Top Banner
Kontrasepsi Kontrasepsi oral oral Alse kepermunanda 030.06.020
57

Kontrasepsi Oral Hormonal ALSE

Aug 13, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Kontrasepsi Oral Hormonal ALSE

Kontrasepsi Kontrasepsi oraloral

Alse kepermunanda030.06.020

Page 2: Kontrasepsi Oral Hormonal ALSE

KONTRASEPSIKONTRASEPSI

Kontrasepsi ◦ialah usaha-usaha untuk mencegah terjadinya

kehamilan yang dapat bersifat sementara ataupun bersifat permanen.

Kontrasepsi oral◦Ialah tablet yang mengandung hormon

estrogen dan progesteron dengan kombinasi yang beragam (Helen Farrer,2001).

Page 3: Kontrasepsi Oral Hormonal ALSE

KKoontrasepsi Oral ntrasepsi Oral –– Komposisi Komposisi

Hormon dalam Kontrasepsi Oral Kombinasi (KOK) Estrogen:

- Ethinyl estradiol (EE)

Progestogen:- derivat 19 nortestosterone - derivat 17 alpha-hydroxyprogesterone - derivat 17 alpha-spironolactone

Page 4: Kontrasepsi Oral Hormonal ALSE

macam – macam pilmacam – macam pil

Pil Kombinasi Pil SekuensialPil Normofasik Mini PilAfter Morning Pills Once a month pills

Page 5: Kontrasepsi Oral Hormonal ALSE

Pil kombinasiAdalah pil kontrasepsi berisi estrogen

maupun progesteron (progestagen, gestalten).

Dosis estrogen ada yang 0,05 ; 0,08 dan 0,1 mg pertablet. Sedangkan dosis dan jenis progesteronnya bervariasi dari masing-masing pabrik pembuatnya.

Page 6: Kontrasepsi Oral Hormonal ALSE

Pil kombinasiPil kombinasi

Pil oral kombinasi

a. Kemasan 28 hari7 pil (digunakan selama minggu terakhir pada setiap siklus) tidak mengandung hormon wanita. Tapi zat besi atau zat inert.

b. Kemasan 21 hariSeluruh pil dalam kemasan ini mengandung hormon

Page 7: Kontrasepsi Oral Hormonal ALSE

KKoontrasepsi Oral - Siklusntrasepsi Oral - Siklus

Kontrasepsi Oral Kombinasi:

Mengandung ethinylestradiol dan progestogen dan di klasifikasikan menurut kandungan Ethinylestradiol (EE) sbb:

50 µg = high dose 30 - 35 µg = low dose „micro-pill“ 20 µg = ultra-low dose

Page 8: Kontrasepsi Oral Hormonal ALSE

Cara kerja pil kombinasi:

◦ 1. menghalangi produksi gonadotropin dari hipofise secara terns menerus, sehingga tidak terjadi ovulasi

◦ 2. mengubah konsistensi lendir serviks menjadi tebal dan kental, sehingga penetrasi dan transportasi sperma akan sulit

◦ 3. merubah peristallik tuba dan rahim, sehingga mengganggu transportasi sperma maupun set telur

◦ 4. menimbulkan perubahan pada endometrium, sehingga tidak memungkinkan terjadinya nidasi

◦ 5. merubah kepekaan indung telur terhadap rangsangan – rangsangan gonadotropin.

Page 9: Kontrasepsi Oral Hormonal ALSE

1. MonofasikPertama kali ditemukan oleh Pincus

(Pincus Pill). Jenis monofasik paling banyak digunakan saat ini. Setiap tabletnya mengandung 30 -100 μ g etinilestradiol dan gestagen sintetik dengan dosis yang berbeda-beda.

Page 10: Kontrasepsi Oral Hormonal ALSE

Kombinasi bertingkat

Jenis ini dibuat dengan maksud lebih mengurangi efek samping yang ditimbulkan gestagen, yang dikenal dengan jenis 2 tingkat dan 3 tingkat.

Pada pil 2 kombinasi: tingkat pertama dosis gestagen sangat rendah menjadi 0,05 mg

dan pada tingkat kedua dosisnya menjadi 0,125 mg. Sedang dosis estrogen tidak berubah.

Pada pil 3 kombinasi:6 tablet pertama mengandung 0,05 mg Levonorgestrel dan 30 μ g

etinilestradiol; 5 tablet berikutnya mengandung 0,07 mg Levonorgestrel dan 40 μ g etinilestradiol; 10 tablet terakhir mengandung 0,125 mg Levonorgestrel dan 30 μ g etinilestradiol. Jadi selain peningkatan dosis gestagen, dosis estrogen juga berubah.

