Top Banner
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia sebagai negara kepulauan dan maritim terbesar di dunia terletak dikawasan tropis memiliki tingkat keanekaragaman hayati laut tertinggi dunia dan sumber daya yang melimpah. Seiring dengan berkembangnya pengetahuan dan teknologi serta pertumbuhan manusia yang sangat cepat mengakibatkan permasalahan lingkungan laut dan pesisir. Peningkatan jumlah penduduk berbanding lurus dengan tingkat kerusakan terhadap lingkungan diantaranya terjadinya degradasi habitat ekosistem laut, over exploitasi sumber daya hayati laut, kasus pencemaran, dan konversi lahan (Dahuri, 2003). Pencemaran yang terjadi akibat pembuangan limbah secara langsung maupun tidak langsung hal ini mengakibatkan banyak kerugian pada ekosistem laut. Penangkapan yang melampaui batas lestari (over exploitasi) seperti menggunakan alat pengumpul ikan yang tidak lestari, ukuran mata jaring yang sangat kecil mengakibatkan ikan-ikan kecil terangkut olehnya, penggunaan bahan peledak dan beracun berdampak pada rusaknya terumbu karang dan matinya organisme lain yang tidak menjadi sasaran. Degradasi habitat fisik seperti
25

Konservasi SDA

Feb 14, 2016

Download

Documents

Debie Aja

Konservasi SDA
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Konservasi SDA

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Indonesia sebagai negara kepulauan dan maritim terbesar di dunia terletak

dikawasan tropis memiliki tingkat keanekaragaman hayati laut tertinggi dunia dan

sumber daya yang melimpah. Seiring dengan berkembangnya pengetahuan dan

teknologi serta pertumbuhan manusia yang sangat cepat mengakibatkan

permasalahan lingkungan laut dan pesisir. Peningkatan jumlah penduduk

berbanding lurus dengan tingkat kerusakan terhadap lingkungan diantaranya

terjadinya degradasi habitat ekosistem laut, over exploitasi sumber daya hayati

laut, kasus pencemaran, dan konversi lahan (Dahuri, 2003).

Pencemaran yang terjadi akibat pembuangan limbah secara langsung

maupun tidak langsung hal ini mengakibatkan banyak kerugian pada ekosistem

laut. Penangkapan yang melampaui batas lestari (over exploitasi) seperti

menggunakan alat pengumpul ikan yang tidak lestari, ukuran mata jaring yang

sangat kecil mengakibatkan ikan-ikan kecil terangkut olehnya, penggunaan bahan

peledak dan beracun berdampak pada rusaknya terumbu karang dan matinya

organisme lain yang tidak menjadi sasaran. Degradasi habitat fisik seperti

konversi lahan/kawasan mangrove menjadi tambak, pemukiman, pelabuhan, dan

industri. Padahal mangrove merupakan tempat penting untuk pemijahan

(spawning ground), perawatan (nurserry ground) dan feeding ground bagi

organisme yang hidup disekitar mangrove (Romimohtarto, 2007).

Manusia sering melihat nilai langsung pada sumber daya yang ada, namun

jarang bahkan tidak ada yang melihat nilai tak langsung sumber daya tersebut.

Bila hal ini terus terjadi akan mengakibatkan sumber daya hayati laut mengalami

gangguan serius bahkan akan berujung pada kematian. Perlu dicarikan solusi

untuk mengurangi dampak yang diakibatkan oleh ekosentrisme manusia.

B. RUMUSAN MASALAH

1) Bagaimana potensi sumber daya laut di Indonesia?

2) Bagaimana konservasi sumber daya laut di Indonesia?

Page 2: Konservasi SDA

3) Bagaimana bentuk konservasi sumber daya laut di Indonesia?

C. TUJUAN

1) Untuk mengetahui potensi sumber daya laut di Indonesia.

2) Untuk mengetahui konservasi sumber daya laut di Indonesia.

3) Untuk mengetahui bentuk konservasi sumber daya laut di Indonesia.

