Top Banner
Konsep konsep E-Learning Bagaimana Memilih Teknologi Dan Media Pembelajaran Yang Tepat Dalam Pendidikan Jarak Jauh? Dalam artikel ini, saya akan sedikit berbagi pengetahuan bagaimana cara kita memilih media dan saluran komunikasi yang tepat baik untuk keperluan pembelajaran sinkronous maupun asinkronous? Dari aspek pembelajaran ada beberapa hal yang penting kita pertimbangkan. Hal-hal tersebut adalah sebagai berikut: (Holden, 2005) Identifikasi kesenjangan antara pengetahuan dan keterampilan, baik dari sisi peserta belajar maupun pengajar. Apakah baik peserta belajar maupun pengajar familiar? Jangan gunakan media dan saluran komunikasi yang kedua-duanya tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup untuk memanfaatkannya secara tepat guna. Efektifitas assessment dan pengukuran. Apakh dengan menggunakan media tersebut mudah untuk dilakukan pengukuran dan penilan atau tidak? Level interaksi. Apakah dengan media tersebut dapat meningkatkan interaktifitas? Strategi pembelajaran. Apakah menunjang strategi pembelajaran yang kita gunakan? Kompleksitas konten; Apakah konten akan sulit atau sangat “jelimet” jika menggunakan media tersebut? Dinamika perubahan konten. Apakah dengan media tersebut cocok untuk tingkat kedinamisan perubahan isi konten yang mungkin terjadi? Misalkan, gunakan media berbasis web untuk konten yang perubahnnya dinamis, jangan gunakan rekaman video.Berikut adalah bagan alur pertimbangan dalam pemilihan media pembelajaran yang relevan dalam pendidikan jarak jauh. Bagan alur ini dibuat oleh United State Distance Learning Association yang lebih menekankan pada pertimbangan penggunaan pembelajaran sinkronous atau asinkronous. Blended Learning : Salah Satu Alternatif Pendidikan Masa Kini Dan Masa Depan Pesatnya pertumbuhan teknologi selama satu darsawasa terakhir sangat berdampak terhadap seluruh aktivitas manusia, tak terkecuali bidang pendidikan. Hal ini mempengaruhi metode maupun pola pembelajaran peserta didik di berbagai belahan dunia. Salah satu metode baru yang menyebar luas di dunia pendidikan barat, seperti Amerika, Inggris, dan Autralia adalah metode pembelajaran terpadu atau yang dikenal dengan istilah blended learning. Ia adalah metode pembelajaran yang memadumadankan pembelajaran tradisional (konvensional) di kelas dengan pembelajaran e-learning, di mana peserta didik belajar mandiri (baik secara online maupun offline) namun tetap ada pertemuan
35

konsep dasar e-learning dan apa itu e-learning

Feb 16, 2015

Download

Documents

Fukyma Morgan

konsep dasar e-learning dan apa itu e-learning, e-learning methodes (bahasa indonesia)
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: konsep dasar e-learning dan apa itu e-learning

Konsep konsep E-Learning

Bagaimana Memilih Teknologi Dan Media Pembelajaran Yang Tepat Dalam Pendidikan Jarak Jauh?

Dalam artikel ini, saya akan sedikit berbagi pengetahuan bagaimana cara kita memilih media

dan saluran komunikasi yang tepat baik untuk keperluan pembelajaran sinkronous maupun

asinkronous? Dari aspek pembelajaran ada beberapa hal yang penting kita pertimbangkan. Hal-hal

tersebut adalah sebagai berikut: (Holden, 2005)

Identifikasi kesenjangan antara pengetahuan dan keterampilan, baik dari sisi peserta belajar

maupun pengajar. Apakah baik peserta belajar maupun pengajar familiar? Jangan gunakan

media dan saluran komunikasi yang kedua-duanya tidak memiliki pengetahuan dan

keterampilan yang cukup untuk memanfaatkannya secara tepat guna.

Efektifitas assessment dan pengukuran. Apakh dengan menggunakan media tersebut mudah

untuk dilakukan pengukuran dan penilan atau tidak?

Level interaksi. Apakah dengan media tersebut dapat meningkatkan interaktifitas?

Strategi pembelajaran. Apakah menunjang strategi pembelajaran yang kita gunakan?

Kompleksitas konten; Apakah konten akan sulit atau sangat “jelimet” jika menggunakan

media tersebut?

Dinamika perubahan konten. Apakah dengan media tersebut cocok untuk tingkat kedinamisan

perubahan isi konten yang mungkin terjadi? Misalkan, gunakan media berbasis web untuk konten yang

perubahnnya dinamis, jangan gunakan rekaman video.Berikut adalah bagan alur pertimbangan dalam

pemilihan media pembelajaran yang relevan dalam pendidikan jarak jauh. Bagan alur ini dibuat oleh

United State Distance Learning Association yang lebih menekankan pada pertimbangan penggunaan

pembelajaran sinkronous atau asinkronous.

Blended Learning : Salah Satu Alternatif Pendidikan Masa Kini Dan Masa Depan

Pesatnya pertumbuhan teknologi selama satu darsawasa terakhir sangat berdampak terhadap

seluruh aktivitas manusia, tak terkecuali bidang pendidikan. Hal ini mempengaruhi metode maupun pola

pembelajaran peserta didik di berbagai belahan dunia. Salah satu metode baru yang menyebar luas di

dunia pendidikan barat, seperti Amerika, Inggris, dan Autralia adalah metode pembelajaran terpadu

atau yang dikenal dengan istilah blended learning. Ia adalah metode pembelajaran yang

memadumadankan pembelajaran tradisional (konvensional) di kelas dengan pembelajaran e-learning, di

mana peserta didik belajar mandiri (baik secara online maupun offline) namun tetap ada pertemuan

Page 2: konsep dasar e-learning dan apa itu e-learning

tatap muka dengan pendidik untuk mengontrol kegiatan belajar peserta didik sehingga motivasi belajar

mereka dapat terus di-upgrade, walaupun intensitasnya tidak begitu sering dibandingkan dengan

pembelajaran konvensional. Berbeda dengan pembelajaran e-learning, di mana tidak ada pertemuan

tatap muka, motivasi peserta didik tidak dapat di-upgrade secara intensif. Maka jangan heran jika

kuantitas peserta didik yang mengikuti program pembelajaran e-learning atau online learning (selama

prosesnya) akan semakin berguguran.

Metode ini dianggap sebagai solusi terhadap pendidikan masa kini dan masa depan, mengapa?

Ada beberapa faktor yang mendukung statment tersebut, antara lain:

1. Perkembangan teknologi, khususnya internet yang semakin pesat.

2. Infrastruktur yang semakin baik.

3. Paradigma, pola pikir, dan psikologi peserta didik yang mulai berubah. Kondisi psikologi peserta didik

zaman dahulu dengan sekarang sangatlah berbeda. Dulu, peserta didik akan ‘pasrah’ menerima semua

pengetahuan yang berasal dari guru karena menganggap guru adalah gudangnya ilmu dan minimnya

sumber belajar yang ada. Lain halnya dengan era globalisasi saat ini, peserta didik akan merasa sangat

bosan jika mereka hanya duduk manis mendengarkan sang guru berceramah, mereka akan sangat

senang jika dibiarkan menacari informasi dan pengetahuannya sendiri melalui bimbingan pendidik atau

orang tuanya, mengingat sumber belajar sekarang sangat banyak dan mudah didapat atau diakses.

Selain itu, riset yang dilakukan Universitas Central Florida menunjukkan keberhasilan mahasiswa yang

belajar dengan metode blended learning menduduki peringkat pertama (51%) dibandingkan dengan

online penuh (48,3%) ataupun tatap muka di dalam kelas (48,2%). Karena, dengan blended learning,

peserta didik dapat dengan nyaman menetukan sendiri gaya belajar yang sesuai dengan kepribadiannya,

secara bebas dapat mencari informasi sebanyak-banyaknya sesuai kebutuhan, dan melatih jiwa

kemandirian peserta didik dalam belajar.

Jika kita usut berdasarkan grand teorinya, blended learning akan mengacu pada teori belajar

kognitivisme yang berkaitan dengan perilaku kognitif atau pengetahuan manusia dan teori belajar

konstruktivisme yang berkaitan dengan bagaimana peserta didik atau individu mengembangkan

pengetahuannya sendiri sebagai hasil dari berbagai pengalaman yang mereka hadapi (mengkonstruk

sendiri pengetahuannya). Ia merupakan modifikasi dari pembelajaran berbasis e-learning. Tujuan dari

blended learning ialah membantu peserta didik untuk berkembang lebih baik di dalam proses belajar,

sesuai dengan gaya belajar dan preferensinya masing-masing; menyediakan peluang praktis dan realistis

bagi pendidik dan peserta didik dalam pembelajaran mandiri; menjadikan pembelajaran lebih

bermanfaat dan bermakna bagi peserta didik; serta membantu jiwa mandiri peserta didik dalam belajar.

Page 3: konsep dasar e-learning dan apa itu e-learning

Aktivitas pada blended learning, mencakup: pembelajaran face to face (pembelajaran tatap muka di

ruang kelas), video conference (face to face secara online), dan e-learning (aktivitas yang dilakukan

dengan pemanfaatan software pengelolaan konten pembelajaran). Menurut Jared M. Carmen, seorang

President Aglint Learning, menyebutkan bahwa ada lima kunci dalam mengembangkan blended

learning, yaitu:

1. Live Event

Pembelajaran langsung atau tatap muka (instructor - led instruction), baik dalam waktu dan tempat

yang sama (missal di dalam kelas) maupun waktu sama tetapi tempat berbeda (misal virtual classroom).

Pola pembelajaran ini perlu didesain sedemikian rupa sehingga tujuan pembelajaran sesuai dengan

harapan dan kebutuhan. Pola ini dapat mengkombinasikan teori belajar behaviorisme, kognitivisme, dan

konstruktivisme agar terjadi pembelajaran yang bermakna.

2. Self-Paced Learning

Pembelajaran mandiri yang memungkinkan peserta didik belajar kapan saja, di mana saja, dengan

berbagai cara sesuai kebutuhan dan kepribadiannya masing-masing dengan menggunakan berbagai

bahan ajar yang dirancang khusus untuk pembelajaran mandiri, baik bersifat text based (buku, modul,

dll) maupun multimedia based (video, animasi, audio, dll). Pengaksesan bahan ajarnya juga dapat dipilih,

mau secara online (via web atau mobile dovice) atau offline (dalam bentuk CD, buku, dll).

3. Collaboration

Adanya kolaborasi antar peserta didik dan antara peserta didik dengan pendidik, baik satu

sekolah/universitas maupun lintas sekolah/universitas. Dalam hal ini, perancang blended learning harus

jeli dan kreatif dalam mendesain bentuk-bentuk kolaborasi melalui tool-tool komunikasi yang dapat

digunakan, misalnya: e-mail, grup pada jejaring social, dll.

4. Assessment

Ada satu hal yang menjadi ciri khas pembelajaran, baik itu menggunakan metode blended learning, e-

learning, maupun konvensional, yaitu evaluasi atau penilaian. Ini merupakan kunci dari tolak ukur

peserta didik. Seorang perancang blended learning harus meperhatikan dan mampu mengkombinasikan

jenis penilaian (test ,non-test, dan authentic assessment) secara online dan offline.

5. Performance Support Materials

Bahan ajar pendukung pada pembelajaran berbasis blended learning harus dipersiapkan dengan

matang. Yang harus dipertimbangkan antara lain: apakah ia berbentuk digital atau cetak, apakah dapat

diakses oleh peserta didik secara offline dan online dengan meudah. Jika bahan ajarnya secara online,

pastikan aplikasi dan manajemen sistemnya telah terinstal dengan baik dan mudah diakses.

Page 4: konsep dasar e-learning dan apa itu e-learning

Dari pemaparan di atas, blended learning memang dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif

pembelajaran dengan syarat, akses internet yang cukup memadai. Metode ini sangat cocok digunakan di

semua negara tak terkecuali Indonesia. Namun, di Indonesia sendiri, metode ini tidak akan berjalan

secara efektif di seantero nusantara, mengingat wilayah daerah negara Indonesia yang dikenal dengan

sebutan negara maritim dan kepulauan ini sangat berjauhan dan terpisahkan oleh lautan yang cukup

luas. Mungkin, di kota-kota besar metode ini akan sangat baik jika diaplikasikan karena akses internet

dan jaringannya yang sudah bagus, tetapi lain halnya dengan daerah pedalaman, seperti pelosok irian

jaya, pedalaman maluku, dan daerah terpencil lainnya di mana infrastruktur bangunan dan jalannya saja

masih sangat minim, apalagi untuk akses internet. Metode blended learning tidak akan berjalan secara

efektif. Maka, dalam pengembangannnya, ada beberapa yang harus diperhatikan, salah satunya ialah

keadaan atau kondisi peserta didik dan lingkungannya.

