Top Banner
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH ALAM DI SANGKRAH SEBAGAI ALTERNATIF PENDIDIKAN USIA DINI BAGI MASYARAKAT KURANG MAMPU TUGAS AKHIR DiajukanSebagaiSyaratUntukMencapai GelarSarjanaTeknikArsitektur UniversitasSebelasMaret Disusun Oleh : FEBRIONE PUTRI R. NIM. I0208047 PROGRAM STUDI ARSITEKTUR JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2012
60

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH …

Oct 21, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

SEKOLAH ALAM DI SANGKRAH

SEBAGAI ALTERNATIF PENDIDIKAN USIA DINI BAGI MASYARAKAT

KURANG MAMPU

TUGAS AKHIR

DiajukanSebagaiSyaratUntukMencapai

GelarSarjanaTeknikArsitektur UniversitasSebelasMaret

Disusun Oleh :

FEBRIONE PUTRI R. NIM. I0208047

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR

JURUSAN ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

2012

Page 2: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim..

Semoga dapat memberikan manfaat bagi siapapun yang membaca.

Terima kasih.

Surakarta, Juli 2012

Febrione Putri R.

Page 3: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

Allah SWT

Ar-Rahman. Ar-Rahim.

Pemilik segala kehidupan.

Maha Mengetahui. Maha Penentu. Maha Esa.

Terima kasih untuk menjadikan diri ini sebagaimana sekarang.

Untuk segala cukup yang telah diberikan.

Untuk orang-orang hebat yang telah Engkau tuntun diri ini

menuju mereka.

Karena tanpa mereka yang Engkau adakan, tulisan ini tidak

akan ada.

“Sesungguhnya Dia sangat baik kepadaku”

(QS. Maryam: 47)

“Bersama kesulitan ada kemudahan”

(QS. Al-Insyirah: 6)

“Maka nikmat Tuhan manakah yang akan kamu dustakan?”

(QS. Ar-Rahman: 13)

Page 4: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

Alhamdulillahirabbilalamin..

Terima kasih.. Terima kasih.. Terima kasih..

Ibu, Ibu, Ibu, Bapak, Arga, Ata

Seluruh keluarga besar M. Shodiq dan M. Ridhwan

Keluarga besar Arsitektur UNS

Pembimbing Akademik, bapak Ir. M. Asrori, MT.

Pembimbing T.A, Bapak Ir. Sumaryoto, MT dan Bapak Kahar Sunoko, ST, MT

Seluruh jajaran dosen dan staff pengajaran di Jurusan Arsitektur UNS

Tim Hore Arsitektur 2008

Emi Rachmawati, Putri Meitania, Chrisma Effie, Nuri Rahmawati, Vivi Anggraini,

Alvi Rosita, Yusnita Aulia, Hanifa Reza, Farah Rosydiana, Gandhes

Kusuma,Sendikasari, Nila Puspa, Sarah Anggrahini, Heni Setya, Ratna

Fatmawati, Melysa Wahyu, Annisa Oktareangga, Besty Rea, Azima,Qonita

Amalin, Bonifatia, Mahmudah Sukma, Dewi Triningsih, Debby Harlukinita, Nurlia

Luli,Lusia Putri, Wahyu Yuliasari, Rina Sukawati, Rani Aurora, Rizka Dwi, Indah

Ayu, Dimitra Liani, Andika Sivi, Sarah Aisha, Giovanni Libel, Rizki Amalia,

Dzulfikar Ali, Andika Putra, Shabrina Alyani, Wendra Herlangga, Arif Rosidi,

Selvia Agnastia, Frebina Madya, Theresia Emi, Wahyu Kartika, Pratiwi Anjarsari,

Umi Salamah, Aflakhul, Arwinda, Adisti Bunga, Ayu Penida, Dan Dare, Agie

Aditama, Akbar Preambudi, Danu Kartikasunu, Wimba Prasidha, Anton Adi,

Ichsan Mustofa, Yaszhirwan Gema, Amirudin Syah, Adhityo Bagus, Bayu Yesri,

Hidayat Zainuddin, Ardilla Jefri, Eka Feri, Firman Anjasmoro, Akbar Hantar,

Firdaus Arif, Fajar Hafid, M Iqbal, Yusua Salomo, Rahmat Suryadi, Abdul Aziz,

Pamardi,

HMA Vastu Vidya 2009-2010

HMA Vastu Vidya 2010-2011

HMA Vastu Vidya 2011-2012

HMA Vastu Vidya 2012-2013

Teman-teman, 2007 ke atas, 2009, 2010, 2011

Page 5: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

Teman-teman Studio Tugas Akhir Periode 126

Nanda Dhanendra

Qonita Amalin

Rony Gilang

Gilang Pramuhita

Dendy Santoso

Roifah Fajri

Nurvitria Evasari

Mukhamad Lukman

Febrianda Aryawan

Aldian

Dike Maxima Sukma

Dinarisni Purwanningrum

Pak Titis, Pak Wahyudi, Pak Hari, Pak Agus, Pak Kusno, Pak Kuncoro

Lenovo G460

A4Tech N-500F

Buffalo Mini Station

Printer Canon MP287

Samsung GT 3310

Nokia 5200

AD 2981 GS

AIMP 3

SketchUp Pro 8

Corel Draw X5

Photoshop CS 3

PhotoScape

Microsoft Office 2010

Rekamatra

Selasar barat Rekamatra

Kamar beserta kasur, bantal, guling, bedcover, kipas angin

& ......................................

Thank you so much for brought me to these unbelievable, amazing, great,

precious, unforgettable people, experiences and moments and feeling

Page 6: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

I-1

B A B I

PENDAHULUAN

A. Judul

Sekolah Alam

Sebagai Alternatif Pendidikan Usia Dini bagi Masyarakat Kurang Mampu

B. Pemahaman Judul

Berikut ini akan diuraikan perumusan judul berdasarkan terminologi

beberapa satuan judul yaitu “Sekolah Alam Sebagai Solusi Pendidikan Usia

Dini Bagi Masyarakat Kurang Mampu”.

1. Usia Dini

Usia dini adalah seseorang yang berusia 0-6 tahun. Usia dini sering

disebut sebagai Golden Age karena merupakan periode penting dalam

perkembangan seseorang1.Golden Age ini merupakan periode kritis bagi

anak, dimana perkembangan yang diperoleh pada periode ini sangat

berpengaruh terhadap perkembangan periode berikutnya, hingga masa

dewasa. Berdasarkan hasil penelitian, sekitar 50% kapabilitas

kecerdasan orang dewasa telah terjadi ketika anak berumur 4 tahun,

80% telah terjadi ketika berumur 8 tahun, dan mencapai titik kulminasi

ketika anak berumur 18 tahun.

1(http://www.anneahira.com/kesehatan-anak/pendidikan-anak-usia-dini.htm - diakses tanggal 18 Oktober 2011)

Page 7: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

I-2

2. Sekolah Alam

Sekolah Alam adalah sekolah yang memiliki komitmen dan secara

sistematis mengembangkan program-program untuk

menginternalisasikan nilai-nilai lingkungan (alam) dalam seluruh aktivitas

sekolah. Sebagian besar kegiatan belajar-mengajar di Sekolah alam

tidak dilakukan di dalam ruangan, melainkan di alam terbuka. Siswa

dilatih untuk lebih berani dalam bereksplorasi. Dalam sekolah alam guru

bertindak sebagai fasilitator. Siswa diberikan kebebasan (yang masih

dalam koridor) untuk belajar tentang segala hal yang ingin diketahuinya.

Nilai teori bukan hal utama yang menjadi tolak ukur keberhasilan siswa

dalam menyerap pelajaran di sekolah alam. Siswa justru lebih dididik

untuk dapat mengaplikasikan ilmu yang telah didapatnya dari kegiatan di

sekolah.

3. Masyarakat Kurang Mampu

Masyarakat kurang mampu (masyarakat miskin) adalah suatu kondisi

dimana fisik masyarakat yang tidak memiliki akses ke prasarana dan

sarana dasar lingkungan yang memadai, dengan kualitas perumahan

dan pemukiman yang jauh di bawah standart kelayakan serta mata

pencaharian yang tidak menentu yang mencakup seluruh multidimensi,

yaitu dimensi politik, dimensi social, dimensi lingkungan, dimensi

ekonomi dan dimensi asset (P2 KP, Pedoman Umum, 2004:1)2.

Kategori miskin menurut BPS:

a. Seseorang yang memiliki rumah dengan luas lantai kurang dari 8 m

persegi. 2http://dr-suparyanto.blogspot.com/2011/02/masyarakat-miskin.html

Page 8: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

I-3

b. Lantai rumah berupa tanah, bambu atau kayu murahan.

c. Dinding rumahnya berupa bambu, rumbia, kayu kualitas rendah dan

tembok tanpa plester.

d. Rumahnya tidak dilengkapi fasilitas tempat buang air besar atau

berbagi dengan rumah tangga lain.

e. Rumahnya tidak memiliki penerangan dari listrik.

f. Sumber air minum dari sungai atau air hujan atau sumber air yang

tidak aman.

g. Bahan bakar untuk masak berupa kayu bakar, arang atau minyak

tanah.

h. Selama seminggu tidak mengkonsumsi daging/ayam.

i. Pembelian pakaian baru setiap anggota rumah tangga dalam setahun

sebanyak satu stel atau tidak membeli.

j. Frekuensi makan dalam sehari untuk setiap anggota rumah tangga

adalah 1 kali atau 2 kali.

k. Orang tua tidak mampu membayar untuk berobat ke

Puskesmas/Poliklinik.

l. Lapangan pekerjaan utama kepala rumah tangga adalah petani

dengan luas lahan kurang dari 0,5 Ha, buruh tani, nelayan, buruh

angunan, buruh perkebunan, atau pekerjaan laing dengan

pendapatan rumah tangga kurang dari Rp.600 ribu per bulan.

m. Kepala rumah tangga memiliki tingkat pendidikan tidak sekolah, tidak

tamat SD atau tamat SD.

n. Pemilikan asset / harta bergerak / harta tidak bergerak, tidak

mempunyai tabungan atau barang yang mudah dijual dengan nilai

kurang dari Rp.500 ribu seperti sepeda motor, emas, perhiasan,

ternak, kapal/perahu motor atau barang modal lainnya.

Page 9: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

I-4

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk miskin

di Indonesia pada Maret 2011 mencapai 30,02 juta orang (12,49 persen).