Page 11: Kontrasepsi Oral Hormonal ALSE

Pil Sikuensial.Pil dibuat seperti urutan hormon yang dikeluarkan ovariun

pada tiap siklus. estrogen hanya diberikan selama 14-16 hari pertama diikuti oleh kombinasi progestron dan estrogen selama 5-7 hari terakhir.

Terdiri dari 14-15 pil KB/kontrasepsi oral yang berisi derivat estrogen dan 7 pil berikutnya berisi kombinasi estrogen dan progestin. Cara penggunaannya sama dengan tipe kombinasi.

Page 12: Kontrasepsi Oral Hormonal ALSE

Pil NormofasikPil ini kerjanya beda diantara cara kerja pil

kombinasi dan cara kerja pil sekuensial, namun lebih mendekati cara sekuensial. Selama 7 hari pernah hanya diberi pil yang mengandung estrogen saja, kemudian disusun dengan kombinasi estrogen dan progesteron selama 15 hari.

Page 13: Kontrasepsi Oral Hormonal ALSE

Pil Trifasik

Adalah pil kontrasepsi yang lebih alamiah dan diminum dalam 3 fase siklus haid dengan dosis yang berbeda-beda. Untuk setiap fase beda warnanya.

6 tablet warna coklat berisi levonorgestrel 50 µg dan etinil estradiol 50 µg

5 tablet warna putih berisi levonorgestrel 75 µg, dan etinil estradiol 40 µg

10 tablet warna kuning berisi, levonorgestrel 125 µg dan etinil estradiol 30 µg

Pil kontrasepsi ini mulai diminum pada hari ke 5 haid setiap hari, sebaiknya setelah makan malam atau sebelum tidur malam, yang sudah beredar di Indonesia adalah Trinordiol (Wyeth) dan Triduilar (Scuring).

Page 14: Kontrasepsi Oral Hormonal ALSE

Pil mini (Low Dose continuoous progesteron)

Adalah pil kontrasepsi yang hanya tersiri dari progesteron saja, dalam dosis rendah (0,5 mg atau kurang) dan diberikan terus menerus setiap hari tanpa berhenti.

Pil mini kadang-kadang disebut pil masa menyusui

dosis kecil, terdiri dari 21-22 pil. Cara pemakaiannya sama dengan cara tipe kombinasi.

Dosis progestin dalam pil mini lebih rendah daripada pil kombinasi. (Dosis progestin yang digunakan adalah 0,5 mg atau kurang). Karena dosisnya kecil maka pil mini diminum setiap hari pada waktu yang sama selama siklus haid bahkan selama haid.

Page 15: Kontrasepsi Oral Hormonal ALSE

Kontrasepsi Oral Kontrasepsi Oral Progestin Progestin –– Komposisi Komposisi

Pro:

Bebas estrogen (Untuk pengguna KO

kombinasi akan terjadi

kontraindikasi) Efek sistemik yang rendah Tidak mengurangi produksi ASI

Kontra:

Harus dikonsumsi pada saat yang sama(toleransi hanya 3 jam, kemudian Pearl Index jadi 0.8 - 1.5, atau lebih)

Sering terjadi pendarahan antar menstruasi dan bercak

Potensi kontrasepsi lebih rendah dari KOK karena tak cukup menekan ovulasi. Efek kontrasepsi terutama pada hambatan trans portasi sperma (lendir serviks)

Pil hanya Progestogen (Levonorgestrel 0.03mg e.g.):

Page 16: Kontrasepsi Oral Hormonal ALSE

Kontrasepsi Kontrasepsi PPascasenggamaascasenggama/Kontrasepsi /Kontrasepsi daruratdarurat

Sinonim: „Morning after pill“

Cara Kerja: Progestins mempengaruhi endometrium dan sehingga

tidak dapat memfasilitasi proses implantasi Metode: 1) 2 x 0.75mg levonorgestrel (selang 12 jam antar dosis)

2) 1 x 1.5mg levonorgestrel atau 3) „Yuzpe regimen“: 2 tablets dalam 48 jam pasca senggama dan 2 tablet lagi pada 12 jam setelah

dosis pertama. Setiap tablet mengandung 0.25 mg LNG (levonorgestrel) dan 50µg ethinyl estradiol. Jadi

setiap dosis (2 tablet) terdiri dari 0.50 mg LNG dan 100 µg

EE Perhatikan Efek samping!