Model Pembelajaran E-Learning Melalui Homepage Meningkatkan Minat Dan Kreativitas Siswa

Pelaksanaan proses belajar mengajar untuk mengaktifkan belajar siswa memang tidak mudah, karena

dalam setiap metode pembelajaran pasti ada beberapa hambatan. Salah satu hambatan yang dihadapi

guru adalah kurangnya minat belajar dari mahasiswa sehingga mahasiswa menjadi malas dan jenuh

dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga guru seringkali mengalami kesulitan dalam merangsang

kreativitas dan minat belajar. Penggunaan multi model pembelajaran dan multi media dapat dijadikan

altematif yang dilakukan untuk merangsang kreativitas dan minat belajar mahasiswa, salah satunya

dengan melaksanakan model pembelajaran e-learning dengan menggunakan homepage sebagai media

pembelajarannya. Ini dilakukan untuk melihat hubungan model pembelajaran e-learning melalui

homepage sebagai media pembelajaran kaitannya dalam meningkatkan kreativitas dan minat belajar

mahasiswa.

Rencana Model Pembelajaran E-Learning dalam Meningkatkan Kretifitas dan Minat Belajar Mahasiswa

Pembelajaran dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi khususnya internet/ situs web/

homepage menuntut kreativitas, minat dan kemandirian diri sehingga memungkinkan mahasiswa untuk

mampu mengembangkan semua potensi yang dimilikinya. Kreativitas dari segi kognitif merupakan

kemampuan berfikir yang memiliki kelancaran, keluwesan, keaslian, dan perincian. Sedangkan dari segi

afektifnya kreativitas ditandai dengan motivasi yang kuat, rasa ingin tahu, tertarik dengan tugas

majemuk, berani menghadapi resiko, tidak mudah putus asa, menghargai keindahan, memiliki rasa

humor, selalu ingin mencari pengalaman baru, menghargai diri sendiri dan orang lain. Karya-karya

kreatif ditandai dengan orisinalitas, memiliki nilai, dapat ditransformasikan, dan dapat dikondensasikan.

Page 5: konsep dasar e-learning dan apa itu e-learning

Minat Merupakan suatu keadaan mental yang menghasilkan respon terarah terhadap suatu

situasi/obyek tertentu yang menyenangkan dan memberikan kepuasan kepadanya. Minat seseorang

ditandai dengan adanya ketertarikan yang menyebabkan timbulnya perhatian secara khusus, dan

sumber tenaga yang mendorong individu berhadapan dengan suatu obyek. Pembelajaran dengan

dukungan TIK memungkinkan dapat menghasilkan karya-karya baru yang orsinil, memiliki nilai yang

tinggi, dan dapat dikembangkan lebih jauh untuk kepentingan yang lebih bermakna. Melalui TIK

mahasiswa akan memperoleh berbagai informasi dalam lingkup yang Iebih luas dan mendalam sehingga

meningkatkan wawasannya. Hal ini merupakan rangsangan yang kondusif bagi berkembangnya

kemandirian anak terutama dalam hal pengembangan kompetensi, kreativitas, minat, kendali diri,

konsistensi, dan komitmennya baik terhadap diri sendiri maupun terhadap pihak lain.

Konsep Homepage

Homepage dibangun oleh sebuah file yang didalamnya terdapat kode-kode dan informasi. Kode-kode

dan informasi tersebut dibaca oleh sebuah aplikasi yang jenisnya bernama Browser. Oleh Browser,

kode-kode dan informasi tersebut akan disajikan sebagai sebuah halaman web yang kita kenal sebagai

homepage. Kode-kode dan informasi yang ditulis dalam file homepage tersebut haruslah ditulis

menurut aturan tertentu yang dapat dimengerti oleh browser. Aturan-aturan tersebut dikenal dengan

bahasa pengkodean.

Software-Software Yang Digunakan Untuk Membuat Homepage :

Beberapa software yang sebaiknya dimiliki untuk membuat homepage sederhana bagi pemula yang

dihimpun penulis berdasarkan internet dari http://handel.pacific.net.id/TS/homepage.html adalah:

1. Front Page Editor/Netscape Composer Front Page Editor/Netscape Comp digunakan untuk membuat

format dari tampilan yang diinginkan, dimana pada front page editor ini terdapat fasilitas-fasilitas yang

memudahkan kita untuk mendesain tampilan sesuai dengan keinginan.

2. Adobe Photoshop/Paint Shop Pro Adobe Photoshop/Paint Shop Pro digunakan untuk memudahkan

kita dalam mengedit suatu gambar atau membuat suatu ikon yang nantinya akan digunakan untuk

pembuatan homepage itu sendiri.

Langkah-Langkah Membuat Homepage:

Salah satu langkah yang harus kita lakukan dalam membuat homepage sederhana adalah memiliki

pengetahuan cara menggunakan komputer dan software-software penunjang untuk mengerjakan

homepage dan sedikit pengetahuan tentang grafis.

Untuk membuat home page dengan menggunakan Komputer PC, Macintosh atau jenis komputer

lainnya, kite harus membuat file yang berisi kode HTML. Untuk itu, kits dapat menggunakan HTML editor

Page 6: konsep dasar e-learning dan apa itu e-learning

atau text editor umum lainnya. HTML adalah singkatan dari Hypertext Markup Language. HTML terdiri

dan sepasang kode yang disisipkan dalam suatu dokumen untuk mengontrol tampilan dokumen di layer

monitor oleh Web Browser, seperti Netscape atau Mosaic. Apabila akan memandang suatu dokumen di

Internet, harus menggunakan Web Browser dan disana ada fasilitas "View source" untuk melihat kode-

kode web page ini. Suatu dokumen berisi kode-kode ini disebut HTML. Suatu dokumen HTML harus

mempunyai formulir yang tepat, sehingga dapat dikenal dan di interpretasikan dengan tepat oleh

perangkat lunak dan Browser.

Pemanfaatan E-mail sebagai Media atau Perantara Pengiriman Tugas

Electronic mail atau biasa dikenal dengan sebutan e-mail, dalam bahasa indonesia e-mail memiliki arti

surat elektronik. Sedangkan, menurut Ali Zaki & Smitdev Community, e-mail adalah surat elektronik yang

memungkinkan semua orang saling berkirim pesan via jaringan internet. E-mail atau surat elektronik

merupakan sebuah sistem yang memungkinkan pesan berbasis teks untuk dikirim dan diterima secara

elektornik melalui komputer atau telepon seluler. Bukan hanya berbasis teks saja, e-mail juga dapat

mengirimkan data berupa gambar, video, audio. Tentu saja, perbandingan e-mail dengan surat biasa

sangat jauh berbeda, jika surat biasa membutuhkan waktu berhari-hari untuk sampai ke tujuan. Dengan

adanya e-mail ini jauh lebih mudah dan menghemat waktu, karena hanya dalam sekejap data terkirim

pada alamat e-mail yang dituju. Kita bukan hanya bisa mengirimkan data ke dalam negeri saja, tetapi ke

luar negeri pun bisa.

E-mail sendiri berfungsi sebagai sarana mengirim pesan atau data melalui jaringan internet. Sejarah e-

mail di Indonesia, berbarengan dengan masuknya teknologi internet, yaitu sekitar pada tahun 1980-an.

Pada tahun 1980-1990, milis sangat digandrungi oleh masyarakat, terutama pelajar. Saat itu, e-mail

merupakan salah satu sarana komunikasi antar pelajar, baik antara pelajar didalam negeri dengan

pelajar diluar negeri. Banyak manfaat yang kita peroleh dengan menggunakan e-mail, antara lain: akses

pendidikan lebih luas, sebagai media pengiriman dokumen, dan dapat mengurangi penggunaan kertas.

Banyak peserta didik (baik siswa maupun mahasiswa) yang menggunakan e-mail sebagai salah satu

media atau perantara mengirimkan tugas kepada pendidik (guru atau dosennya) maupun antar peserta

didik itu sendiri. Adapun kelebihan dengan menggunakan e-mail, yaitu: 1) mudah, karena hanya

menggunakan jaringan internet untuk mengirim datanya; 2) cepat, tidak membutuhkan waktu yang

lama; 3) biaya pengiriman relatif murah, jika dibandingkan penggunaan telepon atau mengirim surat ke

luar daerah ataupun luar negeri; 4) global, bisa digunakan oleh siapa saja, kapan saja, dan dimana saja

sebagai sarana komunikasi seluruh dunia; 5) reliabel, dapat menyimpan e-mail di server yang tidak akan

Page 7: konsep dasar e-learning dan apa itu e-learning

hilang, kecuali di hapus; 6) sebagai pesan multimedia, yang dapat mengirim data bukan hanya teks saja,

tetapi dapat berupa gambar, audio, dan video.

Selain itu, adapun kekurangan dari penggunaan e-mail, yaitu: 1) salah kirim alamat e-mail, jika data yang

dikirim merupakan data rahasia bisa saja disalahgunakan; 2) pemalsuan identitas, karena tidak bisa

memastikan keaslian identitas hanya dari alamat e-mail saja; 3) banyak sampah e-mail, berupa iklan

komersil; 4) respon terlambat, tidak semua orang membaca e-mail setiap hari, sehingga ada

kemungkinan balasan e-mail mengalami keterlambatan.

Pengiriman tugas melalui e-mail juga dapat meningkatkan kedisiplinan peserta didik. Misalnya: peserta

didik diberi tugas, tetapi diberi batas waktu pengumpulan, maka kedisplinan disini dimaksudkan dalam

hal batas waktu pengumpulan tugas. Dalam hal ini, peserta didik tidak dapat berbohong, karena pada e-

mail terdapat keterangan waktu kapan file atau dokumen itu dikirim atau diterima. Selain itu, apabila

tugas yang diberikan adalah tugas individu, maka dapat melatih rasa tanggungjawab masing-masing

peserta didik untuk mengumpulkan tugas sebelum waktu yang ditentukan.

Namun, adapun hambatan dalam mengirim tugas melalui e-mail, misalnya: apabila data yang dikirim

dengan kapasitas yang besar dan akses jaringan internet atau sinyal saat itu kurang bagus, maka akan

menghambat pengiriman yang menyebabkan keterlambatan pengiriman data. Tetapi, hambatan

tersebut tidak menjadi penghalang yang besar untuk kita. Karena, sampai saat ini masih banyak yang

mengunakan menggunakan e-mail untuk mengirim data yang praktis dan mudah. Bukan itu saja, dengan

memanfaatkan e-mail, dapat mengurangi penggunaan kertas. Jika dokumen tersebut dalam bentuk

kertas, bisa saja kertas tercecer kemana-mana yang menyebabkan hilang, tetapi berbeda dengan e-mail

yang bersifat reliabel, karena dapat menyimpan e-mail di server yang tidak akan hilang, kecuali di

hapus. Data tersebut dapat dibuka kapan saja, dimana saja apabila diperlukan.

Pemanfaatan Google Docs Sebagai Media Penyimpanan Data/Tulisan (Artikel, Skripsi, Buku,Dll)

Dijaman yang semakin maju ini, terutama dalam bidang teknologi yang semakin cepat berkembang.

Sudah banyak sekali inovasi-inovasi teknologi yang telah dikembangkan oleh orang-orang yang ahli

dalam bidangnya. Salah satu teknologi yang cukup berkembang saat ini yaitu komputer/laptop dan

internet. Mungkin kita sering sekali menggunakan komputer/ laptop dan internet untuk membantu kita

dalam mengerjakan pekerjaan kantor, menyelesaikan tugas-tugas kuliah, atau mungkin untuk menulis

buku. Biasanya seorang penulis ingin sekali hasil tulisannya tersebut dapat lihat oleh orang banyak baik

itu berupa artikel dan bahkan dibuat mebjadi sebuah buku. File-file yang kita kerjakan atau hasil tulisan

tersebut dapat tersimpan dengan baik didalam komputer/laptop yang sering kita gunakan tetapi jangan

Page 8: konsep dasar e-learning dan apa itu e-learning

salah, disetiap kelebihan alat yang kita gunakan masih saja terdapat kekurangannya seperti file-file yang

kita simpan didalam komputer/laptop bisa saja hilang atau terkena virus.

Saat ini dibidang internet sudah ada inovasi terbaru yang dapat membantu kita untuk menyimpan hasil

pekerjaan kita atau tulisan yang telah kita kerjakan. Inovasi di bidang internet itu yaitu GOOGLE DOCS.

GOOGLE DOCS merupakan salah atu aplikasi yang dikembangkan oleh Google untuk kebutuhan

manajemen dokumen. Khususnya aplikasi office, mulai dari pengolahan kata (word psocessor),

pengolahan lembar kerja (spreadsheet) dan persentasi (persentation). Google Docs bukan hanya dapat

menyimpan saja tetapi penggunaan google docs bisa digunakan untuk membuat, mengolah menyimpan

dan meng-edit dokumen kembali seperti pada saat mengedit pada microsoft office hanya saja secara

online.

