Top Banner
1 HOSPITALISASI PADA ANAK
29

KONSEP HOSPITALISASI

Nov 21, 2015

Download

Documents

konsep hospitalisasi
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

HOSPITALISASI PADA ANAK

1HOSPITALISASI PADA ANAK

Atni Supratiwi12

Pengertian :

Hospitalisasi :Adalah masuknya seorang penderita ke RS atau masa selama di RS itu (Dorland, 1996).Merupakan pengalaman yang mengancam bagi setiap orang.Hospitalisasi merupakan stressor bagi anak dan keluarga yang akan menimbulkan rasa tak nyaman.Stress pada anak disebabkan :Mereka tidak mengerti mengapa mereka dirawat atau mengapa mereka terluka.Lingkungan yang asingKebiasaan-kebiasaan yang berbedaPerpisahan dengan keluarga34Tugas PerawatAdalah mengurangi stress akibat hospitalisasi dan meningkatkan perkembangan anak ke arah yang normal.

Faktor Resiko Yang Meningkatkan Anak Cepat Tersinggung Pada Stres Hospitalisasi

Temperamen yang sulitKetidakcocokan antara anak dengan orang tuaUsia antara 6 bulan 5 tahunAnak dengan jenis kelamin laki-lakiIntelegensi dibawah rata-rataStres yang berkali-kali dan terus-manerus.

56Reaksi anak terhadap sakit dan dirawat di RS dipengaruhi oleh :Perkembangan usiaPengalaman sebelumnya terhadap sakit dan dirawat di RSSupport sistem yang tersediaKetrampilan koping dalam menangani stress

7

Reaksi Anak Saat Hospitalisasi Berdasarkan Tahap Perkembangannya

Bayi (0-1 tahun) Bila bayi berpisah dengan org tuanya maka pembentukan rasa percaya dan pembinaan kasih sayangnya terganggu.Bayi usia 6 bulan sulit untuk dipahami secara maksimal bagaimana reaksi bayi bila dirawatUsia > 6 bulan akan menunjukkan banyak perubahanBayi usia 8 bulan telah mengenal ibunya sehingga akan terjadi STRANGER ANXIETY dan SEPARATION ANXIETY8Toddler (1-3 tahun)Hubungan anak dengan ibu sangat dekat sehingga perpisahan dengan ibu membuat rasa kehilangan orang yang terdekat dengannya.Saat ini kemampuan berbahasa dan pengertian terhadap realitas terbatasSumber stress utama adalah akibat perpisahan (15-30 bulan)9

Reaksi toddler terhadap perlukaan dan nyeri :

Menangis, menggigit bibir, memukul, dapat mengkomunikasikan rasa nyeri dengan menunjukkan lokasi.

10Respon perilaku anak akibat perpisahan dibagi 3 tahap : 1. Tahap ProtesMenangis kuatMenjerit dan memanggil ibunyaTingkah laku agresifMenolak perhatian orang lain

112. Tahap putus asa (despair)TenangMenangis berkurangTidak aktifKurang minat untuk bermainTidak nafsu makanMenarik diriSedih dan apatis

123. Tahap menolak / denialSamar-samar menerima perpisahanMembina hubungan dangkal dengan orang lainKelihatan menyukai lingkungan

13Pra sekolah (3-6 tahun)Dapat menerima perpisahanDapat membentuk rasa percaya dengan orang lain

Reaksi terhadap perpisahan :Menolak makan, menangis pelan-pelan, sering bertanya, tak kooperatif terhadap aktifitas sehari-hari.14Anak pra sekolah membayangkan bahwa dirawat di RS merupakan suatu hukuman, dipisahkan, tidak aman, dibatasi kemandiriannya.Anak menganggap bahwa tindakan dan prosedur mengancam integritas tubuhnya dan anak akan bereaksi : agresif, dependensi, menangis, bingung, ekspresi verbal.15Usia Sekolah (6-12 tahun)Cemas berpisah dengan teman sebaya atau sekolahnya, takut kehilangan ketrampilan, merasa kesepianAnak berusaha independen dan produktif sehingga akibat dirawat di RS membuat perasaan kehilangan kontrol dan kekuatan, hal ini terjadi karena :16Perubahan dalam peranKelemahan fisikTakut matiKehilangan kegiatan dalam kelompok karena bedrest, memakai kursi roda.

