Top Banner
BAGIAN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI REFERAT FAKULTAS KEDOKTERAN SEPTEMBER 2013 UNIVERSITAS HASANUDDIN KONTRASEPSI HORMONAL DISUSUN OLEH: As’ad Pratama Putra C 111 08 350 PEMBIMBING: dr. Muhammad Syafri Busra SUPERVISOR: dr. Abadi Aman, Sp.O.G DIBUAT DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK PADA BAGIAN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI 0
31

Kontrasepsi Hormonal as'Ad Asli

Oct 25, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Kontrasepsi Hormonal as'Ad Asli

BAGIAN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI REFERATFAKULTAS KEDOKTERAN SEPTEMBER 2013UNIVERSITAS HASANUDDIN

KONTRASEPSI HORMONAL

DISUSUN OLEH:

As’ad Pratama PutraC 111 08 350

PEMBIMBING:dr. Muhammad Syafri Busra

SUPERVISOR:dr. Abadi Aman, Sp.O.G

DIBUAT DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIKPADA BAGIAN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDINMAKASSAR

2013

0

Page 2: Kontrasepsi Hormonal as'Ad Asli

KONTRASEPSI HORMONAL

A. Pendahuluan

Kontrasepsi adalah suatu metode untuk mencegah terjadinya kehamilan.

Kontrasepsi berperan dalam perencanaan kehamilan, membatasi jumlah anak,

menghindari resiko kehamilan (penyakit kardiovaskuler, diabetes mellitus,

tuberculosis) dan dalam mengontrol jumlah populasi. (1-2)

Hingga saat ini cara kontrasepsi yang ideal belum ada. Kontrasepsi ideal

itu harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: (2)

1. Tidak menimbulkan efek samping yang mengganggu kesehatan.

2. Lama kerjanya dapat diatur menurut kebutuhan.

3. Tidak menimbulkan gangguan sewaktu melakukan koitus.

4. Tidak memerlukan bantuan medik atau kontrol.

5. Cara penggunaan sederhana.

6. Harganya murah supaya dapat dijangkau masyarakat luas.

7. Dapat diterima penggunaannya oleh pasangan suami istri.

Kontrasepsi hormonal biasanya berupa hormon steroid wanita sintetis,

estrogen dan progesteron sintetis (progestin), atau progestin saja. Kontasepsi jenis

ini dapat diberikan berupa tablet oral, pathces, implan, atau injeksi. Kontrasaepsi

hormonal yang paling banyak digunakan adalah kontrasepsi oral kombinasi. (3)

B. Definisi

Kontrasepsi berasal dari kata “kontra” yang berarti mencegah atau

melawan, dan “konsepsi” yang berarti pertemuan sel telur yang matang dengan

sperma yang mengakibatkan kehamilan. Maksud dari kontrasepsi adalah

mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat adanya pertemuan antara sel telur

yang matang dengan sel sperma. (4)

1

Page 3: Kontrasepsi Hormonal as'Ad Asli

Kontrasepsi hormonal merupakan metode kontrasepsi atau pencegahan

kehamilan setelah hubungan seksual dengan menekan ovulasi yang akan

mencegah lepasnya sel telur wanita dari ovarium, mengendalikan lendir serviks

sehingga sperma tidak dapat masuk ke dalam uterus, dan menipiskan lapisan

endometrium.(4)

C. Mekanisme Kerja Kontrasepsi Hormonal

Mekanisme kerja dari kontrasepsi hormonal kombinasi terdiri dari

berbagai macam cara, tetapi efek yang paling penting adalah mencegah ovulasi

dengan cara menekan gonadotropin releasing hormon pada hipotalamus, yang

menekan sekresi folicle stimulating hormone dan luteinizing hormone dari

kelenjar pituitari. Progestin mencegah ovulasi dengan cara menekan luteinizing

hormone. Progestin juga menebalkan mukus servikal, yang menghambat sperma

msuk ke dalam uterus. Progestin juga menipiskan lapisan endometrium sehingga

membuat endometrium menjadi media yang kurang baik untuk implantasi.

Estrogen mencegah ovulasi dengan cara menekan pengeluaran folicle stimulaing

hormone. Efek yang kedua adalah menstabilkan endometrium, yang mencegah

terjadinya perdarahan terobosan (breakthrough bleeding). (5)

Estrogen mempunyai mekanisme kontrasepsi dengan jalan mempengaruhi

ovulasi, perjalanan ovum atau implantasi. Estrogen alamiah adalah estradiol,

estron, dan estriol. Ovulasi dihambat melalui pengaruh estrogen terhadap

hypothalamus dan selanjutnya menghambat FSH dan LH. (2, 5)

Progestin merupakan bahan kimia buatan yang memiliki perbedaan

struktur kimia tetapi memiliki kemiripan efek dengan progesteron. Dari beberapa

jenis progestin mempunyai afinitas yang berbeda terhadap reseptor estrogen,

androgen, dan progesteron, kemampuan untuk menghambat ovulasi, dan

kemampuan untuk menggantikan progesteron serta antagonis estrogen.