Selama periode Maret 2010-Maret 2011, penduduk miskin di daerah

perkotaan tercatat sebanyak 11,05 juta orang, sementara di daerah

perdesaan sebanyak 18,97 juta orang. Pengamat Ekonomi, Henri

Saparini, berpendapat bahwa untuk mengentaskan kemiskinan, dapat

dilakukan dengan memenuhi kebutuhan dasar, pangan, dan papan bagi

masyarakat miskin yang tidak produktif3.

Dari data-data di atas dapat diketahui bahwa salah satu unsur vital yang

jarang dimiliki secara layak adalah rumah tinggal yang layak. Hal itu

disebabkan antara lain oleh tingginya biaya yang dibutuhkan untuk

pembangunan dan pemeliharaan sebuah rumah, karena itu, saat ini telah

banyak upaya untuk mewujudkan sebuah konsep bangunan hemat biaya

yang dapat diaplikasikan untuk membantu masyarakat kurang mampu.

Dari uraian di atas, dapat diambil sebuah pemahaman mengenai “Sekolah

Alam Sebagai Solusi Pendidikan Usia Dini Bagi Masyarakat Kurang

Mampu”, bahwa gagasan yang diberikan adalah tentang sebuah sekolah

dengan konsep alam yang dikhususkan untuk pengembangan potensi anak

usia dini (2-6 tahun).

Perkembangan selanjutnya dari gagasan ini akan merujuk pada pemahaman

yang telah disebut di atas dengan tanpa mengurangi kemungkinan akan

berkembangnya ide pada saat proses berpikir, merencanakan, dan

merancang.

3http://bisnis.vivanews.com/news/read/198718-benarkah-penduduk-miskin-hanya-31-juta-jiwa-

Page 10: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

I-5

C. Latar Belakang

1. Perkembangan pendidikan di Indonesia saat ini.

Indeks pembangunan pendidikan untuk semua atau education for all di

Indonesia menurun. Berdasarkan data dalam Education For All (EFA)

Global Monitoring Report 2011: Di Balik Krisis: Konflik Militer dan

Pendidikan yang dikeluarkan Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan,

dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) yang

diluncurkan di New York, Amerika Serikat, Senin (1/3) waktu setempat,

indeks pembangunan pendidikan (education development index/EDI)

menurut data tahun 2008 adalah 0,934. Nilai ini menempatkan

Indonesia di posisi ke-69 dari 127 negara di dunia.EDI dikatakan tinggi

jika mencapai 0,95-1. Kategori medium di atas 0,80, sedangkan kategori

rendah di bawah 0,80. Indonesia masih tertinggal dari Brunei yang

berada di peringkat ke-34 yang masuk kelompok pencapaian tinggi

bersama Jepang yang mencapai posisi nomor satu di dunia. Sementara

Malaysia berada di peringkat ke-65.4

Edukasi berasal dari bahasa latin educare yang berarti “membawa

keluar”. Sekolah sebenarnya bermula dari sana, membawa anak keluar

sehingga bisa menyentuh realitas langsung masyarakat5. Tapi yang

terjadi saat ini sekolah justru menjauhkan siswa dari masyarakat. Siswa

dipaksa berada dalam ruangan yang disebut kelas untukk menerima

transfer ilmu pengetahuan yang sifatnya kering, yang kebanyakan hanya

berupa teori-teori saja. Di sekolah siswa lebih banyak diajarkan cara

menjawab soal-soal ujian bukan bagaimana memanfaatkan ilmu

4http://www.kopertis12.or.id/2011/03/03/peringkat-pendidikan-indonesia-turun.html 5 Eko Prasetyo, Orang Miskin Dilarang Sekolah, Resist Book, 2006, hal 165

Page 11: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

I-6

tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Penilaian berorientasi pada hasil,

bukan proses. Pembinaan mengabaikan EQ dan SQ. Isinya hafalan,

cara cepat membabat soal, dan “ilmu” yang ketika diingat malah makin

membuat lupa, tanpa penekanan soal pemikiran kritis dan pembentukan

sikap mental positif. Trilogi dasar aspek pendidikan kognitif-psikomotor-

afektif diabaikan.

Sekolah bukan tempat untuk menumpahi murid dengan tumpukan

informasi tetapi melatih kematangan berpikir serta kedewasaan

bersikap6. Itulah yang kurang diperhatikan oleh sekolah-sekolah pada

umumnya. Selama ini proses belajar mengajar hanya mengembangkan

fungsi otak kiri saja dan mengabaikan perkembangan otak kanan.

Belahan otak kiri memilki fungsi, ciri, dan respon untuk berpikir logis,

literatur, dan linier. Sebaliknya, belahan otak kanan terutama

dikembangkan untuk kemampuan berpikir holistik, imaginatif, dan

kreatif. Bila anak belajar formal (seperti banyak hafal-menghafal pada

waktu muda, maka belahan otak kiri yang berfungsi linier, logis, dan

teratur amat dipentingkan dalam perkembangannya dan ini sering

berakibat bahwa fungsi belahan otak kanan yang banyak digunakan

dalam berbagai permainan diabaikan. Akibatnya menurut penelitian

(Clark, 1986), kelak anak akan tumbuh dengan sikap yang cenderung

bermusuhan terhadap sesama teman atau orang lain. Hal tersebut

menunjuk pada suatu pertumbuhan mental yang kurang sehat7.

6 Eko Prasetyo, Guru: Mendidik itu Melawan !, Resist Book, 2006, hal 5 7 Conny R. Semiawan, Belajar dan Pembelajaran Prasekolah dan Sekolah Dasar, 2008, hal 21

Page 12: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

I-7

2. Mahalnya biaya Pendidikan

Pendidikan adalah bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan.

Masyarakat sudah tidak lagi menganggap pendidikan sebagai

kebutuhan kelompokekonomiatausosialtertentu. Sehingga

menyekolahkan anak adalah sebuah kebutuhan yang tidak bisa ditawar-

tawar lagi. Memang telah ada program pembebasan Biaya Operasional

Sekolah dari pemerintah, namun masih ada biaya penunjang seperti

biaya seragam, buku, ekstra kurikuler, dan iuran-iuran lain yang

jumlahnya tidak sedikit.

3. Pentingnya pendidikan usia dini

Usia dini adalah seseorang yang berusia 0-6 tahun8. Usia dini sering

disebut sebagai Golden Age karena merupakan periode penting dalam

perkembangan seseorang.Golden Age ini merupakan periode kritis bagi

anak, dimana perkembangan yang diperoleh pada periode ini sangat

berpengaruh terhadap perkembangan periode berikutnya, hingga masa

dewasa. Berdasarkan hasil penelitian, sekitar 50% kapabilitas

kecerdasan orang dewasa telah terjadi ketika anak berumur 4 tahun,

80% telah terjadi ketika berumur 8 tahun, dan mencapai titik kulminasi

ketika anak berumur 18 tahun9.

Carl Rogers, seorang psikolog terkenal dari Amerika Serikat,

menyatakan bahwa, “Aktualisasi diri akan dibantu atau dihalangi oleh

pengalaman dan oleh belajar khususnya dalam masa kanak – kanak“.

Hal ini semakin menguatkan pentingnya posisi pendidikan usia dini

untuk anak-anak.

8Pasal 28 UU Sisdiknas No.20/2003 ayat 1 9http://www.anneahira.com/kesehatan-anak/pendidikan-anak-usia-dini.htm

Page 13: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

I-8

4. Sekolah Alam di Surakarta

Surakarta sebagai salah satu kota yang dipilih oleh Kementerian Negara

Pemberdayaan Perempuan Republik Indonesia untuk Uji Coba Model

Kota Layak Anak, saat ini baru memiliki satu sekolah alamyang telah

mendapat izin operasional dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah

Raga, yaitu TK &SD Muhammadiyah Alam Surya Mentari Surakarta.

Menurut Kasi Kurikulum Pendidikan Dasar SD dan AUD Dikpora, Hasto

Daryanto, pemberian izin operasional didasarkan pada kualitas yang

dimiliki sekolah tersebut.

Hasto Daryanto menjelaskan konsep yang ditawarkan sekolah alam

memang berbeda dengan sekolah-sekolah pada umumnya. Sekolah ini

memberikan penghargaan penuh pada anak untuk berkreasi. Selain itu

sekolah juga memberikan pelajaran secara holistik integratif yang tak

hanya berkutat pada pendidikan teori.

Oleh karena itu pembelajaran yang diberikan akan semakin

menyenangkan tanpa meninggalkan kualitas yang menjadi sasarannya.

"Sekolah yang baik adalah sekolah yang mengajak siswanya berfikir

tinggi dan memberikan kebebasan untuk berkreasi. Pembelajaran bisa

menggunakan konsep PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan

Menyenangkan," jelas beliau10.

5. Sangkrah : sisi lain Surakarta, rendahnya tingkat pendidikan,

kemiskinan dan rawan banjir

Kelurahan Sangkrah termasuk dalam wilayah Kecamatan Pasar

Kliwon. Terletak di pinggiran Kota Surakarta, kawasan ini sering di cap

sebagai daerah kumuh akibat pemukiman padat dan warga yang kurang 10 Suara Merdeka, 18 Maret 2011

Page 14: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

I-9

peduli terhadap lingkungan. Kemiskinan dan tingkat pendidikan yang

rendah menjadi alasan utama mengapa Masyarakat Sangkrah seakan

tidak peduli dengan keadaan lingkungan sekitar. Kemiskinan membuat

masyarakat mengkategorikan pendidikan kedalam kebutuhan tersier

bahkan mewah, apalagi dengan anggapan bahwa pendidikan yang

berkualitas itu mahal.

Belum lagi ancaman banjir yang hampir selalu melanda kawasan

Sangkrah tiap musim hujan tiba. Lokasi yang berada tepat di tepi sungai

Bengawan Solo membuat Sangkrah hampir selalu terkena banjir akibat

luapan air sungai, terutama saat musim hujan.

Pemerintah Kota Solo sendiri bukannya tidak peduli. Untuk

mengatasi banjir di Sangkrah, pemkot telah membangun tanggul dan

menyediakan pompa untuk menyedot air ketika banjir tiba. Masyarakat

telah diarahkan untuk tidak lagi menghuni daerah bantaran sungai dan

pindah ke area dalam tanggul agar tidak lagi direpotkan oleh banjir.

Namun merelokasi masyarakat yang sudah turun-temurun bertempat

tinggal di daerah bantaran bukanlah perkara mudah. Apalagi kelurahan

Sangkrah yang padat membuat bertahan di area Bantaran menjadi satu-

satunya pilihan.

“Fa inna ma’al usri yusra”. Sesungguhnya setelah kesulitan ada kemudahan.

