itu tidak masuk dalam kategori perbuatan pidana.

Seperti santer diberi-takan belakangan ini, oleh sejumlah pakar, pasal santet diusulkan masuk dalam draf RUU KUHP yang akan dibahas badan legislatif DPR RI tahun ini. Usulan ini menjadi polemik luas karena sulit dibukti-kan. (kas)

Yusril: Tukang Santet Bisa Dijerat Pidana

HUKUM

SURABAYA – M. Anwar anggota Komisi A dari Frak-si Partai Demokrat (F-PD) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Sura-baya, akhirnya melapor-kan kasus perusakan mobil dinasnya ke Markas Polisi Daerah (Mapolda) Jawa Timur (Jatim).

Dirinya menduga, jika pe-rusakan mobil dinas tersebut ada kaitannya dengan kisruh Sidang Paripurna pada Jumat (22/3) lalu. Meskipun demiki-an, dirinya tidak melaporkan secara langsung orang yang diduganya sebagai dalang dari pengrusakan mobil di-nasnya tersebut.

“Perusakan mobil dinas saya sangat mungkin terkait dengan kisruh di sidang paripurna 22 Maret lalu. Pelat mobil dinas dan pangkon-nya dijebol, perkiraan saya kejadiannya selesai sidang tersebut. Tapi baru saya keta-hui Minggu (23/3) pagi,” ung-kap dia. Rabu (27/3).

Dirinya memaparkan, dari hasil penelusurannya ke sejumlah anggota penga-manan Dalam (Pamdal) gedung DPRD Surabaya, memang saat saat Sidang Paripurna Revisi Peraturan Daerah (Perda) Izin Mendi-rikan Bangunan (IMB) ber-langsung, di sekitar gedung dewan terdapat beberapa orang tak dikenal yang sela-ma ini dekat dengan anggota dewan yang berseberangan dengannya (kubu WW).

Bahkan, dugaannya se-makin menguat dengan munculnya Short Message Service (SMS) yang ber-nada intimidasi ditujukan kepadanya. “Sebelumnya ada telepon dari orang yang menurut informasi preman-preman itu, tapi tidak saya angkat. Kemudian muncul

SMS gelap yang berisi anca-man,” papar dia.

Sampai saat ini, pria ber-tubuh gemuk ini belum me-laporkan kasus yang dialami ke Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Surabaya, karena dia kha-watir hanya akan menam-bah beban partainya.

“Belum saya laporkan ke Ketua (DPC Partai Demokrat Surabaya). Nanti malah jadi beban, karena banyak per-soalan yang harus diselesai-kan saat ini,” ujar dia.

Sebelumnya, M. Anwar juga telah dilaporkan oleh Ketua Badan Kehormatan (BK), Agus Santoso, ke Polisi Resort Kota Besar (Pol-restabes) Surabaya, terkait dengan dugaan kasus pe-rusakan papan nama Ketua DPRD Surabaya, yang di-lakukannya pada saat Si-dang Paripurna yang bera-khir ricuh tersebut. Dirinya dengan tegas menyatakan, siap untuk mengahadapi laporan tersebut. Bahkan, pihaknya, DPC PD Kota Surabaya dan Lembaga Ban-tuan Hukum (LBH) Lem-baga Advikasi Masyarakat (Ladam) akan memberikan bantuan hukum.

Sebaliknya, ia justru mempertanyakan sikap Ket-ua BK yang melaporkannya ke Polrestabes. Karena men-urut dia, seharusnya yang melaporkan hal tersebut adalah Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Surabaya.

“Apa BK tidak punya fungsi lain. Seharusnya yang melaporkan Sekwan bukan yang lain, karena berkaitan dengan kelengka-pan Sekwan,” kata dia.

Dirinya menegaskan, jika tidak ada perusakan papan nama saat kisruh Si-dang Paripurna pekan lalu.

Papan nama Ketua DPRD hanya diambil, kemudian disimpan di ruang fraksi. Setelah itu diambil kembali oleh Sekwan.

Aksi itu dilakukannya secara spontan, karena di-rinya merasa jengkel inter-upsinya tak digubris pimpi-nan sidang. “Spontanitas saja waktu itu, karena inter-upsi saya gak diperhatikan. Apalagi WW kan bukan lagi pimpinan,” ungkap dia.

Meskipun demikian, di-rinya tetap akan mematuhi hukum dengan memenuhi panggilan kepolisian. Namun untuk pemeriksaan anggota DPRD harus melalui mekan-isme tertentu. Yakni, harus izin Gubernur dahulu. “Tidak bisa dilakukan serta merta begitu saja,” kata dia.

Selain M. Anwar, ang-gota Fraksi Partai Demokrat lainnya yakni, Mohammad Machmud juga dilaporkan Agus Santoso terkait kasus dugaan perbuatan tidak menyenangkan serta pen-grusakan yang terjadi dalam ruang sidang Paripurna DPRD Surabaya.

Polrestabes Surabaya hingga kini masih melaku-

kan pemeriksaan terha-dap para saksi dalam kasus dugaan perbuatan tidak me-nyenangkan serta pengru-sakan yang terjadi dalam ru-ang sidang Paripurna DPRD Surabaya, Jumat (25/3).

“Polisi masih melaku-kan penyelidikan dan terus menindaklanjutinya. Bah-kan dalam waktu dekat akan dipanggil saksi-saksi lain”, ujar Kapolrestabes Sura-baya, Kombes Pol Tri Mary-anto, Rabu (27/3).

Pihaknya mengaku akan memintai keterangan beberapa pihak, termasuk kemungkinan dua anggota dewan yang dilaporkan. “Semua akan kami pang-gil untuk mengusut kasus ini. Tapi waktunya belum bisa dipastikan karena ada prosedur sesuai aturan ber-laku, “ tegasnya.

Buntut kericuhan yang bergulir keranah hukum dengan nomor laporan STTLP/K/421/ I I I /2013/ SPKT/JATIM/RESTABES SURABAYA tersebut, dalam laporannya, Mohammad Machmud dan Moh. Anwar telah melanggar Pasal 335 dan 406 KUHP tentang tin-dak pidana perbuatan tidak menyenangkan dan perusa-kan di ruang sidang Paripur-na DPRD Surabaya. Dua terlapor dianggap bersalah karena telah mengambil paksa papan nama dan me-matikan mikrofon dalam ru-ang sidang Paripurna DPRD Surabaya.

“Karena plakat nama ketua BK juga diambil oleh terlapor M Anwar pada saat sidang paripurna”, ujar An-dry Ermawan Koordinator Pengacara Whisnu Wardha-na dan Agus Santoso, ketika dikonfirmasi koranmadura, Rabu (27/3). (wan/ara)

BUNTUT KASUS

Korban Perusakan Mobil Dinas Tempuh Jalur Hukum

Perusakan mobil dinas saya sangat mungkin terkait dengan kisruh di sidang paripurna

22 Maret lalu. Pelat mobil dinas dan

pangkonnya dijebol.

M. Anwar

Page 11: Koran Madura

KAMIS 28 MARET 2013 NO.0085 | TAHUN II 11LINTAS JATIM

SURABAYA- Kejaksaan Negeri (Ke-jari) Tanjung Perak melayangkan surat untuk terpidana mati Aris Setiawan yang kini ditahan di Lapas Nusa Kam-bangan.

Menurut Asisten Pidana Umum (As-pidum) Kejati Jatim, Fathor Rahman, su-rat tersebut bertujuan untuk meminta klarifikasi tentang permintaan penjela-san pihak kejaksaan terkait upaya hu-kum Peninjauan Kembali (PK) yang be-lum dilakukan Aris.

“Dia kan masih menyisakan satu upaya hukum lagi, itu hak dia. Makan-ya kita surati, apakah dia masih mau menggunakan haknya tersebut atau tidak,”jelas dia di Kejati Jatim, Rabu (27/3) kemarin.

Diakuinya, hingga saat ini ia masih menanti tanggapan atau jawaban dari terpidana mati itu. “Kita belum terima jawabannya, makanya kita belum bersi-kap apa-apa,” kata dia.

Dikatakan dia, Bila Aris tidak meng-gunakan haknya untuk mengajukan Peninjauan Kembali (PK), maka ter-pidana mati itu harus menulis sendiri pernyataannya tersebut dan diperkuat dengan pernyataan Kalapas Nusa Kam-bangan.

“Kalau memang sudah tidak meng-gunakan haknya, secara otomatis akan segera kita lakukan eksekusi,” ucap dia.

Perlu diketahui, pada 6 September 2006 lalu, Kejati Jatim menerima surat putusan/grasi dari Presiden yang men-yatakan bahwa Presiden menolak upaya hukum luar biasa yang diajukan ter-dakwa kasus pembunuhan satu keluarga tersebut.

Dalam surat no 11/G/2006 tersebut dijelaskan, Presiden menolak memberi-kan pengampunan terhadap pria kelahi-ran 39 tahun silam tersebut.

“Artinya, putusan tersebut menguat-kan putusan PN Surabaya yang mem-vonis mati pada terpidana,” ujar Pathor.

Aris Setiawan adalah warga Nganjuk, dia pelaku pembunuhan secara sadis ter-hadap Budi Santoso dan empat anggota keluarganya.

Selain Aris, ada empat terpidana lagi yang divonis mati oleh Pengadilan ting-kat pertama, tingkat tinggi dan tingkat MA, ke empat terpidana tersebut adalah Sugianto alias Sugik yang melakukan pembunuhan terhadap Sukardjo, istri, dan anaknya, Selain itu ada juga nama Edi Sunaryo, terpidana pembunuhan be-rencana asal Tulungagung, Nur Hasan Yogi yang melakukan pembunuhan be-rantai, dan Raheem Abeje, warga Negara Spanyol yang divonis mati karena me-nyelundupkan heroin di Bandara Juanda.

Sampai saat ini, keempat terpidana mengajukan grasi ke Presiden. (kas/dar)

EKSEKUSI

Kejari Tanjung Perak Surati Terpidana Mati

SURABAYA - Yusril Ihza Mahendra kemarin mendata-ngi gedung Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur. Turun dari mobil sedan berwarna hitam, dia langsung menuju lantai 3, ruangan Kepala Kejati Jatim Arminsyah.

Usai pertemuan kepada wartawan Yusril mengatakan, kedatangannya ke Kejati Ja-tim untuk mengurus perkara kliennya di Kepanjen, Malang, yang saat ini sedang dibelit perkara merek. Oleh perusa-haan rokok raksasa, Gudang Garam, Kliennya, PT Jaya Makmur yang memproduksi rokok Gudang Baru milik Ali Kozin, dipidanakan dengan tudingan menjiplak merek.

Dikatakan dia, tidak sam-pai ke tingkat kasasi, perkara ini sudah inkracht di ting-kat Pengadilan Tinggi (PT) Surabaya. Di PN Kepanjen dan PT Surabaya, Kozin di-vonis 10 bulan penjara. “Kami memutuskan tidak kasasi karena putusan PN dan PT tidak mencantumkan perin-tah penahanan. Artinya batal

demi hukum,” kata dia.Tanpa perintah pena-

hanan, lanjut Yusril, putusan tersebut cacat hukum karena tidak sesuai dengan Pasal 197 ayat (1) huruf (k) KUHAP. Atas alasan ini Yusril mendadak mendatangi Kejati Jatim kare-na pihak Gudang Garam beru-saha keras untuk mengek-sekusi kliennya.

Sementara itu, pihak Ke-jati Jatim belum ada yang bisa dikonfirmasi terkait masalah ini. Namun, Yusril mengata-kan Kepala Kejati Arminsyah mengaku akan mengkonsulta-sikan ini ke Kejaksaan Agung di Jakarta.

Perlu diketahui, sejak ta-hun lalu Pasal 197 ayat (1) hu-ruf (k) KUHAP menjadi pole-mik hukum. Yusril membawa polemik ini ke Kejagung dan Komisi III DPR RI, mewakili kliennya Parlindungan Ridu-ansyah, pengusaha batu bara yang menyandang status ter-pidana. Dia tak mau diekseku-si karena putusan kasasi MA tidak mencantumkan perintah penahanan. (kas)

SIDOARJO - Tiga orang PSK (pekerja Seks Komersil), dua orang Mucikari dan puluhan botol miras diamankan Petugas dari Kepolisian Sektor (Polsek) Jabon. Mereka dijaring petugas dalam Operasi Pekat (pen-yakit masyarakat) yang digelar Selasa (27/032013) di Kecamatan Jabon.

Ketiga PSK dan dua Mucikari itu digerebek oleh polisi saat mangkal di sebuah warung kopi di Dusun Cocok Desa Kalisogo Jabon. Mereka adalah ST (28) asal Wonoayu , MA (33) , NRL (19) asal Pasuruan , MT (50) asal Kalisogo Jabon, serta NGS (43) Asal Desa kedun-grejo Jabon, Sidoarjo.

