Top Banner
MAKALAH FARMAKOLOGI DAN TOKSIKOLOGI II KONTRASEPSI HORMONAL OLEH OLEH RESKIYANA MULYA HALIM. (70100110100) SRI RAHMAWATI (70100110108) SRI YANTI SADSYAM (70100110109) FARMASI C JURUSAN FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN
33

kontrasepsi hormonal

Aug 08, 2015

Download

Documents

Rahma Yumiwaki

kontrasepsi hormonal
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: kontrasepsi hormonal

MAKALAH

FARMAKOLOGI DAN TOKSIKOLOGI II

KONTRASEPSI HORMONAL

OLEH

OLEH

RESKIYANA MULYA HALIM. (70100110100)

SRI RAHMAWATI (70100110108)

SRI YANTI SADSYAM (70100110109)

FARMASI C

JURUSAN FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN

MAKASSAR

2013

Page 2: kontrasepsi hormonal

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sekarang kesadaran akan perlunya kontrol kehamilan menjadi

sangat penting dalam kehidupan moderen. Dari perspektif secara global,

setiap negara di dunia sedang menghadapi krisis pertumbuhan penduduk

yang sangat cepat. Dengan kecepatan pertumbuhan seperti sekarang ini

maka populasi di seluruh dunia akan menjadi dobel dalam 40 tahun ke

depan dan pada beberapa negara dengan kondisi sosial ekonomi yang

jelek, populasi akan menjadi dobel dalam waktu kurang dari 20 tahun.

Pada skala yang lebih kecil kontrol reproduksi yang efektif sangat esensial

bagi keluarga itu sendiri. Salah satu metode untuk mengontrol kehamilan

adalah dengan menggunakan kontrasepsi.

Program KB di Indonesia dijalankan dengan cara kontrasepsi yaitu

upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan. Upaya tersebut dapat bersifat

sementara, dapat pula bersifat permanen. Namun sampai saat ini belum

ada suatu cara kontrasepsi yang 100% ideal, karena idealnya suatu

kontrasepsi dilihat dari daya guna, aman, murah, estetik, mudah didapat,

tidak memerlukan motivasi terus-menerus, dan efek samping minimal .

Sejak diberlakukannya program KB di Indonesia dan sejak

berkembangnya kontrasepsi di Indonesia, penggunaan kontrasepsi masih

dalam taraf belum cukup memuaskan , sampai saat ini masih banyak

masyarakat Indonesia yang enggan untuk menggunakan kontrasepsi

dengan alasan takut akan efek samping yang merugikan bahkan lebih

memprihatinkan adalah bahwa masih banyak masyarakat Indonesia yang

belum tahu apa itu kontrasepsi, terutama masyarakat Indonesia yang

tinggal di daerah terpencil dan yang tidak berpendidikan. Padahal sampai

saat ini kontrasepsi di Indonesia telah mengalami evolusi yang cukup

Page 3: kontrasepsi hormonal

signifikan dalam hal daya guna, aman, murah, estetik, mudah didapat dan

efek samping minimal.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu kontrasepsi?

2. Macam-macam kontrasepsi?

3. Bagaimana pandangan Islam terhadap kontrasepsi?

Page 4: kontrasepsi hormonal

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Kontrasepsi

Kontrasepsi berasal dari kata ‘Kontra’ berarti mencegah atau

melawan, sedangkan ‘konsepsi’ adalah pertemuan antara sel telur (sel

wanita) yang matang dan sel sperma (sel pria) yang mengakibatkan

kehamilan. Maksud dari kontrasepsi adalah menghindari/mencegah

terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur yang

matang dengan sel sperma tersebut.

Kontrasepsi hormonal adalah alat atau obat kontrasepsi yang

bertujuan untuk mencegah terjadinya kehamilan dimana bahan bakunya

mengandung preparat estrogen dan progesterone. Kontrasepsi hormonal

mengandung kombinasi estrogen dan progesteron sintetik atau hanya

progestin. Estrogen menekan Follicle Stimulating Hormone (FSH) dan

mencegah perkembangan folikel dominant. Estrogen juga menstabilkan

bagian dasar endometrium dan memperkuat kerja progestin. Progestin

menekan peningkatan Luteinizing Hormone (LH) sehingga mencegah

ovulasi. Progestin juga menyebabkan penebalan mukus leher rahim

sehingga mempersulit perjalanan sperma dan atrofi endometrium sehingga

menghambat implantasi.

