Top Banner
KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAI DI KELAS 3 SDIT ASSALAMAH UNGARAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 dalam Ilmu Tarbiyah Oleh: Hanifah Lutfiati NIM : 3103025 FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2008
103

KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAI DI KELAS 3 SDIT ASSALAMAH

Aug 17, 2018

Download

Documents

danganh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAI DI KELAS 3 SDIT ASSALAMAH

KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN

IMPLEMENTASINYA DALAM PAI DI KELAS 3

SDIT ASSALAMAH UNGARAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1

dalam Ilmu Tarbiyah

Oleh:

Hanifah Lutfiati NIM : 3103025

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2008

Page 2: KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAI DI KELAS 3 SDIT ASSALAMAH

ii

DEPARTEMEN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

FAKULTAS TARBIYAH SEMARANG

PENGESAHAN

Skripsi Saudara : Hanifah lutfiati

Nomor Induk : 3103025

Judul : Konsep Multiple Intelligence dan Implementasinya

IIiDalam PAI di Kelas 3 SDIT Assalamah Ungaran.

Telah dimunaqasahkan oleh Dewan Penguji Fakultas Tarbiyah Institut

Agama Islam Negeri Walisongo Semarang, dan dinyatakan lulus dengan

predikat cumlaude / baik / cukup, pada tanggal : 22 Januari 2008.

Dan dapat diterima sebagai syarat guna memperoleh gelar Sarjana Strata 1

tahun akademik 2007/2008.

Semarang, 22 Januari 2008

Ketua Sidang/Dekan Sekretaris Sidang

Prof. Dr. H. Djamaluddin Darwis, M. A. Drs. Sajid Iskandar NIP. 150 030 529 NIP. 150 231 364 Penguji Penguji Prof. Dr. H. Erfan Soebahar, M. Ag. Ahmad Ismail, M. Ag. NIP. 150 231 369 NIP. 150 279 718 Pembimbing I Pembimbing II Prof. Dr. H. Djamaluddin Darwis, M. A. Syamsul Ma’arif, M. Ag. NIP. 150 030 529 NIP. 150 321 619

Alamat : Jl. Prof. DR. Hamka Ngaliyan Telp. (024) 7601295 Semarang 50185

Page 3: KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAI DI KELAS 3 SDIT ASSALAMAH

iii

Prof. Dr. H. Djamaluddin Darwis, M. A.

Jln. Tandang Raya No. 6 Semarang.

Syamsul Ma’arif, M. Ag.

Jati Sari Permai Blok C 11/6.

PERSETUJUAN PEMBIMBING Lamp : 4 (empat) eks.

Hal : Naskah Skripsi

An. Sdr. Hanifah Lutfiati.

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Setelah saya meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, bersama ini

saya kirim naskah skripsi Saudara :

Nama : Hanifah lutfiati

Nomor Induk : 3103025

Judul : Konsep Multiple Intelligence dan Implementasinya

IIDalam PAI di Kelas 3 SDIT Assalamah Ungaran.

Dengan ini saya mohon kiranya skripsi Saudara tersebut dapat segera

dimunaqasyahkan.

Demikian harap menjadikan maklum.

Wassalamu’alikum Wr. Wb.

Semarang, Desember 2007

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr. H. Djamaluddin Darwis, M. A. Syamsul Ma’arif, M. Ag. NIP. 150 030 529 NIP. 150 321 619

Page 4: KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAI DI KELAS 3 SDIT ASSALAMAH

iv

MOTTO

Jika anak dibesarkan dengan celaan, ia belajar memaki.

Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, ia belajar berkelahi.

Jika anak dibesarkan dengan cemoohan, ia belajar rendah diri.

Jika anak dibesarkan dengan penghinaan, ia belajar menyesali diri.

Jika anak dibesarkan dengan toleransi, ia belajar menahan diri.

Jika anak dibesarkan dengan pujian, ia belajar menghargai.

Jika anak dibesarkan dengan sebaik-baik perlakuan, ia belajar keadilan.

Jika anak dibesarkan dengan rasa aman, ia belajar menaruh kepercayaan.

Jika anak dibesarkan dengan dukungan, ia belajar menyenangi diri.

Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan, ia belajar

menemukan cinta dan kehidupan.

Oleh : Dorothy Law Nolte.

Page 5: KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAI DI KELAS 3 SDIT ASSALAMAH

v

PERSEMBAHAN

Penulis persembahkan skripsi ini kepada :

Ayahanda H. Muchtar Lutfi dan Ibunda Hj. Chusnul Chotimah

tersayang yang setiap saat rela berkorban demi masa depan anakmu

ini, semoga Allah SWT senantiasa menyayangi dan memberi.,

mencurahkan rahmat-Nya kepada beliau.

Adik-adiku tercinta, Wihdah, Hisnie dan Hasani, thanks atas

dukungannya, aku sayang kalian.

Mas Fahku, yang menjadi penyemangat hidup penulis.

Page 6: KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAI DI KELAS 3 SDIT ASSALAMAH

vi

PERNYATAAN

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa skripsi

ini tidak berisi materi yang telah pernah ditulis orang lain atau diterbitkan.

Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali

informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.

Semarang, 8 Januari 2008

Deklarator,

Hanifah Lutfiati NIM. 3103025

Page 7: KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAI DI KELAS 3 SDIT ASSALAMAH

vii

ABSTRAK Hanifah Lutfiati (NIM. 3103025) Konsep Multiple Intelligence dan Implementasinya Dalam PAI di Kelas 3 SDIT Assalamah Ungaran. Skripsi. Semarang Fakultas Tarbiyah Jurusan Pendidikan Agama Islam IAIN Walisongo Semarang, 2008.

Penelitian ini berusaha untuk memfokuskan dan mencurahkan segenap pikiran dan wawasan dalam rangka melacak dan mengetahui: (1) Bagaimana konsep umum multiple intelligence dan PAI (2) Bagaimana implementasi konsep multiple intelligence dalam PAI di Kelas 3 SDIT Assalamah Ungaran.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif, kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis non statistik, yaitu menggunakan analisis deskriptif kualitatif, analisis yang diwujudkan bukan dalam wujud angka melainkan dalam bentuk uraian deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Multiple intelligence adalah suatu konsep pemikiran yang timbul untuk menepis anggapan bahwa kecerdasan manusia hanya dapat diukur dengan penilaian IQ yang hanya menggambarkan dua kecerdasan saja, yaitu kecerdasan linguistik dan kecerdasan logis-matematis. Gardner menafsirkan bahwa penilaian IQ ini terlalu sempit. Kemudian Gardner mengungkapkan kecerdasan manusia berjumlah banyak, antara lain: Kecerdasan linguistik, kecerdasan logis-matematis, kecerdasan visual, kecerdasan kinestetik, kecerdasan musik, kecerdasan interpersonal dan kecerdasan intrapersonal. Kecerdasan merupakan kemampuan seseorang yang dilakukan secara terus menerus, sehingga menjadi sebuah kecerdasan. Teori multiple intelligence (kecerdasan ganda) membahas lingkup potensi manusia, dengan adanya teori multiple intelligence maka setiap individu dapat di kelompokkan ke dalam kecerdasannya masing-masing. (2) Pelaksanaan multiple intelligence dalam pembelajaran menuntut pendidik harus mempunyai daya kreativitas dalam menerapkan pendekatan multiple intelligence. Di SDIT Assalamah Ungaran pembelajaran PAI dengan pendekatan multiple intelligence sangat bervariasi. Pendidik menggunakan variasi metode pembelajaran ada yang menggunakan metode sosiodrama pada kelas interpersonal, pendidik juga menggunakan metode permainan dalam pelaksanaan pelajaran. Sehingga dalam penyampaian materi peserta didik langsung menjadi subjek (yang melakukan), baik itu melalui sosiodrama dan praktek-praktek lainnya sesuai dengan kecerdasan peserta didik Ini akan menjadikan pembelajaran yang mempunyai arti lebih dibandingkan dengan pembelajaran konvensional (tradisional). Di kelas konvensional, pendidik mengajar sambil berdiri di depan kelas, menulis di depan tulis, bertanya kepada peserta didik tentang materi kemudian peserta didik disuruh mengerjakan soal dan pendidik menunggu. Model pengajaran tradisional sekedar menempatkan pendidik sebagai pemberi materi. Di kelas kecerdasan ganda pendidik dapat mengajar dengan presentasi, menggabungkan metode linguistik, musik, kinestetik secara kreatif.

Page 8: KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAI DI KELAS 3 SDIT ASSALAMAH

viii

KATA PENGANTAR

سم الله الرحمن الرحيمب

Segala puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT.,

yang telah memberikan rahmat, taufiq serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini. Segala kelemahan, kekurangan dan kelalaian yang ada

dalam skripsi ini semata-mata hanyalah dari penulis sendiri. Sedangkan kebenaran

dan kesempurnaan skripsi ini hanyalah pertolongan dari Allah SWT. Karena

kebenaran dan kelebihan hanyalah milik-Nya. Shalawat serta salam selalu penulis

haturkan kepada beliau Nabi Agung Muhammad SAW, Rasul utusan Allah yang

telah membukakan tirai gelap kehidupan manusia.

Dengan sepenuh hati penulis sadar dalam penulisan skripsi ini tidak akan

terselesaikan jika tanpa uluran tangan dan bantuan dari berbagai pihak, ucapan

terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan sebagai balasan kepada yang

terhormat:

1. Bapak Prof. Dr. H. Ibnu Hajar, M. Ed., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN

Walisongo Semarang beserta staf, yang telah berkenan menerima judul skripsi

yang penulis ajukan sekaligus memberikan izin untuk penulisan skripsi ini.

2. Bapak Prof. Dr. H. Djamaluddin Darwis, M.A., selaku dosen pembimbing I

dan Bapak Syamsul Ma’arif, M.Ag., selaku dosen pembimbing II, yang telah

memberikan pengarahan dan bimbingan kepada penulis.

3. Bapak Drs. Darmuin, M. Ag., selaku wali studi yang telah memberikan

bimbingan dalam permasalahan akademis.

4. Seluruh dosen Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, yang telah memberikan

ilmunya kepada penulis, semoga amalnya bermanfaat.

5. Pihak Sekolah (Kepala sekolah, staf pengajar, dan siswa) SDIT Assalamah

Ungaran, yang telah memberikan tempat, waktu, data dan informasi-informasi

kepada penulis.

6. Kedua orang tuaku, H. Muchtar Lutfi dan Hj. Chusnul Chotimah, yang tanpa

henti memberikan kasih sayang dan do’anya selama ini.

7. Adik-adiku, Wihdah, Hisnie, Hasani, makasih atas dukungannya selama ini.

Page 9: KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAI DI KELAS 3 SDIT ASSALAMAH

ix

8. Mas Fah, yang selalu memberikan semangat dan dukungannya untuk segera

menyelesaikan skripsi ini, dan selalu menyakinkan “ Hanifah Pasti Bisa !! ”.

9. Sahabat dan teman-temanku paket K : Isti, Uun, Maria, Asrikah, Hidayah,

Mu’sodah, Lina, Bima, Kasdi, Nur Hadi, Absor, Yazid, Saiful, Riyadi,

Temen-temen A5 : Mbak Nik, Mbak Ria, Dwi, Ning, dan Linda. Temen-

temen A4 : Ina, Ani, dan Atun, persahabatan kalian takkan pernah aku

lupakan.

Penulis tidak dapat berbuat apa-apa untuk membalas budi baik semua, selain

memanjatkan do’a semoga amal dan jasa baik mereka dicatat dan diterima oleh

Allah SWT., juga mendapatkan balasan pahala yang sesuai dengan amalnya.

Amin.

Semarang, 8 Januari 2008

Penulis

Page 10: KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAI DI KELAS 3 SDIT ASSALAMAH

x

DAFTAR ISI

Halaman Judul.................................................................................................... i

Halaman Pengesahan ......................................................................................... ii

Persetujuan Pembimbing ................................................................................... iii

Halaman Motto .................................................................................................. iv

Halaman Persembahan ....................................................................................... v

Deklarasi ............................................................................................................ vi

Abstrak ............................................................................................................... vii

Kata Pengantar ................................................................................................... viii

Daftar Isi ............................................................................................................ x

BABI. PENDAHULUAN

A. Latar belakang Masalah ............................................................... 1

B. Penegasan Istilah .......................................................................... 5

C. Rumusan Masalah ........................................................................ 7

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................... 7

E. Telaah Pustaka.............................................................................. 8

F. Metode Penelitian......................................................................... 10

G. Sistematika Penulisan Skripsi ...................................................... 12

BABII. KONSEP UMUM MULTIPLE INTELLIGENCE DAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

A. Konsep Umum Multiple Intelligence........................................... 14

1. Pengertian, Latar Belakang dan Tujuan Multiple Intelligence ... 14

a. Pengertian Multiple Intelligence ............................................ 14

b. Latar Belakang Multiple Intelligence..................................... 16

c. Tujuan Multiple Intelligence.................................................. 18

2. Teori dan Pembelajaran Multiple Intelligence ............................ 20

a. Teori Multiple Intelligence .................................................... 20

b. Pembelajaran Multiple Intelligence ....................................... 27

Page 11: KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAI DI KELAS 3 SDIT ASSALAMAH

xi

B. Pendidikan Agama Islam............................................................. 34

1. Pengertian Dasar dan Tujuan Pendidikan Agama Islam......... 34

2. Materi Pendidikan Agama Islam............................................. 39

3. Metode Pendidikan Agama Islam… ................................... …39

C. Multiple Intelligence Dalam Perspektif Pendidikan Agama Islam 45

BABIII. GAMBARAN UMUM SDIT ASSALAMAH UNGARAN

A. Gambaran SDIT Assalamah Ungaran .......................................... 50

1. Sejarah Berdirinya SDIT Assalamah Ungaran ......................... 50

2. Latar Geografis…………................ ……………………..….. .51

3. Visi dan Misi SDIT Assalamah Ungaran.................................. 51

4. Kondisi Siswa, guru dan Staf .................................................... 52

5. Sarana dan Prasarana................................................................. 52

6. Kegiatan Ekstra kulikuler.......................................................... 53

7. Struktur Organisasi dan pengelolaannya................................... 53

B. Sistem Pembelajaran SDIT Assalamah Ungaran. ........................ 54

C. Implementasi Multiple Intelligence dalam PAI di Kelas 3 SDIT

Assalamah Ungaran…….................................................. ………55

BABIV. ANALISIS KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN

IMPLEMENTASINYA DALAM PAI DI KELAS 3 SDIT

ASSALAMAH UNGARAN

A. Analisis Konsep Umum Multiple Intelligence ............................. 60

a. Analisis Teori Multiple Intelligence ........................................ 61

b. Analisis Pembelajaran Multiple Intelligence ........................... 66

B. Analisis Implementasi Multiple Intelligence dalam PAI di Kelas 3

SDIT Assalamah Ungaran............................................................ 71

BABV. PENUTUP

A. Kesimpulan................................................................................... 81

B. Saran-saran ................................................................................... 83

C. Penutup......................................................................................... 84

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 12: KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAI DI KELAS 3 SDIT ASSALAMAH

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Era globalisasi merupakan produk kemajuan sain dan teknologi, maka

peningkatan kualitas SDM muslim untuk memajukan sain dan teknologi perlu

mendapatkan prioritas. Perhatian pendidikan Islam kaitannya dengan

globalisasi, juga harus memperhatikan “sosok lulusan” yang diharapkan yaitu

manusia “cerdas, kreatif dan beradab”, sosok yang sangat dibutuhkan

pendidikan Islam untuk menghadapi era globalisasi. Sosok yang diharapkan

memiliki berbagai macam kecerdasan di dalam dirinya, baik itu kecerdasan

fisik, kecerdasan intelektual, kecerdasan sosial, kecerdasan emosional dan

kecerdasan spiritual. Hal tersebut untuk merealisasikan misi pendidikan

membentuk manusia yang shaleh dan produktif seperti yang diharapkan.

Pendidikan Islam harus menumbuhkan prakasa dan memekarkan potensi

kreatif pada peserta didiknya dengan berbagai macam kecerdasan. Pendidikan

Islam harus segera memperhatikan berbagai macam kecerdasan yang harus

dikembangkan. Maka, masing-masing kecerdasan dalam diri siswa harus

ditumbuhkembangkan secara proposional dan seimbang. Ini berarti

pendidikan Islam yang “demokratis” harus memberlakukan beragam metode

yang menggali kemampuan siswa untuk berperan secara aktif, dengan

mengakui perbedaan kemampuan intelektual, kecepatan belajar, sifat, sikap,

dan minatnya.1

Banyak orang cukup lama percaya bahwa bila seseorang mempunyai

IQ tinggi, maka ia akan sukses dalam hidup ini. Maka pengukuran IQ sejak

lama menjadi salah satu ukuran terpenting dalam menentukan kemungkinan

sukses seseorang. Dalam kenyataannya sekarang ini, dapat dilihat bahwa

orang yang ber- IQ tinggi belum tentu sukses dan belum tentu hidup bahagia.

1 Syamsul Ma’arif, Revitalisasi Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007), hlm.

121-125.

Page 13: KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAI DI KELAS 3 SDIT ASSALAMAH

2

Untuk sukses dalam kehidupan ini, ada berbagai faktor yang perlu dilihat dan

diperhatikan. Kepandaian berpikir logis dan kemampuan vokal sering

dominan dalam menentukan IQ bukanlah satu-satunya jaminan kesuksesan

hidup, bila melihat kehidupan lebih secara menyeluruh, dan bukan partial.2

Perlu diketahui setiap orang mempunyai keragaman inteligensi.

Inteligensi bukanlah tunggal, melainkan banyak, tidak ada seorang normal pun

yang hanya memiliki satu jenis kecerdasan, meskipun keadaannya

terdokumentasi dalam literatur psikologi.3 Dengan adanya kecerdasan ganda,

seorang anak memiliki lebih dari satu kecerdasan. Seorang peserta didik yang

memiliki kecerdasan matematika, belum tentu memiliki kecerdasan yang

lainnya. Sebab setiap anak memiliki kecerdasan masing-masing. Kecerdasan

itu meliputi : linguistik, matematis-logis, visual, kinestetis, musikal,

interpersonal dan intrapersonal. Sehingga tidak akan ada justifikasi bahwa

anak itu bodoh.

Teori multiple intelligence ditemukan dan dikembangkan oleh Howard

Gardner, seorang ahli psikologi perkembangan dan profesor pendidikan dari

Graduate School of Education, Harvard University, Amerika Serikat. Ia mulai

menuliskan gagasannya tentang kecerdasan ganda dalam bukunya Frames of

Minds pada tahun 1983. Pada tahun 1993 ia mempublikasikan bukunya

berjudul Multiple Intelligences, setelah melakukan banyak penelitian tentang

implikasi teori inteligensi ganda di dunia pendidikan. Dalam penelitiannya,

Gardner menemukan bahwa meskipun peserta didik hanya menonjol pada

beberapa Inteligensi, mereka dapat dibantu lewat pendidikan dan bantuan

pendidik untuk mengembangkan Inteligensi yang lain, sehingga dapat

digunakan dalam mengembangkan hidup yang lebih menyeluruh.4 Teori

kecerdasan ganda memberikan pendekatan pragmatis tentang definisi

2 Paul Suparno, Teori Inteligensi Ganda dan Aplikasinya di Sekolah, (Yogyakarta :

Kanisus, 2004), Cet. I, hlm. 12. 3 Julia jasmine, Panduan Praktis Mengajar Berbasis Multiple Intelligences, (Bandung:

Nuansa, 2007), Cet. I, hlm.28. 4 Paul Suparno, op.cit., hlm. 15-17.

Page 14: KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAI DI KELAS 3 SDIT ASSALAMAH

3

kecerdasan dan memanfaatkan kelebihan (potensi) peserta didik untuk

membantu mereka belajar serta meningkatkan kemandirian peserta didik.

Berdasarkan definisinya, kecerdasan merupakan kemampuan untuk

menangkap situasi baru serta kemampuan untuk belajar dari pengalaman masa

lalu seseorang. Kecerdasan bergantung pada konteks, tugas, serta tuntunan

yang diajukan oleh kehidupan dan bukan tergantung pada nilai IQ, gelar

perguruan tinggi atau reputasi bergengsi.5 Kecerdasan akan lebih tepat

digambarkan sebagai suatu kumpulan kemampuan atau keterampilan yang

dapat ditumbuhkan dan dikembangkan, kecerdasan bersifat laten, ada pada

setiap manusia dengan kadar pengembangan yang berbeda. 6

Gardner memberikan definisi tentang kecerdasan, sebagai : (1)

Kecakapan untuk memecahkan masalah yang dihadapi, dalam kehidupannya.

(2) Kecakapan untuk mengembangkan masalah baru untuk dipecahkan. (3)

Kecakapan untuk membuat sesuatu atau melakukan sesuatu yang bermanfaat

di dalam kehidupannya.7 Definisi-definisi tersebut dilandasi oleh pandangan

Gardner yang didasarkan atas teori multikultural. Menurut Gardner ada tujuh

macam kecerdasan:

1. Kecerdasan Linguistik, merupakan kecakapan berpikir melalui kata-kata,

menggunakan bahasa untuk menyatakan dan memaknai arti yang

kompleks.

2. Kecerdasan logis matematis, kecakapan untuk menghitung, serta

memecahkan perhitungan-perhitungan matematis yang kompleks.

3. Kecerdasan visual, merupakan kecakapan berfikir dalam ruang 3 dimensi.

4. Kecerdasan kinestetik atau gerakan fisik, kecakapan melakukan gerak dan

keterampilan kecekatan fisik.

5. Kecerdasan musik, kecakapan untuk menghasilkan dan menghargai musik,

menghargai bentuk-bentuk ekspresi musik.

5 Thomas Armstrong, 7 Kinds of Smart, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2002),

hlm. 1-2. 6 Adi W. Gunawan, Genius Learning Strategy, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama,

2002), hlm. 229-230. 7 Nana Syaodih Sukmodinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2004), hlm. 95-96.

Page 15: KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAI DI KELAS 3 SDIT ASSALAMAH

4

6. Kecerdasan intrapersonal, kecakapan memahami dan merespon serta

berinteraksi dengan orang lain dengan tepat, dan kecenderungan terhadap

orang lain.

7. Kecerdasan interpersonal, kecakapan memahami kehidupan emosional,

membedakan emosi orang-orang, pengetahuan tentang kekuatan dan

kelemahan diri.8

Bagi Gardner, suatu kemampuan disebut inteligensi bila menunjukkan

suatu kemahiran dan keterampilan seseorang untuk memecahkan persoalan

dan kesulitan yang ditemukan dalam hidupnya, dalam kemampuan itu ada

unsur pengetahuan dan keahlian. Kemampuan itu sungguh mempunyai

dampak, yaitu dampak memecahkan persoalan yang dialami dalam kehidupan

nyata.9

Apabila dipelajari dengan seksama, model kecerdasan Gardner

tersebut akan membantu dalam memetakan berbagai macam kecerdasan yang

dimiliki setiap peserta didik. Setiap jenis kecerdasan bisa tumbuh bersamaan

hingga level yang sangat tinggi pada setiap anak, bahkan dengan metode yang

tepat peserta didik bisa sampai ke pencapaian tingkat prestasi yang luar biasa.

Kecerdasan majemuk yang tinggi, jika dibarengi dengan bakat yang dirawat

dengan optimal, maka akan membawa anak ke prestasi sekelas world

champion namun tetap dapat menikmati hidupnya secara utuh.10

Dari apa yang telah dipaparkan tersebut, maka jelas bahwa multiple

intelligence atau kecerdasan ganda merupakan kecerdasan atau kepandaian

yang mempunyai beberapa aspek dalam diri seseorang secara bersama-sama

membangun kecerdasan orang tersebut. Sehingga penulis sangat tertarik untuk

mengkaji lebih lanjut mengenai konsep multiple intelligence dalam sebuah

skripsi yang berjudul “ Konsep Multiple Intelligence dan Implementasinya

dalam PAI di Kelas 3 SDIT Assalamah Ungaran ”.

8 Ibid, hlm. 96-97. 9 Paul suparno, Teori Intelligensi Ganda dan Aplikasinya di Sekolah, (Yogyakarta:

Kanisius, 2004), Cet. I., hlm. 21. 10 Andyda Meliala, Anak Ajaib, Temukan dan Kembangkan Keajaiban Anak Anda

Melalui Kecerdasan Majemuk, (Yogyakarta: Andi, 2004), hlm. 32-33.