Operasi yang dipimpin langsung oleh Kapolsek Jabon AKP Dwi Heri Sukismanto itu menyisir warung-warung di sepanjang jalan wilayah Jabon yang menyediakan tempat kara-oke, PSK dan Miras. Saat penggrebe-kan berlangsung banyak ditemui para PSK yang sedang mangkal. “Namun , banyak yang lari terbirit-birit saat melihat polisi datang. Jadi, sebagian saja kita tangkap, ” ujar AKP Dwi H.S.

Petugas menggeladah warung-warung tersebut hingga ruang-ruang kamar yang terbuat dari sesek bambu. Tempat penyimpanan minuman pun tak luput dari pemeriksaan polisi.

“Kami melakukan razia seba-gai upaya memerangi penyakit masyarakat, alkohol bisa mempen-garuhi jiwa dan rawan menimbulkan aksi kriminalitas,“ tegasnya.

Mia salah satu PSK yang tertangkap polisi mengakui jika dirinya sedang mangkal di warung tersebut.

“Baru seminggu mangkal di warung itu. Selain itu, saya juga barusan datang. Eh, nggak tahunya di tangkap pak polisi,“ akunya tersipu. (yun/dar)

SURABAYA - Tiga hari pasca polisi berhasil membongkar kasus pembunuhan terhadap seorang pengusaha besi tua yang jasadnya dikubur di dalam rumah yang ber-lokasi di Jalan Banyu Urip Jaya I Surabaya, peristiwa pembunuhan itu pun kembali di reka ulang.

Dengan pengawalan san-gat ketat, kedua tersangka dan petugas, baik dari Kepolisian Polrestabes Surabaya, Polsek Sawahan dan petugas dari POM Komando Daerah Militer (Kodam) V/ Brawijaya, berusaha menero-bos kerumunan massa.

Massa yang jumlahnya sangat banyak itu, rela berdesak-desakan hanya untuk menyaksikan wajah kedua tersangka. Selain ingin meli-hat wajah kedua tersangka secara langsung, warga juga ingin men-yaksikan, bagaimana kedua ter-sangka tersebut hingga membunuh korban dan kemudian menanamn-ya di rumah nomor 45 itu.

Namun, proses rekonstruksi yang berlangsung Rabu (27/3) itu berlangsung tegang. Tak satupun petugas dari kepolisian berse-dia dimintai keterangan. Seluruh polisi yang hadir ketika itu lebih memilih bungkam dari pertan-yaan para wartawan, begitu juga dengan petugas dari Pomdam V Brawijaya.

Kanit Resmob Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Surabaya,

Ajun Komisaris Polisi (AKP) Agung Pribadi terlihat sangat tegang dan serius memperhatikan adegan per adegan yang dilakoni kedua tersangka. Perwira dengan tanda pangkat tiga balok di pundak itu hanya mengatakan jika proses reka ulang ini dimulai dari kawasan Bringkang, Menganti.

“Tadi kami mulai dari Bring-kang, Menganti dan kami teruskan ke Tambak Langon. Setelah itu,

kami baru bergerak kemari, “ ujar dia singkat.

Agung sendiri langsung me-milih melarikan diri dari keja-ran wartawan begitu proses reka ulang ini berhenti di adegan ke 69. Beberapa petugas yang dit-erjunkan ke lokasi rekonstruksi, langsung bergegas mengaman-kan kedua tersangka, begitu juga dengan barang bukti mobil Inova warna hitam. (kas)

SURABAYA – Sejumlah proyek bidang energi di Jawa Timur tahun ini akan dita-warkan kepada pemodal asing untuk berinvestasi. Proyek bi-dang energi diantaranya adalah pembangunan terminal LNG dan regasifikasi unit, kilang minyak hingga geotermal.

Saat ini, ada beberapa ne-gara yang akan menjadi target utama ditarik ke daerah luar Surabaya, diantaranya China, Jepang, Korea Selatan, Thai-land, Singapura, Australia, Turki, Belanda, Swiss, Inggris, dan beberapa negera Eropa lainnya yang tidak terkena krisis. “Mereka memiliki uang yang banyak dan siap berinves-tasi pada tahun ini,” ujar Kepa-la Badan Penanaman Modal (BPM) Jawa Timur, Warno Hadi Sasono, Rabu (27/3).

Untuk itu, Jatim telah mengagendakan untuk men-gadakan promosi secara pe-riodik sejak tahun 2010 dan akan lebih digencarkan di tahun ini. Selain project pro-file di bidang energi, Jatim juga telah menyiapkan proyek bidang pembangunan in-frastruktur dan penunjang.

“Pembangunan in-frastruktur seperti proyek

pembangunan jalan tol, pelabuhan, bandara, dan jalur kereta api. Untuk proyek pe-nunjang, kami tawarkan pusat pengolahan limbah, pemban-gun kawasan industri, indus-tri manufaktur serta industri pengolahan mamin”, jelas Warno Hadi Sasono.

Target investasi yang ditetapkan, secara keseluru-han, investasi baik langsung maupun tidak langsung yang masuk Jatim pada tahun ini mencapai Rp 214 triliun. “Kami hanya bertugas untuk menggaet investasi langsung dengan target Rp 145 triliun, naik 10 persen hingga 15 persen dari realisasi tahun lalu yang mencapai Rp 133,43 triliun. Ini untuk mencapai pertumbuhan ekonomi Jatim yang ditarget pusat mencapai sebesar 7,5 persen.

Sayangnya, masih banyak Kabupaten/Kota di Jawa Timur yang kurang sadar dengan pentingnya Kawasan Perha-tian Investasi (KPI). Dimana KPI tersebut merupakan sentra produksi atau kegiatan ekono-mi yang beralokasi di area yang berdekatan guna mempermu-dah fasilitas penyediaan in-frastruktur. (ara)

Jatim Tarik Beberapa Negara Berinvestasi di Bidang Energi

HAKI

Mantan Menkumham Minta Dukungan Kejati Lawan Gudang Garam

OPERASI PEKAT

Amankan Tiga PSK dan Dua Mucikari

Diungkapkan salah seorang pengunjuk rasa, yang ditemui di-tenda buatan mereka di depan kantor Disnakertransduk Jatim, Tarmidi, kejadian ini berawal keti-ka tahun lalu sebanyak 300 orang buruh PT Langgeng Makmur In-dustri menuntut kekurangan Upah Minimum. Bukannya mendapat perhatian perusahaan, ratusan buruh ini malah di Putus Hubun-gan Kerja (PHK) secara sepihak. Belum selesai persoalan PHK, pe-rusahaan yang beralamat di Jalan Medaeng Sidoarjo ini malah men-gangkat buruh baru melalui pihak outsorcing.

“Bagaimana bisa, permasalahan PHK buruhnya belum selesai, pihak outsourcing lewat PT Langgeng Makmur malah sudah berani men-

gangkat buruh baru,” paparnya.Kondisi ini diperparah ketika

mereka memutuskan untuk mel-akukan aksi unjuk rasa kepada pe-rusahaan dengan menggelar mogok kerja. “Ketika aksi dimulai, kami dihadang oleh sekitar 25 orang preman. Padahal disitu ada aparat kepolisian. Lalu kami dibubarkan paksa oleh para preman tersebut dengan kekerasan. Sayangnya pihak kepolisian yang berada di lokasi tersebut tidak melakukan apa-apa,” kata Tarmidi.

Hingga saat ini, persoalan yang akhirnya mereka laporkan ke pihak kepolisian ini tak kunjung menda-pat kepastiuan dari perusahaan. “Dalam kasus ini, 3 orang menjadi terdakwa sementara 6 orang lain-nya dinyatakan sebagai Daftar Pen-

carian Orang (DPO) atau buronan,” jelas dia seraya menambahkan bahwa sebenarnya yang diingin-kan para buruh adalah kejelasan hak mereka yang seolah-olah terd-zolimi.

Kini, lanjut dia, menanggapi kasus ini para buruh meminta Pegawai Pengawas Disnakertrans-duk untuk segera menerbitkan nota pemeriksaan atas pelanggaran yang dilakukan pengusaha PT LMI, tbk terhadap Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003 Pasal 93 ayat 2 hu-ruf (f). “ironisnya pegawai penga-was disnakertrans Jatim justru mengeluarkan nota pemeriksaan dan menerapkan Pasal 155 ayat (1) UU Nomor 13 tahun 2003 dimana pasal tersebut biasa digunakan oleh petugas Hubinsyaker (Hubun-gan Industrial dan Kesejahteraan Pekerja) dan tidak menambahkan Pasal 93 ayat 2 huruf (f) UU Nomor 13 tahun 2003 yang seharusnya di-gunakan oleh pegawai pengawas,” urai Tarmidi.

Ironisnya, hingga aksi ini usai, para buruh tidak ditemui perwaki-lan dari Disnakertransduk Jatim. Meski demikian, para buruh nekat mendirikan tenda di depan kantor Disnakertransduk Jatim. (neu)

Nasib Buruh Bagai Telur di Ujung TandukSURABAYA – Ratusan buruh yang tergabung dalam FSBM (Federasi Serikat Buruh Madani) masih terus berjuang menuntut hak mereka yang di kepada PT Langgeng Makmur Industri. Nasib mereka bagai telur diujung tanduk. Rabu (27/3), untuk kesekian kalinya mereka mendatangi Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Kependudukan Jawa Timur (Disnakertransduk Jatim).

Warga Tertarik Menonton Rekonstruksi Pembunuhan Banyu Urip

INVESTASI

SURABAYA – Adanya tudin-gan beberapa pihak yang men-duga ada pengendapan ang-garan Pilgub Jatim 2013 oleh ketua anggaran Pilgub Rasiyo, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jatim menanggapi dingin.

Diungkapkan Sekretaris KPU Provinsi Jatim, Jona-than Rabu (27/3) dikantornya, pihaknya tidak berfikir sampai sejauh itu. “secara teknis kami hanya mengajukan anggaran dan menunggu persetujuan serta pencairan anggaran ke-mudian melaksanakan tugas kami,” katanya.

Persoalan adanya tudin-gan dari beberapa pihak bahwa anggaran sengaja diendapkan di Bank Jatim agar berbun-ga, dirasa terlalu berlebihan. “Sepertinya hal itu berlebihan. Memang karena adanya per-mintaan tambahan anggaran, banyak yang harus diperbaiki dan itu membutuhkan proses atau waktu,” tegas Jo.

Sementara Ketua Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat daerah (DPRD) Kota Sura-baya, Baktiono mengungkap-kan bahwa dana untuk pilgub

harus masuk dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Jatim. “Pengeluaran-nya harus masuk pengesahan Rancangan Anggaran Pen-dapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) menjadi APBD Ja-tim. Apabila ada penambahan anggaran, harus ditanyakan itu anggarannya dari mana,” katanya tegas.

Apabila anggaran terse-but sampai tidak masuk dalam program untuk pilgub dan alokasinya kepada KPU Provinsi jatim, tambah Bak-tiono, patut diduga adanya pelanggaran. “Penambahan anggaran pilgub boleh tapi harus logis. Masuk dalam PAK 2013. Kapan Pilgubnya? Agustus misalnya, berarti PAK sebelum Agustus. Nah, sebe-lum PAK, penambahan ang-garan tidak boleh dicairkan,” urainya.

Ditanya soal kemungki-nan pengendapan anggaran di bank untuk dibungakan, politisi asal PDIP ini men-gungkapkan, meski hal terse-but tidak sepantasnya, tapi bisa saja terjadi. (neu)

Pengedapan Anggaran Pilgub

JELANG PILGUB

REKA ULANG

SPANDUK PROTES. Para buruh yang tergabung dalam Federasi Serikat Buruh Madani (FSBM) membentangkan spanduk yang berisi protes mereka, saat mendatangi Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Jatim.

Page 12: Koran Madura

KAMIS 28 MARET 2013 NO. 0085 | TAHUN II12 NASIONAL

BERGABUNG DENGAN PBB. Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) MS Kaban (kiri) bersama Mantan Kepala Bareskrim Polri Komjen Pol (Purn) Susno Duadji yang menyatakan diri bergabung dengan PBB di Kantor DPP PBB, Jakarta, Rabu (27/3). Meskipun Susno masih terlilit kasus hukum atas dugaan korupsi pengamanan Pilkada Jabar dan kasus PT Salmah Arowana Lestari, PBB menerima Susno sebagai anggotanya.

ant/dhoni setiawan

“Presiden SBY harus di-dorong untuk membentuk tim investigasi eksternal. Tidak cukup tim investigasi Polri dan TNI harus ada dari luar seperti Kontras, Imparsial, LBH. Kalau tidak maka tidak ada kepercayaan pada pemer-intah. Kalau perlu pakai Kep-pres seperti kasus Munir” ujar Ketua Setara Institute Hend-ardi, di Hotel Aryaduta, Jakar-ta, Rabu (27/3).

