KONSEP SEDEKAH MENURUT USTADZ YUSUF MANSUR Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh : Imam Baihaqi Kusuma Wardana 1113011000036 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018
91
Embed
KONSEP SEDEKAH MENURUT USTADZ YUSUF MANSURrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41934/1/IMAM BAIHAQI... · Ustadz Yusuf Mansur is, First, giving charity has privileges,
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
KONSEP SEDEKAH
MENURUT USTADZ YUSUF MANSUR
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh :
Imam Baihaqi Kusuma Wardana
1113011000036
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2018
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASAH
Slaipsi berjudul "Konsep Sedekah Menurut Ustadz Yusuf Mansur" disusun
oleh lmam Baihaqi Kusuma Wardana, NiM 1113011000036, diajukan kepada
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada
tanggal 12 September 2018 di hadapan dewan penguji, karena itu, penulis berhak
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) dalam bidang Pendidikan Agama
islam.
Jakarta, 12 September 2018
Panitia tljian Munaqasah
Ketua Panitia (Ketua JurusanlProdi)
Dr. H. Abdul Majid Khon. M.Ag.NIP. 19580707 198703 I 005
5. Norma dan Etika Bersedekah ............................................... 17
6. Urgensi Sedekah Bagi Kehidupan Masyarakat .................... 18
7. Perbedaan Zakat, Infaq, Shadaqah, Hibah dan wakaf ......... 19
B. Hasil Penelitian yang relevan ........................................................ 22
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.................................................. 23
A. Waktu Penelitian............................................................................. 23
B. Metode Penelitian........................................................................... 23
C. Fokus Penelitian.............................................................................. 24
D. Prosedur Penelitian.......................................................................... 24
E. Sumber Data ................................................................................... 24
F. Teknik Pengumpulan Data. ............................................................ 25
vii
G. Teknik Penulisan ............................................................................. 26
H. Analisis Data .............................................................................. .... 26
I. Input Data.............................................................................. ........... 27
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN........................... 28
A. Deskripsi Data... ............................................................................. 28
B. Sedekah Sebagai Wujud Ketaatan Terhadap Perintah Allah Swt... 35
C. Sedekah Sebagai Wujud Kepedulian Terhadap Ekonomi Umat…. 49
D. Penyaluran Dana Sedekah .............................................................. 59
BAB V PENUTUP ...................................................................................... 62
A. Kesimpulan. .................................................................................... 62
B. Saran................................................................................................ 64
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 66
LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sedekah sering kali dianggap sesuatu hal sederhana karena itu umat Islam
sering sekali menganggapnya sesuatu yang biasa-biasa saja padahal sedekah itu
mempunyai peran yang sangat penting dalam kehidupan. terdapat ustad, ulama,
dan lembaga sedekah yang menggerakkan untuk bersedekah karena banyak sekali
manfaatnya yang bisa diambil hikmahnya. Diantaranya yaitu untuk individu akan
semakin berkah harta atau hidup seseorang ketika bersedekah. Dan untuk orang
lain menjadi manusia yang bermanfaat untuk sesama dengan membantu mereka
yang membutuhkan.
Kekayan memang bukan segalanya. Kekayaan pun tak dapat menjadikan
kebahagiaan, namun kekayaan adalah alat bantu yang memudahkan anda dan
keluarga untuk lebih bahagia. Kekayaan juga tidak otomatis membuat anda mulia,
namun kekayaan dapat membantu anda memuliakan keluarga sesame dan agama.1
Harus disadari pula pemilik kekayaan mutlak terhadap segala sesuatu yang
ada dimuka bumi ini, termasuk harta benda, adalah Allah Swt. kepemilikan oleh
manusia hanyalah bersifat relatif, sebatas untuk melaksanakan amanah,
mengelola, dan memanfaatkan sesuai dengan ketentuannya.2
Ajaran Islam sangat menganjurkan agar berbuat baik terhadap sesama
manusia. Hal ini bertujuan untuk menciptakan kondisi masyarakat harmonis di
kehidupan bermasyarakat setiap muslim agar memiliki kesadaran untuk berbuat
baik walaupun kadarnya kecil. Sedekah memiliki peran yang sangat penting
karenanya untuk pembiasaan diri seseorang untuk saling memberi tidak
1 IPPHO Santosa, Hanya 2 Menit Anda Bisa Tahu Potensi Rejeki Anda. (Jakarta: PT.
Elexmedia komputindo, 2012) h. 17 2 Riawan Amin, Menata Perbankan Syariah di Indonesia, (Jakarta: UIN Press, 2009) h. 81
2
mengharapkan imbalan atau tidak berpamrih, tindakan memberi akan membuat
seorang merasa berguna dan berharga dihadapan orang yang membutuhkan.
Penting untuk diketahui bahwa amalan yang bisa meraup pahala sejak
diamalkan pertama kali di dunia dan terus mengalir pahalanya sampai di akhirat,
atau pahalanya tidak pernah putus meskipun orangnya sudah wafat hanya terdapat
dalam tiga amalan, yakni sedekah jariyah, ilmu pengetahuan bermanfaat yang
diajarkan kepada orang lain dan anak yang mendoakan orang tua. Keterangan
mengenai amalan yang pahalanya terus mengalar tersebut dalam sabda Rasulullah
Saw. berikut :
ت ابن ادم انـقطع عليه وسلم اذا ما اهلل صلى اهلل عن ايب هـريـرة رضـي اهلل عنه قال : قال رسول مسلم فع به اوولدصا لح يدعوله. روه عمله االمن ثالث : صدقة جارية اوعلم يـنتـ
“ Apabila anak Adam wafat terputuslah amalanya kecuali tiga hal, yaitu sedekah
jariyah, pengajaran dan penyebaran ilmu yang dimanfaatkannya untuk orang
lain, dan anak (baik laki-laki maupun perempuan yang mendoakannya.”
(HR.Muslim).3
Sedekah jariah adalah sedekah yang pahalanya terus mengalir, semua
bentuk sedekah dapat menjadi sedekah jariyah, yang penting dapat bermanfaat
panjang bagi penerima sedekah dan sedekah bisa dimanfaatkan secara panjang
itulah yang membuat pahalanya terus mengalir dan itulah yang dimaksud dengan
sedekah jariyah.4
Semula banyak orang berfikir bahwa hasil usaha dia adalah seukuran kerja,
seukuran proyek, seukuran dagangan, atau seukuran modal. Begitulah selama ini
pikiran kita bekerja. Tidak pernah terpikirkan atau jarang terpikirkan bahwa hasil
usaha bisa diperbesar lewat jalan ibadah, dan jalan usaha bisa diperluas lewat jalan
ibadah.5 Ibadah memang banyak ragamnya, akan tetapi sedekah memiliki suatu
yang istimewa. Bersedekah dengan ikhlas bukan berati tidak mengharapkan
3 Imam Muslim, Shohih Muslim, (Riyadh: Darussalam, 1998), h. 716
4 Mansyur Arif, Sedekah Itu Ajaib, (Jogjakarta : DIVA Press, 2004) h. 114
5 Yusuf Mansur, an Introduction to The Miracle of Giving (Keajaiban Sedekah), (Jakarta :
Zikrul Hakim, 2008) h. 1
3
sesuatu dari sedekah kita. Bersedekah dengan mengharapkan pahala dari Alla Swt.
itu sangat dianjurkan.
Pada zaman sekarang ini, orang-orang menganggap bahwa Al-Qur’an
sebagai kitab yang hanya menjadi bahan bacaan saja, tidak memahami isi yang
terdapat di dalam Al-Qur’an. Dengan pemahaman seperti ini orang-orang tidak
paham akan pentingnya bersedekah, padahal di dalam Al-Qur’an banyak sekali
ayat-ayat yang menganjurkan manusia untuk bersedekah melalui berbagai macam
cara.
Kehadiran Ustadz Yusuf Mansur dengan konsep sedekahnya telah membuat
makna sedekah yang sederhana menjadi sesuatu yang menajubkan. Apalagi
dengan aktifnya beliau di jejaring sosial media Instagram makin membuat orang-
orang bersemangat mencari tahu dan mempraktekan ibadah sedekah yang beliau
konsepkan dengan sedemikian rupanya. Sedekah sangat penting dan istimewa,
untuk bersedekah memiliki dampak-dampak positif bagi hubungan sosial,
hubungan dengan saudara sesama muslim, terlebih manfaat yang paling penting
adalah memperbaiki kualitas kepribadian seseorang yang rajin bersedekah.
ت تبدوا إن دق إون تفوها وتؤتوها ٱلص ا ه ر ٱلفقراء فنعم فهو خي لكم ويكف ن سي اتكم و عنكم م ٢٧١بما تعملون خبي ٱلل
“Jika kamu Menampakkan sedekah(mu), Maka itu adalah baik sekali. dan
jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir,
Maka Menyembunyikan itu lebih baik bagimu. dan Allah akan menghapuskan
dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu dan Allah mengetahui apa yang
kamu kerjakan.” (QS. Al-Baqarah: 271)
Orang yang gemar bersedekah itu tidak takut kelaparan, sebab siapa saja
yang menafkahkan hartanya Allah Swt. yang akan menafkahi langsung orang
yang bersedekah. Allah Swt. pun menyinggung tentang bagaimana sedekah bisa
sebagai solusi dari hubungan kemasyarakatan umat muslim lewat ayat Al-Qur’an.