B. Jenis – jenis Kontrasepsi

Berdasarkan jenis dan cara pemakaiannya dikenal tiga macam

kontrasepsi hormonal yaitu : Kontrasepsi Suntikan, Kontrasepsi Oral (Pil)

dan Kontrasepsi Implant.

1) Kontrasepsi Suntikan

1. Depo provera yang mengandung medroxyprogestin acetate 150

Mg.

2. Cyclofem yang mengandung medroxyprogesteron acetate dan

estrogen.

3. Norethindrone enanthate (Noresterat) 200 mg yang mengandung

derivate testosteron.

Page 5: kontrasepsi hormonal

Mekanisme Kerja Kontrasepsi Suntikan

a. Menghalangi pengeluaran FSH dan LH sehingga tidak terjadi

pelepasan ovum untuk terjadinya ovulasi dengan jalan menekan

pembentukan releasing faktor dari hipotalamus.

b. Mengentalkan lendir serviks sehingga sulit untuk ditembus oleh

spermatozoa.

c. Merubah suasana endometrium sehingga menjadi tidak sempurna

untuk implantasi dari hasil konsepsi.

Kentungan dan Kerugian

a. Keuntungan ( Hartanto.H,2004 )

Noristerat pemberiannya sederhana diberikan 200 mg sekali setiap

8 minggu untuk 6 bulan pertama 3 x suntikan pertama kemudian

selanjutnya sekali tiap 12 minggu.

DMPA pemberiannya diberikan sekali dalam 12 minggu dengan

dosis 150 mg.

Tingkat efektifitasnya tinggi

Tidak mengganggu pengeluaran laktasi dan tumbuh kembang bayi.

Suntikan tidak ada hubungannya dengan saat bersenggama.

Tidak perlu menyimpan atau membeli persediaan.

Kontrasepsi suntikan dapat dihentikan setelah 3 bulan dengan cara

tidak disuntik ulang, sedangkan IUD dan implant yang non-

bioderdable harus dikeluarkan oleh orang lain.

Bila perlu, wanita dapat menggunakan kontrasepsi suntikan tanpa

perlu memberitahukan kepada siapapun termasuk suami atau

keluarga lain.

Tidak ditemukan efek samping minor seperti pada POK yang

disebabkan estrogen, antara lain mual atau efek samping yang lebih

serius seperti timbulnya bekuan darah disamping estrogen juga

dapat menekan produksi ASI.

Page 6: kontrasepsi hormonal

b. Kerugian ( Hartanto,2004).

Perdarahan yang tidak menentu

terjadinya amenorhoe yang berkepanjangan

Berat badan yang bertambah

Sakit kepala

Kembalinya kesuburan agak terlambat beberapa bulan

Jika terdapat atau mengalami side efek dari suntikan tidak dapat

ditarik lagi.

Masih mungkin terjadi kehamilan, karena mempunyai angka

kegagalan 0.7%.

Pemberiannya harus dilakukan oleh orang yang profesional.

Menimbulkan rasa sakit akibat suntikan

Memerlukan biaya yang cukup tinggi.

2) Kontrasepsi Oral

Kontrasepsi oral adalah kontrasepsi untuk wanita yang berbentuk

tablet, mengandung hormon estrogen dan progestrone yang digunakan

untuk mencegah hamil. Kedua hormon ini memiliki prinsip kerja

menghentikan ovulasi yaitu mencegah lepasnya sel telur dari ovarium

dan membuat servical mucus menjadi tebal sehingga sulit untuk

dilewati sperma. Ada berbagai macam keuntungan dan

kekurangan alat kontrasepsi ini yaitu sebagai berikut:

Keuntungan Kontrasepsi Oral ( Pil )

1) Mudah menggunakannya

2) Cocok untuk menunda kehamilan pertama dari pasangan usia subur

muda.