Sebelumnya, 4 tahanan di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Cebongan, Sleman, Yogyakarta tewas ditembak belasan orang bercadar. Ke-jadian itu juga melukai dua

orang penjaga lapas yang se-dang bertugas. Mereka yang ditembak mati adalah Hendrik Angel Sahetapi alias Deki (31), Yohanes Juan Mambait (38), Gameliel Yermianto Rohi Riwu alias Adi (29), dan Adrianus Candra Galaja alias Dedi (33).

Kejadian berlangsung sekitar pukul 00.15 sampai pukul 01.30 WIB, Sabtu (23/3). Pelaku men-embak dengan senapan serbu jenis AK47 dan 1 pistol FN.

Sebelum SBY bergerak, koalisi tokoh dan masyarakat sipil juga telah membentuk tim investigasi. Tim ini akan memberikan saran dan te-muan ke kepolisian sebagai

penyidik kasus penembakan Sleman. “Kami bertekad akan membentuk tim independen pencari fakta dari kalangan kami sendiri ada Kontras dan Imparsial sebagai inti sem-bari menunggu tindakan pres-iden,” tambah Sosiolog Tham-rin Amal Tomagola.

Bahkan koalisi ini men-gancam, jika presiden tak ber-buat apapun atau temuan dari tim independen tak dihirau-kan, maka koalisi tokoh dan masyarakat sipil akan mem-bawa kasus ini ke Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). “Kita tunggu enam bulan jika tidak ada respons kami akan pergi ke Jenewa ke PBB karena ini sudah mengancam negara kita sebagai negara hukum dan bagi rakyat harus ada penye-lesaian secara tuntas dan me-nyeluruh,” pungkas dia.

Tak SeriusSementara itu, Ketua

Umum Partai Hanura Wiranto

mengkritik penegak hukum yang tidak serius mengungkap kasus penembakan di Lapas Cebongan, Sleman, Yogyakar-ta. Padahal, dengan sejumlah bukti yang dimiliki tak perlu waktu lama buat menangkap pelaku. “Serahkan sama saya, satu hari saya ungkap pelaku-nya,” kata dia di Hotel Four Season, Jakarta Selatan, Rabu (27/3).

Menurut dia, seharusnya pelaku bisa langsung ditang-kap pada hari yang sama tanpa harus menunggu penyelidikan yang begitu panjang. Saat ini, lanjutnya, justru terkesan ada upaya untuk menutup-nutupi kasusnya. “Ini masalahnya mau apa tidak mau, bukan bisa apa tidak bisa,” ujar purnawirawan jenderal itu.

Mantan Menhankam/Pangab ini menegaskan sia-papun pemimpin harusnya berani dalam mengungkap kasus ini. “Kuncinya adalah kejujuran,” pungkas dia. (gam)

Kasus Cebongan Diancam Akan Dibawa ke PBBJAKARTA-Koalisi tokoh dan masyarakat sipil mendesak agar Presiden Susilo Bambang Yudhoy-ono (SBY) segera membentuk tim khusus terkait penembakan di Lapas Cebongan, Sleman, Yogya-karta. Mereka menganggap penembakan tersebut cerminan jatuhnya wibawa hukum yang dapat membahayakan rakyat Indonesia.

JAKARTA-Sejumlah Lem-baga Swadaya Masyarakat (LSM) mendesak Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) menyadap nomor hand-phone pejabat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terkait peng-gunaan anggaran kurikulum 2013. Sebab ada indikasi, anggaran kurikulum tersebut menjadi bancakan pejabat Kemendikbud. “Kami tidak in-gin anggaran kurikulum 2013 sebesar Rp 2,49 triliun jadi bancakan ramai-ramai. Ma-kanya, kami memberikan in-formasi nama dan handphone pejabat terkait ke KPK untuk dipantau. Bila perlu, sita hand-phone mereka,” kata Koordi-nator Divisi Monitoring Pelay-anan Publik ICW, Febri Hendri di Jakarta, Rabu (27/3).

Lebih jauh kata Febri, dana yang membengkak dari Rp 684 miliar menjadi Rp 2,49 triliun dikhawatir-kan bisa mengalir ke politisi senayan guna meloloskan anggaran tersebut. “Mem-bengkak beberapa kali ka-rena demi menuruti tuntutan setoran ke politisi. Dengan konsekuensi anggaran yang juga membengkak kami

mengkhawatirkan begitu,” tambahnya

Aktifis antikorupsi ini menduga ada kemungkinan anggaran tersebut sulit dilo-loskan DPR. Apalagi jika Ke-mendikbud tidak bisa men-jelaskan alasan kuat terkait kenaikan permintaan ang-garan lebih dari Rp 1 triliun. “Sulit diloloskan karena DPR sendiri melihat waktu im-plementasi terlalu singkat,” ujarnya

Namun demikian Febri meminta agar para siswa yang akan menghadapi Ujian Na-sional (UN) April mendatang tidak terpengaruh dengan pe-rubahan kurikulum 2013 terse-but. “Nggak ngaruh dengan UN, karena implementasinya bulan Juli 2013 mendatang. Sementara (ujian) praktikum dan UN bulan april ini. Tidak per Januari 2013, tapi tahun ajaran baru yang baru dimulai Juli 2013,” imbuhnya.

Sebelumnya, anggota Komisi X DPR dari FPD DPR Jefri Riwu Kore mengakui ada anggaran sekitar Rp 1,1 triliun untuk digunakan ope-rasional kurikulum. Namun nomenklaturnya i tidak me-nyebutkan untuk kurikulum.

Anggaran tersebut di-namakan anggaran campuran atau masih jenerik, karena itu Komisi X DPR memberi kes-empatan kepada Kemendik-bud untuk melakukan kon-sultasi dengan BPKP terkait dengan anggaran kurikulum 2013 sehingga tidak terjadi permasalahan dikemudian hari.

Diakuinya, sampai saat ini memang masih ada kepri-hatinan dalam pelaksanaan kurikulum baru, yaitu apa-kah mampu disosialisasikan dalam tiga bulan ini. “Kita berharap bisa disosialisasi-kan dengan sungguh-sung-guh oleh Kemendikbud,” tegasnya

Khsusus dana Rp 1,1 trili-un tersebut, Komisi X DPR tidak mau terjebak dalam penggunaan anggaran yang tidak jelas dan akan menjadi masalah di kemudian hari. “Misalnya anggaran sebesar Rp 1,1 triliun itu, ternyata salah dalam penggunaan-nya, walaupun Kemendikbud mengatakan anggaran terse-but sudah dibuat secara rinci dan dipergunakan sesuai de-ngan rinciannya,” imbuhnya. (gam/cea)

DANA KURIKULUM

ICW: Ponsel Pejabat Kemendikbud Harus Dipantau

JAKARTA - Anggota Komisi V DPR, Farry Djemy Francis meminta agar PT Jasa Marga (Persero) Tbk meng-gratiskan ruas-ruas jalan tol yang sudah mencapai break-even point (BEP/balik mod-al). Pasalnya, saat ini banyak ruas tol yang seharusnya bisa memperlancar lalulintas, jus-tru terjadi kemacetan.

“Memang sebelumnya sempat ada wacana agar tol yang sudah BEP digratiskan. Bisa juga tidak digratiskan semua, namun pada jam-jam tertentu saja yang digratis-kan. Karena, buat apa orang masuk tol dan wajib bayar, kalau tetap macet,” kata Farry di Gedung DPR Jakarta, Rabu (27/3).

Bahkan, lanjut Frary, Ketua DPR Marzuki Alie juga sempat mengusulkan agar Tol Jagorawi digratiskan, ka-rena ruas jalan ini sudah me-nerima keuntungan berlipat. “Memang sebenarnya, tujuan dibangun jalan tol itu supaya perjalanan bisa cepat dan lancar. Tetapi, kalau sudah tidak lancar, bisa digratiskan saja,” ujar politisi dari Partai Gerinda tersebut.

Kendati harus digratis-kan, harap Frary, keputusan tersebut nantinya tetap be-rada pada koridor hukum yang berlaku. “Ini memang ada aturannya. Tetapi, kalau keberadaan jalan tol sudah tidak sesuai dengan tujuan awalnya, kenapa tidak harus digratiskan saja?” ucap Farry dengan nada tanya.

Lebih lanjut dia menam-bahkan, selain itu pengelola jalan tol perlu dievaluasi secara berkala, mengingat kemacetan di jalan tol be-rakibat pula memicu kemac-etan di jalan-jalan kabupaten dan arteri. “Tetapi, saya juga tidak menampik kalau dalam

satu tahun terakhir sudah ada upaya-upaya Jasa Marga untuk mengurangi kemac-etan,” kata dia.

Anggota Komisi V DPR Usman Jafar mengusulkan agar jalan tol di Indonesia tidak dipungut biaya alias gratis. Usulan ini disam-paikan dalam rapat dengar pendapat bersama PT Jasa Marga dan BPJT Kementerian Pekerjaan Umum.

Usulan Usman berang-kat dari kenyataan saat ini di mana tidak ada bedanya antara jalan tol dengan jalan arteri. Kemacetan di jalan tol dirasa sudah sangat parah, padahal jalan adalah jalan bebas hambatan. Idealnya juga bebas dari kemacetan. “Ini ada wacana, jadi kalau jalan tol karena sudah macet begitu sama saja, mending digratiskan saja. Kalaupun demikian bisa saja digratis-kan pada jam-jam tertentu,” ucap dia.

Sementara itu di tempat yang sama, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) meminta Jasa Marga untuk membena-hi sepuluh ruas tol yang tidak memenuhi standar pelay-anan minimum (SPM) dalam kurun 30 hari ke depan.

Menurut Kepala BPJT, Achmad Gani Ghazali, dari 28 ruas tol yang ada, sebanyak sepuluh ruas tidak memen-uhi standar, sehingga tidak memungkinkan bagi ruas-ruas tol itu bisa menaikkan tarif. “Yang kami minta per-baiki itu berupa lubang, pa-tahan-patahan jalan, lampu dan pagar tol,” kata Gani.

Gani mengaku, sejauh ini pihaknya sudah menyurati para operator untuk segera memperbaiki sejumlah keru-sakan di ruas-ruas tol terse-but. “Setelah kami melaku-kan evaluasi pada Semester

II-2012, ternyata ada sepuluh ruas yang tidak memenuhi SPM,” imbuh Gani.

Dia merincikan, kesepu-luh ruas tol tersebut adalah Ruas Cawang-Tomang-Ceng-kareng, Jakarta-Cikampek, JORR, Ulujami-Pondok Aren, Sedyatmo, Cipularang-Padaleunyi, Surabaya-Gresik, Juanda, Bogor Ring Road dan Kanci-Pejagan.

Gani mengatakan, se-harusnya operator jalan tol wajib melaporkan secara berkala mengenai kondisi jalan setiap enam bulan sekali. “Setelah adanya laporan perbaikan di bu-lan depan, nantinya akan ada laporan dari operator ruas-ruas jalan tol pada Juni 2013,” ujar dia.

Peluang Gratis

Sementara itu, Direktur Jasa Marga Adityawarman mengaku, terbuka peluang untuk menggratiskan ja-lan tol. Namun, keputusan tersebut hanya bisa diam-bil oleh pemerintah. Jasa Marga hanya sebatas pen-gelola saja. “Kalau pemer-intah mampu untuk men-gelolanya ya tidak apa-apa. Kalau dalam UU itu tidak masalah,” jelas di Gedung DPR, Rabu (27/3).

Namun, apakah Jasa Mar-ga siap dengan konsekuensi jika wacana menggratiskan jalan tol diterima pemerin-tah? Sebab, jika jalan tol dig-ratiskan, maka otomatis pen-dapatan untuk operasional dan kebutuhan Jasa Marga akan hilang. Adit mengaku belum mengkaji masalah ini. “Saya belum tahu masalah itu. Saya baru dengar wa-cana ini, tapi asal pemerin-tah mampu mengelola tol ya tidak apa,” pungkas dia. (gam/bud)

INFRASTRUKTUR

DPR Minta Jalan Tol Gratis

JALAN TOL GRATIS. Anggota Komisi V DPR Usman Jafar mengusulkan agar jalan tol di Indonesia tidak dipungut biaya alias gratis. Usulan ini disampaikan dalam rapat dengar pendapat bersama PT Jasa Marga dan BPJT Kementerian Pekerjaan Umum.

ant/zabur karuru

JAKARTA-Peran Badan Kehormatan(BK) DPR dalam menegakkan pelanggaran eti-ka ternyata mandul. Terbukti, BK tidak memberikan sanksi tegas terhadap anggota dewan yang diduga melanggar etika. Ini terjadi karena menguatnya dominasi parpol terhadap BK. “Jadi memang terkendala dominasi partai. Karena itu, sebaiknya anggota BK DPR dipilih melalui rapat paripur-na. Sehingga bisa lepas dan tidak melihat dari partai mana berasal,” kata Ketua Badan Kehormatan Dewan Perwaki-lan Daerah (DPD), AM Fatwa, dalam diskusi “ Peran Badan Kehormatan dalam Harkat, Martabat, Kehormatan dan Citra Lembaga Legislatif” di DPD RI, Jakarta,Rabu, (27/3).

