Achmad Farajallah | Kolokium Ajeng Copyright Achmad Farajallah [email protected]http://achamad.staff.ipb.ac.id/2010/04/09/kolokium-ajeng/ Kolokium Ajeng Ajeng Siti Fatimah, Achmad Farajallah dan Arif Wibowo. 2009. Karakterisasi Genom Mitokondria Gen 12SrRNA - COIII pada Ikan Belida Batik Anggota Famili Notopteridae. Kolokium disampaikan Tanggal 17 Desember 2009. Departemen Biologi FMIPA IPB. PENDAHULUAN Latar Belakang Ikan belida tergolong dalam Famili Notopteridae, genus Chitala dengan daerah persebaran meliputi India, Pakistan, Bangladesh, Srilanka, Nepal, Thailand dan Indonesia (Jawa, Sumatera dan Kalimantan). Ikan belida memiliki nilai ekonomi yang tinggi karena dagingnya yang enak dan pola sisiknya yang unik sehingga dimanfaatkan untuk konsumsi ataupun ikan hias, bahkan di Sumatera Selatan digunakan sebagai maskot dan pembuatan makanan khas lokal (Madang 1999). Secara umum populasi Chitala sp. di seluruh dunia terus menurun khususnya di Sumatra Selatan penurunan populasi terutama diakibatkan kerusakan habitat dan penangkapan langsung dari alam. Oleh karena itu, Conservation Assessment and Management Plan (CAMP) mengkategorikan Chitala sp. sebagai spesies langka (Sarkar et al. 2008). Pemerintah juga mengeluarkan SK Mentan No.716/Kpts/UM/ 10/1980 dan PP 7/1999 yang menyatakan bahwa semua jenis ikan dari genus Notopterus merupakan ikan yang dilindungi. Salah satu upaya untuk melestarikan ikan belida ialah dengan mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya baik informasi morfologi maupun genetik. Informasi genetik antara lain didapatkan dengan melakukan karakterisasi genom mitokondria sebagai dasar aplikasi lanjutan yang terkait dengan populasi belida. Genom mitokondria hewan merupakan genom sitoplasmik yang diwariskan secara maternal, dan tidak mengalami rekombinasi. Dengan begitu, keragaman yang ditemukan pada genom mitokondria disebabkan oleh kejadian mutasi. Genom mitokondria terdiri atas 2 gen penyandi rRNA, 22 tRNA, dan 13 protein yang terlibat dalam rangkaian rantai respirasi selular, dan satu ruas yang berfungsi sebagai pengontrol transkripsi yang dikenal sebagai dloop. Pada saat ini, genom mitokondria sangat populer dijadikan sebagai penanda molekular untuk mempelajari berbagai fenomena populasi hewan, baik analisis intraspesies maupun interspesies. page 1 / 102
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Ajeng Siti Fatimah, Achmad Farajallah dan Arif Wibowo. 2009. Karakterisasi GenomMitokondria Gen 12SrRNA - COIII pada Ikan Belida Batik Anggota Famili Notopteridae. Kolokium disampaikan Tanggal 17 Desember 2009. DepartemenBiologi FMIPA IPB.
PENDAHULUANLatar Belakang
Ikan belida tergolong dalam Famili Notopteridae, genus Chitala dengan daerahpersebaran meliputi India, Pakistan, Bangladesh, Srilanka, Nepal, Thailand danIndonesia (Jawa, Sumatera dan Kalimantan).
Ikan belida memiliki nilai ekonomi yang tinggi karena dagingnya yang enak danpola sisiknya yang unik sehingga dimanfaatkan untuk konsumsi ataupun ikan hias,bahkan di Sumatera Selatan digunakan sebagai maskot dan pembuatan makanankhas lokal (Madang 1999). Secara umum populasi Chitala sp. di seluruh dunia terusmenurun khususnya di Sumatra Selatan penurunan populasi terutama diakibatkankerusakan habitat dan penangkapan langsung dari alam. Oleh karena itu, Conservation Assessment and Management Plan (CAMP) mengkategorikan Chitalasp. sebagai spesies langka (Sarkar et al. 2008). Pemerintah juga mengeluarkan SKMentan No.716/Kpts/UM/ 10/1980 dan PP 7/1999 yang menyatakan bahwa semuajenis ikan dari genus Notopterus merupakan ikan yang dilindungi. Salah satu upayauntuk melestarikan ikan belida ialah dengan mengumpulkan informasisebanyak-banyaknya baik informasi morfologi maupun genetik. Informasi genetikantara lain didapatkan dengan melakukan karakterisasi genom mitokondria sebagaidasar aplikasi lanjutan yang terkait dengan populasi belida.
Genom mitokondria hewan merupakan genom sitoplasmik yang diwariskan secaramaternal, dan tidak mengalami rekombinasi. Dengan begitu, keragaman yangditemukan pada genom mitokondria disebabkan oleh kejadian mutasi. Genommitokondria terdiri atas 2 gen penyandi rRNA, 22 tRNA, dan 13 protein yangterlibat dalam rangkaian rantai respirasi selular, dan satu ruas yang berfungsisebagai pengontrol transkripsi yang dikenal sebagai dloop. Pada saat ini, genommitokondria sangat populer dijadikan sebagai penanda molekular untukmempelajari berbagai fenomena populasi hewan, baik analisis intraspesies maupuninterspesies.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkarakterisasi runutan nukleotida genommitokondria gen 12SrRNA-COIII pada ikan belida batik anggota Famili Notopteridae.
Waktu dan Tempat
Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Februari-Agustus 2010 di LaboratoriumZoologi Departemen Biologi, FMIPA, IPB.