Hal ini membuktikan bahwa sedekah adalah ibadah yang Allah senangi dalam
kehidupan sosial kita. Allah berfirman,
4
ن يذا م يقرض ٱل ضعافا كثي ۥ ل ۥقرضا حسنا فيضعفه ٱلل و أ ة يقبض ٱلل
ط إوله ترجعون ٢٤٥ويبص
“Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik
(menafkahkan hartanya di jalan Allah), Maka Allah akan meperlipat gandakan
pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. dan Allah
menyempitkan dan melapangkan (rezki) dan kepada-Nya-lah kamu
dikembalikan”. (QS. Al-Baqarah : 245)
Di dalam surah Al- Baqarah ayat 245, ada kalimat yang harusnya menggoda
manusia kalau merasa rezekinya kurang maka jalannya adalah bersedekah dan
Allah juga berjanji kepada Hamba-Nya untuk membalas segala sedekah yang
mereka berikan. Allah berfirman,
من ۥفله ٱلسنة جاء ب ومن جاء ب مثالهاي ئة عش أ فل يزى إل مثلها وهم ل ٱلس
١٦٠يظلمون “Barang siapa membawa amal yang baik, Maka baginya (pahala) sepuluh
kali lipat amalnya; dan Barangsiapa yang membawa perbuatan jahat Maka Dia
tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang
mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan).” (QS. Al-An’am: 160)
Dalam ayat ini Allah menjanjikan hamba Allah yang memberikan amalan
baik, maka Allah akan melipat gandakan balasannya tersebut. Ketika banyak
orang yang datang kepada Allah sebab peristiwa-peristiwa buruk dan sebab
kejadian-kejadian yang tidak mengenakkan ada juga sebagiannya lagi yang datang
kepada Allah justru rasa syukurnya. Maka dari itu, dalam kaitan pentingnya
ibadah sedekah yang berfungsi untuk membangun pemahaman umat muslim
dalam menyampaikan kebaikan yang bernilai ibadah terhadap sesama muslim
dengan berpacu pada Al-Qur’an.
Sebagaimana diketahui, hidup jadi susah lantaran memang banyak betul
dosanya. Dosa-dosa mengakibatkan kehidupan menjadi tertutup kasih sayang
Allah. Kesalahan-kesalahan yang diperbuat baik terhadap Allah maupun terhadap
manusia membuat terperangkap dalam lautan kesusahan yang sejatinya untuk
pribadi diri sendiri. Hidup pun banyak masalah, lalu Allah datang menawarkan
5
ridha-Nya, menawarkan diri ridha-Nya terhadap ikhtiar seseorang, dan
menawarkan ampunan-Nya. Tapi kepada siapa yang Allah bisa berikan ini semua?
Kepada siapa yang mau bersedekah, kepada yang mau membantu orang lain, dan
kepada yang mau peduli serta berbagi? memang susah, tapi pasti ada yang lebih
susah. memang sulit, tapi pasti ada yang lebih sulit. memang sedih, tapi pasti ada
yang lebih sedih. Terhadap mereka inilah Allah minta kepada kita memperhatikan
jika kita ingin diperhatikan6
Ustadz Yusuf Mansur sering memberikan analogi ayat ini dengan hitungan
matematika. Beliau sebut ‘Matematika Dasar Sedekah’. Metode yang Ustad
Yusuf Mansur yang diajarkan beliau selalu memberikan bukti-bukti nyata dalam
gerakan sedekahnya, beliau selalu memberikan motivasi-motivasi yang baik
dalam menyiarkan dakwah dengan baik. Seorang dai yang selalu mengajak orang
lain ke jalan Allah, hendaklah berfikiran objektif, sehingga dapat menetapkan
dirinya sesuai dengan lingkungan yang dihadapinya. Ketika beliau berbicara di
hadapan pendengarnya, beliau menyesuaikan materi dan bahasanya sesuai dengan
kemampuan berfikir para pendengarnya, sehingga para pembicara dapat diterima
oleh mereka, karena isi pembicaraannya, tidak muluk-muluk, tidak
membosankan, dan tidak menyakiti hati mereka7
Oleh sebab itu,penelitian ini terfokus pada “Konsep Sedekah Menurut
Ustadz Yusuf Mansur”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat diidentifikasi
beberapa masalah yang akan dimunculkan, di antaranya:
1. Kurangnya kesadaran diri manusia akan hal penting dalam memahami tentang
konsep sedekah, yang kemudian di aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Konsep sedekah menurut Ustadz Yusuf Mansur
6 Ibid,. h. 20-21 7 Fethullah Gullen, Dakwah jalan terbaik dalam berpikir dan menyikapi hidup, (Jakarta PT
Gramedia, 2011), hlm 328
6
C. Pembatasan Masalah
Dari ruang lingkup permasalah yang sangat luas di atas, maka penulis
membatasi masalah pada penelitian ini dengan “ Konsep Sedekah Menurut Ustadz
Yusuf Mansur”
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan Identifikasi Masalah diatas, agar penelitian ini sesuai dengan
tujuan yang diharapkan adalah sebagai berikut
1. Bagaimana Konsep sedekah menurut Ustadz Yusuf Mansur?
2. Bagaimana aplikasi sedekah yang paling dominan dalam kehidupan sehari-hari
menurut Ustadz Yusuf Mansur.
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini antara lain:
1. untuk mengetahui konsep sedekah menurut Ustadz Yusuf Mansur
2. untuk mengetahui amalan-amalan sedekah yang paling dominan dalam
kehidupan sehari-hari
F. Kegunaan Penelitian
Adapun penelitan atau pembahasan terhadap masalah tersebut diatas
mempunyai maksud agar berguna bagi:
1. Manfaat Akademis
a. Secara akademis, menambah wawasan dan pengetahuan tentang
keterkaitan konsep sedekah menurut Ustadz Yusuf Mansur
b. Penelitaian ini ada relevansinya dengan Falkutas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan khususnya program Studi Pendidikan Agama Islam, sehingga
hasil pembahasanya berguna menambah literatur atau bacaan tentang
konsep sedekah menurut Ustadz Yusuf Mansur,
c. Penelitian ini diharapkan dapat memberi konstribusi positif bagi para
akademisi khususnya penulis untuk mengetahui lebih lanjut tentang
konsep sedekah menurut Ustadz Yusuf Mansur. Dengan ini diharapkan
7
dapat memperluas khasana kepustakaan yang dapat menjadi refrensi
penelitian setelahnya.
2. Manfaat praktisnya
Memberikan kostribusi posistif untuk dijadikan pertimbangan
berfikir dan berinfak dan meberikan sudut pandang yang berbeda dalam
konsep sedekah Menurut Ustadz Yusuf Mansur.
8
BAB II
KAJIAN TEORITIK
A. Sedekah
1. Pengertian Sedekah
Sedekah berasal dari kata sadaqa yang berarti benar.1 Maksudnya
adalah bahwa orang yang suka bersedekah adalah “orang yang benar
pengakuan imannya”. Dalam pengertian para fuqoha’, sedekah adalah suatu
pemberian seorang muslim sebagai kebajikan yang mengharap ridha Allah
SWT dan pahala.2 Sedekah adalah bersifat sunnah bukan wajib, untuk
membedakan dengan zakat yang hukummnya wajib para fuqoha’
menggunakan istilah tatawwu’ atau al-shodaqoh al-Nafilah. Adapun
menurut terminologi syari’at, pengertian dan hukum sedekah sama dengan
infak. Akan tetapi, sedekah mencakup arti yang luas dan menyangkut hal-
hal yang bersifat nonmaterial.3 Sebagaimana dijelaskan dalam al-Qur’an.
Allah SWT berfirman:
م خذ أ يهمبهمن وتزك رهم تطه صدقة تكسو لهم صلو إن علي هم
اوصل كنل هم و ١٠٣سميععليمٱلل
Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu
dan mensucikan mereka dan menolak untuk mereka. dan Allah
Maha Mendengar do’a kamu itu lagi Maha mengetahui. (QS. At
(uang) yang baik dan Allah hanya menerima sedekah yang
dikeluarkan dari harta yang baik, Allah akan menerima
sedekah itu dengan tangan (yang kanan) dan kemudian
menambahkan pahala kepada orang itu, sebagaimana siapa
pun dari kamu yang membesarkan bayi kudanya, sedemikian
besarnya sehingga menjadi sama besarnya dengan sebuah
gunung.” (HR. al-Bukhari)
c. Ulama
Para fuqoha’ bersepakat bahwa sedekah merupakan salah satu
perbuatan yang disyariatkan dan pada dasarnya adalah sunah, berpahala
bila dilakukan dan sangat rugi jika ditinggalkan. Kesepakatan mereka itu
didasarkan kepada firman Allah SWT di dalam surat al-Baqarah ayat 280
:
وإون ة مي س ةفنظرةإل إنكنتكنذوعس ل كم قواخي نتصد أ م
لمون ٢٨٠تع “Dan jika (orang yang berhutang itu) dalam kesukaran, Maka
berilah tangguh sampai Dia berkelapangan. dan menyedekahkan
(sebagian atau semua utang) itu, lebih baik bagimu, jika kamu
mengetahui.”
