HUBUNGAN ANTARA PENAMBAHAN BERAT BADAN IBU SELAMA HAMIL DENGAN BERAT BADAN BAYI LAHIRProposal Penelitian
Dibuat Untuk Memenuhi Tugas IDK 1
Oleh WAHYU PRASTIYANINGRUM G2B009017
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO 2010
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan pada hakekatnya bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. (Depkes RI, 2005)
Dalam rencana pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat ditetapkan ada 7 program pembangunan kesehatan. Namun dalam Program-program Pembangunan Nasional (Propenas) tersebut dijadikan enam program pembangunan kesehatan yaitu : Program Lingkungan Sehat dan Pemberdayaan Masyarakat, Program Upaya Kesehatan, Program Perbaikan Gizi Masyarakat, Program Sumber Daya Kesehatan, Program Obat Makanan dan Bahan Berbahaya, Program Kebijakan dan Manajemen Pembangunan Kesehatan. (Depkes RI, 2003) Pengelolaan Program Kesehatan Ibu dan Anak bertujuan untuk memantapkan dan meningkatkan jangkauan serta mutu pelayanan KIA secara efektif dan efisien. Adapun program KIA diantaranya : Peningkatan pelayanan antenatal disemua fasilitas pelayanan dengan mutu sesuai standar serta menjangkau seluruh sasaran, Peningkatan pertolongan persalinan ditujukan kepada peningkatan pertolongan oleh tenaga kesehatan kebidanan secara berangsur, Peningkatan deteksi dini resiko tinggi/komplikasi kebidanan baik oleh tenaga kesehatan maupun di masyarakat oleh kader dan dukun bayi serta penanganan dan pengamatannya secara terus menerus, Peningkatan penaganan komplikasi kebidanan secara adekuat dan pengamatan secara
terus menerus oleh tenaga kesehatan, Peningkatan pelayanan neonatal dan ibu nifas dengan mutu yang sesuai standard dan menjangkau seluruh sasaran. (Depkes RI, 2003)
Kehamilan dan persalinan seorang wanita adalah hal yang sangat penting dan alamiah, dibutuhkan waktu 9 bulan dalam proses pembentukan janin sampai bayi lahir lengkap dan hanya beberapa jam saja. Bayi dilahirkan secara spontan dengan presentasi kepala pada usia kehamilan antara 37-42 minggu lengkap, setelah persalinan ibu maupun bayi berada pada kondisi baik. (Depkes RI, 2001) Dari waktu perkembangan kehamilan, ibu mengalami berbagai macam perubahan bentuk maupun ukuran, baik perubahan pada ibu maupun bayi. Perubahan pada ibu diantaranya perubahan berat badan ibu hamil bertambah 6,5 sampai 16,5 kg selama hamil atau terjadi penambahan berat badan sekitar kg/minggu. (Manuaba, 1998) Adanya penambahan berat badan selama hamil dikarenakan kebutuhan akan zat-zat makanan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin yang sedang dikandung, untuk memelihara kesehatan ibu serta persiapan untuk menyusui. (Sitorus,1998) Metode untuk menentukan pernambahan berat badan yang optimal selama masa kehamilan yaitu penting untuk mengetahui Indeks Massa Tubuh (BMI = Body Mass Index) wanita sebelum hamil. Rekomendasi tentang penambahan berat badan total selama hamil ditentukan BMI prakehamilan. Wanita yang hamil harus mencapai batas terendah penambahan berat badan BMInya. Total penambahan berat badan pada kehamilan kembar dua misalnya 16-20 kg. Penambahan berat badan yang dianjurkan pada trimester kedua dan trimester ketiga adalah 0,75 kg/minggu. Asupan kalori ditentukan dengan cara mengalikan berat badan optimal wanita yang tidak hamil dalam kg dengan 35 kkal dan kemudian tambahkan 300 kkal ke jumlah total.(Varney, 2001)
Penambahan berat badan normal menurut Suririnah (2005) dianjurkan penambahan berat badan ibu antara 7,5-20 kg, karena berat badan naik yang berlebihan maka mempunyai resiko terjadinya diabetes gestasional (penambahan kadar gula darah karena adanya proses kehamilan) atau terjadinya preeklamsi (keracunan kehamilan dimana terjadi kenaikan tekanan darah). Demikian pula sebaliknya pada wanita yang penambahan berat badannya kurang, asupan gizi dalam tubuh pun berkurang sehingga akan menghambat pertumbuhan janin dalam kandungan seperti BBLR (Berat Bayi Lahir Rendah) dan gangguan kehamilan lainnya. Dilihat dari angka kejadian BBLR di RB Buah Hati Semarang bulan Januari sampai Desember tahun 2006 ada 16 bayi (5,36%), sedangkan untuk kelahiran bayi normal ada 260 bayi (87,24%). Angka kejadian tersebut ada kaitannya dengan penambahan berat badan selama hamil yang tidak semestinya. Pada 4 bayi BBLR (25%), berat badan lahir kurang 2000 gram dilahirkan oleh ibu dengan penambahan berat badan selama hamil kurang dari 6 kg. Pada 12 bayi BBLR (75%) berat badan lahir kurang 2500 garm dilahirkan oleh ibu dengan penambahan berat badan selama hamil kurang dari 9 kg. Dari latar belakang diatas peneliti tertarik untuk meneliti adakah hubungan antara penambahan berat badan ibu selama hamil dengan berat badan bayi lahir di Rumah Bersalin Soegiopranoto Semarang.
B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti akan merumuskan masalah sebagai berikut : Adakah hubungan antara penambahan berat badan ibu salama hamil dengan berat badan bayi lahir di Rumah Bersalin Soegiopranoto Semarang?