Sangkrah, walaupun memiliki banyak masalah yang demikian rumit, tetap

memiliki jalan keluar. Lokasi yang berada di tepian sungai sesungguhnya

adalah sebuah nilai tambah yang jika dikelola dengan baik akan dapat

memberikan banyak manfaat bagi masyarakat Sangkrah sendiri. Tepian

sungai yang sangat potensial untuk dijadikan objek pembelajaran bagi anak-

anak di Sangkrah, sekaligus sebagai pembiasaan sejak dini agar generasi

Page 15: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

I-10

masa depan di Sangkrah lebih peduli terhadap lingkungan tempat tinggalnya

sendiri. Bersumber dari alam, berarti pendidikan tidak lagi berupa hal

komersil dan mahal, sehingga tidak akan ada alasan “tidak sekolah karena

tidak punya biaya”. Jika hal tersebut dapat diwujudkan, Sangkrah masa

depan tidak akan lagi dicap sebagai daerah miskin yang kumuh.

Berdasarkan hal-hal yang telah disebutkan di atas, muncullah ide untuk

membuat sebuah wadah pembelajaran bagi anak usia dini dengan target

diutamakan berasal dari masyarakat kurang mampu, dengan pendekatan

alam yang diharapkan dapat membantu aktualisasi diri anak-anak.

D. Permasalahan Dan Persoalan

1. Permasalahan

Bagaimana konsep perencanaan dan perancangan sekolah dengan

metode pembelajaran berbasis alam yang berfungsi sebagai wadah

pendidikan anak usia dini yang terjangkau bagi masyarakat kurang

mampu.

2. Persoalan

a. Bagaimana konsep perancangan sebuah Sekolah Alam yang

mewadahi proses belajar-mengajar bagi anak usia dini?

b. Bagaimana konsep perancangan sebuah sekolah alam yang

ditujukan untuk masyarakat kurang mampu, yang dapat menerapkan

prinsip hemat biaya dari segi pembangunan dan perawatan.

c. Bagaimanakah pola peruangan yang efektif dalam penggunaan dan

dapat mewadahi kegiatan pendidikan anak usia prasekolah dan

kegiatan penunjang lain yang ada di sekolah alam.

Page 16: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

I-11

E. Tujuan Dan Sasaran

1. Tujuan

Menyusun konsep perencanaan dan perancangan Sekolah Alam yang

berlokasi di Surakarta, tepatnya di Kelurahan Sangkrah. Arsitektur

berusaha mewadahi sebuah kegiatan belajar-mengajar yang selaras

dengan lingkungan dan sebuah wadah bangunan hemat biaya, yang

keduanya merupakan ciri dari sekolah alam.

2. Sasaran

a. Konsep pemilihan dan pengolahan site yang memenuhi kriteria dan

dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin untuk sekolah alam yang

direncanakan.

b. Konsep peruangan yang efektif dalam penggunaan dan dapat

mewadahi kegiatan pendidikan anak usia prasekolah dan kegiatan

penunjang lain yang ada di sekolah alam di Surakarta.

c. Konsep material bangunan yang aman, nyaman, hemat biaya dan

mudah dalam perawatan yang dapat digunakan dalam sekolah alam

di Sangkrah sehingga mengurangi beban biaya sekolah.

d. Konsep sistem utilitas dan struktur bangunan yang efektif untuk

sekolah alam yang dapat menghemat biaya.

F. Batasan Dan Lingkup Pembahasan

1. Batasan

Pembahasan masalah dibatasi pada output berupa ide/ gagasan yang

nantinya akan mengarah pada bangunan Sekolah Alam di Sangkrah,

dengan biaya pembangunan dan sistem struktur dipertimbangkan secara

logika dan tanpa perhitungan mendetail.

Page 17: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

I-12

2. Lingkup Pembahasan

Pembahasan ditekankan pada masalah-masalah dalam lingkup disiplin

ilmu arsitektur sesuai dengan tujuan dan sasaran. Pembahasan di luar

lingkup disiplin ilmu arsitektur akan dibahas sebatas menunjang dan

memberi kejelasan pada pembahasan bangunan dan fungsi

bangunanSekolah Alam.

G. Metoda Pembahasan

Metoda pembahasan dilakukan dengan menggunakan metoda analisa

dengan proses pemikiran deduktif, untuk kemudian ditarik kesimpulan yang

ideal, melalui tahap-tahap sebagai berikut :

1. Survey / Observasi

Pengamatanlangsung pada objeksasaran secara fisikyaituSekolah Alam

yang sudah ada di Indonesia, serta kondisi lingkungan serta masyarakat

di Kelurahan Sangkrah.Pengamatantersebutmeliputistudykegiatan di

dalambangunandenganmengamatikinerjapenggunasertasirkulasinya,

untukmendapatkanfakta dan fenomena yang ditekankan pada

prosesbelajar-mengajar di sekolah alam. Untuk di Kelurahan Sangkrah,

pengamatan meliputi studi mengenai kondisi sosial di lapangan, interaksi

antar masyarakat, serta kondisi lingkungan.

2. Studiliteratur

Denganpengambilaninformasiberupasumber-sumber data

tertulisdaribeberapabukureferensi dan sumberlainsepertisitus-situs

Page 18: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

I-13

internet yang terkaitdenganjudul. Data-data yang

didapatdaristudyliteraturatersebut antara lain:

· Data standar tentang fasilitas sekolah

· Data mengenai kurikulum yang diterapkan di sekolah alam.

· Data tentangtarget lokasi Sekolah Alam.

· Teori Humanistik Carl Roger

3. Studikomparasi

Untuk lebihmendukung obyek pembahasan, dilakukan juga studi

banding dari obyek yang memiliki latar belakang atau pendekatan

konsep yang hampir sama dengan obyek perencanaan dan

perancangan. Studi komparasi yang dilakukan denganmempelajari

preseden Sekolah Alam yang telah ada di Indonesia.

H. Sistematika Pembahasan

1. Tahap I: Pendahuluan

Pembahasan mengenai pengertian judul, latar belakang, permasalahan

dan persoalan, tujuan dan sasaran, batasan dan lingkup pembahasan,

dan metode pembahasan, serta sistematika pembahasan yang menjadi

pedoman dan dasar dalam perancangan sebuah bangunan Sekolah

Alam untuk Anak Usia Dini.

Page 19: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

I-14

2. Tahap II: Tinjauan Teori

· Anak Usia Dini

Mengetahui karakter dan kebutuhan anak usia dini yang terkait

dengan proses perkembangan secara fisik maupun mental.

· SekolahAlam

Mengamati pola, aktivitas dan fasilitas yang terdapat dalam sebuah

sekolah alam. Kemudian mengambil kesimpulan dari sudut pandang

arsitektural.

· Bangunan Hemat Biaya

Memberikan gambaran mengenai solusi-solusi yang dapat diterapkan

untuk mewujudkan sebuah bangunan hemat biaya.

3. Tahap III: Tinjauan Kota Surakarta

Data Kota Surakarta sebagai lokasi kawasan Sekolah Alam, rencana

dan program Pemkot Surakarta yang terkait dengan Kelurahan

Sangkrah dan pendidikan secara umum maupun tentang

pengembangan sekolah alam di Surakarta untuk mendukung program

Surakarta sebagai Kota Layak Anak.

4. Tahap IV: Sekolah Alam yang Direncanakan

Dari berbagai macam analisa dan kecenderunganya, disimpulkan

bentukan arsitektural yang tepat untuk selanjutnya diolah dalam

perancangan.

Page 20: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

I-15

5. Tahap V: Analisa dan Konsep Perencanaan dan Perancangan

Menganalisa permasalahan yang mencakup segala aspek yang nantinya

merupakan pedoman untuk merencanakan dan merancang bentuk fisik

bangunan Sekolah Alam meliputi analisa pola kegiatan, kebutuhan

ruang, besaran ruang, organisasi ruang, pola peruangan dalam

bangunan lokasi, persyaratan ruang, tata massa bangunan, tampilan

bangunan, site, pencapaian, orientasi, gubahan massa, sistem struktur

dan utilitas bangunan.

Diakhiri dengan konsep desain akhir yang muncul dalam fisik perancangan

disertai penjelasannya.

Page 21: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-1

B ABII

TINJAUAN TEORI

A. Anak Usia Dini

1. Pengertian

Anak adalah:

a. Seorang lelaki atau perempuan yang belum dewasa atau belum

mengalami masa pubertas1.

b. Anak adalah seseorang yang belum mencapai umur 21 (dua puluh

satu) tahun dan belum pernah kawin2.

Usia dini adalah seseorang yang berusia 0-6 tahun3. Usia dini sering

disebut sebagai Golden Age karena merupakan periode penting dalam

perkembangan seseorang. Golden Age ini merupakan periode kritis bagi

anak, dimana perkembangan yang diperoleh pada periode ini sangat

berpengaruh terhadap perkembangan periode berikutnya, hingga masa

dewasa. Berdasarkan hasil penelitian, sekitar 50% kapabilitas

kecerdasan orang dewasa telah terjadi ketika anak berumur 4 tahun,

80% telah terjadi ketika berumur 8 tahun, dan mencapai titik kulminasi

ketika anak berumur 18 tahun4.

1http://id.wikipedia.org/wiki/Anak 2Undang-Undang RI. No. 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak;pasal 1 ayat (2) 3Pasal 28 UU Sisdiknas No.20/2003 ayat 1 4http://www.anneahira.com/kesehatan-anak/pendidikan-anak-usia-dini.htm

Page 22: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-2

Menurut teori perkembangan psikososial Erikson ada empat tingkat

perkembangan anak yaitu :

a. Usia anak 0 - 1 tahun yaitu trust versus mistrust. Pengasuhan dengan

kasih sayang yang tulus dalam pemenuhan kebutuhan dasar bayi

menimbulkan "trust" pada bayi terhadap lingkungannya. Apabila

sebaliknya akan menimbulkan "mistrust" yaitu kecemasan dan

kecurigaan terhadap lingkungan.

b. Usia 2 - 3 tahun, yaitu autonomy versus shame and doubt.