Di samping sunnah mu’akkad, namun bisa menjadi haram jika
pemberi sedekah mengetahui bahwa penerimanya akan membelanjakan
uang sedekah tersebut untuk hal-hal maksiat kepada Allah SWT. Di waktu
lain sedekah menjadi wajib jika pemberi sedekah mengetahui bahwa
penerimanya dalam kondisi kritis dan membutuhkan sedekahnya, dalam
kondisi darurat wajib bersedekah demi mempertahankan nyawa orang
yang ditemuinya dan kemaslahatan dari kematian.10
Sedekah tathawwu’ hukumnya sunah, terutama pada bulan
Ramadhan lebih dikukuhkan kesunnahannya. Dan sangat disunahkan
berlapang dada dalam bulan Ramadhan.
Sedekah yang paling baik adalah sedekah yang diberikan kepada
orang-orang yang melarat dan yang lebih manfaat bagi mereka. Perlu
10 Tim Penyusun, Suplemen Ensiklopedi Islam, Jilid 4, (Jakarta: PT Ictiar Baru Van Hoeve,
1996), h. 259.
15
diketahui bahwa masyarakat sekarang ini lebih memprioritaskan sedekah
dengan uang dari pada dengan sedekah makanan. Karena orang miskin itu
apa bila diberi uang, maka ia dapat menggunakan uang itu sesuai dengan
yang ia butuhkan. Ia bisa menggunakan uang itu untuk membeli makanan,
pakaian, melunasi hutangnya dan lain sebagainya. Dengan demikian
menyalurkan dana kepada orang-orang miskin dalam keadaan seperti ini
jauh lebih baik dari pada membuat makanan dan mengundang mereka.11
3. Macam-macam Sedekah
Sedekah tidak terbatas hanya kepada satu jenis tertentu dari amal-
amal kebaikan, tetapi pada prinsipnya bahwa setiap kebaikan adalah
sedekah;
a. Hadis diriwayatkan dari Abu Hurairah
ث نا مسلم بن ث نا شعبة حد ث نا سعيد بن أيب ب ردة ع إب راهيم حد ه ن أب حد يه عن جدب الله فمن ن لى كل مسلم صدقة ف قالوا يا ع عن النب صلى الله عليه وسلم قال
فع ن فسه ل جيد قال ي عمل بيده ق قالوا فإن ل جيد قاو ف ي ن ل يعني ذا الاجة ي تصد فإن ها له ل بالمعروف وليمسك عن الشر الملهوف قالوا فإن ل جيد قال ف لي عم
( رواه البخاري) صدقة Wajib bagi setiap muslim bersedekah. Mereka (para sahabat)
bertanya: “wahai Nabi Allah, bagaimana orang yang tidak
punya?” Ujarnya : “hendaklah ia berusaha dengan tangannya
hingga menguntungkan bagi dirinya, lalu ia bersedekah”.
Tanya mereka lagi : “Jika tidak ada ?”
Ujar Nabi : “hendaklah ia menolong yang didesak oleh
kebutuhan dan yang mengharapkan bantuan orang”. “dan jika
tidak ada pula ?” Tanya mereka. Ujar Nabi : “Hendaklah ia
melakukan kebaikan dan menanam diri dari kemungkaran
karena itu berarti sedekah dari padanya (HR. Bukhari)
b. Hadis diriwayatkan Ahmad dan lain-lain
11 Muhammad Bin Shahih Al-Utsaimin, Fiqih Zakat Kontemporer, (Solo: Al-Qowam,
2011), h. 387.
16
عن أب ي هري رة رضي اهلل عنه ، قال : قال رسول الل ه صلى الل ه عليه وسلم : كل : ت عدل ب ني اث ن ني تطلع فيه الشمس سلم ى من الناس عليه صدقة كل ي وم
ها متاعه صدقة ، ها ، أو ت رفع له علي صدقة ، وتعني الرجل ف ي دابته ف تحمله علي ها إل ى الصلة صدقة ، وت ميط األذى والكلمة الطيبة صدقة ، وبكل خطوة ت مشي
)رواه ال بخاري وم س( عن الطريق صدقة . Setiap diri diwajibkan bersedekah pada tiap hati dimana terbit
padanya matahari. Di antaranya, jika ia mendamaikan diantara
dua orang yang bermusuhan dengan adil, itu adalah sedekah,
bila ia menolong seseorang untuk menaiki binatang
tunggangannya, berati sedekah, dan mengangkat barang-
barang keatas kendaraan, itu juga sedekah, menyingkirkan
ranting dari jalan adalah sedekah, dan setiap langkah yang
dilangkahkan seseorang untuk mengerjakan sholat adalah
sedekah (HR. Bukhari dan Muslim)
c. Hadis diriwayatkan Bukhari Muslim
قة و ما سرق منه له ما من مسلم ي غرس غرسا إال كان ما أكل منه له صد ر ف هو له صدقة و ال ي رزؤه أحد إال كان له صدقة صدقة و ما أكلت الطي
) رواه مسلم و البخاري ( Tidaklah seorang muslim menanam suatu tanaman
melainkan apa yang dimakan dari tamanan itu sebagai sedekah
baginya, dan apa yang dicuri dari tanaman tersebut sedekah
baginya dan tidaklah kepunyaan seorang itu dikurangi
melainkan menjadi sedekah baginya. (HR. Imam Muslim dan
Buhkari)
4. Manfaat Sedekah
a. Sebagai kesempurnaan Iman dan Islam
Islam bukan hanya mengajarkan bagimana seorang muslim
berhubungan tuhannya, akan tetapi Islam juga mengajarkan
bagaimana seorang muslim berhubungan baik dengan keluarga,
tetangga, dan masyarakat. Rasa empati sosial diajaran Islam bukan
hanya dalam wacana kosong tanpa aplikasi. Akan tetapi, rasa empati
sosial dalam Islam diwujudkan dengan tidakan nyata bukan sekedar
17
pengakuan. Orang yang mengaku beraga Islam, mengaku beriman,
dan mengatakan bertakwa ditantang oleh Allah untuk melakukan
perbuatan sebagai bukti keimanan, keIslaman dan ketakwaan. Jika
perbuatan yang diperintahkan bisa dilakukan dengan baik maka
pantas disebut mu’min, muslim dan muttaqin.12
b. Tanda berprasangka baik kepada Allah
Orang yang mau mengeluarkan sebagian rezeki untuk
disedekahkan kepada orang lain berarti dalam dirinya ada rasa
berbaik sangka kepada Allah. Ada keyakinan di dalam dirinya
bahwa Allah akan mengganti sedekah yang dikeluarkan terseut
dengan sesuatu yang lebih baik. Berbeda dengan orang kikir yang
menganggap pintu rezeki itu hanya kerja keras. Tidak yakin jika
mengeluarkan sedekah Allah akan menggantinya dengan yang lebih
baik.13
c. Mensucikan Jiwa
Cinta dunia adalah kotoran yang menempel dalam jiwa
manusia. Salah satu bentuk cinta dunia mencintai harta yang
berlebihan.
Allah berfirman
مزةوي ل همزةل ي١ل ك ٱل دهجعمال ٢ۥوعد
“Kecelakaanlah bagi Setiap pengumpat lagi pencela,Yang
mengumpulkan harta dan menghitung-hitung” (QS. Al-Humazah:
1-2)
Sifat bakhil adalah kotoran yang menodai jiwa dan kotoran
itu harus disucikan dengan menanamkan sifat pemurah dengan cara
senang bersedekah. Jika hati dan jiwa sudah bersih maka akan
12 Syafi’i Maskur, Kekuatan Sedekah, (Yogyakarta: Briliant Books, 2001), h. 43.
13 Ibid,. h. 49-50
18
mendapatkan kelapangan dan kemudahan untuk beribadah kepada
Allah SWT.14
d. Manfaat lahir dan batin
Secara lahir seorang yang menerima sedekah akan
dicukupkan kebutuhan dan diringankan beban kesulitan hidupnya.
Perut yang tadinya merasa lapar bisa menjadi kenyang karena ada
orang memberi sedekah. Selain secara lahir, orang yang
mendapatkan sedekah juga mendapatkan manfaat batin, mereka
akan merasa terbantu dan akan tumbuh dalam dirinya betapa orang
lain memperhatikan dan membantu dirinya. Sedekah yang diterima
bisa menjadi buti bahwa mereka tidak menghadapi masalah
hidupnya sendirian, namun masih banyak saudar yang mau berbagi
beban derita. Dorongan psikologis ini sangat diperlukan bagi setiap
orang.15
5. Norma dan Etika Bersedekah
Dalam bersedekah, pemberi sedekah disunahkan untuk melakukan
hal sebagai berikut:
a. Mengiringi setiap aktifitas sedekah dengan bacaan basmallah, sebab
membaca basmallah merupakan perkara yang amat besar.
b. Menyerahkan sedekah dengan kemurahan hati, senang hati, penuh
suka cita agar pahala semakin besar di sisi Allah.
c. Tidak menyimpan motif tertentu dibalik pemberiannya dengan
mengharap manfaat dari orang kafir yang diberi sedekah, apapun
bentuknya, baik berupa penghargaan atas status maupun berupa doa
untuk imbalan sedekah yang telah diberikan.
d. Menyembunyikan dan menutup-menutupi sedekahnya hingga
tangan kiri seolah-olah tidak mengetahui apa yang diberikan oleh
tangan kanan.
14 Ibid,. h. 53.
15 Ibid,. h. 58
19
e. Memberikan sedekah secara rahasia lebih afdhol dari pada yang
dilakukan secara terang-terangan, maka dalam hal ini zakat
mempertunjukkan pembayaran lebih afdhol seceara mutlak, dan
bagi pemilik (pembayar zakat) dalam harta-harta yang terlihat jelas.
f. Bersedekah di jalan Allah dengan segala ketulusan dan menjunjung
tinggi kemaslahatan bukan mencari balasan dari orang yang diberi
maupun menuntut kompensasi, juga tidak mengungkit-ungkit
sedekah yang telah diberikan dan menyakiti hati penerimanya.