Hadir pula dalam dis-kusi tersebut, Zain Badjeber (Mantan Ketua Baleg DPR RI), Teguh Juwarno (Sekretaris F-PAN) dan pengamat politik

Prof Tjipta Lesmana. Bahkan Fatwa mengkritik

BK DPR kurang berani dalam menjatuhkan sanksi terhadap anggota dewan yang melaku-kan pelanggaran etika. Untuk itu, dia mewacanakan agar anggota BK kedepannya bukan anggota dewan, tetapi dipilih dari luar yang memiliki integ-ritas tinggi. “BK itu kurang tegas jika masih dari dalam parlemen jadi seharusnya pengurus BK itu harus dari tokoh-tokoh dari luar parle-men,” tambahnya.

Menurut mantan Wakil Ketua MPR ini, jika nantinya pengurus BK berasal dari luar parlemen, dalam memberi keputusan tidak akan diin-vertensi dari pengurus partai. BK pun akan dipandang baik karena independen menjalan-kan tugas. “Karena sering jika salah satu anggotanya terkena sanksi, partai berbondong-bondong membela dan BK

tidak tegas dalam memberi sanksi,”ungkapnya

Untuk itu, Fatwa mena-warkan agara ada kerjasama antara BK DPR dan BK DPD untuk membangun Badan Ke-hormatan jadi lebih baik. “Kita harus sama-sama membangun BK di DPR maupun di DPD jadi lebih baik,” imbuhnya.

Sementara itu, pengamat politik Tjipta Lesmana, men-egaskan peran BK DPR tidak ada artinya. Sanksi yang di-berikan BK justru tidak mem-berikan efek jera. “BK DPR RI mandul, yang sudah jelas-jelas melanggar etika, masih dikatakan tidak jelas. Memang tidak ada keberanian untuk memberikan sanksi,” tuturnya

Menurut Guru Besar Uni-versitas Pelita Harapan (UPH), sudah terlalu banyak anggota DPR yang tidak malu-malu melanggar peraturan dan etika. Pelanggaran semakin menjadi-jadi karena tidak per-

nah ada sanksi tegas yang BK DPR kenakan kepada mereka.

Lebih jauh Tjipta menco-tohkan, bagaimana parlemen di negara Amerika Serikat yang tidak segan-segan untuk memberi hukuman dan masih ada rasa malu yang dimiliki para anggota dewan. “Kalau disini kan orang udah terbukti bersalah saja masih bisa terse-nyum dan berbicara kepada media. Jadi yang terpenting memang harus ada rasa malu dari anggota itu sendiri,” pungkasnya.

Sedangkan Zain Bedje-ber mengungkapkan saat ini memang belum ada anggota DPD RI yang terkena sanksi pelanggaran etika. Makanya, itulah bedanya dengan per-ilaku anggota DPR. “Kalau di DPD masih dalam taraf men-jaga kehormatan. Namun bagi DPR, sudah pada taraf mem-perbaiki kehormatan,” ungka-pnya. (gam/cea)

PENEGAKAN PELANGGARAN

Dominasi Parpol Kalahkan Peran BK DPR

JAKARTA- Lembaga Swa-daya Masyarakat (LSM) Setara Institute mengatakan bahwa penembakan empat tersangka pembunuhan Sersan Satu Heru Santoso (31) di Hugo’s Cafe Maguwoharjo diduga dilakukan oleh oknum dari Kopassus.

“Sangat sulit menyangkal ini terlatih. kalau ini pantas diduga dilakukan oleh oknum Kopassus dan ini belum lagi fakta terlatih, penggunaan senjata dan saya dengar ada

penyelidikan, mereka meng-gunakan bahasa komando dan sebagainya,” kata Ketua Setara Institute, Hendardi di Hotel Aryaduta Jakarta, Rabu.

Efek yang ditimbulkan bru-talitas dan ini bukan saja men-gakibatkan demoralisasi polisi dan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas), tapi meluas mencip-takan ketakutan luar biasa pada publik, katanya.

“Ini juga menggambar-kan bahwa wibawa hukum

dan penegakan hukum sudah di titik terendah, menjadi su-lit respon yang diberikan TNI kontraproduktif. Alih-alih in-vestigasi, yang muncul justru penyangkalan dan melempar tanggungjawab, sebuah peris-tiwa luar biasa,” kata Hendardi.

Negara tidak pernah men-untaskan kasus koboi Sa-lemba oleh oknum TNI dan penyerangan Mapolres Ogan Komering Ulu (OKU). Nam-pak jelas dianggap soal biasa

yang berujung pada impunitas oknum anggota TNI, katanya. “Problem paling dasar, ken-dala normatif. setiap pidana umum, tidak bisa diadili di peradilan umum. semua warga negara berkedudukan sama di depan hukum,” kata Hendardi.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) harus di-dorong secara kuat untuk ben-tuk satu tim investigasi inde-penden, eksternal, katanya. (ant/sus/beth)

PENEMBAKAN DI PENJARA

SETARA: Kemunginikan Oknum Kopassus

Page 13: Koran Madura

KAMIS 28 MARET 2013 NO. 0085 | TAHUN II 13EKONOMI

JAKARTA - Direktur Uta-ma PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Adityawarman men-gungkapkan, penjualan e-Toll Card yang digawangi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Is-kan kurangi diminati peng-guna jalan tol. Padahal, tujuan awal dari pember-lakukan kartu tol elektronik ini sedianya untuk mengurai kemacetan di pintu tol.

Hal ini seperti diutarakan Direktur Utama Jasa Marga, Adityawarman dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di Gedung Par-lemen Jakarta, Rabu (27/3). Menurut dia, pertumbuhan angka penjualan e-Toll Card di Bekasi, Jawa Barat saja hanya sebesar tiga persen.

Menurut dia, demografi penjualan e-Toll Card yang diyakini bisa mengurangi penumpukan kendaraan di pintu tol, hanya laku terjual di wilayah Jakarta Selatan dan Barat. Itu pun angkanya, rata-rata hanya sebesar 28 persen. “Bekasi peningka-tannya kecil sekali, masih sebesar tiga sampai enam persen,” ucap Adityawarman.

Adityawarman menegas-kan, angka pertumbuhan ini akan dijadikan acuan Jasa Marga untuk memilih ger-bang tol yang ideal untuk diaplikasikan mesin e-Toll Card. Dia memastikan, pada tahun ini pintu tol di wilayah Bekasi tidak dilakukan pe-masangan mesin e-Toll Card.

Kendati demikian, jelas dia, saat ini di gerbang tol milik Jasa Marga lamanya mobil berhenti tidak melebih standar yang telah ditetap-kan, yakni paling lama de-lapan detik. “Standarnya berhenti satu mobil (di pintu tol) itu delapan detik. Seka-rang per kendaraan sudah tiga detik. Kami mampu pe-layanan enam detik sistem tertutup dan sistem terbuka tiga detik,” ujar dia.

Sementara itu di tempat yansama, Anggota Komisi V DPR, Sudewa mendesak Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Peker-jaan Umum untuk mengede-pankan program kerja pembangunan jalan yang mampu mendorong pertum-buhan ekonomi dan pengen-dalian inflasi. Dia mengata-kan, Ditjen Bina Marga harus mendahulukan program yang memberikan fungsi op-timal untuk meningkatkan kegiatan ekonomi nasion-al. “Dalam konteks global, program yang didahulukan adalah yang mendukung In-donesia untuk memiliki daya

saing dengan negara lain,” kata Sudewa, Rabu (27/3).

Unsur EfisiensiLebih lanjut Sudewa ber-

harap, perencanaan seluruh kegiatan di Ditjen Bina Mar-ga harus memenuhi unsur efisiensi dan efektivitas yang mengarah pada upaya mene-kan biaya transportasi bagi kegiatan usaha. “Semakin kecilnya cost ekonomi peng-guna transportasi akan men-ingkatkan efisiensi kegiatan ekonomi dan akhirnya beru-jung pada terkendalinya in-flasi, sehingga secara umum keuangan masyarakat tidak terbebani,” papar dia.

Politisi Partai Demokrat ini berharap, kegiatan evalu-asi yang dilakukan Ditjen Bina Marga tidak hanya sekadar mengumumkan im-plementasi program yang terukur dalam hitungan persentase, namun evaluasi terkait perencanaan dan ki-nerja. “Walaupun saya men-gapresiasi laporan Dirjen Bina Marga bahwa pelak-sanaan tahun anggaran 2012 progres yang dicapai di atas 90 persen, baik keuangan maupun fisik,” ucap Sudewa.

Pada tahap perencanaan, jelas dia, Ditjen Bina Marga perlu melakuan pengkajian yang lebih detil terkait man-faat jangka panjang maupun soal kemungkinan persoalan yang muncul akibat lemahn-ya konstruksi jalan. “Tetapi, dari 190 stuan kerja yang ada, baik dari satker fisik maupun non fisik, saat ini belum ada informasi mengenai evaluasi itu,” ucap dia.

Padahal, lanjut Sudewa, hasil dari evaluasi kinerja diharapkan bisa memberi-kan fungsi yang optimal un-tuk mendukung pelayanan transportasi darat. “Jangan sampai pencapaian tersebut hanya dimanfaatkan oleh sekian kendaraan, sehingga dukungan untuk meng-gairahkan pertumbuhan ekonomi itu sangat minim,” tutur Sudewa.

Dengan demikian, kata Sudewa, Kementerian PU harus mampu menyusun politik anggaran kemen-terian yang mampu men-dukung kegiatan ekonomi masyarakat. “Pada tahun anggaran 2014, Kementerian PU sudah harus menyusun anggaran untuk transpor-tasi yang sepenuhnya untuk kepentingan kegiatan ekono-mi. Saya menginginkan Dirjen Bina Marga melaku-kan studi soal ini dan tidak hanya dalam bentuk evaluasi tiap tahun anggaran,” pung-kas dia. (gam/bud)

HARGA GAS ELPIJI. Seorang pekerja beristirahat seusai menata gas elpiji 12kg di atas kapal Phinisi di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Rabu (27/3). PT Pertamina menunda kenaikan harga elpiji non subsidi kemasan tabung 12 kg yang sebelumnya direncanakan Maret 2013.

ant/zabur karuru

“Kita perlu untuk mem-bangun sarana berupa sistem informasi melalui ini (ponsel). Sehingga, saat menjelang jel-ang panen petani bisa me-makai handphone untuk akses informasi mengenai harga dan jaringan. BI sedang membuat

ini,” kata Gubernur BI, Darmin Nasution di Gedung BRI Jakar-ta, Rabu (27/3).

Menurut Darmin, saat ini penyaluran kredit di sektor pertanian masih relatif ren-dah. Hal ini terlihat dari total penyaluran kredit perban-

kan senilai Rp2.721,9 triliun, penyaluran kredit ke sektor pertanian hanya sebesar 5,5 persen atau senilai Rp149,7 triliun.

Dengan demikian, jelas Darmin, perlu adanya pen-ingkatan akses kredit perta-nian yang salah satu caranya dengan menerapkan metode branchless banking melalui teknologi informasi berbasis ponsel. Nantinya, lanjut dia, sistem ini diharapkan bisa dengan mudah diakses masyarakat perdesaan.

Melalui telepon genggam, kata dia, ke depannya petani bisa lebih mudah untuk

mencari agen pembeli ko-moditas produksinya di dae-rah setempat. Selain itu, kata Darmin, sistem ini memung-kinkan bagi petani untuk me-miliki posisi tawar yang lebih besar. “Nanti petani cabai bisa lihat informasi (harga), dia bisa lihat siapa pengepul terdekat dan berapa nomor handphone_nya. jadi, di sini dia bisa bertransaksi untuk mencocokan harga. Itu akan melahirkan bargaining po-sition pada petani,” papar Darmin.

Selain menyiapkan kon-sep branchless banking, kata Darmin, BI juga tengah me-

BI Siap Genjot Kredit Pertanian Lewat HPJAKARTA-Bank Indonesia (BI) tengah mengem-bangkan infrastruktur teknologi informasi perban-kan barbasis telepon selular (ponsel) yang nantinya bisa dimanfaatkan petani untuk menjual hasil panen. Selain itu, bank sentral juga akan menera-pkan konsep branchless banking (bank tanpa kantor cabang) yang diyakini mampu meningkatkan akses kredit pertanian.

nyiapkan kebijakan uang ele-ktronik (e-money). “Dua kebi-jakan itu akan dikeluarkan dua bulan lagi. Mungkin saya su-dah tidak di BI lagi saat kebi-jakan itu dikeluarkan. Jadi, ini akan menjadi tugas pertama bagi Gubernur BI yang baru,” ujar dia.