Pengasuhan melalui dorongan untuk melakukan apa yang diinginkan

anak, dan sesuai dengan waktu dan caranya sendiri dengan

bimbingan orang tua atau pendidik yang bijaksana, maka anak akan

mengembangkan kesadaran autonomy. Sebaliknya apabila pendidik

tidak sabar, banyak melarang anak, akan menimbulkan sikap ragu-

ragu pada anak. Hal ini dapat membuat anak merasa malu.

c. Usia 4 - 5 tahun, yaitu inisiative versus guilt, yaitu pengasuhan

dengan memberi dorongan untuk bereksperimen dengan bebas

dalam lingkungannya. Pendidik dan orang tua tidak menjawab

langsung pertanyaan anak, maka mendorong anak untuk berinisiatif

sebaliknya, bila anak selalu dihalangi, pertanyaan anak disepelekan,

maka anak akan selalu merasa bersalah.

d. Usia 6 - 11 tahun, yaitu industry versus inferiority, bila anak dianggap

sebagai "anak kecil" baik oleh orang tua, pendidik maupun

lingkungannya, maka akan berkembang rasa rendah diri, dampaknya

anak kurang suka melakukan tugas-tugas yang bersifat intelektual

dan kurang percaya diri5.

5http://paud-usia-dini.blogspot.com/

Page 23: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-3

Klasifikasi pada masa anak-anak dibedakan berdasarkan tahap-tahap

perkembangan anak secara biologis, psikologis, dan pendidikan yang

harus diberikan pada anak usia tertentu (didaktis)

Tabel II.1 - Klasifikasi pada masa anak-anak

Klasifikasi Biologis Psikologis Didaktis

Masa bayi

(0-3 tahun)

Intatik

(masa menyusui)

Ketergantungan

dengan orang lain

Mutlak di bawah

asuhan orang tua

Masa Pra Sekolah

(3-5 tahun)

Latent

(perkembangan awal)

Pengenalan dunia luar

dengan panca indera

Permulaan pendidikan

jasmani dan latihan

panca indera

Masa Sekolah

(6-12 tahun)

Latent-Pra pubertas

(kematangan biologis)

Penemuan diri dan

kepekaan sosial

Memulai pembentukan

watak dan mental

(sumber: http://paud-usia-dini.blogspot.com/)

2. Karakter Anak

a. Karakter psikologis anak

Pada dasarnya anak-anak memiliki kreativitas alamiah yang perlu

dikenali dan dirangsang sejak dini sehingga anak harus mendapatkan

bimbingan dan pengasuhan yang terencana, sistematis dan

terprogram. Dengan pola pengasuhan dan bimbingan yang sistematis

anak mengalami perkembangan dan pertumbuhan yang maksimal6.

Contoh karakter dominan anak berkaitan dengan psikologi anak7:

· Bebas dan dinamis

· Aktif dan selalu ingin tahu

· Bermain

6Tim Pengembang Dinas, GBPP Kelompok Bermain, Dinas BPKB, Ungaran 2000 7Conny Semiawan, Perspektif Anak Berbakat, Grasindo, Jakarta

Page 24: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-4

b. Karakter gerak anak

Secara umum, anak bergerak secara aktif, bebas dan spontan.

Bergerak dengan bebas karena anak tidak suka diatur. Bergerak

dengan spontan, yaitu melakukan kegiatan yang dianggapnya

menarik. Anak lebih suka melakukan kegiatan seperti berlari,

melompat-lompat daripada kegiatan dengan tenang.

c. Karakter fisik anak

Karakter fisik anak dapat mempengaruhi perancangan. Faktor yang

mempengaruhi adalah tinggi badan dan ruang gerak anak. Tinggi

badan dan ruang gerak akan berpengaruh pada penataan ruang

serta kenyamanan gerak dan visual.

Tabel II.2 - Ruang gerak bermain dalam ruang Usia (tahun) Tinggi (m) Ruang Gerak (m2)

2-4 0.95 0.71

4-7 1.10 0.95

7-11 1.25 1.21

11-13 1.38 1.50

(sumber: Osmond, 1974 dalam Tesis Pusat Pengembangan Kreativitas Anak di

Yogyakarta, 2000; hal 21)

Tabel II.3 - Ruang Gerak Bermain di Luar Ruang Berdasarkan usia Anak - Social Distance

Usia (tahun) Tinggi (m) Ruang Gerak (m2)

2-4 1.22 1.20

4-7 1.53 1.80

7-11 1.83 2.60

11-13 2.14 3.60

(Sumber: Osmond, 1974 dalam Tesis Pusat Pengembangan Kreativitas Anak di

Yogyakarta, 2000; hal 22)

Page 25: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-5

3. Kebutuhan Anak

Anak membutuhkan lingkungan yang dapat memberikan rasa aman,

nyaman, bebas, hangat dan akrab, juga dapat merangsang

perkembangan fisik motoriknya8

a. Adanya rasa aman dan nyaman

Menyediakan lingkungan fisik yang aman dan nyaman dimana

kegiatan yang dilakukan oleh anak mudah diawasi orang dewasa

sebagai pengawas sekaligus fasilitator.

b. Adanya rasa bebas

Agar anak dapat dengan bebas bergerak sesuai dengan keinginan

dan kebutuhannya sehingga dapat memberikan kenyamanan gerak

bagi anak untuk melakukan kegiatan. Sebaiknya ruang-ruang yang

disediakan dapat memberikan kebebasan untuk melakukan kegiatan

tersebut.

c. Adanya rasa hangat dan akrab

Dapat menciptakan suasana ruang yang akrab dapat membantu

anak untuk merasa lebih nyaman. Bisa melalui desain interior

bangunan yang sesuai dengan karakter anak (penggunaan furniture

dan warna interior dinding).

d. Merangsang perkembangan fisik dan motorik

Dengan menyediakan ruang yang menarik bagi anak dengan sarana

dan prasarana yang mendukung.

8Tedjasaputra; Bermain, Mainan, dan Permainan; Grasindo; Jakarta 2001.

Page 26: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-6

4. Pertumbuhan Anak9

a. Penglihatan

Pada anak usia sekolah, penglihatannya lebih tajam daripada waktu-

waktu sebelumnya. Anak-anak yang berusia di bawah 6 tahun

cenderung memiliki penglihatan jarak jauh, sebab mnta mereka

belum mating (matured) dan dibentuk secara berbeda daripada orang

dewasa. Namun setelah usia tersebut, maka mereka bukan hanya

lebih matang. tetapi juga dapat memfokuskan penglihatan lebih

baik10.

b. Kebugaran anak

Pada dewasa ini latihan fisik bagi anak-anak sangat baik jika

dibandingkan dengan tahun 1960-an. Jantung dan paru-paru mereka

bentuknya kurang baik dibandingkan dengan anak-anak yang suka

berolahraga daripada anak-anak usia pertengahan tahun. Mengapa

anak-anak tersebut sangat jelek bentuk jasmaninya? Hal ini

disebabkan mereka kurang aktif berolahraga, dan hanya setengah

dari kelas mereka yang mengikuti pendidikan jasmani di sekolah dan

hanya sebagian kecil yang suka berolahraga secara individual,

misalnya berenang, senam, lari, berjalan kaki atau bersepeda.

Sedangkan sebagian besar menghabiskan waktunya untuk menonton

program TV di rumah. Hanya mereka yang aktif dalam perkumpulan

olahraga secara kelompok atau tim yang memiliki bentuk rubuh yang

baik dan sehat.

9http://www.bayisehat.com/child-development-mainmenu-35/256-pertumbuhan-dan-perkembangan-anak.html 10U.S Department of Health Education, and Welfare, USDHEW, 1976

Page 27: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-7

5. Perkembangan otak pada masa anak-anak11

Pada awal perkembangan, otak tumbuh lebih cepat daripada organ

lainnya.Stimulan pada otak sangat penting selama periode awal

pertumbuhan. Perampasan awal berkepanjangan, seperti pada beberapa

bayi dibesarkan di panti asuhan, dapat merusak pertumbuhan otak

dan semua aspek perkembangan psikologis secara permanen.

Ekspektasi pengalaman perkembangan otak bergantung pada

pengalaman sehari-hari. Kenyataannya, lingkungan yang memberikan

ekpektasi yang tidak tepat dapat merusak potensi otak.

6. Arsitektur untuk Anak Usia Dini

a. Eksterior

Penampilan luar yang berwarna warni yang memikat kesan anak

sehingga mereka tidak terlalu sulit menangkap kesan edukatif ketika

masuk kelas. Sebuah bangunan yang digunakan sebagai fasilitas

pendidikan untuk anak usia dinitidak harus berbentuk kotak, tapi bisa

berupa ruang lingkaran, elips, segitiga, dan lain sebagainya.

Bentuknya boleh dan lebih baik didesain dengan nuansa yang khas

dengan karakter umum anak usia dini. Bahkan jika memungkinkan

bentuk ruang kelas yang satu dengan yang lain juga berbeda. Tidak

menutup kemungkinan desain gedung dengan kelas-kelas yang

dapat diubah-ubah bentuknya. Jika hal seperti ini berhasil

diwujudkan, maka akan menjadi “surga para pembelajar sejati” yakni

anak usia dini. Anak-anak sejak masuk gedung sudah terkesan oleh

bentuk-bentuk yang berbeda. Demikian pula ketika mereka masuk

kelas dan berbagai area bermain lainnya. Nuansa yang berbeda- 11Exploring Lifespan Development / Laura E. Berk.-lst ed. Page 113, USA, 2003

Page 28: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-8

beda tersebut membuat anak senantiasa betah dan tidak pernah

merasa bosan di sekolah12.

b. Interior13

1) Penataan Ruangan

Kursi dan meja siswa dan guru perlu ditata sedemikian rupa

sehingga dapat menunjang kegiatan belajar-mengajar yang

mengaktifkan siswa, yakni memungkinkan hal-hal sebagai berikut:

· Aksesibilitas: siswa mudah menjangkau alat atau sumber

belajar yang tersedia.

· Mobilitas: siswa dan guru mudah bergerak dari satu bagian ke

bagian lain dalam kelas.

· Interaksi: memudahkan terjadi interaksi antara guru dan siswa

maupun antar siswa.

· Variasi kerja siswa: memungkinkan siswa bekerjasama secara

perorangan, berpasangan, atau kelompok.

Lingkungan fisik dalam ruang kelas dapat mejadikan belajar aktif.

Tidak ada satupun bentuk ruang kelas yang ideal, namun ada

beberapa pilihan yang dapat diambil sebagai variasi. Dekorasi

interior kelas harus dirancang yang meungkinkan anak belajar

aktif, yakni yang menyenangkan dan menantang. Formasi kelas

berikut ini tidak dimaksudkan untuk menjadi susunan yang

permanen. Jika mubeler (meja atau kursi) yang ada di ruang kelas

dapat dengan mudah dipindah-pindah, maka sangat mungkin

12Manajemen PAUD / Suyadi. Pustaka Pelajar, hal.181. Yogyakarta, 2011. 13http://aunjamhur.blogspot.com/2011/03/mengelola-ruang-kelas.html

Page 29: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-9

menggunakan beberapa formasi ini sesuai dengan yang

diinginkan.