Page 17: Kontrasepsi Oral Hormonal ALSE

Kontrasepsi DaruratKontrasepsi Darurat

1500 µg LNG = Levonorgestrel: Dalam 3 X 24 jam pertama setelah sanggama

tanpa pelindung Muntah pada 4 jam pertama asupan, perlu

asupan pengganti 750 µg LNG Dikonsumsi bersamaan atau setelah makan Asupan tambahan 15 mg Meloxicam (Cox-2-

inhibitor) mencegah ovulasi dan meningkatkan efisiensi

Perlu kontrasepsi tambahan pada sanggama berikutnya selama siklus berjalan karena ovulasi dapat terjadi tidak lama setelah penggunaan LNG

Page 18: Kontrasepsi Oral Hormonal ALSE

Kontrasepsi DaruratKontrasepsi Darurat

Perhatikan efek samping yang ada dalam daftar seperti sakit kepala, mual, muntah-muntah dan gejala yang tak disebutkan seperti gangguan sensor optik dan akustik (pengaruh farmakologi)

LNG tidak teratogenik dan juga tidak menyebabkan abortus

LNG dapat mengurangi produksi ASI pada ibu menyusui

LNG tidak berbahaya bagi bayi tetapi sangat dianjurkan untuk memberikan ASI dahulu sebelum meminum obat dan tunda pemberian ASI berikutnya

Test kehamilan dan dan konsultasi dibutuhkan jika tidak dapat haid

Page 19: Kontrasepsi Oral Hormonal ALSE

Kontrasepsi DaruratKontrasepsi Darurat Hasil: Angka kehamilan 1.5 – 1,8% (4136 pasien, ketiga regimen sama

efektif!)

CATATAN: Intersepsi postcoital adalah satu-satunya rekomendasi untuk

kontrasepsi darurat, tidak dianjurkan sebagai kontrasepsi rutin karena asupan hormonal mendadak dan dalam jumlah besar, dapat menimbulkan efek yang tidak diinginkan dan gangguan siklus haid yang normal!

Page 20: Kontrasepsi Oral Hormonal ALSE

Once A Moth PillPil hormon yang mengandung estrogen yang ”long acting” yaitu pil yang diberikan untuk wanita yang mempunyai Biological Half Life panjang.

Page 21: Kontrasepsi Oral Hormonal ALSE

7 14 21 28

Pil Monofasik

Pil Sequential

Pil Bifasik

Pil Trifasik

Progestogen-only-pill(POP)

0 Hari siklus

Gestagen

Oestrogen

Kontrasepsi Oral - KomposisiKontrasepsi Oral - Komposisi

Page 22: Kontrasepsi Oral Hormonal ALSE

KKoontrasepsi Hormonal ntrasepsi Hormonal –– Cara Kerja Cara Kerja

1. Diencephalon dan pituitary gland terinhibisi oleh kadar hormon reguler

2. Ovarium tidak terstimulasi untuk memproduksi hormon

3. Ovarium tidak memproduksi estrogen dan progesteron sendiri

4. Maka jika ovum belum matang, tidak ada ovulasi

5. Lendir serviks mengental dan menebal (sperma tidak dapat berpenetrasi dan tidak mencapai ovum)

6. Menurunkan motilitaas tuba falopii (Ovum tidak mencapai uterus pada saat yang tepat)

7. Endometrium menipis dan tidak siap menerima nidasi/implantasi

Pil Injeksi 3 bulanan Mini-pill (POP) Pagi setelah Pil

Page 23: Kontrasepsi Oral Hormonal ALSE

Kontrasepsi Oral Kontrasepsi Oral –– Cara Kerja Cara Kerja

Umpan balik negatif pada hipotalamus/hipofise: - Ethinyl estradiol (antigonadotrophic) secara kombinasi

mereduksi - Progestogen (antigonadotrophic) FSH/LH hingga >75%

(Kuhl et al., 1995)

Page 24: Kontrasepsi Oral Hormonal ALSE

KKoontrasepsi Oral ntrasepsi Oral –– Cara Kerja Cara Kerja4. Gangguan fungsi tuba (Progestin)

3. Perubahan fase sekresi endometrium (Progestin):

Inhibisi implantasi

1. Inhibisi ovulasi (Estrogen)

2. Mengentalkan lendir serviks/menghambat gerakan sperma (Progestin)

Page 25: Kontrasepsi Oral Hormonal ALSE

Kontrasepsi Oral Kontrasepsi Oral –– Cara Kerja Cara Kerja Efek terhadap endometrium: Ethinylestradiol (proliferasi) a) gangguan implantasi Progestogen (transformasi) b) hipotrofisme

endometrium

(H.P. Zahradnik, Heidelberg 2003)

