Top Banner
KOMUNIKASI VIRTUAL (Kajian Fenomena Hallyu Wave Terhadap Gaya Hidup Remaja di Purwokerto) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas DakwahIAIN Purwokerto Guna Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I) Oleh: NUR HASANAH NIM. 1123102014 PROGRAM STUDI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PURWOKERTO 2016
44

KOMUNIKASI VIRTUAL (Kajian Fenomena Hallyu Wave …repository.iainpurwokerto.ac.id/247/1/Cover, Bab I, Bab V, Daftar Pustaka.pdfSKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas DakwahIAIN Purwokerto

Jan 07, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: KOMUNIKASI VIRTUAL (Kajian Fenomena Hallyu Wave …repository.iainpurwokerto.ac.id/247/1/Cover, Bab I, Bab V, Daftar Pustaka.pdfSKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas DakwahIAIN Purwokerto

KOMUNIKASI VIRTUAL (Kajian Fenomena Hallyu Wave Terhadap Gaya Hidup Remaja

di Purwokerto)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas DakwahIAIN Purwokerto

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh:

NUR HASANAH

NIM. 1123102014

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

PURWOKERTO

2016

Page 2: KOMUNIKASI VIRTUAL (Kajian Fenomena Hallyu Wave …repository.iainpurwokerto.ac.id/247/1/Cover, Bab I, Bab V, Daftar Pustaka.pdfSKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas DakwahIAIN Purwokerto

v

ABSTRAK

KOMUNIKASI VIRTUAL

(KAJIAN FENOMENA BUDAYA HALLYU WAVE TERHADAP GAYA

HIDUP REMAJA DI PURWOKERTO)

NUR HASANAH

1123102014

Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam

Fakultas Dakwah

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto

Abstrak

Hallyu Wave merupakan suatu fenomena menyebarnya budaya popular asal

Korea Selatan diberbagai penjuru dunia. Produk budaya ini meliputi: Drama (K-

Drama), Musik (K-Pop) dan Fashion (K-Style). Penyebaran budaya ini tidak lain

karena peranan media yang selalu memblow-up fenomena yang tengah menjadi

tren. Media internet, terkhusus media sosial memiliki peran penting didalamnya.

Media sosial dalam konteks penyebaran budaya Hallyu Wave digunakan sebagai

media komunikasi, publikasi, promosi, dan pemasaran kepada penggemar oleh

tokoh/artis dari negeri Korea Selatan. Berdasarkan latar belakang masalah diatas,

maka peneliti merumuskan permasalahan sebagai berikut: 1) Bagaimana bentuk

komunikasi yang terjalin antara remaja di Purwokerto dengan tokoh budaya

Hallyu Wave, 2) Bagaimana pengaruh budaya Halllyu Wave terhadap gaya hidup

Remaja di Purwokerto.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk komunikasi virtual serta

pengaruh gaya hidup yang ditimbulkan dari budaya Hallyu Wave. Penelitian ini

merupakan penelitian deskripstif-kualitatif, dengan teknik pengumpulan data yaitu

wawancara dan observasi. Teori utama yang digunakan ialah pendekatan

Fenomenologi Edmund Husserl dan konsep gaya hidup menurut Henry Assael.

Teori pendukung lainnya ialah teori computer mediated communication (CMC).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah adanya fenomena Hallyu

Wave, terdapat pengaruh gaya hidup pada remaja di Purwokerto, seperti pola

hidup hedonis, keinginan untuk meniru dengan idolanya dan penggunaan bahasa

Korea dikehidupan sehari-hari. Komunikasi antar penggemar-tokoh/artis budaya

Hallyu Wavemerupakan komunikasi virtual degan jenis komunikasi asynchronous

communication dan synchronous communication.

Kata kunci: Fenomenologi, Hallyu Wave, Komunikasi Virtual,Gaya

Hidup.

Page 3: KOMUNIKASI VIRTUAL (Kajian Fenomena Hallyu Wave …repository.iainpurwokerto.ac.id/247/1/Cover, Bab I, Bab V, Daftar Pustaka.pdfSKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas DakwahIAIN Purwokerto

vi

MOTTO

“Berlarilah! Sebelum waktu perlahan-lahan kan

menghimpitmu.”

(Nur Khasanah, Banjarnegara 28 Desember 2015.

19:56 WIB)

“Action speak louder than words.”

(Jung Yunho of TVXQ)

Page 4: KOMUNIKASI VIRTUAL (Kajian Fenomena Hallyu Wave …repository.iainpurwokerto.ac.id/247/1/Cover, Bab I, Bab V, Daftar Pustaka.pdfSKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas DakwahIAIN Purwokerto

vii

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirabbil’alamin

Segala Puji bagi-Mu ya Allah SWT.

Yang tak pernah putus memberikan kasih sayang, pertolongan dankekuatan pada

hamba-Nya. Setiap kebaikan yang ada dan terjadi padadiriku adalah semata-

semata karena rahmat-Mu. Atas karunia serta kemudahan yang Engkau berikan

akhirnya skripsi yang sederhana ini dapat terselesaikan. Shalawat dan salam selalu

terlimpahkan keharibaan Rasulullah Muhammad SAW. Dengan rasa syukurdan

rendah hati, kupersembahkan karya ini sebagai bentuktanggung jawab,

pengabdian, ungkapan terima kasih, hormat dan kasihsayangku kepada :

1. Ibundaku,Mahyati. Seorang wanita tegar, tangguh danpenuh pendirian.

Karena ridho, do’a dan perjuanganmu lah, akhirnya putrimu ini dapat tumbuh

hingga dewasa seperti saat ini.Do’a-do’anya adalah senjata terbaik saya

dalam menjalani kehidupan ini. Terimakasih ya Allah yang memberikan

malaikat-Mu kepadaku. Terimakasih ya Rabb aku telah dilahirkan dari rahim-

Nya.

2. Ayahanda, Bardi. Seorang Ayah penuh tanggung jawab yang tak pernah lelah

berjuang untuk mencukupi dan membahagiakan kami, putra-putrinya. Mentor

terbaik yang tak pernah lelah mengajarkan, memberikan semangat dan

membimbing saya menjadi pribadi yang lebih baik agar dapat memberikan

manfaat bagi agama, bangsa dan negara.

3. Adik kebanggaanku, Aditya Bayu Saputra yang selalu menyayangiku. Mari

kita buat kedua orang tua kita bangga atas lahirnya kita didunia ini, Dek.

4. Keluarga yang tiada henti memberikan dukungan dan doanya buatku.

Page 5: KOMUNIKASI VIRTUAL (Kajian Fenomena Hallyu Wave …repository.iainpurwokerto.ac.id/247/1/Cover, Bab I, Bab V, Daftar Pustaka.pdfSKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas DakwahIAIN Purwokerto

viii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim.

Assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barrakatuh.

Sesungguhnya segala pujian hanya milik Allah Ta’ala. Kami memuji-Nya,

meminta pertolongan dan memohon ampun kepada-Nya, dan kami belindung

kepada Allah Ta’ala dari kejahatan diri-diri kami dan dari keburukan-keburukan

amalan kami. Barangsiapa yang disesatkan oleh Allah maka tidak akan ada yang

dapat memberinya petunjuk, dan barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah,

maka tidak akan ada yang dapat menyesatkan.

Penulis memanjatkan rasa syukur yang tak terkira kepada Allah SWT yang

telah melimpahkan nikmat-Nya, kelapangan hati dan semangat sehingga Penulis

dapat menyelesaikan karya ilmiah dalam bentuk skripsi yang berjudul

“Komunikasi Virtual (Kajian Fenomena Budaya Hallyu Wave Terhadap Gaya

Hidup Remaja di Purwokerto).”

Penulisan skripsi yang telah diselesaikan ini merupakan salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S-1) Institut Agama Islam Negeri

Purwokerto dan juga sebagai aplikasi dalam mengevaluasi kapasitas ilmiah dari

Mahasiswa yang akan menamatkan studinya dikelembagaan tersebut.

Penulis menyadari, dalam penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan,

bimbingan, serta dukungan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun

tidak langsung. Oleh karena itu melalui kata pengantar ini, Penulis ingin

menyampaikan rasa terima kasih kepada:

Page 6: KOMUNIKASI VIRTUAL (Kajian Fenomena Hallyu Wave …repository.iainpurwokerto.ac.id/247/1/Cover, Bab I, Bab V, Daftar Pustaka.pdfSKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas DakwahIAIN Purwokerto

ix

1. Drs. Zaenal Abidin, M.Pd. Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi Institut

Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto.

2. Muridan, M.Ag., Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Institut

Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto.

3. Nurma Ali Ridlwan., M.Ag., sebagai Dosen Pembimbing yang telah

membimbing skripsi ini.

4. Kepada Dewan Penguji Sidang Munqasyahku, Dr. Musta’in, S.Pd, M.Si serta

Mukhtar Efendi, S.IP.

5. Segenap Dosen dan Karyawan Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

Purwokerto.

6. Kepala Perpustakaan IAIN Purwokerto, buku-bukunya yang telah

memberikan banyak inspirasi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

7. Kedua orang tua Penulis: Mama Bardi dan BapaBardi yang selalu

mendoakan, mendukung dan berjuang serta mencurahkan segala kasih

sayangnya, terima kasih banyak.

8. Aditya Bayu Saputra, Adik kebangaganku yang selalu mengerti, memahami

dan menunggu kepulanganku.

9. Untuk Kakek-Nenekku: Embah Kasturi dan Biyung Satini yang telah

merawatku sedari kecil hingga aku tumbuh dewasa seperti saat ini, Terima

kasih tak terhingga kuucapkan untuk kalian.

10. Bibi - Pamanku: Siti Ma’rifah – Ali Khamdani, Siti Bariyah - Sigit

Kurniawan, Akhmad Bunyamin - Sukesih, Murfingah – Riyanto, Akhmad

Page 7: KOMUNIKASI VIRTUAL (Kajian Fenomena Hallyu Wave …repository.iainpurwokerto.ac.id/247/1/Cover, Bab I, Bab V, Daftar Pustaka.pdfSKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas DakwahIAIN Purwokerto

x

Sahidin - Qasiyah, Akhmad Hadirin – Kustiyah. Terima kasih untuk

motivasinya.

11. Teruntuk sahabat-sahabatku yang telah melewati pahit manis, tawa dan tangis

selama perjuangan empat setengah tahun ditanah rantau khususnya Vivi

Nurbaety, Esti Muamaroh, Dede Susanti, dan Arum Venty Veronika. Terima

kasih atas persahabatan yang terjalin indah dan mengesankan.