Page 16: KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAI DI KELAS 3 SDIT ASSALAMAH

5

B. Penegasan Istilah

1. Konsep

Konsep berasal dari bahasa Inggris, dari kata concept yaitu

pengertian.11 Dalam kamus bahasa Indonesia konsep mengandung arti ide

umum; pengertian; pemikiran; rancangan; rencana dasar.12

2. Multiple Intelligence

Multiple intelligence berasal dari bahasa Inggris, dari kata multiple

berarti bermacam-macam; berkali-kali.13 Intelligence berarti kecerdasan;

berita; kabar.14 Berarti multiple intelligence adalah bermacam-macam

kecerdasan, dalam penelitian ini artinya kecerdasan ganda.

3. Implementasi

Implementasi berasal dari bahasa Inggris yakni implementation

yang berarti penerapan, pelaksanaan.15 Dalam kamus bahasa Indonesia,

implementasi berarti pelaksanaan, penerapan, implemen.16 Implemen

berarti alat, perabot atau peralatan. Sedangkan yang dimaksud

implementasi di sini adalah penerapan. Artinya dalam skripsi ini lebih

difokuskan konsep multiple intelligence dalam penerapan mata pelajaran

PAI di kelas 3 SDIT Assalamah Ungaran.

11 Wojowasito dan Poerwadarminta, Kamus Lengkap Inggris-Indonesia, (Bandung:

Hasta, 1991), Cet. 10, hlm. 29. 12 Widodo, Kamus Ilmiah Populer, (Yogyakarta: Absolut, 2002), Cet. II, hlm. 328. 13 Wojowasito dan Poerwadarminta, Kamus Lengkap Inggris-Indonesia, (Bandung:

Hasta, 1991), Cet. 10, hlm, 120. 14 John M. Echols dan Hassan Shadily, Kamus Inggris-Indonesia, (Jakarta:Gramedia,

Pustaka Utama, 2003), Cet, 25, hlm. 326. 15 Wojowasito, Poerwandarminta, Kamus Lengkap Inggris-Indonesia, (Bandung: Hasta,

1991), Cet. 10, hlm. 81. 16 M. Dahlan al Barry, Kamus Modern Bahasa Indonesia, (Yogyakarta: Arkola, 94), hlm.

215.

Page 17: KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAI DI KELAS 3 SDIT ASSALAMAH

6

4. Pendidikan Agama Islam

Pendidikan adalah bimbingan yang dengan sengaja diberikan oleh

orang dewasa kepada anak-anak dalam pertumbuhan jasmani dan rohani

agar berguna bagi dirinya sendiri dan masyarakat.17

Sedangkan menurut Zakiah Darajat, pendidikan agama Islam

adalah suatu usaha untuk membina dan mengasuh peserta didik agar

senantiasa dapat memahami ajaran Islam secara menyeluruh.18 Pendidikan

agama Islam merupakan usaha sadar yang dilakukan pendidik dalam

rangka mempersiapkan peserta didik untuk meyakini, memahami, dan

mengamalkan ajaran Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau

pelatihan yang telah ditentukan untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan.19 Pada hakekatnya, pengertian ini memberi makna bahwa

pendidikan agama Islam sebagai sebuah proses penanaman ajaran Islam

dan kajian materi pembelajaran agama Islam dan kajian materi

pembelajaran yang dikemas menjadi bidang studi.

5. SDIT Assalamah Ungaran

SDIT Assalamah Ungaran lembaga pendidikan tingkat dasar

setara dengan madrasah ibtidaiyah adalah tempat di mana penulis

melakukan penelitian berdasarkan uraian di atas, yang dimaksud dalam

judul skripsi ini adalah suatu penelitian terhadap multiple intelligence atau

kecerdasan ganda pendidikan dapat menaruh perhatian pada perbedaan

diantara anak didik dan mencoba menggunakannya dalam pembelajaran

dan pendidikan serta evaluasi yang lebih personal.

17 M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, (Bandung: CV. Misaka

Galiza, 2003), Cet. II., hlm. 14. 18 Zakiah Darajat, Peranan Agama Dalam Kesehatan Mental, (Jakarta: Gunung Agung,

1989), hlm. 87. 19 Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi,

Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya 2004), hlm. 132.

Page 18: KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAI DI KELAS 3 SDIT ASSALAMAH

7

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan judul dan latar belakang yang telah diuraikan di atas,

maka yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana Konsep Umum Multiple Intelligence dan PAI itu ?

2. Bagaimana Implementasi Konsep Multiple Intelligence dalam PAI

di Kelas 3 SDIT Assalamah Ungaran ?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan permasalahan tersebut, maka tujuan yang

hendak dicapai dari tulisan ini sebagai berikut :

a. Mengkaji secara umum konsep multiple intelligence dan PAI.

b. Mengetahui implementasi dari konsep multiple intelligence dalam PAI

di Kelas 3 SDIT Assalamah Ungaran.

2. Manfaat Penulisan

Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini antara lain:

1. Bagi Penulis

a. Menambah wawasan dan pengetahuan penulis tentang konsep

multiple intelligence dan implementasinya.

b. Meningkatkan kemampuan penulis dalam meneliti berbagai teks

yang terkait dengan persoalan pendidikan dan menuliskannya

dengan menggunakan metode penulisan yang baik dan sistematis.

2. Bagi Masyarakat

Menambah pemahaman, terutama bagi mereka yang mempunyai

perhatian besar terhadap pendidikan multiple intelligence.

Page 19: KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAI DI KELAS 3 SDIT ASSALAMAH

8

3. Bagi Khasanah Ilmu Pengetahuan

Menambah wacana dan khazanah ilmu pengetahuan, baik di

bidang ilmu tarbiyah khususnya, metode tarbiyah untuk proses materi

pendidikan pada pendekatan multiple intelligence.

E. Telaah Pustaka

Kecerdasan ganda membantu perubahan dalam sistem pengajaran dan

pendidikan. Sekarang ini banyak sekolah menyesuaikan kurikulumnya,

pembelajaran pengaturan kelas dengan teori kecerdasan ganda, seperti di

madrasah. Madrasah sebagai salah satu bentuk sekolah yang berciri khas Islam

diharapkan menjadi pioner yang dapat memainkan peran strategis dan

diperhitungkan untuk dijadikan modal bagi sekolah umum, dan kaitannya

dengan multiple intelligence yang digulirkan banyak kalangan dewasa ini.

Oleh karena itu madrasah mau tidak mau harus mengadakan perbaikan,

pembaharuan dan pengembangan dalam sistem pengelolaannya.

Dengan fokus kajian tentang konsep multiple intelligence dan

implementasinya yang penulis kaji ini, diharapkan bisa memberikan kontribusi

positif bagi rekonstruksi dan revitalisasi pendidikan di madrasah sehingga

memungkinkan bagi lembaga pendidikan lain untuk mengembangkan

pembelajaran dan pendidikan tentang kecerdasan ganda.

Dalam melakukan penelitian skripsi dengan judul Konsep Multiple

Intelligence dan Implementasinya dalam PAI di Kelas 3 SDIT Assalamah

Ungaran, penulis mengacu pada buku yang ada relevansinya dengan judul di

atas.

Pertama buku 7 Kinds of Smart menemukan dan meningkatkan

kecerdasan berdasarkan teori Multiple Intelligence, dengan pengarang Thomas

Amstrong, Ph. D. dalam buku tersebut Thomas Amstrong menjelaskan dan

menjabarkan teori kecerdasan ganda yang telah dikembangkan oleh psikolog

Howard Gardner. Dalam bukunya, Gardner berpendapat bahwa kebudayaan

terlalu banyak memusatkan perhatian pada pemikiran verbal dan logis,

kemampuan yang secara tipikal dinilai dalam tes kecerdasan dan

Page 20: KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAI DI KELAS 3 SDIT ASSALAMAH

9

mengesampingkan pengetahuan lainnya. Ia menyatakan sekurang-kurangnya

ada tujuh kecerdasan yang patut diperhitungkan secara sungguh-sungguh

sebagai cara berpikir yang penting. Selain memuat teori kecerdasan ganda,

Thomas Amstrong juga menyajikan contoh-contoh konkret perilaku cerdas

dari bermacam-macam pekerjaan dalam berbagai kebudayaan di seluruh

dunia.

Kedua buku Teori Intelligence Ganda dan Aplikasinya di Sekolah,

cara menerapkan Teori Multiple Intelligence Howard Gardner, dengan

pengarang Paul Suparno. Menjelaskan teori Inteligensi ganda Gardner,

dampak teori Inteligensi ganda, mengembangkan inteligensi ganda,

mempersiapkan pembelajaran, model pembelajaran dan tanggapan terhadap

teori inteligensi ganda.

Ketiga buku Anak Ajaib, Temukan dan Kembangkan Keajaiban Anak

Anda Melalui Kecerdasan Majemuk, oleh Andyda Meliala. Mengungkapkan

tentang mengenai setiap jenis kecerdasan dalam diri anak; menggali,

mengasah, dan mempertajam setiap kecerdasan anak; mengembangkan bakat

dan potensi diri anak hingga seluas-luasnya.

Keempat Buku Kerja Multiple Intelligence: Pengalaman new City

School Di St. Louis, AS, Dalam Menghargai Aneka Kecerdasan Anak, oleh

Thomas R. Hoerr. Buku ini menunjukkan bahwa teori multiple intelligence

(kecerdasan ganda) telah membuat New City School di St. Louis, Amerika

Serikat, dapat menjalankan kegiatan belajar mengajarnya secara kreatif dan

memberdayakan. Potensi peserta didik digali lewat pendidikan berbasis

kecerdasan ganda. Buku ini juga berisi tentang bagaimana

mengoperasionalkan kecerdasan ganda di kelas.

Kelima buku Multiple Intelligences:The Theory in Practice, oleh

Howard Gardner. Buku ini berisi tentang pemamparan teori multiple

intelligence, dan implikasinya dalam pendidikan.

Adapun naskah atau tulisan tentang konsep multiple intelligence dalam

bentuk skripsi, tesis dan disertasi, penulis belum menemukannya. Disebabkan

Page 21: KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAI DI KELAS 3 SDIT ASSALAMAH

10

beberapa alasan, seperti karya-karya intelektual muslim yang membahas

multiple intelligence masih sangat terbatas.

F. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan beberapa metode antara lain:

1. Pendekatan Penelitian

Penelitian yang penulis lakukan tergolong jenis penelitian yang

bersifat deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha

mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi pada saat

sekarang.20

Adapun metode yang digunakan adalah metode kualitatif yang

didefinisikan sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif

berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang

diamati dan diarahkan pada latar alamiah dan individu secara holistik atau

menyeluruh.21

Berdasarkan pada permasalahan yang diajukan dalam penelitian,

maka bentuk penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif

deskriptif. Bentuk penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan berbagai

informasi kualitatif tentang penerapan konsep multiple intelligence pada

PAI.

2. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data digunakan untuk memperoleh data yang

diperlukan, baik yang berhubungan dengan studi literatur maupun data

yang dihasilkan dari data empiris. Dalam studi literatur penulis menelaah

buku-buku, karya tulis, karya ilmiah maupun dokumen-dokumen yang

berkaitan dengan tema penelitian untuk selanjutnya dijadikan sebagai acuan

dan alat utama bagi praktek penelitian lapangan.

20 Nana Sudjana, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, (Bandung: Sinar Baru Offset, 1989), hlm. 64.

21 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 1993), hlm. 3.

Page 22: KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAI DI KELAS 3 SDIT ASSALAMAH

11

Adapun untuk data empirik penulis menggunakan beberapa metode

yaitu:

a. Observasi

Data yang dihimpun dengan teknik ini adalah situasi umum

sekolah yang meliputi letak geografis, sarana dan prasarana sekolah

serta proses belajar mengajar. Dalam hal ini, peneliti berkedudukan

sebagai non-participant observer, yakni peneliti tidak turut aktif setiap

hari berada di sekolah tersebut, hanya pada waktu penelitian, metode

observasi ini juga digunakan untuk mengamati :

(1) Kesiapan guru, peserta didik serta sarana belajar dalam

pembelajaran PAI.

(2) Metode pembelajaran yang digunakan dalam mencapai tujuan

yang telah ditetapkan.

(3) Alat dan media yang digunakan dalam mendukung

pembelajaran.

(4) Kondisi kelas dalam pembelajaran PAI.

b. Interview

Metode ini digunakan untuk mengadakan wawancara kepada

kepala sekolah SDIT Assalamah Ungaran, Staf Tata Usaha, Guru serta

beberapa orang yang dapat dijadikan sebagai sumber data. Metode

interview ini dilakukan untuk mendapatkan informasi terkait

kebijakan-kebijakan sekolah terhadap pembelajaran, yang berkaitan

dengan implementasi multiple intelligence di SDIT Assalamah

Ungaran.

c. Dokumentasi

Metode ini adalah salah satu metode yang digunakan untuk

mencari data-data otentik yang bersifat dokumen, baik data itu berupa

catatan harian, memori/catatan penting lainnya. Adapun yang

Page 23: KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAI DI KELAS 3 SDIT ASSALAMAH

12

dimaksud dengan dokumen di sini adalah data atau dokumen tertulis.22

Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data yang berkaitan

dengan kondisi sekolah, seperti letak geografis, latar belakang sekolah

dan struktur organisasi atau data kepengurusan SDIT Assalamah

Ungaran.

3. Metode Analisis Data

Analisis data merupakan upaya mencari dan menata data secara

sistematis. Dalam hal ini digunakan metode analisis kualitatif dengan

menggunakan pola berpikir induktif, yaitu berangkat dari fakta-fakta atau

peristiwa-peristiwa yang bersifat empiris kemudian temuan tersebut

dipelajari dan dianalisis sehingga bisa dibuat suatu kesimpulan dan

generalisasi yang bersifat umum.23

Analisis data yang digunakan adalah analisis non statistik, yaitu

menggunakan analisis deskriptif kualitatif, analisis yang diwujudkan bukan

dalam wujud angka melainkan dalam bentuk uraian deskriptif. Selanjutnya

dengan analisis ini peneliti akan diketahui konsep multiple intelligence dan

implementasinya dalam PAI di Kelas 3 SDIT Assalamah Ungaran.

G. Sistematika Penulisan Skripsi

Sistematika penulisan diperlukan dalam rangka mengarahkan tulisan

agar runtut, sistematis dan mengerucut pada pokok permasalahan, sehingga

memudahkan pembaca untuk memahami kandungan suatu karya ilmiah.

Adapun sistematika penulisan skripsi ini dibagi menjadi tiga bagian yaitu:

1. Bagian Awal, terdiri dari.

Pada bagian ini memuat: Halaman judul, Abstrak Penelitian,

Persetujuan Pembimbing, Pengesahan, Motto, Persembahan, Kata

Pengantar, Daftar Isi dan Daftar Lampiran.

22 Irawan Sarlito, Metode Penelitian Sosial, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2000),

cet. IV, hlm. 71-73 23 Sutrisno Hadi, Metode Research, (Yogyakarta: Andi Offset, 2001), hlm. 42

Page 24: KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAI DI KELAS 3 SDIT ASSALAMAH

13

2. Bagian Isi

Bab I : Pendahuluan, yang berisi latar belakang masalah,

penegasan istilah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan

manfaat penelitian, telaah pustaka, metodologi penelitian, dan sistematika

penulisan skripsi.

Bab II : Konsep umum multiple intelligence dan PAI, yang

mendeskripsikan hal-hal sebagai berikut : Pengertian, latar belakang dan

tujuan multiple intelligence, teori dan pembelajaran multiple intelligence,

dan strategi pengembangan multiple intelligence. Pendidikan agama

Islam, yang mendiskripsikan : Pengertian, dasar dan tujuan pendidikan

agama Islam; materi pendidikan agama Islam; dan metode pendidikan

agama Islam; dan multiple intelligence dalam perspektif PAI.

Bab III : Gambaran umum SDIT Assalamah Ungaran, berisi

tentang: Gambaran umum SDIT Assalamah Ungaran, meliputi: sejarah

berdirinya, letak geografis, visi dan misi, kondisi peserta didik, pendidik

dan staf; sarana dan prasarana, kegiatan ekstrakulikuler, struktur

organisasi dan pengelolaanya. Selanjutnya akan membahas sistem

pembelajaran SDIT Assalamah Ungaran, dan implementasi multiple

intelligence dalam PAI di kelas 3 SDIT Assalamah Ungaran.

Bab IV : Analisis konsep multiple intelligence dan

implementasinya dalam PAI di kelas 3 SDIT Assalamah Ungaran, yang

mendeskripsikan : Analisis konsep umum multiple intelligence dan

analisis implementasi multiple intelligence dalam PAI di kelas 3 SDIT

Assalamah Ungaran.

Bab V : Kesimpulan, Saran-saran, dan penutup.

3. Bagian Akhir

Pada bagian akhir skripsi ini memuat : Daftar Pustaka, Lampiran,

dan Daftar Pustaka.

Page 25: KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAI DI KELAS 3 SDIT ASSALAMAH

BAB II

KONSEP UMUM MULTIPLE INTELLIGENCE

DAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

A. Konsep Umum Multiple Intelligence

1. Pengertian, Latar Belakang dan Tujuan Multiple Intelligence

a.iPengertian Multiple Intelligence

Howard Gardner mendefinisikan kecerdasan sebagai

kemampuan untuk memecahkan persoalan dan menghasilkan produk

yang bermacam-macam dan dalam situasi yang nyata.1 Gardner juga

mendefinisikan kecerdasan sebagai potensi biopsikologi untuk

memproses bentuk-bentuk informasi yang spesifik dalam cara-cara

tertentu.2

Multiple intelligence is a natural way to structure learning. All

the aspects of the person are taught to, meaning can be extracted, and

applications can be made to life. The childern in our classrooms are

multifaceted and have many abilities.3

“ Kecerdasan ganda adalah cara dasar pada pembelajaran struktur. Semua aspek-aspek manusia telah dipelajari juga, arti dapat dikutip dan penerapan dapat dibuat untuk hidup. Peserta didik di kelas beranekaragam segi dan memiliki banyak kemampuan”.

Menurut Gardner arti dari multiple intelligence di sini adalah

kemampuan untuk menyelesaikan masalah, untuk mendapatkan

jawaban yang spesifik dan untuk belajar materi baru dengan cepat dan

efisien. Intelligence has the ability to solve problems, to find the

answers to specific questions, and to learn new material quickly and

efficiently.4

1 Paul Suparno, Teori Inteligensi Ganda, dan Aplikasinya di Sekolah, (Yogyakarta:

Kanisius 2004), Cet. I, hlm. 17. 2 Howard Gardner, Changing Minds, Seni Mengubah Pikiran Kita dan Orang Lain,

(Jakarta: Transmedia, 2006), hlm. 36. 3 http: //www.mitest.com/omultint.htm. 4 Howard Gardner, Multiple Intelligence : The Theory in Practice, (USA: Basic Books,

1993), hlm. 14.

Page 26: KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAI DI KELAS 3 SDIT ASSALAMAH

15

Penelitian Gardner telah menjelaskan kecerdasan manusia

sebelumnya, serta menghasilkan definisi tentang konsep kecerdasan

yang sungguh pragmatis. Gardner tidak memandang kecerdasan

manusia berdasarkan skor tes standar semata, namun Gardner

menjelaskan kecerdasan sebagai berikut:

a) Kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang terjadi dalam

kehidupan nyata.

b) Kemampuan untuk menghasilkan persoalan-persoalan baru

untuk diselesaikan.

c) Kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang akan

menimbulkan penghargaan dalam budaya seseorang.

Definisi Gardner Tentang kecerdasan manusia tersebut

menegaskan hakekat teorinya.5 Teori kecerdasan ganda merupakan

validasi tertinggi gagasan bahwa perbedaan individu adalah penting.

Pemakaiannya dalam pendidikan sangat tergantung pada pengenalan,

pengakuan dan penghargaan terhadap setiap minat dan bakat masing-

masing. Teori kecerdasan ganda bukan hanya mengakui perbedaan

individual ini untuk tujuan-tujuan praktis, tetapi juga menganggap

sebagai sesuatu yang normal, wajar dan sangat berharga.6

Pada sisi lain Gardner menjelaskan bahwa kecedasan ganda

mempunyai karakteristik konsep sebagai berikut :

a. Semua inteligensi itu berbeda-beda.

b. Semua kecerdasan dimiliki manusioa dalam kadar yang berbeda.

Semua kecerdasan dapat dieksplorasi, ditumbuhkan dan

dikembangkan secara optimal.

c. Adanya indikator kecerdasan dalam tiap-tiap kecerdasan.

Dengan latihan, seseorang dapat membangun kekuatan

kecerdasan yang dimiliki.

5 Linda Campbell, Bruce Campbell dan Dee Dickinson, Metode Praktis Pembelajaran

Berbasis Multiple Intelligence, (Depok: Intuisi Press, 2006), hlm. 2. 6 Julia Jasmine, Panduan Praktis Mengajar Berbasis Multiple Intelligences, (Bandung:

Nuansa, 2007), hlm. 11-12.

Page 27: KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAI DI KELAS 3 SDIT ASSALAMAH

16

d. Semua kecerdasan-kecerdasan tersebut bekerjasama

mewujudkan aktivitas yang dilakukan individu.

e. Semua jenis kecerdasan ditemukan disemua lintas kebudayaan

di dunia dan kelompok usia.

f. Kecerdasan dapat diekspresikan melalui profesi dan hobi.7

b. Latar Belakang Multiple Intelligence

Upaya memperbaiki dan meningkatkan mutu pendidikan seakan

tidak pernah berhenti. Beragam program inovatik ikut serta dalam

reformasi pendidikan. Reformasi pendidikan adalah restrukturisasi

pendidikan, yakni memperbaiki pola hubungan sekolah dengan

lingkungannya dan dengan pemerintah, pola pengembangan

perencanaan serta pola mengembangkan pemberdayaan pendidik dan

restrukturisasi model-model pembelajaran.8

Masalah pokok pendidikan di Indonesia saat ini masih berkisar

pada soal pemerataan kesempatan relevansi, kualitas, efisien dan

efektivitas pendidikan.9 Sesuai dengan masalah pokok tersebut serta

memperhatikan isu dan tantangan masa kini dan kecenderungan di

masa depan, maka dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya

manusia dan untuk mengatasi persoalan dan menghadapi tantangan itu,

perlu diciptakan pendidikan yang unggul yaitu pendidikan yang dapat

mengembangkan potensi dan kapasitas peserta didik secara optimal.

Berbagai bentuk reformasi dan inovasi dikembangkan para tokoh

pendidikan yang berorientasi pada wujud generasi yang lebih

berkualitas.

Dengan memperhatikan hal tersebut, masalah peningkatan

SDM merupakan prioritas utama, maka diperlukan adanya pendekatan

7 Mumbiar Agustin, “Mencoba Mengembangkan Potensi Kecerdasan Jamak Pada

Anak”. http://www.Pikiran-rakyat.com/cetak/2006/092006/21/0703.htm. 8 Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, Mengembangkan Standar Kompetensi

Pendidik, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006), Cet. Ke-2, hlm. 3. 9 Syaifudin Nurdin, Model Pembelajaran Yang Memperhatikan Keragaman Individu

Siswa dalam KBK, (Jakarta: Quantum Teaching, 2003), hlm. 1.

Page 28: KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAI DI KELAS 3 SDIT ASSALAMAH

17

layanan pendidikan yang mempertimbangkan bakat, minat dan

kemampuan dan kecerdasan peserta didik. Dari berbagai penelitian

oleh para ilmuwan psikologi, khususnya di bidang psikologi

perkembangan dan psikologi pendidikan akhirnya terdorong untuk

terus mengembangkan penelitian dan menemukan berbagai metode

baru untuk mendiagnosis dan merencanakan program pendidikan yang

lebih sesuai yaitu dengan memberikan pelayanan peserta didik secara

proporsional.