3) Mengurangi rasa sakit pada saat menstruasi

4) Dapat mencegah defesiensi zat besi (Fe)

5) Mengurangi resiko kanker ovarium.

Page 7: kontrasepsi hormonal

6) Tidak mempengaruhi produksi ASI pada saat pemakaian pil yang

mengandung estrogen.

Kerugian

1) Harus meminumnya secara teratur

2) Kehamilan diluar kandungan, s/d 90%

3) Kanker indung telur (ovarium) dan endometrium, s/d 40%

4) Benjolan jinak payudara, s/d 40%

5) Kista indung telur, s/d 80%

6) Penyakit radang panggul (PID = Pelvic Inflammatory

Disease),s/d50%

7) Infertilitas primer, s/d 40%

8) Anemia, s/d 50%

Dikenal 4 tipe kontrasepsi oral, yaitu:

1. Tipe Kombinasi

Terdiri dari 21-22 pil dan setiap pilnya berisi derivate

estrogen dan progestin dosis kecil, untuk penggunaan satu siklus.

Jenis-jenis pil kombinasi yakni:

a. Monofasik

Pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung

hormon aktif estrogen/progestin dalam dosis yang sama,

dengan 7 tablet tanpa hormon aktif. Contoh: microgynon

Komposisi

21 tablet masing-masing mengandung 0.15 mg Levonorgestrel

dan 0.03 mg Etinilestradiol serta 7 tablet plasebo.

Dosis dan cara pemakaian

Satu tablet diminum tiap hari selama 28 hari berturut-turut.

Kemasan berikutnya dimulai setelah tablet pada kemasan

sebelumnya habis.

Page 8: kontrasepsi hormonal

Tidak menggunakan kontrasepsi hormon sebelumnya (pada

bulan yang lalu). Pemakaian tablet harus dimulai pada hari ke-1

dari siklus alami wanita (yaitu hari pertama menstruasi)

dimulai dari bidang biru dari kemasan dan pilih tablet sesuai

dengan harinya (seperti "Sen" untuk Senin). Mulai pada hari ke

2-5 diperbotehkan, akan tetapi selama siklus pertama

dianjur¬kan untuk menggunakan metoda pencegahan tambahan

selama 7 hari pertama minum

Pemakaian selanjutnya

Jika kemasan pertama Microgynon telah habis, mulailah

kemasan yang baru tanpa terputus pada hari berikutnya, sekali

lagi pilih tablet pada bidang biru sesuai dengan hari pada saat

itu.

b. Bifasik

Pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung

hormon aktif estrogen/progestin dalam dua dosis yang berbeda,

dengan 7 tablet tanpa hormon aktif. Contoh: Climen 28

Komposisi

Terdiri dari 16 tablet putih berisi estradiol valerate 2 mg dan

12 tablet pink berisi estradiol valerate 2 mg dan cyproterone

acetate 1 mg.

Cara pemakaian

Minumkan tablet putih satu kali sehari selama 16 hari

dilanjutkan dengan tablet pink satu kali sehari hingga habis.

c. Trifasik

Pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung

hormon aktif estrogen/progestin dalam 3 dosis yang berbeda,

dengan 7 tablet tanpa hormon aktif. Contoh: TRINORDIOL*-

28.

Komposisi

Page 9: kontrasepsi hormonal

Tiap kemasan Trinordiol*-28 berisi 28 tablet. Tablet-tablet ini

disusun dalam kemasan menurut urutan sebagai berikut: 6

tablet kuning tua dari 0.03 mg etinilestradiol dan 0.05 mg

levonorgestrel, 5 tablet putih dari 0.04 mg etinilestradiol dan

0.075 mg levonorgestrel, 10 tablet kuning dari 0.03 mg

etinilestradiol dan 0.125 mg levonorgestrel, 7 tablet innert

merah dari 31.835 mg laktosa.

