15
A. Pendistribusian Tenaga ListrikPendistribusian tenaga listrik
ke konsumen atau pengguna tenaga listrik tersebar di berbagai
wilayah, sedangkan tempat pembangkit tenaga listrik membutuhkan
suatu cakupan wilayah tertentu agar dapat beroperasi. Dapat
disimpulkan penyampaian tenaga listrik dari pembangkit sampai ke
konsumen memerlukan berbagai penanganan teknis dalam
pengoperasiannya.Proses pendistribusian tenaga listrik,
dibangkitkan pada pusat-pusat listrik seperti PLTA, PLTU, PLTG,
PLTP dan PLTD, selanjutnya disalurkan melalui saluran transmisi.
Sebelum disalurkan melalui saluran transmisi, sebelumnya tegangan
dinaikkan terlebih dahulu oleh transformator penaik tegangan (step
up transformator). Ketika memasuki jaringan distribusi, tegangan
akan diturunkan kembali mengunakan transformator penurun tegangan
(step down transformator). Setelah tegangan diturunkan melalui
transformator penurun tegangan, maka tenaga listrik yang disalurkan
melalui saluran transmisi menjadi tegangan menengah atau yang
disebut juga sebagai tegangan distribusi primer. Tegangan
distribusi yang digunakan oleh PLN kisaran 20 KV, 12KV dan 6KV,
tetapi kecenderungan tegangan distribusi primer PLN yang sedang
berkembang saat ini adalah 20 KV.Jaringan yang dikeluarkan dari GI
(Gardu Induk) biasa disebut dengan Jaringan Distribusi, sedangkan
jaringan antara Pusat Listrik dengan GI disebut dengan Jaringan
Transmisi, selanjutnya tenaga listrik yang disalurkan melalui
jaringan distribusi primer akan diturunkan tegangannya dalam bentuk
gardu-gardu distribusi menjadi tegangan rendah dengan kapasitas
tegangan 380/220V. Dari serangkaian perjalanan pendistribusian
tenaga listrik, maka sampailah akhir dari proses penyampaian tenaga
listrik yang selanjutnya disalurkan ke rumah-rumah pelanggan
(konsumen) PLN melalui Sambungan Rumah.Pelanggan-pelanggan yang
menginginkan daya tersambung lebih besar dari kapasitas yang
ditawarkan oleh PLN tidak dapat disambung melalui jaringan tegangan
rendah melainkan disambung langsung pada jaringan Tegangan
Menengah, bahkan ada pula yang disambung pada Jaringan Transmisi
Tegangan Menengah, dalam kasus ini para pengguna daya yang besar
yaitu: industri-industri kecil, besar maupun menengah dan ini
disesuaikan dengan kebutuhan industri yang bersangkutan. Misalnya
saja Rumah Sakit, Petani yang ingin mengairi persawahannya dengan
kapasitas tegangan yang lebih besar dilihat dari sisi luas
pertaniannya, dan sebagainya. Berikut Skema Pusat Listrik yang
dihubungkan melalui saluran Transmisi ke Gardu Induk kemudian ke
Jaringan Distribusi :
Gambar 2. Skema Pusat Listrik
Dari gambar di atas dapat dilihat jika di Pusat listrik maupun
di GI terdapat transformator Pemakaian Sendiri yang digunakan untuk
melayani keperluan tenaga listriknya sendiri, misalnya untuk
penerangan, pendingin, mengisi batere listrik dan menggerakkan
berbagai motor listrik.Dalam realitanya, Pendistribusian Tenaga
Listrik ke konsumen, memiliki jaringan distribusi yang sangat luas
sehingga diperlukan banyak sekali transformator distribusi untuk
penyampaian tenaga listrik, maka Gardu Distribusi seringkali
disederhanakan menjadi transformator tiang yang rangkaian
listriknya lebih sederhana. Setelah tenaga listrik melalui Jaringan
Tegangan menengah (JTM), Jaringan Tegangan Rendah (JTR) dan
Sambungan Rumah (SR) maka pendistribusian tenaga listrik
selanjutnya melalui alat pembatas daya dan KWH meter.Setelah
melalui KWH meter, tenaga listrik kemudian memasuki wilayah
instalasi rumah, yaitu instalasi milik pelanggan. Instalasi PLN
pada umumnya hanya sampai dengan KWH meter dan sesudah KWH meter
instalasi listrik pada umumnya adalah instalasi milik pelanggan.
Dalam instalasi pelanggan, tenaga listrik langsung memasuki
peralatan listrik milik pelanggan seperti lampu, televisi, lemari
es, dispenser, kipas angin, dan lain-lain.
Gambar 3. Batas Instalasi PLN dan PelangganRekening listrik
pelanggan tergantung dari daya yang tersambung, serta pemakaian KWH
nya. Saat ini PLN sudah mengembangkan inovasi baru dalam memberikan
pelayanan kepada konsumen yang menjanjikan kemudahan, kebebasan dan
kenyamanan, yaitu Listrik Pintar Solusi isi ulang dari PLN.
Kelebihan dari sistem ini adalah dengan Listrik Pintar setiap
pelanggan dapat mengendalikan sendiri penggunaan listriknya sesuai
dengan kebutuhan dan kemampuannya. Seperti halnya pulsa isi ulang
pada telepon seluler, pada sistem listrik pintar, pelanggan juga
terlebih dahulu membeli pulsa (voucher/token listrik isi ulang)
yang terdiri dari 20 digit nomor yang bisa diperoleh melalui gerai
ATM sejumlah bank atau melalui loket-loket pembayaran tagihan
listrik online.
Gambar 4. Lambang Listrik PrabayarDapat disimpulkan bahwa besar
kecilnya pemakaian tenaga listrik ditentukan sepenuhnya oleh para
pelanggan, yaitu tergantung bagaimana para pelanggan menggunakan
peralatan listrik mereka. Kemudian PLN terus meng-update kesesuaian
antara daya listrik yang dibangkitkannya dari waktu ke waktu dengan
kebutuhan tenaga listrik para pelanggan. Jika jumlah pelanggan yang
harus dilayani adalah jutaan, maka daya listrik yang harus
dibangkitkan jumlahnya juga mencapai ribuan megawatt dan untuk itu
sangat diperlukan beberapa Pusat Listrik dan juga beberapa GI untuk
dapat melayani listrik para pelanggan.B. Sistem DistribusiSalah
satu bagian dari sistem tenaga listrik yang sangat dekat dengan
pelanggan adalah Sistem Distribusi. Sistem Distribusi adalah
jaringan yang diisi dari sebuah Gardu Induk, Jaringan Distribusi
Tegangan Menengah (JTM), Jaringan Tegangan Rendah (JTR) dan
Sambungan Rumah ke Pelanggan.
Gambar 5. Jaringan Distribusi Tegangan Menengah (JTM), Jaringan
Tegangan Rendah (JTR), dan Sambungan Rumah ke Pelanggan.
Sistem Distribusi merupakan sistem tenaga listrik yang paling
banyak mengalami gangguan, sehingga permasalahan utama dalam
Operasi Sistem Distribusi adalah mengatasi gangguan. Pada
pengoperasian Sistem Distribusi, seringkali terjadi
gangguan-gangguan seperti masalah tegangan, bagian-bagian instalasi
yang berbeban lebih, dan rugi-rugi daya dalam jaringan. Oleh karena
itu, perlu dilakukan inspeksi, identifikasi dan analisa secara
terus-menerus, untuk dijadikan masukan bagi perencanaan,
pengembangan, penyempurnaan dan pemeliharaan Operasi Sistem
Distribusi selanjutnya. Di daerah Kabupaten Bantul sendiri, sistem
pendistribusian dimulai dari Gardu Induk 150 KV. Gardu Induk 150 KV
Bantul merupakan salah satu unit kerja UPT (Unit Pelayanan
Transmisi) Yogyakarta berada di wilayah naungan pusat penyaluran
dan pengaturan beban Jawa Bali regional Jateng & DIY. Gardu
Induk Bantul mempunyai 2 buah Transformator Daya (Trafo Daya)
dengan kapasitas masing-masing 60 MVA. Tranformator I mensuplai
penyulang-penyulang BNL1, BNL2, BNL3, BNL 5. Tegangan pada sisi
tegangan rendah sebesar 20 KV. Transformator II mensuplai
penyulang-penyulang BNL 6, BNL 7, BNL 8,BNL 10,BNL 11,BNL 12,BNL
13. Untuk factor daya pada transformator I sebesar 0,9 dan
Transformator II sebesar 0,93. Nilai Faktor daya ini masih memenuhi
syarat yaitu 0,85.C. PembahasanKonstruksi Dasar Jaringan Tegangan
Menengah 20 KVKonstruksi jaringan tegangan menengah 20 KV merupakan
suatu konstruksi yang berada pada saluran distribusi primer.