Sebab seorang yang melakukannya hanya akan dihapuskan (pahala)
amal dan dibatalkan balasanya.16
6. Urgensi Sedekah Bagi Kehidupan Masyarakat
a. Terciptanya lapangan kerja
Di masyarakat sebetulnya banyak orang produktif, yang
menjadi kendala adalah permodalan. Problem permodalan bisa
teratasi jika kesadaran orang untuk bersedekah itu tinggi, jika
miliyader dan jutawan mau konsisten menyedekahkan hartanya bagi
orang yang membutuhkan maka pengangguran bisa dikurangi.
Kalau pada akhirnya orang dibantu tersebut sukses dalam usahanya
maka tercipta banyak lapangan kerja.17
b. Mengurangi Angka Kriminal
Salah satu sebab seseorang melakukan perbuatan kriminal
adalah karena kemiskinan, maka orang melakukan perbuatan jahat
seperti mencuri, merampok, dan sebagainya. Awalnya hanya untuk
sekedar untuk mengganjal perut tetapi lambat laun bisa menjadi
profesi yang sulit ditinggalkan. Jika orang yang rajin bersedekah dan
sedekah tersebut dapat terdistribusikan dengan baik dan benar,
secara bertahap kemiskinan bisa dituntaskan. Jika kemiskinan bisa
16 Abdul Muhammad Azzam, Abdul Wahab Sayyede Hawwas, Fiqih Ibadah, (Jakarta:
AMZAH, 2013) h. 429.
17 Abdul Lim bin Ibrahim, Fiqih Finansial, (Solo: Era Intermedia, 2005), h. 235
20
dituntaskan harapanya tingkat kejahatan yang disebabkan
kemiskinan dapat teratasi.18
c. Memperkuat Tali Ikatan Keluarga dan Masyarakat
Kaya dan miskin adalah sunatullah yang tidak bisa dirubah
lagi. Perbedaan itu diciptakan oleh Allah untuk menguji apakah
orang kaya mau bersyukur dan orang miskin mau bersabar atau
tidak. Apa bila dalam masyarakat orang kaya mau mensyukuri
nikmat yang salah satunya adalah dengan bersedekah makan akan
terciptanya hubungan harmonis dalam masyarakat tersebut. 19
7. Perbedaan Sedekah, Zakat, Infaq, Hibah, dan Wakaf
a. Sedekah dengan Zakat
Secara istilah Zakat adalah nama bagi suatu pengamilan tertentu dari
harta yang tertentu, menurut sifat-sifat yang tertentu dan untuk diberikan
kepada golongan tertentu.20
Zakat adalah sedekah yang wajib. Sebagian ulama fiqih
mengatakah bahwa sedekah wajib dinamakan zakat, sengkan sedekah
Sunnah dinamakan ingak. Sebagaian yang lain mengatakan infaq wajib
adalah zakat, sedengkan infaq Sunnah dinamakan sedekah. Penyebutan
zakat dan infaq dalam al-Qur’an dan as Sunnah, zakat (QS. Al-Baqarah:
43). Shadaqah (QS. At Taubah: 104), nafaqa (QS. At Taubah: 35).
b. Sedekah dengan Infaq
Infaq adalah sedekah yang dalam bentuk harta benda, infaq
adalah Sunnah dan tidak ada batasan dalam berinfak, kapan saja boleh
baik menyalurkan kepada lembaga yang membutuhkan atau
memberikan barang bermanfaat untuk orang lain.
c. Sedekah dengan Hibah
18 Ibid., h. 235
19 Ibid,. h. 236
20 Li.i Bariadi, Zakat dan wirausaha (Ciputat: CED Centre for Entrepreneurship Development,
2005) h. 4
21
Kata hibah dalam Bahasa Arab berati “kebaikan atau keutamaan
yang diberikan oleh suatu pihak kepada pihak yang lain berupa harta
atau bukan”.21
Menurut agama Islam hibah semacam akad atau perjanjian yang
menyatakan perpindahan miik seorang kepada orang lain di waktu
masih hidup tanpa mengharapkan pengganti sedikitpun.22
Dalam hibah yang diberikan, ialah harta yang telah menjadi milik
dari orang yang menhibahkan, bukan hasil dari harta tersebut.
Menjadikan orang lain sebagai pemilik hasil atau manfaat dari harta itu
sendiri disebut ariyah. Dalam hibah, seorang penerima hibah menjadi
milik dari harta yang dihibahkan kepadanya.
Pada hibah tidak ada pengganti. Pemberian dengan pengganti
disebut bai’i (jual beli). Hibah pun berbeda dengan sedekah. Sedekah
ialah suatu pemberian yang dilakukan kepada seseorang dengan tujuan
mendekatkan diri kepada Allah Swt, sedangkan hibah tidak berdasarkan
semangat keagamaan atau untuk mendekatkan diri kepada Allah, tetapi
berdasarkan kehendak dan keinginan yang memberi.
d. Sedekah dengan Wakaf
Wakaf adalah suatu kata yang berasal dari Bahasa Arab, yaitu
waqf yang berati menahan, menghentikan atau mengekang. Kata lain
yang searti dengan waqf, ialah haba. Kata wakaf diucapkan dalam
Bahasa Indonesia dengan wakaf, ucapan inilah yang dipakai dalam
perundang-undangan Indonesia.23
Menurut istilah ialah menghentikan (menahan) perpindahan milik
suatu harta yang bermanfaat dan tahan lama, sehingga manfaat harta itu
dapat digunakan untuk mencari keridhaan Allah Swt.
لن تبٱل ب تنالوا ا مم تنفقوا ءفإحت ونوماتنفقوامنيش ٱن لل ٩٢عليمۦبه
dalam-penjara.html?m=1 (diakses pada tanggal 20 Desember 2017) 3 Yusuf Mansur, Mencari Tuhan Yang Hilang, Jakarta Timur, Zikrul Hakim. 2012 cet ke 3 h.
matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam (QS. Al-Anam :
162)
Dikutip dari Tafsir Al Misbah karya M. Quraish Shihab, menurut asy-
Syarawi, shalat dan ibadahpun adalah di bawah kekuasaan Allah, karena
menganugrahkan kepada manusia kekuatan dan kemampuan untuk
8 M.Quraish Shihab. Tafsir Al Mishbah: Pesan, Kesan Dan Keserasian Al-Quran (Jakarta:
lentera hati, 2002) vol. 15 h.172
37
melaksanakannya. Dengan menggunakan kekuatan yang Allah anugerahkan
kepada jasmani untuk melaksanakannya, adapun hidup dan mati maka keadaannya
lebih kelas lagi, karena memang sejak semula bahwa keduanya adalah milik Allahn
dan berada di didalam kekuasaanya.9
وما بدوا لع إل ا مرو أ ٱلل ل ينٱلدم لصي ويقيموا ةحنفا ء لو ٱلص توا ة ويؤ كو ٱلز
لكدين ٥ٱل قيدمةوذPadahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah
dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan)
agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan
menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.
(QS. Al-Bayyinah : 5)
Maka akal pun tidak jauh dari wajahnya, maka wajah dipilih oleh al-Qur’an
dan sebagai lambang totalitas manusia. Yang ikhlas melakukan aktivitas karena
Allah dinamai ibtigha wajhi Allah dan yang menghadap Allah diharapkan seluruh
totalitas jiwa dan raganya, karenanya memandang sesuatu dengan jelas untuk
menghadapkan wajanya dengan secara penuh dan sempurna.
Melalui ayat di atas Nabi Muhammad diperintahkan untuk menyebut hal
yang berkaitan dengan wujud dan aktivitas yaitu, shalat dan ibadah serta hidup dan
mati. Dua yang pertama dan termasuk dalam aktivitas yang berbeda.
Penyebutan shalat dan zakat secara khusus menekan pentingnya hubungan
baik kepada Allah dan sesama manusia, dengan dilambangkan dengan shalat dan
zakat. Dengan menjalankan shalat dan zakat ikhlas sangat berperan penting dalam
upaya memurnikan dan mensucikan hati sehingga benar-benar hanya terarah
kepada Allah.10 Oleh karena itu penting bagi seorang muslim untuk melakukan
keduanya secara seimbang antara hablumminallah dan hablumminannas. Nabi
Muhammad SAW. Bersabda:
9 Ibid,. h. 370
10 Ibid,. h. 446
38
ث نا سعيد بحن مم سن بحن عرفة حد ث نا الح عحرج عنح أب هري حرة د الحوراق عنح حيحىي بحن سعيد عنح األح حدنة عنح النب صلى الله عليحه وسلم قال السخي يب منح الناس بعيد منح قر قريب منح الله قريب منح اجلح
نة اهل سخي أحب إل بعيد منح الناس قريب منح النار وجل النار والحبخيل بعيد منح الله بعيد منح اجلح الله عز وجل منح عال بيل
Telah menceritakan kepada kami Hasan bin Arafah, telah menceritakan kepada
kami Sa'id bin Muhammad Al Warraq dari Yahya bin Sa'id dari Al A'raj dari Abu
Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Orang
dermawan itu dekat dengan Allah, dekat dengan surga, dekat dengan manusia, dan
jauh dari neraka. Sedangkan orang yang bakhil itu jauh dari Allah, jauh dari surga,
jauh dari menusia, dan dekat dengan neraka. Sesungguhnya orang bodoh yang
dermawan lebih Allah cintai dari pada seorang 'alim yang bakhil." (HR: Tirmidzi)
Dalam hadis di atas menggambarkan bahwa orang yang pemurah dekat
dengan Allah dan manusia. Hal ini menandakan bahwa dengan sedekah merupakan
bagian dari hablumminallah dan hablumminannas. Dan Allah juga lebih mencintai
orang yang pemurah walaupun dalam hal ibadah biasa-biasa saja, daripada seorang
yang ‘alim tapi pelit.
