Top Banner
Konsep Dasar Pengujian Hipotesis (Perkuliahan 4) SIANA DEWI ARTHA, ST
15

Konsep dasar pengujian hipotesis

Apr 22, 2015

Download

Education

Bahan ajar Teknik Pertambangan Universitas Palangka Raya
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Konsep dasar pengujian hipotesis

Konsep Dasar Pengujian Hipotesis(Perkuliahan 4)

SIANA DEWI ARTHA, ST

Page 2: Konsep dasar pengujian hipotesis

Pengertian Hipotesis berasal dari bahasa Yunani, yaitu hupo dan thesis. Hupo berarti

lemah, kurang, atau di bawah dan thesis berarti teori, proposisi, atau pernyataan yang disajikan sebagai bukti.

Dalam statistik hipotesis dapat diartikan sebagai pernyataan statistik tentang parameter populasi Statistik adalah ukuran yang dikenakan pada sampel (X bar, S, S2, r) Parameter adalah ukuran yang dikenakan pada populasi ( , , m s s2, r)

Dengan kata lain : Hipotesis adalah taksiran terhadap parameter populasi, melalui data-data sampel

Penelitian yang didasarkan pada data populasi atau sampling total/sensus tidak melakukan pengujian (Hipotesis Deskriptif)

Page 3: Konsep dasar pengujian hipotesis

Hipotesis diartikan sebagai jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian.Rumusan masalah tersebut dapat berupa peryataan tentang: Hubungan dua variabel atau lebih Perbandingan (komperasi) Atau Variabel mandiri (Deskripsi)

Dalam statistik dan penelitian terdapat 2 macam Hipotesis yaitu: Hipotesis Nol (null/nihil) diartikan sebagai tidak adanya perbedaan antara

parameter dengan statistik atau tidak ada perbedaan ukuran populasi dengan ukuran sampel.

Hipotesis Alternatif lawan hipotesis nol yaitu : adanya perbedaan antara data populasi dengan data sampel.

Gambar Hubungan Parameter populasi dengan Statsitik (ukuran sampel)

Page 4: Konsep dasar pengujian hipotesis

Tiga Bentuk Rumusan Hipotesis

1.Hipotesis Deskriptif2.Hipotesis Komparatif3.Hipotesis Hubungan

Page 5: Konsep dasar pengujian hipotesis

Hipotesis DeskriptifHipotesis Deskriptif adalah dugaan tentang nilai suatu variabel mandiri, tidak membuat perbandingan atau hubungan.

Contoh: Rumusan Masalah: Seberapa tinggi daya tahan lampu merk X? Seberapa tinggi produktivitas padi di kabupaten Klaten? Seberapa lama daya tahan lampu merk A dan Merk B? Seberapa baik gaya kepemimnpinan di lembaga X?

Rumusan Hipotesisnya : Daya tahan lampu merk X = 800 Jam Produktivitas beras di kabupaten klaten 8 ton/ha Daya tahan lampu Merk A = 450 Jam dan Merk B = 600 Jam Gaya kepemimpinan di lembaga X telah mencapai 70 % dari yang diharapkan

Page 6: Konsep dasar pengujian hipotesis

Dalam perumusan Hipotesis Statistika, antara hipotesis nol (Ho) dan hipotesis Alternatif (Ha) selalu berpasangan. Jika salah satu di tolak maka yang lain diterima.

Hipotesis Deskriptif

Page 7: Konsep dasar pengujian hipotesis

Hipotesis pertama dan kedua diuji dengan uji satu pihak (one tail) dan ketiga dengan dua pihak (two tail).

Hipotesis Deskriptif

Page 8: Konsep dasar pengujian hipotesis

Hipotesis KomparatifHipotesis Komparatif adalah peryataan yang menunjukkan dugaan nilai dalam satu variabel atau lebih pada sampel yang berbeda.

Rumusan masalah: Adakah perbedaan daya tahan lampu merk A dan merk B ?

Rumusan Hipotesisnya: Tidak terdapat perbedaan daya tahan lampu antara lampu merk A

dan Merk B Daya tahan lampu merk B paling kecil sama dengan lampu merk A Daya tahan lampu merk B paling tinggi sama dengan lampu merk A

Page 9: Konsep dasar pengujian hipotesis

Hipotesis KomparatifHipotesis Statistiknya adalah :

Rumusan masalah : Adakah perbedaan produktivitas kerja antara pegawai golongan I,II dan III?