Menurut aliran phasenya, konstruksi dibagi menjadi dua yaitu
konstruksi satu phase dan konstruksi tiga phase. Konstruksi satu
pahse diberi kode A dan konstruksi tiga phase diberi kode C.
Sementara itu, menurut bahan tiang penyangganya, konstruksi juga
dibagi menjadi dua jenis yaitu tiang penyangga besi atau yang
diberi kode S dan tiang penyangga beton atau yang sering disebut C.
Elemen-elemen atau komponen pada konstruksi dasar terdiri dari
isolator, sekrup, besi pengait. Setiap jenis konstruksi tentu
mempunyai elemen penyusun yang berbeda-beda dan disesuaikan dengan
bahan dasar, kegunaan, dan letak konstruksi tersebut akan dipasang.
Pada kesempatan ini penulis akan membahas konstruksi dasar tegangan
menengah baik satu phase maupun tiga phase, namun hanya terkait
satu jaringan utama saja.1. Jenis Isolator JaringanSebelum membahas
mengenai konstruksi, penulis akan memaparkan tentang bahan isolator
yang digunakan untuk saluran distribusi tenaga listrik. Berdasarkan
fungsi dan konstruksinya isolator jaringan dapat dibedakan dalam 4
macam, yaitu :a. Isolator Jenis Pasak (pin type insulator).Isolator
jenis pasak (pin type insulator), digunakan pada tiang-tiang lurus
(tangent pole) dan tiang sudut (angle pole) untuk sudut 5 sampai
30. Banyak terbuat dari bahan porselin maupun bahan gelas yang
dibentuk dalam bentuk kepingan dan bagian bawahnya diberi suatu
pasak (pin) yang terbuat dari bahan besi atau baja tempaan. Tiap
kepingan diikatkan oleh suatu bahan semen yang berkualitas baik.
Bentuk kepingan dibuat mengembang ke bawah seperti payung, untuk
menghindarkan air hujan yang menimpa permukaan kepingan secara
mudah. Banyaknya kepingan tergantung pada kekuatan elektris bahan
kepingan. Biasanya jumlah kepingan ini maksimum lima buah. Untuk
jaringan distribusi primer biasanya terdiri dari dua keping yang
terbuat dari bahan porselin. Isolator jenis pasak ini banyak
digunakan pada tiang-tiang lurus (tangent pole) dengan kekuatan
tarikan sudut (angle tensile strenght) hingga 10. Kawat penghantar
jaringan diletakkan di bagian atas untuk posisi jaringan lurus,
sedangkan untuk jaringan dengan sudut di bawah 10 kawat
penghantarnya diikatkan pada bagian samping agar dapat memikul
tarikan kawat.
Gambar 6. Isolator Jenis Pasak/PinKekuatan tarik isolator jenis
pasak ini lebih rendah bila dibandingkan dengan isolator jenis
gantung, karena kekuatan isolator jenis pasak ini ditentukan oleh
kekuatan pasaknya terhadap gaya tarikan kawat penghantar.
Pemasangan isolator jenis pasak ini direncanakan pada puncak tiang
maupun pada palang kayu (cross-arm) yang disekrupkan pada isolator
tersebut. Pemasangan isolator jenis pasak pada tiang kayu saluran
satu fasa yang memiliki sudut : 0 sampai 5, dan sudut 5 sampai 30,
serta untuk saluran tiga fasa dengan sudut 0 sampai 5, dan untuk
sudut 5 sampai 30. Isolator jenis pasak digunakan karena :a. lebih
banyak jaringan dibuat lurusb. sudut saluran dibuat kurang dari
15c. isolator jenis gantung lebih mahal dari isolator jenis
pasakd.konstruksi tiang dibuat dengan cross-arm (travers) lebih
menonjolkan ke laur sudut.b. Isolator Jenis Pos (post type
insulator).Isolator jenis pos (post type insulator) , digunakan
pada tiang-tiang lurus (tangent pole) dan tiang sudut (angle pole)
untuk sudut 5 sampai 15. Dibandingkan dengan isolator jenis pasak,
isolator jenis pos ini lebih sederhana perencanaannya. Diameternya
lebih kecil dan tak menggunakan kepingan-kepingan seperti isolator
jenis pasak. Terdapat lekukan-lekukan pada permukaannya untuk
mengurangi hantaran yang terjadi pada isolator. Makin tinggi
tegangan isolasinya makin banyak lekukan-lekukan tersebut.Isolator
jenis pos ini bagian atasnya diberi tutup (cap) dan bagian bawah
diberi pasak yang terbuat dari bahan besi atau baja tempaan. Bahan
yang digunakan untuk isolator jenis pos ini terbuat dari bahan
porselin basah yang murah harganya.
Gambar 7. Isolator Jenis PosKekuatan mekanis isolator jenis pos
ini lebih tinggi dibandingkan isolator jenis pasak dan
penggunaannya hanya pada jaringan ditribusi primer untuk tiang
lurus (tangent pole) pada sudut 5 sampai 15. Isolator jenis pos
yang digunakan untuk jaringan distribusi 20 kV, memiliki tegangan
tembus sebesar 35 kV dengan kekuatan tarik (tensile strenght)
sebesar 5000 pon. Selain isolator pin dan post, ada juga isolator
kombinasi diantara keduanya atau yang disebut pin-post. Jenis
pin-post digunakan pada jaringan distribusi hantaran udara tegangan
menengah, dipasang pada tiang yang mengalami gaya tekuk. Isolator
jenis ini, sekarang banyak digunakan.
Gambar 8. Isolator Jenis Pin-postc. Isolator Jenis Gantung/Tarik
(suspension type insulator).Isolator jenis gantung/tarik
(suspension type insulator), digunakan pada tiang-tiang sudut
(angle pole) untuk sudut 30 sampai 90, tiang belokan tajam, dan
tiang ujung (deadend pole). Isolator jenis clevis lebih banyak
digunakan karena lebih kokoh dan kuat dalam penggandengannya, serta
tidak ada kemungkinan lepas dari gandengannya, karena pada ujungnya
digunakan mur baut untuk mengikatnya. Isolator gantung (suspension
insulator) terdiri dari sebuah piringan yang terbuat dari bahan
porselin, dengan tutup (cap) dari bahan besi tempaan dan pasaknya
terbuat dari bahan baja yang diikatkan dengan semen yang
berkualitas, sehingga membentuk satu unit isolator yang berkualitas
tinggi. Dibandingkan isolator jenis pasak, isolator gantung ini
hanya mempunyai satu piringan yang terbuat dari bahan porselin atau
bahan gelas biru kelabu (blue gray glaze). Dengan menggunakan bahan
gelas biru kelabu ini harga isolator dapat ditekan lebih murah dan
dapat digunakan untuk beberapa gandengan. Umumnya isolator gantung
dengan bahan gelas ini digunakan untuk jaringan distribusi
primer.
Gambar 9. Isolator Gantung Jenis ClevisDilihat dari
konstruksinya, isolator gantung ini dikenal dalam dua jenis, yaitu
jenis clevis dan jenis ball and socket. Jenis clevis ini memiliki
bentuk tutup (cap) dan pasaknya (pin) berbentuk pipih dengan lubang
ditengahnya, yang digunakan untuk keperluan penggandengan dari
beberapa isolator gantung dengan mengikatnya dengan mur baut
sehingga bisa lebih kuat penggandengannya. Jenis ball and socket
memiliki bentuk tutup (cap) berlubang (socket) untuk menyangkut-kan
pasak (pin) yang berbentuk bulat (ball), sehingga penggandengan
dari bebarapa isolator gantung tidak menggunakan baut (bolt) lagi.