Dr. Howard Gardner, Co. Director of Project Zero dan Guru

Besar di Harvard University, selama bertahun-tahun telah melakukan

penelitian tentang perkembangan kapasitas kognisi manusia. Howard

telah mendobrak tradisi umum teori kecerdasan yang menganut dua

asumsi dasar, bahwa kognisi manusia itu bersifat satuan dan bahwa

setiap individu dapat dijelaskan sebagai makhluk yang memiliki

kecerdasan yang dapat diukur dan tunggal. Setiap kecerdasan memiliki

ciri perkembangan, dapat diamati dalam populasi tertentu.10

Gardner berpendapat bahwa kecerdasan manusia tidak dapat

disimpulkan hanya dengan penilaian IQ saja, karena nilai tes IQ hanya

menggambarkan 2 jenis kecerdasan saja, yaitu kecerdasan bahasa dan

kecerdasan matematika. Tes IQ bukan mengukur kualitas yang

dibutuhkan untuk sukses dalam pendidikan seperti kemauan keras,

percaya diri, motivasi. Meskipun nilai IQ peserta didik sangat tinggi

pada suatu waktu tanpa pendidikan yang mendukung kecerdasan anak

(kurang stimulus, masalah keluarga, kurang tantangan, dan lain

sebagainya) nilai IQ bisa mengalami penurunan.11

Dari sini tampak bahwa pendidikan berperan dalam

mengembangkan kecerdasan peserta didik. Kecerdasan bukanlah

sesuatu yang sudah mati yang tidak dapat dikembangkan lagi, tetapi

10 Linda Campbell, Bruce Campbell, Dee Dickinson, Metode Praktis Pembelajaran

Berbasis multiple Intellegence, (Depok: Intuisi Press, 2006), hlm. 1-2. 11 Andyda Meliala, Anak Ajaib, Temukan dan Kembangkan Keajaiban Anak Anda

Melalui Kecerdasan Majemuk, (Yogyakarta: Andi, 2004), hlm. 31-32.

Page 29: KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAI DI KELAS 3 SDIT ASSALAMAH

18

kecerdasan dapat berkembang lagi. Menurut teori kecerdasan ganda

seseorang anak dapat mempelajari materi apapun, asal materi tersebut

disampaikan sesuai dengan kecerdasan yang cocok dengan kecerdasan

yang menonjol pada anak tersebut.

c. Tujuan Multiple Intelligence

Sekolah melalui pendidik mengatur anak dalam upaya

mengembangkan kecerdasan mencapai kemanfaatan. Di dalam dua

lingkungan dasar yaitu rumah dan sekolah anak memperoleh rasa

percaya diri. Dengan orang tua, anak dapat belajar untuk menghormati

melalui pengalaman untuk membangun citra diri, kepercayaan diri dan

keterampilan. Orang tua dapat mengembangkan rasa hormat dan

penerimaan bawaan anak terhadap semua modalitas. Pendidik dapat

mendorong tumbuhnya modalitas belajar dan membantu anak

menghubungkan keterampilan dengan berkembangnya kecerdasan.12

Secara makro pendidikan bertujuan membentuk organisasi

pendidikan yang bersifat otonom sehingga mampu melakukan inovasi

dalam pendidikan untuk menuju suatu lembaga yang beretika, selalu

menggunakan nalar, dan memiliki sumber daya manusia yang sehat

dan tangguh. Secara mikro pendidikan bertujuan membentuk manusia

yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki

nalar (maju, cakap, cerdas, kreatif, inovatif dan bertanggung jawab),

dan berbadan sehat sehingga menjadi manusia mandiri.13

Tinggi rendahnya kualitas sumber daya manusia antara lain

ditandai dengan adanya unsur kreativitas dan produktivitas yang

direalisasikan dengan hasil kerja atau kinerja yang baik secara

perorangan atau kelompok. Sumber daya manusia mampu

menghasilkan kerja produktif secara rasional dan memiliki

12 Bob Samples, Revolusi Belajar untuk Anak : Panduan Belajar Sambil Bermain Untuk

Membuka Pikiran Anak-anak Anda, (Bandung: Kaifa, 2002), Terj. Hlm. 145. 13 Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, Konsep, Karakteristik dan Implementasi,

(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), Cet. 8, hlm. 21.

Page 30: KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAI DI KELAS 3 SDIT ASSALAMAH

19

pengetahuan, keterampilan dan kemampuan dapat diperoleh melalui

pendidikan.

Menurut Chabib Thoha tujuan akhir pendidikan adalah untuk

mengembangkan potensi kreatif peserta didik agar menjadi manusia

baik, menurut pandangan manusia dan Tuhan YME. Persoalan

manusia baik atau persoalan nilai, tidak hanya persoalan fakta dan

kebenaran ilmiah rasional. Akan tetapi menyangkut masalah

penghayatan dan pemahaman yang bersifat afektif dan kognitif.14

Hilda Taba mengemukakan bahwa prinsip-prinsip pokok dalam

perumusan tujuan pendidikan adalah sebagai berikut :

1. Rumusan tujuan hendaknya meliputi aspek bentuk kelakuan

yang dirapikan (mental) dan bahan yang berkaitan dengannya

(pokok).

2. Tujuan-tujuan yang kompleks harus ditata secara analitis dan

spesifik.

3. Dalam perumusan tujuan pendidikan, harus direformulasikan

dengan jelas bentuk tingkah laku dengan kegiatan belajar.

4. Tujuan-tujuan pada dasarnya bersifat developmental

mencerminkan arah yang hendaknya dicapai.

5. Tujuan harus realistis, dalam kurikulum dan pengalaman

belajar.

6. Tujuan harus mencakup segala aspek perkembangan peserta

didik yang menjadi tanggung jawab sekolah.15

Unsur kreativitas, diskusi, problem solving masih langka dalam

proses belajar mengajar. Pendidik harus dapat menyediakan

lingkungan yang kondusif yang memungkinkan kreativitas dan potensi

kecerdasan muncul, merangsang dan memupuk agar berkembang.

14 Chabib Thoha, Kapita Selekta Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1996),

Cet. I, hlm. 59. 15 Sama’un Bakry, Menggagas Ilmu Pendidikan Islam, (Bandung: Pustaka Bani Quraisy,

2005), hlm. 33.

Page 31: KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAI DI KELAS 3 SDIT ASSALAMAH

20

Rasa ingin tahu (Curiousity) peserta didik harus selalu dikembangkan.

Curiousity ini dapat berkembang jika peserta didik diberi ruang untuk

berfikir dan berinovasi, sehingga mereka bisa menemukan sesuatu

yang baru (discovery).

Peserta didik diajarkan problem solving untuk membantu

masalah agar dapat mengambil langkah untuk menerapkan solusi

kreatif mereka. Pendidik memotivasi peserta didik untuk

mengemukakan ide mereka kemudian me-review yang telah mereka

ketahui tentang permasalahan tersebut, peserta didik yang lain

merangkum dan menilai dari perspektif yang beragam.

Hasan Langgulung telah memberikan 3 prinsip yang harus

diketahui oleh pendidik, agar kreativitas peserta didik dapat

diaktualisasikan dengan baik. Pertama, mengakui potensi kreatif anak-

anak. Kedua, menghormati pertanyaan dan ide-ide mereka. Ketiga,

memberikan permasalahan-permasalahan yang bersifat proaktif untuk

menimbulkan rasa ingin tahu (curiousity) dan Khausal (imagination).16

Pejabaran dari ketiga prinsip diatas, pendidik dapat

mengaplikasikannya seperti; pertama, menghargai keunikan setiap

peserta didik dengan memberikan pujian kepada peserta didik yang

aktif. Kedua, pendidik menghargai pendapat peserta didik dan

memotivasi untuk mengungkapkan ide-ide mereka. Ketiga, memberi

waktu kepada peserta didik untuk berpikir, membolehkan peserta didik

mengambil keputusan sendiri, serta mendorong dalam mengerjakan

tugas.

2. Teori dan Pembelajaran Multiple Intelligence

a. Teori Multiple Intelligence

Teori kecerdasan ganda ini menyatakan bahwa setiap anak

memiliki sedikitnya tujuh kecerdasan ganda. Dalam proses

16 Syamsul Ma’arif, Revitalisasi Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007), hlm.

51-53.

Page 32: KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAI DI KELAS 3 SDIT ASSALAMAH

21

perkembangannya, anak-anak itu kemudian akan memiliki satu atau

dua kecerdasan yang dominan. Tidak ada kecerdasan yang berdiri

sendiri saat digunakan oleh seseorang. Penggunaan satu kecerdasan

akan melibatkan dua atau lebih kecerdasan lain. Berikut ini teori tujuh

kecerdasan ganda :

1). Linguistic Intelligence (kecerdasan linguistik)

Linguistik berasal dari bahasa Inggris yang artinya ilmu

bahasa.17 Terdapat beberapa definisi yang disampaikan oleh para

pakar tentang kecerdasan linguistik, diantaranya adalah Linda

Campbell. Menurutnya kecerdasan linguistik adalah kemampuan

untuk berfikir dalam bentuk kata-kata dan menggunakan bahasa

untuk mengekspresikan dan menghargai makna yang kompleks.18

Thomas Amstrong, dalam bukunya 7 Kinds of Smart

mengartikan kecerdasan linguistik adalah kecerdasan dalam

mengolah kata. Ini merupakan kecerdasan para jurnalis, penyair,

dan pengacara. Orang yang cerdas dalam bidang ini dapat

berargumentasi, meyakinkan orang, menghibur atau mengajar

dengan efektif lewat kata-kata yang diucapkannya.19

Sedangkan kecerdasan linguistik dalam arti luas

sebagaimana dinyatakan Howard, adalah hasil kemampuan dalam

penggunaan bahasa lisan dan tulisan.20 Linguistik dapat distimulus

melalui bacaan, latihan, menulis, berdiskusi, bermain dengan kata-

kata. Peserta didik yang mempunyai inteligensi yang tinggi dalam

17 Wojowasito dan Poerwadarminta, Kamus Lengkap Inggris-Indonesia, (Bandung:

Hasta, 1982), hlm. 102. 18 Linda Campbell, Bruce Campbell dan Dee Dickinson, Metode Praktis Pembelajaran

Berbasis Multiple Intelligence, (Depok: Intuisi Press, 2006), hlm. 2. 19 Thomas Armstrong, 7 Kinds of Smart Menemukan dan Meningkatkan Kecerdasan

Anda Berdasarkan Teori MI, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2002), hlm. 3. 20 Howard Gardner, Changing Minds, Seni Mengubah Pikiran Kita dan Orang Lain,

(Jakarta: Transmedia, 2006), hlm. 39.

Page 33: KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAI DI KELAS 3 SDIT ASSALAMAH

22

linguistik mempunyai kepekaan yang tajam terhadap bunyi atau

fonologi.21

Di awal sejarah manusia, bahasa mengubah spesialisasi dan

fungsi otak manusia untuk menggali dan mengembangkan

kecerdasan manusia. Membaca telah memungkinkan manusia

untuk mengetahui objek, tempat, proses dan konsep yang secara

personal tidak mengalaminya. Kemampuan berpikir melalui kata-

kata dapat mengingat, menganalisis, menyelesaikan masalah,

merencanakan ke depan dan mencipta sesuatu.22 Pusat kecerdasan

terletak pada otak kiri.23

2).iLogical Mathematical Intelligence (kecerdasan logika

matematika)

Merupakan kemampuan dalam menghitung, mengukur dan

mempertimbangkan proposisi dan hipotesis serta menyelesaikan

operasi-operasi matematis.24 Kecerdasan logis matematis

melibatkan keterampilan mengolah angka dan kemahiran

menggunakan logika atau akal sehat. Ciri-ciri orang yang cerdas

secara logis matematis mencakup kemampuan dalam penalaran,

berpikir dalam pola sebab akibat, menciptakan hipotesis.25 Pusat

kecerdasan logika matematika adalah terletak pada otak kiri.26

Kecerdasan logis matematis dapat dilatih dan

dikembangkan melalui banyak tantangan dan inovasi dari

bermacam-macam teknologi multimedia. Peserta didik dari

21 N. Tientje dan Yul Iskandar, Pendidikan anak Usia Dini Untuk Mengembangkan

Multiple Intelligensi, (Jakarta: Dharma Graha, 2004), hlm.38. 22 Linda Campbell, Bruce dan Dee Dickinson, Metode Praktis Pembelajaran Berbasis

Multiple Intelligence, (Jakarta: Intuisi Press, 2006), hlm. 10. 23 N. Tientje dan Yul Iskandar, Op. Cit., hlm. 39. 24 Ibid, hlm. 2. 25 Thomas Armstrong, 7 Kinds of Smart Menemukan dan Meningkatkan Kecerdasan

Anda Berdasarkan Teori MI, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2002), hlm. 3. 26 N. Tientje dan Yul Iskandar, Pendidikan Anak Usia Dini Untuk Mengembangkan

Multiple Intelligence, (Jakarta: Dharma Graha, 2004), hlm. 38.

Page 34: KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAI DI KELAS 3 SDIT ASSALAMAH

23

berbagai tingkat kemampuan dapat belajar dengan efektif dan

praktek.

Satu cara untuk memperkenalkan pemikiran secara logis

matematis dalam bidang pelajaran melalui tema yang digambarkan

dari konsep-konsep secara matematis. Pendidik dapat mengatur

unit pelajaran berdasarkan tema, dan meminta peserta didik untuk

meneliti dengan menggunakan potensi atau kecerdasan yang

dimiliki.

3). Visual Intelligence (kecerdasan visual)

Kecerdasan ini merupakan kecerdasan gambar dan

visualisasi. Kecerdasan ini melibatkan kemampuan untuk

memvisualisasikan gambar di dalam kepala seseorang atau

menciptakannya dalam bentuk dua atau tiga dimensi.27

Kecerdasan visual adalah kemampuan untuk melihat dan

mengamati dunia visual secara akurat, dan kemudian bertindak atas

persepsi tersebut. Kecerdasan ini melibatkan kesadaran akan

warna, garis, bentuk, ruang dan ukuran. Jenis kecerdasan ini sangat

menonjol dalam diri pemain catur, navigator, arsitek maupun

desainer. Kemampuan kecerdasan visual terlihat pada peserta didik

bermain dengan melibatkan imajinasi mereka. Hemisfer kanan atau

otak kanan berperan besar dalam mengendalikan kegiatan ini.28

Peserta didik yang memiliki kemampuan untuk

menggambarkan yang mereka lihat dengan penuh ketelitian. Ciri

anak yang memiliki potensi visual menikmati waktu luangnya

dengan menggambar dan melukis dengan jelas.

27 Thomas Armstrong, Setiap Anak Cerdas: Panduan Membantu Anak Belajar dengan

Memanfaatkan Multiple Intelligencenya, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2005), hlm. 20. 28 Adi W. Gunawan, Genius Learning Starategy, Petunjuk Praktis Untuk Menerapkan

Accelarated Learning, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2004), hlm. 234-235.

Page 35: KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAI DI KELAS 3 SDIT ASSALAMAH

24

4). Kinesthetic Intelligence (kecerdasan kinestetik)

Kecerdasan kinestetik, menurut Gardner adalah

kemampuan menggunakan tubuh atau gerak tubuh untuk

mengekspresikan gagasan dan perasaan.29 Kecerdasan ini juga

meliputi keterampilan fisik dalam bidang koordinasi,

keseimbangan, daya tahan, kekuatan dan kecepatan. Kecerdasan ini

sangat menonjol pada diri seorang penari, atlit, pematung,

pemusik, aktor, mekanik, dokter, peserta didik dapat diberdayakan

dengan menggunakan teknik simulasi, permainan peran, dan

drama.30

Untuk mengoptimalkan kecerdasan kinestetik diperlukan

ruang kelas yang kondusif, artinya ruang kelas dalam proses

belajar mengajar harus memberikan pemahaman bahwa ruang

kelas harus menjadi sebuah hal yang aktif yaitu ruang kelas bisa

menjadi sarana bagi pengembangan lingkungan pembelajaran. Para

peserta didik lebih banyak orientasi gerakan dalam kebutuhan

sebuah proses belajar. 31

Hal yang terpenting bagi pendidik adalah untuk

memberikan contoh aktivitas fisik sebagai metode pembelajaran

dan kesadaran peserta didik dalam proses pembelajaran. Sebagai

contoh dalam mata pelajaran bahasa: pesrta didik dapat

mempelajari kosakata dengan menggambarkan bagian kata atau

ucapan tersebut. Secara individual mereka dapat menembangkan

jari atau tubuh kemudian mempraktikkan di kelas.

29 Paul Suparno, Teori Intelligence ganda dan Aplikasinya di Sekolah, (Yogyakarta:

Kanisius, 2004), Cet. I., hlm. 34. 30 Adi W. Gunawan, Genius Learning Starategy,Petunjuk Praktis Untuk Menerapkan

Accelarated Learning, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2004), hlm. 240-241. 31 Linda Campbell, Bruce dan Dee Dickson, Metode Praktis Pembelajaran Berbasis

Multiple Intelligence, (Jakarta: Intuisi Press, 2006), hlm. 78-86.

Page 36: KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAI DI KELAS 3 SDIT ASSALAMAH

25

5). Musical Intelligence (kecerdasan musik)

Kecerdasan musik merupakan kemampuan menangani

bentuk-bentuk musik, dengan cara mempersepsi, membedakan,

dan mengekspresikan.32 Gardner menjelaskan kecerdasan musik

sebagai kemampuan untuk mengembangkan, mengekspresikan dan

menikmati bentuk-bentuk musik dan suara. Di dalamnya termasuk

kepekaan akan ritme, melodi dan intonasi kemampuan memainkan

alat musik, kemampuan menyanyi, kemampuan untuk mencipta

lagu.33 Pusat kecerdasan musik terletak pada lobus kanan.34

Terbentuknya keterkaitan terhadap musik bisa terjadi pada

usia yang sangat dini melalui aktivitas yang dilakukan. Musik di

dalam rumah dan lingkungan awal memberikan dasar yang penting

bagi pengalaman bermusik yang dikemudian hari dapat menyatu

dengan mata pelajaran sekolah. Karena adanya hubungan yang

kuat antara musik dan emosi, musik di ruang kelas dapat

membantu menciptakan keadaan emosi yang kondusif bagi

pendidikan.

Selama abad pertengahan dan renaissance, musik dianggap

sebagai salah satu dari empat pilar pendidikan, sejajar dengan

geometri, astronomi dan aritmatika. Dalam upaya mengidentifikasi

peserta didik yang memiliki bakat musik atau kecerdasan musik

yang berkembang dengan baik adalah persoalan yang komplek.

Dalam kelas musik dapat menciptakan suasana yang positif yang

akan membantu peserta didik untuk fokus pada pelajaran.35

32 Hernowo, Andaikan Buku itu Sepotong Pizza, Rangsangan Baru Untuk Melejitkan

Word Smart (Bandung: Kaifa, 2004), Cet. III., hlm. Viii. 33 Paul Suparno, Teori Intelligence ganda dan Aplikasinya di Sekolah, (Yogyakarta:

Kanisius, 2004), Cet. I, hlm. 36-37. 34 Thomas Armstrong, Sekolah Para Juara: Menerapkan Multiple Intelligence di Dunia

Pendidikan, (Bandung: Kaifa, 2002), terj., hlm. 13. 35 Linda Campbell, Bruce Campbell dan Dee Dickinson, Metode Praktis Pembelajaran

Berbasis Multiple Intelligence, (Depok: Intuisi Press, 2006), hlm. 145-147.

Page 37: KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAI DI KELAS 3 SDIT ASSALAMAH

26

6). Interpersonal Intelligence (kecerdasan interpersonal)

Kecerdasan interpersonal adalah kemampuan untuk

mengerti dan peka terhadap perasaan, intensi, motivasi, watak,

tempramen orang lain. Kepekaan akan ekspresi wajah, suara,

isyarat dari orang lain juga termasuk dalam kecerdasan ini. Secara

umum kecerdasan interpersonal berkaitan dengan kemampuan

seseorang untuk menjalin relasi dan komunikasi dengan berbagai

orang.36

Peserta didik yang mempunyai kecerdasan interpersonal

tinggi mudah bergaul dan berteman. Dalam konteks belajar peserta

didik lebih suka belajar bersama dengan orang lain, lebih suka

mengadakan studi kelompok.

Kecerdasan interpersonal dapat stimulus melalui pertemuan

dan diskusi dan mampu menyelesaikan konflik dengan baik.

Peserta didik yang mempunyai kecerdasan interpersonal yang

tinggi mempunyai kepekaan untuk memahami orang lain.

Pemahaman sosial ini diarahkan ke dalam dirinya untuk disalurkan

menjadi sebuah karya. Peserta didik yang dominan interpersonal

akan mudah menangkap pelajaran bila dilakukan dengan diskusi

kelompok.37 Kecerdasan interpersonal ini berada pada otak bagian

lobus depan dan hemisfer kanan.38

7). Intrapersonal Intelligence (kecerdasan intrapersonal)

Kecerdasan intrapersonal tercermin dalam kesadaran

mendalam akan perasaan, kecerdasan seseorang memahami diri

sendiri, kemampuannya dan pilihannya sendiri. Orang dengan

kecerdasan interpersonal tinggi pada umumnya mandiri, tidak

36 Paul Suparno, Op. Cit.,hlm. 39. 37 N. Tientje dan Yul Iskandar, Pendidikan Anak Usia Dini Untuk Mengembangkan

Multiple Intelligence, (Jakarta: Dharma Graha, 2004), hlm. 39. 38 Thomas Armstrong, “ Sekolah Para Juara: Menerapkan Multiple Intelligence di Dunia

Pendidikan, (Bandung: Kaifa, 2002), terj., hlm. 13.

Page 38: KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAI DI KELAS 3 SDIT ASSALAMAH

27

tergantung orang lain dan yakin dengan pendapat diri yang kuat

tentang hal-hal yang kontroversial, serta senang sekali bekerja

berdasarkan program sendiri dan hanya dilakukan sendirian.39

Lingkungan sekolah dapat diorganisasikan untuk

memotivasi para peserta didik dengan menciptakan atmosfer yang

hangat dan peduli, menggunakan prosedur-prosedur yang

demokratis, sehingga sekolah dapat membantu peserta didik

merasa diterima dan diakui. Proses belajar mengajar dapat

bergantung pada emosi yang mempengaruhi semua proses-proses

berpikir merupakan komponen dari kecerdasan intrapersonal. Para

pendidik dapat membantu peserta didik dalam pencapaian dan

penemuan cara-cara yang positif untuk mengekspresikan emosi

mereka.

Ada beberapa cara untuk mendorong dan mengembangkan

ekspresi emosional yang sehat dalam pendidikan, yaitu

membangun lingkungan kelas yang positif, mengenali pengalaman

perasaan peserta didik, mengajarkan metode-metode ekspresi

emosional yang tepat dan menawarkan umpan balik pada perilaku

emosional.40 Pusat kecerdasan terletak pada lobus depan, lobus

pariental.41

b. Pembelajaran Multiple Intelligence

1.) Proses Pembentukan Belajar

Akal yang berpusat di otak (al-dimagh), adalah komponen

yang ada dalam diri manusia yang memiliki kemampuan memperoleh

pengetahuan secara nalar. Kemampuan memperoleh maupun

39 Julia Jasmine, Panduan Praktis Mengajar Berbasis MI, (Bandung: Nuansa, 2007), Cet.

I., hlm. 27-28. 40 Linda Campbell, Bruce Campbell dan Dee Dickinson, Metode Praktis Pembelajaran

Berbasis Multiple Intelligence, (Jakarta: Intuisi Press, 2006), hlm. 201-217. 41 Thomas Armstrong, “ Sekolah Para Juara: Menerapkan Multiple Intelligence di Dunia

Pendidikan, Op. cit., hlm. 13.

Page 39: KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAI DI KELAS 3 SDIT ASSALAMAH

28

menyimpan ini berbeda-beda antara yang satu dengan yang lain,

bergantung pada wadah kognitif yang dimiliki seseorang. Penggunaan

akal untuk berpikir mengantarkan individu menjadi pribadi yang

unggul.42

Kecerdasan intelektual dapat dikembangkan untuk mencapai

sukses. Kecerdasan intelektual dapat dikembangkan optimal dengan

memahami bagaimana sistem kerja otak manusia dan seperangkat

latihan praktis.43

Otak manusia adalah massa protoplasma yang paling kompleks

yang pernah dikenal di alam semesta ini.44 Sebagaimana firman Allah

SWT dalam surat At-Tiin ayat 4 :

)4: التني سورة( لقد خلقنا الإنسان في أحسن تقومي

Artinya : “Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya”. (QS. At-Tiin ayat 4). 45

Manusia diberi otak yang luar biasa kemampuannya, namun ini

baru potensi, potensi ini harus dikembangkan. Kecerdasan seseorang

sebenarnya tergantung pada seberapa banyak koneksi yang terjadi di

antara setiap sel otak tersebut.

