Top Banner
Konsensus Manajemen Anemia pada Pasien Gagal Ginjal Kronik
20

Konsensus Penatalaksanaan Anemia Pada GGK

Jul 11, 2016

Download

Documents

Andri Rais
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Konsensus Penatalaksanaan Anemia Pada GGK

Konsensus Manajemen Anemia pada Pasien Gagal

Ginjal Kronik

Page 2: Konsensus Penatalaksanaan Anemia Pada GGK

Pendahuluan

• Anemia dijumpai pada sebagian besar pasien gagal ginjal kronik (GGK)

• Anemia pada GGK terutama diakibatkan oleh berkurangnya produksi eritropoietin.

• Penyebab lain adalah defisiensi besi yg disebabkan : – Kehilangan darah selama HD– Tindakan flebotomi berulang– Malnutrisi, dan– Perdarahan gastrointestinal

Page 3: Konsensus Penatalaksanaan Anemia Pada GGK

Tujuan Penatalaksanaan Tujuan Penatalaksanaan anemia efektifanemia efektif

• Mengurangi kebutuhan tranfusi darah• Menurunkan morbiditas dan mortalitas• Menghilangkan gejala yang ditimbulkan anemia• Meningkatkan kualitas hidup• Mengurangi efek sekunder anemia terhadap sistem

kardiovaskuler, fungsi mental dan fungsi endokrin• Mengurangi efek samping pengobatan anemia

Page 4: Konsensus Penatalaksanaan Anemia Pada GGK

Panduan 1: Pengkajian anemia pada pasien gagal ginjal kronik

1. Penyebab anemia GGK:– Defisiensi eritropoietin merupakan penyebab

utama

– Defisiensi besi– Kehilangan darah– Inflamasi akut atau kronik– dll

Page 5: Konsensus Penatalaksanaan Anemia Pada GGK

Panduan 1: Pengkajian anemia pada pasien gagal ginjal kronik

2. Evaluasi anemia:– Dimulai bila Hb 10 g/dL, Ht 30%– Diagnosis laboratorium anemia:

•Hb, Ht•Morfologi eritrosit (MCV, MCH)•Hitung retikulosit•Status besi : Saturasi transferin, serum feritin

– Evaluasi penyebab anemia lainnya bila ada kecurigaan klinis

– Evaluasi penyakit kardioserebrovaskular

Page 6: Konsensus Penatalaksanaan Anemia Pada GGK

Panduan 2 : Pengkajian status besi dan terapi besi

Apakah anemia cukup besi atau defisiensi besi?Defisiensi besi :

• Absolut : Feritin serum < 100g/L Saturasi transferin <20%• Fungsional : Feritin serum 100g/L Saturasi transferin <20%

Page 7: Konsensus Penatalaksanaan Anemia Pada GGK

1300120011001000900800700600500400300200100

05.0 6.0 7.0 8.0 9.0 10.0

Init

ial s

erum

ferr

itin

(

g/lit

er)

Initial Hb (g/dL)

Serum levels of ferritin required to achieve a hemoglobin level of 10.4 in nonuremic subjects.

IRON SURPLUS

IRON DEFICIENCY

Page 8: Konsensus Penatalaksanaan Anemia Pada GGK

Panduan 2 : Pengkajian status besi dan terapi besi

• Terapi anemia defisiensi besi:– Cara pilihan : parenteral / intravena– Dosis uji coba :

•Iron sucrose : 20 – 50 mg (1-2,5 ml) diencerkan dengan 50 ml NaCl 0,9% drip IV

– Dosis fase koreksi : •Iron sucrose : 100 mg diencerkan dengan 100 mL

NaCl 0,9%, drip IV dalam waktu paling cepat 15 menit.

– Evaluasi : 1 minggu pasca terapi fase koreksi

Page 9: Konsensus Penatalaksanaan Anemia Pada GGK

Panduan 3 : Indikasi & kontraindikasi terapi EPO

• Indikasi :– Bila Hb 10 g/dL, Ht 30% pada beberapa kali

pemeriksaan dan penyebab anemia lain sudah disingkirkan:• Cadangan besi adekuat• Tidak ada infeksi yang berat

• Kontraindikasi :– Hipersensitif terhadap EPO

• Perhatian :– Hipertensi tak terkendali (sistolik 180 mmHg,

diastolik 110 mmHg)– Hiperkoagulasi– Beban cairan berlebih

Page 10: Konsensus Penatalaksanaan Anemia Pada GGK

BFUe = Burst Forming Unit eritroid = Colony Forming Unit eritroid

Page 11: Konsensus Penatalaksanaan Anemia Pada GGK

Panduan 4 : Target hemoglobin atau hematokrit

• Penatalaksanaan anemia ditujukan untuk mencapai Hb>10 g/dL dan Ht>30%.

