Top Banner
39 16 September 2019 Mengenang 37 Tahun Tragedi Shabra Shatila Berita Palestina Konsumsi Narkoba di Ka- langan Orang israel di Sekitar Gaza Meningkat Info KNRP KNRP Sumbar Terima Donasi Kemanusiaan dari Komunitas Pendongeng
5

Komite Nasional untuk Rakyat Palestina - …...sedangkan laporan lain mengatakan jumlah warga Palestina yang meninggal berkisar antara 750 hingga 3500 orang. Pembantaian ini dilakukan

Feb 09, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Komite Nasional untuk Rakyat Palestina - …...sedangkan laporan lain mengatakan jumlah warga Palestina yang meninggal berkisar antara 750 hingga 3500 orang. Pembantaian ini dilakukan

3916 September 2019

Mengenang 37 TahunTragedi Shabra Shatila

Berita PalestinaKonsumsi Narkoba di Ka-langan Orang israel di Sekitar Gaza Meningkat

Info KNRPKNRP Sumbar Terima Donasi Kemanusiaan dari Komunitas Pendongeng

Page 2: Komite Nasional untuk Rakyat Palestina - …...sedangkan laporan lain mengatakan jumlah warga Palestina yang meninggal berkisar antara 750 hingga 3500 orang. Pembantaian ini dilakukan

Assalamu’alaikum warahmatullâhi wabarakâtuh

Alhamdulillah, berkat rahmat Allah Swt. kami dari redaksi hadir kembali dengan buletin I-KNRP edisi ke-39. Kali ini tema yang kami suguhkan bertepatan dengan momen refleksi 37 tahun tragedi pembantaian Sabra dan Shatila di Lebanon. Setiap tanggal 16 September para pengungsi Palestina khususnya yang berada di Lebanon selalu membuka kembali luka lama mereka, ketika orang yang mereka kasihi menjadi korban kebiadaban tentara israel dan sekutunya. Kisah sedih para korban Sabra Shatila masih terekam dengan baik dalam sejarah, bagaimana tragedi itu bermula dan seperti apa kondisinya? Serta bagaimana sikap dunia internasional terhadap peristiwa itu? Jawaban selengkapnya silahkan para pembaca dapatkan dalam rubrik Kajian Utama.

Masih dengan tragedi Sabra Shatila, Liga Arab hingga kini memperjuangkan agar kasus tersebut terus diproses secara hukum. Apa saja tuntutan Liga Arab untuk memerdekakan Palestina? simak informasinya dalam dalam rubrik Berita Palestina.

Masalah narkoba ternyata juga menjamur di tengah penjajah israel. Terutama mereka yang menduduki wilayah di sekitar Jalur Gaza. Konon mereka menggunakan candu tersebut untuk menghindarkan diri mereka dari ketakutan dalam menghadapi serangan orang-orang Palestina. Boleh dibilang mereka stress dengan kondisi keamanan yang tidak menentu, dan berusaha lari dari keadaan dengan mengonsumsi obat-obatan serta alkohol. Berita selengkapnya juga bisa pembaca dapati di rubrik Berita Palestina.

KNRP Wilayah terus bergeliat untuk melebarkan sayap kebajikan ke kantong-kantong yang selama ini belum terjamah. Seperti yang dilakukan KNRP Sumbar yang berhasil menghimpun donasi kemanusiaan dari komunitas pendongeng. Bahkan terjalin kerjasama untuk menggelar acara dongen Palestina dihadapan 1001 anak di Sumbar.

Sedangkan dari KNRP Sultra, para relawan KNRP di sana menghadiri milad harian Kendari Pos yang ke-24. Kendari Pos sendiri telah lama memiliki hubungan kerjasama dengan KNRP Sultra, tentu silaturhami yang dilakukan sebagai wujud untuk memperkuat kembali tali silaturahmi serta saling bersinergi. Selengkapnya tentang aktivitas KNRP di wilayah silahkan disimak di rubrik Info KNRP.

Demikian informasi yang dapat pembaca nikmati dari buletin edisi kali ini. Jangan lupa untuk mengikuti info tentang Palestina dan juga KNRP di media sosial kami melalui Twitter, Facebook dan Instagram, dengan nama akun InfoKNRP. Kunjungi pula situs kami di www.knrp.org. Tetap semangat, pupuk terus harapan, hiasi dengan senyuman demi menyongsong masa depan Palestina yang lebih baik. Hope, Smiles and Future. (ms/knrp)

Wassalamu’alaikum warahmatullâhi wabarakâtuh

Konsumsi Narkoba di Kalangan Orang israel

di Sekitar Gaza MeningkatPalestina - Jumlah peningkatan penggunaan obat penenang oleh orang-orang israel yang tinggal di sekitar wilayah Jalur Gaza meningkat, surat kabar zionis israel “maariv” melaporkan, Selasa (10/9/2019).