Teori otak Triune pertama kali dicetuskan oleh Dr. Paul

Maclean. Di dalam kepala manusia terdapat tiga macam otak yang

berkembang sesuai dengan tahap evolusi manusia. Perkembangan

terjadi secara bertahap mulai dari otak reptil, otak mamalia dan

neo-cortex.46 Masing-masing bagian juga mempunyai struktur saraf

tertentu dan mengatur tugas-tugas yang harus dilakukan. Yang

42 Fuad Nashori, Potensi-potensi Manusia, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005), Cet. I.,

hlm. 119-120. 43 Dimitri Mahayana, Quantum Quotent, (Bandung : Nuansa, 2005), Cet. 6., hlm. 37. 44 Bobbi De porter dan Mike Hernacki, Quantum Learning: Membiasakan Belajar

Nyaman dan Menyenangkan, (Bandung : Kaifa, 1999), Cet. V, hlm. 26. 45 Departemen Agama, Al-Qur’an al-Karim dan Terjemahannya, (Semarang: Toha Putra,

1996), hlm. 478. 46 Adi W. Gunawan, Loc. Cit., hlm. 22

Page 40: KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAI DI KELAS 3 SDIT ASSALAMAH

29

pertama dalam perkembangan evolusi adalah batang atau otak reptil

(dinamakan demikian karena reptilpun memilikinya). Inilah

komponen kecerdasan terendah dari spesies manusia. Bagian otak ini

bertanggung jawab atas fungsi-fungsi motor sensor, pengetahuan

tentang realitas fisik yang berasal dari panca indra.47

Bila otak kecil aktif, tidak dapat mengontrolnya dengan cara

berpikir jernih, yang lebih mendukung adalah insting. Otak reptil akan

aktif jika dalam kondisi, stress, terancam, marah dan emosi.48 Di

sekeliling otak reptil terdapat sistem limbik yang sangat kompleks dan

luas, atau otak mamalia. Otak mamalia terletak di bagian tengah dari

otak manusia.

Sistem limbik (otak mamalia) berfungsi mengendalikan emosi

dan perasaan kita. Peran emosi dalam kehidupan dan belajar telah

diteliti oleh Daniel Goleman.49 Salah satu fungsi penting lainnya

adalah mengatur sistem kekebalan tubuh.50 Selain itu, sistem limbik

juga mengendalikan hormon, rasa haus, lapar, metabolisme, fungsi

kekebalan dan memori ingatan. Dorongan emosi akan berkerja lebih

baik daripada argumen rasional yang mempengaruhi perilaku

manusia.51 Neo-cortex (otak depan) terbungkus di sekitar bagian atas

dan sisi-sisi limbik, 80 % dari seluruh materi otak, adalah tempat

kecerdasan yang mengatur pesan-pesan yang diterima melalui indera

penglihatan, pendengaran dan sensasi tubuh yang menimbulkan proses

penalaran, berpikir intelektual, pembuatan keputusan, bahasa.52

47 Bobbi De Porter dan Mike Hernacki, Quantum Learning, : Membiasakan Belajar

Nyaman dan Menyenangkan, (Bandung: Kaifa, 1999), Terj., Cet. V., hlm. 26-28. 48 Amir Tengku Ramly, Pumping Talent: Memahami Diri, Memompa Bakat, (Jakarta:

Kawan Pustaka, 2005), Cet. II., hlm. 45. 49 Dimitri Mahayana, Quantum Quotient, (Bandung: nuansa, 2005), Cet. 6, hlm. 43. 50 Andyana Meliala, Anak Ajaib, Temukan dan Kembangkan Keajaiban Anak Anda

Melalui Kecerdasan Majemuk, (Yogyakarta: Andi, 2004), hlm. 24. 51 Amir Tengku Ramly, Pumping Talent: Memahami Diri, Memompa Bakat, (Jakarta:

Kawan Pustaka, 2005), Cet. II., hlm. 44. 52 M. Yaniyullah Delta, Melejitkan Kecerdasan Hati dan Otak Menurut Petunuk Al-

Qur’an dan Neourologi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005), hlm. 41.

Page 41: KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAI DI KELAS 3 SDIT ASSALAMAH

30

Pada otak neo-cortex terdapat empat lobus otak yang

mempunyai fungsi berbeda :

a. Lobus frontal terletak di belakang kening, berfungsi untuk

melakukan penilaian, kreativitas, berpikir, merencanakan dan

memecahkan masalah.

b. Lobus parietal terletak di bagian atas agak ke arah belakang dari

otak dan berfungsi memproses sensasi dan fungsi bahasa.

c. Lobus temporal yang terletak di samping kiri dan kanan,

berfungsi untuk memproses pendengaran, memori, arti dan

bahasa.

d. Lobus occipital yang terletak di bagian belakang otak berfungsi

untuk penglihatan.53

Menurut Ary Ginanjar dengan penggunaan neo-cortex ini maka

lahir IQ, kemampuan intelektual. Hal ini berkaitan dengan kesadaran

akan ruang, kesadaran akan sesuatu yang tampak, dan penguasaan

matematika. IQ mampu bekerja mengukur kecepatan, mengukur hal-

hal baru, menyimpan dan mengingat serta berperan aktif dalam

menghitung angka, dan lain sebagainya. Lapangan otak lebih dalam

dari neo-cortex atau limbik system (lapangan tengah) berfungsi sebagai

pengendali emosi dan perasaan.54

Dalam neo-cortex ini semua kecerdasan yang lebih tinggi

berada, yang membuat manusia unik sebagai spesies dan pikiran yang

kreatif, yaitu intuisi. Intuisi adalah kemampuan untuk menerima atau

menyadari informasi yang tidak dapat diterima kelima indera. Agar

kecerdasan-kecerdasan dapat berkembang, ada beberapa persyaratan

yang harus dipenuhi :

a) Struktur saraf bagian bawah harus cukup berkembang agar

energi dapat mengalir ke tingkat yang lebih tinggi.

53 Adi W. Gunawan, Born to Be a Genius, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2003),

hlm. 24-25. 54 Ary Ginanjar Agustian, ESQ POWER, Sebuah Inner Journey Melalui Al-Hasan,

(Jakarta: Arga, 2003), hlm. 60.

Page 42: KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAI DI KELAS 3 SDIT ASSALAMAH

31

b) Anak harus merasa aman secara fisik dan emosional.

c) Harus ada model untuk memberikan rangsangan yang wajar.55

Bila dalam keadaan bahagia, tenang dan rileks, maka otak neo-

cortex akan aktif dan akan digunakan untuk berpikir. Hal ini

menjelaskan orang yang tegang saat mengerjakan ujian pikirannya

akan kosong dan tidak dapat mengingat apa yang telah dipelajari

sebelumnya.

Selain terdiri dari tiga bagian otak; yaitu otak reptil, otak

mamalia, dan otak neo-cortex. Otak manusia terbagi lagi menjadi dua

belahan atau hemisfer, hemisfer kiri dan hemisfer kanan. Setiap

hemisfer mempunyai fungsi berbeda tetapi saling mendukung. Pada

umumnya setiap hemisfer mengatur 50 % dari setiap bagian tubuh.

Hemisfer kiri mengatur bagian tubuh sebelah kanan, dan hemisfer

kanan mengatur bagian tubuh sebelah kiri.56

Otak kiri mempunyai fungsi dan cara belajar khusus, yaitu :

- Menyukai hal-hal yang berurutan.

- Belajar maksimal dari hal-hal yang bersifat detail dulu, kemudian

ke hal-hal yang bersifat global.

- Menyukai sistem membaca yang berdasarkan pada fonetik.

- Menyukai kata-kata, simbol dan huruf.

- Menyukai sesuatu yang terstruktur dan dapat diprediksi.

- Mengumpulkan informasi yang faktual.

Otak kanan mempunyai fungsi dan cara belajar khusus yaitu:

- Lebih menyukai dengan hal-hal yang bersifat acak.

- Belajar maksimal dari hal-hal yang bersifat global dulu, kemudian

ke hal-hal yang bersifat detail.

55 Bobbi De Potter dan Mike Hernackl, Quantum Learning : Membiasakan Belajar

Nyaman dan Menyenangkan, (Bandung: Kaifa: 1999), hlm. 30. 56 Adi W. Gunawan, Loc. Cit, hlm. 24-26.

Page 43: KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAI DI KELAS 3 SDIT ASSALAMAH

32

- Lebih menyukai sistem membaca yang bersifat menyeluruh

(whole language).

- Menyukai gambar dan grafik.

- Lebih menyukai suatu pengalaman.

- Ingin mengumpulkan informasi mengenai hubungan di antara

berbagai hal.57

2.) Cara Pembelajaran Multiple Intelligence

Berbagai macam cara peserta didik dalam belajar, membuat

pendidik harus memahami karakter setiap cara belajar peserta didik.

Pendidik memberikan materi dengan suatu cara, biasanya melalui

perpaduan antara ceramah, penggunaan papan tulis, buku pelajaran

dan lembar latihan, itu membuat sebagian peserta didik masalah.

Pendidik dapat menciptakan cara belajar secara optimal yang

disesuaikan dengan kemampuan belajar peserta didik.

Langkah-langkah yang harus ditempuh pendidik dalam proses

belajar multiple intelligence akan meningkat jika peserta didik

melakukan hal-hal berikut ini :58

1) Mengemukakan kembali informasi dengan kata-kata mereka

sendiri.

2) Memberikan contoh.

3) Mengenali dalam bermacam bentuk dan situasi.

4) Melihat kaitan antara informasi dengan fakta atau gagasan

lain.

5) Menggunakan beragam cara.

6) Memprediksi sejumlah konsekuensi.

7) Menyebutkan lawan atau kebalikannya.

57 Adi W. Gunawan, Born to Be a Genius, (Jakarta: Gramedia Putaka Utama, 2003), hlm.

26-27. 58 Melvin L. Silberman, Active Learning: 101 Cara Belajar Siswa Aktif, (Bandung:

Nuansa, 2004), terj., hlm. 19.

Page 44: KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAI DI KELAS 3 SDIT ASSALAMAH

33

Cara belajar kecerdasan ganda menurut Thomas Amstrong,

sebagai berikut :59

a) Belajar Dengan Cara Linguistik.

Cara belajar terbaik dalam bidang ini adalah dengan

mengucapkan, mendengarkan, dan melihat kata-kata. Cara

untuk memotivasi peserta didik dengan menyediakan buku,

seperti perpustakaan dan kaset rekaman.

b) Belajar Dengan Cara Logis-Matematis.

Peserta didik yang mempunyai kelebihan dalam jenis

kecerdasan ini belajar dengan membentuk konsep dan mencari

pola serta hubungan abstrak. Pendidik memberi materi konkret

yang bisa dijadikan bahan percobaan, waktu yang lama untuk

mempelajari gagasan baru.

c) Belajar Dengan Cara Visual.

Peserta didik yang unggul dalam bidang ini efektif

belajar secara visual. Mereka perlu diajari melalui gambar,

visual dan warna. Cara untuk memotivasi mereka adalah

melalui media seperti: film, vidio, peta dan grafik.

d) Belajar Dengan Cara Kinestetik.

Peserta didik yang bakat dalam kecerdasan ini belajar

dengan menyentuh, memanipulasi dan bergerak. Cara terbaik

memotivasi mereka melalui seni peran, gerakan kreatif dan

semua jenis kegiatan yang melibatkan fisik.

e) Belajar Dengan Cara Musik.

Peserta didik dengan kecerdasan musikal belajar

melalui irama dan melodi. Mereka bisa mempelajari apapun

dengan mudah jika hal itu dinyanyikan, serta mereka belajar

dengan diiringi musik kesukaan mereka.

59 Thomas Armstrong, Setiap Anak Cerdas: Panduan membantu Anak Belajar Dengan

Memanfaatkan Multiple Intelligence-nya, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2005) terj., hlm.77-80.

Page 45: KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAI DI KELAS 3 SDIT ASSALAMAH

34

f) Belajar Dengan Cara Interpersonal.

Cara belajar terbaik anak-anak yang berbakat dengan

kecerdasan ini adalah dengan berhubungan dan bekerjasama

mereka perlu belajar melalui interaksi dengan orang lain.

g) Belajar Dengan Cara Intrapersonal.

Peserta didik dengan kecenderungan ke arah ini paling

efektif belajar ketika diberi kesempatan untuk menetapkan

target, memilih kegiatan mereka sendiri. Anak-anak ini

memotivasi diri sendiri.

B. Pendidikan Agama Islam

1. Pengertian, Dasar dan Tujuan Pendidikan Agama Islam

a. Pengertian Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Islam merupakan kebutuhan manusia, karena

sebagai makhluk pedagogis manusia dilahirkan dengan membawa

potensi dapat dididik dan mendidik sehingga mampu menjadi khalifah

di bumi.60 Pendidikan merupakan bagian penting dalam kehidupan

yang sekaligus membedakan manusia dengan makhluk lain. Bagi

manusia, belajar merupakan rangkaian kegiatan menuju pendewasaan

ke arah kehidupan yang lebih berarti.

Pendidikan agama Islam merupakan usaha sadar yang

dilakukan pendidik dalam rangka mempersiapkan peserta didik untuk

meyakini, memahami, dan mengamalkan ajaran Islam melalui

kegiatan bimbingan, pengajaran atau pelatihan yang telah ditentukan

untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.61

Menurut Zakiyah Darajat pendidikan agama Islam adalah

suatu usaha untuk membina dan mengasuh peserta didik agar

memahami ajaran Islam secara menyeluruh. Kemudian menghayati

60 Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi

(Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004), (Bandung: Remaja rosdakarya, 2004), hlm. 130. 61 Ibid, hlm. 132.

Page 46: KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAI DI KELAS 3 SDIT ASSALAMAH

35

tujuan, yang pada akhirnya dapat mengamalkan serta menjadikan

Islam sebagai pandangan hidup.

Pendidik sebagai pelaksana utama penyelenggaraan

pendidikan agama akan menghadapi peserta didik yang memiliki

watak dan kemampuan yang tumbuh secara individual. Setiap peserta

didik harus menjadi pusat perhatian, dalam hal tingkat perkembangan

dan kecerdasan anak. Sehingga peserta didik mampu memahami

pelajaran dalam proses pembelajaran.

b. Dasar Pendidikan Agama Islam

Pelaksanaan pendidikan agama Islam di sekolah mempunyai

dasar yang kuat. Dasar-dasar tersebut dibagi menjadi tiga jenis. Ketiga

jenis itu adalah dasar hukum yuridis, dasar hukum agama dan dasar

hukum psikologi. Masing-masing dasar hukum akan dijelaskan

dibawah ini.

1.) Dasar Hukum (Yuridis)

Dasar pelaksanaan pendidikan agama berasal dari

perundang-undangan yang secara tidak langsung dapat menjadi

pegangan dalam melaksanakan pendidikan agama di sekolah

secara formal. Dasar yuridis tersebut terdiri dari tiga macam :62

1. Dasar Ideal, yaitu dasar falsafah negara pancasila, sila

pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa.

2. Dasar Struktural / Konstitusional, yaitu UUD 1945 dalam Bab

XI pasal 29 ayat 1 dan 2, yang berbunyi: 1) Negara

berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa; 2) Negara

menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk

agama masing-masing dan beribadah menurut agama dan

kepercayaannya itu.

62 Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi,

(Bandung: PT.Remaja Rosdakarya,2004), hlm.132.

Page 47: KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAI DI KELAS 3 SDIT ASSALAMAH

36

3. Dasar Operasional, yaitu terdapat dalam Undang-Undang RI

Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

2.) Dasar Agama

Dasar agama dalam uraian ini adalah dasar-dasar yang

bersumber dari ajaran agama Islam yang terdapat dalam al-Qur’an

dan Hadits. Al-Qur’an sebagai wahyu Tuhan yang disampaikan

kepada manusia dengan perantara Nabi Muhammad saw membawa

pengajaran dan pendidikan. Al-Qur’an memuat beberapa ayat yang

menjadi landasan adanya pendidikan agama:

)25:سورة النحل(...ادع إلى سبيل ربك بالحكمة والموعظة الحسنة

Artinya : “ Ajaklah ke jalan Tuhanmu dengan secara hikmah dan ajaran yang bijaksana”. (QS. an-Nahl:125)63

Arti ayat di atas terdapat pendidikan dan pengajaran ialah

mengajar dengan menggunakan metode dalam ilmu. Memberi

pengajaran dengan bijaksana, mengenai bahan atau metode harus

sesuai dengan kemampuan.

3.) Dasar Psikologis

Yang dimaksud dasar-dasar psikologis yaitu dasar-dasar

kejiwaan dan kejasmanian manusia. Realitas psikologis manusia

menunjukkan bahwa pribadi manusia merupakan kesatuan antara:

a) Potensi-potensi dan kesadaran rohaniah baik segi piker, rasa,

karsa, cipta maupun budi pekerti.

b) Potensi-potensi dan kesadaran jasmani yakni jasmani yang

sehat dengan pancaindera secara fisiologis bekerja sama

dengan system syaraf dan kejiwaan.

63 Departemen Agama, Al-Qur’an al-Karim dan Terjemahannya, (Semarang: Toha putra, 1996), hlm. 224.

Page 48: KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAI DI KELAS 3 SDIT ASSALAMAH

37

c) Potensi-potensi psikologis berada dalam suatu lingkungan

hidup alamiah (fisik).

Ketiga kesadaran ini menampilkan watak dan kepribadian

seseorang sebagai suatu keutuhan.64 Sehingga proses belajar

mengajar inilah psikologi memegang peranan yang penting.

Kajian-kajian dalam psikologi, menunjukkan bahwa

memindahkan pengetahuan dan nilai-nilai dari seseorang kepada

peserta didik tidak hanya menerima dalam keadaan pasif tetapi

aktif dan mempunyai tiga syarat yang harus diwujudkan agar

pembelajaran dapat terjadi dengan baik. Pertama harus ada

rangsangan dari pendidik. Kedua adanya respon peserta didik, dan

ketiga respon diteguhkan seperti dengan memberikan sanksi

apabila peserta didik tidak memperhatikan pelajaran.

Tugas pendidik adalah menolong peserta didik belajar

dengan menekankan pada kemampuan dan potensi untuk

mengetahui dan mengaplikasikan hasil belajar mereka, agar potensi

kecerdasan anak digunakan secara optimal.

Beberapa dasar yang penting dalam membimbing anak

dalam proses pembelajaran yaitu setiap anak memiliki sifat

kepribadian yang unik, tiap-tiap anak memiliki kecerdasan yang

berbeda-beda, dan setiap pertumbuhan mempunyai cirri-ciri

tertentu.65

c. Tujuan Pendidikan Agama Islam

Tujuan pendidikan agama Islam secara umum, ialah :

a. Untuk membantu pembentukan akhlak yang mulia.

b. Persiapan untuk kehidupan dunia dan kehidupan akhirat.

64 Tim Dosen FIP-IKIP Malang, Pengantar Dasar-dasar Kependidikan, (Surabaya: Usaha Nasional,1980), hlm. 137-138. 65 Burhanuddin Salam, Pengantar Pedagogik (Dasar-dasar Ilmu Mendidik), (Jakarta: PT.Rineka Cipta,1997), hlm.97-101.

Page 49: KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAI DI KELAS 3 SDIT ASSALAMAH

38

c. Menumbuhkan semangat ilmiah pada peserta didik untuk

mengetahui dan mengkaji ilmu tersebut.

d. Menyiapkan peserta didik dengan potensi, agar dapat

menguasai potensi tertentu, dan keterampilan sehingga

mengamalkannya dalam hidup.66

Pendidikan agama bertujuan untuk meningkatkan keimanan,

pemahaman, penghayatan dan pengarahan peserta didik tentang agama

Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertakwa

kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi,

masyarakat, berbangsa dan bernegara.67 Tujuan pendidikan merupakan

hal yang dominan dalam pendidikan, baik makna maupun tujuan harus

mengacu pada penanaman nilai-nilai Islam dan tidak melupakan etika

sosial atau moralitas sosial.

Dalam kurikulum PAI tahun 2004 pendidikan agama Islam

bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui

pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan,

serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi

manusia muslim yang terus berkembang dalam hal keimanan,

ketakwaannya, serta untuk dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan

yang lebih tinggi.68

Secara konseptual pendidikan Islam bertujuan untuk

membentuk muslim yang seutuhnya, mengembangkan seluruh potensi

manusia yang berbentuk jasmaniah maupun rohaniah dan

berhubungan setiap pribadi dengan Allah SWT, manusia dan alam

semesta.69 Dengan demikian pendidikan Islam berupaya

mengembangkan individu seutuhnya.

66 Zuhairimi, dkk., Metodologi Pendidikan Agama, (Solo: Ramadhani, 1993), hlm. 17. 67 Hafni Ladjid, Pengembangan Kurikulum Menuju Kurikulum Berbasis Kompetensi,

(Jakarta: Quantum Teaching, 2005), hlm. 58. 68 Depdiknas, Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Jakarta: Pusat Kurikulum Balitbang

Depdiknas, 2004). 69 Syamsul Ma’arif, Revitalisasi Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007), Cet.,

I, hlm. 35-34.

Page 50: KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAI DI KELAS 3 SDIT ASSALAMAH

39

2. Materi Pendidikan Agama Islam

Sebagaimana diketahui, bahwa inti ajaran Islam meliputi :

a. Masalah keimanan (aqidah).

b. Masalah keislaman (syari’ah).

c. Masalah ikhsan (akhlak).

a) Aqidah adalah mengajarkan keesaan Allah, Esa sebagai Tuhan

yang mencipta, dan mengatur alam ini.

b) Syari’ah adalah berhubungan dengan amal untuk mentaati semua

peraturan dan hukum Tuhan, guna mengatur hubungan antara

manusia dengan Tuhan, dan mengatur pergaulan hidup dan

kehidupan manusia.

c) Akhlak adalah amalan yang bersifat penyempurna bagi kedua amal

di atas dan yang mengajarkan tentang tata cara pergaulan hidup

manusia.70

Tiga inti ajaran Islam ini kemudian dijabarkan secara

keseluruhannya dalam mata pelajaran al-qur’an, hadits, akhlak, fiqih atau

ibadah dan sejarah atau tarikh. Sehingga menggambarkan bahwa ruang

lingkup pendidikan agama Islam mencakup perwujudan keselarasan dan

keseimbangan hubungan manusia dengan Allah SWT, diri sendiri, sesama

manusia, maupun lingkungannya.

3. Metode Pendidikan Agama Islam

Maksud dari metode pendidikan di sini ialah semua cara yang

digunakan dalam upaya mendidik, maka metode yang di sini mencakup

juga metode mengajar. Metode mengajar ini menuntut syarat-syarat yang

perlu dipenuhi misalnya setiap guru yang akan menggunakan metode itu

(jalannya pengajaran serta kebaikan dan kelemahannya, situasi-situasi

yang tepat di mana metode itu efektif dan wajar).

Secara rinci metode-metode tersebut baik pengertiannya,

keuntungan dan kelemahannya dapat dilihat dalam penjelasan berikut ini:

70 Zuhairini, dkk., Metodologi Pendidikan Agama, (Solo: Ramadhani, 1993), hlm. 61.

Page 51: KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAI DI KELAS 3 SDIT ASSALAMAH

40

1. Metode Ceramah

Metode ceramah merupakan bentuk interaksi edukatif oleh

pendidik kepada peserta didik.71 Dalam pelaksanaan metode ini

pendidik dapat menggunakan alat-alat Bantu, seperti: gambar, peta.

Namun metode utama yang digunakan dengan menggunakan ceramah

atau berbicara.

Keuntungan-keuntungan metode ceramah, antara lain:

a. Dalam waktu yang relatif singkat dapat disampaikan pelajaran

sebanyak-banyaknya.

b. Pendidik dapat menguasai seluruh kelas dengan mudah, walaupun

jumlah peserta didik cukup banyak.

c. Organisasi kelas lebih sederhana, tidak perlu mengadakan

pengelompokan peserta didik seperti pada beberapa metode

lainnya.

Metode ini juga mempunyai beberapa kelemahan yang

membutuhkan penggunaan pendekatan lain untuk menutupi

kekurangan yang terdapat dalam metode ceramah., kekurangannya

terletak pada :

a. Pendidik sulit mengetahui pemahaman peserta didik terhadap

bahan pelajaran yang diberikan.

b. Kadang pendidik hanya mengajar penyampaian bahan sebanyak-

banyaknya sehingga terlihat adanya unsur paksaan, dari segi

edukatif hal ini kurang menguntungkan.

c. Murid cenderung bersikap pasif dan kurang menerima pelajaran

dan mengambil kesimpulan.

d. Pendidik kurang memperhatikan aspek-aspek psikologis peserta

didik, sehingga ceramah akan membosankan.72

Untuk pelajaran agama metode ceramah pada mata pelajaran

tauhid. Misalnya untuk memberikan pengertian tentang tauhid maka

71 Abd. Rachman Shaleh, Didaktik Pendidikan Agama, (Jakarta: Bulan Bintang, 92), hlm. 81.

72 Zuhairini, dkk., Metodologi Pendidikan Agama, (Solo: Ramadhani, 1993), hlm. 74-75.

Page 52: KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAI DI KELAS 3 SDIT ASSALAMAH

41

metode yang tepat digunakan adalah metode ceramah. Karena tauhid

tidak dapat diperagakan, pendidik akan memberikan uraian menurut

caranya masing-masing dengan tujuan murid dapat memahami

penjelasan pendidik.