Page 3: Konservasi SDA

BAB II

PEMBAHASAN

A. POTENSI SUMBER DAYA LAUT

Indonesia memiliki kekayaan keanekaragaman hayati (biodiversity) laut

terbesar di dunia, contohnya ekosistem pesisir hutan mangrove, terumbu karang,

padang lamun, yang sangat luas dan beragam. Di laut sumber daya alamnya ada

yang bersifat dapat diperbaharui, semua organisme yang hidup di laut, dan yang

bersifat tidak dapat diperbaharui, meliputi berbagai bahan tambang seperti hasil

minyak bumi lepas pantai dan tambang logam lepas pantai. Pada masanya nanti

sumber-sumber daya alam itu akan habis mengingat pemanfaatannya terus

meningkat, karenanya usaha pelestarian tidak dapat diabaikan. Sumber daya alam

laut khususnya di Indonesia berupa 90% berasal dari usaha perikanan dan laut

atau tambak. Biota laut lain yang mulai dibudidayakan manusia diantaranya ikan

baronang, ikan kerapu, rajungan, kerang-kerangan, rumput laut dan lain-lain.

Sumber daya alam laut khususnya di Indonesia berupa 90% berasal dari usaha

perikanan dan laut atau tambak. Biota laut lain yang mulai dibudidayakan

manusia diantaranya ikan baronang, ikan kerapu, rajungan, kerang-kerangan,

rumput laut dan lain-lain.

1) Potensi Daya Perikanan

Potensi sumber daya perikanan laut di Indonesia terdiri dari sumberdaya

perikanan palagis besar ( 451.830 ton/tahun) dan pelagis kecil (2.423.000 ton/

tahun), sumberdaya perikanan 3.163.630 ton/ tahun,udang 100.720 ton/tahun, ikan

karang 80.082 ton/tahun dan cumi – cumi 328.960 ton/tahun. Dengan demikian

secara nasional potensi lestari ikan laut sebesar 6,7 juta ton/tahun dengan tingkat

pemanfaatan mencapai 48% ( Dirjen Perikanan 1995).

2) Hutan Mangrove

Merupakan ekosistem utama pendukung kehidupan yang penting

diwilayah pesisir. Fungsi dan peran hutan Mangrove, yaitu: a) menyusun

mekanisme antara komponen mangrove dengan ekosistem lain, pelindung pantai,

dan pengendali banjir. b) penyerap bahan pencemar, sumber energi bagi biota

Page 4: Konservasi SDA

laut. c) menjaga kesetabilan produktivitas dan ketersediaan sumberdaya hayati di

perairan. d) sebagai sumber kayu kelas satu, bahan kertas dan arang.

3) Padang Lamun dan Rumput Laut

Padang lamun mempunyai fungsi: a) meredam ombak dan melindungi

pantai. b) daerah asuhan larva. c) tempat makan. d) rumah tempat tinggal biota

laut. e) wisata bahari.

4) Terumbu Karang

Peran terumbu Karang, yaitu: a) pelindung pantai dari hempasan ombak dan arus

kuat yang berasal dari laut. b) sebagai habitat tempat mencari makanan.

Kira-kira 70% wilayah Indonesia tertutup oleh perairan, sehingga laut

merupakan lingkungan fisik yang menonjol karena Indonesia terdiri dari daerah

kepulauan. Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki data sebagai berikut.

a) Wilayah laut, terdiri:

- Perairan Teritorial ( batas 12 mil laut ): ± 5,1 juta km2

- Paparan Benua ( sampai kedalaman 200 m ) : ± 3,0 juta km2

- Zona Ekonomi ekskluksif 200 mil: ± 2,7 juta km2

b) Wilayah pesisir, terdiri:

- Panjang Pantai : ± 8 1.000 km

- Hutan Payau : ± 10 juta km2

- Hutan Mangrove : ± 3,6 juta km2

- Daerah Tambak : ± 183.000 ha

Karena perairan Indonesia terletak di daerah tropis, maka sepanjang tahun

suhu lapisan permukaan tinggi, berkisar antara 26°C dan 30°C. Sedangkan kadar

garam di lapisan permukaan rendah, yaitu 27% - 33%.

KEADAAN PERAIRAN DI INDONESIA

SIFAT LAPISAN ATAS LAPISAN BAWAH

- Suhu Tinggi Rendah

- Kadar Garam Rendah Tinggi

- Cahaya Matahari Tinggi Rendah

Page 5: Konservasi SDA

- Proses Fotosintesis Cepat Lambat

- Kadar unsur Hara Rendah Tinggi

- Kadar Zat Asam Tinggi rendah

B. KONSERVASI SUMBER DAYA LAUT DI INDONESIA

Negara indonesia termasuk negara yang memiliki keanekaragaman laut

yang sangat luas. Sebagai negara kepulauan sudah barang tentupotensi kekayaan

laut beserta isinya adalah sangat besar. Oleh karena itu sudah menjadi kewajaran

dan kewajiban untuk melindungi, merawat bahkan melestarikannya.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan melakukan konservasi

laut. Konservasi laut itu dilakukan di beberapa titik yang dianggap memiliki

potensi yang lebih penting dan unggul. Potebnsi tersebut bisa berupa kekayaan

ikan, satwa lautnya , kekayaan satwa laut yang langka, serta flora dan biota laut

yang ada. Misalnya terumbu karang dan taman bawah laut.