12. Kawan-Kawan KPI tahun 2011, Teguh, Hani, Eka, Arina, Naelis, Farhan,

Ma’mun. Dinda, Tuti, Qiqi, Firza, Bayu, Asngad, dan teman-teman yang lain

yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, kenangan kita takkan

terlupakan kawan.

13. Untuk seseorang yang menjadi moodboster-ku, Teguh. Terima kasih untuk

motivasi, pengertian, kasih sayang, dukungan serta pengalaman barunya yang

begitu banyak dan luar biasa.

14. Teman-teman kost Annisa khususnya Sofianna ZN, Dewi BC, Ani Syarofah,

Ira Destaian Sudarma, Indah Fitriyani, Kristiana. Terimakasih untuk

persahabatan yang indah.

15. Teman-teman seperjuangan yang telah memberikan motivasi dan bantuan

sehingga terwujud skripsi ini.

16. Untuk teman-teman Informan yang telah menjadi sumber utamaku dalam

pengerjaan skripsi ini, terima kasih.

17. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu dalam skripsi ini,

semoga amal baik yang telah diberikan kepada penulis mendapat balasan dari

Allah SWT.

Page 8: KOMUNIKASI VIRTUAL (Kajian Fenomena Hallyu Wave …repository.iainpurwokerto.ac.id/247/1/Cover, Bab I, Bab V, Daftar Pustaka.pdfSKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas DakwahIAIN Purwokerto

xi

Dalam hal ini, penulis tidak dapat memberikan apapun dalam bentuk

materil. Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kata sempurna. Hal ini

karena keterbatasan dan pengalaman penulis. Hanya dengan do’a semoga skripsi

ini dapat memberikan manfaat bagi semua yang membutuhkan dan semoga dapat

menjadi amal ibadah bagi kita semua. Amin.

Purwokerto, Januari 2016

Penulis,

Nur Hasanah

NIM. 1123102014

Page 9: KOMUNIKASI VIRTUAL (Kajian Fenomena Hallyu Wave …repository.iainpurwokerto.ac.id/247/1/Cover, Bab I, Bab V, Daftar Pustaka.pdfSKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas DakwahIAIN Purwokerto

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

PERNYATAAN KEASLIAN ...................................................................... ii

PENGESAHAN ............................................................................................ iii

NOTA DINAS PEMBIMBING ................................................................... iv

ABSTRAK .................................................................................................... v

MOTTO ........................................................................................................ vi

PERSEMBAHAN ......................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .................................................................................. viii

DAFTAR ISI ................................................................................................. xii

DAFTAR TABEL......................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xvii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1

B. Definisi Operasional .............................................................. 12

C. Rumusan Masalah ................................................................. 16

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................. 16

E. Kajian Pustaka ....................................................................... 17

F. Sistematika Penulisan ............................................................ 20

BAB II FENOMENOLOGI & GAYA HIDUP REMAJA

A. Pengertian Fenomenologi ...................................................... 21

B. Fenomenologi Menurut Edmund Husserl ............................. 27

Page 10: KOMUNIKASI VIRTUAL (Kajian Fenomena Hallyu Wave …repository.iainpurwokerto.ac.id/247/1/Cover, Bab I, Bab V, Daftar Pustaka.pdfSKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas DakwahIAIN Purwokerto

xiii

1. Riwayat Hidup Edmund Husserl ..................................... 27

2. Fenomenoologi Husserl................................................... 28

C. Konsep Gaya Hidup ............................................................... 31

1. Pengertian Gaya Hidup ..................................................... 32

2. Dimensi Gaya Hidup ........................................................ 37

3. Bentuk Gaya Hidup .......................................................... 40

4. Faktor Pengaruh Gaya Hidup ........................................... 42

D . Teori Computer Mediated Communication (CMC) .............. 46

1. Pengertian Computer Mediated Communication

(CMC) ............................................................................. 46

2. Sumber Dasar Computer Mediated Communication

(CMC) ............................................................................. 49

3. Konsep Teori Computer Mediated Communication

(CMC) ............................................................................. 50

4. Dampak Computer Mediated Communication (CMC) ... 52

5. Keterkaitan dengan Model Komunikasi Lain ................. 53

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ...................................................................... 51

B. Objek Penelitian .................................................................... 58

C. Subjek Penelitian ................................................................... 58

D. Pengumpulan Data ................................................................ 59

E. Analisis Data ......................................................................... 59

BAB IV FENOMENA BUDAYA HALLYU WAVE MELALUI

KOMUNIKASI VIRTUAL

Page 11: KOMUNIKASI VIRTUAL (Kajian Fenomena Hallyu Wave …repository.iainpurwokerto.ac.id/247/1/Cover, Bab I, Bab V, Daftar Pustaka.pdfSKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas DakwahIAIN Purwokerto

xiv

A. Gambaran Umum Wilayah Purwokerto ............................................. 61

1. Letak Geografis Wilayah Purwokerto .......................................... 61

2. Sekilas Tentang Remaja di Wilayah Purwokerto......................... 62

B. Budaya Hallyu Wave ......................................................................... 64

1. Sejarah Singkat Budaya Hallyu Wave ......................................... 64

2. Perkembangan Budaya Hallyu Wave di Indonesia ...................... 68

3. Produk Budaya Hallyu Wave ....................................................... 72

4. Kontribusi Media dalam Penyebaran Budaya Hallyu Wave di

Purwokerto ................................................................................... 80

C. Deskripsi Komunikasi Virtual............................................................ 86

1. Pengerftian Komunikasi Virtual .................................................. 86

2. Jenis Komunikasi Virtual ............................................................. 87

3. Komunitas Virtual dalam Media Sosial ....................................... 89

D. Fenomena Hallyu Wave Terhadap Gaya Hidup Remaja di

Purwokerto ......................................................................................... 92

1. Karakteristik Informan ................................................................. 95

2. Bentuk Komunikasi antara Remaja dengan Tokoh/Artis

Budaya Hallyu Wave ................................................................... 104

3. Gaya Hidup Remaja Purwokerto Terhadap Fenomena Budaya

Hallyu Wave................................................................................. 116

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................................ 123

B. Saran-Saran ........................................................................................ 126

DAFTAR PUSTAKA

Page 12: KOMUNIKASI VIRTUAL (Kajian Fenomena Hallyu Wave …repository.iainpurwokerto.ac.id/247/1/Cover, Bab I, Bab V, Daftar Pustaka.pdfSKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas DakwahIAIN Purwokerto

xv

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 13: KOMUNIKASI VIRTUAL (Kajian Fenomena Hallyu Wave …repository.iainpurwokerto.ac.id/247/1/Cover, Bab I, Bab V, Daftar Pustaka.pdfSKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas DakwahIAIN Purwokerto

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Dimensi Gaya Hidup Menurut Henry Assael ................................... 37

Tabel 2 Dimensi Gaya Hidup Menurut Plummer .......................................... 38

Page 14: KOMUNIKASI VIRTUAL (Kajian Fenomena Hallyu Wave …repository.iainpurwokerto.ac.id/247/1/Cover, Bab I, Bab V, Daftar Pustaka.pdfSKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas DakwahIAIN Purwokerto

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Screenshot dari postingan twitter akun milik Choi Siwon saat

memperingati hari ulang tahun Super Junior yang ke-10 pada

tanggal 5 November 2015 ........................................................... 112

Page 15: KOMUNIKASI VIRTUAL (Kajian Fenomena Hallyu Wave …repository.iainpurwokerto.ac.id/247/1/Cover, Bab I, Bab V, Daftar Pustaka.pdfSKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas DakwahIAIN Purwokerto

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Sertifikat Baca Tulis Al-Qur’an dan Praktek Pengamalan Ibadah (BTA/PPI)

2. Sertifikat Kuliah Kerja Nyata (KKN)

3. Sertifikat Praktek Pengalaman Lapangan (PPL)

4. Surat keterangan lulus seminar proposal

5. Surat keterangan lulus ujian komprehensif

6. Sertifikat lulus ujian aplikasi komputer

7. Sertifikat pengembangan Bahasa Inggris

8. Sertifikat pengembangan Bahsa Arab

9. Hasil wawancara dari informan

10. Dokumentasi wawancara informan

Page 16: KOMUNIKASI VIRTUAL (Kajian Fenomena Hallyu Wave …repository.iainpurwokerto.ac.id/247/1/Cover, Bab I, Bab V, Daftar Pustaka.pdfSKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas DakwahIAIN Purwokerto

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia sebagai makhluk sosial yang penciptaannya disertai akal dan

pikiran, tentulah saling membutuhkan satu sama lain dalam kelangsungan

kehidupan mereka. Sebagaimana diungkapkan oleh Aristoteles seorang filosof

Yunani, bahwa manusia merupakan zoon politicon yang artinya satu individu

dengan individu lainnya saling membutuhkan satu sama lain yang keterkaitannya

tak bisa dipisahkan dalam kehidupan sosial.

Dalam proses interaksi sosial sebagai upaya kelangsungan hidup manusia,

komunikasi memiliki peran penting dalam proses tersebut. Selain untuk

penghubung antar satu dengan yang lain, komunikasi juga dijadikan sebagai

media penyampaian pesan serta sarana mengekspresikan diri. Sehingga mereka

dapat memahami satu sama lain.

Komunikasi bersifat fleksibel yang mana dapat dilakukan kapanpun,

siapapun dan melalui media apapun. Sebagaimana salah satu syarat komunikasi

efektif yaitu antar komunikan dan komunikator dapat memahami pesan yang

disampaikan serta memberikan feedback sebagai respon.

Dengan perbedaan budaya yang dimiliki oleh tiap negara, menjadikan

tiap negara memiliki daya tarik tersendiri dimata negara lain. Sebab, mobilitas

masyarakat diseluruh dunia sedang mencapai puncaknya. Perjalanan dari satu

negara ke negara lain dan dari satu benua ke benua lain banyak dilakukan,

Page 17: KOMUNIKASI VIRTUAL (Kajian Fenomena Hallyu Wave …repository.iainpurwokerto.ac.id/247/1/Cover, Bab I, Bab V, Daftar Pustaka.pdfSKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas DakwahIAIN Purwokerto

2

termasuk juga perjalanan domestik banyak dilakukan orang. Saat ini orang

seringkali mengunjungi budaya-budaya lain utnuk mengenal daerah baru dan

orang-orang yang berbeda serta untuk menggali peluang-peluang bisnis.