Levonogestrel merupakan progestin sintetis yang pailng poten diantara jenis

progestin yang lain (hanya sedikit levonogestrel yang dibutuhkan untuk

2

Page 4: Kontrasepsi Hormonal as'Ad Asli

memberikan efek antifertilitas). Progesteron merupakan progestin alami yang

paling banyak yang selain memiliki efek sebagai hormon, juga memiliki efek lain

untuk produksi berbagai androgen, kortikosteroid, dan estrogen secara endogen. (2,

5)

Progesterone juga sebagai kontrasepsi yang memberi efek:(2)

a. Lendir serviks mengalami perubahan menjadi lebih pekat sehingga

penetrasi dan transportasi sperma selanjutnya menjadi lebih sulit

b. Kapasitas sperma dihambat oleh progesterone. Kapasitas diperlukan oleh

sperma untuk membuahi sel telur dan menembus rintangan di sekeliling

ovum.

c. Beberapa progesteron tertentu, seperti noretinodrel mempunyai efek

antiestrogenik terhadap endometrium, sehingga menyulitkan implantasi

ovum yang telah dibuahi.

D. Jenis Kontrasepsi Hormonal

Kontrasepsi hormonal dapat dibagi menjadi metode kontrasepsi kombinasi

dan metode berisi hanya progesteron.(6)

1. Kontrasepsi Hormon Kombinasi

Kontrasepsi hormon kombinasi dapat diberikan secara oral (pil KB

kombinasi), transdermal (kontrasepsi patch), suntik sistemik (gabungan injeksi)

dan melalui rute vagina (kombinasi cincin contraceptivevaginal). Bentuk lain

berisi progestin saja atau kombinasi estrogen dan progestin. Kontrasepsi hormonal

pria telah dievaluasi dalam uji coba manusia dan dapat menjadi pilihan di masa

depan.(6)

a. Pil

Kontrasepsi oral kombinasi adalah metode kontrasepsi hormonal yang

paling sering digunakan. Seiring waktu, penggunaan dosis pil oral kombinasi

3

Page 5: Kontrasepsi Hormonal as'Ad Asli

estrogen dan progestin telah sangat berkurang untuk meminimalkan efek samping

hormon tersebut, seperti adanya resiko kardiovaskuler bila diberikan pada dosis

yang tinggi. Saat ini, dosis terendah merupakan dosis yang dapat mencegah

kehamilan dan pendarahan flek. Meskipun isi estrogen harian bervariasi antara 20-

50 µg dari estradiol ethinyl, sebagian besar mengandung 35 µg atau kurang.

Komponen progestin dari pil oral kombinasi bervariasi dan mungkin termasuk ke

dalam generasi pertama progestin (estranes) seperti norethindrone, asetat

norethindrone, diacetate ethynodiol, dan norethynodrel, progestin generasi kedua,

(gonanes), termasuk levonorgestrel dan norgestrel; atau generasi ketiga progestin

seperti desogestrel, norgestimate, dan gestodene.(5-6)

Mekanisme Pil Oral Kombinasi

Pil oral kombinasi memiliki beberapa aksi, tetapi pengaruh yang paling

penting adalah untuk mencegah ovulasi dengan menekan hypothalamic

gonadotropin-releasing factors. Hal ini mencegah sekresi pituitari dari follicle-

stimulating hormone (FSH) dan luteinizing hormone (LH). Progestin mencegah

ovulasi dengan menekan LH dan juga membuat lendir cervix menebal, sehingga

memperlambat perjalanan sperma. Selain itu, obat ini juga membuat endometrium

kurang baik untuk implantasi. Estrogen mencegah ovulasi dengan menekan

pelepasan FSH. Hal ini juga menstabilkan endometrium, yang mencegah

pendarahan intermenstrual-juga dikenal sebagai pendarahan terobosan

(breakthrough/flek).(5)

Efeknya sangat efektif menekan ovulasi, inhibisi migrasi sperma melalui

lendir serviks, dan menciptakan endometrium yang kurang baik untuk implantasi.

Dengan demikian, obat ini hampir mutlak memberikan perlindungan terhadap

konsepsi.(5)

b. Transdermal

Patch dapat ditempelkan pada pantat, lengan atas bagian luar, perut bagian

bawah, atau tubuh bagian atas, tetapi hindari penggunaan pada payudara.