· Formasi Huruf U

Gambar II. 1 - Formasi Kelas Huruf "U"

(sumber: https://lh4.googleusercontent.com/-EVePYRnnTXw/TYVkxjBo1iI/AAAAAAAAAOY/3qNRjl4uSLQ/s1600/model+U+dlm+kelas.jpg)

Formasi ini dapat digunakan untuk berbagai tujuan. Para

peserta didik dapat melihat guru dan/atau melihat media visual

dengan mudah dan mereka dapat saling berhadapan langsung

satu dengan yang lain. Susunan ini ideal untuk membagi bahan

pelajaran kepada peserta didik secara cepat karena guru dapat

masuk ke huruf U dan berjalan ke berbagai arah dengan

seperangkat materi.

· Formasi Corak Setengah Lingkaran

Gambar II. 2 - Formasi Kelas Setengah Lingkaran (sumber: https://lh6.googleusercontent.com/-

alg7kTtAI9A/TYVlX41BZFI/AAAAAAAAAOc/SRNStVH5sfk/s1600/bentuk+corak+tim.jpg)

Mengelompokkan meja-meja setengah lingkaran atau oblong di

ruang kelas agar memungkinkan anda untuk melakukan

Page 30: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-10

interaksi tim. Guru dapat meletakkan kursi-kursi mengelilingi

meja-meja untuk susunan yang paling akrab.

· Formasi Corak Lingkaran

Para peserta didik hanya duduk pada sebuah lingkaran tanpa

meja atau kursi untuk interaksi berhadap-hadapan secara

langsung. Sebuah lingkaran ideal untuk diskusi kelompok

penuh. Sediakan ruangan yang cukup, sehingga anda dapat

menyuruh peserta didik menyusun kursi-kursi mereka secara

cepat dalam berbagai susunan kelompok kecil.

2) Warna

Beberapa warna mampu menarik perhatian anak dan

membuatnya cenderung akan lebih bersemangat dan senang14.

Berikut ini adalah bebeapa warna yang mempunyai pengaruh

positif terhadap anak15

· Merah

Dari semua warna, merah merupakan warna

terkuat dan yang paling menarik perhatian. Warna

14http://www.clarishome.com/claris-kids-zone-philosophy.html 15Swasty Wirania, A-Z Warna Interior Rumah Tinggal, Griya Kreasi, Jakarta, 2010

Gambar II. 3 - Formasi Kelas Lingkaran (sumber: https://lh4.googleusercontent.com/-oC0WHFDv7tw/TYVmNI4WoaI/AAAAAAAAAO /3G7tugX8398 /s1600/model+ligkaran.jpg)

Page 31: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-11

merah identik dengan warna berani, semangat, agresif, dan

penuh gairah. Warna merah mengandung arti cinta, gairah,

berani, kuat, agresif, merdeka, kebebasan, dan hangat.

· Merah muda (Pink)

Warna pink selalu diidentikkan dengan wanita. Pink

mencerminkan energi dan semangat, dalam koteks

yang lebih tenang. Warna pink bisa juga digunakan sebagai

warna penenang, dan termasuk warna yang cukup netral.

· Kuning

Warna kuning adalah warna hangat yang

merepresentasikan rasa bahagia dan keceriaan.

Karena merupakan warna yang terang, warna kuning mudah

ditangkap mata dan mencolok. Anak-anak akan mudah

menangkap warna kuning ini dan menyukai jenis warna ini.

· Hijau

Warna hijau merupakan warna alam, dan terlihat

kalem. Warna hijau memang terlihat cukup terang

tetapi mempunyai efek menenangkan. Hijau juga

merepresentasikan pertumbuhan, kesehatan, dan kesegaran.

· Biru

Warna biru mencerminkan keramahan dan

ketenangan. Biru adalah jenis warna yang dingin dan

menenangkan, dengan sedikit sentuhan semangat.

Warna biru dipercaya sebagai warna pembawa kedamaian.

B. Sekolah Alam

Page 32: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-12

1. Pengertian

Sekolah Alam adalah sekolah yang memiliki komitmen dan secara

sistematis mengembangkan program-program untuk

menginternalisasikan nilai-nilai lingkungan (alam) dalam seluruh aktivitas

sekolah. Sebagian besar kegiatan belajar-mengajar di Sekolah alam

tidak dilakukan di dalam ruangan, melainkan di alam terbuka. Siswa

dilatih untuk lebih berani dalam bereksplorasi. Dalam sekolah alam guru

bertindak sebagai fasilitator. Siswa diberikan kebebasan (yang masih

dalam koridor) untuk belajar tentang segala hal yang ingin diketahuinya.

Nilai teori bukan hal utama yang menjadi tolak ukur keberhasilan siswa

dalam menyerap pelajaran di sekolah alam. Siswa justru lebih dididik

untuk dapat mengaplikasikan ilmu yang telah didapatnya dari kegiatan di

sekolah.

2. Latar belakang berdirinya Sekolah Alam

Sekolah alam mula-mula berdirinya diperuntukkan untuk kaum dhuafa

(kurang mampu), tidak ada biaya dipungut sepeserpun alias gratis. Meski

begitu tak ada seorangpun yang mau menyerahkan anaknya untuk di

didik disana. Boleh jadi para orang tua tadi belum siap dengan konsep

sekolah alam. Sehingga walau gratis sekalipun, mereka menolak untuk

menyekolahkan anak mereka di sekolah alam.

Ketika konsep sekolah alam ini kemudian ditawarkan ke kalangan

menengah ke atas, ternyata ada yang menyambut, ada yang tertarik,

ada yang menyekolahkan anaknya di sekolah alam. Walau begitu,

sekolah alam tetap menyediakan tempat bagi mereka yang kurang

mampu. Awalnya sekolah alam mendapat tentangan dari Departmen

Pendidikan Nasional (Depdiknas). Metode yang sangat tidak lazim, juga

Page 33: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-13

membebaskan siswa dari pakaian seragam, di antaranya menjadi alasan

penolakan terhadap sekolah itu. Tetapi kemudian sikap Depdiknas

melunak dan mengizinkan sekolah dengan konsep alam itu berjalan.

Sekolah alam juga didirikan sebagai reaksi terhadap sistem sekolah di

Indonesia yang semakin lama semakin terasing dari lingkungan. Dengan

adanya konsep "alam" ini, diharapkan siswa bisa lebih menghayati apa

yang dipelajarinya, juga menjadikan pembelajaran lebih variatif dan tidak

membosankan. Alam, kehidupan, dan lingkungan dimanfaatkan sebagai

media pembelajaran, sehingga siswa siap menghadapi problem

kehidupan riil16.

3. Preseden Sekolah Alam di Indonesia

a. Green School Bali17

Terletak di desa Sibang Kaja, 30 km dari pusat kota Denpasar.

Digagas oleh John Hardy, sekolah ini merupakan satu-satunya sekolah

di dunia yang bangunannya terbuat dari batang bambu yang ramah

lingkungan. Pendingin udaranya tidak lagi memakai Ac, melainkan

kincir angin melalui terowongan bawah tanah. Tenaga listiknya

menggunakan bio-gas yang terbuat dari kotoran hewan untuk

menyalakan kompor. Tambak udang tempat budidaya, sekaligus

peternakan sapi. Ditambah lagi arena olahraga, laboratorium,

perpustakaan,dll.

Para murid diajarkan untuk dekat dengan alam, mulai dari cara

menanam padi, memproduksi coklat sendiri. Semua itu tak lepas dari

harapan agar murid – murid mereka mengerti tentang berbagai hal

16http://penakuasaberkarya.blogspot.com/2010/11/sekolah-alam.html 17http://www.greenschool.org

Page 34: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-14

dalam kehidupan, dan mampu menjadi pemimpin di dunia yang selalu

berubah dan menantang ini. Pendeknya, mereka-para pelajar-akan

tahu segala hal dari organic gardening hingga mendesain website, dari

menjalankan bisnis kecil hingga menekan emisi karbon, menjadi orang

yang membanggakan dan dapat dipercaya mengelola kehidupan

dengan lebih baik, di tengah krisis bumi ini18.

Gambar II. 4 - Heart of School, Green School Bali (Sumber: www.greenschool.org)

1) Kurikulum:

- Membangun kepribadian, sosial dan emosi;

- Komunikasi, bahasa, dan membaca;

- Pemecahan masalah, memberikan alasan, dan matematika;

- Mengetahui dan memahami lingkungan;

- Pembangunan fisik (badan/ tubuh);

- Pembangunan kreativitas.

2) Metode Pembelajaran

Dalam membangun kemampuan memberikan alasan dan

matematika, siswa didorong untuk memahami “bagaimana sesuatu

bekerja” dan untuk membuat prediksi berdasarkan aktivitas sehari-

hari mereka. Berhitung, mencocokkan dan mengurutkan,

18http://wahw33d.blogspot.com/2011/01/green-school-sekolah-hijau-di-bali-yang.html

Page 35: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-15

membandingkan ukuran obyek, bentuk dan warna, semua hal

tersebut membantu kesiapan siswa dalam matematika.

Ketrampilan motorik halus dan motorik kasar sangat penting di usia

awal. Ketika siswa memotong atau mencetak bentuk dari lilin,

mereka melatih genggaman jari yang digunakan ketika mulai

menulis. Memanjat dan mengkoordinasikan seluruh badan dalam

sebuah satuan gerakan, siswa membutuhkan waktu untuk sekedar

berlari di rumput secara bebas untuk melatih otot-otot mereka.

Kreativitas dan seni membantu untuk membangun sisi kreatif

mereka, dan terkadang terhubung dengan satu tema atau konsep

yang kita pelajari. Semua itu akan terjalin dengan mempelajari

dunia di sekitar kita. Pohon-pohon, rumput, bunga, bambu, batu,

kaca, pelangi, sungai, binatang, dan burung-burung di sekitar kita

adalah sebuah pembelajaran alami lingkungan yang mendorong

dan mendukung seluruh proses belajar anak-anak.

3) Permassaan

Sekolah ini memiliki luas 8 hektare, dan terletak di Sibang Kaja

yang dibelah oleh Sungai Ayung. Di sisi sungai dibangun kelas-

kelas, perpustakaan, laboratorium, dan dapur. Kolam

pembudidayaan, kebun sayur organik, maze yang bisa dimakan dan

kebun permakultur tersebar di berbagai titik di seluruh kampus yang

luas itu.