Kedua jenis ini yang paling banyak dipakai adalah jenis clevis,
karena dibandingkan dengan jenis ball and socket maka jenis clevis
ini lebih kokoh dan kuat serta tidak ada kemungkinan lepas.Isolator
gantung mempunyai kualitas tegangan isolasi tidak begitu tinggi
dibandingkan isolator jenis pasak, karena isolator gantung hanya
memiliki satu piringan untuk setiap unit isolator. Oleh sebab itu
agar memenuhi kebutuhannya maka isolator gantung ini
digandeng-gandengkan satu unit dengan unit yang lain agar
mendapatkan kualitas tegangan isolasi yang tinggi. Bila
digandengkan isolator gandeng mempunyai kualitas yang lebih tinggi
dari isolator jenis pasak. Makin banyak gandengannya makin tinggi
kualitas tegangan isolasinya. Kekuatan mekanis isolator gantung ini
lebih tinggi bila digandengkan, maka banyak digunakan untuk menahan
besarnya tarikan atau ketegangan kawat pada tiang-tiang sudut
(angle pole), tiang belokan tajam, dan tiang ujung (deadend
pole).
d. Isolator Jenis Cincin (spool type insulator).Isolator jenis
cincin (spool type insulator), digunakan pada tiang-tiang lurus
(tangent pole) dengan sudut 0 sampai 10, yang dipasang secara
horizontal maupun vertikal. Isolator cincin bentuknya bulat
berlubang ditengahnya seperti cincin yang hanya terdapat satu atau
dua lekukan saja yang seluruhnya terbuat dari bahan porselin.
Gambar 10. Isolator Jenis CincinIsolator cincin ini tidak
menggunakan pasak (pin) sehingga isolator cincin memiliki kualitas
tegangannya lebih rendah. Pada jaringan tegangan menengah 20 kv,
isolator ini biasanya digunakan untuk pemasngan kabel netral.
Isolator ini dipasang pada sebuah clamp (pengapit) dengan sebuah
pasak yang dimasukkan ke dalam lubang ditengahnya. Pemasangan
secara horizontal digunakan untuk jaringan lurus (tangent line)
dengan sudut antara 0 sampai 10. Untuk jaringan sudut (angle line)
untuk sudut lebih dari 10 dipasang pada kedudukan vertikal.
2. Konstruksi Dasar Jaringan Tegangan Menengah Satu
PhaseKonstruksi dasar jaringan tegangan menengah satu phase.
Memiliki kode A. Jika dilihat dari jenis tiang penyangganya
konstruksi satu phase dibagi menjadi dua yaitu penyangga besi dan
penyangga beton. Menurut specification book dari PLN DIY Jateng ada
sekitar puluhan jenis konstruksi A. Namun pada laporan ini, penulis
hanya akan memaparkan beberapa jenis konstruksi yang sering
terpasang khususnya di wilayah Kabupten Bantul. Ada beberapa
konstruksi dasar jaringan tegangan menengah satu phase yaitu CA1,
SA1, CA2, SA2, CA3, SA3, CA4, SA4, CA5, SA5, CA6, SA6.
a. Konstruksi CA1 Konstruksi CA1 merupakan konstruksi jaringan
tegangan menengah satu phase yang digunakan pada tiang-tiang lurus
(tangent pole) dengan sudut 0o sampai 5o. Sesuai kodenya C,
konstruksi ini mengunakan tiang beton sebagai tiang penyangganya.
Isolator yang terpasang berupa post tipe untuk jaringan primer dan
spool insulator untuk jaringan netralnya.Kerena tiang penyangganya
terbuat dari beton maka dalam penyekrupan / pemasangan isolator
digunakan bolt machine dan bolt single upset. Bolt machine dan bolt
single upset memang diset untuk digunakan pada tiang beton.
Gambar 11. Konstruksi CA1 Tampak Depan dan Samping
Tabel 2. Komponen Konstruksi CA1 NOKODEPERINCIAN PER UNIT
KONSTRUKSISATUANJUMLAH
CA1unit
1itlpIsolator Tumpu Line Post 20 KVbh1
2ansiSpool Insulator Ansi 53-2bh1
3cbCenter Bracket 12,5 KNbh1
4bmBolt Machine5/8X10bh2
5bsuBolt Single Up Set 5/8X10bh1
6lnLock Nut5/8bh3
7wsqWasher Square2 bh3
8Tie Wire#4/Alumunium Bonding Wire#20mtr2,6
b. Konstruksi SA1 Sama seperti Konstruksi CA1 Konstruksi SA1
juga digunakan pada tiang-tiang lurus (tangent pole) dengan sudut
0o sampai 5o . Salah satu perbedanya, karena kodenya S, konstruksi
ini mengunakan tiang besi sebagai tiang penyangganya. Namun
demikian, isolator yang terpasang tetap berupa post tipe untuk
jaringan primer dan spool insulator untuk jaringan netralnya.
Kerena tiang penyangganya terbuat dari besi maka dalam penyekrupan
/ pemasangan isolator digunakan Pole band single up set dan Pole
band single rack. Pole band single up set dan Pole band single rack
memang diset untuk digunakan pada tiang besi.
Gambar 12. Konstruksi SA1Tabel 3. Komponen Konstruksi
SA1NOKODEPERINCIAN PER UNIT KONSTRUKSISATUANJUMLAH
SA1unit
1itlpIsolator Tumpu Line Post 20 KVbh1
2ansiSpool Insulator Ansi 53-2bh1
3cbCenter Bracket 12,5 KNbh1
4pbsuPole band single up set7 atau 7 bh2
5pbsrPole band single rack7 atau 7 bh1
6Tie Wire#4/Alumunium Bonding Wire#20mtr2,6
Gambar 13. Pelaksanaan Konstruksi A1 Tanpa Ada TR UB dan Ada TR
UBc. Konstruksi CA2Konstruksi CA2 merupakan konstruksi jaringan
tegangan menengah satu phase yang digunakan pada tiang-tiang sudut
(angle pole) untuk sudut 5 sampai 30. Sesuai kodenya C, konstruksi
ini mengunakan tiang beton sebagai tiang penyangganya. Isolator
yang terpasang berupa dua buah post tipe untuk jaringan primer dan
spool insulator untuk jaringan netralnya. Pada jaringan primer
(phase) mengunakan dua buah isolator dikarenakan konstruksi ini
digunakan untuk tiang yang menyudut dengan sudut maksimal 30o.
Tiang penyangganya terbuat dari beton oleh karena itu, dalam
penyekrupan / pemasangan isolator digunakan bolt machine dan
bracket insulated. Penggunaan bracket insulated karena sesuai untuk
konstruksi jaringan yang menyudut.
Gambar 14. Konstruksi CA2 dari Depan dan SampingTabel 4.
Komponen Konstruksi CA2 NOKODEPERINCIAN PER UNIT
KONSTRUKSISATUANJUMLAH
CA2unit
1itlpIsolator Tumpu Line Post 20 KVbh2
2ansiSpool Insulator Ansi 53-2bh1
3cbCenter Bracket 12,5 KNbh2
4bmBolt Machine5/8X10bh3
5lnLock Nut5/8bh3
6biBracket secondary/bracket insulatedbh1
7Tie Wire#4/Alumunium Bonding Wire#20mtr2,8
d. Konstruksi SA2Mirip seperti Konstruksi CA2, konstruksi ini
merupakan konstruksi jaringan tegangan menengah satu phase yang
digunakan pada tiang-tiang sudut (angle pole) untuk sudut 5 sampai
30. Tiang penyangga yang digunakan adalah besi. Isolator yang
terpasang berupa dua buah post tipe untuk jaringan primer dan spool
insulator untuk jaringan netralnya. Pada jaringan primer (phase)
mengunakan dua buah isolator dikarenakan konstruksi ini digunakan
untuk tiang yang menyudut dengan sudut maksimal 30o.Karena tiang
penyangganya terbuat dari besi, maka dalam penyekrupan / pemasangan
isolator digunakan Pole band single rack, Pole band doble rack dan
bracket insulated. Penggunaan bracket insulated pada pemasangan
kabel netral karena lebih kuat dan sesuai untuk konstruksi jaringan
yang menyudut.
Gambar 15. Konstruksi SA2Tabel 5. Komponen Konstruksi SA 2
NOKODEPERINCIAN PER UNIT KONSTRUKSISATUANJUMLAH
SA2unit
1itlpIsolator Tumpu Line Post 20 KVbh2
2ansiSpool Insulator Ansi 53-2bh1
3cbCenter Bracket 12,5 KNbh2
4pbsrPole band single rack7 atau 7 bh1
5biBracket secondary/bracket insulatedbh1
6Tie Wire#4/Alumunium Bonding Wire#20mtr2,8
7pbsrPole band doble rack7 atau 7 bh2
Gambar 16. Gambar Pelaksanaan A2 tanpa TR UB dan ada TR UBe.
