KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL KONSISTENSI NAWA CITA DALAM PRIORITAS NASIONAL RENCANA KERJA PEMBANGUNAN TAHUN 2017 TERHADAP PEMBANGUNAN WILAYAH KALIMANTAN Sofyan A. Djalil Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas Disampaikan dalam Musrenbang Regional Kalimantan Tahun 2016 Jakarta, 11 Maret 2016
171
Embed
KONSISTENSI NAWA CITA DALAM PRIORITAS NASIONAL ...
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
KONSISTENSI NAWA CITA DALAM PRIORITAS NASIONAL RENCANA KERJA PEMBANGUNAN TAHUN 2017
TERHADAP PEMBANGUNAN WILAYAH KALIMANTAN
Sofyan A. Djalil
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/
Kepala Bappenas
Disampaikan dalam Musrenbang Regional Kalimantan Tahun 2016
Jakarta, 11 Maret 2016
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
• Musrenbang Penyusunan RKP 2017 Slide 4
• Penegasan Paradigma Perencanaan dan Penganggaran Slide 5
• Dasar Hukum Perencanaan Slide 6
• Permasalahan Perencanaan dan Penganggaran Slide 7
KEBIJAKAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN
• Arahan Presiden Terkait Penyusunan RKP 2017 Slide 9
• Pendekatan Penyusunan RKP 2017 Slide 10
• Ilustrasi Rencana Terintegrasi Kedaulatan Pangan dan Kedaulatan Energi Slide 11
•PENDEKATAN PEMBANGUNAN DALAM PENYUSUNAN RKP 2017
• Pendekatan Pembangunan: Holistik, Tematik, Integratif dan Spasial Slide 13
• Ilustrasi Perencanaan Terintegrasi: Pembangunan Kedaulatan Pangan Slide 15-20
RPJMN 2015-2019 SERTA PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNANNASIONAL 2017
• Visi dan Misi Pembangunan 2015-2019 Slide 22
• Strategi Pembangunan Nasional Slide 23
• Sasaran Pembangunan RPJMN 2015-2019 Slide 24
• Prioritas Nasional RKP 2017 Slide 25
TEMA STRATEGIS & INDIKASI RENCANA PEMBANGUNAN KALIMANTAN
• Sasaran dan Tema Pembangunan Wilayah Slide 27
• Tujuan Penataan Ruang Slide 28
KEDAULATAN PANGAN
• Pembangunan Kedaulatan Pangan Slide 30-39
KEDAULATAN ENERGI
• Pembangunan Kedaulatan Energi Slide 41-55
KEMARITIMAN DAN KELAUTAN
• Pembangunan Kemaritiman dan Kelautan Slide 57-71
KAWASAN INDUSTRI DAN KEK
• Pembangunan Kawasan Industri dan KEK Slide73-85
PARIWISATA
• Pembangunan Pariwisata Slide 87-93
KAWASAN PERBATASAN
• Pembangunan Kawasan Perbatasan Slide 95-108
KONEKTIVITAS
• Pembangunan Konektivitas Slide 110-124
PENUTUP
• Penutup Slide 126-128
• Jadwal Penyusunan RKP 2017 Slide 129
LAMPIRANSlide - 2
PENDAHULUAN
Slide - 3
Slide - 4
MUSRENBANG PENYUSUNAN RKP 2017SEBAGAI FORUM PENYELARASAN
Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) merupakan forum bersamaantarpemangku kepentingan (stakeholder) dalam rangka menyusun rencana pembangunannasional yang ditujukan untuk mempertemukan bottom up planning dengan top down planning.
Pelaksanaan Forum Musrenbangnas ditujukan untuk mensinkronisasikan rencana pembangunanpemerintah pusat (Kementerian/Lembaga) dengan usulan/kebutuhan pembangunan PemerintahDaerah (Satuan Kerja Perangkat Daerah). Namun demikian, pelaksanaan Forum Musrenbangnaskadang dianggap sebagai forum yang bersifat “seremonial” dengan tidak banyak kesepakatanyang dihasilkan.
Tidak banyaknya kesepakatan yang tercapai dalam pelaksanaan Musrenbangnas dikarenakanketersediaan anggaran yang terbatas, sementara usulan/kebutuhan sangat banyak. Selain itu,masih adanya proses politik dalam perencanaan yang harus dilalui. Untuk itu, Pemerintah baikpusat maupun daerah harus menyusun PRIORITAS PEMBANGUNAN. Hanya rencanapembangunan yang benar-benar prioritas saja yang diusulkan dan dibahas dalam forumMusrenbang sehingga pelaksanaannya dapat berjalan lebih efektif.
Slide - 5
Amanat konstitusi menegaskan bahwa ANGGARAN NEGARA adalah INSTRUMEN untukmencapai tujuan nasional.
Politik perencanaan dan anggaran negara harus dikendalikan oleh TUJUAN yang akandicapai (policy driven), dan tidak seharusnya dikendalikan oleh ketersediaan anggaran(budget driven).
Teknis perencanaan dan anggaran adalah memastikan tujuan pembangunan dapatdicapai dengan mengoptimalikan seluruh sumber daya (pemerintah, perbankan danswasta); dan meningkatkan EFISIENSI, EFEKTIVITAS dan KEADILAN alokasi pengeluaranatau belanja pemerintah, penyaluran kredit perbankan dan investasi swasta.
Proses perencanaan dan penganggaran adalah OPTIMALISASI SUMBERDAYA(pemerintah, perbankan dan swasta) untuk mencapai tujuan pembangunan, danmemperbaiki KUALITAS BELANJA.
PENEGASAN PARADIGMA PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN
Slide - 6
DASAR HUKUM PERENCANAAN
UU 25 /2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
• Pasal 4 ayat 3 RKP merupakan penjabaran dari RPJM Nasional, memuat prioritas pembangunan, rancangan
kerangka ekonomi makro yang mencakup gambaran perekonomian secara menyeluruh termasuk arah kebijakan fiskal, serta program Kementerian/Lembaga, lintas Kementerian/Lembaga, kewilayahan dalam bentuk kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.
UU 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah
• Pasal 263 ayat 4 RKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c merupakan penjabaran dari RPJMD yang
memuat rancangan kerangka ekonomi daerah, prioritas pembangunan daerah, serta rencana kerja dan pendanaan untuk jangka waktu 1 (satu) tahun yang disusun dengan berpedoman pada Rencana Kerja pemerintah dan Program Strategis Nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat
UU 17/2003 tentang Keuangan Negara
• Pasal 12 ayat 2 Penyusunan Rancangan APBN berpedoman kepada rencana kerja Pemerintah dalam rangka
mewujudkan tercapainya tujuan bernegara.
Slide - 7
Penganggaran selama ini lebih banyak didasarkan pada Tugas dan Fungsi (Tusi) dari K/L daripadapencapaian sasaran pembangunan nasional yang efektif dan efisien.
Karena penekanan pada Tusi K/L, suatu proyek terpaksa dilakukan oleh berbagai K/L. Tanpa koordinasiyang efektif, maka suatu bagian proyek yang dikerjakan K/L - A telah selesai, namun bagian lain yangdikerjakan oleh K/L - B belum dimulai atau bahkan belum ada anggarannya. Contoh: Waduk terbangun,namun saluran irigasi belum dimulai; sawah tercetak, namun air tidak pernah sampai.
Terjadi inefisiensi anggaran, misalnya duplikasi program. Program yang sama dilaksanakan oleh padaberbagai K/L dengan tingkat kompetensi dan efektifitas yang berbeda. Contoh: program bedah rumahdilaksanakan oleh belasan K/L, Program Bansos dilakukan oleh 21 K/L.
Anggaran tidak fokus dan tersebar tipis pada setiap Tusi dan cenderung dibagi rata tanpa indikator danformula yang tepat. Dana Alokasi Khusus (DAK) Infrastruktur misalnya, cenderung dibagi rata kepadasemua daerah tanpa dikaitkan dengan pembangunan infrastruktur tertentu yang menjadi prioritaspemerintah.
Perencanaan dan penganggaran yang terintegrasi dan terpadu adalah kunci untuk mencapai efektifitasdan efisiensi pelaksanaan program sehingga sasaran dan manfaat pembangunan lebih mudah dapattercapai.
PERMASALAHAN
PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN PEMBANGUNAN
KEBIJAKAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN :Money Follow Program
Slide - 8
Slide - 9
Setiap Menteri dan Kepala Lembaga wajib mengendalikan anggaran di setiap K/Lyang dipimpinnya. Tidak boleh masalah anggaran hanya diserahkan kepada BiroPerencanaan.
Anggaran negara harus berorientasi manfaat untuk rakyat dan berorientasi padaprioritas untuk mencapai tujuan pembangunan nasional.
Kebijakan anggaran belanja yang dilakukan tidak berdasarkan money followfunction, tetapi money follow program prioritas. Tidak perlu semua tugas danfungsi (tusi) harus dibiayai secara merata.
Memangkas program yang nomenklaturnya tidak jelas dan tidak ada manfaatnyabagi rakyat.
Semua nomenklatur Proyek harus jelas, misalnya membeli jaring, membeli benih,dan seterusnya.
ARAHAN PRESIDEN TERKAIT PENYUSUNAN RKP 2017
(HASIL SIDANG KABINET 10 FEBRUARI 2016)
Dirjen...
Direktur...
Kepala Bagian ...
Kepala Bagian ...
Direktur... Direktur...
Sesdirjen...
money follow function money follow program prioritas
PENDEKATAN PENYUSUNAN RKP 2017 :BAPPENAS SEBAGAI SYSTEM INTREGATOR
• Usulan program/kegiatan harus dilaksanakan secara komprehensif sesuai dengan arah pembangunanserta pencapaian target/sasaran Agenda Prioritas Nasional (NAWA CITA) pada RPJMN 2015-2019. Untukitu , usulan program/kegiatan perlu dilakukan secara terpadu dan terintegrasi, baik lintas sektor, lintasK/L (lintas SKPD), maupun lintas wilayah.
• Diperlukan upaya pengintegrasian berbagai Program Prioritas dan Kegiatan PrioritasKementerian/Lembaga ke dalam satu tujuan (goal) yang jelas dan terukur dengan usulan kegiatan danpendanaan daerah.
• Hanya Kementerian PPN/Bappenas (dan Bappeda) yang mempunyai fungsi utama sebagai koordinatorperencanaan lintas sektor, lintas wilayah, maupun lintas kementerian/lembaga (lintas SKPD). Bappenas (Bappeda Provinsi) akan menjadi integrator setiap K/L (SKPD) dan pemerintah daerah(Pemerintah Kab/Kota) agar bisa bersinergi dalam menjalankan suatu program.
• Bappenas sedang menyiapkan perencanaan dengan pendekatan holistik-tematik, integratif dan spasialdalam upaya pencapaian sasaran agenda prioritas nasional agar dapat berjalan lebih efektif dan efisien.
• Dalam pendekatan perencanaan tersebut, maka hanya program dan kegiatan Kementerian/Lembagayang secara langsung mendukung pencapaian proritas nasional menjadi program dan kegiatanprioritas.
Slide - 10
ILUSTRASI RENCANA TERINTEGRASI KEDAULATAN PANGAN DAN KEDAULATAN ENERGI
1. Meningkatkan produksi dalam negeri: produksi padi 82 juta ton, jagung 24,1 juta ton, kedelai 2,6 juta ton, gula 3,8 juta ton di 2019;
2. Pembangunan dan peningkatan jaringan irigasi air permukaan, air tanah dan rawa 9,89 juta ha; rehabililtasi jaringan irigasi permukaan, air tanah dan rawa 3,01 juta ha; pembangunan dan peningkatan irigasi tambak 304,75 ribu ha di tahun 2019;pembangunan 49 waduk (2014-2019)
KEDAULATAN PANGAN KEDAULATAN ENERGI
Sasaran Pokok Pembangunan RPJMN 2015 – 2019 a.l :
PUSATBelanja K/L, al.
Peningkatanproduksiberas, jagung,
kedelai dll
Belanja Non K/L, al. Subsidi Pupuk bagi
Petani
BUMNPenyediaan
danpenyaluran
beras (PerumBulog)
Mendukungprogram
kemitraanusaha
nelayanindividu (PT Perikanan
Nusantara)
DAERAHRehabilitasi dan
Pengembangan jaringanirigasi tersier;
Pengembangan air tanah dangkal, air
permukaan dll
SWASTA/PPP
Food Estate di Luar Jawa
(Merauke); bibit unggulberkualitas;
Food Cold Storage;
dll
1. Produksi Energi Kelistrikan 35.000 MW pada tahun 20192. Meningkatkan Konsumsi Listrik Perkapita dari 843 Kwh (2014)
menjadi 1200 Kwh (2019)3. Meningkatkan peranan energi baru terbarukan dalam bauran
energi
PUSATBelanja K/L, al. Meningkatkan
pengeloaan susidi energi; Pembangunan Kilang
Baru
Belanja Non K/L, al. Subsidi BBM, LPG 3 Kg
dan LGV
BUMNMenunjang
kebijakan danprogram 35.000
MW yang dicanangkan
pemerintah (PT Geo DipaEnergy)
Meningkatkankapasitaspelayanan
penyediaanlistrik (PT PLN)
DAERAH Rehabilitasi instalasi
Biogas; DukunganPembangunan PLTMH off grid; Dukungan instalasi
biogas skala rumahtangga
SWASTA /PPP
Independent Power
Producers LIstrik;
Penyediaan gas untuk
kelistrikan;
Biodiesel;
KA Borneo
BAPPENASSystem Integrator
BAPPENASSystem Integrator
Slide - 11
PENDEKATAN PEMBANGUNAN DALAM PENYUSUNAN RKP 2017 :HOLISTIK-TEMATIK, TERINTEGRASI, dan SPASIAL
Slide - 12
PENDEKATAN PEMBANGUNAN :HOLISTIK, TEMATIK, INTEGRATIF DAN SPASIAL (1/2)
Holistik- Tematik: Untuk mencapai sasaran prioritas nasional Kedaulatan Pangan,perlu koordinasi multi kementerian, yaitu antara lain Kementan, KemenPUPR,Kemen ATR, dan Kemen KLH, KemenPerdagangan serta Pemerintah Daerah.
Integratif: Pencapaian Kedaulatan Pangan perlu dilakukan secara terintegrasimelalui peningkatan produktifitas lahan existing, menyetop konversi lahanproduktif, reforma agraria, pencetakan sawah baru, pengembangan pertanianorganik, pengendalian harga dan impor pangan, dan seterusnya (kombinasiberbagai program/kegiatan).
Spasial: pembangunan sawah baru misalnya, harus mempertimbangkan lokasi,berdekatan dengan irigasi, terintergrasi dengan jalan, gudang, pasar, dan lain-lain.
Slide - 13
Contoh: Prioritas Nasional Kedaulatan Pangan
Mempunyai multitarget (banyak sasaran)
Sasaran Pokok, antara lain :
o Peningkatan produksi padi,
o Peningkatan produksi jagung,
o Peningkatan produksi ikan dll.
Program Prioritas antara lain :
1. Reforma agraria
2. Stop konversi lahan produktif
3. Pemulihan kesuburan lahan
4. Pembangunan desa mandiri benih
5. Pengembangan pertanian organik
6. Peningkatan produksi ikan, garam dan rumput laut
7. Pengendalian harga dan impor pangan
8. Peningkatan produksi padi dan pangan lainnya (protein hewani)
Slide - 14
PENDEKATAN PEMBANGUNAN :HOLISTIK, TEMATIK , INTEGRATIF DAN SPASIAL (2/2)
Prioritas Nasional, Sasaran Pokok serta Program Prioritas telah tertuang dalam :
• Nawacita Jokowi – Jusuf Kalla
• Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) 2015-2019
Prioritas Nasional menjadi Program Strategis Nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat sebagaimana UU 23/2014 Ayat 263 (4)
ILUSTRASI PERENCANAAN TERINTEGRASI: PEMBANGUNAN KEDAULATAN PANGAN
Slide - 15
Pembangunan Kedaulatan
Pangan
Reforma agraria
Stop konversi lahan produktif
Pemulihan kesuburan lahan
Pembangunan Desa Mandiri
Benih
Pengembangan pertanian organik
Peningkatan produksi ikan,garam, rumput
laut
Pengendalian harga dan impor
pangan
Peningkatan produksi padi dan
pangan lain
Kemen ATR, Pemda
Kementan,Pemda
Kementan
Kementan,Pemda
Kemen KPPemda
Kementan, Pemda
Kementan, Kemen LHK, Kemen ATR
Kemendag,Kementan,Kemenkeu
LEVEL 1
PRIORITAS NASIONAL
PROGRAM PRIORITAS
Peningkatan produksi padi
dan pangan lain
Pencetakan Sawah Baru
Rehabilitasi Jaringan Irigasi; Pembangunan
Waduk; Pembangunan
embung
Penyaluran subsidi benih
dan pupuk
Pengembangan budidaya padi; Pengembangan pertanian padi
organik
Penyaluran bantuan alat dan mesin pertanian
PemanfaatanLahan Tidur
(Optimasi Lahan)
Technopark dan Science park;
PengembanganBalai Penyuluhan
Pembangunan pasar tradisional
Pembelianberas/gabah
petani
PEMBANGUNAN KEDAULATAN PANGANPerencanaan Terintegrasi Peningkatan Produksi Padi
Kementan, Kemenristekdikti
Kementan,Kemen ATR, Pemda
Kementan,Pemda
Kementan,Kemendag,Kemenkeu,BUMN
Kemendag,Pemda
Kementan,Kemendag,Pemda
Kemen PUPR,Kementan, Pemda
Kementan, Kemen ATR, Kemen PUPR, Pemda
Kementan, Kemendag, BUMN,Kemenkeu
LEVEL 2
Slide - 16
PROGRAM PRIORITAS
KEGIATAN PRIORITAS
Program Prioritas
Kegiatan Prioritas
Kementerian / Lembaga
Program Kegiatan Sasaran Indikator LokasiTarget 2017
Alokasi (Juta Rp.)
Ket
Peningkatan Produksi Padi dan Pangan Lain
Pemanfaatan Lahan Tidur (Optimasi Lahan)
Kementerian Pertanian
Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian
Termanfaatkannya 10.000 ha bekas lahantidur untukpertanian.
Kabupaten A,B, C, DKoordinat : ………
10.000 ha
Peningkatan Produksi Padi dan Pangan Lain
Pencetakan Sawah Baru
Kementerian Pertanian
Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian
Perluasan dan Perlindungan Lahan Pertanian
Tercetaknya 266.700 Ha Sawah Baru
Tercetaknya266,700 Ha Sawah Baru, yang dibuktikandengan lokasiyang jelas, adadukunganirigasisehingga Sawah tersebut dapatdimanfaatkan.
Kabupaten A, B,C,DKoordinat : A ……… B………. C………. D……….
266.700 Ha
MATRIKS PROGRAM PRIORITAS, KEGIATAN PRIORITAS, SERTA PROGRAM DAN KEGIATAN KEMENTERIAN/LEMBAGA (FORM B) (1/2)
PRIORITAS NASIONAL: KEDAULATAN PANGAN
ProgramPrioritas
KegiatanPrioritas
Penyederhanaan Nomenklatur
“Rumah dari kebijakan”(Hanya muncul di dokumen
terkait penganggaran)
Menjadi alat ukur kinerja oleh Presiden/Kabinet, untuk itu perlu
sasaran yang konkret
Slide - 17
Program Prioritas
Kegiatan Prioritas
Kementerian / Lembaga
Program Kegiatan Sasaran Indikator LokasiTarget 2017
Alokasi (Juta Rp.)
Ket
Peningkatan Produksi Padi dan Pangan Lain
Pencetakan Sawah Baru
Kementerian Pertanian
Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian
Perluasan dan Perlindungan Lahan Pertanian
Terlindunginya x 000 Ha Lahan Irigasi Teknis dari Konversi untuk Penggunaan lain.
Terlindunginya x 000 Ha Lahan IrigasiTeknis dari Konversiuntuk Penggunaanlain.Terbitnya x buahPerda yang melindungi LahanIrigasi Teknis
Kabupaten A,B, C, DKoordinat : ………
10.000 ha
Peningkatan Produksi Padi dan Pangan Lain
Penyaluran bantuan alat dan mesin pertanian
Kementerian Pertanian
Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian
Pengelolaan Sistem Penyediaan dan Pengawasan Alat Mesin Pertanian
Memberikan subsidix % atas hargaAlsintan, sehinggaPetani/KelompokTani membeliAlsintan, menggunakan danmerawatnya.