Dosis dan Cara Pemakaian

Satu tablet sehari untuk 28 hari berturut-turut dalam urutan

yang tepat seperti diuraikan di atas. Tablet-tablet diminum

terus menerus tanpa dihentikan. Segera setelah satu kemasan

habis, mulailah dengan kemasan yang baru dan diminum

seperti diuraikan di atas. Dianjurkan tablet Trinordiol*-28

diminum setiap hari pada waktu yang sama, sebaiknya setelah

makan atau pada waktu mau tidur. Bila pemakai merasa mual,

sebaiknya tablet diminum dengan susu.

Mekanisme kerja kontrasepsi hormonal oral

Kombinasi estrogen, progestin, dan sediaan sekuensial bekerja

terutama untuk mencegah ovulasi. Sediaan kombinasi yang

mengandung estrogen dan progestin juga menimbulkan perubahan-

perubahan pada mucus serviks, endometrium dan motilitas tuba

Falopii serta sekresinya.

Pil Kombinasi:

1. Bekerja melalui inhibisi umpan balik pada hipotalamus untuk

menekan GnRH & sekresi gonadotropin plasma sehingga

memblok ovulasi.

2. Menyebabkan endometrium tidak siap menerima janin dengan

mengubah motilitas tuba fallopi sehingga mengubah komposisi

mukus serviks.

Page 10: kontrasepsi hormonal

Jika obat diberikan secara tunggal, efeknya menurun sehingga

tidak menghambat ovulasi. Pil progesteron bekerja dengan cara

menyebabkan endometrium tidak siap menerima janin dengan

mengubah motilitas tuba fallopi sehinngga mengubah

komposisi mukus serviks sehingga hanya memblok ±25%

ovulasi.

2. Tipe Sekuensial

Terdiri dari 14-15 pil yang hanya berisi derivate estrogen

dan 7 pil berikutnya berisi kombinasi estrogen dan progestin. Cara

penggunaanya sama dengan tipe kombinasi. Efektivitasnya lebih

rendah dan lebih sering menyebabkan hal-hal yang tidak diinginkan

bila disbanding dengan tipe kombinasi

3. Tipe Pil Mini

Hanya berisi derivate progestin, noretindron atau norgestrel

terdiri dari 21-22 tablet. Cara pemberiannya sama dengan pil

kombinasi.

a. Jenis minipil

Kemasan dengan isi 35 pil: 300ug levonorgestrel atau 350ug

noretindron.

Kemasan dengan isi 28 pil: 75ug dosegestrel.

b. Cara kerja minipil

Menekan sekresi gonadotropin dan sintesis steroid seks di

ovarium (tidak begitu kuat).

Endometrium mengalami transformasi lebih awal sehingga

implantasi lebih sulit.

Mengentalkan lendir serviks.

Mengubah motilitas tuba sehingga transportasi ovum

terganggu.

Page 11: kontrasepsi hormonal

c. Efektivitas

Sangat efektif (98,5%). Pada penggunaan minipil jangan sampai

terlupa satu-dua tablet karena akibatnya kemungkinan terjadi

kehamilan sangat besar. Penggunaan obat-obat mukolitik

asetilsistein bersamaan dengan minipil perlu dihindari karena

dapat meningkatkan penetrasi sperma. Dalam menggunakan

minipil sebaiknya jangan sampai ada tablet yang lupa, tablet

digunakan pada jam yang sama, senggama sebaiknya dilakukan

3-20 jam setelah penggunaan minipil.

d. Keuntungan

Cocok untuk perempuan menyusui.

Sangat efektif jika digunakan secara benar.

Tidak mempengaruhi produksi ASI.

Nyaman dan mudah digunakan.

Kesuburan cepat kembali.

Sedikit efek samping.

Tidak mengandung estrogen

Dapat dipakai sebagai senggama.

Mengurangi nyeri haid dan jumlah darah haid.

Mencegah kanker endometrium.

Sedikit sekali mengganggu metabolisme karbohidrat sehingga

relatif aman diberikan pada perempuan DM yang belum

mengalami komplikasi.

4. Tipe Pascasanggama

Page 12: kontrasepsi hormonal

Berisi dietilstilbestrol 25 mg, diminum 2 kali sehari, dalam

waktu kurang dari 72 jam pascasanggama, selama 5 hari berturut-

turut.

