Top Banner
KONSEP ILMU SOSIAL PROFETIK DAN TRANSFORMASI SOSIAL DI INDONESIA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora Universitas Islam Sunan Kalijaga Yogyakarta Guna Memenuhi Syarat Gelar Sarjana (S1) Disusun Oleh : Hanif Praba Laksana 08720038 PROGRAM STUDI SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2015
37

KONSEP ILMU SOSIAL PROFETIK DAN TRANSFORMASI SOSIAL ...

Dec 31, 2016

Download

Documents

lykien
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: KONSEP ILMU SOSIAL PROFETIK DAN TRANSFORMASI SOSIAL ...

KONSEP ILMU SOSIAL PROFETIK

DAN TRANSFORMASI SOSIAL DI INDONESIA

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora

Universitas Islam Sunan Kalijaga Yogyakarta

Guna Memenuhi Syarat Gelar Sarjana (S1)

Disusun Oleh :

Hanif Praba Laksana

08720038

PROGRAM STUDI SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA

2015

Page 2: KONSEP ILMU SOSIAL PROFETIK DAN TRANSFORMASI SOSIAL ...
Page 3: KONSEP ILMU SOSIAL PROFETIK DAN TRANSFORMASI SOSIAL ...
Page 4: KONSEP ILMU SOSIAL PROFETIK DAN TRANSFORMASI SOSIAL ...
Page 5: KONSEP ILMU SOSIAL PROFETIK DAN TRANSFORMASI SOSIAL ...

iv

MOTTO

“Kemarin aku adalah orang yang cerdas, maka tidak salah jika aku ingin merubah

dunia. Tapi sekarang aku adalah orang yang bijaksana, saat ini aku hanya ingin

merubah diriku sendiri”.

Maulana Jalaluddin Rumi.

Page 6: KONSEP ILMU SOSIAL PROFETIK DAN TRANSFORMASI SOSIAL ...

v

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada

Almamater Tercinta

Program Studi Sosiologi

Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

Yogyakarta

Page 7: KONSEP ILMU SOSIAL PROFETIK DAN TRANSFORMASI SOSIAL ...

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi robbil ‘alamin. Segala puji bagi Allah yang telah

memberikan rahmat, taufik serta hidayah-Nya kepada kita semua. Sholawat dan

salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang

telah menghantarkan kita dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang

benderang ini.

Skripsi ini merupakan studi literatur yang berjudul "Konsep Ilmu Sosial

Profetik dan Transformasi Sosial di Indonesia" merupakan karya penulis untuk

memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Strata Satu

Sosiologi. Penulisan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan,

bimbingan, dan dorongan motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan

segala kerendahan hati, pada kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terima

kasih kepada:

1. Bapak Dr. H. Kamsi M.A selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora

yang telah memimpin kami secara arif dan bijaksana.

2. Bapak Achmad Zainal Arifin, S.Ag., M.A., Ph.D, selaku Dosen Pembimbing

yang senantiasa meluangkan waktu membantu dalam memberi arahan dan

bimbingan yang sangat baik.

3. Drs. Musa, M.Si., selaku dosen penasehat akademik yang telah memberikan

nasehat-nasehat berharga kepada saya.

4. Segenap dosen Program Studi Sosiologi atas segala ilmu yang telah diberikan

kami.

Page 8: KONSEP ILMU SOSIAL PROFETIK DAN TRANSFORMASI SOSIAL ...
Page 9: KONSEP ILMU SOSIAL PROFETIK DAN TRANSFORMASI SOSIAL ...

viii

DAFTAR ISI

SURAT PERNYATAAN................................................................................. i

HALAMAN NOTA DINAS ........................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii

HALAMAN MOTTO ..................................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... v

KATA PENGANTAR .................................................................................... vi

DAFTAR ISI ................................................................................................... viii

ABSTRAK ....................................................................................................... x

BAB.I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 6

D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 7

E. Telaah Pustaka ..................................................................................... 7

F. Kerangka teori ..................................................................................... 11

G. Metode Penelitian ................................................................................ 14

H. Sistematika pembahasan ..................................................................... 16

BAB.II. PROFIL KUNTOWIJOYO

A. Biografi Kuntowijoyo .......................................................................... 18

B. Pemikiran Kuntowijoyo Mengenai Islam ........................................... 29

BAB.III. KONSEP ILMU SOSIAL PROFETIK

A. Pokok Pikiran dalam Surat AL-Imran ayat 110 .................................. 41

B. Pengertian Ilmu Sosial Profetik .......................................................... 45

C. Pilar-Pilar Ilmu Sosial Profetik ........................................................... 51

1. Humanisasi .................................................................................... 51

2. Liberasi .......................................................................................... 56

3. Transendensi ................................................................................. 61

Page 10: KONSEP ILMU SOSIAL PROFETIK DAN TRANSFORMASI SOSIAL ...

ix

D. Ilmu Sosial Profetik Dalam Konteks ke-Indonesiaan ......................... 63

BAB.IV. TRANSFORMASI SOSIAL

A. Transformasi Sosial ............................................................................. 65

B. Transformasi Profetik .......................................................................... 78

BAB.V. PENUTUP

A. Kesimpulan ......................................................................................... 81

B. Saran .................................................................................................... 83

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 84

LAMPIRAN-LAMPIRAN .............................................................................. 88

Page 11: KONSEP ILMU SOSIAL PROFETIK DAN TRANSFORMASI SOSIAL ...

x

ABSTRAK

Dominasi keilmuan barat yang bersifat sekular dan positivistik

menyebabkan diskriminasi terhadap keilmuan yang bersifat religius. Hal ini

berdampak pada kondisi umat yang semakin hari semakin teralienasi, karena

terjadinya apa yang disebut sebagai benturan antar peradaban oleh Samuel P

Huntington. Hegemoni barat yang ateis, terhadap timur yang bertuhan dalam

ranah ilmu pengetahuan menimbulkan kegelisahan bagi para pemikir dari timur,

salah satunya adalah Kuntowijoyo. Oleh karena itu menurut beliau perlu

diciptakan sebuah counter hegemoni untuk melawan dominasi keilmuan barat.

Melihat kondisi umat yang mulai terbawa oleh arus pemikiran barat tanpa ada

filterisasi keilmuan yang jelas, Kuntowijoyo kemudian menawarkan sebuah

konsep keilmuan alternatif yang bersifat lebih egaliter. Keilmuan ini disebut

sebagai Ilmu Sosial Profetik.

Pengkajian terhadap gagasan Kuntowijoyo, mengenai Ilmu Sosial Profetik

merupakan sebuah upaya dalam menemukan sudut pandang baru mengenai

metode yang tepat dalam menentukan arah dan tujuan dari transformasi sosial.

Kuntowijoyo dikenal sebagai seorang sejarawan, budayawan dan juga sastrawan

yang karya-karyanya banyak menyinggung mengenai problematika sosial umat

islam di Indonesia. Kuntowijoyo banyak memberikan kontribusi intelektual

terhadap kemajuan umat islam, bahkan pemikiran-pemikiran beliau masih sangat

relevan digunakan sebagai pisau analisis terhadap kondisi umat dalam konteks

kekinian.