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui hubungan antara penambahan berat badan ibu selama hamil dengan berat badan bayi lahir 2. Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui penambahan berat badan ibu selama hamil b. Untuk mengetahui berat badan bayi lahir c. Untuk mengetahui hubungan penambahan berat badan ibu selama hamil dengan berat badan bayi lahir
D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Tenaga Kesehatan Sebagai bahan pertimbangan dalam memberikan asuhan pada ibu hamil dan bayi yang akan dilahirkan.
2. Bagi Institusi Pendidikan Diharapkan bisa memberi manfaat dan menambah wawasan bagi para pembaca serta dapat dikembangkan pada penelitian selanjutnya. 3. Bagi Peneliti Menambah wawasan, bahan masukan, dan pengetahuan bagi peneliti. 4. Bagi Masyarakat
Dengan mensosialisasikan kepada masyarakat tentang penambahan berat badan selama hamil yang normal, sehingga dapat mengantisipasi terjadinya penambahan berat badan ibu hamil yang tidak normal.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori 1. Kehamilan 1.1 Pengertian Kehamilan adalah masa berkembangnya hasil konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu/9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama menstruasi terakhir.(Saifuddin, 2002) Kehamilan adalah suatu keadaan dimana janin dikandung di dalam tubuh wanita, yang sebelumnya diawali dengan proses pembuahan kemudian akan diakhiri dengan proses persalinan. (Medicastore,2004) 1.2 Perubahan Anatomi dan Fisiologi Pada Ibu Hamil a. Uterus Tumbuh membesar, akibat pertumbuhan isi konsepsi intrauterin. Untuk akomodasi pertumbuhan janin, rahim membesar akibat hipertropi dan hiperplasi otot polos rahim, serabutserabut kolagennya menjadi higroskopik. Berat uterus sebelum hamil 30 gr, pada akhir kehamilan uterus dapat mencapai 1000 gr. Rahim yang tidak hamil kira-kira sebesar telur ayam, pada kehamilan 2 bulan sebesar telur bebek, dan kehamilan 3 bulan sebesar telur angsa. Pada kehamilan 5 bulan rahim teraba seperti berisi cairan ketuban, dinding perut dan dinding rahim. Pada minggu pertama isthmus
rahim mengadakan hipertropi dan bertambah panjang, sehingga bila diraba terasa lebih lunak (soft), disebut tanda Hegar. Posisi rahim dalam permulaan kehamilan dalam letak antefleksi dan retrofleksi, pada 4 bulan kehamilan rahim tetap berada dalam rongga pelvis, setelah itu mulai memasuki rongga perut yang dalam pembesarannya mencapai batas hati, rahim yang hamil biasanya mobile, lebih mengisi rongga abdomen kanan atau kiri. Arteri Uterina dan Arteri Ovarika juga bertambah dalam diameter, panjang dari anak-anak cabangnya. Pembuluh darah balik menggembung dan bertambah. (Mochtar,1998) Hubungan besarnya rahim dan tuanya kehamilan seperti kehamilan ganda, hamil mola hidatidosa, hamil dengan hidramnion yang akan teraba lebih besar. Sebagai gambaran dapat dikemukakan sebagai berikut : a) Pada kehamilan 16 mg, tinggi fundus uteri setengah dari jarak simfisis-pusat. Plasenta telah terbentuk. b) Pada kehamilan 20 mg, fundus uteri sekitar 2 jari di bawah pusat sedangkan pada umur kehamilan 24 mg tepat di tepi atas pusat. c) Pada kehamilan 28 mg tinggi fundus uteri 3 jari diatas pusat atau prosessus xifoideus. d) Pada kehamilan 32 mg, tinggi fundus uteri jarak prosessus xifoideus dan pusat. e) Pada kehamilan 36 mg, tinggi fundus uteri sekitar 1 jari di bawah prosessus xifoideus, dalam hal ini janin belum masuk PAP. f) Pada kehamilan 40 mg, fundus uteri tuun setinggi 3 jari di bawah prosessus xifoideus, kepala janin sudah masuk PAP.1/3
jarak antara pusat dan
Pertumbuhan rahim ternyata tidak sama ke semua arah, tetapi terjadi pertumbuhan yang cepat di daerah implantasi plasenta, sehingga rahim bentuknya tidak sama. Bentuk rahim yang tidak sama disebut tanda Piskacek. (Manuaba,1998) b. Ovarium Sejak kehamilan 16 mg, fungsi korpus luteum diambil alih oleh plasenta, terutama fungsi progesteron dan esterogen. Selama kehamilan ovarium tenang / istirahat. Tidak terjadi pembentukan dan pematangan folikel, tidak tejadi ovulasi, tidak terjadi siklus hormonal menstruasi. (Marjono,1999) c. Serviks Satu bulan setelah konsepsi rangsangan esterogen telah meningkat vaskularisasi pada serviks menjadi kebiruan yang dikenal sebagai tanda Chadwick. Serviks juga menjadi lunak (soft) disebut tanda Goodell. (Mochtar,1998) d. Vagina dan Vulva Vagina dan vulva mengalami peningkatan/pembesaran pembuluh darah karena pengaruh esterogen sehingga tampak makin merah dan kebiru-biruan ini disebut tanda Chadwick, warna portio tampak livide. (Manuaba,1998) e. Mammae Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan sehingga persiapan memberikan ASI pada saat laktasi. Perkembangan payudara tidak dapat lepas dari hormon saat kehamilan, yaitu esterogen, progesteron, dan somatomammotropin. Fungsi hormon mempersiapkan payudara untuk pemberian ASI dijabarkan sebagai berikut : a) Esterogen, berfungsi :