Semua bangunan di Green School terbuat dari material ramah

lingkungan seperti bambu, rumput alang-alang, dan dinding dari

tanah liat khas Bali. Untuk sumber energi, sekolah ini

berekpserimen dengan pembangkit listrik tenaga air dan

Page 36: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-16

memproduksi gas metana dari kotoran sapi untuk menyalakan

kompor dan mengembangkan unit gasifikasi yang akan

menggunakan kulit gabah kering dan material organik lainnya untuk

menghasilkan listrik. Sebuah pabrik cokelat organik yang telah

dikelola, lapangan olahraga yang luas, pusat kebugaran, sarana

outbound, dan jalur-jalur untuk pesepeda juga telah disediakan

Green School19.

4) Interaksi dengan alam

Gambar II. 5 - Pelajaran memasak di alam terbuka

(Sumber: www.greenschool.org)

Gambar II. 6 - Siswa belajar mengenal padi, langsung di sawah

(Sumber: www.greenschool.org)

19http://www.ciputraentrepreneurship.com/perusahaan-a-merek/nasional/perusahaan/8100-green-school-sekolah-hijau-kelas-dunia.html

Page 37: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-17

Gambar II. 7 - siswa berjalan-jalan di sekitar sekolah didampingi guru

(Sumber: www.greenschool.org)

5) Biaya Sekolah

Tabel II.4–Biaya Sekolah di Green School Bali No. Jenis Biaya Jumlah

1. Biaya Registrasi $ 500

2. Uang bangunan tahunan $ 950

3. Biaya sekolah pertahun $ 7.950

(Sumber: www.greenschool.org)

b. Sekolah Alam Bogor20

Didirikan pada tahun 2002 oleh anak-anak mudah yang tergabung

dalam Yayasan Progress Insani. Terletak di Jl. Pangeran Ash-Shogiri

150 Kelurahan Tanah Baru Kota Bogor.

Dalam sekolah alam Bogor, Sekolah adalah sebuah model pendidikan

yang berusaha mengadaptasi apa yang telah dibuktikan oleh

Rasulullah SAW pada masanya ke masa kini dan masa di mana

generasi Rabbani kelak menjadi pemimpin di muka bumi. Sekolah

Alam berusaha mengembangkan pendidikan bagi semua (seluruh

ummat manusia) dan belajar dari semua (seluruh makhluk di alam

semesta).

20http://www.sekolahalambogor.org

Page 38: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-18

Gambar II. 8 - Ruang Kelas di Sekolah Alam Bogor

(sumber: www.sekolahalambogor.org)

1) Kurikulum

§ Dienul Islam

§ Bahasa

§ Kognitif dan daya cipta

§ Seni dan daua cipta

§ Sains dan teknologi

§ Pendidikan jasmani

§ Keterampilan dan wirausaha

§ Pendidikan lingkungan

§ Farming

§ Outbond

2) Metode Pembelajaran

Dalam konsep pendidikan Sekolah Alam Bogor, fungsi alam antara

lain :

§ Alam sebagai ruang belajar

§ Alam sebagai media dan bahan aja

§ Alam sebagai objek pembelajaran

Page 39: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-19

Proses pembelajaran Sekolah Alam Bogor menyandarkan pada 4

(tiga) pilar:

§ Pengembangan akhlak melalui teladan (Learning by Qudwah)

§ Pengembangan logika dan daya cipta melalui Expreriental

Learning

§ Pengembangan kepemimpinan dengan metode Outbond Training

§ Pengembangan kemampuan berwirausaha

3) Interaksi dengan alam

Gambar II. 9 - Siswa Sekolah Alam Bogor di Jembatan kecil di lingkungan sekolah.

(sumber: www.sekolahalambogor.org)

Gambar II. 10 - Asyik membaca di atas pohon

(sumber: www.sekolahalambogor.org)

Page 40: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-20

Gambar II. 11 - interaksi dengan hewan

(sumber: www.sekolahalambogor.org)

Gambar II. 12 - Menggambar di alam terbuka

(sumber: www.sekolahalambogor.org)

4) Biaya Sekolah

Tabel II.5–Biaya Sekolah di Sekolah Alam Bogor

No. Jenis Biaya SM

Asal SAB

SM Non SAB

SD Asal SAB

SD Non SAB

TK A PG LSC

Seluruh biaya dikalikan 1.000 1. Investasi** 5.250 7.250 5.500 6.750 3.750 4.250 1.450

2. Program

Pembelajaran (1 tahun)

1.800 1.800 1.600 1.600 1.320 1.320 1.700

3. Asuransi (Premi

1 Tahun) 175 175 50 50 50 50 50

4. Seragam + Alat

Outbond - - 200 200 200 200 200

5. Iuran Komite 120 120 120 120 120 120 120 6. SPP Juli 575 575 450 450 350 350 1.450 TOTAL 1-6 7.920 9.920 7.920 9.170 5.790 6.290 4.970

7. PENDAFTARAN 500 500 400 400 300 300 400 (sumber: www.sekolahalambogor.org)

Page 41: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-21

c. Sekolah Alam Indonesia21

Sekolah Alam Indonesia (SAI) adalah impian yang jadi kenyataan bagi

mereka yang menginginkan perubahan dalam dunia pendidikan di

Indonesia. Bukan sekadar perubahan sistem, metode, dan target

pembelajaran, melainkan perubahan paradigma pendidikan secara

menyeluruh yang pada akhirnya mengarah pada perbaikan mutu dan

hasil akhir dari proses pendidikan itu sendiri.

Sebagai sekolah berbasis komunitas, penyelenggaraan kegiatan

pendidikan di SAI tidak semata-mata menjadi tanggung jawab guru

dan yayasan, tapi juga orangtua murid. Semua terlibat, semua turun

tangan mengatasi berbagai kendala dan persoalan yang timbul.

Semua peduli dengan pengembangan sekolah karena sekolah bukan

‘milik’ yayasan atau pribadi-pribadi tertentu, tapi milik komunitas.

Semangat kebersamaan komunitas dibangun dengan prinsip anakmu

adalah anakku, yang diterjemahkan dalam sistem subsidi silang, yaitu

yang lebih mampu membantu yang kurang mampu.

Sebagai sebuah paradigma baru dalam dunia pendidikan di Indonesia,

SAI diharapkan menjadi tambahan kekayaan dalam khazanah

pendidikan nasional. Bisa dinikmati oleh lebih banyak anak di seluruh

Indonesia. Bisa lebih melibatkan banyak pihak dalam

mengembangkannya. Karena pada hakikatnya, penyelenggaraan

pendidikan itu bukan hanya tanggung jawab pemerintah, namun

seluruh komponen bangsa.

21http://www.sekolahalamindonesia.org

Page 42: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-22

1) Kurikulum

§ Program kemampuan dasar keislaman:

Tauhid, ahlaq; praktek ibadah; Hafalan Al-Quran yang sesuai;

Hafalan doa harian; sejarah nabi.

§ Program kemampuan dasar umum

Kemampuan berbahasa (Bahasa Indonesia, Bahasa Al-Quran,

Bahasa Inggris); Daya fikir (Matematika dan Sains); Ketrampilan

(melatih kemampuan motorik halus dan kreativitas); Pendidikan

jasmani (outwardbound, renang, kebersihan dan kesehatan).

§ Program kemampuan sosial bermasyarakat dan kemampuan

mengelola emosi.

§ Program alam.

Beternak, berkebun, dan eksplorasi alam.

2) Metode Pembelajaran

Di SAI, anak-anak dibebaskan bereksplorasi, bereksperimen,

berekspresi tanpa dibatasi sekat dinding dan berbagai aturan yang

mengekang rasa ingin tahu mereka, yang membatasi interaksi

mereka dengan kehidupan yang sebenarnya, yang membuat

mereka berjarak dan tak akrab dengan alam lingkungan mereka.

Anak dibebaskan menjadi diri mereka dan mengembangkan potensi

dirinya untuk tumbuh menjadi manusia yang berkarakter, berakhlak

mulia, berwawasan ilmu pengetahuan, dan siap menjadi pemimpin

sesuai dengan hakikat penciptaan manusia untuk menjadi

pemimpin di muka bumi. Anak dibebaskan dari tekanan ‘mengejar’

nilai dan rangking. Mereka didorong untuk menumbuhkan tradisi

ilmiah. Prestasi setiap anak tidak dilihat dalam perbandingan

Page 43: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-23

dengan anak lain, tapi dari upaya mereka memaksimalkan potensi

diri dan menjadi lebih baik. Belajar menjadi sesuatu yang

menyenangkan, tidak membebani.

SAI membebaskan guru untuk berkreasi dalam mengajar.

Kreativitas guru tidak dibatasi oleh buku paket dan target nilai. Guru

tak sekadar mengajar, tapi mendidik. Guru tak hanya jadi panutan,

tapi juga jadi teman. Guru adalah fasilitator. Guru-guru yang

beridealisme tinggi dan penuh dedikasi di sekolah ini membantu

anak didik mengenali kelebihan dan kekurangannya, dan

menjadikan mereka tidak sekadar tahu, tapi bisa melakukan. Tidak

sekadar kenal, tapi paham. Tidak sekadar berilmu, tapi berkarakter

dan berakhlak mulia. Tidak sekadar mandiri, tapi bisa membedakan

mana yang baik dan mana yang tidak baik untuk dikerjakan.

3) Permassaan22

Konsep desain adalah membentuk manusia berkarakter sesuai

dengan tujuan pendidikan SAI, memanfaatkan atau menggunakan

lahan sebagai wadah beraktivitas dengan menciptakan suasana

lingkungan binaan baru, pembentukan desain massa dan ruang

yang alami, sehingga menyatu dengan konsep SAI.

Masjid dibangun sebagai pusat kegiatan. Kemudian, konsep desain

tapak mengikuti kondisi alami tapak, kemiringan kontur dan lanskap

yang ada. Desain bangunan dan spesifikasi bahan menggunakan

bahan alam dipadukan dengan bahan berteknologi tinggi. Ini juga

untuk proses pembelajaran siswa. Selain itu, lay out komposisi 22http://saimenjemputimpian.wordpress.com/proposal/gambar-proyek/

Page 44: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-24

massa bangunan berorientasi ke dalam (cluster) tetapi grid tapak

secara keseluruhan mengikuti arah kiblat. Komposisi zoning dibagi

menjadi tiga zona: Zona Publik, Zona Semi Publik, dan Zona Privat.

Di Zona Publik ada bangunan serba guna, bangunan pengelola,

area bisnis, area outbond, parkir, dan sungai. Pada Zona Semi

Publik akan berdiri bangunan masjid, pengelola, kantor yayasan,

kantin, administrasi, area terbuka, dan sungai. Terakhir, yaitu Zona

Privat akan meliputi bangunan kelas, ruang guru, ruang rapat,

gudang peralatan, bangunan administrasi, lapangan olahraga,

kolam ikan atau reservoir.