Tersalurnya 7.300 Unit Alsintan kepadaPetani atauKelompok Tanidengan subsidi x % dari harga
Kab A …Unit; Kab B…Unit ; Kab. C….Unit
7.300 unit
MATRIKS PROGRAM PRIORITAS, KEGIATAN PRIORITAS, SERTA PROGRAM DAN KEGIATAN KEMENTERIAN/LEMBAGA (FORM B) (2/2)
PRIORITAS NASIONAL: KEDAULATAN PANGAN
ProgramPrioritas
KegiatanPrioritas
Penyederhanaan Nomenklatur
“Rumah dari kebijakan”(Hanya muncul di dokumen
terkait penganggaran) Menjadi alat ukur kinerja oleh
Presiden/Kabinet, untuk itu perlu sasaran yang konkret
Slide - 18
Rencana Penyelesaian Pembangunan 49 Waduk Baru dalam RPJM 2015-2019
PEMBANGUNAN KEDAULATAN PANGAN Ilustrasi Rencana Pembangunan Bendungan Tahun 2017
TA.2015
13 BENDUNGAN
•Krueng Kreuto(Aceh),
•Logung (Jawa Tengah),
•Raknamo (Nusa Tenggara Timur),
•Lolak (Sulawesi Utara),
•Karian (Banten),
•Bintang Bano(Nusa Tenggara Barat),
•Tanju (Nusa Tenggara Barat),
•Mila (Nusa Tenggara Barat),
•Passeloreng(Sulawesi Selatan),
•Rotiklod (Nusa Tenggara Timur),
•Tapin (Kalimantan Selatan),
•Sei Gong (Kepulauan Riau),
•Sindangheula (Banten)
RENCANA 2016
8 BENDUNGAN
•Rukoh (Aceh),
•Ciawi (Jawa Barat),
•Sukamahi (Jawa Barat),
•Kuwil Kawangkoan (Sulawesi Utara),
•Sukoharjo (Lampung),
•Cipanas (Jawa Barat),
•Leuwikeris (Jawa Barat),
•Ladongi (Sulawesi Tenggara)
RENCANA 2017
9 BENDUNGAN
•Bener (Jateng) ,
•Semantok (Jawa Timur),
•Pamakkulu (Sulawesi Selatan),
•Komering II (Sumatera Selatan),
•Sadawarna (Jawa Barat),
•Tiro (Aceh),
•Lausimeme (Sumatera Utara),
•Kolhua (Nusa Tenggara Timur),
•Sidan (Bali)
Kegiatan 2015 2016 2017 2018 2019 Total
Groundbreaking 13 8 9 11 8 49
Penggenangan 5 3 6 7 8 29
Slide - 19
PEMBANGUNAN KEDAULATAN PANGAN Ilustrasi Integrasi Peningkatan Produksi Padi Provinsi Aceh
Produksi Padi Provinsi Aceh:
ATAP 2014 : 1,82 juta ton
ARAM 2015 : 2,33 juta ton
Sasaran 2016 : 2,30 juta ton
Sasaran 2017 : 2,37 juta ton
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Banda Aceh
BPTP Aceh
Cetak Sawah : 14.000 ha
Peningkatan & Rehabilitasi Jaringan Irigasi (tersier) :Aceh Besar 6.000 haAceh Jaya 1.000 haAceh Timur 8.200 haAceh Utara 2.000 haPidie 5.500 haPiddie Jaya 2.300 ha
Desa Mandiri Benih : 40 Desa
Agro Science Park (1 unit) di BPTP Aceh
Agro Techno Park (1 unit) di Aceh Timur
Petani dan Lahan Provinsi Aceh (Sensus
Pertanian 2013):
Rumah Tangga Usaha Pertanian: 644,9 ribu RT
Luas Sawah: 300,8 ribu ha
Luas Lahan Pertanian Non sawah: 1,05 juta ha
Penggilingan Padi: 3.233 unit
Waduk Rukoh (GB 2016)Waduk Tiro (GB 2017) Waduk Keureuto di Kab. Aceh Utara,
Groundbreaking 2015
Pemanfaatan Waduk Keuliling (selesai 2008), Kab. Aceh Besar
Waduk Krueng Keureuto (daya tampung 216 juta m3) akan mengairi DI AlueUbay (4.144 ha) dan DI Krueng Pase (6.677 ha).
DI Keuliling Hulu (578,2 ha); DI Keuliling Hilir (1.053 ha); DI Krueng Aceh (809,3 ha, extension); dan DI Krueng Jreue (2.350 ha).
Slide - 20
RPJMN 2015-2019 SERTA
PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN NASIONAL 2017
Slide - 21
9 PROGRAM PRIORITAS
NAWACITA
Menghadirkan kembali Negara
untuk melindungi segenap bangsa
dan memberi rasa aman pada seluruh warga
negara
Membangun tata kelola
Pemerintahan yang bersih,
efektif, demokratis dan
terpercaya
Membangun Indonesia dari
pinggiran dengan memperkuat
daerah-daerah dan desa dalam
kerangka Negara Kesatuan
Memperkuat kehadiran Negara dalam melakukan reformasi sistem dan penegakan
hukum yang bebas korupsi,
bermartabat, dan terpercaya
Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia
Meningkatkan produktivitas
rakyat dan daya saing di pasar internasional
Mewujudkan kemandirian
ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor
strategis ekonomi domestik
Melakukan revolusi karakter
bangsa
Memperteguh kebhinekaan dan
memperkuat restorasi sosial
VISI PEMBANGUNAN NASIONAL 2015-2019:"Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan
Berkepribadian Berlandaskan Gotong-royong"
Visi ini diwujudkan melalui 7 (tujuh) MISI PEMBANGUNAN yaitu:
1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjagakedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi denganmengamankan sumber daya maritim, dan mencerminkankepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.
2. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan, dandemokratis berlandaskan negara hukum.
3. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuatjati diri sebagai negara maritim.
4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi,maju, dan sejahtera.
5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.
6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yangmandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional.
7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalamkebudayaan.
VISI DAN MISI PEMBANGUNAN 2015 – 2019
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Slide - 22
STRATEGI PEMBANGUNAN NASIONAL
*) Disiapkan oleh KIB II, kemudian direvisi melalui Perpres No. 3/2015 tentang Perubahan RKP 2015
RKP 2015*)
MELANJUTKAN REFORMASI BAGI PERCEPATAN
PEMBANGUNAN EKONOMI YANG BERKEADILAN
RKP 2016
MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR UNTUK MEMPERKUAT FONDASI PEMBANGUNAN YANG
BERKUALITAS
RKP 2017
MEMACU PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DAN EKONOMI
UNTUK MENINGKATKAN KESEMPATAN KERJA SERTA
MENGURANGI KEMISKINAN DAN KESENJANGAN ANTARWILAYAH
RKP 2018
Ditentukan dalam proses penyusunan
RKP 2018
RKP 2019
Ditentukan dalam proses penyusunan
RKP 2019
Slide - 23
SASARAN PEMBANGUNAN RPJMN 2015-2019
INDIKATOR MAKRO2014
(BASELINE)2015 2016 2017 2018* 2019*
Pertumbuhan Ekonomi (%)(Angka Realisasi & Penyesuaian Target)
5,1(5,0)
5,8(4,8)
6,6(5,3)**
7,1(5,5 – 5,9)
7,5 8,0
Rasio Pajak terhadap PDB (%)(Angka Realisasi & Proyeksi)
Gini ratio (indeks)(Angka Realisasi & Penyesuaian Target)
n.a(0,41)
0,40(0,41) 0,39 0,38 0,37 0,36
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 73,8 74,8 75,3 75,7 76,1 76,3
Indeks Pembangunan Masyarakat (IPMAS)***
0,55 n.a n.a n.a n.a meningkat
*) Dengan perkembangan keadaan saat ini, target-target tersebut perlu dipertimbangkan kembali**) Target APBN 2016***) Indeks baru dengan parameter: gotong royong, toleransi, dan rasa aman. Konsep masih dalam proses penyempurnaan dan pematangan, termasuk pembahasanvariabel, sehingga target masih belum dapat ditetapkan secara kuantitatif.
Sumber: RPJMN 2015-2019Realisasi 2014 dan perkiraan realisasi 2015
Slide - 24
• Revolusi Mental• Pembangunan Pendidikan• Pembangunan Kesehatan• Pembangunan Perumahan dan Permukiman
DIMENSI PEMBANGUNAN MANUSIA
• Kedaulatan Pangan • Kedaulatan Energi dan Ketenagalistrikan• Kemaritiman dan Kelautan• Pariwisata• Kawasan Industri dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
DIMENSI PEMBANGUNAN SEKTOR UNGGULAN
• Pemerataan Antarkelompok Pendapatan• Perbatasan Negara dan Daerah Tertinggal• Pembangunan Perdesaan dan Perkotaan• Pengembangan Konektivitas Nasional
DIMENSI PEMERATAAN DAN KEWILAYAHAN
• Pembangunan Politik, Hukum, Pertahanan dan KeamananKONDISI PERLU
PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN NASIONAL 2017
Slide - 25
• Prioritas Nasional, Program Prioritas dan Kegiatan Prioritas didiskusikan dalam rangkaian pelaksanaan meeting di Bappenas (pelaksanaan multilateral meeting I, bilateral meeting dan multilateral meeting II)
• Penjabaran Prioritas Nasional secara lengkap dapat dilihat di lampiran.
TEMA STRATEGIS DAN INDIKATIF RENCANA PEMBANGUNAN WILAYAH KALIMANTAN
Slide - 26
SASARAN & TEMA PENGEMBANGAN WILAYAH KALIMANTAN
Slide - 27
SASARAN PEMBANGUNAN WILAYAH KALIMANTAN
WilayahPertumbuhan Ekonomi (Persen)
2015 2016 2017 2018 2019
Kalimantan
Barat5.9 6.0 6.2 7.2 7.9
Kalimantan Tengah 6.1 7.0 7.5 8.2 8.7
Kalimantan Selatan 5.0 6.2 6.8 7.6 8.6
Kalimantan Timur 4.5 5.6 5.6 6.4 7.0
Kalimantan
Utara5.0 5.0 6.0 6.4 6.9
WilayahTingkat Kemiskinan (Persen)
2015 2016 2017 2018 2019
Kalimantan
Barat 8.7 8.0 7.4 6.8 6.1
Kalimantan Tengah 6.0 5.8 5.3 4.8 4.3
Kalimantan Selatan 4.5 4.2 3.8 3.5 3.2
Kalimantan Timur 5.1 4.7 4.3 3.9 3.5
Kalimantan
Utara 6.7 6.2 5.7 5.1 4.6
SASARAN PERTUMBUHAN EKONOMI WILAYAH PULAU KALIMANTAN PER PROVINSI TAHUN 2015-2019
SASARAN TINGKAT KEMISKINAN WILAYAH PULAU KALIMANTAN PER PROVINSITAHUN 2015-2019
WilayahTingkat Pengangguran (Persen)
2015 2016 2017 2018 2019
Kalimantan Barat 2.6 2.5 2.4 2.3 2.2
Kalimantan Tengah 2.6 2.5 2.4 2.3 2.2
Kalimantan Selatan 4.0 3.9 3.7 3.6 3.4
Kalimantan Timur 8.4 8.0 7.6 7.2 6.9
Kalimantan Utara 7.9 7.6 7.2 6.6 6.3
SASARAN TINGKAT PENGANGGURAN WILAYAH PULAU KALIMANTAN PER PROVINSI TAHUN 2015-2019
• Mempertahankan fungsi Kalimantan sebagai paru-paru dunia,dengan meningkatkan konservasi dan rehabilitasi DAS, lahankritis, hutan lindung, dan hutan produksi; serta mengembangkan sistem bencana alam banjir dan kebakaran hutan;
• Lumbung energi nasional dengan pengembangan hilirisasikomoditas batu bara, termasuk pengembangan energi baru terbarukan berbasis biomassa dan air atau matahari atau sesuai dengan kondisi SDA masing-masing provinsi;
• Pengembangan industri berbasis komoditas kelapa sawit,karet, bauksit, bijihbesi, gas alam cair, pasir zirkon dan pasir kuarsa;
• Menjadikan Kalimantan sebagai salah satu lumbung pangan nasional.
TEMA PENGEMBANGAN WILAYAH
TUJUAN PENATAAN RUANG KALIMANTAN
Slide - 28
1. Kelestarian kawasan konservasi keanekaragaman hayati dan kawasan berfungsi lindung yang bervegetasi
hutan tropis basah paling sedikit 45% dari luas Pulau Kalimantan sebagai Paru-paru Dunia
2. kemandirian energi dan lumbung energi nasional untuk ketenagalistrikan
3. pusat pertambangan mineral, batubara, serta minyak dan gas bumi di Pulau Kalimantan
4. pusat perkebunan kelapa sawit, karet, dan hasil hutan secara berkelanjutan
5. kawasan perbatasan negara sebagai beranda depan dan pintu gerbang negara yang berbatasan dengan
Negara Malaysia dengan memperhatikan keharmonisan aspek kedaulatan, pertahanan dan keamanan
negara, kesejahteraan masyarakat, dan kelestarian lingkungan hidup
6. pusat pengembangan kawasan perkotaan nasional yang berbasis pada air
7. kawasan ekowisata berbasis hutan tropis basah dan wisata budaya Kalimantan
8. Jaringan transportasi antarmoda yang dapat meningkatkan keterkaitan antarwilayah, efisiensi ekonomi,
Produksi Sumber Protein:- Daging Sapi (Juta Ton) 0,45 0,42* 0,59 0,64 0,76- Ikan (Juta ton) 10,6 13,6 14,8 16,0 18,8
Pembangunan, Peningkatan dan Rehabilitasi Irigasi:
- Pembangunan Jaringan irigasi air permukaan , air tanah dan rawa (Juta ha, kumulatif)
8,90 9,08 9,17 9,52 9,89
- Rehabililtasi dan Peningkatan jaringan irigasi permukaan, air tanah dan rawa (Juta ha)
2,71 (2010-2014)
0,48** 0,30** 0,64**3,01
(2015-2019)
- Pembangunan irigasi tambak (Ribu ha, kumulatif)
189,75 195,58 203,48 229,45 304,75
- Pembangunan waduk (groundbreaking)16
(on going)13 8 9
49(2015-2019)
Untuk 3 tahun pertama: fokus pada swasembada padiUntuk kedelai fokus pada konsumsi DN utamanya untuk tahu dan tempe; Gula, daging sapi dan garam fokus pada pemenuhan konsumsi rumah tangga
* Angka Sementara; ** Angka Tahunan
Arah Kebijakan:
1. Peningkatan ketersediaan pangan melalui penguatan kapasitasproduksi DN: Padi: (i) penyelesaian pengamanan lahan berkelanjutan (menahan konversi sawah) dan perluasan sawah baru 1 juta ha dan jaringan irigasi; (ii) revitalisasi penyuluhan dan sistem perbenihan-1.000 desa berdaulat benih dan 1.000 desa
pertanian organik
2. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap pangan: (i)
pembangunan gudang dengan fasilitas pasca panen; pengendalian pengaturan impor yang efektif; (ii) penguatan cadangan pangan dan stabilisasi harga pangan; (iii) pengembangan sistem logistik ikan
3. Meningkatkan perbaikan kualitas konsumsi pangan dan gizimasyarakat: (i) konsumsi protein: telur, ikan, dan daging, sayur dan buah; (ii) penggunaan pangan lokal non beras
4. Mitigasi gangguan terhadap kedaulatan pangan: benih adaptif perubahan iklim, sekolah iklim dan asuransi pertanian
PEMBANGUNAN KEDAULATAN PANGANSasaran dan Arah Kebijakan
Kebijakan terkait Revolusi Mental:
1. Penurunan pemborosan air, pupuk, pestisida serta “Food Waste” di meja makan
2. Mendorong kreativitas dan inovasi
3. Mendorong diversifikasi produksi/konsumsi pangan yang sehat
4. Penegakan hukum dan disiplin
Slide - 30
PEMBANGUNAN KEDAULATAN PANGANPerencanaan Terintegrasi
Slide - 31
Pembangunan Kedaulatan
Pangan
Reforma agraria
Stop konversi lahan produktif
Pemulihan kesuburan lahan
Pembangunan Desa Mandiri
Benih
Pengembangan pertanian organik
Peningkatan produksi ikan,garam, rumput
laut
Pengendalian harga dan impor
pangan
Peningkatan produksi padi dan
pangan lain
Kemen ATR, Pemda
Kementan,Pemda
Kementan
Kementan,Pemda
Kemen KPPemda
Kementan, Pemda
Kementan, Kemen LHK, Kemen ATR
Kemendag,Kementan,Kemenkeu
LEVEL 1
PEMBANGUNAN KEDAULATAN PANGANPerencanaan Terintegrasi Peningkatan Produksi Padi
Slide - 32
Peningkatan produksi padi
dan pangan lain
Pencetakan Sawah Baru
Rehabilitasi Jaringan Irigasi; Pembangunan
Waduk; Pembangunan
embung
Penyaluran subsidi benih
dan pupuk
Pengembangan budidaya padi; Pengembangan pertanian padi
organik
Penyaluran bantuan alat dan mesin pertanian
PemanfaatanLahan Tidur
(Optimasi Lahan)
Technopark dan Science park;
PengembanganBalai Penyuluhan
Pembangunan pasar tradisional
Pembelianberas/gabah
petani
Kementan, Kemenristekdikti
Kementan,Kemen ATR, Pemda
Kementan,Pemda
Kementan,Kemendag,Kemenkeu,BUMN
Kemendag,Pemda
Kementan,Kemendag,Pemda
Kemen PUPR,Kementan, Pemda
Kementan, Kemen ATR, Kemen PUPR, Pemda
Kementan, Kemendag, BUMN,Kemenkeu
LEVEL 2
PEMBANGUNAN KEDAULATAN PANGANSasaran Produksi Padi Per Provinsi
Slide - 33
No. ProvinsiTarget Produksi Padi 2017
(ton)*
SUMATERA 18.877.276
1 Aceh 2.367.735
2 Sumatera Utara 4.132.605
3 Sumatera Barat 2.699.592
4 Riau 465.985
5 Jambi 800.125
6 Sumatera Selatan 4.097.954
7 Bengkulu 702.843
8 Lampung 3.568.399
9 Kepulauan Bangka Belitung 40.975
10 Kepulauan Riau 1.062
JAWA 39.391.617
11 DKI Jakarta 10.595
12 Jawa Barat 12.509.313
13 Jawa Tengah 10.829.783
14 DI Yogyakarta 951.437
15 Jawa Timur 12.839.349
16 Banten 2.251.139
BALI - NUSA TENGGARA 4.011.779
17 Bali 918.649
18 Nusa Tenggara Barat 2.277.003
19 Nusa Tenggara Timur 816.128
No. ProvinsiTarget Produksi Padi 2017
(ton)*
KALIMANTAN 5.592.962
20 Kalimantan Barat 1.769.852
21 Kalimantan Tengah 911.345
22 Kalimantan Selatan 2.285.792
23 Kalimantan Timur 473.146
24 Kalimantan Utara 152.826
SULAWESI 8.787.457
25 Sulawesi Utara 729.120
26 Sulawesi Tengah 1.215.107
27 Sulawesi Selatan 5.401.972
28 Sulawesi Tenggara 615.254
29 Gorontalo 341.933
30 Sulawesi Barat 484.070
MALUKU - PAPUA 444.992
31 Maluku 111.414
32 Maluku Utara 85.240
33 Papua Barat 46.903
34 Papua 201.435
INDONESIA 77.106.083
Keterangan:*: Perhitungan sasaran produksi padi dihitung berdasar baseline target RKP tahun 2016 dengan pertumbuhan sebesar 3,03% per tahun (RPJMN)
PEMBANGUNAN KEDAULATAN PANGANSasaran Produksi Daging Sapi Per Provinsi
Slide - 34
No. ProvinsiTarget Produksi Daging Sapi
2017 (ton)*
SUMATERA 129.671
1 Aceh 9.355
2 Sumatera Utara 32.993
3 Sumatera Barat 27.313
4 Riau 13.932
5 Jambi 8.802
6 Sumatera Selatan 17.086
7 Bengkulu 4.861
8 Lampung 11.377
9 Kepulauan Bangka Belitung 3.292
10 Kepulauan Riau 660
JAWA 349.344
11 DKI Jakarta 13.796
12 Jawa Barat 86.184
13 Jawa Tengah 69.886
14 DI Yogyakarta 10.033
15 Jawa Timur 125.000
16 Banten 44.446
BALI - NUSA TENGGARA 41.059
17 Bali 9.889