N=22 perbedaan ketebalan endometrium pada siklus normal & KOK (EE 0,03 mg dan chlormadinone acetate 2 mg)

Page 26: Kontrasepsi Oral Hormonal ALSE

Kontrasepsi Oral Kontrasepsi Oral –– Cara Kerja Cara Kerja

Efek pada Ovarium:

Ethinylestradiol Efek antigonadotrophic menyebabkan: a) Inhibisi pematangan folikel b) Inhibisi ovulasi

Progestogen c) E2 , P , LH

Page 27: Kontrasepsi Oral Hormonal ALSE

Kontrasepsi Oral Kontrasepsi Oral –– Cara Kerja Cara Kerja

Efek pada serviks uteri:

Ethinyl estradiol (Stimulasi sekresi serviks)

Progestogen (menebalnya lendir serviks,

efek estrogen yang belawanan)

Inhibisi dari:a) Masuknya Spermab) Invasi bakteri patogen

Page 28: Kontrasepsi Oral Hormonal ALSE

Kontrasepsi Oral Kontrasepsi Oral –– Cara Kerja Cara Kerja

Efek Progestogen pada Tuba Falopii:

a) Mengurangi motilitas atau kontraktilitas lapisan otot tuba b) Perlambatan transportasi ovum

Inhibisi pergerakan tubadan transportasi ovum

Page 29: Kontrasepsi Oral Hormonal ALSE

KOKOKK –– Cara Kerja - Rangkuman Cara Kerja - Rangkuman Kontrasepsi oral kombinasi (Monofasik) :

Perubahan sekresi endometrium: Inhibisi dari implantasi

Menghambat ovulasi (100%)

Menebalnya lendir serviks (mengurangi motilitas sperma)

Page 30: Kontrasepsi Oral Hormonal ALSE

KOKOPP –– Cara Kerja - Rangkuman Cara Kerja - Rangkuman

Pil hanya Progestogen: Inhibisi pergerakan tuba / transportasi ovum

Perubahan sekresi pada endometrium: inhibisi implantasi

Menebalnya lendir serviks(menghambat motilitas sperma)

Inhibisi dari aktivitas ovarium dan fungsi corpus luteum(inhibisi ovulasi 20-40%)

Page 31: Kontrasepsi Oral Hormonal ALSE

Keuntungan kontrasepsi Keuntungan kontrasepsi oraloral

1. Menstruasi teratur2. Hipomenore3. Kulit halus dan bersih 4. Perbaikan kualitas hidup5. Mengurangi dismenore6. Menurunkan insidens Penyakit

Radang Panggul/PID7. Menurunkan insidens mioma

uteri

Keuntungan penggunaan kontrasepsi oral:

8. Mencegah kista fungsional ovarium

9. Rendahnya kehamilan ektopik10. Mencegah kanker ovarium11. Mencegah kanker endometrium12. Mencegah kematian ibu13. Mengurangi morbiditas ibu14. Perbaikan anemia defisiensi zat

besi

Page 32: Kontrasepsi Oral Hormonal ALSE

Keuntungan kontrasepsi Keuntungan kontrasepsi oraloral

Anemia defisiensi besi dan menoragia/hipermenore

Kontrasepsi oral kombinasi menekan proliferasi endometrium dan mereduksi 50% insiden menoragi dan anemia defisiensi zat besi (lihat efek KO terhadap perkembangan mioma uteri)

(Owen, J. The benefits and risks of oral contraceptives. Parthenon Publishing Group 1993)

Page 33: Kontrasepsi Oral Hormonal ALSE

Keuntungan kontrasepsi Keuntungan kontrasepsi oraloralDismenore:

KOK mengurangi sekitar 40% insiden dismenore. Juga perbaikan gejala-gejala lainnya seperti„premenstrual syndrome“.

tidak ada dismenore

berkurang tak berubah makin buruk

66.0 %

13.0 % 16.7 %

0.7 %

(Schramm et al.,Contraception 2003;67:305-312)

Combined OC‘s: EE 0.03 mg, chlormadinone acetate 2 mg

Page 34: Kontrasepsi Oral Hormonal ALSE

Keuntungan kontrasepsi Keuntungan kontrasepsi oraloral

Kulit dan rambut:

Etiologi seboroe, jerawat, kulit berminyak

◦ Meningkatnya produksi androgen (ovarium : PCO syndrome & kelenjar adrenal).