4) Interaksi dengan alam

Gambar II. 13 - belajar di alam terbuka

(sumber: http://www.sekolahalamindonesia.org)

Gambar II. 14 - Pelajaran Berkebun

(sumber: http://www.sekolahalamindonesia.org)

Gambar II. 15 - Permainan kelompok untuk melatih rasa sosial (sumber: http://www.sekolahalamindonesia.org)

Page 45: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-25

Gambar II. 16– Outbond (sumber: http://www.sekolahalamindonesia.org)

5) Biaya pendidikan

Tabel II. 6 - Biaya Sekolah di Sekolah Alam Indonesia No. Jenis Biaya Besar Biaya Keterangan

1. Biaya Formulir Pre School dan

Sekolah Dasar

Biaya Formulir sekolah lanjutan

Rp 195.000,-

Rp 210.000 ,-

Pembayaran dilakukan

saat pengambilan

formulir

2. Biaya Sit In & Observasi

- Pre School

- SD

- SL

Rp 210.000,-

Rp 210.000,-

Rp 210.000,-

Pembayaran dilakukan

pada hari pertama sit

in.

3. Dana pengembangan pendidikan

- Pre School

- SD

- SL

Rp 7.500.000,-

Rp 7.500.000,-

Rp 7.500.000,-

Pembayaran dilakukan

segera setelah

pengumuman hasil Sit

in.

4. Jihad Harta

- Pre School

- SD

- SL

Rp 3.000.000,-/tahun

Rp 3.000.000,-/tahun

Rp 3.500.000,-/tahun

Pembayaran tahun

pertama dilakukan

segera setelah

pengumuman hasil Sit

In.

5. Bea Guru

- Pre School

- SD

- SL

- Inclusive Special Treatment

Rp 470.000,-/bulan

Rp 520.000,-/bulan

Rp 570.000,-/bulan

Rp 1.820.000,-/bulan

Pembayaran tahun

pertama dilakukan

segera setelah

pengumuman hasil Sit

In.

Sumber: www.sekolahalamindonesia.org

Page 46: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-26

4. Kesimpulan

a. Aktivitas

Aktivitas yang ditekankan adalah aktivitas siswa dan guru serta

interaksi dengan alam yang terjadi dalam proses belajar di sekolah

alam.

Lebih dari 50% kegiatan di sekolah alam mengambil tempat di alam

terbuka.

b. Perwadahan/ Peruangan

Terdapat sebuah bangunan penunjang yang menjadi pusat sekolah,

ruang terbuka untuk outbond, jalur sirkulasi untuk berinteraksi dengan

masyarakat sekitar, dengan tata massa yang cenderung majemuk.

Peruangan sekolah dibuat agar memungkinkan anak untuk

berkegiatan tanpa merasa dibatasi namun tetap aman dan masih

dalam jangkauan pengawasan guru.

Ruang-ruang yang umumnya ada di Sekolah alam adalah:

Alam Sekolah Alam

Siswa

Orang Tua & masyarakat sekitar

(sebagai pendukung)

Guru Kurikulum

Sarana/ Prasarana

Kemampuan Motorik Halus

Kemampuan Motorik Kasar

Kemampuan Emosi

Kemampuan Kognitif

Kemampuan Psikososial

Bagan II. 1 - Kegiatan di Sekolah Alam (Sumber: Dokumen Pribadi)

Page 47: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-27

· Ruang kelas

· Area Berkebun

· Area Outbond/ Area Olahraga

· Area Bermain

· Hall

· Perpustakaan

· Ruang Guru

· Ruang Rapat

· Ruang Ibadah

· Dapur

· Toilet anak-anak

· Toilet orang dewasa

· Area Parkir

· Area khusus orang tua siswa

Gambar II. 17 - Ruang kelas di sekolah alam yang dibuat tidak masif dengan open space sebagai "ruang" eksplorasi anak. (sumber: www.sekolahalambogor.org)

a. Permassaan

Page 48: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-28

Penataan massa di Sekolah Alam pada umumnya membentuk massa

majemuk yang diletakkan berdekatan dengan spot-spot di alam

terbuka yang telah dipilih, namun tetap memiliki sebuah massa yang

berfungsi sebagai kantor pusat dari sekolah.

Gambar II. 18 - Contoh masterplan sekolah alam, dengan open space, massa-massa

penunjang, dan sebuah massa utama yang menjadi pusat sekolah .

(sumber: http://www.sekolahalamindonesia.org)

b. Korelasi Interaksi

1) Aspek Fisik :

· Memiliki sebuah “bangunan” utama yang berfungsi sebagai

(semacam) kantor pusat;

· Terdapat spot-spot tertentu yang difungsikan sebagai lokasi

outbond;

· Ruang kelas bukan merupakan bangunan masif;

· Memiliki open space;

· Jarak antar massa bangunan tidak terlalu dekat;

· Cenderung bermassa banyak;

· Menyatu dengan alam;

· Menggunakan material lokal derah setempat.

2) Aspek Non fisik

Page 49: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-29

· Sekolah alam mengembangkan program-program untuk

menginternalisasikan nilai-nilai lingkungan di sekolah;

· Siswa dilatih untuk berani bereksplorasi;

· Guru bertindak sebagai fasilitator yang mendampingi proses

eksplorasi siswa;

· Konsep “alam” menjadikan pelajaran lebih variatif dan tidak

membosankan;

· Nilai teori bukan menjadi tolak ukur keberhasilan;

· Siswa dididik untuk lebih dapat mengaplikasikan ilmunya dalam

kehidupan sehari-hari;

· Aktivitasnya dirancang untuk mendukung perkembangan motorik

halus, motorik kasar, emosi, kognitif, dan psikososial.

C. Bangunan Hemat Biaya

1. Pengertian

Bangunan Hemat Biaya (Frugal Architecture) selalu memperhatikan

lahan dan budaya sekitarnya. Karya arsitektur yang dibangun harus

menyesuaikan dengan keadaan di sekitarnya agar lebih ramah

lingkungan. Begitu pula dengan budaya sekitar. Sebelum membangun,

penting untuk mengetahui tradisi, budaya, bahkan sejarah daerah sekitar

dimana bangunan akan didirikan.

Menggunakan material lokal dan material bekas pakai. Misalnya

penggunaan daun pintu dan jendela bekas, atau batu bata bekas yang

masih layak untuk digunakan.

Page 50: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-30

Gambar II. 19- Batu bata

(sumber: Dokumen pribadi)

Gambar II. 20 - Pintu dan jendela bekas

(sumber: Dokumen pribadi)

Bertujuan untuk mengenalkan kembali bentuk-bentuk pembangunan

lokal yang menggunakan keterlibatan masyarakat dan penggunaan

teknologi sederhana. Jenis arsitektur ini bertujuan untuk mengenalkan

lagi penggunaan teknik-teknik arsitektur yang bisa dikatakan sebagai

bagian dari tradisi. Contohnya penggunaan anyaman bambu.

2. Preseden Bangunan Hemat Biaya:

a. METI School (School Handmade) di Rudrapur, Bangladesh

Terletak di Desa Rudrapur, Bangladesh. Bangunan merespon ide ini

dala wujud material, teknik, dan desain arsitektural. Tujuan proyek

adalah untuk memperbaiki teknik bangunan yang ada, untuk memberi

konstruksi kepada keberlanjutan dengan memanfaatkan potensi lokal

dan untuk memperkuat identitas daerah.

Dibangun di daerah miskin, menggunakan material lokal yang

sederhana (batu, tanah liat, bambu, jerami, bahkan campuran kotoran

ternak) dan tampak berbau “ramah lingkungan”, serta diwujudkan

bersama lewat partisipasi warga. Itulah sebabnya proyek inipun sering

disebut “School Handmade”. Dengan teknologi yang sangat sederhana

dan tak rumit dalam program ruang.

Page 51: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-31

Material lokal di udrapur adalah bambu untuk konstruksi, tanah untuk

dinding dan pondasi, jerami untuk atap dan tali rami untuk mengikat

konstruksi.

Gambar II.21 - Meti School

(sumber: http://archpaper.com/uploads/image/METI-School.jpg)

Proses pembangunan sekolah ini sebagian besar berasal dari

partisipasi warga. Diharapkan dengan hal ini masyarakat peduli dan

berpartisipasi dalam perkembangan dan kemajuan sekolah.

Gambar II.22 - Proses Pengerjaan Sekolah menggunakan tanah liat yang

dibentuk secara manual menggunakan tangan.

(Sumber: http://archsociety.com/archimg/meti/meti_school_photo-6.jpg)

Bentuk denah bangunan dari sekolah ini sederhana, yaitu berupa

persegi panjang. Peruangannya juga sederhana dengan sedikit

Page 52: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-32

perabot. Ruang kelas tidak menggunakan meja dan kursi seperti

sekolah pada umumnya.

Gambar II.23 - Denah lantai dasar METI School

(sumber: http://www.moma.org/interactives/exhibitions/2010/smallscalebigchange/

images/projects /meti_handmade_school/3/Slideshow/1.jpg)

Gambar II.24 - Ruang Kelas di Meti School

(sumber:

http://www.architektur.hoerbst.com/bangladesh/metischool/content/bin/images/large/

Kurt.Hoerbst__051.jpg)

b. Rempah Rumah Karya, Colomadu, Karanganyar

Sang arsitek, Paulus Mintarga, menamai bangunan ini seperti nama

salah satu jenis bumbu masakan yang di masa lalu menjadi satu

Page 53: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-33

komoditas magnet yang menarik ekspedisi dagang maritime dari

Negara-negara barat ke Indonesia23.

Gambar II.25 - Rempah Rumah Karya

(sumber: http://a5.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-

snc6/268713_2148648925368_ 1520678414_2270839_4685659_n.jpg)

Ide bangunan berawal ketika pak Paulus Mintarga akan membuat

gudang baru, sebab gudang yang lama masa kontraknya habis dan

tempatnya kurang luas, hingga tidak mencukupi untuk menampung

bermacam sisa bangunan yang menjadi salah satu lahan bisnisnya.

Karena beliau sudah mempunyai lokasi untuk membangun gudang

sendiri, maka ia ingin membangunnya, tidak perlu kontrak lagi. Namun

melihat material bekas di gudangnya sangat banyak, timbul ide untuk

memanfaatkan semua barang yang sudah masuk kategori rongsokan

atau sampah itu menjadi bermanfaat. Batang baja dengan berbagai

dimensi panjang dimanfaatkan untuk rangka utama sebuah bangunan

tanpa harus mengubahnya, tanpa harus memotongnya. Artinya

material yang ada membentuk dalam sentuhan kreatifitas yang

harmoni.