Konstruksi CA3Konstruksi CA3 merupakan konstruksi jaringan tegangan
menengah satu phase yang digunakan pada tiang-tiang sudut (angle
pole) untuk sudut 30 sampai 60. Tiang penyangga yang digunakan
adalah beton. Isolator yang terpasang berupa satu buah isolator
Tarik/Suspension 20KV (2Pcs) dilengkapi Oval Eye Bolt, Oval Eye,
Nut Lock Nut sebagai penyekrup pada jaringan primernya dan spool
insulator dilengkapi Clevis Swinging Secondary untuk jaringan
netralnya. Pada saluran kabel phasenya dilengkapi primary angle
clamp dan bolt clevis-socket dalam pemasangan kabel untuk
konstruksi jaringan yang menyudut.
Gambar 17. Konstruksi A3 dan Isolator Tarik Beserta primary
angle clamp
Tabel 6. Komponen Konstruksi CA3 NOKODEPERINCIAN PER UNIT
KONSTRUKSISATUANJUMLAH
CA3unit
1susIsolator Tarik/Suspension 20KV (2Pcs)bh1
2ansiSpool Insulator Ansi 53-4bh1
3oebOval Eye Bolt 5/8bh1
4lnLock Nut 5/8bh1
5pbsrPole Band Single Rack7 Atau 7 bh1
6oenOval Eye Nut 5/8bh1
7wsqWasher Square 2 bh2
8clvClevis Swinging Secondarybh1
9pacPrimary Angel Clamp 150 s/d 240 Mm2bh1
10socBolt Clevis-Socket Eye/Clevel Com Schackle Hangbh1
11Arrmour Rod#For AAAC 240 Mm2set1
12Tie Wire#4/Alumunium Bonding Wire#20bh0,8
f. Konstruksi SA3Konstruksi SA3 merupakan konstruksi jaringan
tegangan menengah satu phase yang digunakan pada tiang-tiang sudut
(angle pole) untuk sudut 30 sampai 60. Tiang penyangga yang
digunakan adalah besi. Sama seperti konstruksi CA3, isolator yang
terpasang berupa satu buah isolator Tarik/Suspension 20KV (2Pcs)
dilengkapi Oval Eye Bolt, Oval Eye, Nut Lock Nut sebagai penyekrup
pada jaringan primernya dan spool insulator dilengkapi Clevis
Swinging Secondary untuk jaringan netralnya. Namun pada jaringan
primernya Pole Band Single Rack sebagai pengait antara isolator
tarik dengan tiang besinya.Sama seperti konstruksi CA3, pada
saluran kabel phasenya dilengkapi primary angle clamp dan bolt
clevis-socket . Kedua elemen ini membantu dalam pemasangan kabel
untuk konstruksi jaringan yang menyudut.
Gambar 18. Konstruksi SA3Tabel 7. Komponen SA3NOKODEPERINCIAN
PER UNIT KONSTRUKSISATUANJUMLAH
SA3unit
1susIsolator Tarik/Suspension 20KV (2Pcs)bh1
2ansiSpool Insulator Ansi 53-4bh1
3pbsrPole Band Single Rack7 Atau 7 bh2
4oenOval Eye Nut 5/8bh2
5clvClevis Swinging Secondarybh1
6pacPrimary Angel Clamp 150 s/d 240 Mm2bh1
7socBolt Clevis-Socket Eye/Clevel Com Schackle Hangbh1
8Arrmour Rod#For AAAC 240 Mm2set1
9Tie Wire#4/Alumunium Bonding Wire#20bh0,8
Gambar 19. Gambar Pelaksanaan Konstruksi A3 tanpa TR UB dan ada
TR UB
g. Konstruksi CA4Konstruksi CA4 merupakan konstruksi jaringan
yang digunakan pada tiang-tiang sudut (angle pole) untuk sudut 60
sampai 90. Tiang penyangga yang digunakan berupa beton. Isolator
yang terpasang berupa dua buah isolator Tarik/Suspension 20KV
(2Pcs) dilengkapi Oval Eye Bolt, Oval Eye Nut, Lock Nut sebagai
penyekrup pada jaringan primernya serta dibantu dengan Compression
Conector H untuk menyampung kabel phase dari isolator tarik yang
satu ke isolator tarik yang lainnya dan spool insulator dilengkapi
Clevis Swinging Secondary untuk jaringan netralnya. Pada saluran
kabel phasenya dilengkapi primary angle clamp dan Loop dead end
clamp.
Gambar 20. Konstruksi CA4 dan besar angle
Gambar 21. Gambar Pelaksanaan Konstruksi A4 tanpa TR UB dan ada
TR UBTabel 8. Komponen Konstruksi CA4NOKODEPERINCIAN PER UNIT
KONSTRUKSISATUANJUMLAH
CA4unit
1susIsolator Tarik/Suspension 20KV (2Pcs)bh2
2ansiSpool Insulator Ansi 53-4bh2
3oebOval Eye Bolt 5/8bh2
4pbsrPole Band Single Rack7 Atau 7 bh2
5oenOval Eye Nut 5/8bh2
6wsqWasher Square 2 bh2
7clvClevis Swinging Secondarybh2
8pacPrimary Angel Clamp 150 s/d 240 Mm2bh2
9socBolt Clevis-Socket Eye/Clevel Com Schackle Hangbh2
10Compression Conector H type 150/240mm2bh4
11Arrmour Rod#For AAAC 240 Mm2set2
12Loop dead end clamp/LC 35 s/d 240mm2bh2
h. Konstruksi SA4Konstruksi SA4 tidak jauh berbeda dengan
Konstruksi CA4. Konstruksi ini digunakan pada tiang-tiang sudut
(angle pole) untuk sudut 60 sampai 90. Bedanya tiang penyangga yang
digunakan berupa besi. Isolator yang terpasang pun sama yaitu
berupa dua buah isolator Tarik/Suspension 20KV (2Pcs) dilengkapi
Oval Eye Nut, Pole Band Single Rack, Lock Nut sebagai penyekrup
pada jaringan primernya serta dibantu dengan Compression Conector H
untuk menyampung kabel phase dari isolator tarik yang satu ke
isolator tarik yang lainnya. Pada saluran kabel phasenya dilengkapi
primary angle clamp dan Loop dead end clamp. Untuk pemasngan kabel
netralnya digunakan spool insulator dilengkapi Clevis Swinging
Secondary. Tabel 9. Komponen Konstruksi SA4NOKODEPERINCIAN PER UNIT
KONSTRUKSISATUANJUMLAH
SA4unit
1susIsolator Tarik/Suspension 20KV (2Pcs)bh2
2ansiSpool Insulator Ansi 53-4bh2
3pbsrPole Band Single Rack7 Atau 7 bh4
4oenOval Eye Nut 5/8bh4
5clvClevis Swinging Secondarybh2
6pacPrimary Angel Clamp 150 s/d 240 Mm2bh2
7socBolt Clevis-Socket Eye/Clevel Com Schackle Hangbh2
8Compression Conector H type 150/240mm2bh2
9Arrmour Rod#For AAAC 240 Mm2set2
10Loop dead end clamp/LC 35 s/d 240mm2bh4
i. Konstruksi CA5Konstruksi CA5 merupakan konstruksi jaringan
tegangan menengah satu phase yang digunakan pada ujung jaringan
(dead end). Tiang penyangga yang digunakan berupa beton. Isolator
yang terpasang berupa satu buah isolator Tarik/Suspension 20KV
(2Pcs) dilengkapi Oval Eye Bolt, Oval Eye Nut, Lock Nut sebagai
penyekrup pada jaringan primernya dan spool insulator dilengkapi
Clevis Swinging Secondary untuk jaringan netralnya. Pada intinya
konstruksi ini merupakan konstruksi ujung dari suatu jaringan satu
phase. Oleh karena itu, pada saluran kabel phasenya dilengkapi
primary angle clamp dan Loop dead end clamp yang masing-masing
hanya berjumlah satu buah.
