Top Banner
KONTRASEPSI HORMONAL OLEH: Femmy Zulkarnain Pembimbing: dr. Ariadi, SpOG
82

kontrasepsi hormonal

Dec 01, 2015

Download

Documents

hormonal kontrasepsi, kontrasepsi
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: kontrasepsi hormonal

KONTRASEPSI HORMONAL

OLEH:Femmy Zulkarnain

Pembimbing:dr. Ariadi, SpOG

Page 2: kontrasepsi hormonal

PENDAHULUAN

Kontrasepsi: upaya mencegah kehamilan sementara/permanen variabel yang mempengaruhi fertilitas.

Kontrasepsi hormonal: metode kontrasepsi paling efektif & reversibel mencegah konsepsi.

Tersedia berbagai jenis kontrasepsi hormonal penting untuk mengetahui jenis, dosis, cara kerja, efek samping, cara pemberian perlu Px cermat sebelumnya.

Page 3: kontrasepsi hormonal

SEJARAH Awal abad ke-20 Pegaruh korpus

luteum menghambat ovulasi Th. 1921, Haberlandt transplantasi

ovarium binatang hamil ke spesies yang sama mandul sementara .

Th. 1930, Allen isolasi progesteron Bickenbach & Von Massenbach

progesteron, testosteron, esterogen menghambat ovulasi.

Th. 1950-an, Pincus, Chang & Rock progesteron per os hr ke 5-25 daur haid hambat ovulasi kontrasepsi

Page 4: kontrasepsi hormonal

Th. 1956 di Puerto Rico kontrasepsi oral noretinodrel & mestranol

Th. 1960 pil kombinasi esterogen-progesteron mulai digunakan.

Th. 1963 pil skuensial diperkenalkan

Terus dilakukan perkembangan untuk mencari kontrasepsi hormonal yang daya guna tinggi, efek samping minimal, keluhan sedikit.

Page 5: kontrasepsi hormonal

MEKANISME KERJA HORMON

EsterogenMempengaruhi ovulasi, perjalanan ovum,

implantasi

• Hambat ovulasi pengaruh terhadap hipotalamus menghambat FSH & LH (juga pengaruh progesteron)

• Hambat implantasi telur yang sudah dibuahi o/ esterogen dosis tinggi (dietil stilbestrol, etinilestradiol) pertengahan siklus haid.

Page 6: kontrasepsi hormonal

Progesteron Menyiapkan endometrium untuk

implantasi & mempertahankan kehamilan.Khasiat kontrasepsi lain:Lendir serviks jadi pekat penetrasi &

transportasi sperma lebih sulit.Menghambat kapasitasi spermaMenghambat perjalanan ovum dalam tuba

sebelum konsepsiMenghambat implantasi sebelum

ovulasiMenghambat ovulasi melalui f/

hipotalamus-hipofisis-ovarium.

Page 7: kontrasepsi hormonal

Hormon yang terdapat dalam kontrasepsi:1. Esterogen sintetik2. Gestagen sintetik3. Noretisteron4. DL-Norgestrel5. Desogestrel6. Gestoden7. Dienogest8. Norgestimat9. Klormadinon Asetat (KMA)10. Siproteron Asetat (SPA)11. Medroksi Progesteron Asetat (MPA)12. Mifepriston13. Danazol

Page 8: kontrasepsi hormonal

JENIS-JENIS KONTRASEPSI DAN DOSISNYA

Mengandung esterogen&gestagen sintetik, mengandung gestagen saja.

BENTUK-BENTUK PEMBERIANNYA Bentuk tablet atau drags dan berupa depo

injeksi. Kontrasepsi oral 1 kotak berisi 21/22

tablet, ada yang berisi 28 tablet. Minipil tanpa masa istirahat (35 tablet).

Page 9: kontrasepsi hormonal

Sediaan depo injeski: injeksi mikrokristalin (depoprovera)/cairan minyak dari asam lemak steroid ester (noristerat)

Sediaan estrogen-gestagen kombinasi monofasik, bertingkat, dan sekuensial bifasik.

Sediaan mengandung gestagen: minipil, depo injeksi, AKDR yang mengandung progesterone dan implan.

Sediaan mengandung estrogenpascaikoitus (postcoital pil).

Page 10: kontrasepsi hormonal

SEDIAAN ESTEROGEN-GESTAGEN

Sediaan Kombinasi (monofasik) Paling banyak digunakan 20-100 g etinilestradiol & gestagen dosis

tertentu. Keuntungan: cepat kembali fertilitas,

mencegah KE, proteksi terhadap infeksi pelvik, periode nyeri, gejala sindroma premenstruasi, risiko terjadinya kanker ovarium.

Page 11: kontrasepsi hormonal

Efek samping kandungan estrogen dibagi menjadi pil dengan estrogen rendah (20-35 g) & pil dengan dosis estrogen tinggi (50 g).