4

Page 6: Kontrasepsi Hormonal as'Ad Asli

Penggunaan patch awal adalah sama caranya seperti pada pil oral kombinasi, dan

patch yang berisi hormon ditempelkan selama 3 minggu, dengan mengganti patch

1 minggu 1 kali, diikuti oleh 1 minggu patch tanpa isi untuk memungkinkan

terjadinya perdarahan menstruasi. Dalam penelitian nonrandomisasi besar terdapat

empat dari enam kehamilan yang terjadi pada perempuan dengan berat badan

lebih dari 90 kg, ini menunjukkan menurunnya angka keberhasilan pada

perempuan yang memiliki berat badan besar. Setelah penggunaan selama

beberapa siklus haid pertama, pola perdarahan dan efek samping yang terjadi ialah

hampir sama dengan akseptor yang menggunakan pil oral kombinasi. Secara

khusus, studi oleh Jick dan rekan kerja (2006a, b, 2007) tidak menunjukkan

peningkatan angka kejadian kasus tromboemboli, stroke iskemik, atau infark

miokard. Namun sebaliknya, Cole dan rekan (2007) melaporkan peningkatan

kejadian kasus tromboemboli, stroke iskemik, atau infark miokard dua kali lipat

lebih tinggi.(5-6)

c. Transvaginal

NuvaRing (Organon USA, Roseland, NJ) adalah sebuah kontrasepsi

hormonal intravaginal berbentuk cincin yang fleksibel. Terdiri dari ethinyl vinil

asetat, cincin berukuran 54 mm dan tebal 4 mm utamanya berisi ethinyl estradiol

dan progestin, etonogestrel. Zat ini dilepaskan dengan jumlah sekitar 15 g dan 120

g per hari, masing-masing dan diserap pada epitel vagina. Meskipun hasil

pelepasan ini dalam kadar hormon sistemik lebih rendah daripada dosis rendah pil

kontrasepsi oral dan formulasi kontrasepsi patch, namun inhibisi ovulasi tetap

terjadi secara lengkap.(5)

Cincin ini dipakai selama 3 minggu per bulan, meskipun reservoir cincin

cukup mengandung kontrasepsi steroid untuk sekitar 14 hari lebih. Meskipun

cincin tersebut dirancang untuk harus disimpan intravaginal bahkan selama

berhubungan., namun cincin tersebut dapat mempertahankan kemanjurannya

bahkan jika cincin tersebut dilepaskan sampai waktu 3 jam. (5)

5

Page 7: Kontrasepsi Hormonal as'Ad Asli

d. Suntik

Kontrasepsi suntik diberikan sekali per bulan mengandung

Medroxyprogesterone asetat 25 mg dan 5 mg estradiol cypionate. Suntikan

diberikan secara intramuskular setiap 28 hari. Pola pendarahan dan kemanjuran

sebanding dengan penggunaan pil oral kombinasi. Pendarahan episodik dapat

diantisipasi 18-22 hari setelah penyuntikan dan yang disebabkan oleh penurunan

konsentrasi estrogen sebanyak 50 pg / ml atau kurang. Sekitar 70% perempuan

mengalami pendarahan satu episode per bulan, dengan hanya 4% yang mengalami

amenorea lebih dari tiga siklus pengobatan.(6)

Efek Samping

Efek Samping Minor

Gabungan kontrasepsi hormonal mempengaruhi hampir setiap sistem

dalam tubuh. Kontrasepsi steroid dimetabolisme oleh hati dan mempengaruhi

metabolisme karbohidrat, lipid, plasma protein, asam amino, vitamin dan faktor

pembekuan. (6)

Banyak efek samping yang dilaporkan, khususnya sakit kepala,

penambahan berat badan dan kehilangan libido, adalah umum di kalangan wanita

tidak menggunakan kontrasepsi hormonal. Mereka mungkin berkaitan langsung

dengan kontrasepsi steroid termasuk retensi cairan, mual dan muntah, chloasma,

mastalgia dan pembesaran payudara. Semua kecuali chloasma (yang semakin

buruk dengan bertambahnya waktu) meningkat dalam waktu 3 sampai 6 bulan.

Dosis estrogen yang berbeda atau jenis progestogen atau cara pemberian yang

berbeda dapat membantu jika waktu saja tidak dapat memecahkan masalah. Untuk

wanita penggunan pil dengan keluhan mual yang persisten, menjadi indikasi

pemberian patch. Efek samping (nyata atau dirasakan) sering mengakibatkan

penghentian penggunaan; 73% wanita Inggris pada semua umur mengeluhkan

6

Page 8: Kontrasepsi Hormonal as'Ad Asli

terjadinya penambahan berat badan sebagai suatu kelemahan dari penggunaan pil.(6)

Efek Samping Serius

Penyakit Kardiovaskuler

Telah lama diketahui bahwa risiko terjadinya emboli deep-venous

thrombosisandpulmonary meningkat pada wanita yang menggunakan pil oral

kombinasi. Ini berhubungan dengan dosis estrogen, dan jumlahnya secara

substansial telah diturunkan dengan formulasi yang mengandung dosis rendah

estradiol ethinyl yaitu 20-35 µg. Bahkan dengan risiko yang meningkat, kejadian

dengan menggunakan pil oral kombinasi hanya 3-4 per 10.000 perempuan per

tahun. Selain itu, risikonya lebih rendah dari taksiran kehamilan 5-6 per 10.000

wanita per tahun. Risiko terjadinya tromboemboli berkurang dengan cepat ketika

pil oral kombinasi dihentikan. (5)