Darmin mengaku, saat ini BI memang belum tuntas menyiapkan kebijakan terkait branchless banking dan e-money tersebut. Tetapi dia menyatakan, konsep kebijakan itu memang tidak perlu ditun-taskan, sebab akan ada proyek percontohan terlebih dahulu sebelum diaplikasikan secara resmi.

Nantinya, lanjut dia, kon-sep branchless banking akan memiliki agen, sehingga bank tidak perlu membuat kan-tor cabang. “Ini sedang kami buat aturan mainnya. Jangan sampai ada wanprestasi, tetapi kalau ada, harus cepat ditan-gani,” imbuh dia.

Darmin berharap, kebija-kan branchless banking bisa memperluas layanan keuan-gan secara non-konvensional. “Melalui branchless banking petani yang unbankable akan kami buat bankable, transfer dana melalui handphone lebih mudah,” ucap dia.

Target InflasiMenyinggung soal ter-

pilihnya Agus Martowardojo sebagai Gubernur BI periode 2013-2018, Darmin mengata-kan, ada sejumlah pekerjaan yang mesti dituntaskan, yakni pencapaian target inflasi, nilai tukar dan sistem pembayaran. “Masalah pekerjaan rumah pada Pak Agus Marto itu, nanti pasti akan saya kasih tahu ke-pada dia. Saya akan bicara de-ngan dia,” ujar Darmin.

Sementara mengenai ru-mor tukar guling jabatan antara Gubernur BI dan Men-teri Keuangan, Darmin eng-gan mengomentari rumor tersebut. Mengingat peneta-pan jabatan Menkeu menjadi hak prerogatif Presiden Susilo BambangYudhoyono (SBY). “Soal itu saya belum mau bi-cara. Hal seperti itu kan yang menetukan mereka,” pungkas Darmin (gam/bud)

E-TOLL CARD

Kurang Diminati Pengguna Jalan Tol

JAKARTA-CIMB Niaga me-luncurkan ‘rekening ponsel’, inovasi terbaru layanan per-bankan di Indonesia yang me-mungkinkan nasabah melaku-kan transaksi perbankan hanya dengan menggunakan nomor ponsel. Dengan rekening pon-sel ini, CIMB Niaga menarget-kan perolehan dana sebesar 9 triliun rupiah per bulan. “Dari BI, kiriman uang dibawah 1 juta rupiah, ada 9 juta pengirim setiap bulan. Ini setara dengan triliun rupiah. Sedangkan yang mengirim dengan nilai 5 juta rupiah, ada 4 juta pengirim. Dan kita bidik pasar itu,” ujar Presiden Direktur CIMB Niaga, Arwin Rasyid di Jakarta, Rabu (27/3).

Menurut Arwin, hingga saat ini jumlah penduduk yang punya rekening di bank

hanya 60 juta orang dari 240 juta orang penduduk Indone-sia. Sebanyak 120 juta orang masuk kategori layak, tetapi tidak punya rekening. “Mela-lui rekening ponsel, nasabah maupun masyarakat yang be-lum menjadi nasabah bank, bisa melakukan transfer dana gratis ke seluruh nomor ponsel di Indonesia, membeli pulsa ponsel prabayar, pembayaran tagihan bahkan menarik tu-nai tanpa menggunakan kartu ATM,” kata dia.

CIMB Niaga jelas dia ter-us berupaya menghadirkan satu layanan inovatif terbaru. Karena itu, dia berharap ke-hadiran rekening ponsel ini memudahkan seluruh lapisan masyarakat melakukan tran-saksi perbankan tanpa batas. “Layanan ini juga mendukung

program financial inclusion yang dicanangkan oleh Bank Indonesia (BI) dalam men-genalkan produk dan layanan perbankan secara luas ke masyarakat,” jelas dia.

Menurut dia, rekening ponsel dirancang khusus un-tuk memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi peng-gunanya. Penerima dana dapat menarik tunai hanya dengan mendaftarkan nomor ponsel sekali saja di cabang CIMB Niaga.

Setelah nomor ponsel didaftarkan, penerima dana dapat langsung mengambil dananya melalui ATM CIMB Niaga yang tersebar di seluruh Indonesia tanpa perlu meng-gunakan kartu. “Jadi, cukup dengan menggunakan ponsel saja,” tegas dia.

Arwin menjamin, transaksi dengan rekening ponsel ini sangat aman dan nyaman se-hingga tidak mudah dibobol. “Kalau ponsel nasabah hilang maka saat pencairan dana, na-sabah harus menyertakan pho-to copy KTP. Atau surat tanda lapor kehilangan dari polisi. Jadi, pengamanannya berlapis-lapis,” jelas dia.

Keunggulan dari rekening ponsel ini lanjut dia, penerima dana juga bisa langsung men-girim dana ke nomor ponsel dari jaringan operator apa-pun di Indonesia dengan jenis apapun. Proses pengiriman bisa terus dilakukan berulang-ulang ke orang lain sehingga dapat menimbulkan efek be-rantai. “Kalau mengirim meng-gunakan jasa bank atau non bank pasti dikenakan biaya. Tetapi, kalau pakai rekening ponsel ini gratis,” urai Arwin.

Hal lain yang menjadi nilai tambah dari rekening pon-sel ini imbuh dia, dana yang masuk ke rekening ponsel pen-erima, tidak harus diambil se-muanya saat itu juga. Penerima dana bisa mengambil sebagian dananya dan menyimpan si-sanya di rekening ponsel mi-liknya untuk digunakan kemu-dian hari tanpa dikenai biaya administrasi bulanan. “CIMB Niaga akan terus memperluas tempat-tempat penyetoran dan penarikan tunai rekening ponsel di gerai-gerai milik re-kan bisnis CIMB Niaga,” kata dia.

Atas terbosoannya ini, CIMB Niaga mendapat anuge-rah Rekor MURI Indonesia sebagai bank pertama yang meluncurkan rekening ponsel. “Gagasan inovatif yang mem-permudah pelayanan kepada nasabah. Dari seluruh bank yang ada Indonesia, hanya CIMB Niaga yang membuat terobosan ini. Bahkan, gagasan ini yang pertama di Asia Paci-fik,” ujar Jaya Suprana. (gam)

PERTAMA DI ASIA

CIMB Niaga Luncurkan Rekening Ponsel

JAKARTA-Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan mengaku kecewa dengan target penerimaan pajak yang masih sangat rendah. Berdasarkan data, penerimaan pajak per 15 Maret 2013 baru menca-pai Rp 158,2 triliun atau baru sekitar 15 persen dari target yang ditetapkan dalam APBN 2013. Salah satu penyebabnya, kondisi perekonomian dunia yang belum membaik, sehingga memukul kinerja sektor penyetor pajak terbesar.

Direktur Jenderal Pajak Fuad Rahmany mengaku, capaian penerimaan pajak dalam tiga bulan ini masih mengecewakan pemer-intah. Padahal tahun ini, pemerintah menargetkan penerimaan pajak sekitar Rp 1.042,2 triliun. “Memang tidak begitu menggembi-rakan tapi tidak terlalu di bawah ekspektasi karena memang situasi ekonomi di kuartal 1 ini belum pulih banget,” ujarnya saat dite-mui di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (27/3).

Beberapa sektor sep-erti pertambangan dan

eksportir yang notabene sebagai penyumbang pajak terbesar, kinerjanya tengah anjlok. “Jadi memang kita harus lakukan ekstensifi-kasi,” ucapnya.

Menteri Keuangan Agus Martowardojo menambah-kan, belum pulihnya kondisi perekonomian dunia, tidak hanya mengancam pen-erimaan negara, tapi juga pertumbuhan ekonomi nasional. Pemerintah me-netapkan range pertumbu-han ekonomi di kisaran 6,5 persen sampai 6,8 persen. “Range makin lebar dan diharapkan capaian pertum-buhan tidak seperti tahun lalu,” jelasnya.

SulitSementara itu, Wakil

Menteri Keuangan Mahendra Siregar mengatakan per-tumbuhan ekonomi tahun ini sebesar 6,5 persen tidak akan mudah tercapai. Hal ini tidak lepas dari dampak perekonomian dunia pada Indonesia. “Itu juga an-gka yang harus kita kerja keras untuk mencapainya,” ujarnya saat ditemui di kan-tornya, Jakarta, Rabu (27/3). (gam/beth)

PEnERIMAAn PAjAk

Baru 15% dari Target APBN

kAnDIDAT DIRjEn WTO

Mari Pangestu Kunjungi Kanada

JAKARTA- Mari Elka Pang-estu, salah satu kandidat Dirjen World Trade Organization (WTO) asal Indonesia mengun-jungi Ottawa, Kanada, pada 25 Maret 2013 untuk membahas revelansi WTO dalam meng-hadapi tantangan perdagangan internasional.

Mari Elka Pangestu yang juga menjabat sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kre-atif (Menparekraf) dalam ket-erangan pers yang diterima di Jakarta, Rabu, mengatakan ia berkunjung ke Ottawa, Kanada pada 25 Maret 2013 dan berte-mu dengan Menteri Perdagan-gan International dan Hubun-gan Asia Pacific Edward Fast.

“Kami membahas perkem-bangan hubungan bilateral dan saling bertukar pandan-gan mengenai pentingnya per-dagangan bagi pertumbuhan perekonomian dan masa depan dari sistem perdagangan mul-tilateral di bawah WTO,” kata Mari Elka Pangestu.

Ia mengatakan, pertemuan berlangsung dalam suasana positif di mana Mari Pangestu dan Edward Fast menyambut baik perkembangan hubungan bilateral antarkedua negara.

Mereka menyatakan pent-ingnya memiliki komitmen pada sistem perdagangan yang berbasiskan pada aturan global yang menjadi tujuan utama dibentuknya WTO, ser-ta pentingnya meningkatkan perdagangan untuk pertum-buhan ekonomi, penyediaan lapangan kerja dan mengu-rangi kemiskinan. Mari Pang-estu dan Edward Fast juga menyepakati bahwa Indonesia dan Kanada telah merasakan manfaat dari sistem perdagan-gan global. (ant/sof/beth)

Page 14: Koran Madura

KAMIS 28 MARET 2013 NO. 0085 | TAHUN II14 IKLAN

Page 15: Koran Madura

KAMIS 28 MARET 2013 NO. 0085 | TAHUN II 15

Bung Karno pernah menegas-kan bahwa kesatuan bangsa Indonesia tidak bersifat alami,

melainkan historis. Bangsa Indone-sai beraneka ragam. Dan yang mem-persatukan bangsa Indonesia ada-lah sejarah yang dialami bersama, sebuah sejarah penderitaan, penin-dasan, perjuangan kemerdekaan, dan tekad pembangunan kehidupan bersama. Dari nasib bersama itulah tumbuh hasrat untuk tetap ber-sama. Itulah dasar kesatuan bangsa Indonesia.

Tetapi kenyataannya, sejak In-donesia merdeka 67 tahun yang lalu, hingga saat ini kita seolah kehilangan pijakan hidup sebagai bangsa yang mestinya memegang prinsip persatuan, menjaga per-damaian demi keutuhan bangsa, serta menyelesaikan persoalan apa-pun secara dialogis sehingga dite-mukan solusi yang efektif.

Beragam konflik kekerasan yang terjadi tidak lain karena kekoson-gan masyarakat terhadap pem-bacaan sejarah kebangsaan. Mereka sepertinya kurang paham bagaima-na bangsa ini dibentuk di masa lalu. Hingga jutaan pahlawan meng-hembuskan nafas terakhirnya demi kemerdekaan bangsa Indonesia. Akibat kekosongan inilah, mereka mudah emosional dan bertindak brutal. Sehingga yang terjadi adalah konflik yang berkepanjangan.

Berdasarkan data dari Kemente-rian Dalam Negeri, jumlah konflik sosial pada tahun 2010 sebanyak 93 kasus, kemudian menurun pada 2011 menjadi 77 kasus, dan tahun 2012 meningkat lagi menjadi 128 kasus. Penyebab konflik tersebut bervariatif mulai dari sengketa pemilihan umum kepala daerah (Pemilu Kada), sengketa kewenan-

gan, sengketa lahan, konflik SARA, konflik ormas, konflik pada insti-tusi pendidikan, dan kesenjangan sosial. Persoalan tersebut terus berulang-ulang dan berpidah dari suatu tempat ke tempat yang lain. Sehingga sangat sulit menyele-saikan persoalan konflik tersebut. Belum lagi kesadaran masyarakat untuk menjaga persatuan sebagai dasar dalam kehidupan berbangsa-bernegara masih sangat lemah. Ser-ta tindakan pemerintah pun masih sangat lamban dalam penyelesaian konflik. Akibatnya jumlah konflik meningkat dan masyarakat banyak dirugikan.