Pilihlah sediaan dengan dosis estrogen .

Dosis tinggi kasus2 perdarahan dengan dosis estrogen rendah.

Page 12: kontrasepsi hormonal

Jenis gestagen dibagi 3 kelompok, yaitu:1.Estrane (13-metil-gonane) noretisteron

(etinodiol diasetat, linestrenol, noretisteron asetat, noretisteronantat, dan noretinodrel).

2.Turunan progesterone klormadinon asetat, siproteron asetat, dan medroksiprogesteron asetat

3.Gonane (13-etil gonane) levonorgestrel, desogestrel, norgestimat, dan gestoden.

Dosis estrogen dan gestagen efek

penekanan ovulasi yang memadai.

Page 13: kontrasepsi hormonal

Sediaan Kombinasi Bertingkatuntuk mengurangi dosis gestagen suatu

kontrasepsi oral membuat jenis sediaan “dua” tingkat (tingkat pertama 0,05 mg, dan pada tingkat kedua

dosisnya 0,124 mg) atau “tiga” tingkat (Triquilar).

Dosis estrogen pada sistem bertingkat tidak mengalami perubahan apapun.

Sistem dua & tiga tingkat sediaan kombinasi, bukan kombinasi bifasik.

Page 14: kontrasepsi hormonal

Pada sistem tiga tingkat

gestagen naik setelah 6 hari 5 hari kemudian naik lagi

dosis estrogen tidak pernah tetap pada tingkat kedua dinaikkan dari 30 menjadi 40 g.

Page 15: kontrasepsi hormonal

Cara Kerja Sediaan Kombinasi Kombinasi monofasik estrogen &

progesterone sejak awal menekan sekresi gonadopropin.

Penekanan terhadap sekresi basal FSH dan LH, penekanan LH preovulasi.

Akibat progesterone sejak awal proses implantasi terganggu, pembentukan lendir serviks tidak fisiologis, dan motilitas tuba terganggutransportasi telur dengan sendirinya akan terganggu pula.

Cara kerja sediaan bertingkat dua dan tiga = cara kerja sediaan kombinasi monofasik.

Page 16: kontrasepsi hormonal

Sediaan Sekuensial (bifasik)Pemberian sediaan sekuensial mirip siklus

haid normal: bifasik fase folikuler dan fase sekresi (fase estrogen dan fase progesterone).

Efek samping tidak dijumpai perbedaan

antara bifasik dengan monofasik.

Page 17: kontrasepsi hormonal

Estrogen menekan sekresi gonadotropin perlu dosis estrogen yang tinggi.

Estrogen fase II perdarahan lucut. Kemungkinan hamil > dibanding pil

kombinasi monofasik. Fase I hanya mengandung progesterone

tidak ada efek penekanan lendir serviks & endometrium.

Khasiat kontrasepsi baikdosis estrogen tinggi keputihan, perdarahan bercak tidak nyaman.

Page 18: kontrasepsi hormonal

Dosis estrogen tinggi resiko tromboemboli&keganasan endometrium.

Cara Kerja Sediaan Sekuensial Penekanan sekresi gonadotropin tidak

begitu kuat fase I hanya estrogen yang bekerja menekan sekresi gonadotropin.

Efek terhadap lendir serviks tidak begitu baik dapat terjadi penetrasi sperma.

Page 19: kontrasepsi hormonal

Efektifitas Kontrasepsi Hormonal dalam

Mencegah Kehamilan

Efektivitas Sediaan Kombinasi Sediaan kombinasi monofasik paling

efektif mencegah terjadinya kehamilan dan kemampuannya hampir menyerupai tubektomi.

Page 20: kontrasepsi hormonal

Efektivitas Sediaan Sekuensial Th.1965 Indeks Pearl 1,12, bahkan

pernah ditemukan lebih tinggi lagi, yaitu 7,1.

Agar diperoleh Indeks Pearl dosis estrogen dinaikkan > efek samping.

Perubahan yang Terjadi Pada Tubuh:

Endometrium perubahan sekretorik lapisan fungsional tergantung jenis kontrasepsi hormonal yang digunakan.

Page 21: kontrasepsi hormonal

Mencegah hiperplasia endometrium. Penggunaan pil kombinasi monofasik

jangka panjang atropi endomtrium, pembuluh darah arteri (spiral) tidak tumbuh lagi, dan pembuluh-pembuluh darah yang tadinya melebar akan tertutup oleh trombus.

Sediaan kombinasi endometrium tidak aktif.

Page 22: kontrasepsi hormonal

Siklus Haid keluhan sebelum/selama haid dapat diobati.