Mereka yang paling berisiko untuk terjadinya trombosis vena dan emboli

ialah wanita dengan defisiensi protein C atau S. Faktor klinis lain yang

meningkatkan risiko trombosis vena dan emboli dengan menggunakan pil oral

kombinasi adalah hipertensi, obesitas, diabetes, merokok, dan gaya hidup kurang

gerak. Penggunaan kontrasepsi selama sebulan sebelum dilakukannya operasi

besar meningkatkan dua kali lipat risiko tromboemboli pasca operasi. The

American College of Obstetricians and Gynecologists merekomendasikan

menyeimbangkan risiko tromboemboli dengan wanita dengan kehamilan yang

tidak diinginkan selama 4 sampai 6 minggu diperlukan untuk membalikkan efek

trombogenik dari pil oral kombinasi sebelum operasi.(5)

Menurut World Health Organization Collaborative Study (1998),

peningkatan stroke iskemik dan hemoragik pada wanita perokok yang lebih muda

dari 35 tahun adalah sekitar 10 dan 25 peristiwa per 1 juta wanita per tahun,

masing-masing. Beberapa studi telah menyimpulkan bahwa penggunaan pil oral

kombinasi pada wanita yang sehat sehat, wanita tidak merokok tidak berhubungan

7

Page 9: Kontrasepsi Hormonal as'Ad Asli

dengan peningkatan risiko stroke (World Health Organization Collaborative

Study, 1996). Sebaliknya, wanita yang memiliki hipertensi, merokok, atau sakit

kepala migrain dengan aura visual dan menggunakan kontrasepsi oral memiliki

peningkatan risiko stroke. Karena risiko stroke adalah mutlak rendah, tetapi

American College of Obstetricians and Gynecologists telah menyimpulkan bahwa

pil oral kombinasi dapat dipertimbangkan untuk wanita dengan migren yang tidak

memiliki tanda-tanda neurologis fokal jika mereka dinyatakan sehat, wanita muda

bukan perokok dengan tekanan darah normal kurang dari 35 tahun. Pada meta-

analisis baru-baru ini dari 17 penelitian observasional migrain dengan kualitas

yang baik dihubungkan dengan resiko yang relatif dari stroke ialah 2,16 (CI 95%:

1,89-2,48) dan pengguna kontrasepsi oral mengalami peningkatan delapan kali

lipat dalam risiko stroke bila dibandingkan dengan bukan pengguna. Banyak

orang salah mengartikan sakit kepala mereka sebagai migrain dan oleh karena itu

adalah penting untuk mencari tahu riwayat pasien sebelum menolak untuk

menuliskan resep pil oral kombinasi bagi wanita dengan riwayat migrain. (5-6)

Penggunaan pil oral kombinasi meningkatkan resiko dari stroke iskemik

yang berlipat ganda, namun terjadinya risiko stroke perdarahan tetap tidak

berubah. Merokok dan hipertensi meningkatkan risiko stroke tiga sampai sepuluh

kali. Namun, stroke juga jarang terjadi pada wanita usia reproduksi.(6)

Kanker Serviks

Data risiko kanker serviks pada pengguna pil juga sulit diinterpretasikan

karena metode penghalang memberikan perlindungan dan setiap hubungan yang

diidentifikasi dalam studi epidemiologi berhubungan juga dengan hasil

penyesuaian perilaku seksual yang buruk. 10 studi kasus meta-analisis baru-baru

ini, wanita infeksi yang persisten dari infeksi virus papiloma manusia (HPV) yang

menggunakan kontrasepsi hormonal (terutama kombinasi) lebih dari 5 tahun

memiliki risiko relatif kanker serviks yang meningkat dari 2.8. Penggunaan

kontrasepsi hormonal selama lebih dari 10 tahun meningkatkan risiko relatif

sampai 4.0. Jadi, meskipun adanya kekhawatiran bahwa perilaku seksual yang

8

Page 10: Kontrasepsi Hormonal as'Ad Asli

buruk di kalangan wanita yang menggunakan metode kontrasepsi berbeda

mungkin menjadi pengganggu, bukti yang terjadi dijumlahkan dan didapatkan

adanya asosiasi yang berarti antara penggunaan pil oral kontrasepsi dengan kanker

serviks.(6)

Bukti saat ini menunjukkan peningkatan risiko adenokarsinoma antara

pengguna jangka panjang tetapi ini adalah tumor yang langka.(6)

Kanker Ovarium, Endometrium Dan Colon

Terdapat bukti yang substansial menggunakan pil oral kombinasi dapat

melindungi terhadap kanker ovarium dan kanker endometrium. Terdapat juga

pengurangan 50% risiko kanker ovarium epitelial setelah 5 tahun penggunaan pil

oral kombinasi. Efek perlindungan berlangsung selama setidaknya 10 tahun

setelah penggunaan pil dihentikan. Efeknya mungkin berhubungan dengan

pengurangan jumlah ovulasi, dan oleh karena itu terdapat kasus ruptur kapsul

ovarium. Penggunaan pil oral kombinasi juga mengurangi risiko kanker

endometrium. Efeknya sangat berhubungan dengan lamanya penggunaan

(pengurangan resiko 20% setelah 1 tahun, 50% setelah 4 tahun) dan tetap

berlanjut selama 15 tahun setelah berhenti minum pil KB. Terdapat juga beberapa

bukti yang menyatakan bahwa pil oral kombinasi mungkin juga memberi

perlindungan terhadap kanker colon.(6)

2. Hormon Progesteron Tunggal

Kontrasepsi progestogen tunggal menghindari efek samping dari estrogen.