(1) Menimbulkan hipertropi sistem saluran payudara (2) Menimbulkan penimbunan lemak dan air serta garam sehingga payudara makin tampak membesar. (3) Tekanan serat saraf akibat penimbunan lemak, air dan garam menyebabkab rasa sakit pada payudara. b) Progesteron, berfungsi : (1) Mempersiapkan asinus sehingga dapat berfungsi (2) Menambah jumlah sel asinus c) Somatomammotropim, berfumgsi : (1) Mempengaruhi sel-sel asinus untuk membuat kasein, laktalbumin dan laktalglobulin. (2) Penimbunan lemak sekitar alveolus payudara (3) Merangsang pengeluaran kolostrum pada kehamilan. Penampakan payudara pada ibu hamil sebagai berikut : a) Payudara menjadi lebih membesar b) Areola payudara makin hiperpigmentasi c) Glandula Montgomery makin tampak d) Puting susu makin menonjol e) Pengeluaran ASI belum berlangsung karena prolaktin belum berfungsi karena hambatan dari PIH (prolaktin inhibiting hormone) untuk mengeluarkan ASI. f) Setelah persalinan, hambatan prolaktin tidak ada sehingga pembuatan ASI dapat berlangsung. (Manuaba,1998)
f. Jantung dan Pembuluh Darah Selama kehamilan, jumlah darah yang di pompa oleh jantung setiap menitnya (cardiac output / curah jantung) meningkat sampai 30-50%. Peningkatan ini mulai terjadi pada kehamilan 6 mg dan mencapai pada kehamilan 16-28 mg. Karena curah jantung meningkat, maka denyut pada saat istirahat juga meningkat (dalam keadaan normal 70 kali/menit menjadi 80-90 kali/menit). Setelah mencapai kehamilan 30 mg, curah jantung agak menurun karena rahim yang membesar menekan vena yang membawa darah dari tungkai ke jantung. (Medicastore,2004) Resisten perifer juga menurun tampak sebagai varices tungkai. Leukosit meningkat sampai 15.000/mm3,akibat reaksi antigen-antibodi fisiologik yang terjadi pada kehamilan. Infeksi dapat dicurigai bila leukosit melebihi 15.000/mm3. Trombosit meningkat sampai 300.000-600.000/mm3. Fibrinogen juga meningkat 350-750 mg/dl (normal 250-350 mg/dl). Laju endap darah meningkat, protein total meningkat. (Marjono,1999) Penurunan tahanan vaskular perifer selama kehamilan terutama disebabkan oleh karena relaksasi otot polos sebagai akibat pengaruh hormon progesteron. Penurunan dalam peripheral vaskular rescistance, mengakibatkan penurunan tekanan darah selama usia kehamilan pertama kehamilan. Tekanan sistolik turun sekitar 5-10 mmHg dan diastolic 10-15 mmHg. Setelah usia kehamilan 24 mg, tekanan darah sedikit demi sedikit naik dan kembali kepada tekanan darah sebelum hamil pada saat aterm. (Pusdiknakes,2003) g. Sistem Respirasi Kebutuhan O2 meningkat, di samping itu terjadi desakan diafragma karena dorongan rahim yang membesar pada usia kehamilan 32 mg. sebagai kompensasinya ibu hamil akan bernafas lebih dalam dari biasanya. (Manuaba,1998) h. Sistem Gastrointestinal
Esterogen dan hCG meningkat denagn efek samping mual dan muntah- muntah, selain itu juga perubahan peristaltik dengan gejala sering kembung, konstipasi, lebih sering lapar / perasaan ingin makan terus (mengidam), juga akibat peningkatan asam lambung. Pada keadaan patologik tertentu terjadi muntah-muntah banyak sampai lebih dari 10 kali perhari disebut hiperemesis gravidarum. (Marjono,1999) i. Sistem Urinarius Ureter membesar, tonus otot-otot saluran kemih menurun akibat pengaruh esterogen dan progesteron. Kencing lebih sering (poliuri), laju filtrasi meningkat sampai 60%. Dinding saluran kemih dapat tertekan oleh pembesaran uterus, menyebabkan hidroureter dan mungkin hidronefrosis sementara. (Marjono,1999) Reabsorbsi di tubulus tidak berubah, sehingga lebih banyak dapat dikeluarkan urea, asam urik, glukosa, asam amino, asam folik dalam kehamilan. (Wiknjosastro,2002) j. Kulit Pada kulit terjadi perubahan deposit pigmen dan hiperpigmentasi karena pengaruh
melanophore stimulating hormon, lobus hipofisis anterior dan pengaruh kelenjar suprarenalis. Hiperpigmentasi ini terjadi pada striae gravidarum livid atau alba, areola mamae, papilla mamae, linea nigra, chloasma gravidarum. (Manuaba,1998) Spider angioma (pembuluh darah kecil yang memberi gambaran seperti laba-laba) bias muncul di kulit, biasanya di atas pinggang, sedangkan pelebaran pembuluh darah kecil yang berdinding tipis seringkali tampak di tungkai bawah. (Medicastore,2004) k. Hormon Kehamilan mempengaruhi hampir semua hormon di dalam mempertahankan kehamilan. Hormone utama yang dihasilkan oleh plasenta adalah hCG, yang berperan mencegah ovulasi dan