Akhir pemberian pil kontrasepsi perdarahan pseudo haid

Pada pemberian pil kombinasi perdarahan lucut bukan berasal dari endometrium normal karena gestagen sudah ada sejak awal pada fase proliferasi pseudo haid

Haid jadi teratur, jumlah darah normal, dan nyeri haid hilang atau berkurang.

Page 23: kontrasepsi hormonal

Jumlah Darah Haid berkurang hingga 50-70% (hr 1 & 2), kadang sampai amenorea (gestoden)

Makin kecil dosis estrogen&progesterone, makin banyak darah yang keluar.

Lamanya Perdarahan pil bertingkat lamanya perdarahan , berkisar 3-5 hari disebabkan gestagen bukan suatu kelainantidak perlu tindakan.

Page 24: kontrasepsi hormonal

Lamanya Siklus sekuensial haid teratur.

jenis kombinasi monofasik: hampir 90 % perdarahan lucut yang teratur.

Tidak Terjadinya Perdahan Lucut dipikirkan wanita tersebut hamil / tidak.

pengaruh estrogen terhadap endomerium kurang adekuat proliferasi endometrium kurang sempurna gestagen tidak mampu melepas jar. endometrium.

Page 25: kontrasepsi hormonal

Perbandingan estrogen & progesterone menentukan kejadian amenorea

Kalau terjadi amenorea:1. Apakah ada tablet yang terlupa.2. Apakah selama penggunaan pil terjadi

gangguan pencernaan (diare atau muntah karena penyebab lain) mengganggu penyerapan tablet.

3. Apakah sedang menggunakan obat-obat tertentu yang dapat mengganggu metabolisme hormon.

4. Apakah kemungkinan terjadi kehamilan.

Page 26: kontrasepsi hormonal

Perdarahan Sela (spotting) tidak perlu ditakuti alasan tidak ingin melanjutkan penggunaan kontrasepsi hormonal.

terjadi pada usia > 40 tahun, menggunakan kontrasepsi hormonal cukup lama Dilatasi dan Kuretase (“D & C”).

penggunaan pil dengan dosis estrogen dan progesteron yang rendah.

terjadinya hanya pada awal-awal penggunaan.

Page 27: kontrasepsi hormonal

E/ belum diketahuiDiduga terjadi pelebaran vena kecil di endometrium rapuh perdarahan lokal Kelupaan menggunakan pil

Peran gestagen.

Th/ cari penyebab Kalau tidak ditemukan diberikan tambahan 20 g tablet etinilestradiol.

Miometrium tidak dijumpai pembesaran uterus.

Page 28: kontrasepsi hormonal

Miomapemberian kombinasi maupun sekuensial memicu pertumbuhan mioma

Hanya mengandung komponen gestagen saja (minipil maupun sediaan depo) menghambat pertumbuhan mioma uteri.

Adenomiosis hati-hati memperburuk perjalanan penyakit.

Serviks pil sekuensial: lendir serviks jernih dengan viskositas yang rendah pil kombinasi: lendir serviks menjadi kental dan porsio terlihat livid.

Page 29: kontrasepsi hormonal

Gestagen hiperplasia mikroglanduler biasanya jinak dan jarang menimbulkan keluhan, kalaupun ada hanya perdarahan lokal post koital.

Hiperplasia adenomatos serviks pil sekuensial dosis tinggi.

displasia serviks px ginekologik teratur (pap smear tiap 6 bln – 1 thn sekali)

Page 30: kontrasepsi hormonal

Vagina keputihan dan gatal-gatal hambat pematangan epitel vagina penurunan indeks karyopiknotik, menghambat pembentukan glikogen pH alkalis.

Pe fluor vaginalis, pruritus vulvae, dan infeksi jamur

Pe angka infeksi trikomonas/gonokokus bukan berarti kontrasepsi hormonal mencegah seorang wanita terkena penyakit gonorea.

Page 31: kontrasepsi hormonal

Alasan Paling Sering untuk Menghentikan Penggunaan Kontrasepsi Hormonal

efek samping, rasa takut sulit mendapatkan anak

Page 32: kontrasepsi hormonal

Kontrasepsi Hormonal yang mengandung Komponen Gestagen saja

Dapat menekan ovulasi, meski tidak sebaik kombinasi dengan estrogen.

Masalah tingginya angka kejadian perdarahan bercak kurang disukai.

Jenis-jenis kontrasepsi hormonal yang hanya mengandung gestagen adalah:

1. Minipil (dosis gestagennya sangat rendah).

2. Suspensi mikrokristal Medroksi Progesteron Acetat (MPA), intramuskuler (IM), lama kerjanya 3 bulan.

Page 33: kontrasepsi hormonal

3. Depo Estrogen-progesteron (MPA/E2C).

4.Noretisteron enantat, intramuskuler (IM), sebuah ester asam lemak rantai panjang, dengan lama kerjanya 2 – 3 bulan.