Studi ini menggunakan metode deskriptif-analitis untuk memaparkan,

menafsirkan, menganalisis dan menyimpulkan secara sistematis, faktual, objektif

dan akurat mengenai gagasan kuntowijoyo terkait dengan Ilmu Sosial Profetik dan

transformasi sosial. Sebagai seorang yang pernah menimba ilmu di barat,

Kuntowijoyo beranggapan bahwa karakterisitik keilmuan barat cenderung bersifat

liberalistik dan kapitalistik, sehingga dapat memicu lahirnya dehumanisasi,

stratifikasi sosial dan belenggu atas perbudakan.

Berdasarkan hasil literer, hasil studi ini menunjukkan bahwa konsep Ilmu

Sosial Profetik yang ditawarkan oleh Kuntowijoyo ini merupakan sebuah

alternatif bagi disiplin keilmuan sosial yang sedang mengalami fase stagnansi atau

kemandekan. Ilmu Sosial Profetik berperan serta dalam memberikan cara, arah

dan tujuan yang jelas terhadap perubahan sosial di Indonesia. Kuntowijoyo

mengatakan bahwa di dalam Ilmu Sosial Profetik ada tiga pilar utama yang harus

dipegang, yaitu Humanisasi (kemanusiaan), Liberasi (pembebasan), dan

Transendensi (ketuhanan). Ketiga pilar ini merupakan unsur penting dalam

pencapaian sebuah transformasi sosial yang bersifat profetik.

Kata Kunci :Kuntowijoyo, Ilmu Sosial Profetik dan Transformasi Sosial.

Page 12: KONSEP ILMU SOSIAL PROFETIK DAN TRANSFORMASI SOSIAL ...

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di zaman yang serba cepat ini, perubahan yang dinamis sangat diperlukan

sebagai dampak dari proses globalisasi dan modernitas. Anthony Giddens

mengatakan bahwa saat ini kita hidup dalam runaway world yaitu „dunia yang

berlari kencang‟. Apa yang dimaksudkannya adalah dewasa ini kehidupan

manusia hanya sekedar memenuhi hasrat libidinal-nya tanpa memperhatikan

berbagai batasan-batasan yang ada, baik batasan (nilai) sosial, moral, bahkan

ketuhanan.1 Giddens merasa sangat prihatin terhadap keadaan sosial yang semakin

lama semakin menunjukan kemunduran di segala bidang kehidupan. Jika kita

sepakat dengan apa yang diungkapkan oleh pemikir sosial kenamaan Inggris

diatas, maka kiranya benar kita sangat membutuhkan sebuah perubahan. Untuk

dapat mewujudkan cita-cita perubahan tersebut, kita dituntut untuk mulai

berbenah diri dengan melakukan evaluasi dan pengembangan di segala sektor

kehidupan. Dan salah satu yang terpenting adalah pembaruan pada bidang

keilmuan sosial, karena pada sistem keilmuan ini kita diajarkan mengenai cara

atau metode yang tepat dalam melakukan transformasi.

Ilmu sosial menurut sejarahnya adalah salah satu keilmuan yang selalu

berubah dan kompleks. Sifat dinamis pada keilmuan ini terjadi karena

karakteristik ilmu tersebut yang berdimensi kemanusiaan senantiasa beriringan

dengan dinamika kehidupan manusia dalam berbagai dimensinya yang saling

1Anthony Giddens, Konsekuensi-Konsekuensi Modernitas, (Jakarta: Kreasi Wacana,

2009) Hlm 183-184

Page 13: KONSEP ILMU SOSIAL PROFETIK DAN TRANSFORMASI SOSIAL ...

2

berhubungan antara satu dimensi dengan dimensi yang lain, sehingga perubahan

pada suatu dimensi kehidupan itu cenderung kompleks sesuai dengan dimensi-

dimensi yang mempengaruhi suatu gejala kehidupan tersebut.2 Demikian halnya

yang terjadi di negara ini, kebutuhan akan rumusan keilmuan sosial yang tepat

untuk mengkaji dan mencari solusi atas problematika sosial yang terjadi di negara

ini masih bersifat skeptik, antara ilmu sosial barat atau ilmu sosial timur, atau

mungkin tidak kedua-duanya. Keadaan seperti ini masih menjadi topik yang

hangat untuk didiskusikan oleh para ilmuwan sosial.

Seperti halnya penjelasan di atas, persoalan serius yang dihadapi oleh

ilmuwan sosial di Indonesia saat ini adalah bagaimana menghadirkan ilmu sosial

yang mampu melakukan transformasi mendasar terhadap cara pandang kita akan

keadaan sosial negeri ini? Mengapa kita perlu memfokuskan pada pertanyaan ini?

karena menurut Kuntowijoyo, sebagian besar ilmu-ilmu sosial pada dekade ini

sedang mengalami stagnansi atau kemandekan, sehingga diperlukan sebuah ilmu

sosial baru yang dapat digunakan sebagai alternatif, ketika sedang mengalami

kebuntuan. Ilmu sosial yang dibutuhkan nantinya adalah ilmu sosial yang tidak

hanya mampu menjelaskan fenomena sosial, namun juga dapat

mentransformasikan fenomena sosial tersebut, memberi petunjuk kearah mana

transformasi itu dilakukan, bagaimana caranya, untuk apa dan oleh siapa?

Menurut refleksi Kuntowijoyo berkaitan dengan persoalan tersebut, beliau

merumuskan sebuah kajian tentang ilmu sosial yang menekankan pada

2 Tulisan Prof. Dudung Abdurahman, “Mengembalikan Penelitian Interdisipliner Dalam

Keilmuan Sosial Humaniora,dalam buku Islam dan Pengembangan Ilmu Sosial Humaniora,

(yogyakarta: Fishum UIN Sunan Kalijaga dan Kurnia Global Publishing, 2014) hlm 34

Page 14: KONSEP ILMU SOSIAL PROFETIK DAN TRANSFORMASI SOSIAL ...

3

penggabungan antara ilmu dan agama dalam kerangka pemikiran profetik yang

kemudian disebut sebagai Ilmu Sosial Profetik.

Kuntowijoyo adalah seorang sejarawan islam terkemuka di Indonesia.

karya-karya beliau banyak menyinggung mengenai berbagai problematika sosial

umat islam dan sejarah sosial keislaman Indonesia. Di negeri ini pada saat itu

masih jarang ada cendikiawan yang begitu concern pada kajian sejarah sosial

islam. Kuntowijoyo juga banyak memberikan kontribusi intelektual terhadap

kemajuan umat islam negeri ini, beliau memberikan cara pandang baru dalam

memahami ajaran islam, misalnya gagasan beliau mengenai strukturalisme

transendental dan objektifikasi. Strukturalisme transendental adalah metode

penafsiran Al-Qur‟an yang diyakini dapat mentransformasikan penafsiran

subyektif terhadap ajaran-ajaran keagamaan, menjadi penafsiran objektif yang

memiliki fungsi perubahan sosial.3 Sedangkan Objektifikasi adalah perbuatan

rasional-nilai yang diwujudkan menjadi tindakan rasional, sehingga orang luar

pun dapat merasakannya tanpa harus menyetujui dari mana asal nilai-nilai

tersebut.4 Pemikiran-pemikiran beliau masih sangat relevan dengan kondisi

kekinian, sehingga akhirnya banyak menjadi sumber kajian dalam forum-forum

diskusi atau seminar-seminar.