merangsang pembentukan esterogen dan progesteron oleh ovarium untuk mempertahankan kehamilan. Placenta juga menghasilkan hormon yang menyebabkan kelenjar tiroid menjadi lebih aktif. Kelenjar tiroid yang lebih aktif menyebabkan denyut jantung yang cepat, jantung berdebardebar (palpitasi), keringat berlebihan dan perubahan suasana hati, selain itu juga bias terjadi pembesaran kelenjar tiroid. Tetapi hipertiroidisme (overaktivitas kelenjar tiroid) hanya terjadi pada kurang dari 1% kehamilan. Placenta yang menghasilkan melanocyte stimulating hormone yang menyebabkan kulit berwarna lebih gelap dan hormone yang menyebabkan peningkatan kadar hormon adrenal di dalam darah. Peningkatan kadar hormon ini kemungkinan menyebabkan tanda peregangan berwarna pink pada kulit perut. Selama kehamilan diperlukan lebih banyak insulin yang dihasilkan oleh pankreas, karena itu penderita diabetes yang sedang hamil bisa mengalami gejala diabetes yang lebih buruk. (Medicastore,2004) l. Metabolisme Dengan adanya, metabolisme tubuh mengalami perubahan mendasar, dimana kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk pertumbuhan janin dan persiapan memberikan ASI. (Manuaba,1998)
2. Penambahan Berat Badan Ibu Selama Hamil Sudah merupakan suatu kebiasaan menimbang pasien hamil pada setiap kali kunjungan antenatal karena diyakini bahwa penambahan berat badan sedikit (atau tidak ada penambahan berat badan) antar kunjungan berkaitan dengan pertumbuhan janin yang lambat, penambahan
berat badan lebih dari 1 kg/mg pada pertengahan kedua kehamilan yang pertanda dini kemungkinan timbulnya hipertensi yang diinduksi kehamilan. (Jones,2001) Bila BB ibu sebelum hamil dan kenaikan selama hamil adalah kurang dari normal maka bayi akan beresiko lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR). Sedangkan berat badan sebelum hamil dan kenaikan BBnya selama hamil berlebihan, maka akan beresiko terhambat pertumbuhannya akibat penyempitan pembuluh darah. (Fajar Online,2006) Banyak pendapat tentang penambahan berat badan pada ibu hamil. Menurut Jones (2001), berat badan seorang wanita yang bertanbah antara 9-12,5 kg. Sedangkan Pdpersi (2002) menyebutkan bahwa penambahan berat badan ibu hamil normal berkisar antara 10-12,5 kg.
Pola Penambahan Berat Badan Ibu Selama Hamil Bulan Trimester I Trimester II Trimester III (Info Sehat, 2003) Penambahan berat badan ibu yang optimum selama kehamilan ditentukan oleh berat badan ibu sebelum hamil. Rekomendasi sudah dikembangkan untuk penambahan total berat badan, dan kecepatan penambahan berat badan berdasarkan pada indeks massa tubuh (BMI), sebagai indicator yang tepat dari berat badan terhadap tinggi badan. Penambahan Berat Badan (kg) 1-2 3 (0,3-0,4 kg/mg) 6 (0,3-0,5 kg/mg)
Rekomendasi Penambahan Berat Badan Selama Kehamilan Berdasarkan Kepada Indeks Massa Tubuh (BMI) Sebelum HamilKategori Berat Badan Rekomendasi Penambahan Berat Badan Total Dalam Kg Rekomendasi Penambahan
Terhadap Tinggi Badan
Beart Badan Setiap Minggu Selama Trimester II dan III Kehamilan Dalam Kg
Rendah (BMI 29,0)
12,5-18 11,5-16 7-11,5 >6,8
0,5 0,4 0,3 Ditentukan pada setiap individu
Keterangan : BMI = BB(Kg)/TB(m)2
(Moore,1997)
Penambahan berat badan ibu hamil dapat dipakai sebagai indeks untuk menentukan status gizi ibu hamil. Penambahan berat badan pada kehamilan terjadi akibat beberapa komponen : 2. Produk-produk konsepsi : janin, plasenta dan cairan amnion Pada 20 mg pertama kehamilan, penambahan berat janin berlangsung lambat, pada 20 mg kedua peningkatan berlangsung lebih cepat. Pertambahan berat plasenta menunjukkan kebalikan dari pertambahan berat janin. Cairan amnion meningkat dengan cepat mulai dari minggu kesepuluh menjadi 350 ml pada umur 20 mg, 750 ml pada umur 30 mg dan mencapai puncak 1000 ml pada umur 35 mg. Setelah itu, terjadi sedikit penurunan jumlah total cairan amnion. 3. Komponen ibu Berat uterus meningkat sepanjang kehamilan. Peningkatan berlangsung lebih cepat pada minggu pertama, ketika terjadi miohiperplasia, daripada 20 minggu kedua ketika pembesaran
sebagian besar disebabkan peregangan serabut-serabut otot. Berat payudara bertambah terus sepanjang kehamilan karena penumpukan lemak, bertambahnya retensi cairan, dan pertumbuhan elemen kelenjar. Volume darah meningkat terus sepanjang kehamilan. Banyaknya lemak yang ditumpuk pada jaringan adiposa bergantung pada banyaknya lemak dan karbohidrat di dalam diet. ( Jones, 2001 )
Analisis Penambahan Berat Badan Selama Kehamilan Massa 10 mg Fetus Plasenta Cairan Amnion Uterus Payudara Darah / Plasma Cairan interstitial (tanpa edema) Jaringan lemak maternal Total 5 20 30 140 45 100 0 310 650 Peningkatan Berat (gram) 20 mg 300 170 350 320 180 600 30 2050 4000 30 mg 1500 430 750 600 360 1300 80 3480 8500 40 mg 3500 650 800 970 405 1250 1580 3345 12500
(Marjono, 1999)
