Top Banner
PENGELOLAAN SAMPAH Klasifikasi Sampah (Sumber dan komposisi)
24

Klasifikasi sampah

May 30, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Klasifikasi sampah

PENGELOLAAN SAMPAHKlasifikasi Sampah

(Sumber dan komposisi)

Page 2: Klasifikasi sampah

Dalam paradigma lama pengelolaan persampahan terdiri dari sumber sampah, pewadahan, pengumpulan/pemindahan, pengangkutan dan pembuangan akhir.

Jelas terlihat dan dirasakan tentang sampah hanya pantas untuk dibuang begitu saja tanpa ada tanggapan dan langkah lain yang dapat dilakukan.

Dapat diidentikkan sampah adalah tanggung jawab satu pihak yang terkait saja.

Page 3: Klasifikasi sampah

Didalam paradigma baru berbagai potensi kelembagaan dipacu untuk aktif berperan dan juga sekaligus mengawasi.

Kegiatan dan penanganan persampahan bukan hanya menjadi tugas dan kewajiban dari Dinas PU Cipta Karya atau Kebersihan, tapi masyarakat memegang peranan yang setara dan sama. Pengelolaan sampah dengan para- digma baru perlu dilakukan dengan kegiatan pengurangan dan penanganan

sampah.

Page 4: Klasifikasi sampah

Klasifikasi sampah

Sampah dapat diklasifikasikan dengan berbagai cara tergantung dari kondisi yang dianut oleh kebijakan negara setempat.

Penggolongan ini dapat didasarkan atas sumber sampah, komposisi, bentuk, lokasi, proses terjadinya, sifat, dan jenisnya.

Penggolongan ini sangat penting dalam penentuan penanganan dan pemanfaatan sampah.

Page 5: Klasifikasi sampah

Klasifikasi sampah berdasarkan sumbernya (Tchobanoglous, 1993) yaitu:

Sampah domestik/pemukiman penduduk

→ Jenis sampah yang dihasilkan biasanya berupa sisa makanan, bahan-bahan sisa dari pengolahan makanan atau sampah basah (garbage), dan sampah kering (rubbish).

Page 6: Klasifikasi sampah

Sampah komersil

→ Sampah yang berasal dari toko, restoran, hotel, dan perkantoran. Jenis sampah yang dihasilkan berupa sampah makanan, kertas, karton, plastik, kaca, logam, sampah khusus, dan kadang-kadang sampah B3.

Sampah institusi→Sampah institusi antara lain sekolah, rumah

sakit, penjara, dan pusat pemerintahan. Jenis sampah yang dihasilkan berupa sampah makanan, kertas, karton, plastik, kaca, logam, sampah khusus, dan kadang-kadang sampah B3.

Page 7: Klasifikasi sampah

Sampah konstruksi dan pemugaran→Sampah yang berasal dari kegiatan

konstruksi, remodeling, perbaikan perumahan, dan perbaikan bangunan komersil. Sampah yang dihasilkan berupa batu, batu bata, beton, plester, dan lain-lain.

Sampah pemugaran adalah sampah yang berasal dari reruntuhan bangunan, jalan retak, trotoar, dan jembatan. Jenis sampah yang dihasilkan adalah kaca, plastik, baja, dan juga sama dengan sampah konstruksi.

Page 8: Klasifikasi sampah

Sampah pelayanan kota

→Sampah pelayanan kota terdiri atas sampah penyapuan jalan, sampah taman, pantai, dan sampah sarana rekreasi.

Lumpur instalasi pengolahan dan sisa-sisa lain

→Yang termasuk ke dalam jenis ini berasal dari pengolahan air minum, pengolahan air buangan, dan pengolahan limbah industri.

Page 9: Klasifikasi sampah

Sampah industri→Macam dan jenis sampah yang dihasilkan

tergantung kepada jenis industri.

Sampah pertanian→Sampah jenis ini berasal dari aktivitas

pertanian seperti kegiatan penanaman, panen, peternakan, dan pemupukan. Pada umumnya sampah jenis ini bukan merupakan tanggung jawab dari pihak persampahan kota.

Page 10: Klasifikasi sampah
Page 11: Klasifikasi sampah

Sampah Khusus

Sampah khusus adalah sampah yang memerlukan Penanganan khusus untuk menghindari bahaya yang akan ditimbulkannya.

Sampah khusus meliputi :

1. Sampah dari Rumah SakitSampah rumah sakit merupakan sampah biomedis, seperti sampah dari pembedahan, peralatan (misalnya pisau bedah yang dibuang), botolinfus dan sejenisnya, serta obat-obatan (pil, obat bius, vitamin).

Page 12: Klasifikasi sampah

2. Baterai Kering dan Akumulator bekasBaterai umumnya berasal dari sampah rumah tangga, dan biasanya mengandung logam berat seperti raksa dan kadmium. Logam beratsangat berbahaya bagi kesehatan. Akumulator dengan asam sulfat atau senyawa timbal berpotensi menimbulkan bahaya bagi manusia.