Awal mula adanya google docs berasal dari dua produk terpisah, Writely dan Google Spreadsheets.

Writely adalah web berbasis processor (pengolah kata) yang dibuat oleh perusahaan software Upstartle

dan diluncurkan pada Agustus 2005.Spreadsheet, diluncurkan sebagai Google Labs Spreadsheets pada

tanggal 6 Juni 2006, berasal dari akuisisi dari produk XL2Web oleh 2Web Technologies . Fitur asli Writely

termasuk kolaborasi editing teks dan kontrol akses. Menu, shortcut keyboard, dan kotak dialog sesuai

dengan apa yang diharapan pengguna dengan pengolah kata desktop seperti Microsoft Word atau

OpenOffice.org Writer. Google Docs dapat digunakan (melihat dan mengedit) dalam modus offline

menggunakan Google Gears.

Adapun beberapa fitur dasar yang ada pada google docs :

· Mengedit dan menyimpan file

· Mengupload file

· Mengatur hak akses

· Bekerja secara offline dokumen

· Mendownload atau mengunduh file

· Fasilitas see revision histori

· Translate dokumen

Tidak bisa kita pungkiri disetiap aplikasi-aplikasi atau program-program yang semakin berkembang pasti

memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Adapun kelebihan yang dimiliki oleh google docs

yaitu :

1. Mudah untuk digunakan

2. Tidak memerlukan biaya yang banyak (gratis)

3. Kehilangan data akibat kerusakan hardisk dapat dihindari

Page 9: konsep dasar e-learning dan apa itu e-learning

4. Support dan dokumentasi yang cukup lengkap

5. Menggunakan editor WYSWYG (what you see what you get) yang sederhana untuk memformat

dokumen, memeriksa ejaan dll.

6. Akses pekerjaannya dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja.

7. Bekerja diberagam sistem oprasi

8. Kemudahan mengunggah dan berbagi berkas

9. Kontrol akses aman ( administrator dapat mengelola izin berbagi berkas diseluruh sistem dan

pemilik dokumen dapat berbagi dan mencabut akses kapan saja dan setiap saat)

Selain kelebihan yang dimiliki oleh google docs ini terdapat kekurangannya juga yaitu :

1. Membutuhkan koneksi internet

2. Pengerjaannya harus dilakukan secara online terlebih dahulu.

Pemanfaatan Handphone sebagai Media Pembelajaran Sederhana

Di era globalisasi seperti saat ini, segala aspek kehidupan dituntut untuk semakin maju dan berkembang.

Hal tersebut juga disesuaikan dengan kemajuan teknologi yang semakin berkembang pesat. Memasuki

abad ke-21 ini pemanfaatan teknologi sudah tidak asing lagi bahkan menjadi sesuatu yang wajib dalam

semua aspek kehidupan, salah satunya pada aspek pendidikan dan ekonomi. Pada abad 21 ini, teknologi

informasi dan komunikasi bisa dikatakan sebagai kebutuhan primer. Dimana teknologi informasi dan

komunikasi itu sudah menjadi konsumsi masyarakat umum dari berbagai kalangan dan jenjang usia.

Pergerakan teknologi yang semakin berkembang memang memberikan pengaruh kepada manusia untuk

merubah gaya hidupnya agar lebih dapat menyesuaikan dengan keadaan teknologi yang ada. Hal

tersebut juga berdampak dalam dunia pendidikan. Dimana pemanfaatan perangkat teknologi

(elektronik) saat ini menjadi hal penting, salah satunya diteapkan dalam pembelajaran yang dikenal

dengan istilah E-learning. Oleh karena itu, sistem pembelajaran menggunakan elektronik pun semakin

dikembangkan, hal tersebut dilakukan agar dapat disesuaikan dengan tuntutan zaman yang semakin

canggih.

Salah satu pemanfaatan teknologi adalah pemanfaatan telepon genggam atau yang biasa dikenal

dengan istilah handphone. Mengapa handphone? Handphone merupakan perangkat teknologi yang

paling praktis dan bisa dibawa kemana saja, dan tidak dapat dipungkiri bahwa saat ini hampir semua

orang dari berbagai usia memilikinya. Handphone merupakan sebuah alat komunikasi yang bisa

dimanfaatkan untuk pendidikan, khususnya dalam proses pembelajaran. Handphone atau telepon

genggam bisa dijadikan sebagai media pembelajaran sederhana. Hal tersebut mungkin akan

memunculkan pertanyaan, Handphone sebagai media pembelajaran ? Seperti apa ? Bagi sebagian

Page 10: konsep dasar e-learning dan apa itu e-learning

orang mungkin hal tersebut akan menjadi pertanyaan yang dilontarkan. Karena sebagian dari mereka

beranggapan bahwa handphone atau telepon genggam hanyalah sebuah alat yang digunakan untuk

keperluan komunikasi saja. Jadi, bagaimana bisa sebuah handphone bisa dijadikan sebagai media

pembelajaran ? Pertanyaan itu akan bisa dijawab, jika kita melihat kembali akan fungsi dari handphone

itu sendiri. Handphone berfungsi sebagai alat atau media komunikasi, sehingga dari fungsinya tersebut

bisa kita manfaatkan sebagai media pembelajaran.

Kemajuan teknologi menjadi salah satu pemicu utama semakin banyaknya inovasi yang diciptakan

dalam dunia pendidikan. Salah satunya, dengan dimanfaatkannya perangkat teknologi seperti

handphone ini, kegiatan pembelajaran tidak hanya bersifat konvensional saja. Hal tersebut sejalan

dengan konsep pembelajaran yang memanfaatkan perangkat elektronik atau e-learning yaitu untuk

mengatasi batas ruang dan waktu, sehingga proses belajar dapat dilakukan kapan dan dimana saja.

Dalam hal ini, handphone berperan sebagai media pembelajaran. Seperti yang kita tahu, bahwa media1

merupakan sebuah alat atau perantara. Kata media bahasa latin yaitu jamak dari kata medium yang

secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media pembelajaran merupakan alat atau perantara

yang membantu dalam proses belajar mengajar dalam hal menyampaikan sebuah informasi. Media

dirancang dan diciptakan untuk mempermudah proses belajar, baik bagi guru maupun siswa. Dimana

handphone atau telepon genggam merupakan salah satu perangkat teknologi yang paling praktis dan

bisa digunakan untuk membantu proses belajar. Handphone memang sebuah alat komunikasi, akan

tetapi dalam sebuah proses komunikasi bisa memunculkan sebuah informasi.

Alasan praktis namun bermanfaat itulah yang membuat sebuah handphone disebut media pembelajaran

sederhana. Dalam sistem pembelajaran memanfaatkan perangkat teknologi berupa handphone biasa

disebut dengan istilah mobile learning. Mobile learning (M-Learning)2 merupakan suatu model atau

metode pembelajaran yang memanfaatkan media “mobile” atau handphone sebagai alat bantunya.

Mobile learning bisa dikatakan sebagai bagian dari e-learning, karena pada dasarnya sama yaitu

menggunakan perangkat elektronik sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran. Lalu, bagaimana

pemanfaatan handphone sebagai media pembelajaran sederhana tersebut ? Saat ini, perkembangan

teknologi seperti handphone sudah semakin berkembang. Hampir semua jenis handphone sudah

memiliki fitur dan layanan yang cukup memadai untuk membantu proses belajar. Salah satunya, bisa

terkoneksi dengan internet. Apalagi untuk tingkatan pelajar dan mahasiswa yang notabene menyenangi

hal yang praktis, adanya layanan handphone yang bisa terkoneksi dengan internet bisa mereka

manfaatkan untuk browsing, sehingga mereka dapat mendapatkan informasi dengan mudah dan cepat

serta bisa dilakukan kapan pun dan dimana pun. Selain itu, bisa dimanfaatkan untuk sharing

Page 11: konsep dasar e-learning dan apa itu e-learning

pengetahuan sehingga mereka bisa saling bertukar pikiran dengan memanfaatkan perangkat elektronik

tersebut.

Dengan dimanfaatkannya handphone sebagai media pembelajaran siswa dapat mengakses materi atau

bahkan mencari segala bentuk informasi mengenai pendidikan. Selain itu, pembelajaran dengan

memanfaatkan perangkat teknologi seperti handphone dapat dirasakan lebih praktis lagi, karena kita

bisa memanfaatkan Short Message Service atau SMS sebagai media untuk saling bertukar informasi

(sharing pengetahuan). Itulah salah satu alasan yang menjadi handphone sebagai media pembelajaran

sederhana, selain praktis dengan memanfaatkan fitur atau layanan yang terdapat di dalamnya kita bisa

memperoleh materi pelajaran bahkan pengetahuan secara global, karena belajar dengan system mobile

learning bisa dilakukan kapan pun dan dimana pun tanpa harus terikat jarak dan waktu.

Penerapan Cloud Computing Terhadap Pembelajaran E-Learning

Cloud computing adalah istilah untuk kegiatan menyelesaikan suatu proses untuk pengolahan data,

perhitungan dan penyajian informasi secara online melalui intenet dengan memanfaatkan sumber daya

yang dimiliki oleh suatu kumpulan computer yang saling terhubung di suatu tempat. Cloud computing

menggambarkan pelengkap baru, konsumsi, dan layanan IT berbasis model dalam internet, dan biasanya

melibatkan ketentuan dari keterukuran dinamis dan sumber daya virtual yang sering menyediakan suatu

layanan melalui internet. Penggunaan cloud computing ini sangatlah mudah, kita pun sebenarnya sudah

pernah memakai teknologi ini walaupun selama ini kita tidak menyadarinya. Salah satu contoh yang

paling sering kita gunakan pada cloud computing ini adalah layanan email seperti gmail dan yahoo yang

pastinya kalian punya dan sudah tidak aneh lagi. Dengan menggunakan email kita tidak perlu lagi

menginstal aplikasi lain seperti outlook karena kita dapat mengakses email dimana pun kita berada

asalkan terhubung dengan internet

Contoh software yang bisa kita manfaatkan pada gmail itu ada yang namanya google docs,google drive

dan lain-lain. Kini kita dapat membuat dokumen dengan mudah dan gratis. Google docs merupakan

layanan cloud computing milik google yang berfungsi untuk membuat berbagai jenis dokumen dan kita

dapat menyimpan dokumen tersebut dan mengaksesnya dimanapun kita berada. Google docs ini sangat

cocok dalam pembelajaran e-learning karena kita bisa berkolaborasi dalam diskusi pembelajaran tanpa

harus datang ke kelas. Di Indonesia sendiri sudah banyak yang menerapkan google docs sebagai

pembelajaran karena dapat menghemat dan memudahkan pekerjaan mereka.

Teknologi cloud computing dapat menjadi alternative bagi sekolah-sekolah yang ingin menerapkan

Page 12: konsep dasar e-learning dan apa itu e-learning

pembelajaran e-learning. Karena cloud computing dapat memberikan kemudahan dan kemurahan

dalam biaya pembelajaran e-learning. Nah cloud computing yang bersifat software as a service,

menjadikan sekolah tidak perlu membuat system e-learning dari awal, sekolah tinggal menyewa system

e-learning yang sudah di sediakan, disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan dari sekolah

tersebut. Hal ini akan memudahkan pengelolaan dan pemeliharaan e-learning bagi sekolah sekaligus

menekan biaya pembangunan e-learning. Sebagai layanan software as a service, cloud learning

menyediakan paket e-learning yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan sekolah

dalam menyewa lapangan.Dengan teknologi cloud computing ini dapat memudahkan bagi sekolah-

sekolah yang ingin menerapkan pembelajaraan e-learning selain cukup mudah harganya pun cukup

murah dalam menyewa layanan e-learning yang disediakan. Software yang paling mudah di pelajari

dalam teknologi cloud computing ini adalah google docs cukup dengan memiliki akun gmail kita sudah

bisa mempelajari google docs dengan mudah dan murah tanpa perlu menggunakan software micorosoft

yang tentunya cukup mahal, kita tidak perlu membeli aplikasi-aplikasi untuk computer kita karena kita

dapat menggunakan aplikasi berbasis web yang dapat melakukan penyimpanan data di server. Dan

banyak di antaranya yang gratis. Dengan memanfaatkan layanan software as a service dapat

meringankan biaya operasional sekolah, sehingga sekolah dapat berlangganan sesuai kebutuhan dan

membayar sesuai harga yang diberikan.