Bahkan yang sangat mengenas-kan, baru-baru ini delapan anggota TNI meninggal dunia akibat pen-embakan Kelompok Gerakan Sipil Bersenjata Papua di Pos TNI Tinggi Nambut, Puncak Jaya dan saat per-jalanan menuju Bandara Sinak. Per-istiwa tersebut sangat menggung-cang nurani kebangsaan kita.

Anggota TNI yang ditugaskan negara untuk membela tanah dari demi keutuhan NKRI harus meng-hembuskan nafas terakhirnya aki-bat kekejaman rakyat yang tidak tahu diri. TNI yang semestinya kita hormati karena telah merelakan di-rinya menjadi pejuang negara yang siap mati menghadapi serangan dari negara asing, tetapi ia harus te-was di tangan rakyatnya sendiri.

Sementara seandainya bangsa asing melakukan penyerangan ter-hadap Indonesia. Yang paling depan melakukan pembelaan adalah TNI. Karena mereka memegang mandat besar dari negara untuk memper-tahankan negara dari serangan mu-suh.

Peristiwa ini menambah catatan buram persoalan konflik kekerasan

yang terjadi di Indonesia. Sekaligus mempertegas bahwa sampai seka-rang keinginan Papua untuk memi-sahkan diri dari NKRI masih sangat kuat. Oleh karena itu, pemerintah harus menindak tegas pelaku pen-embakan itu agar peristiwa buruk itu tidak terulang kembali. Selain itu, pemerintah harus melakukan konsolidasi agar Papua kembali normal, serta tidak ada lagi gerakan separatis yang mengompor-ngom-pori rakyat agar mendukung gera-kan Papua Merdeka. Bagaimanapun Papua adalah bagian dari NKRI yang tidak boleh memisahkan diri dari Indonesia.

Kita tentu masih ingat, pristiwa Tri Komando Rakyat (Trikora) yang menjadi catatan penting dalam se-jarah perjalanan bangsa Indonesia. Berkat trikora yang dibacakan Pres-iden Pertama Republik Indonesia, Sukarno, pada tanggal 19 Desem-ber 1961, militer Indonesia mampu merebut Papua dari Belanda seba-gai bagian dari Negara Kesatuan Re-publik Indonesia.

Selain Trikora, kita juga pas-ti ingat cikal bakal dibentuknya Komando Cadangan Strategis An-gkatan Darat(Kostrad) ketika per-tama kali muncul isu kemerdekaan Irian Barat atau Papua pada tahun 1960. Kostrad dibentuk pada 6 Ma-ret 1961, sebagai kesatuan yang paling muda, yang merupakan inti kekuatan Komando Mandala (ope-rasi trikora atau pembebasan Irian Barat). Kedua peristiwa itu semakin terngiang dalam ingatan kita, ketika fakta penembakan terjadi pada TNI itu. Daerah yang dulu dibela mati-matian oleh para Pahlawan Bangsa, sekarang ini melecehkan negeranya sendiri. Sungguh sebuah nestapa di negara yang katanya merdeka.

Meskipun kita menyadari, bah-wa pembangunan di Papua memang terlambat ketimbang dareah-daerah kepualauan yang lain. Tetapi bukan berarti hal itu melegitimasi rakyat Papua bertindak brutal menembak aparatur negara dan menginginkan pemisahan diri dari NKRI. TNI juga bagian dari bangsa Indonesia yang berhak mendapatkan keamanan dan kenyamanan hidup seperti yang lainnya.

Meskipun TNI bertugas men-jaga keamanan negara, tetapi diri mereka juga butuh perlindungan dari rakyat Indonesia. Karena kita pada prinsipnya adalah satu kes-atuan yang harus menjaga spririt kebangsaan dalam menyelesaikan berbagai persoalan. Tidak dibe-narkan, karena pembangunan di Papua lamban, kemudian rakyat bertindak anarkis. Kita harus men-dudukkan persoalan dalam sebuah dialog sehingga ditemukan jalan keluar yang efektif.

Apalagi sekarang ini, pembangunan di Papua sudah di-galakkan. Pemerinah harus lebih keras lagi dalam upaya memper-cepat pembanguna di Papua. Agar rakyat Papua benar-benar merasa memiliki terhadap NKRI. Karena apapun alasannya, rakyat Indo-nesia dari ujung Sabang sampai Merauke dan dari dari pulau Mi-angas sampai pulau Rote adalah saudara sebangsa setanah air yang memiliki sejarah penederitaan, penindasan, penjajahan, dan per-juangan kemerdekaan yang sama. Kesamaan sejarah itulah yang harus senantiasa diingat oleh Bangsa Indonesia. Agar jiwa na-sionalisme kita semakin kuat dan mampu menjaga keutuhan NKRI dengan baik. =

Seorang guru biologi tertarik terhadap dunia (karya) sas-tra kerap kali dianggap seba-

gai guru tersesat, tersebab mereka tergila-gila terhadap karya sastra. Sebuah anggapan yang membatasi seseorang untuk menggali informa-si. Tidak sedikit yang beranggapan bahwa tidak ada hubungan antara biologi dengan sastra. Penyekatan antar ruang pengetahuan, seringka-li menjadikan sebuah ilmu bersifat kaku, teralineasi dari ilmu lainnya sehingga menimbulkan kebenaran-kebenaran egoistik bukan universal.

Seringkali pembatasan-pem-batasan dalam minat belajar menjadi kebiri bagi perkembangan potensi seorang anak manusia. Pembatasan itu telah mengalineasi kecerdasan manusia yang multiple menjadi lebih sederhana dan menjadi tidak berkembang. Batasan-batasan yang kemudian menjadi sinyal-sinyal larangan untukditembus atau di-hubungbalikkan. Jika demikian maka dunia pengetahuan hanya akan men-ciptakan dunia ego yang lebih me-mentingkan kepada diri dan kelom-poknya.Merasa diri dan kelompoknya yang penting dan mengabaikan ke-beradaan orang lain.

Dalam kaitan sastra dan sains adalah adalah dua sisi mata uang yang seringkali dipandang jom-plang. Tidak sedikit dari tenaga

pendidik yang mengalineasikan sastra dengan sains. Sastra seba-gai dunia imajinasi adalah sosok penting yang akan banyak mem-berikan pengaruh bagi perkem-bangan sains,dan sebaliknya. Pada hakikatnya karya sastra memiliki hubungan universal dengan kaidah-kaidah keilmuan lainnya. Ia bisa bersingungan dengan ilmu geografi, bisa bertemu dengan ilmu sejarah, atau berpijak kepada ilmu astrologi , dan yang lainnya.

Dunia sastra adalah dunia re-kaan yang berangkat dari sebuah dunia nyata dan diolah ke dalam dunia teks sehingga menjadi du-nia baru (yang lain). Di dalamnya terbangun idealisme yang dikon-struksi oleh pengarang. Di dalam karya sastra ada dunia atau ke-hidupan baru yang saling berinter-aksi saling menjaga keseimbangan dan jika salah satu komponennya terganggu maka ekosistem dalam cerita akan terganggu pula. Maka sesungguhnya memahami sastra juga di dalamnya memahami per-soalan sosioekologi dan kultural yang bertaut dengan hidup dan kehidupan yang kompleks. Pun sebaliknya dunia sastra adalah sebuah dunia yang saling terkait dengan biologi, fisika, kimia, an-tropologi, sosiologi dan semaca-mnya. Sebuah sirkulasi keilmuan yang saling melengkapi.

Dunia sastra adalah dunia yang saling bertelusur dengan ilmu-ilmu di luar sastra, sehingga pada sebuah teks karya sastra di dalamnya akan banyak ditemukan bidang-bidang ilmulain yang menyusun kehidu-pan di dalamnya, sehingga dunia dalam teks menjadi real. Bagaimana seorang Pramoedya Menuliskan “Bumi Manusia” adalah sebuah hasil pergulatan dengan teks-teks sejarah untuk membangun settting kolonialismedi daerah Surabaya seabagai daerah perdagangan pada saat itu. Betapa tekun Pram meng-gali teks-teks mengenai kondisi sosial dan pelacuran yang ada di wilayah surabaya saat itu. Perkaw-inan antara pribumi dengan warga

asing yang selalu menimbulkan persoalan-persoalan dilematis di belakang hari adalah hal-hal yang menguatkan dunia sastra dengan dunia luar sastra.

Sastrawan Wildan Yatim adalah salah seorang cerpenis yang berla-tar belakang pengetahuan Biologi. Dosen Biologi di Universitas Padj-adjaran – Bandung. Sebagai dosen biologi beliau juga menghasilkan buku biologi di antaranya, Biologi (1974), Embryologi (1978),dan Ge-netika (1980). Sementara karya fiksinya berupa cerpen dan nov-el, di antaranya cerpen “Surau Baru”mendapatkan penghargaan dari majalah sastra Horison (1969). Novelnya berjudul “Pergolakan” pernah memenangkan penulisan

roman sebagai pemenang ketiga yang diselenggarakan Panitia Ta-hun Buku Internasional DKI Jakar-ta,1972. Pada tahun 1975 novel ini meraih hadiah Yayasan Buku Utama Depdikbud. Analisis beberapakri-tikus MeskiWildan ahli dalam bi-dang biologi, namun ada deskripsi biologis hasil penelitiannya yang ditayangkan ke dalam sebuah novel. Wildan sebagai seorang biolog se-lain menghasilkan buku biologi juga menghasilkan karya sastra bermutu yang menempatkannya sebagai sas-trawan angkatan tahun 1966.

Tidak ada larangan untuk mem-baca karya sastra sebab bacaan ini menjadi penting ketika otak kita hanya dijejali dengan persoalan-persoalan logis yang mengasah otak kiri. Sebagai penyeimbang, bacaan sastra sebagai teks akan memban-gun imajinasi dalam diri pembaca sehingga bisa mengembangkan ke-mampuan otak kanan. Kemampuan memainkan imajinasi adalah hal penting dalam dunia pengetahuan. Bila seorang anak mampu mengem-bangkan imajinasinya maka ketika menyerap sebuah konsep, anak itu tidak akan mendiamkannya, mel-ainkan akan mengolahnya dalam pusat informasi di otak mengem-bangkannya dalam imajinasi se-hingga menimbulkan persoalan-persoalan baru yang menarik bahkan inovatif.

Berkembangnya imajinasi akan sangat menguntungkan bagi peser-ta didik karena akan mampu meral-isasikan yang abstrak serta mempu megembangkan konsep melintasi batas-batas keatif kepada hal-hal inovatif. Ia akan menjadikan sesua-tu yang tidak mungkin menjadi se-buah keniscayaan. Ia akan berani mencoba hal-hal yang menurutnya mungkin dan menurut orang lain tidak mungkin. Artinya berkem-bangnya imajinasi tersebut akan menunjang pribadi anak dalam me-nentukan dan bersikap.

Amat disanyangkan, ketika gu-ru-guru matapelajaran di sekolah tak pernah bersinggungan dengan karya sastra. Bahkan persintuhan dengan matapelajaran yang di-ampunya. Kondisi yang kemudian membangun ego, diri dan mata pelajarannya yang penting se-dangkan yang lain tidak penting. Pengembangan imajinasi diang-gap sebagai khayalan yang keluar dari akal sehat padahal sebenarn-ya terbangunnya imajinasi pada diri peserta didik akan memudah-kan untuk merealisasikan hal-hal yang abstrak serta kemampuanya untuk mencari hubungan ket-erkaitan antara yang satu dengan yang lain. =

salam songkem

A Pemimpin Redaksi Abrari, Wakil Pemimpin Redaksi Zeinul Ubbadi, Redaktur Ahli M. Husein, Redaktur Pelaksana Abdur Rahem, Sekretaris Redaksi Benazir Nafilah, Tata Letak Didik Fatlurrahman, Novemri Habib Hamisi De-sign Grafis Ach. Sunandar Ahmed David, (non aktif), M. Farizal Amir Website M. Kamil Akhyari Sumenep Hayat (Kepala) Syah A. Latief, Syamsuni, Junaidi Pamekasan G. Mujtaba (Kepala), Taufiq Rahman, Muhammad Fauzi, Faqih Amyal, Sampang Mahardika Surya Abriyanto (Kepala), Iyam Z, Ryan H, Junaidi, Bangkalan Moh. Ridwan (Plt. Kepala) Doni Harianto, Surabaya Hana Diman (Kepala), Ari Armadianto, I Komang Aries Dharmawan, Sidoarjo Yuyun, Probolinggo Pujianto, M. Hisbullah Huda, Agus Purwoko, Jakarta Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy Manajer Pemasaran Moh. Rasul, Accounting Ekskutif Deddy Prihantono, Husnan (Sumenep), Mohammad Muslim, (Pamekasan) Siti Farida, (Sampang), Taufiq (Bangkalan), Kontributor Sugianto (Bondowoso) FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia), Penerbit PT. Koran Madura, Komisaris Rasul Djunaidi, Direktur Utama Abrari, Direktur Keuangan Fety Fathiyah, Alamat Redaksi Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, email [email protected], [email protected], Telepon-Fax (0328) 6770024, No. Rekening BRI 009501000029560, NPWP 316503077608000 Website www.koranmadura.com | Wartawan Koran Madura dibekali ID Card (kartu pengenal) dan tidak diperkenankan menerima imbalan berupa apapun dari nara sumber

Oleh: MASDURI| Pustakawan Pesantren Mahasiswa (PesMa) IAIN Sunan Ampel Surabaya

Oleh: HIDAYAT RAHARJA| Pendidikan dan Pelaku Kebudayaan

Bangsa yang Mulai Terkoyak

Sastra, Sains dan ImajinasiDiskriminasi Pendidikan

Pendidikan di Indonesia terus berbenah. Salah satunya, Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang), Kemen-terian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), melaku-

kan perbaikan pada pelaksanaan UN tahun 2013, dengan menam-bah variasi soal dari 5 paket pada tahun sebelumnya menjadi 20 paket pada tahun ini. Selain pembenahan di bidang UN, sesung-guhnya ada hal lain yang nyaris terlupakan, padahal seharusnya mendapat perhatian lebih dari Kemdikbud.