2. Metode Tanya Jawab

Metode tanya jawab ialah cara penyampaian pelajaran dengan

cara pendidik mengajukan pertanyaan dan memberikan peserta didik

memberikan jawaban, atau juga sebaliknya peserta didik bertanya dan

pendidik memberikan jawaban.73

Metode ini dimaksudkan untuk mengenal tingkat-tingkat

pemikiran yang dipakai oleh peserta didik, merangsang perhatian

peserta didik, dan dapat mengarahkan peserta didik ke arah kecerdasan

dan minat sehingga peserta didik akan aktif mengikuti pelajaran

dengan berpikir.

Kelebihan metode tanya jawab terletak pada hal-hal sebagai

berikut:

a. Suasana kelas akan lebih hidup, karena peserta didik

dirangsang secara aktif berpikir dan menyampaikan

pikirannya.

b. Melatih keberanian peserta didik mengemukakan pendapatnya

dengan lisan.

c. Adanya perbedaan jawaban di antara peserta didik akan

membawa kelas pada situasi diskusi.74

Kekurangan metode tanya jawab antara lain:

a. Terdapat perbedaan pendapat atau jawaban, akan memerlukan

waktu yang banyak untuk menyelesaikannya, sehingga

pendidik harus menguasai permasalahannya.

73 Abd. Rachman Shaleh, Didaktik Pendidikan Agama, (Jakarta: Bulan Bintang, 92), hlm.

77-78. 74 Winarno Surakhmad, Dasar dan Teknik Interaksi Mengajar dan Belajar, (Bandung: Tarsito,1973), Cet.3, hlm.102.

Page 53: KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAI DI KELAS 3 SDIT ASSALAMAH

42

b. Terjadi penyimpangan perhatian peserta didik, apabila terdapat

jawaban-jawaban yang menarik perhatiannya, padahal bukan

tujuan yang diinginkan dari pokok permasalahan.

c. Relatif memerlukan waktu yang lebih banyak, karena kurang

cepat merangkum bahan-bahan pelajaran.75

3. Metode Diskusi

Metode diskusi adalah cara untuk merangsang peserta didik

berpikir dan mengeluarkan pendapat sendiri, serta berperan serta

dalam proses pembelajaran.76 Di dalam diskusi kelas pendidik

memimpin jalannya diskusi dan persoalan ke tengah-tengah kelas

untuk didiskusikan. Untuk pelaksanaannya pendidik harus

memberikan pertolongan berupa penyajian problema sebagai tema dan

pembuka diskusi serta bimbingan dan pengarahan belajar anak.

Secara garis besar metode diskusi mempunyai keunggulan

antara lain:

1. Situasi dan suasana kelas lebih hidup, sebab perhatian murid

terpusat pada masalah atau bahan diskusi. Partisipasi interaksi

murid dalam metode ini lebih baik dan aktif.

2. Dapat meningkatkan prestasi kepribadian individu dan sosial

peserta didik.

3. Peserta didik terlatih mematuhi peraturan dan tata tertib dalam

suatu diskusi.

Di samping itu metode diskusi ini mempunyai kelemahan-

kelemahan, yaitu:

a. Hendaknya diusahakan agar setiap peserta didik mendapat

giliran berbicara dan mengemukakan pendapatnya.

75 Ibid, hlm. 76. 76 Abd. Rahman Shaleh, op.cit, hlm. 81.

Page 54: KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAI DI KELAS 3 SDIT ASSALAMAH

43

b. Diusahakan agar setiap murid mendengar dan memperhatikan

serta memberikan tanggapan terhadap peserta didik yang

lain.77

4. Metode Demonstrasi

Metode demonstrasi merupakan metode interaksi yang sangat

efektif dalam membantu murid untuk mengetahui proses pelaksanaan

sesuatu, dan memperlihatkan cara yang paling tepat dan sesuai.78

Beberapa kelebihan metode demonstrasi ialah:

1. Murid tidak menghayati sepenuhnya mengenai pelajaran yang

diberikan.

2. Memberi pengalaman praktis yang dapat membentuk perasaan

dan minat serta kemauan peserta didik.

3. Perhatian peserta didik lebih terpusat pada hal-hal yang

didemonstrasikan.

Beberapa kelemahan metode demonstrasi, yaitu:

1. Dalam pelaksanaannya, biasanya memerlukan waktu yang

relatif lama.

2. Apabila tidak ditunjang dengan peralatan dan perlengkapan

yang memadai atau tidak sesuai dengan kebutuhan, maka

metode ini kurang efektif.79

Sebagai metode interaksi edukatif, metode ini banyak

digunakan dalam mata pelajaran ibadah dan akhlak, misalnya :

Pendidikan mendemonstrasikan cara berwudhu, shalat, dan haji.

5. Metode Sosiodrama

Metode sosiodrama sangat penting untuk dipakai di dalam

kelas yang mencakup masalah hubungan sosial, dan bermain peran di

mana peserta didik diikut sertakan.80 77 Winarno Surakhmad, Dasar dan Teknik Interaksi Mengajar dan Belajar, (Bandung: Tarsito,1973), Cet.3, hlm.104.

78 Abd. Rahman Shaleh, Op. Cit., hlm. 84-85. 79 Zuhairini, dkk., Metodologi Pendidikan Agama, (Solo: Ramadhani, 1993), hlm. 82-83.

Page 55: KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAI DI KELAS 3 SDIT ASSALAMAH

44

Metode sosiodrama mempunyai kelebihan, antara lain:

a. Melatih murid untuk mendramatisasikan sesuatu serta melatih

keberanian untuk menjadi peran.

b. Metode ini menarik perhatian peserta didik, sehingga suasana

kelas menjadi hidup.

c. Peserta didik dapat menghayati suatu peristiwa, sehingga mudah

mengambil kesimpulan berdasarkan penghayatannya sendiri.

d. Peserta didik dilatih dapat menyusun sebuah pikiran yang teratur

dan sistematis.

Kelemahan metode sosiodrama, antara lain:

a. Metode sosiodrama memerlukan waktu cukup banyak.

b. Memerlukan persiapan yang teliti dan matang.

c. Peserta didik kadang tidak mau mendramatisasikan, karena malu

dan takut.

d. Bila pelaksanaan dramatisasi gagal, maka tidak akan mendapatkan

suatu kesimpulan.81

Jadi metode sosiodrama atau bermain peran ini digunakan

untuk menerangkan suatu peristiwa yang di dalamnya menyangkut

orang banyak. Metode sosiodrama ini dapat dilaksanakan dalam

bidang pendidikan agama mata pelajaran sejarah Islam. Misalnya:

bagaimana sikap sahabat Nabi Muhammad SAW diantaranya Umar

bin Khattab tatkala akan masuk Islam. Setelah mendengarkan ayat-

ayat al-Qur’an yang dibaca oleh adiknya, maka tergugahlah untuk

memeluk Islam.82

6. Metode Pemberian Tugas

Metode pemberian tugas disebut juga dengan metode pekerjaan

rumah merupakan metode interaksi edukatif, di mana peserta didik

80 Abd. Rahman Shaleh, Loc. Cit., hlm.85. 81 Ibid, hlm. 90.

82 Direktorat Jendral Pembinaan Kelembagaan Agama Islam,Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: 1985), cet.2, hlm. 236.

Page 56: KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAI DI KELAS 3 SDIT ASSALAMAH

45

diberi tugas khusus di luar jam-jam pelajaran. Ada beberapa kelebihan

dalam metode ini :

1. Sangat efektif untuk mengisi waktu luang dengan kegiatan-

kegiatan yang konstruktif.

2. Memupuk rasa tanggung jawab dalam segala bentuk tugas

pekerjaan.

3. Memberi kebiasaan pada peserta didik untuk giat belajar.

Sebagai metode edukatif metode ini mempunyai beberapa

kelemahan:

1. Apabila tidak dikontrol secara baik, tugas yang seharusnya

dikerjakan peserta didik dikerjakan oleh orang lain, sehingga

peserta didik tidak tahu tentang tugasnya. Hal ini tidak akan

tercapai tujuan pelajaran.

2. Sulit memberikan tugas karena perbedaan individual murid

dalam kemampuan dan minat belajarnya.

3. Peserta didik sering tidak mengerjakan sendiri tugas yang

menjadi tanggung jawabnya, karena hanya menyalin atau

meniru hasil pekerjaan temannya.83

Cara pemberian tugas dapat dilakukan : peserta didik diberi tugas

mempelajari dari buku teks, secara kelompok atau secara

perorangan, diberi waktu untuk mengerjakannya kemudian peserta

didik mempertanggung jawabkan nya.84

C. Multiple Intelligence Dalam Perspektif PAI

Multiple intelligence merupakan sebuah pendekatan pada kecerdasan

setiap individu. Setiap individu memiliki tujuh kecerdasan, sedangkan

manusia biasanya hanya dapat menggunakan satu atau dua kecerdasan.

Kecerdasan ganda ini dapat berkembang pada proses belajar di kelas. Peserta

didik dapat mengembangkan bermacam-macam kecerdasan ganda dengan

83 Zuhairini, dkk., Metodologi Pendidikan Agama, (Solo: Ramadhani, 1993), hlm. 84-85.

84 Ibid, hlm.234.

Page 57: KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAI DI KELAS 3 SDIT ASSALAMAH

46

bantuan pendidik yang harus memahami potensi-potensi kecerdasan ganda

yang dimiliki oleh peserta didik.

Kecerdasan berarti kemampuan untuk memecahkan masalah dan

menciptakan produk yang mempunyai nilai budaya.85 Definisi lain dari

kecerdasan adalah kapasitas seseorang untuk memperoleh pengetahuan (yakni

belajar dan memahami), mengaplikasikan pengetahuan (memecahkan

masalah) dan melakukan penalaran abstrak.86

Pendekatan kecerdasan ganda berbeda dengan pembelajaran

konvensional yang terlalu menekankan pada pendidik. Pada pembelajaran

kecerdasan ganda, pembelajaran lebih bersifat pada peserta didik, situasi dan

kepentingan peserta didik, serta kemampuan intelektual peserta didik bukan

kepada pendidik. Maka pendekatannya juga lebih personal dan bukan umum.

Peserta didik diperhatikan bakat, keunggulan dan kelemahannya. Sehingga

pendidik harus menggunakan berbagai pendekatan belajar, bukan hanya

ceramah atau menghitung. Hal yang sama juga diungkapkan Suparlan bahwa

dalam pembelajaran pendidik yang mengajar secara klasik tanpa pernah

memperhatikan perbedaan individual peserta didik. Di mana fungsi pendidik

seharusnya memberikan fasilitas agar anak didik dapat berkembang secara

maksimal selaras dengan tipe kecerdasan yang mereka miliki.87

Pendidik juga harus menerapkan metode pembelajaran yang tepat,

sehingga peserta didik mampu dalam mengikuti proses belajar. Salah satu

metode yang dapat digunakan adalah : (1) Mengerakkan aktivitas dan

kreativitas pendidikan, orang tua dan peserta didik dalam proses belajar

mengajar. (2) Mengaktualisasikan potensi kecerdasan ganda pada setiap

85 Thomas Amstrong, Setiap Anak Cerdas, Panduan Membantu Anak Belajar dengan

Memanfaatkan MI-nya, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2005), hlm 19. 86 George Boeree, Belajar dan cerdas Bersama Psikolog Dunia, (yogyakarta: Prisma

Shopie, 2006), Cet. I., hlm. 125. 87 Suparlan, Mencerdaskan Kehidupan Bangsa Dari Konsepsi Sampai Dengan

Implementasi, (Yogyakarta: Hikayat, 2004), hlm. 146.

Page 58: KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAI DI KELAS 3 SDIT ASSALAMAH

47

peserta didik dengan kerjasama pendidik dan orang tua. (3) Memberikan

bahan pelajaran sesuai dengan irama dan kemampuan setiap peserta didik.88

Salah satu implikasi dalam teori kecerdasan ganda adalah adanya

tanggung jawab lembaga-lembaga pendidikan untuk memperhatikan bakat

masing-masing peserta didik. Selain di sekolah banyak hal yang penting bagi

peserta didik untuk menemukan, setidaknya satu kemampuan. Hal ini akan

menimbulkan kegembiraan dalam proses belajar juga akan membangkitkan

ketekunan dan upaya-upaya yang perlu bagi penguasaan suatu ilmu, serta

akan meningkatkan daya cipta mereka. Sebaliknya jika para peserta didik

tidak menemukan satu atau beberapa bidang yang mereka minati, mereka

tidak akan pernah mengembangkan kecintaan mereka terhadap belajar dan

akan menjalani sekolah tanpa tujuan, bahkan akan mengabaikan pendidikan

formal.89

Pendidikan Islam menurut Malik Fadjar dapat dirumuskan sebagai

suatu upaya yang sistematis dalam mengejawantahkan nilai-nilai Islami, yaitu

pendidikan yang berusaha mentransformasikan pengetahuan dan nilai-nilai

ajaran Islam dari satu generasi ke generasi selanjutnya.90

Pendidikan Islam dapat menggabungkan antara pandangan Islam

dengan pemikiran pendidikan modern sepanjang memiliki relevansi yang kuat

dalam merekonstruksi pemikiran pendidikannya. Pendidikan Islam harus

mendesain “kurikulum dan silabi” yang tidak hanya tradisi normatif klasik,

tetapi juga mencakup ilmu-ilmu sosial dalam konteks kekinian dengan

mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan.91 Yaitu dengan menggunakan

pendekatan kecerdasan ganda.

Kurikulum dan metode merupakan elemen penting dalam proses

belajar mengajar. Kehidupan yang dialami oleh peserta didik, menyebabkan

88 N. Tientje dan Yul Iskandar, PADU Untuk Mengembangkan MI, (Jakarta: Dharma

Graha, 2004), hlm. 72-73. 89 Linda Campbell, Bruce Campbell dan Dee Dickson, Metode Praktis Pembelajaran

Berbasis Multiple Intelligence, (Jakarta: Intuisi Press, 2006), hlm. 308. 90 Samaun Bakry, Menggagas Ilmu Pendidikan Islam, (Bandung: Pustaka Bani Quraisy,

2005), hlm. 11. 91 Syamsul Ma’arif, Revitalisasi Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007), hlm.

13-17.

Page 59: KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAI DI KELAS 3 SDIT ASSALAMAH

48

peserta didik tidak peka terhadap perkembangan globalisasi, sehingga sekolah

tersebut “gagal” untuk mengantarkan peserta didiknya untuk menjadi anak

yang cerdas, tanggap dan bersaing.92 Pendekatan kecerdasan ganda berarti

mengembangkan kurikulum dan menggunakan pengajaran yang sesuai dengan

minat dan bakat peserta didik. Peserta didik diberi pilihan berbagai cara untuk

belajar dan mereka berbagi tanggung jawab untuk pembelajaran mereka.93

Berikut ini contoh pendekatan kecerdasan ganda peserta didik dalam

PAI :

a. Peserta didik dengan kecerdasan linguistik, pada mata pelajaran

bahasa arab peserta didik mampu menghafal kosakata.

b. Peserta didik dengan kecerdasan logis matematis, dapat

menghitung zakat dalam pelajaran fiqih.

c. Peserta didik dengan kecerdasan visual, memahami materi

pelajaran dengan memutar film-film kisah nabi, dalam mata

pelajaran SKI.

d. Peserta didik dengan kecerdasan kinestetik, dengan

mendemonstrasikan gerakan salat atau wudhu, pada mata

pelajaran fiqih.

e. Peserta didik dengan kecerdasan musik, mampu menggunakan alat

musik, maupun diiringi lagu-lagu Islam saat pelajaran.

f. Peserta didik dengan kecerdasan interpersonal, bekerjasama untuk

maju hafalan kosakata dalam pelajaran bahasa Arab.

g. Peserta didik dengan kecerdasan intrapersonal, peserta didik

senang mengerjakan tugas secara individu atau ke perpustakaan.

Yang menarik dari Al-Qur’an adalah bahwa kitab suci ini tidak saja

memberikan pandangan persepsionalnya, tetapi juga metode-metode pokok,

bagaimana seharusnya pendidikan yang tepat diberikan kepada anak untuk

mencapai aktualisasi kecerdasan dan peran manusia yang sempurna. Dengan

92 Ibid, hlm. 43. 93 Thomas R. Hoer, Buku Kerja Multiple Intelligence, (Bandung: Kaifa, 2007), Terj., Cet.

I., hlm. 31-32.

Page 60: KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAI DI KELAS 3 SDIT ASSALAMAH

49

demikian dapat mengaplikasikan prinsip-prinsip dan penerapan kecerdasan

tersebut dalam kehidupan nyata.94

Dalam kaitan antara multiple intelligence dalam PAI, kecerdasan

ganda merupakan pendekatan yang memperhatikan kecerdasan yang dimiliki

oleh peserta didik. Ini dapat dilakukan dalam proses pembelajaran PAI. Setiap

peserta didik mempunyai berbagai kecerdasan yang berbeda, oleh karena itu

sebagai pendidik mempunyai tugas dalam mendidik mereka dalam

perkembangannya, pendidik perlu mengenali dan menyesuaikan dengan

keadaan mereka. Artinya pendidik perlu menggunakan berbagai variasi

pendekatan dalam pendidikan agama Islam. Pendidik membantu peserta didik

dalam menggunakan kecerdasan yang dimiliki dalam proses pembelajaran

sehingga peserta didik mampu mengoptimalisasikannya.

Artinya pendidik perlu menggunakan berbagai variasi dalam

pembelajaran PAI dengan pendekatan multiple intelligence. Seperti dalam

mengajar pendidik menggunakan metode diskusi dan pendekatan

interpersonal. Dimana peserta didik dengan kecerdasan interpersonal

mempunyai sifat suka bekerjasama dan terbuka sehingga dapat menciptakan

proses pembelajaran secara berkelompok. Pendidik menggunakan metode

sosiodrama kepada peserta didik kinestetik, siswa dijadikan sebagai subjek

dalam proses belajar. Sebagai contoh mata pelajaran sejarah kebudayaan

Islam, peserta didik dapat memerankan penokohan dalam cerita dalam cerita

secara langsung. Sehingga peserta didik memahami pelajaran yang sedang

berlangsung. Siswa yang mempunyai kecerdasan lain dapat ikut serta agar

menggali kecerdasan-kecerdasan mereka yang lain, karena kecerdasan dapat

berkembang sesuai dengan kebiasaan yang dilakukan oleh peserta didik.

94 Ibid, hlm. 89.

Page 61: KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAI DI KELAS 3 SDIT ASSALAMAH

BAB III

GAMBARAN UMUM SDIT ASSALAMAH UNGARAN

A. Gambaran SDIT Assalamah Ungaran

1. Sejarah Berdirinya SDIT Assalamah Ungaran

SDIT Assalamah merupakan salah satu lembaga pendidikan yang

dikelola oleh yayasan Assalamah. Yayasan Assalamah didirikan dan

diprakarsai oleh Hj. Rugayah Abdullah Assegaf dan H. Husein Abdullah

pada tanggal 31 Januari 1989 dengan akte notaris Ny. Janny Dhewayanti

Ardiyan, SH. Adapun prakarsa ini timbul dari kelangkaan dan minimnya

fasilitas pendidikan Islam di kawasan kota Ungaran. Yayasan Assalamah

mempunyai program secara bertahap mengupayakan agar kota Ungaran

mempunyai fasilitas pendidikan yang dibutuhkan oleh umat Islam dan

masyarakat pada umumnya. Pada awal berdirinya, yayasan Assalamah

hanya mengelola Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ). Karena banyak

tuntutan masyarakat untuk membuka kelas pagi, maka pada tahun ajaran

1989/1990, didirikanlah Taman Kanak-kanak Plus Assalamah.

Pada tahun ajaran 1999/2000, didirikanlah Sekolah Dasar Islam

Terpadu (SDIT) Assalamah yang bertujuan untuk menarik anak-anak

muslim untuk diarahkan ke lembaga sekolah Islam. SDIT Assalamah

mendapat respon positif dari masyarakat, sehingga SDIT Assalamah

mampu bersaing dengan SD-SD di Ungaran. Sekolah dasar yang didirikan

oleh yayasan Assalamah, mempunyai konsep Islam Terpadu (IT).

Terbentuknya konsep IT adalah untuk menepis isu dikotomi yang marak

dalam dunia pendidikan, yaitu adanya jurang pemisah antara pelajaran

agama dan pelajaran umum.

SDIT Assalamah berdiri dengan menawarkan keterpaduan antara

pelajaran agama dan pelajaran umum. Keterpaduan ini tidak hanya

semata-mata menggabungkan antara keduanya, akan tetapi nilai-nilai

agama yang diharapkan dapat mewarnai pelajaran umum, begitu pula

sebaliknya. Dalam pelajaran PPKN misalnya, dari contoh-contoh yang

Page 62: KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAI DI KELAS 3 SDIT ASSALAMAH

52

dijelaskan dapat dimasukkan nilai-nilai agama yang bertujuan untuk

memperjelas.1

2. Letak Geografis

SDIT Assalamah Ungaran terletak di kompleks yayasan

pendidikan Assalamah Ungaran satu kompleks dengan TK Assalamah dan

SMP Assalamah Ungaran, JL. Gatot Subroto 104 B. Telp. (024) 6929694

Ungaran.

Pemilihan lokasi ini cukup beralasan karena disamping letaknya

strategis dan mudah dijangkau, yaitu berada di jalan raya Ungaran-Solo,

juga karena tempatnya menjadi satu dengan TK Assalamah dan SMP

Assalamah memudahkan bagi sekolah ini untuk melakukan sosialisasi

dalam perekrutan siswa baru setiap tahun.2

3. Visi dan Misi SDIT Assalamah Ungaran

Visi :

Mewujudkan peserta didik yang unggul dalam aqidah, akhlak dan

prestasi akademik.

Misi :

a. Anak mampu membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar.

b. Anak mampu menghafal Juz Amma dan memahami beberapa

kutipan Al-Qur’an yang relevan dengan kurikulum.

c. Anak mampu menghafal 20-30 hadits dan do’a serta dapat

membiasakan dalam kehidupan sehari-hari.

d. Mengerti dan memahami nilai-nilai Islami, selanjutnya belajar

untuk mengamalkannya.

1 Dokumentasi SDIT Assalamah Ungaran. 2 Observasi, tanggal 6 Nopember 2007.

Page 63: KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAI DI KELAS 3 SDIT ASSALAMAH

53

e. Menguasai kaidah-kaidah dasar matematika, bahasa Indonesia,

sains, pengetahuan sosial, bahasa Arab dan bahasa Inggris serta

dapat memanfaatkannya untuk kepentingan umat.3

4. Kondisi Siswa, Guru dan Staf

Siswi-siswi SDIT Assalamah Ungaran adalah lulusan TK/RA/BA

yang semua siswanya beragama Islam dari berbagai golongan.

Staf pengajar SDIT Assalamah Ungaran 90 % Sarjana S1, adalah

lulusan perguruan tinggi UNDIP, IAIN, UNNES, STAIN dan perguruan

tinggi lain yang memenuhi persyaratan di lingkungan SDIT Assalamah

Ungaran. Berdasarkan test seleksi penerimaan guru baru yang diadakan

oleh pihak SDIT Assalamah yang meliputi test kemampuan, teori dan

wawancara sesuai dengan bidangnya masing-masing.4

Adapun status yaitu GTY (Guru Tetap Yayasan) dan guru tidak

tetap (part time), selain itu juga ada pengajar ahli yang khusus di

datangkan dari luar, misalnya: guru praktek haji dan beladiri karate.5

5. Sarana dan Prasarana

SDIT Assalamah Ungaran banyak memberikan fasilitas pendidikan

kepada siswa, agar memudahkan dan memaksimalkan belajar siswa

sehingga proses pembelajaran akan lebih efisien.

Adapun sarana dan prasarana SDIT Assalamah Ungaran :

a. Ruang kelas yang representatif.

b. Musholla.

c. Perpustakaan.

d. Laboratorium.

e. Antar jemput.

f. Sarana dan arena bermain yang luas dan edukatif.

g. Ruang komputer ber-AC.

3 Wawancara dengan Bapak Ahmad Mahzum, Kepala Sekolah SDIT Assalamah Ungaran, Tanggal 30 Oktober 2007.

4 Dokumentasi SDIT Assalamah Ungaran. 5 Dokumentasi SDIT Assalamah Ungaran.

Page 64: KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAI DI KELAS 3 SDIT ASSALAMAH

54

h. Lapangan olah raga yang memadai.

i. Setiap kelas dibimbing 2 orang guru.

j. Ruang kesehatan yang memadai.

k. Ruang khusus bimbingan dan konseling (BK).