Penerapan E-learning Berbasis Social Learning Network "Edmodo" Dalam Mata Pelajaran TIK Di

Sekolah

Perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi dewasa ini telah membawa perubahan besar di

hampir semua aspek kehidupan manusia. Dengan adanya perkembangan yang signifikan pada teknologi

komunikasi serta persaingan manusia yang semakin kompleks. sehingga untuk mencetak sumber daya

manusia yang berkualitas dan mampu berperan di era teknologi ini, harus mampu mengimbangi

perkembangan teknologi serta tuntutan zaman. Oleh karena itu diperlukan peningkatan kualitas sumber

daya manusia.

Dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia, pendidikan memegang peran yang sangat

penting dalam proses peningkatan kualitas sumber daya manusia. Dalam kebijakan nasional TIK menjadi

kunci dalam dua hal yaitu (1) efesiensi proses, dan (2) memenangkan kompetisi. Demikian juga dengan

lembaga pendidikan. Tanggung jawab sekolah dalam memasuki era globalisasi yaitu harus menyiapkan

siswa untuk menghadapi semua tantangan yang berubah sangat cepat dalam masyarakat kita. Hal ini

menyebabkan sekolah dituntut untuk mampu menghasilkan sumber daya manusia yang unggul dan

mampu bersaing dalam kompetisi global ini.

Page 13: konsep dasar e-learning dan apa itu e-learning

Peningkatan kualitas dan kemampuan siswa dapat dilakukan dengan mudah, yakni dengan

memanfaatkan internet sebagai lahan untuk mengakses ilmu pengetahuan seluas-luasnya. Upaya ini

dilakukan dengan mamasukan TIK sebagai pendekatan dalam proses pembelajaran pada lembaga

pendidikan salah satunya dengan menggunakan e-learning. Hal ini didasarkan bahwa e-learning

kelangsungan proses pembelajaran secara efektif yang dihasilkan dengan cara menggabungkan

penyampaian materi secara digital yang terdiri dari dukungan dan layanan dalam belajar (Mayub,

2004:11).

Dipilihnya e-learning dalam pemecahan masalah yang berhubungan dengan peningkatan kualitas

pembelajaran pada mata pelajaran TIK karena e-learning mempermudah interaksi antara peserta didik

dengan bahan materi pelajaran. Demikian juga interkasi antara peserta didik dengan guru maupun

antara sesama peserta didik.

Rosenberg (2001) menekankan bahwa e-learning merujuk pada penggunaan teknologi internet untuk

mengirimkan serangkaian solusi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan.

Seiring dengan perkembangan teknologi dan banyak sekolah atau lembaga pendidikan yang mulai

mengembangkan proses pembelajaran menggunakan E-learning, maka banyak pula guru yang terdorong

untuk mulai merancang dan mengembangkan proses pembelajaran dengan memanfaatkan sistem

pembelajaran online di sekolahnya. Hal ini didorong juga dengan banyaknya aplikasi atau platform yang

menawarkan berbagai fasilitas yang menunjang untuk proses pembelajaran, salah satunya adalah

Edmodo.

Edmodo menyediakan cara yang aman dan mudah bagi kelas untuk terhubung dan berkolaborasi,

berbagi konten dan akses pekerjaan. Dalam mendukung proses pembelajaran, Edmodo dilengkapi

dengan beberapa aktivitas pembelajaran, sepertiQuiz, Assignment dan Poll. Sedangkan

untuk Resources (bahan ajar), Edmodo mendukung bahan ajar berupa File dan Link (URL/Embed media).

Edmodo dirancang dengan sistem yang aman, dan pada dasarnya platform ini dikhususkan untuk

pembelajaran, sebagai wadah bagi guru, siswa, dan orangtua dalam berkomunikasi secara aman dan

terkontrol. Sehingga guru tidak perlu cemas terhadap aktivitas yang biasa siswa lakukan dengan

internet khususnya facebook.

Kelebihan dari edmodo ini adalah, dengan adanya akun parent dalam edmodo, ini memberi ruang bagi

para orangtua untuk dapat mengontrol hasil pekerjaan anaknya. Disini seorang guru juga bisa

mengontrol atau memonitor aktivitas siswanya dengan baik, karena jika ada penyusup atau orang asing

yang terdaftar dalam grup atau kelas, maka dapat terdeteksi oleh gurunya dengan mudah. Edmodo

menggunakan sistem kelas atau grup, sehingga jika ada orang luar yang ingin bergabung ke dalam kelas

Page 14: konsep dasar e-learning dan apa itu e-learning

atau grup tertentu, maka dia harus mempunyai kode grup tersebut, jika tidak maka dia tidak akan bisa

masuk dan bergabung dengan grup atau kelas tersebut.

Edmodo bukanlah jawaban untuk setiap kelas tetapi yang terpenting adalah platform ini memberikan

aspek penting dari sebuah lingkungan belajar yang positif. Platform ini memberikan siswa jalur

untuk berinteraksi dengan rekan-rekan mereka dan guru mereka dalam suasana akademis. Lebih jauh

lagi penggunaan platform ini dapat mengajarkan siswa untuk bagaimana berperilaku secara online

dan bertanggung jawab dalam mengatur kegiatan belajar mereka dengan sistem yang

keamanannya terjamin.

Perancangan User Interface Berbasis Web

Interaksi antara user dengan komputer merupakan hal yang sangat penting dalam membuat suatu

perancangan E-learning, Hali ini dapat kita cermati beberapa kendala yang dialami oleh user merasa

kesulitan dalam menjalankan fiture-fiture yang tersedia di web untuk melakukan proses belajar

mengajar secara jarak jauh. Dalam hal ini diperlukan kecermatan,kemampuan dan pengetahuan dalam

mendisain, Memprogram serta merancang e-lerning berbasis web.

Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam perancangan e-learning meliputi;

· User familiarity/ mudah dikenali

Dalam perancangannya fiture – fiture yang ditampilkan di web sebisa mungkin menggunakan bahasa

yang familiar hal ini dilakukan untuk mempermudah user/ pengguna dalam mengakses web e-learning

tersebut.

· Consistency/ konsisten

Yang dimaksud konsisten dalam perancangan web e-lerning adalah bagaimana web designer dan web

developer dapat menempatkan tataletak baik fiture-fiture maupun artikel bacaan secara konsisten/

tidak berubah – ubah, hal ini dilakukan agar user/ pengguna tidak mengalami kebingungan.

· Minimal surprise/ dapat dipahami

User/ pengguna dapat mengoprasikan perangkat – perangkat, fiture –fiture yang tersedia di web e-

learning yang pengoprasianya dapat diduga prosesnya berdasarkan perintah yang tersedia di web.

· Recoverability/ pemulihan

Recoverability dibagi menjadi dua yaitu confirmation of destructive action (konfirmasi terhadap aksi

yang merusak) dan ketersediaan fiture pembatalan atau undo.

· User guidance/ bantuan

Menyediakan sistem bantuan, seperti fiture help yang memberikan berbagai informasi dalam

Page 15: konsep dasar e-learning dan apa itu e-learning

mengoprasikan seluruh fiture- fiture yang tersedia di web, hal ini dapat memudahkan user/ pengguna

untuk mendapatkan informasi secara rinci dan tepat.

Youtube Sebagai Sumber Belajar Modern Saat Ini

YouTube merupakan satu dari banyaknya situs jejaring sosial yang sedang banyak digunakan dewasa ini.

Dimasukkannya YouTube ke dalam bidang pendidikan adalah cara yang mudah dan user-friendly untuk

meningkatkan keterampilan kerjasama dan mengintegrasikan teknologi ke dalam kegiatan pengajaran.

YouTube merupakan layanan file sharing berbasis web, video/ audio yang memungkinkan individu untuk

dapat :

(a) membangun profil publik atau semi-publik dalam sistem yang dibatasi,

(b) mengartikulasikan daftar pengguna lain dengan siapa mereka akan berbagi sambungan, dan

(c) melihat daftar koneksi yang dibuat oleh orang lain dalam sistem tersebut.

Layanan berbasis web memungkinkan pengguna untuk mendownload video yang bisa dibagi dengan

orang lain (teman, mahasiswa, pendidik) dengan hubungan sosial dalam kondisi belajar. YouTube adalah

layanan video-sharing yang memungkinkan pengguna untuk mengirim video pribadi yang

dikembangkan, dari animasi untuk rekaman pribadi. YouTube adalah aplikasi sosial yang memungkinkan

pengguna untuk berbagi dan membentuk masyarakat di sekitar konten mereka. Ini menarik pengguna

konten seperti siswa yang mendapatkan literature dalam proses belajar yang jelas dalam bentuk visual.

Teknologi pembelajaran menggunakan web atau media sosial seperti YouTube telah di kenal lama oleh

negera negar besar dunia, terutama Amerika. YouTube merupakan metode pembelajaran yang sangat

praktis dan mudah difahami namun dalam pencarian literatur saat ini tidak menjadikan informasi yang

ditemukan di YouTube sebagai referensi. Dikarenakan YouTube hanya merupakan strategi mengajar

dalam pendidikan.Dimana media ini menyajikan gambaran dari YouTube dan aplikasi sebagai alat

pembelajaran yang efektif dalam pendidikan tinggi, seperti contoh-contoh yang spesifik digunakan

dalam program pendidikan. Beberapa keuntungan yang di dapatkan menggunakan YouTube dalam

bidang pendidikan, yaitu:

1. Sebagai strategi mengajar untuk mendapatkan refrensi dalam proses belajar mengajar.

Page 16: konsep dasar e-learning dan apa itu e-learning

2. YouTube dapat menjadi sumber instruksional yang baik.

3. Sebagai sumber alat motivasi mengajar yang dapat melibatkan peserta didik dan

4. mendukung gaya pembelajaran yang modern.

Melalui YouTube proses belajar mengajar online lebih praktis hanya dengan menyisipkan URL

video di situs YouTube yang akan dipilih. Pengguna dapat meng account untuk di tampilkan di

depan kelas YouTube menawarkan alternative sumber pendidikan yang tepat waktu, namun

memilki tantangan yang unik yaitu keterbatasan ketersediaan dari video tersebut. Para

penyelenggara hendaknya meninjau dan mengevaluasi semua video sebelum di tampilkan ke

peserta didik. pendidikan perlu memperhatikan tanggal konten video tersebut untuk

memastikan bahwa informasi yang akan disampaikan tidak ketinggalan zaman. Terkadang

akurasi dan kualitas video sangat terbatas dan menampilkan gambar yang tidak senonoh dan

kurang dapat diterima. Tantangan lainnya banyaknya videoyang muncul saat mencari sesuai

pencarian. salah cara untuk mempersempit pilihan adalah fokus pada nama-nama user yang

telah mengupload video tersebut dengan mengklik pada username dan akan di bawa ke

halaman YouTube pribadi pengguna. Mengintegrasikan video YouTube memungkinkan peserta

didik lebih kreatif dalam belajar dan tidak terbatas hanya dalam materi pelajaran. Video

YouTube benar-benar memberikan kejelasan kepada peserta didik untuk melihat gambaran

visual dari berbagai kondisi dan juga memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk benar-

benar melihat kondisi yang sebenarnya.

Web Science dalam Dunia Pendidikan dan Sosial

E-Learning atau pembelajaran elektronik merupakan pembelajaran yang menggunakan fasilitas internet

dengan menggabungkan fasilitas elektronik sebagai media pembelajaran. Sehingga pembelajaran e-

learning memanfaatkan fasilitas internet dan perangkat keras seperti laptop atau computer yang dapat

dihubungkan antara pendidik dan peserta didik oleh jaringan network. Dalam pembelajaran e-learning,

peserta didik dapat menggunakan sumber pembelajaran secara online yang dapat mengakses internet

berbasis website maupun secara offline dengan software yang diinstall di computer atau laptop masing-

masing peserta didik.

Salah satu aplikasi dalam pembelajaran e-learning adalah aplikasi web science. Web science merupakan

ilmu pengetahuan yang telah diteliti dari Web yang muncul melalui desentralisasi sistem informasi. Ilmu

ini sudah ada sejak tahun 1990 yang di buat secara team yang diberi nama berners-lee. Pada jaman

tersebut dikenalkan pertama kali yaitu web 1.0 yang masih bersifat read-only, kemudian dilanjutkan

Page 17: konsep dasar e-learning dan apa itu e-learning

dengan generasi web 2.0 yang sifatnya bisa menulis dan membaca (read-write), sedangkan pada

generasi web 3.0 itu hanya untuk mengembangkan hubungan antara manusia dengan manusia, manusia

dengan mesin, dan mesin dengan mesin.

Web science lebih menekankan dalam proses penyajian data yang berhubungan dengan penyajian

internet sehingga dari berbagai perkembangan teknologi yang ada dapat diambil sisi positif dan

memanfaatkannya atau bahkan mengembangkannya dengan sebaik-baiknya. Web science berkembang

dengan berbagai macam variasi. Seiring dengan ditambahkannya aplikasi penunjang untuk user dalam

memperindah tampilan web nya, mendekor ulang website sangatlah mudah. Saat ini telah banyak

program untuk membuat website. Beberapa diantaranya dapat dipakai meski dalam keadaan offline,

contohnya adalah joomla yang bisa digunakan tanpa harus tersambung dengan internet. Aplikasi online

lainnya adalah dreamweaver, adobe go live, dsb. Dengan adanya web science, masyarakat pada

umumnya dapat mengakses berbagai informasi yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan dengan

lebih efektif dan efisien.