Wilayah ini juga memiliki tingkat penyalahgunaan alkohol yang tinggi. Surat kabar ini menyatakan bahwa keadaan ini diakibatkan karena situasi keamanan yang “tidak menentu”.

Penyalahgunaan alkohol dan obat-obat khususnya terjadi dikalangan pemuda israel yang melihat penyerangan Jalur Gaza dalam tiga perang yang berbeda sejak 2008.

Meskipun terdapat pusat perawatan yang memberikan pelayanan bagi para pecandu narkoba, namun krisis keuangan dan kurangnya stabilitas di dalam rumah mereka menjadi masalah utamanya. Mereka menjadi pecandu narkoba dan alkohol kembali saat mereka kembali ke tempat tinggalnya. (wm/knrp)

middleeastmonitor.com (11/9/2019)

01

Page 3: Komite Nasional untuk Rakyat Palestina - …...sedangkan laporan lain mengatakan jumlah warga Palestina yang meninggal berkisar antara 750 hingga 3500 orang. Pembantaian ini dilakukan

02

Liga Arab Minta Masyarakat Internasional

Hentikan Kejahatan israelKairo - Liga Arab meminta masyarakat internasional agar menekan zionis israel untuk segera mematuhi resolusi-resolusi dan hukum-hukum internasional, termasuk di dalamnya resolusi-resolusi Majelis Umum PBB, DK PBB, dan Dewan HAM PBB. Selain itu Liga Arab juga meminta masyarakat internasional untuk menghentikan pembangunan dan perluasan permukiman zionis israel serta menghentikan serangan-serangan agresif maupun rasis terhadap bangsa Palestina.

Dalam pernyataan yang dilansir terkait “wilayah Palestina dan Arab yang dijajah” pada hari Senin (17/9/2019) yang bertepatan dengan mengenang pembantaian kamp pengungsi Shabra dan Shatila, Liga Arab menegaskan dukungannya terhadap bangsa Palestina untuk memutuskan nasibnya sendiri.

Liga Arab mengajak masyarakat internasional dan lembaga-lembaga internasional untuk memikul tanggungjawab terhadap bangsa Palestina dan segera mengambil tindakan dalam rangka menghentikan kejahatan-kejahatan yang dilakukan oleh zionis israel terhadap bangsa Palestina. Disamping itu, menyerukan agar memberikan perlindungan terhadap bangsa Palestina dengan cara mengakhiri penjajahan israel, sekaligus memberikan keluasaan bagi bangsa Palestina untuk melakukan haknya untuk mendirikan Palestina merdeka, dengan Al-Quds sebagai ibukota.

Liga Arab mengutuk seluruh kejahatan dan pelanggaran zionis israel terhadap bangsa Palestina, serta penerapan kebijakan represif dan pembersihan etnik melalui penggusuran, permukiman israel dan penghancuran tempat tinggal. (wm/knrp)

middleeastmonitor.com (6/9/2019)

Mengenang 37 Tahun Tragedi

Kemanusiaan Shabra ShatilaLibanon - 37 tahun telah berlalu pembataian Shabra dan Shatila di bagian selatan Beirut yang dilakukan militer penjajah israel. Kala itu, Ariel Sharon (Menteri Pertahanan zionis israel) dan Eitan (Ketua Militer zionis israel) serta milisi Libanonnya yaitu Phalange yang dipimpin oleh Elie Hobeika telah membunuh ribuan warga sipil yang tidak berdosa dan dibiarkan tidak dilindungi pada akhir perang 1982.

Menurut perkiraan Palestina, jumlah orang Palestina yang tewas saat itu adalah 4000 orang, sedangkan laporan lain mengatakan jumlah warga Palestina yang meninggal berkisar antara 750 hingga 3500 orang. Pembantaian ini dilakukan ditengah keheningan bangsa arab dan dunia internasional.

37 tahun berlalu, sisa-sisa milisi pro-israel masih terus berada di dalam Libanon dan menjadi bagian dalam pengambilan keputusan-keputusan. Kondisi pengungsi di wilayah tersebut saat ini tidak mengalami perubahahan, bahkan semakin memburuk akibat keputusan-keputusan yang tidak adil terhadap diri mereka.