Hal lain itu adalah diskriminasi pendidikan yang masih ter-jadi di negara ini. Indikasinya tampak pada sejumlah sekolah luar biasa (SLB) di berbagai daerah di Indonesia. Anak berkebutuhan khusus yang ada di SLB sejatinya mendapat perhatian lebih dari pemerintah, namun selama ini terkesan pemerintah lebih me-merhatikan sekolah selainnya. Bahkan penyandang disabilitasi itu seperti terlupakan dan mendapat perlakuan seadanya.

Seharusnya tidak terjadi perlakuan diskriminasi antara pela-jar di lembaga pendidikan di bawah naungan Kemdikbud. Karena sebenarnya, penyandang disabilitasi itu juga membutuhkan per-hatian layak bahkan lebih dari Kemdikbud yang notabene kepan-jangan tangan pemerintah dalam menangani pendidikan di In-donesia.

Bukti lain penyandang diabilitasi itu mendapat perlakuan dis-kriminatif, sampai saat ini belum pernah ada pemerintah maupun lembaga non pemerintah yang mendata penyandang eisabilitas dan melakukan pemetaan permasalahannya. Bahkan lembaga seperti UNDP (United Nations Development Programme) pun be-lum mendata penyandang disabilitas di Indonesia.

Data tahun 2006, ada 1.312 SLB dari 170.891 sekolah biasa. Tahun 2007, seluruh SLB di Indonesia 1.390-an dan sebagian be-sar SLB swasta. Sedangkan pada tahun 2010 anak berkebutuhan khusus (usia pelajar antara 5-18 tahun) sebanyak 355.859 orang dari 237 penduduk di Indonesia. Data tersebut menampak pada dunia bahwa baik SLB dan penyandang disabilitas itu masih memiriskan hati.

Apalagi selama ini dalam kehidupannya, penyandang disa-bilitas cenderung terkucilkan. Kebutuhan mereka untuk bisa menikmati apa pun sebagaimana yang bisa dinikmati kawan-kawan sebayanya yang normal tak bisa diperoleh. Sebagai buk-tinya 74,6 persen dari mereka tidak bisa menikmati pendidikan, yang seharusnya bisa mereka nikmati pula untuk perbaikan na-sibnya.

Selain itu, soal mobilitas sudah sangat berat bagi penyandang cacat. Untuk bergerak ke luar rumah saja mereka sudah kesulitan, apalagi untuk memiliki mobilitas antar kecamatan. Semua per-masalahan bisa mereka minimalisir dengan adanya pendidikan yang prospektif bagi mereka, tentu didukung dengan perhatian pemerintah. Karena itulah, pemerintah semestinya lebih memer-hatikan lagi nasib mereka dengan memenuhi semua kebutuhann-ya. Dengan itu mereka diharapkan bisa berkembang menjadi ma-nusia yang kreatif dan mampu menghadapi tantangan zaman. =

Supremasi Hukum

Supremasi hukum di Indonesia perlu ditingkatkan. Karena penegakan supremasi hukum menjadi kunci utama untuk meminimalisir ruang gerak pelaku kejahatan.

Barangkali seluruh warga RI sepakat, jangan pernah biarkan penyimpangan hukum terjadi. Apalagi sampai meraja lela. Jangan sampai itu terjadi. Akan tetapi, yang terjadi di negara ini, pelang-garan hukum bukannya berkurang tapi justeru terus berdatangan silih berganti.

Kasus hukum yang berkepanjangan dan terus terjadi itu nyaris terjadi di semua daerah, seperti di sejumlah kabupaten di Madu-ra, di Jatim, bahkan juga di Jakarta. KPK sepanjang tahun 2012 menerima aduan dari masyarakat atas indikasi di berbagai daerah sebanyak 6.111 kasus. Yang masuk kriteria untuk ditelaah seban-yak 6.057 kasus. Kemudian dari hasil telaah itu KPK memasukkan 938 kasus yang diteruskan ke internal KPK, termasuk kasus-kasus yang ditangani kepolisian dan kejaksaan.

Dari sekian banyak kasus dari berbagai provinsi tersebut, menurut data pusat Indonesia Corruption Watch (ICW), yang ter-banyak kasus korupsinya adalah Jawa Timur yang mencapai 33 kasus, NTT 32 kasus, NAD 31 kasus, dan seterusnya.

Kasus hukum tersebut masih belum memasukkan data kasus kriminal pembunuhan, perampokan, dan sebagainya yang terjadi di semua daerah di Indonesia.

Banyaknya kasus hukum di negara ini, baik yang ditangani penegak hukum di daerah sampai ibu kota, menunjukkan bahwa supremasi hukum masih tak ubahnya panggang jauh daripada api. Penegakan hukum masih lemah sehingga selama ini penega-kan hukum itu tidak mampu menekan jumlah kejahatan.

Realitas yang menampakkan bahwa penegak hukum di negara ini masih kurang maksimal memberlakukan kekuatan supremasi hukum. Padahal semestinya, bila supremasi hukum ini dimaksi-malkan, setidak-tidaknya setiap tahun angka penyimpangan, ke-jahatan, korupsi, kriminal, dan sejenisnya bisa terus diminimali-sir hingga angka terkecil.

Akan tetapi, kekuatan supremasi hukum memang masih be-lum bisa dimaksimalkan oleh penegak hukum di Indonesia, baik kepolisian, kejaksaan, maupun KPK. Penanganan kasus hukum yang ada di instansi penegak hukum tersebut yang terjadi selama ini masih terkesan tebang pilih.

Barangkali bisa dijadikan penguat, di Trenggalek Jatim, kasus sidang Ketua DPRD setempat yang dimenangkan oleh Pengadi-lan Negeri di sana. Pimpinan dewan legislatif itu sesaat bisa menikmati udara segar. Kemudian PN kembali menjebloskan dia ke penjara setelah ada salinan surat putusan penahan dari Pen-gadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Surabaya.

Penegakan supremasi hukum memang tidak boleh setengah hati. Ketegasan para penegak hukum sangat dibutuhkan untuk memaksimal kekuatan supremasi hukum. Agar bisa menekan tin-dak korupsi dan kejahatan lain yang melanggar hukum.

Sebagai penegak hukum tertinggi, KPK harus benar-benar pro aktif menelusuri dugaan terjadinya korupsi, termasuk dalam dana pengadaan UN dan Kurikulum 2013. =

OPINI

Redaksi menerima tulisan dalam bentuk opini (terkait isu-isu terkini), resensi buku maupun puisi. panjang tulisan 5000 karaketer (opini, cerpen) dan 3500 karakter (resensi buku). Tu-lisan dikrimkan dengan disertai foto terbaru ke alamat email Koran Madura: [email protected]

Di dalamnya terbangun idealisme yang

dikonstruksi oleh pengarang. Di dalam

karya sastra ada dunia atau kehidupan baru yang saling berinteraksi saling menjaga keseimbangan

dan jika salah satu komponennya terganggu maka ekosistem dalam cerita akan terganggu

pula

Page 16: Koran Madura

KAMIS 28 MARET 2013 NO. 0085 TAHUN II16

Kalahkan Prancis, Spanyol Puncaki Grup I

GOL TUNGGAL. Pedro Rodriguez melakukan selebrasi bersama Xabi Alonso setelah menjebol gawang Prancis yang dikawal oleh Hugo Lloris

Gol penyerang Barcelo-na tersebut diciptakan dari sebuah sudut sempit me-manfaatkan umpan Ignacio Monreal dari sisi kiri lapa-ngan. Bola sontekan Pedro tidak bisa dijangkau kiper dan kapten Prancis yang me-rumput di Inggris bersama Tottenham Hotspur, Hugo Lloris. Sebenarnya, sebelum gol Spanyol ini, tuan rumah Prancis memiliki banyak pe-luang pada babak pertama, termasuk peluang emas yang didapat Franck Ribery me-manfaatkan umpan Mathieu Valbuena. Pemain Bayern Muenchen itu sudah ber-hasil melewati bola di atas kepala bek Gerard Pique, tetapi sentuhan keduanya masih bisa diamankan oleh kiper Spanyol, Victor Valdes.

Dengan tambahan tiga poin ini, “La Furia Roja” kembali ke puncak Grup I dengan nilai 11 atau unggul satu poin dari Prancis yang turun ke tempat kedua de-ngan 10 angka. Sebelumnya, Prancis duduk di puncak grup dengan 10 poin atau unggul dua poin dari Spa-nyol di tempat kedua me-nyusul hasil yang berbeda kedua tim pada Jumat (22/3) pekan lalu. Prancis menang 3-1 atas Georgia, sedangkan Spanyol bermain imbang 1-1 melawan Finlandia.

"Tiga poin ini sangat penting karena akhirnya bisa mengubah posisi kami ke tempat yang lebih baik. Kami memperagakan sepak-bola gaya kami pada malam ini dan kami bahagia dengan

itu. Masih ada tiga pertan-dingan sisa dan karena itu pula masih ada peluang ke-hilangan poin dari kedua tim ini. Ini belum berakhir, meskipun Prancis kehilang-an peluang untuk semakin mulus melangkah ke Brasil tahun depan, " kata pelatih Spanyol Vicente Del Bosque.

Sedangkan menanggapi kemenangan tersebut, Pe-dro mengaku sangat sen-ang, lebih-lebih karena gol kemenangan itu lahir dari kakinya. "Saya sungguh tidak tahu bagaimana (gol) itu terjadi. Ini pertandingan yang ketat dan kami sudah bertekad bahwa kami tidak boleh kalah," ucap Pedro.

Spanyol semakin be-rada di atas angin, setelah pada menit ke-78, Prancis harus bermain dengan 10 orang, setelah gelandang muda mereka yang merum-put di Juventus, Paul Pogba mendapat kartu kuning ke-dua dan terpaksa harus me-ninggalkan lapangan karena melanggar gelandang Xavi Hernandez.

Setelah diganjar kartu merah, Pogba yang bermain

di Manchester United (MU) sebelum pindah ke Turin, mengolok-olok wasit de-ngan tepuk tangan yang kasar. Pelatih Didier Des-champs pun cepat-cepat memeluk pemain muda itu saat dia keluar meninggal-kan lapangan menuju ruang ganti.

Pogba dipasang di lini tengah bersama Blaise Ma-tuidi dan Yohan Cabaye. Tetapi mereka kalah dari Xavi Hernandez dan Xabi Alonso yang menguasai lapangan tengah Spanyol. "Paul mendapat dua kartu kuning. Tetapi dia sudah memperlihatkan semua ke-mampuannya. Saya sama sekali tidak menyesal me-milihnya. Ribery dilanggar secara keras oleh pemain yang sama (Xavi Hernan-dez) tetapi tidak diberi kartu kuning," kata Deschamps.

Pada bagian lain Des-champs mengungkapkan bahwa faktor pengalaman para pemain Spanyol men-jadi penentu kemenangan mereka pada pertandingan tersebut. "Sebelas pemain mereka yang turun sejak

awal sudah hampir 700 kali tampil bersama Spanyol, sementara kami baru 300 kali. Mereka juga sudah memenangkan tiga tur-namen besar (Piala dunia 2010 dan dua Piala Eropa 2008 dan 2012). Kita meng-hadapi sebuah tim terbaik dunia. Spanyol menguasai bola dan ini bukan sesuatu yang mengagetkan. Yang mengkhawatirkan ada-lah bahwa kami memiliki lebih banyak peluang dari mereka, tetapi kami gagal memanfaatkannya," papar Deschamps lebih lanjut.