Ini tersedia dalam berbagai macam cara pemberian termasuk oral, injeksi, implan

dan sistem intrauterine (IUD). Implan dan IUD dapat digunakan selama 3 dan 5

tahun, masing-masing. Kontrasepsi progestogen tunggal lebih jarang digunakan

daripada kontrasepsi hormonal kombinasi dan terdapat data yang lebih sedikit,

terutama pada risiko yang terjadi dihubungkan dengan penggunaan jangka

panjang.(6)

9

Page 11: Kontrasepsi Hormonal as'Ad Asli

a. Mini Pil

Mini pil adalah kontrasepsi progestin oral tunggal yang diminum setiap

hari. Tidak seperti kontrasepsi oral kombinasi. Mekanisme utama minipil

bukanlah menghambat ovulasi. Evektifitas dari minipil tergantung dari efek

penebalan mukosa serviks dan efek pada endometrium. Minipil harus diminum

pada waktu yang sama setiap hari untuk memaksimalkan efek karena perubahan

mukosa berlangsung tidak lebih dari 24 jam lamanya. Jika minipil terlambat

diminum lebih dari 4 jam, kontrasepsi pendukung harus digunakan pada 48 jam

berikutnya. (5)

b. Implant

Implant adalah alat kontrasepsi yang dimasukkan di bawah kulit dan

memiliki tingkat efektifitas yang cukup tinggi dan merupakan kontrasepsi jangka

serta efek perdarahan lebih ringan. Mekanisme kerja dari kontrasepsi ini adalah

menekan ovulasi, membuat getah serviks menjadi kental dan membuat

endometrium tidak sempat menerima hasil konsepsi.(5)

a.Norplant

Terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga dengan panjang 34 mm,

dan diameter 2,4 mm, yang diisi dengan 36 mg levonogestrel yang

dipasang secara subdermal dan lama kerjanya 5 tahun. Batang norplant

terbuat dari tabung silastik lembut (polimer dari polydimethylsiloxane dan

methylvinyl siloxane) yang dibungkus dengan polydimethylsiloxane. Total

dari keenam batang silastik mengandung 216 levonogestrel, yang sangat

stabil dan dapat bertahan hingga 9 tahun. Norplant mencegah kehamilan

dengan menyebabkan pengentalan lendir serviks sehingga tidak dapat

ditembus oleh sperma. (7)

b. Jadena (Indoplant)

Terdiri dari 2 batang yang diisi dengan 75 mg levonogestrel dengan

lama kerja 3 tahun.

10

Page 12: Kontrasepsi Hormonal as'Ad Asli

c.Implanon

Terdiri dari satu batang putih lentur dengan panjang kira-kira 40

mm, dan diameter 2 mm, yang diisi dengan 68 mg etonogestrel yang

merupakan metabolik aktif dari desogestrel yang dipasang secara

subdermal dan lama kerjanya 3 tahun. Hormon ini dilepaskan secara

perlahan sebanyak 67 mikrogram per hari dan berkurang menjadi 20

mikrogram perhari setelah penggunaan selama 2 tahun.. Implan jenis ini

bersifat biodegradable sehingga dapat diabsorbsi tubuh. Implanon

mencegah kehamilan dengan menghambat ovulasi, mengentalkan lendir

serviks, juga mempunyai efek endometrium. Kesuburan dapat segera

kembali setelah implant dilepas. Efek samping hampir sama dengan

kontrasepsi implan secara umum kecuali perdarahan yang lebih sedikit dan

angka kejadian amenore yang lebih tinggi pada impanon.(7-9)

Gambar 3. Kontrasepsi Implant

Dikutip dari kepustakaan (8)

Mekanisme kerja kontrasepsi implant :(7)

Mencegah ovulasi, kadar progestin tinggi sehingga menghambat lonjakan

luteinizing hormone (LH) secara efektif sehingga tidak terjadi ovulasi. Kadar

follicle-stimulating hormone (FSH) dan LH menurun dan tidak terjadi lonjakan

LH (LH Surge). Menghambat perkembangan folikel dan mencegah ovulasi.

Progestogen menurunkan frekuensi pelepasan (FSH) dan (LH) .

