KOMPONEN HABITAT SATWA LIARAida L T Rompis
PENDAHULUAN 2 komponen habitat: Fisik: air, radiasi matahari, temperatur, panjang hari, aliran & tekanan udara, tanah Biotik: faktor biotik yg berperan dalam pengadaan makanan & energi; masyarakat biotik (vegetasi pelindung, suksesi & perilaku satwa liar
Komponen habitat merupakan hasil proses evolusi yang erat kaitannya dgn kegiatan manusia terhadap ekosistem alam Selama evolusi satwa liar beradaptasi terhadap variasi kombinasi faktor fisik lingkungan, vegetasi dan satwa liar lainnya Pertumbuhan populasi satwa liar sangat ditentukan oleh jumlah minimum faktor fisik dan biotik
Faktor Fisik - AIR 3 fase air di bumi: Fase padat (es, pada tempat yg sangat tinggi, tempat yg rendah dekat kutub) Fase cair (air tawar, air asin, pd lokasi dekat khatulistiwa Fase gas (uap air)
Siklus hidrologi!!!!
Manfaat air bagi satwa liar: Pencernaan makanan & metabolisme Mengangkut bahan-bahan sisa Pendinginan dlm proses evaporasi
Sumber2 air bagi satwa liar: Air bebas yg tersedia di danau, kolam, sungai, air pd parit irigasi Bagian vegetasi yg mengandung air Embun Air yg dihasilkan dari proses2 metabolisme lemak/karbohidrat di dlm tubuh
Penggolongan satwa liar menurut ketergantungannya terhadap air Binatang air: satwa liar yg hidup di dalam air atau dekat air. Contoh: buaya, kuda nil, lumba-lumba, & penyu Binatang yg hidupnya tergantung pada air: satwa liar yg memerlukan air utk proses penernaan makanannya, & memerlukan air setiap harinya untuk mandi / berkubang. Contoh: banteng, kerbau air, rusa, gajah, badak Binatang yg hidupnya kurang tergantung pd air: satwa liar yg kurang memerlukan air & mampu hidup pd lingkungan yg kekurangan air. Contoh: jerapah, kuda Binatang yg hidupnya tdk tergantung pada air: satwa liar yg jarang menggunakan air. Contoh: oryx, addax, bbrp jenis hewan pengerat
Faktor fisik RADIASI MATAHARI Jumlah radiasi matahari yg diterima permukaan bumi bervariasi tergantung lokasi & keadaan permukaan (vegetasi, perairan, topografi, lembah, puncak gunung). Jumlah radiasi matahari yg sampai di dasar hutan < yg diterima bgn atas tajuk (lihat Gambar 1) Bentuk stratum, kerapatan tajuk, komposisi jenis mempengaruhi iklim mikro & struktur organisme yg menempatinya
Gambar 1. Sinar matahari yang dapat diterima pada bagian atas dan bawah tajuk pohon
30 m T I N 20 m G G I 10 m
0.1 1.0 10 100 INTENSITAS PENYINARAN
(% Sinar penuh)
Faktor fisik RADIASI MATAHARI Peran/efek radiasi matahari terhadap vegetasi & satwa liar: Vegetasi --- proses fotosintesis Pigmentasi pada satwa liar: hewan yg hidup di gua-gua umumnya berwarna putih pucat Pergerakan satwa liar; pedoman reaksi cahaya: pergerakan satwa liar pd sudut yg tetap menuju sumber cahaya. Contoh: burung & lebah memanfaatkan warna matahari utk pedoman bereaksi, penentu arah yg tepat dlm pergerakan harian atau migrasi
Faktor fisik - TEMPERATUR Peran/efek temperatur bagi satwa liar: Mempengaruhi reproduksi, pertumbuhan, & kematian Mempengaruhi perilaku satwa liar; contoh: pd cuaca dingin di wilayah iklim sedang tubuh ular membentuk lingkaran ke atas & berhimpit2an satu dgn yg lainnya Mempengaruhi warna & ukuran tubuh/bagian2nya: Banteng di TN Baluran lebih gelap warna tubuhnya dibandingkan banteng di TN Ujung Kulon Burung & mamalia bisa mencapai ukuran tubuh > besar bila hidup di wilayah dingin Jenis satwa liar berdarah dingin (poikiloterm) cenderung menjadi lebih kecil ukurannya di wilayah dingin
Bila dihubungkan dengan kehilangan panas tubuh rata2 maka ukuran badan sangat penting bagi satwa liar agar dpt beradaptasi dgn temperatur rendah Ekor, telinga dan kaki mamalia ukurannya > besar di wilayah iklim panas Jenis burung di wilayah iklim dingin ukuran sayapnya relatif lebih sempit sedangkan di wilayah iklim panas cenderung lebih lebar
Satwa liar lebih mampu beradaptasi terhadap kondisi temperatur menurun bila dibandingkan temperatur yg meningkat dari normalnya
Toleransi terhadap temperatur satwa liar yg hidup di air lebih sempit bila dibandingkan dgn yg hidup di darat. Contoh: ikan hanya dpt hidup di air yg suhunya sesuai dgn kondisi tubuhnya
Beberapa definisi: Temperatur optimum atau selang temperatur optimum: kondisi temperatur spesifik dimana kegiatan organisme berjalan normal & lancar
Aklimatisasi: Respon organisme terhadap perubahan iklim utamanya temperatur
Zone toleransi: Kisaran temperatur spesifik dimana ikan dpt hidup
Zone optimum: Kisaran temperatur dimana ikan dapat hidup normal
Zone stress: Kisaran temperatur yg menyebabkan organisme stress
Gambar 2. Grafik yang menunjukkan zona toleransi dan zone stress pada suatu lingkungan
J U M L A H S A T W A
Zone toleransi
Zone stress
FAKTOR FISIK LINGKUNGAN
Klasifikasi organisme berdasarkan kisaran toleransi terhadap temperatur Stenotermal: Organisme yg toleransinya sempit terhadap kisaran temperatur
Euritermal: Organisme yg toleransinya lebar terhadap kisaran temperatur
Oligotermal: Organisme stenotermal yg mempunyai kisaran toleransi pada temperatur rendah
Politermal: Organisme stenotermal yg mempunyai kisaran toleransi pada temperatur tinggi
Gambar 3. Klasifikasi organisme berdasarkan kisaran toleransi terhadap temperatur
STENOTERMAL (OLIGOTERMAL)
EURITERMAL
STENOTERMAL (POLITERMAL)
opt
opt
opt
min
maks
min
maks TEMPERATUR
Faktor fisik PANJANG HARI Panjang hari = photoperiod Berhubungan dengan keadaan cuaca cerah, lamanya adanya sinar matahari. Contoh: di daerah dgn 4 musim bbrp tumbuhan akan berbunga bila jumlah sinar harian bertambah, sbg tanda musim panas akan tiba
Bagaimana dgn satwa liar???? Bbrp aktivitas satwa liar dpt dirangsang oleh sinar harian Bbrp spesies bahkan mampu mengukur panjang hari
Apakah peran sinar matahari???? Mempengaruhi irama di dalam tubuh (endogenous rhythm) agar sesuai dgn irama di luar tubuh (exogenous rhythm) Lamanya endogenous rhythm ~ 24 jam Lamanya exogenous rhythm tepat 24 jam
Apakah peran panjang hari??? Memberikan tanda-tanda waktu bagi organisme untuk menyesuaikan dirinya dgn irama harian (circadian rhythm)