BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangPengertian Akuakultur tawar atau budidaya
perairan tawar tidak terlepas dan pengertian Aquaculture. Secara
harfiah Aquaculture berasal dan kata aqua berarti culture berarti
pemeliharaan atau budidaya. Maka pengertian akuakultur secara bebas
adalah pemeliharaan biota (organisme) air yang digunakan untuk
bahan makanan manusia. Menurut Stickney (1979) Aquaculture adalah
pemeliharaan atau budidaya biota (organisme) air dalam perairan
yang terkontrol maupun semi-terkontrol. Hal tersebut tidak terlepas
dari kenyataan bahwa tidak seluruh kegiatan dan masukan budidaya
dapat dikontrol manusia tetapi tergantung pada alam. Lingkungan
perairan yang dimaksud meliputi air tawar, air asin (air laut)
maupun air payau yaitu campuran air tawar dan air laut. Sementara
biota air yang dipelihara mencakup hewan maupun tumbuhan air yang
secara alami hidup dalam masing-masing jenis perairan
tersebut.Pemeliharaan ikan air tawar di Indonesia tercatat dan
diketahui dari Undang-undang Kutara Manawa yang dibuat kira-kira
tahun 1400, berisi tentang larangan menangkap ikan di kolam atau
tambak. Pada waktu tersebut pemeliharaan ikan di kolam dan tambak
sudah begitu penting dan perlu dilindungi karena untuk pemasukan
pajak (Schuster 1950). Namun pemeliharaan ikan di kolam-kolam taman
mugkin sudah dilakukan di Iingkungan keraton.Sebagian besar
budidaya ikan air tawar dilaksanakan di kolam. Kolam adalah tubuh
air yang dibangun dengan membentuk pematang/dam atau dengan
menggali tanah sehingga dapat menampung air. Pertimbangan pemilihan
lahan untuk kolam meliputi: topografi, jenis tanah, ketersediaan
air secara kuantitatif dan kualitatif, dan aksesibilitas. Bentuk
kolam yang paling efektif adalah persegi panjang, tapi bisa
berbentuk lingkaran, bujur sangkar bahkan tidak beraturan.
Dalam satu unit perkolaman terdiri atas sejumlah petak kolam,
saluran dan sarana pendukung (bangunan gudang, jembatan dsbnya).
Jenis kolam dapat dibagi atas dasar fungsi kolam kolam pengendapan,
kolam induk, kolam pendederan, kolam pembesaran dan sebagainya.
Kolam dilengkapi dengan sarana air masuk dan air keluar atau
pembuangan. Berdasarkan aliran air, kolam pemeliharaan ikan dapat
digolongkan menjadi kolam mengalir (running water) dan kolam air
tenang (stagnant water). Untuk pengairannya, dapat dibagi dua
sistem, yaitu sistem pengairan seri dan pengairan paralel.
Pengairan sistem seti adalah aliran air mengalir dari satu kolam ke
kolam lain, sedangkan sistem paralel setiap kolam mendapatkan air
dan membuang air sendiri-sendiri dari dan ke saluran. Kedalaman air
tergantung ukuran ikan yang dipelihara dan manajemennya.
1.2 Rumusan Masalah1. Apa yang dimaksud dengan kolam tanah ?2.
Apa kekurangan dan kelebihan kolam tanah ?3. Bagaimana kondisi
tanah yang baik untuk membuat kolam ikan ?4. Faktor lingkungan apa
saja yang perlu diperhatikan dalam budidaya kolam tanah ?5.
Bagaimana Persiapan tanah yang dilakukan sebelum memulai budidaya
?1.3 Tujuan1. Memahami pengertian kolam tanah2. Mengetahui
kekurangan dan kelebihan kolam tanah3. Mengetahui kondisi tanah
yang baik untuk membuat kolam ikan4. Memahami faktor lingkungan
yang harus diperhatikan dalam budidaya kolam tanah5. Mengetahui
persiapan tanah yang perlu dilakukan sebelum memulai budidaya
BAB IIPEMBAHASAN2.1 Pengertian Kolam TanahKolam merupakan salah
satu sarana budidaya ikan yang penting untuk menunjang keberhasilan
budidaya ikan khususnya perikanan darat. Kolam adalah media atau
wadahairyangdigunakanuntukikanhidup,sehinggadiusahakansemiripmungkindengankondisialamilingkungan
ikan di alam bebas, sehingga dengan kata lain diharapkan kita dapat
memanipulasi lingkungan kolam sehingga ikan betah dan mau
berkembang dengan baik di kolam. Berbagai jenis dan bentuk kolam
sudah dikembangkan berdasarkan aspek budidaya dan ekonomi antara
lain kolam tanah, kolam beton/semen, kolam terpal dan
lain-lain.Kolam Tanah yaitu kolam yang dibuat secara tradisional
dengan cara menggali tanah dengan kedalamam tertentu dan tanah
galian tersebut dibuatkan tanggul keliling sebagai penahan air.