Web science memiliki beberapa manfaat dalam dunia pendidikan, yaitu:

- Bagi peserta didik : Siswa dapat belajar tanpa menggunakan buku, dan juga siswa dapat lebih

memahami akan teknologi seperti menggunakan computer dan fasilitas internet.

- Bagi pendidik : Guru tidak perlu melakukan pertemuan pembelajaran dikelas contoh aplikasinya adalah

V-Class, dan juga guru dapat mengirim tugas melalui email tanpa harus bertatap muka dengan siswanya

sendiri.

Pada era globalisasi banyak terdapat situs jejaring sosial yang sangat diminati, seperti Facebook, Twitter,

My Space, Line, Foursquare, dan sebagainya. Web science dapat digunakan melalui aplikasi jejaring

sosial, salah satunya adalah aplikasi web science facebook. Aplikasi WEB Science Facebook adalah suatu

sarana sosial yang menghubungkan antar individu dengan kerabat kerja, sekolah dan kehidupan di

sekitar mereka. Aplikasi Web science dalam bidang sosial telah menyederhanakan proses penerbitan

data menggunakan alat yang mudah digunakan dan interaktif (seperti Wiki, penandaan, dan

microblogging) dan menurunkan biaya serta meningkatkan insentif untuk berkontribusi data. Kombinasi

prinsip Sosial Web dan teknologi web science memungkinkan pengguna untuk secara besar-besaran

memproduksi dan menggunakan data semantik melalui aplikasi sosial, yang pada zaman ini

memungkinkan aplikasi berbasis web lebih cerdas dalam berbagai domain. Ini termasuk Web sosial itu

sendiri, di mana web bisa menjadi untuk data milik Web science dan menemukan hubungan yang tidak

Page 18: konsep dasar e-learning dan apa itu e-learning

jelas, apakah itu dalam identifikasi jaringan sosial atau untuk tujuan informasi pengambilan. Namun

selain aspek teknis, ada juga kebutuhan untuk memahami perilaku dan pola pengguna di Web, dan

khususnya di Web Sosial. Ilmu web bertujuan untuk mengatasi masalah ini, juga mempertimbangkan

aspek lain yang penting untuk mewujudkan Sosial Science Web, seperti pemerintahan,, hukum

kebijakan dan pengambilan keputusan, dll

Utilization Blended Learning (dengan weblog) Untuk Meningkatakan Multimedia di Dalam Proses

Pembelajaran

Sebelum kita memasuki pembahasan artikel yang lebih luas dan detail, alangkah lebih baiknya

lagi jika kita mengetahui apa pengertian “blended learning” secara harfiah. Berikut adalah penjabaran

dari definisi blended learning tersebut :

Ada beberapa definisi blended learning dari beberapa ahli dalam bidang e-learning diantaranya, yaitu ;

menurut Thorne (2003) blended learning adalah perpaduan dari : teknologi multimedia, cd rom video

streaming, kelas virtual, voicemail, email dan telefon conference, animasi teks online dan video

streaming.

Beberapa komponen diatas, dikombinasikan kedalam bentuk tradisional pelatihan dikelas dan

pelatihan secara individual (satu persatu). Blended learning menjadi solusi yang tepat untuk

pembelajaran yang sesuai tidak hanya dengan kebutuhan pembelajaran, akan tetapi juga gaya si

pebelajar.

Perlunya signifikasi blended learning terletak pada potensialnya. Blended learning merepresentasikan

keuntungan yang jelas untuk menciptakan pengalaman belajar yang memberikan pembelajaran yang

tepat pada saat yang tepat dan waktu yang tepat pada setiap individu. Blended learning menjadi

batasan yang benar-benar universal dan global dan membawa kelompok pembelajar bersama-sama

melintas budaya dengan zona waktu yang berbeda. Pada konteks ini, blended learning dapat menjadi

salah satu pengembangan pembelajaran paling signifikan pada abad saat ini.

Sedangkan menurut MacDonald (2008), istilah blended learning biasanya berasosiasi dengan

memasukan media online pada program pembelajaran, sementara pada saat yang sama tetap

memperhatikan dan perlunya mempertahankan kontak tatap muka dan pendekatan tradisional yang

lain untuk mendukung pembelajaran peserta didik. Istilah ini juga digunakan saat media asynchronous,

seperti email, forums, blogs atau wiki yang digabungkan dengan teknologi, teks atau audio synchronous.

Blended learning kombinasi berbagai media pembelajaran yang berbeda (teknologi, aktivitas, dan

Page 19: konsep dasar e-learning dan apa itu e-learning

berbagai jenis peristiwa), untuk menciptakan berbagai program pembelajaran yang optimum untuk

audiens (siswa) yang spesifik. Istilah blended learning sendiri berarti bahwa pembelajaran tradisional

didukung dengan format elektronik yang lain. Program blended learning menggunakan berbagai bentuk

e-learning, mungkin digabungkan dengan pelatihan yang terpusat pada infrastruktur dan format

langsung lainnya.

Nah, setelah mengetahui artian blended learning secara umum, kita akan memasuki dunia blended

learning yang menggunakan pendekatan tradisonal yang tetap mempertahankan pertemuan atau tatap

muka secara langsung yang saat ini disiasati dengan menggunakan media asynchronous, seperti email,

forum, blogs atau wiki yang digabungkan dengan teknologi, teks atau audio synchronous. Khususnya

menggunakan media weblogs.

Yang dimaksud dengan media weblog disini adalah halaman situs web yang berisi postingan yang

di update secara terus menerus dan berisi ke link ke website lain., bersamaan dengan komentar untuk

interaksi antara pemilik weblog dan weblog. Weblog adalah jurnal nline atau catatan harian online atau

kadang-kadang ditulis sebagai blog atau web. Sedangkan orang yang mengelola weblog ini disebut

sebagai blogger dan kegiatan yang dilakukan oleh seorang blogger adalah blogging.

Istilah web atau blog, saat ini digunakan untuk merujuk ke jurnal online. Weblog adalah sebuah

jurnal online yang biasanya ditulis oleh individu atau kelompok kecil (komunitas). Dalam suatu buku

karya Agung (2004), ditulis bahwa weblog adalah jurnal online atau catatan harian online yang

dipublikasikan melalui internet dan dapat dibaca dan diakses oleh semua orang. Biasanya, weblog berisi

kegiatan sehari-hari penulis, artikel dan lain sebagaianya. Begitupula dengan media weblog yang

digunakan untuk proses pembelajaran blended learning, berfungsi untuk mempublikasikan materi-

materi yang terkait pembelajaran, yang tentunya telah disesuaikan dengan skenario pembelajaran

disuatu lembaga formal maupun non formal (kursus) oleh seorang instruktur.

Setelah materi yang telah dipersiapkan sesuai dengan skenario pembelajaran, kemudian

disampaikan di posting dan dipublikasikan (dikirim) pada weblog. Hal ini, diperbaharui setiap hari, setiap

kali penulis (instruktur) ingein menambah materi pada tulisan yang dipublikasikan di web tersebut.

Kegitan pemutakhiran yang telah disampaikan diatas disebut dengan “blogging”. Dan orang yang

mengelola isi dari weblog tersebut biasanya terkait dengan tema materi atau nama blog suatu web

pembelajaran.

Pada tulisan ini, akan dikemukakan penggunaan blended learning yang dioptimalkan untuk

proses pembelajaran melalui saluran dan pesan pendidikan seperti blog pada suatu web pembelajaran,

yang pemnafaatnya digunakan sebagai peningkatan dan perkembangan media pembelajaran. Proses

Page 20: konsep dasar e-learning dan apa itu e-learning

blending learning diperkenalkan sebagai mekanisme untuk menentukan komposisi campuran dan model

spiral pembelajaran yang diperkenalkan sebagai metode atau cara untuk merekonstruksi siswa,

(penyampaian pesan pendidikan) kepada aspek kognitif. Hal ini termasuk juga kedalam jenis teori

belajar konstruktivisme. Proses yang ini dimaksudkan untuk merekonstruksi pikiran siswa melalui

aplikasi weblog, yang kemudian dibahas sebagai komponen blended learning dan e-learning serta

lingkungan belajar.

Kita juga dapat mendifinisikan blended learning sebagai pendekatan pedagogi yang mencampur

berbagai jenis sumber daya pendidikan (yang mungkin berasal dari berbagai sumber) dalam rangka

menciptakan pengalaman belajar yang optimal bagi target audience atau peserta didik pada suatu

lembaga formal maupun non formal yang mengakses media blog pembelajaran melalui web.

Hubungan antara model blended learning dengan proses kognitif bahwa pendekatan

pembelajaran konstruktivisme ini, dimaksudkan untuk menstimulasi dan mendukung proses

pembelajaran. Hal ini, merupakan aspek penting dari sebuah proses belajar mengajar adalah akuisisi

pengetahuan dan keterampilan.

Pemanfaatan blended learning (dengan weblog) ini akan mencapai tujuan yang baik untuk

meningkatakan multimedia di dalam proses pembelajaran jika, management didalamnya dapat

terkondisikan dengan baik pula, dimulai dari proses perencanaan, pengelolaan, pengembangan sampai

penilaian berikut dengan sumber daya manusia yang ada didalamnya.

Definisi E-Learning

Banyak pakar yang menguraikan definisi E-Learning dari sudut pandang yang berbeda. Secara garis besar

banyak orang mengatakan E-Learning adalah sistem atau konsep pendidikan yang memanfaatkan

teknologi informasi dalam proses belajar mengajar.

Beberapa pakar menguraikan definisi E-Learning sebagai berikut:

Ø E-Learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar

ke siswa dengan menggunakan media internet, intranet atau media jaringan komputer lain (Hartley,

2001).

Ø E-Learning adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung belajar

mengajar dengan media internet, jaringan komputer, maupun komputer standalone (LearnFrame.Com,

2001)

Page 21: konsep dasar e-learning dan apa itu e-learning

Ø E-learning adalah semua yang mencakup pemanfaatan komputer dalam menunjang peningkatan

kualitas pembelajaran, termasuk di dalamnya penggunaan mobile technologies seperti PDA dan MP3

players. Juga penggunaan teaching materials berbasis web dan hypermedia, multimedia CD-ROM atau

web sites, forum diskusi, perangkat lunak kolaboratif, e-mail, blogs, wikis, computer aided assessment,

animasi pendidikan, simulasi, permainan, perangkat lunak manajemen pembelajaran, electronic voting

systems, dan lain-lain. Juga dapat berupa kombinasi dari penggunaan media yang berbeda (Thomas

Toth, 2003; Athabasca University, Wikipedia).

Ø E-learning terdiri dari dua bagian yaitu e- yang merupakan singkatan dari elektronika dan learning

yang berarti pembelajaran. Jadi e-learning berarti pembelajaran dengan menggunakan jasa bantuan

perangkat elektronika, khususnya perangkat komputer. (Maryati S.Pd.,)

Ø E-Learning adalah proses pembelajaran yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK)

secara sistematis dengan mengintegrasikan semua komponen pembelajaran, termasuk interaksi

pembelajaran lintas ruang dan waktu, dengan kualitas yang terjamin.( Prof. Dr. Sulistyoweni Widanarko

(BPMA)).

Ø E-learning adalah sebuah rancangan aplikasi untuk pengelolaan dan pendistribusian materi

pendidikan dan latihan melalui berbagai media elektronik, seperti Internet, LAN, WAN, broadband,

wireless, dan sebagainya. (Novira Putri Ayuningtyas).

Ø E-learning tidak hanya merupakan materi training yang di-online-kan tetapi meliputi proses distribusi

informasi, komunikasi, edukasi, pelatihan, dan manajemen pengetahuan.

Ø E-learning merupakan sistem berbasis web (internet) yang memungkinkan informasi dan

pengetahuan dapat diakses oleh siapa saja yang berhak serta kapan saja dan dimana saja.

Ø E-learning memberikan perangkat baru untuk memberikan nilai tambah pada berbagai model

pendidikan tradisional di kelas, buku pelajaran, CD-ROM, serta pelatihan berbasis komputer lainnya.

Ø E-learning merupakan suatu proses belajar mengajar yang memanfaatkan teknologi informasi (dalam

hal ini internet) sebagai sarana efektif dan memperluas pengetahuan sesuai dengan perkembangan ilmu

secara real-time.