◦ Berkurangnya tingkat sexual hormone-binding globuline (SHBG) meningkatnya testosterone bebas.

◦ Meningkatnya aktifitas androgen (bertambahnya angka androgen receptors, 5-alpha-reductase).

Page 35: Kontrasepsi Oral Hormonal ALSE

Keuntungan kontrasepsi Keuntungan kontrasepsi oraloral

Hamil Ektopik:

Penggunaan kontrasepsi oral kombinasi mengurangi risiko hamil ektopik sampai 90% dibandingkan dengan yang tak menggunakan kontrasepsi ini.

Pada Studi Oxford/FPA, tidak ada Hamil Ektopik yang terlihat diantara pengguna KO, tetapi di antara pengguna IUD 6.9% dari kehamilan yang tidak diinginkan adalah ektopik.

Page 36: Kontrasepsi Oral Hormonal ALSE

Keuntungan kontrasepsi Keuntungan kontrasepsi oraloral

Kanker Endometrium:

- Terdapat 50% penurunan risiko kanker endometrium. Mulai efektif satu tahun setelah awal pemakaian.

- Efek protektif diperoleh melalui kerja progestogen yang mencegah proliferasi akibat induksi estrogen pada sel endometrium (hipotrofi).

- Efek protektif bertahan paling sedikit 15 tahun setelah penghentian penggunaan.

(Schlesselman JJ, Contraception 1991, 43(6):557-79)

Page 37: Kontrasepsi Oral Hormonal ALSE

Keuntungan Keuntungan kontrasepsikontrasepsi oraloral

Kanker colon:

◦ Beberapa tahun belakangan tiga surat dipublikasikan mengklaim pengurangan dalam risiko menyangkut kanker colon sampai 40%, tergantung pada waktu penggunaan KO.

◦ Etiologi penurunan risiko tersebut terkait dengan reduksi asam empedu

di faeces dan efek protektif pada epitel kelenjar colon oleh estrogen (masih diteliti lebih lanjut) (Borgelt-Hansen L, J Am Pharm Assoc 2001, 41, 6: 875-86, Gabe et al., Zentralbl. Gynäkol 2000, 122 : 18-27, Jensen JT et al., Obstet Gynecol Clin North Am 2000, 27 :705-21)

◦ Studi yang lebih spesifik masih berlangsung.

Page 38: Kontrasepsi Oral Hormonal ALSE

Keuntungan kontrasepsi Keuntungan kontrasepsi oraloral

Tumor jinak payudara:

Banyak studi yang menyetujui KOK mengurangi insiden penyakit kista fibroma dan fibroadenoma sampai 40%.

Tumor jinak payudara dapat menjadi faktor risiko untuk kanker payudara. KOK melindungi pengguna dari penyakit dengan gambaran atipia tingkat rendah dan tidak spesifik untuk jenis atipia tingkat tinggi. Yang disebutkan terakhir dapat berlanjut menjadi kanker payudara.

(Blackburn RD et al. Population Information Program Center for Communication Programs, The Johns Hopkins University School of Public Health 2000 / Owen, J. The benefits and risks of oral contra ceptives, Parthenon Publishing Group 1993/Pasticides et al., 1983, J. National Cancer Inst. 71; 5-9)

Page 39: Kontrasepsi Oral Hormonal ALSE

Keuntungan kontrasepsi Keuntungan kontrasepsi oraloral

Kista ovarium fungsional:

- KO kombinasi mengurangi insiden dari kista ovarium fungsional (luteal dan follicular) pada 78 dan49% (Oxford FPA study, Vessey et al.,1987).

- KO <35µg EE Risiko Relatif: 0.52

- KO >35µg EE Risiko Relatif: 0.24 (Lanes et al., 1992)

- Lama rawat di rumah sakit untuk kista berkurang dari 38/100,000 non-user menjadi 3/100,000 pada pengguna KOK

- Pil progestogen (POP) tidak mempunyai efek proteksi ini.

Page 40: Kontrasepsi Oral Hormonal ALSE

Keuntungan kontrasepsi Keuntungan kontrasepsi oraloral

Mioma Uteri:

Penelitian kasus-kontrol kelompok studi Oxford/FÜR, KOK menunjukkan penurunan risiko mioma (leiomyomata). Terjadi reduksi 17% setiap lima tahun

pada pengguna KO Kombinasi. (Ross, RK et al, Br. Med. J. 1986, 293, 359-362, )

Mioma Uteri bukan kontra indikasi untuk menggunakan KO.