18 Nusa Tenggara Barat 14.732
19 Nusa Tenggara Timur 16.438
No. ProvinsiTarget Produksi Daging Sapi
2017 (ton)*
KALIMANTAN 33.613
20 Kalimantan Barat 8.230
21 Kalimantan Tengah 4.705
22 Kalimantan Selatan 11.407
23 Kalimantan Timur 9.271
24 Kalimantan Utara -
SULAWESI 38.407
25 Sulawesi Utara 5.076
26 Sulawesi Tengah 4.810
27 Sulawesi Selatan 16.305
28 Sulawesi Tenggara 3.761
29 Gorontalo 4.902
30 Sulawesi Barat 3.553
MALUKU - PAPUA 8.713
31 Maluku 1.873
32 Maluku Utara 652
33 Papua Barat 2.857
34 Papua 3.331
INDONESIA 600.806
Keterangan:*: Perhitungan sasaran produksi daging sapi dihitung berdasar baseline target RKP tahun 2016 dengan pertumbuhan sebesar 10,8 % per tahun (RPJMN)
PEMBANGUNAN KEDAULATAN PANGANSasaran Cetak Sawah (Ha)
NAD:11.000
Sumut:3.000
Sumbar:3.000
Riau:4.000
Kepulauan Riau:600
Bengkulu:900
Jambi:15.000
Sumsel:9.300
Lampung:15.000
Bangka Belitung:20.000
Banten:-
DKI Jakarta:-
Jabar:1.000
Jateng:-
Jatim:-
DIY:-
Bali:-
NTB:20.000
NTT:10.000
Kalbar:25.000
Kalteng:25.000 Kalsel:
10.000
Kaltim:5.500
Kaltara:3.600
Sulsel:20.000
Sultra:18.000
Sulbar:6.000
Sulteng:20.000
Sulut:3.000
Gorontalo:3.000
Maluku Utara:3.000
Maluku:3.000
Papua Barat:2.600
Papua:6.200
Nasional: 266.700 ha Slide - 35
PEMBANGUNAN KEDAULATAN PANGANDesa Mandiri Benih (Desa)
NAD:40
Sumut:46
Sumbar:60
Riau:25
Kepulauan Riau:-
Bengkulu:25
Jambi:25
Sumsel:50
Lampung:40
Bangka Belitung:10
Banten:17
DKI Jakarta:-
Jabar:55
Jateng:55
Jatim:55
DIY:15
Bali:20
NTB:35
NTT:35
Kalbar:45
Kalteng:30 Kalsel:
40
Kaltim:27
Kaltara:10
Sulsel:50
Sultra:25
Sulbar:22
Sulteng:30
Sulut:28
Gorontalo:20
Maluku Utara:15
Maluku:16
Papua Barat:16
Papua:18
Nasional: 1.000 DesaSlide - 36
PEMBANGUNAN KEDAULATAN PANGANDesa Organik Tanaman Pangan (TP) dan Hortikultura (Horti) – (desa)
NAD:TP: 50Horti: 1
Sumut:TP: 50Horti: 1
Sumbar:TP: 50Horti: 3
Riau:TP: 20Horti: 1
Kepulauan Riau:TP: 10Horti: 1
Bengkulu:TP: 20Horti: 1
Jambi:TP: 20Horti: 1
Sumsel:TP: 50Horti: 1
Lampung:TP: 50Horti: 1
Bangka Belitung:TP: 20Horti: 1
Banten:TP: 50Horti: 1
DKI Jakarta:TP: -Horti: -
Jabar:TP: 50Horti: 4
Jateng:TP: 50Horti: 4
Jatim:TP: 50Horti: 3
DIY:TP: 50Horti: 4
Bali:TP: 50Horti: 3
NTB:TP: 50Horti: 3
NTT:TP: 20Horti: 1
Kalbar:TP: 50Horti: 1
Kalteng:TP: 50Horti: 1
Kalsel:TP: 50Horti: 1
Kaltim:TP: 20Horti: 1
Kaltara:TP: 20Horti: 1
Sulsel:TP: 50Horti: 4
Sultra:TP: 20Horti: 2
Sulbar:TP: 20Horti: 1
Sulteng:TP: 50Horti: 2
Sulut:TP: 20Horti: 1
Gorontalo:TP: 20Horti: 1
Maluku Utara:TP: 20Horti: 1
Maluku:TP: 20Horti: 1
Papua Barat:TP: 20Horti: 1
Papua:TP: 20Horti: 1
Nasional: 1.160 Desa Organik Tanaman Pangan55 Desa Organik Hortikultura
Slide - 37
2018
2018
2015 2019
2015 2019
2015 2018
2015 2019
2015 2019
2015 2020
2015 2018
2015 2020
2015 2020
2015 2020
2015 2019
2015 2019
2015 2019
2016 2020
2016 2020
2016 2021
2016 2020
2016 2020
2016 2021
2016 2020
2016 2020
2021
2020
2021
2021
2021
2021
2021
2021
2020
2013
2013
TIRO, Aceh
LAUSIMEME, Sumut
KOLHUA, NTT
SIDAN, Bali
2013
2013
2013
2013
2014
2014
LADONGI, Sultra
KOMERING II, Sumsel
SEMANTOK, Jatim
PAMUKKULU, Sulsel
BENER, Jateng
SADAWARNA, Jabar
SUKAMAHI, Jabar
RUKOH, Aceh
KUWIL KAWANGKOAN, Sulut
SUKOHARJO, Lampung
CIPANAS, Jabar
LEUWIKERIS, jabar
PASSELORENG, Sulsel
BINTANG BANO, NTB
TANJU, NTB
MILA, NTB
ROTIKLOD, NTT
CIAWI, Jabar
LOGUNG, Jateng
SINDANGHEULA, Jabar
SEI GONG, Kepri
TAPIN, Kalsel
RAKNAMO, NTB
LOLAK, Sulut
GONDANG, Jateng
PIDEKSO, Jateng
TUGU, Jatim
KARALLOE, Sulsel
KEUREUTO, Aceh
KARIAN, Banten
KUNINGAN, Jabar
BENDO, Jatim
GONGSENG, Jatim
TUKUL, Jateng
2017La
njut
an R
PJM
2
(8 B
endu
ngan
)G
roun
dbre
akin
g 20
15
(13
Ben
dung
an)
Gro
undb
reak
ing
2016
(8 B
endu
ngan
)
Gro
undb
reak
ing
2017
(9 B
endu
ngan
)
Rencana Pembangunan Bendungan 2017
Kegiatan 2014 2015 2016 2017 2018 2019 Total
Groundbreaking 16 13 8 9 11 8 65
Penggenangan 0 5 3 6 7 8 29
Rencana Penyelesaian 16 Waduk dan Pembangunan 49 Waduk Baru dalam RPJM 2015-2019
Slide - 38
Sebaran Potensi Pembangunan Irigasi 2017
Pembangunan Rehabilitasi
(ha) (ha)
11 Aceh 39,238.00 10,142.00
12 Sumatera Utara 8,434.00 21,970.00
13 Sumatera Barat 14,657.00 24,990.00
14 Riau 5,079.00 6,085.00
15 Jambi 3,017 32,361
16 Sumatera Selatan 7,753 24,789
17 Bengkulu 1,005 5,950
18 Lampung 2,189 30,737
19 Kep. Bangka Belitung 83 210
21 Kep. Riau 1,175.00 -
No. Provinsi
Irigasi
Pembangunan Rehabilitasi
(ha) (ha)
31 DKI Jakarta - -
32 Jawa Barat 4,313 44,082
33 Jawa Tengah 9,919.45 84,637.71
34 DI Yogyakarta - 1,708.01
35 Jawa T imur 1,579.00 153,222.00
36 Banten 2,847.00 2,737.00
51 Bali 6,981.00 221.00
52 Nusa Tenggara Barat 20,773.00 1,410.00
53 Nusa Tenggara T imur 819.00 7,100.00
No. Provinsi
Irigasi
Pembangunan Rehabilitasi
(ha) (ha)
61 Kalimantan Barat 20,000.00 57,543.00
62 Kalimantan Tengah 5,280.00 8,755.98
63 Kalimantan Selatan 3,226.07 6,667.00
64 Kalimantan T imur 4,485.00 18,330.00
65 Kalimantan Utara 2,505.75 808.00
71 Sulawesi Utara 12,598.50 4,460.00
72 Sulawesi Tengah 16,867.22 8,701.55
73 Sulawesi Selatan 13,892.70 57,431.10
74 Sulawesi Tenggara 15,920.13 7,710.00
Provinsi
Irigasi
No.Pembangunan Rehabilitasi
(ha) (ha)
75 Gorontalo 8,257.42 586.67
76 Sulawesi Barat 9,498.00 1,968.36
81 Maluku 20,082.00 3,990.00
82 Maluku Utara 11,221.00 1,487.00
91 Papua 74,160.00 8,286.00
92 Papua Barat 5,132.00 600.00
352,986.35 639,677.32
No. Provinsi
Irigasi
TOTAL OUTCOME
Longlist Rencana Pembangunan dan Rehabilitasi Irigasi 2017 Slide - 39
KEDAULATAN ENERGI
Slide - 40
Arah Kebijakan:
1. Meningkatkan produksi energi primer (minyak, gas dan batubara): lapangan baru, IOR/EOR, pengembangan gas non konvensional (shale gas dan CBM)
2. Meningkatkan Cadangan Penyangga dan Operasional Energi: (i) cadangan energi pemerintah; (ii) pengadaan kontrak jangka menengah dan panjang untuk Sumber Daya energi
3. Meningkatkan peranan energi baru terbarukan dalam bauran energi: (i) insentif, pemberian subsidi, dan harga yang tepat; (ii) pemanfaatan bahan bakar nabati
4. Meningkatkan Aksesibilitas: (i) mendorong penggunaan Sumber Daya energi untuk penggunaan setempat; (ii) pemanfaatan gas kota; (iii) konversi BBM ke BBG
5. Peningkatan efisiensi dalam penggunaan energi: (i) pengembangan insentif dan mekanisme pendanaan untuk teknologi hemat/efisiensi energi; (ii) audit energi; (iii) peningkatan peran perusahaan layanan energi (ESCO)
6. Meningkatkan pengelolaan subsidi energi yang lebih transparan dan tepat sasaran
7. Pemanfaatan optimum Sumber Daya Energi Terbarukan
Sasaran2014
(baseline)2015 2016 2017 2019
Rasio Elektrifikasi 84,1% 88,5% 90,2% 91,1% 96,6%
Konsumsi Listrik Perkapita (Kwh) 843 914 985 1.058 1.200
Peningkatan Produksi Sumber Daya Energi:
Minyak Bumi (ribu BM/hari) 789 788 830 780 700
Gas Bumi (ribu SBM/hari) 1.455 1.194 1.155 1.175 1.295
Batubara (juta Ton) 458 393 419 413 400
Penggunaan Dalam Negeri (DMO):
Gas bumi Dalam Negeri 57% 59% 61% 62% 64%
Batubara Dalam Negeri 16,6% 20,3% 26,5% 29,3% 60,0%
Pembangunan FSRU/ Regasifikasi (unit)
2 1 2 1 2
Jaringan pipa gas (kumulatif, km) 11.960 13.458 15.330 15.364 18.322
Pembangunan SPBG (unit) 13 18 30 25 15
Jaringan gas kota (lokasi/SR)) * 5/16.949** 2/8.000** 33/121.000 46/271.500 48/374.000
Porsi EBT dalam Bauran Energi (%) 6 10 13 15 16
* Merupakan target tahunan: 2014 dan 2015 angka realisasi. Peningkatan sambungan rumah termasuk kerjasama dengan badan usaha dan diharapkan pada tahun 2019 secara kumulatif mencapai lebih kurang 1,3 juta SR. ** Hanya mencakup jumlah SR yang dibangun melalui APBN.
PEMBANGUNAN KEDAULATAN ENERGISasaran dan Arah Kebijakan
Kebijakan terkait Revolusi Mental:
1. Penguatan tata kelola (good governance) sumberdaya energi2. Pemanfaatan energi secara efisien3. Pelayanan BUMN energi yang memuaskan pelanggan4. Penambangan yang ramah lingkungan5. Penegakan hukum dan disiplin di sektor energi
Slide - 41
Pembangunan Kedaulatan
Energi
Pembangunan kilang minyak
Tata Kelola Industri Migas
dan Energi
Percepatan pembangunan
pembangkit listrik
Peningkatan penggunaan
batubara dan gas
Pengembangan biofuel,
Peningkatan kapasitas tangki
Pembangunan Energi Baru -
Terbarukan dan Konservasi
Energi
Iklim investasi migas yang
kondusif
Pengalihan transportasi
berbasis BBM ke gas
Peningkatan produksi minyak
bumi, memperpanjang
sumur tua
Pengendalian impor minyak
PEMBANGUNAN KEDAULATAN ENERGIPerencanaan Terintegrasi
PEMBANGUNAN KEDAULATAN ENERGIRencana Pengembangan Sumber Daya Air, Ketenagalistrikan, Transmisi & Gardu Induk di Kalimantan
No Kegiatan
Energi dan Ketenagalistikan 1 PLTG/MG Kaltim Peaker 2
2 PLTGU Senipah
3 PLTU Kaltim (MT)
No Kegiatan
PENGAIRAN & IRIGASI
1. Lanjutan Pembangunan Bendungan Teritip Kota Balikpapan
2.Lanjutan Pembangunan Embung Wain 2 Dan 3 Kota Balikpapan
3.Lanjutan Pembangunan Bendali V Banjir Papan Lestari Sepinggan Kota Balikpapan
4.Lanjutan Pembangunan Jaringan Irigasi DI. Beriwit Kabupaten Berau
5.Lanjutan Pembangunan Bendung DI Tepian Buah Kabupaten Berau
Slide - 45
PEMBANGUNAN KEDAULATAN ENERGIPembangunan Kilang Minyak Bontang
Project Location East Kalimantan
Investment Cost
Contracting Agency PT. Pertamina
Status Pre-FS PT. Pertamina
Ministry of Energy and Mineral Resources is
preparing a draft Presidential Decree on the
Guidelines for the construction of oil refineries and
assignment PT. Pertamina (Persero) as PJPK Bontang
Oil Refinery
Location Advantage Land owned by the Government
Low Social risk
Low Potential Earthquake
Project Information:
The project will develop a new oil refinery in Bontang East Kalimantan, by PT. Pertamina collaboration with private sector. The Refinery capacity is 300.000 bpsd
(barrel crude oil per day), Crude composition: Basra Light 200.000 bpsd and Arabian Light 100.000 bpsd.
General Work Plan:2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024
I II IIIIV I II IIIIV I II IIIIV I II IIIIV I II IIIIV I II IIIIV I II IIIIV I II IIIIV I II IIIIV I II IIIIV
1 Jan 2016 - 30 Apr 2020• EPC PJP
Initiation Stage
1 Mar 2015 - 31 Mar 2015• OBC Preparation Line Ministry, KPPIP
1 Mar 2015 - 31 May 2015• Scheme Preparation KPPIP
1 Jul 2015 - 31 Jul 2015
• Prioritization
PJP
• G to G Agreement
KPPIP1 Jun 2015 - 30 Jun 2015
• Related Licensing Line Ministry1 May 2015 - 30 Sep 2015
• Operation
ResponsibleActivity
Label1 Mar 2015 - 30 Apr 2015
KPPIP
Implementation Stage
1 Jul 2015 - 31 Jul 2015• Kick Off Project
Regulation Stage
1 Aug 2015 - 31 Dec 2016
1 May 2015 - 30 Jun 2015• Action Plan KPPIP, PJP
• FS-BED-FEED PJP
1 Mar 2015 - 30 Jun 2015
KPPIP, PJP
1 Mar 2015 - 26 Nov 2018• Land Preparation PJP, BUMN Karya, KLH
• Publishing Assignment
Decree
KPPIP, Line Ministry
KPPIP1 Aug 2015 - 30 Sep 2015• Service Level Agreement
• Government Roadshow
Critical
Slide - 46
PEMBANGUNAN KEDAULATAN ENERGIPengembangan Pembangkit 35,5 GW (2015-2019)
Pengembangan pelabuhan penyeberangan 210 15* 23* 20* 270(kumulatif)
Pembangunan (penyelenggaraan) kapal perintis 50 unit 30 30* 0*104
(kumulatif)
Pengembangan Ekonomi Maritim dan Kelautan
Produksi hasil kelautan (juta ton ) Ikan (Tangkap & Budidaya) Rumput Laut Garam
28,310,610,12,5
33,113,610,63,3
35,414,811,13,6
39,416,013,43,8
40-5018,819,54,5
Pengembangan pelabuhan perikanan 21 unit 22 unit 22 unit 22 unit 24 unit
Peningkatan luas kawasan konservasi laut 15,7 juta ha 16,5 juta ha 17,1 juta ha 17,9 juta ha 20 juta ha
PEMBANGUNAN KEMARITIMAN DAN KELAUTAN Sasaran dan Arah Kebijakan
ARAH KEBIJAKAN:
1. Penyelesaian tata batas dan batas landas kontinen di luar 200 mil laut, serta penamaan pulau-pulau dan pendaftarannya
2. Pengaturan dan pengendalian ALKI
3. Penguatan lembaga pengawasan laut
4. Peningkatan Koordinasi dalam Penanganan Pelanggaran Tindak Pidana
5. Meningkatkan pembangunan sistem transportasi multimoda
6. Melakukan upaya keseimbangan antara transportasi yang berorientasi nasional dengan transportasi yang berorientasi lokal dan kewilayahan
7. Percepatan pengembangan ekonomi kelautan
8. Meningkatkan dan mempertahankan kualitas, daya dukung dan kelestarian fungsi lingkungan laut
9. Meningkatkan wawasan dan budaya bahari serta penguatan SDM dan Iptek kelautan
10. Meningkatkan harkat dan taraf hidup nelayan serta masyarakat pesisir
Kebijakan terkait Revolusi Mental:
1. Perubahan mindset sebagai bangsa maritim2. Perubahan kebijakan penyelenggaraan pelayaran Perintis3. Penegakan hukum dan disiplin
Keterangan: *) Mulai tahun 2016 pembangunan kapal perintis dialihkan menjadi penyelenggaraan layanan perintis, mengikuti model pelayanan udara perintis. Slide - 57
PEMBANGUNAN KEMARITIMAN DAN KELAUTANPerencanaan Terintegrasi
PEMBANGUNAN KEMARITIMAN DAN KELAUTANPerencanaan Terintegrasi Konektivitas (Tol) Laut dan Industri Maritim
Kemenhub,BUMN
Kemenhub,BAKAMLA, TNI/POLRI
Kemenperin, BUMN,
Kemenhub, BUMN
BUMN (PT PAL),Swasta
Kemenkeu, BKPM
LEVEL 2
Peningkatan Konektivitas
(Tol) Laut dan Industri Maritim
Pembangunan pelabuhan
umum
Pembangunan Kapal Laut
Pengembangan Layanan
Pelayaran Perintis
Insentif Usaha dan Iklim Investasi
Penguatan SDM
Perkapalan
Penguatan Industri
Perkapalan dan Rancang Bangun
Kelautan
Keamanan dan keselamatan
pelayaran
Slide - 59
Kemenhub, Kemenristekdikti,Perguruan Tinggi
A. BELUM SELESAINYA PERBATASAN LAUT DENGAN 9 NEGARA TETANGGABelum selesainya perbatasan laut dengan 9 negara tetangga saat ini baru batas laut dengan PNG yang telah selesai
B. BELUM SELESAINYA PENDATAAN PULAU DAN BELUM MEMADAINYA PEMBANGUNAN PULAU PULAU KECIL TERLUAR:Terdapat 92 pulau kecil terluar, diantaranya 31 pulau berpenduduk. Infrastruktur dasar dan ekonomi di pulau-pulau kecil terluar berpenduduk masih terbatas
Jumlah pulau 17.504 Pulau kecil
≤2.000 km2
=17.470
Pulau besar
>2.000 km2 =34
Belum Dideposit ke PBB =
4.038
Dideposit ke PBB th
2012 = 13.466
1.763 pulau berpenduduk
11.703 pulau tidak
berpenduduk
Berdasarkan survey tahun 2013-2015 sebanyak 1.399 pulau yang akan diverifikasi oleh tim nasional selanjutnya akan didaftarkan ke PBB
PEMBANGUNAN KEMARITIMAN DAN KELAUTANMasalah dan Tantangan : Perbatasan dan Pendataan Pulau-Pulau Kecil
Slide - 60
PEMBANGUNAN KEMARITIMAN DAN KELAUTANMasalah dan Tantangan : Kerusakan Wilayah Pesisir
LUAS KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN 16,5 JUTA HA (2014)
LUAS MANGROVE INDONESIA:3.3 JUTA HA (2015)
Peningkatan rehabilitasi kawasan pesisir, Pengelolaan kawasan konservasi laut perlu peningkatan peran pemerintah provinsi, kab/kota dan masyarakat dalam pengawasan dan konservasi laut
PEMBANGUNAN KEMARITIMAN DAN KELAUTANMasalah dan Tantangan : Illegal Fishing
ASAL KAPAL PERIKANAN
ILEGAL DI WPP-NRI
Modus Operandi:• Tanpa dokumen izin• Memiliki izin tapi melanggar ketentuan: alat tangkap, fishing
ground, port of call• Pemalsuan dokumen• Manipulasi persyaratan (Deletion Certificate, Bill of sale)• Transhipment di laut, tidak pernah melaporkan pada pelabuhan
perikanan• Double flagging
Terbatasnya sarana dan prasarana pengawasan dan belum memadainya sistem pemantauan kelautan dan perikanan yang terintegrasi
Slide - 62
PEMBANGUNAN KEMARITIMAN DAN KELAUTANMasalah dan Tantangan : Over Fishing
Perairan Indonesia terbagi dalam 11 WPP, dengan total estimasi potensi sumber daya ikan sebesar 6,5 juta ton per tahun (Kepmen KP 45/MEN/2011)
Pengelolaan Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) dan penerapan prinsip perikanan berkelanjutan; beberapa WPP sudah mengalami yang sudah over fishing. Diperlukan update data stok ikan secara berkala dengan data yang kredibel.