3. Berat Badan Bayi Lahir Setelah bayi lahir, neonatus mengalami beberapa perubahan fisiologis sehingga dapat beradaptasi dengan kehidupan di luar uterus. Bayi baru lahir perlu mendapatkan perawatan dengan segera yaitu pembersihan jalan nafas, pemotongan dan perawatan tali pusat, perawatan mata, suhu tubuh yang hangat dan identifikasi. Dalam identifikasi sidik telapak kaki bayi dan sidik ibu jari harus dicetak dicatatan yang tidak mudah hilang, berat lahir, panjang lahir, lingkar kepala, lingkar perut diukur kemudian dicatat dalam rekam medik. (Saifuddin, 2002) Menurut Wiknjosastro (2002), berat badan bayi lahir normal adalah 2500-4000 gram dengan usia kehamilan aterm (37-40 mg) Perkiraan berat badan bayi sebelum lahir dapat dihitung dengan menggunakan rumus Johnson Tausak : Tafsiran Berat Janin (TBJ) : (Tinggi fundus uteri (dalam cm) N) x 155 Keterangan : N = 12, bila kepala belum masuk PAP N = 11, bila kepala sudah masuk PAP ( Mansjoer, 2000 ) Faktor-faktor yang mempengaruhi berat badan bayi lahir : a) Berat Badan Ibu Sebelum dan Selama Hamil Berat badan ideal calon ibu saat mulai kehamilan adalah antara 45-65 kg. berat badan calon ibu yang kurang dari 45 kg (underweight) atau lebih dari 65 kg (overweight) akan beresiko melahirkan bayi dengan berat badan kurang atau berat bayi lahir rendah (BBLR). (Tabloid Nova,2007) Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan untuk pengaruh berat badan ibu selama kehamilan :
(1) Bila berat badan ibu sebelum hamil adalah normal, maka kenaikan berat badan ibu sebaiknya antara 9-12 kg. (2) Bila berat badan ibu sebelum hamil adalah berlebihan maka kenaikan badannya cukup antara 6-9 kg (3) Bila sebelum kehamilan berat badan ibu adalah kurang maka kenaikan berat badan sebaiknya 12-16 kg (4) Bila ibu mengandung bayi kembar atau lebih, maka kenaikan berat badan ibu selama kehamilan harus lebih banyak lagi tergantung dari jumlah bayi yang dikandung. (Fajar Online,2006) b) Paritas Pertumbuhan janin pada multipara lebih baik daripada nullipara. (Hasan,2002) c) Usia ibu Umur yang baik untuk hamil adalah 20-35 th. Bila ibu hamil pada umur kurang dari 20 th dan lebih dari 35 th biasanya akan melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah. (Dewa,2006) d) Jenis Kelamin Usia kehamilan 20 mg mulai terdapat perbedaan pertumbuhan janin laki-laki atau wanita, perbedaan itu dapat mencapai 135 gram pada kehamilan 40 mg. Bayi laki-laki sering lebih berat daripada pada bayi wanita. (Hasan,2002) e) Tinggi Badan Tinggi badan ibu yang kurang dari 145 cm sering melahirkan bayi kecil untuk masa kehamilan. (Medicastore,2004) f) Ras, disebabkan oleh genetic dan lingkungan. (Hasan,2002)
g) Keadaan Sosial Ekonomi Sosial ekonomi mempengaruhi pola konsumsi makanan ibu hamil serta perawatan selama kehamilan. (Paath,2005) h) Penyakit yang diderita ibu (1) Diabetes Mellitus Pada awal kehamilan, janin menghadapi resiko tinggi terhadap cacat dan pertumbuhan janin yang buruk, sementara pada akhir kehamilan janin menghadapi resiko terhadap pertumbuhan yang terlalu cepat dan kematian janin yang mendadak dalam rahim. ( Jones, 2001 ) (2) Penyakit pembuluh darah Toksemia Gravidarum, hipertensi menyebabkan pengurangan aliran darah uterus dan plasenta sehungga mengganggu pertumbuhan janin. (Mochtar,1998) (3) Anemia Sekalipun tampaknya janin mampu menyerap berbagai kebutuhan dari ibunya tetapi dengan anemia akan mengurangi kemampuan metabolisme tubuh sehingga mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim salah satunya adalah bayi berat lahir rendah (BBLR). (Manuaba,1998) i) Status Gizi Status gizi ibu sebelum dan selama hamil dapat mempengaruhi janin yang dikandung. Akibatnya mereka mempunyai resiko yang lebih besar untuk melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah. Adapun selama kehamilan kebutuhan gizi ibu meliputi : (1) Energi
Tambahan energi selama hamil diperlukan baik bagi komponen fetus maupun perubahan yang terdapat pada dirinya sendiri. Kebutuhan sebelum hamil sebanyak 2000 kkal/hari dan selama hamil bartambah 300 kkal jadi jumlah kebutuhan selama hamil menjadi 2300 kkal/hari. (Phaat,2005) (2) Protein Kebutuhan tambahan protein tergantung kecepatan pertumbuhan janinnya. Trimester I kurang dari 6 gr/hr sampai trimester II. Trimester terakhir pada waktu pertumbuhan janin sangat cepat diperlukan protein sampai 10 gr/hr. Menurut WHO protein ibu hamil adalah 0.75gr/kgBB. (Paath,2005) (3) Vitamin dan mineral Bagi pertumbuhan janin yang baik dibutuhkan vitamin dan mineral. Vitamin A dalam bentuk retinol berkontribusi terhadap kualitas penglihatan bayi. Pada trimester ketiga fetus akan mulai menimbun vitamin A dalam organ hatinya. Vitamin B complek berguna untuk menjaga system syaraf, otot dan jantung agar berfungsi secara normal. Vitamin D berguna untuk pertumbuhan dan pembentukan tulang bayi. Vitamin E berguna bagi pembentukan sel darah merah yang sehat. Asam folat berguna untuk perkembangan sistem saraf dan sel darah. Kebutuhan asam folat selama hamil sebanyak 800mcg. Kekurangan asam folat dapat mengganggu pembentukan otak sampai cacat bawaan pada susunan saraf pusat maupun otak janin. Zat besi yang dibutuhkan oleh ibu hamil agar terhindar dari anemia adalah sebanyak 30 mg. Kebutuhan kalsium ibu hamil tidak tercukupi, maka kekurangan kalsium akan diambil dari tulang ibunya. Untuk wanita hamil adalah 1200 mg. (Info Sehat,2003)