5. Implan bawah kulit, lama kerja bertahun-tahun.

6. AKDR yang mengandung gestagen saja atau depo gestagen.

Page 34: kontrasepsi hormonal

MINIPIL

Efek sampingnya Penggunan sangat rendah tidak

menjamin siklus haid normal Angka kegagalan . Digunakan tiap hari, tanpa menunggu haid. Keuntungan wanita usia >35 tahun,

perokok, menyusui yang belum dapat haid, resiko tromboemboli, tekanan darah tinggi, dan nyeri kepala hebat.

Page 35: kontrasepsi hormonal

Kurang disukai KE jangan diberikan pada wanita dengan riwayat KE.

Jangan diberikan pada wanita dgn risiko penyakit jantung koroner & yang memiliki gangguan haid

Cara kerja sangat kompleks dan hingga kini belum diketahui secara pasti menekan sekresi gonadotropin, mempengaruhi fungsi korpus luteum, menghambat nidasi, memperlambat gerakan tuba sehingga transportasi ovum terganggu, dan menekan produksi steroid di ovarium

Page 36: kontrasepsi hormonal

Minipil tidak menghentikan ovulasi Agar didapatkan kehandalan yang tinggi, maka: 1. Jangan sampai ada tablet yang terlupa2. Tablet digunakan pada jam yang sama (malam hari)3. Senggama sebaiknya dilakukan 3-20 jam setelah penggunaan minipil.Hati-hati pada wanita gemuk kegagalannya akan lebih tinggi Estrogen dalam lemak tinggi memiliki efek positif terhadap lendir serviks.

Page 37: kontrasepsi hormonal

Berdasarkan indeks Pearl minipil lebih sesuai untuk wanita usia tua.

Efek samping: Gangguan metabolisme lemak maupun gangguan faktor pembekuan darah (sedikit), kanker payudara (rendah), kanker endometrium (rendah), sedikit peningkatan gula darah.

Bila digunakan oleh wanita yang sedang hamil cacat bawaan.

Tidak perlu takut bila digunakan pd ibu menyusui.

Page 38: kontrasepsi hormonal

Penghentian: ketidakpastian kehandalannya & sering menimbulkan gangguan haid.

Di Indonesia tersedia tiga jenis sediaan depo gestagen, yaitu :

1.Depo medroksiprogesteron aseta (depo MPA)

2.Depo noretisteron enantat (depo Noristerat)

3. Depo estrogen-progesteron (MPA/E2C)

Page 39: kontrasepsi hormonal

Kelebihan injeksi : Tidak perlu takut lupa. Tidak memiliki efek samping yang

disebabkan oleh estrogen. Tidak perlu diingat, kecuali waktu

kembali suntikan berikutnya. Dapat digunakan oleh wanita > 35

tahun, kecuali MPA/E2C. Tidak mempengaruhi pemberian ASI,

kecuali MPA/E2C. Tidak perlu menyimpan obat suntik.

Page 40: kontrasepsi hormonal

Injeksi I hari ke-5 siklus haid untuk menyingkirkan bahwa wanita tersebut sedang tidak hamil.

Suntikan berikut tiap 90 hari, tidak perduli haid atau tidak.

Kerugian tergantung sarana pelayanan, tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu, dan tidak ada jaminan perlindungan terhadap infeksi penyakit menular, hepatitis B virus, atau infeksi virus HIV

Page 41: kontrasepsi hormonal

Kegagalan tidak patuh atau teknik penyuntikan yang salah Injeksinya harus benar-benar intragluteal.

Gangguan haid merupakan keluhan yang paling sering ditemukan, seperti :

1. Siklus haid memendek atau memanjang.

2. Perdarahan banyak atau sedikit.

3. Perdarahan tidak teratur atau perdarahan bercak.

4. Amenorea.

Page 42: kontrasepsi hormonal

Pemberian estrogen (40-60 g etinilestradiol/hari) hanya dilakukan bila perdarahan sela, perdarahan bercak, atau perdarahan banyak berlangsung lebih dari 7 hariselama 10 hr.

Depo gestagen kurang populer kembalinya kesuburan perlu waktu lama (rata-rata 10 bulan).

Pil maupun AKDR kesuburan cepat kembali (rata-rata 2 bulan).

Page 43: kontrasepsi hormonal

Efek samping depo gestan: berat badan , mual, berkunang-kunang, sakit kepala, nervositas, akne, turunnya libido, vagina kering, dan perasaan tertekan. Penggunaan depo MPA lima tahun ditemukan penurunan masa tulang pada femur sebanyak 7%.