Maka ajaran islam adalah ajaran berada dalam posisi tengah, tidak
cenderung kepada materialism yang mengabaikan hal-hal bersifat spiritual tetapi
juga kepada spiritualisme murni yang mengabaikan hal-hal yang bersifat material.
Ikhlas itu memberikan semua amalan hanya kepada Allah dan mendekatkan
diri hanya kepada Allah, tanpa disertai riya’ ataupun dengan mengharap imbalan
atau kesenangan sementara, akan tetapi urusan antara individu langsung dengan
Tuhannya, dalam hal ini bukan masalah ikhlas atau tidak, akan tetapi waktu dalam
pembalasan dari sedekah tersebut.11
Allah membalas setiap ibadah umatnya dengan 4 cara, yaitu:12
11 Abi Hamid Al-Gozali,Tahdzib al-muhlikat wal munjiyat min kitab ihya ulumuddin,. cet.
Ar-riasah al-ammah li su’un masjidil haram wa masjid an-nawaby. h. 269
12 Hasil Wawancara dengan Yusuf Mansur, mengenai ketaatan perinta Allah SWT pada hari
Jum’at tanggal 14 Mei pukul 06.30 WIB.
39
1. Dengan cara langsung di dunia, pembalasan amal seseorang di dunia
yang langsung diwujudkan oleh Allah Swt dalam waktu yang singkat,
dan datang dari arah yang tidak diduga-duga.
2. Dengan cara langsung di dunia tetapi dengan waktu yang lama,
pembalasan amal seseorang yang diwujudkan oleh Allah Swt dalam
waktu yang akan dating dan cukup lama dari pengharapan orang
tersebut.
3. Terhindar dari bala musibah, hamba Allah Swt yang bersedekah dengan
ikhlas yang awalnya memang ditakdirkan dan menurut perhitungan
manusia orang tersebut akan terkena musibah, maka langsung
dihindarkan bala bencana yang awalnya ditunjukan kepada orang
tersebut.
4. Pembalasan di akhirat, ketika seseorang berharap amalannya dibalas di
dunia, dan orang tersebut tidak mengalami buah dari hasil ibadahnya
tersebut bukan berarti sia-sia apa yang dilakukannya, akan tetapi dibalas
ketika sudah berada di akhirat dan itu lebih baik dari apa yang
diharapkannya di dunia.13
ين ثلٱل فسبيلم لهم و م ينفقونأ كمثٱلل سب عسنابلفكد نبتت
سنبلةلحبةأ
و ائةحبة مد وٱلل يضعفلمنيشا ء ٢٦١سععليموٱللPerumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang
menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir
benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus
biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia
kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha
Mengetahui. (QS. Al-Baqarah : 261)
Ayat ini berpesan kepada yang berpunya agar tidak merasa berat membantu
karena apa yang dinafkahkan akan tumbuh dan berkembang menjadi berlipat
ganda.14
13Hasil Wawancara dengan Yusuf Mansur, mengenai ketaatan perinta Allah SWT pada hari
Jum’at tanggal 14 Mei pukul 06.30 WIB.
14M.Quraish Shihab. Op,. Cit, vol. 15 h. 568
40
Dalam tafsir Al-Mishbah, ayat ini menyebut angka tujuh. Angka tersebut
tidak harus dipahami dalam arti angka diatas enam dan di bawah delapan, tetapi
serupa dengan istilah seribu satu yang tidak berarti angka dibawah 1002 dan diatas
1000 tetapi ayat ini berati banyak bahkan berklipat ganda, tidak hanya tujuratus
kali, karena Allah terus melipatgandakan bagi siapa yang dia kehendaki.15
Salah satu cara menafkahkan harta yang direstui Allah dan yang
diperintahkannya, di ayat ini menjelaskan bahwa tidak menyebut-menyebut
pemberian dan tidak pula menyakiti hati orang yang diberikan, karena balasan
pemberi dengan menyebut-menyebut menjadi berkurang dan terpotong;
1. Siapa yang memberi 1 akan dibalas 10. Atau bila Allah berkehendak
maka Allah akan membalas hingga 700 kali lipat atau tak terhingga.
2. Balasannya dari Allah bisa jadi yang seniai atau setara, tidak harus
selalu uang.
3. Kalau Allah bayar tanda perbuatan baik seseorang, maka bayaran
balasannya itu akan semakin besar. Ini berkalu baik di perbuatan baik
maupun perbuatan buruk.
4. Manusia bisa lupa, tetapi Allah Yang Maha Mencatat tidak akan pernah
lupa perbuatan seseorang, besar kecilnya tetap akan Allah balas, Allah
akan hargai. Tentang kapan pendebatan atau pembalasan tergantung
kehendak Allah tentang kapan-kapannya.
5. Berbuat baik terhadap anak yatim dan tak mampu, balasannya lebih
istimewa ketimbang berbuat baik kepada anak yang orang tuanya
lengkap dan mampu.
Dalam pengertian di atas Yusuf Mansur memberikan catatan yaitu peraturan
ini di luar peraturan dasar yang bersifat umum bahwa pelakunya harus muslim,
harus baca basmallah supaya berniat ibadah, harus tidak mengotori atau
mengurangi dengan perbuatan buruk.16
15 Ibid,. h. 657
16Yusuf Mansur. The Miracle Of Giving. Jakarta Timur, Zikrul hakim 2011 cet ke 7 h. 150-152
41
Maka jika peraturan dasar ini ada di langkah seseorang yang mau mengikuti
langkah ini, maka hasilnya tentu lebih bercahaya lagi. Peraturan dasar yang lain,
berharaplah hanya pada Allah supaya tetap berkategori ikhlas kepada Allah. Murni
hanya bersandar pada-Nya.
ايرهفمن ةخي مث قالذر مل ٧ۥيع مل ايرهث قالمومنيع ةشد ٨ۥذرBarangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun,
niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang
mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan
melihat (balasan)nya pula (QS. Az-Zalzalah : 7-8)
Dalam konteks kecil atau besarnya amal termasuk niat seseorang, amal
adalah penggunaan daya manusia dalam bentuk apapun. Manusia memiliki empat
daya pokok. Daya hidup, yang melahirkan semangat untuk menghadapi tantangan;
daya piker menhasilkan ilmu dan teknologi; daya kalbu yang menghasilkan niat,
imajinasi, kepekaan dan iman; serta daya fisik yang melahirkan perbuatan nyata
dan keterampilan.17
Kedua ayat diatas merupakan tuntutan sangat penting, segala sesuatau dari
amalan manusia sebagai sekecil-kecilnya sekalipun pasti ada balasannya. Begitulah
konsep yang diterapkan dalam bersedekah agar senantiasa mau untuk bersedekah
karena sedekah mempunyai keajaiban yang sangat luar biasa yang tidak terpikirkan
oleh seseorang. Apabila manusia tahu mengenai hal ini (pembalasan sedekah
di akhirat), maka pasti manusia akan meminta pembalasan yang dilakukannya
dibalaskan di akhirat. Sesungguhnya tiap usaha seseorang manusia tidak akan sia-
sia karena Allah pasti akan membalas setiap apa yang dilakukan seseorang manusia.
Berikut ini ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam berdoa agar
dikabulkan oleh Allah Swt.
1. Sesorang hamba merasa perlu dengan Allah, perlu dengan kehadiran-
Nya, perlu dengen kuasa-Nya, dan perlu dengan kebesaran-Nya.
17 M.Quraish Shihab. Op,.Cit, vol. 15 h. 455
42
Dengan merasa perlu ini juga dimaksudkan kita bisa menjaga diri
dihadapan-Nya. Kenapa? Karena kita merasa sedang membutuhkannya.
Sehingga tidaklah mau kita berbuat macam-macam. Senantiasalah
menjadikan diri kita butuh dengan-Nya, dikondisi sednang sekalipun,
supaya dijaga kesenangan itu untuk berubah menjadi kesulitan.
2. Kesungguhan hati dan penuh harapan akan dikabulkan doa
3. Merendahkan hati dan penuh takut kepada Allah.
4. Merasakah kehadiran Allah, seolah kita sedang berdialog langsung
5. Tidak boleh terburu buru.18
Melalui jalan ibadah untuk mendekati Allah jangan pula untuk mengurangi
ibadah tersebut agar Allah selalu memberi keberkahan dan Allah senantiasa
melindunginya. bahkan Allah akan tambah. Ketika seseorang memiliki keyakinan
yang tidak ragu-ragu, bersedekah, memperbaiki shalat wajib, shalat malam, shalat
dhuha, tingkatkan ibadah-ibadah Sunnah lainnya, misalnnya: membaca surah Al-
Waqiah dapat melancarkan usaha atau kaya, membaca surah Ar-Rahman maka
akan disayang. Sebab pertolongan Allah, maka Allah benar-benar menolongnya.