Bentuk kolam ini tergantung dari ketersediaan lokasi lahan, bisa
segiempat, persegi panjang, lingkaran, ataupun trapesium. Kolam
tanah kaya akan ion-ion dan mineral dari tanah. Salah satu
keunggulan kolam tanah adalah karena tanah banyak mengandung
mineral renik yang penting bagi nutrisi ikan. Tanah juga berfungsi
sebagai penstabil ion dalam air. Ketika air kekurangan ion, tanah
akan memberikannya. Ketika air kelebihan ion, tanah akan
mengikatnya. Ikan yang dibiakkan di kolamtanahdapat tumbuh besar
dan cepat daripada ikanyangdibiakkandikolamterpal.Air kolam tanah
tidak cepat bau. Hal ini disebabkan karena kolam tanah memiliki
bakteri yang berfungsi sebagai perombak bahan organik dan penyuplai
mineral bagi bakteri. Perombakan bahan organik yang cepat akan
membantu mengurai pakan lele yang tidak habis sehingga tidak berada
terlalu lama di dalam air.Kolam Tanah umumnya dikelola secara
tradisional. Luas lahan yang dibutuhkan sangat bergantung dari
usaha yang akan dijalankan.Yang perlu Diperhatikan dari Kolam Tanah
(tradisional) adalah : Pematang; tidak bocor, cukup tinggi sehingga
cukup aman saat datangnya musim hujan. Kualitas air; Sumber air
yang masuk ke kolam harus diperhatikan, dan tidak tercemar.
Ketinggian air; Idealnya dibutuhkan air untuk memenuhi badan kolam
hingga ketinggian 30 - 75 cm. Ketersediaan air memadai sepanjang
Tahun Struktur tanah tidak Porous/ tidak mudah longsor Lokasi bukan
daerah banjir
Gambar kolam tanah2.2 Keuntungan Dan
Kelemahana.KeuntunganpadaKolamTanah1. Karena air bersentuhan
langsung dengan tanah bebas, maka secara alamiah kadar Ph dansuhu
akan diatur oleh alam, sehingga kontrol Ph dan suhu hampir
tidakperludilakukan,kecualipadakondisi-kondisitertentu.2.Biayapembuatanyangrelatifmurah.3.
Kondisi kolam yang alami membuat pengkayaan pakan alami berupa
plankton danhewanreniklebihoptimal.4. Keadaan alami kolam yang
mirip dengan habitat asli ikan, akan membuat daya hidup
lebihtinggi.b.Kelemahannya 1. Sangat bergantung dengan keadaan dan
jenis tanah tempat membuat kolam. Jikatanahtersebut tidak sehat
atau bahkan mengandung bahan / zat yang
berbahayamakaekosistempadakolamakantergangu.2. Diding atau dasar
kolam yang terbuat dari tanah akan lebih rawan longsor dan terkikis
air,juga dapat menjadi sarang bagi predator dan kompetitor alami,
seperti kepiting,udang,leleliar,ikangabus,belutdansidhat.3. Pada
cuaca ekstrim, seperti hujan terus menerus, kontrol pada kolam dan
air
akanlebihsulit.4.Prosespengeringankolamyangmemakanwaktucukuplama(antara2-5hr).5.
Keadaan alami kolam membuat predator alami lebih nyaman untuk
berkunjung, sepertikatak,ular,lingsang,danburung.6. Keadaan kolam
yang lebih rendah dari ketinggian air, kadang akan mempersulit
sirkulasiairdanpengeringankolam.7.Perawatan kolam ekstra untuk
mengatasi dinding terkikis, penambalan lubang, pengangkatan endapan
tanah.2.3 Kondisi Tanah Yang Baik Untuk Membuat Kolam IkanKeadaan
jenis tanah penting diperhatikan karena akan berpengaruh terhadap
kemiringan serta besar kecilnya pematang. Pemeliharaan ikan dikolam
sangat terpengaruh pada pematang untuk menahan volume air.