3) Kontrasepsi Implantasi

Kontrasepsi implant mengandung hormone progesterone saja. Hormon

bekerja unutuk menghentikan ovulasi. Penggunaan alat kontrasepsi ini

dengan menanamkan enam buah susuk yang ditanam di lengan melalui

pembedahan minor. Oleh karena itu, dianjurkan menggunakan tenaga

medis yang sudah ahli. Disisi lain, penggunaan alat kontrasepsi ini

cukup tahan lama karena mencapai waktu lima tahun untuk sekali

pemasangan. Sehingga banyak wanita yang memilih alat kontrasepsi

ini. Ada berbagai macam keuntungan dan kekurangan alat kontrasepsi

ini yaitu:

Keuntungan

1) Efektifitas tinggi setelah dipasang

2) Sistem 6 kapsul memberikan perlindungan untuk 5 tahun.

3) Tidak mengandung estrogen

4) Efek kontraseptif segera berakhir setelah implantnya dikeluarkan

5)Implant melepaskan progestin dengan kecepatan rendah dan

konstant, sehingga terhindar dari dosis awal yang tinggi.

6) Dapat mencegah terjadinya anemia

Kerugian

1). Insersi dan pengeluaran harus dikeluarkan oleh tenaga terlatih.

2). Petugas medis memerlukan latihan dan praktek untuk insersi dan

pengangkatan implant.

3). Lebih mahal

4). Sering timbul perubahan pola haid

5). Akseptor tidak dapat menghentikan implant sekehendaknya sendiri.

Page 13: kontrasepsi hormonal

Jenis Kontrasepsi Implant

Norplant. Terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga dengan

panjang 3,4 cm, diameter 3,4 mm, yang diisi dengan 36 mg

Levonorgestrel dan lama kerjanya 5 tahun.

Implanon. Terdiri dari satu batang putih lentur dengan panjang

kira-kira 4 mm, dan diameter 2 mm yang diisi dengan 68 mg 3-

keto-dosegestrel dan lamam kerjanya 3 tahun.

Jadena dan Indoplan. Terdiri dari 2 batang yang diisi dengan 75 mg

Levonorgestrel dengan lamam kerja 3 tahun.

C. Metode Kontrasepsi

1. Metoda effektip jangka panjang

a. AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)

Alat ini terdiri dari plastic dan tembaga kecil yang dimasukkan ke

dalam Rahim. Alat ini akan menghentikan proses pembuahan sel telur

di Rahim. AKDR sangat efektif mencegah kehamilan dan bisa dipakai

selama 4-5 tahun.

Sebaiknya AKDR dipasang setelah 40 hari persalinan karena saat

itu mulut Rahim masih terbuka dan Rahim dalam keadaan lunak.

AKDR ditempatkan dalam rongga Rahim setinggi mungkin. Alat ini

akan diperiksa kembali setelah satu minggu terpasang, kemudian

sebulan sekali, lalu tiga bulan sekali, dan selanjutnya setiap enam bulan

sekali.

Efek samping AKDR:

Biasanya terjadi sedikit perdarahan serta rasa mulas-mulas selama tiga

hari. Pemakaian AKDR harus dihentikan jika ibu terus mengalami

perdarahan. Siklus haid mungkin akan terganggu, kemudian ada risiko

keputihan, dan infeksi jika kebersihan tidak dijaga. Kejang Rahim dan

rasa tidak enak pada perut bagian bawah mungkin terjadi karena

Page 14: kontrasepsi hormonal

kontraksi Rahim sebagai reaksi terhadap AKDR yang merupakan benda

asing dalam Rahim. Obat analgetik bisa mengatasi keluhan ini.

b. Susuk KB

Susuk KB yang diperkenalkan di Indonesia sejak 1982 dapat

diterima masyarakat sehingga Indonesia merupakan negara terbesar

pemakai norplant. Susuk KB disebut alat KB bawah kulit (AKBK).

Kini sedang diuji coba susuk KB satu kapsul yang disebut implanon.