Dan ketika orang tersebut melupakan riyadhah-Nya ini, dan meninggalkan sedekah,
shalat malam, atau meninggalkan ibadah-ibadah lain yang sudah mengantarkannya
kepada kejayaan, maka jangan salahkan Allah bila kemudian Allah menarik
pertolongan-Nya. Ini bukan sebab salah di tujuan ibadahnya. Tetapi salah di
kebersyukuran, semestinya harus menggiatkan lagi ibadahnya.19
Dalam bukunya Feel, Yusuf Mansur menyampaikan beberapa hal, yaitu
sebagai berikut :
“Dream, Pray, Action,20 Dream it. Bangulah mimpi saudara semua, lalu
sampaikan kepada Allah yang Maha menggenggam masa depan kita. Pray,
berdoalah tegakan semua kewajiban dan hidupkan Sunnah-sunnahnya.
18 Yusuf Mansur, Mencari Tuhan Yang Hilang, Jakarta Timur, Zikrul Hakim. 2012 cet ke 14 h.
321.
19 Yusuf Mansur, Op., Cit. Cet ke 7. h. 112
20 Yusuf Mansur, Feel, (Jakarta: Sekolah Bisnis Wisatahati Nusantara, 2013), h. 61
43
Maka Dia akam memberikan action kita, menunjukan jalan untuk mencapai
impian-impian kita.”
Dari penjelasan diatas dapat dipahami bahwa semua yang diinginkan
seseorang akan terwujud, manakala ia sandarkan keinginannya hanya kepada Allah
Swt. dalam berbagai dakwahnya beliau membawa ke persoalan ekonomu, bisnin
namun terselip pengajaran nilai luhur soal kebersatuan, keberjamaahan, sampai
kepada soal keyakinan kepada Allah Swt. inilah yang sekiranya menari untuk di
amalkan dalam kehidupan sehari hari.
Maka dapat diperjelas bahwa ketika melakukan shalat wajib, shalat Sunnah,
shalat dhuha atau ibadah-ibadah yang lain bukan berniat untuk menjadi kaya.
Melainkan Lillahi Ta’ala (karena Allah Swt). dalam hadits yang diriwayatkan Abu
Hendaklah seorang yang mampu memberi nafkah menurut
kemampuannya dan orang yang disempitkan rezekinya hendaklah
memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah
tidak memukul beban kepada seseorang melainkan sekedar apa yang
Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan
sesudah kesempitan (QS. At – Thalaq (65): 7)
Dalam ayat ini, seorang yang sedang bersedekah diberi nikmat kesulitan,
percaya dan berkenan mengikuti dengan harapan kesulitan benar-banar
dimudahkan Allah. Jalannya yaitu melalui jalan sedekah, dankarena harapan adalah
hanya dengan berharap kepada-Nya.27
25 Yusuf Mansur, Op., Cit. Cet ke 7. h. 149
26 Maulana Muhammad Zakariyya Al-Khandahlawi, Kitab Ta’lim Fadhilah Sedekah. Bandung,
Zadul Maad. Cet 1. h. 6
27 HM. Sonhadji dkk, Op. Cit, h.209
47
Maka berharap agar Allah benar-benar memenuhi janji-Nya setelah
ditunaikannnya sedekah. Allah menyebut segala kunci bagi manusia itu adalah
dengan beribadah kepada-Nya. Sedekah, shalat malam, memberi makan anak
yatim, menyenangkan hati yang berduka adalah hanya sekian dari apa yang disebut
sebagai ibadah, bila ibadah diperbaiki maka kehidupan pun akan menjadi lebih baik
lagi, namun bila ibadah buruk maka kehidupan buruk yang akan terhidang, ibadah
biasa saja hidup pun akan biasa saja, tidak ada istimewanya bai yang tidak
mengistimewakan Allah.28
Yusuf Mansur menampilkan konsep bersedekah itu memiliki keistimewaan,
keajaiban dan fadhillah yang sangat luar biasa dirasakan ketika melakukannya
bagaimana seruan Allah dan janji Allah di dalam Al-Qur’an untuk bersedekah
disaat sulit maupun senang. Di antaranya:
1. Yusuf Mansur memiliki konsep bahwa selalu ada saja jalan tambahan rezeki
membuat orang rajin ibadah dan juga untuk mengistiqamahkannya.
ۥم رجا... ي علل زق ه٢ ومنيتقٱلل حي ثلي تسب موير ٣..ن “barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya dia akan mengadakan
baginya jalan keluar. Dan memberikannya rizki dari arah yang tiada
disangka-sangkanya.” (Q.S At-Talaq[68]: 2-3)
2. Sedekah mendatangkan ampunan Allah untuk menghapus dosa dan
menutup kesalahan maupun keburukan.
طيئة كما يطحفئ الحماء الن اروالصدقة تطحفئ الح
“Sedekah dapat menghapus kesalahan sebagaimana air memadamkan api”
(HR. Tirmidzi)
3. Memberikan keberkahan pada harta manusia.
28 Yusuf Mansur, Op.Cit, cet ke 7 h. 7
48
له صلى اهلل عليه وسلم ) ما ن قصتح قال: قال رسول الوعنح أب هري حرة رضي اهلل عنه و إل رجه أ رف عه ( عز ا وما ت واضع أحد لله إل صدقة منح مال وما زاد الله عبحدا بعفح خح
لم مسح
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu
'alaihi wa Sallam bersabda: "Suatu sedekah tidak akan mengurangi harta
Allah tidak akan menambah kepada seorang hamba yang suka memberi
maaf kecuali kemuliaan dan seseorang tidak merendahkan diri karena
Allah kecuali Allah mengangkat orang tersebut." (HR: Muslim).29
4. Sedekah dapat menjauhi murka Allah.
رم الحعمي الحبصحري ح بة بحن مكح ث نا عقح زار حد ث نا عبحد الله بحن عيسى الح الحبصحري عنح يونس دسن عنح أنس بحن مالك قال ق وسلم إن ال رسول الله صلى الله عليحه بحن عب يحد عنح الح
فع عنح ميتة الس وء الصدقة لتطحفئ غضب الرب وتدح
“Telah menceritakan kepada kami 'Uqbah bin Mukram Al 'Ammiy Al Bashri
telah menceritakan kepada kami Abdullah bin 'Isa Al Khazzar Al Bashri
dari Yunus bin 'Ubaid dari Al Hasan dari Anas bin Malik dia berkata,
Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya
shadaqah itu menghindarkan dari murka Allah dan menghindarkan
seseorang dari meninggal dalam kedaan yang buruk (su'ul khatimah)."
(HR: Tirmidzi)
5. Sedekah dapat menjauhkan diri dari api neraka.
ث نا زهي ح م الحكوف حد ث نا عوحن بحن سل عحفي عنح أب إ حد حق عنح عبحد الله ر بحن معاوية اجلح سحعحت النب تطاع وسلم ي قو صلى الله عليحه بحن معحقل عنح عدي بحن حات قال س ل منح اسح
تت منح النار ولوح بشق تحرة ف لحي فحعلح منحكمح أنح يسح
“Telah menceritakan kepada kami Aun bin Sallam Al Kufi telah
menceritakan kepada kami Zuhair bin Mu’awiyah al Ju’fi dari Abu Ishaq
dari Abdullah bin Ma’qil dari Abu bin Abu Hatim ia berkata; Saya
mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Siapa di antara
kalian yang mampu melindungi dirinya dari api neraka meskipun dengan
setengah biji kurma, maka hendaklah ia melakukannya." (HR: Muslim)
Cara Allah dalam mengabulkan impian dan doa memang bukan cara
manusia. Cara kerja Allah bukan cara kerja manusia. Milikilah impian, lalu minta
dan bergeraklah. Urusan bagaimana eksekusinya, terserah Allah saja.30
Ustadz Yusuf Mansur menekankan makna dibalik sedekah dan memberikan
contoh kisah-kisah nyata. Dan juga mengajarkan bagaimana mempunyai usaha atau
meningkatkan ekonomi melalui wirausaha hanya dengan mendekatkan diri kepada
Allah dengan berbagai jalan. Yang mana urusan bagi Allah mengabulkan itu hanya
Allah yang tahu. Terkadang apa yang sudah diberikan, apa yang diminta baik
menurut manusia tetapi belum tentu baik menurut Allah. Maka Allah ganti dengan
yang lain akan tetapi terkadang manusia tidak menyadari karena memang hanya
Allah lah Yang Maha Tahu.
C. Sedekah Sebagai Wujud Kepedulian Terhadap Ekonomi Umat
Upaya untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan perlu adanya kerja sama
dan saling berbagi di antara pelaku ekonomi, karena setiap manusia bergantung dan
tidak bisa menyeselsaikan masyalah ekonominya secara individual. Maka ekonomi
sangat penting bagi manusia dalam usaha tersebut. untuk mengatasi kesenjangan
antara keinginan manusia yang tak terbatas dan keterbatasan sumber daya, aktivitas
manusia hanya untuk beribadah kepada Allah demi kemashlahatan dan kebahagiaan
lahir batin di dunia hingga akhirat sampai untuk generasi yang akan mendatang.