6. Kegiatan Ekstra Kurikuler

SDIT Assalamah Ungaran memberikan pilihan kepada siswanya

dalam memilih jenis kegiatan ekstra kurikuler sesuai dengan skill untuk

menunjang kegiatan yang positif bagi siswa. Kegiatan ekstra kurikuler

SDIT Assalamah Ungaran, meliputi :

a. Drum band g. Sains Club.

b. Kaligrafi h. Teater.

c. Jurnalistik i. Rebana.

d. Melukis j. English Club.

e. Tilawah Al-Qur’an k. Elektronika.

f. PMR l. Bola basket.

7. Struktur Organisasi dan Pengelolaannya

Struktur organisasi SDIT Assalamah Ungaran tahun 2006/2007.6

6 Dokumentasi SDIT Assalamah Ungaran.

Page 65: KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAI DI KELAS 3 SDIT ASSALAMAH

55

B. Sistem Pembelajaran SDIT Assalamah Ungaran

SDIT Assalamah Ungaran menggunakan sistem full day school

(belajar dari pukul 07.00-15.30. WIB). Menjadikan sekolah ini lebih leluasa

mengembangkan kurikulumnya dan dengan tekat mencetak generasi muda

yang berakhlak mulia yang menguasai ilmu pengetahuan yang baik, terampil

dan kreatif sesuai dengan norma agama. Sebagaimana misi SDIT Assalamah

Ungaran, maka SDIT Assalamah Ungaran merupakan sistem pendidikan

sebagai berikut :

1. Program pendidikan akademis di SDIT Assalamah Ungaran

menerapkan kurikulum sekolah dasar yang telah digariskan oleh

Departemen Pendidikan Nasional, antara lain : Matematika,

Bahasa Indonesia, PPKN, Sains, Pengetahuan sosial, KTK,

penjakes, dan Muatan Lokal.

2. program pendidikan non agama yang dirancang oleh sekolah antara

lain : Bahasa Inggris, Bimbingan Konseling (BK), Audio Visual,

dan Komputer.

3. Program pendidikan Agama Islam yang dirancang sendiri oleh

sekolah antara lain : Aqidah Akhlak, Al-Qur’an Hadits, Fiqih,

Bahasa Arab, Baca Al-Qur’an, Tahfiz dan Sejarah Kebudayaan

Islam (SKI).

Dilihat dari jumlah materi pelajaran di atas dapat diketahui bahwa

pendidikan agama mempunyai porsi yang hampir sama dengan pengetahuan

non agama. Hal ini dimaksudkan bahwa SDIT Assalamah Ungaran menjadi

sekolah yang mempunyai nilai lebih (plus) yang menekankan nilai-nilai

keagamaan, disamping pengetahuan dan keahlian yang harus dikuasai oleh

peserta didik.

Page 66: KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAI DI KELAS 3 SDIT ASSALAMAH

56

C. Implementasi Multiple Intelligence Dalam PAI di Kelas 3 SDIT

Assalamah Ungaran

Multiple intelligence adalah pendekatan pembelajaran yang

mendorong pendidik menjadi lebih kreatif dan inovatif karena pendidik harus

menemukan strategi yang tepat untuk mengoptimalisasikan setiap kecerdasan

yang ada. Optimalisasi potensi peserta didik dapat dilakukan secara baik

melalui kecerdasan yang menonjol yang dimiliki peserta didik.

Hal ini dilakukan oleh SDIT Assalamah dengan mengelompokkan

kecerdasan yang dimiliki peserta didik menjadi tiga kelompok di kelas 3,

yaitu:

a. Kelas 3 Al-Fargani : Kelas musik, kinestetik dan linguistik.

b. Kelas 3 Al-Jabar : Kelas intrapersonal dan logis-matematis.

c. Kelas 3 Al-Biruni : Kelas interpersonal dan visual.7

Pembagian kelas berdasarkan kecerdasan peserta didik, sehingga

proses pembelajaran PAI akan berjalan dengan efektif. Dengan adanya

pendekatan multiple intelligence, termasuk dalam pembelajaran PAI maka

akan terjadi hubungan antara pendidik dan peserta didik yang dirasakan

harmonis, serta dapat mewujudkan tujuan akhir dalam pendidikan agama

Islam. Ada beberapa hal penting kaitannya dengan penerapan multiple

intelligence di SDIT Assalamah, antara lain persiapan pendidik PAI dalam

menerapkan pendekatan multiple Intelligence dalam pembelajaran PAI.

Dalam penerapan multiple intelligence perlu persiapan yang matang

dari seorang pendidik. Pendidik harus tahu dan paham persiapan dan

penerapannya. Persiapan ini dapat dilakukan dengan dua cara, yakni persiapan

tertulis dan tidak tertulis. Persiapan tertulis meliputi persiapan lesson plan

(perencanaan pembelajaran), sedangkan persiapan tidak tertulis meliputi

persiapan mental, penguasaan bahan, dan lain sebagainya. Persiapan pendidik

PAI SDIT Assalamah secara tertulis antara lain:

7 Dokumentasi SDIT Assalamah Ungaran.

Page 67: KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAI DI KELAS 3 SDIT ASSALAMAH

57

a. Mempersiapkan lesson plan, sebagai acuan pada saat mengajar,

dengan metode-metode yang digunakan untuk menyampaikan

materi. Contoh lesson plan dapat dilihat dalam lampiran.

b. Mempersiapkan bahan atau materi ajar dalam bentuk teks atau

tugas yang disesuaikan dengan lesson plan.

c. Setelah bahan ajar, persiapan selanjutnya adalah persiapan sarana

dan prasarana yang menunjang pembelajaran PAI yang

disesuaikan dengan materi. Hal ini berkaitan dengan media yang

digunakan untuk menyampaikan materi.

d. Langkah selanjutnya adalah proses pembelajaran dilakukan. Dalam

proses pembelajaran PAI, kegiatan awal pelajaran pendidik lebih

dahulu melakukan scene setting, yaitu pemberian pengalaman

belajar sebelum masuk ke materi pelajaran. Scene setting ini

bermacam-macam antara lain: Bertanya, mendengarkan,

pertandingan kompetisi, riset, interview, membangun, memainkan,

menggambar, mencatat, laporan. Sumber ide scene setting dari

kegunaan atau manfaat, sebab akibat, penyampaian informasi atau

berita, cerita imajinatif, pertanyaan film.8 Dalam melakukan scene

setting pendidik dituntut menyampaikannya dalam bahasa yang

mudah dipahami oleh peserta didik. Sebagai contoh dalam

pelajaran bahasa Arab materi ال بسم (pakaian), pendidik

melakukan scene setting dengan sumber ide cerita imajinatif. Jadi

pendidik menceritakan suatu peristiwa kemudian peserta didik

mendengarkan. Setelah scene setting dilakukan, pendidik

melanjutkan pada pokok atau inti pelajaran sesuai dengan lesson

plan. Sehingga suasana dan aktivitas pembelajaran lebih

mengena.9

8 Munif Chatib, Lebih Jauh dengan Scene Setting, (Gresik:2007), hlm. 1-5. 9 Observasi, tanggal 30 Oktober 2007.

Page 68: KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAI DI KELAS 3 SDIT ASSALAMAH

58

Secara garis besar pelaksanaan pendekatan multiple intelligence dalam

pembelajaran PAI di kelas 3 adalah sebagai berikut:

1. Kelas 3 Al-Fargani

Kecerdasan yang dimiliki peserta didik kelas 3 Al-Fargani

ini antara lain musik, kinestetik dan linguistik. Pada proses

pembelajaran bahasa Arab pendidik menggunakan metode

bernyanyi dan demonstrasi. Pendidik menyanyikan materi ال بسم

yang diikuti peserta didik. Setelah semua dapat mengucapkan kosa

kata pakaian ke dalam bahasa Arab, peserta didik berlatih

percakapan dengan intonasi yang baik dan benar.10

Dengan proses pembelajaran yang disesuaikan dengan

kemampuan peserta didik, maka cepat memahami materi pelajaran.

Penilaian yang dilakukan oleh pendidik, meliputi tiga aspek :

- Aspek Kognitif : Siswa menerjemahkan arti kata ke

dalam bahasa Indonesia.

- AspekiPsikomotor : Penilaian ini dilakukan pada saat

percakapan dalam hal kelancaran

bertanya atau menjawab, kebenaran

dan intonasi.

- Aspek Afektif : Meliputi kedisiplinan, kepatuhan dan

perhatian pada saat pelajaran.11

2. Kelas 3 Al-Jabar

Peserta didik kelas 3 Al-Jabar ini mempunyai kecerdasan

dalam interpersonal dan logis-matematis. Peserta didik lebih

tenang (diam) dalam menerima dan memahami materi pelajaran.

Pendidik dalam menerangkan pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam

(SKI) bab kisah-kisah Rasul-rasul Allah, sub bab kisah Nabi Isa

10 Observasi, tanggal 30 Oktober 2007. 11 Observasi, tanggal 30 Oktober 2007.

Page 69: KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAI DI KELAS 3 SDIT ASSALAMAH

59

lebih difokuskan pada menerangkan materi, kemudian peserta

didik diberi tugas mengerjakan lembar kerja siswa (LKS).12

Penilaian yang meliputi 3 aspek, sebagai berikut:

- Aspek Kognitif : Peserta didik mengerjakan tugas di LKS.

- Aspek Psikomotor : Peserta didik diberi tugas membuat cerita

tentang kisah Nabi Isa sesuai yang

pendidik terangkan.

- Aspek Afektif : Sikap peserta didik dalam memperhatikan

pelajaran.

3. Kelas 3 Al-Biruni

Kecerdasan yang dimiliki peserta didik kelas 3 Al-Biruni

adalah interpersonal dan visual. Pada saat proses pembelajaran

bahasa Arab pendidik menggunakan metode kelompok. Setelah

melakukan scene setting yaitu melalui cerita, pendidik membagi

kelompok kemudian pendidik memerintah untuk menghafal kosa

kata tentang ال بسم (pakaian). Peserta didik menghafalkannya

dengan metode sendiri-sendiri. Jadi peserta didik diberi kebebasan

dalam mengekspresikan hafalan. Ada yang dengan lagu-lagu dan

ada juga hanya hafalan biasa. Peserta didik sangat antusias dalam

proses pelajaran karena penyampaian materi pelajaran mudah

dicerna, dan sesuai dengan kemampuan peserta didik. Ini

memudahkan peserta didik untuk menghafal setiap kosakata.

Dalam penilaian, pendidik mengacu pada tiga ranah yaitu :

Kognitif, psikomotor dan afektif.

- Aspek Kognitif : Setelah melakukan menghafal secara

berkelompok, peserta didik

mengerjakan soal di lembar kerja.

12 Observasi, tanggal 19 Nopember 2007.

Page 70: KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAI DI KELAS 3 SDIT ASSALAMAH

60

- Aspek Psikomotor : Dalam penilaian ini pendidik menilai

pada saat maju menghafal secara

berkelompok.

- Aspek Afektif : Sikap atau antusias peserta didik

selama pelajaran.

Sedangkan implementasi dari cara pembelajaran multiple intelligence

di kelas 3 SDIT Assalamah Ungaran adalah.

a.) Implementasi Belajar dengan Cara Linguistik

Pada saat pelajaran bahasa Arab, pendidik memerintahkan

kepada peserta didik untuk mengucapkan dan berlatih dengan

percakapan tiap kosa kata, tentang ال بسم (pakaian).

Pada saat pelajaran aqidah akhlak peserta didik diberi tugas

untuk membuat cerita yang berkaitan dengan materi. Dengan

mengambil bahan dari buku cerita yang ada di perpustakaan. Di

perpustakaan peserta didik mencari sendiri buku cerita, kemudian

setelah dibaca peserta didik disuruh merangkum isi dari buku

tersebut.13

b.) Implementasi Belajar dengan Cara Logis-matematis

Pada saat pelajaran akidah akhlak tentang hormat kepada

tetangga peserta didik diminta untuk mengelompok macam-macam

tata cara bertetangga yang baik, ke dalam suatu klasifikasi yang bagi

mereka untuk mudah dimengerti. Seperti: saling hormat, rukun dan

saling bertenggang rasa. Setelah mengelompokkannya, siswa diminta

untuk mengaplikasikan ke dalam pemecahan persoalan yang baru.

Yaitu peserta didik diajak untuk mengemukakan contoh sederhana

tentang hormat kepada tetangga dalam bentuk penyelesaian masalah.14

13 Observasi, tanggal 30 Oktober 2007. 14 Observasi, tanggal 12 Nopember 2007.

Page 71: KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAI DI KELAS 3 SDIT ASSALAMAH

61

c.) Implementasi Belajar dengan Cara Visual

Pendidik menggunakan media audio visual yaitu memutar

VCD cerita Islam pada pelajaran SKI. Peserta didik dibawa ke ruang

laboratorium, di sana pendidik memutar film, peserta didik

memperhatikan cerita, kemudian setelah selesai, pendidik

menerangkan materi pelajaran dikaitkan dengan cerita film yang telah

dilihat. Sehingga peserta didik lebih paham dalam memahami materi

pelajaran.15

d.) Implementasi Belajar dengan Cara Kinestetik

Implementasi dengan kinestetik antara lain pada saat proses

belajar fiqih bab salat sunah rawatib. Pendidik menyuruh peserta didik

untuk praktek pelaksanaan salat sunah rawatib. Setiap peserta didik

maju untuk mempraktekkannya dengan benar.

e.) Implementasi Belajar dengan Cara Musik

Saat maju hafalan peserta didik mengekspresikannya dengan

menggunakan lagu yang mereka suka. Karena untuk memudahkan

dalam menghafal kata, sehingga peserta didik akan selalu

mengingatnya.16

Hal lain dalam penerapan di kelas musik, kadang pada saat

proses pembelajaran diiringi dengan memutar lagu-lagu Islami,

sehingga peserta didik aktif dan senang mengikuti pelajaran,

memberikan suasana yang berbeda.17

f.) Implementasi Belajar dengan Cara Interpersonal

Pada pembelajaran aqidah akhlak, tentang akhlak terpuji

pendidik menggunakan metode sosiodrama. Pada saat pelajaran

dimulai guru membagi kelompok untuk mengekspresikan gagasan

mereka tentang contoh sederhana dari menempati janji. Kegiatan ini

15 Wawancara dengan Ibu Ninik, (guru PAI), tanggal 6 Nopember 2007. 16 Observasi, tanggal 6 Nopember 2007. 17 Wawancara, dengan Ibu Rohmah (Guru PAI), tanggal 5 Nopember 2007.

Page 72: KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAI DI KELAS 3 SDIT ASSALAMAH

62

dimaksudkan agar peserta didik mudah memahami akhlak terpuji tema

menepati janji. Karena kecerdasan interpersonal mempunyai

kemampuan yang menonjol dalam bekerjasama dengan teman.18

g.) Implementasi Belajar dengan Cara Intrapersonal

Cara intrapersonal dalam memahami pelajaran dengan suasana

yang tenang untuk berkonsentrasi memahami pelajaran. Pada saat

pelajaran Fiqih bab shalat sunah rawatib, pendidik lebih aktif, karena

peserta didik cenderung pendiam, tidak gaduh pada saat pelajaran.

Kecuali jika diperintah maka peserta didik akan melaksanakannya.

Pada proses pembelajaran, pendidik menerangkan pengertian, waktu

dan bilangan rakaat salat sunah rawatib. Kemudian pendidik

memerintahkan peserta didik untuk menjelaskan pengertian salat

sunah rawatib dan mengetahui jumlah bilangan rakaat salat sunah

rawatib.19

18 Observasi, tanggal, 9 Nopember 2007. 19 Observasi, tanggal 15 Nopember 2007.

Page 73: KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAI DI KELAS 3 SDIT ASSALAMAH

BAB IV

ANALISIS KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE

DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAI

DI KELAS 3 SDIT ASSALAMAH UNGARAN

A. Analisis Konsep Umum Multiple Intelligence

a. Analisis Teori Multiple Intelligence

Menurut Gardner Multiple Intelligence adalah kemampuan

menyelesaikan masalah atau menghasilkan produk yang dibuat dalam satu

atau beberapa budaya.1 Gardner mendefinisikan multiple intelligence

sebagai kecerdasan yang dimiliki seseorang, baik itu dalam bentuk

kreativitas, kemampuan berpikir, keterampilan.

Proses perkembangan kecerdasan manusia berbeda-beda dan

sangat dinamis. Suatu bentuk kecerdasan dapat berguna untuk

membangkitkan jenis kecerdasan yang lain. Kecerdasan manusia dapat

dibangkitkan dengan latihan pembelajaran ini dapat berupa hobi atau

kesenangan dan permainan yang biasa dilakukan.

Teori kecerdasan ganda dapat digunakan sebagai pendekatan

pembelajaran yang mengoptimalisasikan kecerdasan yang dimiliki peserta

didik. Adapun analisis ketujuh teori kecerdasan ganda sebagai berikut :

1. Linguistic Intelligence (Kecerdasan linguistik)

Kecerdasan Linguistik didefinisikan oleh Linda Campbell.

sebagai kemampuan untuk berfikir dalam bentuk kata-kata dan

menggunakannya untuk mengekspresikan dan menghargai makna

yang kompleks.2 Kemampuan peserta didik yang suka berbicara dalam

mengekspresikan gagasan, memahami atau menghafal pelajaran.

Biasanya yang terjadi dalam kenyataan bila peserta didik selalu ribut

di dalam kelas, selalu membuat gaduh maka pendidik akan marah,

1 Thomas Armstrong, Setiap Anak Cerdas: Panduan Membantu Anak Belajar dengan

Memanfaatkan Multiple Intelligencenya, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2005), hlm. 19. 2 Linda Campbell, Bruce dan Dee Dickson, Metode Praktis Pembelajaran Berbasis

Multiple Intelligence, (Jakarta: Intuisi Press, 2006), hlm. 2.

Page 74: KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAI DI KELAS 3 SDIT ASSALAMAH

64

bahkan sampai menghukum. Padahal peserta didik ini mempunyai

kecerdasan linguistik, pendidik tersebut tidak memahami kemampuan

peserta didiknya. Maka pendidik harus pandai mengaplikasikannya

dalam sebuah pembelajaran dengan kecerdasan linguistik yang

dimiliki siswa. Contoh : Peserta didik menghafal do’a dan niat pada

saat pelajaran fiqih bab shalat sunah rawatib.

2. Logical Mathematical Intelligence (kecerdasan logika matematika)

Logis matematis adalah kemampuan yang berkaitan dengan

penggunaan bilangan dan logika secara efektif.3 Kecerdasan ini

dimiliki oleh orang yang suka matematika dan sains, penggunaanya

akan lebih baik jika menggunakan pendekatan ini dalam

pembelajaran. Contoh : Pada pembelajaran fiqih bab zakat peserta

didik dilatih untuk menghitung berapa zakat yang harus dikeluarkan,

baik itu zakat mal atau zakat fitrah.

3. Visual Intelligence (kecerdasan visual)

Kecerdasan visual adalah kemampuan untuk melihat dan

mengamati dunia visual secara akurat, dan kemudian bertindak atas

persepsi tersebut.4 Kemampuan peserta didik terhadap visual dapat

dilihat dari kebiasaan dia, seperti : Suka mengambar, melukis, bermain

teka-teki. Peserta didik yang memiliki kecerdasan visual mengisi

waktu luangnya dengan menggambar dan melukis dengan jelas.

Contoh : Pendidik menyampaikan materi melalui pemutaran film

tentang kisah nabi Muhammad pada waktu remaja sesuai dengan

pelajaran.

3 Paul Suparno, Teori Intelligence ganda dan Aplikasinya di Sekolah, (Yogyakarta:

Kanisius, 2004), Cet. I., hlm. 29. 4 Thomas Armstrong, Setiap Anak Cerdas: Panduan Membantu Anak Belajar dengan

Memanfaatkan Multiple Intelligencenya, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2005), hlm. 20.

Page 75: KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAI DI KELAS 3 SDIT ASSALAMAH

65

4. Kinesthetic Intelligence (kecerdasan kinestetik)

Kecerdasan kinestetik menurut Gardner adalah kemampuan

menggunakan tubuh atau gerak tubuh untuk mengekspresikan gagasan

dan perasaan.5 Hal terpenting bagi pendidik adalah memberikan

contoh aktivitas fisik sebagai metode pembelajaran. Sebagai contoh :

Pada saat membahas tentang bab salat sunah rawatib. Secara langsung

peserta didik mempraktekkan gerakan-gerakan salat yang benar.

Sehingga kemampuan kinestetik peserta didik dalam pembelajaran

diterapkan.

5. Musical Intelligence (kecerdasan musik)

Kecerdasan musik merupakan kemampuan menangani bentuk-

bentuk musik, dengan cara mempersepsi, membedakan, dan

mengekspresikan.6 Jika dikaitkan dalam konteks pendidikan adalah

kemampuan peserta didik dalam menggunakan musik, dengan cara

mendengarkan, menyayikan, mengeksprsikan sebagai sarana untuk

memudahkan dalam kegiatan belajar. Contoh : Dalam menghafal kosa

kata bahasa Arab tentang, الم بس (pakaian) untuk memudahkannya,

maka peserta didik dengan kecerdasan musik ini menyayikan kosa

kata dengan lagu tersebut maka peserta didik lebih cepat dalam

menghafal.

6. Interpersonal Intelligence (kecerdasan interpersonal)

Kecerdasan interpersonal adalah kemampuan untuk mengerti

dan peka terhadap perasaan, intensi, motivasi, watak dan tempramen

orang lain.7 Peserta didik mempunyai sifat yang perhatian terhadap

temannya. Dalam konteks belajar peserta didik lebih suka belajar

bersama, seperti studi kelompok. Contoh : Belajar secara berkelompok

5 Paul Suparno, Teori Intelligence ganda dan Aplikasinya di Sekolah, (Yogyakarta: Kanisius, 2004), Cet. I., hlm. 34.

6 Hernowo, Andaikan Buku itu Sepotong Pizza, Rangsangan Baru Untuk Melejitkan Word Smart (Bandung: Kaifa, 2004), Cet. III., hlm. Viii.

7 Paul Suparno, Op. Cit.,hlm. 39.

Page 76: KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAI DI KELAS 3 SDIT ASSALAMAH

66

seperti pada pelajaran SKI peserta didik diberi metode sosiodrama

yaitu peserta didik berperan langsung dalam pelaksanaan sosiodrama.

7. Intrapersonal Intelligence (kecerdasan intrapersonal)

Kecerdasan intrapersonal merupakan kemampuan untuk

menganalisis serta menyadari kekuatan dan kelemaan diri.8

Kecerdasan ini tercermin dalam perasaan, kesadaran serta kemampuan

memahami diri sendiri. Contoh : Peserta didik menggunakan

kecerdasnya ini dengan memperhatikan penjelasan pelajaran dari

pendidik untuk memahami dan konsentrasi pada pelajaran. Sehingga

dalam mengerjakan tugas peserta didik lebih senang bekerja secara

individu seperti pelajaran al-Qur’an hadits peserta didik disuruh

mencari referensi yang terkait di perpustakaan.

Teori kecerdasan ganda menurut analisis penulis merupakan

konsep dari sebuah disiplin ilmu pendidikan yang mempunyai tujuh

kecerdasan. Apabila dianalisis secara keseluruhan, teori kecerdasan ganda

menjelaskan secara umum pengertian dari setiap kecerdasan, yang

kemudian dari pengertian itu dapat diaplikasikan dan dapat dijabarkan

sendiri ke dalam suatu bentuk pembelajaran yang sesuai dengan

kecerdasan yang dimiliki peserta didik.

Dari penjelasan teori kecerdasan ganda yang telah dipaparkan di

atas bahwa kecerdasan yang dimiliki peserta didik itu bermacam-macam.

Di mana peserta didik mempunyai proses pembelajaran yang berbeda

pula. Hal ini terkait dengan definisi setiap kecerdasan. Dalam diri peserta

didik mempunyai dua atau tiga kecerdasan, minimal mempunyai satu

kecerdasan. Sehingga dalam proses pembelajaran pun dilakukan pula

pengembangan diantara dua atau tiga kecerdasan. Setiap kategori

kecerdasan dapat disebut kecerdasan yang berkembang sepenuhnya

8iSutan Surya, Melejitkan Multiple Intelligence Anak Sejak Dini,

(Yogyakarta:Andi,2007), hlm. 3.