11

Page 13: Kontrasepsi Hormonal as'Ad Asli

Lendir serviks menjadi kental dan sedikit, mengalami penebalan mukus serviks

yang mengganggu penetrasi sperma. Perubahan - perubahan siklus yang

normal pada lendir serviks. Secret dari serviks tetap dalam keadaan di bawah

pengaruh progesteron hingga menyulitkan penetrasi spermatozoa.

Endometrium menjadi kurang layak atau baik untuk implantasi dari ovum yang

telah di buahi, yaitu mempengaruhi perubahan-perubahan menjelang stadium

sekresi, yang diperlukan sebagai persiapan endometrium untuk memungkinkan

nidasi dari ovum yang telah di buahi.

Keuntungan:(4)

1) Tidak menekan produksi ASI

2) Praktis, efektif

3) Tidak ada faktor lupa

4) Masa pakai panjang

5) Membantu mencegah anemia

6) Efek kontrasepi berakhir segera setelah pengangkatan

7) Dapat digunakan pada wanita dengan kontraindikasi pemberian estrogen

Kekurangan:(4)

1) Impan harus dipasang dan diangkat oleh petugas yang terlatih

2) Harga relatif amahal

3) Seringkali merbah pola haid

4) Impan mungkin dapat terlihat di bawah kulit

Indikasi: (7)

1) Ingin menunda kehamilan selama 2-3 tahun

2) Menginginkan kontrasepsi yang efektif dan berjangka waktu panjang

3) Sukar mengingat waktu mengonsumsi pil tiap hari

4) Tidak mengingini anak lagi tetapi belum siap untuk sterilisasi

5) Memiliki riwayat anemia dengan perdarahan menstruasi berat

12

Page 14: Kontrasepsi Hormonal as'Ad Asli

6) Ingin menyusui selama satu atau 2 tahun

7) Memiliki penyakit kronik dimana kehamilan dapat memperberat

kesehatannya

Kontraindikasi Absolut: (7)

1) Penyakit thrombophlebitis atau thromboemboli akut

2) Perdarahan genital

3) Penyakit liver akut

4) Tumor liver jinak atau ganas

5) Kanker payudara

Kontraindikasi Relatif: (7)

1) Perokok berat ( 15 atau lebih perhari) pada wanita > 35 tahun

2) Riwayat kehamilan ektopik

3) Diabetes Melitus

4) Hiperkolesterolnemia

5) Hipertensi

6) Riwayat penyakit kardiovaskular

7) Penyakit gallbladder

8) Penyakit kronik, termasuk immunocompromised

Efek Samping: (7)

1) sakit kepala

2) akne

3) perubahan berat badan

4) mastalgia

5) hiperpigmentasi di daerah implan

6) hirsutism

7) depresi

8) perubahan mood

9) anxietas

10) kista ovarium

13

Page 15: Kontrasepsi Hormonal as'Ad Asli

11) galatorhea

Waktu yang paling baik untuk pemasangan impan adalah sewaktu haid

berlangsung atau masa pra-ovulasi dari siklus haid, sehingga adanya kemilan

dapat disingkirkan. Keeman kapsul yang masing-masing mengandung 36 mg

levonogestrel ditanamkan pada lengan kiri atas (atau pada lengan kanan atas

akseptor yang kidal0 lebih kurang 6-10 cm dari lipatan siku.(2)

c. Intrauterine Device (IUD)

IUD yang mengandung dua bahan kimia aktif saat ini telah disetujui untuk

digunakan di Amerika Serikat seperti perangkat progestin-releasing (Mirena,

Bayer HealthCare Pharmaceuticals, Wayne, NJ). Alat ini melepaskan

levonorgestrel ke dalam rahim dengan jumlah yang relatif konstan 20 µg / hari,

yang dapat mengurangi efek sistemik. Alat ini memiliki kerangka radiopaque

berbentuk T, dengan batang dibungkus reservoir silinder, terdiri dari campuran

polydimethylsiloxane-levonorgestrel. Ada dua trailing string cokelat menempel

batang.(5)

Mekanisme kerja IUD belum dapat didefinisikan dengan tepat dan masih

menjadi subyek perdebatan sampai saat ini. Pernah dipercaya bahwa aksi IUD

ialah menginterferensi terhadap keberhasilan implantasi ovum yang telah dibuahi,

namun sekarang dianggap menjadi kurang penting dibandingkan pencegahan

pembuahan.(5)

Dalam rahim, IUD menginduksi adanya respon peradangan setempat

endometrium, terutama oleh perangkat yang mengandung tembaga. Komponen

peradangan selular dan komponen humoral ini terjadi pada jaringan endometrium

dan cairan yang mengisi rongga rahim dan saluran tuba. Ini menyebabkan

menurunnya sperma dan viabilitas telur. Pembuahan sulit untuk terjadi,

disebabkan inflamasi yang sama diarahkan terhadap blastokista, dan endometrium

yang berubah menjadi lokasi yang buruk untuk terjadinya implantasi. Pada IUD

14

Page 16: Kontrasepsi Hormonal as'Ad Asli

tembaga, tembaga meningkatkan lendir pengguna IUD dan menurunkan motilitas

dan viabilitas.(5)