Pada tahun 1982 telah dipasang Norplant di 11 rumah sakit

sebanyak 10.000. Tahun 1987 telah ditingkatkan tempat pemasangan

Norplant dengan program extended field trial dengan jumlah 30.000

wanita. Pemasangan norplant makin lama makin meningkat dengan

alasan pemasangan sederhana, pemakaian selama lima tahun, dan

komplikasi tidak terlalu tinggi.

Pemasangan norplant (susuk KB) sederhana dan dapat diajarkan,

tetapi masalah mencabut susuk KB memerlukan perhatian karena sulit

dicari metode yang mudah, murah, dan aman; jumlah yang memerlukan

pelayanan pencabutan makin besar; dan dijumpai penyulit dan

komplikasi saat mencabut.

Page 15: kontrasepsi hormonal

Teknik pemasangan susuk KB

Prinsip pemasangan susuk KB adalah dipasang pada lengan kiri

atas dan pemasangan seperti kipas mekar dengan 6 kapsul.

Teknik pemasangan susuk KB adalah sebagai berikut:

Rekayasa tempat pemasangan dengan tepat seperti kipas terbuka.

Tempat pemasangan di lengan kiri atas, dipatirasa dengan lidokain

2%

Dibuat insisi kecil, sehingga trocar dapat masuk

Trokar ditusukkan subkutan sampai batasnya

Kapsul dimasukkan ke dalam trocar, dan didorong dengan alat

pendorong sampai terasa tertahan

Untuk menempatkan kapsul, trocar ditarik keluar

Untuk meyakinkan bahwa kapsul telah ditempatnya, alat

pendorong dimasukkan sampai terasa tidak ada tahanan.

Setelah 6 kapsul dipasang, bekas insisi ditutup dengan tensoplast

(band aid).

Mekanisme kerja susuk KB

Setiap kapsul susuk KB mengandung 36 mgr Levonorgestrel

yang akan dikeluarkan setiap harinya sebanyak 80 mcg. Konsep

mekanisme kerjanya sebagai progesterone yang dapat menghalangi

pengeluaran LH sehingga tidak terjadi ovulasi, mengentalkan lender

serviks dan menghalangi migrasi spermatozoa, dan menyebabkan

situasi endometrium tidak siap menjadi tempat nidasi.

Keuntungan metode susuk KB:

1. Dipasang selama lima tahun

2. Kontrol medis ringan

3. Dapat dilayani di daerah pedesaan

4. Penyulit medis tidak terlalu tinggi

5. Biaya ringan

Kerugian metode susuk KB:

Page 16: kontrasepsi hormonal

1. Menimbulkan gangguan menstruasi, yaitu tidak mendapat

menstruasi dan perdarahan yang tidak teratur.

2. Berat badan bertambah

3. Menimbulkan akne, ketegangan payudara

4. Liang senggama terasa kering.

2. Metoda mantap.

a. Metoda operasi wanita (MOW/Tubektomi)

Tubektomi dilakukan dengan cara operasi yang memerlukan

pembiusan.  Jika melihat situasi di mana tubektomi tidak dilakukan

bersamaan dengan proses melahirkan, maka prosedur yang paling

populer saat ini adalah dengan laparaskopi. Laparaskopi dilakukan

dengan sedikit menyayat bagian perut, kemudian memasukkan

semacam selang kecil untuk meneropong.  Setelah saluran telur

ditemukan, lalu diikat.  

Teknik ini membutuhkan pembiusan umum/total, sehingga

sebelumnya perlu diperiksa apakah kondisi kesehatan ibu --terutama

sistem pernapasan, jantung, dan pembuluh darah-- aman untuk

dilakukan pembiusan umum.

Kelebihan metode KB ini adalah angka keberhasilannya dalam

mencegah kehamilan paling baik dibandingkan metode KB lainnya,

angka keberhasilannya mencapai 99 persen.  Metode ini juga aman

untuk orang yang berisiko bila memakai metode KB yang bersifat

hormonal seperti pil suntik atau susuk. Sebenarnya, setelah

tubektomi juga dapat dilakukan penyambungan kembali saluran telur

dengan teknik operasi khusus menggunakan mikroskop.

Kelemahannya adalah karena prosedurnya memerlukan operasi

dan pembiusan sehingga terdapat risiko baik dari pembiusan maupun

tindakan pembedahannya.   