17Anak telah dapat mengekspresikan perasaannya dan mampu bertolorensi terhadap nyeri dengan cara menggigit bibir, menggenggam sesuatu dengan erat, Anak ingin tahu alasan tindakan yang dilakukan terhadap dirinya sehingga dia selalu mengamati apa yang dilakukan perawat.Anak merasa takut terhadap mati pada waktu tidur18Usia Remaja (12-18 tahun)Kecemasan akibat perpisahan dengan teman sebaya dan kelompoknya, takut kehilangan status (dampak penyakitnya terhadap fisik, kecacatan).Reaksi yang timbul akibat dirawat di RS : kebebasan terancam sehingga anak tak kooperatif, menarik diri, marah, frustasi.Gangguan body image karena pembedahan membuat rasa tak amanRespon : banyak tanya, menarik diri, menolak orang lain.19

Reaksi orang tua terhadap anak yang sakit dan dirawat di RS :

1. Reaksi orang tua :Orang tua akan mengalami stressKecemasan meningkat karena kurang informasiReaksi orang tua : tidak percaya terutama jika penyakit anaknya secara tiba-tiba dan serius20Setelah sadar tentang keadaan anak orang tua akan bereaksi marah dan merasa bersalah, sering menyalahkan diri karena tidak mampu merawat anak sehingga anak sakit.

2. Reaksi sibling :Reaksi : marah, cemburu, benci dan bersalah

21

Peran perawat dalam mengurangi stres akibat hospitalisasi :

Mencegah/meminimalkan dampak dari perpisahan.Rooming inPartisipasi orang tuaMembuat ruang perawatan seperti di rumahMembantu anak mempertahankan kontak dengan kegiatan sekolah

222. Mencegah perasaan kehilangan kontrola. Pembatasan fisik : Imobilisasi pada ekstremitas untuk mempertahankan aliran infus dapat dicegah jika anak kooperatif Bayi dan toddler : kontak dengan orang tua mengurangi stres Anak yang diisolasi : memanipulasi lingkungan untuk meningkatkan kebebasan sensori23 Tindakan atau prosedur yang menimbulkan nyeri, orang tua disiapkan utk membantu mengobsevasi atau menunggu diluar ruanganb. Gangguan dalam memenuhi kegiatan sehari-hari :Teknik : time structuring (sesuai untuk anak sekolah dan remaja yang telah mempunyai konsep waktu seperti pembuatan jadwal kegiatan, prosedur pengobatan, bermain, latihan, nonton TV, dll)243. Meminimalkan rasa takut terhadap perlukaan tubuh dan nyeriPersiapan anak terhadap prosedur yg menimbulkan rasa nyeri, penting utk mengurangi ketakutan : jelaskan apa yang akan dilakukan, siapa yang dapat ditemui oleh anak jika dia merasa takutMemanipulasi prosedur dapat mengurangi ketakutan akibat perlukaan tubuh : jika anak takut diukur suhunya melalui anus, maka dapat dilakukan melalui axilla.

25Memaksimalkan manfaat dari hospitalisasiMembantu perkembangan hubungan orang tua dan anakMemberi kesempatan untuk pendidikanMeningkatkan kontrol diriMemberi kesempatan untuk sosialisasi

265. Memberi support pada anggota keluargaMemberi informasi tentang penyakit anak, pengobatan, prognosanya, reaksi emosional anak thd sakit & dirawat, serta reaksi emosional anggota keluarga thd anak yang sakit dan dirawat.Melibatkan siblingPenting untuk mengurangi stres pada anak (misal : keterlibatan program RS atau program bermain, kunjungan secara teratur, dll)Bermain Untuk Mengurangi Stress Akibat Hospitalisasi

Bermain penting untuk kesehatan mental, emosional dan sosial. Sangat penting adanya ruang bermain bagi anak untuk memberi rasa aman dan menyenangkan. Dalam pelaksanaan aktifitas bermain di Rumah Sakit perlu diperhatikan prinsip-prinsip bermain di Rumah sakit.Permainan sesuaikan dengan usia/tingkat tumbuh kembang anak 27Tujuan Bermain di Rumah Sakit

Dapat melanjutkan tumbang yg normal selama perawatan melalui bermainDapat mengekspresikan pikiran dan fantasi melalui bermainDapat mengembangkan kreatifitas melalui pengalaman permainan yang tepatAgar anak dapat beradaptasi lebih efektif terhadap stress karena penyakit atau dirawat di RS dan anak mendapat ketenangan dalam bermain.

28

Prinsip Bermain di Rumah Sakit

Dalam melakukan aktifitas bermain, perawat hendaknya memperhatikan prinsip bermain sbb :Tidak banyak energi, singkat dan sederhanaMempertimbangkan keamanan dan infeksi silangKelompok umur samaPermainan tidak bertentangan dengan pengobatanSemua alat permainan dapat dicuciMelibatkan orang tua

29