j) Kebiasaan merokok Berat badan bayi yang lahir dari ibu perokok lebih rendah dibandingkan dengan bayi yang dilahirkan oleh ibu yang tidak merokok (Hasan 2002). Wanita merokok lebih dari 20 batang/hari mempunyai kemungkinan abortus sedikit lebih besar/berat bayinya pada segala tingkat kehamilan 150 hingga 300 gram lebih rendah daripada berat bayi pada wanita bukan perokok. (Jones, 2001) k) Konsumsi Alkohol Konsumsi alkohol yang berat pada kehamilan dapat dikaitkan dengan retardasi pertumbuhan janin, keterlambatan perkembangan dan komplikasi neurologik pada janin. (Jones,2001) Salah satu factor yang penting dalam kesehatan ibu adalah pengaturan berat badan sejak merencanakan kehamilan dan selama kehamilan. Penambahan berat badan selama hamil ternyata berpengaruh terhadap kesehatan dan pertumbuhan janin. Penambahan berat badan selama hamil yang ideal dapat dilihat dalam pedoman rekomendasi penambahan berat badan selama kehamilan berdasarkan indeks massa tubuh (BMI). Menurut Oken (2007) dari 1.044 ibu, lebih dari setengah wanita atau 51% mencapai berat badan melebihi pedoman selama kehamilan dan cenderung melahirkan bayi dengan berat badan lebih dari normal. Sementara 35% mencapai standar, melahirkan bayi dengan berat badan normal. Sedangkan 14% mencapai di bawah standar, cenderung melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah.
4. Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) 4.1 Pengertian BBLR adalah bayi yang memiliki berat kurang dari 2500 gram tanpa melihat masa gestasi. (Irawan, 2006) Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir dengan berat lahir kurang dari 2500 gram. (Depkes RI, 1999) Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) ialah bayi baru lahir yang berat badannya saat lahir kurang dari 2500 gram (sampai dengan 2499 gram). (Saifuddin, 2002) 4.2 Klasifikasi 1) Menurut Saifuddin (2002), BBLR dibedakan dalam : a) Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR), berat lahir 1500-2500 gram b) Bayi Berat Lahir Sangat Rendah (BBLSR), berat lahir < 1500 gram c) Bayi Berat Lahir Ekstrem Rendah (BBLER), berat lahir < 1000 gram 2) Menurut Mochtar (1998), BBLR dibagi menjadi : a) Prematuritas Murni Adalah bayi lahir dengan kehamilan kurang dari 37 minggu dengan berat badan yang sesuai. b) Small for date (SFD) atau Kecil untuk Masa Kehamilan (KMK) Adalah bayi yang berat badannya kurang dari seharusnya umur kehamilan. c) Retardasi Pertumbuhan Janin Intrauterin Adalah bayi yang lahir dengan berat badan rendah dan tidak sesuai dengan tuanya kehamilan. d) Light for date sama dengan small for date
e) Dismaturitas Adalah syndrome klinik dimana terjadi ketidakseimbangan antar pertumbuhan janin dengan lanjutnya kehamilan, atau bayi yang lahir dengan berat badan tidak sesuai dengan tuanya kehamilan, atau bayi dengan gejala Intrauterin Malnutrition Wasting. f) Large of date Adalah bayi yang dilahirkan lebih besar dari seharusnya tuanya kehamilan, misalnya pada diabetes mellitus. 3) Menurut Depkes RI (1999), BBLR dibagi menjadi : a) Bayi Berat Lahir Sangat Rendah (BBLSR), berat bayi kurang dari 1500 gram. b) Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR), berat lahir 1500-2499 gram. 4.3 Penyebab Beberapa factor yang menyebabkan terjadinya BBLR yaitu : a) Faktor genetic atau kromosom b) Infeksi c) Bahan toksik d) Radiasi e) Insufisiensi atau disfungsi plasenta f) Faktor nutrisi g) Faktor-faktor lain seperti merokok, peminum alkohol, bekerja berat saat hamil, plasenta previa, kehamilan ganda, obat-obatan dll.(Moctar,1998) 4.4 Penanganan pada BBLR 1) Bayi Berat Lahir Sangat Rendah (BBLSR) or
a) Segera keringkan tubuh bayi lahir dengan handuk yang kering, bersih dan hangat. Handuk yang basah harus diganti dengan handuk lain yang kering dan hangat. Bungkus bayi dengan kain hangat, beri topi/tutup kepala, kaos tangan dan kaki. b) Pertahankan suhu tubuh dengan cara meletakkan bayi telungkup di dada ibu agar terjadi kontak langsung kulit ibu dengan bayi. Kontak Langsung ini dapat menghangatkan bayi serta memudahkan ibu menyusui dini untuk mencegah terjadinya hipoglikemi. c) Bila bayi bisa menelan, tetesi ASI dengan menggunakan pipet.
2) Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) a) Segera keringkan tubuh bayi lahir dengan handuk yang kering, bersih dan hangat. Handuk yang basah harus diganti dengan handuk lain yang kering dan hangat. Bungkus bayi dengan kain hangat, beri topi/tutup kepala, kaos tangan dan kaki. b) Pertahankan suhu tubuh dengan cara meletakkan bayi telungkup di dada ibu agar terjadi kontak langsung kulit ibu dengan bayi. Kontak Langsung ini dapat menghangatkan bayi serta memudahkan ibu menyusui dini untuk mencegah terjadinya hipoglikemi. c) Beri lampu 60 watt dengan jarak minimal 60 cm dari bayi. d) Beri ASI, bila dapat menghisap, tetesi langsung dari putting susu kemulut bayi. Bila bayi tidak dapat menelan, langsung rujuk. e) Tunda memandikan bayi beberapa hari sampai : (1) Suhu tubuh stabil (2) Keadaan umum membaik (3) Bayi sudah lebih kuat dan dapat menghisap ASI dengan baik
f) Cegah agar bayi tidak kedinginan dengan menerapkan Metode Kanguru. Kain/pakaian yang basah secepatnya diganti dengan yang kering. g) Jaga agar luka tali pusat selalu kering dan bersih. Bubuhi luka tali pusat dengan/yodium povidon setiap kali mengganti perban penutup tali pusat.(Depkes RI, 1999)
B. Kerangka Teori Ibu Hamil Aterm Penambahan Berat Badan Selama Hamil : 1. Janin 2. Plasenta 3. Uterus 4. Payudara 5. Timbunan lemak 6. Volume darah 7. Retensi cairan Berat Badan Bayi LahirFaktor-Faktor Yang Mempengaruhi : 1. Berat badan sebelum dan selama hamil 2. Paritas 3. Usia ibu 4. Jenis kelamin 5. Tinggi badan 6. Ras 7. Keadaan sosial ekonomi 8. Penyakit yang diderita ibu 9. Status gizi 10. Kebiasaan merokok 11. Konsumsi alkohol
(Jones,2001 dan Manuaba,1998)
C. Kerangka Konsep
Penambahan Berat Badan Ibu Selama Hamil
Berat Badan Bayi Lahir
D. Hipotesis H0 : Tidak ada hubungan antara penambahan berat badan ibu selama hamil dengan berat badan bayi lahir Ha : Ada hubungan antara penambahan berat badan ibu selam hamil dengan berat badan bayi lahir.
BAB III METODE PENELITIAN
Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup di sini menjelaskan tentang batasan penelitian yang dilakukan, meliputi : 1. Perspektif Keilmuan Penelitian ini termasuk dalam pelaksanaan pelayanan keperawatan pada ibu bersalin. 2. Perspektif Populasi Subyek yang diteliti pada penelitian ini adalah ibu bersalin. 3. Perspektif Wilayah Penelitian ini dilakukan di Rumah Bersalin Soegiopranoto Semarang. 4. Perspektif Waktu Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada bulan Februari tahun 2010. 5. Perspektif Masalah Ruang lingkup masalah dalam penelitian ini yaitu tentang hubungan antara penambahan berat badan ibu selama hamil dengan berat badan bayi lahir.
Rancangan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional yaitu rancangan penelitian dimana data variabel independent (penambahan berat badan ibu selama hamil) dan variabel dependent (berat badan bayi lahir) yang dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan. (Notoatmojo,2005)
Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasi yaitu penelitian yang bertujuan menyelidiki sejauh mana variasi antara satu variabel berkaitan dengan variasi pada satu atau lebih variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi. (Azwar,2001)
Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang menjadi sasaran penelitian (Notoatmojo,2005). Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu bersalin sebanyak 30 orang di Rumah Bersalin Soegiopranoto Semarang. 2. Sampel Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili keseluruhan populasi. Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah accidental sampling yaitu pengambilan sampel yang digunakan dengan responden yang kebetulan ada atau tersedia. (Notoatmojo,2005) Yang temasuk dalam kriteria inklusi : a) Ibu bersalin dengan kehamilan aterm b) Ibu bersalin dengan kelahiran hidup c) Ibu bersalin yang diketahui berat badan sebelum hamil d) Ibu bersalin yang memiliki buku KIA e) Ibu bersalin dengan paritas sebanyak kurang dari 3 kali f) Ibu bersalin yang tidak mengkonsumsi alkohol dan merokok g) Ibu bersalin yang usianya 20-35 tahun h) Ibu bersalin dengan tinggi badan lebih dari 145 cm
i) Ibu bersalin yang tidak menderita penyakit diabetes mellitus, toksemia gravidarum, anemia j) Ibu bersalin yang melakukan pemerikasaan antenatal care teratur k) Ibu bersalin yang bersedia dan setuju menjadi responden. Yang termasuk dalam kriteria eksklusi : a) Ibu bersalin dengan kehamilan preterm dan kehamilan serotinus. b) Ibu bersalin dengan kelahiran mati. c) Ibu bersalin yang tidak diketahui berat badan sebelum hamil. d) Ibu bersalin yang tidak memiliki buku KIA e) Ibu bersalin dengan paritas sebanyak lebih dari 3 kali f) Ibu bersalin yang mengkonsumsi alkohol dan merokok g) Ibu bersalin yang usianya kurang dari 20 dan lebih dari 35 tahun h) Ibu bersalin dengan tinggi badan kurang dari 145 cm i) Ibu bersalin yang menderita penyakit diabetes mellitus, toksemia gravidarum, anemia
j) Ibu bersalin yang melakukan pemerikasaan antenatal care tidak teratur k) Ibu bersalin yang tidak bersedia dan tidak setuju menjadi responden.