Depo gestagen mengurangi resiko terkena kanker endometrium dan resiko terkena kanker payudara

Page 44: kontrasepsi hormonal

Sistem Norplant (KB susuk) Ada dua jenis Norplant, yaitu Norplant I

dan Norplant II. Biasanya suatu set 6 susuk, sekarang

terdapat kontrasepsi susuk tunggal. Satu kapsul Norplant ini (Implanon)

mengandung 68 mg etonogestel (ENG) dan lama kerjanya 3 tahun.

Kehandalan kontrasepsi Norplant sangat tinggi.

Page 45: kontrasepsi hormonal

Setelah abortus trimester I Implanon segera diinsersikan. Setelah ibu melahirkan atau abortus trimester II Implanon diinsersikan hari ke 21-28.

Mengganggu pematangan folikel & proses pembentukan endometrium. Lendir serviks menjadi kental.

Tidak mempengaruhi laktasi dan pertumbuhan bayi.

Page 46: kontrasepsi hormonal

Pengaruh Norplant terhadap metabolisme sangat kecil boleh diberikan pada wanita DMPx gula darah teratur.

Norplant tidak pengaruh terhadap fungsi ginjal, tiroid, dan suprarenal, tidak meningkatkan kejadian stroke dan infark miokard.

Wanita dengan hipertensi dan penyakit tromboemboli dianjurkan lebih baik tidak menggunakan Norplant.

Page 47: kontrasepsi hormonal

Indikasi Pencabutan Setelah batas waktunya habis. Atas permintaan yang disebabkan ada keluhan, keinginan hamil lagi, dan timbulnya banyak efek samping.

AKDR yang Mengandung Gestagen Berbentuk T, mengandung progesterone atau levanorgestrel.

Page 48: kontrasepsi hormonal

Mengandung 38 mg progesteron akan melepaskan + 65 g progesterone dan disimpan di dalam endometriumtidak memiliki efek sistemik, dan fungsi ovarium pun tidak terpengaruh sama sekali.

Ekspulsi hampir 10% wanita (4 mg I setelah pemasangan) perlu kontrol teratur.

Makin lama pemakaian makin jarang perdarahan.

Angka kejadian KE relatif tinggi (20%)

Page 49: kontrasepsi hormonal

Kontra indikasi : servisitis, salpingitis, endometritis, mioma submukosum, perdarahan pervaginam yang belum jelas asalnya, anomalia uterus, kehamilan, uterus yang sulit digerakkan, radang panggul, dan riwayat kehamilan ektopik.

Indikasi : wanita dengan nyeri haid atau bagi wanita yang haidnya banyak.

Hati-hati pemberian pada wanita dengan toleransi gula darah yang terganggu.

Page 50: kontrasepsi hormonal

Efek Samping Terhadap Hipofisis

Penekanan produksi & sekresi gonadotropin tergantung dosis estrogen.

Progesterone saja tidak begitu kuat menekan hipofisis dan hipotalamus, kecuali dosis tinggi.

Sediaan kombinasi maupun sekuensial (estrogen dosis tinggi) prolaktinoma amenorea hentikan kontrasepsi hormonal.

Page 51: kontrasepsi hormonal

Efek Samping Terhadap Suprarenal dan Kelenjar Tiroid

Sediaan kombinasi (etiniletradiol 20-50 g) peningkatan konsentrasi kortisol 50-100%.

Sediaan sekuensial (50 g etinilestradiol dan 125 g desogestrel) peningkatan konsentrasi kortisol sebanyak 160%.

MPA maupun siproteron aseteat dosis tinggi menekan sekresi ACTH bersifat glukokortikoid.

Pil kontrasepsi tidak mempengaruhi fungsi kelenjer tiroid.

Page 52: kontrasepsi hormonal

Estrogen Tiroid Binding Globulin (TBG) makin banyak kelenjer tiroid.

Gestagen saja tidak berpengaruh terhadap parameter kelenjer tiroid.

Efek Samping Terhadap Alat Genital Infeksi Alat Genitalia Bagian Bawah.

Efek Samping Terhadap PayudaraMastodiniaKelainan Jinak & Keganasan Pd Payudara Laktasi

Page 53: kontrasepsi hormonal

Pengaruh Terhadap Jantung dan Sistem Pembuluh Darah

Merokok kontraindikasi untuk pil

Tromboemboli Vena Trombosis vena permukaan hanya sedikit meningkat selama penggunaan pil, tapi trombosis vena dalam meningkat 3x dengan dosis etinilestradiol 35 g, dan meningkat 4-7x bila menggunakan dosis etinilestradiol dosis 50g.

Page 54: kontrasepsi hormonal

Desogestrel atau gestoden meningkatkan resiko 2x lipat, bila dibandingkan dengan levonorgestresl dan nerotisteron.

Hingga kini belum terbukti penggunaan minipil ataupun depo gestagen meningkatkan resiko trombosis.