Ketinggian air kolam baru dapat dipertahankan ketika tanah dasar
dan pematang dapat menahan air dan tidak porous. Tanah liat
berpasir atau lempung liat cukup berpasir biasanya memiliki
plastisitas dan tidak porous.Ciri tanah dengan plastisitas tinggi
biasanya tidak mudah terputus ketika dibentuk memanjang seperti
pencil, tetapi mudah pecah bila dibentuk lempengan dan dipijat
dengan jari. Tanah dengan plastisitas tinggi juga ditandai dengan
tidak terlalu menciut apabila kering dan tidak terlalu lengket
apabila basah. Tanah sawah memiliki plastisitas yang rendah dimana
biasanya ditandai retak-retak apabila kering (biasa disebut selo)
dan lengket apabila basah.Jenis tanah yang baik untuk membuat kolam
ikan adalah1. Tanah liat atau lempung yang sedikit berpasir (sandy
loom), tanah liat ini berkadar liat 35-55% biasanya bersifat hidup
dan mudah dibentuk. Untuk mengetahuinya yaitu dengan cara
menggenggam tanah tersebut (cara ini mungkin cara yang paling
efektif). Tanah ini apabila dibentuk tidak mudah pecah dan tidak
melekat ditangan apabila dibentuk sesuatu.2. Tanah lempung liat
berpasir, terapan atau beranjang dengan kadar liat sekitar 20-35%.
Kedua tanah ini sangat kuat untuk menahan air, sehingga cocok untuk
pembuatan kolam budidaya ikan.3. Tanah lempung berpasir yang
berfraksi kasar dengan kadar liat hanya sekitar 30%. Jenis tanah
ini awalnya memang sangat sulit untuk menahan air. Namun
lama-kelamaan dengan pengolahan tanah yang baik dan terus menerus,
ditambah adanya sedimen atau endapan tanah yang terbawa air sungai
maka akan timbul daya tahan akan air. Kolam di daerah pegunungan
biasanya tergolong jenis ini, mengandung banyak pasir tetapi cukup
layak dibuat pematang.Tanah dengan kandungan pasir yang banyak
(lebih dari 70%) terutama yang berbatu tidak cocok untuk dibuat
kolam karena tidak bisa menahan air dan sulit dibentuk. Jenis tanah
yang demikian masih memungkinkan apabila keseluruhannya dibeton
atau ditembok.2.4 Faktor Lingkungan Yang Perlu Diperhatikan Dalam
Budidaya Kolam TanahFaktor lingkungan, seperti air, tanah,
temperatur, derajat keasaman (pH), kandungan oksigen, dan lain-lain
sangat berpengaruh terhadap kehidupan biota air tawar (ikan,
plankton, ganggang, zooplankton dll). Kondisi lingkungan yang
sesuai dengan kehidupan ikan dan biota perairan merupakan rantai
makanan ikan, sehingga dapat meningkatkan perkembangan dan
pertumbuhan ikan karena keadaannya menjadi tidak
subur.Faktor-faktor lingkungan yang perlu mendapat perhatian dalam
penentuan lokasi meliputi: keadaan air, keadaan tanah, kondisi
topografi tanah (derajat kemiringan tanah), keadaan geografi tanah
(ketinggian tanah) dan potensi sumber daya alam di sekitar
lokasi.