M. Fahmi mengatakan bahwa pergulatan intelektual dan kesadaran

spiritual Kuntowijoyo terus mengalir seperti tanpa akhir. Idenya tentang Ilmu

Sosial Profetik belum diuraikan tuntas seperti halnya gagasan integrasi ilmu

3M. Fahmi, Islam Transendental., hlm x

4Kuntowijoyo, Islam Sebagai Ilmu : Epistimologi, Metodologi, Dan Etika, (Yogyakarta:

Tiara Wacana, 2006). Hlm 63.

Page 15: KONSEP ILMU SOSIAL PROFETIK DAN TRANSFORMASI SOSIAL ...

4

dalam pengembangan pendidikan tinggi Islam.5 Gagasan ilmu sosial profetik yang

diperkenalkan oleh Kuntowijoyo sejak dekade 80-an itu di latarbelakangi oleh

ketidakpuasan terhadap paradigma sosial yang meskipun telah mengalami

kemajuan bahkan sampai ke taraf ingin melakukan perubahan, tetapi perubahan

yang diimajinasikan oleh para ilmuwan sosial belum dapat mencerminkan

kehendak masyarakatnya. Sementara perubahan yang diinginkan oleh

Kuntowijoyo sendiri adalah perubahan yang berazaskan pada humanisasi, liberasi,

dan transendensi.6

Kuntowijoyo memiliki pengaruh yang besar dalam dunia pemikiran islam

nusantara, karena kontribusinya dalam mengimbangi analisis sarjana non-Muslim

mengenai islam yang mungkin mengandung penilaian yang sepihak.7 Disinilah

kemudian Kuntowijoyo mengambil perannya sebagai seorang cendikiawan

muslim dengan memberikan analisa yang lebih objektif, serta memberikan solusi

atas masalah-masalah yang sedang dihadapi umat islam agar umat dapat terhindar

dari fitnah dan perpecahan.

Ada tiga muatan nilai yang mengkarakterisasikan Ilmu sosial profetik,

yaitu; humanisasi/emansipasi, liberasi dan transendensi. Sebenarnya ketiga cita-

cita tersebut diderivasikan oleh Kuntowijoyo dari misi historis umat islam

sebagaimana terkandung dalam QS Ali Imran [3] ayat 110 : “Engkau adalah

umat terbaik yang diturunkan di tengah manusia untuk menegakkan kebaikan,

5M. Fahmi, Islam Transendental : Menelusuri Jejak-Jejak Pemikiran Islam Kuntowijoyo,

(Yogyakarta: Pilar Media,2005) Hlm Xxxvii Pengantar Penulis. 6

Tulisan Prof. Syamsul Arifin, “Menghidupkan Kembali Gagasan Profetisme Dalam

Ilmu Sosial” dalam buku Islam dan Pengembangan Ilmu Sosial Humaniora, (yogyakarta: Fakultas

Fishum Uin Sunan Kalijaga dan Kurnia Global Publishing, 2014) hlm 45. 7 Kuntowijoyo, Paradigma Islam Interpretasi Untuk Aksi, (Bandung: PT Mizan Pustaka,

1991) Hlm. 28-29

Page 16: KONSEP ILMU SOSIAL PROFETIK DAN TRANSFORMASI SOSIAL ...

5

mencegah kemungkaran, (kejahatan) dan beriman kepada Allah”.8 Dari ayat

diatas Kuntowijoyo mengawali rumusannya mengenai ilmu sosial profetik

kemudian mengembangkannya menjadi lebih komprehensif.

Bila kita kaitkan dengan sosiologi, mungkin ilmu sosial profetik karangan

Kuntowijoyo adalah jawaban atas kritikan terhadap pendukung ilmu-ilmu sosial

dan sosiologi yang awalnya dianggap hanya dapat meniru dan mengulang-ulang

apa yang datang dari luar, tanpa berusaha untuk menampilkan kehidupan sosial

yang melahirkan konsep-konsep maupun teori-teori yang cocok untuk digunakan

sebagai kacamata dalam melihat permasalahan yang dialami masyarakat lokal.

Karena menurut sejarahnya, sosiologi lahir karena kondisi perubahan yang terjadi

pada masyarakat eropa barat pada masa revolusi industri di Inggris dan revolusi

politik di Prancis.9 Serta terkait juga dengan serangkaian perubahan jangka

panjang yang melanda eropa barat.

Sampai saat ini, deskripsi dan perkembangan sosiologi mayoritas berasal

dari barat, yang belum tentu cocok apabila diterapkan untuk menganalisa berbagai

persoalan yang dialami oleh masyarakat lokal. Oleh karena itu, menurut hemat

penulis penelitian tentang ilmu sosial profetik perspektif Kuntowijoyo ini,

kemudian menjadi hal yang penting untuk dikaji lebih dalam karena diharapkan

nantinya mampu menjadi acuan untuk menganalisa problematika sosial yang

melanda masyarakat lokal. Dan dapat dijadikan sebagai batu loncatan guna

melahirkan sebuah keilmuan sosisal nusantara.

8 Kuntowijoyo, Islam Sebagai Ilmu : Epistimologi, Metodologi, Dan Etika, (Yogyakarta:

Tiara Wacana, 2006). Hlm 87 9

Tulisan Wahyuni, “Sosiologi Bugis Makasar: Arah Pengembangan Sosiologi UIN

Alaudin Makassar, dalam buku Islam dan Pengembangan Ilmu Sosial Humaniora, (yogyakarta:

Fishum UIN Sunan Kalijaga dan Kurnia Global Publishing, 2014) hlm 149

Page 17: KONSEP ILMU SOSIAL PROFETIK DAN TRANSFORMASI SOSIAL ...

6

Sejauh ini rintisan dari Kuntowijoyo belum mendapatkan elaborasi yang

memadai terutama dari kalangan intelektual dan ilmuwan muslim. Padahal ilmu

sosial profetik bisa dikatakan sebagai suatu paradigma untuk mengembangkan

ilmu sosial diperguruan tinggi islam di Indonesia yang nantinya merupakan

karakteristik dan keunggulan yang membedakan dengan perguruan tinggi

lainnya.10

Oleh karena itu penulis disini mencoba untuk mengkaji lebih dalam

mengenai konsep Ilmu Sosial Profetik menurut pandangan Kuntowijoyo dengan

melakukan penelitian terhadapnya.