Dalam lansiran lainnya, pengungsi Palestina di Libanon menegaskan bahwa “Peristiwa shabra shatila dan peristiwa lainnya, tidak akan melupakan kami terhadap tujuan kami dan tanah air kami, bahkan tidak menghalangi kami. Karena, bangsa Palestina masih berpegang teguh terhadap hak kembali ke tanah airnya,” tegas salah seorang pengungsi Palestina. (wm/knrp)

alquds.co.uk (16/9/2019)

Page 4: Komite Nasional untuk Rakyat Palestina - …...sedangkan laporan lain mengatakan jumlah warga Palestina yang meninggal berkisar antara 750 hingga 3500 orang. Pembantaian ini dilakukan

03

Mengenang 37 Tahun Tragedi Shabra ShatilaShabra adalah nama dari sebuah pemukiman miskin orang Lebanon di pinggiran selatan ibukota Beirut, yang bersebelahan dengan kamp pengungsi UNRWA di Shatila, dibangun untuk para pengungsi Palestina pada tahun 1949. Selama bertahun-tahun penduduk dari kedua wilayah tersebut menjadi semakin bercampur, sehingga istilah “kamp Shabra dan Shatila” menjadi akrab di telinga masyarakat. Shatila merupakan nama dari sang pemilik tanah yang menyumbangkan tanahnya untuk para pengungsi Palestina korban tragedi Nakba pada tahun 1948. Pemilik tanah itu bernama Sa’dudin Basha Shatila, salah seorang warga di Lebanon. Sehingga sejak saat itu, kamp pengungsian Palestina di lokasi tersebut dikenal dengan nama Shatila.Latar Belakang Tragedi Shabra ShatilaSemenjak tahun 1975 kondisi Lebanon tidak kondusif. Beberapa kali terjadi kerusuhan dan pembunuhan yang menyebabkan meletusnya perang saudara. Kondisi ini berlangsung hingga tahun 1982 yang pucaknya adalah terbunuhnya presiden Lebanon, Bashir Gemayel yang juga pimpinan tertinggi kelompok Phalange, milisi bersenjata Kristen Maronit. Peristiwa ini menyulut kemarahan kubu Phalange dan dimanfaatkan oleh israel untuk mengakambinghitamkan PLO ( Pejuang Palestina ) sebagai pihak yang bertanggungjawab terhadap tewasnya Gemayel. Setelah israel berhasil memprovokasi kelompok Phalange, akhirnya mereka ingin melakukan aksi balas dendam dengan cara menangkap dan membunuh anggota PLO yang dikabari israel bersembunyi di kamp pengungsian Shabra Shatila. Pembalasan akhirnya benar mereka lakukan dengan membantai warga Palestina yang mendiami Shabra Shatila. Pembantaian ini terjadi pada tanggal 16 September 1982 yang dilancarkan oleh milisi Phalange dengan bantuan tentara israel. Mereka yang bertanggungjawab dalam aksi ini adalah Menteri Perang israel, Ariel Sharon dan panglima israel Rafael Eitan dibantu oleh kelompok Kristen Phalange di bawah komando Elie Hobeika. Pembantaian dimulai sekitar pukul 17.00 waktu setempat, pada hari Kamis, 16 September 1982.

Sekitar 600 milisi Phalange memasuki kamp Shatila. Orang-orang bersenjata itu mulai memasuki rumah-rumah para penduduk, kemudian memberondong penghuninya secara membabi buta. Maka terdengarlah suara rentetan tembakan di setiap sudut kamp, raungan, jeritan serta tangisan dari para korban.Para pelaku bengis itu pun tak segan memukulkan kampak ke arah para orang tua, wanita dan anak-anak, sementara sisanya mereka tembaki tanpa pandang bulu. Mereka merobek perut wanita hamil dan mengambil janinnya untuk kemudia mereka habisi nyawanya. Mereka juga memburu anak-anak laki dan memperkosa massal para gadis sebelum kemudian mereka bunuh.Masih banyak kisah menyayat hati lainnya dari tragedi berdarah di Shabra Shatila yang tentu semuanya tidak bisa penulis utarakan di sini. Namun yang tak kalah menyedihkan adalah sikap dari dunia internasional, yang hanya mampu mengecam tanpa memiliki kemampuan untuk menyeret Ariel Sharon selaku otak pembantian tersebut ke Mahkamah Kriminal Internasional.Ariel Sharon pada tahun 2001 justru diangkat menjadi Perdana Menteri israel, tentu ini ibarat pelecehan terhadap hukum, seakan ia ingin mengatakan dirinya kebal terhadap hukum, terutama dari tuduhan sebagai dalang pembantaian di kamp Shabra Shatila.Hingga saat ini para korban dari tragedi Shabra Shatila masih menuntut keadilan. Keadaan mereka di kamp pengungsian pun semakin hari semakin memburuk, karena kebijakan pemerintah Lebanon yang kerap mengucilkan keberadaan para pengungsi Palestina di sana. UNRWA selaku organisasi PBB yang menangani permasalahan pengungsi Palestina keuangannya juga terus mengalami difisit, sehingga menghambat program-program yang selama ini telah berjalan. Tentu buruknya kondisi para pengungsi itu menjadi PR kita bersama, untuk mengembalikan mereka hidup layak dan merdeka, hingga saatnya nanti kembali ke tanah air yang selama ini mereka rindukan. Wallâhul Musta’ân.