Pengertian dari konservasi laut itu sendiri adalah upaya melindungi,

melestarikan serta memanfaatkan sumber daya laut untuk menjamin keberadaan,

ketersediaan, serta kesinambungan jenis ikan, flora, dan biota laut bagi generasi

sekarang dan yang akan datang. Yang termasuk dalam wilayah tanggung jawab

konservasi laut ini adalah termasuk didalamnyaperairan, pulau-pulau kecil, serta

pesisir.

Usaha-usaha lain untuk melestarikan sumber daya alam laut diantaranya

bagi masyarakat:

1. Larangan menangkap induk ikan bandeng yang hidupnya di laut lepas.

Orang hanya boleh mengambil anak bandeng atau nener, tetapi tidak

induknya.

2. Larangan menangkap ikan dengan bahan peledak, karena akan

memusnahkan anak-anak ikan itu.

3. Larangan menangkap ikan dengan jala jenis trawl atau hanya

menggunakan jala dengan mata jalanya memiliki ukuran tertentu.

4. Menetapkan suatu daerah laut menjadi daerah suaka alam laut

Page 6: Konservasi SDA

5. Larangan membuang sampah apa saja yang diduga akan menimbulkan

pencemaran laut.

6. Larangan merusak terumbu-terumbu karang, apalagi mengambilnya untuk

keperluan manusia.

7. Larangan merusak hutan bakau, selain untuk mencegah kerusakan pantai

juga untuk menjaga kelestarian ekosistem daerah payau atau ekosistem

hutan bakau.

C. TITIK KONSERVASI LAUT INDONESIA

Di Indonesia sendiri ada beberapa titik yang dijadikan konservasi

diantaranya Papua, Nusa Tengara, Laut Banda, Selat Makasar, Kalimantan Utara,

Halmahera, Sumatera Barat, Laut Arafura, Paparan Sunda, Timur Laut Sulawesi,

Selatan Jawa, dan Selat Malaka. Tiap-tiap wilayah akan ditentukan prioritasnya

agar tindakan konservasi yang dilakukan sesuai dengan yang dibutuhkan.

Kawasan yang yang menjadi konservasi laut dibentuk dalam taman laut

nasional, taman wisata air laut, suaka margasatwa, dan cagar alam laut. Hal ini

menunjukan bahwa konservasi dilakukan menyeluruh bukan hanya flora dan

fauna, tetapi habitat dan ekosistem lautnya.

D. BENTUK KONSERVASI SUMBER DAYA LAUT INDONESIA

Bentuk konservasi diantaranya, taman laut, taman wisata alam laut, suaka

marga satwa dan cagar alam. Indonesia memiliki beberapa tempat konservasi

yang cukup terkenal, diantaranya sebagai berikut:

1) Taman Wisata Alam Laut Wakatobi, Sulawesi Tenggara

Kepulauan wakatobi yang seluas 306.590 hektar atau sekitar 13.000 km

yang dijadikan wilayah konservasi sejak 1995. Kemudian, sedikit mengalami

perubahan fungsi menjadi Taman Nasional seluas 1.390.000 hektar pada 1996

yang terdiri dari Pulau Wangi-wangi, Kaledupa, Tomia, dan Binongko. Dari sini

nama Wakatobi terbentuk sebagai nama yang disandang untuk konserrvasi di

Sulawesi Tenggara ini.

Page 7: Konservasi SDA

Yang menarik dari Wakatobi adalah wisata alam berupa pantai, keindahan

pemandangan bawah lautnya, terumbu karang, puncak bukit yang dramatis, serta

kebun karang yang luas membentang bagaikan lapangan besar yang ditumbuhi

bunga-bunga liar dibawah laut. Termasuk 30 lokasi selam yang juga menjadi daya

tariknya. Taman laut Wakatobi saat ini sering dikunjungi untuk keperluan

penelitian.