Menurut M. Arkam Kan dikutip dalam buku Ekonomi Makro Islam karya
Nurul Huda31 :
30 Yusuf Mansur, Feel, (Jakarta: Sekolah Bisnis Wisatahati Nusantara, 2013) h. 54 31 Nurul Huda, et al, Ekonomi Makro Islam: Pendekatan Teoritis, (Jakarta: Kencana, 2008) cet
1. h.3
50
Islamic economics aims the study og the human falah (well-being) achieved
by organizing the resources of the earth basic of cooperation and
participation
Bahwasanya Ilmu ekonomi Islam bertujuan untuk melakukan kajian tentang
kebahagian hidup manusia yang dicapai dengan mengorganisasikan sumber daya
alam atas dasar bekerja sama dan partisipasi.
Sedangkan menurut M. Umer Chapra
Islamic economics was defined as that branch of knowledge which help
realize human wll-neimg through an allocation an distribution of scarce
curbing individual freedom or creating continued macro economic and
ecological imbalance
Bahwasanya ekonomi islam sebuah pengetahuan yang membantu upaya
realisasi kebahagian manusia melalui alokasi dan distribusi sumber daya yang
terbatas yang berada dalam koridor yang mengacu pada pengajaran islam tanpa
memberikan kebebasan individu atau tanpa perilaku makro-ekonomi yang
berkesinambungan dan tanpa ketidakseimbangan lingkungan.32
Tujuan ekonomi Islam kepada konsep al-falah (kejayaan) di dunia dan
akhirat yang meletakkan manusia sebagai pemimpin di muka bumi dengan bahan
bahan yang ada untuk diperlukan oleh manusia.33
ر وسخ سوٱنلهاروٱل للكم م جومٱنلوٱل قمر وٱلش ره م بأ رت مسخ ۦ ف إن لكذ
قلون ميع فوما١٢أليتلدقو لكم رضذرأ
نهٱل ل وم تلفاأ لكۥ فذ مإن أليةلدقو
رون ك ١٣يذ
32 Ibid., h. 3
33 Mustafa Edwin Nasution, ET AL. Pengenalan Eksklusif Islam, (Jakarta: Kencana, 2007) cect
2. h. 9
51
Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan
untukmu. Dan bintang-bintang itu ditundukkan (untukmu) dengan
perintah-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memahami(nya)
dan Dia (menundukkan pula) apa yang Dia ciptakan untuk kamu di
bumi ini dengan berlain-lainan macamnya. Sesungguhnya pada
yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah)
bagi kaum yang mengambil pelajaran (QS. An-Nahl : 12-13)
Berdasarkan teori diatas dapat disimpulkan bahwa Islam sebagai agama
Allah, mengatur kehidupan manusia baik kehidupan di dunia maupun akhirat.
Perekonomian islam adalah bagian dari kehidupan manusia, maka tentulah hal ini
ada dalam sumber yang mutlak yaitu Al-Qur’an dan As-Sunnah sebagai panduan
dalam menjalani kehidupan.
Maka kesemuanya bertujuan untuk beribadah kepada Allah Swt, karenanya
manusia merupakan makhluk sosial, terdapat harta yang milik individu maupun
yang menjadi hak masyarakat umum
Dalam pembangunan ekonomi Islam mengacu kepada proses pemanfaatan
sumber daya yang tersedia untuk menghasilkan pendapatan dalam masa tertentu,
dalam ekonomi Islam tidak hanya mempersoalkan materi saja, tetapu juga aspek
spiritual dan moral merupakan hal yang sangat penting. Karena akidah Islamiyah
menjadi motivasi kuat yang mendorong seseorang untuk bekerja.34
Maka dalam ekonomi Islam kepentingan-kepentingan materi tidak hanya
merupakan tujuan utama, tetapi juga sebagai sara untuk kebahagiaan dan
kesejahteraan hidup manusia. Bila seorang muslim dibebani mencari harta dan
mengembangkannya, itu bukan tuntutan yang utama melainkan harta dipandang
sarana untuk perjalanan menuju Allah Swt.
ها يأ نسني
حافمٱل ربدككد ٦لقيهإنككدحإل
34 Rozalinda, Ekonomi Islam: Teori dan Aplikasinya pada Aktivitas Ekonomi, (Jakarta:
Rajawali Pers, 2015) h. 44
52
Hai manusia, sesungguhnya kamu telah bekerja dengan sungguh-sungguh
menuju Tuhanmu, maka pasti kamu akan menemui-Nya (QS. Al-Insyiqaaq :
6)
Tujuan adanya ekonomi Islam adalah mempertegas bahwa ekonomi Islam
merupakan ekonomi Ilahiyah, titik central dari Allah tujuannya mencari ridha
Allah. Maka materi dalam pandangan Islam bukan tujuan ulama melainkan
kebutuhan bagi manusia serta sarana untuk bisa mencapai kebahagiaan hidup di
akhirat.
Kehadiran Yusuf Mansur dalam meramaikan persaningan pasar ekonomi
Indonesia. Pengamatan ini sebenarnya secara kasat mata, ekonomi syariah disebut-
sebut menggerakkan perekonomian Indonesia. Banyak kemudian yang terjun ke
bidang ekonomi syariah ini. Kh Yusuf Mansur berupaya hadir untuk ikut serta
memajukan ekonomi syariah Indonesia.
Kiprah Yusuf Mansur sebagai pebisnis sebenarnya sudah dilakoni jauh
sebelum menjadi seperti sekarang, dimulai ketika beliau menjalankan bisnis
penghimpun dana investasi bernama Kondotel Moya Vidi. Beliau menjual sertifikat
investasi untuk sebuah hotel di Cengkareng, namun bisnisnya ini tidak berjalan
mulus karena tersandung masalah perizinan. Bahkan beliau sempat diadukan atas
tuduhan penipuan investasi, sejak itu nama beliau dikenal sebagai pengusaha
investasi. Pengalaman buruknya di bidang bisnis tidak membuat kapok, justru
beliau semakin terpacu untuk mengembangkan bisnisnya, beliau membangun
bisnis network yang bernama Veretra Sentosa Internasional atau PayTren.35
Yusuf Mansur memiliki impian untuk masa depan Indonesia khususnya
bidang ekonomi, beliau berharap di waktu yang akan mendatang Indonesia menjadi
negara investor bukan negara tempat investasi, beliau kemudian menjabarkan
lagkah-langkah setelah mengantongi izin Manajemen Investasi Syariah (MIS) dari
Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Pertamanya beliau akan mengajarkan kepada yang
Santosa. IPPHO. Hanya 2 Menit Anda Bisa Tahu Potensi Rejeki Anda. Jakarta: PT.
Elexmedia Komputindo, 2012.
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta, 2008.
Shihab, M Quraish Tafsir al-Misbah Pesan, Kesan Dan Keserasian Al-Quran Vol-2.
Jakarta: Lentera Hati, 2007.
68
-------, Tafsir Al Mishbah: Pesan, Kesan Dan Keserasian Al-Quran Vol-15, Jakarta:
lentera hati, 2007.
Shahih Al-Utsaimin, Muhammad Bin, Fiqih Zakat Kontemporer. Solo: Al-Qowam,
2011.
Soemitra, Andri, Masa Depan Pasar Modal Syariah di Indonesia, Jakarta: Kencana,
2014. cet I.
Subianto, Achmad, Shadaqah, Infaq, dan zakat sebagai instrument untuk membangun
Indonesia yang Bersih, Sehat, dan Benar. Jakarta: Yayasan Bermula Dari
Kanan, 2004. cet II.
Suahmad, Winarno. Pengantar penelitian Ilmiah, dasar Metode Teknik, Bandung:
Tarsito, 1990.
Syaodih, Nana, Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya, 2009.
Tim Penyusun, Suplemen Ensiklopedi Islam, Jilid 4. Jakarta: PT Ictiar Baru Van
Hoeve, 1996.
Zakariyya Al-Khandahlawi, Maulana Muhammad, Kitab Ta’lim Fadhilah Sedekah.
Bandung: Zadul Maad. Cet. I
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Hasil Wawancara dengan Ustadz Yusuf Mansur
Wawancara dilakukan pada tanggal 13 April 2018, di kediaman Rumah Ustadz Yusuf
Mansur.
Pertanyaan Jawaban Narasumber
Menurut ustadz, Apa
sedekah yang paling
mudah untuk
seseorang sebagai
bukti untuk
mendekatkan diri
kepada Allah ?
Dan bagaimana
seseorang tahu bahwa
sedekah dapat
menolong seseorang
dikala sedang sempit ?
Amalan yang paling mudah untuk mendekatkan
diri kepada Allah yakni berzikir, coba baca
1000x tasbih, pagi sore. Subhanaanallaahi
wabihamdih. Ini bisa buat hajat dan masalah
lain..
Kenapa harus 1000? Ga harus, untuk
menunjukkan banyak aja, saya dan banyak lagi
jamaah ngehujanin banyak lagi pas kondisi2
gawat, getting. Kalo kita lari, Allah lompat ke
kita. Kita sejengkal, Allah berjengkal-jengkal
menuju kitanya, apalagi kemarin di bulan
Ramadhan, semua amalan dan ibadah
dilipatgandakan. Bismillah walhamdulillah,
Insya Allah jika digeber diperbanyak, Kabul dah.
Bakal ada tanda-tanda hadiah dan pertolongan
Allah.
Tasbihnya? Subhaanawlloh wabihamdih. Maha
Suci Engkau yaa Allah kamu Memuji-Mu..
Perlu diketahui, tasbih mempunyai makna,
bergerak maka dibarengi dengan pergerakan ke
Allah dari waktu ke waktu. Selalu bergerak,
enteng, riang, gembira, ikhlas, ke Allah buat
ibadah wajib atau yang Sunnah-sunnah dan
kebaikan kebaikan yang nampaknya dunia, asal
dibarengi bismillah dan di akhiri dengan
hamdalah, jadilah ia juga tasbih dalam gerakan.
