Top Banner
BAGAN PERIODISASI KOLEKTIF KREATIF: Dinamika Seni Rupa dalam Kerja Bersama Gagasan dan Ekonomi (Kreatif) (1938 - 2011) 1939 Pameran pertama Persagi digelar di ruang Toko Buku Kolf Jakarta pada 1939 1942 Pameran seni lukis yang menjadi bagian dari Pasar Malam Gambir Jakarta, 13- 14 September 1946, diselenggarakan oleh Putera (Pusat Tenaga Rakyat). 1943 Berdiri PUTERA (Pusat Tenaga Rakyat) oleh Bung Karno, Bung Hatta, Ki Hajar Dewantara dan KH. Mansur. Tujuannya memperhatikan dan memperkuat perkembangan seni dan budaya. Khusus dalam seni lukis dikelola oleh S. Sudjojono dan Affandi, selanjutnya bergabung pelukis Hendara, Sudarso, Barli, Wahdi dan sebagainya. 1946 Berdiri Seniman Muda Indonesia (SIM), yang sebelumnya bernama “Seniman masyarakat”. Didirikan oleh S. Soedjojono bersama Kartono Yudhokusumo, Suromo, Surono, Dullah, Basuki Resobowo, Rusli, Sudibjo, Hendra, dan Affandi. 1947 Berdiri perkumpulan Pelukis Rakyat yang dipimpin oleh Affandi dan Hendra yang keluar dari perkumpulan SIM. Anggota dari Pelukis Rakyat antara lain: Hendra, Sasongko, Kusnadi dan sebagainya. 1947 Berdiri perkumpulan Pelukis Rakyat yang dipimpin oleh Affandi dan Hendra yang keluar dari perkumpulan SIM. Anggota dari Pelukis Rakyat antara lain: Hendra, Sasongko, Kusnadi dan sebagainya. KMSR (Keluarga Mahasiswa Seni Rupa) di Bandung berdiri tahun 1947. Agresi Militer Belanda Pertama (yang dilancarkan mulai 21 Juli 1947) 1948 Di Jakarta, didirikan Gabungan Pelukis Indonesia (GPI) oleh Sutikno, Nazar, Zaini, Affandi dan kawan-kawan. Di Bandung terbentuk kelompok Jiwa Mukti pada 1948, dengan ketua pertama Barli dan anggotanya Mochtar Apin. Pada tahun 1948 berdiri perkumpulan yang memberikan kursus menggambar, yaitu Prabangkara. 1950 Berdirinya Akademi Seni Rupa Indonesia, dengan direktur pertamanya R.J. Katamsi, di Jalan Bintaran Lor, Yogyakarta. Terbentuk Pelukis Rakyat yang didirikan oleh Sumitro, Solihin, Koesnadi, dan lainnya. Di Bandung berdiri Balai Perguruan Tinggi Guru Gambar yang dipelopori oleh Prof. Syafei Sumarja dibantu oleh Muhtar Apin, Ahmad Sadali, Sudjoko, Edi Kanta Subraka dan lain-lain. 1952 Berdiri Pelukis Muda Indonesia (PIM) yang diketuai Widayat. Sanggar Seniman didirikan oleh Kartono Yudhokusumo. 1953 Didirikan Tjipta Pantjaran Rasa yang diketuai oleh Abedy. 1957 Dibangunnya relief yang terpajang di VIP Room Bandara Kemayoran diprakarsai oleh Presiden pertama Indonesia, Sukarno, dan dikerjakan oleh Seniman Muda Indonesia (SIM). 1959 Balai Perguruan Tinggi Guru Gambar berubah menjadi jurusan Seni Rupa pada Institut Teknologi Bandung. Berdirinya Sanggar Bambu di Yogyakarta. 1961 Berdirinya Sanggar Bumi Tarung [SBT]. Mereka adalah Amrus Natalsya, Misbach Tamrin, Ng Sembiring, Isa Hasanda, Kuslan Budiman, Djoko Pekik, Sutopo, Adrianus Gumelar, Sabri Djamal, Suharjiyo Pujanadi, Harmani, Haryatno dll. 1965 Peristiwa G 30 S yang menjadi awal tragedi kemanusiaan, termasuk diberangusnya organisasi dan komunitas gerakan sosial di Indonesia. 1968 TIM didirikan pada 1968, di masa (Alm) Ali Sadikin menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, di atas tanah milik Raden Saleh. Digelar Pameran Besar Seni Lukis Indonesia bertempat di Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki. Namanya berubah menjadi Biennale (seni lukis) Jakarta pada 1975, kemudian Biennale Seni Rupa pada 1993. Ruang MES56, Yogyakarta Sumber foto: Dokumentasi Ruang MES56, Pameran “DEER ANDRY”, 7 November 2009 1937 Berdirinya Persagi yang menandai awal terbentuknya organisasi seni rupa yang pertama kali didirikan oleh “orang Indonesia”. Persagi (Persatuan Ahli-ahli Gambar Indonesia) didirikan pada 1937 oleh S. Soedjojono, Agus Djaja, Abdul Salam, Sumitro, dan sejumlah pelukis lain.
2