E-learning tidak akan menggantikan pertemuan di kelas tetapi meningkatkan dan mengambil manfaat

dari materi-materi dan teknologi pengiriman baru untuk mendukung proses belajar mengajar. Dengan e-

learning, para siswa akan lebih diberdayakan, karena kini proses belajar-mengajar tidak lagi berpusat

pada guru tetapi beralih ke siswa. Dengan koneksi ke internet, seorang siswa punya akses ke berbagai

sumber informasi yang tak terbatas. Selain itu, e-learning bersifat individual sehingga siswa yang aktif

dan cepat menyerap materi pelatihan akan bisa maju dengan lebih cepat.[2]

Page 22: konsep dasar e-learning dan apa itu e-learning

Ø Matthew Comerchero dalam E-Learning, Concepts and Techniques [Bloomsburg, 2006]

mendefinisikan: E-learning adalah sarana pendidikan yang mencakup motivasi diri sendiri, komunikasi,

efisiensi, dan teknologi. Karena ada keterbatasan dalam interaksi sosial, siswa harus menjaga diri

mereka tetap termotivasi. E-learning efisien karena mengeliminasi jarak dan arus pulang-pergi. Jarak

dieliminasi karena isi dari e-learning didesain dengan media yang dapat diakses dari terminal komputer

yang memiliki peralatan yang sesuai dan sarana teknologi lainnya yang dapat mengakses jaringan atau

Internet. Dari definisi-definisi yang muncul dapat kita simpulkan bahwa sistem atau konsep pendidikan

yang memanfaatkan teknologi informasi dalam proses belajar mengajar dapat disebut sebagai suatu e-

Learning (Wahono, 2005, p. 1).

Ø Menurut Allan J. Henderson, E-learning adalah pembelajaran jarak jauh yang menggunakan teknologi

komputer, atau biasanya Internet (The e-learning Question and Answer Book, 2003). Henderson

menambahkan juga bahwa e-learning memungkinkan pembelajar untuk belajar melalui komputer di

tempat mereka masing-masing tanpa harus secara fisik pergi mengikuti pelajaran di kelas.

Ø E-learning adalah sebuah proses pembelajaran yang berbasis elektronik. Salah satu media yang

digunakan adalah jaringan komputer. Dengan dikembangkannya di jaringan komputer memungkinkan

untuk dikembangkan dalam bentuk berbasis web, sehingga kemudian dikembangkan ke jaringan

komputer yang lebih luas yaitu internet, inilah makanya system e-learning dengan menggunakan

internet disebut juga internet enabled learning. Penyajian e-learning berbasis web ini bisa menjadi lebih

interaktif. Informasi-informasi perkuliahan juga bisa realtime. Begitu pula dengan komunikasinya,

meskipun tidak secara langsung tatap muka, tapi forum diskusi perkuliahan bisa dilakukan secara online

dan real time. System e-learning ini tidak memiliki batasan akses, inilah yang memungkinkan

perkuliahan bisa dilakukan lebih banyak waktu (Nugraha,2007).

Ø William Horton menjelaskan bahwa e-learning merupakan pembelajaran berbasis web (yang bisa

diakses dari Internet). Terdiri dari beberapa kata kunci ; Pembelajaran jarak jauh. E-learning

memungkinkan pembelajar untuk menimba ilmu tanpa harus secara fisik menghadiri kelas.[4]

Pembelajaran dengan menggunakan media elektronik. E-learning, seperti juga namanya “Electronic

Learning” disampaikan dengan menggunakan media elektronik yang terhubung dengan Internet (world

wide web yang menghubungkan semua unit komputer di seluruh dunia yang terkoneksi dengan

Internet) dan Intranet (jaringan yang bisa menghubungkan semua unit komputer dalam sebuah

perusahaan).[5] Pembelajaran formal vs. informal. E-learning dalam arti luas bisa mencakup

pembelajaran yang dilakukan di media elektronik (internet) baik secara formal maupun informal.[6]

Pembelajaran yang di tunjang oleh para ahli di bidang masing-masing.[7]

Page 23: konsep dasar e-learning dan apa itu e-learning

Dari berbagai komentar yang dilontarkan, ada tiga persamaan dalam hal manfaat yang bisa dinikmati

dari e-learning yaitu Fleksibilitas[8], “Independent Learning”*9+, Biaya.[10]

E-Learning tidak diberikan semata-mata oleh mesin, tetapi seperti juga pembelajaran secara

konvensional di kelas, e-Learning ditunjang oleh para ahli di berbagai bidang terkait.[11] Bagaimana

memanfaatkan e-learning secara optimal? Seperti halnya pembelajaran dengan cara lain, e-learning bisa

memberikan manfaat yang optimal jika beberapa kondisi berikut terpenuhi, diantaranya: Tujuan.[12].

Pembelajar.[13] Dukungan.[14] Media lain.[15] Pilih yang Anda perlu.[16]

Komponen E-Learning mencakup:

1. Perangkat keras

2. Infrastruktur/jaringan

3. Perangkat lunak

4. Materi/Isi

5. Strategi interaksi

6. Pemeran (dosen, mahasiswa dan lain-lain)

7. Skenario e-Learning memungkinkan mahasiswa dapat kontak langsung dengan: Mahasiswa lain,

Dosen, Berbagai materi dan sumber belajar dalam bentuk elektronik. Materi yang dimaksud bisa dalam

bentuk bahan ajar, materi tugas, soal ujian/tes maupun bentuk linkages.[17]

B. Manfaat E-learning

Seperti sebagaimana yang disebutkan di atas, e-learning telah mempersingkat waktu pembelajaran dan

membuat biaya studi lebih ekonomis. E-learning mempermudah interaksi antara peserta didik dengan

bahan/materi, peserta didik dengan dosen/guru/instruktur maupun sesama peserta didik. Peserta

didik dapat saling berbagi informasi dan dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat dan

berulang-ulang, dengan kondisi yang demikian itu peserta didik dapat lebih memantapkan

penguasaannya terhadap materi pembelajaran. Dalam e-learning, faktor kehadiran guru atau pengajar

otomatis menjadi berkurang atau bahkan tidak ada. Hal ini disebabkan karena yang mengambil peran

guru adalah komputer dan panduan-panduan elektronik yang dirancang oleh "contents writer", designer

e-learning dan pemrogram komputer.

Dengan adanya e-learning para guru/ dosen/ instruktur akan lebih mudah :

1. melakukan pemutakhiran bahan-bahan belajar yang menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan

tuntutan perkembangan keilmuan yang mutakhir

2. mengembangkan diri atau melakukan penelitian guna meningkatkan wawasannya

3. mengontrol kegiatan belajar peserta didik.

Page 24: konsep dasar e-learning dan apa itu e-learning

Ada beberapa manfaat pembelajaran elektronik atau e-learning yang lain, diantaranya adalah:

1. Pembelajaran dari mana dan kapan saja (time and place flexibility).

2. Bertambahnya Interaksi pembelajaran antara peserta didik dengan guru

atau instruktur (interactivity enhancement).

3. Menjangkau peserta didik dalam cakupan yang luas (global audience).

4. Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran (easy updating of content

as well as archivable capabilities).

Manfaat e-learning juga dapat dilihat dari 2 sudut pandang :

a. Manfaat bagi siswa

Dengan kegiatan e-Learning dimungkinkan berkembangnya fleksibilitas belajar yang tinggi. Artinya, kita

dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat dan berulang-ulang. Selain itu kita juga dapat

berkomunikasi dengan guru/dosen setiap saat, misalnya melalui chatting dan email. Mengingat sumber

belajar yang sudah dikemas secara elektronik dan tersedia untuk diakses melalui internet, maka kita

dapat melakukan interaksi dengan sumber belajar ini kapan saja dan dari mana saja, juga tugas-tugas

pekerjaan rumah dapat diserahkan kepada guru/dosen begitu selesai dikerjakan.

b. Manfaat bagi pengajar

Dengan adanya kegiatan e-Learning manfaat yang diperoleh guru/dosen antara lain adalah bahwa

guru/dosen/ instruktur akan lebih mudah melakukan pembaruan materi maupun model pengajaran

sesuai dengan tuntutan perkembangan keilmuan yang terjadi, juga dapat dengan efisien mengontrol

kegiatan belajar siswanya. Pengalaman negara lain dan juga pengalaman distance learning di Indonesia

ternyata menunjukkan sukses yang signifikan, antara lain: (a) mampu meningkatkan pemerataan

pendidikan; (b) mengurangi angka putus sekolah atau putus kuliah atau putus sekolah; (c) meningkatkan

prestasi belajar; (d) meningkatkan kehadiran siswa di kelas, (e) meningkatkan rasa percaya diri; (f)

meningkatkan wawasan (outward looking); (g) mengatasi kekurangan tenaga pendidikan; serta (h)

meningkatkan efisiensi. (Soekartawi, 2005)

Kehadiran guru sebagai makhluk yang hidup yang dapat berinteraksi secara langsung dengan para

murid telah menghilang dari ruang-ruang elektronik e-learning ini. Inilah yang menjadi ciri khas dari

kekurangan e-learning yang tidak bagus. Sebagaimana asal kata dari e-learning yang terdiri dari e

(elektronik) dan learning (belajar), maka sistem ini mempunyai kelebihan dan kekurangan.[18]

E-learning mempermudah interaksi antara peserta didik dengan bahan/materi pelajaran. Demikian juga

interaksi antara peserta didik dengan dosen/guru/instruktur maupun antara sesama peserta didik.

Peserta didik dapat saling berbagi informasi atau pendapat mengenai berbagai hal yang menyangkut

Page 25: konsep dasar e-learning dan apa itu e-learning

pelajaran ataupun kebutuhan pengembangan diri peserta didik. Guru atau instruktur dapat

menempatkan bahan-bahan belajar dan tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik di tempat

tertentu di dalam web untuk diakses oleh para peserta didik. Sesuai dengan kebutuhan, guru/instruktur

dapat pula memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengakses bahan belajar tertentu

maupun soal-soal ujian yang hanya dapat diakses oleh peserta didik sekali saja dan dalam rentangan

waktu tertentu pula (Website Kudos, 2002).

Secara lebih rinci, manfaat e-Learning dapat dilihat dari 2 sudut, yaitu dari sudut peserta didik dan guru:

1. Dari Sudut Peserta Didik

Dengan kegiatan e-Learning dimungkinkan berkembangnya fleksibilitas belajar yang tinggi. Artinya,

peserta didik dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat dan berulang-ulang. Peserta didik juga

dapat berkomunikasi dengan instruktur setiap saat. Dengan kondisi yang demikian ini, peserta didik

dapat lebih memantapkan penguasaannya terhadap materi pembelajaran. Manakala fasilitas

infrastruktur tidak hanya tersedia di daerah perkotaan tetapi telah menjangkau daerah kecamatan dan

pedesaan, maka kegiatan e-Learning akan memberikan manfaat (Brown, 2000) kepada peserta didik

yang (1) belajar di sekolah-sekolah kecil di daerah-daerah miskin untuk mengikuti mata pelajaran

tertentu yang tidak dapat diberikan oleh sekolahnya, (2) mengikuti program pendidikan keluarga di

rumah (home schoolers) untuk mempelajarii materi pembelajaran yang tidak dapat diajarkan oleh para

orangtuanya, seperti bahasa asing dan keterampilan di bidang komputer, (3) merasa phobia dengan

sekolah, atau peserta didik yang dirawat di rumah sakit maupun di rumah, yang putus sekolah tetapi

berminat melanjutkan pendidikannya, yang dikeluarkan oleh sekolah, maupun peserta didik yang

berada di berbagai daerah atau bahkan yang berada di luar negeri, dan (4) tidak tertampung di sekolah

konvensional untuk mendapatkan pendidikan.

2. Dari Sudut Instruktur (guru)

Dengan adanya kegiatan e-Learning (Soekartawi, 2002a,b), beberapa manfaat yang diperoleh instruktur

antara lain adalah bahwa instruktur dapat: (1) lebih mudah melakukan pemutakhiran bahan-bahan

belajar yang menjadi tanggung-jawabnya sesuai dengan tuntutan perkembangan keilmuan yang terjadi,

(2) mengembangkan diri atau melakukan penelitian guna peningkatan wawasannya karena waktu luang

yang dimiliki relatif lebih banyak, (3) mengontrol kegiatan belajar peserta didik. Bahkan instruktur juga

dapat mengetahui kapan peserta didiknya belajar, topik apa yang dipelajari, berapa lama sesuatu topik

dipelajari, serta berapa kali topik tertentu dipelajari ulang, (4) mengecek apakah peserta didik telah

Page 26: konsep dasar e-learning dan apa itu e-learning

mengerjakan soal-soal latihan setelah mempelajari topik tertentu, dan (5) memeriksa jawaban peserta

didik dan memberitahukan hasilnya kepada peserta didik.