2) Taman Laut Bunaken, Sulawesi Utara

Taman Laut

Bunaken merupakan bagian

dari Taman Nasional

Bunaken. Wilayah

konservasi taman laut ini

memiliki keindahan

terumbu karang yang tidak

kalah dengan Great Barrier

Reef yang ada di Australia. Taman Laut Bunaken terletak teluk Manado, Sulawesi

Utara, memiliki area seluas 75.265 dengan 390 spesies terumbu karang yang

berada di sekitar pulau Bunaken, pulau Manado Tua, pulau Siladen, pulau

Mantehage, dan pulau Naen.

Taman Laut Bunaken layak disebut sebagai taman laut terindah di dunia

lantaran keanekaragaman biota laut mulai terumbu karang, ikan duyung, lumba,

ikan purba choelacanth dan berbagai jenis ikan hias lainnya. Taman laut Bunaken

memiliki 20 titik penyelaman (dive spot) dengan kedalaman bervariasi hingga

1.344 meter. Anda bisa menikmati keindahan lautnya dengan menaiki kapal semi

selam dilepas pantai Pulau Bunaken.

Page 8: Konservasi SDA

3) Taman Laut Raja Ampat, Papua Barat

Taman Laut Raja

Ampat merupakan bagian

dari Suaka Margasatwa

Kepulauan Raja Ampat

yang terletak di Papua

Barat. Lokasi seluas 60.000

ha dan merupakan taman

laut terbesar di Indonesia

ini termasuk dalam wilayah Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat. Raja Ampat

adalah kawasan dengan keanekaragaman hayati bawah laut terkaya di dunia. Saat

ini saja telah teridentifikasi 537 spesies terumbu karang (75 % dari total spesies

terumbu karang di dunia), lebih dari seribu spesies ikan karang dan 700 jenis

moluska.

4) Taman Laut Selat Pantar, Nusa Tenggara Timur

Taman laut Selat

Pantar, Nusa Tenggara

Timur yang meliputi

perairan pulau Alor Besar,

Alor Kecil, Dulolong, pulau

Buaya, Kepa, Ternate,

Pantar, dan Pura pun jadi

Taman laut terindah di

Indonesia. Tercatat, ada 26 titik diving yang memesona meliputi Half Moon Bay,

Peter’s Prize, Crocodile Rook, Cave Point, The Edge, Coral Clitts, Baeylon, The

Arch, Fallt Line, The Pacth, Nite Delht, Kal’s Dream, The Ball, Trip Top, The

Mlai Hall, No Man’s Land, The Chatedral, School’s Ut, dan Shark Close.

Page 9: Konservasi SDA

5) Taman Laut Derawan, Kalimantan Timur

Taman Laut

Kepulauan Derawan berada

di Kabupaten Berau,

Kalimantan Timur. Selain

pulau Derawan di kawasan

ini juga terdapat pulau

Maratua, Sangalaki, Pajang,

dan Kakaban. Keindahan bawah laut taman ini bisa dilihat dari keanekaragam

jumlah spesies karang yang mencapai 470 jenis. Selain menikmati terumbu

karang, di sini juga dapat menikmati padang lamun, hutan bakau, dan aneka satwa

air seperti penyu hijau, penyu sisik, paus, lumba-lumba, kima, ketam kelapa,

duyung, dan ikan barakuda.

6) Taman Laut Pulau Menjangan, Bali

Perairan pulau

Menjangan layak dianggap

sebagai Taman Laut

Terindah. Pulau yang

termasuk dalam kawasan

Taman Nasional Bali Barat

ini memiliki perairan berair

jernih dengan jarak

pandang mencapai 20-an meter. Beberapa lokasi diving di sini antara lain Pos

Pertama, Pos Kedua, Cave Point, Bat Caves, Tenple Slopes, Anker Wreck, dan

Garden Eeel.

Page 10: Konservasi SDA

7) Taman Laut Kepulauan Togean, Sulawesi Tengah

Taman Laut Kepulauan Togean merupakan bagian dari Taman Nasional

Kepulauan Togean yang terletak di teluk Tomini Sulawesi Tengah. Di sini

diperkirakan mempunyai terumbu karang seluas 132.000 ha yang terdiri atas

sekitar 262 jenis dan menjadi habitat bagi sekitar 596 jenis ikan, 555 jenis

moluska, beberapa satwa langka seperti kima raksasa, penyu hijau, penyu sisik,

dan paus pilot.