Slide - 63
PEMBANGUNAN KEMARITIMAN DAN KELAUTANMasalah dan Tantangan : Industri Pengolahan Perikanan
Unit Pengolahan Ikan (UPI) lebih banyak berada di wilayah barat Indonesia (terutama di Jawa), sementara sebaran ikan banyak terdapat di wilayah timur Indonesia
Industri pengolahan perikanan terkonsentrasi di wilayah Jawa, skala usaha mayoritas kecil/mikro/rumah
tangga, utilitas belum optimal daya saing rendah
Slide - 64
PEMBANGUNAN KEMARITIMAN DAN KELAUTANMasalah dan Tantangan : Kapasitas Industri Galangan Kapal Di Indonesia
26% 25%
37%
Sumber: Kementerian Perindustrian (2012)
Jawa:
92 Galangan
Sumatera:
65 Galangan
Kalimantan:
62 Galangan
12%30 Galangan
SEBARAN GALANGAN KAPAL (2012)
Diperlukan pengembangan kapasitas industri galangan kapal nasional industri komponen kapal, penguatan armada perintis, dan armada pelayaran rakyat
Jumlah galangan kapal di Indonesia masih belum mencukupi (250 unit)
Slide - 65
PEMBANGUNAN KEMARITIMAN DAN KELAUTANMasalah dan Tantangan : Pelabuhan Strategis
Total pelabuhan berjumlah 1.241 unit yang terdiri dari 33 pelabuhan utama, 217 pelabuhan pengumpul, dan 991 pelabuhan pengumpan(Berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan No. KP.725 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Perhubungan Nomor No.KP. 414 Tahun 2013 Tentang Penetapan Rencana Induk Pelabuhan Nasional)
24 PELABUHAN STRATEGIS PENDUKUNG TOL LAUT
Pengembangan pelabuhan masih terkendala pembebasan lahan dan koordinasi antar K/L terkait, serta perlu memperhatikan tata ruang
Slide - 66
PEMBANGUNAN KEMARITIMAN DAN KELAUTANMasalah dan Tantangan : Jaringan Pelayaran
Sumber: Kemenhub, 2013Pelabuhan Komersial
Trayek Pelayaran Komersil
Trayek Pelayaran Perintis
Pelayaran perintis masih sangat dibutuhkan (konektivitas), dimana saat ini terdapat 84 jaringan perintis dan 181 perintis penyeberangan.
Slide - 67
PEMBANGUNAN KEMARITIMAN DAN KELAUTANKerangka Regulasi Tol Laut
Slide - 68
PEMBANGUNAN KEMARITIMAN DAN KELAUTANShort Sea Shipping/Coastal Shipping
SSS Sumatera
SSS Jawa
SSS Kalimantan
SSS Sulawesi
SSS Maluku-Malut
SSS Bali-NT
SSS Papua-Papua Barat
WESTERN INDONESIA (BIGGER VESSEL) EASTERN INDONESIA (SMALLER VESSEL)
Pelabuhan Hub Strategis Tol LautSlide - 69
PEMBANGUNAN KEMARITIMAN DAN KELAUTANPelabuhan Palaran, Samarinda
• Terdapat di Kota Samarinda, provinsi Kalimantan Timur, Indonesia. Pelabuhan ini berfungsi sebagai pintu gerbangpengiriman logistik dari Kota Samarinda dan Kawasan HuluMahakam ke Surabaya, Jakarta dan sebaliknya.
• Fasilitas saat ini:• Dermaga sepanjang 270 m• Gudang cfs seluas 3.000 m²• Lapangan penumpukan seluas 7,7 HA
• Lanjutan pengembangan :• Pembangunan terminal/dermaga pelabuhan• Pengadaan peralatan pelabuhan
Total Indikasi Kebutuhan Pembiayaan 24 Pelabuhan Strategis (diluar kebutuhan lahan) adalah sebesar Rp. 6.805 Trilyun, untuk Pulau Kalimantan total indikasikebutuhan pembiayaan 5 pelabuhan sekitar Rp 2.010 Triliun.
NO. PELABUHAN PELINDOANGGARAN (MILLIAR RUPIAH)
2015 2016 2017 2018 2019 TOTAL
1. Banjarmasin III 76 108 139 198 104 624
2. Tenau Kupang III 12 21 33 - 12 79
3.Samarinda dan TPK Palaran
IV -99 149 249
-497
4.Balikpapan dan TP Kariangau
IV92 138 230
- -461
5. Pantoloan IV 64 31 82 82 90 349
Slide - 70
PEMBANGUNAN KEMARITIMAN DAN KELAUTANPengembangan Angkutan Sungai Kalimantan
Inland Waterway (Pilot Project Kapuas & Mahakam) • Pengangkutan Sungai
• Pengembangan pengangkutan sungai disepanjang koridor Sungai Kapuas & Mahakam
• Pengembangan jalur air yang ada tidak melibatkan investasi skala besar dan saluran airyang sudah digunakan untuk memindahkan batubara dari tambang ke pelabuhan.
Komoditas Kunci
Komoditas kunci yang ada di wilayah sekitar sungai dan berpotensi menggunakan transportasisungai, antara lain: Batubara, CPO, Karet, Hasil Hutan, Perikanan Darat, Hasil Tanaman Pangan,dan BBM
16 sungai di Kaltim & Kaltara
14 sungai di Kalimantan Selatan
12 sungai Kalimantan Tengah
27 sungai di Kalbar
Peran Angkutan Sungai Danau• Membuka keterisoliran serta meningkatkan perekonomian suatu daerah;• Terbuka aksesibilitas suatu daerah akan memperlancar distribusi barang dan
jasa;• Pembangunan yang menjangkau sampai ke daerah pedalaman (captive area)
Slide - 71
KAWASAN INDUSTRI DAN KAWASAN EKONOMI KHUSUS
Slide - 72
Sasaran2014
(Baseline)2015 2016 2017 2019
1. Sasaran Pertumbuhan Industri
Industri (%)(Realisasi dan Proyeksi)
4,70(4,63)
6,10(4,25)
6,90(5,40)
7,40 (6,50)
8,60(8,00)
Kontribusi dalam PDB (%)
(Realisasi dan Proyeksi)
20,70(21,01)
20,80(20,84)
21,00(20,95)
21,10(21,35)
21,60
(21,76)
2. Sasaran Pembangunan Kawasan Industri/KEK
a. Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Luar Jawa
7 77 lama
+3 baru
10 lama+
2 baru
12 lama+
2 baru
b. Kawasan Industri n.a n.a n.a 14 14
ARAH KEBIJAKAN:
Pertumbuhan Industri:
1. Pengembangan perwilayahan industri di luar Pulau Jawa
2. Penumbuhan populasi industri dengan menambah paling tidak sekitar 9 ribu usaha
3. Peningkatan daya saing dan produktivitas (nilai ekspor dannilai tambah per tenaga kerja)
Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Luar Jawa:
1. Pengembangan potensi ekonomi wilayah, melalui percepatan industrialisasi/hilirisasi pengolahan SDA
(a) menciptakan nilai tambah; (b) menciptakan kesempatan kerja baru, terutama industri manufaktur, industri pangan, industri maritim, dan pariwisata.
2. Percepatan pembangunan konektivitas/infrastruktur
3. Pengembangan SDM dan IPTEK
4. Pengembangan regulasi dan kebijakan
5. Peningkatan iklim investasi dan iklim usaha antara lain: Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dan pemberian insentiffiskal dan non-fiskal
PEMBANGUNAN KAWASAN INDUSTRI/KEKSasaran dan Arah Kebijakan
Kebijakan terkait Revolusi Mental: Promosi mencintai dan memanfaatkan produk dalam negeri Peningkatan kemudahan dan percepatan pelayanan
PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK DAN JARINGAN TRANSMISI
URAIAN TARGET TAHUN PENGERJAAN SUMBERPENDANAAN
PROGRESS
Pembangunan pelabuhan curah cair
2014-2017 Kemen Perhubungan Dalam prosespembangunan. Sampai 2015, telah dibangun trestle dan causeway
Pembangunan pelabuhan petikemas
na Pelindo IV Dalam proses
PEMBANGUNAN PELABUHAN
URAIAN TAHUN
Pembangunan/ Pengembangan BLK Kutai Timur dan Kalimantan Timur 2019
REVITALISASI BALAI LATIHAN KERJA
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
PENYEDIAAN AIRURAIAN TARGET TAHUN
PENGERJAANSUMBER
PENDANAANPROGRESS
Pembangunan jaringan pipa distribusi air dan instalasi pengolahan air bersih
20 km (pipa)
200 l/d (instalasi)
2013 – 2017 Pemprov Kaltim Telah disetujui menggunakan kontrak multi years
PEMBANGUNAN KAWASAN INDUSTRI DAN KEKRENCANA TERINTEGRASI PENGEMBANGAN KAWASAN EKONOMI KHUSUS (KEK) MBTK (1/2)
Kebutuhan Pembangunan 2017Satuan /
Unit
Penyediaan lahan dan penataan ruang
• RDTR di sekitar kawasan KEK 1 regulasiKonektivitas/ Aksesibilitas
• Pembangunan Jalan Tol Balikpapan – Samarinda 99 km
• Peningkatan jalan nasional Simpang Perdau – Maloy 83,17 km
• Peningkatan jalan nasional Sangatta – Simpang Perdau 32,2 km
• Peningkatan Jalan nasional Simpang Perdau – Batu Ampar 94,4 km• Pembangunan Pelabuhan Curah 70.000 DWT• Pembangunan pelabuhan Kontainer (Petikemas)
Ketersediaan Energi dan Infrastruktur Dasar
• Pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) dan Jaringan Transmisi 20 km• Pembangunan rumah susun untuk karyawan• Pengembangan energi listrik berbahan baku limbah sawit
(biomassa) dan batubaraPenyediaan Tenaga Terampil dan Kelembagaan Pengelola yang Profesional
• Pembangunan BLK
• Pembangunan/Peningkatan SMK bidang Pertanian• Peningkatan kelembagaan koperasi dan UKM • Peningkatan Kapasitas Administrator KEK
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
Slide - 80
PEMBANGUNAN KAWASAN INDUSTRI DAN KEKRENCANA TERINTEGRASI PENGEMBANGAN KAWASAN EKONOMI KHUSUS (KEK) MBTK (2/2)
Slide - 81
No Level l Level II Delivery SystemProgram dan Kegiatan Kementerian
Kemenhub KemenPUPR
1 Percepatan pertumbuhan Industri & KEK
Ketersediaan Energi dan Infrastruktur
Konektivitas/Aksesibilitas KEK MaloyBatuta
Pembangunan faspel Maloy/Sangkulirang (CPO)
Peningkatan Jalan Nasional Simpang Perdau – Maloy
Pembangunan Pelabuhan Internasional Maloy/Sangkulirang* (Cargo & Batubara)
Peningkatan Jalan Sangatta - Simpang Perdau
Peningkatan Jalan Simpang Perdau - Batu Ampar
Peningkatan Jalan Talisayan - Batu Lepok –Sangkulirang
Pembangunan Jalan Akses Pelabuhan Maloy 29,2 km (Quickwins)
Pembangunan Jalan Dalam Kawasan Maloy (11,44 km)
Konektivitas/Aksesibilitas KEK Kaltara
Pengembangan Bandara Nunukan Pembangunan Jalan Lingkar Tanjung Selor
Pengembangan Bandara Binuang
Pengembangan Bandara Juwata
Pengembangan Bandara Long Layu
Pengembangan Bandara Kol. R.A Bessing
Pembangunan Transportasi Ramah Lingkungan (Jalur Sepeda, Pedestrian)
Fasilitas Integrasi ModaPembangunan Jalan Tg Selor - Sajau - Binai - Tanah Kuning (KIPI Tanah Kuning)
Data ini di ambilkan dari dokumen RPI2JM yang telah di sinergikan antar
sektor, antar wilayah dan antar pusat dengan daerah
PEMBANGUNAN KAWASAN INDUSTRI DAN KEKKAWASAN INDUSTRI KETAPANG - KALBAR
Slide - 82
JALAN PROPINSI
BATAS WILAYAH PERENCANAAN
KEMENTERIAN PERINDUSTRIANDIREKTORAT JENDERAL PENGEMBANGAN PERWILAYAHAN INDUSTRI
DIREKTORAT PENGEMBANGAN FASILITASI KEINDUSTRIAN WILAYAH I
PENGEMBANGAN KAWASAN INDUSTRIKORIDOR KALIMANTAN
(NUNUKAN, PANGKALANBUN DAN KETAPANG)
MASTER PLAN
KAWASAN INDUSTRI PAGAR MENTIMUN
KABUPATEN KETAPANG
GAMBAR
KETERANGAN
SUMBER PETA
0 1.000 3.000 m
SKALA 1 : 30.000
1. Keputusan Bupati Ketapang No: 248/PEM/2013
2. Keputusan Bupati Ketapang No: 249/PEM/2013
GARIS PANTAI
2.000
LUAS KAWASAN INDUSTRI = 1.000 Ha
(IZIN LOKASI PT. KETAPANG BANGUN SARANA)
UMKM
ANEKA INDUSTRI
PERUMAHAN
SARANA OLAH RAGA
SARANA PERIBADATAN
AREA KOMERSIAL
KANTOR MANAJEMEN
PERKANTORAN
INDUSTRI SEDANG
INDUSTRI BESAR
TRADE CENTER
MEDICAL CENTER
PEMADAM KEBAKARAN
POWER STATION
FUEL STATION
IPAL
PENGELOLAAN LIMBAH KERING
TAMAN, MEDIAN, JALUR HIJAU JALAN, BUFER, KOLAM
INDUSTRI
PERGUDANGAN
LIQUID STORAGE CENTER
PENGELOLAAN AIR BERSIH
PUSAT PENGEPAKAN
PARKIR ANGKUTAN KARYAWAN
MEDIA CENTER
CONVENTION CENTER
INFRASTRUKTUR KAWASAN
FASILITAS PENUNJANG
RUANG TERBUKA HIJAU
PENGGUNAAN LAHAN
LUAS KAWASAN INDUSTRI
JALAN DAN SALURAN
1.009,90
LUAS (Ha)
04
04
03
01
01
02
01
02
03
04
25,41
61,44
101,63
270,58
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
16
17
15
18
19
20
21
22
23
24
25
08
06
05
07
25
25
25
25
12
13
13
25
12
04
11
03
01
02
1009
07
08
22
23
2419
2021
18
18
14
25
25
15
17
16
14
(Ketapang - K
endawangan)
Selat Karimata
Ke
Pel
abu
han
Jalan Propinsi
5,93
10,70
12,45
42,24
10,12
7,11
11,27
15,86
17,23
22,92
2,94
1,19
3,83
21,69
2,52
2,16
13,68
2,68
6,04
3,70
217,40
117,12
UMKM
ANEKA INDUSTRI
PERUMAHAN
SARANA OLAH RAGA
SARANA PERIBADATAN
AREA KOMERSIAL
KANTOR MANAJEMEN
PERKANTORAN
INDUSTRI SEDANG
INDUSTRI BESAR
TRADE CENTER
MEDICAL CENTER
PEMADAM KEBAKARAN
POWER STATION
FUEL STATION
IPAL
PENGELOLAAN LIMBAH KERING
TAMAN, MEDIAN, JALUR
HIJAU JALAN, BUFER, KOLAM
INDUSTRI
PERGUDANGAN
LIQUID STORAGE CENTER
PENGELOLAAN AIR BERSIH
PUSAT PENGEPAKAN
PARKIR ANGKUTAN KARYAWAN
MEDIA CENTER
CONVENTION CENTER
INFRASTRUKTUR KAWASAN
FASILITAS PENUNJANG
RUANG TERBUKA HIJAU
PENGGUNAAN LAHAN
LUAS KAWASAN INDUSTRI
JALAN DAN SALURAN
1.009,90
LUAS (Ha)
01
02
03
04
25,41
61,44
101,63
270,58
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
16
17
15
18
19
20
21
22
23
24
25
5,93
10,70
12,45
42,24
10,12
7,11
11,27
15,86
17,23
22,92
2,94
1,19
3,83
21,69
2,52
2,16
13,68
2,68
6,04
3,70
217,40
117,12
UMKM
ANEKA INDUSTRI
PERUMAHAN
SARANA OLAH RAGA
SARANA PERIBADATAN
AREA KOMERSIAL
KANTOR MANAJEMEN
PERKANTORAN
INDUSTRI SEDANG
INDUSTRI BESAR
TRADE CENTER
MEDICAL CENTER
PEMADAM KEBAKARAN
POWER STATION
FUEL STATION
IPAL
PENGELOLAAN LIMBAH KERING
TAMAN, MEDIAN, JALUR
HIJAU JALAN, BUFER, KOLAM
INDUSTRI
PERGUDANGAN
LIQUID STORAGE CENTER
PENGELOLAAN AIR BERSIH
PUSAT PENGEPAKAN
PARKIR ANGKUTAN KARYAWAN
MEDIA CENTER
CONVENTION CENTER
INFRASTRUKTUR KAWASAN
FASILITAS PENUNJANG
RUANG TERBUKA HIJAU
PENGGUNAAN LAHAN
LUAS KAWASAN INDUSTRI
JALAN DAN SALURAN
1.009,90
LUAS (Ha)
01
02
03
04
25,41
61,44
101,63
270,58
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
16
17
15
18
19
20
21
22
23
24
25
5,93
10,70
12,45
42,24
10,12
7,11
11,27
15,86
17,23
22,92
2,94
1,19
3,83
21,69
2,52
2,16
13,68
2,68
6,04
3,70
217,40
117,12
Program dan Kegiatan Kementerian
Kemenhub KemenPUPR
Terlaksananya Pengembangan FasilitasPelabuhan Laut Teluk Batang
Pembangunan Jalan Nangatayap - Sei Kelik - Siduk -Ketapang
Terlaksananya Peningkatan kapasitas pelabuhan penyeberangan Teluk Batang
Pemeliharaan Jembatan Siduk - Ketapang
Terlaksananya Pengembangan kapasitasBandara Rahadi Oesman
Peningkatan Jalan Siduk - Sukadana
Peningkatan akses jalan dari kawasan industri ke pelabuhan
Data ini di ambilkan dari dokumen RPI2JM
yang telah di sinergikan antar sektor, antar
wilayah dan antar pusat dengan daerah
PEMBANGUNAN KAWASAN INDUSTRI DAN KEKKAWASAN INDUSTRI LANDAK - KALBAR
Slide - 83
KIM II
07
PUSAT PENGEPAKAN
INDUSTRI KARET
INDUSTRI KECIL MENENGAH
ANEKA INDUSTRI
PERUMAHAN
SARANA OLAH RAGA
SARANA PERIBADATAN
COMMUNITY CENTER
KANTOR MANAJEMEN
PERKANTORAN
INDUSTRI SEDANG
INDUSTRI BESAR
MEDIA CENTER
EXHIBITION CENTER
AREA KOMERSIAL
MEDICAL CENTER
PEMADAM KEBAKARAN
POWER STATION
FUEL STATION
IPAL
PENGELOLAAN AIR BERSIH
PENGELOLAAN LIMBAH KERING
TAMAN
RTH/BUFFER
PEMAKAMAN
PERDAGANGAN
PUSAT INOVASI
PARKIR ANGKUTAN KARYAWAN
CONVENTION CENTER
INDUSTRI
KECIL
MENENGAH
KAWASAN INDUSTRI MANDOR IIKABUPATEN LANDAK
IPAL
PENGELOLAANLIMBAH KERING
PEMADAM KEBAKARAN
KANTOR
MANAJEMEN
PUSAT
PENGEPAKAN
CONVENTION
CENTER
MEDICAL
CENTER
POWER STATION
INOVATION
CENTER
PEMAKAMAN
FUEL STATION
MEDIA
CENTER
EXHIBITION
CENTER
PENGELOLAAN AIR
BERSIH
PERKANTORAN
SARANA PERIBADATAN
COMMUNITY
CENTER
PERKANTORAN
PARKIR ANGKUTAN KARYAWAN
PERDAGANGAN
AREA
KOMERSIAL
PERUMAHAN
INDUSTRI KARET
INDUSTRI
SEDANG
INDUSTRI BESAR
INDUSTRI BESAR
INDUSTRI SEDANG
INDUSTRI SEDANG
ANEKA
INDUSTRI
ANEKAINDUSTRI
ANEKA
INDUSTRI
ANEKAINDUSTRI
INDUSTRI
KARET
INDUSTRI KARET
INDUSTRI KECIL
MENENGAH
KIM IProgram dan Kegiatan Kementerian
Kemenhub KemenPUPR
Pengembangan Bandara Paloh Pelebaran Jalan Seipinyu-Sebadu-Sidas
Pembangunan FASPEL Laut Pontianak/Kijing
Pembangunan Jalan Akses Kawasan Industri
Pembangunan Transportasi Ramah Lingkungan (Jalur Sepeda, Pedestrian)
Fasilitas Integrasi Moda
Penyediaan Bus Pemadu Moda
Data ini di ambilkan dari dokumen RPI2JM
yang telah di sinergikan antar sektor, antar
wilayah dan antar pusat dengan daerah
PEMBANGUNAN KAWASAN INDUSTRI DAN KEKKAWASAN INDUSTRI BATULICIN- KALSEL
Slide - 84
Program dan Kegiatan Kementerian
Kemenhub KemenPUPR
Pengembangan Bandara Bersujud Pembangunan Jalan Lingkar Batulicin
Pengembangan FASPEL Laut Banjarmasin
Pelebaran Jalan Pagatan-Batulicin
Pengembangan FASPEL Laut Batulicin Pelebaran Jalan Serongga - Batulicin
Pembangunan Transportasi Ramah Lingkungan (Jalur Sepeda, Pedestrian)
Pembangunan Mentewe-Batulicin
Fasilitas Integrasi Moda
Data ini di ambilkan dari dokumen RPI2JM
yang telah di sinergikan antar sektor, antar
wilayah dan antar pusat dengan daerah
PEMBANGUNAN KAWASAN INDUSTRI DAN KEKKAWASAN INDUSTRI JORONG, TANAH LAUT - KALSEL
Slide - 85
Program dan Kegiatan Kementerian
Kemenhub KemenPUPR
Pembangunan FASPEL Laut Pelaihari/Swarangan
Pembangunan Jalan Akses Pelabuhan Suarangan
Pembangunan Transportasi Ramah Lingkungan (Jalur Sepeda, Pedestrian)
Pembangunan Jalan Ambungan - Tajau Pecah
Fasilitas Integrasi Moda
Penyediaan Bus Pemadu Moda
Data ini di ambilkan dari dokumen RPI2JM
yang telah di sinergikan antar sektor, antar
wilayah dan antar pusat dengan daerah
PARIWISATA
Slide - 86
Sasaran2014
(Baseline)2015 2016 2017 2019
Wisatawan Mancanegara (Orang)
9,4 juta 9,7 juta 12,0 juta 13,0 juta 20,0 juta
Wisatawan Nusantara (Kunjungan)
250 juta 259 juta 260 juta 263 juta 275 juta