Kolektif kreatif - bagan periodisasi

Dec 25, 2014

Download

Documents

Pitra Hutomo

 
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Kolektif kreatif - bagan periodisasi

BAGAN PERIODISASIKOLEKTIF KREATIF:Dinamika Seni Rupa dalam Kerja Bersama Gagasan dan Ekonomi (Kreatif) (1938 - 2011)

1939Pameran pertama Persagi digelar di ruang Toko Buku Kolf Jakarta pada 1939

1942Pameran seni lukis yang menjadi bagian dari Pasar Malam Gambir Jakarta, 13-14 September 1946, diselenggarakan oleh Putera (Pusat Tenaga Rakyat).

1943Berdiri PUTERA (Pusat Tenaga Rakyat) oleh Bung Karno, Bung Hatta, Ki Hajar Dewantara dan KH. Mansur. Tujuannya memperhatikan dan memperkuat perkembangan seni dan budaya. Khusus dalam seni lukis dikelola oleh S. Sudjojono dan Affandi, selanjutnya bergabung pelukis Hendara, Sudarso, Barli, Wahdi dan sebagainya.

1946Berdiri Seniman Muda Indonesia (SIM), yang sebelumnya bernama “Seniman masyarakat”. Didirikan oleh S. Soedjojono bersama Kartono Yudhokusumo, Suromo, Surono, Dullah, Basuki Resobowo, Rusli, Sudibjo, Hendra, dan Affandi.

1947Berdiri perkumpulan Pelukis Rakyat yang dipimpin oleh Affandi dan Hendra yang keluar dari perkumpulan SIM. Anggota dari Pelukis Rakyat antara lain: Hendra, Sasongko, Kusnadi dan sebagainya.

1947Berdiri perkumpulan Pelukis Rakyat yang dipimpin oleh Affandi dan Hendra yang keluar dari perkumpulan SIM. Anggota dari Pelukis Rakyat antara lain: Hendra, Sasongko, Kusnadi dan sebagainya.

KMSR (Keluarga Mahasiswa Seni Rupa) di Bandung berdiri tahun 1947.

Agresi Militer Belanda Pertama (yang dilancarkan mulai 21 Juli 1947)

1948Di Jakarta, didirikan Gabungan Pelukis Indonesia (GPI) oleh Sutikno, Nazar, Zaini, Affandi dan kawan-kawan.

Di Bandung terbentuk kelompok Jiwa Mukti pada 1948, dengan ketua pertama Barli dan anggotanya Mochtar Apin.

Pada tahun 1948 berdiri perkumpulan yang memberikan kursus menggambar, yaitu Prabangkara.

1950Berdirinya Akademi Seni Rupa Indonesia, dengan direktur pertamanya R.J. Katamsi, di Jalan Bintaran Lor, Yogyakarta.

Terbentuk Pelukis Rakyat yang didirikan oleh Sumitro, Solihin, Koesnadi, dan lainnya.

Di Bandung berdiri Balai Perguruan Tinggi Guru Gambar yang dipelopori oleh Prof. Syafei Sumarja dibantu oleh Muhtar Apin, Ahmad Sadali, Sudjoko, Edi Kanta Subraka dan lain-lain.

1952Berdiri Pelukis Muda Indonesia (PIM) yang diketuai Widayat.

Sanggar Seniman didirikan oleh Kartono Yudhokusumo.

1953Didirikan Tjipta Pantjaran Rasa yang diketuai oleh Abedy.