Dengan IUD yang mengandung levonergestrel, di samping terjadinya

reaksi peradangan, pelepasan progestin yang lama pada pengguna menyebabkan

atrofi kelenjar dan stroma desidualisasi. Selain itu, progestin membuat lendir

serviks menjadi lebih kental yang dapat menghalangi motilitas sperma. IUD tipe

ini juga mungkin tidak konsisten melepaskan progestin untuk menghambat

ovulasi. (5)

d. Suntik

Penyuntikan norethisterone-enanthate (NETEn) kerja panjang dan depot

medroxyprogesterone asetat (DMPA,Depo-Provera) keduanya sangat efektif.

Depo-Provera diberikan melalui suntikan pada intramuskular, 150 mg setiap 12

minggu. NET-En diberikan setiap 8 minggu (paling tidak awalnya). Hal ini tidak

diizinkan untuk penggunaan jangka panjang di Inggris dan harus dihangatkan

sebelum digunakan dan dimasukkan ke dalam jarum suntik. Sebuah sediaan micro

yang baru yaitu DMPA muncul pada tahun 2007. Disebabkan dosis yang

digunakan adalah rendah (104 mg DMPA), dapat juga diberikan secara subkutan

dan dapat disuntikkan oleh pengguna sendiri.(6)

Efek Samping

Efek Samping Minor

Gangguan Pendarahan

Efek samping yang paling umum dan menyebabkan penghentian pil oral

kombinasi yaitu pola pendarahan yang tidak dapat diterima. Termasuk amenorea

jika wanita belum diperingatkan. Dosis rendah progestogen tunggal (pil dan

implan) berhubungan berhubungan dengan tingginya insidensi pendarahan vagina

yang tidak teratur. Hal ini disebabkan progestogen berpengaruh terhadap fungsi

15

Page 17: Kontrasepsi Hormonal as'Ad Asli

ovarium. Pada siklus ovulasi yang normal ditandai dengan adanya haid.

Ketidakkonsistenan ovulasi dan fluktuasi produksi estrogen endogen dari

pertumbuhan folikel menjadikan perdarahan yang tidak teratur. Namun, ada juga

bukti yang menunjukkan bahwa metode progestogen hanya secara langsung

mempengaruhi vaskularisasi dari endometrium dalam meningkatkan

kemungkinan terjadinya perdarahan.Pola pendarahan yang berbeda didapatkan

sesuai dengan dosis dari progestogen dan cara pemberian obat.(6)

Kista Folikuler Persisten

Efek dari pil kontrasepsi oral pada aktivitas ovarium juga menyebabkan

insidensi kista ovarium fungsional, atau lebih akurat sebagai folikel persisten.

Telah ditaksir bahwa satu dari lima wanita yang menggunakan pil oral

progestogen tunggal akan mendapatkan "kista" yang ditunjukkan oleh USG.

Biasanya asimtomatis, folikel yang persisten dapat menyebabkan nyeri abdomen

atau dispareunia. Sebagian gejala ini akan hilang dengan kembalinya menstruasi

sehingga pengobatannya hanya bersifat konservatif saja.(6)

Efek Samping Serius

Disebabkan metode kontrasepsi progestogen tunggal lebih jarang

digunakan daripada pil kombinasi, data dalam penggunaan yang lama juga sedikit.

Follow up jangka panjang (5 tahun) lebih dari 16.000 wanita yang menggunakan

Norplant (implant) dilaporkan tidak menunjukkan masalah kesehatan seperti

penyakit kardiovaskuler dan neoplasia.(6)

Penyakit Kardiovaskuler

Tidak terdapat bukti terjadinya peningkatan resiko stroke, miokard infark

atau tromboemboli vena yang berhubungan dengan pil kontrasepsi oral.

Hubungan antara tromboemboli vena dan progestogen yang digunakan untuk

pengobatan kondisi ginekologi seperti perdarahan uterus disfungsi yang

16

Page 18: Kontrasepsi Hormonal as'Ad Asli

anovulatoar yang sering diobati oleh pil kontrasepsi oral yang akhirnya menjadi

kontraindikasi bila diberikan dengan faktor resiko tromboemboli vena. (6)

Penyakit Keganasan

Depo-Provera® memberikan proteksi yang tinggi terhadap karsinoma

endometrium namun secara teoritis juga melindungi kanker ovarium namun

belum ada data yang mendukung hal ini. Tidak terdapat data pada resiko kanker

serviks meskipun seluruh kontrasepsi hormonal mempunyai peran dalam

menjadikan kanker serviks. Penggunaan kontrasepsi progestogen tunggal selama

5 tahun dihubungkan dengan peningkatan resiko kanker payudara sebesar 1,17%

secara signifikan.(6)