(Saiful Bahri, Lc.)

Page 5: Komite Nasional untuk Rakyat Palestina - …...sedangkan laporan lain mengatakan jumlah warga Palestina yang meninggal berkisar antara 750 hingga 3500 orang. Pembantaian ini dilakukan

04

KNRP Sumbar Terima Donasi Kemanusiaan dari Komunitas PendongengPadang – Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) wilayah Sumatera Barat menerima donasi kemanusiaan dari salah satu komunitas pendongeng, Sahabat ODI Sumbar di kesekretariatan KNRP Sumbar, Kota Padang (2/9/2019). Donasi Rp 20 Juta diserahkan langsung oleh perwakilan Sahabat ODI Kak Dedew dan Kak Nofri dan diterima oleh pengurus KNRP Sumbar.

“Komunitas Sahabat ODI, merupakan mitra KNRP Sumbar dan sering mengisi kegiatan kisah kemanusiaan Palestina di sekolah-sekolah baik tingkat SMA, SMP bahkan SD,” ujar Irwan Ketua Bidang Humas KNRP Sumbar.

Bagi Sahabat ODI, KNRP adalah lembaga kemanusiaan khusus membantu Palestina yang terpercaya. KNRP tidak hanya berbicara kemanusiaan, tetapi juga memahamkan tentang adanya warisan umat Islam di Palestina yang mesti dijaga, yakni Masjid Al-Aqsha.

Usai penyerahan donasi kemanusiaan, Sahabat ODI akan terus bekerjasama dengan KNRP Sumbar untuk memberikan edukasi ke-Palestina-an. Disamping itu Sahabat ODI tengah bersiap menggelar workshop mendongeng dan pembuatan boneka tangan dari kaos kaki untuk para guru PAUD dan TK mitra KNRP.

“Dalam waktu dekat juga kami (Sahabat ODI dan KNRP) bersiap menggelar dongeng dihadapan 1001 anak di Sumbar. Mohon doanya,” tambah Uncu Irwan, sapaan akrabnya, diakhir pesan. (yp/knrp)

KNRP Sultra Hadiri Peringatan HUT Kendari Pos ke-24Kendari – Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) wilayah Sulawesi Tengggara kunjungi Harian Kendari Pos di hari spesial ulang tahunnya yang ke-24. Rombongan KNRP Sultra yang di pimpin oleh Ketua KNRP Sultra, Selvi marlina diterima langsung oleh Direktur Utama Kendari Pos, Irwan serta pimpinan setempat pada Hari Senin (09/09/2019).

Irwan menyambut baik dan berterima kasih atas kehadiran dari KNRP Sultra. Dirinya menyampaikan bahwa selama 24 tahun Kendari Pos berdiri, semoga Kendari Pos tetap menjadi yang terbaik dalam menginspirasi masyarakat terutama mengabarkan aksi kemanusiaan untuk Palestina.“Insya Allah kami akan terus mendoakan yang terbaik untuk kedamaian masyarakat muslim Palestina. Kami juga akan turut serta dalam kegiatan KNRP di pekan solidaritas untuk palestina pada November mendatang,” tukas Pak Irwan.

Selvi marlina menyampaikan bahwa tujuan kunjungan KNRP Sultra ke Kendari Pos disamping untuk mempererat hubungan kekerabatan, sekaligus sharing agenda Kendari Pos dan KNRP Sultra. Kunjungan ini juga sebagai penguatan misi kemanusian KNRP Sultra dalam membantu kondisi masyarakat muslim Palestina.

Lebih lanjut selvi marlina mengungkapkan rasa terima kasihnya yang terdalam kepada kendari pos atas kerja sama, doa dan dukungannya. Berharap KNRP menjadi yang terdepan dalam membantu masyarakat muslim di Palestina. (knrpsultra/yp)