Top Banner
12

komunika 13 2006

Mar 08, 2016

Download

Documents

Erna Siswi SMAN 1 Cisauk, Tangerang Sekretaris Redaksi: Richard Tampubolon Tangani Flu Burung Perlu Partisipasi Semua Pihak Editor/Penyunting: Illa Kartila, MT Hidayat, Dimas Aditya Nugraha Pengetahuan Memadai Redaksi menerima sumbangan tulisan, artikel dan foto yang sesuai dengan misi penerbitan. Redaksi berhak mengubah isi tulisan tanpa mengubah maksud dan substansi dari tulisan tersebut. Riset dan Dokumentasi Maykada Harjono K. Diterbitkan oleh: Redaktur Pelaksana: Nursodik Gunarjo 2
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: komunika 13 2006
Page 2: komunika 13 2006

2 Edisi 13/Tahun II/Agustus 2006

KOMUNIKA

Diterbitkan oleh:

DEPARTEMENKOMUNIKASI DAN

INFORMATIKA

Pengarah:Menteri

Komunikasi dan Informatika

Penanggungjawab:Kepala Badan Informasi Publik

Pemimpin Redaksi:Kepala Pusat

Pengelolaan Pendapat Umum

Wakil Pemimpin Redaksi:Sekretaris BIP

dan Para Kepala Pusat di BIP

Sekretaris Redaksi:Richard Tampubolon

Redaktur Pelaksana:Nursodik Gunarjo

Redaksi:Selamatta Sembiring, Tahsinul

Manaf, Soemarno Partodihardjo,Sri Munadi, Effendy Djal, Ridwan

Editor/Penyunting:Illa Kartila, MT Hidayat,Dimas Aditya Nugraha

Pra Cetak:Farida Dewi Maharani

DesainD Ananto Hary Soedibyo

Riset dan DokumentasiMaykada Harjono K.

Alamat Redaksi:Jl Medan Merdeka Barat No. 9

JakartaTelp/Faks. (021) 3521538,

3840841e-mail:

[email protected]

Redaksi menerima sumbangan tulisan,artikel dan foto yang sesuai dengan

misi penerbitan.

Redaksi berhak mengubah isi tulisantanpa mengubah maksud dan substansi

dari tulisan tersebut.

Isi KomunikA dapat diperbanyak, dikutipdan disebarluaskan, sepanjangmenyebutkan sumber aslinya.

Editorial

BERANDA

desa

in co

ver:

ahas

. fot

o: m

th, i

mage

bank

RANA

Tangani Flu BurungPerlu Partisipasi Semua Pihak

Penanganan flu burung sangat memerlu-kan partisipasi aktif semua pihak. Pemerintahtelah melakukan penanggulangan, tetapi so-sialisasi yang masih kurang atau penerapantersebut belum merata dilakukan oleh masya-rakat.

Hal ini mungkin disebabkan masyarakatbelum mengetahui teknis pencegahan pe-nularan virus secara komprehensif terutamamasyarakat di perdesaan atau masyarakatyang tingkat pendidikannya relatif rendah.

Pada dasarnya penyebab lambatnya pe-nanganan flu burung adalah lemahnya SDMdan kurangnya pendanaaan. Sehingga perluupaya yang lebih serius dan terkoordinasi un-tuk menangani penyebab penyebaran virustersebut, seperti unggas serta penyuluhankepada masyarakat luas.

Wayan Sudane, S.A.NPimpinan Pusat Kesatuan Mahasiswa

Hindu Dharma Indonesia

Cegah Sejak Dini

Pencegahan kasus flu burung ini harusdilakukan sedini mungkin, sebelum wabah inibenar-benar meluas dan mengancam jiwamanusia. Perkembangan virus ini pun sangatcepat, selayaknya pemerintah harus segeramendata jumlah unggas yang terinfeksi danmelakukan tindak lanjut, misalnya dengan pe-musnahan unggas terinfeksi.

Meski demikian, pemusnahan bukan jalanterakhir, perlu ada penelitian tentang antibodivirus tersebut. Apalagi pemusnahan terus-menerus akan mengakibatkan ketidakseimbangan ekosistem alam.

Irma (16 thn)Siswi SMAN 7 Tangerang

Putus Daur Hidup Virus

Dilihat dari kejadian yang sudah ada, ter-kesan pemerintah lambat menangani wabahflu burung ini, sedangkan korban terus bergu-guran. Begitu ada kasus ditemukan didaerahtertentu pemerintah setempat harusnyalangsung tanggap dengan melakukan pemus-nahan unggas, sebelum menularkan manusia.

Saya setuju dengan langkah pemusnahanmassal unggas atau hewan yang teridenti-fikasi terkena flu burung, bahkan dalam radiustertentu semua unggas harus dimusnahkanjuga. Menurut saya, langkah pemusnahan iniakan lebih efektif untuk memutus mata ran-tai perkembangan virus avian influenza diban-dingkan dengan melakukan vaksinasi.

Erfi Muthmainah, SS., MA.Humas, Lembaga Administrasi Negara RI

Kebersihan Kuncinya

Masyarakat perlu mengantisipasi mewa-bahnya penyakit ini dengan lebih memperha-tikan kebersihan kandang unggas milik priba-di. Sedangkan pemerintah perlu melakukanvaksinasi masal terhadap unggas-unggas.Dengan demikian ada kerjasama yang sinergisantara pemerintah dan masyarakat.

LasdoMahasiswa, Universitas 17 Agustus, Jakarta

Pengetahuan Memadai

Masyarakat umum perlu diberikan penge-tahuan yang lebih baik mengenai flu burung.Untuk pihak kesehatan harus memberikanperawatan yang lebih intensif kepada pasienpenderita flu burung, sehingga mempunyaiharapan hidup yang lebih baik. Dan untukdinas kesehatan harus lebih tanggap untukterjun langsung kelapangan memberikanpenyuluhan.

Dimas (15 thn)Siswa SMAN 7 Tangerang

PerlunyaManajemen KekeringanBagi Indonesia yang memiliki dua musim yakni musim hujan dan musim

kemarau, sebenarnya kekeringan adalah hal biasa. Namun, akibat kekeringanyang melanda beberapa wilayah di Indonesia telah menyebabkan terjadinya krisisair. Hal ini ditandai dengan penurunan tajam debit air di beberapa waduk dipulau Jawa, termasuk waduk Jatiluhur yang memasok air untuk daerah Jakartadan sekitarnya. Di samping itu, debit air di beberapa sungai juga mengalamipenurunan secara signifikan. Bahkan sumber-sumber air yang biasanya dijadikantempat cadangan air andalan oleh warga desa, juga banyak yang mengering.

Turunnya debit air secara drastis di berbagai "kantong-kantong air" iniberdampak bukan saja terhadap tanaman padi para petani yang lahannya sedangkrisis air, tetapi juga terhadap suplai air bersih kepada masyarakat untuk kebutuhansehari-hari seperti mandi, mencuci, memasak dan minum.

Kekeringan pada dasarnya, dapat terjadi akibat dua faktor, karena dampakperubahan iklim global dan iklim lokal. Perubahan iklim global dan lokal adalahsuatu keniscayaan, sehingga yang harus dilakukan adalah menerapkan manajemenkekeringan untuk meningkatkan kemampuan deteksi dini (early warning detection)guna mengantisipasi akibat yang timbul.

Ada beberapa daerah yang telah melakukan dropping air bersih kepadapenduduk, namun tampaknya pembagian air ini belum memadai. Oleh karenaitu, terus menurunnya debit air di tandon-tandon air seperti waduk, situ, embung,sungai dan sumber air lainnya yang mengakibatkan terjadinya penurunan dankekurangan suplai air bersih ke daerah-daerah sekitarnya perlu diantisipasi, karenadikhawatirkan dapat menimbulkan masalah-masalah sosial. Jika tidakdimanajemeni secara baik, "rebutan" air dapat menimbulkan pertentangan seriusyang pada akhirnya dapat berkembang menjadi konflik di kalangan masyarakat.

Lahirnya UU No 7/2004 secara tidak langsung dapat mengubah pandanganmasyarakat terhadap posisi sumber daya air. Jika semula penggunaan air dominanuntuk kepentingan pertanian dan air minum, kini berubah untuk berbagaikepentingan (industri, tenaga listrik, perikanan). Dengan demikian, fungsi air selainbersifat sosial dan milik umum (common property) bertambah fungsi menjadikomoditas ekonomi dan juga bisa dikuasai pemilik modal (private property).Implikasinya, kompetisi penggunaan air di antara berbagai kepentingan kianmeningkat baik di tingkat masyarakat pemakai air maupun dengan perusahaan.Di musim kering seperti sekarang ini, persaingan semacam ini harus diantisipasi.

Mulai sekarang, masyarakat juga harus mulai berlatih memanfaatkan air bersihsecara efisien, mendistribusikan air bersih secara bergilir dan mengkampanyekangerakan hemat air bersih guna mengantisipasi ancaman krisis air bersih di musimkering seperti sekarang ini. Hal ini perlu untuk diperhatikan, karena tidak semuaorang menggunakan air dalam jumlah yang sama.

Berdasarkan perbedaan orientasi dan keragaman kepentingan terhadapterjadinya kekeringan, maka perlu disediakan data dan informasi kekeringan sertadampaknya, yang aksesnya mudah dijangkau masyarakat sehingga dapatdimanfaatkan secara maksimal. Salah satunya adalah menyampaikan kondisiaktual kekeringan yang terjadi di seluruh wilayah, kecenderungan perkembang-annya serta dampak yang ditimbulkannya.

Pemantauan kekeringan dapat dilakukan dengan mengembangkan sistemdeteksi dini kekeringan (early detection system for draught) secara spasial dantemporal, dengan memanfaatkan berbagai media masa, sarana komunikasi dantelekomunikasi yang ada secara optimal. Di samping itu memanfaatkan teknologisatelit yang sudah dimiliki oleh Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG).

Dengan mengetahui dan mempelajari “tabiat”-kemarau beserta dampak yangditimbulkannya, maka dapat dicarikan jalan keluar pemecahannya secara bijakdan adil. Dengan kata lain, kekeringan dapat dimanajemeni sehingga dampaknegatifnya dapat direduksi.*

Para pemenang Perkemahan Ilmiah Remaja Nasional (PIRN), pemenang Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) danpemenang Lomba Debat Bahasa Inggris Tingkat SMU dan SMK, mengikuti seleksi babak penyisihan nasional pemilihandelegasi Indonesia dalam ASEAN Quiz III-2006. Seleksi dilaksanakan di Departemen Komunikasi dan Informatikaawal Agustus lalu. Lomba cerdas cermat tentang ASEAN ini akan digelar tanggal 16-20 September 2006 di Kualumpur,Malaysia. (foto: goro)

Lebih Tanggap

Seharusnya pemerintah lebih tanggapdalam menangani kasus flu burung. Pemus-nahan unggas tidak dapat menyelesaikan ma-salah jangka panjang, kemungkinan akanmengakibatkan timbulnya masalah baru. Ma-syarakat harus diberikan penyuluhan tentangcara memelihara unggas dengan benar, ter-masuk menjaga kebersihan kandang unggas.

ErnaSiswi SMAN 1 Cisauk, Tangerang

Page 3: komunika 13 2006

3Edisi 13/Tahun II/Agustus 2006

KOMUNIKA

Kembangkan KEK,Undang Investor

Kembangkan KEK,Undang Investor

Batam kerap dijadikan salah satualternatif tujuan mencari kerja bagimereka yang tak ingin ke luar negeri.

Bahkan tak jarang ada lembaga yang meng-koordinir pengiriman angkatan kerja antardaerah ini. Perkembangan perdagangan danindustri serta kedekatan secara geografisdengan Singapura membuat perekonomianBatam mengalami percepatan drastis.

Sebenarnya pemerintah telah meran-cang berbagai kebijakan untuk percepatanpertumbuhan ekonomi dan perluasan kesem-patan kerja. Tidak hanya khusus untuk wila-yah Batam saja. Secara nyata, paket kebijak-an ini diarahkan untuk menurunkan biaya danmeningkatkan kepastian usaha melalui per-baikan regulasi, pelayanan serta penyeder-hanaan prosedur dan birokrasi.

“Kita tidak boleh tertinggal dari negara-negara lain terutama di Asia dalam menarikinvestasi. Perbaikan iklim investasi sudah di-mulai dengan menerbitkan paket kebijakaninvestasi pada Februari 2006,” kata PresidenSusilo Bambang Yudhoyono di depan sidangparipurna DPR-RI pertengahan Agustus lalu.

Satu program khusus untuk mendoronginvestasi yang diluncurkan awal 2006 adalahpengembangan Kawasan Ekonomi Khusus(KEK). Selain mendorong pertumbuhan wila-yah, program ini diarahkan untuk menarik pe-nanaman modal ke wilayah itu. "KEK inidiharapkan membuka lapangan kerja barubagi masyarakat lokal dan sekitar daerah yangmenjadi kawasan KEK," jelas Presiden.

Memulai dari BBK"Batam, Bintan dan Karimun (BBK) meru-

pakan salah satu dari sejumlah kawasan diIndonesia dengan potensi ekonomi cukupbesar untuk dikembangkan," kata MenkoBidang Perekenomian, Dr Boediono. Bila ker-jasama ekonomi Batam, Bintan dan Karimuntersebut dapat terwujud dengan baik, menu-rutnya akan dapat dijadikan model bagi ka-wasan-kawasan lain di Indonesia. "Agar Indo-nesia lebih kompetitif di bidang ekspor, inves-tasi, tenaga ahli, produk dan jasa dan lainnya,"tegas Boediono.

Kesepakatan akhirnya telah ditanda-tangani Pemerintah Indonesia dan Singapuradalam MoU tentang penetapan Special

Economic Zone (Kawasan Ekonomi Khusus)untuk tiga pulau di Indonesia, yaitu Batam,Bintan dan Karimun akhir Juni lalu. Dalam ke-sepakatan ini kedua negara melakukan kerja-sama untuk kawasan itu, dalam hal investasi,keuangan, pajak, kepabeanan, imigrasi, tena-ga kerja dan rencana pembangunan.

"Saya berharap para investor akan me-manfaatkan peluang yang ada ini, denganmembangun usaha elektronik, obat-obatanserta beberapa inudustri ringan lain sepertigarmen, perkebunan atau usaha di bidangpendidikan," ujar Presiden Susilo BambangYudhoyono usai menyaksikan penandata-nganan MoU.

Sementara PM Lee Hsien Loong dalamkesempatan yang sama menyatakan, Batamadalah tempat yang punya nilai ekonomi baikbagi Indonesia maupun Singapura karena ituperlu dikembangkan secara optimal.

Perumusan RoadmapKomite Pengarah Bersama (Joint Steering

Committee/JSC) RI dan Singapura pun diben-tuk untuk mengawasi pelaksanaan kerangkaperjanjian kerjasama tersebut. Komite ini di-pimpin Menko Bidang Perekonomian RI danMenteri Perdagangan dan Industri Singapura.

Sebagai tindak lanjut penandatanganankerangka kerjasama di bidang ekonomi, inves-tasi dan perdagangan, Komite Pengarah me-nugaskan Kelompok Kerja Bersama (JointWorking Group/JWG) yang diketuai MenteriPerdagangan Indonesia Dr Mari Elka Pangestudan Ketua Dewan Pembangunan EkonomiSingapura Lim Siong Guan, menyiapkan pan-duan pelaksanaan (roadmap) Batam, Bintandan Karimun. Langkah ini diambil untuk men-jamin penyempurnaan ketentuan bisnis danregulasi.

Menurut Boediono, Roadmap Batam,Bintan dan Karimun selain memuat secararinci langkah-langkah yang perlu diambilsetahun mendatang di bidang investasi, ke-uangan, perbankan, pajak serta bea dan cu-kai, juga berisi rencana promosi pulau-pulautersebut kepada para investor.

Selain itu juga disusun upaya mendorong

investasi di bidang infrastruktur, pelatihan te-naga kerja di bidang industri, asistensi teknisdari Singapura berkenaan pelaksanaan Ka-wasan Ekonomi Khusus seperti penerapansistem pelayanan investasi terpadu dan pen-didikan serta pelatihan sumber daya manusia.

Peluang Bagi Daerah Lain"Kita tidak akan memulai dari nol, tapi dari

daerah yang sudah ada prasarana, sarana dansudah ada industrinya. Pasti juga akan adakemitraan dengan swasta dan Pemda," kataMenteri Perdagangan di Jakarta pertengah-an bulan lalu tentang pemilihan lokasi KEK.

Menteri Perindustrian Fahmi Indris me-ngatakan ada beberapa syarat yang harusdimiliki oleh daerah yang akan dikembangkanmenjadi KEK. "Syarat itu antara lain dekatdengan pelabuhan, bandar udara dan memi-liki dukungan sumber daya manusia yang me-madai," jelasnya.

Menko Bidang Perekonomian mengakuibanyak permintaan pemeritah daerah untukmenjadikan wilayahnya sebagai KEK. Karenaitu pemerintah telah membentuk tim khususuntuk membuat kriteria persyaratan minimalpembangunan KEK [lihat box: DreamTeam untuk Tarik Investor"].

Secara umum, tim ini telah merumuskanbeberapa persyaratan pengembangann su-atu wilayah sebagai KEK, salah satunya adalahmasalah administrasi terkait kemudahan pe-ngurusan izin. "Izin tanah, izin usaha maupun

Sore itu, di sebuah warung diPasar Lawang, Rohim (34 th)

antusias mendengar ceritaHeru (36 th) tentang Batam.Memang dua tahun ini Herumerantau di sana, berbekal

ijazah STM, Heru berhasilmembangun rumah dan

membeli motor yang kini diparkir dekat warung. Tak

heran jika Rohim merajukminta diajak ke Batam untukmengadu peruntungan, meskihanya berbekal ijazah SMP .

Secara nasional pemerintah telah membentuk tim Kawasan Ekonomi KhususIndonesia (KEKI). Tim ini bertugas membuat kerangka rencana pengembangankawasan ekonomi khusus dan menentukan syarat-syarat pemilihan daerahnya. TimKEKI dipimpin Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Boediono, sementara KetuaTim Pelaksana dipegang oleh Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) MLutfi.

Pembangunan kawasan ekonomi khusus ini selain bertujuan untuk meningkatkaninvestasi dan ekspor juga untuk membuka kesempatan kerja dan meningkatkanpenerimaan pajak. Di kawasan tersebut, pemerintah akan berupaya menghilangkankeluhan-keluhan investor selama ini seperti biaya transaksi ekonomi yang tinggi sertaperaturan-peraturan yang kurang kondusif untuk penanaman modal.

Otoritas kawasan ini juga akan menjadi pelayanan terpadu dalam hal pengurusanijin dan administrasi lain serta juga penanganan berbagai keluhan investor. Selain itu,kawasan tersebut harus memiliki prasarana dan akses yang dibutuhkan seperti tenagakerja dan keberadaan industri dan jasa penunjang di wilayah tersebut.

Beberapa daerah yang sedang dijajaki untuk dijadikan kawasan ekonomi khususadalah Aceh, Sumatera Utara, Bojonegoro, Kalimantan Timur, Jawa Timur, Jawatengah, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, pulau Batam dan pulau Bintan. ♦ mth

Dream Teamuntuk Tarik Investor

PEREKONOMIAN

izin lainnya yang ada di tangan daerah, seba-gian ditangani oleh pusat, berarti bahwa pe-merintah daerah maupun pusat mau menye-rahkan kewenangannya itu pada satu atap,”ujar Boediono di Gedung Depkeu Jakarta,jelang akhir Agustus lalu.

Menurut Menko Bidang Perekonomian,setiap satu KEK akan memiliki sistem pela-yanan satu atap, seperti uji coba di PulauBatam yang telah berjalan baik saat ini . Iniberarti daerah harus memangkas semuaaturan-aturan birokrasi, pungli atau apapunnamanya, serta daerah harus ikut menjagakeamanan di daerahnya sendiri dari berbagaigangguan dalam proses investasi.

Tak Perlu ke BatamFokus dalam pengembangan KEK sejati-

nya adalah perbaikan pelayanan administrasi.Ketika perijinan sudah sedemikian mudah ma-ka hal ini merupakan daya tarik tersendiri baikbagi daerah maupun investor. Sebagaimanaterjadi di negara-negara lain yang telah ber-hasil melaksanakan Special Economic Zone(Kawasan Ekonomi Khusus), dukungan ke-bijakan merupakan hal yang utama.

Tak berlebihan jika Presiden Susilo me-nyatakan bahwa komitmen daerah, dalammemangkas birokrasinya, menghilangkan pu-ngutan yang membebani kegiatan usaha,menyediakan lahan sangat penting dalam im-plementasi KEK. "Semua itu merupakan kun-ci keberhasilan pengembangan Kawasan Eko-nomi Khusus," kata Presiden.

Karena itu, pilihan berada di tangan pe-ngambil kebijakan daerah, sebab pemerin-tah pusat kini tengah berproses menciptakankerangka peraturannya pada tahun ini. Dalamperaturan tersebut akan dikemas sistem ke-bebasan bea masuk dan PPN untuk produksidi KEK, jika dijual ke daerah pabeanan laintetap dikenakan bea masuk dan PPN, agarmanfaat ekonomi KEK bisa dirasakan lang-sung oleh masyarakat setempat.

Mungkin teman-teman Rohim nantinyatidak perlu jauh-jauh harus ke Batam untukmengadu nasib mencari peruntungan. Ketikamasing-masing daerah telah ada KEK-KEK laindengan fokus kegiatan ekonomi yang bera-gam maka terbka lebar peluang mencari sesu-ap nasi tanpa harus ke Batam.

Dan pemusatan angkatan kerja akandapat dihindari sehingga pemerataan pemba-ngunan akan lebih dirasakan oleh setiap war-ga negara di setiap jengkal tanah di republikini.

♦ mth

foto

: rich

foto

: rich

Page 4: komunika 13 2006

4 Edisi 13/Tahun II/Agustus 2006

KOMUNIKA

"Waspadaigelombang kedua

serangan fluburung. Siaga

serangan di bulanSeptember - April,

terutama padapuncaknya di

bulan Januari."

Direktur Rumah Sakit PenyakitInfeksi Sulianti Saroso Jakar-ta, Santoso Suroso menge-mukakan, bulan Septemberhingga April merupakan saat

paling banyak terjadi kasus influenza Ayang puncaknya biasanya terjadi pada padabulan Januari. Pada tahun 2005 lalu, jum-lah kasus flu burung naik mulai dari bulanSeptember, Oktober, dan November.

“Kita masih perlu bersiap menghadapigelombang berikutnya. Terlebih lagi ka-rena di Indonesia virus penyebab flu bu-rung masih endemik dan dengan segalakemampuannya tetap bertahan,” kataSantoso Suroso dalam diskusi dengan paraeditor media massa terkait dengan pem-beritaan flu burung, beberapa waktulalu.

Santosa mengatakan, salahsatu penyebab tingginya ke-matian pada kasus flu bu-rung karena pasien terlam-bat dibawa ke rumah sa-kit. Masa inkubasi virustersebut 1-7 hari, se-dangkan masa infeksihanya satu hari. Jum-lah pender i ta f luburung yang me-ninggal dunia di In-donesia selama inimenyamai jumlahkasus meninggal se-lama tiga gelombangflu burung di Vietnam,yakni tahun 2003,2004, dan 2005. Viet-nam sudah mengalami gelombang ke-empat dan sekarang telah menyatakanbebas flu burung.

Di Vietnam, pada gelombang kedua ti-dak terlalu banyak yang terkena flu bu-rung. Akan tetapi, angka kematiannyatinggi, yakni mencapai 80 persen. Padagelombang ketiga di negara itu, virus lebihmudah menular atau kasus semakin ba-nyak, tetapi tidak terlalu mematikan, atauangka kematian turun menjadi hanya 48persen. Virus hampir sama atau hanya ter-jadi sedikit mutasi.

Tentu saja kasus flu burung di berbagainegara tidak dapat digeneralisasi. VirusH5N1 di Indonesia, misalnya, sifatnya ter-sendiri. Virus tersebut mengelompok dalamsatu cabang serta terbuka kemungkinanberkembang menjadi satu kelompok yangganas lalu menular antarmanusia. “Semoga

Memutus Rantai PenyebaranVirus Flu Burung

tidak demikian,”ujarnya.

Meninggal47 Orang

Berdasarkandata yang dirilis

Departemen Kesehatan, sampai 23 Agustus2006 jumlah kasus flu burung secara kumu-latif mencapai 62 kasus confirmed, 47 diantaranya meninggal dunia. Empat kasusterakhir terjadi di Desa Cikelet, KecamatanCikelet, Kabupaten Garut, satu orang diantaranya meninggal.

Sejak Juli-23 Agustus, di Kec Cikelet ter-jadi 20 kasus flu burung. Setelah diadakanpemeriksaan klinis, epidemiologis dan labo-ratorium, hasilnya 3 kasus confirmed (1 hi-dup, 2 meninggal), 17 suspected (13 hidup,4 meninggal). Dari 13 kasus ini, 6 orang dira-wat di rumah sakit masing-masing 1 orangdi RSUD dr Slamet dan 5 orang di RSU HasanSadikin. Depkes dalam hal ini telah mengirim-kan obat Tamiflu/Oseltamivir sebanyak17.000 kapsul ke Dinkes Kab Garut.

“Kita juga sudah lakukan depopulasi ter-hadap 165 unggas di Rancasalak dan 270 diJojok serta Rancamareme. Kita juga memu-tuskan menutup transportasi unggas diCikelet selama satu bulan,” papar KasubdinPenyehatan Hewan Dinas Peternakan JabarNana M Adnan.

Sebelumnya, flu burung juga menye-rang Kab Simalungun Sumut. Dinkes Provinsisegera mengirimkan tim investigasi, juga me-ngirimkan APP ke RSU Pematangsiantar, Din-kes Kab Simalungun danPuskesmas SaribuDolok. Di sam-ping itu me-ningkat-k a n

surveillan-ce dan pe-nyuluhan ke-pada masyara-kat.

KesiapanObat dan RS

Tahun 2005, pemerin-tah telah menerima bantuanobat Tamiflu sebanyak563.800 dari WHO, AUSAID,PT Tempo dan Economic ofTaiwan. Kapsul sebanyak itudidistribusikan ke 33 DinasKesehatan Provinsi, 44 ru-mah sakit rujukan, 10 BalaiTeknik Kesehatan Lingkung-an (BTKL) dan Dinkes Kabu-paten di 8 Provinsi.

Pada tahun 2006, Depkesmengadakan pembelian Osel-tamivir sebanyak 12 juta kap-sul. Dari jumlah tersebut 5juta sudah didistribusikan ke33 Dinkes Prov, 44 DinkesKab/Ko, 44 RS rujukan, 232RSUD dan 7.615 Puskesmasseluruh indonesia dan se-

bagian lagi disimpan sebagai persediaan.Pemerintah juga sudah menyiagakan 44

RS rujukan yang dilengkapi dengan ruangankhusus untuk manajemen kasus flu burung.Sebanyak 32 RS diantaranya merupakan RSeks rujukan SARS yang sudah dilengkapi de-ngan ruang isolasi dan 12 lainnya sedangdalam proses pembuatan ruang ini. Peme-rintah juga melengkapi peralatan medis danbahan-bahan perawatan, serta memper-siapkan SDM dengan pelatihan bagi dokterdan paramedis yang bekerja di ICU di 44 RSrujukan tersebut.

Saat ini sudah ada laboratorium untukpemeriksaan flu burung, bantuan dari KFWJerman, yang meliputi 2 laboratorium ru-jukan nasional (Litbangkes dan Eijkman), 8lab regional, 3 BTKL, 8 BTK, dan 23 labrumah sakit. Pemerintah dalam waktu dekatjuga merencanakan memfasilitasi transpor-tasi dalam rangka rujukan pasien denganambulan emergency khusus.

Untuk meningkatkan kemampuan Labo-ratorium Nasional AI Badan Litbangkes, Ba-litbangkes telah mendatangkan tenaga ahlidari Thailand dan Hongkong (ahli WHO), Si-ngapura (MOH) dan Jepang (NIID/JICA).Selain itu juga melakukan kerjasama denganlaboratorium di beberapa negara di anta-ranya Laboratorium WHO di Hongkong, NIIDdi Jepang, CDC di Atlanta, MOH Singapuradan Institute Eijkman.

Memutus Rantai Penyebaran VirusKendati kesiapan pemerintah untuk

menghadapi kemungkinan serangan wa-bah flu burung gelombang kedua ini jauhlebih baik, akan tetapi dukungan seluruhmasyarakat tetap diperlukan untuk bahu-membahu menghadapi AI.

Untuk memutus rantai penularan fluburung, ada baiknya Indonesia belajar dariVietnam. Kesuksesan Vietnam dalammengeliminasi virus mematikan ini terutamakarena kekuatan dalam surveillance, yaknimencari bukti dengan pemeriksaan unggasdengan risiko tinggi. Kendati teknik ini ter-bilang sangat mahal--satu rapid test (ba-han uji cepat) butuh 10 dollar--namun ha-silnya cukup signifikan. Hanya saja, survei-lans bukan satu-satunya jaminan karenarapid test terbaik sensitivitasnya hanya 40-50 persen sehingga dapat saja saat diteshasilnya negatif, tetapi ternyata unggastersebut mengandung virus. Oleh karenaitu, dukungan masyarakat dalam menyuk-seskan surveilans ini sangat dibutuhkan.

Di Indonesia, penderita flu burung pa-ling banyak di perkotaan terutama yangpadat penduduk dan unggas. Sejauh inipenularan secara langsung sebesar 23 per-sen dan tidak langsung sebesar 25 persen,sisanya tidak bisa disimpulkan. Faktor risikoflu burung tidak sebatas unggas saja kare-na sulit mengetahui unggas yang terinfeksivirus H5N1. Faktor lingkungan menjadi sa-ngat penting. Setidaknya masyarakatdapat bertindak untuk mengurangi risikoterinfeksi virus tersebut dari unggas.

Salah satucaranya

adalah masyarakat se-baiknya menghindari kon-tak langsung dengan ung-gas ternak atau satwa liar. Jika terpaksakontak dengan unggas, gunakan sarungtangan dan masker. Sedapat mungkin hin-dari daerah di mana ada ternak unggasyang terinfeksi H5N1. Tindakan pencegah-an yang penting ialah mencuci tangan de-ngan air dan sabun atau pembasuh tangandengan alkohol setelah kontak denganunggas atau hewan yang dicurigai men-derita flu burung.♦ g

KESRA

foto

:rep

ro

foto

: re

pro

Page 5: komunika 13 2006

5Edisi 13/Tahun II/Agustus 2006

KOMUNIKA

Wabah flu burung kembali meresahkan sebagianbesar masyarakat Indonesia. Sampai saat ini sajatelah tecatat 62 kasus confirmed dengan 47

orang diantaranya meninggal dunia. Pada hewan, flu burungtelah menjadi pandemi di 29 provinsi dari 33 provinsi yangada.

Berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah pusat maupundaerah dalam mengantisipasi penyebaran penyakit memati-kan ini. Mulai dari pemusnahan unggas yang terinfeksi hinggapenyediaan rujukan penanganan pasien suspect flu burung.

Ketua Pelaksana Harian Komisi Nasional Pengendalian FluBurung dan Kesiapsiagaan menghadapi Pandemi Influenza(Komnas FBPI), Bayu Krisnamurthi menjelaskan upaya peme-rintah dalam menanggulangi wabah yang telah melanda ber-bagai negara itu dalam sebuah konferensi pers di JakartaKamis (24/08). Berikut petikannya:

Status untuk wabah flu burung saat ini bagaimana?Secara nasional, statusnya KLB (kondisi luar biasa), baik

binatang maupun manusia. Kalo pandemi atau tidak itu dilihatdari daerahnya.

Pemerintah mengatakan 2008 Indonesia bebas fluburung. Apa bisa?

Kalau saya inginnya flu burung di Indonesia tuntas saatini juga, bukan 2008. Kita harus tetap optimis, terlebihdengan semakin baiknya koordinasi teman-teman di kemen-terian utama, seperti Depkes dan Deptan. Saya yakin, penun-tasan wabah flu burung sangat mungkin untuk dicapai.

Bagaimana caranya?Kunci paling penting adalah kita harus menjadikan hal ini

sebagai gerakan bersama. Jika pemerintah sendiri, tidak akanbisa. Harus ada peran serta masyarakat. Dan sekali lagi, ber-ulang kali saya katakan, solusinya sederhana. Kita harus bisamengajak elemen-elemen masyarakat untuk tanggap. Tidakusah kuatir yang berlebihan namun juga jangan cuek.

Bagaimana kongkretnya?Untuk tanggap itu sangat sederhana.

Satu, jagalah kebersihan diri. Cuci tangan danmandi dengan sabun. Kedua, usahakan sebisamungkin keluarga, anak-anak terutama,dijauhkan dari unggas. Kandangkan peliharaanAnda.

Ketiga, tidak usah kuatir untuk makan telurdan daging asalkan dimasak dengan baik. Airmendidih adalah musuh utama dari virus ini.Dan keempat, amati lingkungan sekitar Anda,jika ada ayam yang mati dengan ciri-ciri : jeng-ger berwarna biru kemerahan atau ungu dandadanya ada merah garis-garis seperti orangkerokan, segera lapor.

Jika mati mendadak seperti itu, maka adaindikasi flu burung. Segera laporkan mulai dariRT, puskesmas, radio, televisi, atau laporkanke saya.

Selain itu juga perhatikan lingkungansekitar. Kalau ada saudara atau tetangga yang batuk pilek,demam panas dan sesak, lapor. Tiga ciri itu menjadi indikatorterkena flu burung. Jangan ambil resiko, segera ke rumahsakit terdekat. Pemerintah menyediakan obat gratis.

Apa tindakan FBPI?Tiga hal utama yang kami lakukan adalah : satu, informa-

tion campaign dan public awareness. Tapi di dalamnya kitapertajam. Targetting-nya tidak bisa hanya general, harusada target spesifik. Anak-anak, ibu-ibu, bahkan untuk parapengambil kebijakan seperti Pemda dan DPR.

Kedua adalah surveillance yang terpadu pada manusiadan binatang. Ini dikaitkan dengan respon cepat dalam pena-nganannya.

Ketiga adalah penanganan sumbernya, yaitu unggas. Kamiakan lakukan vaksinasi, calling conversation dan bio-sekuriti.Termasuk penanganan pada titik-titik berisiko tinggi, sepertipasar hewan dan lokasi peternakan unggas.

Bagaimana strategi pemusnahan yang dilakukan?Prinsipnya adalah pemusnahan yang dilakukan terkait de-

ngan kasus yang sudah terjadi, tetap akan ditegakkan. Dilapangan kami akui hal tersebut banyak mengalami kesulitan.Kita identifikasi dan coba atasi masalahnya. Tapi kebijakandasarnya tetap sama, konsisten. Begitu ada kasus baikmanusia maupun hewan, kompensasi akan tetap diberikan.Selain itu, begitu ada indikasi pada hewan, baik positif klinismaupun tes, bisa dilakukan depopulasi sejauh satu kilometer.Sesuai dengan SOP, ada kompensasi dan desinfeksi.

Berapa dana yang dibutuhkan?Dana tambahan yang dibutuhkan untuk surveilllance pada

2006-2007 adalah US$113 juta untuk meng-cover seluruhIndonesia. Saat ini yang tersedia dari pemerintah dan negaradonor baru sekitar US$10 juta. Tahun ini ada US$35,5 jutadari donor dan US$54,4 juta dari pemerintah Indonesia.Dari donor itu tidak langsung diberikan kepada pemerintahIndonesia, tetapi melalui WHO dan FAO.

Ini menjadi perhatian buat kita karena agak kaku terhadapprogram yang kita butuhkan. Kadang-kadang apa yangmereka sediakan tidak bisa kita pakai dan apa yang kita bu-tuhkan tidak bisa disediakan. Walau begitu tadi kami sudahsepakat dengan prioritas yang sama akan dilakukan program-program yang terpadu antara Indonesia dengan negaradonor. Hanya saja sampai saat ini tidak ada satu sen pun daridonor yang dipakai untuk membantu kita dalam vaksinasimaupun calling conversation, padahal itu yang krusial.

Lantas solusinya?Saya kira mereka sama dengan kita, harus membuat ulang

program-program mereka.

Selanjutnya bagaimana?Intinya kami telah sepakat pada hal-hal yang menjadi

prioritas bersama, komnas dan international community.Mereka setuju bahwa vaksinasi dan kaling kompensasi menjadiprioritas. Kaling kompensasi ada dua faktor besar. Pertamaoperasional dari kaling itu sendiri. Biaya itu masih sangatterbatas unit costnya. Dulu kami tidak memperkirakan tingkatkesulitannya tinggi.

Hal kedua adalah biaya kompensasi. Yang bisa disediakanadalah baru mengganti ayamnya. Tapi kan banyak sekalipeternak kita yang menggantungkan hidup pada ayam itu.Dan paling tidak dalam tiga bulan ke depan tidak boleh adaayam lagi. Nah mereka akan kehilangan mata pencaharian.Kita coba cari solusi dari peternak yang kehilangan matapencaharian.

Kenapa dana negara donor tidak diserahkan kepadakita saja, agar lebih fleksibel?

Mereka kan punya aturan sendiri. Kita harus salingmenghormati. Tapi paling tidak mulai saat ini, kita sudahpunya prioritas yang sama, punya program jangka panjangyang sama. Ya sudah, kita lihat saja nanti bagaimana.

Jadi persoalannya dana pemerintah tidak cukup?Itulah yang terjadi, sehingga daerah yang bisa di-

survaillance-kan sangat terbatas. Untuk binatang misalnya,Deptan dan FAO baru bisa melakukan di 4 titik dan kemudiandikembangkan menjadi 12 titik simpul surveillance di 9provinsi. Padahal yang kena kan 29 provinsi!. Hal-hal sepertiitu yang terjadi. Sehingga untuk daerah-daerah yang belum,kami masih melakukan metode konvensional. Dan kamimenyadari hal itu sesuatu yang kurang efektif.

Untuk itu kami menghimbau partisipasi dalam surveillance,terutama kampanye informasi. Konsentrasi penuh dalam halitu. Pada awal September nanti kami akan punya informationcampaign package, multimedia, multikultural. Mudah-mudahan dengan dukungan dari UNICEF dan pemerintahJepang, bisa terwujud.

Masih bisa optimis?Kita harus optimis. Bisa dan harus bisa. Bayangkan saja

jika semua televisi dan koran memberikan air time -nya dankolom secara gratis untuk menginformasikan hal ini. Hasilnyapasti luar biasa. ♦ dan

Bayu KrisnamurthiKetua Pelaksana Harian Komnas Pengendalian Flu Burungdan Kesiapsiagaan Menghadapi Pandemi Influenza “Kita Bisa Jika Ada

Gerakan Bersama”

Andrew Steer

World Bank Country Director

Kami percaya dalam beberapa bulan ke depan, Indo-nesia akan lebih baik dalam melakukan pengawasan dantindak lanjut kasus flu burung. Hal itu terbukti dengan

banyaknya dana yang dikucurkan pemerintah Indonesiauntuk pengentasannya pada tahun lalu. Bahkan lebih ba-nyak dari dunia internasional.

Selain itu, kita sebagai masyarakat dunia juga harus be-kerja sama. Saat ini dana yang dubutuhkan untuk pengen-tasan flu burung secara global adalah US$250juta, se-mentara yang ada kurang dari US$100juta.

Tahun 2006 ini dan juga rencana 2007, kami sudah me-ngerti apa yang harus dilakukan. Terlebih mulai banyak du-kungan komunitas internasional dan diharapkan akan se-makin banyak lagi.

Pada 2006 ini, dana pemerintah Indonesia untuk fluburung semakin berkurang. Dan sebagai langkah real darimasyarakat internasional adalah akan meningkatkan bantuanpengentasan wabah ini.

Kami sadar bahwa masalah ini juga telah mempengaruhiinvestasi dan pariwisata Indonesia. Untuk itu kita harus be-kerja dengan sangat keras untuk menanggulanginya. Untukitu kami optimis dalam beberapa waktu ke depan Indonesiaakan segera bangkit dari permasalahan ini.

WAWANCARA KHUSUSfo

to :

ddt

foto

:ddt

"Kerjasama Akan Makin Baik"

Bjorge Petersen

WHO Representative

Kami semua setuju atas apa yang harus dilakukan.Masalahnya adalah melakukan semua hal dengan banyaknyatantangan yang ada di lapangan.

Kami semua prihatin akan adanya kasus flu burung padamanusia. Karena setiap muncul kasus baru akan menun-jukkan satu kemungkinan adanya kemampuan perubahanpada virus yang membuatnya lebih adaptif. Kami, bersamapihak terkait dan pemerintah Indonesia tengah memantap-kan prioritas dalam penanganan virus.♦ dan/ides

foto

: dd

t

Page 6: komunika 13 2006

Kekeringan, seperti tahun-tahun sebelumnya,kembali terjadi di beberapa daerah di Indonesia.Di Kabupaten Bandung menurut Kasubdin Ta-

naman Padi dan Palawija Dinas Pertanian, Jumhana, ke-keringan terjadi karena debit air di 12 sungai terus ber-kurang. “Di Kabupaten Bandung ada 20 aliran irigasi, na-mun dari semua itu hanya empat bendungan irigasi sajayang mampu mengairi lahan 100 persen yakni Ben-dungan Cidadap I, Pasirkuntul, Pasirmeta serta irigasiCibeureum,” jelas Jumhana.

Ancaman kekurangan air, saat ini, terjadi hampir disebagian besar pulau Jawa. Beberapa sungai besar selama2005 mengalami fluktuasi debit air yang amat besar, yaitudi atas 100 meter kubik per detik. Sungai Cimanuk di Ja-wa Barat, misalnya, pada musim hujan memiliki kuantitas1.000 meter kubik per detik, turun menjadi empat meterkubik. Sungai Serayu yang biasanya memiliki kuantitas2.400 meter kubik per detik, menjadi hanya 25 meterkubik.

Hanya 16.000 Ha Lahan PusoDi musim kemarau ini hampir seluruh Pulau jawa

dilanda kekeringan, beberapa daerah di Sumatera, ter-utama sentra produksi padi juga dilaporkan

mengalami kekeringan. Dampak yang ter-jadi bukan hanya rawan pangan karena

tidak adanya panen, namun krisis airbersih.

Pemerintah setempat telah me-ngupayakan berbagai terobosan

untuk mengatasi kekeringanyang ada. Mulai dari pengaturan

irigasi, penyediaan pompa air,dropping air bersih hingga

penyuluhan untuk penana-man varietas padi yang

cukup tahan terhadapmusim kemarau.

Beberapa alir-

Dadang (36), wargaSolokanjeruk Kabupaten

Bandung, hanya bisa tertunduklesu ketika melihat hamparan

padi di sawahnya. Sejakbeberapa minggu belakangan,air tak lagi mengalir deras dari

saluran irigasi. Sementarasawahnya yang tinggal

menunggu hitungan mingguuntuk dipanen, mulai tampak

mengering. “Terpaksa dipanen,daripada rugi,” ucapnya sambil

menghela nafas.

an irigasi di wilayah Kabupaten Bandung dikawal oleh SatuanTugas (Satgas) dari Perkumpulan Petani Pengguna Air (P3A)Pengaturan air itu berlangsung cukup efektif dan hingga petaniterhindar dari sengketa akibat rebutan air .

Kendati banyak daerah dikabarkan mengalami kekeringan,Menteri Pertanian Anton Apriyantono menyatakan hal ini sebagaikejadian tahunan dan tidak akan mengganggu stok beras nasional.Ia mengatakan, pada 2005 lalu kekeringan melanda 217.721 hek-tar sawah di Indonesia. Sedangkan untuk tahun ini, jumlahnyatidak terlalu besar, hanya sekitar 16.000 hektar tanaman padiyang puso dengan nilai kerugiandiperkirakan sebesar Rp160 miliar.

“Sebetulnya tidak banyak, yang puso itu sekitar 16.000 hektarsaja, sedangkan yang panen di musim ini 2 juta hektar. Satu ta-hun kita punya 11,5 juta hektar,“ kata Mentan pertengahan Julilalu.

Luas sawah yang puso hanya akan membuat Indonesia kehi-langan 5 juta ton padi dengan asumsi rata-rata 1 hektar lahanmenghasilkan 5 ton. Sedangkan hasil yang didapat musim kali inimencapai 54,75 juta ton, angka yang dikatakan Mentan sebagaiproduksi terbesar sepanjang sejarah Indonesia. “Untuk petani

yang mengalami kerugian, pemerintah memberikan bantuanpenggantian sarana prodiksi petanian dan perbaikan saluran irigasisenilai Rp60 miliar," ujarnya.

Perilaku Tanam PetaniMengenai hal sawah yang kekeringan, Anton mengatakan,

yang dimaksud kekeringan itu harus jelas, karena sekarang inilagi musim kemarau. Bagi sawah sawah tadah hujan jelas ke-keringan dan itu tidak termasuk kategori tersebut.

Menurut Anton, yang dimaksud kekeringan itu adalah lahansawah yang seharusnya memang bisa ditanami, karena ada irigasiteknis dan mengancam produksi pertanian. “Itu baru kategorilahan kekeringan," katanya.

Diakuinya, sekarang ini memang banyak ancaman kekeringan,namun ia sudah mengambil langkah-langkah antisipasi, sepertipengaturan air irigasi dengan baik, yang sudah dilakukan di daerahIndramayu dengan pengaturan air secara bergantian.

“Sebetulnya kebutuhan air pada fase-fase tertentu itu tidakcukup banyak, jadi pengetahuan baru sekarang menujukan bahwalebih baik pengaturan air itu sedemikian rupa, sehingga tidak

perlu besar, tidak luber di dalam sawah, selama inipenggunaan air sangat boros," katanya.

Adanya pergeseran budaya tanam akibatperkembangan teknologi pertanian yang

mampu membuat varietas tanaman yangmemiliki jangka waktu tanam lebih pendek

bisa jadi merupakan salah satu penyebabkegagalan panen yang ada.

Anton menuturkan, kebanyakan petani selalu melakukan spe-kulasi, petani tadah hujan pasti akan tahu jika musim kemarausawahnya pasti kekeringan, tidak ada air sama sekali, tetapi merekatergoda karena bulan lalu hujan masih turun dan harga jual jugabagus, sehingga mereka tetap menanam.

Pada musim kemarau, sebenarnya petani masih dapat mena-nam padi yang tidak membutuhkan banyak air, misalnya yang dikenaldengan nama padi gaduh. "Musim kemarau itu ada sistem yang ti-dak perlu banyak air, namanya padi gaduh, itu tidak perlu banyakair," ujar Anton Apriantono seraya menambahkan tinggal bagaimanamemanfaatkan sistem teknologinya saja.

Selain faktor budaya, alam dan masalah teknis pun juga mem-pengaruhi masalah kekeringan. Lihat saja, untuk pengairan, saat ini85 persen daerah irigasi masih mengandalkan aliran air sungai danhanya 15 persen atau 0,8 juta ha yang menggunakan air waduk.

Antisipasi Musim KemarauPemerintah pun bukannya tanpa upaya dalam mengantisipasi

musim tanam pada kemarau kali ini. Menteri Pertanian telah me-merintahkan stafnya agar melakukan pengontrolan terus ke daerah-daerah dengan baik bersama Dinas-dinas pertanian daerah, selainitu juga Deptan telah memberikan bantuan tambahan berupa pompaair.

Menurut Direktur Penatagunaan Sumber Daya Air (SDA), Ir ImamAnshori, pihaknya juga terus memantau intensitas air waduk untukmelihat tingkat kekeringan melalui monitoring elevasi muka air waduk.Upaya lain adalah melakukan penyesuaian pengaturan alokasi airsesuai dengan curah hujan melalui sistem prioritas penggunaan air.

Selain itu, kata Imam, pihaknya juga berupaya melakukan efesi-ensi penggunaan air dengan sistem penggiliran, di samping ber-usaha meminimalkan kebocoran sepanjang jaringan irigasi. “Saat inikami bersama masyarakat juga melakukan pengawasan intensifterhadap pengambilan air ilegal, baik di sungai maupun di saluran,”jelasnya.

Untuk prasarana, pemerintah berupaya untuk menambah pa-sokan air dengan memperbaiki waduk dan embung serta meng-optimalkan penggunaannya. Selain itu penerapan prinsip peng-gunaan air berulang dan melakukan pemompaan ke lahan pertanianjuga telah dilakukan. “Kami juga mengupayakan tampungan air hujanatau waduk lapangan pada lahan pertanian agar air tidak terbuangpercuma. Kemudian meningkatkan sarana dan prasarana SDA melaluikegiatan rehabilitasi, upgrading, operasi dan pemeliharaan (OP) secarakonsisten dan mantap pada jaringan irigasi primer dan sekunder,”jelasnya.

Imam juga menyarankan agar para petani selalu memperhatikanhasil evaluasi dan prakiraan musim kering yang dilakukan oleh BMGsetiap bulannya. Masyarakat, kata Imam, tidak perlu kuatir bila keadaanmenjadi sangat kritis. BMG dan BPPT, ungkap Imam, akan melakukanpenyelamatan terakhir dengan melakukan modifikasi cuaca melaluihujan buatan.

Optimalkan Peran PenyuluhMengingat kekeringan lahan rutin terjadi hampir setiap tahun

dan dampak ikutannya dapat menurunkan produksi pangan, diper-lukan kerjasama berbagai pihak terkait guna bersama mengentaskanmasalah ini. Sebagai lini terdepan, pemerintah, seperti yang dikatakanMentan, juga akan menggiatkan kembali Petugas Penyuluhan La-pangan (PPL) pertanian yang sempat menurun beberapa waktubelakangan. “Untuk membangkitkan kembali penyuluhan ini dengancara dimulai dari membangkitkan kembali forum-forum penyuluhan,”kata Mentan beberapa waktu lalu.

Dengan PPL, pemerintah berupaya melakukan pembinaan kepadapetani dalam penggunaan air secara adil, merata, hemat dan efisien.Pola dan tata tanam pun menjadi perhatian dengan melakukankesepakatan bersama dalan penggilirannya, di samping memilih jenistanaman yang hemat air semisal palawija.

Memahami gejala alam sekaligus melakukan antisipasi denganmenambah pengetahuan para petani, memang merupakan upayapencegahan dan antisipasi yang tepat untuk pencegahan gagalpanen akibat kekeringan yang ada. Namun demikian upaya ini tidak

akan berhasil tanpa adanya kesediaan petani untuk mulai mene-rapkananjuran penyuluh lapangan.

♦ dan/f

6 Edisi 13/Tahun II/Ag

foto

: m

th

Page 7: komunika 13 2006

Sebagian dari hutan tropis terbesar di dunia terdapat diIndonesia. Namun, saat ini Indonesia kehilangan sekitar 2 juta

hektar hutan setiap tahun. Skala dan laju deforestasi sebesar inibelum pernah terjadi sebelumnya.

Indonesia adalah negara terpenting penghasil berbagai kayu bulat tropisdan kayu gergajian, kayu lapis dan hasil kayu lainnya, serta pulp untuk pembuatankertas. Sekitar 54 juta hektar, dialokasikan untuk produksi kayu (meskipun tidaksemua aktif dibalak), dan ada 2 juta ha lagi hutan tanaman industri yang telahdidirikan, yaitu untuk memasok kayu pulp.

Sektor kehutanan mengalami pertumbuhan yang hebat dan menggerakkanekspor bagi perekonomian tahun 1980-an dan 1990-an, tetapi ekspansi ini dicapaidengan mengorbankan hutan karena praktek kegiatan kehutanan yang tidaklestari sama sekali. Industri pengolahan kayu di Indonesia saat ini membutuhkansekitar 80 juta meter kubik kayu tiap tahun untuk memasok industri pengger-gajian, kayu lapis, pulp dan kertas. Jumlah kayu yang dibutuhkan ini jauh lebihbesar daripada yang dapat diproduksi secara legal dari hutan alam dan HTI. Aki-batnya, lebih dari setengah pasokan kayu di Indonesia sekarang diperoleh daripembalakan ilegal.

Volume dan nilai produksi kayu Indonesia sulit ditentukan secara persis. Sebagi-an besar produksi kayu Indonesia digunakan untuk kepentingan domestik danharganya umumnya jauh lebih rendah dibandingkan harga di pasar internasional.Baik yang diolah melalui pabrik maupun diolah secara tradisional.

Survei mengenai tutupan hutan Indonesia memprediksikan bahwa hutan-hutan akan lenyap dari Sumatera dan Kalimantan pada tahun 2010 jika kecen-derungan-kecenderungan pembalakan dan berbagai ekploitasi terhadap kawasanhutan saat ini tetap dilakukan tanpa bisa dicegah (Holmes, 2000).

Hilangya Sumber AirBerbagai manfaat yang disediakan oleh hutan Indonesia jauh melebihi nilai

yang didapatkan dari hasil-hasil hutan. Banyak sekali masyarakat Indonesia, meski-pun jumlahnya tidak diketahui secara pasti, yang tinggal di dalam atau di pinggirhutan atau hidupnya bergantung pada hutan. Angka estimasi yang dibuat selamabeberapa dekade yang lalu sangat bervariasi, dari 1,5 sampai 65 juta orang.

Lima belas Daerah Aliran Sungai (DAS) terbesar di Indonesia merupakansumber air bagi lebih dari 16 juta orang. Hutan di DAS ini membantu melindungipasokan air dengan menstabilkan tanah di lereng-lereng bukit dan mengaturlaju dan kecepatan aliran sungai. Namun, DAS ini kehilangan lebih dari 20 persentutupan hutannya antara tahun 1985 dan 1997.

Adi Sarwoko Staf Ahli Menteri IV Bidang Ekonomi dan Hubungan Luar NegeriDepartemen Pekerjaan Umum dalam satu seminar di Jakarta pernah menyebut-kan bahwa pada tahun 1999, dari 470 DAS di Indonesia, 62 di antaranya kritis.Degradasi DAS merupakan akibat perubahan fungsi daerah tangkapan air denganmeningkatnya sedimentasi dan menurunnya kinerja bangunan penampung air.

Padahal telah banyak kampanye, himbauan dan usaha-usaha yang mengarahpada ajakan masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan hutan. Tetapi realitas-nya, kondisi hutan masih memprihatinkan, atau bahkan kian terpuruk. Padahalhutan yang buruk akan berdampak buruk pada kehidupan manusia.

Problem hutan di masa depan akan kian kompleks. Boleh jadi hutan di Indo-nesia akan tinggal sejarah. Belum lagi beragam bencana yang mungkin terjadi,seperti banjir dan kekeringan. Air sebagai kekayaan alam dalam hutan akhirnyahilang, manakala semua pihak tidak segera melakukan usaha-usaha secara seriusdan komprehensif. Tak bisa dibayangkan jika negeri yang terkenal dengan sebutanjamrud katulistiwa ini nantinya akan lebih dikenal sebagaigurun di daerah tropis. ♦ fcs/f

Kekeringan lahan pertanian memang terjadi di banyak tempat, namun tidakterjadi di Provinsi Bali. Di sana, lebih dari 80 % atau 67.000 hektar dari totalluas 81.207 hektar sawah, terhindar dari ancaman gagal panen karenakekeringan. Antisipasinya sederhana, adanya kerja sama apik antara pemerintahdan para petani untuk menerapkan sistem pengairan setengah teknis.

Sistem ini merupakan jaringan irigasi dimana saluran pemberi terpisah darisaluran pembuang agar penyediaan dan pembagian air ke dalam lahan sawahtersebut dapat sepenuhnya diatur dan diukur dengan mudah. Sedangkanuntuk masalah pengaturan dan pengukuran pemasukan air, sepenuhnya diaturoleh Dinas Pekerjaan Umum (PU). Menurut Kepala Sub Dinas Bina SaranaPertanian Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi Bali, Wisnu Ardana,dengan menerapkan sistem tersebut, pengairan menjadi lebih teratur karenaada cadangan air yang dikendalikan Dinas PU. Sehingga, bila ada lahan yang kekurangan air, bisa langsungterbantu oleh PU melalui jaringan irigasi.

Soal cuaca, lanjut Wisnu, juga sangat mendukung sistem tersebut. Kendati secara iklim sudahmemasuki musim kering, namun curah hujan masih relatif tinggi, yaitu 286 mm. Angka tersebutmenunjukkan dalam sebulan masih ada kemungkinan hujan selama 12 hari. Namun, Pemprov Bali takhanya berhenti sampai di situ saja. Pihaknya, kata Wisnu, tetap melakukan penyuluhan melalui dinaspertanian kabupaten/kota agar para petani memerhatikan pola tanam dalam menghadapi musim kemaraunanti.

“Kepada petani diingatkan agar jangan menanam tanaman yang perlu banyak air di musim kemarau.Misalnya memilih jenis tanaman palawija,” ujarnya. Pemprov Bali, kata dia, juga membuat identifikasi danpemetaan daerah rawan kekeringan agar bisa segera diantisipasi. Misalnya, dengan membangun cubanguntuk menyimpan air sejak awal.

Bali telah melakukan sistem pengairan yang didukung oleh kerja sama apik masyarakat dan petani.Hasilnya, di Pulau Dewata itu belum pernah terjadi kekeringan yang mengarah kepada gagal panen.“Kecuali pada 1997 saat terjadi el nino, musim panas berkepanjangan. Setelah itu, Bali relatif aman saja,berkat penerapan sistem pengairan setengah teknis dan imbauan serta pemetaan wilayah rawankering,” ujar Wisnu. ♦ dan

Belajar Antisipasi Puso:

Kerjasama Apik Petani dan Pemerintah

Pandangan bahwa Indonesia merupakan wilayahdengan air tawar melimpah agaknya harus segera diha-pus. Kelangkaan air bersih sudah melanda Indonesia,setidak-nya sudah mulai dirasakan di beberapa tempatdi Pulau Jawa dan beberapa tempat lainnya. Di PulauJawa yang tingkat kepadatan penduduknya tertinggidi Indonesia, ketersediaan air diperkirakan tinggal 1,750meter kubik per kapita per tahun. Bandingkan denganstandar kecukupan air sebesar 2.000 meter kubik pertahun. Hal tersebut akan merosot sampai 1.200 meter

Senjakala Air Bersih

“Jika perang-perang abad ini banyak dipicu oleh persengketaanminyak, perang masa depan akan dipicu oleh air”

Ismail Serageldine, Wakil Presiden Bank Dunia, 1995.

Menurut Apun Afandi (1994), di Indonesia,kebutuhan air untuk keperluan rumahtangga diperdesaan kurang lebih 120 liter perorang per hari.Sedangkan di negara seperti Amerika Serikat, ke-butuhan air rata-rata sekitar 400-650 liter perorang per hari.

Situasi tersebut di atas berakibat pada berku-rangnya daya dukung hidrologis dan kelestariansumber daya air. Apalagi dengan makin tingginyatingkat pencemaran di sumber-sumber air. Kian

kubik per kapita per tahun tatkala penduduk Indonesiamencapai 280 juta pada tahun 2020, dimana 150 jutadi antaranya tinggal di pulau Jawa.

Sumber Air Tak SeimbangHasil indentifikasi Departemen Energi dan Sumber

Daya Mineral pada 2005 menunjukkan bahwa sebanyak421 cekungan air tanah di Indonesia hanya memilikipotensi 515 miliar meter kubik per tahun. Pulau Jawadan Madura diperkirakan mempunyai potensi air tanah40 juta meter kubik per tahun. Jumlah ini tidak seban-ding dengan kebutuhan penduduk di Pulau Jawa danMadura.

Pada dasarnya, pengambilan air secara besar-be-saran telah menurunkan muka air tanah 40 sampai 80meter di bawah permukaan tanah setiap tahunnya.Hal ini umumnya terjadi di sekitar perkotaan dan industri.Kasus signifikan yang terjadi adalah cekungan Bandung-Soreang, Jawa Barat. Selama 2003 telah tersedot 50,6juta meter kubik air tanah melalui 2.258 sumur bor.Angka ini meningkat pada 2005 menjadi 51,4 juta me-ter kubik melalui 2.158 sumur bor.

Melihat angka tersebut tentu tak heran bila keke-ringan juga melanda Kabupaten Bandung, Pemalang,Pekalongan, Banyumas, Cilacap, Tuban, Bojonegoro,Banten, Serang, Lebak dan Pandeglang.

Krisis Pasokan Air BersihJumlah penggunaan air di masyarakat kini terus me-

ningkat. Sekalipun tanpa didukung data, bisa dilogikabahwa pertambahan penduduk secara otomatis me-nambah kebutuhan air bagi masyarakat.

jeleknya fungsi tangkapan air di sepanjang DaerahAliran Sungai (DAS), berakibat semakin langkanyaair pada musim kemarau dan menjadi bencana ban-jir pada musim hujan.

Situasi genting ini juga sudah menjadi perhatianglobal pada saat ini. Kebutuhan akan air bersih te-lah menjadi agenda penting negara-negara di dunia.Sekitar 1,2 milyar dari seluruh penduduk dunia se-karang tidak memiliki akses pada air bersih. Jumlahtersebut diperkirakan akan menjadi 2,3 milyar padatahun 2025.

Pentingnya ketersediaan air bersih telah me-munculkan sejumlah agenda penting sebagai ben-tuk komitmen internasional seperti keberadaanWorld Commission on Water for 21st Century padatahun 1992 yang melahirkan satu dokumen DublinStatement and Principles. Dokumen tersebut me-nekankan pengelolaan air secara terpadu, parti-sipatif, memperhatikan peran perempuan, danmenekankan nilai ekonomis air.

Di sisi lain, lembaga pendanaan internasionaltelah pula memasukkan persoalan kelangkaan airbersih sebagai salah satu agenda kerja. ContohnyaBank Dunia dengan Program Water Resources Ma-nagement dan Bank Pembangunan Asia denganProgram Water for All. Terakhir, KTT Dunia menge-nai Pembangunan Berkelanjutan di Johannesburg2000 telah pula melahirkan dokumen kesepakatanyang di dalamnya mencantumkan “akses danpengelolaan air bersih”. ♦ fcs/f

n II/Agustus 2006 7

foto

: re

pro

foto

: m

th

Page 8: komunika 13 2006

8 Edisi 13/Tahun II/Agustus 2006

KOMUNIKA

Terik matahari masih terasa menyengatketika kaki melangkah turun daripesawat di Bandara Sultan Iskandar

Muda, Blang Bintang, Banda Aceh. Hati kecilsaya agak miris juga teringat situasi dulu ke-tika masih terjadi konflik. Daerah sekitar ban-dara ini kerap terjadi clash antara TNI danGAM.

"Tak perlu takut lagi," kata Syarif, "Acehsekarang sudah lebih aman. Saya dan bebe-rapa teman dari Aceh yang puluhan tahunmerantau ke Jakarta , sekarang sudah yakinbisa memulai usaha di tanah sendiri." Mung-kin Syarif, sang "pengusaha" itu benar ada-nya, banyak wajah ramah menyambut parapenumpang yang keluar bandara. Sementarapesawat tadi juga penuh penumpang yangkebanyakan para pedagang.

Saya duduk sebentar di ruang tunggubagasi sambil menunggu jemputan. Ponselsaya berbunyi, telepon dari kawan-kawan Ba-dan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Aceh-NiasSatuan Kerja Penguatan Lembaga Komuni-kasi dan Informasi (Satker Kominfo). Merekatelah menunggu di parkir bandara. Bergegaslangkah kaki saya ayunkan ke luar bandara.

Jelang senja, rombongan masuk kota."Sekarang belum maghrib, sekitar sejam lagibaru adzan," kata Bang Ijal yang pegang se-tir mobil operasional Satker Kominfo. Mobilperlahan meluncur Masjid Besar BaiturrahmanBanda Aceh.

Beberapa kelompok masyarakat tampakberdatangan ke area sekitar masjid. Dari tulis-an yang ada di kendaraan mereka, saya tahuasalnya dari Pidie, Biruen, Meulaboh dan wila-yah luar kota lainnya.

Setelah urusan teman-teman di Dinas In-fokom selesai, mobil meluncur ke kawasanGoheng, mess Satker Kominfo. Sekitar jam10 malam, saya dan tiga kawan berkelilingkota. Warung-warung kopi di pinggir jalanpun masih tetap ramai dan tetap buka.

"Kini kita bisa buka sampai malam," kataYusuf (34 th) pemilik warung kopi," hal yangtidak bisa kita lakukan sebelum kesepakatandamai ditandatangani. Kita bisa santai danmenikmati malam," imbuhnya. Sepanjang ja-lan pun saya menyaksikan banyak toko danpenjual buah di kaki lima menjajakan da-gangan. Aktivitas perekonomian tampaknyaberlangsung dengan normal.

Aksi Damai 15 AgustusPagi, Pak Yusran dari Dinas Infokom Pro-

vinsi Aceh datang ke mess. Saya baru selesaimandi dan bersiap untuk keluar, melanjutkanliputan untuk KomunikA. Rencana sudahsaya susun, perlengkapan sudah semua. Na-mun saya tertarik meluncur ke Masjid Baitur-

rahman. "Ayo lekas berangkat, pasti akanmacet. Akan ada demo di Baiturrahman," ujarPak Yusran. Saya pun bergegas, lima belasmenit kemudian saya sudah berada di te-ngah-tengah para "demonstran", sementaraPak Yusran lang-sung ke Dinas Infokom yangdekat dengan Masjid Baiturrahman.

"Kita hanya melakukan aksi damai untukmemperingati setahun MoU Helsinki. Aksi iniuntuk mengingatkan agar tidak ada penyim-pangan atau pengingkaran butir-butir kese-pakatan," kata Yusak (32 th) salah satu koor-dinator aksi dari Bireun.

Sejak sehari sebelumnya, kelompokmassa memang hanya berkumpul di luar pa-gar kompleks Masjid Baiturrahman. Lebih dari400 ribu orang ikut dalam aksi damai ini. Jelangjam dua siang, aksi di halaman masjid berakhir.Kelompok massa mulai berjalan keluar kotadan saya mampir di media center InfokomNAD sambil mengirim beberapa bahan tulisan.

PeusijukSekitar pukul 10 pagi, di pendopo Guber-

nuran yang tak jauh dari Masjid Baiturrahman,rombongan Wapres HM Yusuf Kalla mengikutiupacara peusijuk (tepung tawar) atau upa-cara penyambutan tamu dan menerimapenghargaan adat dari masyarakat Acehyang berperan dalam Perdamaian Aceh.

Selain diberikan kepada Wakil Presiden,penghargaan juga diberikan kepada MenteriKomunikasi dan Informasi Sofyan Djalil, Men-teri Hukum dan HAM Hamid Awaluddin, man-tan Panglima TNI Jenderal Endriartono danDr Faried Hussein. Dari pihak eks-GerakanAceh Merdeka (GAM) ada Malik Mahmouddan Zaini Abdullah, sementara mantan Pre-siden Finlandia Martti Ahtisaari dan JuhaChristensen juga menerima penghargaan se-jenis.

Kesembilan tokoh tersebut secara ber-

gantian menerima penyambutan danpenghargaan dari ketua masyarakatadat setempat. Wapres dan rombong-an mengenakan pakaian adat Acehdan senjata siwah yang bentuknyamenyerupai rencong.

Penjabat Gubernur NanggroeAceh Darussalam (NAD) Mustafa Abu-bakar secara langsung menyampaikanucapan terima kasih pada kesembilantokoh tersebut. "Penghargaan ini di-berikan untuk menghormati upaya dankerja keras dalam mewujudkan perda-maian Aceh melalui perundingan. Kitamengharapkan agar masyarakat bisaterus mendukung perdamaian ini," kataMustafa.

Setahun MoU HelsinkiSekitar jam 4 sore, saya bergabung de-

ngan rombongan wartawan dari Media Cen-ter Infokom NAD meluncur ke Pantai UleeLheue. Lokasi peringatan setahun perda-maian Aceh. Sepanjang jalan sedikit tampaksisa-sisa reruntuhan akibat tsunami. Memangmemang kawasan pantai ini mengalami keru-sakan terparah. Bahkan sepanjang pantai,masih banyak tanah lapang, sekalipun bebe-rapa gedung pelayanan publik sudah didirikan.

Jelang senja, Wakil Presiden Jusuf Kallabersama petinggi GAM di Swedia, Malek Mah-mud (Perdana Menteri GAM) dan mantanPresiden Finlandia Marttii Ahtisaari menghadiripuncak peringatan ini. Acara dibuka denganpenekanan sirine peringatan detik-detik pe-nandatanganan MoU.

Sekalipun sempat diguyur hujan, acaratetap berlangsung. Gelar atraksi kesenian danbudaya bertajuk "Aneuk Nanggroe" inimelibatkan sekitar 800 penari dari berbagaiwilayah Aceh. Suasana syahdu dan mengge-tarkan terasa ketika anak-anak yatim piatu

Perlahan pesawat mulaimengambil posisi landing.

Setelah 45 menit lepas landasdari transit di Medan, pilot

memberitahu bahwa sesaat lagipesawat akan mendarat di

Bandara Sultan Iskandar Muda,Banda Aceh. Cuaca terang.

Pandangan saya arahkan keluarjendela. Di bawah terlihat rumah

beratap seragam berjajarsepanjang garis pantai yang

mulai terlihat jelas. "Pantai UleeLheue," kata Syarif, pedagangasal Aceh yang menjadi teman

perjalanan dari Jakarta. Ingatansaya melayang setahun silam,lokasi ini paling parah terkenatsunami, kini sudah dibenahi.

Damai Nan Abadidi Tanah Rencong

Menatap Masa Depan Aceh

Setahun setelah perjanjian damai di-tandatangani pemerintah RI dan GerakanAceh Merdeka, warga Nanggroe Aceh Da-russalam, bisa merasakan suasana damai.Mereka berharap kondisi ini bisa terus ber-lanjut. Sebagian warga mengaku terasamimpi bisa hidup damai setelah puluhan

tahun hidup dengan sedikit rasa aman. Sebagian lainnya senang karena situasi damai inimembuat Aceh kian ramai dan ekonomi tumbuh pesat.

Mahmudi Harun alias Tuan Giok, mantan Ulee Sago atau setingkat camat di wilayahGAM Cot Kupula, Lhokseumawe menuturkan kesulitannya selama masa konflik. Untukbercukur pun Mahmudi sangat sulit. Kini setahun damai di Aceh, Mahmudi dan keluargabisa hidup damai di tengah-tengah masyarakat.

Ainul, seorang kawan yang sudah dua tahun di Aceh menjadi relawan di daerahKrueng Anoi, Ulee Kareeng menyatakan saat ini sudah aman berjalan di waktu malamhari. "Dulu disini orang takut untuk keluar selepas isya'. Kini sudah banyak yang bisaberaktivitas dengan aman dan nyaman," ujarnya.

Sama seperti Zaenal (37 th) yang menggap saat ini situasi telah aman. "Jangankankeluar jalan, untuk jalan berobat saja ketika malam hari ada saudara yang sakit, tidakberani," cetusnya, "kini semua bisa kemana-mana dengan aman," imbuh lelaki yang bisamangkal di Pelabuhan Ulee Lheuee ini.

Aceh memang telah berbenah mewujudkan suasana penuh kedamaian denganmeruntuhkan segala obsesi dan hasrat untuk saling mengalahkan. Masa depan Acehdiyakini akan lebih baik lagi ke depan, terutama setelah dikeluarkannya UU PemerintahanAceh yang akan menjadi jalan bagi pembangunan Aceh.

Namun upaya mewujudkan Aceh sebagai daerah (nanggroe) yang penuh damai(darussalam) masih cukup panjang. Sebentar lagi rakyat Aceh akan menentukanpemimpinnya melalui pemilihan kepala daerah (pilkada) secara langsung. Inilah momentumyang akan menentukan masa depan pembangunan Aceh di masa mendatang. ♦ mth

korban tsunami bersama Wapres dan MalekMahmud menyanyikan lagu Satu Nusa, SatuBangsa.

Banyak juga masyarakat sekitar yang ber-datangan ikut menyaksikan peringatan se-tahun perdamaian Aceh. Pagelaran keseni-an, pameran pembangunan, seminar, pamer-an foto oleh Pewarta Foto Aceh (PFA), pa-sar malam dan kegiatan bakti sosial dan kese-hatan; juga telah dilakukan beberapa harisebelumnya untuk menyambut peringatanperdamaian ini.

Perdamaian AbadiSetahun sudah kesepakatan damai antara

pemerintah RI dan GAM dicapai di Helsinski,Finlandia. Kini rakyat Aceh bisa menikmati ke-hidupan yang normal, damai dan memiliki ha-rapan. Presiden Susilo Bambang Yudhoyonomengatakan bahwa bangsa Indonesia, khu-susnya rakyat Aceh, akan mampu mencapaiperdamaian abadi ini.

"Saya yakin sepenuhnya bahwa kita akanmampu untuk mencapai perdamaian abadiini. Rakyat Aceh telah menikmati buah per-damaian tersebut. Sungguh tidaklah mung-kin jika mereka ingin kembali ke masa laluyang penuh dengan pertikaian. Ini meru-

pakan kehendak rakyat yang haruskita dengar dan turuti," kata Presi-den dalam Konferensi Internasional'Membangun Perdamaian Abadi diAceh Satu Tahun Pasca Kesepa-katan Helsinki' di Jakarta (14/8).

Memang, situasi Aceh sudah ba-nyak berubah. Seiring dengan kegi-atan pemulihan kembali setelah tsu-nami, suasana damai dan nyamanjuga bisa dirasakan oleh setiap wargaAceh. Mereka pun bisa menjalanikehidupan sehari-hari tanpa rasawas-was dan takut.

Bahkan ketika saya kembali keJakarta, ada rasa ingin kembali keAceh dan menyusuri daerah pegu-nungan yang terlihat "menantang"dari jendela pesawat. ♦ mth

Sembilan tokoh yang berjasa dalam proses perdamaian di Aceh menerima penghargaan adat dalamacara Peusijuk.

foto

: m

th

foto

: am

ir/in

foko

m n

ad

foto

: m

th

Page 9: komunika 13 2006

9Edisi 13/Tahun II/Agustus 2006

KOMUNIKA

e-gov kilas

www.tabalong.go.idBelajar Bahasa Banjar

Ingin belajar bahasa Banjar? Dalam situsyang dikelola Pemerintah Kabupaten Ta-balong ini disediakan link Kamus BahasaBanjar. Link dikemas sebagai sebuah Data-base Bahasa Banjar, meski sementara inimasih terbatas dalam dialek bahasa kuala

dan bahasa banjar pahuluan. yang dikum-pulkan oleh tim redaksi dari berbagai sumber.Untuk melihat scriptnya dapat di klik kewww.tabalog.go.id/kbb.

Bagaimanapun, situs yang juga berisiberita yang ter-update setiap hari ini sangatmenarik dengan tampilan animasi yang cukupeye-catching.

www.pemkab-ttu.go.id

Forum Diskusi Warga

Pemerintah Kabupaten Timor TengahUtara punya cara tersendiri untuk mendo-rong peran aktif masyarakat dalam prosespembangunan yang ada. Melalui situs resminya, Pemkab TTU menyediakan media komu-nikasi dalam bentuk forum sebagai ajang dis-kusi dan bertukar pendapat para warga danpengakses situs tersebut. Selain itu beritayang disajikan dalam situs ini tergolongupdate, dengan content nasional maupunlokal.

latiga.go.id dicantumkan daftar namawarnet (warung internet) dan nama ISP(Internet Service Provider) di sekitar dae-rah salatiga.

Pertumbuhan warnet dan lokasi la-yanan game online juga tak luput didaftarsebagai bahan informasi bagi pengakses.Selain daftar warnet, situs ini pun mem-berikan informasi mengenai perpustakaanonline yang dapat diakses masyarakatumum.

Memberdayakan Masyarakat Dengan InformasiOleh : Drs. Achmad Gunawan, M.S.

Ada banyak hal yang menyebabkankegagalan proses pembangunan ber-basis pemberdayaan masyarakat. Salahsatu sebab penting yang menjadi sum-ber kegagalan dalam program pember-dayaan masyarakat adalah kurangmengakarnya program komunikasi yangjuga sering disebut sebagai proses so-sialisasi atau diseminasi informasi.

Ancangan Konsep Sosialisasi menjadi penting karena dalam

pengertian luas sosialisasi dapat diartikansebagai komunikasi pengetahuan dan pem-bentukan nilai-nilai pendidikan (Brim, 1983).

Sifat sosialisasi dalam pengertian ini lebihmengedepankan pada proses pembelajaranatau pembudayaan. Bila dalam proses sosia-lisasi terjadi distorsi informasi, maka untuk me-luruskan kembali informasi yang benar kepadakelompok sasaran akan mengalami kesulitan.Hal ini terjadi dimungkinkan karena sebagiansifat masyarakat lebih memperhatikan isi in-formasi itu pada saat awal-awal disampaikan.

Istilah lain dari sosialisasi adalah diseminasiinformasi. Istilah ini biasa digunakan oleh paraahli komunikasi untuk menyebut sosialisasi.Menurut Gonzales (1993) diseminasi informasiberarti proses penyebaran informasi --dalamhal ini sifatnya komunikasi interaktif dua arah.

Komunikasi ini tidak bersifat instruktif, akantetapi penerima informasi (atau lazim disebutkomunikan dalam ranah komunikasi) jugamempunyai kesempatan yang sama untukmerespon informasi tersebut secara timbal-balik. Namun, janganlah dibayangkan bahwakomunikasi dua arah selalu mempunyai keku-atan yang sebanding, karena tidak jarang ko-munikasi bentuk ini seringkali lebih banyakterjadi satu pihak dominan memberikan infor-masi sedang pihak lain cenderung hanyamenerima informasi.

Program pemberdayaan masyarakat dapatdikatakan berhasil apabila masyarakat secarasukarela dan sadar melibatkan diri da-lamkegiatan program tersebut. Sayangnya, sosial-isasi atau diseminasi informasi yang menjadikunci dalam penyadaran dan ajakan kepadamasyarakat untuk terlibat dalam program tidakberjalan sebagaimana mestinya.

Pelibatan TokohProses sosialisasi atau diseminasi informasi

selayaknya menggambarkan pengaruh tim-bal-balik antara pelbagai kehidupan bersamaseringkali dijalankan secara sepihak oleh paraperencana program pemberdayaan masyara-kat, dan bahkan seringkali kurang memperha-tikan kondisi masyarakat sasaran dan kontekssistem informasi, struktur sosial dan institusisosial yang hidup pada masyarakat setempat.Perencana program cenderung menyampai-kan informasi yang bersifat instruktif.

Aspek-aspek yang berkaitan dengan ja-

ringan sistem informasi dalam masyarakatseperti; tokoh (opinion leader) sebagai sum-ber informasi, bahasa daerah atau lokal, fo-rum pertemuan adat, keberadaan lembagalokal dan sejenisnnya yang berfungsi sebagaimedia tradisional, dan beberapa hal lainnyatidak diperhatikan. Keberadaan struktur ma-syarakat malahan hampir-hampir tidak diper-hatikan, padahal struktur masyarakat da-patdijadikan ancangan awal memulai proses so-sialisasi.

Pada tipe masyarakat tertentu, sosialisasiakan lebih efektif apabila dilakukan pada ke-lompok sasaranmasyarakat kelastertentu pula, ka-rena alasan kelastersebut adalahkelas masyarakatyang kredibilitas-nya terpercaya di-mata masyarakatdi lingkungannya.Demikian pula per-hatian terhadapinstitusi sosial se-tempat baik yangbersifat formal se-perti; hukum atauaturan warga dannilai-nilai, norma-norma, kebiasaandan adat seringkalimasih diabaikan(Widodo, 2003).

Belajar dariPPK

Menarik dia-mati adalah con-toh pada program pembangunan masyarakatberbasis pemberdayaan seperti pada ProgramPengembangan Kecamatan (PPK) atau Sub-district Development Program.

Pertama kali PPK diluncurkan oleh peme-rintah pada tahun 1998 setelah programpemberdayaan masyarakat yang sejenis se-perti pada program pemberdayaan MH Tham-rin di Jakarta tahun 1994 dan KIP Kompre-hensif di Surabaya tahun 1996 dianggap ber-hasil. PPK baru dapat mulai diimplementasikandi semua wilayah sasaran seluruh Indonesiapada pertengahan semester kedua tahun2001.

Skema PPK, banyak diantaranya meng-adopsi pola skema program MH Thamrin danKIP Komprehensip sebagaimana tersebut diatas. Bersamaan dengan itu pula bermunculanprogram-program pembangunan sejenis yangberbasis pemberdayaan seperti halnya; pro-gram Proyek Penang-gulangan Kemiskinan diPerkotaan (P2KP), program Inpres Desa Ter-tinggal (IDT), program Kredit Usaha Tani(KUT), program Pendukung Pemberdayaan

Masyarakat dan Pemerintah Daerah (P2MPD),dan lain-lain (Asfar, 2004).

PPK sebagai salah satu bentuk programpemberdayaan masyarakat yang menjaditrend mode pembangunan di Indonesia telahmemberi banyak manfaat bagi masyarakat diIndonesia. Sekalipun demikian program ini --yang mendapat bantuan dari Bank Dunia(World Bank), dalam beberapa hal mungkinkurang efisien dan masih ada beberapakekurangan dalam pelaksanaannya.

Survey yang dilakukan oleh Menayang(2002) di 6 enam propinsi yang telah melak-

sanakan PPK me-nunjukan adanyakelemahan-kele-mahan, baik itudari segi manaje-men pelaksanaan,kesiapan masyara-katnya dan lebih-lebih proses sosiali-sasinya.

K e l e m a h a npertama tentangmanajemen pelak-sanaan dapat dili-hat pada kesiapanproyek yang ter-kesan dipaksakandan tanpa mem-perhitungkan he-terogenitas ma-syarakat sasaran.

Sudah barangtentu setiap wila-yah kecamatanakan mempunyaimasalah berbeda-beda, namun da-

lam konteks PPK ini panduan manualnya di-seragamkan atau dibuat sama, yaitu denganmengedepankan kompetisi antar desa.

Perlu diketahui, untuk kasus-kasus di desa-desa pelaksana PPK di wilayah tertentu(contohnya di wilayah Kabupaten Malang),sebagian besar desa-desa tersebut berharapdana PPK dapat dibagi secara rata (menda-pat sejumlah nilai proyek secara sama) un-tuk tiap-tiap desa.

Kelemahan kedua dari manajemen pe-laksanaannya terletak pada persepsi pelaksanaprogram (tenaga pendamping) terhadap ma-syarakat sasaran yang seharusnya ditujukanpada masyarakat miskin dan perempuan.Kenyataannya yang terjadi justru sebaliknya,banyak diantara sasaran program tersebut di-peruntukan pada masyarakat yang telahmempunyai usaha.

Kesalahan ini terjadi karena anggapan daripelaksana program, bahwa dana bergulir yangbersifat pinjaman (loan) ini hanya cocok untukmasyarakat yang sudah mempunyai usahasehingga diharapkan mereka-mereka ini

nantinya dapat melunasi pinjamannya.Demikian halnya dengan kesiapan ma-

syarakat yang masih beranggapan, PPK adalahbantuan pemerintah yang bersifat hibah(grand), sehingga hal ini berakibat pada tahappengembalian kredit bergulir hampir selalumengalami kemacetan.

Di sisi lain yang terkait dengan proses so-sialisasi, letak kelemahan yang paling menonjoladalah tidak dilibatkannya tokoh masyarakat(opinion leader) secara berkelanjutan dankurang diperhatikannya forum-forum lokalyang seharusnya dapat dimanfaatkan sebagaiforum untuk menyosialisasikan program.

Imbas dari kondisi yang demikian adalahmunculnya konflik sosial di masyarakat yangsemakin nyata. Konflik ini mulanya hanya ter-jadi antara kelompok yang diuntungkan de-ngan kelompok yang dirugikan. Dalam per-kembangannya konflik dari dampak PPKsemakin meluas dan intensif dan berubahmenjadi konflik terbuka. Konflik dapat bersifatstruk-tural karena berbagai alasan kepentingandari tiap-tiap golongan yang berbeda.

Penelitian Widodo (2003) di empat pro-vinsi (Jawa Timur, Sumatera Barat, NusaTenggara Timur dan Sulawesi Selatan) jugamembuktikan, bahwa masyarakat tidak me-miliki kecukupan informasi tentang PPK danmasih memahami program ini sebagai programbantuan murni/hibah (grand). Padahal pro-gram tersebut adalah program bantuan yangbersifat pinjaman yang mementingkan aspekpemberdayaan.

Kuncinya InformasiKurangnya informasi tentang PPK dapat

terjadi karena pelaksana program umumnyahanya menyosialisasikan program pada awal-awal proyek akan dilaksanakan saja. Padahalsosialisasi seharusnya dilaksanakan secara terusmenerus berkesinambungan (sustainable)sampai masyarakat cukup mengerti akan mak-sud program tersebut.

Idealnya, panduan implementasi ProgramPengembangan Kecamatan (PPK) berlakusesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.Ketentuan dari manual PPK selayaknya di-implementasikan secara konkret di lapang-an.Bila kondisi demikian dapat terwujud, ma-kauntuk ukuran sebuah program, PPK da-patdikatakan berhasil sesuai tujuannya. Dalamkenyataannya antara panduan dan imple-mentasi PPK di beberapa bagian ada beberapahal yang harus dikurangi, perlu ditambah, perludimodifikasi dan bahkan mungkin dihilangkan.Hal tersebut tidak terlepas dari kondisi ma-syarakat sasaran yang terkadang sulit mengi-kuti manual PPK sebagaimana yang telah di-tentukan.

*) Pengamat Sosial dan Konsultan KomunikasiSosial, tinggal di Malang, Jawa Timur

OPINI

www.pemkot-salatiga.go.id

Daftar Warnet dan ISP

Kota yang dijuluki sebagai Kota Pen-didikan, Perdagangan dan Transit Pariwisata,ini punya ekspresi khas uantuk menunjukkankepedulian yang tinggi terhadap upaya pe-ningkatan jumlah penduduk yang melek tek-nologi. Dalam situs resmi www.pemkob-sa-

foto

: m

gap

Page 10: komunika 13 2006

10 Edisi 13/Tahun II/Agustus 2006

KOMUNIKA LINTAS DAERAH

Riau ---------------------------------------Jumlah Titik Api Terus Berubah

Kepala Bapedalda Propinsi Riau, DrsKhairul Zainal, menyatakan jumlah titik apidi Prov Riau terus mengalami perubahan.Hal itu disampaikan Khairul kepada war-tawan di kantor Gubernur Riau, beberapawaktu lalu, ketika dimintai keterangan ten-tang sering dan cepatnya perubahan titikapi yang di pantau oleh Satelit NOAA 12.

Menurut Khairul, cepatnya perubahantitik api ini disebabkan kawasan gambutyang ada di Prov Riau sangat luas dan sebar-annya sangat besar, sehingga lahan terbakarsedikit saja akan begitu cepat merambat.

Sementara itu, menurut Khairul, guber-nur Riau HM Rusli Zainal, akan segera me-manggil seluruh camat, kepala desa dalamrangka mendapatkan komitmen yang lebihjelas terhadap penanganan pembakaranhutan dan lahan.

“Kami memang mengharapkan agarpemerintah dan jajaran yang paling bawahdiberikan dukungan. Karena itu, gubernurberkenan nantinya akan memberikan du-

Kota SabangProvinsi Nanggroe Aceh Darussalam Kota di Kilometer NolMemasuki Pelabuhan Balohan di

Pulau yang terletak di ujung Su-matera ini, mata seolah dimanja-kan keindahan alam khas wilayah

Sabang: pantai dengan pasir berwarna ke-emasan dan air laut yang jernih.

Untuk mencapai pulau ini hanya butuhwaktu sejam dari Pantai Ulee Lheue di Acehdengan kapal feri cepat yang berangkat pukulsembilan pagi dan empat sore atau dengankapal lambat yang memakan waktu sekitardua jam.

Dari pelabuhan ada angkutan labi-labi(angkutan kota) menuju kota Sabang yangbisa ditempuh dalam waktu kurang dari 40menit. Melewati jalan menanjak dan berkelokyang kini tengah dibangun Oleh BRR Aceh-Nias menjadi dua jalur. Di tengah-tengah Pu-lau Weh terbentang danau Air Tawar, DanauAnoek Laut, tampak indah bila dilihat daripuncak pegunungan yang melingkari kotaSabang.

Peninggalan sejarah seperti kubu per-tahanan jumlahnya ratusan di Pulau Weh.Tentara Jepang saat menduduki Pulau Sa-bang (1942-1945) membangun tempat per-sembunyian berupa bungker untuk meng-hadapi serbuan tentara Sekutu. Bungker inidapat dijumpai di Pantai Anoi Itam dan diDesa Cot Ba'u. Sisa peninggalan kolonial Be-landa pun masih berdiri kokoh di Sabang, se-perti dapat dilihat pada bangunan rumah sa-kit, Hotel Samudera, Losmen Dirgantara danGedung Kesenian.

Peninggalan zaman Jepang dan Belandaini menjadi tempat wisata sejarah untuk me-ngenang peperangan. Mantan tentara Seku-tu dan tentara Jepang atau anak cucunyabiasa datang berkunjung untuk bernostalgia

mengenang masa-masa ketika mereka ataugenerasi di atasnya saat berperang di PulauWeh.

Menara Kilometer Nol di Ujung Ba'u jugamemiliki daya tarik tersendiri. Di sinilah letakbatas wilayah Indonesia paling barat. Menaratersebut dikelilingi oleh hutan yang masih pe-rawan. Untuk mencapai tempat ini tidak adasarana transportasi umum sehingga orang ha-rus berjalan selama dua jam dari Iboih.

Keindahan alam Kota Sabang tidak kalahmenarik dengan daerah lain. Terumbu ka-rang yang banyak dijumpai di pantai PulauRubiah tidak kalah menarik dengan terumbukarang di Taman Laut Bunaken.

Alam juga berbaik hati kepada Kota Sa-bang dengan membentuk beberapa telukyang dapat digunakan untuk pelabuhan, se-perti Teluk Sabang dan Teluk Balohan. Pela-buhan Sabang yang terletak di Teluk Sabangtelah dipergunakan untuk pelayaran inter-nasional. Sejak zaman Belanda, kapal-kapalbesar yang mengangkut rempah-rempah daribumi Nusantara merapat di pelabuhan ini.Sedangkan Pelabuhan Balohan yang ter-letak di Teluk Balohan digunakan untuk pe-nyeberangan kapal-kapal lokal.

Maju Berkat PelabuhanPengaruh Pelabuhan Sabang bagi pen-

duduk Kota Sabang cukup besar. Data sensuspenduduk tahun 2000 menunjukkan 47,7persen dari penduduk bekerja di lapanganjasa dan perdagangan. Sejak fungsi sebagaipelabuhan bebas ditutup tahun 1985, rodaperekonomian Kota Sabang hampir mati. Pe-nyelundupan barang-barang impor yang me-rebak di Pelabuhan Sabang menjadi salah satualasannya.

Lambat laun jumlah penduduknya me-nurun. Mereka yang dari rantau kembali kedaerahnya, sementara yang dari Sabang sen-diri mencari pekerjaan di daerah lain. Tidaksedikit penduduk yang pindah ke daratanAceh, bahkan sampai ke Batam. Pada saatitu Batam mulai ditetapkan sebagai kawasanindustri dan perdagangan yang strategis ka-rena dekat dengan Singapura.

Tahun 2000 pelabuhan bebas Sabangdibuka kembali oleh Presiden KH AbdurahmanWahid dengan menerbitkan Instruk-si Presiden Nomor 2 Tahun 2000tentang Pencanangan Sabang se-bagai Kawasan Perdagangan Bebasdan Pelabuhan Bebas.

Pada tahun 1986 jumlah pen-duduk Sabang tercatat sebanyak26.712 orang. Tahun 1998 jum-lahnya berkurang menjadi 22.844orang. Sejak Sabang diberlakukankembali sebagai pelabuhan bebaspada tahun 2000, penduduk mulaiberdatangan kembali dari daratanAceh.

Kini, pelabuhan Sabang kembalimenjadi pelabuhan transit barang-barang ekspor dari wilayah lain. Vo-lume ekspor dari pelabuhan Sabangtahun 2002 mencapai 57.384 tondengan nilai 11,5 juta dollar AS. Ko-moditas yang diekspor ini meliputihewan ternak (seperti lembu, sapi),pupuk urea, sarung tangan dari ka-ret, barang-barang dari plastik, hing-ga produk perikanan seperti tunasegar.

Tak berlebihan jika pemerintahKota Sabang sedang giat memba-

ngun sarana dan prasarana umum untuk me-mikat penanam modal. Sektor transportasiseperti pembangunan dan perbaikan pra-sarana jalan dan jembatan menyita sebagianbesar dana senilai Rp 16,1 miliar.

Sebagian warga daratan Aceh memilihberwisata ke Sabang setiap akhir pekan sam-bil membawa gula impor ketika kembali kedaratan.

"Lumayan, kan? Hitung-hitung bisa me-nutupi ongkos berwisata ke Sabang," kataSudirman, mahasiswa Universitas Syiah KualaBanda Aceh yang baru pulang berwisata diSabang.

♦ mth

Jawa Timur ------------------------------Jatim Dominasi Festival Sains IndonesiaTahun 2006

Festival Sains Indonesia (FSI) SD/Madra-sah Ibtidaiyah dan Guru tingkat nasional tahun2006 yang berlangsung di Jakarta dan bera-khir Rabu pekan lalu, para pemenangnya di-dominasi oleh peserta dari Jawa Timur.

Panitia penyelenggara Festival Sains Indo-nesia (FSI), Husain Wardi, mengatakan satu-satunya pemenang dari luar Jawa Timur ada-lah Sarwo Edy, dari SDN Dukun 1, Demak,Jawa Tengah, ketika ia tampil sebagai juaraIII untuk bidang matematika kelompok guru.Festival berlangsung dari 10-17 Agustus 2006diikuti 60 peserta guru dan siswa dengan146 naskah yang diseleksi.

Menurut Husain, FSI ini dijadikan ajangpencarian siswa dan guru berbakat, yangmampu berkompetisi dalam skala nasional ma-upun intenasional. Pameran ini bertujuan me-nambah kesadaran masyarakat akan sains(science awareness). Sementara untuk ke-mah sains dipusatkan di Perkemahan SantaMonica, Sukabumi, Jawa Barat.

www.d-infokom-jatim.go.id

DARI SABANG SAMPAI MERAUKE

ww

w.w

ikim

edia

.org

kungan operasional kepada pemerintah kitadi jajaran paling bawah untuk mensikapimasalah ini,” katanya.

Kalau memang pemindahan lahan di ka-wasan terlarang atau hutan lindung itu dila-kukan oleh oknum masyarakat maka siapa-pun orangnya harus diproses. “Kita akanterus mengejar semua pihak yang terlibatdi lokasi-lokasi terjadinya kebakaran lahantersebut,” ujarnya.

Khairul juga mengatakan, koordinasi de-ngan pihak Polda Riau dan Korem 031 Wira-bima serta Danlanud Pekanbaru berjalan ba-ik. Saat ini sudah ada sekitar 38 pelaku yangditahan. (bikkb.riau.go.id)

Pelabuhan Sabang, kembali menjadisalah satu pintu gerbang ekspor-impor.

DKI Jakarta --------------------------------Cegah DBD, PSN Harus Diaktifkan

Walikota Jakarta Timur Koesnan AbdulHalim meminta aksi pemberantasan sarangnyamuk terus dilakukan sehingga korbanpenyakit Demam Berdarah Dengue di wilayahJaktim, terutama Kelurahan Setu, Cipayungdapat dikendalikan.

“Korban akibat DBD di kelurahan tersebutnaik karena Jumantiknya berkurang, sehingatidak ada lagi yang membersihkan jentik dansarang nyamuk,” kata Koesnan. Untuk ituWalikota Koesnan mengharapkan perangkatpemerintahan di Kelurahan Setu untukmengaktifkan kembali para Jumantik Sukarelaagar korban DBD dapat diminimalisir.

“Siapa saja bisa jadi Jumantik, tapisebelumnya kepada mereka diberikanpembekalan dulu oleh aparat puskesmasagar dapat mengenali jentik nyamuk DBD,”katanya. Walikota Koesnan jugamenyayangkan masih adanya RT diwilayahnya yang tidak memiliki JumantikSukarela, padahal keberadaanya terbuktiefektif dalam menekan jumlah korbanpenderita DBD. www.bipnewsroom.info

Kalimantan Timur -------------------------------Pemkab Kukar SosialisasikanAnti Traficking

Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara(Kukar), Kalimantan Timur, melalui Bagian Ke-sejahteraan Rakyat (Kesra), Kamis (10/8),menggelar Sosialisasi dan Inisiasi Pemben-tukan Gugus Tugas Anti Perdagangan Ma-nusia (trafficking). Menurut Deputi MenkoKesra Maswita Djaja pemerintah menyambutbaik prakarsa Pemkab Kukar dalam mening-katkan upaya penghapusan perdaganganmanusia, khususnya perempuan dan anak.

“Upaya pencegahan dini mempunyai artistrategis tanpa harus menunggu jatuhnyakorban. Pencegahan jauh lebih efektif danefisien, karena pemulihan korban traffickingdiperlukan biaya sosial dan ekonomi yangtinggi,” lanjutnya.

Menurut Asisten IV Bidang Kesra PemkabKukar H Basran Yunus MM masalah traffickingdapat menggagalkan salah satu dari tigasasaran pokok program Gerbang DayakuTahap II yaitu peningkatan kualitas SDM. Olehkarenanya masalah trafficking perlu dian-tisipasi sedini mungkin.

Dikatakan Ketua Pelaksana Ir Sukrawardy,kegiatan sosialisasi trafficking ini bertujuanuntuk untuk melaksanakan Keppres No. 88/2002 tentang Rencana Aksi Nasional Peng-hapusan Perdagangan Perempuan dan Anakdi Indonesia juga dalam rangka pemben-tukan Gugus Tugas Anti Trafficking di Kukar.

www.kutaikertanegara.go.id

foto

: re

pro

DIY ----------------------------------------------------Stok Kayu Perlu Diamankan

Harga beberapa bahan bangunan untukrekonstruksi Yogya pascagempa relatif ter-kendali. Yang menjadi masalah adalah me-ngendalikan harga dan memenuhi kebutuh-an kayu, karena untuk rekonstruksi tahap Idiperkirakan diperlukan 60.000 sampai de-ngan 70.000 m3 kayu.

Hal tersebut disampaikan Wakil GubernurPaku Alam IX ketika membuka Rapat untukmembahas upaya-upaya memenuhi kebutuh-an kayu untuk rekonstruksi dan untuk me-ngendalikan harga, serta berbagai masalahteknis terkait lainnya, Jbeberapa waktu lalu,di Ruang Rapat Wagub, Kepatihan.

Dalam kesempatan itu, Suwarni dari BRIKmengemukakan hasil pertemuan dengan Gu-bernur DIY beberapa waktu sebelumnya.Arahan Gubernur antara lain agar dapat di-usahakan ada buffer stock (stok penyangga)kayu. Tujuannya adalah agar supaya hargakayu tidak tak terkendali, berkaitan dengankebutuhan masyarakat yang meningkat un-tuk membangun kembali rumah-rumah me-reka. Untuk itu Gubernur merencanakan dis-tribusi kayu-kayu tersebut melalui depo-de-po, dan disiapkan pula terminal yang akanmenjadi penampungan kayu-kayu yang da-tang sebelum didistribusikan ke depo-depo.

Wira Prayoga dari ISWA menambahkan,sekarang pengusaha kayu di luar Jawa sedangmengalami trauma dalam pengiriman kayu keJawa karena terkait dengan isu illegal logging.

Dalam pertemuan tersebut kabupaten/kota melaporkan perkiraan kebutuhan kayuuntuk rekonstruksi rumah di wilayahnya.

Cholil, dari Kepala Bagian Umum Kabupa-ten bantul menyatakan kebutuhan kayu diwilayahnya sekitar 200.000 m3. Wakil dariPemerintah Kota Yogyakarta melaporkan un-tuk membangun 6.095 rumah dan 240 se-kolah yang rusak dibutuhkan kayu sekitar76.225 m3. Jumlah tersebut dikurangi de-ngan kayu-kayu lama yang masih bisa di-gunakan, sehingga dibutuhkan sekitar 40 ribum3. “Masalah waktu sangat menentukan.Saat ini masyarakat sedang gencar-gencarnyamembangun. Bahkan Pemerintah Kota ba-nyak menerima surat dari warga masyarakatminta bantuan bahan-bahan bangunan se-perti seng, triplek, dll,” katanya.

(www.pemda-diy.go.id)

foto

: m

th

Page 11: komunika 13 2006

11Edisi 13/Tahun II/Agustus 2006

KOMUNIKA

foto

: m

y-ds

LINTAS LEMBAGA

Departemen Pertahanan

Indonesia & Singapura Bahas Hak Tradisional WilayahUntuk Latihan

Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Singapura sepakatmeningkatkan kerjasama di bidang pertahanan khususnyadalam hal hak tradisional penggunaan wilayah Indonesia untuklatihan.

Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono usai melakukanpertemuan dengan Menteri Pertahanan Singapura Teo CheeHean di Kantor Departemen Pertahanan Jakarta, Selasa (22/8), mengatakan pertemuan kedua menteri pertahanan inimembahas hal-hal yang berhubungan dengan enam butirpermasalahan kedua belah pihak.

Enam butir tersebut yaitu masalah hak tradisional untuklatihan, hak akses login wilayah di Indonesia, hak yuridensi,masa berlaku perjanjian, keikutsertaan pihak ketiga, danpenyelesaian dan peselisihan.

Menurut Menhan Juwono Sudarsono dari enam butirmasalah tersebut masih ada perbedaan tafsiran antaraPemerintah Indonesia dan Singapura termasuk masalah haktradisional untuk latihan. Oleh karena itu, PemerintahIndonesia dan Singapura melalui Mabes TNI dan AngkatanBersenjata Singapura masih akan melakukan pembicaraanlebih lanjut.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Singapura Teo CheeHean mengatakan kerjasama bidang pertahanan denganPemerintah Indonesia ini merupakan perluasan kerjasamamengenai pengembangan ekonomi di beberapa wilayah diIndonesia yang dilakukan beberapa waktu lalu. Sehinggapeningkatan kerjasama bidang pertahanan saling memberikeuntungan dan manfaat kedua belah pihak. (T. Yr/Toeb)

Kementerian BUMN

Bank BUMN Agar Salurkan Kredit untuk LKMKementerian BUMN merencanakan kebijakan kepada

bank-bank BUMN untuk tidak perlu lagi menyalurkan kreditlangsung kepada usaha mikro (UMKM) namun dapatdisalurkan kepada Lem-baga Keuangan Mikro (LKM).

“Kebijakan yang masih dalam proses pembahasan inidirasakan perlu untuk mempermudah dan mengatur ting-katan penyaluran kredit,” ujar Staf Ahli Menteri Negara BUMN,Aries Mufti di Jakarta pekan lalu.

E.. asune mati, e.. buang neng kali...Lagu anak-anak yang cukup terkenal di Jawa itu arti-

nya kurang lebih, "E.. anjingnya mati, e.. buang di kali..."Jadi, kali dianggap sebagai tempat membuang segalamacam kotoran, termasuk bangkai anjing.

Konsep kali sebagai tempat membuang sampah tam-paknya masih melekat erat bukan saja dalam pikiranorang Jawa, namun juga dalam benak orang-orang diseluruh Indonesia. Lihat saja, di mana-mana kali selaludijadikan muara pembuangan kotoran, baik limbah ru-mahtangga maupun limbah non-domestik lainnya.

Kali Ciliwung yang membelah kota Jakarta, misalnya,pernah diolok-olok sebagai "WC terpanjang di dunia",lantaran banyaknya bilik darurat tempat buang hajat disepanjang kali. Sungai-sungai, baik di kota maupun didesa, juga mengalami nasib sama--selalu menjadi lahanutama untuk menghanyutkan apapun yang dianggapsudah tidak diperlukan. Bahkan para pengusaha punikut-ikutan ketularan membuang limbah pabrik merekake kali, tanpa merasa perlu untuk mengolahnya di instalasipengolahan limbah terlebih dahulu.

Apa memang sudah karakter bahwa bangsa ini adalahbangsa yang tak peduli pada air? Paling tidak begitulahmenurut Suzuke Nakayama, mahasiswa asal Kochi Je-pang yang sedang mengikuti program pertukaran maha-siswa di Surabaya. Ia mengaku sangat heran melihatwarga melakukan aktivitas mandi, cuci dan kakus (MCK)di sumber air yang sama. "Mereka membersihkan diri,mencuci pakaian bahkan mencuci barang pecah-belahseperti gelas dan piring dengan air kali, namun pada sa-at yang sama mereka juga mengotori kali dengan ko-toran mereka sendiri. Bagaimana mungkin mereka bisaberbuat begitu?" ujarnya.

Lebih heran lagi, saat ia mengetahui bahwa banyakdi antara kali yang penuh dengan polutan organik dananorganik itu ternyata airnya dijadikan air baku oleh ba-

nyak perusahaan air minum (PAM) di kota-kota besar diIndonesia. "Biaya pemurniannya hingga air layak untukdikonsumsi pasti sangat tinggi," katanya sambil geleng-geleng kepala.

Ia lantas membandingkan dengan keadaan di nega-ranya, di mana air dianggap sebagai anugerah yang harusdiperlakukan secara baik. "Jangankan buang hajat, bu-ang potongan kertas pun tak akan dilakukan orang Je-pang di kali. Wajar jika kali-kali di Jepang rata-rata sangatbersih," imbuhnya.

Hal yang sama juga dapat dilihat di negara-negaraEropa, kali-kali di sana juga sangat bersih. Saking bersih-nya, sehingga banyak penduduk yang mengimpikan bisamenjadi "girli" (tinggal di pinggir kali). Bagi mereka, riverview (pandangan menghadap kali) adalah firdaus dengankesegaran alami, tak beda dengan beach view yang se-ring dijadikan promosi untuk mengikat tamu-tamu dihotel berbintang.

Ada perbedaan yang sangat nyata: di Indonesia seba-gian besar orang membangun rumah membelakangi kali,sedangkan di Jepang dan Eropa sebaliknya, menghadapke kali. Di Indonesia para "girli" adalah orang-orang miskinyang tak mampu membangun rumah di pusat kota, se-dangkan di Eropa para penghuni pinggir kali justru orang-orang kaya. Mengapa bisa begitu?

Semua berawal dari konsep pemahaman tentangkali. Di Indonesia kali dianggap sebagai pusat segala ke-kotoran, sehingga orang-orang merasa perlu menyem-bunyikannya di belakang rumah. Sedangkan masyarakatdi Eropa memandang kali adalah pusat kebersihan, se-hingga mereka merasa perlu untuk memperlihatkannyakepada publik dengan cara "meletakkan" sang kali didepan rumah.

Aneh juga, padahal semua beranggapan bahwa airadalah sumber kehidupan. Tak peduli orang manapundi dunia ini, pasti perlu air (bersih). Tapi memang harusdiakui, budaya menghormati air di kalangan masyarakatnegara berkembang belum tumbuh. Maka tak heranpada saat musim kemarau seperti sekarang ini, kali yangairnya hitam-legam pun ramai diserbu masyarakat yangmau MCK. Tak peduli bahwa sejatinya mereka sedangmembersihkan diri dengan kotoran mereka sendiri! (g)

Perlakuan Terhadap AirWajah Kita

Bagi bangsa Indonesia, pertanian bukan hanyasekedar bercocok tanam, menghasilkan bahanpangan. Pertanian sudah menjadi bagian budaya,sekaligus nadi kehidupan sebagian besarmasyarakat. Tidak berlebihan dikatakan, majumundurnya bangsa Indonesia sangat bergantungpada keberhasilan membangun sektor pertanian.

Ragam model pendekatan pembangunan pertaniantelah mewarnai sejarah pertanian Indonesia. Hampirsetiap pergantian masa pemerintahan, umumnya diikutimunculnya ide dan konsep baru pembangunan pertanian.Model BIMAS, Corporate Farming dan Sistem Agribisnis,merupakan contoh pendekatan pembangunan pertanianyang pernah diterapkan.

Setiap konsep pembangunan yang diterapkan, selalumenekankan pentingya peningkatan kualitas SDMpertanian (petani, pengusaha, pemerintah dan akademisipertanian), yang merupakan faktor kunci dalamkeberhasilan pembangunan pertanian.

Memang, permasalahan yang dihadapi sektor berbasissumberdaya alam di Indonesia akhir-akhir ini semakinbanyak dan kompleks. Karena itu permasalahan ini sudahselayaknya dipecahkan dengan melibatkan seluruh sektoryang ada.

Pembangunan pertanian, perikanan, dan kehutanantidak lagi hanya dapat dilakukan melalui kebijakan di dalamsektor pertanian, tetapi juga harus dengan kebijakanuntuk pertanian. Oleh sebab itu pemerintahmenngagendakan program

Revitalisasi Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan(RPPK). Program ini merupakan tekad dan komitmenpemerintah untuk mendorong dan memajukanpertanian, perikanan, dan kehutanan, sekaligus dalamsuatu kebijakan dan strategi umum yang komprehensif.Memadukan pandangan jangka panjang dan kepentinganjangka pendek agar dapat menjadi pemandu untukmenerapkan berbagai kebijakan operasional lintasdepartemen yang terkoordinasi.

RPPK juga menyertakan dunia usaha dan kalanganpetani/nelayan/petani-hutan sendiri, serta akademisi danlembaga masyarakat, baik dalam penyusunannya dandalam proses implementasinya. Koordinasi dan sikronisasi

Optimalkan Potensi Pertanian

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan(PKBL) dalamperusahaan BUMN terutama sektor perbankan untuk me-nyalurkan kredit kepada usaha kecil dan menengah dinilaitidak perlu lagi mengurusi langsung hingga para kreditor kecil.

LKM yang terdiri dari Bank BPR, Koperasi dan Lembaganon bank serta non koperasi berperan aktif dalam penyalurankredit usaha kecil. Lembaga terakhir merupakan lembagaterbanyak dan lapisan paling bawah yang memerlukan adanyaperaturan yang mengatur regulasi, pengawasan dan insentifkepada lembaga tersebut.

Rancangan Undang-undang yang akan diadopsi dari Per-pres tersebut dirasakan sangat vital untuk membuat “payunghukum” bagi LKM yang akan menjamin para kreditor usaha.(T/vey/id)

berbagai pihak yang terkait akan menjadi faktor yangsangat menentukan, baik dalam perumusan RPPK maupundalam mewujudkannya menjadi langkah bersama demikesejahteraan rakyat.

Revitalisasi Pertanian, Perikanan, dan Kehutananmerupakan salah satu dari “Triple Track Strategy” KabinetIndonesia Bersatu dalam rangka pengurangan kemiskinandan pengangguran, serta peningkatan daya saing ekonominasional. Pertanian, perikanan, dan kehutanan memegangperan sangat penting dalam pencapaian target-targettersebut mengingat peran ketiga kegiatan tersebutsignifikan dalam ekonomi Indonesia. Disamping itu terkaitdengan pertanian, perikanan, dan kehutanan, terdapatpula strategis lain seperti ketahanan pangan, kelestarianlingkungan, dan pembangunan pedesaan.

Seiring dengan semangat reformasi danpenyelenggaraan pemerintahan yang baik (goodgovernance) oleh pemerintah yang bersih (cleangovernment), Departemen Pertanian mengembangkankegiatan pembangunan bidang pertanian kepentingandan kesejahteraan rakyat. Visi pembangunan pertanianperiode 2005-2009 adalah terwujudnya pertaniantangguh untuk kemantapan ketahanan pangan,peningkatan nilai tambah dan daya saing produk pertanianserta peningkatan kesejahteraan petani.

Karena itu Departemen Pertanian berupaya (1)mendorong pembangunan pertanian menuju pertanianyang tangguh, berdayasaing, berkelanjutan danberwawasan lingkungan; (2) mewujudkan ketahananpangan melalui peningkatan produksi komoditi pertaniandan penganekaragaman konsumsi pangan; (3)mendorong peningkatan kontribusi sektor pertanianterhadap perekonomian nasional, melalui peningkatanPDB, ekspor, penciptaan lapangan kerja, penanggulangankemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat;(4) memfasilitasi pelaku usaha melalui pengembanganteknologi, pembangunan sarana, prasarana, pembiayaan,akses pasar dan kebijakan pendukung; juga (5)memperjuangkan kepentingan dan perlindungan terhadappetani dan pertanian Indonesia dalam sistem perdaganganInternasional.

www.deptan.go.id

DEPARTEMEN PERTANIAN

LINTAS LEMBAGA

Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Depnakertrans Siap Fasilitasi Daerah Dalam ProgramTransmigrasi

Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi akanmembentuk tim kajian dan survei terkait pemberdayaanpulau-pulau kecil dan kosong serta siap membantumemfasilitasi daerah dalam program transmigrasi agarkebijakan pemerintah pusat dapat terealisasi.

“Hal ini menjadi penting, karena terkait program pemikiranparadigma baru transmigrasi ke depan," katanya MenteriTenaga Kerja dan Transmigrasi, Erman Suparno di Jakarta,beberapa waktu lalu.

Diantara bantuan fasilitasi itu untuk mendukung ketahanpangan, ketahanan nasional, kebijakan energi alternatif,pemerataan pertumbuhan perekonomian ke daerah kawasanpedesaan dan transmigrasi serta penaggulanganpengangguran, katanya.

Menyangkut pembangunan kawasan transmigrasi, jugatelah ditetapkan program Kota Terpadu Mandiri (KTM) yangmengarahkan penyelenggaraan transmigrasi sebagai tempatpercepatan pusat pertumbuhan yang dibangun dandikembangkan secara terpadu dan terkoordinasi.

Selain itu, kawasan transmigrasi yang dirancang dapatmenjadi pusat pertumbuhan melalui pengelolaan SumberDaya Alam berkelanjutan yang berfungsi sebagai pusatpengembangan pertanian, pelayanan jasa agribisnis,perdagangan, pengembangan SDM, pelayanan sosial,pemerintahan dan permukiman, kata menteri. (Dian/id)

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

Page 12: komunika 13 2006

Sampai saat ini,Pramuka masih identik

dengan kegiatanluar ruang. Jambore IT

merupakan upaya beradaptasidengan tantangan global.

Ada yang berbeda dalam pelak-sanaan jambore Pramuka awal Agustuslalu. Tak tampak hiruk pikuk kegiatanlapangan seperti layaknya Pramuka padaumumnya. Yang ada hanya antena pe-mancar dan komputer yang dikelilingioleh remaja berseragam coklat-coklat.Dari tajuknya saja, Jamboree On TheAir (JOTA) dan Jamboree On TheInternet (JOTI) 2006, seakan ter-dengar asing di telinga. Pramuka apa-kah gerangan?

Mungkin heran, mungkin jugakagum. Pasalnya Pramuka alias PrajaMuda Karana, sejak dulu selalu identikdengan kegiatan luar ruang. Berke-mah, memecahkan sandi morse, talitemali dan bernyanyi seakan hanyamenjadi kegiatan utamanya. Tapi itudulu, dulu sekali.

Saat ini, sesuai dengan filosofi buahkelapa yang dianutnya, Pramuka ditun-tut untuk selalu siap dalam menghadapitantangan dan selalu bisa beradaptasiserta bermanfat bagi masyarakat dalamsetiap kondisi. Tentu saja, terobosan"jambore jarak jauh" ini sangat realistisdi tengah situasi dunia global yang dido-minasi teknologi informasi. Dunia di ma-na tak ada lagi batas ruang dan waktu.

JOTA dan JOTIKegiatan Pramuka masa lalu yang

kurang variatif memang diakui UntungWidiyanto, Humas Jambore Nasional2006. Terlebih pada tingkat Pramukapenegak atau setingkat SMA. Merekaterlampau diberi kegiatan yang relatifserius dibanding adik-adik tingkatnya,Siaga (setingkat SD) dan Penggalang(setingkat SMP).

“Sebenarnya sudah ada beberapapenyesuaian kegiatan. Ada upaya mela-kukan revitalisasi Pramuka. Memfung-sikan kembali unit-unit yang ada di Pra-muka,” jelas Untung.

Tentu saja tak sekadar mem-fungsikan ulang semata, melainkanditambah dengan kegiatan baru

yang lebih modern. Sehingga mulailah dikenalJambore On The Air (JOTA) alias tempat ber-kumpulnya para anggota Pramuka lewat ra-dio amatir. Dan kemudian diikuti dengan lahir-nya kegiatan baru bertajuk Jambore On TheInternet (JOTI). Kegiatan yang tak hanyadilakukan melalui radio amatir, melainkaninteraksi dengan chatting (komunikasi onlinedengan cara mengetik isi dialog) via internet.Berbagi cerita dengan kawan di dunia inter-nasional.

Pelaksanaan JOTA tahun 2006 ini telahmemasuki ke-59 kalinya, sedangkan "adik"-nya, JOTI telah digelar sebanyak 17 kali.Menariknya, kegiatan ini tak hanya berlang-sung di tingkat nasional saja. Melainkan dilaku-kan bersama dengan World Organization ofthe Scout Movement atau Gerakan PramukaInternasional.

Selain itu dilakukan pula JamboreInternet-Radio Se-Asia Pasifik. BahkanIndonesia telah menjadi penyelenggara yangpertama pada tahun 2004 lalu. Dalam kegiat-an ini, para anggota Pramuka dapat berbagaicerita gerakan Pramuka dengan mengguna-kan teknologi internet.

Mulai dari tingkat Siaga sampai Pandegadapat melakukan chatting, menjelajah duniamaya dengan mengunjungi home page orga-nisasi kepramukaan negara-negara tetanggadan dapat pula berdiskusi di dunia maya de-ngan anggota Pramuka se-kawasan AsiaPasifik.

Banyak dukunganTentu saja karena setiap kegiatan nya

sangat variatif dan lebih aplikatif, gerakan Pra-muka senantiasa memperoleh banyak sam-butan positif dari berbagai kalangan masya-rakat. Tak kurang perusahaan-perusahaanbesar sekelas PT Telekomunikasi Indonesia,PT INTI, I-Net dan PT Motorola Indonesiaikut mendukung pengenalan internet ke-pada Pramuka selama jambore berlangsung.Mereka menyediakan jaringan serta akses in-ternet gratis untuk memberikan peluang Pra-muka di Indonesia mengikuti JOTA dan JOTI

“Target menyediaan jaringan serta aksesinternet gratis adalah upaya mengenalkanteknologi tersebut kepada anak-anak. Praktikmengakses internet, merupakan cara palingtepat untuk mengenalkanteknologi informasi

kepada anak-anak,” ucap Wahyu Haryadi,Manajer Jaringan dan Perusahaan PT Moto-rola Indonesia.

Selain berguna bagi pendidikan dan masadepan anak muda, banyak kalangan yangmenilai kegiatan ini mempunyai nilai fun(kegembiraan), nilai yang selalu ada untuk

menambah gairah dalam berkegiatanPramuka.

“Di sekolah saya belum diajarimengakses internet, hanya teori

saja, be-

Perkembangan teknologi telekomunikasi dan informasi atau telematika yang demikian pesatdiakui telah membuka wawasan baru bagi masyarakat Indonesia. Walau efeknya juga me-nyebabkan perubahan sosial yang cukup signifikan.

Telah terjadi perubahan gaya hidup dan menipisnya acuan sikap moral dalam masyarakat,termasuk pada kaum muda yang merupakan generasi penerus bangsa di masa datang.Generasi muda Indonesia yang harus berhadapan langsung dengan derasnya informasi didunia maya.

“Pengaruh global yang dirasakan saat ini, sesuatu yang harus diterima oleh masyarakatdunia tanpa terkecuali Indonesia. Besarnya pengaruh tentu kembali kepada kita semua,sebagai warga yang memiliki nilai, moral dan budaya yang begitu kental dihormati masyarakatIndonesia, apakah semuanya itu dapat membentengi pengaruh negatif dari pengaruhglobal tersebut,” kata Pemberdayaan Aplikasi Telematika, Departemen Komunikasi danInformatika, Bambang Soeprijanto, SH, MSc beberapa waktu lalu.

Untuk itu, Pramuka sebagai tunas bangsa diharapkan mampu mensosialisasikan kembalisemangat dan kemauan generasi muda. Kegiatannya yang lebih banyak melalui pendekatanhubungan interaksi sosial dan silaturrahmi, diharapkan dapat menjadi pelopor dalam perubahandi masyarakat.

“Pramuka dapat berperan dalam menyosialisasikan ICT beserta aplikasi telamatikanyakepada masyarakat demi kemaslahatan umat,” tegas Bambang.

Dengan menggunakan metoda belajar sambil bermain, mereka dapat diajak menyelami,mewarisi dan memelihara nilai-nilai luhur keimanan, moral, etika serta takwa kepada Tuhan,kader-kader Pramuka dapar berperan dalam menumbuhkan sikap arif dan solidaritas yangtinggi dalam menolong sesama manusia.

Komunikasi timbal balik dari berbagai daerah dan budaya, diharapkan terciptanyakerukunan hidup berbangsa dan bernegara, persaudaraan dan cinta tanah air menujuPersatuan dan Kesatuan bangsa sesuai dengan tema Hari Pramuka Tahun 2006 “DenganRevitalisasi Gerakan Pramuka kita tingkatkan pengabdian kepada bangsa dan negara”

♦ dan diolah dari siaran pers www.pramuka.or.id

lum pernah praktik. Saya ingin mencoba in-ternet lagi besok,” ujar Anang salah seorangpeserta jambore.

Jika terus begini, kegiatan Pramuka akanlebih digemari anak-anak muda. Selainberwawasan dunia, kegiatan ini juga bisa dila-kukan dengan lebih menantang dan akanlebih berguna guna menyiapkan generasi mu-da dalam menghadapi tantangan jaman.Kalau saat ini ada aktivitas Pramuka di kepoli-sian lewat Saka Bhayangkara, di bidang kehu-tanan dengan Saka Wana Bakti, di bidangkedirgantaraan dengan Saka Dirgantara.Mungkin ke depannya akan ada Pramuka

yang ikut secara aktif dalam pengelolaandan pengembangan teknologi komunikasidan informasi. Wow, bisa tambah seru danmenarik. ♦ dan

“Pramuka Diharapkan Jadi PeloporPerkembangan Telematika”