Nyeri Betis dan Penyakit Vena Nyeri muncul terutama malam hari atau bila

lama berdiri volume cairan interstisiel dan permeabilitas kapiler oleh hormon estrogen.

Th/ venotonika / menghentikan penggunaan pil.

Page 55: kontrasepsi hormonal

Penyakit Darah Trombositopeni purpura.

Anemi bulan sabit (Sikel sel anemia), Talasemia bukan merupakan kontraindikasi pemberian kontrasepsi hormonal.

Trombositosis kontraindikasi pemberian kontrasepsi

Page 56: kontrasepsi hormonal

Stroke

Infark Jantung faktor resiko: merokok, hipertensi,

kencing manis (DM), kegemukan, hiperlipidemia, peningkatan visikositas darah, serta peningkatan fibrinogen akan meningkatkan resiko infark.

Pengguna pil kontrasepsi + salah satu faktor resiko di atasresiko infark sampai 20x.

Page 57: kontrasepsi hormonal

Terhadap Wanita dengan Kencing Manis (DM) resistensi insulin ringan memperburuk toleransi gulukosa. Etinilestradiol mengurangi bersihkan (clearence) insulin, sedangkan gestagen mempengaruhi pengambilan maupun pemakaian glukosa perifer.

Pil kontrasepsi tdk menyebabkan kencing manis. Bila ada gangguan toleransi glukosa pil kontrasepsi dapat memperburuk keadaan , meskipun pemberian dihentikan tidak dapat kembali normal

Page 58: kontrasepsi hormonal

Pengaruh Kontrasepsi Hormonal Terhadap Hati, Kantong Empedu, dan Pankreas Penggunaan kontrasepsi hormonal tidak memiliki pengaruh terhadap timbulnya virus hepatitis

Pemberian kontrasepsi hormonal dosis rendah tidak begitu berpengaruh terhadap resiko terhadap penyakit batu empedu maupun kolosistitis.

Pada penyakit hati kronik berat semua jenis steroid seks merupakan kontraindikasi.

Page 59: kontrasepsi hormonal

Pengaruh Terhadap Penyakit Gastrointestinal

Tidak pengaruh terhadap obstipasi, gastritis, dispepsi, dan apendiksitis, tetapi kadang-kadang ditemukan juga obstipasi dan diare.

Kejadian infeksi usus kronik meningkat hingga 30-40% pada wanita yang menggunakan kontrasepsi hormonal jangka panjang dan merokok.

Mengurangi atau bahkan dapat menghentikan perdarahan intestinal yang disebabkan oleh angiodisplasi.

Page 60: kontrasepsi hormonal

Pengaruh Terhadap Ginjal dan Saluran Kemih

Me kan kreatinin clearence dan pengeluaran natrium dan kalium.

Pengeluaran albumin meningkat, dan kuosien antara pengeluaran NO 2 dan pengeluaran protein meningkat efek katabolic pil kontrasepsi terdahadap protein.

Insufisiensi ginjal terminal kontraindikasi.

Transplantasi ginjal dapat diberi kontrasepsi hormonalpengawasan ketat.

Minipil dapat diberikan tanpa bahaya.

Page 61: kontrasepsi hormonal

Pengaruh Terhadap Sistem Imun, Infeksi dan Penyakit Rematik

Pil peningkatan imunglobulin A, G dan M.

Depo MPA peningkatan IgG. Kontrasepsi hormonal tidak berpengaruh

terhadap penyakit reumatik lain seperti esteoartritis, spondaloartritis, lombago, skapulo miofibrosa, tortikollis, fibrositis, servikalgi, lumbalgi, sinovitis, dan reumatik aspesifik.

Page 62: kontrasepsi hormonal

Pengaruh Terhadap Saluran Pernafasan Pil tidak ada perubahan pada saluran

pernafasan. Tidak mempengaruhi keberhasilan

pengobatan tuberkolosis. Pil tidak pengaruh terhadap penyakit

asma bronkiale perlu pengawasan. Faringitis akut, laryngitis dan trakeitis,

ataupun infeksi saluran pernafasan bagian atas sering dijumpai pada wanita yang menggunakan pil kontrasepsi.

Page 63: kontrasepsi hormonal

Pengaruh Terhadap Rongga Mulut Pil peningkatan sekresi kelenjer parotis

dan submandibula, sedangkan konsentrasi protein, heksosamin, fukose, dan kadar elektrolit berkurang jumlahnya.

Pengaruh Terhadap Telinga Pil tidak pengaruh terhadap perjalanan

penyakit otosklerosis, kejadian otitis eksterna, otitit media dan vertigo.

Page 64: kontrasepsi hormonal

Pengaruh Terhadap SuaraGastaten (jangka lama) dari turunan

nortestosteron suara menjadi dalam, peningkatan volume suara, serta cepat merasa lelah.