Perdarahan dan infeksi adalah risiko operasi yang bisa juga

terjadi pada prosedur operasi lainnya secara umum.  Risiko dari

Page 17: kontrasepsi hormonal

pembiusan adalah alergi terhadap obat bius dan gangguan napas. 

Sementara risiko dari tindakan pembedahannya adalah perdarahan,

infeksi, cedera organ-organ dalam yang berdekatan dengan tempat

operasi,  dan gangguan irama jantung (karena CO2 pada tindakan

laparaskopi).  Tapi, risiko ini kecil kemungkinannya terjadi.

Risiko lain adalah meningkatnya kemungkinan terjadinya

kehamilan di luar kandungan. Untuk itu, maka biasanya  Ibu akan

dilarang melakukan hubungan seksual sekitar empat hari sebelum

prosedur dilakukan. Walau angka keberhasilannya tinggi, kegagalan

bisa terjadi. Pada tahun pertama pasca tubektomi, angka

kegagalannya adalah 0,1-0,8 persen dan sekitar sepertiga dari

kehamilan yang terjadi adalah kehamilan di luar kandungan.

Kegagalan ini umumnya terjadi pada wanita di bawah 35 tahun.

b. Metoda Operasi Pria (MOP/Vasektomi)

Vasektomi adalah prosedur bedah sederhana yang menutup

tabung penyalur sperma (vas deferens) yang terletak di skrotum

sehingga sperma tidak bercampur dengan cairan mani (semen) yang

diejakulasi.

Vasektomi dilakukan di bawah bius lokal. Suntikan bius

dilakukan pada daerah sekitar skrotum dan kemudian lubang yang

sangat kecil dibuat pada bagian depan skrotum. Melalui pembukaan

ini, setiap tabung penyalur sperma (vas deferens) dipotong dan

ditutup. .

Efek samping:

Sedikit pembengkakan dan memar, namun hal ini dapat dikurangi

dengan menggunakan kompres es dan penghilang rasa sakit.

Sebuah benjolan seukuran kacang kecil mungkin berkembang di

situs operasi dan menetap untuk sementara waktu. Ini adalah

reaksi penyembuhan alami tubuh dan tidak perlu pengobatan.

Page 18: kontrasepsi hormonal

Kemungkinan infeksi, tetapi mudah diobati dengan antibiotik.

Sedikit perdarahan dari pembukaan skrotum. Pada kesempatan

yang sangat langka, terutama jika terlibat dalam kerja fisik yang

berat, hal ini dapat membentuk pembengkakan di skrotum, tetapi

biasanya akan hilang sendiri.

D. Pandangan Islam Terhadap Kontrasepsi

Page 19: kontrasepsi hormonal

Beberapa alasan yang diperbolehkan untuk melakukan penundaan

kehamilan adalah:

1. Seorang wanita tertimpa penyakit di dalam rahimnya, atau anggota

badan yang lain, sehingga berbahaya jika hamil.

2. Jika sudah memiliki anak banyak, sedangkan istri keberatan jika hamil

lagi, dengan niatan untuk memberikan pendidikan usia dini bagi anak,

sampai siap untuk hamil kembali.

(195وال تلقوا بأيديكم إلى التهلكة )البقرة :

“Janganlah kalian menjerumuskan diri dalam kerusakan”.

Adapun jika penggunaannya dengan maksud berkonsentrasi dalam

berkarier atau supaya hidup senang atau hal-hal lain yang serupa dengan

itu, sebagaimana yang dilakukan kebanyakan wanita zaman sekarang,

maka hal itu tidak boleh hukumnya.

Jika penggunaan kontrasepsi ini dengan alasan karena takut miskin,

takut tidak dapat membiayai kehidupan anak-anak, dsb, maka ini

hukumnya haram secara mutlak. Karena telah termasuk di dalamnya

berprasangka buruk kepada Allah.

“Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan.

Kamilah yang akan memberikan rizki kepada mereka dan juga

kepadamu…” (QS. Al-Israa’ : 31).