1957Dibangunnya relief yang terpajang di VIP Room Bandara Kemayoran diprakarsai oleh Presiden pertama Indonesia, Sukarno, dan dikerjakan oleh Seniman Muda Indonesia (SIM).

1959Balai Perguruan Tinggi Guru Gambar berubah menjadi jurusan Seni Rupa pada Institut Teknologi Bandung.

Berdirinya Sanggar Bambu di Yogyakarta.

1961Berdirinya Sanggar Bumi Tarung [SBT]. Mereka adalah Amrus Natalsya, Misbach Tamrin, Ng Sembiring, Isa Hasanda, Kuslan Budiman, Djoko Pekik, Sutopo, Adrianus Gumelar, Sabri Djamal, Suharjiyo Pujanadi, Harmani, Haryatno dll.

1965Peristiwa G 30 S yang menjadi awal tragedi kemanusiaan, termasuk diberangusnya organisasi dan komunitas gerakan sosial di Indonesia.

1968TIM didirikan pada 1968, di masa (Alm) Ali Sadikin menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, di atas tanah milik Raden Saleh.

Digelar Pameran Besar Seni Lukis Indonesia bertempat di Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki. Namanya berubah menjadi Biennale (seni lukis) Jakarta pada 1975, kemudian Biennale Seni Rupa pada 1993.

Ruang MES56, YogyakartaSumber foto: Dokumentasi Ruang MES56, Pameran “DEER ANDRY”, 7 November 2009

1937Berdirinya Persagi yang menandai awal terbentuknya organisasi seni rupa yang pertama kali didirikan oleh “orang Indonesia”. Persagi (Persatuan Ahli-ahli Gambar Indonesia) didirikan pada 1937 oleh S. Soedjojono, Agus Djaja, Abdul Salam, Sumitro, dan sejumlah pelukis lain.

Page 2: Kolektif kreatif - bagan periodisasi

1973Berdirinya Studio Decenta di Bandung, sebagai pelopor tumbuhnya seni grafis di Indonesia.

1974Peristiwa malapetaka lima belas Januari (Malari) tahun 1974.

1975Pameran bertajuk “ Pasaraya Dunia Fantasi “ di Taman Ismail Marzuki pada tanggal 2 – 7 Agustus 1975. Pameran ini menandai munculnya GSRB yang juga bisa dimaknai sebagai penanda dari gelombang perkembangan seni rupa pada tahun 1974-1977.

1980SK menteri pendidikan dan kebudayaan (P dan K), Daoed Josoef, No. 0156/U/1978 tentang Normalisasi Kehidupan Kampus (NKK). Disusul dengan SK No. 0230/U/J/1980 tentang pedoman umum organisasi dan keanggotaan Badan Koordinasi Kemahasiswaan (BKK). Aksi mahsiswa saat itu, dianggap rezim penguasa mengancam bagi stabilitas pembangunan dan kekuasaan negara.

Pada Bulan Juli 1980 dimulai usaha Joger, sebuah “pabrik kata-kata” dalam bentuk souvenir kaos dari Bali.

198319 Januari 1983, atas perintah Presiden Suharto diputuskan untuk melakukan Operasi Clurit di Jakarta, langkah ini kemudian diikuti oleh kepolisian dan ABRI di masing-masing kota dan provinsi lainnya, yang lalu dikenal dengan peristiwa Petrus (Penembakan Misterius).

1988Berdirinya Rumah Seni Cemeti di Yogyakarta.

1994Berdirinya usaha kaos Dagadu di Yogyakarta.

1995Populernya istilah Organisasi Tanpa Bentuk (OTB) yang dipakai negara Orde Baru sebagai strategi politik

1998Turunnya Suharto yang telah berkuasa dalam rezim Orde Baru selama 32 tahun.

2000Berdirinya ruangrupa, sebuah artist initiative yang berbasis di Jakarta.

2008Dibentuk dan diselenggarakan Jogja Art Fair (JAF), suatu pameran seni rupa berskala besar yang terang-terangan membuka diri pada kemungkinan transaksi secara langsung oleh pembeli.

2010Pameran Fixer: merupakan pameran bersama yang menjadi mediasi bertemunya komunitas dan ruang alternatif yang bergerak di seni rupa. Diikuti oleh sekitar 21 organisasi atau komunitas seni Indonesia.