BAHAN DAN METODE
Alat dan Bahan
Alat-alat yang akan digunakan ialah Thermocycler TaKaRa MP4, Genomic DNA minikit for fresh blood (Geneaid), PCR kit, dan beberapa labware.
Metode
Ekstraksi dan Isolasi DNA. Isolasi DNA akan dilakukan menggunakan GenomicDNA mini kit for blood (Geneaid) yang dimodifikasi. Sel-sel darah ikan belida yangdisimpan dalam alkohol 70% dicuci dengan air destilata dua kali kemudiandisuspensukan dalam bufer STE (NaCl 1M, Tris-HCL 10mM, EDTA 0.1mM, pH 8)hingga volume 350µl. Sel sel darah dilisis dengan SDS 1% dan proteinase K 0.125mg/ml pada suhu 55oC selama 1 jam sambil dikocok pelan. Metode ekstraksi DNAselanjutnya mengikuti petunjuk Genomic DNA mini kit for fresh blood(Geneaid).
Amplifikasi dan Visualisasi Fragmen DNA. Amplifikasi genom mitokondria akanmenggunakan primer yang didesain menggunakan Primer 3 (http://frodo.wi.mit.edu/primer3/). Primer akan dilekatkan ke bagian yang paling
conserved dari hasil pensejajaran genom mitokondria dari 7 spesies anggotaNotopteridae yang ada di GeneBank (www.ncbi.nlm.nih.gov) (Tabel), pada ruasantara gen 12SrRNA sampai ke COIII dengan opsi: product size: 7000-9000, primersize: min 20 – opt 24 – max 27, Tm: min 56 – opt 60 – max 63, GC content: min 33%– opt 48% –max 55%. Reaksi PCR akan dilakukan dengan volume 25 µl yangkomposisi pereaksi dan kondisinya akan dioptimasikan. Komposisi perteaksi yangakan dioptimasikan adalah konsentrasi MgCl2 dan dNTP, sedangkan kondisi PCRyang akan dioptimasikan adalah suhu annealing. Produk PCR akan diujimenggunakan PAGE 6% dalam bufer 1x TBE (10 Mm Tris-HCL, 1 M asam borat, danEDTA 0.1 Mm) yang dijalankan pada kondisi 180 Mv selama 40 menit. SelanjutnyaDNA akan diwarnai dengan pewarnaan sensitif perak.
Tabel Tujuh spesies anggota Notopteridae di GenBank
No. No.Akses
Spesies No. No.Akses
Spesies
1 AP008921
Chitala blanci 5 AP008925
Notopterusnotopterus
2 AP008922
Chitala lopis 6 AP008926
Papyrocranuscongoensis
3 AP008923
Chitala ornata 7 AP008927
Xenomystus nigri
4 AP008924
Notopterusnotopterus
Perunutan Produk PCR. Produk PCR berupa pita tunggal di atas gel poliakrilamid dan berukuran sesuai desainprimer akan dimurnikan untuk dijadikan cetakan dalam PCR for sequencing. Tahap pertama PCR for sequencingakan menggunakan primer yang sama dengan sewaktu amplifikasi awal. Runutan DNA yang diperoleh,kemudian dijadikan input untuk mendesain primer berikutnya (primer walking).
Analisis DNA Sequencing. Analisis runutan DNA akan dilakukan menggunakan MEGA 4 (MolecularEvolutionary Genetics Analysis) (Kumar et al. 2008) dan dibandingkan dengan hasil pensejajaran runutannukleotida dari tujuh spesies anggota Notopteridae.
Perunutan Produk PCR. Produk PCR berupa pita tunggal di atas gel poliakrilamid dan berukuran sesuai desainprimer akan dimurnikan untuk dijadikan cetakan dalam PCR for sequencing. Tahap pertama PCR for sequencingakan menggunakan primer yang sama dengan sewaktu amplifikasi awal. Runutan DNA yang diperoleh,kemudian dijadikan input untuk mendesain primer berikutnya (primer walking).
Analisis DNA Sequencing. Analisis runutan DNA akan dilakukan menggunakan MEGA 4 (MolecularEvolutionary Genetics Analysis) (Kumar et al. 2008) dan dibandingkan dengan hasil pensejajaran runutannukleotida dari tujuh spesies anggota Notopteridae.
Rencana Kegiatan Penelitian
Kegiatan Bulan ke-1 2 3 4 5 6Ekstraksi dan isolasi DNA √
er 3(http://frodo.wi.mit.edu/primer3/).Primer akandilekatkankebagianyangpaling conserveddarihasilpensejajarangenommitokondriadari7spesiesanggotaNotopte
Perunutan Produk PCR. Produk PCR berupa pita tunggal di atas gel poliakrilamid dan berukuran sesuai desainprimer akan dimurnikan untuk dijadikan cetakan dalam PCR for sequencing. Tahap pertama PCR for sequencingakan menggunakan primer yang sama dengan sewaktu amplifikasi awal. Runutan DNA yang diperoleh,kemudian dijadikan input untuk mendesain primer berikutnya (primer walking).
Analisis DNA Sequencing. Analisis runutan DNA akan dilakukan menggunakan MEGA 4 (MolecularEvolutionary Genetics Analysis) (Kumar et al. 2008) dan dibandingkan dengan hasil pensejajaran runutannukleotida dari tujuh spesies anggota Notopteridae.
Rencana Kegiatan Penelitian
Kegiatan Bulan ke-1 2 3 4 5 6Ekstraksi dan isolasi DNA √