A. Keadaan AirBudidaya ikan membutuhkan ketersediaan air yang
cukup dengan kualitas yang baik. Oleh karena itu, ketersediaan air
di lokasi budi daya harus diperhitungkan menurut luas lahan (kolam)
yang akan dibangun. Sumber-sumber air yang dapat digunakan berasal
dari sungai atau air irigasi.1) Kebersihan dan Kesehatan
AirKebersihan dan Kesehatan air mutlak diperlukan pada budi daya
ikan secara insentif. Air yang kurang bersih sering mengandung
kuman penyakit atau zat-zat yang bersifat racun, sehingga dapat
mengganggu kesehatan ikan yang hidup di dalamnya.Sumber air yang
baik adalah sebagai berikut:a. Sumber air bukan berasal dari sungai
yang digunakan untuk membuang limbah industri.b. Sumber air bukan
berasal dari comberan, umumnya mengandung kuman-kuman penyakit yang
dapat menyerang ikan.c. Sumber air belum terpolusi oleh bahan-bahan
yang berbahaya, misalnya minyak2) Temperatur AirTemperatur air yang
berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan ikan. Temperatur
air yang tidak cocok, misal terlalu tinggi atau terlalu rendah,
dapat menyebabkan ikan tidak dapat tumbuh dan berkembang dengan
baik. Temperatur air yang cocok untuk pertumbuhan ikan adalah
berkisar antara 150C 300C dan perbedaan suhu antara siang dan malam
kurang dari 50C.3) Derajat Keasam Air (pH)Derajat keasaman (pH) air
dapat mempengaruhi pertumbuhan ikan. Derajat keasaman air yang
sangat rendah atau sangat asam dapat menyebabkan kematian ikan
dengan gejala gerakannya tidak teratur, tutup insang bergerak
sangat aktif dan berenang sangat cepat dipermukaan air. Keadaan air
yang sangat basa juga dapat menyebabkan pertumbuhan ikan
terhambat.Kisaran derajat keasaman air yang cocok untuk budi daya
ikan gurami adalah antara 5,5 8,0 untuk ikan nila 7 8. Namun, ikan
nila masih dapat hidup pada pH air antara 5 11.4) Kadar
AmoniakKadar amoniak yang tinggi dapat mengganggu pertumbuhan ikan.
Amoniak dapat berasal dari penumpukan sisa-sisa makanan dan dari
kotoran ikan. Makin banyak sisa-sisa makanan dan kotoran ikan di
dasar kolam, maka kadar amoniak akan berambah besar. Perairan yang
baik untuk budi daya ikan adalah yang mengandung amoniak kurang
dari 0,0 ppm.5) Derajat KekeruhanAir yang terlalu keruh dapat
menyebabkan ikan mengalami gangguan pernafasan (sulit bernafar)
karena insangnya terganggu oleh kotoran. Disamping itu, air yang
keruh dapat menurunkan atau bahkan dapat melenyapkan selera makan
karena daya penglihatan ikan terganggu.6) Kandungan OksigenOksigen
sangat diperlukan untuk pernafasan dan metabolisme ikan dan
jasad-jasad renik dalam air. Kandungan oksigen yang tidak mencukupi
kebutuhan ikan dan biota lainnya dapat menyebabkan penurunan daya
hidup ikan. Kandungan oksigen yang terlarut dalam air yang cocok
untuk ikan gurami adalah lebih dari 5 ppm, ikan nila lebih dari 3
ppm dan untuk ikan mas berkisar 5 7 ppm. Pengaliran air yang baik
dan permukaan kolam yang selalu terbuka dapat meningkatkan kadar
oksigen dalam air.7) Debit AirDebit air untuk kolam pembesaran ikan
nila minimal 10 15 liter/detik/ha dan kedalaman air 60 80 cm.
Sedangkan debit air untuk kolam pembesaran gurami adalah 6 12
liter/detik/ha dan kedalam air 70 100 cm.
B. Keadaan Tanah
Keadaan tanah di lokasi budi daya perlu diteliti, terutama
tekstur tanahnya (penyusun tanah) dan tingkat kesuburannya. Tekstur
tanah yang baik adalah tanah liat dengan sedikit berpasir (3:2).
Tanah yang liat dan sedikit berpasir dapat menahan air dengan baik
karena tidak mudah rmerembes keluar sehingga tidak mengalami
kebocoran kolam.
C. Topografi (Kemiringan) Tanah
Derajat kemiringan tanah yang cocok untuk usaha perikanan adalah
berkisar 2% - 5%. Artinya, setiap jarak 100 m tanah horizontal
(mendatar) terjadi perubahan ketinggian setinggi 2 5 m.
2.5 Persiapan tanah yang dilakukan sebelum memulai budidaya
Persiapan tanah perlu dilakukan sebelum memulai budidaya.