Pada laga tersebut, pe-nyerang "Les Bleus" di-soraki pendukung tuan ru-mah saat dia diganti karena performanya yang kurang bagus bagi tim ayam jantan serta sikapnya yang tidak mau menyanyikan lagu ke-bangsaan Prancis. Tetapi Deschamps menanggapi dingin reaksi pendukung tuan rumah ini. "Banyak perdebatan soal dia. Teta-pi semua itu sama sekali tidak membantunya dan membantu tim," lanjut De-schamps. (aji)

PARIS - Spanyol berhasil bangkit dan kembali ke puncak Grup I, setelah menaklukkan tuan rumah Prancis dengan skor tipis 1-0 pada laga kualifika-si Piala Dunia 2014 yang berlangsung di Stade de France, Paris Selasa (26/3) malam waktu setem-pat atau Rabu (27/3) dini hari WIB. Satu-satunya gol pada pertandingan tersebut diciptakan oleh Pedro Rodriguez pada menit ke-58.

KUALIFIKASI PIALA DUNIA 2014

Dibungkam Cile, Uruguay Terancam Tidak Bakal ke Brasil Tahun Depan

SANTIAGO - Cile membung-kam Uruguay dengan dua gol tanpa balas pada pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2014 yang berlangsung di Santiago, Selasa (26/3) malam waktu setempat atau Rabu (27/3) pagi WIB. De-ngan kekalahan ini, Uruguay kini duduk di peringkat ke-6 zona Amerika Latin.

Sedangkan bagi Cile, tamba-han tiga poin ini membuat mere-ka mengantongi 15 poin dari 11 pertandingan atau sama dengan yang dikumpulkan Venezuela yang dalam pertandingan bersa-maan menang 1-0 atas Kolombia. Tetapi Cile berhak duduk di per-ingkat keempat karena unggul selisih gol. Sedangkan Venezuela bertengger di peringkat kelima atau posisi dimana mereka harus mengikuti babak play off.

Empat tim teratas dari ka-wasan ini akan lolos secara oto-matis ke Brasil tahun depan. Sementara tim peringkat kelima harus mengikuti babak play off untuk bisa lolos ke Brasil. Brasil sendiri otomatis tampil di puta-ran final karena bertindak seba-gai tuan rumah dan tidak perlu mengikuti kualifikasi.

Dengan berada di peringkat

ke-6, Uruguay yang juara Copa Amerika ini terancam tidak bisa berangkat ke Brasil tahun depan. Tentu saja kabar ini tidak ter-lalu menggembirakan karena Uruguay dihuni oleh pemain-pemain kelas dunia seperti Luis Suarez dan Edinson Cavani.

Pada laga melawan tuan ru-mah Cile di Estadio Monumen-tal David Arellano tersebut, dua gol kemenangan Cile dibuat oleh Esteban Paredes dan Ed-uardo Vargas. Parades yang di-panggil kembali ke Timnas Cile menggantikan striker Barcelona Alexis Sanchez yang dikenai sanksi larangan bermain mem-buat gol pertama pada menit ke-10. Kedudukan 1-0 ini bertahan hingga turun minum. Sementara pada babak kedua, tuan rumah memperbesar keunggulan mela-lui Eduardo Vargas pada menit ke-78. Kedudukan 2-0 pun ber-tahan hingga pluit panjang dibu-nyikan.

Klasemen Zona Amerika Latin dikuasai Argentina de-ngan 24 poin dari 11 laga, dii-kuti berturut-turut Ekuador de-ngan 20 poin dari 10 laga, dan Kolombia dengan 19 poin dari 10 laga. (aji)

HASIL KUALIFIKASI PIALA DUNIA 2014

Selasa (26/3) waktu setempat

ZONA EROPA

Armenia 0 - 3 Republik CzechEstonia 2 - 0 AndoraAzerbaijan 0 - 2 PortugalTurki 1 - 1 HongariaUkraina 2 - 1 MoldovaDenmark 1 - 1 BulgariaSerbia 2 - 0 SkotlandiaBelanda 4 - 0 Romania

Belgia 1 - 0 MacedoniaWales 1 - 2 Kroasia

Malta 0 - 2 ItaliaJerman 4 - 1 Kazakhstan

Irlandia 2 - 2 AustriaIrlandia Utara 0 - 2 Israel

Polandia 5 - 0 San MarinoMontenegro 1 - 1 Ingggris

Prancis 0 - 1 Spanyol

ZONA AMERIKA LATIN

Bolivia 1 - 1 Argentina Ekuador 4 - 1 ParaguayChile 2 - 0 Uruguay

ZONA ASIA

Korea Selatan 2 - 1 QatarUzbekistan 1 - 0 Lebanon

Australia 2 - 2 OmanJordania 2 - 1 Jepang

ZONA AFRIKA

Mesir 2 - 1 Zimbabwe Aljazair 3 - 1 Benin

Mourinho Bantah Balik ke Stamford Bridge

ISU PELATIH MAN OF THE MATCH

LONDON-Pelatih asal Portu-gal Jose Mourinho membantah keberadaannya di London seba-gai bagian dari persiapannya un-tuk kembali menangani Chelsea musim mendatang. Meski de-mikian, dia berharap, suatu hari nanti dia kembali ke Inggris untuk menangani salah satu klub di Liga Utama Inggris.

Mourinho sedang berlibur di London ketika klub-klub Eropa sedang berlibur untuk laga kuali-fikasi Piala Dunia 2014. Tetapi dia menegaskan bahwa keberadaan-ya di kota itu karena dia sangat mencintai London sambil ber-harap suatu saat nanti bisa kem-bali melatih di Inggris. Untuk saat ini, dia masih fokus memikirkan Real Madrid. Meskipun sejumlah spekulasi menyebutkan bahwa dia bakal hengkang dari Santiago Ber-nabeu pada akhir musim ini.

"Saya selalu kembali ke Lon-don. Orang-orang lalu mengait-kan setiap kali saya kembali ke sini. Saya sedikit takut karena setiap hari saya katakan ketika saya memiliki kesempatan bahwa saya sangat menyukai kota ini dan saya menghabiskan waktu-waktu yang fantastik di sini dan saya akan kembali ke sini suatu hari nanti," ujarnya.

Dia melanjutkan, "Sejujurnya, saya turut menyumbang mun-culnya spekulasi tersebut karena saya suka dengan itu di sini. Teta-pi pada akhirnya, saya tetap di Madrid dan sangat-sangat komit dengan ambisi klub pada musim ini. Kami berada pada tahap akhir di Liga Champions, kami berada di

final Copa del Rey melawan rival sekota Atletico Madrid. Mereka mengenal saya, tahu bahwa saya adalah seorang profesional. Untuk saat ini, saya hanya berbicara ten-tang pekerjaan saya di Real."

Mourinho meraih sukses sela-ma berada di Stamford Bridge. Dia membawa klub itu meraih gelar juara Liga Inggris pertama sete-lah absen selama 50 tahun. Se-lain itu, Chelsea meraih beberapa trofi lain. Pria Portugal ini selalu mengungkapkan bahwa Chelsea selalu mendapat tempat spesial di hatinya. Begitu juga Inggris. Dan suatu saat nanti kembali ke Liga Utama Inggris.

"Saya punya hubungan emo-sional dengan Chelsea dan saya harus kembali ke sepakbola Ing-gris suatu saat nanti, entah ke Chelsea atau klub lain. Tentu saja Chelsea memiliki arti berbeda daripada klub lain. Chelsea ada di hati saya seperti juga Inter Milan dan karena itu suatu hari nanti saya akan kembali," ucapnya.

Sementara itu bek Chelsea Branislav Ivanovic menyambut baik berita-berita media Inggris yang menyebutkan bahwa Jose Mourinho akan kembali ke Stam-ford Bridge pada musim panas mendatang untuk melatih klub itu menggantikan Rafael Benitez. Beberapa bulan terakhir, pria Por-tugal ini berbicara dengan pemilik Chelsea Roman Abramovich.

Minggu lalu, sejumlah me-dia Inggris melaporkan bahwa Abramovich dan Mourinho su-dah mencapai kesepakatan un-tuk kembali melatih klub dari

London Barat itu. Paling tidak hal ini terungkap dari pernyat-aan Mourinho bahwa destinasi dia berikutnya adalah kembali ke klub yang sudah pernah di-latihnya .

Spekulasi bahwa Mour-inho akan kembali ke Stamford Bridge musim depan diperkuat oleh mantan teman sekolahnya yang kini menjadi pelatih tim muda FC Porto, Rui Sa Lemos. Melalui akun twitternya, Lemos mengatakan bahwa Mourinho akan melatih Chelsea musim depan.

Menanggapi khabar itu, Ivanovic mengatakan, "Bagi klub top seperti Chelsea, kami membutuhkan yang terbaik dari para pemain dan pelatih dan mungkin suatu saat nanti akan sangat menyenangkan bisa be-kerja sama dengannya. Dia su-dah sukses bersama klub ini dan dia sudah menegaskan bahwa Chelsea adalah rumahnya dan dia sangat mencintai klub ini. Ini sesuatu yang positif. Dengan atmosfer seperti ini, kami bisa memiliki sesuatu yang baik dan positif buat klub."

Chelsea sendiri sedang ber-juang untuk kembali bermain di Liga Champions musim depan dengan masuk empat besar pada klasemen akhir Liga Utama Ing-gris musim ini. Saat ini, Chelsea berada di peringkat ketiga klase-men sementara unggul dua poin dari Tottenham Hotspur di per-ingkat keempat dan masih unggul satu pertandingan di tangan. (sky sports/espn/aji)

Cetak Dua Gol, Prandelli Sanjung Super "Mario" Balotelli

ROMA - Pelatih Tim Nasional Italia Cesare Prandelli memuji strikernya Mario Balotelli setinggi lan-git setelah pemain AC Mi-lan itu memborong dua gol kemenangan "Gli Azzuri" atas Malta pada kualifikasi Piala Dunia 2014 pada Rabu (27/3) dini hari WIB.

Tambahan dua gol ini memperbanyak koleksi golnya untuk klub dan Timnas Italia pada 2013 ini menjadi 10 dari sembi-lan pertandingan. Dengan kemenangan tersebut, Ita-lia semakin kokoh di pun-cak grup B dengan nilai 13 atau unggul tiga poin tim penghuni tempat kedua.

"Dia tetap harus kuat

dan tetap tenang dan tidak terpancing ketika orang ingin membuatnya marah seperti yang dia lakukan malam ini," kata Prandelli kepada FIGC.it.

Gol pertama Balotelli la-hir pada menit ke-8 dari titik putih. Sedangkan gol kedu-anya diciptakan pada babak kedua, hanya sesaat setelah kiper yang juga kapten Gian-luigi Buffon menyelamatkan tendangan penalti Malta yang diambil Michael Mifsud setelah Buffon menjatuhkan Andre Schembri di kotak ter-larang.

"Dia melakukan itu (gol kedua) dalam situ-asi yang sempurna, seperti juga yang dilakukan sang

kapten. Kami tahu, mereka tidak memberi kami ruang sedikit pun. Kami terlalu lamban dalam pergerakan dan kami kesulitan men-embusi pertahanan mere-ka, meskipun kami tetap berusaha menguasai bola. Menjelang akhir pertan-dingan kami sedikit men-urun karena jarak antara lini belakang dan tengah terlampu jauh," kata Pran-delli.

Dia meneruskan, "Me-mang absurd mengata-kan hal ini, tetapi angin kencang sangat mempen-garuhi umpan. Yang ter-penting kami bisa meme-nangkan pertandingan ini. Ini adalah penampilan

terbaik kedua kami setelah melawan Brasil dan akhir-nya kami petik tiga poin."

Pertandingan ini di-warnai dengan pengun-duran diri Morgan De Sanctis dari karier interna-sional pada usia 36 tahun. Penjaga gawang Napoli ini baru melakoni debut bersama Italia pada 2005 dan hanya lima kali tampil bersama "Gli Azzuri".

"Waktunya sudah tiba bagi saya untuk mening-galkan Timnas Italia guna memberi tempat bagi para pemain muda. Tidak mu-dah meninggalkan kelom-pok ini, karena dihuni oleh para pemain yang hebat. Diharapkan, mereka bisa melangkah lebih jauh daripada yang kami laku-kan pada Piala Eropa lalu," ucapnya.

Dia menambahkan, "Selain Gigi (Buffon), masih ada kiper-kiper tangguh seperti Salvatore Sirigu, Federico Marchetti dan sejumlah kiper lain-nya yang masih menung-gu beberapa tahun lagi. Jadi kami (Italia) tidak kekurangan kiper. Saya su-dah menyampaikan kepa-da mereka soal keputusan saya pagi ini dan sudah menyampaikan kepada pelatih tadi malam. Pada usia 36 tahun, saya harus lebih fokus saja dengan klub saya." (sky sports/aji)

SEBELUM PERTANDINGAN. Mario Balotelli (kiri) sedang berbincang-bincang dengan Alessio Diamanti (kanan) sesaat setelah tiba di National Stadium di Ta'Qali, Malta, (25/3).