Gambar 22. Konstruksi CA5Tabel 10. Komponen Konstruksi
CA5NOKODEPERINCIAN PER UNIT KONSTRUKSISATUANJUMLAH
CA5unit
1susIsolator Tarik/Suspension 20KV (2Pcs)bh1
2ansiSpool Insulator Ansi 53-4bh1
3oebOval Eye Bolt 5/8bh1
4pbsrPole Band Single Rack7 Atau 7 bh1
5oenOval Eye Nut 5/8bh1
6wsqWasher Square 2 bh2
7clvClevis Swinging Secondarybh1
8pacPrimary Angel Clamp 150 s/d 240 Mm2bh1
9socBolt Clevis-Socket Eye/Clevel Com Schackle Hangbh1
10Arrmour Rod#For AAAC 240 Mm2set1
11Loop dead end clamp/LC 35 s/d 240mm2bh2
j. Konstruksi SA5Konstruksi SA5 merupakan konstruksi jaringan
tegangan menengah satu phase yang digunakan pada ujung jaringan
(dead end). Tiang penyangga yang digunakan berupa besi. Isolator
yang terpasang berupa satu buah isolator Tarik/Suspension 20KV
(2Pcs) dilengkapi Pole Band Single Rack, Oval Eye Nut, Lock Nut
sebagai penyekrup pada jaringan primernya dan spool insulator
dilengkapi Clevis Swinging Secondary untuk jaringan netralnya. Sama
seperti konstrusi CA5, pada intinya konstruksi ini merupakan
konstruksi ujung dari suatu jaringan satu phase. Oleh karena itu,
pada saluran kabel phasenya dilengkapi primary angle clamp dan Loop
dead end clamp yang masing-masing hanya berjumlah satu buah. Yang
membedakan adalah tiang penyangga dan penggunaan pole band single
rack sebagai penyekrupnya.Tabel 11. Komponen Konstruksi
SA5NOKODEPERINCIAN PER UNIT KONSTRUKSISATUANJUMLAH
SA5unit
1susIsolator Tarik/Suspension 20KV (2Pcs)bh1
2ansiSpool Insulator Ansi 53-4bh1
3pbsrPole Band Single Rack7 Atau 7 bh2
4oebOval Eye Nut 5/8bh2
5clvClevis Swinging Secondarybh1
6pacPrimary Angel Clamp 150 s/d 240 Mm2bh1
7socBolt Clevis-Socket Eye/Clevel Com Schackle Hangbh1
8Arrmour Rod#For AAAC 240 Mm2set1
9Loop dead end clamp/LC 35 s/d 240mm2bh2
Gambar 23. Gambar Pelaksanaan Konstruksi A5 tanpa TR UB dan ada
TR UBk. Konstruksi CA6Konstruksi CA6 merupakan konstruksi jaringan
tegangan menengah satu phase yang digunakan pada (duble dead end).
Tiang penyangga yang digunakan berupa beton. Isolator yang
terpasang berupa dua buah isolator Tarik/Suspension 20KV (2Pcs)
dilengkapi Oval Eye Bolt, Oval Eye Nut, Washer Square sebagai
penyekrup pada jaringan primernya/phase. Pada saluran kabel
phasenya dilengkapi primary angle clamp dan Loop dead end clamp
yang berjumlah dua dan empat buah. Keberadaan Isolator post tipe
pada kabel phasenya hanya sebagai pelengkap bukan sebagai inti dari
konstruksi ini. Pada kabel netralnya dilengkapi dua buah spool
insulator dilengkapi Clevis Swinging Secondary untuk jaringan
netralnya. Selain itu juga diberi conector untuk penyambungan
kabelnya.
Gambar 24. Konstruksi CA6Tabel 12. Komponen Konstruksi
CA6NOKODEPERINCIAN PER UNIT KONSTRUKSISATUANJUMLAH
CA6unit
1susIsolator Tarik/Suspension 20KV (2Pcs)bh2
2ansiSpool Insulator Ansi 53-4bh2
3oebOval Eye Bolt 5/8bh2
4oenOval Eye Nut 5/8bh2
5wsqWasher Square 2 bh4
6clvClevis Swinging Secondarybh2
7pacPrimary Angel Clamp 150 s/d 240 Mm2bh2
8socBolt Clevis-Socket Eye/Clevel Com Schackle Hangbh2
9Arrmour Rod#For AAAC 240 Mm2set2
10Loop dead end clamp/LC 35 s/d 240mm2bh4
l. Konstruksi SA6Sama halnya dengan Konstruksi CA6, konstruksi
SA6 juga merupakan konstruksi jaringan tegangan menengah satu phase
yang digunakan pada (duble dead end). Namun tiang penyangga yang
digunakan berupa besi. Isolator yang terpasang berupa dua buah
isolator Tarik/Suspension 20KV (2Pcs), dilengkapi dengan Pole band
single rack dan Oval Eye Nut, sebagai penyekrup pada jaringan
primernya/phase. Pada saluran kabel phasenya dilengkapi primary
angle clamp dan Loop dead end clamp yang berjumlah dua dan empat
buah. Keberadaan Isolator post tipe pada kabel phasenya hanya
sebagai pelengkap bukan sebagai inti dari konstruksi ini. Pada
kabel netralnya dilengkapi dua buah spool insulator dilengkapi
Clevis Swinging Secondary untuk jaringan netralnya. Selain itu juga
diberi conector untuk penyambungan kabelnya.Tabel 13. Komponen
Konstruksi SA 6NOKODEPERINCIAN PER UNIT KONSTRUKSISATUANJUMLAH
SA6unit
1susIsolator Tarik/Suspension 20KV (2Pcs)bh2
2ansiSpool Insulator Ansi 53-4bh2
3oenOval Eye Nut 5/8bh4
4clvClevis Swinging Secondarybh2
5pacPrimary Angel Clamp 150 s/d 240 Mm2bh2
6socBolt Clevis-Socket Eye/Clevel Com Schackle Hangbh2
7Arrmour Rod#For AAAC 240 Mm2set2
8pbsrPole band single rack7 atau 7 2
9Loop dead end clamp/LC 35 s/d 240mm2bh4
3. Konstruksi Dasar Jaringan Tegangan Menengah Tiga
PhaseKonstruksi dasar jaringan tegangan menengah tiga phase.
Memiliki kode C. Menurut specification book dari PLN DIY Jateng ada
sekitar puluhan jenis konstruksi C. Namun pada laporan ini, penulis
hanya akan memaparkan beberapa jenis konstruksi yang banyak
terpasang khususnya di wilayah Kabupten Bantul. Konstruksi tersebut
diantaranya: C1, C1-1, C1-A, C2-1, C2-A, C7, C8, C9, C10, C11.
a. Konstruksi C1 Konstruksi C1 merupakan konstruksi jaringan
tegangan menengah tiga phase yang digunakan pada tiang-tiang lurus
(tangent pole) dengan sudut 0o sampai 5o . jika dilihat dari tiang
penyangganya, konstruksi C1 ada dua jenis yaitu CC1 dan SC1. Karena
konstruksi ini adalah konstruksi tiga phase, maka setidaknya butuh
tiga isolator jenis post tipe sebagi isolator tumpu untuk kabel
phasenya. Pada konstruksi CC1, sesuai kodenya C, konstruksi ini
menggunakan tiang beton sebagai tiang penyangganya. Isolator yang
terpasang berupa tiga buah post tipe untuk jaringan primer dan
sebuah spool insulator untuk jaringan netralnya. Kerena tiang
penyangganya terbuat dari beton maka dalam penyekrupan / pemasangan
isolator digunakan bolt machine dan bolt single upset. Bolt machine
dan bolt single upset memang diset untuk digunakan pada tiang
beton.Sementara itu, konstruksi SC1, tiang besi digunakan sebagai
tiang penyangganya. Isolator yang terpasang berupa tiga post tipe
untuk jaringan primer dan sebuah spool insulator untuk jaringan
netralnya. Kerena tiang penyangganya terbuat dari besi maka dalam
penyekrupan / pemasangan isolator digunakan pole band single upset
dan pole band single rack.
Gambar 25. Konstruksi CC1 dari depan dan samping, Gambar
pelaksanaan C1Tabel 14. Komponen Konstruksi C1NOKODEPERINCIAN PER
UNIT KONSTRUKSISATUANJUMLAH
C1unit
1itlpIsolator Tumpu Line Post 20 KVbh3
2lnLock Nut5/8bh
3ansiSpool Insulator Ansi 53-2bh1
4cbCenter Bracket 12,5 KNbh1
5bmBolt Machine 5/8X10bh4
6bsuBolt Single Up Set 5/8X10bh1
7pbsrPole band single rack7 atau 7 bh2
8wsqWasher Square 2 bh2
9Note:
SC1 center braket use pole band, new pole band single up set
CC1 center braket, side braket use bolt machine
b. Konstruksi C1-1 Konstruksi C1-1 merupakan konstruksi jaringan
tegangan menengah tiga phase yang digunakan pada tiang-tiang lurus
(tangent pole) dengan sudut 0o sampai 5o. Bedanya konstruksi ini
dengan konstruksi C1 adalah konstruksi ini menggunakan cross arm
dan braca steel sebagai penumpu isolator kabel phsenya. Jika
dilihat dari tiang penyangganya, konstruksi C1-1 ada dua jenis
yaitu CC1-1 dan SC1-1. Isolator yang dipakai yaitu jenis post tipe
dan jenis pin-post sebagi isolator tumpu untuk kabel phasenya.