B. Rumusan Masalah

Lahir dan berkembangnya ilmu sosial profetik menurut penulis merupakan

suatau fenomena yang sangat menarik. Mengingat hal tersebut merupakan buah

karya dari ilmuwan sosial dalam negeri, yang mungkin dikemudian hari akan

menjadi acuan bagi para ilmuwan sosial ketika mengkaji tentang Indonesia.

berangkat dari persepsi ini penulis bermaksud mengajukan rumusan pertanyaan

sebagai berikut :

1. Bagaimana konsep Ilmu sosial profetik menurut Kuntowijoyo?

2. Apakah ilmu sosial profetik karya Kuntowijoyo ini dapat menjadi

jembatan menuju tranformasi sosial kearah yang lebih baik?

C. Tujuan Penelitian

Penulis melakukan penelitian terhadap pemikiran Kuntowijoyo tentang

Ilmu Sosial Profetik dengan beberapa tujuan, yaitu :

10 Ibid, hlm 45.

Page 18: KONSEP ILMU SOSIAL PROFETIK DAN TRANSFORMASI SOSIAL ...

7

1. Mengetahui dan memahami lebih jauh mengenai konsep Ilmu Sosial

profetik karya Kuntowijoyo tersebut.

2. Sebagai syarat bagi penulis untuk mendapatkan gelar Sarjana Sosiologi di

Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora UIN sunan kalijaga Yogyakarta.

3. Penelitian ini diharapkan dapat mendeskripsikan dan

mengkonseptualisasikan pemikiran Kuntowijoyo mengenai Ilmu Sosial

Profetik secara lebih komprehensif.

D. Manfaat Penelitian

Pertama, Penelitian ini diupayakan berguna secara teoritis sebagai aset

pengembangan ilmu pengetahuan dan agama yang relevan, khususnya yang

berkaitan dengan pemikiran Kuntowijoyo serta bermanfaat bagi penelitian-

penelitian selanjutnya yang juga berkonsentrasi di bidang tersebut.

Kedua, Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran

bagi pembaca, masyarakat luas, instansi pemerintah atau swasta dan sebagainya,

serta kepada peneliti selanjutnya yang berkaitan dengan Ilmu Sosial Profetik.

E. Telaah pustaka

Tujuan suatu penelitian adalah untuk memecahkan dan menemukan

jawaban terhadap suatu masalah. Oleh karena itu, pada setiap penelitian, tahap

pertamanya ialah menentukan dan memilih suatu pokok masalah yang akan

diteliti. Pokok masalah tersebut biasanya tercermin dalam judul atau topik suatu

penelitian. Pokok masalah yang diteliti akan tampak jelas (batasan, lingkup, latar

belakang dan signifikansinya) setelah dilakukan analisis terhadap pokok masalah

bersangkutan. Dalam hubungan ini diperlukan telaah pustaka yang mendalam,

Page 19: KONSEP ILMU SOSIAL PROFETIK DAN TRANSFORMASI SOSIAL ...

8

termasuk telahaan terhadap hasil-hasil penelitian yang berkaitan dengan pokok

masalah yang akan diteliti.

Hasil dari studi kepustakaan tersebut akan semakin memperkaya

perbendaharaan pengetahuan, konsep, dan (barangkali juga) teori yang

bersangkutan dengan pokok masalah yang akan diteliti. Serta memperjelas hal-hal

yang telah ditemukan jawabannya melalui penelitian-penelitian lain yang telah

dilakukan sebelumnnya.11

Ada beberapa penelitian sebelumnya yang penulis

temukan memiliki kaitan dengan penelitian yang penulis lakukan. Yaitu :

Pertama, buku M. Fahmi yang berjudul “Islam Transendental: Menelusuri

Jejak-Jejak Pemikiran Kuntowijoyo”.12

Dalam buku ini M. Fahmi mencoba

menjelaskan bagaimana Kuntowijoyo menawarkan sebuah metode strukturalisme

Transendental sebagai epistemologi dan paradigma berfikir dalam studi

keislamaan. Kuntowijoyo menggunakan teori Jean Piaget tentang “struktur” dan

Michael Lane tentang “strukturalisme” sebagai landasan untuk menerapkan ajaran

islam dalam realitas kekinian. Beliau beranggapan bahwa dengan strukturalisme

dapat dilihat struktul ajaran islam di dalam Al-qur‟an. Akan tetapi dalam melihat

atau menafsirkan Al-Qur‟an diperlukan sebuah proses yang disebut sebagai

mentransendensikan teks Al-Qur‟an, agar dapat dihasilkan penafsiran yang bebas

dari bias-bias historis kontekstual dan obyektif. Strukturalisme Transendental

secara aplikatif akan membuahkan hasil berupa Ilmu Sosial Profetik yang

dilandasi oleh satu ayat di dalam Al-Qur‟an yaitu Ali Imran (3): 110.

11 Faisal Sanapiah, Format-Format Penelitian Sosial, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,

2008) hlm 29. 12

M. Fahmi, Islam Transendental : Menelusuri Jejak-Jejak Pemikiran Islam Kuntowijoyo,

(Yogyakarta: Pilar Media, 2005)

Page 20: KONSEP ILMU SOSIAL PROFETIK DAN TRANSFORMASI SOSIAL ...

9

Kedua, buku dari Kuntowijoyo sendiri dengan judul “Islam Sebagai Ilmu:

Epistemologi, Metodologi, Dan Etika”.13

Berangkat dari keprihatinannya terhadap

gagasan “Islamisasi Ilmu Pengetahuan” yang cenderung reaktif. Kuntowijoyo

dalam buku ini menawarkan suatu penyikapan baru perihal hubungan antara

agama (islam) dan ilmu pengetahuan. Menurutnya, dalam hal ilmu, gerakan

intelektual islam harus melangkah lebih jauh, yakni bergerak dari teks menuju

konteks. Ikhtiar keilmuan ini memiliki tiga sendi, yaitu; (i) “Pengilmuan Islam”

sebagai proses keilmuan yang bergerak dari teks Al-qur‟an menuju konteks sosial

dan ekologis manusia. (ii) “Paradigma Islam” adalah hasil keilmuan (yakni

paradigma baru tentang ilmu-ilmu integralistik, sebagai hasil penyatuan antara

agama dan wahyu). Dan (iii) “Islam sebagai ilmu” yang merupakan proses

sekaligus sebagai hasil. Dalam buku ini juga Kuntowijoyo memaparkan

bagaimana proses kelahiran Ilmu Sosial Profetik yang akan penulis teliti.

Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh saudara Muhammad Farhad dengan

judul “Demokrasi Dalam Pandangan Kuntowijoyo”14

. Skripsi yang dilakukan

oleh Farhad ini lebih membahas kepada demokrasi menurut pandangan

Kuntowijoyo. Hal tersebut dilatar belakangi oleh kaidah-kaidah demokrasi yang

ditawarkan Kuntowijoyo dalam merumuskan permasalahan-permasalahan

demokrasi, dengan bersandar kepada agama (dalam hal ini yaitu teks-teks Al-

Qur‟an). Penelitian ini juga memberikan gambaran bagaimana Kuntowijoyo

berupaya menyeleraskan antara demokrasi dengan teks-teks yang terdapat dalam

13 Kuntowijoyo, Islam Sebagai Ilmu : Epistimologi, Metodologi, Dan Etika, (Yogyakarta:

Tiara Wacana, 2006). 14

Muhammad Farhad, Demokrasi Dalam Pandangan Kuntowijoyo, (Skripsi, Jurusan

Filsafat Agama Fakultas Ushuludin Dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga, 2014)

Page 21: KONSEP ILMU SOSIAL PROFETIK DAN TRANSFORMASI SOSIAL ...

10

Al-Qur‟an. Penelitian ini tentu saja berbeda dengan penelitian yang akan penulis

lakukan karena penelitian ini menjadikan demokrasi perspektif Kuntowijoyo

sebagai pokok bahasannya.

Keempat, penelitian yang dilakukan oleh Purwanto dengan judul

Demistifikasi Politik di Indonesia (Telaah Pemikiran Kuntowijoyo).15

Dalam

penelitian ini Purwanto mendeskripsikan tentang pandangan Kuntowijoyo untuk

arti pentingnya sebuah budaya politik yang baru, dan lebih maju. Budaya politik

yang berkembang sekarang masih merupakan wujud perpanjangan dari budaya

politik feodal yang berakar pada budaya politik kerajaan yang sentralistik,

patrimonialistik, dan mistis. Dengan bersandarkan pada periode ilmu,

Kuntowijoyo mengupayakan perlunya sebuah hijrah politik (obyektifikasi politik).

Permasalahan pokok yang menjadi fokus penelitian ini adalah Bagaimana latar

belakang dan landasan konsep demistifikasi politik menurut Kuntowijoyo, serta

faktor yang menyebabkan terjadinya penolakan Kuntowijoyo terhadap budaya

politik di Indonesia, khususnya berkaitan dengan mistifikasi politik. Penelitian ini

berbeda dengan penelitian yang penulis lakukan, perbedaannya jelas terletak pada

fokus penelitian.

Kelima, karya ilmiah yang ditulis oleh Husnul Muttaqin yang berjudul

Menuju Sosiologi Profetik: Telaah Atas Gagasan Kuntowijoyo Tentang Ilmu

Sosial Profetik Dan Relevansinya Bagi Pengembangan Sosiologi16

. Penelitian ini

15Purwanto, Demistifikasi Politik Di Indonesia (Telaah Pemikiran Kuntowijoyo),

(Skripsi, Jurusan Jinayah Siyasah Fakultas Syari‟ah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga,

2008). 16

Husnul Muttaqin, Menuju Sosiologi Profetik: Telaah Atas Gagasan Kuntowijoyo

Tentang Ilmu Sosial Profetik Dan Relevansinya Bagi Pengembangan Sosiologi, (skripsi, fakultas

ilmu sosial dan ilmu politik UGM, 2003)

Page 22: KONSEP ILMU SOSIAL PROFETIK DAN TRANSFORMASI SOSIAL ...

11

menawarkan tentang gagasan membangun sosiologi profetik, serta problem

metodologi yang akan dihadapi dalam pengembangan tersebut, hingga relevansi

sosiologi profetik dalam konteks keIndonesiaan.

F. Kerangka Teori

Kerangka teoritis merupakan satu komponen penting dalam sebuah

penelitian ilmiah. Setelah tahap latar belakang dan perumusan masalah, tahap

berikutnya adalah peneliti memberikan penjelasan atas masalah penelitian yang

dirumuskan. Penjelasan teoritis atas masalah empiris disebut kerangka teoritis.

Penjelasan dilakukan dengan menggunakan teori.17

Teori berusaha menjawab

pertanyaan-pertanyaan tentang mengapa dan bagaimana suatu masalah empiris.

Teori yang digunakan untuk menjelaskan masalah harus relevan dengan konteks

dan isi konteks.

Dalam paradigma positivis, penelitian ilmiah akan hampa tanpa teori yang

mencukupi. Sementara prosedur bagi penyelidikan (pengumpulan data) dan

pemecahan masalah bergantung pada pernyataan teori dan metodologi. Teori

adalah satu set atau seperangkat konstruk (variabel) yang saling berhubungan,

definisi dan proposisi yang menyajikan suatu pandangan sistematis tentang

fenomena dengan memerinci hubungan-hubungan di antara variabel dengan

tujuan menjelaskan dan memprediksi gejala itu.18

1. Agama dalam Ruang Publik

Agama sejak kelahirannya selalu menjadi dialektika yang menarik untuk

didiskusikan. Jika kaum modernisme meramalkan agama akan semakin menurun

17 Silalahi, Ulber, Metode Penelitian Sosial, (Bandung: PT Refika Aditama, 2010) hlm

89. 18

Ibid, hlm 90.

Page 23: KONSEP ILMU SOSIAL PROFETIK DAN TRANSFORMASI SOSIAL ...

12

pengaruhnya, ternyata ramalan tersebut terbukti tidak benar. Karena yang terjadi

justru sebaliknya, agama semakin hari menjadi semakin kuat dan menunjukkan

taring di ruang publik. Kita dapat melihat isu-isu global saat ini, dimana agama

dapat berperan menentukan posisi presiden, gubernur, dan kepala daerah. Ini

termasuk juga peraturan-peraturan yang disahkan, bahkan sampai konstitusi

pemerintahan tidak luput dari pengaruh agama. Di Indonesia sendiri kita bisa

melihat bagaimana provinsi Nangroe Aceh Darrussalam menjalankan sistem

hukum dan pemerintahannya dengan menggunakan landasan agama mayoritas

yang ada disana.

Tidak berhenti sampai di situ, di lain pihak kita juga dapat menyaksikan

bagaimana agama menjadi momok yang menakutkan, karena beberapa oknum

masyarakat menggunakan agama sebagai legitimasi tak tertulis untuk

menumpahkan darah dan berbuat anarkisme. Kita seringkali melihat secara

langsung atau melalui berbagai media, pengrusakan terhadap tempat ibadah yang

memiliki ideologi berbeda. Memang agama tidak dapat dipisahkan dari dinamika

kehidupan manusia. Disinilah Habermas mencoba menemukan benang merah

posisi agama di era modern saat ini.

Habermas lahir tahun 1929 di Gummersbach. Ia kuliah di sebuah

universitas di kota Gottingen. Ia mengikuti kuliah psikologi dan ekonomi. Selain

itu Habermas juga belajar kesusastraan Jerman, sejarah, dan filsafat. Karena

ketertarikannya dengan filsafat, kemudian ia mengikuti studi di universitas Bonn.

Kebanyakan karya Habermas dipengaruhi filsafat Heidegger. Habermas mulai

Page 24: KONSEP ILMU SOSIAL PROFETIK DAN TRANSFORMASI SOSIAL ...