Page 13: Klasifikasi sampah

Klasifikasi sampah berdasarkan kandungan organik dan anorganik (Tchobanoglous, 1993)

Sampah basah (garbage)→Sampah basah adalah sampah yang

mengandung unsur-unsur organik, sifatnya mudah terurai dan membusuk, dan akan menghasilkan air lindi. Sampah golongan ini merupakan sisa-sisa pengolahan atau sisa-sisa makanan dari rumah tangga, hasil sampingan kegiatan pasar.

Page 14: Klasifikasi sampah

Sampah kering (rubbish)→Sampah kering adalah sampah yang

mengandung unsur-unsur anorganik, tidak membusuk, tidak mudah terurai, dan tidak mengandung air.

Sampah jenis ini terdiri atas:Sampah mudah terbakar (combustible)

seperti kayu, kertas, kain, dan lain-lain;Sampah tidak mudah terbakar (non

combustible) seperti logam, kaca, keramik, dan lain-lain.

Page 15: Klasifikasi sampah

Abu (Dust/Ash)→Abu adalah sampah yang mengandung

unsur organik dan anorganik yang berasal dari proses atau kegiatan pembakaran.

Page 16: Klasifikasi sampah

Klasifikasi sampah berdasarkan komposisinya (Damanhuri, 2004):

Sampah yang seragam→Sampah yang berasal dari kegiatan industri

pada umumnya termasuk pada sampah seragam serta sampah perkantoran yang terdiri atas kertas, karton, dan kertas karbon.

Sampah yang tidak seragam (campuran)→Sampah campuran berasal dari pasar atau

sampah dari tempat-tempat umum.

Page 17: Klasifikasi sampah

Timbulan Sampah Timbulan sampah adalah volume

sampah atau berat sampah yang dihasilkan dari jenis sumber sampah (perumahan, komersil, perkantoran, konstruksi dan pembongkaran, industri,institusi, pelayanan dan pertanian) di wilayah tertentu per satuan waktu (Departemen Pekerjaan Umum, 2004).

Page 18: Klasifikasi sampah

Komponen Sumber Sampah

Rumah Permanen Rumah Semi Permanen Rumah Non Permanen Kantor Toko/ruko Sekolah Jalan Arteri Sekunder Jalan Kolektor Sekunder Jalan Lokal Pasar

Page 19: Klasifikasi sampah

Rata- rata timbulan sampah tidak akan sama antara satu daerah dengan daerah lainya, atau suatu negara dengan negara lainnya.

Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain (Damanhuri,2004):

Jumlah penduduk dan tingkat pertumbuhannya; Tingkat hidup; Perbedaan musim; Cara hidup dan mobilitas penduduk; Iklim; Cara penanganan makanannya.

Page 20: Klasifikasi sampah

Komposisi Sampah

Komposisi sampah merupakan gambaran dari masing-masing komponen yang terdapat pada sampah dan distribusinya.

Dinyatakan dalam persentase berat (% berat). Data ini penting untuk mengevaluasi peralatan yang diperlukan, sistem, program, dan rencana manajemen persampahan suatu kota (jenis perlakuan penanganan sampah yang berorientasi kepada pemanfaatan, daur ulang, pengomposan, pembakaran, dan lain-lain).

Page 21: Klasifikasi sampah

Komposisi sampah dikelompokkan atas sampah organik (sisa makanan, kertas, plastik, kain (tekstil), karet, sampah halaman, kayu, dan lain-lain) dan sampah anorganik (kaca, kaleng, logam, dan lain-lain) (Tchobanoglous, 1993).

Komposisi sampah dapat dihitung berdasarkan rumus berikut:

x100%TotalBerat

aKomponen Berat aKomponen %

Page 22: Klasifikasi sampah

Komposisi sampah dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut:

Frekuensi pengumpulan Semakin sering sampah dikumpulkan

maka tumpukan sampah terbentuk semakin tinggi, tetapi sampah organik akan berkurang karena membusuk, sedangkan sampah non organik sulit terdegradasi akan terus bertambah.

Page 23: Klasifikasi sampah

Musim Musim sangat berpengaruh terhadap sampah yang

dihasilkan,. Pada musim kemarau, sampah makanan, organik

lainnya, dan sampah halaman mengalami kenaikan, sedangkan sampah kertas, plastik, kaca, logam, inert, dan sampah lainnya mengalami penurunan.

Pada musim dingin, byk dikonsumsi makanan siap saji. Sampah lainnya berupa debu dan abu sebagai produk hasil pembakaran, baik pembakaran bahan bakar untuk pemanas ruangan maupun abu hasil pembakaran sampah dari incinerator.

Page 24: Klasifikasi sampah

Cuaca

Cuaca memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap komposisi sampah, untuk daerah yang kandungan airnya cukup tinggi, kelembaban sampahnya juga cukup tinggi;

Kemasan produk Kemasan produk bahan kebutuhan sehari-hari

juga mempengaruhi komposisi sampah. Negara maju seperti Amerika banyak menggunakan kertas sebagai pengemas, sedangkan negara berkembang seperti Indonesia banyak menggunakan plastik sebagai pengemas.