Untuk kabel netral digunakan spool insulator sebagai isolatornya.
Pada konstruksi CC1-1, konstruksi ini menggunakan tiang beton
sebagai tiang penyangganya. Kerena tiang penyangganya terbuat dari
beton maka dalam penyekrupan / pemasangan isolator digunakan bolt
machine dan bolt single upset. Bolt machine dan bolt single upset
memang diset untuk digunakan pada tiang beton.Sementara itu,
konstruksi SC1-1, tiang besi digunakan sebagai tiang penyangganya.
Isolator yang terpasang berupa tiga post tipe untuk jaringan primer
dan sebuah spool insulator untuk jaringan netralnya. Kerena tiang
penyangganya terbuat dari besi maka dalam penyekrupan / pemasangan
isolator digunakan pole band single upset dan pole band single
rack. Gambar 26. Konstruksi C1-1 dan SC1-1Tabel 15. Komponen
Konstruksi C1-1NOKODEPERINCIAN PER UNIT KONSTRUKSISATUANJUMLAH
C1-1unit
1itlpIsolator Tumpu Line Post 20 KVbh1
2Pin-posIsolator tumpi pin-post typebh2
3lnLock Nut5/8bh1
4ansiSpool Insulator Ansi 53-2bh1
5cbCenter Bracket 12,5 KNbh1
6bmBolt Machine 5/8X10bh4
7bsuBolt Single Up Set 5/8X10bh1
8pbsrPole band single rack7 atau 7 bh1
9wsqWasher Square 2 bh1
10Tie wire #6bh4
11casCross arm steel 2 000mm(unp 10) galvanisbh2
bstBrace steel 60bh2
Note:
SC1-1 center braket use pole band, new pole band single up
set
CC1-1 center braket, side braket use bolt machine
Gambar 27. Gambar Pelaksanaan C1-1c. Konstruksi C1-A Konstruksi
C1-A merupakan konstruksi jaringan tegangan menengah tiga phase
yang digunakan pada tiang-tiang lurus (tangent pole) dengan sudut
0o sampai 5o. Konstruksi ini dilengkapi dengan cross arm dan braca
steel sebagai penumpu isolator kabel phsenya. Konstruksi C1-A
memiliki kekuatan tumpu dan tarik lebih kokoh dari pada konstruksi
C1-1. Jika dilihat dari tiang penyangganya, konstruksi C1-A ada dua
jenis yaitu CC1-A dan SC1-A. Isolator yang dipakai yaitu jenis post
tipe dan jenis pin-post sebagi isolator tumpu untuk kabel phasenya.
Untuk kabel netral digunakan spool insulator sebagai isolatornya.
Pada konstruksi CC1-A, konstruksi ini menggunakan tiang beton
sebagai tiang penyangganya. Kerena tiang penyangganya terbuat dari
beton maka dalam penyekrupan / pemasangan isolator digunakan bolt
machine dan bolt single upset. Bolt machine dan bolt single upset
memang diset untuk digunakan pada tiang beton.Sementara itu,
konstruksi SC1-A, tiang besi digunakan sebagai tiang penyangganya.
Isolator yang terpasang berupa satu post tipe dn dua pin-post untuk
jaringan primer dan sebuah spool insulator untuk jaringan
netralnya. Kerena tiang penyangganya terbuat dari besi maka dalam
penyekrupan / pemasangan isolator digunakan pole band single upset
dan pole band single rack.
Gambar 28. Konstruksi CC1-A dari depan dan samping
Gambar 29. Gambar Pelaksanaan C1-A
Tabel 16. Komponen Konstruksi CC1-ANOKODEPERINCIAN PER UNIT
KONSTRUKSISATUANJUMLAH
CC1-Aunit
1itppIsolator Tumpu pin post 20KVbh2
2itlpIsolator Tumpu line post 20KVbh1
3ansiSpool Insulator Ansi 53-2bh1
4casCross arm steel 1.500mm(unp 10) galvanisbh1
5bstBrace steel 550 mm2bh2
6cbCenter Bracket 12,5 KNbh1
7bmBolt Machine 5/8X10bh3
8bsuBolt Single Up Set 5/8X10bh1
9pbsrPole band single rack7 atau 7 bh1
10wsqWasher Square 2 bh4
11Bolt Machine/bolt carriage 1/2x 3/4bh2
12Tie Wire#4/Alumunium Bonding Wire#20bh8.6
Tabel 17. Komponen konstruksi SC1-ANOKODEPERINCIAN PER UNIT
KONSTRUKSISATUANJUMLAH
SC1-Aunit
1itppIsolator Tumpu pin post 20KVbh2
2itlpIsolator Tumpu line post 20KVbh1
3ansiSpool Insulator Ansi 53-2bh1
4casCross arm steel 1.500mm(unp 10) galvanisbh1
5bstBrace steel 550 mmbh2
6cbCenter Bracket 12,5 KNbh1
7pbsuPole band Single Up Set 5/8X10bh1
8pbsrPole band single rack7 atau 7 bh3
9wsqWasher Square 2 bh4
10Bolt Machine/bolt carriage 1/2x 3/4bh2
11Tie Wire#4/Alumunium Bonding Wire#20bh8.6
d. Konstruksi C2-1 Konstruksi C2-1 merupakan konstruksi jaringan
tegangan menengah tiga phase yang digunakan pada tiang-tiang sudut
(angle pole) dengan sudut 5o sampai 30o. Secara visual konstruksi
ini terlihat hanpir sama dengan C1-1, bedanya adalah konstruksi ini
menggunakan cross arm dan braca steel yang masing-masing berjumlah
dua buah sebagai penumpu isolator kabel phsenya. Selain itu,
isolator tumpu pada kabel phsenya juga berjumlah dua kali lipat
dari konstruksi C1-1 yaitu dengan jenis post tipe dua buah dan
jenis pin-post empat buah. Hal ini dikarenakan konstruksi ini
digunakan untuk angle pole, sehingga harus memiliki kemampuan tumpu
dan tarik yang lebih besar. Jika dilihat dari tiang penyangganya,
konstruksi C2-1 ada dua jenis yaitu CC2-1 dan SC2-1. Isolator yang
dipakai yaitu jenis post tipe dan jenis pin-post sebagi isolator
tumpu untuk kabel phasenya. Untuk kabel netral digunakan spool
insulator sebagai isolatornya. Pada konstruksi CC2-1, konstruksi
ini menggunakan tiang beton sebagai tiang penyangganya. Kerena
tiang penyangganya terbuat dari beton maka dalam penyekrupan /
pemasangan isolator digunakan bolt machine dan bolt single upset.
Sementara itu, konstruksi SC2-1, menggunakan tiang besi sebagai
penyangganya. Kerena tiang penyangganya terbuat dari besi maka
dalam penyekrupan / pemasangan isolator digunakan pole band single
upset dan pole band single rack.
Gambar 30. Konstruksi CC2-1 dan SC2-1
Tabel 18. Komponen Konstruksi CC2-1NOKODEPERINCIAN PER UNIT
KONSTRUKSISATUANJUMLAH
CC2-1unit
1itppIsolator Tumpu pin post 20KVbh4
2itlpIsolator Tumpu line post 20KVbh2
3ansiSpool Insulator Ansi 53-2bh1
4casCross arm steel 2.000mm(UNP 10) galvanisbh2
5bstBrace steel 770 mmbh4
6bmBolt Machine 5/8X10bh2
7bdaBolt double arming 5/8 x14bh3
8beBolt EXTRA 1/2 x 3/4bh4
9pbdrPole band duble rack7 atau 7 bh1
10wsqWasher Square 2 bh4
11bsBracket secondary/bracket insulatedbh1
12Tie Wire#4/Alumunium Bonding Wire#20bh16,4
Tabel 19. Komponen Konstruksi SC2-1NOKODEPERINCIAN PER UNIT
KONSTRUKSISATUANJUMLAH
SC2-1unit
1itppIsolator Tumpu pin post 20KVbh4
2itlpIsolator Tumpu line post 20KVbh2
3ansiSpool Insulator Ansi 53-2bh1
4casCross arm steel 2.000mm(UNP 10) galvanisbh2
5bstBrace steel 770 mmbh4
6bdaBolt double arming 5/8 x14bh3
7beBolt EXTRA 1/2 x 3/4bh4
8pbdrPole band duble rack7 atau 7 bh1
9wsqWasher Square 2 bh4
10bsBracket secondary/bracket insulatedbh1
11Tie Wire#4/Alumunium Bonding Wire#20bh16,4
Gambar 31. C2-1 dari atas dan Gambar pelaksanaan C2-1e.