( Br J Obstet Gynaecol, 1999, 106(8):857-60)

Torsi mioma bertangkai

Tekanan padaUretra dan kandungkemih

Perdarahan

Tekanan ke organ intestinal

Tekanan padausus

Page 41: Kontrasepsi Oral Hormonal ALSE

Keuntungan kontrasepsi Keuntungan kontrasepsi oraloral

Penyakit Radang Panggul (PRP): - KOK mengurangi PRPD sekitar 50%! - KOK mempertebal lendir serviks yang menyebabkan pencegahan invasi bakteri penyebab PRP (endometritis, salpingitis, pelvio- peritonitis). - KO kombinasi tidak memberikan proteksi terhadap transmisi virus seperti Herpes, HPV atau HIV.

Page 42: Kontrasepsi Oral Hormonal ALSE

KKoontrasepsi oral ntrasepsi oral –– Efek samping Efek samping

Garis besar efek samping pada informasi pasien:

- Chloasma (langka) - Sakit kepala (Tidak cukup bukti dari studi placebo terkontrol) - Depresi (terkadang) - Payudara tegang (terkait progestogen) - Kenaikan berat badan (sekitar 300g/tahun, tak lebih dari

penambahan berat badan terkait usia) - Perubahan pada libido (dipertanyakan) - Gangguan haid/perdarahan bercak (6 bulan pertama),

hipomenore, amenore - Naiknya tekanan darah

Page 43: Kontrasepsi Oral Hormonal ALSE

Kontraindikasi Untuk Penggunaan Kontraindikasi Untuk Penggunaan Jangka - Panjang KO KombinasiJangka - Panjang KO Kombinasi

Kontraindikasi:1. Penyakit hati akut atau progresif2. Tumors hati tinak atau ganas3. Tumor jinak tergantung hormon4. Kejadian Thromboembolic atau infark myocardial pada

riwayat5. Gangguan Koagulatori (contoh. Resistensi terhadap APC)6. Hypertriglyceridemia7. Diabetes mellitus dengan penyakit pembuluh (terbatas)8. Hipertensi berat9. Pendarahan uterus tidak jelas, yang tidak terdiagnosa10. Migrain yang tidak tergantung siklus11. Otosclerosis dengan progresi pada kehamilan sebelumnya12. Perempuan berusia 45 atau lebih yang merokok13. Chloasma

Page 44: Kontrasepsi Oral Hormonal ALSE

Kontraindikasi Untuk Penggunaan Kontraindikasi Untuk Penggunaan Jangka Panjang KOKJangka Panjang KOK

Kontraindikasi Relatif:1. Bedah major meningkatkan risiko thromboembolic dan imobilisasi

harus mengakhiri penggunaan KO sementara2. Perokok berusia > 30tahun3. Porphyria 4. Penyakit kantung empedu, riwayat intrahepatik cholestasis5. Gagal ginjal6. Gagal Jantung7. Thromboflebitis berulang8. Penyakit Sickle Sel (Anemia Bulan Sabit)

Page 45: Kontrasepsi Oral Hormonal ALSE

Alasan-alasan Penghentian Alasan-alasan Penghentian Penggunaan KO KombinasiPenggunaan KO Kombinasi

Penghentian Penggunaan Kontrasepsi Oral:1. Pertama kali migrain atau sefalgia berat2. Meningkatnya episode epilepsi pada pasien (semua jenis epilepsi) 3. Gangguan visual, gangguan pendengaran4. Tumor Hati5. Cholestasis, icterus6. Hepatitis aktif atau baru7. Flebitis8. Thromboembolism9. Kenaikan tekanan darah yang signifikan

Page 46: Kontrasepsi Oral Hormonal ALSE

Kontrasepsi oral – Efek sampingKontrasepsi oral – Efek sampingRisiko Kardiovaskuler (thromboemboli, infark miokardium,

apoplexia):

Konsekuensi pada manajemen klinis:

1. Perempuan dengan riwayat thromboemboli tidak sesuai menggunakan KO kombinasi (Kontraindikasi).

2. Perempuan dengan gangguan koagulasi genetis (resistensi terhadap faktor APC mutasi V-Leyden tidak dapat menggunakan KO kombinasi (kontraindikasi).

homozigot resistensi APC berisiko 10 x heterozigot berisiko 3 - 5 x

3. Perokok > 30/35 tahun tidak boleh merokok jika mereka memakai KOK (kontraindikasi relatif). Alternatif: POP, IUD.

Page 47: Kontrasepsi Oral Hormonal ALSE

EFEK SAMPING PENANGANAN

1. Amenore (tidak ada

perdarahan atau spotting)

Periksa dalam atau tes kehamilan, bila tidak hamil dan klien minum pil

dengan benar, tenangkan pasien. Tidak datang haid kemungkinan besar karena

kurang adekuatnya efek estrogen terhadap endometrium. Coba berikan pil

dengan dosis estrogen 50 µg, atau dosis progestin dikurangi. Bila klien hamil

intrauterin, hentikan pil dan yakinkan pasien bahwa pil yang telah

diminumnya tidak punya efek pada janin.