Hubugan antarpribadi kita semakin menjadi hubungan antarbudaya.1

Namun, perbedaan kebudayaan tersebut tak menjadi hambatan untuk

seseorang yang berasal dari budaya lain untuk mempelajari dan mengenal budaya

yang bukan budaya asli miliknya. Hal ini tak dapat dielakkan bahwa globalisasi

telah merubah gaya hidup dan pola pikir manusia menjadi lebih modern dan

terbuka dengan pemikiran serta budaya-budaya yang baru.

Mempelajari kebudayaan lain, dapat dilakukan dengan berbagai cara. Ini

dikarenakan salah satu dampak positif dari adanya globalisasi dengan terus

berkembangnya media dalam berkomunikasi. Mempelajari kebudayaan negara

lain pun dapat dilakukan melalui berbagai media yang telah ada. Perkembangan

komunikasi dimulai bahkan semenjak masa prasejarah, dimana mereka

berkomunikasi melalui tanda atau simbol-simbol non-verbal utnuk

menyampaikan pesan kepada yang lainnya. Hingga saat ini, komunikasi terus

mengalami perkembangan pesat terlebih dengan didukung kemajuan teknologi di

era modern.

Di dalam era globalisasi dan abad virtual dewasa ini, banyak konsep-

konsep sosial seperti integrasi, kesatuan, persatuan, nasionalisme, dan solidaritas,

tampak semakin kehilangan realitas sosialnya da akhirnya menjadi mitos.

Berbagai realitas sosial berkembang dalam skala global - khususnya sebagai

1Ahmad Sihabudin, Komunikasi Antarbudaya Satu Perspektif Multidimensi, (Jakarta: PT.

Bumi Aksara, 2011), hal. 6-7.

Page 18: KOMUNIKASI VIRTUAL (Kajian Fenomena Hallyu Wave …repository.iainpurwokerto.ac.id/247/1/Cover, Bab I, Bab V, Daftar Pustaka.pdfSKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas DakwahIAIN Purwokerto

3

akibat kemajuan teknologi informasi – justru menggiring, masyarakat global ke

arah akhir sosial.2

Berkaitan dengan kemajuan teknologi yang terus berkembang, munculnya

media informasi online berupa media sosial merupakan media paling efektif

dengan penggunanya yang semakin bertambah pertahunnya. Ada berbagai jenis

media sosial yang terus berkembang, seperti Facebook, Twitter, Instagram dan

sebagainya. Sosial media merupakan media yang membuat cara berkomunikasi

antarmanusia menjadi berubah, seperti yang diungkapkan oleh Clay Shirky.

“Alat yang digunakan untuk membentuk dan memelihara pusat kehidupan

manusia menjadi lebih hidup “.

Shirky menulis pada tahun 2008, tidak ada media sosial yang

memungkinkan berbagi kumpulam informasi melalui cara baru. Tampilan menu

– profil individu yang terbatasi oleh sistem mampu ditampilkan ke khalayak –

yang pastinya kebiasaan manusia sebagai makhluk sosial yang gemar berbagi

dapat dilakuakan dengan mudah berkat adanya media sosial.3

Pada awalnya, komunikasi bermedia internet dikatakan memiliki presence

yang kurang dibanding dengan komunikasi lain dalam interaksi interperson. Ini

disebabkan adanya kekurangan isyarat verbal untuk menafsirkan maksud dan

tujuan dari suatu pesan. Ini menjadikan komunikasi dalam talian bersifat tidak

peribadi. Melalui kajian oleh Flaherty et al., komunikasi sebagaimana fungsinya

tidak digunakan untuk tujuan yang sama dengan komunikasi face to face.

2Yasraf Amir Piliang, Dunia Yang Dilipat: Tamasya Melampaui Batas-Batas Kebudayaan,

(Yogyakarta: Jalasutra, 2004), hal. 135 3Daxton. R, Stewart, Social Media And The Law: A Guidebook For Comm Students And

Oroffesionals (New York: Rotledge, 2013), hal. 8.

Page 19: KOMUNIKASI VIRTUAL (Kajian Fenomena Hallyu Wave …repository.iainpurwokerto.ac.id/247/1/Cover, Bab I, Bab V, Daftar Pustaka.pdfSKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas DakwahIAIN Purwokerto

4

Komuniasi bermedia internet merupakan saluran yang sesuai bagi setengah

bentuk interaksi, terutama melibatkan komunikasi berkaitan tugas seperti

pertukaran pesan dan pertanyaan.4

Bagi remaja, internet digunakan untuk pengunggahan berbagai kegiatan,

aktivitas serta foto-foto pribadi, pengekspresian perasaan maupun pemikiran

yang bersifat pribadi, berinteraksi dengan orang lain melalui dunia maya dengan

menggunakan e-mail, chatting, sosial media, permainan game online, dan akses

iklan berupa produk dan iklan layanan.5 Pengguna media sosial sendiri tak

mengenal batasan usia dan kelas sosial. Dengan berbagai fitur dan kemudahan

yang ditawarkan, bukan hal yang mustahil jika pertumbuhan media sosial

mengalami peningkatan secara signifikan tiap tahunnya.

Internet sebagai sebuah inovasi turut mempengaruhi perilaku sosial

publik. Hal ini terlihat dari meningkatnya ketergantungan masyarakat saat ini

terhadap akses informasi dalam kehidupan sehari-hari, tak terkecuali di

Indonesia. Dari hasil Internet World Stats, Oktober 2012, Indonesia kini menjadi

urutan 8 negara tertinggi pengguna internet yaitu 55.0 juta pengguna. Sedangkan

dalam hal penggunaan sosial media, Indonesia menempati peringkat ke-5

pengguna twitter teratas di dunia dan peringkat ke-4 dalam penggunaan facebook

yaitu sebanyak 50.828.620 pengguna.6

4 Siti Ezaleila Mustafa, Penghijrahan Dari Dunia Realiti Ke Dunia Maya: Tinjauan Umum

Terhadap Dunia Maya Sosial Terpilih, Jurnal Komunikasi Malaysian Journal Of Communication Jilid

30 (Special Issue) 243-258. 2014. 5 Arnold Giovanni Pinem, Pola Komunikasi Pengguna Sosial Media Path (Studi Deskriptif

Kualitatif Pola Komunikasi Pengguna Sosial Media Path Di Kalangan Mahasiswa), Skripsi. 2014:

Universitas Atma Jaya Yogyakarta. 6Maydina Zakiah, Internet, Social Media, Dan Potensi Kreativitas Bangsa Indonesia,

Skripsi. Depok: Universitas Indonesia, 2012.

Page 20: KOMUNIKASI VIRTUAL (Kajian Fenomena Hallyu Wave …repository.iainpurwokerto.ac.id/247/1/Cover, Bab I, Bab V, Daftar Pustaka.pdfSKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas DakwahIAIN Purwokerto

5

Jika melihat dari psikografis pengguna internet khususnya media sosial,

umumnya mereka yang memahami dunia online adalah mereka yang hidup di

era digital atau biasa dikenal dengan istilah digitalnative. Digital native ini pada

umumnya adalah generasi muda yang dikenal dengan istilah generasi X, Y, Z.

Generasi yang memiliki kecenderungan suka menggunakan media sosial online

adalah mereka yang berusia 19-24 tahun. Rentang usia ini didominasi oleh

mahasiswa atau pekerja dewasa muda, dimana menurut Hurlock (1993),

dibutuhkan penyesuaian diri dengan cara hidup baru dengan memanfaatkan

kebebasan yang diperolehnya. Rentang usia dewasa awal ini juga merupakan

masa dimana kematangan emosi memegang peranan penting. Usia dewasa awal

merupakan usia reproduktif (Reproductive Age),usia memantapkan letak

kedudukan (Setting down age), usia banyak masalah (Problem age), usia tegang

dalam hal emosi (emotional tension), Masa keterasingan social, masa

ketergantungan, masa perubahan nilai dan masa kreatif.7

Pengaruh psikologis dewasa muda ini berdampak pada intensitas

penggunaan internet sebagai media komunikasi, termasuk di dalamnya adalah

media sosial online. Tingginya pemanfaatan media sosial online pada usia

dewasa muda ini disebabkan akan karakteristik media tersebut yang dinilai

nyaman dalam hal sebagai wadah untuk memenuhi kepuasan diri, baik itu untuk

penyaluran emosi, pencarian identitas diri, ketertarikan pada suatu hal/bidang

ataupun hobi. Selain itu, media sosial online juga dapat memfasilitasi pengguna

dalam menghadapi keterasingan sosial yang tidak ditemukan di dunia nyata.

7Maydina Zakiah, Internet, Social Media, Dan Potensi Kreativitas Bangsa Indonesia,

Skripsi. Depok: Universitas Indonesia, 2012.

Page 21: KOMUNIKASI VIRTUAL (Kajian Fenomena Hallyu Wave …repository.iainpurwokerto.ac.id/247/1/Cover, Bab I, Bab V, Daftar Pustaka.pdfSKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas DakwahIAIN Purwokerto

6

Perasaan nyaman di dunia online tersebut merupakan salah satu bentuk wujud

Cyberculture yang terbentuk dimana Levy memandang World Wide Web

(WWW) sebagai lingkungan informasi yang terbuka, fleksibel, dan dinamis.

Lingkungan ini memfasilitasi pemikiran ataupun ekspresi manusia yang

terkadang tidak tersalurkan di dunia nyata, seperti yang pernah dikemukakan

olehMc Luhan bahwasanya setiap media adalah perpanjangan dari pikiran

manusia.8

Diawali dari konsumsi media sosial inilah, penyebaran budaya asing

mulai terjadi. Berkaitan dengan budaya asing, Budaya asing yang telah menjadi

populer yang saat ini banyak menarik perhatian dunia adalah kebudayaan populer

dari Korea Selatan. Fenomena budaya populer Korea Selatan atau Hallyu Wave

telah membawa aliran nilai-nilai budaya Korea meluas ke berbagai negara dan

menarik banyak massa. Hallyu Wave merupakan fenomena dalam dunia industri

hiburan modern Korea. Produk-produk hallyu antara lain adalah drama (K-

Drama), musik (K-pop), Fashion (K-Style).