Devisa (triliun rupiah)(kurs Rp12.000)
133,9 150 172,8 185,9 260
ARAH KEBIJAKAN:
1. Pemasaran Pariwisata Nasional: mendatangkan sebanyakmungkin wisatawan manca negara dan mendorongpeningkatan wisatawan nusantara
2. Pembangunan Destinasi Pariwisata: meningkatkan dayatarik daerah tujuan wisata sehingga berdaya saing di dalam negeri dan di luar negeri
3. Pembangunan Industri Pariwisata: meningkatkan partisipasi usaha lokal dalam industri pariwisata nasionalserta meningkatkan keragaman dan daya saingproduk/jasa pariwisata nasional di setiap destinasiperiwisata yang menjaDi fokus pemasaran
4. Pembangunan Kelembagaan Pariwisata: membangunsumber daya manusia pariwisata serta organisasikepariwisataan nasional
PEMBANGUNAN PARIWISATASasaran dan Arah Kebijakan
Kebijakan terkait Revolusi Mental: Membentuk masyarakat yang ramah dan lingkungan yang
nyaman bagi pelancong Petugas yang ramah dan melayani Penegakan hukum dan disiplin
Slide - 87
PEMBANGUNAN PARIWISATAPerencanaan Terintegrasi
LEVEL 1
Slide - 88
WONDERFUL INDONESIA
“Pembangunan Pariwisata Indonesia”
Promosi Wisata
PengembanganDestinasi Wisata
SDM Pariwisata
Sikapmasyarakat
yang bersahabat
LayananKeimigrasian,
Bebas Visa, Visa On Arrival
Jaminankeamanan dan
ketertiban
Kemenpar,Badan Promosi Indonesia
Kemenkumham
POLRI,Pemda
Kemenpar,Pemda
Kemenpar,Kemendikbud,Kemenristekdikti,Kemenaker
Kemenpar,Kemendikbud,Pemda
Pengembangan10 Destinasi
PenyiapanObjek Wisata
Pembangunan Sarana danPrasarana
Transportasi
Pembangunan Fasilitas Umumdalam Kawasan
Penyediaan
BBM dan Listrik
KelembagaanPengembangan
Destinasi
KoordinasiPembangunan
Destinasi
PEMBANGUNAN PARIWISATAPerencanaan Terintegrasi Pengembangan 10 Destinasi
Kemen PUPR,Kemenhub,Pemda
Kemen PUPR,Kemenkominfo,Kemen BUMN,Pemda
Kemen ESDM,Kemen BUMN
Kemenpar,Kemen BUMN,
Kemenkeu,Pemda
Kemenko Maritim,Kemenko Ekon
Kemenpar,Kemen ESDM,Kemen KP,Kemen LHK,Pemda
LEVEL 2
Slide - 89
PEMBANGUNAN PARIWISATAPOTENSI WISATA ALAM
Slide - 90
PEMBANGUNAN PARIWISATAPOTENSI WISATA BAHARI
Slide - 91
PEMBANGUNAN PARIWISATAPOTENSI WISATA MICE (Meeting, Incentives, Conference, Exhibition)
PEMBANGUNAN PARIWISATAKawasan Destinasi Pariwisata Unggulan
Kawasan Andalan dengan Sektor
Unggulan Pariwisata
Kawasan Periwisata Unggulan
(Daya Tarik Wisata Unggulan) di
Pulau Kalimantan:1. Taman Nasional Kayan Mentarang
2. Kepulauan Derawan-Sangalaki
3. Long Bagun-Melak dskt
4. Kota Bangun-Tanjung Isuy dskt
5. Sangkulirang
6. Taman Nasional Kutai
7. Loksado
8. Taman Nasional Sebangau
9. Taman Nasional Tanjung Putting
10. Taman Nasional Danau Sentarum
11. Taman Nasional Betung Kerihun
12. Sambas dan sekitarnyaPKN sebagai pusat
pengembangan pariwisata dan
gerbang utama wisatawanKeterkaitan antar kawasan
pariwisata dan pusat
pertumbuhanPintu utama wisatawan
Bandara Supadio
Bandara Cilik Riwut
Bandara Syamsuddin Noor
Bandara Sepinggan
Bandara Juwata
Slide - 93
KAWASAN PERBATASAN
Slide - 94
Sasaran2014
(Baseline)2015 2016 2017 2019
1. PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN NEGARA
a. Pengembangan Pusat Ekonomi Perbatasan (Pusat Kegiatan Strategis Nasional/PKSN)
3 (111 lokasi prioritas)
50 lokpri3 PLBN
100 lokpri7 PLBN
10 PKSN150 lokpri
7 PLBN
10 PKSN(187 lokasi prioritas)
b. Peningkatan keamanan dan kesejahteraan masyarakat perbatasan
12 pulau-pulau kecil
terluar berpendu-
duk
10 30 5092 pulau kecil
terluar/terdepan
Arah Kebijakan:
Pembangunan Kawasan Perbatasan Negara
1. Pembangunan infrastruktur Kawasan Perbatasan
2. Peningkatan keamanan wilayah perbatasan sebagai halaman depan negara
3. Peningkatan kesejahteraan masyarakat wilayah perbatasan melalui peningkatan penyediaan kebutuhan fasilitas sosial dan ekonomi
Pembangunan Daerah Tertinggal
1. Percepatan Pembangunan infrastruktur/konektivitas
2. Promosi potensi daerah tertinggal untuk mempercepat pembangunan
3. Pemenuhan kebutuhan pelayanan dasar publik
4. Pengembangan perekonomian masyarakat yang didukung SDM yang berkualitas
Kebijakan terkait Revolusi Mental:Pembangunan Kawasan Perbatasan Negara1. Peningkatan kemudahan dan kecepatan pelayanan imigrasi,
kepabeanan, karantina dan keamanan di Pos Lintas Batas Negara (PLBN)
2. Mengubah sikap dan cara pandang bahwa kawasan perbatasanbukan halaman belakang namun menjadi beranda negara
Pembangunan Daerah Tertinggal:
1. Peningkatan kreativitas masyarakat di daerah tertinggal untuk mampu menghasilkan produk yang bernilai tambah berbasis keunggulan setempat
2. Membangun semangat kompetisi untuk mengejar ketertinggalan.3. Penegakan hukum dan disiplin
PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN NEGARASasaran dan Arah Kebijakan
Slide - 95
*) Capaian sasaran tidak diukur setiap tahun. Sesuai PP 78/2014 tentang Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal, penetapan daerah tertinggal dilakukan setiap 5 tahun sekali melalui Peraturan Presiden.Jumlah 42 daerah tertinggal tahun 2019 merupakan hasil dari 80 kabupaten terentaskan
PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN NEGARAPerencanaan Terintegrasi
Kondisi ekonomi yang sangat timpang antara wilayah Indonesia dengan Malaysia di Pulau Sebatik.
Kerap terjadi pemindahan dan pengrusakan patok batas secara sengaja.
Tumpang tindih/ketidaksepemahaman batas wilayah laut antara Indonesia denganMalaysia. Hal tersebut bisa mengancam keutuhan wilayah dan sumberdaya alamyang ada di dalam wilayah tersebut.
Garis batas yang belum diakui antara ke dua pihak. Terdapat beberapa outstanding border problems.
Kondisi jalan ke desa – desa masih sangat terbatas dengan perkerasan tanahhingga aspal. Beberapa bagian jalan masih berupa lahan yang telah dibuka untukbadan jalan.
Fasilitas PLBN belum terlalu lengkap dan bangunan yang ada kurang terpadu (kecuali Entikong yang sudah relatif lengkap).
Pembangunan infrastruktur yang terhalang oleh adanya hutan lindung.
Slide - 97
PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN NEGARADASAR HUKUM PENGELOLAAN KAWASAN PERBATASAN NEGARA
UU 43 tahun 2008 tentang Wilayah Negara
• “KPN adalah bagian wilayah negara yang terletak sepanjang batas wilayah Indonesia dengan negaralain.” (Pasal 1)
• “Untuk mengelola Batas Wilayah Negara dan mengelola Kawasan Perbatasan pada tingkat pusat dandaerah, Pemerintah dan pemerintah daerah membentuk Badan Pengelola nasional dan BadanPengelola daerah” (Pasal 14)
• UU 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
• Pasal 361 ayat 2 : Kewenangan Pemerintah Pusat di kawasan perbatasan meliputi seluruh kewenangan tentang pengelolaan dan pemanfaatan kawasan perbatasan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai wilayah negara.
• Pasal 361 ayat 3 :Pemerintah Pusat mempunyai kewenangan untuk: (a) penetapan RDTR; (b) pengendalian dan izin pemanfaatan ruang; dan (c) pembangunan sarana dan prasarana kawasan.
• Pasal 361 ayat 7 : “Pemerintah Pusat wajib membangun kawasan perbatasan agar tidak tertinggal dengan kemajuan kawasan perbatasan di negara tetangga.”
Slide - 98
PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN NEGARAPERUBAHAN PARADIGMA PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN NEGARA
DALAM RPJP 2005-2025
99
KEAMANAN KESEJAHTERAAN
LINGKUNGAN
HALAMAN BELAKANG HALAMAN DEPAN
INWARD LOOKINGOUTWARD LOOKING
Dengan melihat perspektif lebih luas
terhadap negara tetangga dan tetap
memberdayakan potensi dalam negeri
Menjadikanmasyarakat mampuberdiri sama tinggi
atau lebih majudalam beraktivitasdengan masyarakat
negara tetangga
Menjamin keutuhan wilayah, kedaulatan
negara, perlindungan bangsa; sekaligus
Memberikan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat;
dan Menjaga kelestarian lingkungan Slide - 99
PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN NEGARA ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI KAWASAN PERBATASAN NEGARA DALAM RPJMN 2015-2019
ISU STRATEGIS
• Keterisolasian kawasan perbatasan negara merupakan isu utama perbatasan.
• Terhambatnya pelayanan sosial dasar
• Ketergantungan terhadap negara tetangga.
• Belum efektifnya pengembangan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi.
• Gangguan Keamanan dan Pelanggaran Hukum
Tujuan Pembangunan : Menjadikan Kawasan Perbatasan Negara halaman depan negara yang berdaulat, berdaya saing, dan aman
Arah Kebijakan : “Mempercepat pembangunan kawasan perbatasan di berbagai bidang serta menempatkan kawasan perbatasan sebagai pintu gerbang aktivitas ekonomi dan perdagangan dengan negara tetangga secara terintegrasi dan berwawasan lingkungan”
Strategi :• Pengembangan pusat pertumbuhan ekonomi• Membangun konektivitas• Membangun sumber daya manusia (SDM)• Melakukan transformasi kelembagaan lintas batas negara• Mempercepat penyelesaian status kewarganegaraan• Meningkatkan arus perdagangan ekspor-impor di perbatasan• Meningkatkan kualitas pengaturan, pembinaan pemanfaatan, dan
pengawasan rencana tata ruang• Menerapkan kebijakan desentralisasi asimetris• Menerapkan kebijakan khusus dan menata pembentukan DOB• Mereformasi pelayanan publik di kawasan perbatasan Slide - 100
PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN NEGARA SASARAN PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN NEGARA TAHUN 2017 (1/2)
Mempercepat pembangunan Kawasan Perbatasan Negarasebagai pintu gerbang aktivitas ekonomi dan perdagangan dengan negara tetangga secara terintegrasi dan berwawasan lingkungan.
2015 2016 2017 2018 2019
Pengembangan 10 Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) dan perdagangan lintas batas negara.
10 PKSN 10 PKSN 10 PKSN 10 PKSN 10 PKSN
Membuka isolasi Lokasi Prioritas (Lokpri), peningkatan Sarpras Peningkatan SDM, dan Ekonomi perbatasan.
• Tersedianya Subsidi Perintis Kereta Api (lintas) 3 4 4 4 56. PERKOTAAN• Pangsa pasar angkutan umum (%) 23 24 26 28 32• Pengembangan kereta perkotaan (kota) 2 3 (kumulatif) 5 (kumulatif) 7 (kumulatif) 10 (kumulatif)• Pengembangan BRT (kota besar) 17 17 (kumulatif) 20 (kumulatif) 23 (kumulatif) 34 (kumulatif)7. KESELAMATAN• Menurunnya rasio angka kecelakaan kereta api
(kecelakaan per 1 juta-km perjalanan kereta api)0,042 0,039 0,035 0,032 < 0,025
• Menurunnya angka fatalitas korban kecelakaantransportasi jalan (% dari kondisi baseline)
16 20 26 32 50
8. TELEKOMUNIKASI• Jaringan tulang punggung serat optik nasional di
ibukota kabupaten/kota372 422 (kumulatif)
446 (kumulatif)
478 (kumulatif)
514 (kumulatif)
Arah Kebijakan:
1. Mempercepat pembangunan transportasi yang memperkuat konektivitas nasional (laut, darat danudara)
2. Memanfaatkan penguatan dimensi kemaritiman melalui pengembangan 24 pelabuhan strategis
3. Membangun pelayaran pesisir pada jalur logistik nasional
4. Pembangunan transportasi multimoda untukmendorong penurunan biaya logistik nasional
5. Membangun transportasi yang berorientasi lokal dan kewilayahan
6. Membangun transportasi yang terintegrasi dengan investasi untuk mendukung Kawasan Ekonomi Khusus, Industri, dan pusat-pusat pertumbuhan
7. Mempercepat pembangunan infrastruktur broadbanddan menjangkau seluruh wilayah R.I
8. Mengembangkan transportasi massal perkotaan
PENGEMBANGAN KONEKTIVITAS NASIONALSasaran dan Arah Kebijakan
Kebijakan terkait Revolusi Mental: Pembangunan yang berorientasi Indonesia sentris Masa depan Indonesia tergantung pada keberhasilan
pembangunan yang merata dan pembangunan maritim
Penegakan hukum dan disiplin
Slide - 110
PEMBANGUNAN KONEKTIVITAS NASIONALARAH PENGEMBANGAN WILAYAH KALIMANTAN UTARA
Slide - 111
• KSPN- Pengembangan Bandara Tanjung Harapan, Bulungan• PKN/PKW- Pengembangan Bandara Kab. Nunukan- Pengembangan Bandara Yuvai Semaring Long Bawan Kab. Nunukan- Pengembangan Pelabuhan Tarakan ( Tengkayu)- Pembangunan Pelabuhan Bongkar Muat di Pesawan Tg.Selor- Pengembangan Pelabuhan Tanun Taka- Pembangunan Pelabuhan Bebatu (Kabupaten Tanah Tidung)- Pembangunan Jalan Mesalong-Sasipu--Tou Lumbis- Pembangunan Jalan Long Nawang – Metulang – Long boh – Bts Kaltim- Pengembangan Trayek AKDP (Antar Kota antar Provinsi) dan Lintas Batas
Negara; Tanjung Selor - Tanjung Redep (KALTIM); Malinau Kota- paking-semamu-binuang-long bawan-long midang-batas negara malaysia; Mensalong - tau lumbis -batas negara malaysia; Mensalong-seimenggaris-batas negara malaysia
- Pengembangan layanan angkutan pemadu moda Kota Tarakan, Tanjung Selor, Nunukan, Malinau dan KTT
- Pembangunan Bandar Udara Sebatik- Pengembangan Pelabuhan Nunukan- Pengembangan Pelabuhan Sebatik- Pengembangan Dermaga Penyeberangan Nunukan- Pengembangan Dermaga Penyeberangan Sebatik- Peningkatan Bandara Perintis Binuang Kec. Krayan Selatan- Pembangunan Jalan Perbatasan Long Bawan - Long Midang - Batas Negara- Pembangunan Jalan Perbatasan Long Bawan - Long Layu- Pembangunan Jalan 2 Jalur 4 Lajur Lingkar Pulau Sebatik- Pengembangan Bandara Long Apung• KEK/Kawasan Industri- Pengembangan Bandara Juwata-Tarakan- Pembangunan Pelabuhan Internasional di Tanah Kuning- Pembangunan Jalan Penghubung Kab. Bulungan – Tarakan- Pembangunan Jembatan Pendukung Pengembangan Kota Baru Tarakan- PengembanganSistem Transit dan Semi BRT Kota Tanjung Selor/Tarakan
INFRASTRUKTUR PENDUKUNG
PEMBANGUNAN KONEKTIVITAS NASIONALARAH PENGEMBANGAN WILAYAH KALIMANTAN TIMUR
• KSPN/ PKSN- Pembangunan Bandara Maratua- Pengembangan Pelabuhan Tanah Grogot- Pembangunan jalur KA antara Muara Wahau - Lubuk Tutung- Pembangunan jalur KA antara Murung Raya – Kutai Barat – Paser – PPU– Balikpapan- Pembangunan Jalur KA Tanjung-Balikpapan- Pembangunan Bandara Tana Paser- Pembangunan Bandara Samarinda Baru- Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Penajam Pasir- Pembangunan Faspel Laut Kuala Semboja- Pembangunan jalur KA antara Balikpapan – Samarinda- Pembangunan Jalan Akses Jembatan Pulau Balang- Pembangunan Bandara Maratua- Pembangunan Jembatan Pulau Balang- Pembangunan Jalan Tol Samarinda – Balikpapan- Pengembangan Dermaga Penyeberangan Sungai Batu Dinding Kab.- Kutai Barat- Pembangunan Jalan Lingkar Samarinda- Pembangunan Jembatan Tol Balikpapan – PPU- PengembanganSistem Transit dan Semi BRT Kota Samarinda*- Pengembangan Bandara Data Dawai- PengembanganSistem Transit dan Semi BRT Kota Balikpapan*- Pembangunan Bandara Perintis Long Apari- Pengembangan Dermaga Penyeberangan Sungai Batu Dinding Kab.Kutai Barat- Pembangunan Jalan Long bagun - Long Pahangai- Pembangunan Jalan Long Pahangai - Tiong Ohang- Pembangunan Jalan Perbatasan Bts Kalbar - Tiong Ohang - Long Pahangai- Pengembangan Bandara Long Bawan• KEK/Kawasan Industri- Pembangunan Jalan Akses Maloy- Pembangunan Jalan Dalam Kawasan Maloy- Pengembangan Bandara Bontang- Pengembangan TPK Kariangau- Pengembangan Terminal Peti Kemas Palaran- Pembangunan Faspel Laut Palaran - Pembangunan faspel Maloy/Sangkulirang (CPO)- Pembangunan Pelabuhan Internasional Maloy/Sangkulirang- Pembangunan Jalan Sangkulirang-Taliyasan-Guntur-Tanjung Redep- Pembangunan Jembatan Kelay- Pembangunan infrastruktur pelabuhan sebagai pendukung Integrated Mining Development
MEC Coal Project*
INFRASTRUKTUR PENDUKUNG
Slide - 112
PEMBANGUNAN KONEKTIVITAS NASIONALBALIKPAPAN – SAMARINDA - MALOY
Slide - 113
Infrastruktur
Kawasan
Permukiman
Perdesaandi Kab
Kutai Kartanegara
SPAM MBR dan SPAM
IKK di Kutai
Kartanegara,
Samarinda, dan Kutai
Timur
Infrastruktur Air
Limbah di Kota
Balikpapan dan
Samarinda
Infrastruktur Kawasan
Permukiman
Perkotaan di Kota
Balikpapan,
Samarinda, dan
Bontang
a. Pembangunan Bendali V Banjir
Papan Lestari Sepinggan Kota
Balikpapan
b. Lanjutan Pembangunan
Bendungan Teritip Kota
Balikpapan
c. Pembangunan Embung Wain 2
dan 3 kota Balikpapan (2
Bh/30.000 m3)
d. Pembangunan Check Dam DTA
Bendali II Kota Balikpapan
Pembangunan Jembatan Pulau
Balang II (MYC) di Kota
Balikpapan
Pembangunan Jalan Tol Balikpapan-
Samarinda
Pembangunan Jalan
Sangkulirang-Taliyasan-
Guntur-Tanjung Redep
Pembangunan Jalan Akses
Maloy
Pembangunan
Jalan Lingkar
Samarinda
Pembangunan
Bendung
Sidomukti Kab.