1. Mual, pusing, atau muntah

(akibat reaksi anafilatik)

Tes kehamilan, atau pemeriksaan ginekologik. Bila tidak hamil minum

pil saat makan malam, atau sebelum t idur.

1. Perdarahan

pervaginam/spotting

Tes kehamilan atau pemeriksaan ginekologik. Sarankan minum pil pada

waktu yang sama. Jelaskan bahwa perdarahan/spotting hal yang biasa

terjadi pada 3 bulan pertama dan lambat laun akan berhenti. Bila

perdarahan tetap saja terjadi, ganti pil dengan dosis estrogen lebih

tingggi (50 µg) sampai perdarahann teratasi, lalu kembali ke dosis awal.

Bila perdarahan timbul lagi, lanjutkan lagi dengan dosis 50 µg atau

ganti dengan metode kontrasepsi yang lain.

Page 48: Kontrasepsi Oral Hormonal ALSE

1. Penurunan Libido Penyebabnya adalah hormon estrogen atau progesteron yang

terkandung dalam pil dapat mengikat testosteron. Jika

mengalami ini, alat kontrasepsi diganti dengan yang tidak

mengandung hormon, misalnya kondom, IUD, dll.

1. 1-2% wanita mengalami depresi dan

kesulitan tidur

Hormon progresteron dalam pil KB dapat menurunkan kadar

seratonin di otak.. Untuk mengurangi efek tersebut, dapat

menggunakan pil KB dengan dosis rendah.

1. pemakaian pil KB dengan dosis

tinggi, terjadi bekuan darah

1 bulan sebelum menjalanipembedahan, pemakaian pil harus

dihentikan dan baru mulai dipakai lagi 1 bulan setelah

pembedahan.

1. Melasma (bercak-bercak berwarna

gelap di wajah). Jika terkena sinar

matahari, bercak semakin gelap

Melasma akan menghilang secara perlahan setelah pemakaian

pil KB dihentikan.

1. Jika pemakaian lama resiko terjadinya

kakner leher rahim meningkat.

Resiko meningkat jika pemakaian 5 tahun, wanita yang

menggnakan pil KB harus rutin menjalani pemeriksaan Pap

smear (minimal 1 kali/tahun).

1. Penambahan Berat badan, jerawat dan

kecemasan.

Progresteron dosis tinggi menyebabkan peningkatkan nafsu

makan Memilih pil dengan dosis progesteron rendah.

Page 49: Kontrasepsi Oral Hormonal ALSE

Kehati-hatian Penggunaan Pil Kontrasepsi Oral Kehati-hatian Penggunaan Pil Kontrasepsi Oral (WHO)(WHO)

Kategori WHO 1 (aman & bermanfaat):

Postpartum >= 21 hari Pasca keguguran, dengan pengguguran dilakukan trimester pertama

atau kedua Riwayat diabetes kehamilan Diabetes Varises Sakit kepala ringan Pola ireguler pendarahan per-vaginal tanpa anemia Riwayat PRP, riwayat PRP sekarang atau sebelumnya Riwayat IMS sekarang atau sebelumnya Vaginitis tanpa servisitis purulenta

Page 50: Kontrasepsi Oral Hormonal ALSE

Kehati-hatian Penggunaan Pil Kontrasepsi Oral Kehati-hatian Penggunaan Pil Kontrasepsi Oral (WHO)(WHO)

Kategori WHO 1 (aman & bermanfaat):

- Bertambahnya resiko IMS- HIV-positif atau sedang berisiko terinfeksi HIV atau AIDS- Tumor jinak payudara- Riwayat kanker payudara, kanker endometrial atau ovarium- Cervical ektropion- Carrier virus hepatitis- Mioma uteri- Pernah mengalami Kehamilan ektopik- Obesitas- Kondisi Tiroid

Page 51: Kontrasepsi Oral Hormonal ALSE

Kehati-hatian Penggunaan Pil Kontrasepsi Oral Kehati-hatian Penggunaan Pil Kontrasepsi Oral (WHO)(WHO)