Tak terkecuali para tokoh-tokoh penting yang dijadikan sebagai panutan

oleh sekelompok masyarakat sosial. Dalam industri hiburan misalnya, memiliki

basis penggemar yang kuat dan loyal tentulah menjadi suatu keharusan dalam

perjalanan karir seorang seniman atau selebritis.

Terlebih dalam industri hiburan negara Korea Selatan sebagai contohnya.

Dimana pada saat ini, tren budaya populer asal negara ginseng tersebut telah

8Stephen W LittleJohn & Karen A.Foss, Teori Komunikasi, tp, tt, hal.. 411

Page 22: KOMUNIKASI VIRTUAL (Kajian Fenomena Hallyu Wave …repository.iainpurwokerto.ac.id/247/1/Cover, Bab I, Bab V, Daftar Pustaka.pdfSKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas DakwahIAIN Purwokerto

7

mewabah diberbagai belahan dunia. Tak terkecuali di Indonesia yang kini

menjadi salah satu negara pangsa pasar budaya tersebut selain Jepang dan China.

Fenomena Hallyu di Indonesia sebenarnya merupakan efek domino

penyebarluasan Hallyu mulai dari China, Jepang hingga ke seluruh Asia

termasuk Indonesia. Meskipun hanya sebatas efek domino, sebagai salah satu

pasar potensial. KOFICE (Korean Foundation for International Culture

Exchange) sengaja mendirikan satu kantor korespondensi di Indonesia yang

bertindak sebagai jendela pengamat perubahan arus kebudayaan secara global,

serta mempelajari berbagai industri-industri budaya lokal di negara koresponden

sehingga mereka dengan mudah mengontrol realisasi pengglobaan budaya

populer Korea Selatan.

Sebagaimana yang ditulis oleh Surya Agung Nugroho dalam jurnalnya

yang berjudul ‗Hallyu In Indonesia‟. Kenyataan bahwa pengaruh demam Korea

mewabah di Indonesia, terutama bagi para remaja, merupakan fakta yang tak bisa

disangkal. Istilah Hallyu sendiri mungkin bukan sesuatu yang menarik bagi

masyarakat umum. Sebenarnya, tidak semua Korean-lovers di Indonesia yang

memahami isitlah dari Hallyu itu sendiri. Mereka tidak menyadari bahwa

kecintaan mereka terhadap demam Korea itu muncul dari musik-musik Korea,

film, drama, game dan bahkan gaya berpakaian mereka pun terpengaruh dengan

adanya Hallyu di Indonesia. Apa yang mereka ketahui saat ini hanyalah jika

mereka menggemari drama Korea (K-Drama) dan Korean Pop (K-Pop). Dengan

keadaan yang demikian, Korea secara tidak langsung telah merubah pola pikir

Page 23: KOMUNIKASI VIRTUAL (Kajian Fenomena Hallyu Wave …repository.iainpurwokerto.ac.id/247/1/Cover, Bab I, Bab V, Daftar Pustaka.pdfSKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas DakwahIAIN Purwokerto

8

dari remaja Indonesia dengan serangan Korea – dimana hal tersebut menjadi

prestasi yang patut dibanggakan.9

„Hanryu‟of Hallyu atau gelombang budaya Korea merupakan fenomena

yang tengah terjadi di Asia. Pengaruh tersebut meliputi bidang produk budaya

populer dari Korea Selatan. Seperti film, musik, game dan fashion yang melanda

di wilayah tertentu.10

Disisi lain, Hallyu adalah salah satu fenomena budaya

populer. Budaya populer merupakan salah satu objek yang paling komprehensif

dalam konteks Cultural Studies. Istilah ‗budaya populer‘ (popular culture) selalu

mengacu pada konteks budaya yang dinikmati oleh banyak orang, namun memiki

perbedaan-perbedaan yang kontras dengan bentuk budaya lainnya. Menurut

Storey, budaya populer berarti budaya yang disenangi oleh orang banyak:

Popular culture is simply culture which is widely favoured or well liked by

manypeopler. Budaya populer secara harfiah merupakan teks budaya yang umum

dan biasa dikenal dalam lingkungan masyarakat yang populer (terkenal).

Pemaknaan dan praktiknya sangat ditentukan oleh partisipasi yang dilakukan

oleh para penikmat teks tersebut. Sehingga secara politis, budaya populer

menjadi ajang perdebatan terhadap pemaknaan akan budaya, terutama terhadap

mereka yang berkuasa secara budaya.11

Hallyu semakin berkembang karena mendapat dukungan penuh dari

pemerintahan Korea Selatan, selain itu dengan berkembangnya agensi-agensi

entertainment serta dukungan dari badan telekomunikasi, penyebaran Hallyu

9Valentina Marinescu, The Global Impact Of South Korean Popular Culture: Hallyu

Unbond, (United Kingdom : Lexington Books, 2014). hal. 19 10

Valentina Marinescu, The Global Impact Of South Korean Popular Culture: Hallyu

Unbond,.... hal. 20 11

Pintani Linta Tartila, Fanatisme Fans Kpop Dalam Blog Netizenbuzz, Skripsi, tt.

Page 24: KOMUNIKASI VIRTUAL (Kajian Fenomena Hallyu Wave …repository.iainpurwokerto.ac.id/247/1/Cover, Bab I, Bab V, Daftar Pustaka.pdfSKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas DakwahIAIN Purwokerto

9

semakin luas. Seakan tidak ingin menyianyiakan moment, berbagai pihak yang

ikut andil dalam perkembangan Hallyu terus berusaha mengembangkan sumber

daya manusia yang ada, serta mencari jalur untuk mengekspor industri

kebudayaan ini ke luar negeri.

Semakin mudahnya orang-orang menggenggam dunia melalui internet,

hallyu yang sejak awal berkembang karena adanya internet pun akan terus

tumbuh dan meluas, baik di dalam negeri ataupun di negara-negara lain. K-Pop

dapat berkembang luas berkat teknologi, dan pecinta K-Pop pun mulai tertarik

dengan berbagai hal yang berbau Korea, mulai dari makanan, kosmetik, gadget,

bahasa, bahkan ingin berkunjung ke Korea. Hal tersebut membuktikan bahwa

Korean wave telah mempengaruhi interaksi antara Indonesia dan Korea Selatan.12

Industri budaya populer Korea, menurut Presiden KBS (Korean

Broadcasting System), Cho Dae-Hyun, merupakan salah satu pasar yang paling

kemopetitif di dunia. Dua produk unggulan industri ini, yaitu K-Pop dan K-

Drama saling berkompetisi untuk melatih aktor dan penyanyi selama bertahun-

tahun untuk menciptakan drama dan program musik yang berkualitas serta

berkolaborasi dengan ahli-ahli yang telah mendunia.

Salah satu dampak yang paling signifikan terjadi pada industri hiburan

Korea yang kini karya-karya senimannya mulai diakui dan diapresiasi diranah

hiburan internasional. Berangkat dari penyebaran budaya Hallyu itulah, tak

sedikit para penggemarnya mulai mempelajari kultur yang berlaku di Korea

Selatan, negara asal dari idola mereka.

12

Fitria Ramadhani, Fenomena Budaya K-Pop Di Kalangan Mahasiswa Penghuni Pesantren

Mahasiswa (Pesma) Noer Muttaqien, Skripsi. Surakarta:Universitas Muhamadiyah Surakarta 2013.

Page 25: KOMUNIKASI VIRTUAL (Kajian Fenomena Hallyu Wave …repository.iainpurwokerto.ac.id/247/1/Cover, Bab I, Bab V, Daftar Pustaka.pdfSKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas DakwahIAIN Purwokerto

10

Diantara desakan fenomena Korea, tak bisa disangkal bahwa K-Pop

memiliki pengaruh yang lebih besar dibanding dengan produksi drama dan

filmnya. Itu disebabkan bahwa popularitas musik Korea atau lebih tepatnya

penyanyi Korea, baik grup ataupun solo, sangat besar di Indonesia.13

K-Pop

menandai apa yang disebut the neo-Korean wave, dengan pemanfaatan media

sosial secara masif dan keterlibatan fans sebagai salah satu cirinya.

K-Pop14

atau kepanjangan dari Korean Pop – musik pop Korea – adalah

jenis musik populer yang berasal dari Korea Selatan. Hingga kini, banyak artis

ataupun grup-grup idola terkenal seperti, BoA, PSY, TVXQ, Super Junior, Big

Bang, Girls‘ Generation ataupun EXO telah sukses menembus batas pasar dalam

negeri dan menjadi populer di mancanegara serta memiliki basis penggemar yang

kuat ditiap negara.

Dengan kepopuleran K-Pop, tentu mereka pun meiliki kumpulan

penggemar yang tak sedikit diberbagai belahan dunia. Sebab tiap penyanyi dari

tiap perusahaan agensi hiburan memiliki penggemar masing-masing ditiap

wilayah yang berbeda negara bahkan kebudayaan. Berbicara mengenai fandom15

dan strategi agensi, pihak agensi selaku perusahaan yang menaungi sang

penyanyi tentu memiliki cara tersendiri untuk memasarkan artis mereka, untuk

13

Valentina,... hal. 24 14

Musik pop korea pra-modern pertama kali muncul pada tahun 1930-an akibat masuknya

musik pop jepang yang juga turut memenuhi unsur-unsur awal musik pop di korea. Penjajahan jepang

atas korea juga membuat genre musik korea tidak bisa berkembang dan hanya mengikuti

perkembangan budaya pop jepang oada saat itu. Pada tahun 1950-an dan 1960-an, pengaruh musik

pop barat mulai masuk dengan banyaknya pertunjukan musik yamg diadakan oleh pangkalan militer

amerika serikat di korea selatan. Musik pop korea awalnya terbagi menjadi genre yang berbeda-beda,

pertama adalah genre ―oldies‖ yang dipengaruhi musikbarat dan populer di era 60-an. 15

Fandom merupakan istilah yang digunakan bagi kelompok penggemar seorang penyanyi

atau suatu grup. Misal cassiopeia merupakan sebutan bagi mereka yang menggemari grup musik

TVXQ!

Page 26: KOMUNIKASI VIRTUAL (Kajian Fenomena Hallyu Wave …repository.iainpurwokerto.ac.id/247/1/Cover, Bab I, Bab V, Daftar Pustaka.pdfSKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas DakwahIAIN Purwokerto

11

memperkenalkan, mendapatkan, dan mempertahankan penggemar dari artis

mereka. Salah satunya, dengan melakukan ekspansi wilayah melalui jaringan

internet.

Penyanyi serta agensi hiburan sebagai agen budaya populer Korea Selatan

melakukan usaha untuk menumbuhkan ketertarikan, memperkenalkan ciri khas

mereka kepada khalayak melalui penggunaan media. Dalam hal ini media sosial

pun memiliki peranan penting dalam proses tersebut. Sebab menurut mereka,

media sosial memiliki tingkat efisiensi dan efektivitas yang lebih dibanding

dengan penggunaan media konvensional, seperti saluran TV dan media massa

independen atau cetak.16

Sebagaimana yang dilakukan salah satu grup yang dijuluki sebagai King

of Hallyu yaitu Super Junior. Grup Super Junior oleh beberapa media lokal

Taiwan dan Korea Selatan dijuluki sebagai Raja Hallyu dikarenakan keberhasian

mereka menyebarkan budaya populer Korea Selatan di kancah Internasional

melalui industri hiburan. Grup penyanyi lelaki yang terdiri dari sepuluh anggota

tersebut, hingga saat ini aktif diberbagai bidang industri hiburan. Seperti musik,

iklan, model, drama, film, MC, dan variety show.

Ribuan penggemar Super Junior yang kebanyakan remaja mau tidak mau

akan mempelajari budaya Korea Selatan. Ini dilakukan mereka sebagai upaya

untuk mendedikasikan diri mereka sebagai penggemar kepada idola mereka.

Berawal dari kecintaan penggemar kepada idolanya, maka muncullah fanatisme

atau kecintaan yang terlalu berlebihan kepada sag idola. Sebagai seorang

16

Jungbong Choi & Roald Maliangkay, K-Pop – The International Rise Of The Korean Music

Industry, (New York: 2015), hal. 3

Page 27: KOMUNIKASI VIRTUAL (Kajian Fenomena Hallyu Wave …repository.iainpurwokerto.ac.id/247/1/Cover, Bab I, Bab V, Daftar Pustaka.pdfSKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas DakwahIAIN Purwokerto

12

penggemar, ia pun rela melakukan apapun umtuk menunjukkan kecintaan pada

sang idola. Meniru gaya dari sang idola, mengoleksi karya-karyanya hingga rela

menonton konser atau menghadiri kegiatan dimana idolanya tersebut berada.

Menurut Fiske pada riset audiens yang ia kaji, bahwa penggemar memang

memiliki budaya yang berbeda, namun demikian semakin terus bertambah orang

yang membaca seperti penggemar seiring dengan perkembangan media online.

Penggemar menjadi pengadaptasi dan pengadopsi awal dari media baru, mereka

menbawa ―budaya partisipasi‖ mereka untuk dipraktikkan secara online, dimana

mereka bisa lebih terlihat dan mendapat pengaruh, bahkan menjadi sebuah

industri komersial yang telah merangkul serangkaian strategi untuk melakukan

komodifikasi dan juga mengendalikan gangguan-gangguan potensial.17

Dengan adanya gambaran tersebut, penulis pun tertarik untuk mengkaji

penelitian ini dengan pertimbangan adanya sebuah komunikasi virtual, tanpa

adanya tatap muka dalam proses komunikasi yang terjalin antara remaja di wilayah

Purwokerto dengan role model mereka yang berasal dari Korea Selatan dalam

rangka penyebaran budaya Hallyu Wave. Dari komunikasi tak nyata dalam

perspektif antarbudaya tersebut akan muncul pengaruh dari fenomena penyebaran

budaya Korea Selatan (Hallyu) terhadap remaja, terutama di wilayah Purwokerto.

B. Definisi Operasional

Untuk menghindari kerancuan yang dapat menimbulkan kesalahpahaman

dalam mengartikan istilah pada penelitian ini, maka penulis terlebih dahulu akan

17

John Fiske, Pengantar Ilmu Komunikasi: Edisi Ketiga, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2012), hal. Xxxvii

Page 28: KOMUNIKASI VIRTUAL (Kajian Fenomena Hallyu Wave …repository.iainpurwokerto.ac.id/247/1/Cover, Bab I, Bab V, Daftar Pustaka.pdfSKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas DakwahIAIN Purwokerto

13

memberikan penegasan dan memberikan batasan istilah dari judul penelitian.

Diantaranya :

1. Komunikasi Virtual

Komunikasi jenis ini termasuk dalam jenis komunikasi media massa

yang lebih memanfaatkan fasilitas internet. Komunikasi virtual atau virtual

communication adalah komunikasi (proses penerimaan pesan) menggunakan

(melalui) cyberspace/ruang maya yang bersifat interaktif. Komunikasi virtual

tidak dapat lepas dari sebuah media internet yang menggunakannya sebagai

alat komunikasi.18

Dunia maya atau dunia virtual itu sendiri, merujuk pada pengertian jaringan

informasi elektronis yang mendunia yang terjadi karena adanya teknologi

Internet (internationalnetworking/interconnected network).Secara etimologis,

istilah komunikasi bersal dari bahasa Latin communicatio, dan perkataan ini

bersumber pada kata communis. Arti communis disini adalah sama, dalam

arti kata sama makna, yaitu sama makna mengenai suatu hal. Jadi,

komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan

dianut secara sama.19

Komunikasi Virtual merupakan suatu bentuk proses komunikasi yang

menggunakan teknologi sebagai sarana berkomunikasi antara satu pihak

kepada pihak lain dan biasanya feedback dapat langsung diterima dengan

proses penyampaian pesan melalui ruang maya (cyberspace) yang bersifat

interaktif. Contohnya adalah seperti chatting, browsing, dan email melalui

18Komunitasvirtual.Wordpress.Com (Diakses Pada Tanggal 2 September 2015, Pukul 09:45

WIB) 19

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28007/4/Chapter%20II.pdf

Page 29: KOMUNIKASI VIRTUAL (Kajian Fenomena Hallyu Wave …repository.iainpurwokerto.ac.id/247/1/Cover, Bab I, Bab V, Daftar Pustaka.pdfSKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas DakwahIAIN Purwokerto

14

internet. Internet merupakan media komunikasi yang sangat efektif bagi umat

manusia di dunia. Layanan yang ditawarkan juga beragam. Kita dapat

menikmati fasilitas-fasilitas seperti email, chatting (mIR Chat) dan web.20

Menurut Gibson, dunia maya adalah realita yang terhubung secara

global, didukung secara global, didukung komputer, berakses komputer,

multidimensi, artifisial, atau ―virtual‖.Kesalingterhubungan secara global

antara dua komputer atau lebih, yang bisa mencapai jutaan komputer jumlahnya,

sehingga bisa saling tukar informasi antara komputer satu dengan yang lainnya.

Antara komputer satu dengan yang lainnya bisa berkomunikasi, saling

berkirim atau bertukar informasi atau pesan.

Dengan demikian, yang dimaksud dengan komunikasi di dunia maya

adalah komunikasi yang dilakukan tidak dalam bentuk tatap muka langsung,

akan tetapi interaksi mengirim dan menerima pesan atau informasi melalui

pemanfaatan wahana jaringan internet.21

2. Hallyu Wave

Hallyu atau Korean Wave (Gelombang Korea) adalah istilah yang

diberikan untuk tersebarnya budaya pop Korea secara global di berbagai

negara di dunia. Umumnya Hallyu memicu banyak orang-orang di negara

tersebut untuk mempelajari Bahasa Korea dan kebudayaan Korea.22

20

Komunikasi Virtual dan Manfaat Untuk Kehidupan Sosial Manusia Komunitas Virtual

(Diakses melalui http:yuda217.blogspot.co.id/2009/05/komunitas-virtual-dan-manfaat-untuk.html,

pada tanggal 29 Oktober 2015 Pukul 12:45 WIB) 21

Http://www.scribd.com/doc/99342402/konsep-komunikasi-virtual#scribd (diakses pada

tanggal 25 agustus 2015, pukul 08.45 wib) 22

Http://Hallyufashopp.Blogspot.Com/2012/01/Apa-Itu-Hallyu.Html (Diakses Pada Tanggal

25 Agustus 2015, Pukul 08.45 WIB)

Page 30: KOMUNIKASI VIRTUAL (Kajian Fenomena Hallyu Wave …repository.iainpurwokerto.ac.id/247/1/Cover, Bab I, Bab V, Daftar Pustaka.pdfSKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas DakwahIAIN Purwokerto

15

3. Gaya Hidup (Life Style)

Gaya hidup selalu berkaitan dengan upaya untuk membuat diri eksis

dalam cara tertentu dan berbeda dari kelompok lain. Menurut Machin &

Leeuwen, berbeda dengan individual style (gaya pribadi) dan social style

(gaya sosial), yang dimaksud life style (gaya hidup) disini adalah gabungan

dari kedua gaya pribadi dan gaya sosial yang muncul pada wilayah sosial

tertentu, merupakan aktivitas bersama dalam mengisi waktu senggang, dan

sikap dalam menghadapi, isu sosial tertentu.23

4. Remaja di Purwokerto

Menurut Hurlock, Remaja berasal dari kata latin adolenscence yang

berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolenscence

mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental,

emosional, sosial dan fisik.24

Seperti yang dikemukakan oleh Calon, bahwa masa remaja

menunjukkan dengan jelas sifat transisi atau peralihan karena remaja belum

memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki status anak.25

Masa remaja

berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan

13 tahun sampai 21 tahun bagi pria.

Sedangkan menurut Zakiah Drajat, remaja merupakan masa peralihan

diantara masa kanak-kanak dan dewasa. Dalam masa ini anak mengalami

23

Bagong Suyanto, Sosiologi Ekonomi Kapitalisme dan Konsumsi di Era Masyarakat Post-

Modernisme, (Jakarta: Kencana, 2013), hal 138-143. 24

Belajarpsikologi.Com, Pengertian Remaja Menurut Para Ahli, (Diakses Pada Tanggal 20

September 2015, Pukul 20:50 WIB) 25

Monks F.J, Koners A.M.P,. Haditono S.R. Psikologi Perkembangan pengantar Dalam

Berbagai Bagiannya, Edisi Keempat Belas, (Yogyakarta : Gadjah Mada University Press, 2002), th.

Page 31: KOMUNIKASI VIRTUAL (Kajian Fenomena Hallyu Wave …repository.iainpurwokerto.ac.id/247/1/Cover, Bab I, Bab V, Daftar Pustaka.pdfSKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas DakwahIAIN Purwokerto

16

masa pertumbuhan dan masa perkembngan fisiknya maupun perkembangan

psikisnya, mereka bukanlah anak-anak baik bentuk badan ataupun cara

berfikir atau bertindak, tetapi bukan pula orang dewasa yang lebih matang.26

Dalam penelitian ini, wilayah yang akan dijadikan objek penelitian

adalah remaja di wilayah Purwokerto yang menggunakan media sosial

sebagai media komunikasi dan aktif dalam penggunaannya.

C. Rumusan Masalah

Sebagaimana telah diuraikan dalam latar belakang masalah didepan, maka

rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini antara lain:

1. Bagaimana bentuk komunikasi yang terjalin antara remaja di Purwokerto

dengan tokoh budaya populer Hallyu Wave?

2. Bagaimana gaya hidup remaja di Purwokerto terhadap fenomena budaya

Hallyu Wave?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun tujuan dan manfaat penelitian ini dilakukan oleh penulis terdapat

beberapa penjelasan diantara lain:

1. Tujuan Penelitan

Dalam setiap penelitian pasti ada tujuan yang hendak dicapai. Adapun

tujuan yang hendak dicapai oleh penulis adalah untuk mengkaji dan

mengetahui gaya hidup pada remaja di wilayah Purwokerto terhadap

26

Zakiah Drajat, Problema Remaja Di Indonesia, (Jakarta : Bulan Bintang, 1978), hal. 23

Page 32: KOMUNIKASI VIRTUAL (Kajian Fenomena Hallyu Wave …repository.iainpurwokerto.ac.id/247/1/Cover, Bab I, Bab V, Daftar Pustaka.pdfSKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas DakwahIAIN Purwokerto

17

penyebaran budaya populer Hallyu Wave serta bagaimana proses komunikasi

virtual yang terjalin antara remaja di Purwokerto dengan tokoh dari budaya

populer Hallyu Wave.

2. Manfaat Penelitan

a. Manfaat Secara Teoritis

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangsih

pengetahuan bagi jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) Fakultas

Dakwah dan Komunikasi IAIN Purwokerto untuk menambah

pengetahuan serta wawasan keilmuan dalam bidang studi Ilmu

Komunikasi, yaitu Komunikasi Massa dan Psikologi Komunikasi.

b. Manfaat Secara Praktis

Manfaat yang dapat diambil secara praktis dari penelitian ini yaitu

untuk dapat mempelajari perubahan perilaku seseorang terhadap pengaruh

budaya asing.

E. Kajian Pustaka

Banyak penelitian yang telah dilakukan terkait dengan komunikasiyang

terjadi antara artis dengan penggemarnya.

Pertama, penelitian Nur Afni Rachman yang berjudul “Komunikasi

Kelompok Penggemar Korean Pop di Surabaya dan Malang”, skripsi tahun

2013, Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya. Penelitian ini bersifat

Kualitatif-Deskriptif dengan melakukan menggunakan metode pengumpulan data

menggunakan metode wawancara semi struktur serta observasi lapangan.

Page 33: KOMUNIKASI VIRTUAL (Kajian Fenomena Hallyu Wave …repository.iainpurwokerto.ac.id/247/1/Cover, Bab I, Bab V, Daftar Pustaka.pdfSKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas DakwahIAIN Purwokerto

18

Kelompok responden berjumlah empat kelompok denggan jumlah keseluruhan

anggota 18 orang, yakni 4 orang dari YG Famz Surabaya, 3 Orang dari Korea

Lovers Surabaya (KLOSS), 5 orang dari YG Family for Malang, dan 6 orang dari

K-Pop Fandom Malang (KFM). Penelitian ini menemukan temuan-temuan

sebagai berikut: (1) Korean Pop baik di Surabaya dan Malang merupakan

komunikasi kelompok besar atau largegroup communication, (2) jarang sekali

terjadi komunikasi langsung atau tatap muka atau dapat dikatakan bahwa terjadi

hubungan informal (3) Proses komunikasi internal kelompok berlangsung

melalui ketua kelompok yang kemudian menyebarkan informasi-informasi

kepada anggota kelompoknya melalui media komunikasi baik secara formal

maupun informal, begitupula dengan proses komunikasi antar kelompok

berlangsung dengan alur yang sama.27

Kedua, hasil penelitian Fitria Ramadhani―Fenomena Budaya K-Pop di

Kalangan Mahasiswa Penghuni Pesantren Mahasiswa (Pesma) Noer Muttaqien”

Universitas Muhamadiyah Surakarta tahun 2013 yang amenggunakan nalisis

deskriptif kualitatif dengan pendekatan fenomenologi oleh Edmund Hussel dan

Martin Heidegger menununjukkan bahwa masuknya budaya K-Pop menciptakan

perubahan negatif baik terhadap diri mahasiswa penghuni PESMA maupun

lingkungan PESMA yang tidak mencerminkan nilai-nilai keIslaman lagi akan

tetapi lebih dominan pada nilai-nilai ideologi budaya K-Pop.28

27

Nur Afni Rachman, Komunikasi Kelompok Penggemar Korean Pop Di Surabaya Dan

Malang. Skripsi. Surabaya:IAIN Sunan Ampel Surabaya, 2013. 28

Fitria Ramadhani, Fenomena Budaya K-Pop Di Kalangan Mahasiswa Penghuni Pesantren

Mahasiswa (Pesma) Noer Muttaqien... hal. 14

Page 34: KOMUNIKASI VIRTUAL (Kajian Fenomena Hallyu Wave …repository.iainpurwokerto.ac.id/247/1/Cover, Bab I, Bab V, Daftar Pustaka.pdfSKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas DakwahIAIN Purwokerto

19

Ketiga, esai milik Pintani Linta Tartila berjudul “Fanatisme Fans Kpop

dalam blog netizenbuz”. Penelitian ini menggunakan metode penelitian analisis

tekstual dengan pendekatan kualitatif. Analisis dilakukan dengan cara memaknai

teks-teks yang berupa tulisan maupun gambar pada blog Netizenbuzz yang

kemudian akan dikaitkan dengan data-data maupun teori yang berhubungan

dengan fanatisme fans. Hasil penelitian menunjukan bahwa teks-teks dalam blog

Netizenbuzz yang menggambarkan kefanatikan fans dari sudut pandan Knetizen

sebagian besar terdapat dalam teks yang membahas mengenai budaya fan-gift dan

sasaeng fans. Fan-gift adalah budaya penggemar yang berupa memberikan

hadiah kepada atau atas nama artis idola dalam hal ini Kpop. Sasaeng fans adalah

budaya penggemar yang menunjukkan perilaku menggemari secara berlebihan

dengan tujuan ingin lebih dekat dengan artis idolanya. Kedua budaya penggemar

tersebut ditanggapi secara negatif dan positif oleh Knetizen maupun pembaca

blog Netizenbuzz.29

Dari pembacaan literatur tersebut dapat dipahami bahwa meskipun

tidak dapat berkomunikasi secara langsung, ada komunikasi jenis lain yang

terjadi antara tokoh atau selebriti-penggemar hingga menciptakan suatu

fenomena fanatisme terhadap idola. Dan setiap komunikasi pun pasti memiliki

maksud dan tujuan tertentu. Dalam penelitian inilah akan dikaji proses

komunikasi yang terjadi serta pengaruh dari komunikasi tersebut.

Penelitian yang mengkaji tentang kebudayaan Korea memang sudah

pernah dilakukan, namun penelitian yang akan peneliti kaji ini akan mengambil

29

Pintani Linta Tartila, Fanatisme...th.

Page 35: KOMUNIKASI VIRTUAL (Kajian Fenomena Hallyu Wave …repository.iainpurwokerto.ac.id/247/1/Cover, Bab I, Bab V, Daftar Pustaka.pdfSKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas DakwahIAIN Purwokerto

20

dari perspektif bidang keilmuan yang berbeda diantara pemaparan literatur diatas,

yaitu mengenai komunikasi massa dengan kosentrasi komunikasi virtualnya

belum ada yang mengkajinya secara mendalam.

F. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan proposal ini disusun berdasarkan sistematika penulisan

sebagai berikut:

Bab I. Pendahuluan, yaitu berisi latar belakang masalah, penegasan

istilah, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, tinjauan pustaka,

dan sistematika penulisan.

Bab II. Landasan teori, di dalamnya penulis mencoba menuliskan teori-

teori yang berkaitan dengan tema penelitian, yaitu teori fnomenologi Edmund

Husserl, teori computer mediated communication dan konsep gaya hidup.

Bab III. Metode penelitian, meliputi jenis penelitian,objek penelitian,

pengumpulan data dan analisis data yang digunakan dalam peenelitian.

Bab IV. Bab ini berisi Gambaran umum wilayah Purwokerto, sekilah

tentang renaja di Purwokerto, deskripsi tentang komunikasi virtual dan Hallyu

Wave. Dilanjutkan dengan penyajian data dalam hal ini mengurutkan dan

mendeskripsikan hasil penelitian dalam bentuk analisis deskriptif.

Bab V. Bab ini berisi tentang penutup yang terdiri dari kesimpulan, saran-

saran dan penutup.

Page 36: KOMUNIKASI VIRTUAL (Kajian Fenomena Hallyu Wave …repository.iainpurwokerto.ac.id/247/1/Cover, Bab I, Bab V, Daftar Pustaka.pdfSKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas DakwahIAIN Purwokerto

123

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melakukan analisis kualitatif-deskriptif terhadap data yang diperoleh

dai penelitian di Purwokerto tentang Studi Fenomenologi Budaya Hallyu Wave

Terhadap Gaya Hidup Remaja, maka disimpulkan sebagai berikut:

Hallyu Wave merupakan suatu fenomena menyebarluasnya budaya populer

dari Korea Selatan diberbagai belahan dunia. Produk budaya Hallyu Wave ini

meliputi: Drama (K-Drama), Musik Pop (K-Pop), Fashion (K-Style).

Memanfaatkan kemajuan teknologi berupa internet, pihak yang terlibat dalam

industri budaya populer tersebut pun melakukan proses komunikasi dengan

tujuan publikasi, promosi dan persuasi kepada penggemarnya melalui media

sosial yaitu dengan model komunikasi virtual. Komunikasi virtual dibagi menjadi

dua jenis yaitu:

1. Asynchronous communication adalah komunikasi melalui media internet

dengan pengirim dan penyampai pesan dalam berinteraksi tidak berada pada

kedudukan tempat dan waktu yang sama, namun pesan tetap sampai pada

tujuan/sasaran (penerima). Komunikasi ini diterapkan pada proses

komunikasi antar Informan (komunikan) dengan Artis (komunikator).

2. Synchronous communication yaitu komunikasi melalui internet dengan

interaksi yang bersamaan waktunya, diterapkan dalam proses komunikasi

antarpenggemar pada komunitas virtual. Penyebaran budya Hallyu Wave

Page 37: KOMUNIKASI VIRTUAL (Kajian Fenomena Hallyu Wave …repository.iainpurwokerto.ac.id/247/1/Cover, Bab I, Bab V, Daftar Pustaka.pdfSKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas DakwahIAIN Purwokerto

melalui dunia maya ini juga menghasilkan dampak bagi remaja di

Purwokerto. Terutama dalam perubahan gaya hidup dalam kehidupan sehari-

hari, yaitu:

1. Remaja lebih banyak menghabiskan waktu di dunia maya untuk mencari

informasi dan berkomunikasi dengan idola dan teman-teman yang memiliki

ketertarikan yang sama tentang Hallyu Wave.

2. Memiliki gadget lebih dari satu untuk mendukung kegiatan mereka dalam

mencari informasi di dunia maya

3. Di dunia maya, remaja sering melakukan perdebatan atau adu argumen

dengan penggemar lain yang tidak sepaham dengan pemikirannya (fanwar).

4. Lebih sering menghabiskan waktu santai mereka dengan menonton drama

dan video-video Korea.

5. Gemar membeli barang-barang; DVD, pakaian, aksesoris, majalah, poster,

tiket konser yang berhubungan dengan idola mereka dengan harga yang

mahal.

6. Dalam percakapan sehari-hari dengan teman sebayanya, mereka terkadang

menggunakan istilah-istilah bahasa Korea.

7. Mereka memiliki keinginan untuk meniru gaya dari idola mereka. Baik dari

penampilan; pakaian, model rambut. make-up hingga skill mereka; menari

dan menyanyi.

8. Mereka yang fanatik terhadap budaya Korea, sering mengikuti kegiatan-

kegiatan yang diadakan oleh komunitas penggemar; seperti gathering yang

diselenggarakan di cafe atau restoran.

Page 38: KOMUNIKASI VIRTUAL (Kajian Fenomena Hallyu Wave …repository.iainpurwokerto.ac.id/247/1/Cover, Bab I, Bab V, Daftar Pustaka.pdfSKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas DakwahIAIN Purwokerto

9. Mulai tertarik untuk berlatih dance sebagaimana idola mereka lakukan.

10. Mulai menyukai makanan khas Korea, seperti kimchi, jjangmyeon.

11. Mengikuti pola makan atau diet yang dilakukan oleh artis-artis Korea Selatan.

Perubahan gaya hidup tersebut dilatarbelakangi oleh aktivitas yang mereka

lakukan sehari-hari, minat mereka akan suatu hal yang menurut mereka unik, serta

opini/pendapat mereka akan hal yang mereka sukai sebagaimana konsep gaya

hidup yang dikemukakan oleh Assael.

B. Saran-Saran

1. Saran untuk Remaja di Purwokerto

a. Diharapkan tidak terlalu berlebihan dalam menyukai sesuatu untuk

menhindarkan diri dari sifat fanatik,

b. Lebih bijaksana dalam mengalokasikan waktu untuk melakukan kegiatan

yang lebih bermanfaat,

c. Mempertimbangkan kembali keperluan apa yang memang dibutuhkan

dibanding untuk membeli barang-barang yang nilai manfaat dan

kegunaannya tidak ada,

d. Lebih bijaksana dalam menggunakan teknologi, carilah informasi yang

bermanfaat dan aktual untuk menambah wawasan dalam bidang ilmu

pengetahuan.

2. Bagi Fakultas

a. Penelitian ini dapat dijadikan referensi dan menjadi khazanah baru bagi

mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam

Page 39: KOMUNIKASI VIRTUAL (Kajian Fenomena Hallyu Wave …repository.iainpurwokerto.ac.id/247/1/Cover, Bab I, Bab V, Daftar Pustaka.pdfSKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas DakwahIAIN Purwokerto

b. Materi perkuliahan yang berkaitan tentang cybermedia komposisinya

lebih ditambah, karena cybermedia saat ini telah menjadi kebutuhan

terkait adanya globalisasi.

Page 40: KOMUNIKASI VIRTUAL (Kajian Fenomena Hallyu Wave …repository.iainpurwokerto.ac.id/247/1/Cover, Bab I, Bab V, Daftar Pustaka.pdfSKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas DakwahIAIN Purwokerto

127

DAFTAR PUSTAKA

1. BUKU

Adlin, Alfathri. Resistensi Gaya Hidup: Teori dan Realitas. Yogyakarta: Jalasutra.

2006.

Aminuddin. Pengembangan Penelitian Kualitatif dalam Bidang Bahasa dan

Sastra. Malang: Yayasan Asih Asah Asuh Malang YA3 Malang. 1990.

Assael, Henry. Consumer Behavioral and Marketing Action: Second Edition.

Boston: Kent Publishing Company. 1984.

Chaney, David. Lifestyle: Sebuah Pengantar Komprehensif. Terj. Routledge.

Yogyakarta: Jalasutra. 1996.

Christine Daymon, dkk,. Metode-Merode Riset Kualitatif dalam Public Relation &

Marketing Communications. Yogyakarta: PT. Bentang Pustaka. 2008.

Engel, Blackwell, dan Miniard. Perilaku Konsumen. Jakarta: Binarupa Aksara.

1994.

Fiske, John. Pengantar Ilmu Komunikasi: Edisi Ketiga. PT. Raja Grafindo

Persada:Jakarta. 2012.

Hadi, Sutrisno. Metodeologi Research II. Yogyakarta: Andi Offset.1998.

Husserl, Edmund. Cartesian Mediation: An Introduction to Phenomenology.

London: The Hague Martinus Nijhoff. 1966.

Keraf, Gorys. Komposisi. Flores: Nusa Indah. 1997.

Kindarto, Asdani. Efektif Blogging Dengan Aplikasi Facebook. PT. Elex Media

Komputindo: Jakarta. 2010.

Lilweri, Alo. Dasar-Dasar Komunikasi Antarbudaya. Pustaka Pelajar:

Yogyakarta. 2003.

Littlejohn, Stephen W & Karen. A. Foss. Teori Komunikasi: Theories of Human

Communication. Jakarta: Salemba Humanika. 2009.

Maksum, Ali. Pengantar Filsafat: dari Masa Klasik Hingga Postmodern.

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. 2011.

Marinescu, Valentina. The Global Impact of South Korean PopularCulture:

Hallyu Unbond. Lexington Books: United Kingdom. 2014.

Misiak, Henryk dan Sexton, Virginia Staudt. Psikologi Fenomenologi, Eksistensi

dan Humanistik: Suatu Survei Historis. Bandung: PT. Refika Aditama.

1988.

Mulyana, Deddy. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya. 2002.

_________, Metodologi Penelitian Kualitatif: Paradigma Baru Ilmu Komunikasi

dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung: Rosdakarya. 2002.

Nawawi, Hadari. Metode Penelitian Bidang Sosial. Gadjah Mada University

Press: Yogyakarta. 1998.

Piliang, Yasraf Amir. Sebuah Dunia yang Dilipat: Realitas Kebudayaan

Menjelang Milenium Ketiga dan Matinya Posmodernisme. Bandung:

Penerbit Mizan. 1999.

Ritzer, George. Sosiologi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2013.

Page 41: KOMUNIKASI VIRTUAL (Kajian Fenomena Hallyu Wave …repository.iainpurwokerto.ac.id/247/1/Cover, Bab I, Bab V, Daftar Pustaka.pdfSKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas DakwahIAIN Purwokerto

Salim, Agus. Teori & Paradigma Penelitian Sosial. Yoghyakarta: PT. Tiara

Wacana Yogya.2001.

Salim, Hendro. Komunikasi Internet. Bogor: Jelajah Nusa. 2009.

Setyosari, Punaji. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta:

Kencana. 2010.

Severin, J. Warner – Tankard, W. James, Jr, Teori Komunikasi: Sejarah, Metode

dan terapan di Dalam Media Massa: Edisi Kelima. Jakarta: Prenada

Media. 2005.

Soekanto, Soerjono. Beberapa Teori Sosiologi Tentang Struktur Masyarakat.

Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 1993.

Stewart, Daxton R. Social Media and The Law: A Guidebook for Communication

Students and Oroffesionals. Rotledge: New York. 2013.

Subandi, Idi. Lifestyle Ecstasy: Kebudayaan Pop dalam Masyarakat

Komoditas Indonesia. Yogyakarta: Jalasutra. 2000.

Sustina. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Bandung: Remaja

Rosdakarya. Tt.

Syah, Hidayat. Pengantar Umum Metodologi Penelitian Pendidikan

Pendekatan Verikifikatif. Pekanbaru: Suska Pres. 2010.

Thurlow, Crispin, Laura Lengel and Alice Tomic. Computer Mediated

Communication: Social Interaction and The Internet. California : SAGE

Publications. 2004.

Wina, Sanjaya. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.

Jakarta: Kencana. 2006.

Wood, Andrew F. dan Smith, J. Matthew. Online Communication: Linking

Technology, Identity and Culture, New Jersey: Lawrence Erlbaum

Associates, Inc. 2005.

Wuryanta, AG. Eka Wenats. Diantara Pusaran Gelombang Korea: Menyimak

Fenomena K-Pop di Indonesia. Jurnal: Universitas Paramadina. Tt.

Zubaidi, Sujiat dan Muslih, Mohammad. Kritik Epistemologi dan Model

Pembacaan Kontemporer. Yogyakarta: LESFI.2013.

2. JURNAL

Aprilia, Dwi Ratna Aprilia. ―Iklan dan Budaya Popular: Pembentukan

IdentitasIdeologi Kecantikan Perempuan oleh Iklan (Analisis Semiotika

Iklan Cetak WRP Body Shape & Prolene‖), Jurnal Ilmu Komunikasi

Volume 1, No.2. 2005.

Chartika, Indah dan Jamaan, Ahmad. ―Hallyu Sebagai Fenomena Transnasional‖,

Jurnal: Jurusan Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik, Universitas Riau. 2012.

Eun-Young, Jung. ―Transnational Korea: A Critical Assessment of The Korean

Wave in Asia and the United States‖, Jurnal: Southeast Review of Asian

Studies Volume 31 (2009), pp. 69–80. 2009.

Giuseppe Riva dan Carlo Galimberti, ―Computer-Mediated Communication:

Identity And Social Interaction In An Electronic Environment‖, Jurnal

Heldref Publications, (Diakses pada tanggal 4 November 2015, Pukul

23:45WIB).

Page 42: KOMUNIKASI VIRTUAL (Kajian Fenomena Hallyu Wave …repository.iainpurwokerto.ac.id/247/1/Cover, Bab I, Bab V, Daftar Pustaka.pdfSKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas DakwahIAIN Purwokerto

Gonzales dan Bello. ―The Construct lifestyle in market segmentation: The Behaviour

of Tourist Consumers‖, Jurnal: Europan Journal Marketing. 2002.

Hall & Lindzey, 1985. ―Teori Gaya Hidup‖ diakses melalui academia.edu pada

tanggal 13 November 2015, Pukul 13:45 WIB. http://www.e

jurnal.com/2013/09/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-gaya.html (Diakses

pada tanggal 20 Oktober 2015, Pukul 18:34 WIB).

Kelsey, Sigrid dan Amant, St. Kirk. 2008. ―Handbook of Research On

Computer Mediated Communication‖, Jurnal. Vol . Diakses pada

tanggal 5 November 2015, Pukul 14 : 52 WB.

Kuswarno, Engkus, 2006. ―Tradisi Fenomenologi pada Penelitian Komunikasi

Kualitatif: Sebuah Pengalaman Akademis‖, Jurnal Mediator Vol. 7, No.1,

Juni 2006.

Kunto, Yohanes Sondang dan Pasia, Peter Ramy. ―Segmentasi Gaya Hidup

pada Mahasiswa‖, Jurnal Manajemen Pemasaran: Volume I No I. 2006.

Kurnia, Novi.―Perkembangan Teknologi Komunikasi dan Media Baru: Implikasi

terhadap Teori Komunikasi‖, Jurnal Mediator. Vol. 6 No. 2005.

M, Andreas Kaplan dan Haenlen, Michael. 2010. ―Business Horizons‖

(http://www.michaelhaenlein.eu – Diakses pada tanggal 20 Oktober

2014, Pukul 21:30 WIB).

Maharani, Laras, 2011. ―Hubungan CMC dengan Tiga Model Komunikasi

(Intrapersonal, Interpersonal dan Hyperpersonal‖, Jurnal. (Diakses pada

tanggal 20 Desember 2015, Pukul 13:45 WIB).

Nindito, Stefanus., 2005. ―Fenomenologi Alfred Schutz: Studi tentang Konstruksi

Makna dan Realitas dalam Ilmu Sosial‖, Jurnal Ilmu Komunikasi, Vol. 2

No. 1 Juni: 2005, Hal. 79-94.

Nindyastari, Dimitri. 2008. ―Gaya Hidup Remaja yang Melakukan Clubbing‖,

Jurnal: Universitas Gunadarma.

Rahman, Kholil Lur. ―Bersahabat Dengan Gangguan Jiwa‖, Penelitian

Individual. Purwokerto : Dosen Konseling IAIN Purwokerto. 2012.

Sosiawan, Edwi Arief. Kajian Teoritis Komunikasi Virtual: Internet dalam Prespektif

Ilmu Komunikasi”, Jurnal. Tt

Swardi, Anna Christy, Muliawan, Arief, Setyawan, Bayu, Novi, Citra Istiqoma,

Amalia, Rizka. ―Korean Wave (Hallyu) dan Budaya Populer sebagai

Soft Power Korea Selatan‖ , Jurnal. 2014.

Walther, Joseph B. ―Computer Mediated Communication: Impersonal,

Interpersonal, and Hyperpersonal‖, Jurnal Communication Research. Vol:

23:3. 1996.

Yang, Jonghoe. ―The Korean Wave (Hallyu) in East Asia: A Comparison of

Chinese, Japanese, and Taiwanese Audience Who Whatch Korean TV

Dramas‖, Jurnal Development and Society: Sungkyunwan University, Vol.

41, No. 1. . 2012.

3. Skripsi

Anonim. ―Gaya Hidup dan Solidaritas Sosial Komunitas Sepeda‖. Skripsi. Tt.

Anonim. ―Teori Computer Mediated‖. Skripsi. Surabaya : UIN Sunan Ampel. Tt.

Page 43: KOMUNIKASI VIRTUAL (Kajian Fenomena Hallyu Wave …repository.iainpurwokerto.ac.id/247/1/Cover, Bab I, Bab V, Daftar Pustaka.pdfSKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas DakwahIAIN Purwokerto

Apsari, Metta. ―Pola Komunikasi pada Komunitas ole-Play di SitusDevianART‖,

Skripsi. Surabaya: Universitas Brawijaya. Tt.

Aresa, Della. ―Pengaruh Gaya Hidup Terhadap Reourchase Intention: Studi

Pada Pengunjung 7 Eleven Tebet Saharjo‖. Skripsi. Depok: Universitas

Indonesia. 2012.

Anonim. ―Penerimaan Penggemar Snsd Terhadap Kecantikan Snsd Dalam Video

Klip Gee‖. Skripsi. Depok: Universitas Indonesia. 2012.

Fauzan Al-Rasyid, Teori Computer Mediated Communication (CMC), Tugas

Akhir: Universitas Jenderal Sedirman, 2010, (Diakses melalui

www.fauzanalrasyid.com pada tanggal 5 November 2015, Pukul 20:45

WIB.)

Marliana, Balkis. ―Kehidupan Keluarga Beda Agama: Studi Kasus di Wilayah

Purwokerto‖, Skripsi. Purwokerto: STAIN Purwokerto. 2007.

P. N. A, Nugrahaeni. 2003. ‖Perbedaan Kecenderungan Gaya Hidup Hedonis

pada Remaja Ditinjau dari Lokasi Tempat Tinggal”. Skripsi. (Lihat

http://www.e jurnal.com/2013/09/faktor-faktor-yang

mempengaruhigaya.html, Diakses tanggal 20 Oktober 2015, Pukul 18:34

WIB).

Rachman, Nur Afni. ―Komunikasi Kelompok Penggemar Korean Pop di Surabaya

dan Malang‖, Skripsi. Surabaya: Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel

Surabaya. 2013.

Rahayu, Isti Shinta. ―Analisis Penggunaan Social Media Oleh Remaja Putri

Kabupaten Bandung”, Skripsi. Universitas Telkom. 2014.

Ramadhani, Fitria. ―Fenomena Budaya K-Pop di Kalangan Mahasiswa Penghuni

Pesantren Mahasiswa (Pesma) Noer Muttaqien”, Skripsi. Surakarta: Universitas

Muhamadiyah Surakarta. 2013.

Tartila, Pintani Linta. ―Fanatisme Fans Kpop dalam blog netizenbuzz”,Skripsi. Tt.

4. INTERNET

http://research.ntu.edu.sg/expertise/academicprofile/Pages/StaffProfile.aspx?ST_EM

AILID=jwalther, pada tanggal 24 Desember 2015, Pukul 23:04 WIB)

https://www.academia.edu/4726733/sumber_data_metode_dan_teknik_pengumpulan

_datapengumpulan_data_kualitatif_dan_skala_ukuran?login=&email_was_taken=tru

e. Diakses pada tanggal 1 November 2014 pukul 06.50 WIB.

Karo Karo, Yosua Obeth Otniel. ―Computer Mediated Communication”, diakses

melaluiSlideshare.net/mankoma2012/computer-mediated-communication,

padatanggal 3 Novenber 2015 Pukul 04:54 WIB.

Komunitas Virtual: Masyarakat Maya Sumbangsih Nyata (Diakses melalaui

https://radithub.wordpress.com/2015/03/24/komunitas-virtual/padatanggal 29

Okteober 2015, Pukul 13:05 WIB)

Korean Wave of Pop Culture Sweeps Across Asia, (Dikases melaui

www.cnn.com/2010/world/asiapcf/12/31/korea.entertainment/,padatanggal 3

November 2014 Pukul 13:34 WIB)

Korean Pop, with online Helpsm Goes Global (Diakses melalui

content.time.com/time/word/article/0.8599,2013227,00/html , pada tanggal 2

November 2015 pukul 15:31 WIB).

Page 44: KOMUNIKASI VIRTUAL (Kajian Fenomena Hallyu Wave …repository.iainpurwokerto.ac.id/247/1/Cover, Bab I, Bab V, Daftar Pustaka.pdfSKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas DakwahIAIN Purwokerto

Komunitasvirtual.wordpress.com (Diakses pada tanggal 2 September 2015, Pukul

09:45 WIB)

Ministry of Culture, Sport and Tourism Seoul, Republic Korea, 2010)

Ridwanaz.com, Pengertian Penelitian Deskriptif (Diakses pada tanggl 20

September 2015, Pukul 20:14 WIB)

referensi.data.kemendikbud.go.id, Diakses pada tanggal 1 Desember 2015,

Pukul14:56 WIB.

Maysaroh, Siti. Fenomenologi dalam Penelitian Kualitatif diakses melalui

http://www.kompasiana.com/memeymaysa/fenomenologi-dalam penelitian

kualitatif_552f9da76ea834ea7c8b456d pada tanggal 22 Januari 2016, Pukul

22:28 WIB.

Nurhasanah, Siti. Gaya Hidup dalam Masyarakat, 2009. (Diakses tanggal November

2015 dari` http://sutisna.com).

Teori Computer Mediated Communication (CMC) Pada Situs Jejaring Sosial

Twitter diakses melalui olysilalahi.wordpress.com, diakses pada tanggal 6

November 2015, Pukul 23:38 WIB

Teori Gaya Hidup, Diakses melalui academia.edu pada tanggal 13 November

2015, Pukul 13:45 WIB.

Tipologi Komunitas Virtual diakses melalui wikipedia.com, pada tanggal 03

November 2015 Pukul 9:33 WIB

World.kbs.co.kr/indonesia/archive/program/news_issue.htm?no=22969 (Diakses

pada tanggal 24 Oktober 2015, Pukul 11:20 WIB).

Wa Ode Zainab Zilullah Toresano, Pemikiran Fenomenologi menurut Edmund

Husserl diakses melalui academia.edu pada tanggal 26 Januari 2015 Pukul

17:34 WIB.