13

masuk ke dalam politik ketika di Jerman terjadi diskusi tentang persenjataan

kembali atau rearmament.19

Habermas dan Marx berbeda pendapat tentang keterlibatan agama di ruang

publik. Habermas berpendapat bahwa agama akan selalu hidup di ruang publik.

Bahkan agama dan negara dapat menjadi kesatuan yang tak terpisahkan, meskipun

keduanya dalam batas koridor masing-masing.20

Habermas memang sepakat

tentang keterlibatan agama dalam ruang publik, tetapi tidak setuju jika bahasa

agama digunakan di dalam ruang politik formal seperti perdebatan parlemen,

ruang pengadilan, serta dokumen-dokumen resmi pemerintahan. Menurutnya,

keduanya memiliki batasan-batasan tersendiri. Singkatnya, Habermas secara jelas

memisahkan posisi agama dan negara (politik).

Kontribusi agama di dalam ruang politik formal seharusnya dijelaskan dan

dijabarkan dalam suatu pemahaman yang bisa dimengerti oleh semua pihak.

Untuk itu, harus dikembangkan suatu sikap yang tidak menganggap agama

sebagai produk warisan budaya masa lalu yang sudah tidak relevan lagi digunakan

dalam konteks kekinian.21

Hal inilah yang menjadikan Habermas memiliki sebuah

konsepsi bahwa dibutuhkan sebuah pembaruan sikap berupa rasa saling

menghargai antara warga beragama dan para penganut faham sekulerisme untuk

dapat saling bertoleransi antara satu dengan yang lainnya. Karena tanpa ini

rasanya sangat sulit diharapkan sebuah tatanan politik liberal yang saling

menghargai dan bekerja sama antara doktrin komprehensif yang berbeda. Agama

19 Gusti AB Menoh, Agama dalam Ruang Publik, (Yogyakarta: Kanisius, 2015). Hlm. 2-5

20 Ibid., hlm. 47.

21 Ibid., hlm. 132.

Page 25: KONSEP ILMU SOSIAL PROFETIK DAN TRANSFORMASI SOSIAL ...

14

memiliki kontribusi dan posisi sendiri. Sebaliknya sekuler menghargai agama dan

memiliki peran sendiri.22

G. Metodologi Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitis untuk memaparkan,

menafsirkan, menganalisis dan menyimpulkan secara sistematis, faktual, objektif

dan akurat mengenai gagasan primer yang menjadi objek penelitian ini.

Sedangkan pendekatan yang digunakan penelitian ini adalah pendekatan sosiologi

pengetahuan.

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research) yaitu

serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka,

membaca dan mencatat serta mengolah bahan-bahn penelitian.23

Penelitian

kepustakaan ini dimaksudkan bahwa data-data informasi yang dipakai sebagai

dasar penelitian skripsi ini diambil dari membaca, memahami, dan menganalisis

isi data yaitu buku-buku, majalah-majalah atau literatur-literatur lainnya yang

berhubungan dengan tema dari penelitian ini.

2. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan dua pendekatan yaitu pendekatan historis dan

pendekatan filosofis. Pendekatan historis maksudnya adalah untuk lebih

memahami tentang sejarah hidup Kuntowijoyo. Pendekatan ini ditujukan untuk

mengetahui kondisi sosial pada masa Kuntowijoyo karena pemikiran seorang

tokoh tidak dapat terlepas dari pengaruh keadaan sosial yang terjadi disekitarnya.

22 Ibid., hlm. 201.

23 Mestika Zed, Metode Penelitian Kepustakaan, (Jakarta: yayasan obor Indonesia, 2004)

hlm 3.

Page 26: KONSEP ILMU SOSIAL PROFETIK DAN TRANSFORMASI SOSIAL ...

15

Sedangkan pendekatan filosofis adalah prosedur pemecahan masalah yang

diselidiki secara rasional melalui perenungan atau pemikiran yang terarah

mendalam dan mendasar tentang suatu hal. Dengan menggunakan pola berfikir

aliran filsafat tertentu, atau dengan menggunakan bentuk analisis sistematis

berdasarkan pola berfikir induktif-deduktif-fenomenologis dan sebagainya. Cara

kerja metode ini selalu dihadapkan dengan data kualitatif, dimana data yang

digunakan berbentuk uraian atau simbol-simbol verbal.24

3. Teknik Pengumpulan Data

Metode yang penulis gunakan dalam mengumpulkan data adalah metode

dokumentasi. Metode ini digunakan untuk mencari data-data mengenai hal-hal

yang berhubungan dengan pokok pembahasan. Seperti buku-buku, majalah, surat

kabar, catatan dan sebagainya.25

Data yang dikumpulkan berupa kata-kata,

gambar, buku-buku ataupun video nantinya akan digunakan sebagai gambaran

dalam kutipan penyajian tersebut.

a. Sumber Data Primer

Sumber data primer adalah informasi yang secara langsung memiliki

wewenang dan tanggung jawab terhadap pengumpulan atau penyimpanan data.26

Adapun sumber data primer yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah

buku-buku karangan Kuntowijoyo diantaranya; Islam Sebagai Ilmu:

24 Hadari Nawari, Metode Penelitian Bidang Sosial (Yogyakarta: Gajah Mada University

Press, 1993) hlm 66. 25

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan, (Jakarta: Rineka Cipta,

1991) cet VIII hlm 188 26

Muhammad Ali, Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi, (Bandung, Angkasa,

1993) hlm 34.

Page 27: KONSEP ILMU SOSIAL PROFETIK DAN TRANSFORMASI SOSIAL ...

16

Epistemologi, Metodologi dan Etika. Buku kedua berjudul Paradigma Islam:

Interpretasi Untuk Aksi. Dan buku ketiga berjudul Identitas Politik Umat Islam.

b. Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder adalah sumber lain yang sependapat dengan

pemikiran Kuntowijoyo atau yang relevan dengan pokok persoalan dalam kajian

ini, seperti yang dijelaskan sebelumnya di atas dalam hal ini dapat berupa buku

literatur, makalah-makalah serta hal-hal lain yang dapat mendukung tema

penelitian ini. Diantaranya adalah buku: Islam Transendental dan Gerakan

Intelektual Profetik.

4. Teknik Analisa Data

Analisa data adalah kegiatan mengatur, mengurutkan, mengelompokkan,

memberi tanda sehinggan dapat dirumuskan hipotesis kerja berdasarkan data yang

telah dikumpulkan tersebut.27

dalam hal ini penulis akan menggunakan content

analisis yaitu setelah data terkumpul, kemudian data dipilah dan diklasifikasikan

sesuai dengan tema pembahasan yang penulis angkat, kemudian content analisis

akan mengungkapkan isi pemikiran dari tokoh yang diteliti.28

H. Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan adalah serangkaian pembahasan yang termuat

dan tercakup dalam skripsi ini, yang bertujuan untuk memudahkan pembahasan

dan pemahaman dimana antara satu dengan yang lainnya saling berkaitan sebagai

27 Lexy Moeloeng, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2004) hlm 10. 28

Hadari Nawari, Metode Penelitian Bidang Sosial (Yogyakarta: Gajah Mada University

press, 1993) hlm 68.