Rumusan Hipotesisnya: Tidak terdapat perbedaan produktivitas kerja antara golongan I, II dan III

Hipotesis Statistiknya adalah :

Page 10: Konsep dasar pengujian hipotesis

Hipotesis Hubungan (Assosiatif)

Hipotesis Hubungan (Assosiatif) adalah suatu peryataan yang menunjukkan dugaan tentang hubungan antara dua variabel atau lebih.

Rumusan masalah: Adakah hubungan antara gaya kepemimpinan dengan efektivitas kerja?Rumusan Hipotesisnya: Ho = tidak ada hubungan antara gaya kepemimpinan dengan efektivitas kerja Ha = ada hubungan antara gaya kepemimpinan dengan efektivitas kerja

Hipotesis Statitistiknya adalah :

Dapat dibaca : Hipotesis nol, yang menunjukkan tidak adanya hubungan) antara Gaya

Kepemimpinan dengan Efektivitas Kerja dalam populasi. Hipotesis alternatif menunjukkan ada hubungan (tidak sama dengan nol,

mungkin lebih besar dari nola atau kebih kecil dari nol.

Page 11: Konsep dasar pengujian hipotesis

Taraf Kesalahan & Pengujian Hipotesis

Pada dasarnya menguji hipotesis adalah menaksir parameter populasi berdasarkan data sampel

Terdapat cara menaksir yaitu: A point estimate titik taksir : suatu taksiran parameter populasi

berdasarkan satu nilai data sampel. Interval Estimate/ convidence interval [taksiran Interval] : suatu

taksiran parameter populasi berdasarkan nilai interval data sampelContoh : Saya berhipotesis [menaksirkan] bahwa daya tahan kerja orang Indonesia

itu 10 jam/hari [point estimate] Karena daya tahan kerja orang Indonesia ditaksir melalui 1 nilai yaitu 10 jam/hari.

Daya tahan kerja orang Indonesia antara 8 sampai 12 jam/hari [interval estimate] nilai intervalnya adalah 8-12 jam.

Page 12: Konsep dasar pengujian hipotesis

Dari gambar tersebut dapat diberi penjelasan sbb:1. Daya tahan kerja orang Indonesia ditaksir 10 jam/hari hipotesis ini bersifat Point

Estimate, tidak mempunyai daerah taksiran, kemungkinan kesalahan tinggi. Misal 99%

2. Daya tahan kerja orang Indonesia 8 – 12 jam/hari ,terdapat daerah taksiran3. Daya tahan kerja orang Indonesia antara 6 – 14 jam/har, daerah taksiran lebih

besar, sehingga kemungkinan kesalahan lebih kecil, Misal 1%Jadi makin besar interval taksirannya maka akan semakin kecil kesalahannya.

Gambar Daerah Taksiran dan Besarnya Kesalahan

Taraf Kesalahan & Pengujian Hipotesis

Page 13: Konsep dasar pengujian hipotesis

Dua kesalahan dalam pengujian Hipotesis

Dalam menaksirkan parameter populasi berdasarka data sampel, kemungkinan akan terdapat 2 kesalahan yaitu:1. Kesalahan tipe I adalah suatu kesalahan bila menolok Hipotesis nol Ho

yang benar [seharusnya diterima]. Dalam hal ini tingkat kesalahan dinyatakan dengan α [dibaca alpha]

2. Kesalahan tipe II, adalah kesalahan bila menerima hipotesis yang slah [ seharusnya ditolak]. Tingkat kesalahan untuk ini dinyatakan dengan β [dibaca betha]

Berdasarkan hal tersebut, maka hubungan antara keputusan menolak atau menerima hipotesis dapat digambarkan sbb:

Hipotesis benar Hipotesis salah

Terima HipotesisTidak membuat

kesalahanKesalahan tipe II

Menolak Hipotesis Kesalahan Tipe ITidak memebuat

kesalahan

keadaan SebenarnyaKeputusan

Page 14: Konsep dasar pengujian hipotesis

Dari tabel tersebut diatas dapat dijelaskan sbb:

1. Keputusan Menerima : hipotesis nol yang benar, berarti tidak membuat kesalahan.2. Keputusan Menerima: Hipotesis nol yang salah, berarti terjadi kesalahan tipe II3. Keputusan Menolak hipotesis nol yang benar, berarti terjadi kesalahan tipe I4. Keputusan Menolak Hipotesis Nol yang salah, berarti tidak membuat kesalahan

Tingkat kesalahan ini selanjutnya dinamakan Level of Sinificant atau tingkat Signifikasi

Dalam prakteknya tingkat signifikasi telah ditetapkan oleh peneliti terlebih dahulu sebelum hipotesis diuji

Dua kesalahan dalam pengujian Hipotesis

Page 15: Konsep dasar pengujian hipotesis