Konstruksi C2-A Konstruksi C2-A merupakan konstruksi jaringan
tegangan menengah tiga phase yang digunakan pada tiang-tiang sudut
(tangent pole) dengan sudut 5o sampai 30o. secara kasar dapat
dikatakan bahwa konstruksi ini dua kalai konstruksi C1-A.
Konstruksi ini dilengkapi dengan cross arm dan braca steel yang
berjumlah masing-masing dua buah dan digunakan sebagai penumpu
isolator kabel phasenya. Konstruksi C2-A memiliki kekuatan tumpu
dan tarik lebih kokoh dari pada konstruksi C2-1. Sama seperti
konstruksi yang lain, jika dilihat dari tiang penyangganya,
konstruksi C2-A ada dua jenis yaitu CC2-A dan SC2-A. Isolator yang
dipakai yaitu jenis post tipe berjumlah dua buah dan jenis pin-post
empat buah sebagai isolator tumpu untuk kabel phasenya. Untuk kabel
netral digunakan spool insulator sebagai isolatornya. Pada
konstruksi CC2-A, konstruksi ini menggunakan tiang beton sebagai
tiang penyangganya. Kerena tiang penyangganya terbuat dari beton
maka dalam penyekrupan / pemasangan isolator digunakan bolt machine
dan bolt single upset. Bolt machine dan bolt single upset memang
diset untuk digunakan pada tiang beton. Sementara itu, konstruksi
SC2-A, tiang besi digunakan sebagai tiang penyangganya. Kerena
tiang penyangganya terbuat dari besi maka dalam penyekrupan /
pemasangan isolator digunakan pole band single upset dan pole band
single rack.
Gambar 32. Konstruksi CC2-A dari depan dan sampingTabel
20.Komponen Konstruksi CC2-ANOKODEPERINCIAN PER UNIT
KONSTRUKSISATUANJUMLAH
CC2-Aunit
1itppIsolator Tumpu pin post 20KVbh4
2itlpIsolator Tumpu line post 20KVbh2
3ansiSpool Insulator Ansi 53-2bh1
4casCross arm steel 2.000 mm(UNP 10) galvanisbh2
5bstBrace steel 770 mmbh4
6bmBolt Machine 5/8X10bh3
7bdaBolt double arming 5/8 x14bh3
8pbdrPole band duble rack7 atau 7 bh1
9wsqWasher Square 2 bh11
10bsBracket secondary/bracket insulatedbh1
11Tie Wire#4/Alumunium Bonding Wire#20bh16,4
locknuts
Tabel 21. Komponen Konstruksi SC2-ANOKODEPERINCIAN PER UNIT
KONSTRUKSISATUANJUMLAH
SC2-Aunit
1itppIsolator Tumpu pin post 20KVbh4
2itlpIsolator Tumpu line post 20KVbh2
3ansiSpool Insulator Ansi 53-2bh1
4casCross arm steel 2.000 mm(UNP 10) galvanisbh2
5bstBrace steel 770 mmbh4
6bdaBolt double arming 5/8 x14bh3
7pbdrPole band duble rack7 atau 7 bh1
8wsqWasher Square 2 bh11
9bsBracket secondary/bracket insulatedbh1
10Tie Wire#4/Alumunium Bonding Wire#20bh16,4
locknuts
Gambar 33. Gambar pelaksanaan C2-Af. Konstruksi C7Konstruksi C7
merupakan konstruksi jaringan tegangan menengah tiga phase yang
digunakan pada ujung jaringan (dead end). Konstruksi ini
menggunakan cross arm dan braca steel yang masing-masing berjumlah
dua buah sebagai penumpu isolator kabel phsenya. Isolator yang
terpasang berupa tiga buah buah isolator Tarik/Suspension 20KV
(2Pcs) dilengkapi Oval Eye Bolt, Oval Eye Nut, Lock Nut sebagai
penyekrup pada jaringan primernya dan spool insulator dilengkapi
Clevis Swinging Secondary untuk jaringan netralnya. Pada intinya
konstruksi ini merupakan konstruksi ujung dari suatu jaringan satu
phase. Oleh karena itu, pada saluran kabel phasenya dilengkapi
primary angle clamp dan Loop dead end clamp yang masing-masing
hanya berjumlah satu buah.Jika dilihat dari tiang penyangganya,
konstruksi C7 ada dua jenis yaitu CC7 dan SC7. Pada konstruksi CC7,
konstruksi ini menggunakan tiang beton sebagai tiang penyangganya.
Kerena tiang penyangganya terbuat dari beton maka dalam penyekrupan
/ pemasangan isolator digunakan bolt machine dan bolt single upset.
Sementara itu, konstruksi SC7, tiang besi digunakan sebagai tiang
penyangganya. Isolator yang terpasang berupa tiga isolator
Tarik/Suspension 20KV (2Pcs) untuk jaringan primer dan sebuah spool
insulator untuk jaringan netralnya. Kerena tiang penyangganya
terbuat dari besi maka dalam penyekrupan / pemasangan isolator
digunakan pole band single upset dan pole band single rack.
Gambar 34. Konstruksi CC7 dari depan dan atas
Tabel 22. Komponen Konstruksi C7NOKODEPERINCIAN PER UNIT
KONSTRUKSISATUANJUMLAH
C7unit
1susIsolator Tarik/Suspension 20KV ,10(2pcs)bh3
2bdmEye Bolt,duble arming 5/8bh1
3ansiSpool Insulator Ansi 53-2bh1
4oenOval Eye Nut 5/8bh3
5oebOval Eye bolt 5/8bh1
6clvClevis Swinging Secondarybh1
7casCross arm steel 2000 mm(unp 10) galvanisbh2
8bstBrace steel 550 mm2bh4
9bmBolt, double arming 5/8bh3
10pbdrPole band double rack7 atau 7 bh1
11wsqWasher Square 2 bh8
12Arrmour tipebh1
13Loop dead end clamp/LC 35 s/d 240mm2bh2
14Primary dead end clampbh3
Note:
SC7 use pole band, new pole band single up set
CC7 side braket use bolt machine
g. Konstruksi C8Konstruksi C8 merupakan konstruksi jaringan
tegangan menengah tiga phase yang digunakan pada (duble dead end).
Konstruksi ini menggunakan cross arm dan braca steel yang
masing-masing berjumlah dua buah sebagai penumpu isolator kabel
phsenya. Isolator yang terpasang berupa enam buah isolator
Tarik/Suspension 20KV (2Pcs) dilengkapi Oval Eye Bolt, Oval Eye
Nut, Washer Square sebagai penyekrup pada jaringan primernya/phase.
Pada saluran kabel phasenya dilengkapi Dead end assembly primary
yang berjumlah enam buah. Keberadaan Isolator post tipe pada kabel
phasenya hanya sebagai pelengkap bukan sebagai inti dari konstruksi
ini. Pada kabel netralnya dilengkapi dua Dead end assembly neutral.
Selain itu juga diberi conector untuk penyambungan kabelnya. Jika
dilihat dari tiang penyangganya, konstruksi C8 ada dua jenis yaitu
CC8 dan SC8. Pada konstruksi CC8, konstruksi ini menggunakan tiang
beton sebagai tiang penyangganya. Kerena tiang penyangganya terbuat
dari beton maka dalam penyekrupan / pemasangan isolator digunakan
bolt machine dan bolt single upset.Konstruksi SC8, tiang besi
digunakan sebagai tiang penyangganya. Isolator yang terpasang
berupa enam buah isolator Tarik/Suspension 20KV (2Pcs) untuk
jaringan primer dan sebuah spool insulator untuk jaringan
netralnya. Kerena tiang penyangganya terbuat dari besi maka dalam
penyekrupan / pemasangan isolator digunakan pole band single upset
dan pole band single rack.