Pandangan para ulama

Ulama yang memperbolehkan

Diantara ulama’ yang membolehkan adalah Imam al-Ghazali,

Syaikh al-Hariri, Syaikh Syalthut, Ulama’ yang membolehkan ini

berpendapat bahwa diperbolehkan mengikuti progaram KB dengan

Page 20: kontrasepsi hormonal

ketentuan antara lain, untuk menjaga kesehatan si ibu, menghindari

kesulitan ibu, untuk menjarangkan anak. Mereka juga berpendapat bahwa

perencanaan keluarga itu tidak sama dengan pembunuhan karena

pembunuhan itu berlaku ketika janin mencapai tahap ketujuh dari

penciptaan. Mereka mendasarkan pendapatnya pada surat al-Mu’minun

ayat: 12, 13, 14.

Ulama yang melarang

Selain ulama’ yang memperbolehkan ada para ulama’ yang

melarang diantaranya ialah Prof. Dr. Madkour, Abu A’la al-Maududi.

Mereka melarang mengikuti KB karena perbuatan itu termasuk membunuh

keturunan seperti firman Allah:

وإياهم نرزقكم نحن إملق من أوالدكم تقتلوا وال

“Dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut

(kemiskinan) kami akan memberi rizkqi kepadamu dan kepada mereka”.

Cara yang diperbolehkan

Ada beberapa macam cara pencegahan kehamilan yang diperbolehkan

oleh syara’ antara lain, menggunakan pil, suntikan, spiral, kondom,

diafragma, tablet vaginal , tisue. Cara ini diperbolehkan asal tidak

membahayakan nyawa sang ibu. Dan cara ini dapat dikategorikan kepada

azl yang tidak dipermasalahkan hukumnya. Sebagaimana hadits Nabi :

( ) . . مسلم رواه ينهها فلم م ص الله وسول عهد على نعزل كنا

Kami dahulu dizaman Nabi SAW melakukan azl, tetapi beliau tidak

melarangnya. 

Cara yang dilarang

Ada juga cara pencegahan kehamilan yang dilarang oleh syara’, yaitu

dengan cara merubah atau merusak organ tubuh yang bersangkutan. Cara-

Page 21: kontrasepsi hormonal

cara yang termasuk kategori ini antara lain, vasektomi, tubektomi, aborsi.

Hal ini tidak diperbolehkan karena hal ini menentang tujuan pernikahan

untuk menghasilakn keturunan.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kontrasepsi merupakan pencegahan kehamilan setelah hubungan

seksual dengan menghambat sperma mencapai ovum matang (metode yang

mencegah ovulasi) atau dengan mencegah ovum yang telah dibuahi tertanam

pada endometrium ( mekanisme yang menyebabkan lingkungan uterus tidak

cocok untuk ovum yang telah dibuahi).

Terdapat berbagai cara kontrasepsi antara lain kontrasepsi suntikan,

kontrasepsi intravaginal, kondom dan alat kontrasepsi dalam rahim

(`AKDR ), operasi tubektomi atau vasektomi atau cara konvensional

B. Saran

Untuk menunda kehamilan lebih disarankan pada penggunaan

kontrasepsi secara alamiah yang tidak menimbulkan efek samping yang

berbahaya bagi sang ibu.

Page 22: kontrasepsi hormonal

DAFTAR PUSTAKA

Ebrahim, Fadl Mohsin Aborsi, Kontrasepsi dan Mengatasi Kemandulan.Bandung:

Mizan. 1997

Ganiswarna, Sulistia G. Farmakologi dan Terapi Edisi 4. Jakarta: FKUI.1995

Hasan, M. Ali, Masail Fiqhiyah Jakarta: PT Raja Grafindo Persada:. 1997

Mestranol/noretindrone.www.drugs.com/cdi/

mestranolnorethindrone.html.diuplodtanggal 13 januari 2013.

Staf Pengajar Departemen Farmakologi. Kumpulan Kuliah Farmakologi Edisi 2.

Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. 2004

Soetjiningsih. 1997. ASI: Petunjuk Untuk Tenaga Kesehatan. Jakarta: Penerbit

Buku Kedokteran EGC.

Page 23: kontrasepsi hormonal