23http://ruang17.wordpress.com/2011/07/10/rempah-rumah-karya/

Page 54: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-34

Gambar II.26 - Rangka Utama Bangunan memanfaatkan batang baja bekas

(sumber: http://ruang17.wordpress.com/2011/07/10/rempah-rumah-

karya/img_4048/)

Potongan-potongan kayu ditempelkan apa adanya hingga

membentuk dinding yang artistik. Sementara lantai di bagian atas

digelar anyaman bambu dan styrofoam atau polystyrene dengan

finishing plester semen, sebuah langkah berani namun dengan

perhitungan cermat, perbedaan karakter itu bisa menyatu dengan

kokoh bahkan kuat menampung beban 10 sak semen24.

Gambar II.27 - Fasad Bangunan memanfaatkan potongan-potongan kayu bekas

(sumber: http://ruang17.files.wordpress.com/2011/07/4.jpg?w=575&h=322)

3. Kesimpulan

Metode untuk mewujudkan bangunan hemat biaya:

a. Pemanfaatan Energi

· Memanfaatkan sinar matahari sebagai pencahayaan di siang hari

24http://unik.kompasiana.com/2011/07/18/dari-sampah-berubah-jadi-rempah-rumah-karya/

Page 55: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-35

· Menggunakan penghawaan alami

b. Program Ruang

· Program ruang yang kreatif sebagai solusi agar bangunan

memenuhi fungsi yang baik.

· Sekat-sekat ruang menggunakan furniture/ lemari (semua furniture

merupakan furniture bekas kayu tua/ kayu pinus bekas peti kemas/

bambu)

c. Konsep Material

· Eksplorasi material lokal

· Menggunakan material bekas

· Batu bata merah, genting keramik, terakota, rooster keramik &

beton, batu alam, batako, kayu keras, grassblock, paving block,

kayu pinus bekas peti kemas, berbagai jenis kaca, ubin, dll.

· Material-material bekas proses pembangunan juga digunakan

kembali. Pecahan-pecahan bata merah/ batako (sebagai dinding

mozaik), kerikil dan batu-batu kecil bekas saringan pasir (sebagai

lantai batu sikat), kayu perancah (dibelah, diserut, dapat menjadi

plafon interior), papan bekas begesting (sebagai plafon/ dinding/

bangku), dan lain-lain. Seluruh pewarnaan menggunakan warna asli

material, tanpa cat, dapat pula menggunakan campuran acian

semen dengan serbuk (tepung) genteng bekas untuk mendapatkan

acian yang kemerahan, atau dengan campuran pewarnaan alami

lainnya.

D. Bangunan Terapung (Rumah Lanting)

Page 56: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-36

1. Pengertian25

Rumah Lanting merupakan salah satu jenis rumah tradisional Kalimantan

Selatan, Indonesia. Rumah ini merupakan tipe rumah terapung,

berbahan utama kayu dan bagian bawah bangunannya menggunakan

pelampung. Keberadaan Rumah Lanting menjadi slaah satu bukti

penyikapan manusia terhadap kondisi lingkungannya.

Gambar II. 28 – Rumah Lanting di Kalimantan Selatan

(sumber: http://melayuonline.com/ind/culture/dig/1924)

Secara fungsi , Rumah Lanting tidak berbeda dengan rumah yang

dipancang di atas tanah. Dalam Rumah Lanting yang terapung-apung di

atas air sungai itu hidup sebuah keluarga, membesarkan anak,

membuka toko kelontong, warung makan, atau kios bahan bakar.

Bahkan ada juga Rumah Lanting yang dijadikan penginapan atau

karaoke.

Rumah Lanting juga berfungsi sebagai gerbang untuk berkomunikasi

dengan masyarakat luar. Kondisi tanah yang berawa dengan ketinggian

0,16 meter di bawah permukaan laut menyebabkan sebagian besar jalan

darat di Kalimantan kondisinya sangat buruk. Bahkan sebagian

wilayahnya masih belum terjangkau dengan transportasi darat, sehingga

penggunaan transportasi sungai menjadi solusinya. Kondisi ini membuka 25http://melayuonline.com/ind/culture/dig/1924

Page 57: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-37

peluang usaha di sepanjang aliran sungai. Tidak heran jika kemudian di

sungai-sungai di Kalimantan muncul berbagai jenis usaha. Keberadaan

Rumah Lanting juga berfungsi untuk mencegah erosi yang diakibatkan

oleh pasang surut air laut. Kelebihan lain dari Rumah Lanting adalah

konstruksi yang anti banjir. Ketika rumah-rumah penduduk di sebagian

daerah Kalimantan Selatan terendam banjir sampai tiga meter, Rumah

Lanting seolah-olah tidak terganggu.

Gambar II. 29 – Rumah Lanting digunakan sebagai Toko Kelontong

(sumber: sumber: http://melayuonline.com)

2. Tempat dan bahan-bahan

Secara spesifik tempat yang digunakan untuk membangun Rumah

Lanting adalah sepanjang aliran sungai yang agak dalam. Rumah

Lanting merupakan arsitektur rumah terapung yang sebagian besar

bahan-bahannya terbuat dari kayu. Namun walaupun hanya terbuat dari

kayu dan berada di atas aliran sungai, Rumah Lanting dapat bertahan

hingga puluhan tahun karna menggunakan bahan-bahan pilihan. Adapun

bahan-bahan yang digunakan untuk membuat Rumah Lanting di

antaranya adalah:

· Kayu. Kayu merupakan bagian bahan utama untuk membuat Rumah

Lanting. Kayu digunakan untuk membuat pondasi, kerangka rumah,

Page 58: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-38

lantai, dinding, dan terkadang juga untuk atap. Untuk membuat

pondasi, kayu yang dibutuhkan adalah kayu yang tidak mudah lapuk

bila direndam dalam air.. biasanya menggunakan kayu meranti,

bangkirai, atau ulin yang masih gelondongan. Kayu-kayu jenis tersebut

juga biasa digunakan untuk membuat bagian kerangka, lantai dan

dinding Rumah Lanting. Untuk atap biasanya menggunakan sirap yang

berasal dari kayu yang tahan terkena terik matahari, misalnya kayu

belian.

· Daun rumbia. Selain menggunakan sirap, atap Rumah Lintang

terkadang juga menggunakan daun rumbia. Daun rumbia dipilih selain

karena mudah disusun dan tidak mudah ditembus air juga karena

ringan sehingga tidak memberi beban berat terhadap pondasi.

· Seng. Seiring perkembangan zaman, seng mulai digunakan sebagai

bahan penutup atap dengan pertimbangan efektivitas dan lebih ringan.

· Tali. Tali digunakan antara lain untuk menyambung bagian-bagian

kayu, menempelkan atap, dan untuk mengikat rumah agar tidak

terbawa arus air.

3. Tahapan Pembangunan Rumah Lanting

Pendirian Rumah Lanting diawali dengan menentukan tempat dimana

Rumah Lanting tersebut akan didirikan. Setelah itu dilanjutkan dengan

pencarian dan pengumpulan bahan. Setelah bahan-bahan terkumpul,

maka pendirian rumah dapat segera dimulai.

Aktivitas mendirikan Rumah Lanting diawali dengan membuat pondasi

rumah. Kayu-kayu yang hendak digunakan untuk membuat pondasi,

dijejerkan di tepi sungai sesuai dengan ukuran bangunan yang akan

Page 59: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-39

dibuat. Kemudian di atas bahan pondasi tersebut disusun susuk dan

gelagar. Kemudian di atasnya ditempeli papan-papan yang nantinya

akan berfungsi sebagai lantai. Pada tahap ini kita akan melihat sebuah

rakit raksasa.

Setelah bagian pondasi selesai, kemudian rakit raksasa tersebut

didorong kesungai. Setelah sampai pada posisi yang ditentukan, bagian

depan dan belakangnya diikatkan dengan tiang pancang yang ada di

pinggir sungai. Tujuannya agar rumah tidak terbawa arus. Kemudian di

atasnya dibuat kerangka rumah. Setelah itu pemasangan dinding dan

atapnya. Setelah pemasangan atap, berarti pembangunan Rumah

Lanting telah selesai dan siap untuk ditempati.

4. Anatomi Rumah Lanting

Rumah Lanting biasanya menghadap ke daratan dengan konstruksi

bubungan berbentuk atap pelana. Rumah Lanting memiliki dua ruangan,

yaitu ruang tamu dan kamar tidur yang masing-masing berukuran sekitar

5x3 meter. Ruang tidur merupakan ruang privat yang hanya boleh

dimasuki oleh anggota keluarga. Sedangkan ruang tamu merupakan

ruang publik, yaitu tempat melakukan aktivitas sosial, misalnya

menerima tamu dan mengadakan upacara-upacara. Ruang tamu juga

terkadang digunakan untuk tempat memasak.

Rumah Lanting mempunyai dua lawang (pintu) masing-masing

menghadap ke darat dan sungai. Pada kedua dindingnya terdapat dua

lalungkang (jendela) kecil. Selain itu, di depan lawang terdapat titian

(jembatan) yang menghubungkan Rumah Lanting dengan daratan.

Page 60: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-40

Adakalanya untuk tempat memasak, dibuat ruangan lain yang posisinya

menempel. Pada bagian belakang rumah terkadang juga dibuat

bangunan untuk tempat buang air.

Gambar II. 30 – Rumah Lanting saat ini

(sumber: Dokumen Pribadi)

5. Kesimpulan

a. Program Ruang

Banyak menggunakan ruang dengan fungsi ganda. Program ruang

sederhana. Hanya terdiri dari 2 ruangan utama yaitu ruang tamu dan

ruang tidur. Ruang tamu sekaligus berfungsi sebagai tempat

memasak. Terdapat teras di bagian depan rumah yang saat ini banyak

berfungsi sebagai tempat usaha. Beberapa menambahkan ruangan

lain yang menempel di bagian belakang rumah utama sebagai tempat

buang air.

b. Konsep Material

Menggunakan material lokal daerah setempat. Untuk Rumah Lanting

asli, banyak menggunakan material dari kayu dan daun rumbia yang

merupakan sumber daya alam asli daerah setempat. Seiring

perkembangan zaman, saat ini Lanting mulai banyak yang

menggunakan bahan-bahan modern seperti seng (sebagai pengganti

daun rumbia untuk atap).

c. Konsep Konstruksi