Page 77: KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAI DI KELAS 3 SDIT ASSALAMAH

67

apabila pendidik secara optimal membantu peserta didik dalam

menggunakan kecerdasannya.

b. Analisis Pembelajaran Multiple Intelligence

1. Analisis Proses Pembentukan Belajar

Otak merupakan komponen yang ada dalam diri manusia yang

memiliki kemampuan memperoleh pengetahuan.9 Teori otak Triune

pertama kali dicetuskan oleh Dr. Paul Maclean. Di dalam kepala

manusia terdapat tiga macam otak yang berkembang sesuai dengan

tahap evolusi manusia. Yang pertama dalam perkembangan evolusi

adalah batang atau otak reptil. Inilah komponen kecerdasan terendah

dari spesies manusia. Bagian otak ini bertanggung jawab atas fungsi-

fungsi motor sensor, pengetahuan tentang realitas fisik yang berasal

dari panca indra.10 Otak reptil mengelola gerak reflek, memproses

informasi yang masuk dari panca indra. Dikatakan otak reptil karena

reptilpun memilikinya.

Yang kedua sistem limbik berfungsi mengendalikan emosi dan

perasaan manusia. Dorongan emosi akan bekerja lebih baik dari pada

argumen rasional yang mempengaruhi perilaku manusia.11 Seperti rasa

suka dan tidak suka. Ketiga neo-cortex (otak depan) adalah tempat

kecerdasan yang mengatur pesan-pesan yang diterima melalui indra

penglihatan, pendengaran dan sensasi tubuh yang menimbulkan proses

penalaran, berpikir intelektual, bahasa.12 Neo-cortex ini dibagi menjadi

empat belahan atau lobus yang mempunyai fungsi berbeda :

9 Fuad Nashori, Potensi-potensi Manusia, (yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005), Cet. I.,

hlm. 119. 10 Bobbi De Porter dan Mike Hernacki, Quantum Learning, : Membiasakan Belajar

Nyaman dan Menyenangkan, (Bandung: Kaifa, 1999), Terj., Cet. V., hlm. 26-28. 11 Amir Tengku Ramly, Pumping Talent: Memahami Diri, Memompa Bakat, (Jakarta:

Kawan Pustaka, 2005), Cet. II., hlm. 44. 12 M. Yaniyullah Delta, Melejitkan Kecerdasan Hati dan Otak Menurut Petunjuk Al-

Qur’an dan Neurology, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005), hlm. 41.

Page 78: KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAI DI KELAS 3 SDIT ASSALAMAH

68

a. Lobus frontal terletak di belakang kening, berfungsi untuk

melakukan penilaian, kreativitas, berpikir, merencanakan dan

memecahkan masalah.

b. Lobus parietal terletak di bagian atas agak ke arah belakang dari

otak dan berfungsi memproses sensasi dan fungsi bahasa.

c. Lobus temporal yang terletak di samping kiri dan kanan,

berfungsi untuk memproses pendengaran, memori, arti dan

bahasa.

d. Lobus occipital yang terletak di bagian belakang otak berfungsi

untuk penglihatan.13

Jika dianalisis keterangan tersebut, maka otak merupakan pusat

seluruh aktivitas manusia, terdapat sel-sel saraf yang terjadi proses

pembentukan koneksi (hubungan antar sel-sel saraf). Otak reptil yang

mempunyai fungsi mengendalikan emosi aktif. Neo-cortex merupakan

bentuk daya pikir tertinggi dan bagian otak yang paling objektif,

menerima bergabungnya perasaan, kemampuan berpikir, ingatan,

pengalaman.

Aktivitas otak anak-anak perlu mendapatkan dari lingkungan

dan keluarganya. Otak membutuhkan rangsangan dan pengalaman

atau kejadian agar otak ini makin cepat dalam menangkap sinyal-

sinyal informasi. Anak-anak menyerap apa saja yang dilihat, didengar,

disentuh dari lingkungan mereka. Stimulus anak dapat diberikan

kepada peserta didik dalam berbagai bentuk antara lain: Mainan

mobil-mobilan, melalui mainan tersebut anak akan kreatif dengan

melakukan hal yang belum pernah dia coba, seperti membongkar

mainan atau ingin mengubah bentuk. Aktivitas ini dilakukan tidak lain

karena adanya hubungan antara bagian-bagian otak.

13 Adi W. Gunawan, Born to Be a Genius, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2003),

hlm. 24-25.

Page 79: KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAI DI KELAS 3 SDIT ASSALAMAH

69

2. Analisis Cara Pembelajaran Multiple Intelligence

Analisis penulis dari cara pembelajaran multiple

intelligence, sebagai berikut :

a) Belajar Dengan Cara Linguistik

Pendidik dalam mengajar selain menggunakan teknik

linguistik kepada peserta didik, juga dapat menggunakan

teknik yang lain seperti : Kegiatan menulis, bercerita,

menggunakan kaset dan buku, pidato di depan kelas,

mengarang, menyelipkan kata-kata humor kepada peserta

didik agar pelaksanaan pembelajaran variatif dan efektif,

sehingga dapat menambah kemampuan peserta didik dengan

linguistik.

Kecerdasan linguistik yang mempunyai kepandaian

dalam menggunakan kata-kata membuat pendidik untuk

memahami keadaan peserta didik. Biasanya peserta didik tidak

bisa diam, sukanya berbicara entah itu hanya cari perhatian

pendidik dan juga suka membuat lelucon atau perkataan

humor sehingga menjadikan suasana kelas gaduh. Dalam hal

ini pendidik menggunakan siasat agar anak mau

mendengarkan penjelasan pelajaran. Sebagai contoh: Pendidik

memberikan tugas kepada peserta didik untuk membaca atau

menulis materi di depan kelas.

b) Belajar Dengan Cara Logis-Matematis

Analisis dari penjelasn di atas bahwa peserta didik

belajar dengan membentuk konsep dan mencari pola hubungan

abstrak maksudnya pendidik dapat mengarahkan peserta didik

dalam materi pelajaran ke dalam sebuah pembelajaran yang

sesuai dengan pemikiran mereka. Membentuk konsep adalah

pendidik membuat permasalahan sederhana berdasarkan

materi diberikan kepada peserta didik dengan arahan untuk

Page 80: KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAI DI KELAS 3 SDIT ASSALAMAH

70

mencari pemecahan masalah kemudian dikaitkan dengan

penjelasan materi tersebut.

Peserta didik dengan kecerdasan ini juga mampu

dalammengoperasikan angka sehingga suka pada pelajaran

matematika dan sains.

c) Belajar Dengan Cara Visual

Pembelajaran kepada peserta didik melalui model

visual maupun audio dapat memudahkan pemahaman peserta

didik terhadap pelajaran. Pendidik perlu memberikan model

yang berbeda, sederhana dan peserta didik senang dan

memahami materi. Seperti menggunakan benda asli yang

ditunjuk sebagai objek, ini dalam hal menghafal kosakata

benda.

Cara belajar dengan cara yang lain dengan cara

mengambar, mengilustrasikan dalam pembuatan benda dari

malam, lilin terkait dengan materi.

d) Belajar Dengan Cara Kinestetik

Analisis kinestetik dengan memanipulasi gerak

maksudnya adalah mengoptimalisasi penggunaan gerak tubuh

dalam pembelajaran. Dapat pula diaplikasikan melaluimetode

sosiodrama, sosiodrama ini melibatkan gerakan yang banyak

selain itu juga dapat menggunakan permainan kata-kata yang

diperagakan dengan gerakan (pantomim). Sehingga

kecendrungan peserta didik yang suka gerak ini diapresiasikan

dalam proses pembelajaran.

e) Belajar Dengan Cara Musik

Analisis ini adalah pendidik dapat menggunakan kaset

membunyikan lagu-lagu Islami untuk mengiringi kegiatan

belajar peserta didik. Cara lain yang dapat digunakan dengan

Page 81: KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAI DI KELAS 3 SDIT ASSALAMAH

71

menggunakan alat musik yang ederhana, kemudian

memainkannya sebagai refleksi setelah pelajaran.

Dalam membangkitkan semangat belajar pendidik

membuat lagu khusus atau yel-yel sebagi motivasi agar peserta

didik semangat dengan pembelajaran. Pendidik harus

memberikan suasana yang berbeda disaat peserta didik belajar.

Sehingga strategi ini menjanjikan kesempatan yang luas untuk

ekspresi kreatif baik dari pendidik maupun peserta didik.

f) Belajar Dengan Cara Interpersonal

Analisis belajar dengan cara interpersonal peserta didik

membutuhkan kesempatan untuk melemparkan gagasan

kepada orang lain agar belajar secara optimal di kelas.

Pendidik perlu mengetahui pendekatan pengajaran yang

melibatkan interaksi antara peserta didik. Tidak semua materi

pelajaran dilakukan dengan kerjasama. Tapi materi pelajaran

lebih efektif dilakukan dengan kerjasama (diskusi, kerja

kelompok) agar peserta didik lebih cepat memahami pelajaran.

g) Belajar Dengan Cara Intrapersonal

Berbeda dengan interpersonal, kecerdasan yang

dimiliki intrapersonal adalah efektif belajar secara individu.

Jika dianalisis kecerdasan intrapersonal termasuk kecerdasan

diri, ini berkaitan kemampuan seseorang mengenali diri

sendiri. Sehingga dalam proses belajar suka mandiri. Pendidik

harus bisa mengenali emosi peserta didik lebih jauh. Sikap

yang selalu pendiam, introvet yang dimiliki peserta didik

menjadi akan lebih berkesan karena pendidik

memperhatikannya. Pendidik juga perlu memberikan tugas-

tugas individu seperti memberikan pekerjaan rumah,

permainan dan kegiatan individual.

Page 82: KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAI DI KELAS 3 SDIT ASSALAMAH

72

B. Analisis Implementasi Multiple Intelligence dalam PAI di Kelas 3 SDIT

Assalamah Ungaran

Pendekatan multiple intelligence adalah cara penyampaian pelajaran

PAI dengan menggunakan multiple intelligence yang menekankan pada

kecerdasan yang dimiliki oleh peserta didik. Di mana pendidik mendorong

peserta didik untuk mengetahui kecerdasannya.

Penekanan pembelajaran PAI dengan pendekatan multiple intelligence

adalah pembelajaran bukan hanya sekedar transfer pengetahuan semata dari

pendidik ke peserta didik, melainkan peserta didik juga berperan dalam proses

pembelajaran melalui kecerdasan yang dimiliki untuk diaktualisasikan pada

waktu pelajaran. Strategi pembelajaran lebih dipentingkan pada proses dan

hasil. Proses pembelajaran yang dilakukan pendidik disesuaikan dengan latar

belakang peserta didik (kecerdasan), situasi, persiapan sebelum mengajar.

Sehingga proses pembelajaran akan berjalan lancar, dan mencapai hasil yang

memuaskan.

Pelaksanaan pendekatan multiple intelligence menuntut pendidik harus

mempunyai daya kreativitas tinggi dan dedikasi penuh. Perhatian dari

pendidik dapat menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik kepada pendidik.

Pendidik menjadi sahabat tempat bertanya, teman diskusi, dan mencurahkan

ide dan pengetahuan tanpa rasa takut dan canggung. Oleh karena itu mereka

memerlukan pendidik sebagai pembimbing dan pengarah.

Dalam pemilihan metode dan alat atau media pendidikan SDIT

Assalamah sudah cukup variatif sehingga tidak membosankan peserta didik.

Dengan menggunakan metode yang bervariasi, seperti: Permainan,

demonstrasi, sosiodrama, serta media pembelajaran yang sederhana mungkin,

di lingkungan kelas akan memudahkan peserta didik. Antara lain: Ruang

audio visual, tape recorder, peta, gambar. Terbukti dalam pembelajaran

peserta didik selalu aktif meskipun sebatas kemampuan mereka.

Implementasi pendekatan multiple intelligence di SDIT Assalamah

Ungaran, dapat dianalisis sebagai berikut:

Page 83: KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAI DI KELAS 3 SDIT ASSALAMAH

73

1. Analisis Implementasi Pendekatan Linguistik

Mengajar bahasa Arab ال بسم , pendidik membuka pelajaran

dengan bercerita yang membuat peserta didik antusias (scene setting).

Pendidik : “Anak-anak, sebelum pelajaran dimulai ibu punya

cerita, kalian mau mendengarkan ? “

Peserta didik : “Cerita apa bu? “, mau denger dong ceritanya? ”

Pendidik : “ Baik, tapi kalian harus memperhatikan dengan

seksama”.

(setelah pendidik bercerita, lalu menjelaskan

maksud dari cerita tersebut).

Pendidik : “ Anak-anak, kaliankan sudah denger cerita ibu,

ini cerita berkaitan dengan materi pelajaran yang

akan kita pelajari yaitu tentang ال بسم (pakaian).

Pendidik : “ Sekarang kalian buka bahasa Arab, ibu akan

membaca kosakata nanti kalian mengikuti. Setelah

itu nanti kita menyanyikan kosakata ini dengan

lagu “aku anak gembala”.

(Setelah lancar dalam membaca dan menghafal kosakata dengan baik,

siswa disuruh maju berpasangan untuk percakapan secara hafalan).

Jika kita analisis pelaksanaan pelajaran bahasa Arab melalui

pendekatan linguistik ini, pada kegiatan awal pendidikan memberikan

cerita yang mendorong peserta didik mau mendengarkan, penasaran.

Dimaksudkan agar peserta didik nantinya termotivasi belajar bahasa

Arab sehingga mampu menghafal kosakata dan membaca dengan

benar sesuai dengan kecerdasan linguistik.

2. Analisis Implementasi Pendekatan Logis-matematis

Dalam mengajar Aqidah Akhlak tentang hormat kepada

tetangga, sebelumnya pendidik terlebih dahulu melakukan scene

setting yaitu tanya jawab kepada peserta didik “apakah ia pernah

Page 84: KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAI DI KELAS 3 SDIT ASSALAMAH

74

berbuat baik kepada tetangga, seperti menolong tetangga yang sedang

kesusahan”.

Peserta didik : “ Pernah bu, ikut mencarikan kucing teman yang

hilang”.

Pendidik : “ Oh, bagus sekali. Ada yang lain?”.

Peserta didik : “ Itu bu, membagi kue kepada teman waktu main

bareng”.

Pendidik : “ Bagus, kalian pintar sekali, dapat menyebutkan

contoh yang pernah kalian alami”.

(Setelah melakukan scene setting , pendidik menjelaskan pelajaran

secara detail, kemudian memerintahkan kepada peserta didik untuk

mengklasifikasi perbuatan-perbuatan yang harus dilakukan kepada

tetangga).

Lalu pendidik memberikan permasalahan yang ringan untuk

dicari pemecahannya. Peserta didik disuruh mencari ide atau gagasan

apa yang seharusnya dilakukan.

Pendidik : “ Anak-anak, ibu punya cerita, tapi gak tahu

gimana cara menyelesaikannya. Kalian bisa bantu

ibu kan?”.

Peserta didik : “ Bisa, bu. Emang apa masalahnya?”.

Pendidik : “ Begini. Tetangga ibu ada yang sakit di rawat di

rumah sakit karena sakitnya parah namanya Siti,

sedangkan dia orang yang tidak mampu tuk

membayar rumah sakit. Trus gimana yaaa, caranya

ibu membantu Siti agar meringankan beban dia

???”.

Peserta didik 1 : “ Ibu harus menjenguk dia, dengan membawa

makanan”.

Peserta didik 2 : “ Ibu harus menghibur dia agar jangan sedih terus”.

Peserta didik 3 : “ Beri uang saja bu, untuk meringankan beban”.

Page 85: KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAI DI KELAS 3 SDIT ASSALAMAH

75

(Peserta didik yang lain juga berlomba-lomba untuk memberikan

pemecahan masalah, tentu saja sesuai dengan cara dia, baik

bahasanya, gaya menyampaikan, dan juga kreativitas mereka dalam

mencari jawaban). Kemudian disepakati dengan cara iuran agar

uangnya diberikan kepada Siti secara langsung. Peserta didik

menghitung berapa iuran setiap anak kemudian dikalikan dengan

jumlah peserta didik, nanti jumlahnya yang akan diberikan.

Dari kegiatan ini dapat dianalisis bahwa dalam menyampaikan

pelajaran pendidik selain memberikan penjelasan materi, pendidik

juga menggunakan teknik problem solving. Di mana pendidik

memberi permasalahan yang kemudian peserta didik mencari

penyelesaiannya, sesuai dengan materi pelajaran. Karena kecerdasan

logis-matematis cenderung menggunakan logika atau akal sehat dalam

menciptakan hipotesis atau problem solving. Ini dilakukan pendidik

untuk memudahkan peserta didik dalam memahami materi pelajaran.

3. Analisis Implementasi Pendekatan Visual

Media pembelajaran kecerdasan visual. Salah satunya adalah

audio visual yaitu dengan memutar VCD berupa film Islami. Hal ini

dilakukan pada saat pelajaran SKI tentang kisah Nabi Isa. Pendidik

mengajak peserta didik ke laboratorium, di sana pendidik memutar

film cerita tentang Nabi Isa.

Pendidik : “ Anak-anak, untuk pelajaran SKI tentang kisah

Nabi Isa, ibu akan mengajak kalian ke

laboratorium, untuk melihat cerita nabi Isa ,

mau???”

Peserta didik : “ Mauu, buuu !! “. Asyiik…..!! ”

Pendidik : “ Ibu mengajak kalian ke sana agar kalian mudah

memahami dan mengerti suasananya pada waktu

itu. Tapi kalian harus membawa buku tulis kalian.

Page 86: KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAI DI KELAS 3 SDIT ASSALAMAH

76

Karena setelah menyaksikan filmnya kalian harus

merangkum ceritanya.”

(Setelah film selesai maka pendidik menanyakan siapa ibu nabi Isa,

apa saja mu’jizat nabi Isa, siapa orang yang wajahnya mirip nabi Isa).

Baru pendidik menyuruh peserta didik untuk merangkum

ceritanya, sebagai penilaian harian. Dalam menyampaikan materi

pelajaran pendidik tidak selalu memberikan dalam bentuk audio

visual. Pendidik dapat menyampaikan materi lewat gambar, peta, baik

yang berbentuk dua atau tiga dimensi.

Hal ini dapat dianalisis dari pelajaran SKI dengan media audio

visual, pendidik sangat memperhatikan kecerdasan dan kemampuan

peserta didik dalam memahami materi pelajaran. Pendidik

memberikan materi pelajaran dalam bentuk dan dikemas seefektif

mungkin. Melalui pemutaran film kisah nabi Isa, secara tidak

langsung peserta didik dapat mengetahui alur, setting dan penokohan

film tersebut. Jelasnya bawa dalam pembelajaran pendidik bukan satu-

satunya seseorang yang harus menerangkan pelajaran, sehingga

peserta didik tidak bosan.

4. Analisis Implementasi Pendekatan Kinestetik

Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kinestetik pada

mata pelajaran bahasa Arab tentang ال بسم (pakaian) yaitu pada saat

peserta didik maju hafalan di depan kelas dengan menunjukkan benda

tersebut. Mula-mula pendidik membaca kosakata dan peserta didik

mengikuti. Setelah itu kosakata tersebut dibuat percakapan.

Agar peserta didik lebih paham. Misal : لهذاسروا ماهذا؟ ---->

Baru pendidik memerintah maju berpasangan untuk percakapan.

Pendidik : “ Anak-anak, setelah kita tadi membaca kosakata

secara bersama-sama, kini kalian maju percakapan,

secara berpasangan ( 1 bangku), dengan membawa

Page 87: KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAI DI KELAS 3 SDIT ASSALAMAH

77

bendanya. Nanti ketika kalian maju sembari

melakukan percakapan kalian menunjukkan

bendanya. Paham ??”.

Peserta didik : “ Paham bu…”. “ Bu kalo nggak ada yang gak

punya gimana?”.

Pendidik : “ Nanti kalian pinjam di temen, yang sudah maju.”.

Ok sekarang kita mulai”.

(setelah percakapan selesai, peserta didik disuruh mengerjakan soal

yang ada di buku mereka).

Analisis dari pendekatan kinestetik pada pelajaran bahasa Arab

ini adalah pendidik memerintahkan peserta didik untuk membawa dan

menunjukkan benda saat percakapan (hiwar) dilaksanakan.

Kecerdasan yang dimiliki peserta didik dalam bentuk perintah

pendidik, sekaligus memudahkan peserta didik dalam mengingat

kosakata tentang ال بسم . Karena kecerdasan kinestetik ini lebih

menyukai aktivitas gerak, dalam pembelajaran dapat diaplikasikan

seperti contoh di atas.

5. Analisis Implementasi Pendekatan Musik

Pada saat peserta didik diajari menghafal kosakata ال بسم ,

pendidik mengajari dengan teknik menyanyi “aku anak gembala”.

Setelah semua hafal pendidik memerintahkan untuk maju

berpasangan.

Pendidik : “ Anak-anak, ayo kita menghafal kosakata dengan

dinyanyikan lagu “aku anak gembala”. Dengan

menggunakan alat musik yang sederhana yaitu

garpu dan kaleng”. Kalian tahukan lagunya?”.

Peserta didik : “ Tahu bu !! “.

Pendidik : “ Ayo kita mulai, 1…..2….3…..”.

Page 88: KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAI DI KELAS 3 SDIT ASSALAMAH

78

(Setelah peserta didik menghafal kosakata dengan lagu, kini pendidik

memerintahkan peserta didik untuk maju ke depan kelas, sesuai

dengan urutannya sembari membawa benda).

Pendidik : “ Sudah hafal semua….??”. Sekarang kalian maju

berpasangan dengan urutannya yaitu melakukan

percakapan dengan pasangan kalian”.

Peserta didik : “ Sudah, bu….!!”.

(Siswa berpasangan maju ke depan sesuai urutan bangku. Mereka

melakukan percakapan kosakata dinyanyikan dengan menunjukkan

benda yang dihafal. Berbagai macam ekspresi yang dilakukan, pada

saat siswa maju: Ada yang sambil bergoyang, ada yang serius, ada

yang bercanda).

Analisis dari pendekatan musik ini adalah pendidikan

menggunakan media yang sederhana yaitu garpu dan kaleng,

kemudian menyanyikan kosakata dengan lagu “aku anak gembala”

untuk menghafal. Dengan menggunakan lagu yang mudah diingat dan

mereka tahu lagunya ini akan mempermudah proses belajar peserta

didik. Setelah hafal mereka dapat menyanyikan lagu “aku anak

gembala” dengan mengubah lirik lagu menjadi pelajaran. Sehingga

kosakata itu akan diingat terus.

6. Analisis Implementasi Pendekatan Interpersonal

Pendidik menggunakan metode sosiodrama, pada saat

mengajar akidah akhlak bab akhlak terpuji, sub bab menepati janji.

Pendidik memberikan materi pelajaran terlebih dahulu.

Pendidik : “ Perhatian, ibu akan menerangkan tentang

menepati janji, siapa yang pernah menepati janji

??. Coba berikan contohnya??”.

Peserta didik 1 : “ Saya…. Saya pernah. Waktu lebaran kemarin,

saya janji kalau saya mau main ke rumah nenek”.

Page 89: KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAI DI KELAS 3 SDIT ASSALAMAH

79

Pendidik : “ Bagus sekali…. Yang lain siapa yang pernah

menepati janji ? ”.

Peserta didik 2 : “ Saya juga pernah, bu. Saya janji sama ayah kalau

saya tidak akan memukul adik lagi”.

Pendidik : “ Bagus, itu adalah salah satu contoh menepati

janji. Kalau kita mempunyai janji kita harus

menepatinya, karena kalau tidak menepati disebut

munafik, pembohong.

Pendidik : “ lalu siapa yang pernah tidak menepati janji ?”.

Peserta didik 3 : “ Dulu bu, saya lupa tidak mengerjakan PR “.

Pendidik : “ Wah… itu tidak boleh sampai lupa lagi, berarti itu

ingkar janji namanya. Sudah diberi waktu untuk

mengerjakan di rumah malah lupa. Tapi lain kali

jangan diulangi, karena ingkar janji itu dosa”.

Pendidik : “ Baik pelajaran akan ibu lanjutkan dengan tugas

untuk minggu depan. Ibu akan menyuruh kalian

melakukan drama yang berkaitan dengan menepati

janji”.

(Setelah membagi kelompok damn memberikan contoh seperti janji

dengan teman mau belajar bersama, janji mau bantu pekerjaan ibu saat

liburan, janji mau rekreasi ke pantai bersama teman).

Dalam membagi peran dan alur cerita peserta didik melakukan

dengan kelompoknya. Sehingga dalam hal ini pendidik hanya

memberikan materi cerita kemudian peserta didik mengembangkannya

sendiri.