Gambar 35. Konstruksi CC8 dari depan dan atas
Tabel 23. Komponen Konstruksi C8NOKODEPERINCIAN PER UNIT
KONSTRUKSISATUANJUMLAH
C8unit
1susIsolator Tarik/Suspension 20KV ,10(2pcs)bh6
2bmBolt Machine 1/2X10bh4
3oenOval Eye Nut 5/8bh8
4oebOval Eye bolt 5/8bh4
5casCross arm steel 2500 mm(unp 10) galvanisbh2
6bstBrace steel 550 mm2bh4
7bmBolt, double arming 5/8bh4
8Jumper and leadbh
9connector
10saShacle anchorbh6
11wrWasher round 1 3/8bh4
12wsqWasher Square 2 bh14
13lnlocknuts
14Dead end assembly primarybh6
15Dead end assembly neutralbh2
Note:
SC8 use pole band, new pole band single up set
CC8 side braket use bolt machine
h. Konstruksi C9 Konstruksi C9 merupakan konstruksi jaringan
tegangan menengah tiga phase yang digunakan pada tiang-tiang untuk
menghindari keberadan bangunan. Konstruksi ini dilengkapi dengan
cross arm 2000 mm dan alley arm 2500 sebagai penumpu isolator kabel
phasenya. Pemasangan cross arm hanya dititik beratkan pada satu
sisi dari tiang. Hal ini dilakukan karena untuk menghindari
bangunan yang berada di sisi yang lain. Jika dilihat dari tiang
penyangganya, konstruksi C9ada dua jenis yaitu CC9 dan SC9.
Isolator yang dipakai yaitu satu buah post tipe dan dua buah
pin-post sebagi isolator tumpu untuk kabel phasenya. Untuk kabel
netral digunakan spool insulator sebagai isolatornya. Pada
konstruksi CC9, konstruksi ini menggunakan tiang beton sebagai
tiang penyangganya. Kerena tiang penyangganya terbuat dari beton
maka dalam penyekrupan / pemasangan isolator digunakan bolt machine
dan bolt single upset. Sementara itu, konstruksi SC9, tiang besi
digunakan sebagai tiang penyangganya. Isolator yang terpasang
berupa satu post tipe dan dua pin-post untuk jaringan primer dan
sebuah spool insulator untuk jaringan netralnya. Kerena tiang
penyangganya terbuat dari besi maka dalam penyekrupan / pemasangan
isolator digunakan pole band single upset dan pole band single
rack.
Gambar 36. Konstruksi CC9 dari depan dan atas
Tabel 24. Komponen Konstruksi C9NOKODEPERINCIAN PER UNIT
KONSTRUKSISATUANJUMLAH
C9unit
1itlpIsolator Tumpu Line Post 20 KVbh1
2Pin-posIsolator tumpi pin-post typebh2
3ansiSpool Insulator Ansi 53-2bh1
4bmBolt Machine 5/8X10bh2
5cbCenter Bracket 12,5 KNbh2
6Locknuts 11/16bh8
7biBracket secondary/bracket insulatedbh1
8twTie Wire#6mtr10
9casCross arm steel 2000 mm(unp 10) galvanisbh1
10Steel alley arm bracebh1
11wsqWasher Square 2 bh2
Note:
SC9 center braket use pole band, new pole band single up set
CC9 center braket, side braket use bolt machine
i. Konstruksi C10 Konstruksi C10 merupakan konstruksi jaringan
tegangan menengah tiga phase yang digunakan pada tiang-tiang untuk
menghindari keberadan bangunan. Konstruksi ini dilengkapi dengan
cross arm 2500 mm dan alley arm 2500 sebagai penumpu isolator kabel
phasenya. Pemasangan cross arm hanya dititik beratkan pada satu
sisi dari tiang. Hal ini dilakukan karena untuk menghindari
bangunan yang berada di sisi yang lain. Konstruksi ini hampir sama
dengan konstruksi C9, bedanya adalah pemasangan isolator tumpu
lebih menjauhi tiang sejauh 1000mm. Jika dilihat dari tiang
penyangganya, konstruksi C10 ada dua jenis yaitu CC10 dan SC10.
Isolator yang dipakai yaitu satu tiga buah pin-post sebagi isolator
tumpu untuk kabel phasenya. Untuk kabel netral digunakan spool
insulator sebagai isolatornya. Pada konstruksi CC10, konstruksi ini
menggunakan tiang beton sebagai tiang penyangganya. Kerena tiang
penyangganya terbuat dari beton maka dalam penyekrupan / pemasangan
isolator digunakan bolt machine dan bolt single upset. Untuk
konstruksi SC10, tiang besi digunakan sebagai tiang penyangganya.
Isolator yang terpasang berupa tiga buah pin-post untuk jaringan
primer dan sebuah spool insulator untuk jaringan netralnya. Dalam
penyekrupan / pemasangan isolator digunakan pole band single upset
dan pole band single rack.
Gambar 37. Konstruksi CC10 dari depan dan atasTabel 25. Komponen
Konstruksi C10NOKODEPERINCIAN PER UNIT KONSTRUKSISATUANJUMLAH
C10unit
1itlpIsolator Tumpu Line Post 20 KVbh3
2ansiSpool Insulator Ansi 53-2bh1
3bmBolt Machine 5/8X10bh1
4pbsrPole band single rack 7 1/2bh1
5Locknuts bh6
6biBracket secondary/bracket insulatedbh1
7twTie Wire#6mtr6
8casCross arm steel 2500 mm(unp 10) galvanisbh1
9Steel alley arm brace 2500bh1
10wsqWasher Square 2 bh7
Note:
SC10 use pole band
CC10 use bolt machine
j. Konstruksi C11 Konstruksi C11 merupakan konstruksi jaringan
tegangan menengah tiga phase yang digunakan pada tiang-tiang untuk
menghindari keberadan bangunan. Konstruksi ini dilengkapi dengan
cross arm 2500 mm dan alley arm 2500 sebagai penumpu isolator kabel
phasenya.sama seperti C9 dan C10, pemasangan cross arm hanya
dititik beratkan pada satu sisi dari tiang. Hal ini dilakukan
karena untuk menghindari bangunan yang berada di sisi yang lain.
Konstruksi ini hampir sama dengan konstruksi C10, bedanya adalah
jumlah cross aram, alley arm dan isolator tumpunya dua kali dari
konstruksi C10. Hal ini dikarebakan konstruksi C11 digunakan untuk
tiang sudut 50-300.Sama seperti konstruksi lainnya, jika dilihat
dari tiang penyangganya, konstruksi C11 ada dua jenis yaitu CC11
dan SC11. Isolator yang dipakai yaitu enam buah pin-post sebagai
isolator tumpu untuk kabel phasenya. Untuk kabel netral digunakan
spool insulator sebagai isolatornya. Pada konstruksi CC11,
digunakan bolt machine dan untuk konstruksi SC11 digunakan pole
band single upset dan pole band single rack sebagai
penyekrupnya.
Gambar 38. Konstruksi CC10 dari depan dan atasTabel 26. Komponen
Konstruksi C11NOKODEPERINCIAN PER UNIT KONSTRUKSISATUANJUMLAH
C11unit
1itlpIsolator Tumpu Line Post 20 KVbh6
2ansiSpool Insulator Ansi 53-2bh1
3bmBolt Machine 5/8X10bh5
4Double arming bolt 5/8x14bh3
5Locknuts bh14
6biBracket secondary/bracket insulatedbh1
7twTie Wire#6mtr10
8casCross arm steel 2500 mm(unp 10) galvanisbh1
9Steel alley arm brace 2x2x2500bh2
10wsqWasher Square 2 bh4
Note:
SC11 use pole band
CC11 use bolt machine
Untuk sumber data, baik referensi tabel maupun gambar merujuk
pada specification book konstruksi jaringan PLN bagian distribusi
region DIY Jateng.
Ketika akan melakukan perbaikan, penggantian, atau pemasangan
konstruksi jaringan, dari pihak PLN dan pihak ketiga melakukan
perjanjian melalui SOP untuk menentukan standart pekerjaan yang
ada. Dalam penerapannya, standart konstruksi dasar jaringan harus
ditepati agar konstruksi yang dipasang memenuhi syarat. Namun,
kelengkapan komponen konstruksi yang ada juga harus menyesuaikan
dengan material yang ada saat itu. Contohnya untuk komponen
isolator tumpu, ada kalanya untuk jenis line post diganti pin-post
dan sebaliknya. Hal ini dilakukan agar pekerjaan segera cepat
selesai tapi juga dalam keadaan aman.