Catatan :• Target optimal Hb menurut beberapa penelitian

klinik adalah 11-12 g/dL; pada level tersebut telah terbukti menurunkan morbiditas dan mortalitas serta meningkatkan kualitas hidup.

Page 12: Konsensus Penatalaksanaan Anemia Pada GGK

Panduan 5 : Terapi EPO• Fase koreksi:

– Mulai dengan 2000 – 4000 IU subkutan, 2-3 x seminggu selama 4 minggu.

– Target respons : Hb naik 1-2 g/dL dalam 4 minggu atau Ht naik 2-4% dalam 2-4 minggu

– Pantau Hb, Ht tiap 4 minggu– Bila target respons tercapai, pertahankan dosis– Bila target respons belum tercapai naikkan dosis 50%– Bila Hb naik > 2,5 g/dL atau Ht naik > 8% dalam 4 minggu,

turunkan dosis 25%– Besi terus dipantau

Page 13: Konsensus Penatalaksanaan Anemia Pada GGK

Panduan 5 : Terapi EPO

• Fase Pemeliharaan :– Dilakukan bila target Hb sudah tercapai – 2 atau 1 kali 2000 IU/minggu– Pantau Hb dan Ht setiap bulan– Periksa status besi setiap 3 bulan– Bila dengan terapi pemeliharaan Hb mencapai >

12 g/dL (dan status besi cukup), turunkan dosis EPO 25%

Page 14: Konsensus Penatalaksanaan Anemia Pada GGK

Panduan 5 : Terapi EPO• Terapi besi fase pemeliharaan :

– Target terapi :• Feritin serum > 100 µg/L - < 500 µg/L • Saturasi transferin >20% - <40%

– Dosis :• IV : Iron sucrose : maksimum 100 mg/minggu Iron dextran : IV : 50 mg/minggu Iron gluconate : IV : 31,25 – 125 mg/ minggu• IM : Iron dextran : 80 mg/2 minggu• Oral : 200 mg besi elemental : 2-3x / hari• Periksa besi tiap 3 bulan

Page 15: Konsensus Penatalaksanaan Anemia Pada GGK

Panduan 6 : Respon terhadap EPO tidak adekuat

• Batasan : – Respons tidak adekuat bila pasien gagal mencapai

kenaikan Hb/Ht yang dikehendaki setelah pemberian EPO selama 4-8 minggu.

• Penyebab :– Defisiensi besi : penyebab tersering.– Infeksi/ inflamasi– Kehilangan darah kronik– Malnutrisi– Dialisis tidak adekuat– Lain-lain

Page 16: Konsensus Penatalaksanaan Anemia Pada GGK

Panduan 7 : Reaksi simpang atau efek samping

• Hipertensi :– Tekanan darah harus dipantau ketat

terutama fase koreksi– Pasien mungkin perlu obat hipertensi

• Kejang : kenaikan Hb terlalu cepat dan hipertensi tidak terkontrol

Page 17: Konsensus Penatalaksanaan Anemia Pada GGK

• Increase in whole blood viscosityIncrease in whole blood viscosity• Activation of various neurohumoral systemsActivation of various neurohumoral systems• Endothelin releaseEndothelin release• Vascular endothelial dysfunctionVascular endothelial dysfunction• Direct vasopressor effect of rHuEPO on renal Direct vasopressor effect of rHuEPO on renal

resistance vesselsresistance vessels• Inhibition of nitric oxide synthesisInhibition of nitric oxide synthesis• (Too) rapid correction of anemia(Too) rapid correction of anemia

Factors of rHuEPO-Induced Hypertension in ESRD Patients

Page 18: Konsensus Penatalaksanaan Anemia Pada GGK

Panduan 8 : Transfusi Darah• Transfusi darah dapat diberikan pada kondisi khusus:

– Perdarahan akut dengan gejala gangguan hemodinamik– Hb < 7g/dL– Hb < 8g/dL dengan gangguan hemodinamik– Defisiensi besi dan akan menggunakan EPO, tetapi belum

tersedia preparat besi IM/IV.• Target Hb dengan transfusi : 7-9 g/dL• Hindari transfusi bagi calon reseptor transplantasi.

Page 19: Konsensus Penatalaksanaan Anemia Pada GGK

Panduan 9 : Terapi penunjang untuk meningkatkan optimalisasi terapi EPO

• Asam folat : 5 mg/hari• Vitamin B6 : 100 – 150 mg• Vitamin B12 : 0,25 mg/bulan• Vitamin C : 300 mg IV pasca HD, pada anemia defisiensi besi

fungsional yang mendapatkan terapi EPO• Vitamin D : mempunyai efek langsung terhadap prekursor

eritroid• Vitamin E : 1200 IU• Preparat androgen (2-3 kali/minggu)

– Dapat mengurangi kebutuhan EPO– Hepatotoksik, hati-hati bagi gangguan fungsi hati– Tidak dianjurkan untuk wanita

Page 20: Konsensus Penatalaksanaan Anemia Pada GGK

Thank You