Sedangkan manfaat pembelajaran elektronik menurut A. W. Bates (Bates, 1995) dan K. Wulf (Wulf,

1996) terdiri atas 4 hal, yaitu:

1. Meningkatkan kadar interaksi pembelajaran antara peserta didik dengan guru atau instruktur

(enhance interactivity). Apabila dirancang secara cermat, pembelajaran elektronik dapat

meningkatkan kadar interaksi pembelajaran, baik antara peserta didik dengan guru/instruktur, antara

sesama peserta didik, maupun antara peserta didik dengan bahan belajar (enhance interactivity).

Berbeda halnya dengan pembelajaran yang bersifat konvensional. Tidak semua peserta didik dalam

kegiatan pembelajaran konvensional dapat, berani atau mempunyai kesempatan untuk mengajukan

pertanyaan ataupun menyampaikan pendapatnya di dalam diskusi. Mengapa? Karena pada

pembelajaran yang bersifat konvensional, kesempatan yang ada atau yang disediakan

dosen/guru/instruktur untuk berdiskusi atau bertanya jawab sangat terbatas. Biasanya kesempatan

yang terbatas ini juga cenderung didominasi oleh beberapa peserta didik yang cepat tanggap dan berani.

Keadaan yang demikian ini tidak akan terjadi pada pembelajaran elektronik. Peserta didik yang malu

maupun yang ragu-ragu atau kurang berani mempunyai peluang yang luas untuk mengajukan

pertanyaan maupun menyampaikan pernyataan/pendapat tanpa merasa diawasi atau mendapat

tekanan dari teman sekelas (Loftus, 2001).

2. Memungkinkan terjadinya interaksi pembelajaran dari mana dan kapan saja (time and place

flexibility). Mengingat sumber belajar yang sudah dikemas secara elektronik dan tersedia untuk diakses

oleh peserta didik melalui internet, maka peserta didik dapat melakukan interaksi dengan sumber

belajar ini kapan saja dan dari mana saja (Dowling, 2002). Demikian juga dengan tugas-tugas kegiatan

pembelajaran, dapat diserahkan kepada instruktur begitu selesai dikerjakan. Tidak perlu menunggu

sampai ada janji untuk bertemu dengan guru/instruktur. Peserta didik tidak terikat ketat dengan waktu

dan tempat penyelenggaraan kegiatan pembelajaran sebagaimana halnya pada pendidikan

konvensional. Dalam kaitan ini, Universitas Terbuka Inggris telah memanfaatkan internet sebagai

metode/media penyajian materi. Sedangkan di Universitas Terbuka Indonesia (UT), penggunaan internet

untuk kegiatan pembelajaran telah dikembangkan. Pada tahap awal, penggunaan internet di UT masih

terbatas untuk kegiatan tutorial saja atau yang disebut sebagai “tutorial elektronik” (Anggoro, 2001).

3. Menjangkau peserta didik dalam cakupan yang luas (potential to reach adalah global audience).

Dengan fleksibilitas waktu dan tempat, maka jumlah peserta didik yang dapat dijangkau melalui kegiatan

pembelajaran elektronik semakin lebih banyak atau meluas. Ruang dan tempat serta waktu tidak lagi

Page 27: konsep dasar e-learning dan apa itu e-learning

menjadi hambatan. Siapa saja, di mana saja, dan kapan saja, seseorang dapat belajar. Interaksi dengan

sumber belajar dilakukan melalui internet. Kesempatan belajar benar-benar terbuka lebar bagi siapa

saja yang membutuhkan.

4. Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran (easy updating of content

as well as archivable capabilities). Fasilitas yang tersedia dalam teknologi internet dan berbagai

perangkat lunak yang terus berkembang turut membantu mempermudah pengembangan bahan belajar

elektronik. Demikian juga dengan penyempurnaan atau pemutakhiran bahan belajar sesuai dengan

tuntutan perkembangan materi keilmuannya dapat dilakukan secara periodik dan mudah. Di samping

itu, penyempurnaan metode penyajian materi pembelajaran dapat pula dilakukan, baik yang didasarkan

atas umpan balik dari peserta didik maupun atas hasil penilaian instruktur selaku penanggung-jawab

atau pembina materi pembelajaran itu sendiri. Pengetahuan dan keterampilan untuk pengembangan

bahan belajar elektronik ini perlu dikuasai terlebih dahulu oleh instruktur yang akan mengembangkan

bahan belajar elektronik. Demikian juga dengan pengelolaan kegiatan pembelajarannya sendiri. Harus

ada komitmen dari instruktur yang akan memantau perkembangan kegiatan belajar peserta didiknya

dan sekaligus secara teratur memotivasi peserta didiknya.[19]

Fitur E-learning

E-learning memiliki fitur-fitur sebagai berikut (Clark & Mayer, 2008, p. 10):

1. Konten yang relevan dengan tujuan belajar.

2. Menggunakan metode instruksional seperti contoh dan praktek untuk membantu belajar.

3. Menggunakan elemen media seperti kalimat dan gambar untuk mendistribusikan konten dan

metode belajar.

4. Pembelajaran dapat secara langsung dengan instruktur (synchronous) ataupun belajar secara

individu (asynchronous).

5. Membangun wawasan dan teknik baru yang dihubungkan dengan tujuan belajar.[25]

G. Elemen E-learning

Definisi e-learning memiliki beberapa elemen tentang apa, bagaimana, dan mengapa dari e-learning

(Clark & Mayer, 2008, p. 10):

1. Apa. E-learning memasukkan baik konten, yaitu informasi, dan metode instruksional, yaitu teknik,

yang membantu orang mempelajari konten belajar.

Page 28: konsep dasar e-learning dan apa itu e-learning

2. Bagaimana. E-learning didistribusikan melalui komputer dalam bentuk kalimat dan gambar.

Pendistribusiannya dapat dalam bentuk asynchronous yang didesain untuk belajar secara individu dan

dalam synchronous yang didesain dengan bimbingan dari instruktur secara langsung.

3. Mengapa. E-learning ditujukan untuk membantu pelajar mencapai tujuan belajarnya atau

melakukan pekerjaannya.[26]

H. Aspek Penting dalam E-learning

1. E-learning menciptakan solusi belajar formal dan informal.

Salah satu kesalahan berpikir tentang e-learning adalah e-learning hanya menciptakan sistem belajar

secara formal, seperti dalam bentuk kursus. Namun faktanya adalah saat ini 80% pembelajaran didapat

secara informal. Banyak orang saat beraktivitas sehari-hari dan menghadapi suatu masalah

membutuhkan solusi secepatnya. Dalam hal ini, e-learning haruslah memiliki karakteristik berikut:

a. just in time –tersedia untuk pengguna ketika mereka membutuhkannya untuk menyelesaikan

tugasnya.

b. on-demand – tersedia setiap saat.

c. bite-sized – tersedia dalam ukuran yang kecil agar dapat digunakan secara cepat.

2. E-learning menyediakan akses ke berbagai macam sumber pembelajaran baik itu konten ataupun

manusia.

Kesalahan lainnya dalam berpikir tentang e-learning bahwa e-learning hanya membuat konten saja.

Sebenarnya e-learning adalah sebuah aktivitas sosial. E- learning menyediakan pengalaman belajar yang

kuat melalui komunitas online pengguna e-learning. Karena manusia adalah makhluk sosial, jadi ada

banyak kesempatan untuk berkomunikasi, berkolaborasi, dan berbagi ilmu antara sesama pengguna e-

learning.

3. E-learning mendukung sekelompok orang atau grup untuk belajar bersama. E-learning bukan

aktivitas individu saja, tetapi juga mendukung sekelompok orang atau grup untuk belajar bersama, baik

untuk berkomunikasi, berkolaborasi, berbagi ilmu, dan membentuk sebuah komunitas online yang dapat

dilakukan secara langsung (synchronous) atau tidak langsung (asynchronous).

4. E-learning membawa pembelajaran kepada pelajar bukan pelajar ke pembelajaran. Bentuk

pembelajaran tradisional bahwa pelajar harus pergi keluar untuk mencari pembelajaran mereka sendiri.

Sedangkan Model e-learning disebut juga Pull Model of Learning (Knight, 2005, p. 11).[27]

I. Arsitektur E-learning

Arsitektur View Interaktif Penggunaan

a. Receptive.

Page 29: konsep dasar e-learning dan apa itu e-learning

b. Akuisisi Informasi Rendah.

c. Penginformasian.

d. Directive.

e. Peguatan respons.

f. Medium.

g. Melakukan prosedur seperti penggunaan software.

h. Guided Discovery.

i. Konstruksi wawasan Tinggi.

j. Melakukan strategi seperti pemecahan masalah.[28]

J. Pro dan kontra terhadap E-Learning

Pengkritik e-Learning mengatakan bahwa “di samping daerah jangkauan kegiatan e-Learning yang

terbatas (sesuai dengan ketersediaan infrastruktur), frekuensi kontak secara langsung antarsesama

siswa maupun antara siswa dengan nara sumber sangat minim, demikian juga dengan peluang siswa

yang terbatas untuk bersosialisasi (Wildavsky, 2001). Terhadap kritik ini, lingkungan pembelajaran

elektronik dapat membantu membangun / mengembangkan “rasa bermasyarakat” di kalangan peserta

didik sekalipun mereka terpisah jauh satu sama lain. Guru atau instruktur dapat menugaskan peserta

didik untuk bekerja dalam beberapa kelompok untuk mengembangkan dan mempresentasikan tugas

yang diberikan. Peserta didik yang menggarap tugas kelompok ini dapat bekerjasama melalui fasilitas

homepage atau web. Selain itu, peserta didik sendiri dapat saling berkontribusi secara individual atau

melalui diskusi kelompok dengan menggunakan e-mail (Website kudos, 2002). Concord Consortium

(2002) (http://www.govhs.org/) mengemukakan bahwa pengalaman belajar melalui media elektronik

semakin diperkaya ketika peserta didik dapat merasakan bahwa mereka masing-masing adalah bagian

dari suatu masyarakat peserta didik, yang berada dalam suatu lingkungan bersama. Dengan

mengembangkan suatu komunitas dan hidup di dalamnya, peserta didik menjadi tidak lagi merasakan

terisolasi di dalam media elektronik. Bahkan, mereka bekerja saling bahu-membahu untuk mendukung

satu sama lain demi keberhasilan kelompok. Lebih jauh dikemukakan bahwa di dalam kegiatan e-

Learning, para guru dan peserta belajar mengungkapkan bahwa mereka justru lebih banyak mengenal

satu sama lainnya. Para peserta belajar sendiri mengakui bahwa mereka lebih mengenal para gurunya

yang membina mereka belajar melalui kegiatan e-Learning. Di samping itu, para guru e-Learning ini juga

aktif melakukan pembicaraan (komunikasi) dengan orangtua peserta didik melalui telepon dan email

karena para orang tua ini merupakan mitra kerja dalam kegiatan e-Learning. Demikian juga halnya

dengan komunikasi antara sesama para peserta e-Learning. Di pihak manapun kita berada, satu hal yang

Page 30: konsep dasar e-learning dan apa itu e-learning

perlu ditekankan dan dipahami adalah bahwa e-Learning tidak dapat sepenuhnya menggantikan

kegiatan pembelajaran konvensional di kelas (Lewis, 2002).

Tetapi, e- Learning dapat menjadi partner atau saling melengkapi dengan pembelajaran konvensional di

kelas. E-Learning bahkan menjadi komplemen besar terhadap model pembelajaran di kelas atau sebagai

alat yang ampuh untuk program pengayaan. Sekalipun diakui bahwa belajar mandiri merupakan “Basic

Thrust” kegiatan pembelajaran elektronik, namun jenis kegiatan pembelajaran ini masih membutuhkan

interaksi yang memadai sebagai upaya untuk mempertahankan kualitasnya (Reddy, 2002).[29]

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan E-Learning dapat kami simpulkan sebagai berikut :

1. Definisi E-Learning adalah suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya

bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media internet, intranet atau media jaringan

komputer lain, atau proses pembelajaran yang memanfaatkan teknologi informasi dan

komunikasi (TIK) secara sistematis dengan mengintegrasikan semua komponen pembelajaran,

termasuk interaksi pembelajaran lintas ruang dan waktu, dengan kualitas yang terjamin.

2. Manfaat E-learning adalah mempersingkat waktu pembelajaran dan membuat biaya studi lebih

ekonomis. E-learning mempermudah interaksi antara peserta didik dengan bahan/materi,

peserta didik dengan dosen/guru/instruktur maupun sesama peserta didik. Peserta didik dapat

saling berbagi informasi dan dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat dan berulang-

ulang, lebih memantapkan penguasaannya terhadap materi pembelajaran. Dengan adanya e-

learning para guru/dosen/instruktur akan lebih mudah melakukan pemutakhiran bahan-bahan

belajar yang menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan tuntutan perkembangan keilmuan yang

mutakhir, mengembangkan diri atau melakukan penelitian guna meningkatkan wawasannya,

mengontrol kegiatan belajar peserta didik, Pembelajaran dari mana dan kapan saja (time and

place flexibility).