Kepadatan Tulang

Inhibisi ovulasi komplit oleh Depo-Provera® menyebabkan

hipoestrogenisme dan amenorea. Hipoestrogenisme berhubungan dengan

penurunan kepadatan tulang. Ini didapatkan dari studi penggunaan Depo-Provera®

yang berhubungan dengan pengurangan kepadatan tulang dibandingkan dengan

yang bukan pengguna. Ini dapat mempengaruhi anak perempuan yang belum

mencapai puncak dari massa tulang. Hasil dari studi cross sectional terbatas dan

tidak konsisten, meskipun begitu, 2 buah studi prospektif telah melaporkan

adanya penurunan densitas tulang pada pengguna Depo-Provera® lebih dari 2

tahun berusia antara 12 sampai 21 tahun dibandingkan dengan kontrasepsi non

hormonal.(6)

3. Kontrasepsi Darurat

Banyak wanita datang untuk perawatan kontrasepsi, namun juga terdapat

wanita yang berhubungan tanpa menggunakan pelindung, atau dalam beberapa

keadaan seperti pemerkosaan. Dalam situasi ini, terdapat beberapa metode secara

substansial dapat menurunkan kemungkinan terjadinya kehamilan yang tidak

diinginkan bila digunakan dengan benar. Metode kontrasepsi darurat tersebut

17

Page 19: Kontrasepsi Hormonal as'Ad Asli

termasuk pil oral kombinasi, produk progestin tunggal, IUD yang mengandung

tembaga, dan mifepristone. Namun yang menggunakan hormon adalah pil oral

kombinasi dan pil berisi progestin tunggal. (5)

Pil ini merupakan pil untuk metode kontrasepsi yang diberikan 72 jam

setelah hubungan seksual yang tidak terproteksi. Pil ini mengandung ethynil

estradiol dan sekarang berupa pil progestin yang mengandung 75 mikrogram

levonorgestrel dapat mengurangi resiko kehamilan setelah hubungan intim yang

tidak dijaga. (1)

Mekanisme kerja dari pil ini belum diketahui secara pasti, namun

diperkirakan pil ini menunda terjadinya ovulasi dengan efek lokal pada

endometrium dan mencegah terjadinya kesuburan. Efektifitas pengobatan dengan

estrogen dosis tinggi atau kombinasi dengan levonorgestrel dalam waktu kurang

dari 72 jam, memiliki tingkat kegagalan sekitar 0-2.4%. (1, 7)

Kontraindikasi bila pasien hamil atau tersangka hamil. Pasien dengan

riwayat keluarga atau mengalami gangguan idiopatik thrombosis tidak boleh

diberikan kontrasepsi emergensi dengan pil kombinasi karena dosis estrogen yang

tinggi. Efek samping yang dapat muncul dapat berupa mual, muntah dan

pendarahan atau bercak. Direkomendasikan memberikan obat antimuntah kerja

panjang (meclizine 25 atau 50 mg) 1 jam sebelum pemberian kontrasepsi

emergensi. Jika pasien muntah dalam waktu 1 jam setelah penggunaan pil

pertama, dosis ulangan perlu diberikan secepatnya.(7)

18

Page 20: Kontrasepsi Hormonal as'Ad Asli

DAFTAR PUSTAKA

1. Penrol ML. Obstetrics and gynecology. New York: Medical Publishing

Division; 2001. p. 727-41.

2. Winkjosastro H, Saifuddin A, Rachimhadhi. Kontrasepsi. In:

Prawirohardjo S, editor. Ilmu Kandungan. Edisi Ketiga ed. Jakarta

Yayasan Bina Pustaka; 2009. p. 534-63.

3. Stubblefield PG, Carr-Ellis S, Kapp N. Family Planning. In: Berek JS,

editor. Berek & Novak's Gynaecology. 14th Edition ed. USA Lippicott

Williams&Wilkins; 2007. p. 265-85.

4. BKKBN. Kontrasepsi2012 [cited 2013 25 September]: Available from:

http://www.bkkbn-jatim.go.id/bkkbn-jatim/html.

5. Cunningham G. Contraception. In: Levono K, Winstrom K, Cunningham

G, editors. Williams Obstetric and Gynaecology. 22nd ed. USA: McGraw-

Hill Companies; 2006. p. 408-16.

6. Glasier A. Contraception. In: Edmonds K, editor. Dewhurst's Text Book of

Obstetric & Gynaecology. 7th ed. Australia Blackweel Publishing; 2007.

p. 301-11.

7. Speroff L, Fritz M. Contraception. Clinical Gynecologic Endocrinology &

Infertility. 7th edition ed. USA Lippincott Williams & Wilkins; 2005.

8. Hanretty K. Contraception. In: Hanretty K, editor. Obstetric illustrated 6th

edition. USA Churchil Livingstone; 2003. p. 404-9.

9. Pitikin J, Peattir A, Magowan B. Obestetric and Gynaecology: An

Illustrated Colour Text. USA Churchil Livingstone; 2007. p. 106-9.

19