Kukar
PEMBANGUNAN KONEKTIVITAS NASIONALARAH PENGEMBANGAN WILAYAH KALIMANTAN BARAT (1/2)
Slide - 114
• KSPN/ PKSN- Pembangunan Jembatan Kapuas II- Pembangunan Jalan Perbatasan Ruas Putussibau - Nanga
Era - Bts Kaltim• PKN/PKW- Pengembangan Bandara Supadio- Pengembangan Pelabuhan Teluk Melano (Teluk Batang)- Pengembangan Fasilitas Pelabuhan Laut Padang Tikar- Pembangunan Jembatan Tayan- Pembangunan Jalan Nanga Pinoh - Batas Kalteng- Pembangunan Jalan Lingkar Luar Pontianak- Pengembangan Dermaga Penyeberangan Sekadau- Pengembangan Pelabuhan Pontianak,Pantai Kijing*- PengembanganSistem Transit dan Semi BRT Kota Pontianak- Pembangunan Jalan Tebas-Sentebang-Tn.Hitam-Jeruju-Liku
- Merbau – Temajok- Pembangunan Jalan Tn.Hitam - Sp.Bantanan - Galing – Aruk- Pembangunan Jalan Perbatasan Ruas Teberau -
- Pembangunan Bandara Perintis di Provinsi Kalbar (Sintang) Tebelian
- Pengembangan Dermaga Penyeberangan Teluk Malike • KEK/Kawasan Industri- Pembangunan faspel laut Sintete- Peningkatan Jalan Siduk - Sei Keli – Nangatayap- Peningkatan Jalan Ketapang - Siduk - Sukadana - Teluk
Batang- Pengembangan Dermaga Penyeberangan Sintete*- Pembangunan Bandara Singkawang
INFRASTRUKTUR PENDUKUNG
PEMBANGUNAN KONEKTIVITAS NASIONALARAH PENGEMBANGAN WILAYAH KALIMANTAN BARAT (2/2)
Slide - 115
Pembangunan Jalan
Baru Rasau - Sepalau 1
(Rasau-Badau) "A1"
Pembangunan Jalan
Baru Rasau - Sepalau
2 (Rasau-Badau)
"O2"
a.Pembangunan Jalan Akses
Jembatan Tayan
b.Pembangunan Jalan Baru
Bts.Kota Sanggau - Sekadau
(Relokasi)
c.Pembangunan Jembatan Tayan
Pembangunan Jalan
Siduk - Sei Keli -
Nangatayap
Pembangunan Jalan
Ketapang - Siduk -
Sukadana - Teluk
Batang
Pembangunan Jalan Tebas -
Sentebang - Tn.Hitam – Jeruju - Liku
- Merbau - Temajok
Pembangunan Jalan
Tn.Hitam - Sp.Bantanan
- Galing - Aruk
Pembangunan
Jembatan Kapuas II
Pembangunan Jalan
Lingkar Luar
Pontianak
Pembangunan Jalan
Perbatasan Ruas
Teberau - Bts. Kec.
Siding - Bts. Kab.
Sanggau – Bts. Kec.
Sekayam - Bts. Kab.
Sintang
Pembangunan Outer
Ring Canal Kota
Metropolitan
Pontianak
Pembangunan
Prasarana
Pengambilan dan
Saluran Pembawa
Air Baku Kota
Ketapang
Pembangunan
Bendungan
Segedong
Infrastruktur
Kawasan
Permukiman
Perdesaan
Infrastruktur Tempat
Pemrosesan Akhir
Sampah
Infrastruktur Drainase
Perkotaan
Infrastruktur
Kawasan
Permukiman
Perkotaan
Infrastruktur Air
Limbah
Ketapang-Pontianak-Singkawang-Sambas
PEMBANGUNAN KONEKTIVITAS NASIONALARAH PENGEMBANGAN WILAYAH KALIMANTAN SELATAN
Slide - 116
• PKN/PKW- Pembangunan KA Tanjung-Paringin- Rantau- Martapura-
Bandara Syamsoedin Noor – Banjarmasin- Pembangunan jalur kereta api : Banjarmasin Pelaihari Batu
Licin Sengayam Tanah Grogot- Pembangunan Jalur KA Tanjung-Balikpapan- Pembangunan Jalur KA Banjarmasin-Palangkaraya- Pembangunan Faspel Laut Pelaihari/Swarangan- Pembangunan Jalan akses menuju Pelabuhan Pelaihari di
Kabupaten Tanah Laut- Pembangunan Jalan Pelabuhan Trisakti Banjarmasin (Trisakti
- Pasir Mas - Jembatan Barito) - Pembangunan Jalan Akses Pelabuhan Trisakti dan Pelabuhan
Pelaihari - Peningkatan Jalan Ambungan - Tajau Pecah- Pengembangan Sistem Transit dan Semi BRT Kota
Banjarmasin• KEK/Kawasan Industri- Pengembangan Pelabuhan Laut Batulicin- Pembangunan Pelabuhan Seibuku (sebuku)- Pengembangan Bandara Gusti Syamsir Alam- Pembangunan Faspel Laut Marabatuan- Pembangunan Jalan akses Kawasan Industri Batulicin ke
Pelabuhan Batulicin- Pembangunan Jalan Kandangan - Hampang- Batu Licin- Pembangunan Jalan Kawasan Industri Batulicin Ruas
Batulicin-Lumpangi, Batulicin-Mentewe, Batulicin-Pagatan, Batulicin-S.Kupang, dan Simp. Kodeco-Mentewe
- Pembangunan Jalan Lingkar (Sei Ulin dan Batu Licin)- Pengembangan Dermaga Penyeberangan P. Sebuku*
INFRASTRUKTUR PENDUKUNG
PEMBANGUNAN KONEKTIVITAS NASIONALARAH PENGEMBANGAN WILAYAH KALIMANTAN TENGAH (1/2)
Slide - 117
• KSPN/ PKSN- Pengembangan Pelabuhan Laut Teluk Segintung dan Pelabuhan Kumai• PKN/PKW- Pembangunan Jalur KA : Kudangan – Nanga Bulik – Kumai- Pembangunan Jalur KA Tumbang Samba – Rantau Pulut -Nanga - Pembangunan Jalur KA Kuala Kurun – Rambambang – palangkaraya –
Pulang Pisau – Batanjung (Kuala Kapuas)- Pembangunan Jalur KA Banjarmasin-Palangkaraya- Pengembangan Bandara Tjilik Riwut- Pembangunan Bandara Muara Teweh Baru- Pengembangan Pelabuhan Laut Teluk Segintung dan Pelabuhan Kumai- Pengembangan Pelabuhan Laut Batanjung- Pengembangan Pelabuhan Tongkang Bangkuang- Pengembangan Pelabuhan Bagendang*- Pembangunan Pelabuhan Tanjung Perawan di Kab.Pulang Pisau- Relokasi Pelabuhan Pangkalan Bun ke Sebuai di Kabupaten
Kotawaringin Barat - Peningkatan Jalan Palangka Raya-Bukit Liti-Bukit Batu-Buntok-Ampah- Pembangunan Jalan Sampit - Samuda -Ujung Pandaran- Pembangunan Jalan Tumbang Samba-Tbg Senamang - Bts Kalbar- Pembangunan Jembatan Tumbang Samba - Pengadaan Bus Air- PengembanganSistem Transit dan Semi BRT Kota Palangkaraya- Pengembangan Dermaga Penyeberangan Sungai RPM- Pemb. Dermaga Sungai di Kasongan Baru
INFRASTRUKTUR PENDUKUNG
PEMBANGUNAN KONEKTIVITAS NASIONALARAH PENGEMBANGAN WILAYAH KALIMANTAN TENGAH (2/2)
Slide - 118
Pembangunan Jembatann Maluenn Kab. Kapuas
a. Pembangunan Jalan Akses Pelabuhan Trisakti ( Pelabuhan Trisakti - Liang Anggang )
b. Pembangunan Jembatan Sei Basirih
c. Pembangunan Fly Over Gatot Subroto
Pembangunan Jalan Lingkar dalam Batulicin
Pembangunan JalanPalangkaraya-Bukittliti-Bkt.Batu-Buntok-Ampah
Pembangunan Jalan aksesKawasan IndustriBatulicin kePelabuhanBatulicinPembangunan Jalan akses
menuju Pelabuhan Pelaihari di Kabupaten Tanah Laut
Pembangunan Penyediaan Air Baku Kab. Kota Baru
Pembangunan Pengaman Pantai Rindu Alam
a.Pembangunan Embung Tala
b.Pembangunan Air Baku Banjar Bakula
Pembangunan SPAM Banjar Bakula
a. Infrastruktur Air Limbah diKabupaten Kapuas
b. SPAM Perdesaan Kab. Kapuas
a. Infrastruktur Kawasan Perkotaan Kota Palangkaraya
b.Infrastruktur Air Limbah Kota Palangkaraya
c. Infrastruktur Drainase Perkotaan kota Palangakaraya
d.SPAM di Kawasan MBR Kota Palangkaraya
a. Infrastruktur Kawasan Permukiman Perkotaan Kab. Kotabaru
b.Infrastruktur Air Limbah Kab Kota Baru
c. Pembangunan SPAM di Kabupaten Kotabaru
d.Pembangunan SPAM IKK di Kabupaten Kotabaru
e.Pembangunan SPAM di Kab. Kotabaru
f. Spam Perdesaan Kab. Kotabaru
a.Infrastruktur Air Limbah Kab Tanah Bumbu
b.Infrastruktur Drainase Perkotaan Kab. Tanah Bumbu
c. Pembangunan SPAM Kawasan MBR Kab. Tanah Bumbu
d.Pembangunan SPAM IKK di Kabupaten Tanah Bumbu
Banjarmasin-Batulicin-Palangkaraya
PEMBANGUNAN KONEKTIVITAS NASIONALSEBARAN KOTA-KOTA TEPI SUNGAI
Slide - 119
Sistem perkotaan nasional berbasis
sungai (waterfront city) yaitu kota-
kota yang berkembang di tepi tubuh
air (sungai besar atau laut) :
PKN Banjarmasin-Banjarbaru, PKN
Palangkaraya, PKN Pontianak, PKN Samarinda
– Tenggarong – Balikpapan – Bontang, PKN
Tarakan, PKW Sampit, PKW Pangkalan Bun,
PKW Singkawang, PKW Mempawah, PKW
Sanggau, PKW Sintang, PKW Putussibau, PKW
Ketapang, PKW Kuala Kapuas, PKW Buntok,
PKW Muarateweh, PKW Martapura, PKW
Marabahan, PKW Sangata, PKW Nunukan,
PKW Tanjung Selor, PKW Tanjung Redeb, dan
PKW Tanah Grogot
Dikembangkan dengan pola pikir
bahwa tubuh air sebagai
halaman depan
Pontianak
Palangkaraya
Banjarmasin
Balikpapan
Tarakan
Singkawang
Mempawah Sanggau Sintang
Putussibau
Ketapang
Pangkalan Bun SampitKuala Kapuas
Buntok
Muara Teweh
Tanah Grogot
Sangata
Tanjung Redeb
Tanjung Selor
Nunukan
PEMBANGUNAN KONEKTIVITAS NASIONALPEMBANGUNAN KA TRANS KALIMANTAN
TANJUNG – BALIKPAPAN :• Kajian Kelayakan & Trase (2015)• Detail Desain (2016)• AMDAL dan Larap (2016)• Pengadaan lahan (2017-2019)• Konstruksi segmen Tanjung – Tanah
Grogot & Tanah Grogot – Balikpapan (2018-2019)
BANJARMASIN – TANJUNG :• Kajian Tras e & Desain (2015)• AMDAL dan Larap (2016)• Pengadaan lahan (2017-2018)• Konstruksi segmen Tanjung – Rantau
& Rantau – Banjarmasin (2018-2019)
PALANGKARAYA 194 km
BANJARMASIN – PALANGKARAYA :• Kajian Kelayakan & Trase (2015)• Detail Desain (2016)• AMDAL dan Larap (2016)• Pengadaan lahan (2017-2018)• Konstruksi segmen Banjarmasin – Pulang Pisau & Pulang
Pisau – Palangkaraya (2018-2019)
PEMBANGUNAN KONEKTIVITAS NASIONALPENYELENGGARAAN PERKERETAAPIAN OLEH SWASTA DI KALIMANTAN TIMUR
Slide - 121
PT. K
ERET
A AP
I BOR
NEO
INISIATOR PROYEK : PT. Kereta Api Borneo
RENCANA : Produksi Batubara jangka waktu 20 thn sebesar 45 juta ton (estimasi). Perkeretaapian KhususPT. Kereta Api Borneo akan digunakan untuk mendukung kegiatan utamanya sendiri.
JALUR KERETA API : Murung Raya – Kalipapak – Kota Bangun – Samarinda – Balikpapan, melintasi 4 Kabupaten: Penajam Paser Utara – Paser – KutaiKartanegara dan Kutai Barat (± 285 Km)
SPESIFIKASI : 1) Jalur KA tunggal sepanjang 285 km lebar sepur 1435 mm & menggunakan traksi diesel;2) pelabuhan khusus Dengan mengapalkan s/d berat mati 100.000 ton dan 15 m draft; dan3) Sarana type diesel, axle load 25 ton, dan kecepatan 80 km/jam.4) Investasi : US$ 2.423,11 Juta
PERKERETAAPIAN BATU BARA PT. TRANS KUTAI KENCANA
Inisiator proyek:PT. Trans Kutai KencanaTujuan:Mengembangkan perkeretaapian khusus di Provinsi Kalimantan Timurberupa pengangkutan batubara dan pembangunan pelabuhan diMuara Bengalon – Lubuk Tutung.Jalur Kereta Api:Jalur kereta api di Kabupaten Kutai Timur dari Muara Wahau menujuMuara Bengalon sepanjang 130 Km.Spesifikasi:
•Lebar Spur 1435 mm.
•Kapasitas 34 Mtpa.
Perkiraan Investasi : Rp. 11 triliun
Perlu Tindak Lanjut:1. Usulan revisi pp 56
tahun 2009 tentang penyelenggaraan perkeretaapian
2. Pembentukan Konsorsium untuk KA Khusus
PEMBANGUNAN KONEKTIVITAS NASIONALPEMBANGUNAN JALAN TOL BALIKPAPAN - SAMARINDA
Slide - 122
Nama Proyek dan Lokasi Persiapan Sedang BerjalanAPBN/D (termasuk
Loan)BUMN Swasta
Proyek Pembangunan Infrastruktur Jalan Tol
Jalan Tol Balikpapan-Samarinda (99km)
(Perpres No.3 Tahun 2016)✓ ✓ ✓
ProyekPerkiraan NilaiInvestasi (USD
juta)Status Tindak Lanjut
Balikpapan -Samarinda Toll Road, East Kalimantan
1,200.00 • Dukungan Pemprov Kaltim berupa pembukaan lahan dan pekerjaan tanah serta pembebasan lahan;
• Sudah ada Surat Izin Pinjam Pakai dari Menteri Kehutanan untuk trase jalan yang melintasi HutanLindung Sungai Manggar (HLSM);
• Progres pengadaan lahan 85 %
• Tahun 2015 Pemprov Kaltim mengalokasikan pekerjaan konstruksi sebesar 1,5 TSeksi 1APBD : sudah terkontrak 20,3 km,APBN Jembatan Manggar 603 M (MYC 2015-2017) sudah disetujui oleh Menkeu
• Dalam proses lelang untuk ruas yang menggunanakan skema Kerjasama Pemerintah dengan BadanUsaha (KPBU) : Prakualifikasi telah selesai dengan 4 konsorsium yang lolos prakualifikasi
• Dalam proses persiapan penerbitan Request for Proposal (RFP)
• Percepatan penyelesaian proses lelang Badan Usaha oleh BPJT untuk ruas yang akan menggunakan skema KPBU.
• Percepatan proses pengadaan untuk lahan yang tersisa.
PEMBANGUNAN KONEKTIVITAS NASIONALPEMBANGUNAN BANDARA
Slide - 123
Pembangunan Bandara Samarinda Baru Termasuk Kegiatan Strategis RPJMN 2015-2019 di Provinsi Kalimantan Timur.
Percepatan Pelaksanaan Pembangunan:1. Pemerintah Pusat Berkomitmen Membantu Penyelesaian Pembangunan
Sisi Udara.2. Pada Tahun 2016 Rencana Pembangunan Sisi Udara Sudah Dianggarkan
di Kementerian Perhubungan.3. Rencana Pelaksanaan Pembangunan Sisi Udara Tahun 2016, Terkendala
Penyerahan Aset Dari Pemerintah Provinsi Kepada Kementerian Perhubungan.
4. Diharapkan Pemerintah Provinsi Dapat Mengkoordinasikan Permasalahan Aset Sisi Udara dengan Kementerian Perhubungan.
PEMBANGUNAN KONEKTIVITAS NASIONALPEMBANGUNAN PERUMAHAN DI KALIMANTAN
Slide - 124
PENUTUP
Slide - 125
PENUTUP (1/3)
Pendekatan secara holistik, tematik, terintegrasi, dan spasial dalam perencanaan pembangunanmampu mendukung pencapaian tujuan pembangunan mulai dari perencanaan, penganggaran,hingga pelaksanaan.
