PSIKODIAGNOSTIK [email protected]
NAMAKELOMPOK
NILA AUDINI OKTAVIA (J91214094)
SKIP >>>
LIA ZAHIROH SISKA M (J01214015)
FRIDA RUSDIANA (J91214108)
WILDAN BISYRI AZIZ (B07213041)
KODE ETIK PSIKOLOGI
PENGANTAR
PELAKU DIAGNOSA
MASALAH
PEMAKAIANDIAGNOSA
KOUWER
PJ DAN PENGAMAN
APA
Di Indonesia, masalah etika psikologi masih dalam penjajagan kemungkinan dan pelaksanaannya.
Secara yuridis formal belum ada keputusan ttg kodet. Ideal dan teoritiknya hanya ahli psikologi dan yang
mendapat pendidikan khusus yang berhak melakukan pemeriksaan psikologis & psikodiag.
Ada perbedaan-perbedaan kewenangan dan kompetensi di antara jenis-jenis tes yang membuat masalah berupa pengaburan arti pemeriksaan psikologis.
PENGANTAR
KODE ETIK PSIKOLOGI
PENGANTAR
PELAKU DIAGNOSA
MASALAH
PEMAKAIANDIAGNOSA
KOUWER
PJ DAN PENGAMAN
APA
Siapakah yang berhak melakukan diagnosa psikologis (menyelenggarakan tes psikologis dan menginterpretasikannya)?
Siapakah yang bertanggung jawab untuk mengamankan aparatus tes, termasuk penggandaan dan pendistribusiannya?
Bagaimanakah seharusnya seorang ahli diagnose bersikap dan bertingkah laku dalam menegakkan suatu diagnose psikologis?
MASALAH DALAM PEMERIKSAAN PSIKOLOGIS
KODE ETIK PSIKOLOGI
PENGANTAR
PELAKU DIAGNOSA
MASALAH
PEMAKAIANDIAGNOSA
KOUWER
PJ DAN PENGAMAN
APA
Untuk tes tertentu yang memang memerlukan keahlian khusus, seyogyanya ditangani oleh psikolog ahli dan profesional/fungsional
Untuk tes tertentu yang dapat dilaksanakan oleh tenaga-tenaga terampil yang terlatih sebelumnya.
PELAKU DIAGNOSE PSIKOLOGIS
KODE ETIK PSIKOLOGI
PENGANTAR
PELAKU DIAGNOSA
MASALAH
PEMAKAIANDIAGNOSA
KOUWER
PJ DAN PENGAMAN
APA
PEMAKAIAN DIAGNOSA PSIKOLOGIS
1. Diagnosa untuk pelatihan / pendidikan diselenggarakan khusus bentuk bidang pendidikan psikologi untuk memperoleh keterampilan diagnostik.2. Diagnosa mengenai prestasi belajar, diselenggarakan untuk melihat sejauh mana penyelenggaraan pendidikan telah mencapai hasil yang diharapkan. 3. Diagnosa menggunakan tes psikologik -> harus dilakukan oleh ahli psikologi atau seseorang yang sudah mendapat pendidikan atau pelatihan.
KODE ETIK PSIKOLOGI
PENGANTAR
PELAKU DIAGNOSA
MASALAH
PEMAKAIANDIAGNOSA
KOUWER
PJ DAN PENGAMAN
APA
KOUWER
Batasan kewenangan penyelenggaraan tes berdasarkan fungsi pemeriksaan psikologis:1. Pemeriksaan psikologis utk meramalkan -> harus
dilakukan oleh ahli psikologi yang kompeten.2. Pemeriksaan psikologis utk mendeskripsikan
kepribadian subjek -> tester harus faham teori kepribadian dan arti diagnostik dari materi yang dipakai.
3. Pemeriksaan psikologis utk tujuan terapi -> harus dilakukan oleh ahli psikologi dan memiki keahlian terapi.
KODE ETIK PSIKOLOGI
PENGANTAR
PELAKU DIAGNOSA
MASALAH
PEMAKAIANDIAGNOSA
KOUWER
PJ DAN PENGAMAN
APA
Menurut Kower, etika psikolog saat melakukan tes berdasarkan fungsi pemeriksaan psikologis:A.Etika dalam tes prediksi
1.Pembatasan dalam pengetesan hanya pada aspek-aspek yang dapat dikuantitatifkan.
2.Yg diukur bukan hanya klien, tapi fakta objektif yg berhub dg klien.
3.Sikap pemeriksa ialah sikap teknis, praktis, dan pragmatis dalam membahas hasilnya.
4.Bahasan hasil adl rasional dan aspek emosional hrs dilupakan.
ETIKA
KODE ETIK PSIKOLOGI
PENGANTAR
PELAKU DIAGNOSA
MASALAH
PEMAKAIANDIAGNOSA
KOUWER
PJ DAN PENGAMAN
APA
B.Etika dalam tes mendeskripsikan1. Yang diperhatikan bukan klien (subjektif), tetapi
karakternya, sifat-sifatnya yang khas, yang dianggap sebagai sebab dari tingkahlakunya.
2. Biasanya persyaratan etika tes prediksi juga berlaku.
3. Psikolog memberi nasehat sesuai norma yang berlaku.
4. Pendapat pribadi adalah sentral, pemeriksa tidak melakukan pedekatan teknik, tetapi mencari solusi yang menurut dirinya baik.
ETIKA
KODE ETIK PSIKOLOGI
PENGANTAR
PELAKU DIAGNOSA
MASALAH
PEMAKAIANDIAGNOSA
KOUWER
PJ DAN PENGAMAN
APA
C.Etika dalam tes menemukan diri1.Psikolog tidak boleh mengambil sebagaian dr
permasalahan subjek yg diperiksa.2.Tdk boleh mengambil/mengalihkan TJ
permasalahan klien.3.Psikolog mempunyai pandangan bahwa subjek dpt
menyelesaikan masalahnya sendiri serta bertanggung jawab atas alternatif solusi masalah yg telah dipilihnya.
4.Pertolongan yg diberikan pemeriksa hanya terbatas pd memberi kemungkinan utk solusi masalahnya
ETIKA
KODE ETIK PSIKOLOGI
PENGANTAR
PELAKU DIAGNOSA
MASALAH
PEMAKAIANDIAGNOSA
KOUWER
PJ DAN PENGAMAN
APA
Permasalahan dalam alat tes:1. Tes sangat perlu diamankan baik-baik.2. Tes perlu dijaga tetap objektif3. Para pemakainya harus bertanggung jawab penuh
Cronbach -> Penanggung jawab tes psikologis:4. Penggandaan tes5. Pendistribusiannya
PENANGGUNG JAWAB & PENGAMAN APARATUS TES
KODE ETIK PSIKOLOGI
PENGANTAR
PELAKU DIAGNOSA
MASALAH
PEMAKAIANDIAGNOSA
KOUWER
PJ DAN PENGAMAN
APA
APA
3 Jenis tes dari segi kekompleksanya:1. Level A : tes yang di lakukan oleh administator
tes dengan bimbingan manual. ( ex : tes prestasi sekolah, tes vocasional)
2. Level B : tes ini dilakukan oleh oleh orang yang telah mendapatkan pelatihan khusus dengan pengetahuan psikologi. (tes kecerdasaan umum, tes bakat, tes minat, dan tes kepribadian)
3. Level C : tes ini hanya dilakukan oleh mereka yang memiliki setifikat bidang psikologi (ex : tes kecerdasaan untuk klinis)