Kategori WHO 2 (manfaat diatas risiko):

- Sefalgia berat setelah inisiasi Pil Kontrasepsi Oral- Diabetes mellitus- Bedah major dengan imobilisasi yang lebih lama- Penyakit Sickle Sel, penyakit hemoglobin C- Tekanan darah 140/100 sampai 159/109 mm Hg- Massa payudara yang belum terdiagnosa- Kanker Serviks- Usia >50 tahun- Kondisi yang mengarah pada ketidak-patuhan medik- Riwayat anomali kandungan lipid darah- Riwayat infark miokardium prematur

Page 52: Kontrasepsi Oral Hormonal ALSE

Kehati-hatian Penggunaan Pil Kontrasepsi Oral Kehati-hatian Penggunaan Pil Kontrasepsi Oral (WHO)(WHO)

Kategori WHO 3 (Pertimbangkan Manfaat terhadap Risiko):

- Postpartum < 21 hari- Laktasi (6 minggu hingga 6 bulan)- Pendarahan uterus atau vagina yang tak terdiagnosa- Usia > 35 years dan merokok kurang dari 20 rokok per hari- Riwayat kanker payudara tetapi tidak terjadi kembali 5 tahun belakangan- Interaksi obat- Penyakit kantung empedu

Page 53: Kontrasepsi Oral Hormonal ALSE

Kehati-hatian Penggunaan Pil Kontrasepsi Oral Kehati-hatian Penggunaan Pil Kontrasepsi Oral (WHO)(WHO)

Kategori WHO 4 (Risiko lebih besar dari Manfaat):

- Tromboemboli vena- Cerebrovascular Disease atau penyakit arteri koroner- Penyakit katub jantung (struktural)- Diabetes dengan komplikasi- Kanker payudara- Kehamilan- Laktasi (< 6 minggu dari postpartum)- Penyakit Hati- Sakit kepala dengan simptom neurologis fokal- Bedah major dengan imobilisasi yang lebih lama- Usia > 35 tahun dan merokok 20 batang atau lebih per hari- Hipertensi (TD > 160/100 Hg disertai gangguan vaskuler progresif.

Page 54: Kontrasepsi Oral Hormonal ALSE

Kesimpulan Kesimpulan Keuntungan dan Risiko Keuntungan dan Risiko Kontrasepsi Kontrasepsi

Keuntungan Onkologi:

Kanker Ovarium Pengurangan > 80%

(Cancer and Steroid Hormone Study, N. Engl. J. Med .1987)

Kanker Endometrium Pengurangan 50%

(WHO Collaborative Study, Int. J. Epidemiol. 1988)

Page 55: Kontrasepsi Oral Hormonal ALSE

Kesimpulan Kesimpulan Keuntungan dan Risiko Keuntungan dan Risiko Kontrasepsi Kontrasepsi

Lainnya:

Pengurangan dismenore > 60% (Mishel DR Jr, AM J Obstet Gynecol 1982)

Penyakit Radang Panggul >60% (Panser LA et al., Contraception 1991)

Tumor Jinak Payudara 40% (estimasi) (Charreau L et al., Eur J Cancer Prevention 1993)

Kista Fungsional Ovarium (tergantung dosis) 50% (estimasi) (Lanes SF, Am J Obstet Gynecol 1992)

Pencegahan Osteoporosis (paling sedikit 2 tahun) 76% (estimasi)

(Kleerekoper M et al., Arch Int Med 1991)

Pengurangan bermakna kehamilan ektopik > 90%

(Sivin et al., Stud Fam Plann 1988)

Page 56: Kontrasepsi Oral Hormonal ALSE

Kesimpulan Manfaat kontraseptifKesimpulan Manfaat kontraseptif KO KO

Menanggulangi Perdarahan Disfungsional Uterus Mencegah PCO - syndrome Mengurangi gejala kegagalan ovarium prematur Mencegah kista fungsional ovarium (bukan untuk terapi) Perbaikan amenore terkait dengan hiperprolaktinemi/disfungsi

hipotalamik Mencegah Nyeri Panggul Menghilangkan nyeri tengah siklus (mittelsmerz) Perbaikan Endometriosis (Siklus panjang, POP) Mengurangi jumlah kehilangan darah (perdarahan antar siklus

atau menoragi) Memperbaiki kulit berjerawat dengan antiandrogen progestin

(Kaunitz AM,

Contraception 1999)

Page 57: Kontrasepsi Oral Hormonal ALSE

Terima kasih