8) Taman Laut Takabonerate, Sulawesi Selatan

Taman Laut

Takabonerate termasuk

dalam Taman Nasional

Takabonerate, Sulawesi

Selatan. Laut Takabonerate

dipercaya sebagai kawasan

atol terbesar ketiga di dunia

setelah Kwajifein

(Kepulauan Marshall) dan

Suvadiva (Kepulauan Maladewa). Luas total dari atol ini 220.000 hektar dengan

sebaran terumbu karang mencapai 500 km² dengan 261 jenis terumbu karang.

Selain itu masih terdapat berbagai taman laut lainnya yang keindahan dan

pesona lautnya tidak perlu disangsikan seperti Taman Laut Banda (Maluku

Tengah) Taman Laut Kungkungan (Sulawesi Utara), Taman Laut Teluk Jailolo

Page 11: Konservasi SDA

(Maluku Utara), Taman Laut Pulau Weh (Aceh), Taman Laut Kepulauan

Karimunjawa (Jawa Tengah

Page 12: Konservasi SDA

BAB III

PENUTUP

Page 13: Konservasi SDA

DAFTAR PUSTAKA

Dahuri, R. 2003. Keanekaragaman hayati laut : Aset pembangunan berkelanjutan

Indonesia, PT. Gramedia Pustaka. Jakarta

Romimohtarto, K. 2007. Biologi laut : Ilmu pengetahuan tentang biologi laut.

Percetakan ikrar mandiri abadi. Jakarta

Anonim. http://dokumen.tips/documents/konservasi-dan-pelestarian-sumber-daya-

laut.html

Anonim.www.google.com/Konservasi%20Laut%20di%20Indonesia%20-

%20ANNEAHIRA.COM.htm\

Anonim.www.google.com/Taman%20Laut%20Terindah%20di%20Indonesia

%20%20%20Untukku.com.htm

Page 14: Konservasi SDA

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Konservasi Sumber Daya Laut

Negara Indonesia termasuk yang memiliki laut lepas yang cukup luas.

Sebagai Negara kepulauan sudah tentu potensi kekayaan laut beserta isinya

adalah sangat besar. Karena itu sudah menjadi kewajaran dan juga kewajiban

bagi bangsa untuk melindungi, merawat bahkan melestarikannya.

Salah satu upaya yang diberlakukan adalah dengan melakukan

konservasi laut tersebut dilakukan di beberapa titik yang dianggap memiliki

potensi lebih dan unggul. Potensi tersebut bisa berupa, kekayaan ikan dan

satwa lautnya, kekayaan satwa laut yang langka, serta biota dan flora laut

yang ada. Misalnya terumbu karang dan taman laut bawah.

Pengertian dari konservasi laut itu sendiri adalah upaya melindungi,

mlestarikan serta memanfaatkan sumber daya laut untuk menjamin

keberadaan, ketersediaan, serta kesinambungan jenis ikan, flora, dan biota

laut bagi generasi sekarang dan mendatang.

Yang termasuk ke dalam wilayah tanggung jawab konservasi laut ini

adalah termasuk di dalamnya perairan, pulau-pulau kecil serta pesisir.

B. Titik Konservasi Sumber Daya Laut Indonesia

Di Indonesia sendiri ada beberapa titik yang dijadikan tempat

konservasi. Di antaranya Papua, Nusa Tenggara, Laut Banda, Selat Makassar,

Kalimantan Utara, Halmahera, Sumatera Barat, Laut Arafura, Paparan Sunda,

Timur Laut Sulawesi, Selatan Jawa, dan Selat Malaka. Tiap-tiap wilayah akan

ditentukan prioritasnya agar tindakan konservasi yang dilakukan sesuai

dengan yang dibutuhkan.

Kawasan yang menjadi konservasi sumber daya laut dibentuk ke

dalam taman laut nasional, taman wisata alam laut, suaka margasatwa, dan

cagar alam laut. Hal ini menunjukkan bahwa konservasi dilakukan

Page 15: Konservasi SDA

menyeluruh bukan hanya flora dan fauna, tetapi juga habitat dan ekosistem

lautnya.

Penetapan kawasan konservasi di atur berdasarkan zona utama dalam

rangka memenuhi hak masyarakat khususnya nelayan. Hal ini dilakukan agar

usaha penerapan konservasi tidak akan mengganggu akses nelayan dalam

melakukan laut.