Kata-kata wabihamdih, mengandung rasa
syukur, cari apa yang ada, misalnya, punya
suami, punya istri, disaat yang lain ga punya
suami atau istri malahan, punya motor, rumah,
bisa ngontrak, bisa makan, dll
Rasa syukur itu juga akan membuka rezeki
berupa anak dan rezeki-rezeki lain yang
dibutuhkan. Sambil baca, sambil pikiran dan hati
merenung dan berdoa, bisa koq dalam satu
satuan waktu. Lebih top lagi, sempunakan
dengan sedekah, cari sedekah yang paling
dicintai, paling disayangi, paling berharga,
paling mahal. Tuker sama kehadiran anak dan
pertolongan apapun yang dibutuhkan dari Allah
Ta’ala. Dosis kalau bisa jangan dikurangi, toh
bisa sambil jalan, sambil kerja atau apa kalau
bisa jaga wudhu.
Apakah sedekah
sebagai kunci dunia
dan akhirat ?
berbaik sangkalah kepada Allah, baik atas
dikabulkannya doa atau ketika doa kita belum
dikabulkan. Mungkin ada hikmah yang
tersembunyi di balik tidak terkabulnya sebuah
doa, yang diluar jangkauan manusa. Penyerahan
total dan tidak memaksa.
Al Mulk adalah surah yang bisa menghalangi
kita dari siksa kubur, biasaiin dah baca Al mulk
ini. apalagi disebut dalam hadist ini, bahwa siapa
yang baca Al Mulk bakalan dikasih kebaikan. Di
dalam surah Ar Rahman kan ada tuh ayat
haljaza-ul ihsaan illal ihsaan ? balasan bagi yang
berbuat baik adalah kebaikan. Nah di hadist ini
disebut, kalau baca Al Mulk dianggap
melakukan banyak kebaikan, maka lalu
balasannya ? ya kebaikan lagi? siapa yang balas?
Allah. Sebagai contoh ketika kita dibales
kebaikan oleh orang, sudah girang banget,
apalagi kebaikan itu datang saat kita lagi butuh
banget kebaikan itu. Sekarang kita pikirkan
kesusahan apa di dalam kubur kita itu ? tentunya
butuh banget kebaikan Allah, juga di negeri
akhirat nanti
Jika ada donator yang
memberikan donasi
kepada ustadz, apakah
donasi tersebut ustadz
yang mengelola dan
menyalurkan secara
langsung atau di
serahkan ke pihak
yang lain ?
Sudah sejak lama yaa, dari tahun 1999-2000,
banyak suddah yang saya ajarin, mereka yang
sedekah untuk menyalurkan sendiri sedekahnya,
Jadi biasanya saya terima dulu ( ini langsung
kalau kesaya yaa ) seperti ada ijab qobul tanda
terima gitu, saya doain, kemudian saya bilang
“sudah bagikan saja sendiri gitu. Karena kan
sama saja, lewat saya atau lewat langsung, malah
kalau langsung lebih tahu bagaimananya..
Di waktu yang sama saya juga memberikan
motivasi bahwa bergabung dengan sedekah-
sedekah yang lain juga akan menjadi sesuatu
yang berbeda dibandingkan dengan sendiri-
sendiri,
Makin lama semenjak punya konsep rumah
tahfidz, makin saya suruh jalan sendiri dan
Alhamdulillah efektif terutama yang sedekahnya
diatas jutaan, saya bilang “udah salurkan saja
sendiri bahkan sudah otomatic lebih dari 90%.
Dan saya merasa dan berdoa saya ini memang
laku gitu, inginnya melakukan bahwasanya saya
menyeru karena saya posisinya ustadz, saya
punya lembaga PPPA, sedangkan PPPA adalah
lembaga yang kredibel akuntabilitasnya diakui
dan senantiasa kita report sehingga memenuhi
unsur-unsur undang-undang negara.
Mengetahui
Narasumber
K.H. Yusuf Mansur
KIMENTERIAN AGAMAUIN JAKARTAtr,ITKJl, lr- E. hrmda No 9j Ciprtdt t 5412 INlohesia
roRM GR)
FITK.FR.AKD.O89Tgl. Terbit . I N,{aret 2010No. Revisi:
SURAT PERI\TYATAAI{ KAR} A SENIDTRi
Saya yang bertanda tangan di bawah ini,
N a m a ..Imam Baihaqi Kusuma Wardana
Tempat/Tgl.Lahir : Jombang, 7 lanuari 1996
NIM : 1113011000036
Jurusan / Prodi : pendidikan Agama Islam
Judul skripsi : Konsep Sedekah Menurut ustadz yusuf Mansur
Dosen Pembimbing : Drs. Ghufron Ihsan, MA.
dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya sendiridan saya bertanggung jawab secara akademis atas apa yang saya tulis.
Pernyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh eian Munaqasah.
Jakartra, 6 Agustus 2018Mahasiswa Ybs.
Imam Baihaqi Kusuma WardanaNIM. 1113011000036
KEMENTERIAN AGAMAUIN JAKARTAFITK,Jl. lr. H. Juanda No 95 Ciputat 1 5412 tndonesia
FORM (FR)
No. Dokumen : FITK-FR-AKD-082
Tgl. Terbit : 1 Maret 2010
qURAT PERMOHONAN IZIN WAWANCARA
Nonror : Un. 0 t / F. i/KM.0 i .3t . . .*.? 1.. . ./20 i 8Lamp. :-Hal : Warvancara
Kepada Yth.
Ustadz Y usu l' I' Iari>r-rr
diTempat
As s a I amtt' ql aikum y,r.w, h.
Dengan hormat kami sampaikan bahu,a.
Nama
NIM
,iur-L:sa*
Semester
Judul Skripsi
Penrbimbing
Imam Baihaqi Kusuma Wardana
1 1 1301 10000036
''iir',.X (Sepuluh)
Konsep Sedekah Menurut Ustadz Yusuf Mansur
Drs. Ghufron Ihsan, MA
Jakarta,20 Maret2018
adalah benar mahasiswa/i Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang sedangmenyusun Skripsi dan memerlukan wawancara dengan pihak yang terkait, Oleir kiena itu,kami mohon kesediaan Sauddra untuk menerima-maLasiswa tersebut dan memberikanbantuannya.
Demikianlah, atas perhatian dan bantuan Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Vlas s alamu' alaikum wr.wb.
a.n. DekanKajur Pendidikan Agama Islam
Tembusan:l. DekanFITK2. Pembantu Dekan Bidang Akademik3. "Ivfahasisw a yatgbersangkutan
t*lI**FlAN(Qm**
Khon, M.,,1',98703 1 005
Ag
No. Revisi: : 01
Hal 1t1
KEMENTERIAN AGAMAUIN JAKARTAFITKJl. lr. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 lndonesia
FORM (FR)
No. Dokumen : FITK-FR-AKD-081Tgl. Terbit : 1 Maret 2010
SURAT BIMBINGAN SKRIPSI
Nomor :
Lamp. :
Hal :
Tembusan:1. Dekan FITK2. Mahasiswa ybs.
Nama
NIM
Jurusan
Judul Skripsi
B-129 6 /F t tKM.0 1 .3/08/20 1 8 Jakarta, 1 5 Agustus 201 8
Bimbingan Skripsi
Kepada Yth.,
Drs. H. Ghufron lhsan, MA.Pembimbing SkripsiFakultas Ilmu Tarbiyah dan KeguruanUIN Syarif HidayatullahJakarta.
Assalamu' al ai kum llr. Wb.
Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi pembimbing I(materi/teknis) penulisan skripsi mahasiswa:
Imam Baihaqi Kusuma Wardana
1 r 1301 1000036
Pendidikan Agama Islam
VIII (Delapan)
Konsep Sedekah Menurut Ustadz Yusuf Mansur
Judul tersebut telah disetujui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tanggal 23Oktober 2017 , abstraksiloutline terlampir. Saudara dapat melakukan perubahanredaksional pada judul tersebut. Apabila perubahan substansial dianggap periu, mohonpembimbing menghubungi Jurusan terlebih dahulu.
Bimbingan skipsi ini diharapkan selesai dalam waktu 6 (enam) bulan, dan dapatdiperpanjang selama 6 (enam) bulan berikutnya tanpa surat perpanjangan.
Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.Was s al amu' alaikum wr.wb.
a.n. Dekan,Kajur Pendidikan Agama Islam
'1s
Khon, M.Ag7 198703 1 00s
No. Revisi: : 01
Hal 1t1
UJI REFERENSI
NO JUDUL BUKU [IALAMANREFERENSI
PARAFPEMBIMBING
1 IPPHO Santosa, Hanya 2menit anda biso Tcthu potensi
Rezeki Aitda,
17
2 Riar.r'an Amin, Menatct
Perbankan S),4riah diIndonesia,
81 r3 Imanr Muslim, Shohih
Muslint,
7t6
4 Mansyur Arif, Sedekah ItuAjaib,
114
5 Yusuf Mansur, an
Inlroductiort to The Miracle ofGiving (ke oi o i b an s e dekah),
1
6 Yusuf N'[ansur, 0t1
Introcluction {o the ntiracle ofgiving (ke u I a i b a n s e dekah),
20-21
7 Fethullah Gullen, Da iwahJalan terbaik dalam beroikirdan menyikapi hidup