Page 28: KONSEP ILMU SOSIAL PROFETIK DAN TRANSFORMASI SOSIAL ...

17

satu kesatuan yang utuh. Secara keseluruhan penelitian ini terdiri dari lima bab

yang merupakan penjelasan dari topik utama yang peneliti angkat.

Bab pertama menjelaskan tentang sistematika penulisan ilmiah yang

merupakan pendahuluan yaitu: latar belakang masalah. Rumusan masalah, tujuan

dan kegunaan penelitian, telaah pustaka, landasan teori, dan sistematika

pembahasan.

Bab kedua mendeskripsikan biografi dan pemikiran Kuntowijoyo yang

meliputi sketsa hidup dan biografi intelektual Kuntowijoyo beserta karya-

karyanya, serta pembahasan mengenai karakteristik pemikiran Kuntowijoyo

sebelum Ilmu Sosial Profetik.

Bab ketiga akan menjawab dari rumusan masalah yang pertama yaitu

mengenai konsep Ilmu Sosial profetik, kemudian pilar-pilar yang membangun

ilmu sosial profetik yaitu humanisasi, liberasi, dan transendensi. Serta dalam bab

ini akan menjelaskan mengenai paradigma integrasi interkoneksi keilmuan.

Bab keempat akan membahas mengenai transformasi sosial, kemudian

konsep transformasi profetik yang menjadi cita-cita perubahan di Indonesia.

Bab kelima merupakan bab terakhir yang berisi tentang kesimpulan atas

persoalan yang diteliti serta saran-saran dan penutup.

Page 29: KONSEP ILMU SOSIAL PROFETIK DAN TRANSFORMASI SOSIAL ...

81

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dominasi keilmuan barat yang bersifat sekular dan positivistik

menyebabkan diskriminasi terhadap keilmuan yang bersifat religius. Hal ini

berdampak pada kondisi umat yang semakin hari semakin teralienasi, karena

terjadinya apa yang disebut sebagai benturan antar peradaban oleh Samuel P.

Huntington. Hegemoni barat yang ateis terhadap timur yang bertuhan dalam ranah

ilmu pengetahuan menimbulkan kegelisahan bagi para pemikir dari timur salah

satunya adalah Kuntowijoyo. Sebagai seorang yang pernah menimba ilmu di

barat, Kuntowijoyo beranggapan bahwa karakterisitik keilmuan barat cenderung

bersifat liberalistik dan kapitalistik, sehingga dapat memicu lahirnya

dehumanisasi, stratifikasi sosial dan belenggu atas perbudakan. Oleh karena itu

menurut beliau perlu di ciptakan sebuah counter hegemoni untuk melawan

dominasi keilmuan barat

Melihat kondisi umat yang mulai terbawa oleh arus pemikiran barat tanpa

ada filterisasi keilmuan yang jelas, Kuntowijoyo kemudian menawarkan sebuah

konsep keilmuan alternatif yang bersifat lebih egaliter. Keilmuan ini disebut

sebagai Ilmu Sosial Profetik yang sudah dijelaskan pada bab tiga. Konsep

keilmuan ini mencoba memberi pemahaman bahwa persatuan antara ilmu barat

dan timur bukanlah sesuatu yang mustahil. Ilmu Sosial Profetik adalah ilmu yang

menggunakan metode dari barat yang positivistik tetapi tidak bersifat sekuler

melainkan transendental, yang langsung berorientasi kepada tuhan.

Page 30: KONSEP ILMU SOSIAL PROFETIK DAN TRANSFORMASI SOSIAL ...

82

Ilmu Sosial Profetik jika diterapkan dalam konteks keIndonesiaan akan

melahirkan sebuah cabang keilmuan yang baru, yaitu paradigama Integrasi dan

Interkoneksi yang diusung oleh Amin Abdullah sebagai kontinyuitas dari Ilmu

Sosial Profetik.

Sebagai seorang cendikiawan muslim, dia lebih memilih agama sebagai

pijakan berfikir, karena dia percaya bahwa islam sebagai agama yang sempurna

telah menyediakan konsep-konsep normatif yang berlaku universal, di segala

waktu dan tempat. Oleh sebab itu ajaran tentang transendensi dipercaya dapat

menjadi kunci pembeda antara Ilmu Sosial Profetikdengan ilmu-ilmu sosial yang

lainnya.

Oleh karenanya mengapa mesti mendewakan dan mengagungkan konsep

di luar Islam. Logika sederhana yang dapat diajukan adalah bahwa konsep agama

dari Tuhan yang bersifat mutlak, dan pasti benar sehingga lebih menjamin

keselamatan hidup manusia, sementara konsep-konsep non-agama yang notabene

berasal dari pikiran manusia, pasti bersifat subjektif dan banyak terdapat

kesalahannya, karena hakikat manusia adalah makhluk yang tidak luput dari salah

dan dosa.

Dalam bab empat dijelaskan bahwa transformasi sosial yang berlandaskan

pada Ilmu Sosial Profetik akan melahirkan sebuah pemahaman baru mengenai

transformasi. M. Abdul Halim Sani menyebutnya sebagai Transformasi Profetik

yaitu sebuah transformasi yang bersifat transendensi melalui aksi humanisasi dan

liberasi.

Page 31: KONSEP ILMU SOSIAL PROFETIK DAN TRANSFORMASI SOSIAL ...

83

B. Saran-saran

Seperti yang dikatakan oleh Heddy Shri Ahimsa Putra dalam makalah

Paradigma Profetik, Transformasional sosial yang dibahas oleh Kuntowijoyo

masih hanya terfokus pada masalah sosial, tidak ada penjelasan mengenai konsep

transformasi diri sendiri, padahal perubahan-perubahan besar yang terjadi

biasanya dimulaidari perubahan yang bersifat kecil. Jika dalam hal kehidupan

sosial, sebelum mencapai tahap perubahan masyarakat, maka seharusnya kita

harus dapat merubah individu-individu yang brada di dalam masyarakat tersebut.

Page 32: KONSEP ILMU SOSIAL PROFETIK DAN TRANSFORMASI SOSIAL ...

84

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, M. Amin. (2010). Islamic Studies Di Perguruan Tinggi: Paradigma

Integratif-Interkonektif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Abdulsyani. (1992). Sosiologi Skematika Teori Dan Terapan. Jakarta: Bumi

Aksara.

Abdurahman, Dudung. (2014). Islam dan Pengembangan Ilmu Sosial Humaniora.

Yogyakarta: Fishum Uin Sunan Kalijaga, Kurnia Global Publishing.

Ali, Muhammad. (1993). Penelitian Kependidikan Prosedur Dan Strategi.

Bandung: Angkasa.

Amin. M. Masyhur. (1993). Agama, Demokrasi Dan Transformasi Sosial.

Yogyakarta: Kpsm.

Andrian, Charles F. (1992). Kehidupan Politik Dan Perubahan Sosial.

Yogyakarta: Tiara Wacana.