C. Dasar Hukum

D. Bentuk Konservasi Laut Indonesia

Bentuk konservasi di antaranya taman laut, taman wisata alam laut,

suaka margasatwa dan cagar alam. Indonesia memiliki beberapa tempat

konservasi yang cukup terkenal, di antaranya sebagai berikut:

1. Taman Laut Bunaken

Wilayah konservasi taman laut ini memiliki keindahan terumbu

karang yang tidak kalah dengan Great Barrier Reef yang ada di Australia.

Taman laut Bunaken menempati wilayah seluas 75.265 hektare dari lima

pulau yang ada di Manado.

Terdapat sekitar 200 jenis ikan di bawah permukaan lautnya, mulai

dari ikan neon, ikan kupu-kupu, ikan koral, ikan napoleon hingga ikan

purba choecalant atau ikan raja laut yang dapat hidup di kedalaman 80

meter. Berbagai jenis biota laut hidup di sini.

2. Taman Wisata Alam Laut Wakatobi

Kepulauan Wakatobi yang seluas 306.590 hektar atau sekitar

13.000 km dijadikan wilayah konservasi sejak 1995. Kemudian, sedikit

mengalami perubahan fungsi menjadi Taman Nasional seluas 1.390.000

hektare pada 1996 yang terdiri dari Pulau Wangi-wangi, Kaledupa, Tomia,

dan Binongko. Dari sini nama Wakatobi terbentuk sebagai nama yang

disandang untuk lahan konservasi dari Sulawesi Tenggara ini.

Yang menarik dari Wakatobi adalah wisata alam berupa pantai,

keindahan pemandangan bawah lautnya, terumbu karang, puncak bukit

yang dramatis serta kebun karang yang luas membentang bagaikan

Page 16: Konservasi SDA

lapangan besar yang ditumbuhi bunga-bunga liar d bawah laut. Terdapat

30 lokasi selam yang juga menjadi daya tariknya. Taman laut Wakatobi

saat ini sering dikunjungi untuk keperluan penelitian.

3. Taman Nasional Komodo

Taman Nasional Komodo yang terletak di Nusa Tenggara Barat

ini tidak saja berkiprah di dalam pelestarian fauna. Namun juga

menetapkan bahwa daerah yang terlindungi dan dikonservasi meluas

termasuk juga wilayah perairan di dalamnya. Yang dilindungi di Taman

Nasional Komodo adalah zonasi Taman Nasional serta wisata selam yang

ada perairannya. Taman nasional yang didirikan pada tahun 1980 ini

bertujuan: sebagai tempat konservasi dan perlindungan komunitas hewan

dan tumbuhan yang beragam yang ditemukan di darat, pesisir, dan perairan

laut.

Page 17: Konservasi SDA

enetapan daerah konservasi laut

Kawasan konservasi mesti ditetapkan terlebih dahulu agar menjadi jelas saat

pengelolaan konservasi dilaksanakan. Penetapan kawasan konservasi laut dibagi

atas 3 zona :

1. Zona Preservasi : Suatu kawasan yang mengandung atribut biologis dan

ekologis yang sangat penting bagi kelangsungan hidup ekosistem serta

organisme yang hidup didalamnya.

2. Zona Konservasi : Kawasan diperbolehkan adanya kegiatan pembangunan

tetapi intensitasnya terbatas dan sangat terkendali.

3. Zona Pemanfaan : Kawasan yang karena sifat biologis dan ekologisnya dapat

dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan pembangunan.

Pendidikan dan Partisipasi Masyarakat

Peran masyarakat sangat penting disini, dan dapat dikatakan sebagai ujung

tombak

dalam pengelolaan konservasi dan pelestarian hayati laut. Namun kenyataan

berbeda, justru

masyarakat yang sangat sering melakukan kerusakan, hal ini tidak terlepas dari

peran

pendidikan yang ada. Untuk itu pemerintah kiranya patut memberikan pendidikan

lingkungan

kepada masyarakat serta mengikut sertakan masyarakat dalam berbagai

kesempatan rencana

pembangunan disekitar kawasan pesisir dan laut, hal ini tercantum dalam UUD

no. 32 tahun

2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, Bab XI Pasal 70.

Koordinasi

dan integrasi semua pihak sangat dibutuhkan untuk optimalkan program

konservasi dan

pelestarian sumber daya hayati laut.

Restorasi Kerusakan Habitat

Terakhir yang perlu dilakukan dalam program konservasi dan pelestarian sumber

Page 18: Konservasi SDA

daya hayati laut adalah dengan melakukan program perbaikan lingkungan, dapat

dilakukan

dengan penanaman kembali hutan mangrove, pelestarian terumbu karang dan lain-

lain.