Kementerian PPN/Bappenas (dan Bappeda) yang mempunyai kapasitas teknis dengan fungsi utamasebagai koordinator perencanaan lintas sektor, lintas K/L (lintas SKPD) dan lintas wilayah. Olehkarena itu Bappenas (Bappeda) bertindak sebagai system integrator dan resource allocator antarK/L (SKPD) dan pemerintah daerah (pemerintah Kabupaten/Kota) agar sinergi bisa tercapai.
Untuk mendukung prioritas nasional, maka diharapkan dalam pembahasan dengan SKPD dilakukanpendekatan:
Money follow function diubah menjadi Money follow program. Dalam arti fokus anggaranhanya pada program-program yang sudah terbukti manfaatnya. Program-program lain akanminimal alokasinya
Pengujian pada setiap program/kegiatan: Apakah proyek ini perlu? Apakah proyek ini perlu sekarang? Apakah produksi dan tenaga kerja dalam negeri dimanfaatkan sebesar-besarnya dalam
proyek ini? Apakah proyek akan dapat lebih efisien?
Slide - 126
Dalam pembahasan dengan masing-masing Kabupaten/Kota dan antarwilayah di Kalimantan perludiperhatikan:
Pendetailan perencanaan yang lebih fokus dan terintegrasi dari program/kegiatan prioritas nasional(lokus kegiatan/proyek berikut kesiapan yang diperlukan)
Perkuatan DAK yang proposal based approach dengan lebih meningkatkan keterkaitan alokasi DAKdengan pencapaian sasaran-sasaran program/proyek prioritas nasional
Pengenalan perencanaan berbasis sistem integrasi untuk Kabupaten/Kota
Oleh karena itu, Bappeda memiliki peran yang sangat penting dalam pengalokasi anggaran untukkegiatan prioritas pembangunan nasional. Pola alokasi anggaran tidak semata-mata atas usulan SKPDberdasarkan Tugas dan Fungsi, namun berdasarkan prioritas program yang bermanfaat untukmendukung pencapaian sasaran agenda prioritas pembangunan.
Slide - 127
PENUTUP (2/3)
Slide - 128
PENUTUP (3/3)
Pengembangan wilayah Kalimantan dalam Rencana Kerja Pemerintah ke depan diarahkan pada :
• Percepatan pusat-pusat pertumbuhan dengan komoditas prospektif (nilai tambah dan kesempatankerja tinggi)
• Percepatan pembangunan ekonomi berbasis maritim• Keterkaitan antara pusat pertumbuhan tersebut dengan daerah sekitar melalui konektivitas dan energi• Peningkatan kemampuan SDM terampil• Deregulasi terhadap aturan yang menghambat pelaksanaan investasi• Pembangunan daerah tertinggal dengan:
• Pemberdayaan ekonomi lokal• Akses transportasi lokal• Pemenuhan infrastruktur dasar
• Pembangunan kawasan perkotaan• Kota layak huni, hijau, cerdas
• Pembangunan kawasan perdesaan• Mewujudkan kemandirian masyarakat desa mandiri dan berkelanjutan
• Pembangunan kawasan perbatasan melalui security approach dan prosperity approach)
JADWAL PENYUSUNAN RKP 2017
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nov Des
• Sinkronisasi Data Dokumen Perencanaandan Penganggaran
• Penetapan Arah Kebijakan dan PrioritasPembangunan
• SKB MPPN/Ka Bappenas tentang dan MenKeu tentang Rancangan Awal RKP dan Pagu Indikatif
• Rakorbangpus Multi – Pihak Tiga Pihak
• Penyusunan Rencana Kerja K/L
• Musrenbangprov• Rangkaian
Musrenbangnas
• Sidang Kabinet RancanganAkhir RKP
• Perpres RKP
• Penelaahan RKA-KL
• Penyusunan Draft Nota Keudan RUU APBN
• Rancangan RKP
• Penyampaian RancanganRKP dan Kerangka EkonomiMakro dan Pokok-PokokKebijakan Fiskal ke DPR
• Pembicaraan Pendahuluan
• Lanjutan Pertemuan TigaPihak
• SKB MPPN/Ka. Bappenas dan MenKeu tentangPagu Anggaran K/L
• Ratas Kerangka EkonomiMakro dan Resource Envelope
• Kepres Alokasi Anggaran
• Finalisasi DIPA• Kepres APBN• Kepres RKP
• Pembahasan Nota Keuangan dan RUU APBN
• Penetapan UU APBN
• Surat Menkeu tentangKesepakatanPemerintah - DPR
• Penelaahan RKA K/L
• Penyampaian danPembahasan Nota Keuangan dan RUUAPBN
Slide - 129
Slide - 130
LAMPIRAN
Slide - 131
PRIORITAS NASIONAL LAINNYA DALAM RKP 2017
Slide - 132
• Revolusi Mental• Pembangunan Pendidikan• Pembangunan Kesehatan• Pembangunan Perumahan dan Permukiman
DIMENSI PEMBANGUNAN MANUSIA
• Kedaulatan Pangan • Kedaulatan Energi dan Ketenagalistrikan• Kemaritiman dan Kelautan• Pariwisata• Kawasan Industri dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
DIMENSI PEMBANGUNAN SEKTOR UNGGULAN
• Pemerataan Antarkelompok Pendapatan• Perbatasan Negara dan Daerah Tertinggal• Pembangunan Perdesaan dan Perkotaan• Pengembangan Konektivitas Nasional
DIMENSI PEMERATAAN DAN KEWILAYAHAN
• Pembangunan Politik, Hukum, Pertahanan dan KeamananKONDISI PERLU
PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN NASIONAL 2017
Slide - 133
Arah Kebijakan
Penegakan Hukum dan Kelembagaan Politik1. Penegakan hukum dan disiplin aparat Pemerintah, penegak hukum
dan masyarakat2. Harmonisasi dan simplifikasi peraturan perundangan untuk
mendorong kreatifitas masyarakat3. Penanganan perkara yang transparan dan memuaskan4. Pendidikan dan penghormatan etika dalam berpolitik
Reformasi Birokrasi Pemerintahan1. Layanan publik prima (cepat, mudah, ringkas , transparan, dan
Birokrasi yang responsif)2. Program Pembangunan dan belanja pemerintah didasarkan azas
manfaat, bermutu, efisien dan efektif3. Penerapan disiplin, reward & punishment dan sistem merit dalam
birokrasi
Peningkatan Kemandirian Ekonomi dan Daya Saing Bangsa1. Peningkatan Etos Kerja (kerja keras, kreatif , dan professional) serta
mendorong semangat inovasi dan kewirausahaan2. Penumbuhan budaya konsumen cerdas dan cinta produk dalam
negeri3. Internalisasi nilai-nilai persaingan yang sehat (cooperate and compete,
bekerja berorientasi hasil bermutu dan nilai tambah)
Peneguhan Jati Diri dan Karakter Bangsa1. Pendidikan berbasis karakter (percaya diri, disiplin, jujur dan kerja
keras)2. Lingkungan pendidikan yang menyenangkan dan bebas dari intimidasi
dan kekerasan (bullying free school environment)3. Pendidikan agama dan etika yang mengajarkan akhlak mulia
(keutuhan keluarga, kesalehan sosial, dan toleransi)4. Peningkatan jiwa patriot, suka menolong, dan cinta tanah air
Peningkatan Peran Lembaga, Keluarga dan Media Publik1. Ruang publik yang ramah dan bebas dari penyebaran kebencian2. Pembangunan karakter melalui media publik
Efektivitas pendidikan karakter di sekolah dan perguruan tinggi *) *) *) *) *)
Peningkatan kualitas, penurunan beban dan jumlah peraturan perundang-undangan
*) *) *) *) *)
Efektivitas belanja pemerintah (manfaat, biaya dan kualitas) *) *) *) *) *)
2. Meningkatnya Etos Kerja Peningkatan kualitas pelayanan publik di K/L, Legislatif, dan Pemerintah
Daerah*) *) *) *) *)
Peningkatan produktivitas masyarakat (efisiensi dunia usaha, jumlahwiraswasta, hasil riset, publikasi ilmiah)
*) *) *) *) *)
Tunjangan profesi guru yang berbasis kinerja *) *) *) *) *) Peningkatan kontribusi produk dalam negeri dalam konsumsi rumah
tangga nasional*) *) *) *) *)
Peningkatan semangat persaingan yang sehat (cooperate and compete) *) *) *) *) *)
Perilaku hidup bersahaja, hemat, bersih dan sehat *) *) *) *) *)3. Meningkatnya Gotong Royong
Indeks Pembangunan Masyarakat (toleransi, gotong royong, rasa aman) *) *) *) *) *)
Berkurangnya jumlah konflik/kekerasan di kalangan masyarakat *) *) *) *) *)
Meningkatnya daya tangkal masyarakat dari pengaruh radikalisme dan terorisme
*) *) *) *) *)
Indeks Ketahanan Keluarga (angka perceraian, anak terlantar) *) *) *) *) *)
Persentase ruang publik bermuatan negatif (penyebar kebencian, *) Akan diarusutamakan dan merupakan Indikator Kinerja Kunci Revolusi Mental masing-masing K/L
Rasio APK SMP/MTs antara 20% penduduk termiskin dan 20% penduduk terkaya
0,85 (2012)
0,86 0,87 0,88 0,90
Rasio APK SMA/SMK/MA antara 20% penduduk termiskin dan 20% penduduk terkaya
0,53(2012)
0,58 0,58 0,59 0,60
Nilai Test PISA dan Ranking (dari 65 Negara) **- Matematika (Ranking 64 dari 65 Negara)- Sains (Ranking 64 dari 65 Negara)- Membaca (Ranking 60 dari 65 Negara)
(2012)375382396
n.a.n.a.n.a.
n.a.n.a.n.a.
n.a.n.a.n.a.
(2018)427; 50438; 50446; 45
Tingkat integritas Lingkungan Pendidikan -SD-PT- (tidak menyontek, bebas dari jual beli ijazah, sertifikat palsu, plagiarisme).
n.a.* n.a.* n.a.* n.a.* n.a.*
Persentase Pendidikan menyenangkan dan bebas intimidasi dankekerasan (bullying free environment).
n.a.* n.a.* n.a.* n.a.* n.a.*
Kurikulum dan Proses pembelajaran yang progresif sesuaikebutuhan zaman.
n.a.* n.a.* n.a.* n.a.* n.a.*
Pendidikan Agama dan etika yang menumbuhkan Akhlak Mulia. n.a.* n.a.* n.a.* n.a.* n.a.*
Arah Kebijakan:
1. Meningkatkan akses dan kualitas layanan pendidikandasar, serta memperluas dan meningkatkan pemerataan, akses, kualitas dan relevansi pendidikan menengah
2. Meningkatkan kualitas pembelajaran melalui penguatan penjaminan mutu pendidikan, pengembangan kurikulum dan pelaksanaannya, serta penguatan sistem penilaian pendidikan yang komprehensif dan kredibel
3. Meningkatkan profesionalisme, kualitas, pengelolaan dan penempatan guru
4. Revitalisasi LPTK secara menyeluruh untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan keguruan
5. Meningkatkan akses dan kualitas pendidikan masyarakat dan layanan pendidikan anak usia dini
6. Meningkatkan kualitas pendidikan vokasi serta pendidikan dan pelatihan keterampilan kerja
7. Meningkatkan akses, kualitas, relevansi, dan daya saing pendidikan tinggi
Keterangan: **) Programme for International Student Assessment (PISA) dilakukan 3 tahun sekali. Publikasi hasil PISA terakhir tahun 2012, dan hasil PISA 2015 baru akan dipublikasikan bulan Desember 2016.
*) Akan diarusutamakan dan merupakan Indikator Kinerja Kunci Revolusi Mental
Kebijakan Terkait Revolusi Mental
1. Meningkatkan kualitas dan efektivitas pendidikan karakter dan budaya bangsa
2. Lingkungan pendidikan yang berintegritas, bebasintimidasi dan kekerasan
3. Penegakan hukum dan disiplin (bebas dari ijazah dansertifikat palsu, plagiat, bolos)
Peningkatan Akses dan Kualitas Pendidikan: PAUD, Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah, termasuk Pendidikan Tinggi
LEVEL 1
PEMBANGUNAN PENDIDIKANPenyediaan Guru yang Berkualitas dan Merata
Slide - 139
LEVEL 2
Slide - 139
Penyediaan Guru yang Berkualitas
dan Penempatan yang Merata
Revitalisasi LPTK
Peningkatan Profesional-isme Guru
Distribusi dan
Pemerataan Guru
Peningkatan Kesejahte-raan Guru
Kemendikbud, Kemenag:• Pemetaan dan Audit guru yang berhak
mendapat tunjangan profesi• Penyediaan tunjangan profesi guru
berdasarkan kinerja guru• Penyediaan tunjangan khusus bagi guru
di daerah 3T/perbatasan
Pemda:• Penyediaan asrama/rumah
dinas guru di daerah 3T• Penyediaan tunjangan daerah
disesuaikan dengan ketersediaan anggaran
Kemendikbud, Kemenag:• Sertifikasi guru• Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan• Penilaian Kinerja Guru
Kemenristekdikti:• Penguatan LPTK
Pemda:• Revitalisasi KKG/MGMP/KKKS/MKKS
Kemenristekdikti, Kemenag:• Sistem penerimaan calon mahasiswa LPTK yang selektif• Reformasi pendidikan keguruan melalui Pendidikan Profesi
Guru (PPG) berasrama
Kemendikbud, Kemenag:• Pemetaan kebutuhan guru baru per bidang
studi per daerah
Kemendikbud, Kemenag:• Pemetaan kebutuhan guru berdasarkan rasio
guru:murid per sekolah• Penempatan Guru Garis Depan (GGD)
Kemen PDTT:• Pemetaan kebutuhan guru di daerah 3T
Kemen PANRB:• Penetapan kuota formasi guru sesuai dengan peta
kebutuhan
Kemenristekdikti:• Pengiriman guru dari program SM-3T sesuai kebutuhan daerah
Pemda:• Pemerataan guru antarsekolah dan antardaerah sesuai kewenangan• Pengangkatan guru baru yang terkendali sesuai formasi• Pengendalian pengangkatan guru honor oleh sekolah
PEMBANGUNAN KESEHATANSasaran dan Arah Kebijakan
Arah Kebijakan
1. Memperkuat upaya promotif dan preventif
2. Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan
• Pembiayaan kesehatan.
• Penyediaan, distribusi, dan mutu farmasi, alkes, dan makanan
• Penguatan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan
• Penguatan sistem informasi, manajemen dan litbang kesehatan
• Penyediaan, persebaran dan kualitas SDM kesehatan
3. Mempercepat perbaikan gizi masyarakat
4. Meningkatkan pelayanan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi
Kebijakan terkait Revolusi Mental:
Meningkatkan respons pelayanan kesehatan (cepat, tepat, bersahabat)
Efektivitas program preventif (GerakanMasyarakat Sehat)
Penegakan hukum dan disiplin (etikakedokteran, standar rumah sakit, dll)
Slide - 140Keterangan: Data AKI dan AKB diperoleh melalui survei skala besar dan tidak tersedia setiap tahun
No SasaranBaseline (2014)
2015 2016 2017 2019
1 Meningkatnya Status Kesehatan Ibu, Anak dan Gizi Masyarakata. Menurunnya Angka kematian ibu (AKI), diukur dengan proksi: 346
Kekurangan TempatTinggal (Backlog) Berdasarkan PerspektifMenghuni *
7,6 Juta 7 Juta 6,5 Juta 6 Juta 5 Juta
Arah Kebijakan:
1. Meningkatkan akses masyarakat berpendapatanrendah terhadap hunian yang layak, aman, danterjangkau serta didukung oleh penyediaanprasarana, sarana, dan utilitas yang memadai
2. Menjamin ketahanan air melalui peningkatanpengetahuan perubahan sikap dan perilakudalam pemanfaatan air minumdan pengelolaan sanitasi
3. Penyediaan infrastruktur produktif danmanajemen layanan melalui penerapanmanajemen asset
4. Penyelenggaraan sinergi air minum dan sanitasiyang dilakukan di tingkat nasional, provinsi, kabupaten/kota, dan masyarakat
5. Peningkatan Efektivitas dan efisiensi pendanaaninfrastruktur air minum dan sanitasi
PEMBANGUNAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMANSasaran dan Arah Kebijakan
Kebijakan terkait Revolusi Mental:
1. Masyarakat peduli lingkungan (Reduce, Reuse, Recycle;hemat air, penangan sampah, lingkungansanitasi bersih dan sehat)
2. Penegakan hukum dan disiplin (tata ruang, membayar kewajiban air minum, listrik, dll.)
*) Pencapaian target termasuk program “satu juta rumah”.Slide - 143
PEMBANGUNAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMANPerencanaan Terintegrasi
• Revolusi Mental• Pembangunan Pendidikan• Pembangunan Kesehatan• Pembangunan Perumahan dan Permukiman
DIMENSI PEMBANGUNAN MANUSIA
• Kedaulatan Pangan • Kedaulatan Energi dan Ketenagalistrikan• Kemaritiman dan Kelautan• Pariwisata• Kawasan Industri dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
DIMENSI PEMBANGUNAN SEKTOR UNGGULAN
• Pemerataan Antarkelompok Pendapatan• Perbatasan Negara dan Daerah Tertinggal• Pembangunan Perdesaan dan Perkotaan• Pengembangan Konektivitas Nasional
DIMENSI PEMERATAAN DAN KEWILAYAHAN
• Pembangunan Politik, Hukum, Pertahanan dan KeamananKONDISI PERLU
PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN NASIONAL 2017
Slide - 146
PEMERATAAN ANTARKELOMPOK PENDAPATANSasaran dan Arah Kebijakan
Slide - 147
Sasaran 2014 2015 2016 2017 2019
1. Penciptaan lapangan kerja
a. Penyediaan lapangan kerja 1,73 juta 191,2 ribu + 2 juta + 2 juta + 2 juta
b. Tenaga kerja formal (%) 40,5 42,1 43,6 46,0 51,0
2. Peningkatan kualitas dan keterampilan pekerja
a. Pelatihan Kerja Orang) 523.870 815.705 810.000 1.000.000 1.200.000
b. Sertifikasi (orang) 151.250 93.813 123.000 150.000 200.000
3. Meningkatkan produktivitas usaha mikro dan kecil
a. Diklat dan pendampingan usaha (orang/unit usaha)
22.790 /52.720
31.540/58.186
31.067/84.016
42.000/89.000
43.000/97.000
b. Kewirausahaan (Orang) 91.000 70.400 112.600 138.000 150.000
c. Subsidi KUR (Rp triliun) 3,409 3,04 10,5 10,5
4. Akses terhadap Pelayanan Dasar
a. Kepemilikan akte lahir 64,6% 72,3% 74,0% 75,0% 77,4%
b. Akses perumahan, air minum, sanitasi layak, dan penerangan
n.a n.a n.a Ditentukan kemudian
100%
5. Perlindungan sosial bagi penduduk miskin dan rentan
a. Bantuan iuran jaminan kesehatan/KIS (individu)
86,4 juta 88,2 juta 92,4 juta 94,4 juta 107,2 juta
b. Bantuan tunai bersyarat/PKH (keluarga)
2,8 juta 3,5 juta 6 juta 7 juta 8 juta
c. Bantuan pendidikan/KIP (anak usia sekolah)
11,9 juta 20,3 juta 21,6 juta 21,6 juta 21,6 juta
d. Subsidi pangan (rumah tangga sasaran)
15,5 juta 15,5 juta 15,5 juta 15,5 juta 15,5 juta
Arah Kebijakan:
1. Mendorong aktivitas ekonomi untuk menghasilkan kesempatan kerja dan usaha yang lebih luas:• Memperluas industri manufaktur untuk memperluas lapangan
kerja baru yang berkualitas• Mendorong pengeluaran pemerintah dan penciptaan investasi
yang padat karya • Dukungan regulasi yang mendorong iklim investasi• Hubungan industrial yang harmonis
2. Pengembangan ekonomi produktif:• Meningkatkan akses permodalan dan layanan kredit mikro• Pendampingan dan pengembangan kelompok usaha• Mendorong terwujudnya kemudahan, kepastian, dan
a. Pengembangan Pusat Ekonomi Perbatasan (Pusat Kegiatan Strategis Nasional/PKSN)
3 (111 lokasi prioritas)
50 lokpri3 PLBN
100 lokpri7 PLBN
10 PKSN150 lokpri
7 PLBN
10 PKSN(187 lokasi prioritas)
b. Peningkatan keamanan dan kesejahteraan masyarakat perbatasan
12 pulau-pulau kecil
terluar berpendu-
duk
10 30 50
92 pulau kecil
terluar/
terdepan
2. PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL
a. Jumlah Daerah Tertinggal 122 (termasuk
9 DOB)
n.a * n.a * n.a * 42
b. Rata-rata pertumbuhanekonomi di daerahtertinggal
7,10% 6,96% 7,02% 7,17% 7,24%
c. Persentase pendudukmiskin di daerah tertinggal
16,6% 16,0% 15,4% 14,9% 14,0%
d. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di daerahtertinggal
68,5 68,1 68,5 68,8 69,6
Arah Kebijakan:
Pembangunan Kawasan Perbatasan Negara
1. Pembangunan infrastruktur Kawasan Perbatasan
2. Peningkatan keamanan wilayah perbatasan sebagai halaman depan negara
3. Peningkatan kesejahteraan masyarakat wilayah perbatasan melalui peningkatan penyediaan kebutuhan fasilitas sosial dan ekonomi
Pembangunan Daerah Tertinggal
1. Percepatan Pembangunan infrastruktur/konektivitas
2. Promosi potensi daerah tertinggal untuk mempercepat pembangunan
3. Pemenuhan kebutuhan pelayanan dasar publik
4. Pengembangan perekonomian masyarakat yang didukung SDM yang berkualitas
Kebijakan terkait Revolusi Mental:Pembangunan Kawasan Perbatasan Negara1. Peningkatan kemudahan dan kecepatan pelayanan imigrasi,
kepabeanan, karantina dan keamanan di Pos Lintas Batas Negara (PLBN)
2. Mengubah sikap dan cara pandang bahwa kawasan perbatasanbukan halaman belakang namun menjadi beranda negara
Pembangunan Daerah Tertinggal:
1. Peningkatan kreativitas masyarakat di daerah tertinggal untuk mampu menghasilkan produk yang bernilai tambah berbasis keunggulan setempat
2. Membangun semangat kompetisi untuk mengejar ketertinggalan.3. Penegakan hukum dan disiplin
PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN NEGARA DAN DAERAH TERTINGGALSasaran dan Arah Kebijakan
Slide - 150
*) Capaian sasaran tidak diukur setiap tahun. Sesuai PP 78/2014 tentang Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal, penetapan daerah tertinggal dilakukan setiap 5 tahun sekali melalui Peraturan Presiden.Jumlah 42 daerah tertinggal tahun 2019 merupakan hasil dari 80 kabupaten terentaskan
kepada program-program yang sudah teruji manfaatnya.
PEMBANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAANSasaran dan Arah Kebijakan
Sasaran2014
(Baseline)2015 2016 2017 2019
3. PEMBANGUNAN PERDESAAN
a. Penurunan desa tertinggal
n.aSampai 500
desa1.000 desa
1.500 desa
s.d. 5.000 desa
tertinggal
b. Peningkatan desamandiri
n.aSedikitnya 200 desa
400 desa
600 desa
paling sedikit2.000 desa
4. PEMBANGUNAN PERKOTAAN
a. Pembangunan Metropolitan di LuarJawa sebagai PKN dan Pusat Investasi
2 1 4 72+5 (usulan
baru)
b. Optimalisasi 20 kotaotonomi berukuransedang di Luar Jawasebagai PKN/PKW dan penyanggaurbanisasi di LuarJawa
43 kota belum
optimal perannya
4 5 1020 dioptimal-kan perannya
c. Penguatan 39 pusat pertumbuhan sebagai Pusat
n.a 13 14 14
39pusat
pertumbuhan
Arah Kebijakan:
Pembangunan Perdesaan:
1. Pemenuhan Standar Pelayanan Minimum Desa, termasuk permukiman transmigrasi
2. Penanggulangan kemiskinan dan pengembangan usaha ekonomi produktifmasyarakat desa /permukiman transmigrasi
3. Pengawalan implementasi UU Desa secara sistematis, konsisten dan berkelanjutan melalui koordinasi, fasilitasi, supervisi dan pendampingan
4. Sinergi program pembangunan desa terpadu yang dikoordinir oleh pemerintah daerah
5. Pengembangan kapasitas dan pendampingan aparatur pemerintah desa dan kelembagaan pemerintahan desa secara berkelanjutan
6. Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup berkelanjutan, sertapenataan ruang kawasan perdesaan/trasmigrasi yang menuju klasterisasi permukiman
7. Pengembangan ekonomi kawasan perdesaan /transmigrasi untuk mendorongketerkaitan desa-kota
Pembangunan Perkotaan:
1. Perwujudan Sistem Perkotaan Nasional
2. Penerapn Standar Pelayanan Perkotaan (SPP) : tertata baik, aman, nyaman, dan layak huni (memiliki taman, fasilitas olahraga, dan sarana rekreasi)
3. Pembangunan kota hijau yang berketahanan iklim dan bencana
4. Pengembangan kota cerdas yang berdaya saing dan berbasis teknologi dan budaya lokal
Kebijakan terkait Revolusi Mental:
Pembangunan Perdesaan: Pemilihan program yang sudah teruji dan membawa manfaat kepada
rakyat dan dilaksanakan secara terpadu Peningkatan produktivitas sumber daya manusia, dan mempertahankan
modal sosial masyarakat desa/ transmigrasiPembangunan Perkotaan: Peningkatan kapasitas tata kelola pembangunan perkotaan Penegakan hukum dan disiplin
1. Tahun 2017 tidak ada lagi dana pembangunan desa yang dikelola oleh K/L, semua dibiayai melalui Dana Desa (kecuali dana perkuatan kelembagaan desa oleh Kemdagri dan Kemendes PDTT)
2. Kegiatan di kawasan perdesaan akan didanai melalui DAK dan kegiatan terpadu yang dikoordinasi oleh Pemda.
Integrasi Program RKP 2017 :Pemda dan Pemdes diperkuat
• Revolusi Mental• Pembangunan Pendidikan• Pembangunan Kesehatan• Pembangunan Perumahan dan Permukiman
DIMENSI PEMBANGUNAN MANUSIA
• Kedaulatan Pangan • Kedaulatan Energi dan Ketenagalistrikan• Kemaritiman dan Kelautan• Pariwisata• Kawasan Industri dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
DIMENSI PEMBANGUNAN SEKTOR UNGGULAN
• Pemerataan Antarkelompok Pendapatan• Perbatasan Negara dan Daerah Tertinggal• Pembangunan Perdesaan dan Perkotaan• Pengembangan Konektivitas Nasional
DIMENSI PEMERATAAN DAN KEWILAYAHAN
• Pembangunan Politik, Hukum, Pertahanan dan KeamananKONDISI PERLU
PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN NASIONAL 2017
Slide - 155
PEMBANGUNAN POLHUKHANKAMSasaran dan Arah Kebijakan
Arah Kebijakan:
1. Stabilitas Keamanan dan Ketertiban
a. Peningkatan pelayanan prima kepolisianb. Keamanan laut yang terkendalic. Membangun lingkungan masyarakat bersih dari penyalahgunaan narkobad. Peningkatan upaya pencegahan penyebaran paham radikalisme dan
deteksi dini atas ancaman terorisme
2. Kepastian dan Penegakan Hukum
a.Penghormatan, perlindungan atas hak azasi manusiab.Penegakan hukum dan penanganan perkara transparan dan
mencerminkan rasa keadilan masyarakatc.Pencegahan & pemberantasan korupsi yang efektif
3. Konsolidasi Demokrasi dan Efektivitas Diplomasi
a.Peningkatan kualitas lembaga demokrasi dan hak-hak politik, serta kebebasan sipil
b.Peningkatan efektivitas penanggulangan konflik dan kekerasan dalammasyarakat
c.Peningkatan akses dan kualitas informasi publikd.Pemeliharaan stabilitas keamanan kawasane.Pemantapan peran di ASEAN dan efektitas politik luar negeri yang bebas
aktif
4. Reformasi Birokrasi
a. Mewujudkan birokrasi yang bersih , transparan, dan akuntabelb. Mewujudkan birokrasi yang kreatif, efektif dan efisienc. Mewujudkan birokrasi yang berorientasi melayani
Kebijakan terkait Revolusi Mental:
Peningkatan disiplin masyarakat
Peningkatan disiplin aparatur negara dan penegak hukum.
Birokrat yang professional, melayani dan berorientasi hasil.
Penegakan Hukum dan Disiplin.
Slide - 156
Indikator 2014(Baseline)
2015 2016 2017 2019
Stabilitas Keamanan dan Ketertiban
Penyelesaian Perkara Persentase kepuasan publik atas layanan penegak hukum
(Polisi, Kejaksaan, dan Hakim). Penyelesaian Kasus Tindak Pidana (P21) cepatan pemberian bantuan kepada masyarakat (menit)
Pemenuhan MEF TNI (%) Potensi kontribusi Industri Pertahanan Nasional (%) Persentase institusi yang melaksanakan pengamanan informasi
Jumlah operasi terpadu Keamanan Laut Laju prevalensi penyalahgunaan narkoba (%) Jumlah kejadian terorisme (kali)
n.a21’10”
176.710
28,121,015
110,08
9
n.a21’00”
178.495
36,035,020
120,0510
n.a20’30”
180.279
44,541,625
120,03
1
n.a20’10”
182.081
53,145,530
120,03
0
n.a19’45”
185.740
71,253,840
120,03
0
Penegakan dan Kepastian Hukum
Indeks Pembangunan Hukum (Skala 0-1) Indeks Persepsi Korupsi Indeks Perilaku Anti Korupsi
0,6834
3,61
0,68 – 0,6936
3,59
0,69 – 0,7138
3,63
0,71 – 0,7342
3,70
0,7550
3,75
Konsolidasi Demokrasi dan Efektivitas Diplomasi
Indeks Demokrasi Indonesia Penyelesaian sengketa informasi publik Berkurangnya jumlah konflik kekerasan komunal
63,7232%
-
73,0460%
Menjadi <5
n.a60%
Menjadi <5
74,370%
Menjadi <5
7590%
Menjadi <5
Reformasi Birokrasi
Opini WTP atas Laporan Keuangan K/L/Provinsi/Kabupaten/Kota
Skor B LAKIP K/L/Provinsi/Kabupaten/Kota
• Indeks Reformasi Birokrasi
74 %
60,24 %
n.a
78 %57 %36 %46 %65 %39 %n.a
82 %64 %42 %51 %70 %48 %2n.a
87%73%48%56%75%57%
31n.a
95 %85 %60 %65 %85 %75 %n.a
PEMBANGUNAN POLHUKHANKAMPerencanaan Terintegrasi
SituasiKondusif
StabilitasPertahanan,
Keamanan danKetertiban
Kepastian danPenegakan
Hukum
KonsolidasiDemokrasi dan
EfektivitasDiplomasi
ReformasiBirokrasi
Kemenhan/TNIPOLRI,BIN,BNN
Kemenkumham,Kejagung,POLRI,MA,MK,KPK
Kemendagri,Kemenlu
Kemen PANRB,BKN
LEVEL 1
Slide - 157
PEMBANGUNAN POLHUKHANKAMPerencanaan Terintegrasi Reformasi Birokrasi
Reformasi Birokrasi
Peningkatan Disiplin dan PengawasanKinerja dan
AdministrasiKeuangan
Pelaksanaan Road Map RB,
Peningkatan Asistensi, Fasilitasi,
Bimbingan Teknis Pelaksanaan RB
PenerapanStandar PelayananPublik dan Sistem
InformasiPerijinan
KASN, BPK,BPKP,Kemen PANRB,Kemendagri, K/L/D
Kemen PANRB,Kemendagri,K/L/D
Kemen PANRB,Kemendagri, Ombudsman RI,K/L/D, Pemda
LEVEL 2
Slide - 158
KEGIATAN STRATEGIS TAHUN 2016 (ON GOING)
Slide - 159
Peta Infrastruktur Prioritas Pulau Kalimantan
KALBARLLASDP:
Pemb. Derm. Penyeb. Jangkang II; Pemb. Der.
Penyeb. Sintete Lts (Sintete - Natuna)KALTIMLLASDP: Pemb. Derm. Sungai Batu
Dinding
KALSELLLASDP: Pembangunan kapal penyeberangan
penumpang Ro-Ro 300 GT lintas P.Laut Timur -
Sebuku; Pembangunan kapal Penyeberangan
Tanjung Serdang - P. Sebuku 300 GT
KALTIMBandara Samarinda Baru
KALTIMBandara Kalimaru
KALTIMPelebaran Jalan BATUAJI – KUARO
KALTIMJalan Tol Balikpapan – Samarinda,
Pembangunan Jemb P. Balang
KALBARBandara Susilo Sintang
KALTENG
Bandar Udara Tjilik Riwut-
palangkaraya
KALBARBandara Nangapinoh
KALTIMLAUT : Pelabuhan Samarinda 7
KALBAR
LAUT : Pelabuhan Laut Padang
Tikar KALBAR
Rekonstruksi Jalan TANJUNG -
BTS. KOTA SANGGAU
KALSEL PEMBANGUNAN JALAN AKSES
PELABUHAN TRISAKTI ( Pelabuhan Trisakti -
Liang Anggang )
KALSELBANDARA GUSTI SJAMSIR ALAM-
KOTABARUN
KALBAR
LAUT : Pelabuhan Seibuku
KALTARA
Rekonstruksi Jalan SP. TIGA APAS –
SIMANGGARIS
KALTARA
Pembangunan Jalan Mensalong - Tau Lumbis
KALTARABandara Juwata – Tarakan
KALTARABandara Long Ampung
KALTENG
LAUT : Pelabuhan
Pulang Pisau
KALTARA
Pelebaran Jalan TJ. SELOR - SP. 3 TJ.
PALAS
KA TRANS KALIMANTANPalangkaraya – Banjarmasin – Balikpapan –
Samarinda; Pontianak – Batas Negara; Pontianak –
Palangkaraya; Samarinda – Tanjung Redep
KALTIM (SDA)
Selesai 2016 : Bendungan Teritip
KALSEL (SDA)
On going : BendunganTapin
KALTARAPLTS Terpusat Malinau 150 kW (3
unit)
KALTIM
PLTG/MG Mobile PP Kaltim 30 MW
KALBAR
PLTMG Mobile PP Kalbar 100 MW
KALSEL
PLTG/MG Mobile PP Kalselteng 200 MW
KALTENG
PLTS Terpusat Kapuas 2Unit 60 Kw
• Kereta Api TRANS Kalimantan: Muara Wahau - Muara Bengalon; Murung Raya – Kutai Barat – Paser – Penajam Paser Utara – Balikpapan; Puruk Cahu - Mangkatib/Batanjung; Jalur KA Baru Tanjung-Paringin-Barabai-Rantau-Martapura-Banjarmasin; Balikpapan-Samarinda; Tanjung-Balikpapan; Banjarmasin-Palangkaraya; Pontianak – Batas Negara; Palangkaraya-Sangau-Pontianak; Samarinda-Sangata-Tanjung Redep-Batas Negara; KA Bandara: Syamsuddin Noor;
Pembangunan Rusunawa
• Pembangunan Rumah Khusus• Pembangunan Rumah Swadaya
Infr. Permukiman Kws Perkotaan
Infrastruktur Tempat Pemrosesan Akhir Sampah
Pembangunan Rumah Swadaya Rp 22,95 Milyar
Pembangunan Rusunawa1152 Unit, Rp 242,4 Milyar
Pembangunan Rumah Khusus629 Unit, Rp 123,2 Milyar
Pembangunan Rumah Khusus116 Unit, Rp 22,68 Milyar
Pembangunan Rumah Khusus77 Unit, Rp 15,12 Milyar
Pembangunan Rusunawa768 Unit, Rp 161,6 Milyar
SPAM IKK (4 IKK) dan Pengembangan jaringan SPAM MBR (9 kab/kota Rp 72,5 Milyar
Infrastruktur TPA (1 TPA) Rp 38,7Milyar
Infrastruktur Permukiman Kawasan Perkotaan Rp 137 Milyar
Infrastruktur TPA (1 TPA) Rp45 Milyar
Infrastruktur Permukiman Kawasan Perkotaan Rp 76 Milyar
Peningkatan kualitas rumah swadaya Rp 45,2 Milyar
SPAM MBR (10 kab) dan SPAM Ibu Kota Kecamatan (2 kab) Rp 84,2 Milyar
Infrastruktur Permukiman Kawasan Perkotaan Rp 81 Milyar
Peningkatan kualitas rumah swadaya Rp 37,68 Milyar
SPAM Ibukota Pemekaran/Perluasan (4 kab) dan pengembangan jaringan SPAM MBR (6 kab) Rp 154,7 MilyarInfrastruktur TPA (2 TPA) Rp61 Milyar
Infrastruktur Permukiman Kawasan Perkotaan Rp 237 Milyar
• Pengembangan Jaringan SPAM MBR
• SPAM di Ibukota Kecamatan (IKK)
• SPAM Ibukota Pemekaran/Perluasan
162
Persiapan pembangunan jalur KA antara Palangkaraya – Banjarmasin (desain): Rp. 5,5 M
Persiapan pembangunan jalur KA antara Tanjung – Balikpapan (desain): Rp. 5,6 M
1
2
Persiapan pembangunan jalur KA antara Pontianak – Batas Negara (desain): Rp. 2,8 M
3
1
2
3
Persiapan pembangunan jalur KA antara Samarinda – Sangata(FS dan trase): Rp. 1,8 M
4
Persiapan pembangunan jalur KA antara Pontianak – Sangau(FS dan trase): Rp. 2,2 M
5
4
5
Kegiatan Strategis KA Trans Kalimantan
AMDAL dan Larap lintas Banjarmasin-Tanjung, Banjarmasin-Palangkaraya, Tanjung- Balikpapan, Balikpapan-Samarinda: Rp. 9,9 M
6
No KegiatanIndikatif 2016(Rp. Milyar)
Jalan
1 Pelebaran Jalan BATUAJI - KUARO 180,00
2 Pembangunan Jembatan P. Balang 520,00
3 Pembangunan Jembatan S. Manggar 159,7 0
4 Peningkatan jalan Gunung Tabur - Tanjung Batu (Menuju Akses
Kawasan Pariwisata Pulau Derawan)
30,00
5 Pembangunan Jalan Perbatasan Long Pahangai - Tiong Ohang -
Batas Kalbar
50,00
6 Pembangunan Jalan Perbatasan Tiong Ohang - Long Apari 35,00
Transportasi Udara
1 Bandar Udara Temindung-samarinda 45,00
2 Bandar Udara Kalimarau 106,00
3 Bandara Maratua 25,0
4 Bandar Udara Melak 87,00
5 Bandar Udara Data Dawai 21,00
6 Bandar Udara Samarinda Baru 50,00
Kegiatan Strategis Provinsi Kalimantan Timur (1)
No KegiatanIndikatif 2016(Rp. Milyar)
SDA
1 Lanjutan Pembangunan Jaringan Irigasi DI. Beriwit Kabupaten
Berau
20,00
2 Pembangunan Intake dan Pipa Transmisi Air Baku Labanan Berau
Kab. Berau
35,00
3 Penanganan Banjir Sungai Mahakam di Jalan Gajah Mada Kota
Samarinda
25,00
4 Pembangunan Bendali V Banjir Papan Lestari Sepinggan Kota
Balikpapan
25,00
Energi dan Ketenagalistrikan
1 PLTG/MG Mobile PP Kaltim 30 MW 262,00
Transportasi (ASDP)
1 Pemb. Derm. Sungai Batu Dinding 15,00
Transportasi Laut
1 Pelabuhan Samarinda 71,22
2 Pelabuhan Tanah Grogot 5,60
3 Pelabuhan Tanjung Laut 2,92
Provinsi Kalimantan Timur (2)
No. KegiatanIndikatif 2016
(Rp Milyar)
Pengembangan Air Minum 208,08
1. Pengaturan, pembinaan dan pengawasan pengembangan air minum 5,97
2. Fasilitasi PDAM (Kab. Kutai Barat) 2,50
3. Pengembangan Jaringan SPAM MBR
(Kab. Bulungan, Kab. Kutai Barat, Kab. Kutai Timur, Kab. Mahakam
Ulu, Kab. Malinau, Kab. Paser)
73,85
4. SPAM di Ibu Kota Kecamatan (Kab. Mahakam Hulu) 35,00
5. SPAM di Kawasan Kumuh (Kab. Bulungan, Kab. Malinau, Kab.
Nunukan, Kota Tarakan)
9,80
6. SPAM Ibu Kota Pemekaran/Perluasan (Kab. Berau, Kab. Bulungan,
Kab. Bontang, Kota Samarinda)
80,95
Penyehatan Lingkungan Permukiman 112,20
1. Infrastruktur limbah dengan sistem terpusat skala kota, kawasan,
komunal (Kota Balikpapan, Kota Samarinda, Kota Tarakan)