Jika kita analisis pelaksanaan pelajaran akidah akhlak dengan

pendekatan interpersonal, pada kegiatan pembelajaran pendidikan

menggunakan metode tanya jawab. Pendidikan menggali kecerdasan

interpersonal mereka dengan diskusi ringan.

Page 90: KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAI DI KELAS 3 SDIT ASSALAMAH

80

Pendidikan hanya menanyakan kepada peserta didik sesuai

dengan kemampuan yang dimiliki anak kelas 3, seperti memberi

contoh. Kecenderungan interpersonal yang suka bekerja kelompok,

pendidik juga mengaplikasikan dengan sosiodrama. Secara kelompok

peserta didik mengekspresikan kerjasamanya dalam sebuah drama

dengan tema menepati janji. Kelompok dalam proses belajar, inilah

cara untuk memudahkan dalam pemahaman materi pelajaran.

7. Analisis Implementasi Pendekatan Intrapersonal

Pada proses pembelajaran fiqih, bab salat sunah rawatib.

Pendidik menerangkan pelajaran , mulai dari pengertian, waktu dan

bilangan rakaat shalat rawatib, waktu shalat sunah rawatib,

keutamaan-keutamaan shalat sunah rawatib. Peserta didik yang

cenderung tidak gaduh pada saat pelajaran, suasana kelas yang tenang

sehingga memudahkan pendidik dalam mengajar. Setelah penjelasan

materi selesai, pendidik memerintah peserta didik untuk merangkum

materi yang telah dijelaskan kemudian mengerjakan soal di LKS.

Analisis pendekatan intrapersonal adalah karena

kecenderungan memiliki sifat pendiam, sehingga pelaksanaan

mengajar lebih dikuasai oleh pendidik. Tapi dalam diamnya tersebut

peserta didik dapat berpikir dan konsentrasi terhadap pelajaran.

Dari uraian analisis implementasi multiple intelligence dalam

PAI di SDIT Assalamah Ungaran, dapat disimpulkan bahwa

implementasi pendekatan kecerdasan atau multiple intelligence dalam

proses belajar yang diterapkan dapat dikatakan sudah tepat sesuai

prosedur pembelajaran multiple intelligence, yaitu pembelajaran

dilakukan berdasarkan kecerdasan yang dimiliki peserta didik.

Dilihat dari visi SDIT Assalamah Ungaran adalah Mewujudkan

Peserta Didik yang Unggul dalam Aqidah, Akhlaq dan Prestasi

Akademik. Adapun misinya adalah anak mampu membaca Al-Qur’an

dengan baik dan benar, anak mampu menghafal Juz Amma dan

Page 91: KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAI DI KELAS 3 SDIT ASSALAMAH

81

memahami beberapa kutipan Al-Qur’an yang relevan dengan

kurikulum, mampu menghafal 20-30 hadits dan do’a serta dapat

membiasakan dalam kehidupan sehari-hari, mengerti dan memahami

nilai-nilai Islami dan belajar untuk mengamalkannya, menguasai

kaidah-kaidah dasar matematika, bahasa Indonesia, sains, pengetahuan

sosial, bahasa Arab dan bahasa Inggris serta dapat memanfaatkannya

untuk kepentingan sosial.14

Tujuan pembelajaran di SDIT Assalamah Ungaran dilihat dari

visi dan misinya diaplikasikannya dalam proses pembelajaran yang

menggunakan pendekatan multiple intelligence. Tidak diragukan lagi

bahwa memberikan materi pelajaran PAI dengan pendekatan multiple

intelligence merupakan cara yang baik dalam proses belajar mengajar.

Apalagi dalam pembelajaran selain teori juga menggunakan metode

praktek (sosiodrama, permainan, demonstrasi) yang diterapkan secara

bersama dalam suatu pengajaran, sehingga memperkuat akan

pengetahuan dan daya ingat peserta didik serta lebih efektif.

Nur Uhbiyati dalam bukunya Ilmu Pendidikan Islam

mengatakan metode dan alat pendidikan mempunyai peranan yang

sangat penting dalam pendidikan karena sebagai jembatan yang

menghubungkan pendidik dengan peserta didik untuk mencapai tujuan

pendidikan.15

Dalam memberdayakan peserta didik pendidik PAI juga telah

melakukan dengan baik, terbukti dalam setiap kesempatan pendidik-

pendidik PAI menerapkan multiple intelligence juga mengajak peserta

didik terlibat langsung dalam pembelajaran. Sehingga pendidik

mempunyai fungsi membimbing, mengarahkan dan mendekatkan

jarak antara pendidik dan peserta didik dalam memberikan teladan.

Pembelajaran PAI dengan pendekatan multiple intelligence

dapat diterapkan dengan bermacam-macam cara pada suatu

14 Dokumentasi, SDIT Assalamah Ungaran. 15 Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam, (Bandung: Pustaka setia, 1997), Cet. 1, hlm. 138.

Page 92: KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAI DI KELAS 3 SDIT ASSALAMAH

82

kecerdasan. Misalnya dengan menggunakan pendekatan linguistik

pendidik tidak harus selalu memerintah peserta didik dengan

menghafal (secara lisan), tetapi juga dapat memerintah peserta didik

dengan menulis atau menerangkan memberi pelajaran. Semakin

banyak cara yang sesuai digunakan, maka akan menumbuhkan pula

kecerdasan-kecerdasan lain pada peserta didik. Kecerdasan dapat

berkembang jika selalu dilatih baik itu saat pelajaran atau saat mereka

bermain. Karena dalam diri manusia sedikitnya memiliki satu

kecerdasan, ada yang mempunyai dua sampai tiga kecerdasan.

Pendidik adalah sosok yang digugu dan ditiru dari semua gerak

dan langkahnya. Apa yang diucapkan dan dilakukan akan ditiru oleh

peserta didiknya. Selain itu pendidik juga sebagai pentransfer ilmu

kepada peserta didik yang mempunyai tugas untuk mengajar

memberikan materi pelajaran agar peserta didik mengerti dan

memahami pelajaran. Ini diperlukan, seperti melakukan inovasi pada

saat pelajaran, menggunakan ide-ide yang kreatif untuk

menyampaikannya.

Maka pembelajaran dengan pendekatan multiple intelligence

ini mendorong pendidik untuk lebih kreatif dan inovatif karena

mereka dituntut untuk mengajar secara baik, yang disesuaikan dengan

kecerdasan yang dimiliki peserta didik. Dan menumbuhkan semangat

peserta didik untuk belajar dengan suasana yang menyenangkan dan

mudah menerima pelajaran. Sehingga pembelajaran akan bermanfaat

bagi peserta didik.

Page 93: KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAI DI KELAS 3 SDIT ASSALAMAH

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah penulis mengadakan penelitian, pembahasan, serta pemahaman

terhadap konsep multiple intelligence dan hasil yang dicapai dalam

pelaksanaan pendekatan multiple intelligence dalam PAI di kelas 3 SDIT

Assalamah Ungaran, maka dapat ditarik kesimpulan :

1. Multiple intelligence adalah suatu konsep pemikiran yang timbul untuk

menepis anggapan bahwa kecerdasan manusia hanya dapat diukur dengan

penilaian IQ yang hanya menggambarkan dua kecerdasan saja, yaitu

kecerdasan linguistik dan kecerdasan logis-matematis. Gardner

menafsirkan bahwa penilaian IQ ini terlalu sempit. Kemudian Gardner

mengungkapkan kecerdasan manusia berjumlah banyak, antara lain :

Kecerdasan linguistik, kecerdasan logis-matematis, kecerdasan visual,

kecerdasan kinestetik, kecerdasan musik, kecerdasan interpersonal dan

kecerdasan intrapersonal. Kecerdasan merupakan kemampuan seseorang

yang dilakukan secara terus menerus, sehingga menjadi sebuah

kecerdasan. Contoh : Seorang anak sejak kecil suka menari, anggota

tubuhnya lebih suka diekspresikan dalam bentuk gerak, maka anak ini

memiliki kecerdasan kinestetik. Kecerdasan ganda dapat dimiliki manusia

paling sedikit mempunyai satu kecerdasan, ada yang mempunyai dua

hingga tiga kecerdasan. Kecerdasan merupakan kemampuan seseorang

yang dilakukan secara terus menerus sehingga menjadi sebuah

kecerdasan. Teori multiple intelligence (kecerdasan ganda) membahas

lingkup potensi manusia, dengan adanya teori multiple intelligence maka

setiap individu dapat di kelompokkan ke dalam kecerdasannya masing-

masing.

Berdasarkan teori tersebut maka multiple intelligence dapat

digunakan dalam berbagai disiplin ilmu, khususnya dalam pendidikan.

Dan diaplikasikan dalam proses pembelajaran dengan menggunakan

Page 94: KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAI DI KELAS 3 SDIT ASSALAMAH

85

pendekatan multiple intelligence. Dalam konteks ini multiple intelligence

digunakan sebagai pendekatan pembelajaran, yang menekankan pada

kecerdasan atau kemampuan yang dimiliki peserta didik.

2. Setiap manusia mempunyai kelebihan dan kekurangan, sama halnya

dengan kecerdasan. Tidak semua kecerdasan dimiliki oleh manusia.

Melalui potensi-potensi yang dimiliki sejak kecil dapat dilatih dan dibina

oleh keluarga ataupun sekolah sehingga menjadi manusia yang berguna.

Pelaksanaan multiple intelligence dalam pembelajaran menuntut pendidik

harus mempunyai daya kreativitas dalam menerapkan pendekatan multiple

intelligence. Di SDIT Assalamah Ungaran pembelajaran PAI dengan

pendekatan multiple intelligence sangat bervariasi. Pendidik menggunakan

variasi metode pembelajaran ada yang menggunakan metode sosiodrama

pada kelas interpersonal, pendidik juga pernah menggunakan metode

permainan dalam pelaksanaan pelajaran. Sehingga dalam penyampaian

materi anak langsung menjadi subjek (yang melakukan), baik itu melalui

sosiodrama dan praktek-praktek lainnya sesuai dengan kecerdasan anak.

Ini akan menjadikan pembelajaran yang mempunyai arti lebih

dibandingkan dengan pembelajaran konvensional (tradisional). Di kelas

konvensional, pendidik mengajar sambil berdiri di depan kelas, menulis di

depan tulis, bertanya kepada peserta didik tentang materi kemudian

peserta didik disuruh mengerjakan soal dan pendidik menunggu. Model

pengajaran tradisional sekedar menempatkan pendidik sebagai pemberi

materi.

Di kelas kecerdasan ganda pendidik dapat mengajar dengan

presentasi, menggabungkan metode linguistik, musik, kinestetik secara

kreatif. Pendidik kecerdasan ganda juga meminta peserta didik menjalin

interaksi satu sama lain dengan membentuk kelompok untuk

mengekspresikan pemahaman dalam belajar. Sehingga proses

pembelajaran akan bermanfaat yaitu peserta didik lebih semangat,

mendapatkan motivasi yang tinggi pada saat pendidik melakukan scene

setting serta akan mendapatkan hasil yang optimal bagi peserta didik.

Page 95: KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAI DI KELAS 3 SDIT ASSALAMAH

86

Pendekatan multiple intelligence menekankan pada best process dan best

output, bukan best input. Best process berarti proses pembelajaran, transfer

ilmu dari pendidik kepada peserta didik harus mempunyai kualitas yang

didasarkan pada metode pemberian materi, bahan atau media serta

kemampuan pendidik dalam menerapkan kepada peserta didik. Best output

merupakan hasil dari pembelajaran, bila peserta didik enjoy, dapat

mengikuti pelajaran, serta aktif maka hasilnyapun akan baik.

Bila best input berarti kecerdasan yang dimiliki peserta didik saat

masuk sekolah mempunyai rangking tinggi. Dalam multiple intelligence

best input tidak digunakan, yang digunakan adalah best process dan best

output jadi cara memberikan ilmu, penyampaian materi yang berdasarkan

kecerdasan merupakan tanggung jawab pendidik untuk menggali dan

menerapkan kecerdasan peserta didik sehingga proses akan berjalan sesuai

dengan tujuan dan akan menghasilkan output yang baik pula. Output ini

dapat berupa penilaian peserta didik, sikap atau tingkah lakunya, serta

apresiasi dalam pembelajaran.

B. Saran-saran

Setelah melakukan penelitian tentang Konsep Multiple Intelligence

dan Implementasinya dalam PAI di Kelas 3 SDIT Assalamah Ungaran.

Penulis akan memberikan saran sebagai berikut :

1. Kepala sekolah SDIT Assalamah Ungaran hendaknya mengatur dan

mengelola pendidikannya secara professional dengan mengacu pada

multiple intelligence dengan melaksanakan fungsi multiple intelligence

secara utuh, sehingga bisa tercipta destribusi kerja dan tanggung jawab

dengan sebaik-baiknya.

2. Hendaknya menjaga hubungan harmonis dan kerjasama antar pendidik

sehingga pemantun terhadap perkembangan peserta didik lebih maksimal.

3. Para orang tua dan peserta didik supayaikut memperhatikan dan ikut

mensukseskan jalannya program pendidikan guna mencapai tujuan

pendidikan.

Page 96: KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAI DI KELAS 3 SDIT ASSALAMAH

87

4. Kepada pihak sekolah SDIT Assalamah Ungaran agar komitmen untuk

menjadikan PAI sebagi mata pelajaran yang terintegrasi dan berbasis

kompetensi perlu diupayakan terus guna peningkatan mutu SDM-nya dan

lembaga pendidikan tersebut.

C. Penutup

Segala puji bagi Allah SWT, yang telah memberikan kekuatan,

Rahmah dan Rahim-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Konsep Multiple Intelligence dan Implementasinya dalam PAI di

Kelas 3 di SDIT Assalamah Ungaran “ dengan baik dan lancar. Semoga

skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis sendiri dan bagi pembaca

pada umumnya. Saran dan kritik dari pembaca sangat penulis harapkan demi

kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya hanya kepada Allah SWT penulis

panjatkan syukur dan do’a atas petunjuk dan Ridlo-Nya yang senantiasa

penulis harapkan untuk membuka tabir keilmuan-Nya. Amiin.

Page 97: KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAI DI KELAS 3 SDIT ASSALAMAH

DAFTAR PUSTAKA

Agustin, Mumbiar, “Mencoba Mengembangkan Potensi Kecerdasan Jamak Pada Anak”. http://www.pikiran-rakyat. Com/cetak/2006/092006/21/0703.htm.

Al-Bary, M. Dahlan, Kamus Modern Indonesia, Yogyakarta: Arkola, 1994.

Armstrong, Thomas, 7 Kind of Smart, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, 2002.

________________, Setiap Anak Cerdas, Panduan Membantu Anak Belajar dengan Memanfaatkan MI-nya, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2005

________________, Sekolah Para Juara: Menerapkan Multiple Intelligence di Dunia Pendidikan, Bandung: Kaifa, 2002.

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1998, Cet. 2.

Bakry, Sama’un, Menggagas Ilmu Pendidikan Islam, Bandung: Pustaka Bani Quraisy, 2005.

Boeree, George, Belajar dan Cerdas Bersama Psikolog Dunia, Yogyakarta: Prisma Shopie, 2006, Cet. 4.

Bruce, Campbell Linda Campbell dan Dee Dickson, Metode Praktis Pembelajaran Berbasis Multiple Intelligence, Jakarta : Intuisi Press, 2006.

Darajat, Zakiah, Peranan Agama dalam Kesehatan Mental, Jakarta: Gunung Agung, 1989.

De Porter, Bobbi dan Mike Hernacki, Quantum Learning G: Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan, Kaifa: Bandung, 1999, Cet. 5.

Delta, M. Yaniyullah, Melejitkan Kecerdasan Hati dan Otak Menurut Petunjuk Al-Qur’an dan Neurology, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005.

Departemen Agama, Al-Qur’an Al-Karim dan Terjemahnya, Semarang: Toha Putra, 1996.

Depdiknas, Kurikulum Berbasis Kompetensi, Jakarta: Pusat Kurikulum Balitbang Depdiknas, 2004.

Direktorat Jendral Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta: 1985, Cet. 2.

Page 98: KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAI DI KELAS 3 SDIT ASSALAMAH

Drydyn, Gordon, Revolusi Cara Belajar: Belajar Akan Efektif Kalau Anda dalam Keadaan Fun, Bandung: Kaifa, 2000.

Echols, Jhon M.dan Hasan Shadily, Kamus Inggris – Indonesia, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2003, Cet. 25.

Gardner, Howard, Multiple Intelligence : The Theory in Practice, USA : Basic Books, 1993.

______________, Changing Minds, Seni Mengubah Pikiran Kita dan Orang Lain, Jakarta : Transmedia, 2006.

Ginanjar Agustina, Ary, ESQ POWER, Sebuah Inner Journey Melalui Al-Hasan, Jakarta: Arga, 2003.

Gunawan, Adi W., Genius Learning Strategy, Petunjuk Praktis untuk Menerapkan Accelerated Learning, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, 2004.

_________________, Burn to be a Genius, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2003.

Hadi, Sutrisno, Metode Research, Yogyakarta : Andi Offset, 2001.

Hernowo, Andaikan Buku itu Sepotong Pizza, Rangsangan Baru untuk Melejitkan Word Smart, Bandung : Kaifa, 2004, Cet. III.

Jasmine, Julia, Panduan Praktis Mengajar Berbasis Multiple Intelligence, Bandung : Nuansa, 2007, Cet. I.

Ladjid, Hafni, Pengembangan Kurikulum Menuju Kurikulum Berbasis Kompetensi, Jakarta : Quantum Teaching, 2005.

Ma’arif, Syamsul, Revitalisasi Pendidikan Islam, Yogyakarta : Graha Ilmu, 2007.

Mahayana, Dimitri, Quantum Quotient, Bandung : Nuansa, 2005, Cet. 6

Majid, Abdul dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi dan Implementasi Kurikulum 2004, Bandung : Remaja Rosdakarya, 2004.

Meliala, Andyda, Anak Ajaib, Temukan dan Kembangkan Keajaiban Anak Anda Melalui Kecerdasan Majemuk, Yogyakarta : Andi, 2004.

Mulyasa, E., Kurikulum Berbasis Kompetensi Konsep, Karakteristik, Implementasi dan Inovasi, Bandung : Remaja Rosdakarya, 2005.

Nashori, Fuad, Potensi-potensi Manusia, Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2005, Cet. I

Page 99: KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAI DI KELAS 3 SDIT ASSALAMAH

Nurdin, Syaifudin, Model Pembelajaran yang Memperhatikan Keragaman Individu Siswa dalam KBK, Jakarta : Quantum Teaching, 2003.

Purwadarminta dan Wojowasito, Kamus Lengkap Inggris – Indonesia, Bandung : Hasta, 1980, Cet. 10.

Purwanto, M. Ngalim, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, Bandung : CV. Misaka Galiza, 2003, Cet. 2.

R. Hoerr, Thomas, Buku Kerja Multiple Intelligence : Pengalaman New City School di St. Louis, AS, Dalam Menghargai Aneka Kecerdasan Anak, Bandung : Kaifa, 2007.

Salam, Burhanuddin, Pengantar Pedagogik (Dasar-dasar Ilmu Mendidik), Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1997.

Samples, Bob, Revolusi Belajar untuk Anak: Panduan Belajar Sambil Bermain untuk Membuka Pikiran Anak-anak Anda, Bandung : Kaifa, 2002.

Sarlito, Irawan, Metode Penelitian Sosial, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2000, Cet. IV.

Shaleh, Abd. Rachman, Didaktik Pendidikan Agama, Jakarta : Bulan Bintang, 1992.

Silberman, Melvin L., Active Learning : 101 Cara Belajar Siswa Aktif, Bandung : Nuansa, 2004.

Sudjana, Nana, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, Bandung : Sinar Baru Algesindo, 1989.

Sukmadinata, Nana Syaodih, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2004.

Suparno, Paul, Teori Inteligensi Ganda dan Aplikasinya di Sekolah, Yogyakarta : Kanisius, 2004, Cet. I.

Suparlan, Mencerdaskan Kehidupan Bangsa dari Konsepsi Sampai dengan Implementasi, Yogyakarta : Hikayat, 2004.

Surya, Sutan, Melejitkan Multiple Intelligence Anak Sejak Dini, Yogyakarta : Andi, 2007.

Surakhmad, Winarno, Dasar dan Teknik Interaksi Mengajar dan Belajar, Bandung : Tarsito, 1973, Cet. 3.

Teungku Ramly, Amir, Pumping Talent : Memahami Diri, Memompa Bakat, Jakarta : Kawan Pustaka, 2005, Cet. II.

Page 100: KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAI DI KELAS 3 SDIT ASSALAMAH

Thoha, Chabib, Kapita Selekta Pendidikan Islam, Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 1996, Cet. I.

Tientje, N. dan Yul Iskandar, PADU untuk Mengembangkan MI, Jakarta : Dharma Graha, 2004.

Tim Dosen FIP-IKIP Malang, Pengantar Dasar-dasar Kependidikan, Surabaya : Usaha Nasional, 1980.

Uhbiyati, Nur, Ilmu Pendidikan Islam, Bandung : Pustaka Setia, 1997, Cet. I.

Widodo, Kamus Ilmiah Populer, Yogyakarta : Absolut, 2002, Cet. II.

Zuhairini, dkk., Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta : Bumi Aksara, 1991.

Zein, Muhammad, Metodologi Pengajaran Agama, Yogyakarta : AK Group, 1995, Cet. 8.

Page 101: KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAI DI KELAS 3 SDIT ASSALAMAH

PEDOMAN (DRAFT) WAWANCARA

Judul Penelitian : Konsep Multiple Intelligence dan Implementasinya

dalam PAI di Kelas 3 SDIT Assalamah Ungaran

Peneliti : Hanifah Lutfiati

Status : Mahasiswa Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo

Semarang

Jurusan : Pendidikan Agama Islam (PAI)

NIM : 3103025

Jenis Wawancara : Semi Struktural; wawancara yang materi pertanyaan

telah ditentukan oleh pewawancara namun tidak

disediakan jawaban sehingga nantinya wawancara ini

bisa berkembang sesuai dengan kebutuhan.

Responden : Kepala SDIT Assalamah Ungaran

Guru Mapel PAI SDIT Assalamah Ungaran

Target Data : Konsep multiple intelligence di SDIT Assalamah

Pembelajaran PAI di SDIT Assalamah Ungaran

Materi : - Sejarah penerapan Multiple intelligence di SDIT

Assalamah Ungaran

- Proses Belajar Mengajar PAI di SDIT Assalamah

Page 102: KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAI DI KELAS 3 SDIT ASSALAMAH

DAFTAR PERTANYAAN

Responden : Kepala SDIT Assalamah Ungaran

1. Bagaimana pandangan anda mengenai pendekatan multiple intelligence yang

diterapkan pada mata pelajaran PAI?

2. Apakah anda mendukung hal itu?

3. Apakah sekolah menyediakan media (alat peraga) yang dibutuhkan untuk

proses pembelajaran PAI?

4. Media apa saja yang ada di SDIT Assalamah Ungaran?

5. Adakah pelatihan bagi guru PAI dalam rangka implementasi/penerapan

multiple intelligence?

Responden : Guru Mapel PAI

1. Bagaimana bentuk pembelajaran PAI di SDIT Assalamah Ungaran?

2. Apakah pendekatan multiple intelligence telah diterapkan pada pembelajaran

PAI di SD Assalamah Ungaran? Sejak kapan?

3. Apakah pendekatan multiple intelligence diterapkan di seluruh kelas di SDIT

Assalamah?

4. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran PAI dengan menggunakan pendekatan

multiple intelligence?

5. Apakah dalam proses pembelajaran PAI siswa diajak untuk menemukan

sendiri pengetahuannya?

6. Apakah siswa memiliki inisiatif untuk bertanya atau siswa harus ditunjuk

terlebih dahulu untuk bertanya ?

7. Apakah anda membentuk kelompok-kelompok belajar dalam pembelajaran

PAI?

8. Apakah anda mempergunakan media pembelajaran dalam proses

pembelajaran PAI?

9. Apakah anda juga menggunakan contoh (model) untuk menerangkan materi

tertentu?

Page 103: KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAI DI KELAS 3 SDIT ASSALAMAH

10. Apakah siswa diajak untuk melakukan praktek dalam proses pembelajaran

PAI?

11. Apakah anda mengajak siswa untuk merefleksikan tentang proses

pembelajaran yang telah dilakukan?

12. Apakah anda juga menerapkan penilaian untuk mengetahui hasil

pembelajaran?

13. Bagaimana tahapan penerapan pendekatan multiple intelligence di SDIT

Assalamah Ungaran?