3. Sejarah dan Perkembangan E-learning pertama kali diperkenalkan oleh universitas Illinois di

Urbana-Champaign dengan menggunakan sistem instruksi berbasis komputer (Computer-

Assisted Instruction ) dan komputer bernama PLATO.

4. Keuntungan Menggunakan E-learning diantaranya Fleksibel, Menghemat waktu proses belajar

mengajar, Mengurangi biaya perjalanan, biaya pendidikan secara keseluruhan (infrastruktur,

peralatan, buku-buku), Menjangkau wilayah geografis yang lebih luas

Page 31: konsep dasar e-learning dan apa itu e-learning

5. E-Learning 2.0 adalah cara pandang baru terhadap pembelajaran elektronik yang terinspirasi

oleh munculnya teknologi Web 2.0. Sistem konvensional pembelajaran elektronik biasanya

berbasis pada paket pelajaran yang disampaikan kepada siswa dengan menggunakan teknologi

Internet (biasanya melalui LMS).

6. Fitur E-learning yaitu Konten yang relevan dengan tujuan belajar, Menggunakan metode

instruksional seperti contoh dan praktek untuk membantu belajar, Menggunakan elemen media

seperti kalimat dan gambar untuk mendistribusikan konten dan metode belajar, Pembelajaran

dapat secara langsung dengan instruktur (synchronous) ataupun belajar secara individu

(asynchronous), Membangun wawasan dan teknik baru yang dihubungkan dengan tujuan belajar

7. Elemen E-learning yaitu apa, bagaimana dan mengapa dari e-learning Apa : memasukkan baik

konten, yaitu informasi, dan metode instruksional, yaitu teknik, yang membantu orang

mempelajari konten belajar, Bagaimana, didistribusikan melalui komputer dalam bentuk kalimat

dan gambar, Mengapa, ditujukan untuk membantu pelajar mencapai tujuan belajarnya atau

melakukan pekerjaannya.

8. Aspek Penting dalam E-learning yaitu menciptakan solusi belajar formal dan informal,

menyediakan akses ke berbagai macam sumber pembelajaran baik itu konten ataupun manusia,

mendukung sekelompok orang atau grup untuk belajar bersama, membawa pembelajaran

kepada pelajar bukan pelajar ke pembelajaran.

9. Arsitektur E-learning yaitu Receptive, Akuisisi Informasi Rendah, Penginformasian, Directive,

Peguatan respons, Medium, Melakukan prosedur seperti penggunaan software, Guided

Discovery, Konstruksi wawasan Tinggi, Melakukan strategi seperti pemecahan masalah.

10. Pro dan kontra terhadap E-Learning, bagi yang kontra mengatakan bahwa “Di samping daerah

jangkauan kegiatan e-Learning yang terbatas (sesuai dengan ketersediaan infrastruktur),

frekuensi kontak secara langsung antarsesama siswa maupun antara siswa dengan nara sumber

sangat minim, demikian juga dengan peluang siswa yang terbatas untuk bersosialisasi). Bagi

yang pro mengatakan bahwa e-learning dapat menjadi partner atau saling melengkapi dengan

pembelajaran konvensional di kelas. E-Learning bahkan menjadi komplemen besar terhadap

model pembelajaran di kelas atau sebagai alat yang ampuh untuk program pengayaan.

komponen yang membentuk e-Learning adalah:

1. Infrastruktur e-Learning: Infrastruktur e-Learning dapat berupa personal computer (PC), jaringan

komputer, internet dan perlengkapan multimedia. Termasuk didalamnya peralatan

teleconference apabila kita memberikan layanan synchronous learning melalui teleconference.

Page 32: konsep dasar e-learning dan apa itu e-learning

2. Sistem dan Aplikasi e-Learning: Sistem perangkat lunak yang mem-virtualisasi proses belajar

mengajar konvensional. Bagaimana manajemen kelas, pembuatan materi atau konten, forum

diskusi, sistem penilaian (rapor), sistem ujian online dan segala fitur yang berhubungan dengan

manajemen proses belajar mengajar. Sistem perangkat lunak tersebut sering disebut dengan

Learning Management System (LMS). LMS banyak yang opensource sehingga bisa kita

manfaatkan dengan mudah dan murah untuk dibangun di sekolah dan universitas kita.

3. Konten e-Learning: Konten dan bahan ajar yang ada pada e-Learning system (Learning

Management System). Konten dan bahan ajar ini bisa dalam bentuk Multimedia-based Content

(konten berbentuk multimedia interaktif) atau Text-based Content (konten berbentuk teks

seperti pada buku pelajaran biasa). Biasa disimpan dalam Learning Management System (LMS)

sehingga dapat dijalankan oleh siswa kapanpun dan dimanapun. Depdiknas cukup aktif bergerak

dengan membuat banyak kompetisi pembuatan multimedia pembelajaran. Pustekkom juga

mengembangkan e-dukasi.net yang mem-free-kan multimedia pembelajaran untuk SMP, SMA

dan SMK. Juga mari kita beri applaus ke pak Gatot (Biro PKLN) yang mulai memberikan insentif

dan beasiswa untuk mahasiswa yang mengambil konsentrasi ke Game Technology yang arahnya

untuk pendidikan. Ini langkah menarik untuk mempersiapkan perkembangan e-Learning dari sisi

konten.

Sedangkan Actor yang ada dalam pelaksanakan e-Learning boleh dikatakan sama dengan proses

belajar mengajar konvensional, yaitu perlu adanya guru (instruktur) yang membimbing, siswa

yang menerima bahan ajar dan administrator yang mengelola administrasi dan proses belajar

mengajar.

Oh ya terminologi yang berhubungan dengan e-Learning sebenarnya banyak. Ada online

learning, software learning, multimedia learning, computer based learning. Boleh dikatakan

semua bisa diwakili oleh e-Learning, baik dalam perspektif umum (online learning, computer

based learning) maupun dalam perspektif komponen e-Learning (multimedia learning sebagai

komponen e-Learning content dan software learning sebagai komponen e-learning system).

Sedikit perlu kita garis bawahi untuk terminologi distance learning. Terminologi distance

learning ini sejak dulu sudah ada, hanya dulu distribusi bahan ajar dan proses pembelajaran

tidak menggunakan media elektronik, misalnya universitas terbuka yang dulu mengirimkan

Page 33: konsep dasar e-learning dan apa itu e-learning

module pembelajaran lewat pos. Hanya, saat ini universitas yang menerapkan distance learning

kebanyakan sudah menggunakan media elektronik untuk mendistribusikan bahan ajar dan

proses belajar mengajar, dengan kata lain bisa saja distance learning masuk ke definisi e-

Learning untuk kondisi ini. Tapi tidak menjadi masalah kalau open university yang ada di dunia

ini tetap menggunakan term distance learning, karena mungkin sudah lebih lama dan terbiasa

digunakan. Yang pasti secara kohesi terminologi, distance learning akan dekat dengan

terminologi open university dan synchronous learning.

Fitur Unik Bimbingan Belajar Online yang dipakai oleh situs

FOCUS-A

Web Tutor Virtual

Tutor Web virtual adalah ruang kelas virtual dimana guru terpilih telah mempersiapkan catatan

yang sesuai dengan mata pelajaran yang dipilih. Web tutor terdiri dari gambar dan suara melalui

penjelasan yang dapat dimainkan dan diberhentikan melalui tombol ‘Play’ dan ‘Stop’ oleh anak-

anak anda.

Semua topik yang tersedia di bimbingan belajar Online FOCUS-A ini disusun berdasarkan

silabus (kurikulum) Departemen Pendidikan Indonesia.

Setelah pelajar-pelajar menghabiskan Virtual Web Tutor ini, mereka boleh melanjutkan diri ke

peringkat selanjutnyanya yaitu dengan latihan Web Topik.

Web-Assessment

Di Web-Assesment, soal-soal ujian akan diperbarui dan diberikan secara berkala. Jenis-jenis

pertanyaan untuk ujian ini mulai dari tingkat mudah, sedang dan sulit. Penilaian dibuat setingkat

demi setingkat untuk membuat pembelajaran lebih mudah dan menyenangkan. Mirip dengan

Web-Topic, pelajar-pelajar harus mendapatkan NILAI MINIMAL 80% dan ke atas untuk

melanjutkan ke tingkat yang lebih tinggi.

Dengan nilai minimal 80%, bimbingan belajar online Focus-A langsung akan mendorong siswa

untuk berprestasi dalam studi mereka dan secara tidak langsung memotivasi mereka untuk

unggul dalam segala hal yang mereka lakukan.

Instant Marking Answers ( Menandai jawaban secara instant )

Page 34: konsep dasar e-learning dan apa itu e-learning

Dalam bimbel online Focus-A, semua pertanyaan segera diperiksa setelah jawabannya di-klik

oleh pelajar-pelajar. ‘Instant Marking’ ini adalah cepat. Oleh karena itu, pelajar-pelajar dapat

mengidentifikasi kesalahan-kesalahan mereka secara langsung dan mampu menghafal kesalahan

mereka agar tidak diulangi dikemudian hari. Siswa juga didorong dengan kata-kata bermotivasi.

Web-Editor

Web Editor membolehkan pelajar-pelajar untuk menjawab pertanyaan subjektif. Kertas

pertanyaan akan dievaluasi oleh pembimbing setiap subyek dan kemudian akan dinilai dan

dicatat dalam kartu skor siswa. bimbingan belajar Online Focus-A adalah satu-satunya program

bimbel online yang mendukung kertas pertanyaan dan jawaban.

Web-Dictionary

Fungsi dari Kamus Web adalah untuk menjelaskan setiap kata yang tidak dimengerti oleh siswa.

Hanya double klik pada kata tertentu dan penjelasannya akan dilakukan dalam format Bahasa

Indonesia – Bahasa Inggris – Mandarin.

Web- Trial Exam

Bagian ini akan memberi kertas ujian yang disiapkan khusus untuk pelajar-pelajar.

Web-Trial Exam juga dapat memberi persiapan akhir sebelum pelajar-pelajar siap untuk ujian

yang sebenarnya.

Web-Past Year Exam

Bimbingan belajar Online FOKUS-A memberikan kertas ujian hingga 5 tahun yang sebelumnya.

Kertas ujian tahun lalu memberi peluang kepada pelajar-pelajar untuk bersedia dan menghindari

phobia ujian yang semakin umum di kalangan pelajar-pelajar sekolah pada masa sekarang.

Semua soal ujian tahun lalu ditetapkan dalam sistem mereka secara otomatis, serupa dengan

ujian yang nyata. Hal ini menciptakan lingkungan ujian dan akan meningkatkan keyakinan

mereka untuk menghadapi ujian akan datang.

Catatan dalam Web Notes disusun oleh guru-guru dalam format pemetaan pikiran, nilai dan

bentuk-bentuk grafis. Cara ini lebih mudah untuk difahami, menarik dan interaktif. Catatan ini

juga bisa dicetak untuk revisi pada masa tertentu.

Web-Score Card

Web-Score Card memberikan kedua pelajar dan orang tua dengan hasil nilai dari pembelajaran

yang telah dibuat dari semua Web-Topik, Web-Assesment, Web-Trial Exam dan Web Past Year

Page 35: konsep dasar e-learning dan apa itu e-learning

Exam. Web-Score Card ini dapat membantu para orang tua untuk mengetahui kinerja anak-anak

mereka dan kemajuan dalam studi mereka.

Web Notes

Results Stored Online

Semua hasil Web-Topik, Web-Assessment, Web-Trial Exam dan Web Past Year Exam yang

telah dilakukan oleh pelajar-pelajar dicatat dan disimpan secara online. Latihan yang dilakukan

sebelumnya dapat ditinjau oleh kedua orang tua dan juga pelajar-pelajar pada kapan saja, di

mana saja.

Focus-A Web Forum

Dalam bimbel online Focus-A, pelajar-pelajar, guru-guru bahkan orang tua dapat berdiskusi atau

bertukar pikiran pada setiap topik tertentu. Siapapun bisa memulai sebuah topik yang menarik.

Sebagai contoh, seorang pelajar sekolah yang tidak memahami suatu topik tertentu dapat

menanyakan sebuah pertanyaan, dan semua orang dapat berpartisipasi dalam diskusi itu.

Focus-A online Chat

Online Chat adalah obrolan antar pelajar dan guru yang log in pada masa yang sama. Pelajar dan

Guru bisa mendiskusikan dan bertukar pikiran, membuat topik baru chatting dan memilih topik

yang ingin berpartisipasi. Chat room memberikan lingkungan yang sehat bagi siswa untuk

membuat teman-teman dan membahas topik secara intelektual.