Definisi Operasional 1. Penambahan berat badan ibu selama hamil adalah selisih antara berat badan sebelum hamil dengan berat badan pada ibu bersalin kala I, yang diukur dengan wawancara serta melihat buku KIA dan menggunakan timbangan dewasa yang dinyatakan dalam kilogram.
a) Penambahan berat badan ibu hamil yang normal berkisar antara b) Kategori berat badan ibu selama hamil 1) < 9 kg 2) 9-12,5 kg 3) > 12,5 kg Skala : Ratio : kurang dari normal : normal : lebih dari normal
9-12,5 kg
2. Berat badan bayi lahir adalah berat badan bayi yang diukur setelah bayi lahir, dengan menggunakan timbangan bayi yag dinyatakan dalam gram. a) Berat badan bayi lahir normal adalah 2500-4000 gram b) Kategori berat badan bayi lahir 1) 4000 gram Skala : Ratio : lebih dari normal
Jenis dan Cara Pengumpulan Data 1. Jenis Data Semua jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian dengan menggunakan alat pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada subjek sebagai sumber informasi yang dicari. Sedangkan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari pihak lain, tidak langsung diperoleh oleh peneliti dari subjek penelitiannya seperti buku KIA. (Azwar,2001) 2. Cara Pengumpulan Data
a) Data berat badan sebelum hamil diukur melalui wawancara dengan responden dan melihat buku KIA. b) Data berat badan pada ibu selama hamil diukur melalui penimbangan berat badan sebelum bersalin. c) Data berat badan bayi lahir diukur melalui penimbangan berat badan setelah lahir. 3. Alat dan Instrumen a) Lembar pengumpulan data b) Pulpen c) Bathroom scale d) Baby scale
Etika Penelitian Etika penelitian merupakan hal yang penting dalam melakukan penelitian mengingat penelitian akan berhubungan dengan manusia, karena setiap manusia mempunyai hak asasi. Etika yang perlu ditekankan dalam melakukan penelitian : 1. Informed Consent Merupakan persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian. Tujuan informed consent adalah agar responden mengerti maksud dan tujuan penelitian serta mengetahui dampaknya. Jika reponden menolak, maka peneliti tidak akan memaksa dan menghormati hak asasi responden. 2. Anominity (Tanpa Nama) Untuk menjaga kerahasiaan identitas responden, peneliti tidak mencantumkan nama responden, lembar tersebut hanya diberi nomor kode tertentu.
3. Cofidentiality (Kerahasiaan) Kerahasiaan informasi yang telah dikumpulkan dari responden dijaga kerahasiaannya oleh peneliti. Kerahasiaan informasi yang diberikan responden dijamin oleh peneliti dan tidak disampaikan kepada pihak lain yang terkait dengan penelitian. Data hanya akan disajikan apabila dibutuhkan oleh penulis dalam hal pertanggungjawaban.
Pengolahan Data dan Analisa Data 1. Pengolahan Data Pengolahan data dilakukan melalui kegiatan sebagai berikut : a. Editing Editing bertujuan untuk meneliti dan mengoreksi data yang meliputi kelengkapan pengisian sehingga jika terjadi kesalahan dapat dengan mudah dilakukan perbaikan. b. Tabulating Tabulasi dilakukan dengan memasukkan data ke dalam tabel yang telah tersedia. 2. Analisa Data Analisa data yang dilakukan adalah sebagai berikut : a. Analisa Univariat Analisa univariat adalah analisa untuk menggambarkan tiap variabel dengan menggunakan tabel frekuensi. Dalam analisa univariat data-data disajikan dengan tabel frekuensi, sehingga tergambar fenomena yang berhubungan dengan variabel yang diteliti. b. Analisa Bivariat Data yang telah disajikan dalam bentuk tabel kemudian dianalisa dengan korelasi. Teknik yang digunakan adalah korelasi product moment. metode
DAFTAR PUSTAKAAzwar, Saifudin.200. Metode Penelitian. Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Budiarto, Eko. 2001. Biostatika untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. EGC, Jakarta Depkes RI. 2003. Indikator Indonesia Sehat 2010 dan Pedoman Penetapan Indikator Propinsi Sehat dan Kabupaten/Kota Sehat. Depkes RI, Jakarta. .2003. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2002-2003. BPS, Jakarta. Dinkes Jateng. 2004. Profil Kesehatan Jawa Tengah Tahun 2004. BPS, Semarang. Fajar Online. Ibu Sehat Bayipun Sehat (http://www.fajar.co.id). 8 April 2007. Hasan,R. 2002. Ilmu Kesehatan Anak 3. FKUI, Jakarta. Infosehat. Nutrisi Penting Masa Kehamilan (http://www.info-sehat.com). 8 April 2007.
Kenaikan Berat Badan Ibu Selama Hamil (http://www.info-sehat.com). 8 April 2007. Lewellyn, Derek Jones. 2001. Dasar-Dasar Obstetri dan Ginekologi. Hipokrates, Jakarta. Manuaba, IGB. 1998. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. EGC, Jakarta. Marjono, AB. Perubahan Anatomi dan Fisiologi Wanita Hamil (http://www.geocities.com). 6 April 2007. Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri Jilid I. ECG, Jakarta. Moore, Mary Courtney. 1997. Buku Pedoman Terapi Diet dan Nutrisi. Hipokrates, Jakarta. Medicastore. Kehamilan (http://www.medicastore.com). 8 April 2007 Notoatmodjo, S. 2005. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta, Jakarta Path, Erna Fracin. 2005. Gizi dalam Kesehatan Reproduksi. ECG, Jakarta. Tim KTI. 2006. Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Akbid Abdi Husada, Semarang. Winkjosastro, H. 2002. Ilmu Kebidanan. Yayasan. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.