Arifin, Syamsul. (2014). Islam dan Pengembangan Ilmu Sosial Humaniora.

Yogyakarta: Fishum Uin Sunan Kalijaga dan Kurnia Global Publishing.

Arikunto, Suharsimi. (1991). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan. Jakarta:

Rineka Cipta.

Astrid, Susanto. (1985). Pengantar Sosiologi Dan Perubahan Sosial. Bandung:

Cipta.

Azis, Asmaeny. (2007). Feminisme Profetik. Yogyakarta: Kreasi Wacana.

Beilharz, Peter. (2005). Teori-Teori Sosial: Observasi Kritis Terhadap Para

Filososf Terkemuka. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Craib, Ian. (1986). Teori-Teori Sosial Modern Dari Parsons Sampai Habermas.

Jakarta: Rajawali.

Fahmi, M. (2005). Islam Transendental: Menelusuri Jejak-Jejak Pemikiran Islam

Kuntowijoyo. Yogyakarta: Pilar Media.

Giddens, Anthony. (2009). Konsekuensi-Konsekuensi Modernitas. Jakarta: Kreasi

Wacana.

Page 33: KONSEP ILMU SOSIAL PROFETIK DAN TRANSFORMASI SOSIAL ...

85

Hardiman, F. Budi. (1990). Kritik Ideologi, Pertautan Pengetahuan Dan

Kepentingan. Yogyakarta: Kanisius.

Jones, Pip. (2009). Pengantar Teori-Teori Sosial : Dari Teori Fungsionalisme

Hingga Post-Modernisme. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Kompas. (2001). Pintar Sastra Indonesia. Jakarta: Kompas.

Kuntowijoyo. (1997). Identitas Politik Umat Islam. Bandung: Mizan.

Kuntowijoyo. (2006). Islam Sebagai Ilmu: Epistimologi, Metodologi, dan Etika.

Yogyakarta: Tiara Wacana.

Kuntowijoyo. (1991). Paradigma Islam Interpretasi Untuk Aksi. Bandung: PT

Mizan Pustaka.

Kuntowijoyo (1999). Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Yayasan Bentang

Budaya.

Mannheim, Karl. (1991). Ideologi dan Utopia: Menyingkap Kaitan Pikiran dan

Politik, terj. F. Budi Hardiman. Yogyakarta: Kanisius.

Maulana, Achmad. (2008). Kamus Ilmiah Populer Lengkap. Yogyakarta: Absolut.

Moeloeng, Lexy. (2004). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Muhajir, Noeng. (2001) Filsafat Ilmu: Positivisme, Post-Positivisme Dan Post-

Modernisme. Yogyakarta: Rake Sarakin.

M.Z, Robert Lawang. (1985). Pokok Pengantar Sosiologi. Jakarta: Departemen

Pendidikan Dan Kebudayaan Universitas Terbuka.

Nawari, Hadari. (1993). Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah

Mada University Press.

N.S, Suwito. (2004). Transformasi Sosial; Kajian Epistemologis Ali Syari’ati

Tentang Pemikiran Islma Modern. Yogyakarta: Unggun Religi.

Pringgodigdo, A.G. (1973). Ensiklopedi Umum. Yogyakarta: Yayasan Kanisius.

Purwadarminta, W.J.S. (1976). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Pustaka.

Rampan, Korrie. (2000). Leksikon Sastra Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Page 34: KONSEP ILMU SOSIAL PROFETIK DAN TRANSFORMASI SOSIAL ...

86

Rosidi, Ajip. (1977). Laut Biru Langit Biru. Jakarta: Pustaka Jaya.

Salim, Agus. (2002). Perubahan Sosial, Sketsa Teori Dan Refleksi Metodologi

Kasus Indonesia. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Sanapiah, Faisal. (2008). Format-Format Penelitian sosial. Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada.

Sani, M. Abdul Halim. (2011). Manifesto Gerakan Intelektual Profetik.

Yogyakarta: Samudera Biru.

Shyhab, Quraish. (2009). Tafsir Al Misbah. Jakarta: Lentera hati.

Soekanto, Soerjono. (1987). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Press.

Syariati, Ali. (1992). Humanisme: Antara Islam Dan Mazhab Barat. Bandung:

Pustaka Hidayah.

Ulber, Silalahi. (2010). Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT. Refika Aditama.

Wahyuni. (2014). Islam dan Pengembangan Ilmu Sosial Humaniora. Yogyakarta:

Fakultas Fishum Uin Sunan Kalijaga, Kurnia Global Publishing.

Yusuf, Ali Anwar, dan Usin S. Artyasa. (2007). Implementasi Kesalehan Sosial

Dalam Perspektif Sosiologi dan Al-Qur’an. Bandung: Humaniora Utama

Press.

Zed, Mestika. (2004). Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta: Yayasan Obor

Indonesia.

Skripsi dan Disertasi:

Farhad, Muhammad. (2014). Demokrasi Dalam Pandangan Kuntowijoyo. Skripsi:

Jurusan Filsafat Agama Fakultas Ushuludin Dan Pemikiran Islam UIN

Sunan Kalijaga.

Helmy, Muhammad Irfan. (2014). Pemaknaan Hadis-Hadis Mukhtalif Menurut

Asy-Syafi'i : Tinjauan Sosiologi Pengetahuan. Disertasi: Doktor Agama

Islam UIN Sunan Kalijaga.

Muttaqin, Husnul. (2003). Menuju Sosiologi Profetik: Telaah Atas Gagasan

Kuntowijoyo Tentang Ilmu Sosial Profetik Dan Relevansinya Bagi

Pengembangan Sosiologi. Skripsi: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

UGM.

Page 35: KONSEP ILMU SOSIAL PROFETIK DAN TRANSFORMASI SOSIAL ...

87

Purwanto. (2008). Demistifikasi Politik Di Indonesia (Telaah Pemikiran

Kuntowijoyo). Skripsi. Jurusan Jinayah SiyasahFakultas Syari’ah

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.

Putra, Heddy Shri Ahimsa. (2011). Paradigma Profetik: Mungkinkah? Perlukah?

Makalah dalam “Sarasehan Profetik 2011”, diselenggarakan oleh Sekolah

Pascasarjana: UGM.

Page 36: KONSEP ILMU SOSIAL PROFETIK DAN TRANSFORMASI SOSIAL ...

88

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 37: KONSEP ILMU SOSIAL PROFETIK DAN TRANSFORMASI SOSIAL ...

CURICULUM VITAE

Nama : Hanif Praba Laksana

Tempat & Tanggal Lahir : Karangasem, 26 Juni 1990

Alamat Asal : Lingkungan Dangin Sema I, Karangasem, Bali

Alamat Domisili Yogyakarta : Jln. Karangsari Kulon No.2J, Gedongkuning,

Yogyakarta

Email : [email protected]

No. Hp : 081542456982

Pendidikan :

- 1996-2002 MI Amlapura

- 2002-2005 MTsN Amlapura

- 2005-2008 MAN Amplapura

- 2008-2015 Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta