Top Banner

of 15

Komposit Open Mould

Feb 25, 2018

Download

Documents

Paramitha Dona
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 7/25/2019 Komposit Open Mould

    1/15

    TUGAS MATA KULIAH PILIHAN MATERIAL KOMPOSIT

    RINGKASAN MODUL OPEN MOULD

    Disusun oleh:

    Dena Prestia Hallatu 1206202141

    Hanifia Wulandari 1206221033

    Paramitha Dona Fitria S. 1206263383

    Ratri Kirana Prabaningtyas 1206250090

    UNIVERSITAS INDONESIA

    DEPOK

    2015

  • 7/25/2019 Komposit Open Mould

    2/15

    OPEN MOULD PROCESSES

    Komposit adalah suatu material yang terdiri dari campuran atau kombinasi dua atau

    lebih material baik secara mikro atau makro, dimana sifat material yang tersebut berbeda

    bentuk dan komposisi kimia dari zat asalnya (Smith, 1996). Secara garis besar terdapat dua

    kategori metode pembuatan komposit yaitu Open Mould Process (Cetakan Terbuka) dan

    Closed Mould Process (Cetakan Tertutup). Pada ringkasan ini, akan dijelaskan lebih lanjut

    terkait jenis-jenis dari Open-Mould Processyang dipaparkan pada Handbook of Composite

    Fabrication.

    Pada open mould process cetakan yang digunakan hanya satu. Terdapat dua jenis

    bentuk cetakan yaitu cetakan positif (male plug) dan negatif (female cavity).

    Gambar 1. Tipe open mould (a) Positif (b) Negatif

    Metode open mould memiliki beberapa kelebihan, yaitu :

    1.

    Hanya memerlukan satu cetakan sehingga biaya lebih murah

    2. Dapat memproduksi struktur yang kompleks

    3. Dapat memproduksi produk dalam ukuran besar

    4. Material penyusun cetakan yang harganya murah (contoh : besi, plaster, kayu, fiber

    reinforced composites)

    Metode open mould memiliki beberapa kelemahan, yaitu :

    1. Hanya satu permukaan yang tercetak halus (permukaan lain tidak berkontakan dengan

    cetakan)

    2. Kualitas hasil cetakan tergantung kemampuan pekerja (sudah banyak diatasi dengan

    pemanfaatan mesin pencetak otomatis)

    3. Periode curing yang lebih lama

    Berdasarkan metode pencetakan resin dan reinforcement serta berdasarkan jenis

    metode curing, proses opern mould diklasifikasikan sebagai berikut :

    1. Wet lay-up processes

    a

    Hand lay-up

  • 7/25/2019 Komposit Open Mould

    3/15

    Merupakan metode open-mould paling tua dimana lapisan resin dan

    reinforcement dicetak secara manual satu per satu sampai mencapai ketebalan

    komposit yang diinginkan.

    Cocok untuk digunakan untuk membenruk komponen yang sangat besarnamun dengan kuantitas produksi yang rendah. Umumnya digunakan untuk

    membuat tangki kontainer besar, properti panggung, kolam renang, panel,

    serta aksesori otomotif.

    Keuntungan dari laju produksi rendah pada metode hand lay-up :

    o Fleksibilitas dari desain cetakan

    o Material cetakan yang lebih murah

    o Ukuran cetakan yang tidak terbatas

    o Biaya peralatan produksi lain yang lebih murah

    o Kemudahan perbaikan bagian yang rusak atau cacat selama periode

    produksi

    o Cocok untuk pembentukan bagian kompleks karena kemudahan

    penggantian desain

    Pada dasarnya tahapan proses hand lay-up sama dengan metode open mould

    lainnya, hanya berbeda di bagian laying-up dan curing. Tahap-tahap dari

    proses hand lay-up diantaranya :

    1) Pembersihan permukaan cetakan dan pengaplikasian releasing agent

    agar pengambilan komposit setelah dicetak lebih mudah.

    2) Pelapisan thin gel coating (yang biasanya berpigmen) di bagian luar

    dari cetakan menggunakan spray gun.

    3) Setelah gel coat kering, resin dan serat diaplikasikan secara manual

    ke cetakan lapisan per lapisan. Setiap lapisan yang diaplikasikan

    kemudian di rolling dengan roller untuk memastikan bahwa resin

    meng-impregnasi serat dan menghilangkan udara yang masih

    terperangkap.

    4) Dilakukan proses curing untuk memadatkan laminat yang terbentuk.

    5) Komponen diambil dari cetakan lalu dilakukan trimming dan

    finishing.

  • 7/25/2019 Komposit Open Mould

    4/15

    Gambar 2. Tahapan proses lay-up

    Bentuk-bentuk reinforcement serat yang dapat digunakan pada proses hand

    lay-up :

    o Chopped strand mats

    o Woven roving

    o Woven yarns

    o

    Cloths

    Resin biasanya dikatalisasi dengan hardener dan akselerator. Terdapat dua

    metode pengaplikasian katalis resin untuk membasahi lapisan serat :

    o Brush (Umum dipakai di industri kecil)

    o Spray gun dengan pumping system (Untuk pembentukan resin mix

    yang lebih cepat dan konsisten)

    Material yang digunakan untuk penyusun cetakan pada metode hand lay-up :

    o

    Logam (produksi kuantitas sangat tinggi, ukuran besar, durabilitas dan

    konduktivitas termal yang tinggi)

    o Glass fibre reinforced plastics (produksi kuantitas menengah)

    o Plaster of paris (produksi kuantitas rendah)

    b Automative lay-up

    Automasi pada proses lay-up biasanya dilakukan dengan mempercepat proses

    laminasi (tahap 3). Perbedaan proses ini dan proses manual terletak pada mesin

    tape-laying otomatis. Serat chopped strands, woven roving, dan yarn atau prepreg

  • 7/25/2019 Komposit Open Mould

    5/15

    tapes yang keseluruhnya berbentuk roll diletakkan di alat lalu dikeluarkan melalui

    resin matrix berkatalis untuk dilakukan proses wetting serat untuk kemudian

    dilewatkan melalui roller.

    Biasanya mesin tape-laying otomatis digunakan untuk pembentukan komposit

    berukuran besar dengan geometri yang sederhana, contohnya untuk industri

    manufaktur komponen badan pesawat.

    Beberapa faktor yang mempengaruhi laju mesin tape-laying otomatis

    diantaranya :

    o Ketebalan laminat

    o Keeratan dari woven forms

    o Tipe resin untuk impregnasi serat

    Kelebihan penggunaan alat tape-laying otomatis

    o Pengontrolan rasio serat./resin yang lebih efisien

    o Kualitas produk yang lebih konsisten

    o Mengurangi biaya pekerja

    Kekurangan penggunaan alat tape-laying otomatis :

    o Pengontrolan dengan komputer sehingga membutuhkan waktu untuk

    diprogram

    c Spray-up

    Alternatif dari langkah ketiga pada proses open mould wet lay-up. Ini

    membantu untuk automasi aplikasi resin matriks dan penguatan lembaran

    serat, sehingga mereduksi waktu yang dibutuhkan pada prosedur lay-up

    manual.

    Gambar 3. Metodespray-up

  • 7/25/2019 Komposit Open Mould

    6/15

    Cacahan serat dan resin matriks cari di spray ke permukaan cetakan

    terbuka hingga ketebalan yang diinginkan pada laminasi komposit.

    Peralatan yang biasanya digunakan adalahspray gun,glass fibre chopper,

    dan sistem pompa. Serat pendek yang telag dipotong dengan chopperdanresin matriks dialirkan melaluispray gun nozzle. Pada campuran tipe ini,

    serat akan memiliki orientasi yang tidak teratur dimana pada proses hand

    lay-upserat-serat akan terorientasi.

    Pada manufaktur komposit biasanya menggunakan empat tipe :

    o Airless internal mix

    Airless internal mixadalah tipe spray gundengan resin matriks dan

    katalis mulanya mengalir pada dua aliran yang terpisah ke satu aliran

    pada gun head. Selanjutnya resin dan katalis tercampur dan dispray ke

    cetakan melalui gun nozzle. Keuntungan dari tipe ini adalah

    menghasilkan kualitas produk lebih baik karena resin dan katalis

    tercampur dengan baik, serta mengurangi overspraysehingga jumlah

    resin yang terbuang juga berkurang. Kekurangan dari metode ini

    adalah membutuhkan solvent untuk membersihkan peralatan ketika

    produksi mengalami gangguan.

    o Internal (Spray Gun) and External mix with air

    Ketika udara diinjeksi ke aliran resin atau katalis pada spray gun,

    sehingga opersi dapat berjalan lebih simpel. Sedangkan

    kelemahannya adalah banyak mengalami overspray, berasap,

    penyerapan yang tinggi, dll.

    Setelah campuran antara resin dan cacahan serat melalui spray gun ke

    permukaan cetakan terbuka, rolling dibutuhkan untuk merapatkan

    laminasi seperti pada hand lay-up. Biasanya, manufaktur

    menggunakan hand rollers yang cocok untuk bagian kecil atau

    automated rolling yang cocok untuk bagian lebih besar dengan

    permukaan flat.

    o Airless external mix

    Airless external mix, dimana resin dan katalis dicampur pada mid-air,

    tidak pada ruang tertutup. Pada metode kali ini, spray satu atau dua

    gun headyang terpisah dapat digunakan. Sehingga menjadi kelebihan

  • 7/25/2019 Komposit Open Mould

    7/15

    dimana tidak membutuhkan solvent sebagai sistem flushing dan

    operasi tidak begitu kompleks. Solvent dibutuhkan hanya ketika

    pembersihan alat setelah periode manufaktur yang lama. Kelemahan

    dari metode kali ini adalah tidak dapat mencampur resin dan katalis

    sebaik internal mix, sehingga efisiensi penggunaan katalis dan

    oversprayjuga menurun.

    Perbedaan antaraspray-updan hand lay-upadalah kekuatan produk yang

    dihasilkan. Pada metodehand lay-up akan dihasilkan produk yang lebih

    kuat karena serat pendek akan menyatu hingga lurus. Selain itu, hand lay-

    updapat memproses serat hingga 65-70%, sedangkan spray-uphanya 30-

    35%

    Spray-up lebih cepat diproses, membutuhkan lebih sedikit tenaga kerja,

    simpel, lebih murah, dan peralatannya lebih banyak digunakan bila

    dibandingkan metode hand lay-up.

    d Automation in spray-up

    Pada proses spray-up, operator melakukan spray dengan manual ke permukaan

    cetakan terbuka dengan menggunakan spray gun portable. Namun, terbatasnya

    operator yang kompeten untuk melakukan proses spray-up, komponen yang

    dihasilkan akan lebih berat dan memiliki kualitas yang kurang. Sehingga mucul

    metode otomatisspray-upuntuk mencegah dapatspray-upsecara manual.

    Spray-up secara otomatis dilakukan oleh mesin komputer atau robot, sehingga

    mengurangi jumlah tenaga kerja dan menghasilkan konsistensi dan kualitas yang

    lebih baik dibandingkanspray-upmanual. Selain itu,spray-upsecara otomatis juga

    ramah lingkungan dan dapat mencegah kecelakaan yang diakibatkan tenaga kerja.

    2.

    Bag Moulding dan Curing Process

    Tujuan utama dari proses bag moulding adalah untuk memampatkan proses laminasi

    pada bagian permukaan cetakan terbuka. Terdapat dua proses bag moulding yaitu vacuum

    bag moulding danpressure bag moulding.

  • 7/25/2019 Komposit Open Mould

    8/15

    Gambar 4.(a) vacuum bag moulding(b)pressure bag moulding

    a Vacuum Bag Moulding

    Pada vacuum bag moulding komponen yang akan dilaminasi dilapisi oleh

    polymetric sheet. Sifatpolymetric sheet adalah fleksibel dan tidak mudah lengket,

    yang biasa digunakan sebagai polymetric shee tadalah polyvinyl alcohol atau

    nylon.

    Seluruh bagian plastic atau bag yang melapisi cetakan di rekatkan dengan bantuan

    seal untuk mencegah adanya udara masuk. Dengan menggunakan vakum tekanan

    dalamplastic bag dimampatkan.

    Penggunaan vacuum bag moulding memberikan sifat penguat yang lebih tinggi dan

    memiliki gaya adhesi yang baik antara setiap materialnya. Apabila dibandingkan

    dengan pressure bag moulding, tekanan dengan menggunakan vacuum bag

    moulding terbatas hanya hingga 98 kPa.

    b Pressure Bag Moulding

    Yang membedakan vacuum bag moulding dengan pressure bag moulding adalah

    tekanan yang diaplikasikannya. Pada proses pressure bag moulding tekanan udara

    dialirkan untuk memompa elastomer bag yang melapisi permukaan cetakan.Dengan menggunakan pressure bag moulding tekanan yang bisa diaplikasikan

    mencapai 300 kPa.Pressure bag moulding cocok digunakan untuk komponen yang

    kompleks.

    c Curing

    Proses curing adalah proses pengerasan resin, dimana fase liquid ataubentuk

    viscous dari resin akan bertransformasi menjadibentuk yang lebih keras dan kaku

    sebagai akibat adanya cross linking dari struktur polytmetricnya.

  • 7/25/2019 Komposit Open Mould

    9/15

    Waktu, tekanan dan suhu merupakan parameter utama yang mempengaruhi cross

    linking pada proses curing. Untuk resin yang bersifat termosetting proses curing

    dapat dilakukan pada suhu ruang. Penambahan panas pada proses curing akan

    mempercepat waktu curing itu sendiri.

    Ada beberapa teknik yang dapat digunakan dalam proses curing antara lain adalah

    oven curing, infrared curing dan autoclave curing. Pada proses oven curing panas

    diaplikasikan pada suhu control tertentu. Tipe vacuum curing oven yaitu vessel

    dengan panas konveksi adalah logam besar, insulasi panas, sirkulasi udara pada

    bagian pintu di awal atau diakhir. Pemanasan dengan infrared merupakan

    penggunaan khusus untuk cetakan terbuka yang besar dan tidak dapat dilakukan

    dalam oven. Pada proses autoclave curing, panas diberikan pada ruang tertutup

    berada dibawah suhu dan tekanan kontrol. Autcolave merupakan vessel bertekanan

    dengan logam silinder dengan udara atau CO2. Autoclave terinsulasi secara panas

    dengan sirkulasi udara panas dan pintu sirkular yang besar.

    3. Autoclave moulding process

    Autoclavecure system

    Autoclave moulding process biasanya digunakan pada industri pesawat terbang,

    manufaktur bagian komposit, vulkanisasi produk karet. Sistem autoclave adalah vessel

    bertekanan dimana reaksi kimia kompleks terjadi didalamnya sesuai dengan jadwal yang

    ditentukan (siklus curing) untuk memproses beberapa material. Untuk pengembangan

    material dan proses, kondisi operasi autoclave berada pada 700 C dan 15 Mpa. Material

    yang diproses pada autoclave termasuk ikatan adesif logam, laminasi termoplastik, logam,

    keramik, dan material matriks karbon, seperti komponen pada pesawat terbang dan

    elektronik. Sistem autoclavedigambarkan sebagai berikut :

    Gambar 5.SistemAutoclave

  • 7/25/2019 Komposit Open Mould

    10/15

    Elemen yang penting pada sebuah sistem autoclaveadalah bejana bertekanan, sumber

    panas, kipas untuk sirkulasi gas dalam bejana, sistem untuk menekan bejana, sistem untuk

    memberi vakum pada bagian yang ditutupi dengan vacuum bag, sistem untuk mengatur

    parameter operasi, dan sistem untuk mengangkat cetakan ke autoclave.

    Autoclave biasanya ditekan dengan nitrogen dan karbon dioksida dari tanki

    penyimpan cairan dan diuapkan sebelum digunakan. Autoclave ditekan dengan plant air

    sebelumnya, namun hal ini memiliki risiko timbulnya api. Sehingga, saat ini autoclave

    ditekan dengan udara dan nitrogen karena pertimbangan aspek ekonomi. Autoclavedidesain

    dan fabrikasi mengacu padaAmerican Society of Mechanical Engineers(ASME).Autoclave

    dipanaskan melalui heat exchanger atau sistem pemanasan elektrik. Pada sistem kontrol,

    digunakan pengaturan otomatis melalui komputer dan manual sebagai back up. Dengan

    sistem kontrol melalui komputer pada produksi, autoclave menghasilkan siklus cure lebih

    baik dan optimum.

    Analisis Proses

    Gambar 6.Perbandingan kelebihan matrix untuk autoclave moulding dan contoh pengaplikasiannya

    Starting mterial untuk autoclave moulding adalah prepreg yang mengandung serat

    dalam resin stage B.. Standar kandungan serta pada produk hasil curing adalah sekitar 60%

    volume, dengan sudah mengasumsikan 10% wt resin loss terjadi selama pencetakan. Resin

    loss ini terjadi karena terjadi flowing out excess resin dari prepreg yang sebenarnya

    memberikan manfaat untuk menghilangkan udara terperangkap, komponen volatil, dan residu

    solvent sehingga mengurangi jumlah ruang kosong (void content) pada lapisan yang

    terbentuk.

    Proses Lay-Up

  • 7/25/2019 Komposit Open Mould

    11/15

    Dilakukan pada ruangan yang bersih, dengan beberapa kelas kebersihan

    berdasarkan parameter jumlah partikel maksimum yang terkandung (umumnya

    digunakan kelas 100.000 atau 400.000), temperatur, dan kelembaban (humidity).

    Untuk produksi komponen penerbangan kualitas tinggi, biasanya digunakan vacuumbag lay up.

    Gambar 7. Vacuum bag lay-up

    Pada vacuum bag lay up material prepreg diambil dari freezer setelah itu dipotong

    dalam bentuk lapisan untuk dicetak menjadi bentuk, ukuran, dan orientasi yang

    diinginkan dan di layer dengan lapisan dari material lain dalam vacuum bag. Masing-

    masing layer dan kegunaannya dijelaskan pada tabel X.X.

    Gambar 8. Jenis material vacuum bag yang umum

    Proses Curing

    Setelah penyusunan vacuum bag selesai, lay-up dimasukkan ke dalam autoklaf untuk

    kemudian dilakukan siklus curing secara otomatis.

    Siklus curing :

  • 7/25/2019 Komposit Open Mould

    12/15

    Gambar 9.Siklus two-stage cure yang umum pada prepreg serat carbon/epoksi

    o

    Penaikkan temperatur autoklaf sampai 125oC lalu didiamkan selama 60

    menit (dwelling) sampai viskositas minimum resin tercapai dengan pemberian

    tekanan pada prepreg stack agar excess resin keluar ke bleeder plies.

    o Setelah proses dwelling selesai temperatur autoklaf meningkat ke temperatur

    curing lalu didiamkan lagi sampai 2 jam atau lebih sampai level curing yang

    ditentukan. Viskositas resin meningkat secara cepat (gels) selama proses

    curing (cross-linking) terjadi sampai selesai.

    o

    Laminat dikeluarkan dari vacuum bag.

    o Dilakukan post-curing pada temperatur yang lebih tinggi di air-circulated

    oven (opsional)

    Terdapat dua jenis proses bleeding resin, yaitu :

    Edge bleeding : Mengalirnya resin melalui bagian ujung laminat dibawah

    pemanasan dan tekanan.

    Face bleeding : Mengalirnya resin melalui permukaan atas atau bawah

    laminat.Face bleeding lebih efektif karena jarak alirannya lebih pendek sehingga

    penghilangan udara dan volatil dari bagian tengah lapisan lebih mudah dan waktu

    yang dibutuhkan sebelum terjadinya gelation lebih cepat.

    Temperatur maximum pada lay-up (layer prepreg di vacuum bag) dipengaruhi oleh :

    Temperatur maximum curing

    Heating rate

    Initial lay-up thickness

    Laju alir excess resin di lay-up dipengaruhi oleh :

  • 7/25/2019 Komposit Open Mould

    13/15

    Tekanan maximum

    Lay-up thickness

    Pressure application rate

    Temperatur dan tekanan curing ditentukan dengan persyaratan :

    Resin harus ter-curing secara menyeluruh

    Dapat mencapai degree of cure yang telah ditentukan dalam waktu sesingkat

    mungkin.

    Temperatur di seluruh lokasi pada prepreg saat curing tidak melebihi batasan.

    Tekanan curing dapat mengeluarkan seluruh excess resin dari tiap lapisan

    sebelum resin mengalami gelation di seluruh lokasi pada prepreg.

    Beberapa kecacatan lapisan hasil autoclave-moulding yang dapat terjadi :

    Adanya voids (void content)

    Curing yang tidak merata (Improper cure)

    Gap satu layer dan anter layer yang terlalu besar (Filament gap pada satu layer

    tidak boleh lebih dari 0,76 mm dan jarak antara gap tidak boleh lebih dari 38

    mm)

    Filament crossover

    Kerusakan filamen

    Impregnasi oleh material luar

    Moisture pick-up

    Perkembangan Cure Cycle dan Quality Control

    Beberapa uji yang dilakukan sebelum curing :

    1. Uji mekanis pada suatu panel

    Tensile test

    Flexure test

    Short beam shear test

    2.

    Uji kandungan dan pengaliran resin

    Resin content

    Resin flow

    Volatile content

    3. Uji kimia

    HPLC

    Thermogravimetric analysis (TGA)

  • 7/25/2019 Komposit Open Mould

    14/15

    Differential scanning calorimetry (DSC)

    Rheology

    IR spectroscopy

    Informasi yang diindikasikan dari uji sebelum curing :

    Karakterisasi sifat-sifat material sistem resin

    Penentuan stage resin (apakah sudah sampai tahap minimal proses curing)

    Rasio reaktan dan produk

    Temperatur batasan perubahan fasa untuk komponen volatil

    Viskositas

    Pencocokan jenis material yang dikirim oleh supplier dan yang dipesan

    Beberapa metode uji non- destruktif (NDI) yang dilakukan untuk memastikan kualitas

    laminat setelah proses curing (quality control) :

    1.

    Metode ultrasonik (untuk bagian komposit)

    Transmisi

    Pulse echo

    2.

    Metode thermographic dan tomographic (untuk bagian yang lapisannya

    berkontur, kompleks, dan bagian-bagian penting seperti baling-baling

    helikopter)

    3.

    X-ray (untuk sandwichstructure - struktur dengan banyak lapisan)

    Tooling

    Untuk memberikan konfigurasi kontur setelah proses curing dan perpindahan panas

    ke bagian lay-up. Tools biasanya dibuat dari material berikut

    Gambar 10. Sifat material penyusun tool

    CTE dari tool sebisa mungkin disamakan dengan CTE bagian yang di tooling. Untuk

    bagian berbahan komposit biasanya tool terbuat dari baja atau high temperature

    carbon-epoxy, untuk bagian berukuran kecil biasanya digunakan tool dari alumunium

    atau plat baja, untuk bagian berukuran besar atau yang lebih kompleks biasanya

    digunakan electroless nickel-plated tools atau high-temperature epoxy dengan

    reinforcement carbon.

  • 7/25/2019 Komposit Open Mould

    15/15

    Tool dapat tersusun dari fitur tambahan seperti inserts, stops, atau guides untuk

    membantu konstruksi. Contoh dari fitur tambahan adaah static parts (vacuum

    transducer) untuk menghitung vacuum yang diberikan ke vacuum bag.

    Tooling biasanya dipanaskan di dalam autoklaf secara konveksi oleh udara, namundapat juga menggunakan oven atau pemanas yang dipanaskan oleh listrik.