Pengaruh Terhadap MataTidak memperburuk glukoma.

Pengaruh Terhadap Tulang Pil yg mengandung esterogen mengurangi

kerusakan tulang.Pil kombinasi jangka panjang (>5 tahun) peningkatan masa tulang yang berarti.

Page 65: kontrasepsi hormonal

Pengaruh Terhadap Penyakit KulitDisebabkan oleh estrogen dan androgen. Pil kontrasepsi tidak memiliki pengaruh terhadap psoriasis atau pitiriasis rosea.

Herpes genitalis residif lebih sedikit ditemukan pada wanita yang menggunakan pil kontrasepsi estrogen memiliki khasiat terhadap sistem imun tubuh.

Pil kontrasepsi memperburuk penyakit teleangiestasia.

Pil kontrasepsi tidak pengaruh thd timbulnya selulitis.

Page 66: kontrasepsi hormonal

Wanita dgn faktor predisposisi lupus eritematosuspil kontrasepsi memunculkan penyakit tersebut ke permukaan.

Pil kontrasepsi jangka panjang kloasma. Estrogen atau pil kontrasepsi kombinasi

perburukan porfiria kutane tarda. Pil kontrasepsi sering ditemukan infeksi

kulit (furunkel atau karbunkel) di daerah ketiak, punggung dan tanganberkurangnya sekresi keringat karena keringat memiliki zat yang dapat menghambat pertumbuhan stafilokokus.

Page 67: kontrasepsi hormonal

Pengaruh Terhadap Sistem Saraf Pusat Sakit kepala pada bulan-bulan pertama,

penggunaan jangka panjang jarang mengeluh sakit kepala.

Migren menjadi 2x lebih sering ditemukan pada wanita yang menggunakan kontrasepsi hormonal disebabkan oleh komponen estrogen.

Bagi wanita penderita epilepsi, estrogen meningkatkan frekuensi kejang, progesterone mengurangi kejadian kejang.

Page 68: kontrasepsi hormonal

Wanita dengan multipe sclerosis gejala penyakit memberat saat atau menjelang haid.

Steroid seks memiliki pengaruh kuat terhadap psikis, kenyamanan, dan kesehatan wanita.

Ada yang mengatakan bahwa pil kontrasepsi dapat mencegah depresi.

Page 69: kontrasepsi hormonal

Pengaruh Terhadap Stamina Wanita Yang Berolahraga

Gestagen memiliki efek anabolik ringan daya tahan .

Page 70: kontrasepsi hormonal

Pengaruh Interaksi Pil Kontrasepsi Dengan Obat-ObatanTerdapat obat-obat tertentu yang dapat memicu pembentukan enzim-enzim di hati inaktivasi dan pengeluaran steroid seksenzim-enzim tertentu, seperti oksidase dan hidrolasemengganggu metabolisme dan mempengaruhi obat.

Page 71: kontrasepsi hormonal

Mortalitas pada penggunaan kontrasepsi hormonal

Penelitian oleh Royal College of General Practitioners (RCGP) tahun 1977, 1981 dan 1988 peningkatan mortalitas pada wanita pemakai pil kontrasepsi (40%) timbulnya tromboemboli dosis etinilestrasiol yang tinggi, yaitu 50 µg, dan tanpa melihat ada atau tidaknya faktor risiko pada pemakainya.

Penelitian yang dilakukan oleh Oxford Family Planning Association tahun 1989 tidak menemukan lagi peningkatan risiko mortalitas.

Page 72: kontrasepsi hormonal

Mortalitas : lama penggunaan, usia pasien, dosis esterogen yang digunakan, serta ada tidaknya faktor risiko.

Usia < 35 tahun komplikasi sedikit bila dibandingan usia > 35 tahun.

Merokok mortalitas pada pemakai pil kontrasepsi.

Risiko terkena infark miokard (cth.etinilestradiol) < pada penggunaan pil yang mengandung hormon alamiah bila dibandingkan dengan hormon sintetik.

Page 73: kontrasepsi hormonal

Angka kejadian kanker payudara pada pemakaian pil kontrasepsi rendah.

Kanker serviks sedikit meningkat erat kaitannya dengan lama penggunaan pil kontrasepsi.

Page 74: kontrasepsi hormonal

Kontraindikasi absolut Perdarahan dari rahim yang belum diketahui

penyebabnya, kanker payudara, hipertrigliserid yang sulit ditangani, lupus eritematosus (LE), kencing manis (DM) dengan komplikasi (angiopati), vaskulitis, hipertensi dengan komplikasi, atau hipertensi yang sulit ditangani, kecendrungan untuk terjadinya trombosis, mikro-makroangiopati, riwayat atau sedang mendeita penyakit tromboemboli, seperti trombosis vena, stroke, infark jantung, gangguan sekresi empedu, kolestasis intrahepatik (meskipun dari anamnesis), penyakit hati akut maupun kronik, dan hemosisteinuria.

Page 75: kontrasepsi hormonal

Kontraindikasi relatif (risiko faktor) Mastopatia derajat III, kanker serviks, kanker

endometrium, mioma uteri, laktasi, kegemukan (adipositas), merokok, angina pektoris, operasi jantung, insufisiensi jantung dan ginjal, penyakit hati ringan (porfiri), penyakit kantung empedu, gangguan metabolisme lemak, kencing manis (DM), gangguan hemostasis, riwayat atau sedang menderita tromboflebitis, merokok, imobilisasi lama, protese payudara, rencana operasi dengan risiko tromboemboli, usia > 35 tahun, adenoma hipofisis, hiperpigmentasi, epilepsi, dispnoe, migren, dan riwayat keluarga yang kurang baik (hipertensi, DM dll).

Page 76: kontrasepsi hormonal

Penggunaan pil kombinasi, pil sekuensial serta minipil dimulai pada hari pertama siklus haid.

Bila belum haid dan tidak hamil dapat dimulai setiap saat dan untuk selanjutnya diberikan tanpa istirahat.

Kalau penggunaan berikutnya baru dimulai lagi setelah melampaui masa istirahat tersebut, harus dipastikan dulu apakah terjadi kehamilan atau tidak.

Page 77: kontrasepsi hormonal

Agar didapatkan kehandalan yang tinggi sebaiknya digunakan pada waktu yang sama, harus ditaati jadwal penyuntikannya.

kehandalan pil kontrasepsi berkurang terjadi gangguan pada sistem gastrointestinal (contoh: muntah-muntah, diare, dll), atau sedang menggunakan obat-obat tertentu (tetrasiklin, amoksisilin, oral tuberkulostatika-rifampisisn, oralantidiabetika, barbiturat, fenitoin, dan fenilbutason) yang dapat menganggu metabolisme pil tersebut di hati, bisa karena kelupaan meminumnya.

Mual yang hebat gunakan pada malam hari.

Page 78: kontrasepsi hormonal

kontrol setiap 6 bulan, atau bila ada hal-hal tertentu seperti dugaan hamil, tidak timbul perdarahan lucut, sering terjadi perdarahan sela, timbul sakit kepala hebat, gangguan penglihatan, nyeri pada betis, pasien harus segera kontrol ke dokter.

Page 79: kontrasepsi hormonal

Lupa minum tablet lalu melakukan hubungan senggama gunakan sebuah tablet tambahan 100µg etinilestradiol + 0,5 mg norgestrel (prinsipnya sama dengan penggunaan pil pascasenggama) dalam waktu 12 jam.

Lupa pil sekuensial fase esterogen, kehamilan sangat tinggi tidak dianjurkan segera mengambil tablet yang lupa tersebut tetapi lebih baik menggunakan kondom saat melakukan senggama. fase proesterontablet yang lupa tersebut harus segera diambil, begitu teringat, atau menggunakan pil pascasenggama kalau takut terjadi kehamilan

Page 80: kontrasepsi hormonal

Minipil: angka kejadian kehamilan sangat tinggi bila lupa 1 tablet saja. Kalau lupa dan telah melakukan senggama, dalam waktu 12 jam pasien harus menggunakan tambahan tablet 100 µg etinilestradiol + 0,05 mg levonorgestrel.

Page 81: kontrasepsi hormonal

Alasan yang dapat digunakan untuk segera menghentikan pil kontrasepsi

Terjadi kehamilan, 6 minggu sebelum perencanaan operasi, terjadi pembesaran pada mioma, terjadi peningkatan tekanan darah, nyeri perut mendadak (kehamilan ektopik, penyakit hati), timbul iktrus, muncul gejala-gejala tromboflebitis, atau gejala-gejala tromboemboli pada pasien yang kurang bergerak (misalnya karena sakitatau kecelakaan), gejala-gejala awal stroke, gangguan penglihatan, nyeri kepala mendadak, atau migren bertambah berat.

Page 82: kontrasepsi hormonal

KESIMPULAN

Kontrasepsi hormonal merupakan salah satu metode kontrasepsi yang paling efektif dan reversibel untuk mencegah terjadinya konsepsi.

Penting adalah mengetahui jenis hormon, dosis, cara kerja, efek samping, dan cara pemberiannya.

Kebanyakan kontrasepsi hormonal mengandung estrogen dan gestagen sintetik, tetapi ada juga kontrasepsi hormonal yang mengandung gestagen saja.

Tingginya mortalitas erat kaitannya dengan lama penggunaan, usia pasien, dosis esterogen yang digunakan, serta ada tidaknya faktor risiko.