Meliputi: Pengeringan dan Pengolahan Tanah Pemberantasan Hama
Pemupukan Pengapuran Pengendalian Gulma Air
Persiapan Tanah Sebelum BudidayaPengeringan dan Pengolahan
TanahPengeringan dasar kolam perlu dilakukan setelah panen, sebagai
tindakan higienis seperti misalnya pada waktu adanya penyakit ikan
dan juga untuk oksidasi dan mineralisasi lumpur sehingga menambah
kesuburan tanah dan meningkat suplai nutrien ke dalam air
kolam.Pengeringan harus berlangsung sampai permukaan dasar kolam
pecah-pecah. Selama pengeringan perbaikan pematang, saluran
pemasukan dan pengeluaran air dan kotak pemanenan dapat
dilaksanakan . Jika bahan organik yang terakumulasi didasar kolam
banyak, maka perlu dilakukan pembuangan lumpur organik
Pengeringan berfungsi sebagai pembasmi hama dan pengurai bahan
organik, sehingga dapat mempercepat proses penumbuhan pakan alami
melalui penyediaan hara dari hasil proses mineralisasi. Pengeringan
berfungsi juga untuk menghilangkan atau mengurangi sebanyak mungkin
produksi H2S, NH3 dan senyawa racun yang lain.. Lama pengeringan
bisa berlangsung 1-2 minggu tergantung dari kondisi lumpur dan
keadaan cuaca.
Pemberantasan hama
Pemberantasan hama dengan obat-obatan kimia harus bersifat
nonselektif dan mematikan hama serta tidak meninggalkan residu
beracun.
Pemupukan
Pemupukan tambak berguna untuk menumbuhkan pakan alami.
Dilakukan setelah tambak dikeringkan dan dikapur. Pupuk organik
disarankan karena berfungsi ganda yaitu dapat merangsang
pertumbuhan pakan alami dan memperbaiki struktur tanah.Pupuk
kandang diberikan dengan dosis1-3 ton/ha. Pupuk anorganik juga bisa
digunakan dalam pemupukan. Biasa digunakan adalah campuran urea dan
TSP dengan perbandingan dosis 75-150 kg/ha urea dan 75-100 kg/
TSP.Pupuk anorganik lain adalah NPK untuk menumbuhkan plankton
dengan dosis N:P:K = 16:66:0 sebanyak 22kg/ha atau pupuk (NPK =
16:20:0) sebanyak 50 kg/ha.
Pengapuran
Pengapuran dilakukan dalam rangka meningkatkan produktivitas
kolam Pengaruh pengapuran adalah untuk meningkatkan pH lumpur dasar
dan karenanya menambah tersedianya fosfor yang berasal dari pupuk ,
meningkatkan alkalinitas air dan menambah tersedianya CO2 untuk
fotosintesis, meningkatkan alkalinitas air dan karenanya menambah
buffer air dalam menetralisir perubahan pH harian yang umum terjadi
di kolam eutrofik dengan air bersifat asam
Pengendalian Gulma Air
Gulma air yang tumbuh bisa menjadi pengganggu kegiatan budidaya.
Keberadaan tumbuhan air bisa berdampak sbb: Tidak terdapat makanan
di dasar Bahan makanan diambil oleh gulma sehingga tidak tersedia
bagi ikan Persediaan oksigen menjadi kurang Terjadi penurunan
produksi Kolam menjadi kurang baik untuk aktivitas pemberian pakan
menggunakan rakit/perahu
Beberapa jenis ikan dibudidayakan adalah ikan mas (Cyprinus
carpio), tawes (Puntius javanicus), nila (Oreochromis spp.), gurami
(Osphronemus goramy), lele (Clarias sp.), jambal (Pan gasius sp.),
nilem (Osteochilus hasselti), tambakan (Helostoma temminckii),
kowan (Ctenopharjngodon idellus), mola (Hypothalmychthyc molitrix),
sepat siam (Trichogaster pectoralis), sidat (Anguilla sp.), udang
galah (Macrobrachium rosenbergii), dan jenis ikan air tawar
lainnya. Kegiatan budidaya air tawar ini sangat potensial dalam
usaha meningkatkan konsumsi ikan penduduk, utamanya di
daerah-daerah pedalaman.
DAFTAR PUSTAKA
Astuti,2008.PersiapanLahanUntukBudidayaIkan,http://zuraidakusumastuti.blogspot.com,
diakses tanggal 8 februari 2014 pukul 19.30 WITA
Budiati, Rahayu. 2012. http://carabudidayadi.blogspot.com/.
Diakses pada tanggal 8 Februari 2014 pukul 21.00Hadi. 2012.
http://tarjombah.blogspot.com/. Diakses pada tanggal 9 Februari
2014 pukul 10.00 WITA